42447.pdf
TUG AS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAHATAS NEGERI 3 BIREUEN KABUPATEN BIREUEN
TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Ilmu Administrasi Bidang Min at Administrasi Pu blik
Disusun Oleh :
HANAFIAH NIM. 018635598
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA
2015
42447.pdf
ABSTRAK
PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Dl SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BIREUEN KABUPATEN BIREUEN Hanafiah Program Pasca Srujana Universitas Terbuka
Pendidikan sangat mempengaruhi kualitas suatu bangsa karena pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia. Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar tersebut tersebut maka pemerintah telah menempuh berbagai kebijakan dimana salah satunya adalah melalui Program Manajemen Berbasis Sekolah, maka pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah yang melandasi pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program manajemen berbasis sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen. Mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar siswa SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen. Desain penelitian ini adalah kualitatif (qualitative research) yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari partisipan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan semua warga sekolah yang terlibat langsung, yakni kepala sekolah, guru, komite sekolah orangtua siswa dan siswa. Pada hasil analisa didapat bahwa Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS) di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen meliputi : pertama manajemen sekolah yang terdiri dari manajemen siswa, manajemen personil, manajemen kurikulum, manajemen sarana prasarana, dan manajemen keuangan, dan hubungan sekolah dengan masyarakat (humas). Dalam setiap bidang manajemen yang dilaksanakan di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen meliputi beberapa kegiatan yang disesuiakan dengan bidang masing-masing untuk memajukan sekolah. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen melakukan penilaian kelas yang dapat dilakukan dengan teknik tes dan non test. Test berupa tertulis, lisan dan perbuatan. Non test berupa pemberian tugas, PR portofolio, unjuk kerja dll. Selain ulangan harian, juga dilakukan ulangan tengah semester dan ulangan kenaikan kelas. Adapun mekanisme penentuan kenaikan kelas dan kelulusan didasarkan pada pencapaian kriteria ketuntasan minimal dam kriteria ketentuankelulusan. Dalam melaksanakan program MBS SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen juga mengalami berbagai kendala yang san gat kompleks yang berasal dari siswa, guru dan tenaga kependidikan, lingkungan sekolah dan juga peran scrta masyarakat. Namun demikian berk::lt kerjasama yang baik antara bcrbagai pihak tcrkait maka berbagaikendala d:1pat tcratasi dan tidak berpengaruh besar tcrhadap lancarnya pclaksanaan program MBS di SMAN 3 Bircuen Kabupaten Bireuen.
42447.pdf
ABSTRACT SCHOOL BASED MANAGEMENT IMPLEMENTATION OF IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IN THE SCHOOL DISTRICT OF THE STATE 3 BIREUEN BIREUEN Hanafiah
Graduate Studies Program Indonesia Open University Education greatly affect the quality of a nation because education is an element that can not be separated from human self In an effort to improve the learning outcomes that the government has taken various policy where one of them is through the School-Based Management Program, the government issued a government regulation that underlies the implementation of School Based Management (SBM). The purpose of this study is to investigate the implementation of school-based management program at SMAN 3 Bireuen Bireuen district. Knowing efforts to improve student learning outcomes SMAN 3 Bireuen district Bireuen. Knowing the obstacles encountered in the implementation ofschool-based management program at SMAN 3 Bireuen district Bireuen. This is a qualitative research design (qualitative research) that produces descriptive data in the form of words written or spoken of participants. The data in this study was obtained from interviews with all the people who are directly involved schools, the principals, teachers, school committee and parents of students. In the result analysis shows that the implementation of school-based management (SBM) in SMAN 3 Bireuen district Bireuen include: first management school consisting of students of management, personnel management, curriculum management, infrastructure management, and financial management, and relationships with the school community (PR ). In every field of management held in SMAN 3 Bireuen district Bireuen includes several activities adjusted to the respective fields to advance the school. To determine student learning outcomes, SMAN 3 Bireuen district Bireuen classroom assessment techniques that can be done with the test and non-test. Test the form of written, oral and deeds. Non-test in the form of assignment, PR portfolio, performance etc.. In addition to daily tests, also performed replay and replay midterm grade. The mechanism for determining the grade and increase graduation criteria based on achieving minimum completeness criteria provisions graduation dam. In implementing the MBS program SMAN 3 Bireuen district Bireuen also experience a variety of very complex constraints that come from students, teachers and education personnel, school environment and community participation. However, thanks to the good cooperation between the various stakeholders can be resolved and then various constraints not affect the smooth implementation of the MBS program at SMAN 3 Bireuen district Bireuen
42447.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA PROG~PASCASAJUANA
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
SURAT PERNYATAAN
TAPM yang berjudul "PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 3 BIREUEN KABUPATEN BIREUEN" adalah basil karya saya sendiri, dan seluruh swnber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik
Banda Aceh, Yang menyatakan,
263ADF039964~228
•
Hanafiah NIM: 018635598
2014
42447.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
PERSETUJUAN TAPM
Judul TAPM
Pelaksanaan
Manajemen
Berbasis
Sekolah
dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bireuen Kabupaten Bireuen. Penyusun TAPM
: Hanafiah
NIM
: 018635598
Program Studi
Magister Administrasi Publik
Hari/Tanggal Menyetujui:
Penguji Ahli
Mengetahui, /~------.____
Ketua Bidang Ilmu/
• ''"CSI D•,
.• /
0
Direktur Pro ram rascasarjana '-----._
Magister Administrasi Pub~<_:: i. s j: ~;>. _""",
v~~-J..
Dr.Darmanto, M.Ed NIP. 19591027 198603 1 003
((:<·/·.- ·. '"'"<.··. ~
'
,#
~:_·-~~
'\\.
\ '
:'
; ·~
~
\ Sue· . c.,Ph.D NIP. 19520213 198503 2 001
42447.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK PENGESAHAN Nama
Hanafiah
NIM
018635598
Program Studi
Administrasi Publik
Judul Tesis
Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bireuen Kabupaten Bireuen
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Penguji Tesis Program Pascasarjana, Program Studi Administrasi Publik, Universitas Terbuka pada: Hari/Tanggal
Sabtu I 23 Mei 2015
Waktu
09.15 s.d. 11.15 WIB
Dan telah dinyatakan LULUS PANITIA PENGUJI TESIS Ketua Komisi Penguji:
Suciati, M.Sc.,Ph.D.
Penguji Ahli
Prof.Dr.Irfan Ridwan Maksum, M.Si
Pembimbing I
Prof. Dr. Syafei Ibrahim, M.Si
Pembimbing II
Ojat Darodjat, M.Bus.,Ph.D
42447.pdf
KATAPENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas karuniaNya rnaka tesis ini dapat tersusun dalam rnelengkapi tugas akhir untuk rnenyelesaikan Program Pascasarjana pada Unversitas Terbuka di Jakarta, yang rnernbahas rnengenai Judul : "Pelaksanaan Manajamen Berbasis Sekolab
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bireuen Kabupaten Bireuen". Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan tesis ini, masih terdapat banyak kekurangan baik susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu demi perbaikan tesis ini di masa yang akan datang, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan ini tesis ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Syafei Ibrahim, M. Si, selaku dosen pernbirnbing I dan Bapak Ojat Darodjat, M.Bus, Ph.D, selaku dosen pernbirnbing II yang telah bersedia rneluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk rnemberikan dukungan serta birnbingan dalam penulisan tesis ini. 2. lbu Suciati, M.Sc. Ph.D, selaku Direktur Progam Pascasarjana di Unversitas Terbuka di Jakarta, yang telah rnernberikan kernudahan adrninistrasi dalam penyusunan. 3. Seluruh dosen dan staf pengajar Unversitas Terbuka di Jakarta yang telah banyak rnemberikan ilrnu pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. 4. Seluruh stafkaryawan dan karyawati Unversitas Terbuka di Jakarta yang telah
42447.pdf
banyak membantu penulis dalam memberikan informasi. 5. Kepada Suami serta anak-anakku tercinta yang banyak memberikan motivasi, pengertian serta do' a dalam penyelesaian tesis. 6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu baik bantuan moril maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini pada waktunya.
Pada akhimya penulis berharap semoga penulisan tesis ini dapat bermanfaat dengan baik bagi penulis sendiri maupun bagi para peneliti lanjutan yang memerlukan sebagai literatur atau bahan referensi.
