24 PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DALAM KONTEKS MUSIK MELAYU
Sarah Marliesa Hutapea
Abstrak Musik merupakan bagian dari kebudayaan yang menjadi akar kehidupan. Dalam dunia pendidikan, musik menjadi salah satu media pengantar yang baik. Dalam konteks pembelajaran seni budaya di sekolah, seni musik merupakan bagian dari kurikulum yang menjadi kewajiban siswa untuk mempelajarinya. Tulisan ini memuat materi Musik Melayu sebagai salah satu contoh seni musik dalam pelajaran seni budaya. Dalam tulisan ini juga ada beberapa contoh tabel, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tabel hasil evaluasi siswa. Di dalam tulisan ini juga ada metode penerapan pembelajaran hingga siswa mampu mencapai hasil belajar yang efektif.
Kata Kunci : Pembelajaran, Seni Budaya, Konteks, Musik Melayu A. Pembelajaran Seni Budaya Musik Melayu di Sekolah Dalam penentuan materi pembelajaran musik Melayu di sekolah harus ada yang merupakan bagian dari implementasi pembelajaran musik daerah Sumatera Utara merupakan salah satu dari sejumlah kompetensi dalam bidang studi seni musik. Menurut Luhut Manurung, S.Pd, guru bidang studi seni musik SMP Negeri 35 Medan (wawancara, 29 Desember 2010), penyusunan silabus untuk bidang studi seni musik mengacu kepada keberadaan musik tradisional dari keseluruhan etnik Sumatera Utara yang mencakup fungsi setiap musik etnik dalam siklus kehidupan masyarakatnya. Secara menyeluruh penerapan materi seni musik pada dalam pembelajaran di sekolah adalah sebagai berikut : 1. Mengapresiasi karya seni musik yang mencakup : (a) mengidentifikasi jenis lagu daerah Sumatera Utara (setidaknya mencakup kajian musik Etnik Melayu, Batak Toba, Simalungun, Mandailing/Angkola, Karo, Pakpak/Dairi, Pesisir, dan Nias), (b) menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan lagu daerah Sumatera Utara. 2. Mengekspresikan diri melalui karya seni musik yang mencakup : (a) mengaransir secara sederhana karya lagu daerah Sumatera Utara (Etnik Melayu, Batak Toba, Simalungun, Mandailing/Angkola, Karo, Pakpak/Dairi, Pesisir, dan Nias), (b) menampilkan hasil aransemen karya lagu daerah Sumatera Utara (semester ganjil) 3. Mengapresiasi karya seni musik yang mencakup : (a) mengidentifikasi ragam musik daerah Sumatera Utara, (b) menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni musik daerah Sumatera Utara. 4. Mengekspresikan diri melalui karya seni musik yang mencakup : (a) mengaransir secara sederhana lagu daerah Sumatera Utara, (b) menyajikan karya seni musik daerah Sumatera Utara secara perorangan dan berkelompok di kelas. (semester genap). Berdasarkan implikasi dan penentuan masing-masing standar kompetensi atau kompetensi dasar pada bidang studi seni musik tersebut, selanjutnya guru seni musik, membuatnya dalam beberapa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencakup standar, kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi. Dokumen ini Diunduh dari Jurnal Online Grenek (Seni Musik) Unimed
25 Dengan mengacu kepada standar kompetensi tersebut, maka materi pembelajaran musik daerah Sumatera Utara mencakup kajian musik tradisional Etnik Melayu, Batak Toba, Simalungun, Mandailing/Angkola, Karo, Pakpak/Dairi, Pesisir, dan Nias. Dari sejumlah jenis musik etnis Sumatera Utara tersebut, minimal beberapa di antaranya harus diajarkan sebagai salah satu kompetensi yang harus dipahami oleh peserta didik. Dalam hal ini peneliti mendeskripsikan pembelajaran seni budaya dalam konteks muasik daerah Melayu. Musik Tradisional Melayu Musik tradisional Melayu adalah musik yang penggunaannya berkaitan dengan struktur kebiasaan masyarakat (etnik) Melayu. Seperti pada berbagai upacara ritual yang mencakup aspek keagamaan, adat-istiat dan, dan hiburan. Ensambel musik tradisional melayu disebut dengan Nobat Diraja, terdiri dari 6 buah alat musik yaitu : (1) Satu buah gendang besar berkulit satu sisi, (2) Sebuah terompet Nafiri, (3) dua buah Serunai, (4) dua buah gendang panjang yang 2 sisi kulitnya disebut Gendang Nobat, (5) Dua buah kopokkopok atau semacam besi, (6) satu buah Gong Maha Guru (Takari, 2010). Selain dalam formasi ensambel Nobat Diraja, terdapat bentuk ensambel lainnya yang terdiri dari alat-alat musik seperti biola, bas, gitar, akordeon dan gendang. Musik tradisional