PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BACAAN AL-QUR’AN (Studi Kasus SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang dan SMK Saraswati Salatiga)
Oleh WIDAYANTI, S. PdI NIM. 12010150012
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2017
MOTTO ( HR. Tirmidzi ) “Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh” ( MC. Umam ) “Tetaplah selalu percaya bahwa setiap usaha pasti akan menghasilkan sesuatu. Tanamkan sikap itu di dalam hati, jangan menyerah.” ( Imam Ghazali ) “JIka kamu tak sanggup menahan lelah karena belajar, kamu harus sanggup menahan derita karena kebodohan”
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan kepada : 1.
Kedua Orang Tua terhebatku Bp. H. Gunadi dan Ibu Hj. Surti yang selalu menyayangi, mendoakan dan memotivasi dalam belajar.
2.
Suamiku tercinta Muhammad Choerul Umam, S.PdI dan anakku Muhammad Brilliant Rahadianjaya yang menjadi penyejuk dalam hidupku.
3.
Orang tuaku Bp. Abdul Mutholib dan Ibu Siti khatijah yang selalu memotivasi dan mendoakan.
4.
Kakak-kakakku tercinta (Umi Rozikoh,S.Pd dan Mbak Romdonah) yang selalu mendukung dan mendoakanku.
5.
Dr. Winarno, S.Si., M.Pd selaku pembimbing tesis yang dengan sabar meluangkan waktu dan memberikan ilmunya kepada penulis.
6.
Semua dosen Pascasarjana IAIN Salatiga
7.
Rekan-rekan guru di SMKN 2 Salatiga
8.
Rekan-rekan mahasiswa pasca sarjana IAIN Salatiga tahun 2015
Abstrak PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BACAAN AL QUR’AN (Studi Kasus SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga)
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Yang pertama adalah mendeskripsikan proses pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang digunakan guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga. Yang kedua adalah untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan studi kasus. Peneliti melakukan wawancara dengan Guru PAI untuk memperoleh data serta melakukan wawancara dengan siswa untuk mengecek kualitas bacaan Al-Qur’an siswa. Peneliti melakukan pengamatan tentang penggunaan media berbasis teknologi dan informasi terhadap peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi khususnya dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga kurang dimanfaatkan dengan baik karena masih ada media atau alat bantu yang tersedia tetapi tidak dimanfaatkan dalam pembelajaran, selain itu ada kendala lain yaitu guru juga kurang mampu dalam mengoperasikan media berbasis teknologi dan informasi. Ketersediaan sarana dan prasarana di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga dari segi jenis cukup lengkap tapi jumlahnya masih kurang. Kendala lainnya adalah kondisi media pembelajaran yang dimiliki masih kurang diperhatikan oleh pihak sekolah, misalnya saja ada salah satu media komputer di kelas yang mengalami kerusakan tetapi tidak segera diperbaiki. Kata Kunci: Pemanfaatan Media Pembelajaran, Teknologi dan Informasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Bimbingan Tesis Lampiran 2. Surat Permohonan Izin penelitian di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang Lampiran 3. Surat Permohonan Izin penelitian di SMK Saraswati Salatiga Lampiran 4. Berita Acara Ujian Proposal Tesis Lampiran 5. Surat Keterangan Melakukan penelitian di SMK Saraswati Salatiga Lampiran 6. Surat Keterangan Melakukan penelitian di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang Lampiran 7. Pedoman wawancara untuk guru Lampiran 8. Pedoman wawancara untuk siswa Lampiran 9. Lembar Observasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi, media merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Sebagaimana menurut Oemar Hamalik mendefinisikan
media
sebagai
teknik
yang
digunakan
untuk
lebih
mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran sekolah.1 Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga, guru menghadapi fenomena yang terjadi bahwa semakin anak tumbuh menjadi dewasa mereka akan malu dan enggan dalam hal mempelajari Al Qur’an, salah satunya mempelajari Baca Tulis Al-qur’an. Pada anak usia remaja termasuk didalamnya siswa SMK, tujuan mereka akan terfokus kepada apa yang akan mereka jalani esok setelah mereka lulus yaitu dunia kerja. Banyak kasus yang terjadi pada siswa SMK sebagian besar belum bisa membaca Al-Qur’an dikarenakan banyak faktor yang telah diuraikan diatas. Berbagai upaya dilakukan oleh guru tetapi hasilnya belum maksimal. Media pembelajaran interaktif yang menarik dan efektif yang berbasis tekonologi dan informasi sangat dibutuhkan untuk mengenalkan materi supaya dikenal oleh guru dan siswa. Sehingga dengan adanya media pembelajaran
1
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005, 125.
yang menarik dapat mempermudah guru dalam melakukan penjelasan materimateri yang akan disampaikan. Di SMK Saraswati Salatiga masih menggunakan kurikulum KTSP sedangkan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang sudah menggunakan kurikulum 2013 dimana peserta didik dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran pendidikan agama Islam. Guru semestinya memanfaatkan dan menggunakan alat yang murah dan efisien, dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Guru pendidikan agama Islam Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga berupaya mengoptimalkan pemanfaatan media pembelajaran yang sudah lengkap meliputi ketersediaan Gadget, laptop dan kelas yang sudah terpasang LCD Proyektor, speaker aktif serta kabel VGA. B. Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah Media memiliki peran penting dalam pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan berkembangnya kurikulum dalam pendidikan yang menuntut
adanya
inovasi-inovasi
dalam
mempermudah
proses
pembelajaran supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Permasalahan
yang
dihadapi
ketika
menyinggung
media
pembelajaran adalah kemampuan guru mengukur dirinya sendiri. Guru menganggap bahwa media pembelajaran sebagai sesuatu yang ribet dan tidak jarang merasa takut jika salah dalam mengoperasikan komputer.
b. Pembatasan Masalah Fokus dalam penelitian ini adalah melihat apakah pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat memudahkan siswa dalam memahami bacaan Al Qur’an siswa. c. Perumusan Masalah 1. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi oleh guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga 2. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi dan Informasi yang digunakan guru PAI dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga? C. Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Penelitian ini mempunyai tujuan mendeskripsikan proses pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang digunakan guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga b. Untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran Agama Islam berbasis teknologi dan informasi dalam meningkatkan kualitas bacaan
Al-qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis Manfaat
teoritis
dari
penelitian
ini
diharapkan
mampu
memberikan sumbangsih terhadap perkembangan khasanah ilmiah bagi pengembangan penggunaan media pembelajaran
berbasis
teknologi dan informasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber yang akurat untuk memberikan informasi dan rekomendasi baik bagi peneliti, peserta didik, guru, dan sekolah guru mengenai pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan kualitas bacaan Al-Qur’an. D. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Pertama, penelitian Dwi Purwanto, Penelitian tersebut difokuskan pada masalah rendahnya motivasi belajar siswa. Adapun hasilnya adalah media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.2 Kedua, penelitian Setiya utari, Alfiani, Selly Feranie, Lina Aviyanti, Ika MusTeknologi dan Informasia Sari & Lilik Hasanah. Penelitian ini membahas tentang Cmaptools berbasis Cycle 5E Learning Media 2
Dwi Purwanto, “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa” , Tesis,UIN Jakarta, 2009, 50-51.
