PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI Pendahuluan Skripsi Propsal Penelitian adalah sebuah konsep rencana pra penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa untuk mempersiapkan berbagai prosedur yang akan dilakukannya pada saat meneliti. Proposal Penelitian umumnya terdiri dari 3 BAB yaitu BAB I Pendahuluan, BAB II Tinjauan Pustaka dan BAB III Metodologi Penelitian. I.
Cara Menulis Proposal BAB 1 BAB I PENDAHULUAN ini pada dasarnya memuat (1) Latar belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Ruang Lingkup Penelitian. Jumlah Halaman untuk BAB Pendahuluan antara 5 - 10% dari jumlah halaman keseluruhan. (1) Latar Belakang Masalah. Latar belakang masalah adalah bagian I dari BAB Pendahuluan Didalam bagian ini dikemukakan BAB Pendahuluan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan
baik
kesenjangan
teoritik (Gap
Researc) maupun
kesenjangan
praktis (Gap Fenomena) yang melatar belakangi masalah yang diteliti. Didalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh. (2) Rumusan Masalah. Rumusan masalah adalah bagian II dari BAB Pendahuluan hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan sebaiknya dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. (3) Tujuan Penelitian. Tujuan
Penelitian
adalah
bagian
III
dari
BAB
Pendahuluan
yang
Mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan
tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. (4) Manfaat Penelitian. Manfaat Penelitian adalah Bagian ke IV dari bab Pendahuluan dimana bagian ini ditujukkan manfaat penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam sub bab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan (5) Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup yang ke V adalah bagian ke V dari BAB Pendahuluan, dan Yang dikemukakan pada bagian ruang lingkup adalah hanya variabel-variabel yang diteliti, serta indikator-indikatornya. II. Cara Menulis Proposal BAB II Tinjauan Pustaka Sebelum mengajukan hipotesis, peneliti wajib mengkaji teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan. Bagian tinjauan pustaka berisi : (1) Hasil-hasil penelitian sebelumnya (terdahulu) ; (2) Landasan Teoritik ; (3) Kerangka pemikiran ; (4) Hipotesis Penelitian. Banyaknya jumlah Halaman untuk BAB II Tinjauan pustaka sebanyak 15 s.d 20 lembar. Adapun Susunan Sub babnya sebagai berikut : (1) Hasil-Hasil Penelitian yang relevan (Terdahulu) Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder, misalnya jurnal, buku-buku teks dapat dipergunakan sebagai penunjang. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yakni 1) prinsip kemuktakhiran ( kecuali untuk penelitian historis ) dan 2) prinsip relevansi. Prinsip kemuktakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat.
(2) Landasan Teoritik Bahan – bahan kajian teoritis-pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, desertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. (3) Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran disusun berdasarkan latar belakang masalah, ditunjang oleh teori-teori yang ada dan bukti-bukti empirik dari hasil-hasil penelitian terdahulu, maupun jurnal-jurnal yang relevan dengan masalah yang diteliti, kemudian dirumuskan dalam suatu kerangka pemikiran atau kerangka konseptual. Jika memungkinkan disusun dalam suatu model yang menggambarkan keterkaitan antar variabel, sehingga dapat dirumuskan suatu hipotesis. (4) Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian, maka dirumuskan hipotesis penelitian. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian yang bersifat eksploratoris (penjelasan) dan deskriptif (gambaran) tidak membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, hipotesis penelitian tidak harus ada dalam skripsi. III. Cara Menulis Proposal BAB III Metodologi Penelitian Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metodologi penelitian paling tidak mencakup ; (1) Obyek Penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) Instrumen Penelitian/Alat Pengumpulan Data, (4). Prosedur Pengumpulan Data, dan (5) Analisis Data, (6) Definisi Operasional Variabel. Pada BAB III Metode penelitian, jumlah halaman sekitar 15% s.d 20% BAB III, ini merupakan kelanjutan materi sebelumnya pada artikel Tinjauan Pustaka. Adapun sub sub Metodologi Penelitian adalah : (1) Obyek Penelitian Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid yang sesuai sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian experimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabelvariabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian experimental selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji. Pada penelitian nonexperimental, bahasa dalam sub bab
rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya; (2) Populasi dan Sampel Populasi adalah obyek/subyek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sasaran penelitian terdiri dari seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan subyek penelitian, terutama dalam penelitian experimental. Dalam survai, sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subyek tergantung pada cara pengambilan datanya. Hal-hal yang dibahas dalam populasi dan sampel adalah (a) identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi dan subyek penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, serta (c) besarnya sampel. (3) Instrumen Penelitian/Alat Pengumpulan Data Penelitian Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. (4) Prosedur Pengumpulan Data Bagian ini menguraikan : (a) Langkah-Langkah yang ditempuh (misalnya prosedural administrasi) dan teknik yang digunakan mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlihat dalam proses pengumpulan data, serta (c) jadwal waktu pelaksanaan penelitian. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka menjalankan tugas. (5) Analisis Data Pada bagian ini diuraikan jenis alat analisis yang digunakan atau metode kuantitatif lainnya. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang penting untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan analisisnya, bukan kecanggihannya
(6) Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat atau variabel yang didefinisikan dan dapat diminati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur variabel. Penyusunan definisi operasional variabel perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Disamping itu, penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji oleh orang lain.