PEMBELAJARAN TARI HALIBAMBANG MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG
(Skipsi)
Oleh: SITI MUTIARA BAROKAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016
ABSTRAK PEMBELAJARAN TARI HALIBAMBANG MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG
Oleh: Siti Mutiara Barokah Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari Halibambang menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Wiyatama Bandar Lampung. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sumber data yaitu terdiri satu orang guru dan delapan orang siswa-siswi SMP Wiyatama Bandar Lampung yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari tradisional. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa, memberi nilai tes praktik, menganalisis hasil tes, mereduksi data dan membuat kesimpulan data. Teori yang digunakan adalah teori tentang pembelajaran, tari halibambang menggunakan metode demonstrasi dan ekstrakurikuler, Proses pembelajaran yang diterapkan dengan menggunakan metode demonstrasi dan telah dilaksanakan oleh guru dengan empat langkah, yaitu langkah perencanaan yang dilihat dari Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat guru, langkah pembukaan yang dilihat dari kegiatan awal pembelajaran, langkah pelaksanaan yang dilihat dari kegiatan inti pembelajaran dan langkah akhir yang dilihat dari kagiatan penutup. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Tari Halibambang dengan menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Wiyatama Bandar Lampung, telah berhasil dengan baik, hal ini terbukti delapan orang siswa-siswi ternyata lima orang atau sebagian besar (63%) telah berhasil menunjukkan kemampuan mereka dalam menarikan Tari Halibambang dengan baik, sedangkan tiga orang (37%) siswasiswi belum baik, khususnya jika dilihat dari hafalan ragam gerak, kesesuaian tarian dengan iringan musik maupun ekspresi menari.
Kata kunci: pembelajaran, Tari Halibambang, metode demonstrasi, kegiatan ekstrakurikuler
ABSTRACT LEARNING HALIBAMBANG DANCE BY USING DEMONSTRATION METHOD ON EXTRACURRICULAR ACTIVITIES IN SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG
BY: Siti Mutiara Barokah This research aimed to describe the learning process and learning outcomes of Halibambang Dance by using demonstration method on extracurricular activities in SMP Wiyatama Bandar Lampung. This study conducted by using qualitative descriptive approach with data sources that comprise one teacher and eight students of SMP Wiyatama Bandar Lampung who follow traditional dance on extracurricular activities. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. The theory used is the theory of learning, Halibambang Dance and methods of demonstration. extracurricular learning process implemented by using demonstrations. It has been implemented by teachers with four steps, namely the steps of planning the visits of Daily Activities Plan (RKH) has been made of teachers, opening step is seen from the initial activities of learning, execution step as seen from the core activities of learning and at end step as seen from the cover detailing activities. Based on the results of this research and discussion, it can be concluded that learning Halibambang Dance by using demonstration method on extracurricular activities in SMP Wiyatama Bandar Lampung has managed well, this proved to eight students turned out to be five students or mostly (63%) have successfully demonstrated well the ability Halibambang Dance by them, while three students (37%) is not good yet, especially when viewed from rote range of motion, suitability dance to the accompaniment of music and dance expression.
Key words: learning, Halibambang Dance, demonstration method, extracurricular activities
PEMBELAJARAN TARI HALIBAMBANG MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG
Oleh: SITI MUTIARA BAROKAH
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN Pada Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Palembang, Sumatra Selatan pada 09 Juli 1993, sebagai anak ketiga dari pasangan Bapak Drs. H. Sarmidi Wasin dan Ibu Dra. Hj.Yulia Daswati. Pendidikan yang ditempuh oleh penulis adalah pendidikan Sekolah Dasar di (SD) Kartika 2-II Palembang,Sumatra Selatan pada tahun 2005, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Palembang, Sumatra Selatan pada tahun 2007, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Palembang, Sumatra Selatan pada tahun 2011. Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung melalui jalur undangan tanpa tes pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Seni Tari. Tahun 2014 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP 1 SUKAU, desa Buay Nyerupa Kecamatan Sukau Lampung Barat, dan pada 2015 penulis melakukan penelitian di SMP WIYATAMA Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana pendidikan S.Pd.
MOTO “ Ya Allah, berilah aku ilham untuk tetap mensykuri nikmat Mu yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang engkau ridhoi“ (Q.S An- Naml : 19)
Sungguh tidak tepat ketika ada orang sukses mengatakan “ kesuksesan ini adalah hasil kerja kerasku”. Orang seperti ini tidak akan kekal kesuksesannya karena tidak bersyukur. Sebaiknya kita mengatakan “ Kesuksesan ini adalah dari allah agar aku mensyukurinya”. ( Doa Nabi Sulaiman )
PERSEMBAHAN
Segala Puji kepada Allah SWT atas limpahannya, yang selalu menyertai dalam kehidupan keluarga dan orang orang terdekat yang selalu menyayangiku. Segala yan telah memberikan doa dan dukungan yang berlimpah terima kasih. Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bukti dan cinta kasihku kepada 1. Orang tua tercinta Bapak Drs. H. Sarmidi Wasin dan Ibu Dra. Hj. Yulia Daswati, yang selalu mendoakan, menasehati, memberi semangat, mengajarkan ketegaran dan tanggung jawab. Kuucapkan terima kasih segala doa dan cucuran keringat yang selama ini telah bekerja keras membiayai sekolah, dari Sekolah Dasar sampai Sarjana. 2. Saudara yang sangat kusayangi, saudara laki laki saya Muhammad Ikhsan Wiguna, S. Kom dan saudara perempuan saya Rizky Amalia Kartini S.Pd
yang selalu
memberikan semangat dan keceriaan di kala senang dan duka, selalu memberi semangat dan membantu doa, kalian akan selalu terukir sepanjamg masa dan menjadi saudara yang saling mencintai dan menyanyangi, dan untuk kekasih tercinta saya Muhammad Ardiansyah S.Pi yang selalu menyemangati dalam menyelesaikan tugas akhir. 3. Ibu/Bapak dosen yang telah melimpahkan ilmu yang sangat berharga selama menjalani studi. Pembimbing yang selalu sabar memberikan bimbingan skripsi. Pembahas yang selalu sabar membahas skripsi dan bimbingannya.
4. Andini Kusuma Negara, Bella Aulia Rahma, Zeny Putri Sanjaya, Fani Santi Azizah, teman terkasih yang selalu di hati yang telah memberikan semangat, memotivasi, menghargai arti waktu, dan selalu mendoakan. 5. Teman-teman seni tari angkatan 2011, yang selalu memberikan semangat dan selalu membantu selama studi. 6. Almamater tercinta Universitas Lampung.
SANWACANA
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala anugrah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program studi pendidikan seni pertunjukan, jurusan bahasa dan seni, FKIP Universitas Lampung. Skripsi yang berjudul Pembelajaran ”Pembelajaran tari Halibambang dengan menggunakan metode memostrasi pada kegiatan ekstrakulikuler di SMP Wiyatama Bandar Lampung”. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada 1. Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing I, terima kasih atas kesabaran, kesediaannya untuk memberi bimbingan, masukan dan motivasi; 2. Hasyimkan,S.Sn.,M.A., selaku pembimbing II, terima kasih atas kesabaran, kesediaannya untuk memberi bimbingan, masukan dan motivasi; 3. Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn., selaku ketua program studi pendidikan seni tari dan sekaligus penguji, terima kasih atas masukan dan kritiknya sehingga saya dapat memperbaiki skripsi menjadi lebih baik; 4. Dr. Muhammad Fuad, M. Hum selaku dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan;
5. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd Selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. 6. Dosen-Dosen Pendidikan Seni Tari Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn. . Dr. I Wayan Mustika M.Hum . Dwiyana Habsari, S.Sn., M.Hum .
