PEDOMAN PELAKSANAAN MATA KULIAH PL-4103 KERJA PRAKTEK
Disusun Oleh: Sugiyantoro Sri Maryati
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG October 2009
KATA PENGANTAR
Pedoman KP ini merupakan hasil revisi dari beberapa versi Pedoman KP yang pernah digunakan di lingkungan Jurusan atau Departemen Teknik Planologi dulu dan disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan kuliah KP saat ini. Sejalan dengan perkembangan waktu dan perubahan nama Jurusan atau Departemen menjadi Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota di bawah Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, terjadi pergeseran mekanisme bagaimana mahasiswa melakukan proses pengambilan Mata Kuliah KP. Pedoman ini disusun dengan menyesuaikan perubahan sistem di atas. Selain itu, dengan perkembangan dan banyaknya pengalaman bagaimana mahasiswa mengambil Mata Kuliah KP, dapat ditarik pelajaran berharga yang kemudian menjadi masukan untuk Pedoman KP ini. Beberapa informasi baru yang dialami oleh mahasiswa praktikan juga banyak ditampung di bagian lampiran. Dengan Pedoman KP yang baru ini diharapkan mahasiswa akan semakin paham proses pengambilan Mata Kuliah PL4103 Kerja Praktek, dan menghindari kesalahankesalahan yang sering berulang dalam setiap proses Kerja Praktek.
Oktober 2009 Penyusun Sugiyantoro Sri Maryati
Pedoman KP 2009
ii
DAFTAR ISI Halaman
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR ISTILAH DAN UNGKAPAN
v
Pendahuluan
1
1.1 Maksud Kerja Praktek
1
1.2 Lingkup Kerja Praktek
1
1.3 Lama Kerja Praktek
2
Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek
3
2.1 Prasyarat Kerja Praktek
3
2.2 Prosedur Administratif
3
2.3 Materi Kerja Praktek dan Instansi Kerja Praktek
7
2.4 Ketentuan Tambahan
8
Penyusunan Laporan Kerja Praktek
9
3.1 Fungsi dan Syarat Laporan Kerja Praktek
9
3.2 Prosedur Bimbingan Penulisan Laporan Kerja Praktek
11
3.3 Materi dan Kelengkapan Laporan
13
3.4 Standar Penulisan Laporan
15
3.5 Penilaian Laporan
18
Penilaian Kerja Praktek
20
4.1 Syarat Nilai Keluar
20
4.2 Dasar Penilaian
20
4.3 Nilai Sementara dan Nilai Akhir
20
Pedoman KP 2009
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1
Rentang Waktu Kerja Praktek
2
Gambar 2
Prosedur Pelaksanaan Mata Kuliah PL4103 Kerja Praktek
4
Gambar 3
Prosedur Bimbingan Penulisan Laporan Kerja Praktek
12
Pedoman KP 2009
iv
DAFTAR ISTILAH DAN UNGKAPAN
Dosen Pemeriksa EYD IKP Koordinator KP
: : : :
KP LKP LLKP Pembimbing KP Praktikan SKP
: : : : : :
SKP-01
:
SKP-02 SKP-03 SKP-04 SKP-05
: : : :
TU
:
Pedoman KP 2009
Dosen yang ditunjuk oleh Koordinator KP untuk memeriksa KP Ejaan Yang Disempurnakan Instansi Kerja Praktek Dosen koordinator pelaksanaan KP. Dosen ini yang akan mengeluarkan SKP-02 dan SKP-04 Kerja Praktek Laporan Kerja Praktek Lampiran Laporan Kerja Praktek Staf IKP yang ditugasi untuk membimbing praktikan Mahasiswa yang melakukan kerja praktek Surat Kerja Praktek. Surat ini berseri dari SKP-01 sampai dengan SKP-05 Surat permohonan penerbitan, yaitu surat untuk untuk mencari IKP. Dilakukan oleh wali mahasiswa Surat mencari IKP. Diterbitkan oleh Dosen Koordinator KP Surat keterangan diterima sebagai praktikan Surat tugas KP di IKP. Diterbitkan oleh Dosen Koordinator KP Surat keterangan selesai dan hasil nilai KP. Diterbitkan oleh IKP Tata Usaha
v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Kegiatan Kerja Praktek merupakan arena bagi mahasiswa untuk lebih mengenali situasi kegiatan perencanaan di tingkat nyata. Mata kuliah Kerja Praktek (PL-4103, 2 SKS) bermaksud memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman nyata di lapangan, dengan berbekal ilmu yang telah diperolehnya dalam perkuliahan terdahulu. Mahasiswa diharapkan mempelajari proses dan pelaksanaan kegiatan perencanaan wilayah dan kota, memahami permasalahan terkait, dan mempunyai bekal pengalaman dalam menangani permasalahan terkait tersebut. Tujuan mata kuliah ini adalah untuk: - Menerapkan ilmu perencanaan yang telah diperoleh mahasiswa selama masa kuliah terdahulu dalam kehidupan nyata di luar kegiatan perkuliahan/studio; - Melatih dan memperluas wawasan mahasiswa dalam pengembangan kreativitas dan pemecahan permasalahan di bidang perencanaan wilayah dan kota; - Melihat dan memahami administrasi suatu perusahaan/instansi yang meliputi struktur organisasi, tata kerja, dan pola manajemen; - Melihat dan memahami pengelolaan sebuah pekerjaan atau proyek perencanaan, ataupun studi yang terkait dengan ilmu perencanaan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau institusi perencanaan; - Melatih mahasiswa bekerja sama dengan orang lain yang berlatar belakang disiplin ilmu bukan perencanaan wilayah dan kota; dan - Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengamati cara kerja bidang ilmu di luar ilmu perencanaan wilayah dan kota.
1.2 Lingkup Kerja Praktek Lingkup KP terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu: a. Persiapan Kerja Praktek (KP) yang diawali dengan pengajuan Surat Permohonan KP (SKP-01); pencarian Instansi Kerja Praktek (IKP) dengan berbekal SKP-02; dan penerimaan praktikan oleh IKP yang ditunjukkan dengan SKP-03. b. Pelaksanaan KP di IKP dengan dibekali surat penugasan KP oleh Koordinator PL4103 (SKP-04); c. Penyusunan Laporan Kerja Praktek (LKP). Selama menyusun LKP, mahasiswa wajib melakukan asistensi di bawah bimbingan dosen yang ditunjuk. LKP ini hanya memuat laporan kegiatan praktikan dalam pekerjaan yang diikuti, sedangkan laporan pekerjaan secara keseluruhan dilampirkan sebagai Lampiran Laporan Kerja Praktek (LLKP). Pedoman KP 2009
1
Pada periode ini praktikan diharapkan sudah mendapatkan nilai KP yang ditunjukkan dengan penerbitan surat keterangan selesai KP dan nilai hasil KP (SKP-05).
1.3 Lama Kerja Praktek Ketentuan yang diatur dalam lama pelaksanaan KP ini adalah lama total kegiatan KP dan penyusunan LKP, lama kegiatan KP di LKP, dan konsekuensi pelanggaran ketentuan mengenai lama KP. Ketentuan mengenai lama KP adalah sebagai berikut : a.
b.
c.
Lingkup kegiatan sebagaimana diuraikan pada Subbab 1.2. harus diselesaikan dalam waktu paling lama 1 tahun terhitung mulai tanggal diterimanya praktikan bekerja di IKP sampai dengan diterbitannya nilai KP sementara (lihat Subbab 2.3, 4.1 dan 4.3); Lama kegiatan yang diikuti sebagai kegiatan KP di IKP (bukan lama kegiatan proyek atau studi) minimal 2 (dua) bulan atau satu produk laporan, dan maksimal 4 (empat) bulan; Kegiatan kerja di IKP dianggap kadaluwarsa atau gugur jika: -
Draft atau naskah LKP belum dimasukkan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah tanggal diterimanya praktikan bekerja di IKP; Nilai KP sementara belum dapat diterbitkan setahun setelah tanggal diterimanya praktikan bekerja di IKP akibat praktikan belum melengkapi syarat-syarat yang ditentukan (lihat Subbab 4.3 tentang penjelasan nilai KP sementara); dan Mendapat nilai E (tidak lulus) pada batas akhir kesempatan KP, yaitu setahun setelah tanggal praktikan mulai KP.
Gambar 1 Rentang waktu kerja praktek to‐6bln to Proses administrasi
to+2bln
Tgl SKP-04
KP tanpa mengisi KRS
Pedoman KP 2009
Batas akhir naskah Pertama LKP
Batas akhir penerbitan nilai LKP
Sem. I KP (dalam KRS)
Sem.II KP (untuk nilai T)
2
BAB 2 PROSEDUR PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 2.1 Prasyarat Kerja Praktek Prasyarat keikutsertaan mahasiswa untuk menempuh mata kuliah PL4103 Kerja Praktek adalah sebagai berikut: -
Telah lulus semua mata kuliah yang berkaitan dengan materi yang akan di-KP-kan; dan Telah lulus salah satu Mata Kuliah Studio.