melayu selain berfungsi untuk mengiringi ragam tari Melayu, juga digunakan untuk mengiringi lagu-lagu yang dimainkan dalam teater Makyong seperti lagu berjudul Barat Menganju, Mengambur, Mengulit, Kijang Emas, Timang-timang Welu, dan sebagainya. Bentuk struktur musik daerah Melayu sebagai musik pop daerah memiliki teks musik yang disusun dalam bentuk pantun. Lagu-lagu bergaya langgam Melayu memiliki ragam tema yang kesemuanya mencerminkan dinamika kehidupan masyarakat Melayu seperti tema tentang ketuhanan, alam dan lingkungan hidup, cinta (asmara), kemanusiaan, patriotisme dan sosial dengan segala macam persoalannya. Bentuk struktur musik langgam Melayu pada umumnya tergolong sederhana sebagaimana halnya dengan lagu-lagu rakyat lainnya, yaitu berbentuk ABA, AABA. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya lagu-lagu langgam Melayu dikembangkan dari satu motif atau dua motif lagu. Pola penggarapan musik dan gaya bernyanyi mencadi sebuah ciri khas yang membedakannya dengan lagu-lagu rakyat lainnya. Dari uraian tersebut di atas dapat dikatakan bahwa keberadaan musik daerah Melayu masih tetap eksis di daerah Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, kendati popularitasnya tidak seperti yang terjadi pada tahun 1970-an. Menurunnya popularitas tersebut disebabkan oleh pengaruh perkembangan musik pop sejalan dengan perkembangan teknologi informasi seperti radio dan televisi yang sangat gencar. Setelah melakukan apresiasi dalam hal identifikasi peranan dan fungsi musik daerah Melayu dalam kaitannya dengan tradisi adat serta hiburan pada masyarakat Melayu, juga melakukan identifikasi alat-alat musik yang digunakan baik dalam bentuk ansambel, maupun sebagai alat musik individual. Dalam hal ini guru memperdengarkan rekaman musik daerah Melayu melalui CD atau kaset rekaman. Penerapan Pembelajaran Musik Daerah Melayu di Sekolah Penerapan pembelajaran musik daerah Melayu pada siswa sekolah, berpedoman pada penyusunan standar kompetensi, kompetensi dasar yang telah memuat indikator pencapaian pembelajaran yang selanjutnya merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (BNSP, 2009) seperti pada uraian berikut ini : Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran :
Dokumen ini Diunduh dari Jurnal Online Grenek (Seni Musik) Unimed
26 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN MATERI POKOK KELAS/SEMESTER ALOKASI WAKTU
: SMP Negeri 35 Medan : Seni Budaya / Seni Musik : Mengapresiasi Musik Daerah Melayu : VII / 1 : 3 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni musik daerah Melayu II. Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang musik tradisional dalam konteks budaya masyarakat Sumatera Utara khususnya etnik Melayu 1.2 Mengidentifikasi ragam alat-alat musik daerah Melayu III. Tujuan Pembelajaran : - Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur musik daerah Melayu - Dapat mengenal jenis-jenis alat musik Melayu serta karakter dari masing-masing alat musik - Siswa dapat membuat klasifikasi jenis-jenis instrumen melalui pengamatan dari pertunjukan musik daerah Melayu IV. Indikator : 1.1.1 Mengidentitifikasi latar belakang musik daerah Melayu sesuai dengan kehidupan masyarakat Melayu 1.1.2 Mengidentifikasi fungsi musik tradisional sesuai dengan kehidupan masyarakat Melayu 1.1.3 Mengidentifikasikan karya musik daerah etnik Melayu V. Materi Pembelajaran : - Latar belakang musik daerah Melayu - Fungsi musik tradisional dalam siklus kehidupan etnik Melayu mulai dari sistem religi, adat istiadat, dan hiburan. - Karya-karya musik/lagu daerah Melayu serta tokoh-tokohnya VI. Model / Metode Pembelajaran : - Ceramah - Demonstrasi VII. Sumber / Alat/ Bahan : - Buku Seni Musik, Penerbit CV. Lamtorang - Kumpulan lagu-lagu daerah nusantara - Recorder, Gitar, Keyboard VIII. Kegiatan Pembelajaran
AKTIVITAS
No GURU
A
SISWA
Pertemuan ke-1 KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN - Persiapan/salam - Memberikan pertanyaan singkat. KEGIATAN MENYAJIKAN PELAJARAN
- Siswa menjawab pertanyaan secara lisan
Dokumen ini Diunduh dari Jurnal Online Grenek (Seni Musik) Unimed
27 - Memberikan materi - Memberikan penjelasan - Siswa memperhatikan - Memberikan contoh dengan alat peraga - Mendengarkan satu sample - Siswa mendengar pertunjukan - Memberikan contoh soal/masalah B
C
Pertemuan ke-2 - Guru mengawali pelajaran dengan mengajak mengadakan review - Siswa mengikuti inspelajaran sebelumnya. truksi guru - Menjelaskan informasi yang berkenaan dengan materi inti pada pertemuan ke-1 sebelumnya. - Mempersiapkan media pembelajaran. - Memperdengarkan sample pertunjukan. KEGIATAN MENUTUP PELAJARAN - Memberikan tugas pengamatan atau melihat rekaman seni pertunjukan musik daerah Melayu Pertemuan ke-3 - Guru mengawali pelajaran dengan - Siswa memperhatikan mengajak mengadakan review pelajaran sebelumnya. - Menjelaskan informasi yang berkenaan dengan materi inti pada pertemuan ke-2 sebelumnya. - Evaluasi dalam tes tertulis. - Siswa mengikuti tes tertulis
IX. Penilaian Bentuk Penilaian
: essay test
Nilai Akhir : Perolehan Skor x 100 Skor Maksimum
Dokumen ini Diunduh dari Jurnal Online Grenek (Seni Musik) Unimed
28 Metode Pembelajaran Musik Daerah Melayu pada siswa di Sekolah Dalam pembelajaran musik daerah Sumatera Utara (Musik Tradisional Melayu) pada siswa di sekolah, diterapkan dengan menggunakan metode pengamatan dimana guru terlebih dahulu memperdengarkan rekaman beberapa komposisi musik tradisional Melayu dalam bentuk instrumental dan gabungan vokal dan instrumental. Pada saat setelah proses mendengar selesai, guru menjelaskan keterkaitan ragam komposisi musik / lagu-lagu tersebut dengan peragaan tari dalam pelaksanaan upacara tertentu seperti, upacara menyambut tamu, upacara adat perkawinan, atau upacara yang bersifat hiburan. Kemudian siswa ditugaskan untuk menyimak komposisi tersebut, setelah mendengar musik, siswa diberi pertanyaan secara bergilir untuk menyebut nama alat-alat musik yang digunakan pada komposisi yang diperdengarkan tersebut. Dalam hal ini guru sebelumnya telah memperdengarkan karakter bunyi dari masing-masing alat musik daerah Melayu. Adapun lagu yang diperdengarkan melalui kaset rekaman pada kegiatan belajar mengajar tersebut adalah lagu berjudul, Tudung Periuk seperti pada notasi berikut ini :
Tudung Periuk Lagu Daerah Melayu
Media Pembelajaran Musik Daerah Melayu pada Siswa di Sekolah Membuat sebuah materi pelajaran menjadi sederhana dan menarik merupakan sebuah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Dalam pembelajaran musik tradisional Daerah Melayu, dapat diimplementasikan dengan baik dengan menggunakan media pembelajaran seperti memperdengarkan rekaman musik daearah Melayu melalui Tape Recorder dan CD, serta gambar-gambar berbagai alat musik daerah Melayu. sehingga suasana pembelajaran dengan sendirinya mendapat perhatian yang serius dari peserta didik, dalam upaya mengenal salah satu jenis musik tradisional yang ada di daerah Sumatera Utara yaitu musik daerah etnik Melayu. Materi pembelajaran tersebut mencakup apresiasi musik yang mencakup peranan dan fungsi musik/lagu dalam siklus kehidupan masyarakat Melayu, pengenalan karakter komposisi musik/lagu, serta pengenalan tokoh-tokoh musik daerah Melayu. Dokumen ini Diunduh dari Jurnal Online Grenek (Seni Musik) Unimed
29 Dengan adanya media pembelajaran tentu akan dapat menciptakan suasana pembelajaran dengan penuh perhatian dari peserta didik. Kondisi seperti ini dengan sendirinya akan mepermudah guru untuk menerapkan inti atau indikator pembelajaran yang mencakup fungsi musik Melayu dengan tradisi yang ada pada masyarakat Melayu. Menurut penulis, penggunaan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru seni musik saat pelaksanaan pembelajaran musik tradisional Melayu, sudah sangat baik. Sebab guru telah berhasil untuk mentransfer sebuah pengetahuan (penerapan indikator pembelajaran) mengenai musik daerah Melayu dalam kaitannya dengan siklus kehidupan masyarakatnya dalam konteks adat istiadat maupun hiburan. Hasil Pembelajaran Musik Daerah Melayu Pada Siswa Sebagaimana dikemukakan pada RPP, bahwa pembelajaran musik daerah Melayu dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, dimana tahap evaluasi dilakukan pada pertemuan ke dua yakni 25 menit sebelum akhir jam pelajaran. Untuk menentukan hasil pembelajaran musik daerah Sumatera Utara, dalam hal ini musik etnik Melayu, guru seni musik, melakukan evaluasi untuk melihat tingkat keberhasilan siswa dalam menyerap indikator atau tujuan pembelajaran. Penentuan nilai sebagai hasil pembelajaran dilakukan