Banda Aceh, Maret 2015
Penulis,
42447.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
RIWAYAT HIDUP Nama
: Hanafiah
Nim
: 018635598
Program Studi
: MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
Tempat /Tanggal Lahir
: Mns. Aron Pirak I 31 Desember 1964
Riwayat Pendidikan
: Lulus SDN Pirak Tahun 1979 Lulus SMPN 1 Matangkuli Tahun 1982 Lulus SMAN Samalanga Tahun 1985 Lulus D-11 Keterampilan Jasa di Banda Aceh Tahun 1987 Lulus SI di Banda Aceh Tahun 1997
Riwayat Pekerjaan o o o o o
Tahun 1989 s/d 2003 Guru SMPN Sp. Baro Tahun 2004 s/d 2006 Guru Pamong SKB Bieruen Tahun 2007 s/d 2011 Kepala SMAN I Peusangan Selatan Bireuen Tahun 2012 s/d 2013 Kepala SMAN I Bireuen Tahun 2014 Sampai Sekarang Kepala SMAN 3 Bireuen
Banda Aceh, ................... 2014
Hanafiah NIM:018635598
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
42447.pdf
BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Implementasi Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen Hasil pelak:sanaan penelitian menunjukkan bahwa manajemen sekolah, kinerja kepala sekolah dan guru, dan peran serta masyarak:at (PSM) di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen telah berlangsung dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang peneliti lak:ukan dengan kepala sekolah sebagai berikut. Dalam penerapan Program Manajemen Berbasis Sekolah di sekolah kami yang diutamakan adalah manajemen sekolah, kinerja kepala sekolah dan guru serta peran serta masyarakat (Wakil Kepala Sekolah SMA N 3 Bireuen) Disamping itu hasil wawancara tentang implimentasi program manajemen berbasis sekolah di SMA N 3 Bireuen Kabupaten Bireuen menunjukkan bahwa pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah di SMA N 3 Bireuen Kabupaten Bireuen telah sesuai dengan pelaksanaan fungsi manajemen yang meliputi:
a. Perencanaan Perencanaan merupakan suatu proses yang penting dan harus mendapatkan perhatian apabila· menghendaki suatu tujuan dapat tercapai dengan maksimal. Tanpa perencanaan yang matang akan mustahil kegiatan dapat berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai. Dalam perencanaan hams ditetapkan tujuan yang akan dicapai dan startegi dan pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
47
4842447.pdf
SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen secara aktif menyusun program sekolah secara bersama-sama antara Kepala Sekolah, guru dan komite sekolah serta tokoh masyarakat. Hal ini sesuai dengan rangkuman hasil wawancara dengan Komite Sekolah sebagai berikut: Visi, Misi dan Tujuan SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen ini dimusyawarahkan bersama-sama antara kepala sekolah, guru dan komite sekolah (Komite Sekolah SMA N 3 Bireuen) Berdasarkan hasil musyawarah yang telah dilakukan, maka ditetapkan visi dan misi sekolah SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen sebagai berikut: Visi:
Mewujudkan SMA yang unggul dalam prestasi, memiliki kecakapan hidup dan berbudi luhur yang berakar pada nilai-nilai budaya yang berbasis islami. Misi:
1. Melaksanakan proses KBM dan memberikan bimbingan secara optimal. 2. Menumbuhkan semangat keunggulan dalam bidang akademik. 3. Menanamkan nilai-nilai islami dalam perilakuk keseharian. 4. Mengoptimalkan kinerja warga sekolah. 5. Menyediakan sarana dan prasarana belajar yang memadai. 6. Meningkatkan kemampuan keterampilan hidup. 7. Meningkatkan koordinasi dengan komite sekolah dan instansi terkait. b. Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah
proses
pembagian
kerja
sesum
dengan
komponcn-komponcn dan mengkoordinasikannya agar tujuan dapat tercapai. Pengorganisasian eli SMAN 3 Bireucn yang dilakukan meliputi pcngorganisasian
4942447.pdf
guru, pengorgamsasmn pembelajaran, pengorgamsas1an sarana dan prasarana, pengorganisasian peran masyarakat kepada sekolah. Hal ini dilaksanakan agar dapat berlangsung baik, bermanfaat dan dapat mencapai hasil yang maksimal. 1. Pengorganisasian guru Proses pengorganisasian yang dilakukan meliputi pengorganisasian guru sesuai dengan bidang studi yang ampu, tingkat pendidikan sampai tingkat sosial ekonomi dan jarak tempat tinggal mempunyai perbedaan yang harus disatukan oleh Kepala Sekolah. Kepala Sekolah melakukan komunikasi yang terus menerus terhadap guru-guru tanpa perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Guru dan Kepala Sekolah berada dalam satu ruang sehingga setiap saat ada waktu senggang antar pelajaran atau saat istirahat selalu dapat dimanfaatkan untuk membicarakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan ataupun evaluasi kegiatan yang sudah berjalan.
Dari hasil observasi/pengamatan penulis, menunjukkan bahwa setiap
selesai pelajaran atau setiap istirahat selalu terjadi komunikasi yang harmonis tidak hanya membicarakan masalah-masalah kegiatan pembelajaran saja namun kegiatan sekolah lainnya yang menunjang pembelajaran juga dibicarakan, termasuk kesiapan guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan. 2. Pengorganisasian proses pembelajaran Proses pembelajaran yang dilakukan guru kelas maupun guru mata pelajaran dilaksanakan atas dasar tanggungjawab yang telah dibebankan kepada masing-masing guru. Waktu yang ditetapkan relatif sama namun strategis, metode dan pendekatan dalam pembelajaran baik guru kelas maupun guru mata pelajaran discrahkan kepada masing-masing guru. Apabila ada guru yang tidak masuk, kepala sckolah tidak segan-segan menggantikanya sementara. Guru-guru lain juga
5042447.pdf
tidak segan-segan rnengisi apabila ada kelas yang kosong dikarenakan guru yang bersangkutan berhalangan rnasuk. 3. Pengorganisasian sarana dan prasarana SMA N 3 Bireuen secara urnurn rnernpunyai sarana dan prasarana yang cukup rnernadai dan lengkap. Berbagai alat peraga dan media pernbelajaran juga sudah dirniliki oleh sekolah. Sernua sarana dan prasarana tersebut dioptirnalkan untuk rnenjaga proses pernbelajaran. Guru-guru juga tidak segan-segan rnernbuat sendiri alat-alat peraga sederhana apabila dibutuhkan. Keberadaan sarana dan prasarana tersebut dikelola dengan baik secara bersarna-sarna antara kepala sekolah dan guru. 3. Pengorganisasian peran rnasyarakat kepada sekolah Antara sekolah dan rnasyarakat rnernpunyai hubungan yang kondusif terbukti dengan seringnya rnasyarakat dilibatkan dalarn kegiatan sekolah. Pihak sekolah senantiasa rnelakukan kornunikasi dengan masyarakat melalui pertemuanpertemuan baik formal rnaupun informal. Sebaliknya masyarakat itu sendiri juga tidak segan-segan berhubungan dengan sekolah untuk menyampaikan rnasukan dan saran sehubungan dengan kernajuan sekolah. c. Pelaksanaan
Berdasarkan observasi/pengarnatan tentang pelaksanaan manaJemen kepemimpinan kepala sekolah di SMA N 3 Bireuen cukup baik, hal ini dapat dilihat dari posisi kepala sekolah selaku manajer yang bersikap memaharni segala sesuatu yang ada di sekolahnya mulai dari keadaan siswa, guru, sarana dan kondisi komite sekolah. Sclain itu juga kepala sekolah sclalu tcrbuka kcpada guru dan walimurid/komite sekolah tcntang scgala scsuatu termasuk dalam hal
5142447.pdf
keuangan. Kepala sekolah juga sering memberikan bimbingan kepada siswa dan guru untk mencapai kesuksesan pembelajaran. Dalam segala kegiatan kepala sekolah
selalu
berkoordinasi
dengan
komite
sekolah
misalnya
dalam
penyelenggaraan pentas seni, lomba-lomba, bina lingkungan, rekreasi, apalagi yang terkait pada kegiatan akademik yaitu ulangan umum semester dan juga ujian akhir sekolah. Dalam pelaksanaan manajemen sekolah di SMA N 3 Bireuen untuk halhal tertentu dibentuk kepanitian, tetapi dalam praktek pelaksanaannya selalu bersama-sama. Semua kegiatan baik akademik maupun non akademik senantiasa dilakukan oleh sekolah atau sepengetahuan komite sekolah dan masyarakat,hal ini sesuai dengan rangkuman hasil wawancara dengan komite sekolah sebagai berikut: Ya, saya selalu diajak musyawarah dalam melaksanakan kegiatan dan kami orang tua selalu memberi dukungan baik moril maupun spriritual kepada anak-anak kami maupun kepada sekolah. (Komite Sekolah SMA N 3 Bireuen) d. Pengawasan
Pengawasan
adalah
proses
mencocokan
antara
aktivitas
yang
sesungguhnya dilaksanakan dengan rencana yang telah dibuat. Dalam pengawasan dilakukan evaluasi keefektifan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan. Setiap program selesai dilaksanakan, sekolah mencoba melakukan evaluasi. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu evaluasi /pengawasan juga dilaksanakan untuk mencari solusi apabila suatu program tidak dapat dilaksanakan karena scsuatu hal.