Prototype (5E PMBCT) karena dapat membantu siswa belajar dari pengalamannya sendiri sehingga mereka dapat menerapkan konsep dan juga dengan menggunakan media berbasis ICT, adalah mungkin untuk memvisualisasikan konsep abstrak fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas bacaan dan hafalan kognitif dengan perubahan yang dinormalisasi (g) senilai 0,58 dengan kategori sedang. 3 Ketiga, penelitian Meilani Safitri, Yusuf Hartono, Somakin. Berdasarkan filed test diketahui bahwa media ajar interaktif memiliki efek potensial terhadap hasil belajar siswa terlihat dari hasil pencapaian nilai akhir siswa yaitu kategori baik sekali.4 Keempat, Penelitian Victoria Oyedele, John Rwambiwa, Attwell Mamvuto, bahwapenggunaan media dan teknologi dalam pembelajaran dengan Educational Media dan Technology (EMT). menunjukkan bahwa peserta didik
Hasil penelitian
menghargai peraturan dalam EMT
selama proses pembelajaran, dan mempraktekkan fasilitas-fasilitas EMT sesuai fungsi dan semua fasilitas yang tidak sesuai dengan teknologi modern seperti beberapa peralatan kuno dan text book material (buku Paket) tidak dipergunakan.5
3
Utari, Alfiyani, Selly Feranie, Lina Aviyanti, Ika mUstika Sari & Lilik Hasanah, “Application of Learning Cycle 5e Model Aided Cmaptools-Based MediaPrototype to Improve Student Cognitive Learning Outcomes”, Asian Social Science, Volume 5, Number 4, (2013), 6. 4 Meilani Safitri, Yusuf Hartono, Somakin, “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macromedia Flash untuk Siswa Kelas VII SMP”, Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Volume 5, Number 2, (2013), 37-38. 5 Victoria Oyedele, John Rwambiwa, Attwell Mamvuto, “Using Educational Media and Technology in Teaching and Learning Processes: A Case Of Trainee Teachers at Africa University”, Academic Research International, Volume 4, Number 1 (January 2013), 298.
Kelima, penelitian Ahmad Hasyim Fauzan, bahwa penelitian tersebut difokuskan untuk mencari tahu tujuan dari Kurikulum Baca Tulis Quran (BTQ). Hasil dari penelitian ini adalah Dengan adanya BTQ sistem pembelajaran untuk anak didik atau warga belajar menjadi bertambah.6 2. Kerangka Teori Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa.7 Media pembelajaran meliputi alat pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, gambar bingkai (slide), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Media yang digunakan dalam pembelajaran dapat dipilih oleh pendidik untuk menunjang pembelajaran yang dilaksanakan pada hari tersebut. Media yang digunakan sebaiknya sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga media berfungsi dengan tepat.8 Manfaat media pembelajaran yaitu: 1) Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka, 2) Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran, 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata,
6
Ahmad Hasyim Fauzan, “Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Sebagai Upaya Peningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran”, Ar-Risalah, Vol. 8, No. 1 (April 2015), 27. 7 Arif S Sadiman, dkk, Media pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. 8 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, 4.
4) Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.9 Teknologi dan informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah,
menafsirkan,
menyimpan,
mengorganisasikan,
dan
menggunakan data secara bermakna.10 Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi adalah alat perantara teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk memperoleh,
mengirimkan,
mengolah,
menafsirkan,
menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas yang digunakan dalam proses pembelajaran. E. Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan studi kasus. Peneliti melakukan wawancara dengan Guru PAI untuk memperoleh data serta melakukan wawancara dengan siswa untuk mengecek kualitas bacaan AlQur’an siswa. Peneliti melakukan pengamatan tentang penggunaan media berbasis teknologi dan informasi terhadap peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an.
9
Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, Media Pengajaran, Bandung: PT. Sinar Baru, 1997, 8. Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, 135. 10
Dokumentasi yang digunakan berupa gambar kegiatan siswa saat pembelajaran, catatan lapangan, dan arsip-arsip tertulis terkait media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi. Proses analisa data yang telah diperoleh melalui observasi, interview dan dokumentasi. Metode penelitian kualitatif tidak mengendalikan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka atau metode statistik.11 F. Sistematika Penulisan Bab 1 berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II berisi profil SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga, Bab III berisi tentang Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi Bab IV hasil penelitian serta pembahasan Adapun Bab V adalah penutup yang memuat kesimpulan dan saran. Bagian akhir dari tesis ini terdiri dari daftar pustaka dan berbagai lampiran yang terkait dengan peneleitian.
11
150.
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003,
BAB II MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI
A. Pengembangan media pembelajaran PAI berbasis teknologi dan informasi Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi sebagai perantara atau penyampai isi berupa informasi pengetahuan berupa visual dan verbal untuk keperluan pembelajaran.12 Melalui media pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa lebih menjadi konkret. Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam proses pembelajaran adalah untuk memenuhi kebutuhan belajar serta meningkatkan kreativitas dan efisiensi dalam belajar. 13 1. Media Pembelajaran Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses pendidikan. Maka dari itu media pendidikan merupakan faktor yang sangat 12
Azhar Arsyad, Media …, 4. Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, 9. 13
penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Media pembelajaran merupakan peralatan yang mengantar informasi atau pesan-pesan yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud pengajaran.14 Banyak ahli yang memeberikan batasan tentang media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri.15 Media pembelajaran memiliki beberapa nilai praktis diantaranya: a) media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman siswa, b) media pembelajaran dapat membangkitkan semangat belajar yang baru dan membangkitkan motivasi serta merangsang kegiatan siswa dalam belajar, c) media pembelajaran dapat mempengaruhi abstraksi, d) Media pembelajaran dapat memperkenalkan, memperbaiki, meningkatkan, dan memperjelas pengertian konsep dan fakta, e) Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia, f) Media dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu, g) media dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda atau peristiwa langka dan berbahaya ke dalam kelas.16 Di dalam kegiatan belajar mengajar digunakan media pembelajaran atau sarana teknologi pembelajaran. Hal ini berdasarkan pandangan behaviourisme yaitu bahwa proses pembelajaran terjadi sebagai hasil pengajaran yang disampaikan oleh guru melalui atau dengan bantuan 14
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2002, 14. Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2007, 54. 16 Aristo Rahadi, Media Pembelajaran, Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003, 18-19. 15
media. Namun dalam pandangan konstruktivisme, media digunakan sebagai sesuatu yang memberikan kemungkinan siswa secara aktif mengkontruksi pengetahuan. Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lainlain.17 2. Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan
adalah
"usaha
sadar
yang
dengan
sengaja
dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan."18 Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar atau kegiatan yang 17 18
Nana Sudjana, Ahmad Rifai, Media Pengajaran, Bandung: PT. Sinar Baru, 1992, 2. Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, Bandung: Angkasa, 2003, 11.
disengaja dilakukan untuk membimbing sekaligus mengarahkan anak didik menuju terbentuknya pribadi yang utama (insan kamil) berdasarkan nilai-nilai etika Islam dengan tetap memelihara hubungan baik terhadap Allah Swt (HablumminAllah), sesama manusia (hablumminannas), dirinya sendiri dan alam sekitarnya. b. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan pendidikan secara formal diartikan sebagai rumusan kualifikasi, pengetahuan, kemampuan dan sikap yang harus dimiliki oleh anak didik setelah selesai suatu pelajaran di sekolah, karena tujuan berfungsi mengarahkan, mengontrol dan memudahkan evaluasi suatu aktivitas sebab tujuan pendidikan itu adalah identik dengan tujuan hidup manusia.19 a) Tujuan Umum Tujuan umum Pendidikan Agama Islam adalah untuk mencapai kualitas yang disebutkan oleh Al-Qur'an dan hadits sedangkan fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung 19
2002, 16.
Armai arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers,
jawab.