dengan berpedoman kepada beberapa aspek antara lain : Aspek isi pendidikan. Artinya siswa dapat menguasai materi pelajaran yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini tentu harus didukung oleh metode dan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Dengan berpedoman pada aspek tersebut, guru dapat memberikan nilai pada masing-masing siswa melalui ujian tulis yang mencakup keseluruhan materi pembelajaran musik daerah Melayu yang telah diajarkan. Soal yang dibuat dalam pelaksanaan evaluasi berbentuk essay test yang terdiri dari 10 pertanyaan (lampiran 1) Dalam hal ini penulis mengambil nilai dari salah satu kelas pararel yaitu Kelas VIIA yang terdiri dari 40 orang. Dari daftar kumpulan nilai tersebut ditemukan hasil pembelajaran musik daerah Melayu seperti pada tabel berikut ini:
Contoh Tabel Nilai Hasil Perolehan Nilai Evaluasi Pembelajaran Seni Budaya Dalam Konteks Musik Daerah Melayu Siswa Kelas VII A SMP Negeri 35 Medan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kode Siswa 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014
Nilai 55 85 60 85 75 80 75 85 90 90 65 70 85 80
Dokumen ini Diunduh dari Jurnal Online Grenek (Seni Musik) Unimed
Keterangan D A D A B B B A A A C C A B
30 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039 040
90 70 75 65 80 70 70 80 65 70 85 65 65 85 70 85 70 65 90 65 80 75 75 75 80 80
A C B C B C C B C C A C C A C A C C A C B B B B B B
Dari hasil perolehan nilai pembelajaran seni budaya dalam konteks musik daerah Melayu pada siswa kelas VII SMP Negeri 35 Medan , dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu : 1. Nilai 85 – 100 kategori sangat baik (A) 2. Nilai 75 - 84 kategori baik (B) 3. Nilai 65 – 74 kategori cukup (C) 4. Nilai 55 - 64 Kategori kurang baik (D) Kesimpulan Dengan mengacu kepada standar kompetensi pada standar isi, maka materi pembelajaran musik daerah Sumatera Utara khususnya kajian musik etnik Melayu mencakup apresiasi dan ekspresi. Apresiasi membahas tentang peranan musik/lagu dalam siklus kehidupan etnik Melayu, pengenalan alat musik dan karakter bunyi masing-masing alat musik. Sedangkan ekspresi musik dilakukan dengan mempelajari atau menyanyikan lagulagu daerah Melayu dengan menggunakan iringan alat musik.
Dokumen ini Diunduh dari Jurnal Online Grenek (Seni Musik) Unimed
31 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bina Aksara Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP). 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Gustina, Susi. (2005). Pendidikan Musik Kreatif : Alternatif Model Pembelajaran Musik di Sekolah. Dalam Jurnal Seni Musik , Vol. 2 No.2. Tangerang : Jurusan Musik – Fakultas Ilmu Seni UPH. Koentjaraningrat. (1985). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia. Maryaeni (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara. Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan Praktis. Bandung : Remaja Rosdakarya. Pasaribu, Ben M. (2004). “Musikalitas + Etnisitas = Pluralitas”. Dalam Pluralitas MusikEtnik, Medan : Pusat Dokumentasi Kebudayaan Batak Universitas HKBP Nommensen. Pusat Pembinaan Bahasa (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Simbolon, Betman, 2008. Seni Budaya (Seni Musik) Untuk SMP Jilid 1. Medan : Lamtorang, Sinaga, Poltak. 2010. Wawasan Seni Musik 1. Medan : Lamtorang. Soeharto, M. (1992). Kamus Musik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Soedarsono, RM. (1999). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan Dan Seni Rupa. Jakarta : MSPI. Surakhmad, Winarno. (1992) . Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito. Suriasumantri, Jujun S. (1992). Nilai Budaya Dalam Proses Pendidikan. Dalam Majalah Analisis Kebudayaan Tahun II No.1. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Syafrudin. (2005). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bandung : Remaja Rosdakarya. Takari, Muhammad. 2010. Fungsi dan Bentuk Komunikasi dalm Lagu dan Tari Melayu di Sumatera Utara. (Disertasi). Kuala Lumpur : Jabatan Pengajian MediaFakulti Sastera dan Saikns SosialUniversiti Malaya. Waldi. (2005). Kiat Guru Membelajarkan Siswa. Dalam Majalah Pendidikan Gerbang Edisi 11 Thn.IV. Yogyakarta : Lembaga Penelitian dan Pendidikan UMY. Dokumen ini Diunduh dari Jurnal Online Grenek (Seni Musik) Unimed