5242447.pdf
SMA N 3 Bireuen pengawasan manajemen sekolah dilaksanakan setiap habis kegiatan untuk mengetahui hasilnya dan sebagai bahan pertimbangan diwaktu yang akan datang. Evaluasi teresebut dilaksanakan secara formal maupun non formal secara bersama-sama antara guru dan Kepala Sekolah.
2. Peningkatan Hasil belajar siswa SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen melalui Pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen Berdasarkan hasil observasi penulis dan analisis dokumen yartg ada di SMA N 3 Bireuen bahwa pelaksanaan penilaian yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penilaian kelas Penilaian kelas ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa baik secara individu maupun klasikal. Penilaian kelas dapat dilaksanakan melalui teknik tes dan non test. Test berupa tertulis, lisan dan perbuatan dan non test berupa pemberian tugas, PR, potofolio, unjuk kerja dan lain-lain. Penilaian ini diperuntukkan untuk semua mata pelajaran dengan tidak meninggalkan
karakteristik
mata
pelajaran
tersebut.
Setiap
guru
kelas
melaksanakan penilaian pada setiap akhir kompetensi dasar (KD) yang diajarkannya untuk setiap mata pelajaran, hal ini sesuai dengan rangkuman hasil wawancara dengan seorang guru dibawah ini : Ya, saya selalu melakukan test/penilaian untuk setiap akhir KD, dan dalam satu semester minilal 3-5 kali sesuai dengan kondisi mata pe1ajarannya (Perwakilan Guru SMA N 3 Bireucn)
5342447.pdf
b. Pemberian tugas I PR. Selain ulangan harlan (UH) juga dilakukan penilaian dari pemberian tugas
I PR. Pemberian tugas ini dilaksanakan pada jam sekolah atau di luar jam sekolah. Pekerjaan rumah diberikan dalam rangka memotivasi siswa untuk terns belajar dan dikerjakan di rumah. Penilaian tugas I PR minimal 5 kali dalam satu semester. Penilaian potofolio juga dilakukan kepada semua siswa, yakni penilaian hasil kerja siswa yang didokumenkan. Portofolio dilaksanakan minimal 5 kali satu semester sesuai dengan hasil musyawarah tentang portofolio antara guru dan siswa. c. Ulangan tengah semester Ulangan tengah semester dilakukan dan merupakan ulangan harlan secara komprehensif. Untuk pengolahan nilai raport adalah sebagai berikut: . .
UH + T(PR)+ UTS+ 2 (US/UKK)
Nllru Raport : ----------'-'-----'5
Keterangan : UH T/PR UTS
= Ulangan harian =
Tugas I Pekerjaan Rumah
= Ulangan Tengah Semester
U AS
=
Ulangan Akhir semester
UKK
=
Ulangan Kenaikan Kelas
Metode tersebut disepakati untuk digunakan dalam pengolahan nilai rapor. UH per kompetensi dasar (KD) dilakukan dengan teknik (test tertulis, lisan, unjuk kerja, obscrvasi, wawancara, penugasan (portofolio) yang menjadi data guru pribadi. Hasil dari penilaian yang belum mencapai Kritcria Ketuntasan Minimal
5442447.pdf
(KKM) harus diremidi melalui perbaikan pembelajaran dan penilaian. UTS merupakan penilaian beberapa KD yang pemah dibelajarkan dan dinilai pada setengah semester yang sama. Penilaian UTS ini merupakan penilaian atas semua aspek atau aspek tertentu sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih. UAS!UKK merupakan penilaian dari semua KD yang pemah dibelajarkan dan dinilai pada semester 1 untuk UAS dan semester 2 untuk UKK. Nilai yang tercantum dalam rapor adalah nilai utuh yang sudah dirata-rata tiap aspek, semua nilai dinyatakan dengan angka skala 0-100. Untuk mekanisme penentuan naik dan tinggal kelas adalah sebagai berikut: 8.
Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun
9.
Siswa dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM)
10. Siswa dinyatakan harus mengulang di kela-; yang sama apabila a. Siswa tidak menuntaskan Standar Kompetensi (SK) dan KD lebih dari 4 mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun pelajaran b. Karena alasan yang masuk akal, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan 11. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua indikator, KD dan SK yang ketuntasan minimalnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelurnnya Nilai rata-rata semester 1 dan 2 Nilai rata-rata KKM semester 1 dan 2
5542447.pdf
Jika nilai rata-rata KKM semester 1 dan 2 sama/lebih besar dari rata-rata KKM, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas. Berdasarkan data dukumentasi yang penulis peroleh dari wali kelas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen. - Hal ini terlihat dari data peningkatkan persentase ketutasan belajar yang diperoleh oleh siswa, persentase kenaikan kelas, serta tingkat kulusan siswa SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen pada akhir tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah dengan baik dan benar dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen
3. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen
Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen. Adapun kendala tersebut adalah sebagai berikut: a. Siswa
1) Banyaknya siswa SMA N 3 Bireuen yang berasal dari luar kota Bireuen, sehingga program sekolah yang dilaksanakan sore hari kurang maksimal. 2) Status sosial ekonomi terdapat perbedaan yang menyolok sehingga program sekolah ketercapaiannya belum maksimal. 3) Belum semua siswa merasa tanggung jawab penuh dalam menenma pclajaran dan tugas-tugas 4) Warga sekolah belum maksimal dalam mcnjaga lingkungan sekolah
5642447.pdf
5) Ketahanan sekolah belum sesuai dengan harapan 6) Kemandirian siswa baru cukup, karena banyak siswa berasal dari keluarga sejahtera b. Tenaga Kependidikan
1) Tenaga kependidikan belum terpenuhi karena sebagaian besar adalah tenaga honorer 2) Belum semua tenaga kependidikan peduli terhadap lingkungan sehingga tanggung jawab 5K baru sebatas petugas tertentu 3) Belum semua guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara maksimal 4) Belum ada petugas/tenaga khusus yang melayani perpustakaan, koperasi, dan laboratorium. 5) Belum semua guru memiliki ijasah sesuai sertifikasi guru, karena sebagian mendekati puma tugas c. Lingkungan Sekolah
1) Penataan dan kerindangan sekolah sudah mulai tertata walaupun pemeliharaan tanaman belum sesuai harapan. 2) Arena sekolah yang cukup luas perlu adanya penanganan secara khusus 3) Pedagang yang sudah tertata untuk lebih dilengkapi dengan makanan yang sehat 4) Keamanan sekolah belum sesuai dengan harapan karena belum adanya pintu masuk dan arena yang luas 5) Kepcrcayaan walimurid scmakin mcningkat
5742447.pdf
6) Masih banyaknya bangunan-bangunan yang perlu penanganan untuk direnovasi 7) Penataan dan fisik sekolah kurang memadai, walaupun dana cukup 8) Kebersihan dan kerindangan sekolah belum memadai 9) Adanya sekolah dijadikan eagar budaya sehingga menyulitkan untuk penataan lingkungan. d. Peran Serta Masyarakat ( PSM ) 1) Peranan komite baru sebatas dana, belum sampai pada bidang keahlian
2) Peran serta masyarakat baru sebatas dana
4. Faktor Pendukung Pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen
Ada beberapa faktor yang dapat mendukung pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMA N 3 Bireuen . Adapun faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1. Kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik Program Manajemen Berbasis Sekolah dapat berhasil jika ditopang oleh kemampuan professional kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sekolah secara efektif dan efisien, serta mampu menciptakan iklim organisasi yang kondusif untuk proses belajar mengajar. Berdasarkan data hasil observasi yang penulis lakukan menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempu mengelola sekolah secara efektif, serta mampu menciptakan suasana yang kondusif dengan guru yang mitra kerjanya. Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang penulis lakukan dcngan guru ui SMA Negcri 3 Bircucn.
5842447.pdf
Menurut saya kepala sekolah telah mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Disamping itu kepala sekolah juga selalu membina hubungan harmonis dengan semua guru dan karyawan yang ada di SMA Negeri 3 Bireuen (Perwakilan Guru SMA N 3 Bireuen) 2. Kondisi sosial, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan Faktor yang turut menentukan keberhasilan Program Manajemen Berbasis Sekolah adalah kondisi tingkat pendidikan orang tua siswa dan masyarakat, kemampuan dalam membiayai pendidikan, serta tingkat apresiasi dalam mendorong anak untuk terns belajar. Hasil pelaksanaan penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa kondisi sosial, ekonomi orang tua/wali dari siswa SMA N 3 Bireuen bervariasi. Namun demikian orang tua/wali selalu berusaha untuk dapat membiayai pendidikan anak-anaknya.