Pada kasus di mana seorang mahasiswa yang pernah mengambil salah satu mata kuliah studio dan dinyatakan tidak lulus, yang bersangkutan tidak berhak mengambil mata kuliah KP baik secara formal maupun informal. Mata kuliah KP merupakan mata kuliah yang berat, sehingga disarankan agar praktikan tidak mengambil mata kuliah KP bersamaan dengan mata kuliah studio (Studio Perencanaan Kota ataupun Studio Pengembangan Wilayah). Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan terpecahnya konsentrasi dan kegiatan praktikan antara kegiatan KP dan studio.
2.2 Prosedur Administratif Beberapa tahapan yang perlu dilalui adalah (lihat Gambar 2): A. Sebelum Kerja Praktek mulai a. Penetapan keikutsertaan melalui pengecekan pemenuhan prasyarat oleh wali, yang kemudian diikuti dengan pembuatan Surat Permohonan (SKP-01, oleh wali kepada koordinator KP ) untuk penerbitan SKP-02 (Surat Keterangan Mencari IKP ). Formulir SKP-01 tersedia di Tata Usaha; b. Menyerahkan SKP-01 yang telah diisi dan ditandatangani oleh yang berhak (Wali dan dosen mata kuliah Studio) ke Tata Usaha; c. Menerima SKP-02 dari Tata Usaha untuk dipakai mencari IKP. Pada SKP-02 akan disebutkan bidang yang diperbolehkan (diminati dan disetujui sesuai dengan mata kulaih yang telah lulus) untuk diikuti oleh mahasiswa yang bersangkutan; dan d. Mahasiswa mencari IKP secara informal dengan bermodalkan SKP-02. sebelum mahasiswa memutuskan untuk memilih suatu IKP, sebaiknya mahasiswa berkonsultasi dahulu dengan Koordinator IKP untuk menilai handal atau tidaknya IKP tersebut. Penilaian ini sedikitnya didasarkan pada bonafiditas IKP, ketersediaan tenaga pembimbing KP yang memadai, manajemen/tata cara pelaksanaan kerja, dan materi pekerjaan. Ini untuk mencegah Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota menolak SKP-03.
Pedoman KP 2009
3
GAMBAR 2
PROSEDUR PELAKSANAAN MATA KULIAH PL 4103 KERJA PRAKTEK SURAT KETERANGAN SKP-01a TIDAK KEBERATAN Dosen mk Studio Kepada Koodinator PL4103 Memenuhi prasyarat PL4103 - Lulus mata kuliah terkait - Lulus salah satu mata kuliah studio
Penentuan keikutsertaan - Dengan FRS (formal) - Tanpa FRSP (informal) - Dalam Perwalian
tidak - Mencari IKP - Memperoleh IKP
SURAT PERMOHONAN SKP-01 PENERBITAN Surat Keterangan Mencari instansi Kerja Praktek (KP) Oleh Wali Kepada Koordinator PL4103
SURAT KETERANGAN SKP-03 DITERIMA SEBAGAI PRAKTIKAN Oleh IKP Kepada Koodinator PL4103
Persetujuan Jurusan Ya
Bekerja Praktek Minimal 2 bulan Maksimal 4 bulan
SURAT KETERANGAN SKP-05 SELESAI DAN PENILAIAN HASIL Oleh IKP Kepada Koodinator PL4103
Proses Pemeriksaan & Pembimbingan Laporan KP
Pedoman KP 2009
Penyerahan Produk Kerja (akan menjadi Lampiran LKP)
Penyerahan Laporan KP (Final)
SURAT KETERANGAN SKP-02 MENCAKUP IKP Oleh Koordinator PL4103 Kepada Calon IKP Mk dan studio untuk materi telah lulus
SURAT TUGAS KERJA PRAKTEK SKP-01 untuk menjadi praktikan di IKP tersebut Oleh Koodinator PL4103 kepada IKP
Penyerahan naskah Laporan KP (paling lambat 6 bulan setelah diterima bekerja Praktek di IKP) Penetapan Dosen Pemeriksaan LKP
PENERBITAN NILAI KP Berdasarkan dipenuhinya syarat-syarat : 1. Mengisi KP dalam FRS 2. Menyerahkan 2 eks.LLKP 3. Menyerahkan minimal 1 eks. LLKP 4. SKP-05 telah diterima Jurusan 5. Tidak melanggar ketentuan waktu 4
Jika IKP yang dihubungi bersedia menerima mahasiswa untuk ber-KP, IKP tersebut harus menulis Surat Keterangan (SKP-03) kepada Koordinator PL4103 yang berisikan pernyataan tentang :
Kesediaan menerima mahasiswa sebagai praktikan;
tanggal mulai diterima bekerja;
nama pekerjaan, lamanya dan materi/tahap pekerjaan yang dikerjakan praktikan; dan
Nama pembimbing Kerja Praktek (karena pekerjaannya adalah pekerjaan perencanaan, tentunya pembimbingnya adalah ahli perencanaan atau sejenis).
SKP-03 hendaknya sudah diterima oleh Koordinator KP paling lambat 3 minggu dari tanggal surat tersebut. e. Penilaian SKP-03 oleh Prodi terutama menyangkut kondisi IKP, macam pekerjaan, dan pembimbing kerja. Di tempat Kerja Praktek, praktikan harus mempunyai pembimbing tetap yang dapat membina praktikan dalam mencari pengalaman maupun tugas yang diberikan kepada praktikan. Ini untuk menghindarkan pembimbing LKP merangkap menjadi pembimbing KP. Keputusan disetujui tidaknya akan diterbitkan lewat SKP-04 yang selain berisikan pernyataan persetujuan juga permintaan agar praktikan dapat diawasi dan dinilai selama ber-KP. Jadi agar tidak mengecewakan nantinya, janganlah bekerja sebelum SKP-04 diterbitkan. Ambil SKP-04 di Tata Usaha. Apabila tidak disetujui, mahasiswa harus mencari IKP baru dengan menggunakan SKP-02 terdahulu.
B. Sesudah Kerja Praktek selesai a. Setelah menyelesaikan pekerjaan, IKP menerbitkan Surat Keterangan (SKP-05) yang menjelaskan bahwa pekerjaan telah selesai selama jangka waktu tertentu (dari tanggal sekian, bisa merupakan hasil revisi SKP-03). b. Menyerahkan dokumen/laporann produk kerja di IKP (yang akan merupakan lampiran LKP) kepada Tata Usaha dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut : Satu dokumen maksimal hanya dapat dipakai oleh 2 praktikan (satu dokumen dapat terdiri dari satu atau beberapa buku/produk); dan Tempelkan stiker nama pada halaman judul dalam (bukan pada halaman judul/luar sampul). Perhatikan bahwa setiap mengambil atau menyerahkan sesuatu yang berhubungan dengan KP dari/ke Tata Usaha hendaknya dicatat pada formulir/kertas yang telah disediakan;
Pedoman KP 2009
5
c. Menyusun (naskah) LKP dan menyerahkan ke Tata Usaha dengan memperhatikan batas waktu penyerahan seperti diuraikan pada Subbab 1.3 diatas. Disarankan agar selama KP praktikan telah melakukan persiapan penyusunan LKP. d. Naskah LKP akan diperiksa oleh Dosen Pemeriksa yang ditunjuk oleh Koordinator KP. Tanggal penyerahan, pemeriksaan, dan pengambilan LKP yang akan/sudah diperiksa harus selalu dicatat. Lama perbaikan (naskah) LKP untuk menjadi LKP akhir harus diperhatikan (Subbab 1.3). Dosen Pemeriksa berhak untuk memberi batas waktu masuknya perbaikan LKP bagi praktikan yang tidak menunjukkan keseriusan. Dalam keadaan tertentu, Dosen Pemeriksa berhak memberi nilai E langsung kepada nilai LKP sehingga setelah digabung dengan nilai hasil kerja dari IKP pasti menghasilkan nilai gugur. Di lain pihak, praktikan berhak menanyakan ke kordinator KP jika Dosen Pemeriksa kurang serius. e. Menyerahkan 1 (satu) eksemplar LKP (akhir) ke Tata Usaha dengan memperhatikan ketentuan berikut: Sampul kertas buffalo atau sejenis, warna abu-abu; dan Contoh halaman judul, terlampir. f. Nilai KP (sementara dan/atau akhir, lihat Subbab 4.1) akan diterbitkan berdasarkan dipenuhinya syarat-syarat: Praktikan telah mengisi FRS pada semester tersebut/bersangkutan; SKP-05, LKP akhir dan Lampiran LKP telah diterima oleh Departemen; dan Ketentuan batas waktu tidak di langgar. Untuk menghindari proporsi nilai T yang tidak wajar dalam form Daftar Nilai Akhir (DNA) dan menghindari administrasi akademis, pengisian FRS hanya dilakukan setelah penerbitan SKP-04 (Surat Tugas KP). Bila SKP-04 keluar sesudah pendaftaran berlalu, pengisian FRS dilakukan pada semester berikutnya. Mahasiswa dapat mulai bekerja secara formal tanpa FRS, dan LKP tetap diserahkan menurut ketentuan yang berlaku, dengan atau tanpa FRS. Penilaian dilakukan dengan kemungkinan sebagai berikut :
Segera sesudah LKP selesai diperiksa (apabila diperlukan), Pada akhir semester saat praktikan terdaftar, Nilai T hanya berlaku selama 1 semester dan praktikan tidak perlu mengisi KP pada FRS lagi, tetapi batas waktu pelaporan tetap berlaku, Nilai E diberikan karena: - Tidak memenuhi atau lebih syarat-syarat administratif dan batas waktu, - LKP dan SKP-05 tidak layak
Pedoman KP 2009
6
2.3 Materi Kerja Praktek dan Instansi Kerja Praktek
Dalam materi KP dan IKP ini ada 3 hal yang akan diuraikan, yaitu jenis/tahap pekerjaan, kedudukan praktikan, dan pemahaman manajemen. a. Pekerjaan yang hendak dilakukan dapat merupakan satu paket pekerjaan penuh atau dapat berupa bagian dari satu atau beberapa tahapan proses perencanaan yang sering dikenal, misalnya: Survei lapangan, beserta laporan hasil survei dan kompilasi data hasil survei tersebut, Analisis, Penyususunan produk rencana/studi, dan Pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan rencana. Agar penerbitan SKP-03 dan SKP-04 dapat berjalan baik, dianjurkan konsultasi dengan Wali/Koordinator KP apabila mahasiswa merasa ragu dalam memilih macam pekerjaan atau IKP. b. Kedudukan praktikan akan tergantung kepada macam IKP. Sementara ini dikenal 4 (empat) macam IKP yaitu: a) IKP Pemberi Kerja (bouwheer), dapat berupa instansi pemerintah maupun instansi swasta. Kedudukan praktikan dapat sebagai:
Asisten perencana, pada pekerjaan swakelola (umumnya instansi pemerintah) atau pekerjaan yang dibiayai sendiri (umumnya instansi swasta);
Asisten pengawas mutu pekerjaan perencanaan yang diserahkan ke konsultan perencanaan, sekaligus pementau program kerja; dan
Asisten pengawas mutu pekerjaan pengawasan atau pelaksanaan produk perencanaan yang diserahkan ke konsultan pengawas.
