Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
ISSN : 2503-2844
PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PENCARIAN JALUR LOKASI SPBU TERDEKAT DI KOTA JEPARA & KUDUS DENGAN TEKNOLOGI NODE-JS Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini Teknik Informatika Universitas Muria Kudus Gondang Manis PO BOX 53 Bae Kudus
[email protected]
Abstrak Pom Bensin, yang disebut (SPBU) sebagai agen resmi distribusi bahan bakar minyak yang tersebar di seluruh Indonesia yang berkembang pesat. Semua wilayah terutama di Pulau Jawa memiliki pom bensin dengan jumlah depot dan fasilitas yang berbeda. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, membuat pom bensin menjadi salah satu tempat penting bagi manusia. Dengan menggunakan Application Programming Interface (API) di Google Maps, distribusi SPBU dan fasilitas khususnya di Jepara dan Kudus kota dapat secara digital dipetakan dengan tampilan 3D. Pemetaan jalur dapat membantu masyarakat untuk memandu jarak terpendek dari lokasi SPBU dengan cepat dan akurat. Sistem ini akan dibangun dengan pengembangan metode menggunakan sistem prototipe dengan teknologi node.js yang menggunakan mongodb. Dimana mongodb merupakan database yang diterapkan pada beberapa perusahaan besar karena mampu menangani data besar, sehingga cocok diterapkan pada sistem ini karena kemungkinan untuk dikembangkan di seluruh Indonesia. Selain itu, teknologi 3D pada pom bensin ini, diharapkan dapat membantu pengguna menemukan pom bensin dan semua fasilitas yang ada pada pom bensin tersebut. Kata kunci : Pom bensin, node.js, mongodb, google maps.
Abstract Gas Station in Indonesia, called (SPBU) as official agent the distribution of fuel oil scattered throughout Indonesia and growing rapidly. All of the region especially in Java Island have Gas Station
with number of depots and different facilities. The increasing number of motor vehicles, make Gas Station in everywhere is one of important place for human. By using Application Programming Interface (API) on Google Maps, distribution of Gas Stations and all off facilities especially in Jepara and Kudus city can be digitally mapped with 3D view. Mapping the paths can be helping peoples to guide the shortest distance of location SPBU with quickly and accurately. This system will be builds with method development using a prototype system, collaboration with node.js technology and using mongodb for databases which applied on some big companies because it is able to handle bigdata, so suitable to be applied on this system because of possible to be developed in throughout Indonesia. Besides that, technology 3D on view of Gas Station, expected to help users found a Gas Station and all facilities in that Gas Station. Keywords : gas station, node.js, mongodb, google maps.
I. PENDAHULUAN Semakin banyaknya kendaraan bermotor, membuat keberadaan SPBU di setiap kota menjadi tempat prioritas yang banyak dicari masyarakat. Dengan memanfaatkan Application Programming Interface (API) yang terdapat pada Google Maps yang dipadukan dengan teknologi node.js dan mongodb, persebaran SPBU disetiap wilayah khususnya di kota Jepara dapat dipetakan secara digital dan juga dilengkapi dengan gambar 3 dimensi SPBU, membuat pengguna mudah dalam mencari
Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
135
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
dan menuju SPBU serta memilih fasilitasnya sesuai kebutuhan. Untuk perumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari beberapa masalah, antara lain: (1) Bagaimana cara membuat Sistem Informasi Geografis yang mencakup lokasi dan merepresentasikan fasilitas pada setiap SPBU dengan gambar 3 dimensi serta menampilkan jalur menuju SPBU sehingga dapat menunjang efektifitas dan efisiensi dalam mengaksesnya. (2) Bagaimana cara menerapkan teknologi node.js pada pembuatan Sistem Informasi Geografis yang memetakan lokasi dan fasilitas serta menampilkan jalur menuju SPBU yang terdapat di Jepara dan Kudus. (3) Bagaimana cara memanfaatkan dan menggunakan database mongodb yang merupakan database NoSql pada Sistem Informasi Geografis SPBU. (4) Bagaimana cara memanfaatkan teknologi Google Maps API untuk memetakan persebaran SPBU di kota Jepara dan Kudus. (5) Bagaimana cara mengintegrasikan Sistem Informasi Geografis yang memetakan lokasi dan fasilitas SPBU dengan Sistem Infomasi Geografis pencarian jalur SPBU terdekat di kota Jepara dan Kudus. Dengan latar belakang dan perumusan yang telah dijelaskan maka dapat diambil tujuan dan manfaat dari penelitian ini, yaitu mengetahui kendala atau masalah apa saja yang dihadapi dalam pembangunan Sistem Informasi Geografis SPBU di kota Jepara dan Kudus dan juga bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu aplikasi ini juga memanfaatkan teknologi node.js serta mongodb dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis. Serta menyajikan informasi lokasi serta fasilitas yang disediakan oleh SPBU di kota Jepara dan Kudus dengan cepat dan tepat.
