SEMINAR NASIONAL VI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010 ISSN 1978-0176
PEMBUATAN ALAT VIBRATION MONITOR BERBASIS MIKROKONTROLER UNTUK APLIKASI PADA MESIN INDUSTRI Joko Sunardi1, Nugroho Tri Sanyoto2, Soma Wira Perdana3, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir–BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp. 0274.489716, Faks.489715
Abstrak PEMBUATAN ALAT VIBRATION MONITOR BERBASIS MIKROKONTROLER UNTUK APLIKASI PADA MESIN INDUSTRI. Telah dibuat alat Vibration Monitor sebuah alat yang mampu membantu proses maintenance suatu mesin dalam hal ini alat digunakan untuk mengukur vibrasi mesin finishing Mc Morrison. Vibration Monitor terdiri dari mikrofon electret, rangkaian pre amplifier, op amp (IC LM358N), rangkaian penguat sound amplifier (IC LM386N), LED driver (IC LM 3914), speaker/earphones, rangkaian minimum sistem mikrokontroler, untuk pemrograman mikrokontroler digunakan BASCOM-AVR. Pengujian dilakukan meliputi linieritas ADC dan pengukuran besarnya penyimpangan tegangan input IC LM3914 secara langsung dan secara teori. Dari hasil pengujian diperoleh kemampuan nilai linieritas ADC 0,99 dengan penyimpangan rata-rata 1,35%. Kata kunci: maintenance, vibration monitor, mikrokontroler
Abstract MAKING VIBRATION MONITOR BASED MICROCONTROLLER FOR APPLICATIONS ON MACHINE INDUSTRY. Vibration Monitor tool has created a tool that can assist in the maintenance of a machine in this case the tool used to measure the vibrations from finishing machines Mc Morrison. Vibration Monitor consists of electret microphone, pre amplifier circuits, op amp (LM358N IC), the amplifier sound amplifier circuit (IC LM386N), LED drivers (LM IC 3914), speakers/earphones, the minimum circuit microcontroller system, for programming the microcontroller used in BASCOM-AVR. Tests performed include measuring the linearity of the ADC and the input voltage deviation LM3914 IC directly and in theory. From the test results obtained by the ADC linearity deviation of 0.99 with an average deviation of 1.35%. Keywords: maintenance, vibration monitors, microcontroller
PENDAHULUAN Perkembangan zaman, khususnya di bidang peralatan mesin dan elektronik telah banyak membawa perubahan yang sangat berarti pada peningkatan proses industri. Semua peralatan yang rumit/canggih pada suatu saat akan dapat
Joko Sunardi, dkk
berpeluang menurun unjuk kerjanya, bahkan gagal melaksanakan fungsi yang sebenarnya. Suatu peralatan yang dirancang menggunakan kualitas komponen yang terbaik, digunakan dalam lingkungan ruangan yang diatur dan dipelihara dengan baik, memberikan unjuk kerja yang jauh lebih baik pada kurun waktu yang lama dibandingkan peralatan yang di dalam lingkungan 459
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
SEMINAR NASIONAL VI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010 ISSN 1978-0176 ruangan yang tidak diatur dan juga tidak dipelihara. Suatu peralatan industri dituntut agar mempunyai keandalan yang tinggi, ketepatan, kestabilan, dan kontinuitas pelayanan terutama di bagian finishing sehingga dapat memberikan kualitas dan jaminan mutu yang baik bagi pelanggan. Untuk memelihara dan memonitor kerja peralatan industri di butuhkan suatu alat yang dapat menunjang pemeliharaan terhadap suatu peralatan, salah satu contoh alat yang dapat membantu pemantauan adalah Vibration Monitor. Vibration Monitor untuk melihat tingkat getaran/vibrasi dari peralatan. Semakin tinggi getaran maka unjuk kerja peralatan semakin buruk. Alat ini di butuhkan untuk menghindari perbaikan besar dari peralatan karena saat peralatan mengalami kerusakan yang besar akan mempengaruhi kerusakan peralatan lain pendukung peralatan tersebut sehingga biaya perbaikan menjadi semakin besar, bahkan kurangnya pemelihaaran tehadap suatu mesin dapat menimbukan berkurangnya jam kerja bahkan dapat menimbulkan hilangnya hari kerja, hal ini akan mengakibatkan biaya tidak langsung sebuah perusahaan meningkat. Sebelumnya alat Vibration Monitor ini sudah pernah dibuat oleh Soma Wira Perdana telah dibuat dengan judul “PEMBUATAN ALAT VIBRATION MONITOR UNTUK APLIKASI MESIN FINISHING MC MORRISON BAGIAN WASH BOX”, dengan output tampilan dengan LED, sedangkan dalam rancang bangun ini akan dibuat adalah memiliki kelebihan yaitu output tidak hanya dari LED tapi langsung tertampil di LCD, dan sound yang diperhalus.
