2
PALAGAN
KASAD JENDERAL TNI TNI GATOT MEMBERIKAN PENGHARGAAN KEPADA 9 PERWIRA KASAD JENDERAL GATOTNURMANTYO NURMANTYO MEMBERIKAN PENGHARGAAN KEPADA 9 PERWIRA PEMENANG LOMBA KARYA TULIS BIDANG BINSAT, DAN 3 DANSAT TERBAIK HASIL PENILAIAN TIM PENGAWASAN DANEVALUASI EVALUASI(WASEV) (WASEV)BINSAT BINSATTA. TA.2015, 2015, DALAM DAN DALAMKEGIATAN KEGIATANAPEL APELDANSAT DANSATTNI TNIAD ADTERPUSAT TERPUSATTA. TA.2015, 2015, BALAI KARTINI, KARTINI, JAKARTA, BALAI JAKARTA, 12 12 MEI MEI 2015. 2015.
Penerangan Pasukan
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
3
DAFTAR ISI
EDITORIAL
Indonesia Darurat Narkoba
PROFIL SATUAN
8
FOKUS
Apel Dansat TNI AD TA 2015
10
SERBA SERBI
INFO KOMANDO
Presiden Joko Widodo Tinjau Latihan Demonstrasi Pertempuran di Martapura
4
PALAGAN
Yonif 300/RBK Satuan Pemukul Kodam III/SLW
14
Presiden Joko Widodo Resmikan Mulainya Pembangunan RS. Ridwan Meureksa
28
www.TNI AD.mil.id
TEKNOLOGI
Kendaraan Transportasi Darat dan Air
56 48
KISAH PRAJURIT Serma Rusiyadi : Prajurit Tidak Hanya Mahir Pegang Bedil Tapi Sukses Menjadi Peternak
PRAJURIT BERPRESTASI
44
50
Winarsih : Kartini Modern Jago Tembak
PRAJURIT DIPERBATASAN
54
LINTAS SATUAN Danrem 031/Wirabima Melepas Satgas Pamtas RI-Malaysia
APA KATA MEREKA
Pangkostrad Buka TMMD di Kuta Malaka Aceh Besar
32
60
Irianti S.IP, (Karyawati) : TNI Berbuat Demi Kemaslahatan Rakyat Mitha The Virgin (Gitaris/Penyanyi) : Prajurit TNI AD Semakin Handal Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
5
DARI REDAKSI SUSUNAN REDAKSI
Pembaca Palagan yang budiman, Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena Majalah Palagan Vol.35 No. II Edisi Juni 2015 dapat kembali hadir di tengahtengah pembaca setianya. Pembaca Majalah Palagan yang berbahagia, pada penerbitan kali ini redaksi menampilkan beberapa informasi yang patut kita ketahui bersama tentang berbagai kegiatan di lingkungan jajaran TNI Angkatan Darat antara lain pada rubrik editorial membahas tentang Narkoba. Terkait dengan maraknya kasus Narkoba di Indonesia, Presiden Jokowi telah menetapkan status Darurat Narkoba di Indonesia. Pada sisi lain isi majalah, redaksi juga menampilkan fokus yaitu tentang pelaksanaan Apel Dansat TNI AD Terpusat TA. 2015, dan untuk profil satuan ditampilkan satuan Yonif 300/RBK Kodam III/Slw yang menyandang gelar sebagai satuan pemukul Kodam. Selanjutnya pada rubrik info komando ditampilkan momen yang sangat penting yaitu pemberian KPLB kepada 20 prajurit TNI AD berprestasi, Kasad Mendapat Penganugerahan Sabuk DAN VII Kehormatan INKAI, Kasad Cek Kesiapan Satgaspamwil-1 KAA 2015. Pada bagian lain, redaksi juga menyajikan rubrik bincang-bincang dengan Danbrigif-1 PIK/JS Letkol Inf Rionardo yang mengupas tentang kesiapan operasional Satuan Brigif-1 PIK/JS dalam mengemban tugasnya. Sedangkan pada rubrik teknologi kami sajikan tentang Kendaraan Darat Air Anti Banjir milik Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD. Masih banyak lagi informasi menarik lainnya yang redaksi sajikan pada edisi kali ini antara lain, kisah prajurit Serma Rusiyadi yang sukses beternak sapi, prajurit dan prestasi, lintas satuan, prajurit di perbatasan dan lain-lain. Semoga rubrik yang kami sajikan dapat memberi manfaat yang positif kepada pembaca setia Majalah Palagan. Selamat membaca. Redaksi
PELINDUNG Kepala Staf TNI Angkatan Darat PEMBINA Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat STAF AHLI Irjenad, Aspam Kasad, Asops Kasad, Aspers Kasad, Aslog Kasad, Aster Kasad,Asrena Kasad, Kasahli Kasad PEMIMPIN REDAKSI Brigjen TNI Wuryanto S.Sos., M.Si. WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Kolonel Caj Drs. Sumirat Kriswasana, M.M. DEWAN REDAKSI Kolonel Inf Mu’tamar, M.Sc. Kolonel Arh Hamim Tohari, M.A. Letkol Inf Benny Bintoro Letkol Inf Fadjar Tjahyono Letkol Kav Aloysius Nugroho Santoso, S.E., M.Si. KETUA TIM EDITOR Letkol Inf Efran Gunawan SEKRETARIS TIM EDITOR Letkol Caj James W. Sondakh ANGGOTA TIM EDITOR Letkol Inf Drs. N. Ertoto, M.Si. Mayor Caj (K) Yeni Triyeni, S.Pd. Mayor Inf Dodi Fahrurozi, S.Sos. Kapten Inf Chandra Purnama, S.H. Kapten Cku M Hasyim DISTRIBUSI Kapten Inf Hartono DESAIN GRAFIS Sertu Munawir TATA USAHA Serda (K) Tien Giantini, PNS Listin REDAKTUR FOTO Letda Inf Moch Holil ALAMAT REDAKSI Dinas Penerangan Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Telp. (021) 3456838, 3811260 Fax. (021) 3848300 ALAMAT EMAIL
[email protected]
6
PALAGAN
www.TNI AD.mil.id
SURAT PEMBACA Wujudkan Swasembada Pangan Indonesia dulu sempat menyandang predikat sebagai negara swasembada pangan. Julukan ini semakin memudar seiring menurunnya produksi pertanian karena rendahnya minat masyarakat pada sektor ini. Dilihat dari wilayahnya, Indonesia tentunya terlalu luas bila dibandingkan dengan negara Thailand atau Vietnam. Namun, dua negara tersebut mampu memaksimalkan luas wilayahnya untuk memproduksi pertanian khususnya beras dan tentunya mendatangkan keuntungan dari produk ekspornya. Untuk meningkatkan produksi pertanian, sejak dulu hingga sekarang berbagai kebijakan telah dikeluarkan demi untuk mencapai tujuan tersebut, di antaranya pembukaan lahan baru, diversifikasi pangan guna mengurangi ketergantungan terhadap beras, teknologi baru, dan lain sebagainya. Namun nyatanya swasembada pangan yang diinginkan belum juga terwujud, sehingga kita masih harus melakukan impor dari luar negeri. Terobosan terpadu pun dirintis dengan cara mengikuti pola system komando yang berlaku di Angkatan Darat yakni kepemimpinan tegak lurus yang bermakna apabila pimpinan tertinggi mengeluarkan suatu kebijakan maka sampai ke ujung jajaran di pelosok desa akan melaksanakan kebijakan tersebut. Maka bergeraklah program pangan terpadu yang dimotori oleh para Babinsa di seluruh tanah air bersama para petani melakukan aksi dalam rangka meningkatkan produksi 5 komoditi, yakni beras, jagung, kedelai, gula dan daging. Dengan kebijakan demikian tersebut, para petani tidak perlu berfikir keras tentang apa yang harus diperbuat, setiap kelompok tani tinggal melakukan kebijakan secara terpadu yang diperintahkan kepadanya. Mulai dari
lahan, pupuk, bibit, dan berbagai kebutuhan lainnya telah disiapkan oleh pemerintah. Selain antisipasi pemberantasan hama, juga dilakukan pengawasan yang ketat untuk memberantas para tengkulak yang selama ini kerap kali menyengsarakan para petani. Salut terhadap TNI Angkatan Darat yang sangat peduli terhadap swasembada pangan dengan menerjunkan para prajuritnya bersama-sama dengan petani melakukan aksi untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan dalam rangka ketahanan pangan. Ny. Ummy Qalsum Karyawan, Mamuju Sulbar
Rakyat Lebih Nyaman Berdampingan dengan Tentara Hilangnya kepercayaan masyarakat kepada proses penegakan hukum dan kegagalan aparatur sipil membangun pelayanan publik, mendorong masyarakat kembali berpaling kepada TNI. Hal ini dipicu oleh tidak jelasnya arah reformasi yg telah sekian lama bergulir. Keadaan yang lebih baik hanya sebatas harapan namun kenyataan berbicara lain bukannya bertambah baik justru bertambah buruk dan semakin tidak jelas jalan mencapai tujuan yg diinginkan bangsa ini. Namun seiring dengan berjalannya waktu, geliat masyarakat luas maupun lembaga pemerintahan untuk menghadirkan TNI agar peduli terhadap permasalahan yang tak kunjung beres semakin kencang. Harapan itu menjadi nyata meski hanya terlihat dari publikasi media dengan adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara Tentara dengan beberapa lembaga atau kementerian seperti kerjasama dengan Kementerian Pertanian dalam rangka mensukseskan program swasembada pangan. Dengan Kementerian Perhubungan dalam rangka pengamanan objek stasiun kereta api ataupun pembangunan jalan di wilayah perbatasan. Untuk permasalahan pengamanan padahal sudah ada instansi yang membidangi, namun publik merasakan selama ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Fakta menyatakan bahwa rakyat lebih nyaman
bila berdampingan dengan tentara. Yang paling menarik perhatian tentunya adalah wacana masuknya tentara menjadi penegak hukum di KPK. Berbicara masalah hukum, sepertinya bukan merupakan barang baru di tentara, dari kehakiman maupun kepolisian dahulu sempat menimba ilmu hukum di Angkatan Darat Grogol Jakarta. Sudah sejak Indonesia merdeka sepertinya perangkat hukum di tentara sudah sangat lengkap. Pendek kata tidak ada sedikitpun keraguan untuk menegakkan kebenaran, apalagi dilakukan oleh komponen bangsa yang memiliki kompetensi. Meski sunyi dari publikasi namun rakyat semakin cerdas dan sangat paham siapa yang pengabdiannya tulus terhadap bangsa ini. Untuk itu tentara tidak boleh masa bodoh mengabaikan keinginan masyarakat yang menghendaki negeri ini tetap eksis dan memiliki harga diri. Jangan sampai kekecewaan rakyat
semakin berlarut hanya karena tentara ragu untuk berbuat. Dalam pembenahan sudah pasti ada saja pihak yang merasa terusik kepentingannya dan sudah pasti menjadikan alasan perundang-undangan sebagai tameng. Berkaitan dengan perundangan yang dapat berubah setiap saat sesuai iklim politik, biarlah waktu yang meralatnya. Rakyat sudah semakin cerdas dan mampu berfikir jernih dalam menyikapi perkembangan yang terjadi. Istilah “Suara Rakyat adalah Suara Tuhan” nampaknya berlaku bagi situasi seperti sekarang ini. Memang belum ada jaminan bahwa program yang dijalankan akan sesuai dengan keinginan kita. Tapi paling tidak upaya keras yang sedang dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas seraya memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, mudah-mudahan apa yang kita harapkan akan menjadi kenyataan. Amin. Marfudin Paramedis, Indramayu Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
7
EDITORIAL
Istilah Narkoba sudah sangat popular dikenal oleh masyarakat Indonesia. Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan/Zat Adiktif. Dalam dunia medis, Narkoba biasa digunakan dokter atau rumah sakit untuk membius pasien yang mau dioperasi atau sebagai obat untuk penyakit tertentu.
Y
ang menjadi masalah dewasa ini, adalah maraknya penggunaan Narkoba tanpa adanya pengawasan dari seorang ahli kesehatan atau dokter atau penyalahgunaan Narkoba yang sangat membahayakan bagi si pengguna karena bisa menyebabkan ketergantungan atau kecanduan terhadap obat-obatan tersebut. Bahaya bagi pecandu Narkoba tidak hanya merugikan masalah fisik saja, namun berpotensi mengalami gangguan mental dan kejiwaan seumur hidup dan bahkan telah banyak memakan korban jiwa. Korban akibat penyalahgunaan Narkoba di Indonesia sudah cukup besar jumlahnya, khususnya anak-anak muda yang sejatinya merupakan generasi penerus bangsa. Data dan fakta menunjukkan prosentasi tertinggi pengguna Narkoba adalah anak-anak sekolah dan remaja. Sedangkan lokasi tempat mereka menikmati barang haram tersebut, umumnya di kos-kosan, club-club malam, diskotik. Mereka dijadikan sasaran empuk oleh para pengedar untuk mengeruk keuntungan dari penjualan barang haram tersebut. Selain anak sekolah pengguna Narkoba juga melanda di kalangan artis dimana sering kita ikuti berita di media televisi yang senantiasa menyajikan informasi tentang keterlibatan artis dalam penyalahgunaan Narkoba, bahkan ada yang tertangkap sampai 2 kali dalam kasus yang
8
PALAGAN
sama. Ini menunjukkan cengkeraman yang sangat hebat pada seseorang sehingga sulit untuk melepaskannya. Maraknya peredaran Narkoba di Indonesia, sudah sangat memprihatinkan, dan hal ini yang menyebabkan tingginya penyalahgunaan Narkoba karena sangat mudah memperoleh di pasaran. Berbagai kasus tertangkapnya para bandar serta pengedar Narkoba baik di Jakarta maupun di berbagai daerah, tidak membuat surut peredaran Narkoba, karena pada kenyataannya bandar Narkoba yang sudah berada di dalam penjarapun masih mampu mengendalikan peredaran Narkoba di Indonesia. Yang lebih memprihatinkan lagi Narkoba pun bisa beredar dalam penjara, yang dalam kehidupan seharihari penuh dengan pengawasan, tetapi pengedaran Narkoba dalam penjara bisa berjalan tanpa diketahui petugas. Kondisi tersebut dapat juga berakibat kepada mereka yang bersih dari Narkoba sebelum masuk penjara, setelah keluar penjara akan menjadi pecandu bahkan pengedar, karena terjerumus dalam peredaran Narkoba di penjara. Terkait dengan kondisi maraknya Narkoba di Indonesia, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Darurat Narkoba tanggal 4 Februari 2015 mengatakan, setiap harinya terdapat sekitar 40 hingga 50 orang meninggal dunia, yang jika dikalkulasikan
dalam setahun, ada sekitar 18.000 jiwa meninggal dunia karena penyalahgunaan Narkoba. Angka tersebut belum termasuk 4,2 juta pengguna Narkoba yang direhabilitasi dan 1,2 juta pengguna yang tidak dapat direhabilitasi. Dengan kondisi yang sangat memprihatinkan tersebut, maka Indonesia telah masuk dalam status Darurat Narkoba. Mengacu kepada pernyataan presiden tersebut, upaya untuk memberantas peredaran Narkoba di Indonesia harus lebih dioptimalkan dengan terus menelusuri jejak para bandar, distributor, dan juga pemakainya, namun yang tidak kalah penting adalah memperketat pengawasan dalam penjara baik peredarannya dalam penjara maupun keluar masuknya suplai barang terlarang itu dalam penjara. Disamping itu tindakan hukum yang tegas harus dilakukan untuk membuat efek jera bagi pelaku dan peringatan bagi yang mau coba-coba terlibat Narkoba baik sebagai pengguna, pengedar ataupun bandar.
www.TNI AD.mil.id
menggunakan dan mengedarkan Narkoba. Berdasarkan data tabulasi pelanggaran Narkoba periode tahun 2014, telah terjadi pelanggaran penyalahgunaan Narkoba di jajaran TNI AD yang melibatkan 139 personel dimana 19 personel di antaranya sebagai pengedar dengan barang bukti berupa shabu 1.440 gram, 58 kg paket ganja dan 8 butir ekstasi. Sangat disayangkan, ketika seorang prajurit yang seharusnya berkepribadian yang baik, memiliki disiplin yang harus menjadi contoh bagi masyarakat, dan diharapkan menjadi pelindung masyarakat, tetapi merusak diri dengan keterlibatan penyalahgunaan Narkoba. Dari kejadian demi kejadian pelanggaran Narkoba, pimpinan Angkatan Darat terus memberikan penekanan untuk mencegah terjadinya pelanggaran prajurit terhadap penyalahgunaan Narkoba. Bahkan Pimpinan Angkatan Darat telah mengeluarkan Surat Telegram Kasad nomor STR/274/2015 tanggal 16 Maret
2015 yang menginstruksikan untuk memberhentikan dengan tidak hormat/ pemecatan jika terbukti melakukan tindak pidana penggunaan, membawa, memiliki, mengedarkan atau memproduksi Narkoba. Untuk mengurangi atau menekan terjadinya pelanggaran penyalahgunaan Narkoba, peran komandan/pimpinan sangat besar. Pimpinan harus mampu memberikan pemahaman kepada prajuritnya mengenai dampak negatif atau bahaya penyalahgunaan dan peredaran Narkoba baik dari aspek hukum, agama maupun kesehatan. Demikian juga pengawasan yang ketat dari seorang pimpinan dapat menghindarkan prajuritnya untuk terlibat pengguna, pengedar atau Bandar Narkoba. Namun juga yang sangat penting adalah kesadaran dari setiap prajurit akan akibat yang ditimbulkan dari bahaya Narkoba yang bukan hanya terhadap fisik saja, tetapi bisa mengalami gangguan jiwa seumur hidup, bahkan beresiko kematian. (Redaksi)•
Dalam berbagai berita melalui media, dapat dilihat adanya upaya dari BNN maupun pihak kepolisian terus melakukan operasi penangkapan baik terhadap pengguna maupun terhadap pegedar dan bahkan membongkar bandar sindikat Narkoba. Melalui opearasi tersebut banyak keberhasilan yang ditunjukkan oleh aparat untuk memberantas pengguna maupun peredaran Narkoba. Suatu hal yang sangat terpuji apa yang telah dilakukan pemerintah mengeksekusi para pengedara Narkoba warga negara asing. Meskipun mendapat tekanan dari negara lain utamanya yang warganya terjerat hukuman mati, namun presiden tetap dalam pendiriannya untuk mengeksekusi para terpidana tersebut. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk terus memberantas peredaran Narkoba di Indonesia. Di tengah-tengah upaya serius pemerintah untuk memberantas Narkoba, yang tidak kalah pentingnya tugas dan kewajiban sebagai orang tua untuk mengawasi dan lebih mewaspadai anakanaknya dalam pergaulan. Awasi tingkah laku dan pola hidup anak-anak, peka terhadap perubahan sikap anak-anak, sebab begitu mereka terjerumus, menjadi masalah besar di kemudian hari. Penyalahgunaan Narkoba, bukan hanya pada masyarakat umum, prajurit TNI pun tidak luput dari pengaruhnya. Cukup banyak prajurit TNI AD yang tertangkap karena
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
9
FOKUS
Apel Dansat TNI AD Terpusat TA. 2015
Kasad : Pahami dan laksanakan Binsat secara baik dan benar Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan agar para Dansat memahami dan melaksanakan Pembinaan Satuan (Binsat) secara baik dan benar, karena jabatan itu adalah amanah dan setiap amanah harus dapat dipertanggungjawabkan.
A
pel Komandan Satuan di jajaran TNI Angkatan Darat, secara terpusat di Tahun Anggaran 2015 (Apel Dansat TNI AD Terpusat TA. 2015) pada Selasa 12 Mei 2015 di Balai Kartini, Jakarta. Kegiatan Apel Komandan Satuan tahun ini mengangkat tema, “Melalui Apel Dansat, Kita Mantapkan Peran Dansat dalam Pembinaan Satuan untuk Mewujudkan Satuan yang Siap Operasional” Secara keseluruhan, kegiatan Apel Dansat Tahun 2015 diselenggarakan di tiga lokasi yaitu di wilayah Kodam Jaya, Kodam III/Slw dan di Pussenif Kodiklat TNI AD.