II. PENELITIAN TERKAIT Artha Eka Darmawan, Nerfita Nikentari, dan Martaleli Bettiza, (2013), Sistem Informasi Geografis Stasiun Dan Pengisian Bahan Bakar Umum Di Kota Batam. Sistem ini membahas tentang bagaimana membuat sebuah sistem informasi geografis berbasis web yang dipadukan dengan Quantum GIS dengan menggunakan metode waterfall, sistem informasi ini menampilkan peda pada halaman web dengan memanfaatkan alov map untuk mempermudah user dalam membaca peta yang ditampilkan (Darmawan, 2015). Siti Nur Fahadhilah, (2013), Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Evaluasi Sebaran
ISSN : 2503-2844
Lokasi Stasiun Pelayanan Bahan Bakar Umum (SPBU) Di Kabupaten Kudus. Sistem ini membahas tentang pola persebaran spasial lokasi SPBU di wilayah Kabupaten Kudus dan mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat pelayanan (Level Of Service) ruas jalan terhadap kesesuaian kondisi eksisting SPBU. Sistem ini menggunakan digitasi peta manual untuk menentukan lokasi SPBU yang terdapat di kota Kudus yang berbasis desktop (Fahadhilah, 2013). Muhammad Rizki Samsul Ariefin dkk, (2014), Sistem Real-Time untuk Manajemen Mobil Antarkota Menggunakan Node Js Berbasis TCP/IP. Permaslahan yang diangkat di dalam penelitian ini yaitu sistem ini dapat mengoptimalkan penjemputan penumpang jasa transportasi mobil antarkota pada Kota Pontianak, yaitu dengan menggunakan perangkat GPS. Sistem real-time dapat diterapkan pada TCP/IP sehingga memberikan keluaran dengan waktu tunda yang singkat. Perangkat keras utama yang digunakan adalah Mikrokontroler Arduino beserta GPS Shield dan Mini Komputer Raspberry PI. Setelah implementasi dan pengujian maka sistem real-time untuk manajemen penjemputan penumpang mobil antarkota menggunakan Google Maps ini dapat memberikan solusi berupa akurasi koordinat posisi (Ariefin, 2014). II.1
Landasan Teori
Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponenkomponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan, yaitu menyajikan informasi (Bahra, 2005). Sedangkan sistem informasi geografis merupakan sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial maupun non-spasial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan suatu wilayah (Suseno, 2015). Metode pengembangan perangkat lunak yang dipakai pada sistem ini adalah metode prototype yaitu metode pengembangan perangkat lunak yang memodelkan dari sistem kerja suatu perangkat lunak yang belum lengkap dari pihak user. Para pengembang perangkat lunak melakukan koordinasi dan pertemuan-pertemuan yang secara intensif dengan user guna menampung informasi yang akan dijadikan dasar dalam perancangan perangkat lunak. Dalam situasi seperti ini paradigma pembuatan prototype mungkin bisa menawarkan sebuah
Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
136
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
pendekatan yang baik (Pressman, 2002). Pemodelan prototype dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Prototype Paradigm
Perancangan sistem informasi geografis ini menggunakan flowchart dan Unified Modeling Language (UML). Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Bahra, 2005). Sedangkan Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML mendefinisikan notasi dan syntax atau semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari tiga notasi yang telah ada sebelumnya : Grady Booch OOD (Object Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering) (Sugiarti, 2013). Pengujian sistem informasi geografis ini menggunakan metode pengujian white-box testing yaitu sebuah metode pengujian yang menggunakan struktur kendali dari desain prosedural. Teknik white-box testing menggunakan alur logika dari program untuk membuat test cases. Alur logika suatu program dapat direpresentasikan dengan flowgraph, mencakup semua bagian dari program tertentu yang dieksekusi saat menjalakan program. Pembuatan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman node.js karena bahasa ini merupakan
