Pendahuluan
Saat skala bisnis berkembang, timbul kebutuhan untuk mengumpulkan data dan menyebarkan keputusan di area geografis yang tersebar luas. Komunikasi data memungkinkan komputer melaksanakan tugasnya. Model dasar yang menggambarkan komunikasi antara manusia juga dapat berfungsi sebagai model untuk komunikasi data. Menurut Jogiyanto (Jogiyanto, 1990) ada empat alasan mengapa data perlu dikirim dari suatu tempat ke tempat lainnya: 1. Transaksi sering terjadi pada suatu tempat yang berbeda dengan tempat pengolahan datanya atau tempat dimana data tersebut akan digunakan. Sehingga data perlu dikirim ke tempat pengolahan dan dikirim lagi ke tempat yang membutuhkan informasi dari data tersebut. 2. Kadang-kadang lebih efisien atau lebih murah mengirimkan data lewat jalur komunikasi, lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan pengiriman biasa. 3. Suatu organisasi yang mempunyai beberapa tempat pengolahan data, data dari suatu tempat pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke tempat pengolahan lain yang kurang sibuk. 4. Alat-alat yang mahal, seperti misalnya alat pencetak grafik atau printer berkecepatan tinggi, cukup di satu lokasi saja, sehingga lebih hemat.
Jaringan Komputer Sekarang ini komunikasi data berbasis komputer (jaringan komputer) telah menjadi tulang punggung di hampir semua perusahaan besar. Jaringan komputer secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sebuah komputer (yang dinamai host) yang terhubung bersama-sama dengan peralatan telekomunikasi dan terminal-terminal, lihat gambar di bawah ini
Gambar jaringan komputer sederhana, satu host terhubung ke banyak terminal
Jaringan komputer juga dapat didefinisikan sebagai dua atau lebih komputer yang terhubung melalui media komunikasi bersama-sama dengan peralatan telekomunikasi dan terminal-terminal. Lihat gambar di bawah ini,
Gambar beberapa komputer terhubung dalam satu jaringan
Berdasarkan cakupan luasnya pada dasarnya jaringan komputer dibagi menjadi dua, yaitu LAN (Local Area Network, jaringan setempat) dan WAN (Wide Area Network, jaringan luas). LAN (Local Area Network) meliputi area yang terbatas. Pada umumnya komputer yang dihubungkan hanya berjumlah sampai ratusan, yang semuanya berlokasi di area yang relatif kecil, seperti suatu gedung atau beberapa gedung yang berdekatan. Dalam suatu LAN biasanya semua perangkat keras dan jaringan dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Perusahaan tertarik pada LAN karena LAN memungkinkan beberapa pemakai
berbagi perangkat lunak, data dan peralatan. Contoh LAN, sistem pengisian KRS mahasiswa STIE YO, lab komputer Lt 2 dan Lt 3. WAN
meliputi area geografis yang sangat luas dengan beragam fasilitas
komunikasi seperti jasa telepon jarak jauh, transmisi satelit dan kabel bawah laut. WAN melibatkan banyak sekali komputer dengan beragam jenis perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam WAN saluran telekomunikasi biasanya disediakan oleh perusahaan jasa telekomunikasi. Contoh WAN
jaringan perbankan antar daerah, sistem reservasi
pesawat, dll.
Keuntungan Menggunakan Jaringan Komputer Dengan menggunakan sistem jaringan komputer kita memperoleh beberapa keuntungan, di antaranya: 1. Memungkinkan pertukaran informasi, keuntungan utama sebagai hasil dari menghubungkan beberapa komputer adalah pertukaran informasi antar sistem yang terhubung dalam jaringan tersebut. 2. Penghematan biaya (pemakaian bersama sumber daya), karena semua perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung ke jaringan bisa diakses oleh semua pemakai jaringan, maka perusahaan tidak perlu menyediakan perangkat yang sama. 3.