Kegiatan dimulai di Rindam Jaya/ Jayakarta dan dilanjutkan dengan pembekalan pada peserta Apel Dansat Terpusat oleh para Pimpinan TNI AD. pembekalan tersebut diberikan secara berturut-turut selama 3 hari yang dimulai dari acara pembukaan Apel Dansat di Balai Kartini, Kuningan Jakarta (Selasa, 12/5), dilanjutkan kegiatan di Balai Komando, Makopassus Cijantung (Rabu, 13/5), dan penutupan Apel di Mako Pussenif Kodiklatad, Bandung (Jumat, 15/5). Setelah dibuka secara resmi oleh Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada Selasa (12/5), pada hari berikutnya (Rabu,
13/5) para peserta Apel Dansat menerima pengarahan dari Presiden Joko Widodo di Makopassus Cijantung, setelah Presiden meresmikan pembangunan Rumah Sakit Moh. Ridwan Meureksa Kodam Jaya di Pinang Ranti, Jakarta Timur. Selanjutnya Kamis (14/5) seluruh peserta Apel Dansat mengikuti Olahraga Bersama Kasad dengan Anggota TNI seGartap II Bandung di Lapangan Brigif 15/ Kujang II Kodam III/Siliwangi di Cimahi, dilanjutkan bersepeda bersama Kasad menuju Mako Pussenif Kodiklatad. Di hari terakhir, Jumat 15 Mei 2015, sebelum mengikuti penutupan, para
“Buat sehat prajuritmu, sejahterakan prajuritmu di satuan, gembirakan prajuritmu, tingkatkan kemahiran menembaknya dan tingkatkan bela diri militernya untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya ancaman, sehingga prajurit selalu dalam keadaan siap,” 10
PALAGAN
www.TNI AD.mil.id
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membuka Apel Dansat Terpusat TA 2015
peserta melaksanakan tugas kelompok dan diskusi, serta membuat saran bagi Pimpinan TNI AD. Kegiatan Apel Dansat diakhiri dengan pembekalan dari Pangdam III/Siliwangi, Danseskoad dan Wakasad. Kegiatan penutupan ditandai dengan renungan malam dan api unggun pada tengah malam di Mako Pussenif Kodiklatad. Kegiatan Rutin Tahunan Saat membuka Apel Dansat 2015 tersebut, Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan Apel Dansat merupakan kegiatan rutin tahunan dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan satuan melalui komunikasi dua arah antara pimpinan TNI AD dengan para Dansat sehingga tercipta soliditas dan profesionalitas prajurit. “Buat sehat prajuritmu, sejahterakan prajuritmu di satuan, gembirakan prajuritmu, tingkatkan kemahiran menembaknya dan tingkatkan bela diri militernya untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya ancaman, sehingga prajurit selalu dalam keadaan siap,” ujar Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Lebih lanjut dipesankan kepada para Komandan/Pimpinan di Satuan
jajaran TNI AD tersebut agar meramaikan satuannya dengan Sholat Subuh berjamaah, dilanjutkan dengan senam dan lari pagi, berdinas seperti biasa, dan kumpul kembali dengan keluarga. “Kegiatan tersebut merupakan wujud penyehatan kondisi prajurit sebagai langkah pencegahan terhadap kegiatan yang dapat merugikan prajurit. Cintai keluargamu, perhatikan kesejahteraannya,” pesan Kasad. Memimpin bagi prajurit yang melanggar jangan pakai hati. “Gunakan hatimu untuk prajurit yang baik, tindak tegas prajuritmu yang salah sehingga dapat menjaga prajuritmu yang baik,” tambah Kasad. Dihadapan 466 orang Komandan/ Pimpinan jajaran TNI AD peserta apel yang terdiri dari para Pangdam, Danrem, Danbrig, Dandim, dan Danyon, jajaran TNI AD dari seluruh pelosok tanah air, Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh prajurit TNI AD atas tingkat disiplin, kesungguhan dan loyalitas prajurit kepada satuan atas pelaksanaan tugas yang semakin membaik. Kasad juga menyampaikan agar para prajurit TNI AD mau dan mampu
memanfaatkan waktu dengan sebaikbaiknya. “Waktu tidak akan pernah terulang. Manfaatkan waktu untuk merumuskan kemajuan TNI AD. Keberhasilan TNI AD adalah peran seluruh prajurit TNI AD. Di sisi lain Kasad menegaskan prajurit TNI AD untuk selalu mengedepankan sikap dan perilaku yang baik dalam berinteraksi dengan seluruh Komponen Bangsa selaras dengan adat istiadat dan budaya luhur bangsa. Dengan cara seperti itu diharapkan akan terjalin kedekatan antara TNI AD dengan rakyat, baik secara fisik maupun secara kejiwaan, serta prajurit TNI AD akan semakin mampu memahami pikiran, perasaan dan kehendak rakyat di wilayah tugas masing-masing. Binsat secara Baik dan Benar Dalam kesempatan lain, Kasad juga berpesan agar memahami dan melaksanakan Pembinaan Satuan (Binsat) secara baik dan benar, karena jabatan itu adalah amanah dan setiap amanah harus dapat dipertanggungjawabkan. Cara yang bisa ditempuh untuk menjalankan Binsat dengan baik, menurut Kasad ialah dengan memberdayakan
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
11
FOKUS
prajurit, baik di daerah operasi ataupun daerah latihan, yang mengakibatkan kerugian personel, baik cacat maupun korban jiwa. Hal lain adalah masih adanya kematian kasus-kasus gawat darurat non trauma, misalnya karena stroke, jantung dan kejang, di jajaran TNI, yang jumlah kasusnya juga cukup tinggi. Dengan kata lain, kondisi gawat darurat merupakan peristiwa yang urgent dan apabila tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal bagi keselamatan korban. Hal Inilah yang melatarbelakangi diadakannya pelatihan GEMT bagi dokterdokter di lingkungan TNI AD tersebut. Untuk memantapkan pemahaman para peserta Apel Dansat terhadap Binsat, maka Kasad menerima laporan pembukaan Apel Dansat
Kasad Menyematkan Tanda Peserta Apel Dansat dan memberikan penghargaan kepada pemenang lomba karya tulis bidang binsat
potensi yang dimiliki satuan seoptimal mungkin, serta dengan melaksanakan komitmen untuk berbuat yang terbaik, berani, tulus dan ikhlas. Dalam pelaksanaan Binsat, para Dansat juga dituntut untuk memaksimalkan kualitas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dalam rangka mendukung keberhasilan tugas pokok TNI AD. Apel Dansat kali ini dipadukan dengan tiga kegiatan lain, yaitu pelaksanaan pengawasan dan evaluasi tentang kegiatan swasembada pangan, acara peletakan batu pertama (Ground Breaking) pembangunan Rumah Sakit Mochammad Ridwan Meureksa dan pelatihan kegawatdaruratan medis di lingkungan Ditkesad. Pembahasan mengenai swasembada pangan akan difokuskan pada upayaupaya khusus yang harus dilakukan TNI AD dalam mewujudkan target pencapaian
12
PALAGAN
swasembada pangan PAJALE (Padi, Jagung dan Kedelai) dalam waktu yang ditargetkan oleh Pemerintah, yaitu 3 tahun. Upaya tersebut adalah meningkatkan terus pengawalan dan pendampingan Kodam, Korem, Kodim, dan Koramil terhadap para petani dalam menghadapi segala kendala pertanian yang ada. Peran utama dalam hal ini adalah para Babinsa, karena merekalah yang bertugas untuk menggerakkan para petani selaku pelaku utama dalam pencapaian swasembada pangan ini. Di bagian lain, diberikan juga pelatihan GEMT (General Emergency Medical Training) bagi dokter-dokter TNI AD diselenggarakan atas dasar cukup tingginya angka kejadian kecelakaan yang dialami
dalam rangkaian kegiatan Apel Dansat yang berlangsung selama 4 hari ini, diisi dengan berbagai ceramah dari para pejabat internal TNI AD dan paparan Danyon yang terbaik dalam Binsat, dilanjutkan dengan diskusidiskusi kelompok, terkait dengan sinergitas dan penguatan fungsi dalam menyikapi tuntutan dan tantangan tugas ke depan. “Melalui ceramah, paparan dan diskusi tersebut, saya berharap Binsat yang ada di satuan, ke depan dapat dilaksanakan dengan lebih baik, sehingga dari waktu ke waktu satuan jajaran TNI AD semakin mampu berkiprah dalam meningkatkan pengabdian bagi kepentingan TNI AD, masyarakat, bangsa dan negara,” tegas Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
www.TNI AD.mil.id
Reward and Punishment Pada kesempatan Apel Dansat kali ini, Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada 20 orang prajurit TNI AD yang berprestasi. Kedua puluh prajurit yang menerima penghargaan tersebut terdiri dari 18 prajurit yang menerima KPLB dan 2 prajurit yang menerima KPLB Anumerta. Para prajurit ini ada yang berasal dari satuan tempur Kostrad dan Kopassus, maupun dari satuan komando kewilayahan Kodam I/Bukit Barisan, Kodam II/Sriwijaya, Kodam IV/Diponegoro, Kodam XVI/Pattimura, Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam Iskandar Muda. Beberapa prestasi yang menonjol dari 18 prajurit penerima penghargaan KPLB tersebut di antaranya, berhasil menemukan alat sadap milik negara Israel di garis
penghargaan kepada 9 Perwira pemenang lomba karya tulis bidang Binsat, dan 3 Dansat terbaik hasil penilaian Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Binsat TA. 2015. Dari hasil penilaian pelaksanaan Wasev Binsat yang diselenggarakan oleh TNI AD, ditetapkan bahwa Yonif Mekanis 202/Taji Malela Jakarta Brigif 1/Jaya Sakti Kodam Jaya, Yonkav 3/Tank Andhaka Cakti Singosari Malang Kodam V/Brawijaya, dan Yonif Linud 502/Ujwala Yudha Jabung Malang Brigif Linud 18/Trisula Kostrad, sebagai tiga satuan dengan penilaian terbaik di satuan jajaran TNI AD. Pelaksanaan Wasev terhadap hasil pelaksanaan Binsat di satuan jajaran TNI AD sendiri, merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan tujuan dan sasaran Apel Dansat 2015. Adapun tujuan yang dimaksud yaitu menyamakan persepsi para
batas wilayah Israel-Libanon, berhasil menurunkan tokoh OPM di Kabupaten Puncak Jaya, berhasil meningkatkan ketahanan pangan dengan mendirikan Kelompok Tani Bangun Nagari di wilayah Kodam I/BB, berhasil menangkap perampok Ranmor bersenjata api di Muara Enim, Sumsel, berhasil menggerebek tempat pengolahan pupuk bersubsidi menjadi non subsidi di Demak. Sementara dua prajurit lain, dianugerahi KPLB Anumerta karena gugur dalam melaksanakan tugas kala memonitor keberadaan posisi kelompok bersenjata pimpinan Din Minimi di Kabupaten Aceh Utara. Di samping itu, Kasad juga memberikan
Dansat guna mengoptimalkan Pembinaan Satuan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Sementara sasarannya ialah terwujudnya pemahaman para Dansat terhadap Pokok-Pokok Kebijakan Pimpinan TNI AD yang meliputi, meningkatnya kepedulian dan moralitas Dansat, terwujudnya pemahaman Dansat terhadap Binsat, serta meningkatnya peran dan profesionalitas Dansat dalam setiap pelaksanaan tugas. Hasil penilaian Binsat tersebut didasarkan pada ceklist pemeriksaan Binsat di satuan, yang meliputi administrasi satuan terhadap pembinaan organisasi, pembinaan personel, pembinaan materiil, pembinaan pangkalan, pembinaan piranti lunak dan
pembinaan latihan, serta pembinaan teritorial satuan yang dilakukan dari hasil pengumpulan data dan wawancara terhadap pejabat di satuan, upaya-upaya Dansat, serta uji petik berupa teori dan praktek terhadap prajurit yang ditunjuk oleh satuan. Masih dari hasil penilaian Wasev yang sama, didapati pula tiga satuan dengan hasil penilaian terendah, yaitu Yonkav 4/ Tank Kijang Cakti Bandung Kodam III/ Siliwangi, Yonif 512/Quratara Yudha Malang Korem 083/Baladhika Jaya Kodam V/Brawijaya dan Yonif 320/Badak Putih Pandeglang - Banten Korem 064/Maulana Yusuf Kodam III/ Siliwangi. “Sebagai konsekuensi dan pertanggungjawaban moral terhadap pelaksanaan tugas, maka satuan yang penilaian Binsatnya terendah, akan dikenakan sanksi,” tegas Kasad.
Kasad meninggalkan Ruangan Apel Dansat
Sanksi yang dimaksud ialah ketiga Danyon satuan tersebut harus menyerahkan jabatannya kepada pejabat baru. Pelaksanaan serah terima jabatan terhadap para Danyon tersebut, sematamata untuk menunjukkan kepada para Dansat, bahwa jabatan adalah amanah, dan setiap amanah harus dapat dipertanggungjawabkan. “Semoga pemberian reward ini, dapat meningkatkan motivasi dan semangat pengabdian para perwira dan prajurit untuk selalu berprestasi dengan lebih baik lagi,” harap Kasad. (Redaksi) •
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
13
INFO KOMANDO
PRESIDEN JOKO WIDODO
Presiden RI Ir. Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meninjau sekaligus melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan latihan demonstrasi pertempuran di Pusat Latihan Pertempuran Martapura, Jumat (12/6).
14
PALAGAN
www.TNI AD.mil.id
Presiden Joko Widodo didampingi Menhan, Panglima TNI dan Kasad meninjau demonstrasi latihan pertempuran
L
atihan gabungan itu dilaksanakan untuk meningkatkan profesionalisme para prajurit TNI Angkatan Darat. Kasad mengatakan, TNI AD siap mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan melaksanakan tugas semaksimal mungkin. Kasad merasa bangga dengan dilaksanakannya latihan tempur tersebut karena untuk meningkatkan kemampuan, ujar Kasad. Lebih lanjut Kasad mengatakan, walaupun latihan cukup singkat namun prajurit tetap mampu melaksanakan tugas dengan baik. Latihan yang digelar TNI AD ini bersifat nasional, karena itu latihan tersebut mendapat kunjungan Presiden RI Joko Widodo.
Oleh karena itu kesungguhan dan keikhlasan prajurit dalam latihan ini sangat dibutuhkan untuk membuktikan diri sebagai abdi negara. Untuk itu, Kasad berpesan agar dalam melaksanakan latihan utamakan faktor keamanan dan keselamatan. Dalam kesempatan itu, Kasad juga menekankan agar hal-hal yang belum sempurna dalam latihan perlu diperbaiki agar semakin profesional. Demonstrasi tempur dibuka dengan aksi terjun payung yang dilakukan oleh pasukan Lintas Udara (Linud) Angkatan Darat. Aksi kemudian dilanjutkan dengan penembakan meriam dengan mortir aktif ke arah sasaran, setelah itu tank-tank bergerak menyerang sasaran. Tank-tank yang diturunkan adalah tank Scorpion, tank AMX 13, tank Marder, Stormer, M113A1, tank jembatan Scorpion, AVLB dan tank Leopard ditambah dengan
panser Anoa dan panser Tarantula. Sasaransasaran itu tersebar di seluruh area latihan tempur seluas 25 km persegi. Area tersebut telah disterilkan dari warga sekitar. Sehingga lokasi ini aman untuk latihan pertempuran. Demonstrasi ini melibatkan sebanyak 4.227 prajurit dan 156 kendaraan tempur. Latihan ini dilaksanakan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kemampuan satuan tempur yang diorganisasikan dengan memadukan kerjasama antar kecabangan dan berbagai macam Alutsista yang ada. Latihan melibatkan prajurit dan satuan jajaran Angkatan Darat dari berbagai macam kecabangan. Selain Presiden Joko Widodo, demonstrasi perang ini disaksikan oleh, Menhan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo. (Redaksi) •
Volume Volume15 16No. No.IV II Edisi Juni 2015
15
INFO KOMANDO
KOMISI I DPR SETUJU JENDERAL GATOT PANGLIMA TNI Kasad memaparkan Visi dan Misi sebagai calon Panglima TNI kepada Komisi I DPR
Komisi I DPR RI menyetujui Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI. Keputusan untuk menyetujui Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI, setelah Komisi I melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI yang diajukan Presiden RI,di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (1/7).
K
eputusan Komisi I DPR yang menyetujui Jenderal Gatot sebagai Panglima TNI, akan langsung diserahkan kepada badan musyawarah dan kemudian akan dibawa ke rapat paripurna DPR untuk kemudian ditetapkan sebagai keputusan resmi DPR.
Dalam uji kalayakan dan kepatutan selama lima jam itu, Jenderal Gatot Nurmantyo yang saat ini masih menjabat sebagai Kasad, menyampaikan visi dan misi sebagai calon Panglima TNI. Beberapa hal yang disampaikan Kasad dalam paparannya, antara lain menegaskan
komitmen untuk membangun kekuatan angkatan laut, dan angkatan udara secara serentak dan sesegera mungkin. Langkah tersebut bertujuan agar TNI mampu mengontrol, mengawal dan menjaga wilayah Nusantara. Kemudian, Jenderal Gatot bertekad melakukan modernisasi Alutsista dengan dukungan pemerintah melalui peningkatan anggaran, selanjutnya melakukan upaya untuk mengeliminasi perkelahian prajurit, dan bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit untuk meningkatkan moril dan motivasi prajurit dalam melaksanakan tugas. Setelah mendengarkan penyampaian paparan oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Komisi I DPR kemudian memberikan pertimbangan-pertimbangan diantaranya bahwa paparan visi dan misi dianggap baik, karena menggambarkan aspek geopolitik, geoekonomi yang sesuai dengan tren untuk pandangan proyektif jauh ke depan. Paparannya juga jelas ditegaskan apa yang menjadi ancaman dan tantangan di tengah dinamika perubahan. Kesimpulan dari uji kelayakan tersebut, Komisi I menyetujui pemberhentian Jenderal TNI Moeldoko sebagai Panglima TNI, dan selanjutnya mengangkat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI yang baru. Sementara itu, Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo berterima kasih atas uji kelayakan yang digelar Komisi I DPR, sekaligus manyampaikan apresiasi terhadap Komisi I atas pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkannya begitu visioner dan strategis maju ke depan. (Redaksi) • Kasad menjawab pertanyaan dari anggota Komisi I DPR (kiri) dan menerima ucapan selamat dari anggota Komisi I DPR (kanan)
16
PALAGAN
www.TNI AD.mil.id
KASAD BERI BEASISWA PENDIDIKAN KEPADA PETEMBAK TNI AD Tim Petembak TNI AD, yang terdiri dari 14 prajurit, mampu meraih gelar juara umum pada kejuaraan menembak militer internasional di Australia Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015. Atas prestasi ini, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menjanjikan akan memberikan beasiswa pendidikan untuk prajurit tersebut.
B
easiswa ini menjadi salah satu bentuk penghargaan dari Kasad kepada para prajurit tersebut. Salah satu pendidikan itu adalah pendidikan di Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD. Secapa AD merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi Bintara-Bintara terpilih TNI AD untuk bisa meningkatkan kepangkatannya menjadi perwira. Selain itu ada pula pendidikan di kecabangan masing-masing. Lebih lanjut, Kasad mengungkapkan, prajurit-prajurit itu akan mendapatkan materi-materi baru dalam pendidikaan itu. Materimateri pendidikan itu pun akan lebih baik dibanding dengan materi tahun lalu. Tidak hanya itu, Kasad menyebut, pemberian beasiswa pendidikan itu akan lebih menguntungkan buat para prajurit itu dibanding kenaikan pangkat langsung satu tingkat. ‘’Lebih baik sekolah dibanding kenaikan pangkat. Jika kenaikan pangkat, misalnya dia Praka (Prajurit Kepala) cuma jadi Kopral. Tapi dengan sekolah dia bisa menjadi Sersan. Jadi Kopral Dua, Kopral Satu, dan kemudian Sersan, malah jadi tiga (tingkat),’’ kata mantan Pangkostrad itu saat menerima Tim Petembak juara umum AASAM 2015 di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (29/5). Kasad menambahkan, keberhasilan Tim Petembak TNI AD di AASAM 2015
ini merupakan prestasi membaggakan. Terlebih, Indonesia mampu mengalahkan sejumlah negara-negara maju, seperti Amerika Serikat yang menurunkan dua tim yaitu dari US Marine dan US Army. Secara keseluruhan, Indonesia mampu mengumpulkan 30 medali emas dari 50 medali yang dperebutkan dalam event yang diikuti 17 tim dari 15 negara tersebut. Keberhasilan ini, ujar Kasad, dapat menimbulkan efek gentar yang luar biasa atas kemampuan para prajurit TNI di mata internasional. Terlebih, dalam event itu, tim kontingen Indonesia menggunakan senjata buat dalam negeri, yaitu buatan PT Pindad, Untuk senapan menggunakan SS-2 Varian 4, sedangkan untuk pistol adalah G2 Elite. ‘’Ini memberikan detterence effect (efek gentar) yang luar biasa, karena kami bertanding di Australia dan berhasil mengalahkan semua negara-negara peserta yang ada,’’ ujar mantan Pangkostrad itu. Dalam event itu, Kasad mengungkapkan, sempat terjadi polemik terkait kecurigaan terhadap senjata yang digunakan Indonesia. Panitia dan tim-tim dari negara lain sempat meminta untuk melakukan pemeriksaan secara khusus terhadap senjata yang digunakan tim Indonesia. Pasalnya, Indonesia begitu dominan dan memiliki selisih raihan medali emas yang begitu jauh dengan peringkat kedua,
(gambar Kiri) Kasad menyerahkan penghargaan bea siswa kepada Tim tembak TNI AD (gambar Bawah) Kasad memberika ucapan selamat kepada tim tembak yang menjuarai AASAM.
yaitu Australia yang hanya mengumpulkan lima medali emas. ‘’Tapi tidak saya ijinkan (pemeriksaan itu). Jika ingin diperiksa, tim negara lain juga harus diperiksa. Mereka kira mungkin kami menggunakan dukun,’’ kata Kasad. Dalam event itu memang dipilih petembak-petembak paling mahir dari berbagai kesatuan di TNI AD. Setelah dilakukan seleksi akhirnya dipilih 14 prajurit, sembilan prajurit Kostrad, empat prajurit Kopassus, dan satu prajurit dari Kodam Mulawarman, yang tergabung dalam Tim Petembak TNI AD. Secara total untuk mengikuti event yang digelar 20-23 Mei silam itu, Indonesia mengirimkan 21 orang, terdiri dari 14 prajurit, dua orang dari PT Pindad, dan lima prajurit sebagai pelatih dan official. Dalam sejarah AASAM, TNI AD sudah mengikuti kejuaraan menembak itu sebanyak 12 kali sejak 1991 silam. Secara berangsur-angsur, Indonesia pun terus mengukirkan prestasi cemerlang. Puncaknya saat mampu menjadi juara umum selama delapan kali berturut-turut sejak 2008 silam, hingga saat ini.(Redaksi) •
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
17
INFO KOMANDO
JABATAN KASAHLI KASAD, DIRKESAD, DIRPALAD DAN DIRHUBAD DISERAHTERIMAKAN Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menerima laporan korps serah terima Jabatan Kepala Staf Ahli (Kasahli) Kasad, Dirkesad, Dirpalad, dan Dirhubad dalam suatu upacara militer di Aula AH. Nasution Mabesad, Jakarta, Rabu (22/4).
K
eempat jabatan strategis yang
diserahterimakan masing-masing yaitu Kasahli Kasad dari Mayjen TNI Gede Kusuma Arta kepada Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, Dirkesad dari Brigjen TNI dr. Dubel Mariyones, Sp.B kepada Kolonel Ckm dr. Bambang Pratomo Sulistianto, Dirpalad dari Brigjen TNI Basuki Abdullah kepada Kolonel Cpl Dandang Doetoyo dan Jabatan Dirhubad diserahterimakan dari Brigjen TNI Wegig Poertjahjo kepada Kolonel Chb Budi Prijono, ST., MM. Dalam amanatnya Kasad mengatakan semakin tinggi jabatan yang disandang, maka semakin besar pula tugas dan tanggung jawab yang diemban. Untuk itu, Kasad menekankan kepada para perwira yang diberi kepercayaan untuk terus meningkatkan profesionalitas dan kemampuannya, sehingga keberadaan para perwira di satuan dapat memberikan dampak bagi kemajuan dan perubahan organisasi, serta lingkungan di mana para perwira bertugas. Selain itu berkaitan dengan peningkatan pelayanan kesehatan kepada prajurit dengan adanya program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), Kasad meminta kepada Dirkesad agar memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih bermartabat dan dapat semakin dirasakan manfaatnya, bagi prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya. (Redaksi)•
18
PALAGAN
Suasana pelaksanaan sertijab Kasahli Kasad, Dirkesad, Dirpalad dan Dirhubad.
www.TNI AD.mil.id
KASAD BERI KPLB KEPADA 20 PRAJURIT TNI AD BERPRESTASI
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan kepada 20 prajurit TNI AD yang berprestasi berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) pada acara Apel Dansat TNI AD Terpusat TA. 2015 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (12/5).