b) IKP Konsultant perencana., yang diminta oleh Pemberi Kerja untuk melaksanakan sebuah pekerjaan konsultasi perencanaan. Kedudukan praktikan umumnya sebagai asisten perencana. c) IKP Konsultan Pengawas (supervisi, penyelia), yang diminta oleh Pelaksana Produk Perencanaan atau Pemberi Kerja untuk mengawasi kegiatan pelaksanaan pembangunan produk perencanaan. Kedudukan praktikan umumnya sebagai asisten pengawas pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan aspek revisi produk d) IKP
Pelaksana (Developer/Kontraktor), yang akan melaksanakan suatu pembangunan produk perencanaan. Kedudukan praktikan adalah asisten pelaksana dalam menerjemahkan materi produk rencana ke dalam ”bahasa”
Pedoman KP 2009
7
pelaksanaan. Jika pada pengerjaan tidak terdapat/dikenal Konsultan Pengawas (alias pelaksana juga berfungsi sebagai pengawas, maka praktikan dapat berfungsi sebagai pengawas, maka praktikan dapat berfungsi sama dengan butir 3). Sesuai dengan tujuan Kerja Praktek pada Bab 1, maka selain pemahaman materi pekerjaan yang merupakan tugas pokok praktikan, pemahaman terhadap pola manajemen juga menjadi hal yang penting. Secara garis besar ada 3 (tiga) hal yang perlu diamati dalam kaitan dengan pola manajemen ini, yaitu : a) Manajemen perusahaan IKP, antara lain mencakup tata cara struktur organisasi intern dan tata kerja umum pelaksanaan pekerjaan/proyek (yang berbeda-beda sesuai dengan macam IKP); b) Proses menawarkan/mendapatkan pekerjaan, antara lain mencakup penyusunan TOR (Kerangka Acuan Tugas); informasi adanya pekerjaan/proyek; persyaratan administrasi (kualifikasi perusahaan); proses tender; penyusunan usulan teknis dan usulan biaya; dan penilaian calon pemenang. Walaupun praktikan mengerjakan bagian tengah atau akhir proyek namun pemahaman hal-hal ini perlu dilakukan; dan c) Manajemen pekerjaan/proyek, antara lain mencakup hubungan pemberi kerjakonsultan-pelaksana-pengawas; organisasi pelaksanaan kerja dan personal kerja (termasuk kedudukan praktikan di dalamnya); program kerja (baik keseluruhan proyek secara garis besar maupun bagian proyek yang di-KP-kan secara rinci); pemantauan; dan evaluasi kerja.
2.4
Ketentuan Tambahan
Di tempat Kerja Praktek praktikan harus mempunyai pembimbing tetap yang dapat membina praktikan dalam mencari pengalaman maupun melaksanakan tugas yang diberikan kepada praktikan. Selama Kerja Praktek; praktikan dianjurkan mengadakan komunikasi dengan pembimbing di Jurusan Teknik Planologi (melalui koordinator) minimal sebulan sekali untuk memperoleh konsultasi dalam pelaksanaan Kerja Praktek. Konsultasi ini tidak dimaksudkan untuk untuk memecahkan persoalan dalam menyelesaikan materi/substansi KP itu sendiri (karena sudah ada pembimbing KP di IKP), tetapi lebih ditekankan pada penyelesaian masalah administrasi, proses kerja, pemilihan materi yang akan –KP-kan, rencana penyususunan KP, dan persoalan-persoalan lainnya selama ber KP. Dosen Pemeriksa tidak wajib memecahkan persoalan materi pekerjaaan praktikan di IKP. Persoalan materi kerja hendaknya dikonsultasikan dengan Pembimbing KP di tiap IKP.
Pedoman KP 2009
8
BAB 3 PENYUSUNAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
3.1 Fungsi dan Syarat Laporan Kerja Praktek Laporan Kerja Praktek (LKP) adalah laporan tertulis yang harus dibuat setelah mahasiswa menyelesaikan KP di IKP. Fungsi laporan ini adalah sebagai: - sarana untuk pertanggungjawaban kegiatan KP mahasiswa kepada Dosen Koordinator KP, - bahan untuk mempertimbangkan nilai kegiatan KP dari pihak Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, - sarana untuk penyampaian informasi bagi pihak Prodi, IKP, mahasiswa calon praktikan, maupun pihak lainnya yang berkepentingan, - salah satu alat untuk membina kerjasama, saling pengertian, dan koordinasi antara mahasiswa dengan pihak Prodi maupun pihak lainnya yang terlibat dengan kegiatan KP, dan - salah satu alat untuk menyampaikan ide, pendapat, penilaian, evaluasi dan pengalaman kepada pihak lain. Isi LKP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Benar dan obyektif LKP harus sesuai dengan ketentuan yang ada dalam pedoman ini (lihat Subbab 3.3), serta memuat informasi yang benar dan obyektif. b. Jelas dan cermat LKP harus mudah dimengerti/dipahami oleh pembaca dengan cara menghindari pemakaian kata/istilah, rangkaian kata/kalimat atau gaya bahasa yang kurang dapat dipahami oleh pembaca maupun penulisnya sendiri. Gunakan bahasa formal akademis dan pilih kata-kata yang sederhana tetapi jelas maksudnya! c. Langsung ke sasaran LKP harus singkat, tepat, padat dan langsung ke pokok persoalannya. Uraian jangan terlalu panjang atau menggunakan kata-kata kiasan hanya sekedar untuk memberi kesan bahwa laporan itu tebal (LKP tebal tidak selalu berarti bagus !) d. Lengkap LKP harus disajikan secara lengkap dalam bentuk uraian menyeluruh berdasarkan data terpilih dengan disertai data penunjang yang diperlukan. Oleh karena itu, LKP ini harus: Memuat seluruh materi KP yang dikerjakan praktikan (bukan seluruh materi proyek), Memuat segala segi yang harus diliput dan dibahas, Pedoman KP 2009
9
Tidak menimbulkan masalah, persoalan, atau pertanyaaan baru, dan Disertai dengan data penunjang, misalnya grafik, table, peta, skema, dan lainlain sesuai kebutuhan.
e. Tegas dan konsisten Isi LKP harus tegas dan konsisten sehingga tidak terjadi kontradiksi antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik dalam hal substansi, istilah, maupun teknik penulisan/penyajian. f. Tepat waktu Penulisan, penyerahan, pemeriksaan, dan perbaikan LKP harus sesuai dengan ketentuan yang telah diuraikan pada Subbab 1.3. Untuk memenuhi persyaratan di atas, maka sesorang penulis LKP harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Benar-benar menguasai masalah yang dilaporkan, Mempunyai minat, kesanggupan, keobyektifan, ketelitian, dan kemampuan analitis dalam menyusun laporan, Mampu bekerja sama, serta tanggap dan terbuka terhadap kritik, Mampu menggunakan bahasa tulisan yang baik, Mampu menggunakan kata-kata, istilah, kalimat dan gaya bahasa yang sederhana, jelas, dan mudah dimengerti, Mampu memilih dan mengorganisasi data yang diperlukan, dan Mampu mengamati dan menilai dengan jeli berbagai proses, peristiwa, manfaat dan kelemahan yang ada selama melakukan kegiatan KP.