Pemeliharaan Pemeliharaan atau sering disebut maintenance merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menjaga kerja dari suatu peralatan atau sistem agar peralatan atau sistem tersebut dapat bekerja atau beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Unjuk kerja suatu peralatan dipengaruhi banyak faktor misalnya: faktor umur, faktor kondisi lingkungan dan cara pengoperasian peralatan tersebut. Apabila dalam suatu peralatan terdapat komponen yang rusak, maka akan terjadi gangguan dengan gejala-gejala tertentu. Gejala-gejala ini merupakan suatu perubahan unjuk kerja peralatan tersebut dari keadaan yang normal. Pemeliharaan secara umum dapat dikategorikan dalam tiga jenis : 1. Pemeliharaan perbaikan yang mengacu pada kegiatan perbaikan peralatan dilakukan setelah rusak. 2. Pemeliharaan pencegahan yang terdiri dari memperhatikan harian dan memberikan suatu lingkungan kondusif untuk berfungsinya peralatan. Ini dilakukan lewat pengujian berkala dari fungsi sistem, mengatur parameter-parameter peralatan dan memastikan kondisi kerja yang aman. Ini usaha mencegah rusaknya peralatan selama kurun waktu operasi rutin. 3. Pemeliharaan prediktif yang mengacu pada pengamatan parameter sistem yang kritis (seperti tingkat derau dalam sistem mekanik) untuk penentukan dimuka .
LANDASAN TEORI
MESIN BEROPERASI
UNJUK KERJA
TRIBOLOGI
KWALITAS SIKLUS AIR
VIBRASI
TERMOGRAFI
LIFE ASSESMENT
MESIN BEROPERASI LEBIH LAMA TERGANTUNG KONDISI
Gambar 1. Pengaruh objek pemantauan
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
460
Joko Sunardi, dkk
SEMINAR NASIONAL VI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010 ISSN 1978-0176 Parameter-parameter terukur secara periodik yang dimonitor ditunjukkan pada gambar 1. Apabila ada parameter yang mengalami gejala memburuk, maka monitor harus lebih diintensifkan dan diprediksi kapan kerusakan sesungguhnya akan terjadi. Tujuannya adalah agar pemeliharaan dapat dilakukan secara terukur baik menurut kondisi peralatan maupun menurut waktu pelaksanaan pemeliharaan. Tetapi bisa juga unit harus segera dihentikan jika ternyata dari hasil analisa menunjukan gejala yang menurun sangat drastis. Dalam hal ini pemantauan dan analisa sifat-sifat getaran peralatan, untuk mencari penyebabpenyebab getaran yang tidak normal terhadap suatu mesin dapat diukur dengan menggunakan Vibration Monitor. Mesin Finishing Mc Morrison Mesin Mc Morrison merupakan mesin finishing tekstil buatan Jerman pada tahun 1992. Mesin Mc Morrison ini telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga beberapa keadaan mesin telah berubah. Modifikasi mesin Mc Morrison ini dilakukan pada tahun 2005 dengan menggabungkan mesin finishing Mc Morrison dengan mesin Shanghai Weipu yang berasal dari China. Mesin Mc Morrison memiliki kecepatan 50 yard/menit dengan daya tampung kain sepanjang 300m. Mesin Mc Morrison memiliki panjang keseluruhan 7990 m, meliputi Mc Singeing dengan panjang 1020cm dan lebar 450cm, Mc Washing dengan panjang 6120cm dan lebar 500cm, Mc Batcher dengan panjang 850cm dan lebar 330cm.