K
edua puluh prajurit yang menerima penghargaan tersebut terdiri dari 18 prajurit yang menerima KPLB dan 2 prajurit yang menerima KPLB Anumerta. Para prajurit ini ada yang berasal dari satuan tempur Kostrad dan Kopassus, maupun dari satuan komando kewilayahan Kodam I/Bukit Barisan, Kodam II/Sriwijaya, Kodam IV/Diponegoro, Kodam XVI/ Pattimura, Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam Iskandar Muda. Beberapa prestasi yang menonjol dari 18 prajurit penerima penghargaan KPLB tersebut diantaranya, berhasil menemukan alat sadap milik negara Israel di garis batas wilayah Israel-Lebanon, berhasil menurunkan tokoh OPM di Kabupaten Puncak Jaya, berhasil meningkatkan ketahanan pangan dengan mendirikan Kelompok Tani Bangun Nagari di wilayah Kodam I/BB, berhasil menangkap perampok Ranmor bersenjata api di Muara Enim, Sumsel, berhasil menggerebek tempat pengolahan pupuk bersubsidi menjadi non subsidi di Demak. Sementara dua prajurit lain, dianugerahi KPLB Anumerta karena gugur dalam melaksanakan tugas kala memonitor keberadaan posisi kelompok bersenjata pimpinan Din Minimi di Kabupaten Aceh Utara. Disamping itu, Kasad juga memberikan penghargaan kepada 9 Perwira pemenang lomba karya tulis bidang Binsat, dan 3 Dansat terbaik hasil penilaian Tim
Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Binsat TA. 2015. Dari hasil penilaian pelaksanaan Wasev Binsat yang diselenggarakan oleh TNI AD, ditetapkan bahwa Yonif Mekanis 202/Taji Malela Jakarta Brigif 1/Jaya Sakti Kodam Jaya, Yonkav 3/Tank Andhaka Cakti Singosari Malang Kodam V/Brawijaya, dan Yonif Linud 502/Ujwala Yudha Jabung Malang Brigif Linud 18/Trisula Kostrad, sebagai tiga satuan dengan penilaian terbaik di satuan jajaran TNI AD. Pelaksanaan Wasev terhadap hasil pelaksanaan Binsat di satuan jajaran TNI AD sendiri, merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan tujuan dan sasaran Apel Dansat 2015. Adapun tujuan yang dimaksud yaitu menyamakan persepsi para Dansat guna mengoptimalkan Pembinaan Satuan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Sementara sasarannya ialah terwujudnya pemahaman para Dansat terhadap Pokok-Pokok Kebijakan Pimpinan TNI AD yang meliputi, meningkatnya kepedulian dan moralitas Dansat, terwujudnya pemahaman Dansat terhadap Binsat, serta meningkatnya peran dan profesionalitas Dansat dalam setiap pelaksanaan tugas. Hasil penilaian Binsat tersebut didasarkan pada ceklist pemeriksaan Binsat di satuan, yang meliputi administrasi satuan terhadap pembinaan organisasi, pembinaan personel, pembinaan materiil, pembinaan pangkalan, pembinaan piranti lunak dan
pembinaan latihan, serta pembinaan teritorial satuan yang dilakukan dari hasil pengumpulan data dan wawancara terhadap pejabat di satuan, upaya-upaya Dansat, serta uji petik berupa teori dan praktek terhadap prajurit yang ditunjuk oleh satuan. Masih dari hasil penilaian Wasev yang sama, didapati pula tiga satuan dengan hasil penilaian terendah, yaitu Yonkav 4/ Tank Kijang Cakti Bandung Kodam III/ Siliwangi, Yonif 512/Quratara Yudha Malang Korem 083/Baladhika Jaya Kodam V/Brawijaya dan Yonif 320/Badak Putih Pandeglang – Banten Korem 064/Maulana Yusuf Kodam III/ Siliwangi. “Sebagai konsekuensi dan pertanggungjawaban moral terhadap pelaksanaan tugas, maka satuan yang penilaian Binsatnya terendah, akan dikenakan sanksi,” tegas Kasad. Sanksi yang dimaksud ialah ketiga Danyon satuan tersebut harus menyerahkan jabatannya kepada pejabat baru. Pelaksanaan serah terima jabatan terhadap para Danyon tersebut, semata-mata untuk menunjukkan kepada para Dansat, bahwa jabatan adalah amanah, dan setiap amanah harus dapat dipertanggungjawabkan. “Semoga pemberian reward and punishment ini, dapat meningkatkan motivasi dan semangat pengabdian para perwira dan prajurit untuk selalu berprestasi dengan lebih baik lagi,” harap Kasad. (Dispenad) • Kasad memberikan penghargaan kepada prajurit yang berprestasi dan kepada istri prajurit yang gugur dalam tugas
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
19
INFO KOMANDO
KASAD MENDAPAT PENGANUGERAHAN SABUK DAN VII KEHORMATAN INKAI Minggu pagi (10/05) Lapangan Makodam Jaya/Jayakarta dipenuhi oleh lebih dari 3.000 orang karateka yang tergabung dalam Institut Karate-do Indonesia (INKAI). Mereka semua berkumpul dalam rangka memperingati hari ulang tahun Inkai yang ke-44 dan penganugerahan DAN kehormatan kepada Bapak KASAD yang juga merangkap Ketua Umum PB FORKI.
D
alam sambutannya Ketua Pengurus Pusat INKAI Mayjen TNI Agus Kriswanto mengatakan “INKAI sebagai salah satu perguruan karate tertua dan terbesar di Indonesia, tentu telah memberi kontribusi nyata bagi perkembangan olahraga karate di Indonesia. Dengan memperingati HUT INKAI akan lebih mempersatukan jiwa dan segenap raga kita untuk memperkokoh keluarga besar INKAI, sesuai dengan tema HUT tahun ini yaitu DENGAN SEMANGAT BUSHIDO KITA PERKOKOH PERSATUAN, JAUHKAN PEPRPECAHAN DAN TINGKATKAN PRESTASI” Pada ulang tahun ke 44 kali ini INKAI memberikan apresiasi kepada tokoh atau pihak-pihak yang telah berjasa dalam pengembangan olahraga beladiri karate INKAI yaitu Ketua Umum PB FORKI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dengan memberikan sabuk kehormatan DAN VII INKAI yang langsung dipasangkan oleh Ketua PP INKAI
20
PALAGAN
dan disaksikan oleh segenap Dewan Guru INKAI. Pada kesempatan tersebut Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan kepada seluruh karateka yang mengikuti kegiatan tersebut bahwa “Saya bangga melihat anakanak di depan saya yang masih kecil sudah berlatih beladiri karate dan sudah mencapai tingkat yang cukup tinggi. Ketahuilah dengan mengikuti latihan beladiri karate ataupun beladiri lainnya, itu akan mengisi hal-hal yang tidak diajarkan dan tidak didapatkan di sekolah. Karena beladiri itu akan membentuk pribadi-pribadi yang jujur dan luhur, sopan santun, sportivitas dan siap bertarung untuk membela bangsa dan negara,” tegasnya. “lambang INKAI yang menutupi dunia dengan merah putih dan dilingkari dengan sabuk hitam, artinya dengan sikap berani namun tetap berhati bersih INKAI siap kuasai dunia dengan karate. Itu artinya karateka-karateka yang tergabung
Suasana penganugerahan DAN 7 kehormatan INKAI kepada Kasad.
dalam INKAI harus tunjukkan prestasi di dunia internasional sehingga dapat mengharumkan merah putih,” ucap Jenderal Gatot Nurmantyo. Dalam kesempatan itu juga dianugerahkan sabuk kehormatan DAN V INKAI kepada Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen Agus Sutomo, S.E., atas kontribusi beliau selama ini dalam pengembangan olahraga beladiri Karate INKAI. Acara diakhiri dengan penampilan atraksi beladiri Karate INKAI oleh atlet-atlet berprestasi dari INKAI yang telah banyak memenangkan kejuaraan di Indonesia. Turut hadir pada acara tersebut antara lain, para Ketua Perguruan Karate Se-Indonesia, Ketua KONI wilayah, Asisten Kasad, Kasdam Jaya, para Asisten Kasdam Jaya, Kabalakdam Jaya beserta jajarannya.•
www.TNI AD.mil.id
KASAD : KOPASSUS, PRAJURIT YANG “SUPER GILA” Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, Prajurit TNI AD berisi orang super gila. Dan Kopassus adalah kumpulan orang-orang yang super gila. Hal tersebut dikatakan Kasad saat wawancara khusus di kantornya, jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, selasa 28 april 2015, satu hari menjelang peringatan HUT ke-63 Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
P
eringatan HUT korps baret merah itu sendiri dilaksanakan melalui syukuran dengan mengundang tamu-tamu khusus, senior Kapassus sampai para mantan musuh, Tokoh Fretelin, GAM dan OPM akan hadir di acara tersebut. Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo amat bangga pada korps yang dipimpin Mayjen Doni Monardo ini, Kasad memuji Kopassus sebagai kumpulan orang orang super gila. Kenapa gila? Kasad kemudian menjelaskan bahwa , konotasi kata supergial itu merujuk pada hal-hal yang positif. “ Dia gila perang , gila cinta kepada NKRI. Saking gilanya, dia ingin mati heroik
seperti seorang pahlawan, “ jelas Kasad, merinci kegilaan Kopassus. Karena kegilaan itu, jika ada operasi dan ada anggota yang tidak diajak, mereka akan protes ke komandannya. Semuanya ingin ikut, karena mereka senang menerima tugas,” kalau(ada prajurit) ditinggal(dibarak), mereka merasa dilecehkan. Kalau berangkat, seperti mendapat anugrah. Tidak ada rasa takut,” jelasnya. Saat ini tidak ada perang, tapi Kopassus tidak pernah berhenti latihan. Kadang ada diantara mereka bertanya, kapan ada perang. Kasad menjelaskan bahwa Kopassus harus siap setiap saat. Perang tidak pernah memberi tahu kapan
terjadi. “ jika tidak siap, bisa kalah. Maka harus selalu siap ,” ucapnya Kasad mengatakan, prajurit Kopassus adalah tentara terpilih dengan kemampuan yang unggul baik secara psikologis, intelektual maupun mental. Tugas pertama Kopassus sebenarnya bukanlah langsung turun menghancurkan musuh, tapi mempengaruhi psikologis dan membunuh kemauan musuh untuk bertempur. “ Kalau menghancurkan kemauan musuh untuk bertempur tidak bisa, baru menghancurkan kemampuan musuh bertempur,” jelasnya. • Kasad memberikan pengarahan kepada Prajurit Kopassus
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
21
INFO KOMANDO
PEMIMPIN HARUS DEKAT DENGAN ANAK BUAH
Kasad Olah Raga bersama Prajurit Kopassus di Cijantung
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melaksanakan olahraga bersama lebih dari 1.500 personel Kopassus di Lapangan Atang Sutresna Makopassus Cijantung, Rabu (8/4).
K
ehadiran Kasad sebagai pimpinan tertinggi di TNI AD dalam olahraga bersama, disamping sebagai teladan dan memberi semangat pada anak buah, juga bermanfaat sebagai ajang bertatap muka dan berinteraksi langsung dengan para prajurit. “Kita melakukan olahraga bersama dalam rangka melepas rindu seperti ayah sama anak, dan pemimpin itu harus dekat dengan anak buah,” terang Kasad. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 05.30 WIB ini juga dihadiri oleh pejabatpejabat tinggi dari jajaran TNI AD, diantaranya Pangkostrad Letjen TNI Mulyono, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo dan Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo. Dengan penuh semangat,
22
PALAGAN
para pejabat ini melaksanakan senam bersama ribuan personel dari Grup 1,2,3, Pusdikpassus, Gultor 81, dan Denma Kopassus, dan dilanjutkan dengan lari mengelilingi Makopassus. Olahraga merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan militer, dimana para prajurit TNI dituntut untuk memiliki fisik yang prima guna bisa menjalankan tugasnya sebagai benteng negara dengan baik. Untuk itulah, TNI AD secara rutin menggelar acara olahraga bersama Kasad dengan prajurit-prajurit di satuan jajaran TNI AD. Kasad, yang belum lama ini menjalani Upacara Pembaretan dan Penyematan
Brevet Komando Kehormatan Kopassus, juga mengatakan bahwa sebagai seorang prajurit Komando Pasukan Khusus, hal yang paling utama ialah untuk terus berlatih, sehingga dalam melaksanakan tugas maupun pertempuran nantinya, hasil yang diraih hanyalah satu, kemenangan. Sementara itu, dalam mencermati adanya prajurit yang nakal dan tidak mematuhi peraturan komando, Kasad menyatakan akan menindaknya sesuai aturan dan hukum Komando yang berlaku. Selain olahraga bersama, panitia juga menggelar panggung hiburan dan menyediakan 800 hadiah Doorprize bagi para prajurit yang beruntung. (Redaksi) •
www.TNI AD.mil.id
KASAD RESMIKAN MEDIA CENTER KODAM I/BB
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Edy Rahmayadi dan Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho, S.T, M.Si. meresmikan Media Centre Kodam I/BB di jalan Rotan Baru No.1 Kec. Medan Petisah, Medan, Rabu (1/4). Kasad menekan tombol pada peresmian Media Centre Kodam I/BB
K
asad dalam sambutannya mengatakan Media Center merupakan tempat yang sangat strategis sebagai sarana yang sangat signifikan dalam menyampaikan informasi. Bila ada salah dalam memberikan informasi maka akan terjadi kesalahan pendapat di masyarakat. Selanjutnya Kasad menyampaikan Bahwa Media Center adalah rumah bersama Insan Media, untuk itu kapan saja wartawan dipersilahkan ke Media Center Kodam I/ BB ini. Wartawan merupakan sosok yang sangat penting dalam penciptaan opini, untuk tetap menjaga Indonesia yang bersatu serta untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam kesempatan yang sama Kapendam I/BB pada acara peresmian Media Menter Kodam I/BB menyampaikan laporan pelaksanaan renovasi gedung Media Center. Gedung Media Center Kodam I/BB ini sebelumnya merupakan gedung toko Puskopad “A” Kodam I/BB yang sekarang berganti nama menjadi Puskop Kartika dengan menempati lokasi di jalan Gaperta Medan. Gedung Media Center dengan ukuran tanah 349 m2 dengan status hak tanah milik Kodam I/BB. Luas bangunan 180 m2 x 3 lantai (540 m2 ), lantai I untuk ruang staf, lantai II untuk Media Center dan ruang pimpinan, lantai III untuk ruang redaktur. Pembuatan Media Center mulai dikerjakan ketika Kodam I/BB dijabat oleh
Mayjen TNI Istu Hari S., S.E., M.M., dengan memanfaatkan aset Kodam I/BB eks Tokoh Puskopad “A” Kodam I/BB, karena mutasi jabatan dilanjutkan oleh Mayjen TNI Winston Simanjuntak. Seiring dengan perjalanan waktu terjadi lagi pergantian jabatan dan Alhamdulillah baru saat ini Media Center Kodam I/BB dapat terwujud, berkat kerja keras dan jerih payah Pangdam I/BB Mayjen TNI Edy Rahmayadi bersama Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Somantri termasuk partisipasi dan dukungan baik moril maupun materiil dari bapak Efendy. Lebih lanjut Kapendam I/BB menyampaikan Media Center ini merupakan wadah yang bertujuan untuk
melaksanakan keterbukaan informasi publik dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok Kodam I/BB. Hal ini sesuai dengan ST KASAD NOMOR ST/27/2015 Tanggal 6 Januari 2015, Tentang Pembentukan Media Center. Disamping itu, Media Center ini juga sebagai wahana pelayanan informasi terkait dengan kebijakan Kodam I/BB yang berbasiskan Teknologi Informasi, sebagai media komunikasi bagi mitra karib baik insan media maupun instansi terkait serta masyarakat dalam rangka penyerapan dan penyebaran informasi. Semoga dengan keberadaan Media Center ini, diharapkan penguatan sinergitas Kodam I/BB dengan seluruh media di wilayah Sumatra Bagian Utara dapat menyatukan kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Media Center ini terbuka 24 jam untuk Insan Media, sehingga insan media dapat memberikan pemberitaan yang informatif, aktual, akurat, terpercaya dan mendidik, sehingga Media Center dapat berperan menyatukan antara TNI dengan masyarakat. Hadir dalam paparan tersebut Asops Kasad, Aster Kasad, Kapoldasu, Gubernur Sumatera Utara, Kajati Sumut, Kasdam I/ BB, Kabindasu, Para Sahli Pangdam I/BB, Para Danrem Jajaran Kodam I/BB, Irdam I/ BB, Danrindam I/BB, Danbrigif 7/RR, Para Asisten Kasdam I/BB, Para Kabalakdam I/ BB, Dandim 0201/BS dan Para Danyon BS Sewilayah Kodam I/BB. •
Kasad menandatangani Prasasti Pada peresmian Media Centre Kodam I/BB
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
23
INFO KOMANDO
TMMD : PROGRAM LENGKAP TERPADU DARI TNI UNTUK RAKYAT INDONESIA Program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI, Kementerian/Lembaga Pemerintah non Kementerian dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan yang tergolong sebagai daerah miskin/tertinggal, daerah terpencil/terisolir, daerah perbatasan/pulaupulau kecil terluar, daerah kumuh perkotaan yang belum tersentuh oleh pembangunan dan daerah lain yang terkena dampak akibat bencana. Di samping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional melalui kegiatan yang terintegrasi dengan seluruh elemen masyarakat secara berkesinambungan.
D
emikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanatnya yang dibacakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI M. Munir, dalam acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TMMD ke-94 TA. 2015 di Aula Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (9/4). Pada Rakornis TMMD kali ini, TNI bekerja sama dengan Kementerian Agama RI. Adapun tema yang diangkat tahun ini yaitu “Dengan semangat kemanunggalan TNI, Polri, Kementerian/LPNK, Pemerintah Daerah dan seluruh Komponen Bangsa lainnya, kita laksanakan percepatan pembangunan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pedesaan”. Dari tema di atas, jelas bahwa kegiatan yang berlangsung selama 21 hari, mulai
24
PALAGAN
tanggal 7 s.d. 27 Mei 2015 ini menitik beratkan pada pencapaian kesejahteraan masyarakat pedesaan. Rencananya, kegiatan TMMD ke-94 ini akan dilaksanakan pada 237 sasaran yang tersebar merata di 13 Kodam pada 61 Kab/Kota, 66 Kecamatan dan 90 Desa di seluruh Indonesia, dengan melibatkan personel TNI sebanyak 9150 orang. Kegiatan TMMD difokuskan pada dua sasaran yaitu sasaran fisik dan non fisik. Sasaran fisik yang dimaksud yaitu pembangunan infrastruktur, sarana prasarana dan fasilitas umum lainnya yang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah, serta bisa meningkatkan roda perekonomian desa atau daerah terpencil, di antaranya berupa pembangunan dan peningkatan jalan, pembangunan jembatan, pembuatan gorong-gorong, pembangunan dan rehabilitasi tempat ibadah,
pembangunan kantor dan balai desa, pembangunan Poskamling, pembangunan los pasar, pembangunan bak air bersih, pembangunan rumah, pembangunan MCK, rehabilitasi rumah tidak layak huni, pembuatan talud, pembuatan paving, normalisasi irigasi, penanaman pohon dan rehabilitasi sarana prasarana di daerah yang rusak akibat tertimpa bencana alam.
www.TNI AD.mil.id
Wakasad membacakan sambutan pada Rakornis TMMD ke 94.
Wakasad beserta Menteri Agama meninjau pameran foto pada Rakornis TMMD ke 94.
Sedangkan sasaran non fisik diarahkan untuk mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas masyarakat desa guna meningkatkan kualitas hidup dalam membangun daerahnya sendiri menuju kehidupan sosial yang lebih maju,
sejahtera dan mandiri dengan memberikan penyuluhan di antaranya penyuluhan kesadaran berbangsa dan bernegara, kesadaran bela negara, penegakan hukum, disiplin nasional, penyuluhan narkoba, syariat Islam, kerukunan antar umat beragama, bahaya terorisme dan radikalisme, pariwisata, ketahanan pangan dan pengetahuan lainnya yang
dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan seperti penyuluhan Koperasi UKM, sunat masal, penghijauan, pertanian, perikanan, peternakan, kesehatan, keluarga berencana dan energi alternatif. Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, yang juga hadir dalam acara tersebut menyatakan bahwa Kemenag dan jajarannya menyambut baik dan siap bersama-sama TNI menyukseskan pelaksanaan program TMMD sebagai upaya meningkatkan sense of belonging dan sense of responsibility warga negara terhadap pembangunan. Menag juga berharap pelaksanaan TMMD, khususnya di bidang pembangunan non fisik dapat membentengi masyarakat dari perembesan radikalisme dan mampu menangkal kemerosotan nilai budaya bangsa akibat pengaruh budaya global. Selain itu dalam upaya untuk memperbesar transformasi informasi kepada publik tentang kegiatan TMMD yang dulunya dikenal masyarakat dengan program AMD (ABRI Masuk Desa) ini, dalam kesempatan tersebut, disampaikan juga bahwa TNI AD mengadakan lomba Karya Jurnalistik TMMD. Peserta lomba yaitu para jurnalis/wartawan media cetak/ online maupun media elektronik Nasional dan Daerah serta para Dandim/Dansatgas. Keterangan lebih lengkap bisa dilihat di Siaran Pers situs TNI AD www.TNI AD.mil. id(Dispenad) •
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
25
LENSA PERISTIWA
Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kasad dan Danjen Kopassus pada saat pengangkatan Presiden RI sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI, 16 April 2015.
Kasad menerima kunjungan Kasad Brunei Brigjen PG. Aminan, 1-3 April 2015
26
PALAGAN
www.TNI AD.mil.id
Kasad Terima Dubes Denmark 5 Mei 2015
Kasad terima Wakasal Laksamana Madya Widodo 22 April 2015
Kasad inspeksi pasukan Pam KAA di Kodam Jaya 13 April 2015 VolumeVolume 15 No. 16 IV Edisi No. IIDesember Edisi Juni 2014 2015
27
SERBA-SERBI
Presiden Joko Widodo Resmikan Mulainya Pembangunan RS. Ridwan Meureksa Dihadapan lebih dari 5 ribu prajurit TNI AD, Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo dengan mengenakan Baret hijau dan seragam Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) dilengkapi dengan pistol dan pisau di pinggang, menghadiri peresmian tanda dimulainya pembangunan RS. Ridwan Meureksa di Pinang Ranti, Jakarta Timur, Rabu (13/05). Presiden Joko widodo memberikan sambutan pada presmian dimulainya pembangunan RS ridwan Meureksa.