Riyan
Hidayatullah, S.Pd., M.Pd . Indra Bulan, S.Pd. M.A 7. Hj. Kusmiyati, S.Pd selalu kepala sekolah SMP Wiyatama Bandar Lampung yang telah memberikan izin penelitian, motivasi dan bimbingan; 8. Guru-guru dan murid-murid SMP Wiyatama Bandar Lampung yang saya banggakan
atas
kerjasamanya
dan
bantuannya
dalam
proses
menyelesaikan skripsi ini; 9. Orang tua tercinta Bapak Drs. H. Sarmidi Wasin dan Dra. Hj. Ibu Yulia Daswati yang selalu mendoakan, menasehati, memberi semangat, mengajarkan ketegaran
dan tanggung jawab, kuucapkan banyak
terimakasih atas segala doa dan tetesan keringat yang selama ini telah bekerja keras membiayai sekolah, dari Sekolah Dasar sampai sarjana; 10. Saudara yang sangat saya sayangi Muhammad Ikhsan Wiguna dan saudara perempuan saya Risky Amalia Kartini yang selalu memberikan keceriaan dikala senang dan sedih, yang akan selalu kuukir sepanjang masa dan menjadi saudara yang paling mencintai dan menghargai; 11. Sahabatku Andini Kusuma Negara, Bella Aulia Rahma, Zeny Putri Sanjaya, Fany Santi Azizah teman terkasih yang selalu di hati dan yang telah memberikan semangat, motivasi, menghargai arti waktu dam selalu mendoakan;
12. Sahabat KKN iis, melly, nikita, yunidar, winda, nopri dan wendi yang memberikan keceriaan semangat dan masukan; 13. Adik-adik kost yang telah menemani selama di kosantan Rika, Etika, Vira, Indah, Heny, mba Pera, mba Sari, mba Dewi, Dt, Uul, Pera, Dila, Nike, Amel yang selalu menemani dikala suka dan duka, selalu menghibur ketika lelah dan memberi semangat, dukungan dan selalu mengingatkan untuk menyusun skripsi; 14. Teman-teman seperjuangan seni tari angkatan 2011, Andini, Bella, Zany, Fani, Evi, Doni, Bambang, Agus, Pungki, Gita, Anisa, Fisqi, Rendri, Cahya, Arum, Dewi, Sekar, Vita, Fredi, Ical, Ardan, Helda, Rora, Resa, Dona, Ari, Geby, Pande, Icha 15. Kakak-kakak dan teman teman pendidikan seni tari angkatan 2008, 2009, 2010,2012,2013,2014,2015 terima kasih atas dukungan dan doa kalian semua. 16. Mas Jaya, dan seluruh staf kampus pendidikan seni tari FKIP Unila atas dukungan dan doa serta partisipasinya; 17. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Bandar Lampung 24 April 2016 Penulis
Siti Mutiara Barokah
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................ i ABSTRAK ............................................................................................... ii ABSTRACT ........................................................................................... iii PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA ........................................... iv MOTTO .................................................................................................. v PERSEMBAHAN .................................................................................. vi SANWACANA ..................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................ viii DAFTAR TABEL .................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 1.5. Ruang Lingkup .............................................................................
1 1 6 6 7 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 8 2.1. Belajar dan Pembelajaran ............................................................. 8 2.2. Metode Pembelajaran ................................................................. 10 2.3. Metode Demonstrasi ................................................................... 11 2.4. Ekstrakurikuler ........................................................................... 15 2.5. Seni Tari ...................................................................................... 16 2.6. Tari Halibambang ....................................................................... 17 2.6.1. Busana dan Aksesoris Tari Halibambang ............................ 19 2.6.2. Musik Pengiring Tari Halibambang .................................... 22 2.6.3. Ragam Gerak Tari Halibambang ......................................... 22 BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 30 3.1. Desain Penelitian ......................................................................... 30 3.2. Sumber Data ................................................................................ 31 3.3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31 3.3.1. Observasi .............................................................................. 31 3.3.2. Dokumentasi ........................................................................ 31 3.3.3. Wawancara ........................................................................... 32 3.4. Instrumen Penelitian .................................................................... 32 3.4.1. Instrumen Pengamatan aktivitas Guru .................................. 33 3.4.2. Tes Praktik ........................................................................... 34 3.4.3. Non Tes ................................................................................ 36
3.5. Teknik Analisis Data ................................................................... 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 41 4.1. Profil Sekolah .............................................................................. 41 4.1.1. Sejarah Sekolah .................................................................... 41 4.1.2. Visi & Misi SMP Wiyatama Bandar Lampung ................... 44 4.1.3. Daftar Nama Dewan Guru SMP Wiyatama Bandar Lampung. 45 4.2. Penelitian Pendahuluan ................................................................ 46 4.3. Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................ 48 4.3.1. Pertemuan Pertama .............................................................. 48 4.3.1.1. Deskripsi Pertemuan Pertama ......................................... 48 4.3.1.2. Pembahasan Pertemuan Pertama .................................... 53 4.3.1.3. Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Pertama ............ 54 4.3.1.4. Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama .......... 56 4.3.2. Pertemuan Kedua ................................................................. 57 4.3.2.1. Deskripsi Pertemuan Kedua ............................................ 57 4.3.2.2. Pembahasan Pertemuan Kedua ....................................... 62 4.3.2.3. Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Kedua .............. 64 4.3.2.4. Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua .............. 65 4.3.3. Pertemuan Ketiga.................................................................. 67 4.3.3.1. Deskripsi Pertemuan Ketiga ............................................ 67 4.3.3.2. Pembahasan Pertemuan Ketiga ....................................... 72 4.3.3.3. Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Ketiga .............. 73 4.3.3.4. Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga .............. 75 4.3.4. Pertemuan Keempat .............................................................. 77 4.3.4.1. Deskripsi Pertemuan Keempat ........................................ 77 4.3.4.2. Pembahasan Pertemuan Keempat .................................... 80 4.3.4.3. Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Keempat .......... 81 4.3.4.4. Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Keempat ........... 83 4.3.5. Pertemuan Kelima................................................................. 85 4.3.5.1. Deskripsi Pertemuan Kelima ........................................... 85 4.3.5.2. Pembahasan Pertemuan Kelima ...................................... 89 4.3.5.3. Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Kelima ............. 90 4.3.5.4. Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Kelima.............. 92 4.3.6. Pertemuan Keenam ............................................................... 93 4.3.6.1. Deskripsi Pertemuan Keenam ......................................... 93 4.3.6.2. Pembahasan Pertemuan Keenam...................................... 97 4.3.6.3. Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Keenam ........... 98 4.3.6.4. Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Keenam .......... 100 4.4. Rekapitulasi Pembelajaran ......................................................... 100 4.5. Temuan ...................................................................................... 102