menetralkan sisa – sisa coustic soda. Coustic soda berbahaya karena dapat menyebabkan gatal – gatal jika mengenai kulit. 4. Pada wash box 7 dilakukan pencucian kain dengan menggunakan air guna membersihkan sisa – sisa acetic acid. Pengukuran dan pengecekan yang dilakukan pada mesin finishing Mc Morrison diindasikan pada bagian bearing karena bagian ini rawan terjadinya kerusakan yang disebabkan pengikisan dan kerak pada bagian bantalannya yang bisa menghambat kelancaran proses produksi. Pada bagian wash box ini merupakan bagian yang memiliki frekuensi penggantian bearing yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan bagian lain yang ada pada mesin Mc Morrison, hal ini menempatkan bagian wash box merupakan bagian yang kritis dan perlu lebih diperhatikan. Penyebabnya adalah karena pada bagian ini merupakan bagian pencucian yang berinteraksi langsung dengan bahan – bahan kimia dan air juga terdapat banyak bearing, pada wash box 3 – 7 terdapat 29 roll carrier, 6 roll expander, 5 roll rubber padder, 5 roll bottom padder, dan 5 roll dancer. Bearing – bearing tersebut memiliki dudukan dan spesifikasi yang berbeda – beda. Vibration Monitor Vibration monitor adalah sebuah alat yang berfungsi untuk memonitor sebuah vibrasi (getaran) dengan membandingkan noise suatu motor dengan acuan yang telah ditentukan untuk mengetahui layak tidaknya suatu alat.
Bagian Wash Box 3 – 7 Mikrofon Wash box merupakan salah satu bagian dari mesin finishing Mc Morrison yang telah dimodifikasi, berfungsi sebagai box pencucian kain, terdapat 7 buah wash box dengan fungsional yang berbeda : 1. Pada wash box 1 dan 2 dilakukan pencucian kain dengan menggunakan cairan kimia coustic soda, coustic soda berfungsi sebagai pelembut yang menghilangkan kanji yang ada pada kain yang berasal dari proses sizing sehingga kain yang dihasilkan juga lebih lentur. 2. Pada wash box 3, 4, dan 5 dilakukan pencucian kain dengan menggunakan air biasa guna membersihkan kain dari kotoran dan tahap awal pembersihan coustic soda. 3. Pada wash box 6 dilakukan pencucian kain dengan menggunakan cairan kimia acetic acid, acetic acid berfungsi untuk
Joko Sunardi, dkk
Mikrofon pada dasarnya merupakan sebuah tranduser, sebuah alat yang mengubah energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain, dalam hal ini mengubah gelombang suara akustik menjadi sinyal listrik. IC LM358 Pada IC LM358 berisi dua buah op amp dimana op amp yang pertama menggunakan pin 1, 2, 3 dan op amp yang kedua menggunakan pin 5, 6, 7, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. dan gambar IC 358N ditunjukkan pada gambar 3.
461
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
SEMINAR NASIONAL VI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010 ISSN 1978-0176
Gambar 2. Internal blok diagram LM 358
Gambar 3.IC LM 358N IC LM386 LM386 adalah penguat daya yang dirancang untuk digunakan dalam tegangan rendah. Gain secara internal diatur sampai 20 untuk menjaga menghitung bagian eksternal rendah, tetapi penambahan eksternal resistor dan kapasitor antara pin 1 dan 8 akan meningkatkan untuk mendapatkan nilai apapun hingga 200. Input tanah direferensikan sedangkan output secara otomatis di biaskan ke satu setengah tegangan suplai. Saluran tenaga yang diam hanya menguras daya 24 milliwatts saat dioperasikan dari suplai 6 volt, membuat LM386 baterai ideal untuk operasi (www.datasheetcatalog.com). Isi internal IC LM 386 dan gambar IC 386 ditunjukkan pada gambar 4 dan 5.
Gambar 4 . Internal blok IC LM 386
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
Gambar 5. IC LM 386 IC LM 3914 / IC LM 3915 IC LM 3914N yang berfungsi sebagai driver ditunjukkan pada gambar 6. IC LM 3914N adalah sebuah IC yang mengkonversikan level tegangan analog ke tampilan LED,. IC LM3914 mempunyai 10 output yg tersambung ke LED dengan masingmasing output mempunyai tegangan (lihat lampiran).berbeda-beda yang di bandingkan/dikomparatorkan dengan tegangan referensi . Dengan kaki pin 8 di ground, tegangan referensi internal 1,25V. Oleh karena itu, 10 LED menyala semua saat tegangan input 1,25V atau lebih. Kenaikan setiap nyala 1 LED adalah setiap penambahan tegangan 0,125V (www.datasheetcatalog.com).
Gambar 6. IC LM3914N Earphone dan Speaker. Untuk keluaran dari sound amplifier diperlukan suatu perangkat yang dapat mengubah energi listrik yang dihasilkan menjadi gelombang suara yaitu earphone dan speaker. Mikrokontroler Terdiri dari minimum sistem mikrokontroler ATMEGA8535 dibuat dengan memasang kristal dengan frekuensi detak sebesar 12 MHz dan kapasitor sebesar 22 pF V yang dihubungkan dengan pin XTAL1 dan XTAL2 dari mikrokontroler agar diperoleh sumber clock. Tombol reset berfungsi untuk mereset program yang sudah tertanam dalam IC tersebut. Reset tersebut diperoleh dengan prinsip menghubungkan pin reset dari mikrokontroler (pin9) dengan logika 1 atau 5 volt. Pin reset tidak langsung dihubungkan dengan tegangan masukan 5 V, namun ditambah dengan kapasitor. Rangkaian ini juga dilengkapi 462
Joko Sunardi, dkk
SEMINAR NASIONAL VI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010 ISSN 1978-0176 dengan IC LM7805 yang berfungsi sebagai regulator 5 V dan LED yang berfungsi sebagai indikator bahwa rangkaian minimum sistem sudah menyala. Pada AVCC dan AREFF dipasang lilitan yang berfungsi untuk menghindari perbedaan tegangan sebesar 0.3 V dengan VCC. Dimana minimum system mikrokontroler tersebut digunakan Port A sebagai input input dari keluaran amplifier sebagai adc dan port B untuk LCD. Dibuat program untuk menyesuaikan keluaran amplifier yang dimasukkan ke port A. Inputan tersebut akan ditampilkan ke LCD.
Tempat Penelitian Pembuatan alat Vibration Monitor untuk hardware dan software dilaksanakan di laboratorium elektronika STTN-BATAN Yogyakarta. Pembuatan Alat Penelitian Secara umum Vibration Monitor dibentuk dari beberapa bagian, diagram blok Vibration Monitor ditunjukkan pada gambar 7. Mikr ofon Elect
Rangkai an Pre Amplifie
METODE
Rangkaian LED Driver
LED
L
Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam rancang bangun ini antara lain adalah IC LM 358, IC LM 386, IC LM3914/3915 mikrokontroler ATMEGA8535, kristal, resistor, kapasitor, potensio dll. Peralatan Penelitian Selain komponen, juga dibutuhkan beberapa peralatan, diantaranya: 1. Seperangkat komputer beserta software pendukung, seperti EAGLE free version, OPEN OFFICE, BASCOM dan sebagainya. 2. Project Boar, solder, multimeter, osiloskop, tang jepit, tang potong, heat solder dan sebagainya.
Rangkai an Sound
Earphone/speaker
Gambar 7. Blok diagram bagian-bagian Vibration Monitor Mikrofon Pada pembuatan Vibration Monitor menggunakan mikrofon electret, mikrofon ini merupakan jenis khusus dari mikrofon kapasitor yang sudah mempunyai sumber muatan sendiri yang terpasang didalamnya sehingga tidak perlu pencatu daya dari luar. Gambar mikrofon elektret ditunjukkan pada gambar 8 (www.e-dukasi.net)
Gambar 8. Mikrofon Elektret Pre Amplifier Pre amplifier adalah rangkain amplifier yang berfungsi sebagai penguat. Pada rangkaian ini terdapat IC LM 358 yang berisi dua buah op amp dimana op amp yang pertama digunakan untuk
Joko Sunardi, dkk
rangkaian pre amplifier dan op amp yang kedua digunakan untuk rangkaian penguat tahap kedua. Gambar skematik design dari Pre Amplifier ditunjukkan pada gambar 9.
463
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
SEMINAR NASIONAL VI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010 ISSN 1978-0176
Gambar 9. Rangkaian skematik dari Pre Amplifier
Gambar 10. Rangkaian skematik dari Sound Amplifier Sound Amplifier Pada rangkaian sound amplifier, IC op amp yang digunakan adalah IC LM386, IC ini didesain untuk aplikasi tegangan rendah. Gambar skematik design dari rangkaian sound amplifier ditunjukkan pada gambar 10.
menggunakan IC LM 3914N yang berfungsi sebagai pen-driver, IC LM 3914N adalah sebuah IC yang mengkonversikan level tegangan analog ke tampilan LED, LCD display atau lampu pijar yang menunjukan perhitungan 3dB tiap satu LED menyala. Gambar rangkaian skematik dari LED Driver ditunjukkan pada gambar 11.
LED Driver LED driver adalah rangkaian untuk menampilkan tegangan output yang dihasilkan suatu rangkaian elektronik melalui penampil LED. Rangkaian ini STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
464
Joko Sunardi, dkk
SEMINAR NASIONAL VI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010 ISSN 1978-0176 Mulai
Masuk menu 1
Masuk menu 2
Gambar 11. Rangkaian skematik dari LED Driver
ya
Mikrokontroler Terdiri dari minimum sistem mikrokontroler ATMEGA8535 dibuat dengan memasang kristal dengan frekuensi detak sebesar 12 MHz dan kapasitor sebesar 22 pF V yang dihubungkan dengan pin XTAL1 dan XTAL2 dari mikrokontroler agar diperoleh sumber clock. Tombol reset berfungsi untuk mereset program yang sudah tertanam dalam IC tersebut. Reset tersebut diperoleh dengan prinsip menghubungkan pin reset dari mikrokontroler (pin9) dengan logika 1 atau 5 volt. Pin reset tidak langsung dihubungkan dengan tegangan masukan 5 V, namun ditambah dengan kapasitor. Rangkaian ini juga dilengkapi dengan IC LM7805 yang berfungsi sebagai regulator 5 V dan LED yang berfungsi sebagai indikator bahwa rangkaian minimum sistem sudah menyala. Pada AVCC dan AREFF dipasang lilitan yang berfungsi untuk menghindari perbedaan tegangan sebesar 0.3 V dengan VCC. Dimana minimum system mikrokontroler tersebut digunakan Port A sebagai input input dari keluaran amplifier sebagai adc dan port B untuk LCD. Dibuat program untuk menyesuaikan keluaran amplifier yang dimasukkan ke port A dan juga membaca input yang diambil dari LED driver. Inputan tersebut akan ditampilkan ke LCD. Pembuatan Sotfware Mikrokontroler diprogram untuk menerima masukan tegangan analog dari op amp, mengkonversi tegangan tersebut menjadi data digital (ADC), dan menampilkan hasil konversi tersebut pada LCD. Diagram alir dari program mikrokontroler dapat dilihat pada gambar 12, dan program penampil pada LCD dapat dilihat pada gambar 13.
Joko Sunardi, dkk
tidak
Apakah saklar Amplifier dihidupkan
Ambil data ADC
Konversi ke desibel
Tampikan data ke LCD
Apakah ada data ADC baru yang masuk
tidak
ya Stop
Gambar 12. Diagram alir dari program mikrokontroler HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS RANGKAIAN Aplikasi Alat Pada Mesin Pengukuran dan pengecekan getaran yang dilakukan pada mesin finishing Mc Morrison diindasikan pada bagian wash box, hal ini dikarenakan pada bagian wash box merupakan bagian yang memiliki frekuensi penggantian bearing yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan bagian lain yang ada pada mesin Mc Morrison, hal ini menempatkan bagian wash box merupakan bagian yang kritis dan perlu lebih diperhatikan. Penyebabnya adalah karena pada bagian ini merupakan bagian pencucian yang berinteraksi langsung dengan bahan – bahan kimia dan air juga terdapat banyak bearing, pada wash box 3 – 7 terdapat 29 roll carrier, 6 roll expander, 5 roll rubber padder, 5 roll bottom padder, dan 5 roll dancer. Bearing – bearing tersebut memiliki dudukan dan spesifikasi yang berbeda – beda.
465
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
SEMINAR NASIONAL VI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010 ISSN 1978-0176
Hasil Pengambilan Data
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil pengambilan data pada mesin finishing Mc Morrison bagian wash box 3 – 7 dengan keceparan 50 yard/menit. Hasil pengukuran : 1. Halus : (0 – 10 dB) 2. Sedang : (11 – 20 dB) 3. Kasar : (21 – 30 dB atau lebih)
Kesimpulan
Cara Pengukuran Pengukuran dengan menggunakan Vibration Monitor tidak langsung berdekatan atau bersentuhan langsung dengan mesin. Selain itu, dengan Vibration Monitor juga dapat mengetahui tingkat getaran secara tepat dan mengetahui suara bearing dengan jelas dengan menggunakan earphone/speaker. Hasil Pengambilan Data Dari hasil pengambilan dapat dicermati bahwa bearing yang memiliki getaran kasar adalah pengambilan data pada pillow block bearings untuk roll carrier pada bagian ini terdapat 5 bearing, dan pillow bearings untuk roll expander terdapat 2 bearing kasar, pada roll expander lain dari roll lainnya karena roll ini terbuat dari karet yang di dalamnya berisi 12 bearing sehingga ke 12 bearing tersebut harus diganti semuanya berbeda halnya dengan roll lainnya yang terbuat dari bahan stainless steel dan hanya memiliki 2 buah bearings di setiap roll. Pada setiap wash box juga terdapat 5 buah carbon bearing berada di dalam cairan sehingga tidak dapat dilakukan pengukuran, carbon bearing juga tidak dilakukan pelumasan untuk pemeliharaannya. Analisis Rangkaian Dengan menggunakan driver LED IC 3915N maka dapat untuk mengetahui tingkat getaran dalam dB, berurutan dari komparator 1 sampai 10 yaitu 3dB (0.055V) , 6dB (0.077V) , 9dB(0.110V) , 12dB (0.156V), 15dB (0.221V), 18dB (0.313V), 21dB (0.442V), 24dB (0.625V), 27dB (0.884V) dan 30dB(1.250V). Dari pengujian ADC dibuat grafik hubungan antara keluaran ADC yang ideal dengan keluaran ADC yang terukur. Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa linieritas ADC atau R2 adalah 0.999.
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Dihasilkan suatu alat Vibration Monitor yang dapat memantau getaran dari suatu mesin sehingga dapat membantu proses maintenance dari suatu mesin industri. Semakin tinggi getaran yang ditangkap oleh sensor berupa mikrofon elektret maka akan semakin besar juga pulsa yang dihasilkan dan mempengaruhi besarnya desibel yang dihasilkan. 2. Dari hasil pengujian linieritas ADC diperoleh nilai linieritas ADC 0,99 dengan penyimpangan rata-rata 1.35%. 3. Dengan alat ini diharapkan dapat membantu mendeteksi kerusakan bearing pada mesin, dengan kemampuan ukur maksimum adalah 30 db, dengan alat ini diharapkan dapat menghindari kerusakan yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA 1.
Hughes, Fredrick W. 1990. Panduan Op-Amp. PT Elex Media Komputindo : Jakarta 2. Wardhana, L. 2006. “Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMEGA8535”. Penerbit Andi. Yogyakarta. 3. User’s Manual Mc Morrison 4. http://www.e-dukasi.net/pengpop/microphoneindeks.php (7/9/2009 10:13 PM) 5. http://www.electroniclab.com/index.php?optio n=com_content&view=article&id=9:kapasitor -&catid=6:elkadasar&Itemid=7 (7/9/2009 10:41 PM) 6. http://elektronikaelektronika.blogspot.com/2007/02/fungsiresistor.htm (7/9/2009 10:43 PM) 7. http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_komponen _elektronika/kapasitor.htm (7/9/2009 10:33 PM) 8. http://www.national.com/images/pf/LM3914.h tm (7/9/2009 9:49 PM) 9. http://www.national.com/images/pf/LM3915.h tm (7/9/2009 9:47 PM) 10. www.datasheetcatalog.com
466
Joko Sunardi, dkk
SEMINAR NASIONAL VI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010 ISSN 1978-0176 Lampiran 1. Listing Program
Joko Sunardi, dkk
467
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
SEMINAR NASIONAL VI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010 ISSN 1978-0176
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
468
Joko Sunardi, dkk