K
epala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku senang dengan penampilan Presiden Joko Widodo yang mengenakan atribut Kostrad yang membuktikan presiden dan prajurit TNI Angkatan Darat menyatu. “Suatu hal yang luar biasa bapak presiden hadir di sini dengan atribut Kostrad Angkatan Darat, adalah kebanggaan luar biasa menyatunya presiden dengan prajurit Angkatan Darat,” tegas Kasad. Kasad juga menyampaikan bahwa pembangunan RS Ridwan Meureksa di Pinang Ranti sudah diidam-idamkan sejak lama. Dipicu dengan kebijakan pemerintah dengan adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS), BPJS Kesehatan maka RS militer yang juga melayani pasien umum itupun terealisasi. RS Ridwan Meureksa yang sebelumnya berada di Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat tidak memungkinkan untuk melayani pasien lebih banyak. Ketika belum ada KIS, pasiennya mencapai 400 dan sekarang Kasad memberikan penjelasan kepada presiden tentang pembangunan RS Ridwan Meureksa
28
PALAGAN
ketika KIS diterbitkan mencapai lebih dari 1.000 pasien. “Kemudian dipindahkan ke tempat ini, mendekatkan fasilitas kesehatan dengan asrama prajurit, seperti Kopassus, Brigif I Jaya Sakti, Kostrad, kemudian di Tangerang Bekasi dan Bogor, sehingga hal Ini sangat membantu dan meringankan ongkos,” ucap KASAD. Dengan luas lahan yang tersedia mencapai 2,6 hektare, diharapkan pembangunan RS dengan fasilitas yang cukup lengkap ini dapat dengan cepat selesai, sehingga prajurit bisa dapat kesehatan memadai dan masyarakat sekitar juga bisa menikmatinya. “Saya mengucapkan terima kasih kepada TNI karena memperhatikan kesehatan masyarakat dan prajurit dengan membangun RS. Ridwan Meureksa, karena dengan dibangunnya RS tersebut selain untuk prajurit juga dapat digunakan masyarakat umum,” kata Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo dalam sambutannya. Presiden juga menyampaikan bahwa tunjangan kinerja TNI/Polri terhitung bulan Mei sudah dinaikkan dari 37 persen menjadi 56 persen dan akan diberikan pada
bulan Juni. Selain itu Negara juga sudah menyiapkan dana sebesar Rp. 1,7 triliun untuk pembangunan perumahan di jajaran TNI yang pengelolaannya akan diserahkan langsung ke TNI. Presiden berjanji akan segera terus memperbaiki ekonomi Indonesia agar bisa tembus di atas tujuh persen. Jika itu tercapai, anggaran untuk TNI yang tadinya hanya Rp 98 triliun, bisa naik pesat hingga Rp 210 triliun. “Itu bisa dicapai di negara mana pun kalau ada stabilitas keamanan, dan alhamdulillah, sampai saat ini stabilitas keamanan berjalan baik, stabilitas politik juga berjalan dengan baik sehingga kita tinggal konsentrasi urus hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi,” tandasnya. Sebagai tanda simbolis dimulainya pembangunan RS. Ridwan Meureksa, Presiden RI menekan tombol sirene dengan didampingi oleh Pannglima TNI, KASAD, Menteri kesehatan, Menkopolhukam dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Hadir dalam kesempatan ini, para Petinggi TNI dari Angkatan Darat, Laut dan Udara , serta dari Kepolisian, serta tamu undangan dari aparat pemerintahan daerah dan swasta. • Penekanan tombol dimulainya pembangunan RS Ridwan Meureksa
www.TNI AD.mil.id
Peringati Hari Kartini, 300 Wanita TNI Donorkan Darahnya Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April setiap tahunnya, sebanyak 300 prajurit Wanita TNI mendonorkan darahnya dalam kegiatan Donor Darah yang digelar di Aula A.H. Nasution Mabesad Jakarta Pusat (13/4).
R
atusan Wanita TNI yang terdiri dari Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal), dan Korps Wanita Angkatan Udara (Wara) se-wilayah Garnizun I/Jakarta ini terlihat bersemangat mengikuti kegiatan hasil kerja sama dengan Unit Tranfusi Darah PMI Jakarta Pusat. Ketua Panitia, Kolonel Ckm (K) Marice Magdalena, S.Pd mengatakan bahwa kegiatan donor darah ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan Hari Kartini Tahun 2015. “Donor darah merupakan salah satu bentuk kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan Hari Kartini Tahun 2015, disamping beberapa kegiatan lainnya,“ jelas Kowad yang menjabat sebagai staf fungsional Gol IV di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto ini. Banyaknya jumlah Wanita TNI yang secara sukarela menyumbangkan darahnya dalam kegiatan donor darah ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Ketua Panitia. “Di satu sisi, hal ini menggambarkan keberhasilan dari acara yang digelar dan di sisi lain menunjukkan kesadaran yang cukup tinggi dari para Wanita TNI akan manfaat kesehatan yang dapat diambil dari mendonorkan darahnya. Yang terpenting, hal ini menunjukkan kepedulian para prajurit Wanita TNI dalam membantu sesama,“ tegasnya. Lebih lanjut, Kolonel Marice menjelaskan tentang beberapa manfaat donor darah bagi pendonor. Menurutnya, selain memberikan manfaat kesehatan,
donor darah juga mampu meningkatkan kepekaan jiwa sosial yang dibarengi keiklasan untuk membantu sesama yang membutuhkan bantuan darah. Selain donor darah, beberapa kegiatan yang terangkum dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Kartini oleh Wanita TNI di
antaranya yaitu ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Bhakti Sosial untuk para veteran Perang Seroja, dan sebagai puncaknya, acara syukuran yang digelar pada tanggal 21 April 2015 dengan Inspektur Upacara Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.(Redaksi) •
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
29
SERBA-SERBI
Ketua Umum Persit : Tingkatkan Pengabdian Persit Dalam Menghadapi Tantangan Tugas
“Di usia yang ke69 tahun ini, Persit Kartika Chandra Kirana hendaknya dapat lebih meningkatkan pengabdian dan kinerjanya guna menghadapi tantangan tugas organisasi yang semakin kompleks di masa yang akan datang”. Demikian disampaikan Ketua Umum Persit KCK Ny. Nenny Gatot Nurmantyo, dalam sambutannya pada acara memperingati HUT Persit KCK ke-69 tahun bertempat di Balai Kartini, Jakarta, Senin (6/4).
30
PALAGAN
L
ebih lanjut dikatakan, dalam menghadapai dinamika kehidupan yang berkembang dengan cepat dalam suatu struktur interaksi global dan transparan, konsistensi dalam mengamalkan asas organisasi sangat diperlukan. Melalui pengamalan asas organisasi yang disertai daya pikir realistis, diharapkan organisasi Persit dapat senantiasa hadir memberikan kontribusi dan dukungan yang besar untuk kesejahteraan anggota beserta keluarga serta menyukseskan tugas-tugas TNI
Angkatan Darat. Untuk mendukung itu semua, Ketua Umum Persit KCK menekankan akan pentingnya membangun dan membudayakan komunikasi dialogis, yang dilandasi semangat kebersamaan, saling menghargai dan menghormati di antara keluarga dan sesama anggota Persit Kartika Chandra Kirana, sehingga akan tercipta kehidupan keluarga yang harmonis dan organisasi yang lebih baik. Adapun tema ulang tahun kali ini yaitu : “Dengan Dilandasi Kebersamaan, Persit Kartika Chandra Kirana Bertekad Menciptakan Keluarga yang Harmonis dan Sejahtera Guna Mewujudkan Generasi yang Berkualitas”. Dalam memperingati ulang tahunnya yang ke-69 ini, Persit Kartika Chandra Kirana telah melaksanakan beberapa kegiatan yaitu bakti kesehatan pengobatan secara cuma-cuma di daerah Girilayu Kecamatan Metesih, pemberian bantuan korban tanah longsor di Desa Menjing Kecamatan Jenawi Karanganyar Solo, donor darah, anjangsana, doa bersama anak yatim, ziarah serta lomba olahraga, Pos KB dan TK. Hadir pada acara peringatan HUT Persit kali ini Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Pembina Utama Persit, para Asisten Kasad dan para sesepuh dan mantan Ketua Umum Persit KCK terdahulu.(Dispenad) • Kegiatan ziarah dalam rangka HUT Persit KCK ke 69.
www.TNI AD.mil.id
Kadispenad Menjadi Nara Sumber Dalam Diskusi Publik Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., menjadi salah satu nara sumber pada Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh The Jakarta Institute, pada hari Senin, tanggal 27 April 2015, Pukul 14.00 Wib, di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat.
Kadispenad Brigjen TNI Wuryanto, S.sos. Msi. Sebagai narasumber diskusi Publik.
M
ateri yang disampaikan Brigadir Jenderal Wuryanto, tiada lain terkait dengan maraknya isu radikalisme di tengah masyarakat dewasa ini, yakni; “Peran TNI AD dalam ikut serta menangkal paham radikalisme”. Pada Diskusi Publik tersebut, selain menghadirkan Kadispenad, juga mengundang narasumber lain, seperti; Kolonel Ronny Asnawi (Kasubdit BNPT RI), Dr. Muradi (Akademi Unhan), M. Haris Indra (Pengamat Militer) dan Ismail Cawidu (Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo), serta diikuti oleh sekitar ratusan mahasiswa, pemuda, LSM dan elemen pemuda lainnya. The Jakarta Intitute adalah sebuah lembaga kajian akademis, yang didirikan oleh mantan-mantan Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan anggota BEM, yang bergerak di bidang kajian dan diskusi
publik, mengenai berbagai permasalahan/ persoalan aktual yang tengah berkembang di masyarakat dan di media massa. Sikap concern anak-anak muda yang tergabung dalam The Jakarta Institute ini, sematamata didasari niat tulus dalam ikut serta memberikan solusi terhadap pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada. Mencermati marak berkembangnya paham-paham radikal dewasa ini, The
Jakarta Institute, pada kesempatan Diskusi Publik kali ini sengaja mengusung tema tentang “Menguak Radikalisme di NKRI : Menangkal Radikalisme melalui Dunia Maya”, dengan tujuan dalam rangka ikut membentengi para pemuda dan mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh oleh pahampaham radikal yang kini telah berkembang pesat, khususnya pengaruh-pengaruh yang disebarkan melalui media maya internet. (Dispenad) •
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
31
LINTAS SATUAN
Pangkostrad Buka TMMD di Kuta Malaka
Pangkostrad menyerahkan alat kerja kepada peserta TMMD
Prajurit TNI AD yang tergabung dalam kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) 7 sampai 27 Mei 2015 di Gampong Lamsiteh Cot, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, membuka akses jalan tembus pedesaan yang menghubungkan Kecamatan Kuta Malaka dan Suka Makmur, Aceh Besar.
S
elain membuka jalan hubung dua kecamatan di Aceh Besar, dalam kegiatan TMMD itu, prajurit TNI AD yang dibantu elemen pemerintahan, swasta, dan masyarakat Kecamatan Kuta Malaka, juga membangun sejumlah rumah warga miskin tak layak huni, meunasah serta infrastruktur desa dan sarana umum lainnya. Hal itu disampaikan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Mulyono saat membuka TMMD ke-94 di Gampong Lamsiteh Cut, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, Kamis (7/5) pagi yang didampingi Pangdam IM, Mayjen TNI Agus Kriswanto. Jenderal bintang tiga itu menyebutkan tujuan pelaksanaan TMMD yang berlangsung selama 20 hari ke depan tersebut bertujuan membantu pemerintah kabupaten dalam meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah, seperti meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. TMMD sebutnya merupakan kelanjutan Program ABRI Masuk Desa (AMD) yang telah dimulai sejak 1980 dan dalam kurun waktu 35 tahun tersebut program lintas sektoral dimaksud telah dilaksanakan secara terpadu antara TNI,
kementerian, lembaga pemerintah, dan non pemerintah serta masyarakat, sehingga telah menghasilkan capaian pembangunan di daerah-daerah yang tidak sedikit dalam seluruh pelosok tanah air. “Semua capaian itu tentu tidak menghentikan jajaran TNI AD untuk terus mengevaluasi dan menyempurnakan, agar Program TMMD ini tetap relevan, sehingga membawa manfaat nyata bagi seluruh masyarakat,” sebut Letjen TNI Mulyono saat membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Pangdam IM, Mayjen TNI Agus Kriswanto, menambahkan selain di Lamsiteh Cot, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, yang menjadi wilayah tanggung jawab Kodim 0101/BS, TMMD itu juga dilaksanakan di tiga kabupaten lainnya, masing-masing Kabupaten Aceh Utara, Aceh Barat, dan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Hadir pada pembukaan TMMD ke-94 itu, Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi, Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, Kasdam IM Brigjen L Rudi Polandy, dan Asisten I Bidang Pemerintah Aceh, Iskandar A Gani serta sejumlah pejabat Kodam IM.(Redaksi)
•
Suasana akrab antara Pangkostrad dan para pelajar di Kuta Malaka Aceh Besar 32
PALAGAN
www.TNI AD.mil.id
HUT ke-34, Sat-81 Gultor Kopassus Gelar Bhakti Pengobatan di Sukabumi Salah satu tugas TNI di luar perang adalah melakukan pengabdian masyarakat. Memperingati hari jadinya yang ke-34, Pasukan Penanggulangan Teror (Gultor) Satuan-81 Kopassus melakukan bhakti sosial berupa kegiatan pengobatan untuk warga Sukabumi, Jawa Barat.
P
engobatan gratis oleh Sat-81 Kopassus digelar di lapangan Kalapa Nunggal, Sukabumi, Minggu (7/6/2015). Ada 2.500 warga yang datang untuk berobat. Pasukan elite Kopassus itu pun menyediakan 30 orang tim medis/dokter dalam kegiatan ini. “Program bhakti sosial pengobatan gratis ini dilakukan dalam rangka memperingati HUT ke-34 Satuan-81 Kopassus dengan tujuan untuk membatu masyarakat yang kurang mampu dibidang kesehatan,” ungkap Komandan Sat-81 Kopassus Kolonel Inf Thevi A Zebua. Adapun alasan Sukabumi dijadikan lokasi pengobatan massal ini, kata Kolonel
Thevi, adalah karena wilayah Sukabumi merupakan daerah latihan Satuan-81 Kopassus. Dengan dilakukannya kegiatan tersebut, Sat-81 berharap agar dapat terjalin kemanunggalan antara TNI dengan rakyat, khususnya di daerah latihan Sukabumi. Tak hanya sekedar memberikan pengobatan gratis, Sat-81 Gultor juga memberikan bingkisan sembako kepada pasien yang datang. Acara ini juga melibatkan pihak yayasan, ibu-ibu PKK, Pramuka, ormas dan tokoh pemuda. Warga sekitar pun merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan pengobatan gratis. Sebelumnya
masyarakat yang menderita sakit hanya menggunakan cara-cara tradisional untuk mengatasi penyakitnya dikarenakan kondisi perekonomiannya yang tidak memungkinkan. “Sangat bahagia, senang, dan berterima kasih walaupun jauh saya datang juga untuk berobat gratis, Alhamdulillah masih dapat sembako juga. Pengobatan gratis ini sangat membantu masyarakat kecil dan kami sangat antusias untuk datang ke lokasi pengobatan masal,” ujar salah seorang warga yang merasakan manfaat dari kegiatan tersebut. (Redaksi). • Kegiatan bakti sosial pengobatan geratis dalam rangka HUT ke 34 Sat 81 Gultor Kopassus.
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
33
LINTAS SATUAN
Pangdam Jaya Buka TMMD Ke-94 TA 2015
Panglima Kodam Jaya/ Jayakarta Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo SE memimpin acara Pembukaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-94 TA 2015 dan TMMD Imbangan di wilayah Kodam Jaya/Jayakarta bertempat di Lapangan Kantor Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang, Kamis (07/05/2015).
H
adir dalam kegiatan ini segenap Asisten Kasdam, Para Kabalak, para Dansat, Bupati Tangerang, Kapolres Tangerang, para unsur Muspida Kabupaten Tangerang beserta jajarannya, tokoh masyarakat, pemuda dan agama. Program TNI Manunggal Membangun Desa ke 94 tahun 2015 mengambil Tema “Dengan Semangat Kemanunggalan TNI, Polri, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah dan Seluruh Komponen Bangsa lainnya, Kita Laksanakan Percepatan Pembangunan Melalui Program TNI Manunggal membangun Desa Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Pedesaan “. Pada upacara pembukaan tersebut, Pangdam Jaya/Jayakarta membacakan Amanat Kasad selaku penanggung jawab Operasional TMMD, yang mengatakan
34
PALAGAN
bahwa Program TMMD adalah kelanjutan Program ABRI Masuk Desa (AMD) yang telah dimulai sejak tahun 1980. Selama 35 tahun, program lintas sektoral yang dilaksanakan secara terpadu antara TNI, Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian dan Masyarakat ini telah menghasilkan capaian yang tidak sedikit di seluruh pelosok tanah air. TMMD telah secara berkesinambungan membantu pemerintah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selanjutnya bahwa program TMMD pada hakekatnya merupakan wujud nyata dari penerapan budaya gotong royong, Suatu budaya luhur bangsa yang telah terbukti menjadi benang merah keberhasilan bangsa Indonesia dari masa ke masa. Karenanya dalam kaitan dengan penerapan dan upaya pelestarian budaya gotong royong, pada TMMD ke-94 ini telah ditetapkan Tri Sukses TMMD yang meliputi : Sukses penyelenggaraan, sukses
Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo meninjau lokasi TMMD
memperkokoh kemanunggalan TNI-Rakyat dan Sukses meningkatkan budaya gotong royong di seluruh tanah air. Kegiatan TMMD ini secara serentak dilaksanakan di 61 Wilayah Kabupaten/ Kota di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pembukaan dipusatkan di Desa Pelangan Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai bukti nyata bahwa TNI selalu ada untuk mendharma baktikan jiwa dan raganya untuk Bumi Pertiwi ini. Kegiatan TMMD ke-94 di Desa Pagesangan Udik Kecamatan Kronjo dilaksanakan kegiatan, di antaranya pemeriksaan kesehatan, pelayanan KB, pemberian kursi roda lima unit, pemberian kacamata sebanyak 160 buah, pemberian sembako dan pengecoran jalan sepanjang 700 meter lebar empat meter, dimana kegiatan ini akan berlangsung selama 21 hari.(Redaksi)•
www.TNI AD.mil.id
Danrem 051/WKT : Tunjukkan Kinerja yang Baik Bagi Bangsa dan Negara Danrem 051/Wijayakarta, Kolonel Inf Suharyanto,S.Sos., M.M. memberikan pengarahan kepada Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil Korem dalam kegiatan Jam Komandan di lapangan apel Makorem, Jababeka, Kabupaten Bekasi, Senin (18/5/15). Dihadapan 150 orang prajurit Danrem 051 menghimbau, mengajak sekaligus memerintahkan agar prajurit berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas serta tetap semangat dalam menjalankan tugasnya.
“K
ami tekankan untuk selalu meningkatkan kinerja dari waktu ke waktu. Kenaikan tunjangan kinerja 56 persen hingga 60 persen dari sekarang 30 persen adalah salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI. Oleh karena itu tunjukkan kinerja yang terbaik bagi bangsa,”kata Danrem. Selain itu Danrem menyampaikan juga salah satu kebijakan Kasad, agar prajurit menghindari dan menghilangkan ego sektoral, karena ego sektoral akan membawa kepada kerapuhan. “Berikan kontribusi demi terciptanya ketenangan masyarakat dengan membawa pada kondisi yang stabil”, tegas Danrem.
Danrem menjelaskan, apabila kondisi stabil, maka pemerintah akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Pembangungan ekonomi berjalan dengan lancar. Jika pembangunan ekonomi lancar maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Ekonomi meningkat maka rakyat akan sejahtera di posisi seperti ini. “Kalian jangan berkecil hati, yang ada sekarang agar dirawat dan dipelihara dengan baik, jaga semangat kalian. Apapun situasinya Prajurit Korem 051 biasa menghadapi tantangan, bahkan kalian semua dibentuk untuk mencari tantangan. Upaya pimpinan TNI tidak pernah berhenti, di antaranya dengan telah adanya Rencana
Strategis Pembangunan Kesejahteraan Prajurit TNI, yang meliputi empat bidang yaitu Perumahan, Sistem Penggajian, Kesehatan dan Pendidikan. Juga telah ada Rencana Strategis tentang Pemeliharaan dan perbaikan Alutsista,” jelas Danrem 051. Danrem menginginkan, seluruh prajurit Korem 051 mempunyai semangat yang sama untuk memajukan Korem. Hilangkan sikap pesimistis dan bangun sikap optimistis dari waktu ke waktu, serta memperkokoh Kemanunggalan TNI Rakyat, imbuhnya. (Redaksi)•
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
35
LINTAS SATUAN
Pangdam I/BB Mayjen TNI Edi Rahmayadi dan Wali Kota Gunungsitoli Martinus Lase Panen Perdana
Pangdam I/BB didampingi Muspida melaksanakan panen perdana penangkaran benih padi sawah metode hazton di Gunungsitoli, Sumut
Gunungsitoli (SIB)- Pangdam I/BB Mayor Jenderal TNI Edi Rahmayadi bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Gunungsitoli Kepulauan Nias dalam rangka panen perdana penangkaran benih padi sawah metode hazton di Desa Bawadesolo Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Jumat (5/6), yang menghasilkan 8,34 ton per hektar.