ISSN : 2503-2844
kategori bahasa server side scripting yang berbasis Javascript V8 dan memiliki keunggulan dengan teknologi non-blocking socket yang artinya bahasa ini dapat melakukan semua request tugas secara bersamaan sehingga menghemat waktu pemrosesan. Dalam node disediakan package manager yang bernama NPM untuk membantu mengintall modul yang diinginkan user. Untuk menginstal modul dapat dilakukan dengan mengetikkan perintah npm install. (Teixeira, 2013). Pada MongoDB juga terdapat Data Manipulating Language (DML) yaitu seperangkat perintah yang dimiliki oleh database yang meliputi Create atau Insert, Update, Delete, serta Read atau Select atau sering disebut (CRUD). Google maps dipilih untuk menunjang peta dalam sistem ini. Google Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser. Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web yang telah kita buat atau pada blog kita yang berbayar maupun gratis sekalipun dengan Google Maps API. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. Database yang dipakai adalah mongodb. Database ini merupakan salah satu jenis database dari NoSQL. Meski namanya aneh tapi kehandalannya sudah dibuktikan oleh websitewebsite dengan big trafic, dan tentunya big database, seperti Foursqure, Disney, Forbes, Sourceforge, ataupun Github. Mongo sebetulnya database yang tidak memiliki relasional, berbeda dengan MySQL yang memang dibuat untuk menangani relasi database. Justru mongo memang dibuat menggunakan manajemen database berorientasi document oriented. Pada MongoDB juga terdapat Data Manipulating Language (DML) yaitu seperangkat perintah yang dimiliki oleh database yang meliputi Create atau Insert, Update, Delete, serta Read atau Select atau sering disebut (CRUD). Perintah DML dalam MongoDB yaitu: a. Insert server.GetDatabase("[db]").GetCollect ion("[table]").Insert(object)
b. Update server.GetDatabase("[db]").GetCollect ion("[table]").
Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
137
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016 Update(Query, Update.Set("field" ,object.ToBsonDocument))
c. Delete server.GetDatabase("[db]").GetCollect ion("[table]").Delete (Query)
d. Select server.GetDatabase("[db]").GetCollect ion("[table]").Find (Query)
Dapat dilihat dari syntax yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa proses query dengan menggunakan MongoDB memiliki kemiripan dengan query SQL Server (Emanuel, 2013). MongoDB menyimpan data dalam bentuk collection berupa struktur tipe data seperti array. Collection dalam MongoDB menggunakan struktur data J-SON. Perintah dasar yang biasa digunakan dalam MongoDB seperti pada tabel 1 (Kubat, 2015). Tabel 1. Perintah dasar MongoDB Perintah Use
Db.mycoll.save(object) Db.mycoll.update(kondisi) Db.mycoll.remove(kondisi) Db.mycoll.find(kondisi)
Keterangan Membuat database baru atau memilih database yang sudah ada. Insert data baru ke dalam collection Update data yang ada dalam collection Delete data yang ada dalam collection Select ata mencari data yang ada dalam collection.