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................... 104 5.1. Kesimpulan ................................................................................ 104 5.2. Saran .......................................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kostum Tari Halibambang .................................................... 19 Tabel 2.2 Ragam Gerak Tari Halibambang .......................................... 22 Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru...................................... 33 Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Tes Praktik .......................................... 34 Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ................................... 36 Tabel 3.4 Instrumen Penggunaan Metode Demonstrasi ...................... 38 Tabel 4.1 Daftar Nama Dewan Guru SMP Wiyatama Bandar Lampung 45 Tabel 4.2 Daftar Nama Peserta Ekstrakurikuler Tari Tradisional .......... 49 Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Pertama...... 54 Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama ... 56 Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Kedua ...... 64 Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua ....... 65 Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Ketiga ....... 73 Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga........ 75 Tabel 4.9 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Keempat .... 81 Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Keempat 83 Tabel 4.11 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Kelima .... 90 Tabel 4.12 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Pertemuan Kelima.... 92 Tabel 4.13 Daftar Nilai Tes Praktik Siswa ............................................ 96 Tabel 4.14 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Pertemuan Keenam ... 98 Tabel 4.15 Instrumen Penggunaan Metode Demonstrasi ................... 101
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Gedung SMP Wiyatama Bandar Lampung ....................... 41 Gambar 4.2 Siswa memperhatikan tayangan video tari halibambang... 50 Gambar 4.3 Guru mendemonstrasikan ragam gerak gubu gahang........ 52 Gambar 4.4 Siswa melakukan pemanasan .............................................. 59 Gambar 4.5 Siswa berlatih ragam gerak ngelap .................................... 61 Gambar 4.6 Siswa memperagakan ragam gerak jong sembah............... 69 Gambar 4.7 Siswa memperagakan ragam gerak ngelap ........................ 71 Gambar 4.8 Guru mengawali proses pembelajaran ............................... 78 Gambar 4.9 Siswa memperagakan ragam gerak injak lado................... 86
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Menurut UU RI No. 2 Tahun 1989 Bab I Pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang (Hamalik, 1994 : 2). Pada rumusan ini terkandung empat hal yang perlu digaris bawahi dan mendapat penjelasan lebih lanjut. Dengan “Usaha sadar” dimaksudkan, bahwa pendidikan diselenggarakan berdasarkan rencana yang matang, mantap, jelas, lengkap, menyeluruh, berdasarkan pemikiran rasional-objektif. Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan memiliki peranan penting dalam membangun dan mengembangkan kehidupan suatu bangsa. Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa pendidikan memiliki jangkauan yang luas karena pendidikan tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik, melainkan yang tidak kalah pentingnya adalah membina dan mengembangkan kepribadian peserta didik. Pendidikan seni budaya di sekolah diharapkan dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan yang bertujuan membentuk karakter peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Melalui pembelajaran seni budaya inilah peserta didik dapat mengenali seluk beluk tentang kebudayaan yang
2
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Tak jarang juga didapati pada beberapa peserta didik telah memiliki bakat dalam bidang kesenian. Hal ini juga mendukung peran pentingnya pelajaran seni budaya diajarkan di sekolah. Seni tari merupakan bagian terpenting dalam kesenian, karena tari khususnya tari tradisional merupakan ciri khas dari suatu daerah, dan dapat juga menjadi sejarah kebudayaan yang mengandung makna atau cerita di dalam tarian tradisional. Siswa dituntut untuk mempelajarinya dan melestarikan tarian tradisional yang ada di daerah masing-masing. Salah satu contoh tari tradisional yang memiliki sejarah, cerita dan makna yaitu tari Halibambang. Tari tradisional adalah tari yang telah baku oleh aturan-aturan tertentu. Dalam kurun waktu yang telah disepakati, aturan baku diwariskan secara turun menurun melalui generasi ke generasi. Tari Halibambang merupakan salah satu tari tradisional. Tari Tradisional Halibambang merupakan warisan nenek moyang suku Lampung Sekala Brak. Apabila ada perayaan perkawinan biasanya diadakan pesta muli mekhanai yang di sebut Nyambai.Keberadaan Tari Halibambang di daerah Liwa di perkirakan pada abad ke VI pada masa keadatan Lampung Sekala Brak. Tari tradisional Halibambang merupakan warisan dari nenek moyang suku Lampung Sekala Brak. Gerak tari halibambang dapat dikatakan sangat sederhana. Siapa pencipta tari ini sampai sekarang belum dapat diketahui pasti. Tari Halibambang terdapat di Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat. Sampai dengan saat ini daerah tersebut masih menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Lampung Barat diantaranya yaitu ; Kecamatan Air Hitam, Balik Bukit, Bandar Negeri Suoh, Batu Brak, Belalau, Gedung Surian, Kebun Tebu, Lumbok Seminung, Pagar Dewa,
3
Sekincau, Sukau, Sumber Jaya, Suoh dan Way Tenong hal ini dikemukakan oleh nara sumber bapak Raden Utusan Gunawan Basri salah satu tokoh adat di kota Liwa. Menurut narasumber Drs. Surimas Sanusi dan Choironi Alias Tari Halibambang dapat diartikan sebagai berikut : a. Hali : Seperti, Bagaikan dan b. Bambang : Kupu-kupu Jadi Tari Halibambang dapat simpulkan sebagai tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ibas sayapnya di alam yang bebas dan berayun-ayun di bunga ( Proyek Pembinaan Kesenian Provinsi Lampung, 1993 : 4 ).
Metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang guru menunjukan, memperlihatkan dan memperagakan suatu proses sehingga siswa dapat mendengar, melihat, mengamati, menirukan
dan merasakan proses yang
dipertunjukan oleh guru tersebut. Metode demonstrasi merupakan proses penerimaan siswa terhadap materi agar lebih berkesan, membentuk pengertian yang baik, dan siswa dapat mengamati serta memperhatikan apa yang diperlihatkan seorang guru selama proses pembelajaran berlangsung. Metode demonstrasi digunakan dalam pembelajaran tari Halibambang karena perhatian siswa ketika proses pembelajaran tari Halibambang berlangsung lebih fokus, kemudian proses belajar siswa lebih terarah pada materi tari Halibambang yang sedang dipelajari (Roestiyah, 2004: 83).
4
Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan
siswa di sekolah yaitu
melalui kegiatan di luar sekolah, kegiatan untuk membina bakat, minat, dan keterampilan siswa. Kegiatan untuk membina keterampilan siswa di sekolah dinamakan dengan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler di sekolah memiliki peran yang mulia, karena dalam kegiatan tersebut mengandung proses untuk membina bakat, minat, keterampilan siswa memacu ke arah kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif. Kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan sebagian dari kegiatan di sekolah yang berlandaskan SK Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep./ 1992. Berdasarkan SK tersebut dirumuskan, ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa, yang dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa.
Kegiatan ektrakurikuler ini mempunyai peranan penting dalam mengembangkan watak dan keperibadian siswa. Cakupan kompetensi siswa yang dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler meliputi: bakat, minat, kreatifitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perancanganan karir,
kemampuan
pemecahan masalah dan kemandirian. Hadirnya Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan, menegaskan kegiatan ekstrakurikuler menjadi salah satu inti kurikulum dan layanan pendidikan sekolah yang tidak boleh ditinggalkan.