P
anen perdana tersebut merupakan kerjasama TNI Kodim 0123/Nias dengan Dinas Pertanian Gunungsitoli dalam rangka mewujudkan dan menyukseskan program swasembada pangan nasional khususnya di Gunungsitoli. Pangdam dalam arahannya menyampaikan negara Republik Indonesia adalah berdaulat, salah satunya berdaulat dalam pangan, sehingga kalau tidak bisa menjalankan kedaulatan dalam pangan berarti tidak menjalankan konstitusi dan Undang-Undang Dasar 1945. Pihaknya akan terus melakukan kerjasama yang baik dengan Pemko Gunungsitoli dalam meningkatkan swasembada pangan yang merupakan program pemerintah pusat. Dan ini akan terus dijalankan dengan unsur jajaran TNI. Pada kesempatan tersebut, Pangdam menyerahkan bantuan 10 unit hand tractor kepada perwakilan Kelompok Tani Kabupaten Nias Selatan, bantuan pemberdayaan penangkaran benih padi seluas 50 hektare kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Talifuso dari Desa Tuhegeo I, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli. Wali Kota Gunungsitoli Martinus Lase dalam sambutannya mengatakan panen perdana penangkaran benih padi sawah
36
PALAGAN
metode hazton merupakan karya nyata dari upaya kerja keras para petani serta dukungan dari semua pihak, terutama dari Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Pertanian Sumut. Dandim 0213/Nias yang telah bersusah payah membimbing dan mengarahkan para petani, untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran dalam tatanan kehidupan masyarakat. Panen perdana penangkaran benih diharapkan menjadi motivasi kepada semua yang berkepentingan terhadap pembangunan sektor pertanian terutama tanaman pangan di wilayah Gunungsitoli untuk menjawab tantangan kebutuhan pangan khususnya beras saat ini dan di masa yang akan datang. Pada tahun ini Pemko Gunungsitoli akan menggratiskan bibit padi, pestisida dan pupuk kepada seluruh warga Gunungsitoli pada lahan seluas ± 1.500 Ha. “Mulai saat ini kita harus kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja produktif. Kalau ada kegagalan jangan saling menyalahkan tapi mari kita bekerjasama,” tegasnya. Turut hadir, Ketua Persit KCK PD I/BB, Danrem 023/KS Kolonel Inf Fachri, Dandim 0213/Nias Letkol Inf Sibariba, Aster Kasdam I/BB Kolonel Inf Fachrudin, Kadis Pertanian Provsu, Wakil Wali Kota Gunungsitoli Aroni Zendrato, Ketua DPRD Gunungsitoli Herman Jaya Harefa, Wakil Ketua DPRD Hadirat Gea, Sekda Kota Gunungsitoli Edison Ziliwu, Ketua TP PKK Kota Gunungsitoli Ny Rima Martinus Lase, Kepala BPS Kota Gunungsitoli dan lainnya. (Redaksi) •
www.TNI AD.mil.id
Bhakti Sosial Dalam Rangka HUT ke-69 Kodam III/ Siliwangi Korem 063/Sgj menyelenggarakan kegiatan Bhakti Sosial Operasi Katarak dalam rangka HUT ke-69 Kodam III/Siliwangi. Acara Bakti Sosial kesehatan operasi katarak bagi warga masyarakat Cirebon ini, merupakan wujud kepedulian Korem 063/Sgj dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu.
H
al ini selaras dengan ketentuan yang diamanatkan oleh UU TNI No. 34 Tahun 2004 Pasal 7 Ayat 2 Point B, tentang tugas Operasi Militer Selain Perang, khususnya dalam membantu tugas-tugas Pemerintah Daerah. Demikian Sambutan Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Sutjipto pada acara pembukaan Bhakti Sosial Operasi Katarak yang dibacakan Kasrem 063/Sgj Letkol Arh Eddy Widiyanto S.I.P, Jumat (16/5). Selanjutnya Danrem 063/Sgj Kolonel Inf Sutjipto menambahkan, bahwa kegiatan Bhakti Sosial Operasi Katarak seperti ini penting untuk terus diprogramkan sebagai wujud kebersamaan dan kepedulian kita dalam membantu meringankan beban masyarakat. Terlebih lagi dalam situasi dan kondisi ekonomi dewasa ini yang kurang menguntungkan akibat krisis finansial global, maka kepedulian sosial dari berbagai pihak yang memiliki kapasitas finansial, baik perorangan, kelompok, organisasi maupun yayasan perlu ditumbuhkembangkan untuk senantiasa peduli terhadap sesama yang membutuhkan tanpa memandang suku,
agama, ras dan antar golongan. Adapun bhakti sosial ini tidak saja mampu menjadi wahana menumbuhkan kepedulian dan mempererat tali silaturrahmi di antara kita, tetapi juga perwujudan adanya kebersamaan, persatuan dan kesatuan di antara kita. Kepedulian kita terhadap sesama juga merupakan salah satu implementasi dari ajaran agama yang mewajibkan kita untuk saling membantu, saling menolong dan saling berempati. Kita juga harus ingat bahwa dalam harta yang kita miliki sebagai amanah dari Allah SWT ada hak orang lain (fakir miskin) yang harus kita berikan. Mengajak kepada kita semua, khususnya yang hadir dalam acara ini untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan dengan mengedepankan semangat silih asah, silih asih dan silih asuh serta senantiasa meningkatkan amal kebajikan agar kita termasuk orang-orang yang beruntung. Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Sutjipto melalui Kasrem 063/SGJ Letkol Arh Eddy Widiyanto S.I.P. menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
Pelaksanaan operasi katarak pada kegiatan baksos HUT ke 69 Kodam III/Siliwangi.
telah berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial ini. Semoga jalinan kerjasama yang baik ini, ke depan dapat kita tingkatkan dalam rangka membantu dan meringankan beban masyarakat yang kurang mampu dan seluruh anggota Korem 063/Sgj memohon doa restu kepada seluruh warga masyarakat Cirebon, agar kami senantiasa diberi kemudahan, keselamatan serta ridho dari Allah SWT, dalam menjalankan tugastugas mengawal kedaulatan demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan Bhakti Sosial Operasi Katarak tersebut terselenggara atas kerja sama Korem 063/Sgj dan Dandenkesyah 03.04.03 Cirebon serta Rumah Sakit TK. III.03.06.01 Ciremai. Operasi Katarak diikuti 69 pasien dan dihadiri para Kasi Korem 063/Sgj, Dandenkeyah 03.04.03 Cirebon, Karumkit Ciremai dan tamu undangan, kegiatan berlangsung tertib dan aman. (Redaksi) •
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
37
LINTAS SATUAN
Kodam IV Terbaik dalam Program Swasembada Pangan
Upaya yang dilakukan jajaran Kodam IV/Diponegoro dalam mendukung program swasembada pangan, yang dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo menuai hasil positif. Komando teritorial TNI AD wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini sukses menempatkan empat satuan wilayahnya sebagai Kodim terbaik dalam melaksanakan program swasembada pangan nasional.
“I
ni patut disyukuri, karena prajurit Kodam IV/ Diponegoro mendapatkan apresiasi tinggi dalam program nasional ini,” kata Pangdam IV/ Diponegoro, Mayjen TNI Bayu Purwiyono, di Semarang, Minggu (17/5). Berdasarkan hasil Rapat Upaya Khusus Swasembada Pangan Nasional, yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, beberapa waktu lalu, jelasnya, empat satuan wilayah
38
PALAGAN
Kodam IV/ Diponegoro memborong empat peringkat teratas dalam membina dan mengawal pelaksanaan program ini. Keempat Kodim, adalah Kodim 0717/ Grobogan dengan nilai tertinggi 240,05, disusul Kodim 0725/ Sragen ( 228,15), Kodim 0718/ Pati (219,73) dan Kodim 0713/ Brebes (210,69). Menurut Pangdam, seluruh komponen Kodam IV/ Diponegoro patut berbangga. Karena telah berhasil dalam upaya melaksanakan program untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang telah dicanangkan pemerintah. Sehingga predikat itu tetap dapat dipertahankan dan bahkan harus terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang. Untuk itu, iapun mengajak kepada seluruh prajurit mendukung terus program ini. Khususnya dalam mengawal dan melakukan pendampingan kepada para petani di Jawa Tengah dan DIY. Hal ini penting dilakukan karena masih banyak masyarakat yang menghadapi kendala pertanian. Baik dalam meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya, maupun dukungan dalam hal ketersediaan infrastruktur pertanian. Karena ini merupakan beberapa faktor penentu dalam rangka mencapai tahapan swasembada pangan.
Apa yang telah dicapai ini, hendaknya mampu menginspirasi sekaligus menjadi motivasi bagi satuan wilayah lainnya di lingkup Kodam IV/Diponegoro untuk dapat melakukan hal yang sama. Sebab --dalam konteks pembangunan pertahanan negara-aspek nirmiliter seperti swasembada pangan menjadi bagian penting untuk ketahanan daerah maupun ketahanan nasional dalam pertahanan suatu negara. “Sehingga mendukung dan menyukseskan program swasembada pangan nasional ini juga menjadi bagian pokok tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP),” kata Mayjen Bayu. (Redaksi)
Pelaksanaan panen dalam program swasembada pangan
www.TNI AD.mil.id
Korem 081/DSJ Gelar Tes Kesamaptaan dalam Rangka UKP Korem 081/DSJ melaksanakan tes kesamaptaan jasmani bagi 117 Bintara dan Tamtama di lapangan Gajah Mada Kota Madiun yang diawasi langsung oleh Tim dari Jasdam V/ Brw yang dipimpin Waka Jasdam V/Brw Letkol Inf Tamba Tua Panjaitan, Selasa (9/6).
T
es kesamaptaan Jasmani dan renang militer ini digelar dalam rangka UKP (Usul Kenaikan Pangkat) para Bintara dan Tamtama jajaran Korem 081/ DSJ Periode 1-10-2015, sedangkan tes kesamaptaan jasmani dan renang militer dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 8 sampai 10 Juni 2015. Waka Jasdam V/Brw Letkol Inf Tamba Tua Panjaitan mengatakan, kesamaptaan jasmani dan renang militer ini merupakan faktor utama bagi para Bintara dan Tamtama untuk mendukung kenaikan
pangkat satu tingkat lebih tinggi dari semula. Dalam tes ini, kata Letkol Inf Tamba Tua Panjaitan, para Bintara dan Tamtama diwajibkan mempersiapkan mental dan fisik. Sebab beratnya tes kesamaptaan dapat membahayakan peserta jika tidak memiliki kesiapan. Jika para Bintara dan Tamtama memang merasa kurang mampu untuk melaksanakan tes kesamaptaan pada saat ini mungkin dikarenakan kondisi kesehatan yang kurang mendukung. Memang lebih baik tidak perlu dipaksakan
Prajurit Korem 081 sedang melaksanakan tes Garjas
demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya. Untuk itu, ia meminta kepada tim penguji agar tidak memberikan toleransi kepada para Bintara dan Tamtama yang ingin memaksanakan diri untuk ikut dalam tes kesamaptaan jasmani saat ini. Sementara ditempat terpisah, Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Akhyari, S.I.P, berpesan, agar dipersiapkan betul perangkat keamanan dan keselamatan bagi para peserta. Ukur kemampuan sendiri karena yang tahu diri sendiri adalah kita sendiri. Untuk itu Kasrem berharap jaga terus kebugaran dan raih nilai terbaik, bila terjadi sesuatu laporkan kepada Tim Dokter dan Petugas, laksanakan Tes Kesamaptaan Jasmani untuk UKP ini dengan baik sehingga dapat meraih nilai yang dikategorikan lulus samapta.(Redaksi) •
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
39
LINTAS SATUAN
Komunikasi Sosial dengan Keluarga Besar TNI Korem 161/Wira Sakti Keluarga Besar TNI diharapkan mempunyai pemahaman yang lebih tentang Bela Negara, Wawasan Kebangsaan dan Rasa Cinta Tanah Air. Demikian disampaikan Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI A. Yuliarto, S.Sos. MAP dalam Acara Komunikasi Sosial dengan Keluarga Besar TNI, Kamis (23/04) di Aula Serbaguna Korem 161/Wira Sakti.
D
isamping untuk mempererat tali Silaturahmi yang selama ini telah terjalin dengan baik antara Korem 161/Wira Sakti dengan Keluarga Besar TNI, kegiatan ini juga sebagai wahana dan porum Korem 161/Wira Sakti untuk menyampaikan hal-hal terkini dan aktual yang telah, sedang dan akan dilaksanakan Korem 161/Wira Sakti untuk turut serta bersama komponen bangsa lainnya dalam percepatan pembangunan di Wilayah Korem161/Wira Sakti, yaitu di Provinsi NTT,
40
PALAGAN
jelas Danrem 161/Wira Sakti. Lebih lanjut, Keluarga Besar TNI diharapkan mampu mentransfer pemahaman tentang bela negara, wawasan kebangsaan, rasa cinta tanah air serta persatuan dan kesatuan di lingkungan sekitarnya dimana para KBT tinggal. Tantangan ke depan, kata Danrem 161/ Wira Sakti, semakin tidak ringan, kita harus bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan, karena persatuan dan kesatuan ini akan berpengaruh terhadap jalannya roda pembangunan di Bumi Flobamora tercinta ini. Lalu, berbagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat telah dilaksanakan jajaran Korem 161/ Wira Sakti, di antaranya dengan budidaya tanaman kelor dan pemasangan pompa ram hidrolik, juga dukungan penuh Korem 161/ Wira Sakti dalam membantu Pemerintah Daerah untuk mewujudkan swasembada pangan, yang mana swasembada pangan ini adalah perintah langsung dari Presiden RI. Diakhir sambutannya Danrem 161/ Wira Sakti menyampaikan terima kasih kepada Keluarga Besar TNI yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dalam kegiatan ini dan Korem 161/Wira Sakti terbuka untuk masyarakat, terlebih-lebih bagi Keluarga Besar TNI di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam kesempatan ini ,dilaksanakan juga penjelasan tentang Penerimaan Anggota TNI/TNI AD oleh Kasipers Korem 161/Wira Sakti Letkol Inf Sunarto. Jika ada anak atau keluarga Besar TNI yang berminat mengabdi kepada masyarakat, negara dan bangsa melalui prajurit TNI/TNI AD, maka harus benar-benar disiapkan jauh-jauh hari. Tidak ada perbedaan antara Keluarga Besar TNI dengan yang bukan Keluarga Besar TNI. Kemampuan peserta yang menjadi dasar dalam penerimaan ini. Dalam hal ini, TNI/ TNI AD benar-benar memilih putra/putri terbaik calon Prajurit TNI/TNI AD. Jajaran Korem 161/Wira Sakti siap melaksanakan pendampingan kepada semua putra/putri di Nusa Tenggara Timur yang hendak mengikuti Proses Seleksi Penerimaan Prajurit TNI/TNI AD, jelas Kasipers 161/Wira Sakti. Hadir dalam acara ini Kasrem161/ Wira Sakti Kol Inf Adrianus S.A Nugroho, Para Kasi Korem 161/Wira Sakti, Ibu Ketua Dharma Pertiwi Ny Ary Achmad Yuliarto, Pengurus Persit. (Redaksi)•
Suasana kebersamaan Komsos Korem 161/Wirasakti.
www.TNI AD.mil.id
Sosialisasi Kartu Tanda Peserta Asabri Elektronik (KTPA-E)
Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI GE Supit S.Sos menyerahkan cendera mata kepada tim sosialisasi kartu tanda peserta ASABRI.
Sebanyak 2500 personel terdiri dari Perwira, Bintara dan PNS jajaran Kodam VI/Mlw mengikuti Sosialisasi Kartu Tanda Peserta ASABRI Elektronik (KTPA-E) yang dibuka secara resmi oleh Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI GE. Supit, S.Sos di Aula Makodam VI/ Mlw, Balikpapan, Selasa 12 Mei 2015.
D
alam sambutan tertulis Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.I.P, yang dibacakan oleh Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI GE. Supit, S.Sos., menjelaskan bahwa PT Asabri (Persero) dibentuk pemerintah dalam rangka menunjang upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit dan PNS TNI AD dengan memberikan kepastian akan perlindungan dasar apabila terjadi hal-hal seperti meninggal dunia, gugur, tewas, kecelakaan, berhenti dan pensiun. Selama ini terkesan dukungan kesejahteraan baik berupa pemberian santunan maupun pesangon sangat sulit didapat dan tidak secepat bila dibandingkan dengan perusahaan asuransi lainnya. Hal ini dimungkinkan karena ketidaktahuan kita di dalam pengurusan administrasi untuk mendapatkan santunan dan pesangon serta
hak peserta. Pada kesempatan yang baik ini, PT Asabri (Persero) akan mensosialisasikan manfaat dari program Kartu Tanda Peserta ASABRI Elektronik (KTPA-E). Sosialisasi ini adalah upaya peningkatan pemahaman dan pengetahuan peserta melalui program penggunaan Kartu Tanda Peserta ASABRI Elektronik (KTPA-E) untuk mendapatkan akses informasi data yang di butuhkan. Di penghujung sambutannya, Pangdam menekankan kepada para peserta sosialisasi agar mengikuti dan menyimak materi yang disampaikan. Manfaatkan kegiatan ini dengan baik, tanyakan dan diskusikan apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau ada permasalahan yang perlu mendapat penjelasan lebih terinci. Sementara itu Direktur Operasi PT. Asabri (Persero) Bapak Adiyatmika,
S.E., menjelaskan tentang pengenalan, penggunaan dan manfaat serta beberapa fasilitas kemudahan dalam penggunaan Kartu Tanda Peserta Asabri Elektronik (KTPA-E). PT. Asabri (Persero) merupakan asuransi sosial bagi peserta Asabri, Asuransi ini sifatnya wajib diikuti oleh peserta Asabri. PT. Asabri merupakan sebuah BUMN yang bergerak di bidang jasa asuransi sosial , Asabri khusus menyantuni anggota TNI, Polri dan PNS Kemhan dan Polri dalam pengurusan pensiun. Usai sambutan dan presentasi dari Direktur Operasi PT. Asabri, dilanjutkan dengan presentasi dari Bank BRI dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Bank BTPN), kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.(Redaksi) •
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
41
LINTAS SATUAN
Kasdam II/Swj : Prajurit Kodam II/Swj Harus Peduli
Kasdam II/Swj Brigjen TNI Komaruddin Simanjuntak menekankan kepada seluruh prajurit dan PNS Kodam II/Swj untuk selalu peduli dan teliti dengan hal-hal kecil, peduli terhadap aturan dan ketentuan mendasar dalam kehidupan prajurit.
P
rajurit Kodam II/Swj harus kembali kepada roh dan semangat kehidupan sebagai prajurit TNI sejati, yakni melaksanakan semua aturan dan pedoman dasar sebagai prajurit atau back to basic, termasuk wajib melaksanakan
42
PALAGAN
upacara bendera dan apel pagi. Hal tersebut disampaikan Brigjen TNI Komaruddin Simanjuntak ketika memberikan pengarahan kepada prajurit dan PNS Kodam II/Swj, usai pelaksanaan upacara bendera mingguan, Senin
(8/6/2015) bertempat di lapangan Apel Makodam II/Swj, Palembang. Prajurit dan PNS Kodam II/Swj, menurut Kasdam II/Swj harus selalu peduli dan patuh terhadap aturan serta menjaga kebersihan lingkungan satuannya, agar dalam kondisi bersih. Karena bersih itu indah dan kebersihan merupakan bagian dari iman. Prajurit harus tampil rapi dan lingkungan satuannya harus selalu bersih, rapi dan indah, tidak boleh ada sampah di lingkungan satuan. “Sampah harus dibuang pada tempatnya, jangan dibuang sembarangan”, tandasnya. Membangun disiplin dan profesionalisme prajurit, menurut Kasdam harus dimulai dari hal-hal yang kecil, mulai dari tampilan diri dan lingkungan satuan. Kasdam juga mencontohkan dan memperagakan bagaimana cara menggunakan Gamad (Seragam TNI AD) ban piket secara benar. Dengan meminta salah satu prajurit yang sedang piket, Kasdam menunjukkan bagaimana menggunakan Gamad dan atribut secara benar sesuai ketentuan. “Kalian harus bangga sebagai prajurit TNI.,tegasnya. Petugas Piket, sambung Kasdam adalah cermin satuan, sekaligus mata dan telinga pimpinan, untuk itu petugas piket di satuan harus tampil prima dan teliti serta melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. Sementara itu, Perwira Staf Ahli Pangdam II/Swj bidang Sosial Budaya Kolonel Inf Afianto yang bertindak sebagai Irup pada upacara bendera mingguan, dalam pointers amanatnya menekankan agar prajurit dan PNS Kodam II/Swj dalam melaksanakan tugasnya selalu berkoordinasi dengan aparat terkait. “Bila ada permasalahan di lapangan agar secepatnya dikomunikasikan dengan unsur terkait, jangan terprovokasi pihak yang tidak bertanggung jawab dan main hakim sendiri”, tandasnya. Terkait kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan, Afianto menekankan kepada seluruh anggota Kodam II/Swj untuk membudayakan hidup hemat, tidak berlebihan dan berbelanja kebutuhan sehari-hari seperlunya saja.(Redaksi) •
www.TNI AD.mil.id
Satgas Yonif 400/Raider Fokus Bantu Masyarakat Perbatasan
Prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 400/Raider yang sedang melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan RI (Republik Indonesia) – PNG (Papua Nugini) memberikan pakaian layak pakai kepada masyarakat Keerom, di pos-pos Satgas Yonif 400/Raider wilayah Kabupaten Keerom, Papua.
K
egiatan Selasa lalu (12/5/15) itu merupakan salah satu program teritorial yang dilaksanakan oleh Yonif 400/ Raider, dengan teknis pelaksanaannya adalah setiap pos dialokasikan kebutuhan pakaian, buku, logistik maupun Alkitab dengan menggunakan truk. Kebutuhan tersebut didistribusikan dari Pos Kotis Arso Kota ke pos-pos, dan langsung didistribusikan kepada kepada masyarakat sekitar. Menurut Wadansatgas Yonif 400/Raider Mayor Inf Ary Susetyo, pendistribusian tidak dilaksanakan secara serentak, dikarenakan kondisi kegiatan masyarakat yang berbeda-beda di setiap wilayah. “Hal ini bukan menjadi suatu kendala, yang utama adalah tujuan kegiatan ini untuk membantu masyarakat
dapat tercapai, pelaksanaan kegiatan ini memang sudah direncanakan mulai dari saat persiapan tugas, sebelum berangkat ke Papua. Satgas sudah mengumpulkan barang – barang yang sudah tidak terpakai seperti baju layak pakai, majalah, buku kesehatan, dan ada juga barang-barang baru seperti buku bacaan, Alkitab”, kata Mayor Inf Ary Susetyo. Lebih lanjut, Wadansatgas menyampaikan bahwa Satgas dipersiapkan untuk bisa membantu masyarakat Kabupaten Keerom khususnya masyarakat yang ada di sekitar pos-pos kami yang tergelar di wilayah Keerom. “Kami Satgas Yonif 400 Raider memang fokus terhadap kegiatan yang dapat membantu masyarakat sekitar kami, di samping ada tugas pokok pengamanan perbatasan RI-PNG”, katanya.
Sementara itu, salah satu Kepala RT di Kampung Arso Tami, Daud Masoka menyampaikan, “Saya dan masyarakat khususnya masyarakat Arso Tami sangat senang dan berterima kasih atas adanya bantuan dari bapak TNI dari Satgas Yonif 400/Raider, anak-anak kami sangat senang sekali memakai pakaian yang diberikan bapak TNI, karena modelnya beraneka ragam, apalagi macam kami yang di kampung tidak pernah ke toko baju seperti yang ada di seberang pulau sana,” ungkapnya. (Redaksi)•
Prajurut Yonif 400/Raider menyerahkan bantuan pakaian layak pakai kepada masyarakat Keerom
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
43
PROFIL SATUAN
YONIF 300/RBK
SATUAN MOBIL PEMUKUL KODAM III/Slw “Melaksanakan pertempuran di darat demi menegakkan kedaulatan wilayah NKRI dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara terutama di wilayah Jawa Barat serta tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh komando atas” merupakan tugas pokok Yonif 300/RBK.