Disamping itu peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMA N 3 Bireuen juga sangat baik. Hal ini terlihat dari apresiasi yang diberikan oleh komite sekolah dalam rangka mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. 3. Dukungan pemerintah Faktor ini sangat membantu efektifitas implementasi Program Manajemen Berbasis Sekolah dukungan dari pemerintah. Alokasi dana pemerintah dan pemberian kewenangan dalam pengelolaan sekolah menjadi penentu keberhasilan. Mengingat status SMA N 3 Bireuen sebagai salah satu sekolah negeri yang ada di Kabupaten Bireuen. Maka dalam hal ini dukungan pemerintah dalam pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah sudah sangat baik. 4. Profesionalisme Faktor ini sangat stratcgis dalam upaya mencntukan mutu dan kinerja sekolah. Tanpa profesionalisme kepala sckolah, guru, dan pengawas, akan sulit
5942447.pdf
dicapai program MBS yang bennutu tinggi serta prestasi siswa. Hasil pelaksanaan penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa tingkat profesionalisme kepala sekolah, guru, dan pengawas SMA N 3 Bireuen sudah sangat baik. Dimana kepala sekolah, guru, dan pengawas sudah menjalankan tugas yang fungsinya dengan baik.
B. Pembahasan Dari hasil penelitian yang dapat dipaparkan di atas, dapat diungkapkan dalam pembahasan ini bahwa implementasi program MBS di SMA N 3 Bireuen mengungkap
berbagai
hal
pembelajaran, hasil belajar,
yaitu
Implementasi
program
MBS,
proses
kendala pelaksanaan program MBS, dan faktor
pendukung pelaksanaan program MBS yang secara rinci dapat diungkapkan sebagai berikut: 1. lmplementasi Program Manajemen Berbasis Sekolah Di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen Dalam implementasi program MBS ini mengungkap tentang Manajemen Sekolah, Kinerja Kepala Sekolah I Guru, dan Peran Serta Masyarakat.
a. Manajeman Sekolah Dalam pelaksanaannya manaJemen
sekolah meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
1) Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefmisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau
6042447.pdf
petunjuk-petunjuk yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan. Kegiatan perencanaan dalam program MBS di SMAN 3 Bireuen meliputi: a. Sosialisasi dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru dan komite sekolah kepada
masyarakat
menumbuhkan
melalui
kesadaran
pertemuan-pertemuan
tentang
peran
serta
yang
dapat
masyarakat
dalam
memajukan sekolah. b. Rapat-rapat yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dengan dewan guru. c. Rapat-rapat yang dilaksanakan oleh pengurus komite sekolah d. Rapat bersama antara kepala sekolah, guru dan komite sekolah serta tokoh masyarakat Proses perencanaan kegiatan atau penyusunan program sekolah dengan melibatkan unsur guru-guru dan masyarakat akan mendorong terwujudnya keterbukaan dan akan menekan seminim mungkin tingkat kesalahan perencanaan. Kegiatan perencanaan dilaksanakan dengan matang dan dimusyawarahkan secara terbuka dengan melibatkan semua unsur-unsur yaitu Kepala Sekolah, Guru, Komite dan walimurid yang terdiri dari : a) Program tahunan I jangka pendek (1 th) b) Programjangka menengah (4th) c) Programjangka panjang (8th) Proses penyusunan program tersebut memiliki satu tujuan utama untuk dapat mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah. Dalam pelaksanaan program MBS mcnckankan tranparansi, partisipatif dan akuntabilitas.
6142447.pdf
2) Pengorganisasian Pengorganisasian komponen/unsur
agar
Pengorganisasian
yang
adalah dapat
proses
pembagian
mencapat
tujuan
dilakukan
di
SMA
N
kerja
yang 3
sesuat
telah
Bireuen
dengan
ditetapkan. meliputi
pengorganisasian guru, pengorganisasian proses pembelajaran, pengorganisasian sarana dan prasarana, pengorganisasian peran serta masyarakat. Pengorganisasian dilakukan dengan melaksanakan koordinasi antara guru dan komites sekolah sehingga menemukan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti. Komites sekolah juga melakukan upaya menciptakan situasi kerja yang kondusif dengan penuh kebersamaan dan saling percaya serta saling menghormati. Koordinasi dengan masyarakat dilakukan sehingga upaya agar masyarakat selalu aktif dan peduli kepada sekolah. Berdasarkanb paparan basil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diketahui bahwa pengorganisasian dalam manajemen berbasis sekolah di SMA N 3 Bireuen melipuiti: a. Rapat guru untuk membicarakan kegiatan yang akan segera dilaksanakan b. Koordinasi antar panitia kegiatan yang telah dibentuk c. Koordinasi antar panitia, guru dan komite sekolah d. Penyampaian
informasi
dari
pihak
sekolah
kepada
masyarakat
sepengatahuan komite Kepala sekolah selaku penanggungjawab proses pendidikan di sekolah telah berupaya untuk menciptakan suasana kebersamaan dan kepercayaan antara guru dan pcngurus komite sckolah, hal ini selaras dengan prinsip pcnerapan program MBS yaitu adanya keterbukaan, partisipatif dan akuntabilitas.
6242447.pdf
3) Pelaksanaan
Pelaksanaan manajemen di SMA N 3 Bireuen adalah sebagai berikut: a) Semua pelaksanaan kegiatan dilakukan secara terbuka dan selalu berkordinasi dengan komite sekolah bahkan dilibatkan baik dalam kegiatan akademik maupun non akademik. b) Dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan
selalu
dibentuk
kepanitiaan
meskipun pada prakteknya dilakukan secara bersama-sama. Keterlibatan semua unsur I komponen di sekolah dalam setiap kegiatan menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat kepada sekolah. Dari paparan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa di SMA N 3 Bireuen semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah direncanakan dengan melibatkan semua unsure sekolah (guru, komite dan masyarakat) yang menunjukkan penerapan prinsip program MBS dimana selalu menerapkan pmsip efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya sekolah baik personil, materi maupun sarana dan prasarana 4) Pengawasan
Pengawasan adalah proses mencocokkan antara pelaksanaan dan rencana yang telah dibuat, mulai dari perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan. Dalam pengawasan SMA N 3 Bireuen melakukan hal-hal sebagai berikut: a) Setiap selesai kegiatan selalu dievaluasi b) Evaluasi bertujuan untuk mengetahui hasil kegiatan dan sebagai bahan pertimbangan kegiatan diwaktu yang akan datang c) Evaluasi dilaksanakan secara terbuka dalam forum dewan guru
6342447.pdf
Kegiatan pengawasan program manajemen berbasis sekolah di SMAN 3 Bireuen dilaksanakan secara terbuka dan berkesinambungan yang diketahui semua pihak. Berbagai hal yang direncanakan di SMA N 3 Bireuen merupakan perwujudan manajemen sekolah yang sudah menerapkan unsur keterbukaan, tanggungjawab/akuntabilitas
dan
partisipatif.
Ini
dilakukan
mulai
dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan secara terbuka dengan melibatkan semua unsur sekolah dan masyarakat. Mengacu pada paparan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka proses pengawasan dalam penyelenggaraan program manajemen berbasis sekolah di SMA N 3 Bireuen telah berlangsung dengan baik. b. Kinerja Kepala Sekolah dan Guru Dari segi kedisiplinan guru dan kepala sekolah SMA N 3 Bireuen cukup baik, terbukti dari segi kehadiran yang selalu tepat waktu, menepati jadwal mengajar dan jarang meninggalkan sekolah sebelum usai mengajar bahkan menambah jam pelajaran seusai pembelajaran. Dari segi administrasi baik kepala sekolah maupun guru selalu mengerjakan semua administrasi secara rutin, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam pengerjaan administrasi tersebut. Kepala sekolah selalu melaksanakan tugasnya dengan tertib dan disiplin seperti yang tertuang sebagai EMASLIM (Edukator, Manajerial, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator). Selain itu guru-guru juga membangkitkan minat dan motivasi belajar kepada siswa-siswanya sehingga selalu menampakkan kemajuan dalam belajamya.