Akses bisa dilakukan dari mana saja, kegagalan pada suatu terminal tidak akan menganggu penyelesian tugas, karena kita bisa menyelesaikannya pada terminal yang lain.
4. Keamanan dan pemeliharaan, jaringan memberikan fasilitas yang cukup handal untuk pengaturan hak akses pada semua data, perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung ke jaringan. Selain itu dengan sistem jaringan maka akan mempermudah perawatan sistem. 5. Standardisasi, jaringan menjadi sarana yang baik untuk pembuatan standardisasi pada sebuah sistem.
Pemrosesan Pada Jaringan Ketika komputer pertama kali diperkenalkan, komputer bekerja dengan sistem stand alone (berdiri sendiri) satu komputer hanya bisa digunakan untuk satu orang pamakai. Ketika teknologi jaringan mulai diperkenalkan munculah konsep pemrosesan timesharing, pemrosesan terdistribusi dan client server computing. Timesharing terdiri dari sebuah komputer tunggal yang dipakai bersama oleh pemakai melalui terminalnya masing-masing, masing-masing terminal menerima alokasi waktu dari komputer induk sesuai dengan kebutuhannya. Pemrosesan terdistribusi terdiri dari banyak komputer yang bergabung dalam suatu jaringan. Penyelesaian tugas yang tidak bisa diselesaikan dengan fasilitas lokal dapat dikerjakan komputer lain pada jaringan tersebut. Client server computing adalah suatu pendekatan bagi penggunaan jaringan yang didasarkan pada konsep bahwa sebagian fungsi paling baik ditangani secara lokal dan sebagian lain ditangani secara terpusat. Pada sistem ini pemrosesan aplikasi dikerjakan oleh beberapa client dan satu atau beberapa server. Client adalah pemakai yang mengakses jaringan melalui komputer pribadinya. Sedangkan server menyediakan fungsi pengendalian bagi jaringan.
Protokol
Seperti halnya manusia, maka ketika komputer akan berkomunikasi satu dengan yang lainnya, ia harus memenuhi aturan-aturan tertentu. Aturan-aturan ini dalam komunikasi data sering disebut dengan protokol. Selanjutnya protokol dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan benar. Pada mulanya, setiap pembuat komputer menggunakan protokol sendiri-sendiri. Hal ini tentu dapat menyulitkan pihak pemakai, karena mereka menjadi tergantung kepada satu jenis sistem komputer. Menyadari akan masalah ini, maka timbulah usaha dari berbagai pihak untuk membuat protokol standard, seperti: 1. OSI 2. TCP/IP OSI (Open System Interconnection) adalah suatu protokol yang dibuat oleh ISO (International Standard Organization). Protokol ini merupakan standar komunikasi antar komputer yang terdiri atas tujuh lapis, lihat gambar di bawah ini:
Gambar OSI
1. Lapisan Fisik, mentransmisikan data dari suatu node ke node lainnya. 2. Lapisan Link Data, merubah format data dalam bentuk record, yang disebut frame dan melakukan deteksi kesalahan. 3. Lapisan Jaringan, menyebabkan lapisan fisik mentransfer frames dari satu terminal ke terminal lainya. 4. Lapisan Transport, memungkinkan terminal user dan terminal host saling berkomunikasi. Lapisan ini juga menyelaraskan peralatan
kecepatan tinggi dan
rendah maupun unit-unit yang kelebihan beban atau menganggur. 5. Lapisan Session, memulai, memelihara dan menyelesaikan setiap session. Satu session terdiri dari semua frame yang membentuk suatu kegiatan tertentu, ditambah dengan sinyal-sinyal yang mengidentifikasikan awal dan akhirnya. Pada sambungan telepon session dapat dimisalkan seperti sambungan yang dimulai denga hallo dan diakhiri dengan selamat tinggal. 6. Lapisan Penyajian, memformat data sehingga dapat disajikan kepada pemakai atau host, misalnya informasi yang akan ditampilkan di layar pemakai diformat menjadi jumlah baris dan jumlah karakter perbaris yang sesuai. 7. Lapisan Aplikasi, mengendalikan input pemakai dari terminal dan melaksanakan program aplikasi pemakai dalam host.