3.2 Prosedur Bimbingan Penulisan Laporan Kerja Praktek Prosedur bimbingan penulisan LKP menjelaskan dari awal bagaimana mahasiswa memasukkan naskah LKP-nya dan mendapatkan persetujuan bahwa LKP dimaksud sudah memenuhi syarat dan boleh untuk dicetak. Secara garis besar prosedur tersebut adalah sebagai berikut (Lihat Gambar 3): a. Mahasiswa menyerahkan naskah LKP versi pertama yang akan diperiksa kepada Koordinator KP melalui TU. Pada pemasukan ini mahasiswa harus mencatatkan tanggal penyerahan LKP-nya di TU, b. Koordinator KP akan mengalokasikan LKP ini kepada Dosen Pemeriksa. Beberapa hari kemudian mahasiswa dapat mengetahui siapa Dosen Pemeriksa naskah LKPnya pada daftar absen di TU dan/atau pada lembar isian di ruang Dosen Pemeriksa, c. Setelah Dosen Pemeriksa selesai memeriksa naskah LKP versi pertama, tanggal selesai pemeriksaan akan dicatat pada lembar isian agar mahasiswa yang bersangkutan mengetahui dan mengambilnya, d. Mahasiswa langsung menghubungi Dosen Pemeriksa untuk mengambil kembali naskah LKP, dan sekaligus mencatatkan tanggal pengambilan naskah LKP versi pertama pada lembar isian yang telah disediakan,
Pedoman KP 2009
10
e. Pada langkah selanjutnya, naskah LKP versi pertama yang belum disetujui harus diperbaiki sesuai dengan koreksi yang telah diberikan oleh Dosen Pemeriksa, f. Apabila naskah LKP versi pertama masih membutuhkan perbaikan, maka dalam penyerahan dan pemeriksaan naskah LKP versi kedua dan versi berikutnya mahasiswa berhubungan langsung dengan Dosen Pemeriksa tanpa melalui TU lagi. g. Apalagi sampai di akhir semester naskah LKP belum disetujui, maka bagi praktikan yang mengambil mata kuliah KP secara formal (yaitu dengan mengisi FRS) akan diberi nilai sementara T. Kondisi ini tidak berlaku pada praktikan yang belum mengisi mata kuliah KP dalam FRS (KP informal), h. Apabila naskah LKP telah disetujui oleh Dosen Pemeriksa, maka naskah LKP tersebut dijilid dan diserahkan ke TU dengan mencatatkan tanggal penyerahan naskah LKP versi terakhir tersebut. Usahakan agar SKP-05 dapat diintegrasikan dalam LKP sebagai lampiran, dengan cara meminta SKP-05 (atau penilaian) kepada IKP langsung setelah mahasiswa selesai melakukan KP, i. Mahasiwa menyerahkan Lampiran LKP kepada TU dengan mencatatkan tanggal penyerahannya. Apabila dianggap perlu, Dosen Pemeriksa dapat meminta LLKP diserahkan lebih awal untuk memeriksa kesesuaian isi LKP dengan LLKP. Prosedur bimbingan penulisan dan pemeriksaan naskah LKP akan didukung oleh hal-hal berikut: - Dosen Pemeriksa akan mendapat lembar isian yang berisi tanggal masuk dan keluarnya LKP mahasiswa. Lembar ini sebagai dokumen pencatatan kegiatan penyusunan LKP mahasiswa yang dibimbingnya, - TU akan menyediakan lembar isian khusus untuk mencatat tanggal masuk naskah LKP versi pertama dan versi berikutnya, LKP versi terakhir yang sudah dijilid, Lampiran LKP, SKP-05, dan nama Dosen Pemeriksa tiap LKP.
Pedoman KP 2009
11
GAMBAR 3
PROSEDUR BIMBINGAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Penyerahan Naskah KP TATA USAHA Catat Tgl. Masuk
KORDINATOR KP Alokasi kepada Dosen Pemeriksa
DOSEN PEMERIKSA Pemeriksaan LKP Catat tgl. Masuk & Keluar
MAHASISWA - Perbaikan LKP - Nilai Sementara Pada Akhir Sem.
tidak LKP Disetuju
Ya MAHASISWA Penyerahan ke Tata Usaha SKP-05 &LLKP
MAHASISWA Penyerahan 2 eks. LKP Akhir ke Tata Usaha
KORDINATOR KP - Pemeriksaan Kelengkapan - Periksa kesesuain waktu Nilai dari DP
Ya
Ada Persoalan?
Nilai Sementara Tidak
Nilai Akhir
Pedoman KP 2009
12
3.3 Materi dan Kelengkapan Laporan Selain bekerja praktek, mahasiswa yang bersangkutan wajib menyusun laporan yang menguraikan pekerjaan serta pengalaman selama proses Kerja Praktek. Laporan tersebut mengandung isi yang meliputi: a. Uraian rencana kerja dan realisasinya, b. Bimbingan dan fasilitas yang diperoleh di IKP, instansi lain yang terkait, dan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, c. Analisis seluruh materi pekerjaan secara terperinci, d. Kesan-kesan selama dalam Kerja Praktek, e. Pendapat dan saran mahasiswa untuk perbaikan di IKP, instansi lain yang terkait dan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, dan f. Hal-hal lain yang dianggap penting oleh Dosen Pemeriksa. Isi LKP harus meliputi hal-hal di bawah ini sebagai persyaratan isi minimal, tetapi urutan pembahasannya dapat diubah-ubah sesuai dengan gaya penulisan dan kebutuhan mahasiswa. Materi utama yang perlu dikemukakan adalah: (i) BAB 1 menjelaskan pendahuluan (maksimal 5 hlm.) Persyaratan akademis untuk melakukan KP, (kedudukan akademis mahasiswa ketika sedang melakukan KP), Prosedur KP yang ditempuh praktikan, Alasan/keinginan untuk memilih IKP, Kedudukan praktikan dalam proyek yang di-KP-kan dan dalam IKP, Jadwal pekerjaan keseluruhan, dan Jadwal rencana kerja praktikan dan realisasinya di dalam perkerjaan tersebut. (ii) BAB 2 menjelaskan IKP dan proyek IKP yang di-KP-kan (maksimal 7 hlm.) a. Organisasi IKP: Pengenalan IKP (misalnya: lahirnya, SK lahirnya, tahun lahir, rekanan, bidang usaha sekarang, dll.), Pola manajemen IKP (struktur IKP, pemerian kerja per bidang/jabatan, dll.) b. Organisasi pekerjaan/proyek di IKP: Proses dan cara kerja IKP mendapatkan proyek yang di-KP-kan, Pola manajemen pekerjaan/proyek (struktur organisasi pekerjaan/proyek mulai dari bouwherr sampai dengan posisi praktikan, pemerian kerja, dll.), dan Tugas dan kedudukan praktikan dalam tim proyek Pedoman KP 2009
13
(materi pekerjaan keseluruhan).
yang
di-KP-kan,
posisi
praktikan
dalam
proyek
(iii) BAB 3 menjelaskan dan membahas materi KP (20 – 40 hlm.) Bagian ini merupakan tulisan khusus untuk laporan KP, bukan merupakan bagian yang diambil dari sebagian atau seluruh tulisan dalam LLKP. a. Pengenalan materi KP Uraikan kedudukan/posisi kegiatan yang ditugaskan kepada praktikan dalam lingkup pekerjaan/proyek keseluruhan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah praktikan memahami kaitan antara apa yang dilakukan/dihasilkan dengan pekerjaan tersebut b. Proses pelaksanaan kegiatan Jelaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal berikut: Metodologi yang digunakan, Pengambilan sample/responden, Cara memperoleh data yang dilaporkan, Proses pengolahan dan analisis data, Proses pengambilan keputusan/penyusunan rencana/pemecahan persoalan, dan Hal-hal lain yang dianggap penting. c. Persoalan Jelaskan persoalan yang dihadapi dan penanggulangannya dalam: Proses pelaksanaan pekerjaan, Perbedaan pendapat dengan pembimbing, Penilaian praktikan terhadap proses dan hasil kerja (data kurang, metoda/teknik tidak tepat, hasil tidak memuaskan, tidak sesuai dengan teori yang diperoleh, dsb.) (iv) BAB 4 menjelaskan kesan dan saran a. Kesan praktikan mengenai: Manajemen IKP, Manajemen pekerjaan/proyek, dan Lingkungan kerja. b. Saran praktikan mengenai: IKP, Instansi terkait lainnya, Jurusan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Pedoman KP 2009
14
Calon praktikan.