6442447.pdf
Dalam pelaksanaan program MBS diperlukan peran kepala sekolah yang memiliki kemampuan sebagai berikut: a) Mampu menjabarkan terhadap sumber daya yang ada untuk menyediakan dukungan yang memadai bagi guru, bahan pengaj aran yang cukup serta memelihara fasilitas pendidikan yang baik. b) Memberikan waktu yang cukup untuk pengelolaan dan pengkoordinasian Proses Belajar Mengajar. c) Berkomunikasi secara teratur dengan staf, guru, s1swa, masyarakat, instansi terkait, serta LSM. d) Mengelola sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan pendidikan (khususnya mutu sekolah meningkat). Mengacu pada paparan hasil penelitian di atas, kepala sekolah dan guru SMA N 3 Bireuen telah sesuai dengan tuntutan personil kepala sekolah dan guru dalam pelaksanaan program MBS. c. Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat (PSM) SMA N 3 Bireuen dalam memberikan dukungan pendidikan merupakan hasil kerja keras dari kominte sekolah dan guru dalam melakukan pendekatan dan penyadaran tentang arti pentingnya masyarakat dalam memajukan sekolah. SMA N 3 Bireuen berhasil merangkul masyarakat untuk memajukan dengan menempatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat dalam kepengurusan komite
sekolah.
Tokoh-tokoh
tersebut
mempunym
pengaruh
dalam
mcmb::mgkitkan warganya. bersm11~-sa.ma sekolah untuk mcmajukan sekolah.
6542447.pdf
Perwujudan dukungan masyarakat kepada sekolah tidak hanya berupa moril tapi juga materil. Terbukti dengan sukarela masyarakat memberikan dana rutin paguyuban fisik sekolah sebagai dana dampingan dari pemerintah. Adapun bentuk peran serta masyarakat menurut Dirjen Dikdasmen meliputi : pendirian, pengadaan, pemberian bantuan, tenaga pendidikan, pengajaran, bimbingan, tenaga ahli, gedung, tanah, buku, magang kerja, manajemen, pemikiran dan penelitian. Kesadaran masyarakat untuk memajukan sekolah temyata tidak didasarkan pada pendidikan yang tinggi. Kalau dilihat tingkat pendidikan masyarakat sekitar SMA N 3 Bireuen tidak sama dan sangat bervariatif, namun semangat untuk meningkatkan pendidikan putra-putrinya sangat tinggi. Dari paparan hasil penelitian, di SMA N 3 Bireuen menunjukkan bahwa peran serta masyarakat telah sesuai dengan tuntutan dalam implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
2. Peningkatan Hasil belajar siswa SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen melalui Pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen Hasil belajar siswa SMA N 3 Bireuen setelah melaksanakan program MBS secara umum meningkat, hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rapor, dan nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari data dukumentasi hasil belajar siswa SMA Negeri 3 Bireuen. Nilai raport tahun 2012/2013 dari semester I ke semester II secara umum meningkat, kelas X dari 75 menjadi 80. Kelas XI dari 78 menjadi 85, Kelas XII dari 74 menjadi 82. Adapun hasil rapor yang diperoleh olch siswa diperhatikan pada grafik bcrikut ini.
SMA N 3 I3ireucn dapat
6642447.pdf
Grafik 4.1 Grafik Hasil Nilai Raport tahun 2012/2013 semester I -II
86 84 82
80 78
• Semester I
76
• Semester II
74 72
70 68 Kelas X
Kelas XI
._J
Kelas XII
Hasil nilai s1swa SMA N 3 Bireuen
dalarn rnengikuti UAS juga
mengalarni peningkatan. Data nilai UAS tersebut dapat dilihat rnulai dari tahun 2008/2009 sarnpai dengan 2012/20 13 adalah sebagai berikut: Tahun ajaran 2008/2009 dari 7,13 menjadi 7,26 Tahun ajaran 2009/2010 dari 7,34 menjadi 7,38 Tahun ajaran 2010/2011 dari 7,39 menjadi 8,13 Tahun ajaran 2011/2012 dari 8,18 menjadi 8,79 Tahun ajaran 201/2013 dari 8,85 menjadi 8,93 Untuk lebih jelasnya data peningkatan hasil belajar siswa SMA N 3 Bireuen dalarn rnengikuti UAS dapat diperhatikan pada grafik berikut ini.
6742447.pdf
Grafik 4.2 Nilai UAS Dari Tahun 2008/2009 sampai dengan 2012/2013
9 8
7
6 5
• NILAI1
4
•NILAIII
3
2 1
0
~-------.--------.--------.-------.--------~
2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
Hasil belajar siswa SMA N 3 Bireuen baik nilai raport maupun nilai hasil UAS yang selalu meningkat itu temyata juga karena kepala sekolah, dewan guru dan komite sekolah selalu melakukan upaya-upaya yang mendukung prestasi belajar siswa agar selalu ada peningkatan. Pelaksanaan program MBS yang dilakukan oleh kepala SMA N 3 Bireuen salah satu tujuannya meningkatkan prestasi/hasil belajar siswa. Adapun upyaupaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka meningkatkan prestasilhasil belajar siswa antara lain adalah sebagai berikut: a) Mengadakan pembinaan guru sesering mungkin b) Pemberian keteladanan dari kepala sekolah tentang kedisiplinan guru c) Memtungsikan guru agama dan olahraga menangani perpustakaan, koperasi dan administrasi d) Memotivasi guru untuk mengadakan studi lanjut sesuai kemampuan e) Pemberdayaan guru pikct
6842447.pdf
f) Memberikan pembinaan kepada walimurid
Selain itu dewan guru juga melaksanakan upaya-upaya dalam rangka peningkatan hasiVprestasi belajar. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru antara lain sebagai berikut: a) Melaksanakan pembelajaran yang terintegrasi dengan pembelajaran dengan menggunakan multimedia. b) Pemberian sanksi bagi yang melanggar dan pemberian penghargaan bagi siswa yang berprestasi. c) Mengadakan tambahanjam belajar pada sore hari d) Pemberian tugas I PR sesuai dengan materi pelajaran masing-masing e) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar f) Penggunaan alat peraga dan media pembelajaran secara maksimal
Komite sekolah juga melakukan upaya-upaya yang bertujuan untuk meningkatkan hasillpresetsi belajar siswa. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh komite sekolah antara lain adalah sebagi berikut: a) Menambah anggaran belanja sekolah untuk meningkatkan kesejahteraan guru khususnya tambahan jam mengajar. b) Memfasilitasi program-program sekolah dengan cara membantu sebatas kemampuan c) Memprogram penataan sekolah dengan meningkatkan peran serta masyarakat d) Memanfaatkan dana yang ada untuk penataan fisik sekolah
6942447.pdf
Berdasarkan paparan di atas, maka basil belajar siswa SMA N 3 Bireuen sudah sesuai dengan tuntutan program MBS yang pada akhimya dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut: a) Meningkatkan akademik b) Mengurangi angka droup out siswa c) Meningkatkan kehadiran siswa d) Mengurangi jumlah siswa mengulang kelas e) Meningkatkan disiplin
3. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen
Adapun kendala yang dihadapi oleh SMA N 3 Bireuen dalam melaksanakan program MBS dapat dihimpun oleh peneliti sebagai berikut: 1) Dari faktor internal a. Siswa Banyaknya siswa yang berasal dari luar desa dengan kondisi status ekonomi yang berbeda serta tingkat kemandirian yang beragam, maka kegiatan kesiswaan agak terhambat terutama kegiatan ekstrakurikuler pada sore hari b. Tenaga pendidik Tenaga pendidik dan kependidikan sangat minim baik jumlah maupun kualitas, belum semua guru berijasah Sl sebagaimana standarisasi sertifikasi guru bahkan beberapa guru honorer juga ada, dengan demikian akan bcrpcngaruh baik tcrhadap proses maupun hasil pembelajaran yang dituntut oleh program MBS.
7042447.pdf
2) Dari faktor eksternal a.
Lingkungan Lingkungan sekolah yang terdiri dari penataan fisik dan pemeliharaan gedung sekolah yang terpancang alasan eagar budaya menjadikan kendala dalam pengembangan sekolah, selain itu keamanan disekitar sekolah juga belum terjamin karena arena sekolah yang cukup luas
b.
Peran serta masyarakat Peran komite yang masih sebatas dana juga menjadi kendala dalarn pelaksanaan program MBS di SMA N 3 Bireuen
Selain dari faktor internal dan eksternal yang di atas, kendala pelaksanaan program MBS di SMA N 3 Bireuen dapat dilihat dari sisi a. Sarana dan prasarana SMA N 3 Bireuen telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai namun perlu dioptimalkan dalam penggunaannya. Hal tersebut dapat dilihat tidak optimalnya penggunaan alat peraga yang telah dimiliki sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran di luar kelas yang menuntut kreatifitas dalam melakukan pembelajaran juga mengharuskan guru untuk optimal dalam menggunakan sarana seperti laboratorium, media elektronik (komputer dan internet).Hal itu masih terlihat kurang optimal dan terkesan biasa- biasa saja. b. Sumber daya manusia ( Kepala Sekolah, guru dan warga sekolah lainnya). Sumber daya kepala sekolah, guru dan warga sekolah lainnya secara umum sudah cukup baik, namun pemberdayaan dan kualitasnya perlu ditingkatk:m.Hal ini karcna masih ada guru Si\IA N 3 I3ircucn yang bclum berijazah S 1 dan sebagian lagi sudah hampir puma tugas.