M
enyandang gelar sebagai Satuan Pemukul Kodam, bukan hal yang mudah diraih dan dilaksanakan, namun disana tertera makna betapa berat tugas dan tanggung jawab yang harus diemban oleh Yonif 300/Raider Banjar Kedaton. Hal itu tidak menyurutkan semangat batalyon, justru menjadi motivasi dan semangat dalam melaksanakan berbagai penugasan, baik Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) serta prajuritnya senantiasa siap untuk digerakkan dalam berbagai macam dan medan penugasan di seluruh wilayah Jawa Barat maupun di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka memelihara dan menciptakan stabilitas keamanan guna kelancaran pembangunan nasional. Sebagai satuan pemukul Kodam III/ Siliwangi yang mempunyai kemampuan raider serta mobilitas yang tinggi, maka Batalyon Infanteri 300/Raider harus
44
PALAGAN
memiliki kesiapan yang sangat tinggi sehingga setiap saat mudah digerakkan apabila sewaktuwaktu dibutuhkan komando dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok Kodam III/Siliwangi. Batalyon Infanteri 300/RBK dibentuk pada tanggal 22 Desember 2003 bertepatan dengan peringatan Hari Juang Kartika tahun 2003. Peresmian Batalyon Infanteri 300/RBK bertempat di Jakarta bersama dengan 9 Batalyon Raider lainnya saat itu. Sejarah Sejak tanggal 9 Mei 1960 berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor: Skep/49-2/5/1960 tanggal 06 Mei 1960, bertempat di lapangan Pangalengan diresmikan menjadi Yonif 327/Yudha Jaya (Yon Remaja) organik / administratif Korem Priangan Barat. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor
Kegiatan latihan pemberian P.O Prajurit Yonif 300/Raider
: Skep/122-3/12/1960, disahkan Tunggul Yonif 327 menjadi Yonif 327/Yudha Jaya. Dan Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor Skep/150-122/1962 tanggal 15 Desember 1962, tentang pembentukan Brigif 15 Tirtayasa, Yonif 327/ Yudha Jaya menjadi organik administratif Brigif 15 Tirtayasa dan sesuai Skep Pangdam VI/Slw Nomor : Skep/19-2/1962 tanggal 11
www.TNI AD.mil.id
Mako Yonif 300/Raider dan kegiatan latihan prajurit Yonif 300/RBK.
Februari 1962, tentang penggunaan rangka organisasi Yonif, maka Yonif 327/Yudha Jaya disamping harus tetap melaksanakan tugas bhakti, harus pula melakukan reformasi / perubahan struktur organisasi dari ROI “P” menjadi ROI-2 MABAD sedang kekurangan personel berdasarkan Skep Pangdam VI/ Slw Nomor : Skep/12-3/1/1963 tanggal 22 Januari 1963, diambil dari Yonif 309, 311 dan 310. Dilanjutkan kemudian dengan Surat Keputusan Pangdam VI/Slw Nomor: Skep/
12-3/1/1963, tentang penerimaan Tunggul dari Yon Infanteri dilingkungan Kodam VI/ Slw, maka tunggul Yonif 327/Yudha Jaya diserahkan kepada Danbrigif 15 Tirtayasa pada tanggal 15 Februari 1963 untuk dilanjutkan kepada Pangdam VI/Slw. Dengan berbagai perubahan, maka keluarlah Surat Telegram Rahasia Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : STR/478/1988 tanggal 1 Oktober 1988, tentang peresmian pembulatan pemantapan 18 Yonif di antaranya Yonif 327/Brajawijaya dimantapkan menjadi Pasukan Mobil Kodam III/Slw langsung dibawah Taktis Kodam III/Slw. Selanjutnya berdasarkan Surat Edaran Pangdam III/Slw Nomor : SE/5/X/1994 tanggal 31 Oktober 1994, tentang pengaktifan kembali Brigif 15 Kujang Dam III/Slw, dan Yonif 327/Bjw di bawah Komando / kendalinya. Terakhir keluarlah Surat Keputusan Pangdam III/Slw. Nomor Skep/289-03/XII/2003 tanggal 31 Desember 2003, tentang pembekuan Yonif 327/ Bjw Brigif 15/Kujang II dan pengesahan
pembentukan Yonif 300/Raider Banjar Kadaton Kodam III/Slw, maka sejak saat itu Yonif 300/RBK resmi berdiri Penugasan Operasi Yonif 327/Brajawijaya Berbagai keberhasilan dan prestasi yang diraih oleh satuan ini, mulai sejak terbentuknya hingga saat ini tentu merupakan kebanggaan tersendiri. Batalyon Infanteri 300/RBK sebagai salah satu Batalyon kebanggaan masyarakat Jawa Barat dan Banten yang sudah terbukti dan teruji pengabdiannya kepada bangsa dan negara yaitu sejak dimulai dari Batalyon Infanteri 327/Brajawijaya sebagai cikal bakalnya. Nama Brajawijaya memiliki hubungan yang erat dengan Banjar Kadaton karena keduanya merupakan nama salah satu pasukan perang semasa Kerajaan Pajajaran pada zaman dahulu kala. Operasi keamanan di daerah Bandung Selatan (tahun 1960) mengganti Yonif 301/PKS, Daerah Operasi di Maklowa, Malabar, Klotok, Wayang dan kecamatan Cisewu. Selesai operasi melaksanakan kerja
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
45
PROFIL SATUAN
Yonif 300/RBK sedang menggelar latihan Pam VVIP dan pembebasan sandera
bhakti dalam rangka kelanjutan operasi keamanan dengan obyek pembuatan jalan, pembersihan danau, dan Pangkalan. Operasi keamanan akibat Aksi Rasial. Mulai tanggal 25 Mei 1963 di BP kan ke Korem 061/SK yang berkedudukan di Cisaat yang bertugas pengamanan akibat adanya Aksi Rasial 10 Mei 1963. Operasi Keamanan Ganefo. Ditugaskan ke Kodam V/Jaya mulai tanggal 30 September 1963 sampai dengan tanggal 2 Desember 1963. Operasi Bantuan Militer ke Kodam XIV/ Hasanudin pada tahun 1965 s.d 15 Mei 1966 di Sulawesi Selatan. Operasi Kalbar I dari tanggal 27 Maret 1969 s.d 10 Februari 1970. Tugas bantuan Militer Taktis Kodam XIV/Tanjungpura dengan tugas menumpas PGRS/Paraku di daerah perbatasan dan pembinaan terhadap penguasa setempat, Alim ulama dan tokoh-tokoh masyarakat. Operasi Kalbar II mulai tanggal 14 Juli 1963 s.d bulan Mei 1974. Operasi Seroja I dari tanggal 3 Februari 1976 s.d 14 Nopember 1976. Operasi Pam Pemilu 1977 di daerah Korem 064/MY dengan mengerahkan 6 SSK dan 1 SSK ke Kodim 0615/Kuningan. Penugasan lain yang dilksanakan adalah Operasi Seroja II.Mulai tanggal 4 Februari 1978 s.d 19 Februari 1979 bertugas di Timor-Timur di sektor barat, tengah dan timur. Operasi Pam Pemilu 1982 di daerah Korem 064/MY dengan mengerahkan 2 SSK. Operasi ke Daerah Loksuan Aceh, Sumbar, Sumsel tahun 1983 dengan mengerahkan Pasukan 2 SSK dan 1 SST. Melaksanakan Ops Tim-Tim Rotasi 3 tahun dari 1985/1988 di daerah Lautem. Melaksanakan Opster ke Tim-Tim tahun 1993/1994 di daerah Kabupaten Baucau. Melaksanakan Ops Pur Satgas Darat Rajawali tahun 1995 s.d 1997 di daerah Timor Timur dan Irian Jaya (tergabung dengan Satgas Darat Rajawali I dan II).
46
PALAGAN
Melaksanakan Ops Satgas Vertikal ke Rah rawan Aceh TA. 2000. Melaksanakan Opslihkam ke Rah rawan Aceh TA. 2002 dan melaksanakan Ops Darmil ke Rah rawan Aceh TA. 2005, melaksanakan Operasi Pam VVIP kunjungan Presiden Amerika Serikat George W. Bush di Istana Negara Bogor pada tanggal 20 Nopember 2006, dengan mengerahkan 1 SSY (4 SSK : 665 personel), serta terakhir tergabung dalam Satgas Konga Lebanon TA. 2010. Pembinaan jiwa korsa (esprit de corps). Dalam menumbuhkan jiwa korsa (esprit de corps) di jajaran prajurit Yonif 300/RBK, maka ditempuh berbagai kegiatan antara lain; memelihara catatan sejarah satuan Yonif 300/RBK, melaksanakan pencatatan terus menerus dalam rangka kelanjutan sejarah, dan melaksanakan sosialisasi dan pelestarian sejarah Yonif
300/RBK melalui kegiatan : sosialisasi terhadap personel yang baru masuk satuan serta pembacaan sejarah satuan Yonif 300/ RBK pada hari ulang tahun satuan. Kegiatan lain yang ditempuh dalam rangka menimbulkan kebersamaan dan kekompakan prajurit antara lain saat peringatan HUT satuan dilaksanakan kegiatan pendahuluan berupa : ziarah rombongan ke TMP, bhakti TNI atau bhakti sosial termasuk kegiatan pertandingan/ perlombaan olah raga militer dan olah raga umum. Selain itu juga ada kegiatan tradisi satuan yang senantiasa dilakukan yaitu saat penerimaan anggota baru, pelepasan anggota, penerimaan Komandan dan Wadanyonif 300/RBK dan pelepasan mantan Komandan dan Wadanyonif 300/ RBK, hari ulang tahun Yonif 300/RBK serta pemberangkatan ke daerah tugas/operasi. (Redaksi) •
Yonif 300/RBK saat menggelar latihan pembebasan sandera di Lanud.
www.TNI AD.mil.id
Filosofi Yonif 300/RBK. Yonif 300/RBK berasal dari kata ”Banjar” berarti daerah dan ”Kadaton” berarti pusat ibu kota. Dengan demikian Batalyon Infanteri 300/Raider Banjar Kadaton adalah ”Suatu Batalyon yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap keutuhan Wilayah / NKRI”. Semboyan dari Yonif 300/RBK adalah ”Ngaguyub sa awi wulung, ngahiji sa kai jati” artinya rapat perhimpunan seperti bambu hitam dan satu suara dalam menentukan arah bergerak seperti kumpulan bambu hitam yang tertiup angin satu ke kiri semua ke kiri dan satu ke kanan semua ke kanan. Kesatuan dan persatuan itu terwujud di atas keindahan / kekuatan serta ketahanan jati diri bangsa, seperti indah dan kuatnya serta tahan lama masa pakai kayu jati. Awi wulung atau bambu hitam adalah sejenis bambu yang sangat ampuh bila dibuat senjata. Seratnya begitu ulet dan memiliki aura magis. Awi wulung hidup seperti layaknya pohon bambu lain yang berhimpun dalam satu kesatuan sehingga sulit diterobos. Disamping itu bulu bambunya yang lebat dan tajam serta warnanya yang gelap menimbulkan keseganan untuk mengusiknya. Awi wulung adalah penolak bala (bahaya dalam bentuk fisik atau spiritual). Kayu jati adalah kayu unggulan yang memiliki ciri : ”Tektur uratnya indah kuat dan tahan lama” Dalam filsafat perenial sunda, kayu jati adalah symbol ”jati diri bangsa Indonesia” yang harus tetap dilestarikan. Warna lambang satuan Yonif 300/ RBK terdiri dari warna dasar kuning gading simbolisasi kesejahteraan, kemakmuran dan pemerataan. dalam tradisi sunda, kondisi kesejahteraan, kemakmuran dan pemerataan yang ”abadi” ini sering dilukiskan dengan pepatah : ”TEU KA GEDAK KU ANGIN, TEU GOYAH KU BAYU”. Sedangkan bagian-bagian yang tertera pada lambang satuan itu antara lain :
- Bintang emas simbolisasi kekuatan tertinggi (bintang) yang didapat ataupun ditegakkan secara mulia sebagai simbol Ketuhanan Yang Maha Esa. - Pohon bambu (wulung) hitam dengan daun berwarna hijau, simbolisasi dari sasanti ”NGAGUYUB SA AWI WULUNG”. - Pendapa bergenteng merah bata merupakan simbolisasi kehidupan (warna merah) dari negara kita. - Tiang-tiang penyangga (tiang saka) dengan jenis yang berbeda tetapi semuanya terdiri dari kayu jati, yang dirangkai didalam satu sistem
perencanaan bangunan yang rapih dan teliti, sehingga mampu menopang dengan kukuh atap genteng yang berwarna merah bata. Kesemuanya itu merupakan simbol kehidupan dari suatu negara yang ditopang secara kukuh oleh jati diri dari suku bangsa. Didalam tradisi sunda keseluruhan penjelasan dari simbolisasi ini merangkum dalam kalimat ”NGAHIJI SA KAI JATI”. Tiang saka atau penyangga membagi kadaton ke dalam beberapa jenis ruang dan masing-masing ruang memiliki atap yang berbeda-beda sudut vertikalnya. Semua ini menyimbolkan tingkat kedudukan yang berbeda secara administratif (perhatikan tinggi lantai yang berbeda pula, dan tiaptiap ruang menuntut penanganan yang berbeda pula (perhatikan sudut-sudut atap yang berbeda-beda). Saka guru yang jumlahnya 4 (empat)
merupakan tiang paling tengah yang merupakan ruang pimpinan. dari ruang inilah keteladanan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik harus ditampilkan oleh setiap pimpinan. Diantara dua buah saka rawa yang paling tengah terdapat saka santen berukuran lebih kecildan berbentuk bulat terdapat di empat penjuru angin, artinya hanya orang terpilih yang boleh melewati pintu tersebut. Saka rawa berjumlah 12 tiang berfungsi untuk penopang atap brunjung dan atap penanggap. Ruang bawah kedua jenis atap ini dibatasi oleh saka guru dan 12 saka rawa merupakan tempat yang labil. Saka peniti merupakan 20 tiang penopang atap peniti, artinya atap diisi kaum dhuafa. Mereka sangat menderita (ibarat sedang meniti titian penagih illahi terhadap kehidupan dimasa lalunya) dan Tuhan sangat dekat dengannya, disimbolkan oleh angka : 17 = 1 : Dzat, 7 = sifat Allah. 18 = 1 : Dzat, 8 = kerajaan Allah. Saka emper merupakan 20 tiang penopang atap emper, di bawah atap ini merupakan ruang yang dihuni oleh masyarakat kecil. Filosopi penanaman awi wulung dan pohon jati di Markas Yonif 300/RBK. Halaman depan yang kosong, simbol dari Batalyon Infanteri 300/RBK yang berjiwa terbuka, tulus dan mengajak bersahabat. Sedangkan deretan bambu berjajar di samping kiri dan kanan adalah simbol keuletan pertahanan, persatuan yang kuat serta satu tujuan yang terpatri dalam kalbu Batalyon Infanteri 300/RBK. Deretan pohon jati berjajar dibelakang adalah simbol dari pertahanan terakhir dalam sebuah pertempuran adalah ”jati diri” dari setiap prajurit. Serta penanaman pohon hanjuang disela-sela pohon adalah simbol semangat juang prajurit untuk berbuat yang lebih baik.
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
47
KISAH PRAJURIT
Serma Rusiyadi
Prajurit Tidak Hanya Mahir Pegang Bedil Tapi Sukses Menjadi Peternak Serma Rusiyadi tidak menyangka usaha peternakan yang ia geluti sebagai usaha sampingan untuk menambah perekonomian keluarga membuahkan hasil yang maksimal, bahkan dapat mengangkat harkat dan martabat dirinya sebagai seorang kepala rumah tangga maupun sebagai Babinsa Nagari Minangkabau, Koramil 06/Sungayang, Kodim 0307/Tanah Datar. Ia sendiri tidak mengira kalau usaha yang digelutinya menjadi peternak yang sukses, bahkan menjadikannya sebagai contoh dan motivator bagi prajurit di lingkungan TNI AD khususnya dalam pelaksanaan program serbuan teritorial yang sedang dicanangkan oleh komando atas.
H
al inilah yang menjadi kebanggaan tersendiri dimana dia bisa bertemu dengan para jenderal sekaligus menjadi nara sumber pemapar cara beternak yang baik kepada para peserta pelatihan ketahanan pangan tingkat nasional di Pabrik Gula Camming, Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Sedikitnya 172 peserta yang terdiri dari para Kasdam, Danrem, Dandim serta Babinsa di seluruh Indonesia mengikuti pelatihan kader penanaman padi program ketahanan pangan TNI AD 2014, pada kesempatan itulah Serma Rusiyadi memaparkan kesuksesannya beternak sapi, dan mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik, bahkan bisnis peternakan dan pupuk. Bila dikaitkan dengan program Korem
48
PALAGAN
032/Wbr, yakni meningkatkan peran Satko-wil dalam rangka swasembada pangan dalam 3 tahun ke depan di wilayah Sumatera Barat sesuai dengan perintah Kasad, satuan kewilayahan harus berupaya melaksanakan Serbuan Teritorial terutama terkait dengan mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan dilaksanakan semaksimal mungkin membatu pemerintah daerah dan masyarakat. Serma Rusiyadi sebagai Babinsa Nagari Minangkabau, Koramil 06/Sungayang, Kodim 0307/Tanah Datar, Korem 032/ Wbr tidak menyangka akan mendampingi Komandan Korem 032/Wbr Brigjen TNI Widagdo Hendro. S mengikuti pelatihan ketahanan pangan tingkat nasional di Pabrik Gula Camming, Bone Sulawesi Selatan pada tanggal 16 hingga 19 Desember 2014,
Serma Rusiadi sedang memberi makan hewan ternaknya
sekaligus memaparkan keberhasilannya dalam beternak sapi dan mengelola pupuk kompos. Rusiyadi membagi pengalamannya mengapa ia mau menjadi peternak sapi meskipun ia sebagai seorang prajurit. Hal ini bermula pada tahun 2012 ia baru pindah satuan dari Korem 031/Wira Bima, Riau ke Korem 032/Wbr, Sumatera Barat, tepatnya di Kodim 0307/Tanah Datar. Pada suatu saat ia mendengar pemberitaan media yang mengatakan bahwa Australia menghentikan ekspor sapinya ke Indonesia, padahal Indonesia sangat membutuhkan daging sapi. Beranjak dari persoalan itu terpikir oleh Rusiyadi, sangat disayangkan Indonesia sebagai negara yang memiliki lahan cukup luas untuk beternak dan pertanian, tapi masih bergantung dengan Australia. Inspirasi itulah yang menguatkan niat Rusiyadi bertekad untuk beternak sapi, dengan pertimbangan tempat tinggalnya di kampung Jorong Gudam, Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar memiliki lahan yang cukup luas dan cocok untuk beternak sapi. Dengan bekal ilmu dan modal yang sangat terbatas, Rusiyadi mencoba mendatangi Dinas Perternakan Kab. Tanah Datar dan mencari Informasi bagaimana cara beternak sapi yang baik, termasuk mendapatkan progam Pemerintah di bidang perternakan. Gayung pun bersambut,
www.TNI AD.mil.id
Serma Rosiadi memandikan hewan ternaknya.