Untuk
mengemban
menyelenggarakan
suatu
fungsi
sistem
tersebut
pendidikan
pemerintah
nasional
yang
tercantum dalam Undang-Undang dasar No. 20 Tahun 2003.20 Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup manusia itu menurut Allah adalah beribadah kepada Allah, ini diketahui dari surat al-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi :
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S al-Dzariyat, 56)21 b) Tujuan Khusus Tujuan khusus Pendidikan Agama adalah tujuan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan yang dilaluinya, sehingga setiap tujuan Pendidikan Agama pada setiap jenjang sekolah mempunyai tujuan yang berbeda-beda. 3. Teknologi dan Informasi Teknologi dan informasi merupakan segala aspek yang terkait dengan
20
pemrosesan,
manipulasi,
pengelolaan
dan
transfer
atau
Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendidikan Historis, Teoritik, dan Praktis, Jakarta: 2005, 36. 21 Ahmad Tohaputra, Al-Qur’an dan terjemahannya, Semarang: Asy Syifa, 2001, 231.
pemindahan informasi antara media menggunakan teknologi tersebut.22 Teknologi dan Informasi didefinisikan sebagai sekumpulan perangkat dan sumber daya teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi, penciptaan, penyebaran, penyimpanan dan pengelolaan informasi. Teknologi ini termasuk komputer, internet, teknologi penyiaran dan telepon.23 Ada lima perspektif yang bisa dilihat dalam peranan teknologi informasi sebagai media pembelajaran Clark yaitu: a) media sebagai teknologi, b) media sebagai tutor atau guru, c) media sebagai agen sosialisasi, d) media sebagai motivator untuk belajar, dan e) media sebagai alat mental untuk berfikir dan memecahkan masalah.24 Jenis-jenis media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi, antara lain: a.
Komputer Komputer
adalah
mesin
yang
dirancang
khusus
untuk
memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.25 Komputer merupakan mesin serbaguna yang dapat dikontrol oleh program, digunakan dalam mengolah data menjadi informasi.
22
Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni, Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta: Andi, 2008, 2. 23 Ariani Niken & Haryanto Dany. Pembelajaran Multimedia di Sekolah Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan Perspektif, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010, 171. 24 Jaka Warsihna, Dilema Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jurnal Teknodik. Edisi no. 16/IX/Teknodik/Juni, 2005, 64. 25 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, … 2002, 53.
Komputer dalam hal ini dapat dimanfaatkan sebagai media dalam pembelajaran.26 b.
Televisi Televisi adalah media pendidikan yang bisa disajikan di dalam kelas serta dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami pada tingkatan pendidikan yang berbeda-beda, namun televisi hanya menyajikan komunikasi satu arah dan tidak dapat menjangkau kelas besar sehingga dikhawatirkan siswa bersikap pasif selama penayangan.
c.
Internet Internet adalah sebuah jaringan komputer global, yang terdiri dari jutaan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan protokol yang sama untuk berbagai informasi secara bersama.27 Bagi dunia pendidikan internet menawarkan akses ke sumber informsi dan juga untuk mencari bahan mengajar, serta siswa dapat belajar sendiri dengan cepat sehingga tidak lagi tergantung pada guru dan buku, disamping itu internet juga dapat dipergunakan untuk memperkaya diri dalam penguasaan ilmu pengetahuan.
B. Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dan Informasi pada Pendidikan Agama Islam Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, 26 27
membangkitkan
motivasi
dan
rangsangan
kegiatan
belajar.
Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni. Pengenalan Teknologi…, 3. Aji Supriyanto, Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta: Salemba Infotek, 2005, 336.
Memanfaatkan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi pada mata pelajaran pendidikan agama islam sebagai alat bantu yang mempermudah bagi guru untuk menyampaikan materi dengan dukungan media teknologi informasi dan komunikasi yang sedang berkembang pesat seperti komputer dengan jaringan internet, komputer dan LCD proyektor. Dengan pemanfaatan media, pembelajaran PAI menjadi lebih menyenangkan dan lebih bervariasi serta meningkatkan ketertarikan siswa untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Media yang dipergunakan sebagai alat bantu dapat menjadi pendorong bagi siswa dan mempermudah untuk memahami materi yang disajikan oleh guru.
BAB III PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI DI SMK TELEKOMUNIKASI TUNAS HARAPAN KAB. SEMARANG DAN SMK SARASWATI SALATIGA A. Gambaran Umum SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang Jumlah guru di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang ada 56. Jumlah siswa total ada 799 siswa, terdiri dari 509 siswa laki-laki dan 290 siswa perempuan. Rombongan belajarnya ada 32. Adapun guru pendidikan agama Islam ada 3 orang yang pertama adalah Bapak Heru Budi,S.Ag,M.Pd, beliau mengajar PAI kelas XII. Yang kedua adalah Ibu Zakiyah Wulansari,S.Ag,M.PdI, beliau adalah GPAI di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan mengampu kelas XI, Dan yang ketiga adalah bapak Ashabul Khoir, S.PdI dan beliau mengampu kelas X di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang. B. Gambaran SMK Saraswati Salatiga Data siswa SMK Saraswati Tahun pelajaran 2016/2017 yaitu terdiri dari kelas X sebanyak 478 siswa, kelas XI terdiri dari 428 siswa, dan kelas XII terdiri dari 434 siswa. Dan total siswanya ada 1240 siswa. Di SMK Saraswati guru PAI berjumlah 3 orang guru dengan kualifikasi semua sudah S1. Adapun nama-nama guru PAI yang ada di SMK Saraswati Salatiga yaitu : Ibu Wiwik Kurniawati, S.PdI, beliau mengampu kelas XII Yang kedua adalah Ibu Nurul Innayah, S.PdI. Beliau mengampu mata pelajaran PAI untuk kelas X. dan yang ketiga adalah Bapak Nurhuda Sandi Utomo, S.PdI dan beliau mengampu mata pelajaran PAI untuk kelas XI.
C. Implementasi pengembangan dan pengelolaan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga 1. Penggunaan Media berbasis Teknologi dan Informasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang a. Penggunaan Media Pembelajaran di SMK Tunas Harapan Semarang Pencapaian tujuan belajar memerlukan media pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal ini dilakukan oleh guru PAI di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang mengingat siswa-siswanya kurang maksimal dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Guru Pendidikan Agama Islam menyusun strategi
pembelajaran dengan memanfaatkan
berbagai media dan sumber belajar dan salah satunya adalah media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi. Untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan siswa dalam belajar, guru Pendidikan Agama Islam SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang memanfaatkan media dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam agar siswa kembali bersemangat dalam belajar. Berdasarkan wawancara pada guru PAI pada tanggal 25 Januari 2017, beliau mengatakan: “Dalam pembelajaran di kelas, terkadang saya memanfaatkan media sebagai alat bantu dalam penyampaian materi pelajaran mbak. Saya menerapkannya di kelas XI yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar
PAI. Media teknologi dan informasi yang saya pakai adalah power point dengan memanfaatkan LCD, tampilannya ada animasi gambar dan berbagai macam warna, kadang juga saya memanfaatkan media audio dalam pembelajaran BTQ sehingga siswa tidak jenuh dan semangat jika ada pelajaran PAI”.28
Media pembelajaran dimanfaatkan dalam pembelajaran oleh guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang sudah dapat dikategorikan baik karena tiap ruang kelas difasilitasi oleh media seperti sound dan LCD Proyektor. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi dan Informasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam telah dilaksanakan beberapa kali oleh guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang. Pelaksanaan pemanfaatan media oleh guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Siswa lebih antusias dalam belajar dan hasil bacaan Al Qur’annyapun mengalami peningkatan daripada sebelumnya. Sesuai dengan hasil wawancara yang menyatakan bahwa: “Dengan adanya media pembelajaran yang menjadi alat bantu saya untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga membuat siswa lebih antusias dalam belajar. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pun anak-anak lebih mudah dalam membaca Al Qur’an dengan lebih baik sehingga siswa menjadi lebih semangat dalam mempelajari alqur’an karena terdapat audio dan tayangan yang membantu dalam membantu membaca al qur’an.”29 28
Wawancara dengan Bapak Ashabul Khoir, M.PdI Guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang Pada tanggal 28 Januari 2017. 29 Wawancara dengan Bapak Ashabul Khoir, M.PdI Guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
Dalam proses belajar mengajar media memiliki fungsi yang sangat penting, dimana dengan menggunakan media pembelajaran guru diberi kemudahan dalam penyampaian materi dan siswa mudah dalam memahami materi yang disampaikan serta meningkatkan motivasi belajar membaca Al-Qur’an. Siswa dalam mengikuti bacaan dan mendengarkan lantunan surat-surat pendek dengan mudah bila semua indera yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan lebih baik, oleh karena pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru dan membangkitkan motivasi serta rangsangan dalam membaca Al Qur’an bahkan membawa pengaruh terhadap psikologis siswa. b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Media berbasis Teknologi dan Informasi 1) LCD Proyektor Sarana prasarana yang terdapat di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang bisa dikatakan lengkap namun terkadang
dalam
dalam
pembelajaran
PAI
tidak
selalu
menggunakan media tergantung dari materi apa yang akan disampaikan.