(v) LAMPIRAN yang berisi bukti proses mahasiswa ketika mulai mencari IKP sampai dengan ketika mahasiswa tersebut mengakhiri KP. Lampiran yang wajib disampaikan adalah sebagai berikut: SKP-01 = Surat permohonan untuk dapat mengikuti KP, SKP-01a = Surat pernyataan persetujuan dosen mk. Studio bagi mahasiswa untuk mengambil KP bersama-sama dengan studio, kepada Koordinator KP, SKP-02 = Surat keterangan berhak KP, diterbitkan oleh Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota kepada IKP, SKP-03 = Surat pernyataan diterima di IKP, diterbitkan oleh IKP dan ditujukan kepada Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, SKP-04 = Surat Tugas Kerja Praktek dari Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota yang ditujukan untuk IKP, dan SKP-05 = Surat penilaian hasil KP yang diterbitkan oleh IKP langsung setelah praktikan selesai melakukan KP. Lembar formulir penilaian ini diterbitkan oleh Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota dan diisi oleh IKP. dan Produk Kerja (LLKP), yang merupakan bukti hasil bekerja praktek di IKP, di mana praktikan mempunyai sumbangan pekerjaan di dalamnya. LLKP dilampirkan terpisah dari LKP.
3.4 Standar Penulisan Laporan Standar penulisan laporan pada dasarnya adalah mengikuti dasar-dasar penulisan laporan akademik, penulisan tata bahasa Indonesia yang baik sesuai EYD (Ejaan yang disempurnakan), dan beberapa ketentuan teknis dalam pedoman ini. (i). Penulisan sampul LKP harus berisi keterangan tentang judul Kerja Praktek, nama IKP, nama dan NIM praktikan, tahun selesainya LKP (lihat contoh sampul LKP). Sampul LKP dari kertas jeruk (buffalo) berwarna abu-abu muda. (ii). Penulisan judul bab dan subbab. Judul bab: Nomor bab ditulis dengan angka Arab (bukan angka Romawi) sesudah perkataan “BAB”, Jarak antara nomor bab dengan judul bab, dua spasi. Judul bab semuanya ditulis dengan huruf besar, Jarak antara bab dan paragraph pertama tiga spasi. Judul subbab ditulis dengan garis tebal: Nomor subbab ditulis dengan angka Arab, tanpa disertai perkataan subbab. Angka arab ini tak digarisbawahi, Pedoman KP 2009
15
Judul subbab ditulis seperti judul karangan dengan huruf kecil dan digarisbawahi yang menyambungkan semua kata dalam judul subbab tersebut, Judul sub-subbab ditulis seperti judul subbab, tetapi judul sub-subbab tidak digaris bawahi, Judul sub–sub-subbab tidak digarisbawahi dan huruf besar hanya pada awal judul saja, Contoh : 1.1 Latar Belakang Studi 1.2 Tujuan Studi 1.2.1 Tujuan Umum 1.2.2 Tujuan Khusus 1.2.2.1 Pengujian teori dan model yang ada 1.2.2.2 Pemecahan masalah 1.2.2.3 Perumusan model dan teknik baru
(iii). Penulisan kata, istilah dan kalimat Pada dasarnya penulisan kalimat pada LKP mengikuit aturan-aturan yang terdapat pada Pedoman EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, terutama pada: Pemisahan atau penyatuan antarsuku kata, Misalnya: diterima bukan di terima, di sini bukan disini, diteruskan bukan di teruskan Perhatikan perbedaan cara penulisan suku kata di, ke, dari sebagai kata depan dan sebagai awalan, kata sambung Misalnya: Saya lapar. Karena saya belum makan Seharusnya : Saya lapar, karena belum makan Hal ini berlaku pula untuk kata sambung: dan, sedangkan, sebab, dengan. penulisan istilah-istilah tertentu, Misalnya : Konsekuensi bukan konsekwensi, Tradisional buka tradisionil. apabila mengutip kata-kata asing, cara penulisan kata-kata tersebut dicetak miring, atau dikutip (“...”) atau digarisbawahi. Misalnya : Growth Pole, atau “Growth Pole”, atau Growth Pole Urutan contoh tersebut disusun sesuai dengan prioritas pilihan. Sedapat mungkin jangan menggunakan bahasa asing selama istilah/ maksud kata yang akan digunakan terdapat padanannya dalam Bahasa Indonesia. (iv). Penulisan judul table dan judul gambar. Pedoman KP 2009
16
Tentang judul table : a. Nomor tabel ditulis dengan angka Romawi sesuai dengan nomor bab, dan diikuti dengan angka Arab sebagai nomor urut dalam satu bab. Nomor table ditulis sesudah perkataan “TABEL yang seluruhnya ditulis dengan huruf besar, ditempatkan di atas tengah, dan dua spasi di atas judul tabel; b. Judul tabel semuanya ditulis dengan huruf besar. Jika judul terlampau panjang, dapat dibuat menjadi lebih dari satu baris dengan jarak satu spasi. Penulisan baris pertama terpanjang dan baris terakhir terpendek (seperti piramida terbalik); c. Keterangan pada judul tabel harus meliputi informasi tentang jenis informasi secara rinci, lokasi, dan waktu yang berkaitan dengan isi tabel; d. Keterangan tentang nama satuan ditulis pada kolom yang bersangkutan atau pada keterangan tabel; dan e. Jika isi tabel diperkecil, maka judul tabel tidak turut diperkecil. Contoh: TABEL III.1 PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK DI KODYA BANDUNG PER KECAMATAN TAHUN 1980 – 1985 (JIWA)
Tentang judul gambar : a. Istilah gambar digunakan untuk menyebutkan berbagai jenis penyajian informasi secara visual, seperti: bagan alir/skema, pola, konsep, diagram, grafik, histogram, lukisan, peta, piktograf, dan foto; b. Nomor gambar ditempatkan sesudah perkataan GAMBAR, ditulis dalam angka Arab (bukan angka Romawi seperti pada tabel); c. Cara penulisan judul gambar, sama seperti penulisan judul tabel, yaitu berbentuk piramida terbalik. Penulisan judul gambar diletakkan di atas gambar (kecuali pada peta, penulisan judul peta dapat tidak di atas gambar, misalnya di sisi kanan atau pada tempat yang sesuai); d. Keterangan informasi yang dituliskan pada isi judul gambar serupa dengan ketentuan pada judul tabel. Keterangan mengenai lokasi dapat dihilangkan jika telah tertulis pada bagian bawah peta, keterangan mengenai satuan dapat dihilangkan jika telah tertulis pada bagian peta, keterangan mengenai satuan dapat dihilangkan apabila telah terdapat dalam legenda/keterangan. Contoh: GAMBAR 1.1 PETA PENGGUNAAN LAHAN PER KECAMATAN Pedoman KP 2009
17
DI KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 1982 (HA) e. Pada dasarnya keterangan pada gambar meliputi : keterangan tentang visualisasi dan sifat gambar, lokasi, tahun, dan sumber gambar; f. Khusus untuk peta, keterangan peta harus dilengkapi dengan legenda, keterangan peta, arah utara peta, dan skala peta; g. Semua bentuk gambar dapat dimasukkan ke dalam satu kategori, yaitu bila dalam daftar gambar tidak dibedakan antara daftar grafik, daftar peta, atau daftar foto, maka pada judul gambar perlu dicantumkan gambar yang merupakan grafik, peta, atau foto; dan Contoh: GAMBAR 3.1 PETA PENGGUNAAN LAHAN PER KECAMATAN DI KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 1982 -1985 atau : GAMBAR 3.2 PETA PENGGUNAAN LAHAN DI KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 1982 atau: GAMBAR 3.3 FOTO UDARA PENGGUNAAN LAHAN DI KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 1982 h. Apabila di dalam LKP terdapat jenis gambar yang berbeda masing-masing dalam jumlah yang cukup banyak (misalnya ada sejumlah peta dan sejumlah foto), maka peta dan foto masing-masing mendapat nomor urut tersendiri. Penulisan peta dan foto pada daftar gambar dapat dipisahkan. 3.4 Penilaian Laporan
Pedoman KP 2009
18
Penilaian terhadap penulisan LKP berdasarkan hasil akhir LKP yaitu setelah pembimbingan penulisan LKP diselesaikan oleh praktikan. Penilaian penulisan LKP didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: a. Telah diserahkan 2 eksemplar LKP yang memenuhi persyaratan minimal isi suatu LKP (seperti tercantum pada Subbab 3.3). Salah satu hal yang perlu diperiksa adalah ketersediaan lampiran surat-surat KP, yaitu mengetahui kapan praktikan mulai melaksanakan KP, apakah semua suart-suratnya sudah dipenuhi, dan apakah surat rekomendasi telah sampai ke jurusan. b. Penulisan materi yang di-KP-kan secara jelas terutama dalam penyajian bahasa dan pembahasannya sesuai dengan materi yang diminta (lihat kembali Subbab 3.3). Bagian ini mempunyai porsi penilaian terbesar. c. Isi kesimpulan dan saran yang dikemukakan dalam LKP. d. Penilaian dari hasil wawancara dengan mahasiswa/praktikan mengenai: Pengusaan materi KP, Kesesuaian tulisan dalam LKP dengan maksud yang ingin diungkapkan praktikan, Cara kerja ikp, Pembagian waktu kerja apabila bersamaan dengan waktu kuliah, Daya tanggap dan nalar terhadap koreksi dan saran yang diberikan oleh Dosen pemeriksa, Dan lain-lain. Selang penilaian LKP yang diberikan Dosen Pemeriksa dapat berkisar antara A, AB, B, BC, dan C yang menyatakan hasil penulisan LKP mahasiswa. Selang tersebut diperluas menjadi : Penilaian ini merupakan 50% dari kelulusan mahasiswa dalam mata kuliah KP. Persentase ini dapat dinaikkan sampai 60%, terutama jika: Kualitas pekerjaan (LLKP) dianggap tidak sesuai dengan nilai yang diberikan IKP (nilai terlalu tinggi), atau IKP masih baru, belum dapat ditentukan kehandalannya, atau IKP tidak memiliki sarjana perencana wilayah dan kota. Apabila penilaian telah selesai dilakukan, pembimbing (Dosen Pemeriksa) menyerahkan nilai KP mahasiwa kepada Koodinator KP.
Pedoman KP 2009
19
BAB 4 PENILAIAN KERJA PRAKTEK 4.1 Syarat Nilai Keluar Dosen Koordinator KP akanmengeluarkan nilai KP jika praktikan telah memenuhi syarat sebagai berikut: - mengisi mata kuliah PL-40K1 pada FRS semester bersangkutan, - telah menyerahkan LKP akhir yang memenuhi ketentuan, - telah menyerahkan LLKP yang diberi stiker nama pada halaman sampul bagian dalam (bukan di sampul luar), - telah menyerahkan SKP-05 kepada Koodinator KP, dan - tidak melanggar ketentuan waktu KP.
4.2 Dasar Penilaian Penilaian KP berdasarkan pada dua komponen, yaitu nilai LKP (dan wawancara) dari Dosen Pemeriksa dan nilai praktikan selama bekerja praktek (dikeluarkan oleh IKP), dengan proporsi masing-masing 50%. Koordinator KP dapat meninjau kembali nilai KP jika materi KP dianggap tidak memenuhi syarat minimal materi KP yang ditentukan, IKP kurang professional, atau pembimbing KP tidak terlalu menuasai bidang perencanaan. Demikian pula bila nilai dari IKP dianggap terlalu rendah dibandingkan dengan hasil kerja praktikan. Pertimbangan peninjauan kembali nilai KP dari IKP ini didasarkan pada pertimbangan dari Dosen Pemeriksa KP bersangkutan.
4.3 Nilai Sementara dan Nilai Akhir Nilai sementara adalah nilai yang diberikan tidak pada akhir semester. Nilai ini diberikan dalam kondisi khusus, missal karena praktikan akan menempuh ujian sarjana sebelum akhir semester. Nilai ini diberikan apabila seluruh persyaratan telah dipenuhi. Nilai sementara tidak harus/selalu lulus, tetapi tetap didasarkan pada kriteria/ketentuan yang berlaku. Nilai akhir adalah nilai yang diberikan pada akhir semester dengan menggunakan form DNA. Semua mahasiwa yang terdaftar berhak dan akan mendapat nilai akhir, baik yang telah menyelesaikan KP-nya maupun belum.
Pedoman KP 2009
20
Pengelompokan nilai KP ini adalah sebagai berikut : a. Nilai Lulus Nilai lulus bagi peserta mk. KP adalah A,B, atau C. Nilai ini diberikan jika mahasiswa telah memenuhi persyaratan pada Subbab 4.1. b. Nilai belum lulus, tetapi KP tidak gugur akibat: Enam (6) bulan setelah KP mulai belum menyerahkan naskah LKP, atau Akhir semester kedua setelah pengambilan KP pada FRS praktikan belum memiliki nilai akhir. Mahasiwa yang mengalami hal ini harus mengulangi KP dengan prosedur lengkap (sejak awal). c. Nilai tidak lulus, karena KP gugur
4.4 Penutup Sebagai penutup, harap diperhatikan beberapa hal berikut: 1. Semua aturan dalam pedoman ini berlaku untuk mahasiswa yang memasukkan naskah LKP mulai 1 Agustus 2005 (masuk dalam semester I 2005/2006) 2. Jangan segan-segan untuk menghubungi Koordinator KP, dosen yang ditunjuk, atau Dosen Pemeriksa untuk menanyakan status anda. Jika tidak bertemu, ceritakan masalah anda dalam Buku Isian PL-40K1 yang tersedia di Tata Usaha, kemudian usahakan bertemu langsung. Hanya yang menyebutkan identitas jelas yang akan dilayani.
Pedoman KP 2009
21
LAMPIRAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Pedoman KP 2009
Contoh Sampul Luar Contoh Penempelan Stiker Form SKP-01 Form SKP-01a Form SKP-02 Form SKP-03 Form SKP-04 Form SKP-05 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (PSD) Kesalahan yang Biasa Terjadi dalam Penulisan LKP Daftar Pembimbingan Kerja Praktek
22
4 cm
Maksimal> 3 baris>
KAJIAN INDIKATOR PENENTUAN LOKASI PERMUKIMAN
Maksimal > 4 baris, >
Laporan KERJA PRAKTEK pada Pusat Penelitian Pengembangan Permukiman
Hrf.kecil>
Bandung
Oleh K. DEWI MARTHA ERLI 15402050
4 cm
2005 Departemen Teknik Planologi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
4 cm
Lamp-1: Contoh Sampul
23
K.Dewi Martha Erli 15402050
KAJIAN INDIKATOR PENENTUAN LOKASI PERMUKIMAN
tempat penempelan stiker di sampul dalam
LAPORAN AKHIR
2005 Pusat Penelitian Pengembangan Permukiman
Lamp-2: Contoh Penempelan Stiker
LOGO
24
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DEPARTEMEN TEKNIK PLANOLOGI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JALAN GANESHA NO.10. BANDUNG 40132 TELP. 84252 -84258 PESAWAT 360-261-222 DAN 82263.
Form: SKP-01 Perihal : Permohonan Penerbitan Surat Keterangan Mencari Instansi Kerja Praktek (IKP) Kepada : Yth. Koodinator mk.PL 40K1 Kerja Praktek
Berdasarkan dipenuhinya syarat pengambilan mk.PL 40K1 Kerja Praktek, maka dengan ini saya, wali dari mahasiswa.Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIM
: ............................................ : .............................................
Menyetujui mahasiswa tersebut : Menempuh secara format (mengisi FRS) mk.ini Menempuh secara informal mk.ini. Mulai semester
tahun
Dengan demikian saya mohon diterbitkan Surat Keterangan Mencari IKP atas nama yang bersangkutan. Untuk diketahui, bidang pekerjaan yang sesuai untuknya adalah: 1. 2. 3. 4. 5.
Hormat saya,
______________ Wali.tgl.
Lamp-3 : Form SKP-01
25
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JURUSAN TEKNIK PLANOLOGI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JALAN GANESHA NO.10. BANDUNG 40132 TELP. 84252 -84258 PESAWAT 360-261-222 DAN 82263.
Form: SKP-01a Perihal : Permohonan Pengambilan Kerja Praktek Bersama-sama dengan mk.Studio
Kepada : Yth. Koodinator mk.PL 40K1 Kerja Praktek
Berdasarkan perkiraan kemampuan mahasiswa. Nama NIM
: ............................................ : .............................................
Untuk menyelesaikan Kerja Praktekdan Studio dalam semester……. Tahun ini saya menyatakan :
, maka dengan
Tidak berkeberatan Berkeberatan Mahasiswa yang bersangkutan mengambil mk. Kerja Praktek bersama – sama dengan mk. Studio yang saya pegang semester ini.
Hormat saya,
______________ Dosen. Tgl
.
Lamp-4 : Form SKP-01a
26
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DEPARTEMEN TEKNIK PLANOLOGI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JALAN GANESHA NO.10. BANDUNG 40132 TELP. 84252 -84258 PESAWAT 360-261-222 DAN 82263.
Form: SKP-02 Nomor : / PT07.FTSP.06/P/19.. Lamp. : Perihal : Kerja Praktek SURAT KETERANGAN Dengan ini Departemen Teknik Planologi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Institut Teknologi Bandung, menerangkan bahwa : Nama NIM
: ............................................ : .............................................
Adalah mahasiswa Departemen Teknik Planologi FTSP-ITB tingkat: ( ) Semester tahun kuliah 20 / 20 . Mahasiswa tersebut diperkenankan bekerja praktek selam waktu menurut rencana yang akan ditentukan kemudian. Dengan catatan yang bersangkutan dapat diikutsertakan pada pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan: 1. . 2. . 3. 4. 5. 6.
. .
Bagi Jawatan/Instansi/Biro Konsultan yang dapat memberi kesempatan Kerja Praktek kepada mahasiswa tersebut di atas. Dimohon untuk memberikan kepada kami : 1. 2. 3. 4.
Kesediaan menerima mahasiswa sebagai praktikan Tanggal diterima bekerja Nama pekerjaan dan lamanya Nama pembimbing Kerja Praktek
Berdasarkan informasi ini, akan kami terbitkan Surat Tugas/ Persetujuan Kerja Praktek.
a.n. Ketua Koordinator PL 4103 Kerja Praktek
----------------------------------------------------
Lamp-5 : Form SKP-02
27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DEPARTEMEN TEKNIK PLANOLOGI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JALAN GANESHA NO.10. BANDUNG 40132 TELP. 84252 -84258 PESAWAT 360-261-222 DAN 82263.
Bandung, 1 Mei 2009 Nomor : / PT07.FTSP.06/P/19.. Lamp. : Perihal : Kerja Praktek Kepada Yth. : Sdr. Koordinator Kerja Praktek Departemen Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung Jl.Ganesha No. 10 BANDUNG -------------------------------------Sesuai dengan surat Saudara No. 26/PT07.FTSP.06/P/2005 tanggal 16 April 2005 dan surat No. 600.415.42/499 -CPCO tanggal 21 Maret 2005 bersama ini kami dapat menrima kerja praktek mahasiswa saudara : Nama NIM
: K. Dewi Martha Erli : 15402050
Adapun mahasiswa tersebut akan mulai bekerja pada instansi kami. Mulai tanggal : 15 April 2005 Nama Pekerjaan : Kajian Indikator Penentuan Lokasi Permukiman Lama Pekerjaan : 3 (tiga) bulan Materi/tahap Pekerjaan : - Survey - Kompilasi Data - Analisis Nama pembimbing Kerja Praktek : Ir. Adang Sukara Ir. Dwi Prasetyanto Demikian surat keterangan dari kami, untuk dipergunakan sesuai dengan keperluan persyaratan kerja praktek.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
Bandung Transportation Project Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Kepala CPCO – BUTP
ADANG SUKARA NIP 480 064 499
Lamp-6 : Form SKP-03
28
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DEPARTEMEN TEKNIK PLANOLOGI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JALAN GANESHA NO.10. BANDUNG 40132 TELP. 84252 -84258 PESAWAT 360-261-222 DAN 82263.
Form: SKP-04 Nomor : / PT07.FTSP.06/P/19.. Lamp. : Perihal : Tugas Kerja Praktek Kepada Yth..
Dengan ini Departemen Teknik Planologi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Institut Teknologi Bandung, memberi tugas kepada : Nama : ............................................ NIM : ............................................. Tugas : ……………………………………… Waktu : …………………………………….. Kami harapkan dengan hormat bantuan seperlunya dari instansi yang saudara pimpin agar memberikan bimbingan dan penilaian kepada mahasiswa tersebut mengenai: a. NILAI PRIBADI 1. Kepatuhan kerja/disiplin 2. Tanggung jawab 3. Kepemimpinan 4. Hubungan kerja/koordinasi 5. Kejujuran b. NILAI KERJA 1. Prakarsa 2. Prestasi kerja/ketepatan waktu 3. Mutu pekerjaa c. Hal-hal lain yang Saudara anggap perlu.
a.n. Ketua Koordinator PL 40K1 Kerja Praktek
----------------------------------------------------
Lamp-7 : Form SKP-04
29
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DEPARTEMEN TEKNIK PLANOLOGI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JALAN GANESHA NO.10. BANDUNG 40132 TELP. 84252 -84258 PESAWAT 360-261-222 DAN 82263.
Nomor : AO155/09/06/89 Lamp. : Perihal : Kerja Praktek Kepada: Yth. Ir. Beneditus Kombaitan Msc. Ketua Urusan Kerja Praktek Jurusan Teknik Planologi FTSP – ITB Jl.Ganesha No. 10 BANDUNG
Dengan hormat, Sesuai dengan surat saudara No. 96/PT.07.FTSP.06/P/1989 tertanggal 6 Maret 1989 perihal Tugas Kerja Praktek , bersama ini kami beritahukan bahwa mahasiswa jurusan Teknik Planologi FTSP – ITB, Nama NIM
: Sapta Pesona : 8585000
Telah melaksanakan kerja praktek di kantor kami selama tiga bulan terhitung mulai tanggal 1 Maret 1989 dengan materi pekerjaan penyusunan Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu kota-kota Menengah Kabuapaten Daerah Tingkat II Bogor Pelita V 1989 1994. Kami beritahukan pula bahwa mahasiswa yang bersangkutan menyelesaikan kerja prakteknya pada tanggal 31 Mei 1989, dengan nilai sebagai berikut : a. NILAI PRIBADI 1. Kepatuhan kerja/disiplin A 2. Tanggung jawab A 3. Kepemimpinan B 4. Hubungan kerja/koordinasi A 5. Kejujuran A b.
NILAI KERJA 1. Prakarsa 2. Prestasi kerja/ketepatan waktu 3. Mutu pekerjaan
B A B
Demikian pemberitahuan kami, atasUntuk ini kami ucapkan terima kasih. Perhatian saudara kami ucapkan terimakasih. Bandung, 10 Juni 1989
Risman Manis Deputy Team Leader
Lamp-8 : Form SKP-05
30
LAMPIRAN 8 PERTANYAAN YANG SERING DITANYAKAN (PSD)
1. Berapa lama minimal dan maksimal pelaksanaan KP? Minimal 2 bulan dan maksimal 4 bulan. 2. Apakah boleh melakukan KP informal? KP informal dibolehkan dan sangat mungkin dilakukan apabila mahasiswa dapat melakukan strategi dengan tepat. KP Informal adalah KP yang dilaksanakan pada semester sekarang, sebelum mahasiswa mengambil kuliah KP pada semester berikutnya. Kententuan dan aturan KP tetap berlaku pada pelaksanaan KP informal. 3. Bagaimana bila Instansi KP (IKP) menyalurkan praktikan kepada unit lain/konsultan lain? Apabila hal ini terjadi, usahakan kontak Dosen Koordinator KP sesegera mungkin. Untuk menghindari kerancuan administrasi, dosen KP akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan surat ijin permohonan KP yang baru yang ditujukan kepada instansi/IKP yang baru. 4. Selama proses KP berlangsung saya tidak mendapatkan pengalaman KP yang diharapkan. Saya hanya diminta membantu menuliskan naskah makalah IKP, menghadiri rapat-rapat, membaca buku, mempelajari peraturan perundangan, dan membantu membuat presentasi. Apa yang harus saya laporkan? Anda salah memilih IKP. Proses KP bukan untuk sekedar bekerja di IKP dengan tanpa tujuan dan metodologi KP yang jelas (lihat tujuan KP). Bila anda awas dan paham, gejala proses KP semacam itu akan diketahui sejak awal, dan sebaiknya anda segera membatalkan KP di IKP tersebut dan mencari IKP lain. 5. Dengan proses KP seperti di atas apakah KP saya masih valid? Dengan tanpa hasil KP yang jelas, anda sebaiknya mengulang KP lagi pada semester berikutnya. 6. Jenis IKP macam apa yang seharusnya saya pilih? Jenis IKP sangat beragam. Saran yang bisa disampaikan adalah: pertama, cari IKP yang menawarkan jenis pekerjaan yang jelas tujuan, metodologi, dan rencana kerja kegiatannya; kedua, hindari IKP yang hanya mengatakan ”anda diterima” tetapi belum tahu apa pekerjaan yang akan ditawarkan/dilakukan; dan ketiga tanya temanteman yang sudah pernah melakukan KP. Mereka punya banyak pengalaman. 7. Kapan batas waktu terakhir memasukkan naskah LKP versi pertama? Batas waktu terakhir adalah enam bulan berdasarkan tanggal penerimaan praktikan di IKP. 8. Apa yang akan terjadi bila saya belum mengumpulkan LKP setelah enam bulan dari penerimaan saya sebagai praktikan? Status KP anda gugur atau kadaluwarsa, dan akibatnya nilai KP = E (tidak lulus). Anda harus memulai KP lagi di semester berikutnya.