karena apa yang diharapkan menuai respons yang baik dari Kabid Peternakan Kab. Tanah Datar yang menyarankan untuk membentuk kelompok tani. Selang beberapa waktu Rusiyadi pun membentuk kelompok ternak sapi dengan beberapa orang di kampungnya dengan nama “Kelompok Ternak Bangun Nagari”. Untuk pengadaan bibit sapi, ia tidak segansegan menguras tabungannya yang tidak seberapa demi untuk membeli seekor sapi jenis PO seharga Rp. 6,5 juta. Sayangnya meskipun sudah mendapatkan arahan dari Dinas Peternakan, berbagai upaya awal tersebut belum menampakkan hasil. Kegagalan itu bukan disebabkan karena tidak benarnya menangani ternak, akan tetapi dikarenakan sapi yang menjadi modal pertama yang ia beli tidak bisa berkembang biak karena mandul. Meski demikian Rusiyadi tidak berputus asa, setelah tiga bulan lewat dari masa berkembang biak, sapi yang mandul tersebut lantas ia jual dan uang hasil penjualan dibelikan sapi jantan seharga Rp. 9 juta. Dari pengalaman pertama yang menuai kegagalan selanjutnya ia lebih teliti dalam mengembangkan usaha ternak sapi. Perlahan tapi pasti, upaya beternak sapi mulai memperlihatkan hasil, dimana sapi jantan yang ia pelihara memperlihatkan perkembangan yang mengesankan, setelah 1,5 tahun ia pelihara diluar dugaan sapi itu laku dijual seharga Rp. 27 juta. Melihat hasil yang cukup menggembirakan ia pun tertarik dengan usaha penggemukan sapi, ia optimis kalau usaha sapi sangat menguntungkan. Situasi sangat berbeda ketika dia memulai usaha penggemukan, uang pertama yang ia dapatkan tidak untuk membeli sapi kembali, melainkan dengan pinjaman modal baru sebesar Rp. 20 juta digunakan untuk membangun kandang dengan kapasitas 30 ekor sapi. Kandang yang telah ia bangun itu masih kosong, lantas bagaimana mendapat
sapi untuk mengisi kandang dengan kapasitas 30 ekor itu, sementara ia tidak punya uang lagi untuk membeli sapi. Untuk mengatasi hal itu ia mengajak orang kampung agar mau memelihara sapi di kandangnya, dan terhimpunlah ketika itu ada 5 ekor sapi yang dipeliharanya. Tidak puas dengan 5 ekor sapi itu saja, iapun mengajukan kredit kepada bank untuk membeli sapi. Secara kebetulan pada waktu itu ada Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) yang memberikan peluang kepada peternak untuk mendapatkan kredit dengan bunga rendah. Ia termasuk salah satu yang memenuhi syarat untuk menerima kredit KKPE tersebut. “Saat itu saya termasuk salah satu yang menerima kredit sebesar Rp. 200 juta untuk membeli sapi sebanyak 13 ekor ditambah dengan kepercayaan orang menitipkan sapinya, akhirnya kandang yang berkapasitas 30 ekor dapat terpenuhi,” tuturnya. Dengan terus berkembangnya 30 ekor sapi yang dikelola, kini muncul masalah baru, yakni kotoran yang dihasilkan semakin menumpuk dan beraroma tidak sedap. Oleh Dinas Peternakan ia disarankan untuk mengelola kotoran ternaknya menjadi pupuk kompos. Untuk menindaklanjuti permasalahan yang ada, Rusiyadi pun belajar untuk membuat kompos pada kelompok ternak di Salimpaung Kabupaten Tanah Datar yang telah sukses mengelola kotoran ternak menjadi kompos. Maka iapun mengembangkan usaha pengelolaan kotoran ternak menjadi kompos yang ternyata usaha tersebut juga membuahkan hasil yang optimal. Kesuksesan itu diraih karena faktor masyarakat lingkungan yang sebagian besar adalah petani dan memiliki kesadaran untuk memakai kompos, sehingga kompos cukup laku terjual. Yang menarik tidak hanya dari kotoran ternak miliknya sendiri, untuk meningkatkan produksi pupuk kompos ia mendatangkan kotoran ternak dari peternak masyarakat lain di
kampungnya. Cara yang dipakai untuk mendapatkan kotoran ternak milik masyarakat dengan cara cukup unik, dimana Rusiyadi membentuk “kelompok usaha bayar listrik barter dengan kotoran sapi”. Dengan cara itu setiap kotoran ternak ia ambil dari masyarakat dengan kompensasi “membayarkan listrik para peternak tersebut”, dan cara ini sangat efektif karena dapat membantu masyarakat. Usaha pengelolaan kompos semakin berkembang sehingga kompos yang dihasilkan dapat mencapai 20 ton perbulan. Dalam rangka membantu pemerintah mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan, masyarakat diintensifkan menerima sosialisasi program pelatihan oleh Korem 032/Wbr untuk meningkatkan swasembada pangan di wilayah Sumatera Barat. Pada kesempatan itu dilaksanakan pelatihan pembuatan pupuk organik seperti Rotan, Roter dan Roma, dimana Rusiyadi ikut serta sebagai anggota pelatihan yang di laksanakan Batalyon Inf 133/Yudha Sakti. Setelah mengikuti pelatihan yang mendatangkan para pakar dan ahli dari tingkat pusat yang tergabung dalam wadah JKMP4, maka bertambahlah pengetahuan Rusiyadi. Ia mulai mencoba menggunakan ramuan organik yang sangat membantunya dalam pengelolaan kompos karena proses pengolahan kotoran tidak lagi berbau, dan ramuan itu juga dapat meningkatkan pertambahan daging hingga mencapai 1, 3 kg perharinya ujar Rusiyadi. Kini setelah berjalan 3 tahun usaha sapi yang digelutinya, ia sangat merasakan manfaat usahanya tidak saja dari sisi materi karena bertambahnya pendapatan, lebih dari itu ia pun mendapat apresiasi dari pimpinan TNI AD, khususnya dari Komandan Korem 032/Wbr Brigjen TNI Widagdo Hendro. Seringkali Rusiyadi diajak ke penjuru wilayah tanah air untuk memaparkan keberhasilannya. Ilmu yang mengantarkannya sukses sebagai peternak ditularkan kepada masyarakat demi kemakmuran bersama serta mempelancar tugas pokoknya sabagai Babinsa yang harus selalu menyatu dengan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan peternak. Usaha yang kini digeluti sama sekali tidak mengganggu tugas utama sebagai abdi masyarakat, ungkap Rusiyadi yang menyambut sukses usaha peternakan itu dengan bangga. Kini ia bersama istri dan anak-anaknya dengan penuh rasa syukur mereguk buah keberhasilan dari perjuangan tak kenal lelah itu. (Redaksi) •
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
49
PRAJURIT BERPRESTASI
Ora et Labora adalah sebuah adagium klasik dari para kaum agamis tertentu yang hidup menyepi dalam keheningan doa dan menghidupi diri mereka dengan tetap bekerja melalui kerajinan tangan. Ora artinya berdoa. Labora artinya bekerja. Jika hanya berdoa saja memang tidak bisa mengubah keadaan. Dengan bekerja saja, tanpa berdoa, tidak ada spirit yang menjiwai kerja. Meskipun hal itu merupakan “motto” usang, namun sangat relevan digunakan untuk memotivasi diri demi menggapai kesuksesan yang diharapkan.
T
Sertu(K) Winarsih Si Jago Tembak
ak terkecuali, Kartini modern bernama Sertu (K) Winarsih yang kini tengah mereguk buah manis hasil kerja keras menekuni kegiatan menembak, mengaku selalu memegang prinsip “Berdoa dan Bekerja Keras”. Karena menurutnya suatu keberhasilan tidak akan terwujud tanpa adanya usaha dan berdoa, serta dalam usaha harus diwujudkan dengan berlatih tanpa mengenal lelah. Tidak ada orang yang hebat, yang ada hanya orang-orang yang terlatih, ungkap Sertu (K) Winarsih sambil membersihkan senjatanya seusai melakukan latihan menembak di Lapangan Tembak Denintel Dam IV/Diponegoro, Semarang, ketika berbincang dengan Redaksi Majalah Palagan Gadis desa kelahiran Kebonromo Kec. Ngrampal Kab. Sragen Jawa Tengah 17 Maret 1985 ini merupakan putri dari pasangan Bapak bernama Sukidi Hadiwiyono dan Ibu Suwarti. Kedua orang tuanya dimasa lalu merupakan keluarga pekerja keras yang gigih demi menafkahi ketiga anaknya dengan harapan agar memiliki masa depan yang
50
PALAGAN
lebih baik. Dengan modal seadanya kedua orang tua Winarsih berjualan kelontong di pasar sebagai sumber nafkah. Sejak kecil ia sudah dididik bekerja keras, didikan yang keras menjadikannya sejak awal SD sudah mampu membaca dan menulis. “Alhamdulillah berkat kerja keras dan doa yang dipanjatkan orangtua, kakak tertua, saya bisa merasakan hasil kerja keras itu,” kata Winarsih. Kakak pertama Winarsih (laki-laki) berhasil menjadi Perwira TNI AD yang sekarang berdinas sebagai Perwira Utama di BAIS TNI Jakarta. Kakak kedua Winarsih (wanita) sekarang sudah menjadi bidan desa di Kampung Sragen dan Winarsih selaku anak paling bungsu memilih berkarier mengikuti jejak kakak pertamanya dengan menjadi anggota Korp Wanita Angkatan Darat (KOWAD). Dengan bermodalkan kerja keras dan doa yang terus menerus dipanjatkan serta laku prihatin kedua orang tua, Tuhanpun mewujudkan harapan kedua orang tua dengan menjadikan ketiga anaknya sebagai putra-putri yang membanggakan. Awal kisah Winarsih menjadi anggota Kowad dimulai dari keinginan kuatnya mengikuti jejak sang kakak yang telah lebih dahulu menjadi prajurit. Tiba pada suatu kesempatan Winarsih pun bersaing dengan peminat sebayanya untuk mengikuti seleksi penerimaan calon Bintara Kowad di desanya. Keberuntungan ternyata berpihak kepadanya karena ia berhasil melampaui beberapa tahapan dan dinyatakan lulus seleksi.
Selanjutnya Winarsih melaksanakan pendidikan dasar militer di Pusat Pendidikan Kowad Lembang selama lima bulan. Setelah lulus dilanjutkan dengan kursus kecabangan Bintara Zeni di Pusdikzi Bogor selama empat bulan. Seusai mengikuti pendidikan kejuruan selanjutnya ia dipercaya untuk mengikuti kursus Intelijen selama 3 bulan di Pusdik Intel Ciomas Bogor pada tahun 2007. Berbekal ilmu demolisi dan intelijen inilah yang mengantarkan dirinya bertugas di Satuan Deninteldam IV/Diponegoro sampai sekarang. Selama melaksanakan pendidikan ada rasa bangga yang kuat memotivasi semangatnya karena ada anak seorang pedagang sederhana dari kampung yang bisa menjadi seorang anggota TNI AD. Dari kondisi itulah yang semakin memicu semangat Winarsih berjanji akan berusaha memberikan yang terbaik buat negara, dan akan selalu berusaha membanggakan kedua orang tuanya. Pada tanggal 18 Februari 2006 Winarsih secara resmi dilantik menjadi anggota Kowad berpangkat Sersan Dua. Di awal karir sebagai prajurit wanita, ia tidak ingin perjalanan pengabdiannya di TNI AD berlalu biasa-biasa saja. Ia ingin sepanjang menjalankan tugas dilalui dengan penuh tantangan dan prestasi. Berbagai informasi tentang olah raga berusaha diperolehnya dan akhirnya diputuskan untuk mencoba bergabung ke cabang olahraga bola voli. Dengan penuh semangat dan kerja keras Winarsih yang bercita-cita menjadi atlet Angkatan Darat, seusai jam kerja meluangkan waktu 2 sampai 3 kali seminggu berlatih voli di sebuah club voli. Jarak antara mess kowad dengan tempat latihan voli biasa ditempuh satu jam dengan sepeda motor. Setelah berlatih dengan serius selama 2 tahun lebih, akhirnya Winarsih terpilih menjadi pemain voli professional. Pada tahun 2009 ia mendapat kepercayaan
www.TNI AD.mil.id
untuk mengikuti kejuaraan voli antar matra dalam rangka memperebutkan “Panglima TNI Cup”. Prestasinya di bidang olah raga voli dapat dibilang cukup baik, akan tetapi sebagai seorang prajurit dituntut harus dapat melaksanakan kegiatan apapun sesuai perintah. Pada akhir tahun 2009 Winarsih mendapatkan perintah dari pimpinannya untuk mengikuti seleksi menembak dalam rangka menghadapi turnamen menembak “Piala Kasad”. Agak sedikit berlawanan memang dengan olah raga voli, namun karena ia adalah seorang prajurit yang patuh dan taat kepada perintah atasan, maka dengan penuh rasa tanggung jawab perintah itu dilaksanakan. Dari beberapa puluh anggota Kowad Kodam IV yang mengikuti seleksi, Winarsih masuk dalam 6 besar dan mendapat kepercayaan Komandan mengikuti pemusatan latihan menembak. Dalam turnamen perdana yang dilaksanakan bulan Februari 2010 Winarsih yang telah berupaya sekuat tenaga melakukan yang terbaik, namun karena kurangnya pengalaman harus mengakui keunggulan lawan dan belum bisa mendapatkan medali perorangan ataupun team. Pada pertengahan tahun 2010 tepatnya bulan Mei, Winarsih kembali mendapatkan surat perintah untuk mengikuti seleksi lomba menembak AARM (Asean Armies Rifle Meet) di Malaysia. Perasaan senang bercampur takut dan cemas berkecamuk di benaknya karena lomba menembak dirasakan masih merupakan kegiatan baru, sementara para petembak senior yang memiliki kemampuan lebih baik dan telah beberapa kali mengikuti kejuaraan tidak berhasil lolos seleksi. Namun dengan semangat dan latihan keras serta rasa optimisme yang tinggi Winarsih berupaya melakukan yang terbaik. Alhasil dari 20 petembak pistol putri terbaik se Indonesia, Winarsih masuk dalam 6 besar petembak terpilih dan berangkat ke Malaysia. Hasil dari lomba menembak di Malaysia, Winarsih belum mampu meraih prestasi dalam kelas perorangan, akan tetapi dalam lomba menembak tim ia ikut menorehkan prestasi. Winarsih pernah memendam rasa
khawatir pada suatu saat nanti akan menerima dua perintah mengikuti lomba voli dan menembak dalam waktu yang bersamaan. Ternyata apa yang menjadi kekhawatiran itu akhirnya terjadi juga, tepatnya pada awal Februari 2011 ia mendapatkan surat perintah untuk bergabung di training center voly dalam rangka PORAD (Pekan Olahraga Angkatan Darat) di Surabaya. Pada saat pemusatan latihan voli sedang berlangsung, pada bulan Mei 2011 ia kembali mendapatkan surat perintah untuk mengikuti seleksi menembak AARM di Jakarta. Pada saat itu ia sempat bingung mendahulukan yang mana. Tapi atas keputusan bersama dari komando atas Winarsih diperintahkan untuk melaksanakan seleksi menembak AARM di Jakarta. Setelah satu bulan berlangsung kembali Winarsih mendapatkan perintah dari Kodam IV untuk mengikuti pertandingan bola voli mewakili kodam IV di ajang Porad Surabaya. Rasa bangga bercampur sedih dirasakannya karena Winarsih harus mondar mandir Jakarta-Semarang-Surabaya beberapa kali seorang diri. Tak terbayangkan bagaimana seorang wanita berjuang seorang diri dengan segenap tenaga, dilakukan demi membela kehormatan bangsa dan negara yang dicintainya. Di tengah kecamuk kekecewaan seketika timbul keyakinan bahwa perjuangan yang sedang berjalan merupakan langkah awal menuai keberhasilan. Prajurit tidak boleh cengeng, kepercayaan yang diberikan tidak boleh disia-siakan, berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian, gumamnya dalam hati. Perjuanganpun tidak sia-sia, karena pada kedua cabang olah raga yang digeluti semuanya mendapatkan prestasi yang membanggakan. Pada tahun 2012 kembali Winarsih mengikuti seleksi dalam rangka lomba menembak AARM di Brunei dan ia kembali lolos seleksi. Dalam lomba tembak AARM di Brunei tersebut Winarsih berhasil membawa timnya meraih hasil yang menggembirakan. Rasa suka cita meraih prestasi di Brunei berlanjut hingga kembali ke tanah air, karena sepulang dari Brunei, Winarsih memutuskan untuk mengakhiri masa lajang dipersunting oleh Kapten Inf Yuniar Kusumawardana,
yang bertugas di Yonif 405/SK Banyumas. Angan-angan menjalani bulan madu setelah pernikahan belum dapat terlaksana karena Winarsih harus segera bergabung dengan pusat pelatihan menembak. Hingga tahun 2013, tahun pertama pernikahan, Winarsih masih mendapat support suami untuk mengikuti seleksi menembak AARM yang saat itu akan dilaksanakan di negara Myanmar. Berkat doa dan ridho suami, disertai upaya kerja keras, Winarsih berhasil mempersembahkan medali emas perorangan petembak pistol putri Angkatan Darat terbaik se ASEAN, medali emas Match 1 dan beberapa medali team. Dari hasil yang diperoleh, Winarsih merasakan pengorbanan yang dilakukan selama ini tidak sia-sia. Dan perolehan kali ini dirasakan sangat istimewa karena baik di nomor perorangan maupun di nomor beregu/team sama-sama meraih prestasi terbaik. Hal itu pula yang membuat Winarsih tak kuasa menahan air mata haru karena mampu membuat Sang Merah Putih berkibar di ujung tiang tertinggi diatas bendera negara ASEAN lainnya. Prestasi serupa berturut-turut diraihnya hingga kemarin AARM tahun 2014 di negara Vietnam, Winarsih masih mampu mempertahankan gelar juara I Perorangan Pistol Putri. Dua tahun berturut-turut trophy perorangan pistol putri masih bisa dipertahankannya, yang selama dua tahun sebelumnya 2011 dan 2012 selalu dipegang oleh Sgt Major Rachel Liaw petembak putri asal Singapore. “Semua prestasi yang saya raih tidak terlepas dari orang-orang tercinta seperti suami, orang tua, keluarga, serta seluruh rakyat Indonesia yang selalu mendoakan demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia,” ucap Winarsih merendah. Lebih lanjut Winarsih mengungkapkan bahwa ketangguhannya di bidang Voli maupun menembak tidak serta merta melupakan kodratnya sebagai wanita. Ia masih menyimpan harapan besar ingin menjadi ibu dan istri terbaik bagi suami dan anaknya kelak. •
(dari kiri ke kanan) Sertu (K) Winarsih saat menerima medali dan piala lomba tembak AARM di Myanmar.
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
51
PRAJURIT BERPRESTASI
“Selagi peluang membentang di depan mata, maka songsonglah peluang tersebut dengan semangat pantang menyerah, hidup merupakan perjuangan yang harus disikapi dengan optimis”. Kata bijak yang menjadi motto hidup tersebut terlontar dari seorang prajurit Kowad bernama Serda (K) Ni Luh Gede Yeni Wahyu Dewi yang merupakan anggota Paldam III/Siliwangi.
D
ara manis kelahiran Desa Sembung, Bali, 24 Mei 1992 yang merupakan abituren Secaba PK XX tahun 2012 ini adalah satu-satunya anggota Kowad yang mampu meraih medali emas dan meraih gelar The Best Boxer Women Indonesia tahun 2013. Prestasi itu ia raih pada event akbar Kejuaraan Nasional Sarung Tinju Emas Piala Pangdam I/BB 2013 di kota Medan Sumatera Utara. Serda (K) Ni Luh Gede Yeni Wahyu Dewi yang biasa dipanggil dengan nama
52
PALAGAN
Yeni oleh teman-temannya ini merupakan petinju andalan dari Sasana Tinju Siliwangi Boxing Camp Kodam III/Siliwangi, yang juga tercatat sebagai Atlet Tinju Pelatda PON Jawa Barat yang diproyeksikan merebut Medali Emas dari Cabang Tinju Kelas 57 Kg Putri pada PON XIX tahun 2016 mendatang bagi kontingen Jawa Barat. Target medali emas pada PON XIX tahun 2016 yang dibebankan dipundaknya tidak mustahil dapat diraihnya mengingat prestasi yang telah diukir serta pengalamannya ikut dalam berbagai event Kejuaraan Tinju sejak tahun 2007, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional yang selama ini cukup menjanjikan peluang, ditambah dengan kerja keras dan kesungguhan dalam mempersiapkan diri serta tekad untuk mempersembahkan yang terbaik bagi dunia olah raga khususnya tinju. Bakat bertinju yang mengalir pada diri Yeni berasal dari sang ayah I Made Nada, yang juga mantan petinju amatir Provinsi Bali. Pada saat sang ayah melakukan latihan dan pertandingan, Yeni kecil selalu hadir mendampinginya. Sebelum terjun ke dunia tinju Yeni telah aktif terlibat pada olah raga beladiri Pencak Silat. Namun olahraga Pencak Silat yang ditekuninya tidak memberikan kesan mendalam. Yeni pernah mengikuti lomba Pencak Silat mewakili sekolahnya SMA-1 Mengwi Bali, tetapi pada lomba itu ia mengalami kegagalan dan tidak memperoleh tropi sama sekali. Dalam situasi yang agak mengecewakan, lalu
Serka (K) Ni Luh Gede Yeni Wahyu Dewi saat mengikuti pertandingan tinju.