Kalaupun
materinya
memungkinkan
untuk
menggunakan media berbasis teknologi dan informasi maka mereka akan menggunakannya. Sedangkan dalam pembelajaran
PAI ada guru yang menggunakan dan ada juga yang tidak menggunakan. Seperti dari wawancara berikut ini. “Fasilitas yang ada di sekolah ini saya akui lengkap mbak, namun sebagai guru PAI saya jarang menggunakan. Karena kemampuan saya dalam mengoperasikan media masih belum lancar sehingga dalam pembelajaran PAI saya jarang menggunakan apalagi dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an lebih enak kalau secara klasikal peranak saja. Jadi saya suruh anak untuk membaca satu persatu.”30 2) Internet Tersedianya fasilitas internet dan hotspot di suatu sekolah sangat mendukung terlaksananya pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi dan Informasi sehingga siswa-siswi tidak hanya terpaku pada buku pelajaran dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih luas. Sesuai dengan pendapat pegawai perpustakaan ketika diwawancara yang menyatakan bahwa: “Di sekolah ini tersedia 5 unit komputer dengan koneksi internet di dalamnya yang bisa dimanfaatkan oleh siswa ataupun guru bidang studi yang tersedia di perpustakaan, selain itu media Teknologi dan informasi lainnya adalah komputer yang tersedia di perpustakaan.”31 3) Komputer Hasil observasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang menunjukkan bahwa terdapat beberapa komputer untuk kegiatan pembelajaran yang bisa digunakan oleg guru dalam
30
Wawancara dengan Ibu Zakiyah Wulansari,S.Ag,M.PdI, M.PdI guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017. 31 Wawancara dengan Ibu Siti Masrusoh Pegawai perpustakaan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
proses pembelajaran, tetapi ada beberapa komputer yang kondisinya kurang baik sehingga pemanfaatan media Teknologi dan Informasi tidak berjalan optimal. Komputer yang kondisinya kurang baik tersebut tidak dimanfaatkan sehingga dipindahkan di gudang. 2. Wujud Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi a. Penggunaan Media di SMK Saraswati Salatiga Di SMK Sarawati keadaan sarana prasarana masih perlu diperhatikan mengingat banyak media pembelajaran teknologi dan informasi yang terdapat di tiap kelas tidak berfungsi karena rusak. Sehingga dalam penggunaan media dalam pelajaran PAI guru menyiapkan media sendiri dan meminjam peralatan dari ruang guru atau bagian sarana prasarana sekolah. “Sebenarnya media yang terdapat disini sudah lengkap mbak, namun karena penggunaan yang seenaknya sendiri tanpa memperhatikan perawatan yang menyebabkan alatalat itu menjadi rusak. Dalam tiap kelas sebenarnya sudah ada LCD namun karena rusak akhirnya tidak dapat digunakan lagi. meskipun demikian kreativitas guru PAI tidak terhenti disitu karena kami mencoba melakukan variasi pembelajaran dengan menggunakan media meskipun kadang kami harus membawanya dari ruang guru”.32 Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa sehingga dapat menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interkasi yang lebih langsung 32
Wawancara dengan Ibu Wiwik Kurniawati, S.PdI Guru PAI SMK Sarawati Salatiga pada tanggal 25 januari 2017.
antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan, dan memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. Media Teknologi dan Informasi dapat memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling keterkaitan satu sama lain sehingga terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Siswa juga dapat melatih kedua belahan otak (otak kanan dan otak kiri) sehingga mereka dapat lebih mudah menyerap informasi yang diperolehnya. b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Media berbasis Teknologi dan Informasi Sarana dan prasarana sangat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan atau disiapkan oleh guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media pembelajaran yang tersedia di SMK Saraswati Salatiga adalah media grafis, media audio dan media proyeksi diam. 1) LCD Proyektor Ketersediaan sarana dan prasarana media pembelajaran berbasis Teknologi dan informasi di SMK Saraswati Salatiga berdasarkan segi jenis lengkap namun dari segi jumlah masih kurang. Berdasarkan pendapat guru PAI di SMK Saraswati Salatiga yang menyatakan bahwa: “Di beberapa ruang kelas sudah tersedia LCD tetapi banyak yang sudah rusak, saya susah mbak kalau mau mengajar di kelas karena saya harus mengambil terlebih dahulu ke bagian sarana dan prasarana sehingga kadang-
kadang waktunya terbuang untuk menyiapkan media saja.”33 Pendapat tersebut didukung oleh pegawai tata usaha yang menyatakan bahwa: “LCD Proyektor sudah terpasang di kelas namun banyak yang sudah dalam kondisi rusak dan belum di perbaiki karena belum ada biaya, tetapi tersedia 3 unit LCD yang dapat dipinjam untuk digunakan bagi guru yang ingin menggunakan LCD dan itupun terkadang harus antri terlebih dahulu.”34 2) Internet Di SMK Saraswati fasilitas internet hanya terdapat di ruang kepala sekolah, ruang guru, dan di ruang perpustakaan saja. Itupun kadang masih terjadi beberapa kendala dan seringkali lemot. Maka terkadang untuk kepentingan guru benyak yang menggunakan modem sendiri. 3) VCD Pembelajaran VCD pembelajaran adalah sistem dan penyimpanan materi yang sengaja dibuat oleh guru untuk mempermudah dalam penyampaian
materi
pelajaran
karena
VCD
mempunyai
kemampuan untuk memanipulasi ruang dan waktu. Guru Pendidikan Agama Islam kurang memanfaatkan media VCD sebagai media pembelajaran, karena kurangnya kemampuan guru
33
Wawancara dengan Ibu Wiwik Kurniawati, S,PdI GPAI SMK Saraswati Salatiga pada tanggal 26 Januari 2017. 34 Wawancara dengan ibu Harum Susilowati pegawai TU SMK Saraswati Salatiga pada tanggal 26 Januari 2017.
dalam membuat VCD. Hal itu sesuai hasil wawancara dengan guru PAI SMK Saraswati Salatiga mengemukakan: “Saya tidak pernah memanfaatkan VCD sebagai media pembelajaran di kelas karena saya tidak bisa mengeditngedit video atau film, mbak. Yang sering memanfaatkan media VCD itu guru mata pelajaran lain, mbak seperti guru mata pelajaran Bahasa dan Biologi.”35 Hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak pernah memanfaatakan media VCD sebagai media pembelajaran, padahal siswa akan tertarik pada materi pelajaran jika sesekali di kelas bisa menampilkan film
kemudian siswa di
beri tugas untuk
menganalisis isi filmnya. Didukung hasil petikan wawancara dengan siswa yang menyatakan: “Menurut saya ya bu, guru tidak pernah memanfaatkan VCD waktu pembelajaran di kelas. Apalagi dalam pembelajaran membaca tulisalqur’an, tetapi guru langsung menggunakan laptop dan menayangkan tayangan dari hasil downloadan dan Cuma ada satu guru saja yang menggunakan media dalam mengajarai kami membaca AL qur’an sedangkan guru yang lain tida karena kurang bisa mengoperasikan media. Padahal kami sangat tertarik membaca al qur’an dengan variasi menggunakan media namun sayangnya cuma bapak Sandi saja yang mampu menggunakannya”36 c. Kemampuan Guru Kemampuan guru dalam mengoperasikan media Teknologi dan informasi sangat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran 35
Wawancara dengan Bapak Nurhuda Sandi Utomo GPAI SMK Sarswati Salatiga pada tanggal 26 Januari 2017. 36 Wawancara dengan Nanang Adi Prasetyo siswa kelas XI SMK Saraswati pada tanggal 26 Januari 2017.