5
SMP Wiyatama Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah di Provinsi Lampung baik dalam prestasi akademik dan non-akademik. SMP Wiyatama Bandar Lampung juga merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran tari sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. SMP Wiyatama Bandar Lampung dipilih sebagai tempat penelitian karena sekolah ini memiliki banyak ekstrakurikuler seperti Paskibra, Rohis, Tari dan PMR. Kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat pada SMP Wiyatama Bandar Lampung cukup banyak, namun penelitian peneliti difokuskan pada satu ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah tersebut, yaitu ekstrakurikuler tari. Ekstrakurikuler tari di SMP Wiyatama Bandar Lampung sudah berjalan dengan baik, namun dalam penerapannya ekstrakurikuler tari yang ada di SMP Wiyatama Bandar Lampung hanya mempelajari tari modern dan menggunakan metode demonstrasi pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga pengetahuan siswa akan tari tradisional kurang dan banyak siswi yang tidak mengetahui tarian-tarian budaya yang ada di daerah Lampung. Alasan lain karena tenaga pengajar lulusan pendidikan seni masih sedikit sehingga tidak semua sekolah terdapat guru seni budaya yang pada dasarnya lulusan pendidikan seni. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Wiyatama Bandar Lampung dengan mengamati siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tari di sekolah tersebut. Mengingat ekstrakurikuler tari di SMP Wiyatama Bandar Lampung hanya fokus pada tari modern dan banyaknya siswi yang tidak mengetahui tarian seni budaya yang ada di daerahnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui pembelajaran tari Halibambang dengan menggunakan metode
6
demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Wiyatama Bandar Lampung.
Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Fatimah Azzahrah K dengan judul Pembelajaran Tari Melinting Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Kegiatan Ekstrakulikuler di SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Perbedaan antara penelitian yang akan dilaksanakan dengan penelitian terdahulu dapat dilihat dari tempat pelaksanaan penelitian serta objek dan subjek penelitian.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran tari Halibambang menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Wiyatama Bandar Lampung?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut. 1.
Mendeskripsikan
proses
pembelajaran
tari
Halibambang
dengan
menggunakan metode demonstrasi. 2.
Mendeskripsikan hasil belajar siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari dalam pembelajaran tari Halibambang di SMP Wiyatama Bandar Lampung.
7
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa mengetahui tingkat pemahamannya mengenai pembelajaran tari Halibambang, kemudian diharapkan siswa tidak hanya menguasai gerak tari modern tetapi juga menguasai gerak tari tradisional. 2. Bagi guru dan calon guru seni tari, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan menjadi informasi mengenai pembelajaran tari Halibambang dengan menggunakan metode demonstrasi pada ekstrakurikuler di SMP Wiyatama bandar lampung. 3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dalam upaya meningkatkan mutu
ekstrakurikuler tari di SMP Wiyatama Bandar
Lampung.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Sasaran (subjek) dalam penelitian adalah sepuluh siswi yang mengikuti ekstrakurikuler tari di SMP Wiyatama Bandar Lampung. 2. Masalah (objek) penelitian ini adalah pembelajaran tari Halibambang menggunakan metode demonstrasi pada ekstrakurikuler di SMP Wiyatama Bandar Lampung. 3. Tempat pada penelitian ini adalah SMP Wiyatama Bandar Lampung. 4. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Januari 2015.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat tergantung pada proses belajar mengajar dan mengajar yang dialami siswa dan pendidik baik ketika para siswa itu disekolah maupun di lingkungan keluarganya sendiri (Dimyati dan Mudjiono dalam Sagala, 2011: 7).
Purwanto dalam Thobroni (2011: 84) belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atas dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat, misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya.
Ciri-ciri belajar Burhanuddin dan Wahyuni dalam Thobroni (2011: 15-16) yakni sebagai berikut.
9
1. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. 2. Perubahan perilaku relatif permanen. 3. Perubahan perilaku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. 4. Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 17) mendefinisikan pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan Menurut Kimble dan Garmezy dalam Thobroni, (2002: 20) pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang. Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek belajar harus dibelajarkan bukan diajarkan. Subjek belajar yang dimaksud adalah siswa atau disebut juga pembelajar yang menjadi pusat kegiatan belajar. Siswa sebagai subjek belajar dituntut untuk aktif mencari, menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan masalah, dan menyimpulkan suatu masalah.
Rombepajung dalam Thobroni (2011 :25) juga berpendapat bahwa definisi Pembelajaran adalah pemerolehan atau hasil suatu mata pelajaran atau perolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau pengajaran. Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik (Sagala, 2011: 61).
10
Kesimpulan definisi pembelajaran dari teori diatas adalah suatu cara yang dilakukan secara terus menerus yang pada akhirnya bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tujuan akhir dari pembelajaran adalah menghasilkan perubahan diri seseorang akibat adanya proses belajar.
2.2 Metode Pembelajaran Metode berasal dari bahasa yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan (Hamzah, 2010: 65). Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rancangan yang disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perancanganan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode (Wety, 2011: 5). Menurut Hamzah (2010: 65) metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan pengajar atau instruktur untuk menyajikan informasi atau pengalaman peserta belajar, menampilkan unjuk kerja peserta belajar dan lain-lain. Fungsi metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran, sarana untuk mengimplementasikan rancangan yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan, sebagai alat menyampaikan pesan kepada peserta didik, dan bersifat prosedural.
11
2.3 Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode mengajar lainnya. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Metode demonstrasi lebih sesuai untuk mengajarkan bahanbahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan proses, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Metode demonstrasi dalam belajar dan mengajar ialah metode yang digunakan oleh guru atau orang luar yang sengaja didatangkan atau murid sekalipun untuk mempertunjukan gerakan-gerakan suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keterangan-keterangan kepada seluruh dunia. Dalam metode demonstrasi murid mengamati dengan teliti dan seksama serta dengan penuh perhatian dan partisipasi (Sagala, 2011: 210-211)
Menurut Wety (2011: 16) demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.
12
1. Kelebihan metode demonstrasi a. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan. b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
2. Kelemahan Metode Demonstrasi a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak. b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa (Wety,2011: 16-17).
13
3. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Demonstrasi a.
Tentukan terlebih dahulu hasil yang ingin dicapai dalam setiap pertemuan.
b.
Guru mengarahkan demonstrasi sedemikian rupa sehingga murid-murid memperoleh pengertian dan gambaran yang benar, pembentukan sikap dan kecakapan praktis.
c.
Pilih dan kumpulkan alat-alat demonstrasi yang akan dilaksanakkan.
d.
Usahakan agar seluruh murid dapat mengikuti pelaksanaan demonstrasi itu sehingga memperoleh pengertian dan pemahaman yang sama.
e.
Berikan pengertian yang sejelas-jelasnya tentang landasan teori dari yang akan didemonstrasikan. Hindari pemakaian istilah yang tidak dipahami murid.
f.
Sedapat mungkin bahan pelajaran yang didemonstrasikan adalah hal-hal yang bersifat praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
g.
Menetapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi (Sagala,2011: 212).
4. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan, yakni sebagai berikut: 1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah demonstrasi berakhir. 2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan. 3) Lakukan uji coba demonstrasi.
14
b. Tahap pelaksanaan 1) Langkah pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya, sebagai berikut. a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi. 2) Langkah Pelaksanaan Demonstrasi a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. b) Ciptakan suasana yang menyejukan dengan menghindari suasana yang menegangkan. c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa. d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
15
3) Langkah Mengakhiri Demonstrasi Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya (Wety, 2011: 17-18).
2.4 Ekstrakurikuler Kegiatan Ekstrakurikuler
merupakan sebagian dari kegiatan di sekolah yang
berlandaskan SK Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep./ 1992. Berdasarkan SK tersebut
dirumuskan,
ekstrakurikuler
adalah
kegiatan
di
luar
jam
pelajaran.ekstrakurlikuler dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa. Dalam penelitian ini ekstrakulikuler yang dipilih adalah ekstrakulikuler tari yang terdapat di sekolah tersebut.
Suatu kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum (Suryosubroto 2012: 6). Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa.
16
2.5 Seni Tari Tari merupakan salah satu cabang seni yang diekspresikan melalui ungkapan gerak. Gerak-gerak yang diuntai dalam sebuah tarian merupakan ekspresi sang seniman sebagai alat komunikasi kepada orang lain, sehingga orang lain yang menikmatinya memiliki kepekaan terhadap sesuatu yang ada dalam dirinya maupun yang terjadi di sekitarnya (Soeteja, 2009: 31).
Berbeda dengan seni lainnya seni tari termasuk seni yang bersifat sementara, karena tari hanya bisa dinikmati sesaat dan akan lenyap sejalan dengan usia tarian. Pada hakikatnya tari merupakan seni gerak, maka dari itu seni tari termasuk ke dalam seni visual yang bisa dinikmati melalui indra penglihatan. Tari sebagai bentuk seni tidak hanya sebagai ungkapan gerak. Dengan demikian tari merupakan aktivitas khusus yang bukan hanya sekedar ungkapan gerak yang emosional atau mengugkapkan perasaan dalam wujud gerak tanpa arah dan tujuan atau hanya menyalurkan kelebihan energi (Hidayat, 2005: 1).
Menurut Wardana (1990: 8) tari adalah kerja rasa dari manusia yang penyalurannya melewati urat-urat. Pemahaman tentang gerak dan didalamnya secara inplisit terdiri dari otot-otot atau urat tubuh, maka pengertian tari terkait dengan gerak dan sistem mekanisme tubuh yang bersifat teknis. Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah (Soedarsono, 1978: 3). Selain itu menurut (Verkuyl, 2005: 2) tari adalah gerakgerik tubuh dan anggota-anggotanya yang diatur sedemikian rupa sehingga berirama. Pengertian tari tersebut lebih menekankan kemampuan gerak tubuh yang teratur, keteraturan tersebut semata-mata ditentukan oleh irama.
17
Menurut Kussudiarjo (2000: 11-12) tari adalah keindahan bentuk dari anggota badan manusia yang bergerak, berirama dan berjiwa yang harmonis. Pengertian tersebut mengarahkan pada sebuah elemen phisikal seperti yang dikemukakan oleh para penggagas definisi tentang tari yaitu tari adalah bentuk yang bersifat ritmis. Pengertian bentuk di sini mengarah pada bidang visual. Sehingga pada perwujudan tari yang dimaksud adalah bentuk yang ditampakan oleh tubuh penari.
Kesimpulan dari penjelasan menurut para ahli diatas bahwa tari adalah ungkapan ekspresi jiwa dan perasaan manusia yang dituangkan melalui gerak tubuh yang diperhalus dengan distorsi dan distilisasi sehingga dapat dinikmati. Unsur-unsur dalam tari yaitu, gerak, tenaga, ritme/irama, ruang. Fungsi tari adalah, sebagai sarana ritual, sebagai presentasi estetis/ tari pertunjukan, dan sebagai media hiburan.
2.6 Tari Halibambang
Tari Halibambang merupakan salah satu tari tradisional Lampung yang dapat dikategorikan Tari klasik. Tari ini sudah mengalami perjalanan sejarah yang cukup lama. Tari Halibambang adalah merupakan tarian keluarga Lampung Sekala Brak yang beradat Sai Batin. Tari Halibambang ini merupakan tari tradisional yang tak lepas untuk hiburan pelengkap pada saat acara gawi adat. Tari Halibambang adalah merupakan tarian keluarga Lampung Sekala Brak yang beradat Sai Batin dan hanya dapat dipentaskan oleh lingkungan keluarga Sekala Brak di tempat yang tertutup,tidak boleh ditarikan oleh sembarangan orang pementasanya pun hanya terbatas pada saat acara Nyambai adat dalam adat
18
Lampung Sekala Brak saja. Personil penarinya pun hanya terbatas pada putri keluarga Lampung Sekala Brak yang funsinya sebagai tari hiburan keluarga (Proyek Pembinaan Kesenian Lampung, 1993 : 4).
Sekarang ( Profan ) Fungsi tari Halibambang sekarang tidak lagi mutlak sebagai tarian keluarga adat Lampung saja,tetapi sudah diperbolehkan tarian ini dipentaskan di tempat terbuka serta tarian ini berfungsi sebagai tarian hiburan lepas atau sebagai tarian penyambut tari Lampung. Personil penari pada tari Halibambang sebanyak angka 6 (enam) orang wanita,yang semuanya gadis.Pada tari Halibambang personil penarinya tidak ada pria.
Pada perkembanganya saat ini tari Halibambang mengalami pergeseran fungsi tidak hanya ditarikan pada acara adat atau dalam upacara. tetapi dapat ditarikan sebagai sebuah media hiburan dalam pertunjukan , dalam penyambutan tamu agung, dalam festival dan lain-lain. Pada saat ini tari halibambang sudah diajarkan di daerah Sukau Lampung Barat, khususnya di SMPN 1 Sukau.
19
2.6.1
Busana dan Aksesoris Tari Halibambang Tabel 2.1. Kostum Tari Halibambang
No
Nama Kostum
1.
kumbang Gijekh (kumbang goyang). sebagai lambang keagungan dan keindahan.
2.
Sanggul sebagai tanda keindahan di kepala
Gambar
20
3.
Gajah Minung sebagai lambang kemakmuran
4
Busung / Ikat Pinggang (kemakmuran)
5.