Google maps dipilih untuk menunjang peta dalam sistem ini. Google Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser. Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web yang telah kita buat atau pada blog kita yang berbayar maupun gratis sekalipun dengan Google Maps API. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. II.2
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kota Jepara dan Kudus dengan fokus penelitian menerapkan sebuah peta digital pada sistem informasi geografis yang akan diimplementasikan kedalam sistem. Dalam pembuatan sistem ini penulis mengunakan model pengembangan perangkat lunak prototyping dimana
ISSN : 2503-2844
model ini merupakan proses iterative yang melibatkan hubungan kerja yang dekat antara perancang dan pengguna. Tahapan-tahapan prototyping antara lain: Komunikasi, suatu komunikasi yang dilakukan oleh pengembang sebuah perangkat lunak dengan client atau pelanggan untuk mendefinisikan sasaran dari keseluruhan software atau perangkat lunak yang akan atau sedang dikembangkan (Pressman, 2002). Perancangan Secara Cepat adalah dimana pengembang perangkat lunak atau software mencoba untuk mengidentifikasi spesifikasi dari sebuah perangkat lunak yang akan atau yang sedang dikembangkan secara keseluruhan (Pressman, 2002). Analisis kebutuhan sistem digolongkan menjadi dua, yaitu kebutuhan fungsional (functional requirement) dan kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirement). Konstruksi Prototipe, pada tahap sekarang ini, pembangun dari sebuah software atau perangkat lunak mulai dilakukan atau dikerjakan (Pressman, 2002). Developer atau pengembang mulai melakukan pembuatan sistem baik itu user interface maupun pengkodean program sesuai dengan hasil analisis dan desain yang terdapat dalam flowchart, Unified Modeling Language (UML) dan Database MongoDB. Di dalam MongoDB tidak ada namanya tabel, kolom dan baris. Dalam MongoDB yang ada hanyalah koleksi (Collection – bisa dianggap tabel) dan dokumen (Document – bisa dianggap row). Koleksi dalam MongoDB bisa kita anggap sebuah folder dan dokumen bisa kita anggap sebagai berkas dalam folder tersebut. Pengiriman dan Umpan Balik, prototipe dari sistem yang sudah dibangun kemudian akan diserahkan kepada stakeholder dan kemudian mereka akan melakukan evaluasi atau pengujian tertentu terhadap prototipe sistem yang telah dibangun sebelumnya, kemudian akhirnya akan memberikan umpan balik untuk melengkapi spesifikasi kebutuhan dari sistem prototipe tersebut (Pressman, 2002). Setelah tahap pengujian selesai, sistem akan di-hosting dan diambil beberapa sampel user untuk mengetahui respon mereka mengenai layak atau tidaknya sistem tersebut dengan mengisi kuisioner yang telah disediakan. Tahap ini merupakan tahap akhir pembangunan sistem jika sistem layak dan diterima user, selanjutnya akan dipublikasikan ke masyarakat luas.
Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
138
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
III. HASIL PENELITIAN Hasil dari pembangunan sistem informasi geografis SPBU yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut: Halaman Utama, halaman ini adalah halaman yang akan diakses oleh user untuk mencari lokasi, fasilitas, dan menemukan jalur menuju SPBU yang diinginkan. Halaman utama sistem akan digambarkan pada gambar 2.
Gambar 2. Tampilan halaman utama sistem
Tampilan Jalur, Navigasi dan 3D, titik-titik lokasi SPBU pada halaman utama dapat dipilih dengan cara diklik titik lokasi yang diinginkan sehingga sistem akan menampilkan informasi jalur serta animasi 3 dimensi dari SPBU terpilih. Tampilan tersebut akan digambarkan pada gambar 3.
ISSN : 2503-2844
OODBMS serta menggunakan peta dan library dari google maps API sehingga perubahan peta akan selalu update mengikuti google maps sehingga peta akan selalu valid dan up to date.