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Penggunaan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi dalam membaca Al-Qur’an merupakan hal yang tidak mudah, sehingga cuma ada 1 atau 2 guru saja yang mampu menggunakan media dalam materi membaca Al-Qur’an. Salah satu media yang sering digunakan oleh guru adalah LCD Proyektor, yang sudah terpasang di setiap kelas dan juga speaker aktif. Tidak jarang pula siswa menggunakan media HP untuk belajar Al Qur’an dan menghafal surat-surat pendek. Karena saat ini anak-anak lebih dekat dengan HP jadi sebisa mungkin guru menyelami apa yang sedang diminati oleh anak-anak sehingga dijadikan media supya anak-anak mau dan mapu membaca Al qur’an serta menghafal surat-surat pendek lewat media tersebut dengan cara memutar berulang-ulang dan sebagainya. Hasil wawancara dengan guru PAI SMK Saraswati Salatiga menyatakan bahwa: “Saya bisa mbak kalau mengoperasikan sendiri tapi ya itu kalau di kelas siswa membantu saya mempersiapkannya.”37 Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu guru PAI di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang yang menyatakan bahwa : “Saya terkadang menggunakan media teknologi dan informasi mbak, tapi seringkali saya bingung dalam memasangkannya, maka saya sering meminta bantuan anak-anak-anak untuk memasangkannya. Dan dalam 37
Wawancara dengan Ibu Wiwik Kurniawati, S,PdI GPAI SMK Saraswati Salatiga pada tanggal 26 Januari 2017.
pembelajaran BTQ saya lebih sering melakukannya dengan cara klasikal mbak”38 Hasil
observasi
menunjukkan bahwa guru
pada
waktu mengoperasikan salah satu media di dalam kelas masih membutuhkan bantuan dari siswa dan pembelajaran BTQ tidak menggunakan media. Sesuai pendapat guru PAI SMK Saraswati yang menyatakan bahwa: “Saya kurang pintar dalam mengoperasikan media mbak jadi dalam pembelajarn membaca Al Qur’an saya lebih sering menyuruh siswa untuk membaca satu persatu dan saya memahami kadang siswa tersebut meras jenuh tapi yam au bagaimana lagi saya kurang begitu handal dalam mengoperasikan mesia. Sehingga dalam materi hafalan surat-surat pendek lebih sering siswa menghafal dengan menggunakan media HP.”39
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI menunjukkan bahwa guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kebanyakan lebih
sering
menggunakan
cara
klasikal
kaitannya
dengan
pembelajaran membaca Al Qur’an. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengoperasikan media Teknologi dan informasi masih kurang karena guru PAI di SMK Telekomunisai Tunas Harapan Semarang dan SMK Saraswati Salatiga jarang mengikuti pelatihan tentang
38 Wawancara dengan Ibu Zakiyah Wulansari,S.Ag,M.PdI, M.PdI guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017. 39 Wawancara denagn Ibu Nurul Innayah, S,PdI GPAI SMK Saraswati Salatiga pada tanggal 26 Januari 2017.
Teknologi dan informasi sehingga menghambat pemanfaatannya sebagai media pembelajaran. Untuk membuat VCD pembelajaran diperlukan kompetensi guru yang cukup mahir dan terbiasa membuatnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru PAI di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga tergolong sangat kurang. Sesuai dengan pendapat guru PAI yang menyatakan bahwa: “Saya pernah mencoba membuat VCD pembelajaran akan tetapi kurang berhasil dalam pemanfaatannya. Hasilnya kurang sesuai dengan yang diharapkan, sehingga menghambat kegiatan belajar mengajar.” 40
VCD pembelajaran mempunyai kekurangan yaitu mudah rusak, memerlukan waktu yang lama membuat film, dan apabila siswa belajar sendiri di rumah dengan menonton VCD tersebut dan ada materi yang tidak diketahui, siswa tidak bisa bertanya langsung kepada guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan televisi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga hanya sebagai sumber belajar sehingga guru tidak bisa mengawasi siswa waktu di rumah. Sesuai dengan pendapat guru PAI yang menyatakan bahwa: “Media televisi hanya digunakan sebagai sumber belajar siswa di rumah dan guru juga tidak bisa memantaunya, 40
Wawancara dengan Ibu Wiwik Kurniawati, S.PdI GPAI SMK Saraswati Salatiga pada tanggal 26 Januari 2017.
itu tergantung masing-masing individu serta peran orang tua.” Pemanfaatan internet di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga sebagai sumber belajar. Komputer dengan koneksi internet sudah tersedia di dua sekolah ini seperti komputer yang ada di ruang perpustakaan dan ruang laboratorium. Sekolah ini juga sudah memiliki fasilitas hotspot. Baik guru ataupun siswa bisa menggunakan fasilitas internet tersebut tanpa harus keluar dari lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang yang menyatakan bahwa: “Saya memanfaatkan fasilitas internet yang ada di sekolah untuk menambah bahan materi pelajaran. Jadi saya tidak perlu keluar sekolah untuk mencari informasi lewat internet. Dikarenakan sekarang itu jamannya sudah modern makanya di dalam sekolah sudah tersedia fasilitas hotspot.”41 3. Pelaksanaan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi a. Persiapan pemanfaatan media 1) diawali dengan guru membawa laptop yang akan dihubungkan ke LCD Proyektor, 2) mempersiapkan media dengan cara menyalakan laptop kemudian dihubungkan ke LCD,
41
Wawancara dengan bapak Ashabul Khoir, S.PdI GPAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
3) setelah selesai menyiapkan media, guru mengawali kegiatan pendahuluan atau apersepsi, 4) penjajakan kesiapan belajar peserta didik dengan memberikan pertanyaan secara lisan tentang materi yang akan diajarkan yaitu mengenai hakikat norma, pentingnya norma dalam kehidupan bermasyarakat dan macam-macam norma, 5) guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. b. Pelaksanaan Pemanfaatan Media Teknologi dan Informasi Guru menjelaskan materi yang ada pada tampilan power point tentang Surat Al Insyirah. Jumlah siswa yang ada di kelas X TKJ F berjumlah 35 siswa, perhatian siswa tertuju pada penjelasan yang diberikan oleh guru. dan guru memulai dengan membaca QS.AlInsyirah kemudian murid menirukannya. Menampilkan ayat al qur’an perkata sehingga murid bisa membaca perkata dan memahami artinya. Setelah guru selesai menjelaskan materi dengan bantuan power point, guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengulangi bacaannya sampai bisa dan hafal. Sesuai dengan pendapat siswa
ketika
diwawancara menyatakan bahwa: “Guru selalu mengawali pembelajaran dengan membaca Al Qur’an dan surat pendek dan menyuruh kami untuk menirukan dan ikut membaca dan apabila salah satu diantara kami belum bisa maka pak guru akan memandu kami sampai bisa.”42
42
Wawancara dengan Bayu Prasetyo murid kelas XI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
4. Dampak Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam a. Dampak Bagi Guru Guru menjadi lebih percaya diri ketika mengajar dan materi dapat disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu juga sebagai alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi. Ketertarikan siswa terhadap pemanfaatan media oleh guru sebagai media pembelajaran sangat tinggi apalagi jika media yang dibuat guru sangat bervariasi dan kreatif. Dengan pemanfaatan media, diharapkan siswa tidak merasa jenuh dan proses belajar membaca Al-Qur’an dapat lebih optimal. Media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi jika dimanfaatkan dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an akan dapat mempermudah guru dalam mengajari siswa, Hal ini sesuai dengan pendapat guru ketika diwawancara yang menyatakan bahwa : “Media sebagai alat bantu, sangatlah membantu saya dalam memberi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, saya menayangkan tayangan berupa bacaan Al Qur’an dan saya putarkan suarana kemudian murid menirukan dan menghafalkannya dengan mudah yaitu dengan cara mengulang.”43 Pemilihan media pembelajaran tidaklah mudah, media yang akan digunakan
harus
memperhatikan
beberapa
ketentuan
dengan
pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil
43
Wawancara dengan bapak Nurhuda Sandi Utomo GPAI SMK Saraswati Salatiga pada tanggal 27 Januari 2017.
guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas pemahaman siswa. b. Dampak pada Siswa Berdasarkan wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa menjadi lebih tertarik jika guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi seperti laptop dan HP sebagai media pembelajaran BTQ di kelas. Sesuai hasil wawancara dengan siswa kelas X yang menyatakan bahwa: “Saya lebih senang jika guru memanfaatkan media dalam mengajar daripada berceramah saja, dengan adanya cuplikan video dan animasi gerak serta penuh warna membuat saya mempunyai ketertarikan untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan sehingga kegiatan belajar menjadi menyenangkan. dan dalam pembelajaran btq kami lebih tertarik dan mudah dalam menghafalkan surat pendek karena kami bisa mengulang-ulangnya”44 Pemanfaatan media berbasis teknologi dan informasi, juga dapat menambah pengetahuan siswa mengenai bacaan al qur’an (tartil) yang sedang berkembang saat ini serta mengetahui fungsi dan manfaatnya dalam kegiatan belajar mengajar maupun kehidupan siswa sehari-hari. 5. Hambatan dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi Hasil observasi menunjukkan bahwa sewaktu guru mempersiapkan media masih dibantu oleh siswa begitu pula waktu akan mengoperasikan media memerlukan bantuan siswa. Hasil wawancara menyatakan bahwa guru juga kurang bisa membuat media pembelajaran seperti membuat 44
Wawancara dengan Siti Nurhayati siswa kelas X SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
video atau tayangan yang didalamnya berisi pesan yang hendak disampaikan pada siswa. Kurangnya kemampuan guru ini dapat menghambat proses belajar mengajar dengan memanfaatkan media tidak berjalan lancar. 6. Kondisi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan informasi Hasil observasi menunjukkan bahwa kondisi media pembelajaran yang dimiliki SMK Saraswati Salatiga masih kurang diperhatikan dan cenderung diabaikan oleh pihak sekolah, misalnya saja ada salah satu media komputer di kelas yang mengalami kerusakan tetapi tidak segera diperbaiki. Hal itu dikarenakan pihak sekolah tidak memiliki tenaga teknisi khusus yang langsung dapat memperbaiki media yang mengalami kerusakan tersebut. Sesuai hasil wawancara dengan pegawai tata usaha yang menyatakan bahwa: “Kami belum mempunyai tenaga teknisi yang ahli dalam bidang Teknologi dan informasi yang langsung memperbaiki komputer ketika mengalami kerusakan.”45 Kendala lain adalah terdapat salah satu media yang kurang lengkap dari segi jumlah yaitu LCD Proyektor. Media tersebut seharusnya terpasang di setiap ruang kelas dalam keadaan baik, tetapi hasil observasi menunjukkan bahwa LCDyang terpasang banyak yang rusak. Hal itu dikarenakan pihak sekolah yang kurang memperhatikan kelengkapan fasilitas sekolah sehingga menghambat proses pembelajaran.
45
Wawancara dengan Ibu Harum Susilowati pegawai TU SMK Saraswati Salatiga pada tanggal 27 Januari 2017.
BAB IV ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN
A. Media pembelajaran teknologi dan informasi dalam pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa pemanfaatan media pembelajaran yang diterapkan oleh guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga mampu meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internet mampu meningkatkan motivasi belajar dan dapat menambah pengetahuan siswa tentang materi pelajaran selain dari buku. Internet sebagai media pembelajaran, mempunyai kelebihan antara lain: a) Internet memberikan sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sangat luas, tidak dibatasi waktu. b) Akses informasi di internet tidak dibatasi oleh waktu karena dunia maya yang dihadirkan secara global tidak perneh tidur. c) Akses informasi melalui internet lebih cepat bila dibandingkan dengan mencari informasi pada halaman-halaman buku-buku di perpustakaan. d) Internet juga menyediakan kegiatan pembelajaran interaktif seperti fasilitas elearning yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual kita, seperti sekolah menulis online, dsb. e) Dapat berdiskusi dengan teman-teman sebaya atau setingkat mengenai berbagai hal jika melakukan chatting.
f)
Dibandingkan dengan membeli buku atau majalah asli, penelusuran informasi melalui internet jauh lebih murah. Pemanfaatan media berbasis teknologi dan informasi sebagai media pembelajaran dapat mengoptimalkan kerja otak siswa. Selain internet media yang akrab dengan anak-anak adalah HP. Mereka lebih cenderung lebih dekat dengan HP. Maka disini media HP juga dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran BTQ dengan cara memberikan aplikasi Al Qur’an didalam HPnya. Sehingga dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa dapat membaca dan menghafal dari HP tetapi tentunya dengan pengawasan dari guru PAI supaya penggunaan HP ini tidak digunakan untuk hal yang tidak baik. Dengan HP anak bisa menghafal dan memutarnya berulang-ulang sesuai dengan kemampuan anak.
B. Bahan Pelajaran Menjadi Lebih Jelas Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi pelajaran yang disampaikan oleh guru menjadi lebih jelas dengan memanfaatkan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Bahan pelajaran menjadi lebih terperinci dan mudah dipahami siswa. C. Metode Mengajar Menjadi Lebih Bervariasi Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
pemanfaatan
media
menjadikan metode mengajar menjadi lebih bervariasi dan tidak membuat siswa bosan untuk mengikuti proses belajar mengajar serta lebih menyenangkan.
D. Siswa Dapat Lebih Banyak Melakukan Kegiatan Belajar Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa bisa lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan pemanfaatan media pembelajaran, memungkinkan para siswa melakukan lebih banyak kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan memerankan. Media pembelajaran berbasis Teknologi dan informasi merupakan teknologi yang menggabungkan antara komputer dengan jalur komunikasi berkecapatan tinggi yang membawa data suara dan video atau seperangkat peralatan modern yang dapat menyajikan informasi atau pesan (yang berkaitan dengan materi pelajaran), merangsang pikiran, perasaan dan keinginan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa. E. Guru kurang Menguasai Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga, bisa dikatakan kompetensi gurunya masih kurang dalam pengoperasian media berbasis Teknologi dan informasi dan mempersiapkan sebagai media pembelajaran. Guru dituntut mencoba halhal baru di bidang pendidikan seperti memvariasikan metode dalam mengajar dengan memanfaatkan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang sebelumnya guru harus memahami fungsi dan manfaatnya sebagai media pembelajaran serta mencari informasi bagaimana cara pengoperasian media tersebut.