Gelang Kano sebagai tanda keindahan untuk lengan
21
6
Kipas (properti) lambang sayap kupu-kupu
7
Kawai / Baju Bludru (kesucian)
8
Injang Bumpak (pakaian adat / pakaian kebesaran)
( Foto : Siti Mutiara Barokah, 2015)
22
2.6.2 Musik Pengiring Tari Halibambang
Tari Halibambang Musik pengiring Tari Halibambang menggunakan Talo Balak, nada yang dihasilkan dari bunyi tabuhan Talo balak ini dapat disimpulkan pada kunci nada = G ( Sedikit Sumbang ), a. Gong besar berbunyi nada = 1( do ) b. Gong Kecil berbunyi nada = 2/ ( ri ) c. Talo Balak d. Gendang
2.6.3 Ragam Gerak Tari Halibambang
Ragam gerak tari Halibambang terdapat 13 ragam gerak, dari 13 ragam gerak tersebut memiliki makna yang terkandung dalam masing-masing gerak dan dapat dikembangkan dengan menyesuaikan musik. Berikut ini ragam gerak tari Halibambang dan keterangan ragam gerak tari Halibambang yang telah diuraikan dalam tabel beserta gambar bentuk ragam gerak. Tabel 2.2. Ragam Gerak Tari Halibambang No 1
Ragam Gerak Lapah Tebeng
Gambar
Gerak Posisi badan tegap dengan tangan direntangkan rendah
23
2
Lapah Injing
Posisi kaki dijinjitkan dengan tangan direntangkan 1.Jalan berjinjit dimulai kaki kanan bergantian dengan kaki kiri sampai hitungan 8
3
Gubu Gaghan g
Posisi kaki ketika melangkah disilangkan 1.Kaki kanan melangkah kedepan dan tangan proses di ayun kedepan 2.Proses ke depan 3.Badan merendah tangan proses di ayun kebawah 4.Tangan diayun kebawah posisi tangan sudah disamping 5.Posisi tangan sudah disamping kanan kiri.
24
4
Giser
Posisi kaki giser tangan seluang mudik pergelangan tangan bergerak ke atas kebawah. Posisi kipas dikepakkan. Tangan kanan lurus kesamping, tangan kiri ditekuk depan dada Kaki geser kekanan tumit bertemu dengan tumit dilakukan samai dengan hitungan ke 4. Hitungan ke 5 sampai 8 sebaliknya
5
Sesayak
Kaki sesayak, tangan seluang mudik kanan tampak hadap depan 1.Kaki kanan melangkah kekanan. 2.Badan menghadap kesudut 3.Badan menghadap ke samping 4.Badan merendah menghadap kesamping kaki kiri poin 5.Badan proses menghadap sudut 6.Badan menghadap sudut 7. Badan mengahadap depan
25
6
Melayan g
Berputar, sambil mengibasngibaskan kipas keatas bawah,
7
Jong Simpuh
1.Kaki kanan diarahkan kekanan, kedua tangan diagonal 2.Proses menghdap sudut 3.Menghadap sudut 4.Proses menghadap belakang 5.kaki bergeser kearah depan dengan tangan disamping badan 6.menghadap sudut 7.proses menhadap depan 8.menghadap depan Jong simpuh dengan posisi tangan timbangan 1.proses turun 2.badan merendah sambil proses turun 3.lutut menyentuh lantai
26
8
Jong Sembah
Jong sembah dengan kedua tangan ke depan Jong sembah dengan kedua tangan mengibaskan kipas kedepan
9
Timban gan
1.badan mulai merunduk kedepan kedua tangan proses sembah kaki disilangkan 2.proses duduk sila 3.duduk diatas kaki sila 4.duduk sila 5.kipas sembah dengan badan proses merunduk 6.proses merunduk 7.duduk dila dengan badan dan kepala merunduk Berputar dengan posisi tangan direntangkan rendah samping badan. Posisi badan mendak atau merendah dengan tangan direntangkan rendah Kipas dikipaskan ke atas bawah setiap hitungan ganjil 1.kaki kanan melangkah kekiri badan menghadap sudut 2.proses menghadap samping 3.proses menghadap
27
10
Ngelap
belakang 4.menghadap belakang 5.proses menghadap samping 6.menghadap samping 7.menghadap sudut 8.menghadap depan Tangan kiri lurus kedepan dan tangan kanan lurus kesamping, pergelangan tangan bergerak kekanan kiri, di ikuti kepala Posisi badan jongkok. Gerakan ngela dilakukan pada 3 arah yaitu depan, kanan, depan, kiri kembali lagi depan 1.Duduk jongkok, tangan kanan proses ke depan 2.Proses tangan 3.Proses tangan 4.Tangan kanan didepan tangan kiri samping 5.Kipas dikibaskan kekanan di ikuti kepala 6.Kipas kekiri 7.Kipas kekanan
28
11
12
Injak Lado
Salimpa t
Pergelangan tangan begerak keatas bawah Kaki injak lado, posisi tangan timbangan 1.Badan merendah, tumit kaki kanan proses bergerak kedepan 2.Tumit bergerak kedepan 3.Tumit proses bergerak ke belakang 4.Tumit bergerak kebelakang 5.Tumit kaki kiri proses bergerak kedepan 6.Tumit bergerak kebelakang 7.Tumit proses kebelakang 8.Tumit kebelakang Posisi kaki disilangkan, tangan timbangan 1.Kaki kanan melangkah ke sudut 2.Proses memutar 3.Menghadap belakang 4.Menghadap samping 5.Menghadap depan
29
13
Tolak Tebing
1. Tangan kiri kedepan, tangan kiri lurus samping badan, kaki kanan kedepan 2.Tangan kiri kedepan, tangan kiri lurus samping badan, kaki kanan
( Foto : Siti Mutiara Barokah, 2015)
Ragam gerak tari Halibambang yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan ragam gerak tari Halibambang yang sudah dikreasikan. Akan tetapi tidak keluar dari ragam gerak tari Halibambang yang asli.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dikembangkan dan dibuktikan. Suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah.
Desain penelitian yang digunakan yaitu : 1. Mengadakan pertemuan dan wawancara dengan guru ekstrakurikuler tari ibu Sri Rahayu , selaku guru ekstrakuriler di SMP Wiyatama Bandar Lampung. 2. Melakukan
observasi
pengamatan
selama
proses
pembelajaran
ekstrakurikler berlangsung pada materi tari halibambang, yang diamati yaitu aktivitas guru dan siswa.
31
3.2. Sumber Data Sumber data adalah subjek dari data yang dapat diperoleh (Arikunto, 2011: 172). Sumber data dalam penelitian ini adalah guru bidang studi budaya, dan 8 siswi yang mengikuti ekstrakurikuler tari di SMP Wiyatama Bandar Lampung.
3.3. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : 3.3.1. Observasi Observasi disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian suatu objek dengan menggunakan seluruh indra (Arikunto, 2010 :199). Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi nonpartisipan, yaitu peneliti terlibat langsung sebagai pengamat dengan aktivitas peserta didik yang sedang mengikuti pembelajaran tari halibambang. Peneliti melakukan dua macam observasi, yaitu observasi awal dan observasi penelitian. Observasi awal dilakukan sebelum penelitian sesungguhnya dilakukan, hal ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi awal mengenai objek penelitian. Sedangkan observasi penelitian adalah observasi yang dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi mengenai proses pembelajaran tari halibambang berlangsung. 3.3.2. Dokumentasi Dokumentasi menurut Arikunto (2010: 274) adalah pencarian data mengenai variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, jurnal dan lainnya. Dokumentasi sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan.
32
Penelitian ini menggunakan dokumentasi untuk memperoleh informasi berupa data dan laporan dalam bentuk video maupun foto yang diambil setiap proses pertemuan dalam pembelajaran tari Halibambang pada ekstrakurikuler di SMP Wiyatama Bandar Lampung.