IV. KESIMPULAN Dari hasil analisis dan perancangan, serta implementasi dan pengujian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Node.JS merupakan bahasa yang terdiri dari struktur javascript sehingga sebagian besar proses kerjanya dijalankan dalam event serta dapat melakukan request secara bersamaan tanpa harus menunggu request sebelumnya selesai sehingga lebih efektif dalam penyajian bigdata. b. Data pada MongoDB tidak dapat direlasikan karena strukturnya terdiri dari beberapa indeks array object. c. Menghasilkan Sistem Informasi Geografis jalur SPBU dengan jarak terdekat di Kota Jepara dan Kudus sesuai pilihan dari lokasi pengguna berada dan untuk melakukan pendataan lokasi SPBU serta informasi secara umum tentang fasilitas yang dimiliki SPBU. d. Bukan untuk menghasilkan Sistem Pendukung Keputusan untuk dapat menentukan jalur terdekat secara otomatis, tetapi memanfaatkan Maps API yang telah disediakan untuk dapat menentukan jalur terdekat sesuai dengan pilihan pengguna karena sistem ini bertujuan untuk mempermudah warga atau pendatang dari luar kota dalam menemukan SPBU kota Jepara dan Kudus yang berada pada radius sekitarnya.
REFERENSI Ariefin, M. d. (2014). Sistem Real-Time untuk Manajemen Mobil Antarkota Menggunakan Node Js Berbasis TCP/IP. Jurnal Coding, Vol 02, No 3. ISSN: 2338-493x, 20 – 30. Gambar 3. Tampilan Jalur, Navigasi dan 3D
Sistem ini dibangun dengan menggunakan node.js yang dapat memproses request data-data secara bersamaan tanpa harus mengalami thread sehingga membutuhkan waktu yang relatif sedikit dan ditunjang dengan database mongodb yang merupakan database nosql dan memiliki konsep
Bahra, A. B. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Darmawan, A. d. (2015, Februari 25). Sistem Informasi Geografis Stasiun Dan Pengisian Bahan Bakar Umum Di Kota Batam. Diambil kembali dari Jurnal Umrah: http://jurnal.umrah.ac.id/wp-
Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
139
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
content/uploads/2013/08/Artha-EkaDarmawan-080155201022.pdf Emanuel, A. d. (2013). Perbandingan Kinerja Data Manipulation Language MongoDB dan SQL Server. Prosiding of Seminar Nasional Ilmu Komputer. (hal. 155-159). Bandung: Universitas Maranatha. Fahadhilah, S. (2013). Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Evaluasi Sebaran Lokasi Stasiun Pelayanan Bahan Bakar Umum (SPBU) Di Kabupaten Kudus. Semarang: Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Kubat, A. d. (2015, Maret 23). MongoDB (DBMS Document Oriented Database - NoSQL) Not Only SQL. Diambil kembali dari https://goshohib.files.wordpress.com/2012/0 5/ bd2-c6_tugas2.pdf
ISSN : 2503-2844
Pressman, R. (2002). Software Engineering A Practitioner's Approach 7th Edition. New York: McGraw-Hill. Sugiarti, Y. (2013). Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha ilmu. Suseno, A. d. (2015, Februari 27). Penggunaan Quantum GIS dalam Sistem Informasi Geografis. Diambil kembali dari http://ricky.staff.gunadarma.ac.id/Download s/files/32934/Buku+Quantum+GIS++halam an +1-20.pdf Teixeira, P. (2013). Professional Node.js Building Javascript Based Scalable Software. Indianapolis, Indiana: John Wiley & Sons, Inc. Zubair,
M. (2015, Maret 20). Testing dan Implementasi Sistem. Diambil kembali dari https://drive. google.com/a/fisip.net/file/d/0BxKkETAepe c6X0hxY3ExVm4xRVU/view
Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
140