Lamp-9: Pertanyaan yang sering ditanyakan
31
9. Apa yang akan terjadi bila saya memasukkan naskah LKP versi pertama menjelang tenggat waktu enam bulan habis, misal sehari sebelumnya? Masih boleh. Bila anda memasukkan naskah LKP versi pertama menjelang tenggat waktu enam bulan, berarti anda hanya memiliki dua bulan waktu untuk perbaikan, karena nilai KP sudah harus keluar pada akhir bulan kedelapan. 10. Dalam penulisan LKP, apakah boleh mencontek narasi dan susunan kalimat dari LKP terdahulu? Sebaiknya jangan. Usahakan mengembangkan imajinasi dengan menciptakan kalimat baru yang lebih baik. Bila itu mengutip dari Buku Pedoman KP, silakan bagian ini menggunakan tanda yang sesuai sebagai suatu kutipan. Alternatif lain adalah dengan menuliskan kembali sumber referensi (paraphrasing). 11. Mengapa perlu melakukan bimbingan penulisan LKP? Bukankan untuk urusan teknis penulisan sudah tersedia pedoman? Bimbingan penulisan LKP sebenarnya tidak menekankan pada bimbingan teknis penulisan, karena sudah tersedia Pedoman KP untuk hal ini. Bimbingan ini justru untuk mengarahkan pada bagaimana menuliskan substansi LKP. Lihat Subbab 3.3 pada pedoman ini. 12. Berapa lama proses bimbingan penulisan LKP Tergantung keseriusan anda mengerjakan LKP. Anda sebaiknya memulai segera setelah KP selesai. Biasanya mahasiswa memasukkan naskah pertama LKP setelah bulan keempat dari tanggal penerimaan KP oleh IKP. Batas terakhir memasukkan naskah pertama ini adalah bulan keenam dari tanggal penerimaan KP oleh IKP. Dengan demikian, batas waktu bimbingan adalah sampai bulan kedelapan dari tanggal penerimaan KP atau sampai menjelang batas terakhir penerbitan nilai KP pada semester itu (bila anda sudah mengambil KP secara formal). 13. Bagaimana pengalaman mahasiswa dalam penulisan LKP pada tahun-tahun sebelumnya? Mahasiswa umumnya membuat kesalahan yang sama setiap periode penulisan LKP, yaitu tidak memperhatikan teknis penulisan LKP yang benar, lebih menekankan teknis penulisan dengan menunggu dosen untuk memberi koreksi daripada substansi LKP, dan tidak memperhatikan teknis penulisan formal akademik (karya ilmiah). 14. Bagaimana bila mahasiswa sudah melakukan bimbingan KP tetapi LKP masih terus harus diperbaiki? Berarti mahasiswa bersangkutan tidak mempunyai niat baik untuk menuliskan LKP dengan baik dan benar. Apabila proses ini terus berlangsung sampai tenggat waktu nilai KP harus dikeluarkan, maka tidak ada pilihan lain mahasiswa tersebut terpaksa tidak lulus. 15. Berapa jumlah LKP yang harus dikumpulkan Dua buah dokumen LKP yang dijilid dengan baik. 16. Berapa jumlah LLKP yang harus dikumpulkan Maksimal satu buah dokumen LLKP untuk dua orang.
Lamp-9: Pertanyaan yang sering ditanyakan
32
17. Bagaimana bila surat-surat KP hilang? Kelengkapan surat-surat KP (SKP) adalah wajib dalam LKP. Usahakan menyimpan salinan setiap SKP di TU Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota dan memberikan salinan SKP kepada dosen KP. 18. Bagaimana bila Surat Nilai KP (SKP-05) dari IKP hilang? Lihat keterangan jawaban 17. Silakan kontak IKP untuk menerbitkan surat nilai tersebut kembali. 19. Kapan Praktikan dapat memperoleh nilai KP dari IKP? Usahakan menjelang berakhirnya KP, praktikan memberitahu pembimbing KP di IKP untuk membuat penilaian kinerja praktikan. Nilai ini selanjutnya dinyatakan secara resmi dalam lembar formulir SKP-05. 20. Bagaimana bila pembimbing KP di IKP tidak bersedia mengeluarkan nilai KP? Nilai KP adalah hak praktikan. Setiap IKP berkewajiban memberikan penilaian setelah kegiatan KP berakhir. Bila pembimbing KP menolak, langkah yang mungkin dilakukan adalah mengontak manajemen IKP yang lebih tinggi. Bila hal ini tidak berhasil, maka silakan mengontak dosen KP. 21. Bagaimana bila IKP tidak bersedia mengeluarkan nilai KP? Langkah pertama adalah menanyakan kembali kesediaan IKP untuk memberi nilai. Bila masih tidak berhasil, silakan kontak Dosen Koordinator KP.
Lamp-9: Pertanyaan yang sering ditanyakan
33
LAMPIRAN 10 KESALAHAN YANG BIASA TERJADI DALAM PENULISAN LKP
Kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan Laporan KP (LKP) adalah sebagai berikut: a. Penulisan jadwal proyek dan jadwal KP. Jadwal KP ada dua hal, yaitu Rencana KP dan Realisasi KP. Tiga hal ini harus muncul; b. Penulisan SKP tanpa NOMOR dan TANGGAL dikeluarkan; c. Penulisan pemerian tidak memperhatikan tata tulis yang baku (lihat contoh); d. Penulisan di, ke, dari, untuk dalam judul dan subjudul. Untuk judul dan subjudul tidak menggunakan huruf kapital, kecuali di awal kalimat. e. Penulisan di dan ke yang menunjuk pada pekerjaan (kata kerja) atau nama tempat; f. Penulisan angka di awal kalimat atau judul. Penulisan semacam ini harus diganti dengan kata-kata (Saran, lebih baik dihindari penulisan kalimat yang diawali dengan menekankan ’jumlah sesuatu’. Dalam penulisan jurnalisme hal itu biasa untuk menunjukkan sensasi); g. Huruf Kapital dan Kecil, misal untuk nama Gambar 2.x atau Tabel III.x dalam penjelasan atau uraian; h. Penulisan istilah asing tidak ditulis miring, missal factory outlet,dan mall; i. Penulisan singkatan yang tidak baku (yg, dgn, sbb, dll, dst... Penulisan semacam itu jangan dilakukan); j. Penjelasan bagaimana IKP mendapatkan proyek tidak diterangkan. Harus dijelaskan bagaimana IKP mendapatkan proyek, misal melalui tender, penunjukkan langsung ataupun swakelola.
Penjelasan dilakukan dengan
uraian dan/atau bagan (chart); k. Struktur Organisasi IKP tidak dilengkapi dengan diagram; l. Struktur organisasi proyek, dengan posisi praktikan dan teman-teman praktikan, tidak ditunjukkan dengan jelas. Harus ditunjukkan keduanya, dan bahkan hubungan yang jelas di antaranya. Penjelasan dilakukan baik dengan flowchart dan keterangan dalam paragraf; m. Praktikan tidak menjelaskan posisi, tugas, dan fungsinya di IKP; n. Praktikan tidak menjelaskan pembagian penugasan dengan praktikan lain di IKP yang sama; Lamp-10: Kesalahan yang biasa terjadi dalam penulisan LKP
34
o. Hirarki penomoran Bab, Subbab, dan pemerian tidak tepat; p. Salah ketik (sayangnya untuk Bahasa Indonesia dalam MSWord tidak ada automatic revision); dan q. Gambar dan Table sering kali melampaui batas margin. Perhatikan posisi format halaman untuk menghindari hal ini, apakah dalam bentuk portrait atau landscape.
CONTOH PEMERIAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
CONTOH 1 (penulisan dengan huruf) Kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan Laporan KP (LKP) adalah sebagai berikut: a. Penulisan jadwal proyek dan jadwal KP. Jadwal KP ada dua hal, yaitu Rencana KP dan Realisasi KP. Tiga hal ini harus muncul; b. Penulisan SKP tanpa NOMOR dan TANGGAL dikeluarkan; c. Penulisan pemerian; d. …………………………………………….; e. …………………………………………….; f. ……………………….; dan g. Gambar dan Table tidak melampaui batas margin.
CONTOH 2 (penulisan dengan lambang) Kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan Laporan KP (LKP) adalah sebagai berikut:
Penulisan jadwal proyek dan jadwal KP. Jadwal KP ada dua hal, yaitu Rencana KP dan Realisasi KP. Tiga hal ini harus muncul;
Penulisan SKP tanpa NOMOR dan TANGGAL dikeluarkan;
Penulisan pemerian;
…………………………………………….;
…………………………………………….;
………………………………………………..; dan
Gambar dan Table tidak melampaui batas margin.
Lamp-10: Kesalahan yang biasa terjadi dalam penulisan LKP
35
CONTOH 3 (pemerian bertingkat, perhatikan hirarki lambang bullet dan dash) Kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan Laporan KP (LKP) adalah sebagai berikut:
Penulisan jadwal proyek dan jadwal KP. Jadwal KP ada dua hal, yaitu Rencana KP dan Realisasi KP. Tiga hal ini harus muncul;
Penulisan SKP tanpa NOMOR dan TANGGAL dikeluarkan, sebagai contoh; -
SKP-01 tertanggal 4 Mei 2008;
-
SKP-02 tertanggal 8 Mei 2008; dan
-
SKP-03 tertanggal 10 Juni 2008;
Penulisan pemerian;
…………………………………………….;
…………………………………………….;
………………………………………………..; dan
Gambar dan Table tidak melampaui batas margin.
Lamp-10: Kesalahan yang biasa terjadi dalam penulisan LKP
36
LAMPIRAN 11 DAFTAR PEMBIMBINGAN KERJA PRAKTEK DOSEN PEMERIKSA: …………………………. NIM
NAMA
Lamp-11: Daftar Pembimbingan Kerja Praktek
NASKAH LKP VERSI 1 TANGGAL TANGGAL MASUK DIAMBIL
NASKAH LKP VERSI 2 TANGGAL TANGGAL MASUK DIAMBIL
37
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung 40132 Telp : 022-2504735; 022-2509171 Fax : 022-2501263