F. Kondisi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi Hasil observasi menunjukkan bahwa kondisi media pembelajaran berbasis Teknologi dan informasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga sudah cukup baik namun ada salah satu media yang dalam kondisi kurang baik sehingga proses belajar mengajar dengan memanfaatkan media pembelajaran menjadi terganggu dan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Media yang mengalami kerusakan tidak segera diperbaiki oleh pihak sekolah, karena sekolah belum memiliki tenaga teknisi khusus dalam memperbaiki media teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, dalam penggunaan media sebaiknya guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga perlu mengetahui terlebih dahulu cara pengoperasian media tersebut secara benar agar tidak mudah mengalami kerusakan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dirumuskan simpulan sebagai berikut: 1. Pengembangan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga kurang dimanfaatkan dengan baik karena masih ada media atau alat bantu yang tersedia tetapi tidak dimanfaatkan dalam pembelajaran, selain itu ada kendala lain yaitu guru juga kurang mampu dalam mengoperasikan media berbasis Teknologi dan informasi. Kemampuan guru dalam pemanfaatan media masih kurang terutama ketika mempersiapkan dan memanfaatkan media pembelajaran. Guru lebih suka menggunakan cara klasikal dengan mengajari satu persatu dan kurang memanfaatkan media teknologi dan informasi. Ketersediaan sarana dan prasarana di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga dari segi jenis cukup lengkap tapi jumlahnya masih kurang. Dampak pemanfaatan media pembelajaran pada siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan rangsangan kegiatan belajar serta pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. 2. Pemanfaatan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi masih menemui beberapa hambatan diantaranya
yaitu pada kompetensi guru dan biaya. Kemampuan guru dalam pemanfaatan media teknologi dan informasi masih kurang karena guru PAI di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga jarang mengikuti pelatihan tentang Teknologi dan informasi dan mencari informasi serta pengetahuan tentang media teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini. Kendala lainnya adalah kondisi media pembelajaran yang dimiliki SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga masih kurang diperhatikan dan cenderung diabaikan oleh pihak sekolah, misalnya saja ada salah satu media komputer di kelas yang mengalami kerusakan tetapi tidak segera diperbaiki. Hal itu dikarenakan pihak sekolah tidak memiliki tenaga teknisi khusus yang langsung dapat memperbaiki media yang mengalami kerusakan tersebut. Pembelajaran PAI pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media berbasis teknologi dan informasi kurang maksimal karena hanya satu dua guru saja yang menggunakan. Masih banyak guru yang seharusnya bisa tapi terkendala dengan kemampuan dan sarana yang ada sehingga dalam membaca Al-Qur’an dengan menggunakan media belum maksimal dan guru masih menggunakan cara klasikal. B. Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis memberikan saran yaitu: a. Guru
PAI
sebaiknya
lebih
variatif
dalam
memberikan
metode
pembelajaran. Jangan cuma itu itu saja yang mengakibatkan murid merasa jenuh dan tidak semangat dalam pembelajaran. Guru harus mampu
memanfaatkan sarana prasarana yang disediakan oleh sekolah dengan semaksimal mungkin supaya pembelajaran bisa lebih maksimal. b. Sebaiknya guru mengikuti pelatihan tentang teknologi dan informasi supaya bisa digunakan dalam pembelajaran khususnya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan menghafal surat-surat pendek supaya anak tidak merasa bosan dengan metode yang seperti itu-itu saja. c. Guru diharapkan lebih variatif dalam memberikan
pembelajaran
Pendidikan Agama Islam salah satunya dengan menggunakan media, melihat kenyataan bahwa semakin anak beranjak dewasa mereka merasa enggan untuk belajar mengaji dirumah karena malu, sehingga yang memungkinkan untuk mempelajari Al Qur’an bagi mereka adalah dilingkungan mereka karena disekola mereka belajar bersama dengan teman sabayang sehingga mereka tidak malu dan canggung karena merasa senasib dan seperjuangan. d. Bagi sekolah diharapkan bisa bekerjasama dengan guru kaitannya dengan membentuk karakter anak dengan mendekatkan mereka terhadap Al Qur’an, maka dari itu pihak sekolah perlu memperhatikan fasilitas yang menunjang ynag dibutuhkan guru upaya mencerdaskan anak bangsa dengan membentuk karakternya lewat cinta dengan Al Qur’an dena melengkapi fasilitas medianya supaya hasrat guru dan murid bisa tersalurkan secara makasimal dan mecetak generasi yang mampu bersaing didunia kerja serta pintar membaca Al Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013. Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Danim, Sudarwan. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Darsono, Max. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV IKIP Semarang, 2000. Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Djamarah, Syaiful Bahri & Zain Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Fauzan, Ahmad Hasyim “Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Sebagai Upaya Peningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran”, ArRisalah (2015): 27. Hasan Alwi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2001. Isjoni & Firdaus. Pembelajaran Terkini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Joanne Orlando, Teachers’ changing practices with information and communication technologies: an up-close, longitudinal analysis. Research in Learning Technology (2014): 22. Kadir, Abdul dan Terra Ch. Triwahyuni. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi, 2008. Meilani Safitri, Yusuf Hartono, Somakin, “Pengembangan Media Pembelajaran MatemaTeknologi dan Informasia Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macromedia Flash untuk Siswa Kelas VII SMP”, Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi (2013): 37-38.
Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2007. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. Mulyana,Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. Nasution. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Nata, Abuddin. Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam. Bandung: Angkasa, 2003. Niken, Ariani & Haryanto Dany. Pembelajaran Multimedia di Sekolah Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan Perspektif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010. Purwanto, Dwi, “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa” , Tesis, UIN Jakarta, 2009. Rahadi, Aristo. Media Pembelajaran. Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003. Rohani, Ahmad dan Ahmadi, Abu. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rhineka Cipta, 1995. Sadiman Arif S, dkk. Media pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. Sudjana, Nana, Rifai, Ahmad. Media Pengajaran. Bandung: PT. Sinar Baru, 1997. Syukur, Fatah. Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail, 2005. Utari, Alfiyani, Selly Feranie, Lina Aviyanti, Ika mUsTeknologi dan Informasia Sari & Lilik Hasanah, “Application of Learning Cycle 5e Model Aided Cmaptools-Based MediaPrototype to Improve Student Cognitive Learning Outcomes”, Jurnal Internasional Asian Social Science (2013): 6. Victoria Oyedele, John Rwambiwa, Attwell Mamvuto, “Using Educational Media and Technology in Teaching and Learning
Processes: A Case Of Trainee Teachers at Africa University”, Academic Research International (2013): 298 Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
LAMPIRAN – LAMPIRAN Lampiran: 1 Pedoman Wawancara untuk Guru 1.
Bagaimana pengadaan media pembelajaran PAI di SMK ini?
2.
Bagaimana kondisi media pembelajaran PAI di SMK ini?
3.
Apakah guru selalu menggunakan media dalam pembelajaran PAI?
4.
Apa saja jenis media pembelajaran PAIberbasisi teknologi dan informasi yang ada di SMK ini?
5.
Apa saja langkah-langkah yang dilakukan guru saat memanfaatkan media dalam pembelajaran?
6.
Bagaimana cara guru menyiapkan media PAI dalam pembelajaran BTQ?
7.
Apakah pengguanaan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi ini sudah tepat digunakan dalam pembelajaran BTQ?
8.
Bagaimanakah pola pemanfaatan media pembelajaran teknologi dan informasidi dalam kelas? (perorangan, kelompok atau didemonstrasikan guru)
9.
Bagaimanakah kegiatan tindak lanjut yang dilakukan guru setelah menggunakan media dalam pembelajaran?
10. Bagaimana cara guru melakukan evaluasi setelah menggunakan media? Apa bentuknya? 11. Bagaimana hasil evaluasi setelah kegiatan pembelajaran BTQ dengan memanfaatkan media? 12. Bagaimana guru mengaktifkan dan melibatkan siswa dengan memanfaatkan media PAI? 13. Bagiamana reaksi siswa dalam penerapan penggunaan media berbasis teknologi dan informasi dalam pembelajaran BTQ? 14. Apakah penggunaan media berbasis teknologi dan informasi ini memberikan hasil positif bagi kualitas membaca al qur’an siswa? 15. Apakah dengan penggunaan media berbasisi teknologi dan informasi ini memudahkan siswa dalam menghafal surat-surat pendek?
16. Apakah bapak/ibu memberikan metode lain selain penggunaan media dalam pembelajaran BTQ? 17. Apakah ada pengawasan dari kepala sekolah terhadap pemanfaatan media pembelajaran? 18. Bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan kepala sekolah dalam penggunaan media pembelajaran ini? 19. Apa saja hambatan yang dialami guru dalam memanfaatkan media dalam pembelajaran BTQ? 20. Adakah kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam membaca Al Qur’an dan menghafal surat-surat pendek dengan menggunakan media berbasis teknologi dan informasi?
Lampiran: 2 Panduan Wawancara untuk Siswa 1.
Apakah dalam pembelajaran PAI guru selalu menggunakan media?
2.
Apa saja media yang pernah digunakan?
3.
Apakah kamu senang jika dalam pembelajaran PAI menggunakan media?