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), merupakan protokol yang digunakan dalam internet, protokol ini pertama kali dikembangkan oleh DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency). Susunan TCP/IP mencakup semua lapisan OSI. Karena itu protokol ini memungkinkan terjadinya hubungan antar sistem. Secara garis besar fungsi protokol ini dibagi menjadi tiga: a. SMTP
(Simple
Mail
Transfer
Protocol),
untuk
menjalankan
surat
elektronik/electronic mail. b. FTP (File Transfer Protocol), untuk mengirim file. c. Telnet (Terminal Emulation), untuk mengubah satu PC menjadi terminal komputer pusat lain
(mengijinkan pengguna pada sebuah terminal/komputer untuk log ke
terminal/komputer lain yang berada pada suatu tempat yang jauh dan bekerja di terminal tersebut.
Arah Transmisi Data
Setiap komunikasi informasi harus mempunyai mekanisme yang sama dalam mengontrol aliran transmisi data. Ada tiga tipe aliran data: Simplex, Half Duplex dan Full Duplex 1. Simplex, metode simplex hanya mengijinkan data dikirim dalam satu arah secara permanen. Pada sistem ini satu terminal hanya dapat dipakai sebagai penerima atau penngirim saja. Sistem pemancar TV merupakan salah satu contoh transmisi metode simplex ini. Metode simplex ini tidak banyak digunakan dalam dunia bisnis, tetapi banyak digunakan dalam sistem kontrol atau kendali. 2. Half Duplex, pada transmisi half duplex data bisa dikirim melalui dua arah, tetapi pengirimannya tidak boleh dalam waktu yang bersamaan, harus bergantian. Contoh metode ini adalah sistem komunikasi dengan mengganakan radio CB, pemakai radio dapat mengirim dan menerima informasi/data menggunakan jalur frekuensi yang sama tetapi harus bergantian. 3. Full Duplex, prinsipnya sama dengan Half Duplex tetapi mereka dapat mengirim dan menerima informasi pada saat yang bersamaan. Telepon adalah contoh sistem komunikasi yang menggunakan sistem full duplex.
Gambar arah transmisi
Kesalahan/error
Sumber-sumber kesalahan Dalam komunikasi data baik melalui komputer atau peralatan lain, kesalahan transmisi data pasti tidak dapat dihindarkan. Kesalahan transmisi ini dapat berakibat sangat fatal terhadap informasi yang akan diolah. Contoh kesalahan transmisi data ini terlihat pada gambar di bawah ini, data angka 100, dikirim melalui media transmisi, karena ada noise/derau maka 1 bit data berubah, data yang diterima menjadi 228, tidak sesuai dengan data yang dikirim.
Gambar kesalahan pengiriman data
Beberapa penyebab kesalahan transmisi data, adalah: 1. Derau putih, derau putih ini disebabkan oleh pergerakan elektron pada suhu diatas suhu nol mutlak, semakin tinggi suhunya maka semakin besar pulau deraunya. Derau putih ini sangat terasa pada pengiriman data melalui gelombang mikro maupun satelit. 2. Impuls Noise, impuls noise ini terjadi karena ada hentakan-hentak sinyal yang terjadi secara tiba-tiba, contoh petir.
3. Crosstalk (bicara silang), terjadi karena adanya interferensi satu sinyal dengan sinyal lainnya. 4. Echo/gema, terjadi karena adanya pantulan dari sinyal yang sedang ditransmisikan. 5. Attenuation, terjadi karena sinyal yang dikirimkan mengalami pelemahan, hal ini diakibatkan oleh jarak pengiriman data yang terlalu jauh, ataupun karakteristik dari media transmisi yang digunakan.
Pendeteksian Kesalahan Transmisi 1. Parity Check Parity check adalah salah satu cara pendeteksian kesalahan transmisi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Sistem ini juga sering disebut sebagai Vertical Redundancy Check (VRC). Pada metode ini digunakan satu bit tambahan (0 atau 1) untuk mendeteksi kesalahan saat data dikirimkan. Ada dua cara dalam metode ini, yang pertama adalah Parity Ganjil (Odd Parity), bit parity (0/1) harus ditambahkan agar jumlah total bit 1 dari karakter yang dikirimkan ganjil. Sedangkan yang ke dua adalah Parity Genap (Even Parity), bit parity (0/1) harus ditambahkan agar jumlah total bit 1 dari karakter yang dikirimkan genap. Contoh parity ganjil
Karakter
ASCII
Bit Parity
Bit yang dikirim
D
1000100
1
10001001
Sistem Parity ini mempunyai kelemahan bila bit yang rusak jumlahnya genap.
2. Longitudinal Redundancy Check (LRC), LRC ini merupakan suatu metode yang dapat mengatasi kelemahan pada sistem VLR. Pada metode ini data dikirim secara per blok (8 bute). Pada dasarnya metode LRC ini sama dengan metode VLR hanya ditambahkan satu karakter tambahan yang diberi nama Block Check Charakter (BCC). Bit pertama dari BCC akan menjadi parity bit dari bit bertama blok yang dikirimkan, demikian seterusnya untuk bit ke dua dan bit-bit yang lainnya, untuk lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah ini:
Karakter
ASCII
Bit Parity
Bit yang dikirim
D
1000100
1
10001001
A
1000001
1
10000011
T
1010100
0
10101000
A
1000001
1
10000011
Space
0100000
0
01000000
C
1000011
0
10000110
O
1001111
0
10011110
M
1001101
1
10011011
M
1001101
1
10011011
BCC
1000011
0
10000110
3. Cyclic Redundancy Checking (CRC), sistem CRC ini dapat mendeteksi kesalahan lebih baik dari sistem VRC atau LRC. Dalam sistem CRC data dikirim setiap blok yang terdiri dari deretan bit yang cukup panjang. Setiap bit dalam sebuah blok digunakan untuk membentuk sebuah fungsi polonomial. Jika jumlah bit dalam sebuah blok adalah k, maka derajat polonomial tersebut adalah k-1, dalam polinomial itu akan ada koefisien a yang jumlahnya k, bentuk polinomial itu sbb
ak-1xk-1 + ak-2xk-2 + .... + a1x' + a0 Pada setiap blok data yang dikirim, ditambahkan beberapa bit kontrol untuk menjamin kebenaran data. Bit kontrol dibentuk oleh komputer pengirim berdasarkan perhitungan atas data yang dikirim (polinomial). Setelah data sampai pada komputer penerima, maka komputer tersebut akan melakukan perhitungan sama seperti pada komputer pengirimnya. Hasil perhitungan ini dibandingkan dengan bit kontrol, jika sama maka data yang dikirim bebas dari kesalahan, tetapi jika tidak sama maka data yang dikirim telah mengalami kesalahan.
Mengatasi kesalahan data Jika data yang diterima mengalami kesalahan, maka data tersebut harus dibetulkan sebelum data itu diolah oleh bagian penerima. Ada beberapa cara untuk mengatasi kesalahan transmisi data tersebut, pertama substitusi simbol, kedua mengirim data koreksi dan ketiga kirim ulang. Pada substitusi simbol maka bagian data yang salah akan diganti dengan karakter lain (tanda tanya terbalik). Untuk mengirim data koreksi, maka bagian yang salah akan diganti dengan data duplikat. Sedang cara yang ketiga maka penerima meminta pengirim untuk mengulang pengiriman data.
Pengkodean Data
Seperti telah kita ketahui bahwa dalam bekerja komputer selalu menggunakan susunan bilangan biner 0 dan 1 untuk merepresentasikan karakter-karakter yang akan diolahnya. Mengingat banyaknya jumlah perusahaan yang memproduksi komputer, maka perlu diadakan bakuan/standard bagaimana bilangan biner 0 dan 1 itu disusun menjadi karakter. Dengan adanya standard ini, diharapkan bila terjadi hubungan komunikasi diantara beberapa komputer yang berbeda, maka tidak akan terjadi kesalahan informasi. Beberapa bakuan yang ada adalah: 1. Baudot, Baudot adalah kode standard yang dipakai pada jaringan Telex. Sistem ini menggunakan 5 bit untuk menyusun sebuah karakter, sehingga maksimal jumlah karakter yang dapat disusun adalah 25=32 karakter. Contoh bakuan Baudot ada pada tabel di bawah ini:
Pola Bit
Down Shift Character (11111)
Up Shift Character (11011)
00000
Blank
Blank
00001
T
5
10011
B
?
10000
E
3
….
Penggunaan sistem Baudot ini disesuaikan dengan adanya Dowm Shift Character atau Up Shift Character yang mendahuluinya. Karena jumlah karakter yang dibentuk berdasarkan sistem Baudot terlalu sedikit, maka sistem ini tidak digunakan dalam jaringan komputer. 2. BCD (Binary Coded Decimal), ada dua versi dalam standard BCD ini, yang pertama adalah yang menggunakan 4 bit dan yang ke dua adalah yang menggunakan 6 bit. Versi yang 4 bit digunakan untuk merepresentasikan data-data numerik, dengan 4 bit
maka maksmal akan dihasilkan 24=16 karakter yang berbeda (untuk data numerik cukup 9). Contoh standard BCD untuk versi 4 bit:
Pola bit
Data Numerik
0000
0
0001
1
0010
2
…
..
Versi yang menggunakan 6 bit jarang digunakan secara luas karena hanya akan merepresentasikan 64 karakter yang berbeda. 3. ASCII (American Standard Code For Information Interchange), bakuan ASCII menggunakan 7 bit untuk merepresentasikan sebuah karakter, dengan menggunakan 7 bit ini maka akan dihasilkan karakter yang berjumlah 128 buah. Karena jumlah karakter yang dihasilkan ini dirasa masih kurang maka jumlah karakter diperluas menjadi dua kalinya. Satu karakter disusun oleh 8 bit, sehingga jumlah karakternya menjadi 256 buah. Nama bakuannya pun berubah menjadi Extended ASCII. Contoh bakuan ASCII ada pada tabel di bawah ini:
High order bits 000
001
010
011
100
101
110
111
0000
NUL
DC1
SPACE
0
@
P
'
p
0001
SOH
DC2
!
1
A
Q
a
q
0010
STX
DC2
"
2
B
R
b
r
0011
ETX
DC3
#
3
C
S
c
s
0100
EOT
DC4
$
4
D
T
d
t
0101
ENQ
NAK
%
5
E
U
e
u
........
.........
.........
.........
.......
.........
..........
..........
............
..
Selain bakuan-bakuan di atas, masih ada bakuan lain seperti EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code), EBCDIC ini menggunakan 8 bit untuk merepresentasikan satu karakternya.
Transmisi Data
Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari satu tempat ke tempat lainnya. Dua hal penting yang berkaitan dengan transmisi data adalah media transmisi dan kapasitas channel transmisi
Media Transmisi Media transmisi adalah media yang dapat menyalurkan informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Media transmisi yang sering digunakan dalam pengiriman informasi pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu media transmisi yang bekerja secara conducted dan radiated. Kabel twisted pair, kabel koaksial dan serat optik merupakan media transmisi jenis yang pertama. Sedangkan gelombang mikro, satelit dan sinar infra merah merupakan media transmisi jenis yang kedua. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis media transmisi adalah: 1. Kekebalan media transmisi terhadap pengaruh dari luar, 2. Lebar pita (bandwidth), yaitu range frekuensi saluran yang bisa dipakai, 3. Jarak jangkau, 4. Keamanan 5. Kemudahan instalasi 6. Biaya
Twisted Pair. Jenis kabel twisted Pair ditunjukkan pada gambar di bawah ini, Kabel jenis ini merupakan salah satu kabel yang sudah cukup tua umurnya. Sehari-hari kabel ini banyak digunakan untuk sambungan telepon, harganya murah tetapi kecepatan pengiriman datanya tidak terlalu baik (9600 bps s/d 80000 bps). Jenis kabel yang tidak mempunyai pelindung terhadap interferensi dari luar disebut UTP (Unshielded Twisted Pair) dan yang mempunyai pelindung disebut STP (Shielded Twisted Pair). Kabel twisted pair dibuat dalam beberapa variasi, mulai dari satu pasang sampai dengan beberapa ratus pasang dalam satu bundel.
Gambar twisted pair
Kabel Koaksial Jenis kabel koaksial ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Kabel ini biasanya digunakan untuk transmisi sampai dengan jarak 10 miles. Kabel koaksial terdiri dari satu atau dua kabel tembaga inti yang ada dipusat (untuk pengiriman data), dikelilingi oleh anyaman tembaga halus dan diantara keduanya terdapat isolasi dari bahan plastik atau teflon. Kabel ini dapat mengirim informasi sampai dengan 100 Mbps. Kabel ini sangat kebal terhadap pengaruh distorsi dari luar, dan faktor kehilangan sinyalnyapun sangat kecil. Terdapat dua jenis kabel koaksial yang sering dipakai, pertama kabel 50 ohm sering dipakai untuk transmisi digital, sedangkan yang lainnya kabel 75 ohm sering dipakai untuk transmisi analog.
Gambar kabel koaksial
Serat Optik Kabel jenis serat optik ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Dibanding dengan jenis lainnya serat optik merupakan kabel transmisi dengan umur yang masih muda (tahun 1970). Kabel jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengirimkan informasi pada jarak jauh dengan kecepatan data yang cukup tinggi (sampai dengan 500 Mpbs), berukuran kecil/ringan (20 kali lebih rangan dan 5 kali lebih kecil dari jenis kabel lainnya), kebal terhadap derau tetapi harganya cukup mahal. Serat optik dibuat dari kaca dan sistem transmisi serat optik bekerja berdasarkan cahaya. Sumber cahaya yang digunakan yaitu cahaya laser/light emiting dioda. Sumber cahaya memancarkan pulsa cahaya dalam saluran dan alat penerima mengenali pulsa ini dengan bantuan dioda foto.
Gambr serat optik
Gelombang mikro Transmisi dengan gelombang mikro mempunyai kecepatan sampai dengan 45 Mbps. Karena gelombang mikro berjalan sesuai dengan garis lurus, maka antara pengirim dan penerima informasi dengan menggunakan gelombang mikro harus berada pada satu garis lurus (tidak lebih dari 30 miles, berkaiatan kelengkungan bumi). Beberapa kerugian dalam penggunaan gelombang mikro adalah keamanan data kurang terjamin dan pengaruh derau daru luar cukup besar.
Satelit Komponen utama pengiriman informasi melalui satelit adalah stasiun bumi untuk mengirim dan menerima informasi dan komponen satelit yang diberi nama transponder yang akan menerima informasi dan meneruskan (mengirimkan kembali) informasi yang diterimanya. Seperti halnya pada gelombang mikro maka antara stasiun bumi dan satelit juga harus pada satu garis lurus. Pada gelombang mikro pengiriman dan penerimaan informasi hanya menggunakan satu frekuensi, sedangkan pada satelit digunakan dua frekuensi, satu frekuensi digunakan untuk mengirimkan informasi dari stasiun bumi ke satelit dan satu frekuensi lainnya untuk mengirimkan informasi dari satelit ke stasiun bumi. Gambar di bawah ini menunjukkan sistem transmisi dengan menggunakan satelit.
Gambar satelit
Sinar Infra Merah Sinar infra merah ini hampir menyerupai gelombang mikro, tetapi dengan jarak jangkauan lebih pendek, dengan biaya lebih murah dan kecepatan lebih rendah (100 Kbps). Contoh pemakaian sehari-hari dari sinar infra merah ini adalah pada remote kontrol yang dipakain untuk televisi, VCD dll. Karakteristik dari sinar infra merah ini adalah tidak dapat menembus benda padat (dinding, dll), sehingga sinar infra merah ini sangat cocok dipakai untuk media transmisi dalam suatu ruangan (tidak akan
mengganggu sistem jaringan di ruang lainnya). Disamping itu keamanan sinar infra merah terhadap penyadap juga relatif lebih baik.
Kapasitas Channel Transmisi 1. Narrowband channel (Pita sempit), media jenis ini hanya dapat melewatkan data secara relatif lambat, yaitu kira-kira 5 – 30 karakter perdetik, tipe media ini digunakan untuk saluran telegrap. 2. Voiceband channel (Pita suara), media jenis ini mampu melewatkan data dengan kecepatan sampai dengan 1000 karakter perdetik, tipe media ini banyak digunakan pada saluran telepon. 3. Wideband channel (Pita lebar), media jenis ini mampu melewatkan data dengan kecepatan sampai dengan 100.000 karakter perdetik.
Metode Transmisi
Metode transmisi dapat didefinisikan sebagai bagaimana cara data ditransmisikan dari satu tempat ke tempat lainnya. Metode transmisi dibedakan menjadi dua macam, baseband dan broadband. Pada metode baseband sinyal digital (0,1) langsung ditransmisikan tanpa mengalami perubahan apapun. Dengan cara ini maka jangkauan transmisi benar-benar tergantung pada kualitas media transmisi yang digunakan. Media yang digunakan untuk mentransmisikan data dengan metode ini hanya mampu digunakan untuk mentransmisikan saluran tunggal. Sedangkan bila menggunakan sistem broadband, data digital sebelum dikirim akan dimodulasi dulu dengan menggunakan sinyal analog. Akibat dari proses ini maka jarak jangkaunya menjadi lebih jauh dan media transmisi dapat digunakan untuk menyalurkan lebih dari satu aliran data (dengan menggunakan frekuensi yang berbeda).
Metode Akses Metode akses didefinisikan sebagai bagaimana sistem menggunakan jaringan secara bersama. Metode akses dari jaringan dapat berupa CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) atau Token Passing. Pada sistem CSMA/CD, sebuah komputer yang akan menggunakan saluran transmisi akan mendeteksi terlebih dahulu apakah jaringan sedang dipakai atau tidak, bila jaringan sedang tidak dipakai maka komputer akan segera mengirimkan data beserta alamat yang ditujunya. Terminal yang sesuai dengan alamat yang dituju akan mengambil data tersebut. Bila pada saat yang bersamaan dua komputer mengirimkan data maka akan terjadi tabrakan, hal ini akan dideteksi oleh sistem, semua transmisi dari komputer akan dihentikan. Komputer akan menunggu beberapa saat untuk kemudian mengulang kembali pengirimannya. Pada sistem token passing, digunakan suatu tanda (token) yang akan dikirim secara estafet sebagai tanda pengiriman. Komputer/terminal yang menerima token inilah yang berhak menggunakan saluran transmisi, setelah data dikirim maka token akan diedarkan lagi ke saluran transmisi, untuk diambil oleh komputer yang memerlukan pengiriman data.
Gambar CSMA/CD
Topologi
Topologi dapat didefinisikan sebagai skema fisik jaringan yang menghubungkan satu terminal dengan teminal lainnya, atau konfigurasi dari terminal-terminal di suatu jaringan. Dikenal beberapa topologi: point to point, star, bus, ring, tree dan campuran
Point to point
Gambar point to point
Topologi ini adalah topologi yang paling sederhana. Topologi ini akan menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya.