7142447.pdf
Dalam penerapan program MBS berbagai kendala dapat terjadi yang menjadikan suatu program kurang berhasil, namun SMA N 3 Bireuen berupaya untuk mengatasinya dengan cara : 1) Pembinaan siswa sehabis melaksanakan kegiatan upacara hari senin. 2) Pembinaan guru sesering mungkin 3) Memfungsikan pegawai sekolah untuk menangani perpustakaan, koperasi
dan administrasi. 4) Memanfaatkan paguyuban kelas yang sudah terbentuk 5) Mengusulkan istilah eagar budaya bukan suatu kendala untuk penataan
fisik sekolah Dari paparan di atas jelaslah bahwa SMA N 3 Bireuen telah berupaya untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program MBS.
4. F'aktor Pendukung Pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen Berdasarkan basil pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan di SMA N 3 Bireuen, terlihat bahwa faktor-faktor pendukung dari pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah antara lain adalah sebagai berikut: a.
Kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik Kemampuan kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sekolah di
SMA N 3 Bireuen sudah dilakukan secara efektif dan efisien. Disamping itu kepala sekolah juga mampu menciptakan iklim organisasi yang kondusif untuk proses belajar mcngajar, scrta mampu mcnciptakan hubungan yang baik dengan guru yang mitra kcrjanya.
7242447.pdf
b.
Kondisi sosial, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan Kondisi sosial, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan
merupkan faktor yang turut menentukan keberhasilan Program Manajemen Berbasis Sekolah. Kondisi sosial, ekonomi orang tua/wali dari siswa SMA N 3 Bireuen bervariasi. Namun demikian orang tua/wali selalu berusaha untuk dapat membiayai pendidikan anak-anaknya. Disamping itu peran serta masyarakat dalam pelaksanaan Progran1 Manajemen Berbasis Sekolah di SMA N 3 Bireuen juga sangat baik. Hal ini terlihat dari apresiasi yang diberikan oleh komite sekolah dalam rangka mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. c.
Dukungan pemerintah Dukungan pemerintah sangat membantu efektifitas implementasi Program
Manajemen Berbasis Sekolah. Pemerintah sangat mendukung pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah yang dilakukan di SMA N 3 Bireuen. Hal ini terlihat dari alokasi dana yang diagarkan untuk sekolah dalam rangka pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah di SMA N 3 Bireuen. d. Profesionalisme Tanpa profesionalisme kepala sekolah, guru, dan pengawas, akan sulit dicapai program MBS yang bermutu tinggi serta prestasi siswa. Tingkat profesionalisme kepala sekolah, guru, dan pengawas SMA N 3 Bireuen sudah sangat baik. Dimana kepala sekolah, guru, dan pengawas sudah menjalankan tugas yang fungsinya dengan baik.
C. Intcrprctasi Basil Pcnelitian
Dari pembahasan diatas, maka hasil pen eli tian ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
7342447.pdf
Dari sisi manajemen sekolah terlihat pengaturan dan pengelolaan manaJemen di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen sudah terformat dan sistematis seperti kegiatan pendataan siswa dari proses penerimaan hingga siswa tersebut keluar sekolah dikarenakan mutasi, tamat atau karena sebab lain. Dari sisi manajemen personil, terlihat pihak SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen melaksanakan program tahun yang terdiri dari Program tahunan I jangka pendek (1 th), Program jangka menengah (4th) dan Program jangka panjang (8th). Dan
dari proses penyusunan program tersebut memiliki satu tujuan utama untuk dapat mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah. Dalam pelaksanaan program MBS menekankan tranparansi, partisipatif dan akuntabilitas. Kemudian dari sisi manajemen kurikulum, dari ketiga program tahunan yang dilaksanakan SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen terlihat dalam implementasi perencanaannya terealisasi dengan baik, implementasi pengorganisasiannya berjalan sesuai perencanaan, dalam pelaksanaannya dapat meningkatkan kegiatan KKG di sekolah maupun di gugus, memanfaatkan perputakaan sekolah dan lain sebagainya, dalam implementasi penilaiannya sesuai dengan kritreria yang telah ditentukan dalam silabus. Dari sisi sarana prasarana semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah direncanakan dengan melibatkan semua unsure sekolah (guru, komite dan masyarakat) yang menunjukkan penerapan prinsip program MBS dimana selalu menerapkan pmsip efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya sekolah baik personil, materi maupun sarana dan prasarana. Selanjutnya dari sisi manajemen keuangan SMAN 3 Bireuen Kabupatcn I3ircuen berjalan dcngan efektif dan trasparan. Hal ini dapat dilihat
7442447.pdf
dari pengalokasian dana yang tepat guna dan sesuai RAPBS di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen. Hasil belajar s1swa SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen setelah melaksanakan program MBS secara umum meningkat, Hasil belajar siswa SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen baik nilai raport maupun nilai hasil UAS yang selalu meningkat itu ternyata juga karena Kepala Sekolah, Dewan guru dan Komite sekolah selalu melakukan upaya-upaya yang mendukung prestasi belajar siswa agar selalu ada peningkatan. Kepala SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen dalam melaksanakan program MBS yang salah satu tujuannya meningkatkan prestasi/hasil belajar siswa melakukan upaya sebagai berikut : 1. Mengadakan pembinaan guru sesenng mungkin, dan hal m1 dilakukan setelah upacara hari senin 2. Pemberian keteladanan dari kepala sekolah tentang kedisiplinan guru 3. Memfungsikan guru agama dan olahraga menangani perpustakaan, koperasi dan administrasi 4. Memanfaatkan paguyuban kelas yang sudah terbentuk 5. Memotivasi guru untuk mengadakan study lanjut sesuai kemampuan 6. Pemberdayaan guru piket 7. Memberikan pembinaan kepada walimurid Selain itu dewan guru juga melaksanakan upaya-upaya dalam rangka peningkatan hasillprestasi belajar antara lain : 1. Melaksanakan
pembclajaran
PAKEM
pembelajaran menggunakan multimedia
yang
terintcgrasi
dengan
7542447.pdf
2. Pemberian sanksi bagi yang melanggar dan pemberian penghargaan bagi siswa yang berprestasi 3. Mengadakan tambahanjam belajar pada sore hari terutama untuk kelas XII 4. Pemberian tugas I PR sesuai dengan materi pelajaran masing-masing 5. Memanfaatkan lingkungan sebagai surnber belajar 6. Penggunaan alat peraga dan media pembelajaran secara maksimal Komite sekolah juga tidak ketinggalan melakukan upaya-upaya antara lain: 1. Menambah anggaran belanja sekolah untuk meningkatkan kesejahteraan guru khususnya tambahan jam mengajar 2. Memfasilitasi program-program sekolah dengan cara membantu sebatas kemampuan 3. Memprogram penataan sekolah dengan meningkatkan peran serta masyarakat 4. Memanfaatkan dana yang ada untuk penataan fisik sekolah Berdasarkan paparan di atas, maka hasil belajar siswa SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen sudah sesuai dengan tuntutan program MBS yang pada akhimya dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut : 1. Meningkatkan akademik 2. Mengurangi angka droup out siswa 3. Meningkatkan kehadiran siswa 4. Mengurangi jumlah siswa mengulang kelas 5. Mcningkatkan disiplin
7642447.pdf
Adapun kendala yang dihadapi oleh SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen dalam melaksanakan program MBS dapat dihimpun oleh peneliti sebagai berikut : 1.
Banyaknya siswa yang berasal dari luar desa dengan kondisi status ekonomi yang berbeda serta tingkat kemandirian yang beragam, maka kegiatan kesiswaan agak terhambat.
2.
Tenaga pendidik dan kependidikan sangat minim baik jumlah maupun kualitas, belurn semua guru berijasah S 1 sebagaimana standarisasi sertifikasi guru bahkan beberapa guru honorer juga ada, dengan demikian akan berpengaruh baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran yang dituntut oleh program MBS.
3.
Peran komite yang masih sebatas dana juga menjadi kendala dalam pelaksanaan program MBS di SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen.
4.
Keamanan disekitar sekolah juga belum terjamin karena arena sekolah yang cukup luas.
5.