3.3.3. Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan apabila ingin dilakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Untuk mendapatkan data yang representatif baik data primer maupun sekunder, digunakan teknik wawancara dalam teknik pengumpulan data tujuannya sebagai bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperoleh informasi (Sugiyono, 2009: 72). Penelitian ini menggunakan wawancara untuk memperoleh data dan informasi dari sumbernya langsung yaitu kepala sekolah, guru ekstrakulikuler tari dan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tari mengenai pembelajaran tari Halibambang pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Wiyatama Bandar Lampung.
3.4.Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Hal ini dikarenakan pada penelitian pengambilan data, observasi dan wawancara dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Dalam instrumen penelitian meliputi instrumen pengamatan aktifitas guru, instrumen penilaian aktifitas siswa dalam kelompok , instrumen tes praktik dan instrumen penggunaan metode demonstrasi.
33
3.4.1 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Lembar pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mengecek dan melihat kegiatan guru di dalam kelas. Guru berperan aktif dalam penggunaan metode demontrasi dalam kegiatan pembelajaran tari halibambang. Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru NO
Instrumen
1
Menarik perhatian siswa
2
Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan Kejelasan artikulasi suara
3 4 5
6 7 8 9 10 11
12
13
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi). Kejelasan dalam memberikan contoh Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan. Membagi kelompok yang tingkat kemampuan berbeda-beda Mendemonstrasikan materi pelajaran tari halibambang yang dilakukan secara klasikal atau audiovisual Mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi tari halibambang yang telah dipelajari. Melakukan penilaian terhadap penampilan tari halibambang yang telah dipelajari sebagai hasil kerja masing-masing kelompok.
P1 P2 P3 P4 P5 P6
34
14 15 16 17
Memberikan penghargaan atas keberhasilan kelompok Meninjau kembali materi yang telah disampaikan Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan Memberi kesimpulan kegiatan pembelajaran
Pada penilaian aktifitas guru ini menggunakan sistim ceklist dalam setiap penilaian, sehingga tidak memerlukan pensekoran dalam penilaian ini. 3.4.2 Tes Praktik Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sampai sejauh mana keberhasilan mereka melakukan proses pembelajaran. Untuk itu perlu dilakukan tes aktifitas belajar siswa, dengan instrumen yang berupa lembar pengamatan tes praktik. Instrumen ini digunakan pada pertemuan kedelapan saat pengambilan nilai praktik dilaksanakan, Dengan uraian sebagai berikut : Tabel 3.2 lembar pengamatan tes praktik
No 1
Aspek Wiraga
Deskriptor a.
siswa mampu memeragakan urutan gerak tari halibambang dari awal sampai akhir tanpa kesalahan b. Siswa memeragakan urutan gerak tari halibambang akan tetapi masih mengalami kesalahan 1-3 kali ragam gerak. c. Siswa memeragakan urutan gerak tari halibambang akan tetapi masih mengalami kesalahan 4-6
Skor
Kriteria
5
Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
35
2
3
Wirama
Wirasa
kali ragam gerak d. Siswa memeragakan urutan gerak tari halibambang akan tetapi masih mengalami kesalahan 7-10 ragam gerak e. Siswa memeragakan urutan gerak tari halibambang akan tetapi masih mengalami kesalahan lebih dari 10 ragam gerak a. Siswa mampu memeragakan semua gerak tari halibambang dengan ketepatan hitungan gerak dan musik. b. Siswa memeragakan gerak tari halibambang 1-3 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak. c. Siswa memeragakan gerak tari halibambang 4-6 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak. d. Siswa memeragakan gerak tari halibambang 7-10 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak tidak senyum. e. Siswa memeragakan gerak tari halibambang lebih dari 10 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak. a. Tersenyum dan pandangan kedepan. b. Tidak tersenyum dan pandangan kedepan
2
Kurang
1
Gagal
5
Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Gagal
5
Baik sekali Baik
4
36
c. Tersenyum tetapi pandangan kebawah (menunduk). d. Tidak tersenyum tetapi pandangan kebawah (menunduk). e. Tidak tersenyum tetapi pandangan kebawah (menunduk), dan ekpresi wajah tegang. Jumlah maksimum
Hasil belajar gerak tari halibambang
3
Cukup
2
Kurang
1
Gagal
15
siswi dapat diukur dengan lembar
pengamatan tes praktik dengan total skor keseluruhan berjumlah 15 sehingga hasil belajar siswi dapat dilihat . 3.4.3 Non tes Teknik Nontes digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang aktivitas siswi dalam pembelajaran tari halibambang di dalam kelompoknya dan aktivitas guru dalam mengajar di kelas dengan menggunakan metode demontrasi. Untuk memperoleh data tentang penggunaan metode demontrasi pada pembelajaran tari halibambang yang diamati pada lembar pengamatan aktivitas siswa dalam penentuan instrumen aktivitas siswa peneliti berkordinasi dengan guru terlebih dahulu mengenai instrumen penelitian yang di gunakan ketika pembelajaran tari yang akan berlangsung, instrumen aktivitas siswa sebagai berikut: Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa No 1
Aspek Visual Activities
Deskriptor Penilaian a. Seluruh siswa memperhatikan guru pada saat guru mendemonstrasikan pembelajaran tari halibambang. b. Dari 8 siswa terdapat 1-2 siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat
Skor 5
Kriteria Baik Sekali
4
Baik
37
c.
d.
e.
2.
Listening a. Activities b.
c.
d.
e.
3
Motor Activities
guru mendemonstrasikan pembelajaran tari halibambang. Dari 8 siswa terdapat 3-4 siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat guru mendemonstrasikan pembelajaran tari halibambang. Dari 8 siswa terdapat 5-6 siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat guru mendemonstrasikan pembelajaran tari halibambang. Dari 8 siswa terdapat lebih dari 6 siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat guru mendemonstrasikan pembelajaran tari halibambang. Seluruh siswa mendengarkan guru pada saat guru mendemonstrasikan pembelajaran tari halibambang. Dari 8 siswa terdapat 1-2 siswa yang tidak mendengarkan guru pada saat guru mendemonstrasikan pembelajaran tari halibambang. Dari 8 siswa terdapat 3-4 siswa yang tidak mendengarkan guru pada saat guru mendemonstrasikan pembelajaran tari halibambang. Dari 8 siswa terdapat 5-6 siswa yang tidak mendengarkan guru pada saat guru mendemonstrasikan pembelajaran tari halibambang. Dari 8 siswa terdapat lebih dari 6 siswa yang tidak mendengarkan guru pada saat guru mendemonstrasikan pembelajaran tari halibambang.
a. Seluruh siswa mampu memperagakan ragam gerak tari halibambang dengan baik. b. Dari 8 siswa terdapat 1-2 siswa yang tidak dapat memperagakan ragam gerak tari halibambang dengan baik. c. Dari 8 siswa terdapat 3-4 siswa yang tidak dapat memperagakan ragam gerak tari halibambang dengan baik. d. Dari 8 siswa terdapat 5-6 siswa
3
Cukup
2
Kurang
1
Gagal
5
Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Gagal
5
Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
38
yang tidak dapat memperagakan ragam gerak tari halibambang dengan baik. e. Dari 8 siswa terdapat lebih dari 6 siswa yang tidak dapat memperagakan ragam gerak tari halibambang dengan baik. Total Skor Maksimum
1
Gagal
15
Setelah skor aktivitas siswi didapat, maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai aktivitas berdasarkan tiga aspek yang akan dijadikan indicator penilaian aktivitas siswi yaitu visual activities, listening activities, dan motor activities pada saat proses pembelajaran di kelas dengan pemberian skor yang telah ditentukan pada tabel yaitu lembar penelitian aktivitas siswa yang memiliki skor maksimum 15. Tabel 3.4 Instrumen Penggunaan Metode Demonstrasi No 1.