Star Dalam topologi star, beberapa terminal dihubungkan dengan suatu terminal pusat (central node). Semua komunikasi ditangani dan diatur langsung oleh central node. Topologi Star mempunyai beberapa keuntungan, pertama akan dihasilkan jarak yang pendek diantara dua terminal. Selain itu topologi star ini juga mudah dikembangkan. Karena setiap komunikasi pasti melalui central node, maka kontrol terhadap jaringan juga mudah dilakukan.
Gambar topologi star
Kerugian yang timbul pada topologi ini adalah, karena sistem sangat tergantung pada central node, maka kerusakan pada central node akan melumpuhkan semua jaringan. Selain itu untuk lalu lintas yang padat akan terjadi antrian yang panjang pada central node.
Ring Topologi Ring diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Pada topologi ini semua data yang akan dikirimkan harus disertai dengan alamat tujuan. Data akan diputar dalam ring tersebut, dan semua terminal memeriksa alamat yang ada dalam data itu, bila sesuai maka data akan diambil oleh terminal dan bila tidak sesuai maka diputar lagi untuk diperiksa oleh terminal berikutnya. Bila terjadi kerusakan pada satu terminal, maka jaringan masih tetap dapat bekerja.
Gambar topologi ring dan bus
Bus Pada topologi bus masing-masing terminal terhubung dengan sebuah jalur utama. Kerusakan pada satu terminal tidak akan berpengaruh pada jaringan. Penambahan jaringan juga dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengkonfigurasi ulang jaringan.
Tree Topologi tree diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Topologi ini sering disebut juga Hierarchical network. Pada topologi ini suatu terminal hanya dapat dihubungkan secara langsung dengan satu terminal lain di atas atau di bawahnya. Komputer yang letaknya lebih atas akan mengkoordinasikan dan mengendalikan komputer yang ada di bawahnya dan terhubung langsung kepadanya.
Gambar tree
Campuran Kombinasi dari beberapa topologi kadang-kadang digunakan dalam suatu jaringan.
Piranti Pendukung Jaringan Komputer
1. Server Server adalah piranti yang menjadi tempat untuk melayani kebutuhan jaringan. Ada beberapa macam server, seperti print server, database server dan lain-lain. Server bisa bersifat dedicated artinya server tidak bisa digunakan sebagai terminal dan ada yang bersifat non dedicated artinya selain berfungsi sebagai server juga bisa digunakan sebagai terminal. 2. Modem (Modulator/demodulator) Digunakan untuk merubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya. Peralatan ini banyak digunakan untuk menghubungkan komputer dengan saluran telepon. 3. Repeater (Penguat) Digunakan untuk memperkuat isyarat yang melalui jalur transmisi. Diharapkan dengan semakin kuatnya sinyal maka jangkauannyapun menjadi semakin jauh. 4. Multiplexer Multiplexer adalah suatu alat yang memungkinkan beberapa data ditransmisikan melalui satu media transmisi yang sama. Tujuannya adalah untuk penghematan pemakaian media transmisi. Satu media transmisi dapat dilewati beberapa saluran dengan menggunakan frekuensi yang berbeda. 5. Bridge Sesuai dengan namanya bridge digunakan untuk menjembatani jaringan, tetapi berbeda dengan repeater yang hanya merupakan jembatan fisik (memperluas jangkauan), bridge bisa berfungsi sebagai jembatan logic, bridge bisa menghubungkan dua buah jaringan yang sejenis sehingga memiliki satu jaringan yang mempunyai konfigurasi lebih besar. 6. Gateway Gateway digunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan yang arsitekturnya sama sekali berbeda. Salah satu fungsi pokok gateway adalah melakukan protocol converting, agar dua arsitektur jaringan komputer yang berbeda dapat berkomunikasi.