sang ayah menyarankan agar Yeni mencoba berlatih tinju. Gayungpun bersambut, Yeni pada saat itu langsung tertarik dengan saran sang ayah tercintanya. Sejak itulah dibawah bimbingan sang ayah hari demi hari dilaluinya dengan berlatih tinju, dan semakin lama bakat tinjunya pun semakin terlihat dan semakin terasah. Rutinitas berlatih dengan sang ayah yang dilakukan dari hari ke hari membuatnya semakin jatuh cinta pada cabang olah raga tinju yang di Indonesia lazim dilakukan oleh kaum pria tersebut. Kecintaannya terhadap olahraga tinju bukan tanpa kendala, karena sang ibu Ni Wayan Suwarni yang berprofesi sebagai penjahit, belum mengiklaskan putrinya menggeluti cabang olahraga “keras” seperti tinju. Yeni, anak pertama dari tiga bersaudara mengutarakan alasan mengapa sang ibu menolak pilihan hobinya itu. Sang ibu memandang olahraga tinju tidak sesuai dengan kodrat wanita, sangat bertolak belakang bagi wanita yang identik dengan kecantikan, keindahan serta kelembutan. Karena bertinju dapat berakibat wajah menjadi lebam dan berdarah akibat pukulan petinju, tuturnya menirukan ucapan sang ibu. Bahkan tidak jarang ayah dan ibunya berselisih paham hanya karena pilihan olah raga tinju. Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya sang ibundapun merestui keinginan kuat Yeni untuk terus menekuni olahraga ‘adu jotos” ini. Apalagi selama
www.TNI AD.mil.id
berlatih keselamatan fisik dan jiwa terjaga dengan baik, sehingga apa yang menjadi kekhawatiran sang ibu tidak terbukti. Yang lebih membuat sang ibu rela putri kesayangannya bergelut di dunia tinju adalah prestasi yang telah diraih oleh Yeni, justru menimbulkan rasa bangga bagi keluarganya. Menurut Serda (K) Yeni, olah raga tinju bukanlah olahraga yang keras dan menakutkan untuk digeluti oleh perempuan. Selama petinju mengetahui dan menguasai teknik dasar bertinju dengan benar, kita tidak akan mengalami cedera fatal yang mengancam keselamatan jiwa. Tinju justeru dapat melatih kebugaran stamina dan jiwa kita, memupuk semangat juang pantang menyerah dan berani menghadapi resiko serta mengendalikan nafsu amarah. Yeni mengungkapkan dukanya ketika badan letih, sakit-sakit dan wajah sedikit lebam dan melawan berat badan yang naik menjelang pertandingan. Targetnya adalah bertanding di kelas ideal 57 kg, sehingga harus menjaga berat badan agar tetap ideal untuk bertanding. Bila sampai beratnya melebihi, hal itu merupakan masalah besar yang harus segera diatasi dan disesuaikan. Hal yang menyenangkan bagi dirinya yaitu pada saat mengikuti pertandingan bisa meraih kemenangan dan meraih prestasi terbaik yang mampu mengangkat nama baik keluarga, satuan, dan daerah yang dibelanya. Diawali pada tahun 2007 saat
duduk di kelas I SMA, ia mengikuti Kejuaraan Nasional Marinir Cup di Jakarta di kelas 57 kg. Pada Kejurnas yang baru pertama kali di ikutinya, Yeni berhasil meraih medali emas. Sontak saja peraihan medali emas pada ajang tersebut membuat bangga tidak saja bagi diri Yeni pribadi, tetapi juga kedua orang tuanya dan orang-orang terdekatnya. Dia berkeyakinan bahwa tinju adalah salah satu pilihan yang pantas digeluti oleh kaum Hawa dan terbaik bagi kehidupannya di masa datang. Prestasi yang telah berhasil dihimpun Serda (K) Yeni selama berkarier di dunia
tinju diantaranya adalah peraih Medali Emas Kejurnas Marinir Cup di Jakarta 2015, Medali Emas Sarung Tinju dan Gelar Petinju Terbaik Wanita se Indonesia di Denpasar Bali, Medali Emas Kejurnas di Aceh, Medali Emas Pra PON XVIII 2013 di Papua, Medali Emas Sarung Tinju Emas di Medan Sumut 2013, The Best Boxer Woman pada Kejurnas Piala Pangdam I/BB di Medan 2013, Medali Emas Piala Bupati Banjarnegara-II 2012 Jawa Tengah, Medali Emas Porda Jabar 2014 di Bekasi, dan Gelar Petinju Amatir Terbaik Wanita Indonesia Februari 2015. Prestasi Yeni terus gemilang. Kejuaraan demi kejuaraan yang diikutinya diraihnya dengan kemenangan. Prestasi tinju juga telah mengantarkannya menjadi prajurit Kowad, serta memberikan kesejahteraan bagi keluarganya. Ia rela melepas statusnya sebagai Mahasiswa Semester V di IKIP PGRI Denpasar Bali, demi untuk menjadi Prajurit Kowad. Dia berobsesi meraih prestasi terbaik dalam berbagai kejuaraan tinju, walau untuk meraih itu membutuhkan kerja keras, mengorbankan waktu dan tenaga untuk berlatih 4 jam setiap hari, pagi 2 jam dam sore 2 jam. Yeni berharap tinju mampu mendorong kariernya menjadi Perwira Kowad di kemudian hari, sekaligus ia berharap bisa menghadiahkan rumah bagi orang tua dan adik-adik tercintanya di Bali. Serda (K) Yeni tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Komandan dan Pimpinan dimana ia mengabdikan diri atas kesempatan yang telah diberikan kepadanya untuk melaksanakan aktivitas tinju di selasela tugasnya sebagai prajurit Kowad. Tak lupa juga ucapan terima kasih kepada rekan seprofesi dan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan untuk terus berkarya, meraih prestasi terbaik di dunia tinju. Yeni juga berpesan dan mengajak anggota Kowad untuk tidak khawatir terjun menekuni dunia tinju. (Redaksi) •
Serka (K) Yeni bersama atlet tinju lainnya. Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
53
PRAJURIT DI PERBATASAN
Danrem 031/Wirabima melepas Satgas Pamtas RI-Malaysia Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, bertempat di Komplek Denrudal-004, Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai, melepas keberangkatan Satgas Pamtas Yonif 132/Bima Sakti yang berjumlah 350 orang ke wilayah Kalimantan Barat, perbatasan RI-Malaysia (5/4/2015)
D
alam amanat Pangdam I/BB Mayjen TNI Edy Rahmayadi yang dibacakan oleh Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto mengatakan bahwa, penugasan yang diberikan oleh negara adalah bentuk kehormatan dan kebanggaan. Untuk itu Satgas Yonif 132/ Bima Sakti harus mampu menunjukkan prestasi disertai penampilan sikap dan perilaku yang positif, sehingga kehadiran Satgas Yonif 132/Bima Sakti dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan kondusifitas diperbatasan RI-Malaysia di wilayah Kalimantan Barat. Pembekalan yang telah diperoleh melalui latihan pratugas akan menjadi modal dasar untuk pelaksanaan tugas di medan sesungguhnya, penciptaan kondisi keamanan di perbatasan RI-Malaysia wilayah Kalimantan Barat sangat diperlukan, sehingga permasalahan yang berpotensi menjadi konflik dapat segera ditiadakan. Beberapa permasalahan menonjol di wilayah perbatasan yang perlu diwaspadai oleh prajurit Satgas Pamtas RI-Malaysia antara lain adalah aktivitas berbagai kegiatan illegal seperti illegal logging, illegal minning, human trafficking,pelintas batasdankriminalitas seperti penyelundupan Narkoba, yang
54
PALAGAN
kerap memanfaatkan celah yang ada di wilayah perbatasan. “Laksanakan koordinasi yang baik dengan setiap instansi di daerah penugasan, hormati adat istiadat dan laksanakan kegiatan yang penuh inovasi dan kreatif yang dapat membantu warga di sekitar pos. Lakukanlah cara hidup sehat dan pengendalian diri serta selalu taat terhadap norma agama, setiap penugasan harus berhasil dan jangan ada pelanggaran sekecil apapun,”kata Danrem saat membacakan amanat Pangdam. “Akhirnya, atas nama pribadi dan selaku Pangdam I/BB, saya mengucapkan selamat bertugas dan semoga sukses dalam melaksanakan tugas mulia ini. Do’a kami beserta seluruh keluarga besar Kodam I/ BB menyertai langkah dan pengabdian kalian. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua, dalam memberikan pengabdian yang terbaik kepada Bangsa dan Negara tercinta,”tegas Pangdam. Di samping itu juga selesai upacara pemberangkatan Satgas Pamtas Yonif 132/Bima Sakti, Plt Gubernur Riau memberikan pengarahan kepada Satgas Pamtas sangatlah sarat dengan misimisi kebangsaan, ini merupakan suatu kebanggaan dan tugas mulia dari Negara
kepada Satgas Pamtas Yonif 132/Bima Sakti. “Oleh karenanya laksanakan tugas mulia ini dengan penuh semangat, dedikasi dan loyalitas, serta tetap memperhatikan faktor keamanan dan kewaspadaan terhadap setiap perkembangan situasi di wilayah penugasan,”tegas Plt Gubernur Riau. Plt Gubernur Riau juga mengajak para prajurit untuk menunjukkan jati diri sebagai prajurit yang dapat menjadi teladan di masyarakat, dan tetap menjaga nama Satuan dan Provinsi Riau selama bertugas. Pemberangkatan Satgas Pamtas Yonif 132/Bima Sakti menggunakan KRI Teluk Ende dengan nomor lambung 517-1 di Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut Dumai. Hadir pada acara tersebut, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, Plt Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rahman, FKPD Kotamadya Dumai, para Kasi, para Dandim, Dan Kasatdisjan jajaran Korem 031/Wirabima, Dirut Pertamina Dumai, Dirut Cevron Dumai, Dirut PT Wilmar, Kapolres dan Kapolsek Dumai, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, Ormas, Ketua beserta Pengurus Persit KCK Koorcab Rem 031 PD I/BB beserta keluarga besar Yonif 132/Bima Sakti. •
www.TNI AD.mil.id
Satgas Pamtas RI-PNG Gelar Bhakti Sosial Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Batalyon Infanteri (Yonif) 400/ Raider bekerja sama dengan PT. Pertamina Jayapura menggelar Bhakti Sosial berupa pengobatan massal (Bedah, Gigi dan Umum), dilanjutkan pembagian sembako kepada masyarakat setempat, di Komando Taktis (Kotis) Arso Kota, Kabupaten Keerom.
M
enurut Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf Tri Yuniarta, dengan adanya dukungan dari PT. Pertamina dan Satgas Pamtas Yonif 400/Raider, kegiatan Bhakti Sosial ini dapat dilaksanakan dengan baik dan antusias masyarakat yang hadir ternyata melebihi dari yang direncanakan yaitu 563 orang masyarakat sekitar. “Yang terpenting bagi TNI adalah dapat membantu masyarakat, khususnya penanganan di bidang kesehatan”, ujarnya. Sedangkan menurut Komandan Batalyon (Danyon) 400/Raider selaku Komandan Satgas RI-PNG Letkol Infanteri Heri Bambang Wahyudi, Satgas yang dipimpinnya selain melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG juga melaksanakan pembinaan teritorial untuk membantu kesulitan masyarakat, termasuk terselenggaranya pengobatan massal dan
kegiatan lain seperti pendampingan dalam pendidikan, pertanian, perikanan dan lainlain. Sementara itu, General Manager PT. Pertamina Jayapura, Bapak Muhammad Irfan mengatakan bahwa, kegiatan terpadu gelar kegiatan sosial berupa pengobatan massal dan pembagian sembako seperti ini sudah sering dilakukan bekerja sama dengan TNI dan merupakan rangkaian kegiatan sebelumnya sebagai bentuk kepedulian Pertamina terhadap masyarakat. “Kami tidak hanya mengolah bisnis semata, tetapi sebagian keuntungan kita salurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk program seperti ini. Program ini sangat positif dan dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, kami akan melanjutkan dan terus bekerja sama dengan TNI dan institusi lainnya di lokasi lain yang sangat membutuhkan,” kata Muhammad Irfan.
Lebih lanjut General Manager PT. Pertamina Jayapura mengatakan bahwa, kegiatan pengobatan massal dan pembagian sembako ini disambut baik oleh masyarakat setempat dan berharap program seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga masyarakat yang ada di perbatasan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. “Ternyata masih banyak warga yang minim mengenai pengetahuan tentang pentingnya kesehatan walaupun di sekitar mereka sudah ada fasilitas kesehatan. Semoga dengan adanya kegiatan ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan menjadi lebih baik lagi”, tutupnya.(Redaksi) •
Kegiatan Bakti Sosial pengobatan massal Yonif 400/Raider di daerah perbatasan
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
55
TEKNOLOGI
KENDARAAN TRANSPORTASI
DARAT DAN AIR
Kendaraan Darat Air Anti Banjir milik Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD sempat mengagetkan pengguna jalan saat melintas di Tol Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat karena menyerupai perahu namun memiliki roda ini dibuat Dislitbangad untuk membantu masyarakat, terutama warga Jakarta, saat musim banjir tiba.
56
PALAGAN
www.TNI www.tniad.mil.id AD.mil.id
endaraan amfibi ini merupakan modifikasi dari Truk Diesel Mitshubishi. Jika berada di darat, memiliki panjang 6,8 meter, sementara saat berada di air mencapai 7,6 meter karena ada tambahan dari pelampung yang dikembangkan. Sementara untuk lebar jika berada di darat sekitar 2,6 meter dan jika di air 3,3 meter, sedangkan untuk ketinggian keseluruhan 1,4 meter di dua medan. Jika berada di darat, kendaraan ini memiliki 4 ban 315/80 dengan velg ring 16. Sementara saat berada di air menggunakan 2 baling-baling atau propeler yang berada di bagian belakang. Mesin yang digunakan adalah model 4D34-24TB, silinder 3.908, dengan daya maksimal 125 ps/2.900 rpm dan torsi maksimal 33 kgm/1.600 rpm. Bodi kendaraan ini dipasangi pelampung di bagian kanan, kiri, depan, dan belakangnya untuk dikembangkan saat akan terjun ke air. Knalpot kendaraan diletakkan di atas tepat di belakang kendaraan agar tidak terkena air. Mesin pun tetap berada di depan dan terlindung saat terjun ke air. Kendaraan ini memiliki 2 balingbaling atau propoler yang berfungsi saat berada di air, letaknya ada di bagian belakang. Manurut Kepala Tim Pengembangan Kendaraan Darat-Air Letkol Inf Widi Santoso, Posisi mesin tetap di depan. Tidak akan kemasukan air karena sudah ditutup dengan body air. Knalpot di taruh di belakang kepala kendaraan agar tidak kena air. Balingbaling di bawah dekat roda. Kalau di darat, Solar 1 liter untuk 12 km, kalau di air lebih boros, 1 liter untuk 5 km.
K
Transmisi Kendaraan Darat-Air jika berada di darat menggunakan model M035S5 dengan kopeling pelat kering tunggal, C4W30D. Sementara saat berada di air Power Take Off (PTO) dengan penggerak propeler gearbox kapal. Pelampung yang berada di body kendaraan menggunakan inflate tube kanan dan kiri dengan sistem pemompaan otomatis valve. Untuk rem, di darat kendaraan ini memakai sistem sirkuit ganda, hidraulis dengan vacuum servo assistance dual circuit dan saat di air menggunakan jangkar. Alat navigasi yang digunakan adalah GPS dan saat di air dilengkapi dengan lampu navigasi, lampu jangkar, dan kompas. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan sirene Rancang Bangun Desain. a. Menentukan Basis Desain. Kendaraan truk yang dipilih sebagai basis desain adalah truk Mitshubishi Colt Diesel 136 HDL. Dari hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan saat melaksanakan pembongkaran terhadap beberapa bagian kendaraan truk yang dijadikan sebagai basis dari rancang bangun transportasi darat dan air ini dipastikan bahwa adanya perubahan basis kendaraan truk yang dirancang sesuai fungsi dan peruntukannya, antara lain sistem penggerak di darat berupa : 1) Pemasangan Double Gardan (4x4). 2) Pemasangan Power Take Off (PTO). 3) Merubah struktur tabung udara. 4) Merubah roda dari 6 menjadi 4 roda.
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
57
TEKNOLOGI
b. Membuat Konsep Desain. Konsep desain rancang bangun transportasi darat dan air adalah sebagai berikut :
c. Desain tiga dimensi.
Tampak depan
1. Spesifikasi Teknis. a. Spesifikasi Truk. 1) Model 2) Dimensi. a) Panjang keseluruhan b) Lebar keseluruhan c) Mesin d) Kapasitas Tanki BBM
Tampak belakang
: HDL. : 6.700 mm. : 2.035 mm. : 4D34 – 2AT7. : 100 liter.
b. Dimensi ketika beroperasi di darat. 1) Panjang : 6.800 mm. 2) Lebar : 2.600 mm. 3) Tinggi bagian bawah terhadap: 0,200 mm. permukaan tanah c. Dimensi dan unjuk kerja di perairan. 1) Panjang : 7.600 mm. 2) Lebar : 3.700 mm. 3) Garis batas air : 0,500 mm. 4) Kecepatan operasional : 0,200 mm. di perairan d. Kapasitas. 1) Awak kapal 2) Personel 3) Air Ballast
58
PALAGAN
: : :
2 orang. 20 orang. 1000 liter.
Tampak samping
2. Konstruksi. a. Sistem penggerak di darat sesuai spesifikasi, data menunjukkan sistem penggerak di darat menggunakan basic kendaraan truk yang diubah dari 2 x 4 menjadi 4 x 4, yang sebelumnya menggunakan 6 ban menjadi 4 ban. b. Sistem pendorong di air menggunakan gear box, as propeller dan propeller. c. Sistem kemudi di darat sesuai dengan kendaraan di darat, sedangkan fungsi di air menggunakan Rudder (daun kemudi yang digerakkan oleh sistem kemudi/stir truk. d. Sistem apung badan kapal dibuat dari fiber glass, sehingga kendaraan dapat mengapung. 3. Kelengkapan kendaraan. Kendaraan transportasi darat dan air dilengkapi dengan lampu navigasi, jangkar, lampu sorot/tembak, tali temali dan pelampung keselamatan. 4. Kemampuan. Kendaraan transportasi darat dan air menggunakan sistem penggerak yang dapat berjalan secara bersamaan dan atau bias masing-masing berfungsi di darat dan berfungsi sebagai kendaraan di air.
www.tniad.mil.id
Kendaraan darat dan air saat membantu korban banjir di Jakarta
Tahap pelaksanaan. a. Preliminary Design dan Detail Design. b. Pembuatan Rancang Bangun dan rekayasa kendaraan transportasi darat dan air : 1) Pembuatan / pemasangan Double Gardan (4X4). 2) Pemasangan Power Take Off (PTO). 3) Pembuatan Tabung Karet (Inflatable Tube). 4) Pemasangan dua blower tekan dan dua blower isap untuk pendinginan ruang mesin. 5) Pembuatan Sistem Hidrolik penggerak Propeller. 6) Pembuatan Propeller dan sistem kemudi di air. 7) Perakitan Sistem penggerak di air (Propeler). 8) Pembuatan Bodi Kapal (Sistem Apung). 9) Percobaan prototipe mengapung. 10) Analisa dan evaluasi hasil percobaan prototipe mengapung. 11) Koreksi/penyempurnaan hasil percobaan prototype mengapung. 12) Percobaan prototipe mengarung di laut (Seatrial). 13) Analisa dan evaluasi hasil percobaan prototype mengarung di laut (Seatrial). 14) Koreksi/penyempurnaan hasil percobaan prototipe mengarung di laut (Seatrial). c. Pengujian hasil prototipe di darat dan di laut. Hasil Yang Dicapai Hasil dicapai dari pelaksanaan rancang bangun ini adalah sebuah prototipe kendaraan angkut personel yang dapat difungsikan di darat dan air guna mengatasi kesulitan mobilisasi dalam upaya melaksanakan tugas pertolongan dan perbantuan. ***
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
59
APA KATA MEREKA
Irianti S.I.P., (Karyawati)
TNI Berbuat Demi Kemaslahatan Rakyat Berawal dari rasa prihatin akan situasi bangsa saat ini, selaku warganegara saya mencoba untuk menjawab sendiri gejolak yang ada di benak saya, dengan harapan semoga dapat mengurangi beban perasaan saya. Penilaian saya hingga saat ini menyatakan bahwa TNI masih merupakan satu-satunya komponen bangsa yang tidak memihak kepada satu golongan terkecuali kepada rakyat Indonesia, sehingga layak mendapatkan dukungan rakyat. Hubungan TNI dengan rakyat memang mutlak harus dipupuk, sejarah telah membuktikan bahwa TNI dan rakyat ibarat ikan dengan air, keduanya saling membutuhkan. Kemerdekaan yang dengan susah payah diraih adalah berkat peran keduanya. Kini setelah kita merdeka banyak pihak yang ingin merongrong kemerdekaan tersebut. Berbagai dalih dijadikan alasan demi meminimalisir peran TNI dalam pembangunan nasional. Padahal sangat banyak hal yang harus kita perbuat demi mengisi cita-cita luhur kemerdekaan, yakni mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tetapi masih saja ada pihak yang berupaya membatasi ruang gerak TNI dengan dalih bahwa itu bukan urusan TNI. Kita jadi heran, mengapa TNI yang faktanya merupakan salah satu komponen bangsa harus dibatasi ruang geraknya. Apakah harus orang asing yang mengambil porsi besar atas peran bangsa ini untuk kemudian negeri kita tergadai. Sebaliknya apakah TNI hanya dijadikan pemadam kebakaran manakala
situasi sudah tidak terkendali. Mulai sekarang kita harus berfikir jernih dan mempertimbangkan skala prioritas terhadap pembangunan bangsa ini ke depan. Sangat naïf bila peraturan yang telah diundangkan menjadi kontra produktif, dampaknya kini negara dalam keadaan bahaya karena darurat korupsi dan narkoba. Hukum justeru jadi tameng bagi para koruptor. Peraturan/ perundang-undangan bukan kitab sucinya para dewa, melainkan hanya karya manusia yang berisi himpunan kebijakan sesaat yang berorientasi kepada kepentingan belaka. Bila kemudian masyarakat menghendaki TNI berperan dalam situasi yang tergolong darurat, seyogyanya hal itu dipertimbangkan secara bijak. Tuhan Yang Maha Pencipta saja mau merobah taqdir hambanya bila hambanya mau memohonkan perobahan. Alangkah sombongnya manusia yang menganggap undang-undang sesuatu yang sakral dan tidak dapat dirobah meski untuk hal yang lebih baik. Kenyataan membuktikan bahwa demi negara TNI tidak saja mahir dalam berperang, tetapi TNI menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Semua ilmu yang bisa dipelajari dan terlihat dengan kasat mata berarti TNI mampu menyesuaikan. Terkecuali hal-hal yang bersifat semu seperti “ilmu bim salabim” mungkin sulit dilakukan oleh manusia, terkecuali hanya tipu-tipu saja. Rakyat sangat berharap TNI menjadi pilar penyelamat yang dapat mengangkat rakyat dari sengsara berkepanjangan. Menurut Irianti, sejak kita merdeka hingga kini masyarakat sangat merasakan manfaat keberadaan TNI, mulai dari peran profesi hingga terciptanya keamanan, pembangunan, pertanian dan banyak sekali karya TNI yang bermanfaat dan berkesan di hati rakyat. Semoga TNI khususnya TNI AD terus berbuat demi kemaslahatan rakyat. (Redaksi) •
Mitha The Virgin (Gitaris/Penyanyi)
Prajurit TNI AD semakin handal Tentunya pecinta Majalah Palagan yang mengenal The Virgin, pasti kenal Mitha, yang merupakan personel dari The virgin sebagai gitaris bersama pasangannya Dara. Mitha juga merupakan gitaris dari group band The Rock Indonesia ketika sebelum terbentuk group band The Virgin. Pemilik nama lengkap Christawati Haryati Pramitha yang terlahir di Jakarta pada tanggal 2 Januari 1986 tersebut beberapa hari yang lalu tampil mengisi acara di salah satu studio televisi di tanah air. Sebagai musisi yang sudah punya nama besar, Cewek tomboy pecinta bakso ini telah terbiasa tampil di berbagai kegiatan, termasuk di lingkungan TNI AD. Ketika tampil mengisi kegiatan dalam rangka memperingati HUT Persit KCK di bilangan Senayan, Redaksi Majalah Palagan berkesempatan berbincang bincang dengan gitaris tersebut. Menurut Mitha, sejak lama ia mengagumi sosok prajurit TNI AD. Selain berpenampilan gagah, juga selalu siap dalam melaksanakan tugas dimanapun juga. Dalam hal penguasaan tugas, Mitha sangat kagum melihat prajurit TNI AD yang semakin profesional yang cekatan mengawaki berbagai persenjataan yang canggih yang tidak kalah dengan persenjataan negara-
60
PALAGAN
negara maju lainnya. Bila ke depan situasi tersebut mampu kita tingkatkan, niscaya kita dapat berdiri dengan kepala tegak sekalipun harus bersaing dengan negara modern lainnya. Apalagi sekarang persenjataan TNI banyak yang sudah diproduksi di dalam negeri dan kemampuannya pun dapat disejajarkan dengan produk import, bahkan lebih baik. Berdasarkan hasil pertandingan menembak internasional, jelas sekali bahwa tentara kita untuk lomba tersebut selalu merajai. Hal itu membuktikan bahwa kita sudah tergolong memiliki kemampuan yang lebih baik dari prajurit negara adidaya. Selain itu TNI layak mendapat apresiasi karena telah banyak berbuat bagi kepentingan bangsa dan Negara. Berbagai situasi sulit yang dialami oleh bangsa kita, seperti terjadinya bencana alam dan upaya untuk melakukan swasembada pangan, TNI Angkatan Darat selalu berdiri pada barisan terdepan dalam rangka membantu memberikan solusi terbaik bagi masyarakat kita. Hampir tanpa cela, bahwa TNI AD memang merupakan pengawal negara dan pengayom masyarakat yang dapat diandalkan. Untuk itu tidak berlebihan kiranya apabila pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan bagi para prajuritnya. Dan dalam masa dimana tantangan sebagai bangsa semakin berat, diharapkan TNI Angkatan Darat selalu tampil terdepan sebagai pelindung, pembela dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Di akhir perbincangan dengan redaksi palagan, Mitha berharap semoga prajurit TNI semakin handal.(Redaksi) •
KASAD JENDERAL TNI GATOT NURMANTYO MENDAPAT PENGANUGERAHAN SABUK DAN VII KEHORMATAN INKAI, DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI ULANG TAHUN INKAI YANG KE-44 DI LAPANGAN MAKODAM JAYA/JAYAKARTA, 10 MEI 2015.
61
Volume 16 No. II Edisi Juni 2015
KASAD JENDERAL TNI GATOT NURMANTYO MEMBERIKAN BEASISWA PENDIDIKAN UNTUK 14 PRAJURIT PETEMBAK YANG MERAIH GELAR JUARA UMUM DI KEJUARAAN MENEMBAK ANTAR MILITER TINGKAT INTERNASIONAL, AUSTRALIA ARMY SKILL AT ARMS MEETING (AASAM) 2015.
PALAGAN
62