Tidak optimalnya penggunaan alat peraga yang telah dimiliki sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran
42447.pdf
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari penelitian mengenai analisis pelaksanaan manajamen berbasis sekolah dalam meningkatkan basil belajar siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bireuen Kabupaten Bireuen dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Implementasi program MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) di SMA N 3 Bireuen Kabupaten Bireuen meliputi 3 pilar yaitu: a) Manajemen sekolah yang terdiri dari aspek (1) Perencanaan meliputi penyusunan program tahunan, program jangka
menengah dan program jangka panjang (2) Pengorganisasian
meliputi
pengorgantsastan
guru,
proses
pembelajaran, sarana dan prasarana serta peran serta masyarakat (3) Pelaksanaan manajemen sekolah (4) Pengawasan manajemen sekolah b) Kinerja sumber day a kepala sekolah dan guru Kepala sekolah dan guru SMA N 3 Bireuen memiliki kedisiplinan dan rasa tanggungjawab yang tinggi baik dalam melaksanakan kegiatan akademik maupun non akademik. Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya selalu mempedomani ketentuan yang telah ditetapkan antara lain yang tertuang dalam EMASLIM dimana kepala sekolah sebagai Educator, Manajerial, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator. Disamping itu ditinjau dari scsi guru dalam pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, guru SMA N 3 Bireuen selalu melaksanakan
77
7842447.pdf
dengan persiapan yang baik mulai dari penyiapan RPP (Rencana Program Pembelajaran), alat peraga, LKS (Lembar Kerja Siswa) dan evaluasi c) Peran serta masyarakat Peran Serta Masyarakat SMA N 3 Bireuen memiliki potensi yang cukup tinggi dalam memberikan dukungan dan perhatian kepada sekolah baik yang berupa materi maupun non material. Dalam kegiatan pembelajaran komite ikuti dilibatkan dan selalu mendukung sebagai tenaga pengajar tambahan sesuai dengan bidang keahliannya 2.
Hasil belajar siswa SMA Negeri 3 Bireuen dapat ditingkatkan melalui pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Hal ini dapat dilihat dari data hasil nilai rapor, dan nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Nilai raport tahun 2012/2013 dari semester I ke semester II secara umum meningkat, kelas X dari 75 menjadi 80. Kelas XI dari 78 menjadi 85, Kelas XII dari 74 menjadi 82. Sedangkan data peningkatan nilai UAS dari tahun 2008/2009 sampai dengan 2012/2013 adalah sebagai berikut: Tahun ajaran 2008/2009 dari 7,13 menjadi 7,26 Tahun ajaran 2009/2010 dari 7,34 menjadi 7,38 Tahun ajaran 2010/2011 dari 7,39 menjadi 8,13 Tahun ajaran 201112012 dari 8,18 menjadi 8,79 Tahun ajaran 201/2013 dari 8,85 menjadi 8,93
3.
Dalam melaksanakan program MBS SMA N 3 Bireuen juga mengalami berbagai kendala yang sangat kompleks yang berasal dari siswa, guru dan tenaga kependidikan, lingkungan sekolah dan juga peran serta masyarakat.
79 42447.pdf
Namun demikian berkat keijasama yang baik antara berbagai pihak terkait maka berbagai kendala dapat teratasi dan tidak berpengaruh besar terhadap lancamya pelaksanaan program MBS di SMA N 3 Bireuen.
Teratasinya
berbagai kendala yang dihadapi sekolah berkat keijasama berbagai pihak terkait yang ikut bertanggungjawab. 4.
Pelaksanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMA N 3 Bireuen dapat berlangsung dengan lancar karena didukung oleh beberapa faktor. Adapun faktor tersebut antara lain adalah (a) kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik, (b) kondisi so sial, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan, (c) dukungan pemerintah, dan (d) profesionalisme.
B. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kepala sekolah perlu mengoptimalkan kondisi sekolah yang kondusif antara semua warga sekolah sehingga tercipta suasana yang menyenagkan dan dapat maju bersama untuk mencapai tujuan sekolah. 2. Komite dan masyarakat hendaknya meningkatkan partisipasi secara lebih optimal kepada sekolah baik yang bersifat finansial maupun non finansial dalam kemajuan sekolah secara menyeluruh. 3. Pemerintah hendaknya secara optimal mendukung suksesnya program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ini dengan pemberian bantuan baik berupa pelatihan-pclatihan untuk guru dan warga sckolah maupun pemberian sarana pembelajaran yang lebih lcngkap serta bantuan dana
8042447.pdf
(blockgrand) yang lebih banyak secara kuantitas dan disesuaikan dengan
kenaikan harga-harga atau inflasi yang bersifat membantu kegiatan dan operasional Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
42447.pdf
DAFTAR PUSTAKA
Atmodiwirio, Soebagio. Ardadizya Jaya.
2000. Manajemen
Pendidikan Indonesia.
Jakarta:
Burhanuddin. 2013. Pengertian, Fungsi, dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan (online) http://afidburhanuddin.wordpress.com, diakses 16/08/2014 Daft, Richard L., 2003, Manajemen, Jakarta : Erlangga Depdiknas, 2001, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas, 2006, Standar Kompetensi Guru Sekolah Menengah Atas. Jakarta : Depdiknas Domseif, Allan, 2006, Pocket Guide to School Based Management. Association for Supervision and Curriculum Development. Alexandria, Virginia Handoko, T Hani, 2000, Manajemen, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Harminingsih, 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Be/ajar, (online) http:/I harminingsih. blogspot.com, diakses 16/08/2014 Karyono. 2003. Metode Penelitian, Jakarta, Bina Aksara Lewis, David., Kevin Brazil., Paul Krueger., Lynne Lohfeld., and Erin Tjam, 2004, "Extrinsic and Intrinsic Determinants of Quality of Work Life". International Journal of health Care Quality Assurance Incorporating Leadership in Health Service. Vol. 14. p.9-15 Made Pidarta, 2008, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta, Bina Aksara Mohrman, SA. Wohstettyer. 2004. School Based Management: Organizing For High Performance. San Francisco: Jossy Bass Publisher. Moleong, Lexy J, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa E, 2012, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung : PT. Remaj a Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
42447.pdf
Nasution, 2006.Didaktik : Azas-azas Mengajar, IKIP Bandung. Oemar Hamalik, 2005, Proses Be/ajar Mengajar, Jakarta : PT Bumi Aksara Plunkett and Attner, 2005, Management, International Thomson Publishing: USA Soegito, A.T, 2010, Kepemimpinan Manajemen Berbasis Sekolah, Semarang : UNNES Press Sudjana, Nana, 2005, Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Al Genindo Sumiati, 2007. Metode Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima Slameto. 2010. Be/ajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta Sumadi, Suryabrata. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta Persada
PT. Raja Grafindo
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset Siswanto, 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta Tampubolon, Robert, 2002, Risk Management, Manajemen Resiko, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Veitzhal Rivai & Sylviana Mumi, 2012, Education Management (Ana/isis Teori dan Praktik), Jakarta: Rajawali Press
42447.pdf
Lampiran 1 -
1. Profil SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen 1. Identitas Sekolab 1. Nama Sekolah
SMA NEGERI 1 BIREUEN
2. Nomor Statistik Sekolah
301061213011/10107101
3. Alamat a)
Jalan
Jln. T gk Chiek Ditiro
b)
Desa
MnsCapa
c)
Kecamatan
Kota Juang
d)
Kabupaten
Bireuen
e)
Provinsi
Aceh
f)
Kode Pos
24251
g)
No. Telp/Fax
0644-21312
h)
Alamat e-mail
sma_ 3_
[email protected]
i)
Web
4. Sekolah Dibuka Tahun
1991
5. Tahun Terakhir direnovasi
2012
6. Status Sekolah
Negeri
7. a) Akreditasi
A
b)
SK (Nomor/Tgl SK)
Ma.OO 1725 I 28/11/2013
8. StatusMutu
SSN
9. Waktu Penyelenggaraan
Pagi
10. a)
No. SK Terakhir Status Sekolah
0519/D/1991
b)
Tanggal SK
5/09/1991
c)
Keterangan SK
Alih Fungsi
42447.pdf
11.
12.
a)
No. SK Pendirian Sekolah
0519/D/1991
b)
Tanggal SK
0510911991
ldentitas Kepala Sekolah a)
Nama
Hanafiah,S. Pd
b)
SK Pengangkatan
Peg.824/Kptsl082/20 13
c)
Alamat
Desa Pante Baro Kumbang Kec Peusangan Siblah Krueng Kab. Bireuen
13.
d)
Telp. I Hp.
0823 6375 2789
a)
No. Rekening Sekolah
10001021203218
b)
Nama Bank
BANKACEH
c)
Pemegang Rek
Kepala Seko lah I Bendahara
d)
Nama Pemegang Rek
Hanafiah, S. Pd I Maryanti, A.Md
Sumber Listrik
PLN
Day a
15750 watt
14. a) b) 15.
Ketua Komite Sekolah a)
Nama
Zainal Bahri
b)
Alamat
Desa Mns Capa Kec. Kota Juang
c)
Telp
16.
Data Siswa
NO
KLS
I
X
2011/2012 p JLH L 85 176 261
2
XI
137
225
362
98
163
261
93
172
265
3
XII
114
210
324
121
215
336
100
161
261
JUMLAH
336
611
947
325 554
879
353
575
928
1-r--
~-
201212013 p JLH L 106 177 283
201312014 p L JLH 160 242 402
42447.pdf
17. Keadaan Guru
NO
JUMLAHGURU
STATUS GURU LK
PR
JUMLAH
1
PNS
16
50
66
2
GTT
2
18
20
18. Keadaan Pegawai Tata Usaha
NO
STATUS GURU
JUMLAHGURU
1
PNS
LK 1
2
PTT
2
PR
JUMLAH
4
5
9
11
19. Ruang Ke1as
KONDISI RUANG KELAS RUSAK RUSAK RUSAK RING AN SEDANG BERAT 3 5 -
BAlK
X
JUMLAH RUANG KELAS 15
2
XI
7
7
-
-
-
3
XII
7
7
-
-
-
JUMLAH
29
21
3
-
5
NO
KLS
1
7
2. Visi dan Misi SMAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen Visi: Mewujudkan SMA yang unggul dalam prestasi, memiliki kecakapan hidup dan berbudi luhur yang berakar pada nilai-nilai budaya yang berbasis islami.
Misi: 1. Melaksanakan proses KBM dan memberikan bimbingan secara optimal. 2. Mcnumbuhkan scmangat kcunggulan dabm bidang akadcmik.
42447.pdf
3. Menanamkan nilai-nilai islami dalam perilakuk keseharian. 4. Mengoptimalkan kinerja warga sekolah. 5. Menyediakan sarana dan prasarana belajar yang memadai. 6. Meningkatkan kemampuan keterampilan hidup. 7. Meningkatkan koordinasi dengan komite sekolah dan instansi terkait.
42447.pdf
Lampiran 2 FORMAT OBSERVASI (PENGAMATAN) PELAKSANAAN MBS
NO
ASPEK YANG DIAMATI
Program Pengajaran
1
Rencana program pengajaran
2
Jadwal Pengajaran
3
Jadwal pelajaran sekolah tiap kelas
4
Rencana program evaluasi
5
Daftar evaluasi belajar (EBTA)
6
Daftar penyerahan STTB
7
Rekapitulasi kenaikan kelas
8
Hubungan kemasyarakatan
Administrasi Kesiswaan
1
Pendaftaran siswa baru
2
Daftar caJon siswa baru
3
Daftar siswa baru
4
Buku induk siswa Jumlah siswa menurut tingkat I
5
kelas yang meliputi jenis kelamin, usia dan asal
6
Papan observasi
7
Buku presensi harlan siswa
8
Buku presensi siswa
9
Rekap presensi bulanan
10
Daftar nilai
KEADAAN TIDAK ADA ADA
DISKRIPSI BASIL PENGAMATAN
42447.pdf
11
Raport
12
Permohonan pindah sekolah
13
Surat keterangan pindah sekolah
14
Mutasi
15
Catatan peserta EBTA
16
Tanda peserta EBTA
17
Daftar masuk SLTP
18
Rekap siswa naik kelas
Administrasi Kepegawaian
1
Rencana kebutuhan guru dan pegawai Usulan pengadaan guru dan
2 pegawai 3
4 5
Usulan kenaikan gaji Usulan kenaikan pangkat dan go Iongan
Buku catatan peni\aian guru Daftar urutan pangkat golongan I
6
daftar urutan kepangkatan
7
Daftar penilaian pekerjaan
8
Buku cuti guru dan pegawai
9
Surat permintaan pensiun
10 11
Surat permintaan pembayaran pensiun Daftar presensi guru dan pata kepegawaian
12
Data kepegawaian
13
Kartu pribadi guru dan pegawai
42447.pdf
Administrasi Keuangan 1
Buku kas utama
2
Buku kas pembantu Rangkuman penerimaan dan
3
pengeluaran Rangkuman penerimaan dan
4
pengeluaran di kecamatan Rangkuman penerimaan dan 5
pengeluaran di kabupaten Rangkuman penerimaan dan
6
pengeluaran di provinsi
Administrasi Kelengkapan Barang 1
Buku Pemeriksaan Kelengkapan Barang Buku inventaris barang, ruang
2 dan kelas Kartu inventaris barang lunak 3
dan keras
4
Kartu inventaris gedung
5
Kartu inventaris kendaraan
6
Kartu inventaris barang lain
7
Daftar usulan pengadaan barang
s
Daftar usulan pengadaan barang dan ruang kelas
42447.pdf
Lampiran 3 PEDOMANWAWANCARA PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
1. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah Output yang diharapkan
1) Apa saja output yang dimiliki sekolah yang berupa prestasi akademik maupun non akademik ? Proses
1) Apakah proses belajar mengajar memiliki efektifitas yang tinggi ? 2) Apakah kepala sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat ? 3) Apakah kondisi lingkungan sekolah aman dan tertib? 4) Apakah pengelolaan tenaga kependidikan sekolah berjalan efektif? 5) Apakah sekolah memiliki budaya mutu? 6) Apakah sekolah memiliki teamwork yang cerdas, kompak,dan dinamis? 7) Apakah sekolah memiliki kewenangan ( Mutlak/tidak mutlak)? 8) Apakah partisipasi warga sekolah dan masyarakat tinggi ? 9) Apakah sekolah memiliki keterbukaan manajemen? 10) Apakah sekolah memiliki kemauan untuk berubah? 11)Apakah sekolah melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan? 12) Apakah sekolah responsive dan antisipasifterhadap kebutuhan? 13) Apakah sekolah memiliki komunikasi yang baik? 14) Apakah sekolah memiliki akuntabilitas? 15) Apakah sekolah memilikki kemampuan menjaga suistanbilitas? Input Pendidikan
1) Apakah sekolah memiliki kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu yang jelas? 2) Apakah sekolah memiliki sumber daya yang tersedia dan lengkap? 3) Apakah sekolah memiliki stafyang kompeten dan berdedikasi tinggi? 4) Apakah sekolah memiliki harapan prestasi yang tinggi? 5) Apakah sekolah memiliki focus dan pelanggan ( khususnya siswa )?
42447.pdf
6) Apakah sekolah memiliki input manajemen?
2. Tahap-tahap pelaksanaan manajemen berbasis sekolah 1) Bagaimana sekolah melakukan evaluasi? 2) Bagaimana sekolah merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah? 3) Bagaimana sekolah mengindentifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran? 4) Bagaimana sekolah melakukan analisi SWOT? 5) Bagaimana sekolah melakukan langkah alternative pemecahan masalah? 6) Bagaimana sekolah melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan? 7) Bagaimana sekolah melakukan rencana peningkatan mutu? 8) Bagaimana sekolah merumuskan sasaran mutu baru?
3. Fungsi yang Didesentralisasikan ke sekolah 1) Bagaimana pelaksanaan fungsi pengelolaan Proses Belajar Mengajar ( PBM) yang didesentralisasikan ke sekolah? 2) Bagaimana
pelaksanaan
fungsi
pengelolaan
kurikulum
yang
didesentralisasikan ke sekolah? 3) Bagaimana pelaksanaan fungsi ketenagaan yang didesentralisasikan ke sekolah? 4) Bagaimana pelaksanaan fungsi pengelolaan fasilitas yang didesentralisasikan ke sekolah? 5) Bagaimana pelaksanaan fungsi pengelolaan fasilitas yang didesentralisasikan ke sekolah? 6) Bagaimana pelaksanaan fungsi keuangan yang didesentralisasikan ke sekolah? 7) Bagaimana pelaksanaan fungsi hubungan sekolah dan masyarakat yang didesentralisasikan ke sekolah? 8) Bagaimana pelaksanaan fungsi pelayanan siswa yang didesentralisasikan ke sekolah? 9) Bagaimana
pelaksanaan
fungsi
didesentralisasikan ke sekolah?
pengelolaan
iklim
sekolah
yang
42447.pdf
4. Peran Kepala sekolah dalam Manajemen Berbasis Sekolah
1) Bagaimana bapaklibu guru berperan sebagai fasilitator? 2) Bagaimana bapaklibu guru berperan sebagai mediator dan administrator? 3) Bagaimana bapaklibu guru berperan sebagai evaluator? 4) Bagaimana bapaklibu guru berperan sebagai pengelola kelas?