2.
Aspek Langkah Persiapan a. Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi b. Mempersiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan Langkah Pembukaan a. Mengatur tempat siswa yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan b. Mengemukakan tujuan yang harus dicapai siswa c. Mengemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa misalnya untuk mencatat dan memperhatikan hal yang dianggap
P1
P2
P3
P4
P5
P6
39
3.
4.
penting dari pelaksanaan demonstrasi Langkah Pelaksanaan a. Memulai demonstrasi dengan kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir, melalui pertanyaan yang menarik sehingga siswa tertarik memperhatikan kegiatan demonstrasi b. Menciptakan suasana yang menyejukkan/rileks dengan menghindari suasana yang menegangkan c. Semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya secara aktif mengenai apa yang telah didemonstrasikan Langkah Mengakhiri a. Memberikan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran b. Melakukan evaluasi bersama mengenai jalannya proses demonstrasi untuk perbaikan pada pertemuan selanjutnya
3.5. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain
40
(Sugiyono, 2013 :244). Hasil analisis disusun untuk mendeskripsikan Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran tari halibambang di SMP Wiyatama Bandar Lampung.
Langkah-langkah analisis data pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Mengamati aktivitas siswi selama proses pembelajaran tari halibambang menggunakan metode demontrasi. 2. Memberi nilai hasil tes praktik Proses penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran tari halibambang pada pembelajaran tari di SMP Wiyatama Bandar Lampung, dengan menggunakan rumus sebagai berikut
N=
× skor ideal
3. Menganalisis hasil tes tari halibambang dengan menggunakan metode demonstrasi yang dianalisis menggunakan lembar pengamatan tes praktik dengan baik dan benar. 4. Membuat kesimpulan tentang pembelajaran tari halibambang menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Wiyatama Bandar Lampung.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
dan
pembahasan
pada
penelitian
yang
dilakukan
terhadappembelajaran tari halibambang menggunakan metode demonstrasi di kegiatan ekstrakurikuler SMP Wiyatama Bandar Lampung dapat disimpulkan bahwa : 1. Proses pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan prosedur metode demonstrasi. Pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan 4 langkah penggunaan metode demonstrasi yaitu ; langkah persiapan yang dapat dilihat dari RKH yang telah dibuat, langkah pembukaan pada kegiatan awal pembelajaran, langkah pelaksanaan pada kegiatan inti pembelajaran dan langkah mengakhiri dapat dilihat dari kegiatan penutup pembelajaran. 2. Hasil pembelajaran dapat disimpulkan terdapat 3 siswa yang dinyatakan belum tuntas menarikan tari halibambang. Ketiga siswa tersebut adalah siswa dengan inisial AT, AJ dan SR. Penentuan ketidak tuntasan 3 siswa tersebut berdasarkan penilaian yang telah dilaksanakan pada pertemuan keenam yang memiliki 3 aspek penilaian yaitu; wiraga, wirasa dan wirama. Setelah dilakukan perhitungan nilai diperoleh hasil bahwa 3 siswa
105
tersebut tidak tuntas karena tidak memenuhi nilai 75 sebagai standar nilai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimum) dan 5 siswa dinyatakan tuntas menarian tari halibambang. Dengan hasil perolehan tersebut maka proses pembelajaran tari halibamabang di SMP Wiyatama dapat dikatakan berjalan dengan baik. 3. Berdasarkan prolehan penilaian aktivitas siswa dari 3 jenis penilaian yaitu visual aktivities, listening activities, motor activities di peroleh hasil yaitu : a. Visual Activities Dilihat dari aktivitas siswa visual activities, pada pertemuan pertama ke pertemuan ke dua mengalami penurunan aktifitas siswa dari baik sekali menjadi baik. pada pertemuan ketiga sampai terahir mengalami peningkatan aktifitas siswa dari baik menjadi sangat baik. b. Listening Activities Dilihat dari aktifitas siswa Listening Aktivities pada pertemuan pertama sampai terahir mengalami peningkatan hasil belajar terhadap aktifitas siswa dari baik menjadi sangat baik. c. Motor Activities Dilihat dari aktifitas siswa Motor Aktivities pada pertemuan pertama sampai kedua mengalami penurunan aktifitas siswa dari cukup menjadi kurang. pertemuan kedua sampai dengan ketiga mengalami peningkatan aktivitas siswa dari kurang menjadi cukup dan pertemuan ke tiga sampai terahir tidak mengalami perubahan aktifitas siswa tetap pada kategori cukup.
106
5.2.Saran Dari hasil penelitian ini terdapat beberapa saran yang bisa digunakan untuk peningkatan proses pembelajaran maupun penelitian yang berhubungan dengan materi ini, diantaranya : 1. Kepada pihak sekolah disarankan untuk dapat meningkatkan sarana dan prasana agar tujuan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru dapat tercapai dengan maksimal. 2. Kepada guru sebaiknya melakukan pendekatan kepada siswa untuk mengetahui karakteristik dan tingkat kecerdasannya, agar tidak ada siswa dengan kecerdasan yang rendah semakin tertinggal prestasinya dari siswa lain. Hal ini sanga berpengaruh terhadap pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan metode demonstrasi agar pembelajaran berlangsung lebih menarik dan berkesan bagi siswa. 3. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya aktivitas guru dan siswa agar lebih ditingkatkan guna mendapatkan pembelajaran yang lebih detail. 4. Untuk sekolah diharapkan mencari guru seni tari yang mempunyai latar belakang pendidikan seni tari juga agar proses pembelajaran dapat lebih maksimal dan terarah.
141
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. B. Uno. 2010. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Depdikbud Lampung. 1993. Deskripsi Tari Halibambang. Bandar Lampung Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari. Malang: Perpustakaan Nasional. Kementrian Pendidikan RI. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan tentang Pembinaan Kesiswaan. Kementrian Pendidikan RI. 2008. Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep/O/1992. Novrinda, Djuwita, Titik Nurhayati. 2004. Diskripsi Tari Melinting. UPTD Taman Budaya Provinsi Lampung: Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Nurgiantoro, Burhan.1988. Penilaian dalam pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sagala, Syaiful, Haji. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Soeteja, Zakaria, dkk. 2009. Bahan Ajar Cetak Pendidikan Seni. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan Nasional.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Suryosubroto. 2012. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Wetty S, Ni Nyoman. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Lampung: FKIP/Pendidikan Bahasa dan Seni.