4.
Bagaimana pendapat kalian terhadap pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi terhadap materi BTQ?
5.
Apakah ada perkembangan bagi kulitas membaca Al Qur’an dengan menggunakan media pembelajaran berbasisi teknologi dan informasi ini?
6.
Apakah pemilihan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi oleh guru selalu sesuai dengan materi PAI pada materi BTQ yang diajarkan?
7.
Apakah guru sudah baik dalam menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi dalam materi btq?
8.
Apakah guru PAI
berinteraksi dengan baik dengan peserta didik dalam
proses pembelajaran saat proses pembelajaran pada materi BTQ sedang berlangsung? 9.
Apakah guru kalian melakukan evaluasi setelah pembelajaran menggunakan media?
10. Kesulitan apa yang kalian temui pada saat menggunakan media berbasis teknologi dan informasi dalam pembelajaran BTQ? 11. Setelah menggunakan media apakah kalian lebih memahami pelajaran atau mengalami kesulitan?
Lampiran: 3 Lembar Observasi Nama Sekolah Nama Guru Hari/ tanggal No 1.
Aspek yang diamati Persiapan
a b c d 2.
: SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang : Zakiah Wulansari, M.PdI : Kamis, 2 Februari 2017
Guru membuat RPP Guru menyiapkan media Guru memilih media dengan tepat Guru meletakkan media di tempat yang tepat
Penyajian a. Guru menyampaikan tujuan b. Guru mengenalkan media c. Guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa e. Menggunakan metode yang menarik f. Guru melakukan demonstrasi
k.Guru terampil menggunakan media g. Siswa melakukan demonstrasi h. Siswa berpartisipasi aktif i. Guru meminimalisasi verbalisme
3.
Tindak lanjut a. b. c. d.
4.
Siswa memperoleh pengalaman nyata Timbal balik Guru menjajaki tujuan Evaluasi
Kondisi Media a. b. c. d.
Sesuai dengan tujuan Relevan dengan materi Mudah digunakan oleh siswa Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Ya
Tidak
Keterangan
Lampiran: 4
Nama Sekolah Nama Guru Hari/ tanggal No 1.
: SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang : Heru Budi, S.Ag., M.PdI : Kamis, 2 Februari 2017
Aspek yang diamati Persiapan a. Guru membuat RPP b. Guru menyiapkan media c. Guru memilih media dengan tepat d. Guru meletakkan media di tempat yang tepat
2.
Penyajian a. Guru menyampaikan tujuan b. Guru mengenalkan media c. Guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa e. Menggunakan metode yang menarik f. Guru melakukan demonstrasi g. Guru terampil menggunakan media h. Siswa melakukan demonstrasi i. Siswa berpartisipasi aktif j. Guru meminimalisasi verbalisme
3.
Tindak lanjut a. b. c. d.
4.
Siswa memperoleh pengalaman nyata Timbal balik Guru menjajaki tujuan Evaluasi
Kondisi Media a. b. c. d.
Sesuai dengan tujuan Relevan dengan materi Mudah digunakan oleh siswa Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Ya
Tidak
Keterangan
Lampiran: 5
Nama Sekolah Nama Guru Hari/ tanggal No 1.
Aspek yang diamati Persiapan a. b. c. d.
2.
: SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang : Ashabul Khoir, S.PdI : Kamis, 2 Februari 2017
Guru membuat RPP Guru menyiapkan media Guru memilih media dengan tepat Guru meletakkan media di tempat yang tepat
Penyajian a. Guru menyampaikan tujuan b. Guru mengenalkan media c. Guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa e. Menggunakan metode yang menarik f. Guru melakukan demonstrasi g. k.Guru terampil menggunakan media h. Siswa melakukan demonstrasi i. Siswa berpartisipasi aktif j. Guru meminimalisasi verbalisme
3.
Tindak lanjut a. b. c. d.
4.
Siswa memperoleh pengalaman nyata Timbal balik Guru menjajaki tujuan Evaluasi
Kondisi Media a. b. c. d.
Sesuai dengan tujuan Relevan dengan materi Mudah digunakan oleh siswa Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Ya
Tidak
Keterangan
Lampiran: 6
Nama Sekolah Nama Guru Hari/ tanggal No 1.
: SMK Saraswati Salatiga : Wiwik Kurniawati, S.PdI : Kamis, 26 Januari 2017
Aspek yang diamati Persiapan a. Guru membuat RPP b. Guru menyiapkan media c. Guru memilih media dengan tepat d. Guru meletakkan media di tempat yang tepat
2.
Penyajian a. Guru menyampaikan tujuan b. Guru mengenalkan media c. Guru menjelaskan langkahlangkah penggunaan media d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa e. Menggunakan metode yang menarik f. Guru melakukan demonstrasi g. Guru terampil menggunakan media h. Siswa melakukan demonstrasi i. Siswa berpartisipasi aktif j. Guru meminimalisasi verbalisme
3.
Tindak lanjut a. Siswa memperoleh pengalaman nyata b. Timbal balik c. Guru menjajaki tujuan d. Evaluasi
4.
Kondisi Media a. b. c. d.
Sesuai dengan tujuan Relevan dengan materi Mudah digunakan oleh siswa Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Ya
Tidak
Keterangan
Lampiran: 7 Nama Sekolah Nama Guru Hari/ tanggal No 1.
: SMK Saraswati Salatiga : Nurul Innayah, S.PdI : Kamis, 26 Januari 2017
Aspek yang diamati Persiapan a. Guru membuat RPP b. Guru menyiapkan media c. Guru memilih media dengan tepat d. Guru meletakkan media di tempat yang tepat
2.
Penyajian a. Guru menyampaikan tujuan b. Guru mengenalkan media c. Guru menjelaskan langkahlangkah penggunaan media d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa e. Menggunakan metode yang menarik f. Guru melakukan demonstrasi g. Guru terampil menggunakan media h. Siswa melakukan demonstrasi i. Siswa berpartisipasi aktif j. Guru meminimalisasi verbalisme
3.
Tindak lanjut a. Siswa memperoleh pengalaman nyata b. Timbal balik c. Guru menjajaki tujuan d. Evaluasi
4.
Kondisi Media a. Sesuai dengan tujuan b. Relevan dengan materi c. Mudah digunakan oleh siswa d. Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Ya
Tidak
Keterangan
Lampiran: 8 Nama Sekolah Nama Guru Hari/ tanggal No 1.
: SMK Saraswati Salatiga : Nurhuda Sandi Utomo, S.PdI : Kamis, 26 Januari 2017
Aspek yang diamati Persiapan a. Guru membuat RPP b. Guru menyiapkan media c. Guru memilih media dengan tepat d. Guru meletakkan media di tempat yang tepat
2.
Penyajian a. Guru menyampaikan tujuan b. Guru mengenalkan media c. Guru menjelaskan langkahlangkah penggunaan media d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa e. Menggunakan metode yang menarik f. Guru melakukan demonstrasi g. Guru terampil menggunakan media h. Siswa melakukan demonstrasi i. Siswa berpartisipasi aktif j. Guru meminimalisasi verbalisme
3.
Tindak lanjut a. Siswa memperoleh pengalaman nyata b. Timbal balik c. Guru menjajaki tujuan d. Evaluasi
4.
Kondisi Media a. Sesuai dengan tujuan b. Relevan dengan materi c. Mudah digunakan oleh siswa d. Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Ya
Tidak
Keterangan
Dokumentasi wawancara dengan Ibu Nurul Innayah, S.PdI gpai smk Saraswati Salatiga
Dokumentasi wawancara dengan Ibu Wiwik Kurniawati, S.PdI GPAI SMK Saraswati Salatiga
Dokumentasi wawancara dengan Bapak Heru Budi, S.Ag,M.PdI GPAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang
Dokumentasi wawancara dengan Ibu Zakiah Wulansari, S.Ag,M.PdI GPAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Dokumentasi wawancara dengan Bapak Ashabul Khoir, S.PdI GPAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan