Pedoman Antisipasi Banjir Di Instalasi Listrik Wilayah Jakarta Dan Sekitarnya Tahun 2012
PEDOMAN ANTISIPASI BANJIR DI INSTALASI LISTRIK WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA Tahun 2012
Diterbitkan oleh :
Direktorat Operasi Jawa Bali PT PLN (Persero) Kantor Pusat
Daftar isi Bab I - Pendahuluan .... ........... ........... ........... ........... ........... 01
Bab II - Daerah Rawan Banjir . ........... ........... ........... ........... 03
Bab III - Langkah Mitigasi Resiko ...... ........... ........... ........... 07 1. Langkah Mitigasi Resiko Gardu Induk ......... ........... ...........07 2. Persiapan Antisipasi Banjir... ........... ........... ........... ...........09
Bab IV - Organisasi Dan SOP.. ........... ........... ........... ...........13 1. Organisasi & TUgas Pokok... ........... ........... ........... ...........13 2. Pola Komunikasi ..... ........... ........... ........... ........... ...........13 a. SOP Distribusi...... ........... ........... ........... ........... ...........18 b. SOP P3B Jawa Bali ........... ........... ........... ........... ...........21
Bab V - Format Komunikasi Dan Laporan..... ......... .........25 A. Format Sms-bb Dan Formulir Laporan Kondisi Banjir .........25
Bab VI - Material Dan Peralatan Pendukung .. ........... ...........29 1. Material dan Peralatan Pendukung Yang Perlu Disiapkan Di Setiap GI Yang Rawan Banjir.. ........... ...........29 2. Perlengkapan Antisipasi Banjir Yang Disiapkan Oleh PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang. ........... ...........30
Lampiran ....... ........... ........... ........... ........... ........... ...........31
ii
Bab I PENDAHULUAN
M
emasuki musim penghujan yang mulai berlangsung sejak Desember tahun lalu dan kecenderungan intensitas curah hujan juga akan semakin tinggi hingga Triwulan I tahun 2012 ini, maka diperkirakan masih akan terjadi potensi banjir di sejumlah wilayah, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Dalam catatan peristiwa banjir di Jakarta dan sekitarnya, terdapat banjir besar yang merupakan siklus 5 tahunan. Tahun 2012 merupakan siklus 5 tahunan itu, setelah pada tahun 2007 Jakarta terendam air besar. Kerugian akibat banjir, sesungguhnya tidak hanya melibatkan banyaknya korban jiwa dan harta benda, tetapi juga – salah satunya – potensi terganggunya pasokan aliran listrik. Padahal dalam kondisi bencana karena faktor alam, keberlangsungan pasokan listrik sangat dibutuhkan untuk menjamin kemudahan dan kecepatan upaya evaluasi dan langkah-langkah penanggulangan. Di sejumlah lokasi, beberapa instalasi listrik PLN – seperti Gardu Induk dan Gardu Distribusi – berada di lokasi yang rawan banjir sehingga dalam catatan pengalaman terjadinya banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya, beberapa GI dan gardu distribusi tersebut sempat tergenang air. Untuk mengatisipasi potensi banjir yang mungkin saja bisa terjadi di musim penghujan tahun ini, manajemen PLN telah melakukan langkah-langkah strategis guna mencegah, setidaknya mengurangi kemungkinan terjadinya potensi banjir yang 01
bisa merendam sejumlah lokasi instalasi PLN. Langkah-langkah strategis tadi disusun dalam buku ini yang secara rinci menyajikan sejumlah informasi terkait dengan upaya mengantisipasi terjadinya banjir di instalasi milik PLN. Beberapa informasi itu, diantaranya : peta daerah rawan banjir, langkah-langkah mitigasi resiko, organisasi dan SOP, pola komunikasi serta informasi lainnya yang terkait dengan upaya-upaya antisipasi banjir. Diharapkan buku antisipasi banjir bisa dijadikan sebagai pedoman atau acuan bagi semua pihak dilingkungan PLN dalam mempersiapkan langkah-langkah nyata untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir di instalasi PLN, seperti GI dan gGardu distribusi serta upaya penanggulangannya.
02
Bab II DAERAH RAWAN BANJIR
D
aerah yang diprediksi mengalami banjir telah dibuatkan petanya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gambar berikut menunjukkan daerah yang berpotensi banjir pada tahun 2009 di Jakarta.
Gambar 1 : Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir tahun 2009 di Jakarta
03
Pada gambar tersebut yang berwarna merah adalah daerah yang berpotensi tinggi mengalami banjir dan yang berwarna kuning adalah daerah yang kemungkinan banjirnya menengah. Dalam mengantisipasi perkiraan terjadinya banjir pada tahun 2012, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan daerah rawan banjir. Dengan perkiraan tersebut, maka seluruh warga dan instansi yang terkait dapat melakukan persiapan dalam mengantisipasi terjadinya banjir. Pada Gambar 2 di bawah menunjukkan daerah yang berpotensi banjir pada tahun 2012.
Gambar 2 : Peta Rawan Banjir Tahun 2012
04
Berdasarkan perkiraan tersebut, maka dilakukan persiapanpersiapan dan antisipasi untuk mengurangi pengaruh banjir pada instalasi PLN sehingga penyaluran listrik kepada pelanggan dapat dipertahankan. Gardu induk dan gardu distribusi yang diprediksi akan terkena banjir sebagaimana pada Tabel 1 dan Tabel 2. Jumlah Gardu Induk 150/20 kV yang diperkirakan terkena banjir sebanyak 73 buah di mana beberapa GI belum pernah mengalami banjir pada tahun-tahun yang lalu tetapi diperkirakan terkena banjir pada tahun 2012. Sedangkan jumlah Gardu Distribusi yang diprediksi akan terkena banjir sebanyak 350 unit yang tersebar di 20 Area.
TABEL 1: Gardu Induk Rawan Banjir tahun 2012 No
Wilayah
Jumlah GI
GI Pernah Banjir
GI Rawan Banjir
1
Jakarta Pusat
15
0
2
Jakarta Timur
14
1 GI : GI Penggilingan
2 GI : GI Cawang dan GI Penggilingan
3
Jakarta Selatan
14
0
0
4
Jakarta Barat
12
3 GI : GI Kembangan, GI Muarakaranglama, dan GI Angke.
3 GI : GI Kembangan, GI Muarakarang Baru, dan GI Angke.
5
Jakarta Utara
8
2 GI : GI Gambirbaru dan GI Wahana
6 GI : GI Gambirbaru, GI Pulogadung, GI Tosan, GI Wahana, GI Pegangsaan & GIS Priok Timur.
3
TOTAL GI
73
6
13
2 GI : GIS Setiabudi & GI Karet Lama
05
Tabel 2 : Daftar Gardu Distribusi Rawan Banjir No
Area
Gardu Induk
Penyulang
Gardu Rawan Banjir
1
Bandengan
1
15
38
2
Cempaka Putih
2
17
9
3
Ciracas
3
14
23
4
Jatinegara
4
5
12
5
Kebon Jeruk
5
10
12
6
Kramat Jati
6
22
36
7
Lenteng Agung
7
9
12
8
Tanjung Priok
8
9
9
9
Bintaro
9
14
36
10
Cikokol
10
1
1
11
Marunda
11
13
27
12
Serpong
12
1
1
13
Cengkareng
13
9
12
14
Cikupa
14
1
7
15
Teluk Naga
15
4
6
16
Menteng
16
2
3
17
Pondok Kopi
17
6
14
18
Tanjung Priok
18
6
7
19
Bulungan
19
2
2
20
Pondok Gede
20
12
33
172
350
Jumlah
06
Bab III LANGKAH MITIGASI RESIKO
1.
Langkah Mitigasi Resiko Gardu Induk (GI) Langkah mitigasi resiko secara umum di Gardu Induk sebagaimana pada Tabel 3 di bawah ini. Kegiatan ini dilakukan di semua Gardu Induk. Tabel 3 : Program Kegiatan di Gardu Induk
No
Program Kegiatan
1
Pembuatan tanggul permanen jalan masuk di “13 GI RAWAN BANJIR” ( Sebelumnya tanggul sementara dengan pasir dalam Karung )
2
Penambahan kolam penampungan banjir lengkap dengan pompa air
3
Pengadaan pompa air “PORTABLE” Submersible
4
Pengadaan pompa air listrik dan non listrik
5
Pengadaan (Sewa) Genset 100 kVA atau 200 kVA sesuai kebutuhan GI
6
Pengadaan Genset 5 kVA sebanyak 5 unit
7
Perbaikan & Leveling saluran air dalam lingkungan GI
8
Pembentukan “TIM Penanggulangan Banjir”
9
Pembuatan SOP Penanggulangan banjir
10
Pemahaman SOP Penanggulangan Banjir tiap anggotaTIM dengan sosialisai / pelatihan kering di dalam ruangan
11
Pelatihan basah / Simulasi SOP Penanggulangan Banjir
12
Persiapan material dan peralatan yang dibutuhkan
13
Menyusun PROGRAM berikut kebutuhan Anggaran
07
No
Program Kegiatan
14
Sosialisasi Cegah Banjir
15
Penutupan lubang Main Hole
16
Pelatihan Evakuasi Banjir
17
Peninggian Peil Gardu Distribusi Rawan Banjir
Kondisi gardu induk yang satu dengan lainnya berbeda sesuai dengan lokasinya. Oleh karena itu program mitigasinya dibuat setiap gardu induk sesuai dengan yang diperlukan. Pada tabel 4 dijelaskan langkah mitigasi untuk setiap gardu induk. Tabel 4 : Langkah Mitigasi Banjir per Gardu Induk No 1
Gardu Induk GI Setiabudi
Program Kerja Pembuatan tanggul pintu masuk dan perbaikan saluran air sekeliling GI, penambahan 1 bh Pompa (listrik),
2
GI Karet Lama
Pembuatan Kolam penampungan dan pengadaan pompanya
3
GI Penggilingan
Pengadaan sump pump 7,5 kW, pembuatan tanggul jalan masuk.
4
GITET Cawang
Pengadaan sump pump 7,5 kW
5
GI Muara Karang Baru
Pengadaaan submersible pump, perbaikan saluran pembuangan air, pembuatan tanggul pasir dalam karung, penutupan lubang mainhole.
6
GI Kembangan
Pembuatan tanggul di pintu masuk GI, pengadaan submersible pump, pembuatan tanggul dg pasir dalam karung.
7
GI Angke
Pengadaaan submersible pump, perbaikan saluran pembuangan air, pembuatan tanggul pasir dalam karung dan pengadaan genset
8
GI Gambir Baru
Pembuatan /penguat tembok dan tangga dipintu Cell 20 kV dua set, penambahan 1 bh Pompa (non listrik), melakukan penutupan lubang mainhole
08
No 9
Gardu Induk GI Pulogadung
Program Kerja Perbaikan saluran air, menambah kolam penampungan dan pompa, melakukan penutupan lubang mainhole, pembuatan dinding tambahan didepan pintu dan tangga dipintu Cell 20 kV dua set
10
GI Priok
Pembuatan tanggul exhaust fan dan pompa
11
GI Pegangsaan
Pembuatan tanggul sepanjang sungai di lokasi GI , penambahan 1 bh Pompa (non listrik), melakukan penutupan lubang mainhole, pembuatan dinding tambahan didepan pintu dan tangga dipintu Cell 20 kV dua set
12
GI Wahana Garuda
Pembuatan tembok disekeliling GI dan pompa, pembuatan tanggul
Lestari
di pintu masuk GI, perbaikan saluran air warga yang ada di dalam
13
GI Tosan Prima
Pembuatan tembok disekeliling GI dan pompa
14
GI Jatirangon
Melakukan penutupan lubang mainhole
15
GI Balaraja
Penambahan 1 bh Pompa (listrik)
16
GI Lengkong
Penambahan 1 bh Pompa (non listrik), melakukan penutupan
17
GI Cengkareng
Penambahan 1 bh Pompa (listrik)
18
GI Sepatan
Penambahan 1 bh Pompa (listrik)
19
GI Tangerang Baru
Penambahan 1 bh Pompa (listrik), melakukan penutupan
lubang mainhole
lubang mainhole
2.
Persiapan Antisipasi Banjir a) Langkah Mitigasi Banjir Gardu distribusi Langkah Mitigasi banjir untuk gardu distribusi adalah dengan meninggikan lantai gardu distribusi. Rencana peninggian gardu selama Tahun 2011 sebanyak 159 gardu distribusi, sampai dengan pertengahan bulan Desember 2011 sudah terealisasi sebanyak 90 gardu dan sedang dalam
09
proses pekerjaan sebanyak 1 gardu, sisanya sebanyak 68 gardu akan dikerjakan pada Tahun 2012. Tabel 5 : Program Peninggian Lantai Gardu Distribusi Peninggian Gardu Tahun 2011
No
Area
Rencana Th. 2011
Realisasi s/d Oktober
Sedang dalam Sisa yang akan proses pekerjaan dikerjakan
Beton
Portal
Beton
Portal
Beton
Portal
Beton
Portal
1
Bandengan
14
4
0
0
0
0
14
4
2
Cempaka Putih
6
0
6
0
0
0
0
0
3
Menteng
3
0
3
0
0
0
0
0
4
Jatinegara
7
0
7
0
0
0
0
0
5
Pondok Kopi
10
0
1
0
0
0
9
0
6
Bintaro
5
0
5
0
0
0
0
0
7
Bulungan
4
0
0
0
0
0
4
0
8
Ciputat
1
0
0
0
0
0
1
0
9
Kebun Jeruk
1
0
0
0
1
0
0
0
10
Ciracas
7
2
3
2
0
0
4
0
11
Kramat Jati
0
0
0
0
0
0
0
0
12
Lenteng Agung
3
0
1
0
0
0
2
0
13
Pondok Gede
20
10
11
8
0
-
9
2
14
Marunda
0
0
0
0
0
0
0
0
15
Tanjung Priok
0
0
0
0
0
0
0
0
16
Cengkareng
4
0
3
0
0
0
1
0
17
Cikokol
0
0
0
0
0
0
0
0
18
Cikupa
0
53
0
35
0
0
0
18
19
Serpong
0
0
0
0
0
0
0
0
20
Teluk Naga
2
3
2
3
0
0
0
0
87
72
42
48
1
0
44
24
TOTAL 159
10
90
1
68
b) Sosialisasi Cegah Banjir Melakukan Sosialisasi Cegah Banjir bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemda DKI dan STT PLN dilingkungan masyarakat padat penduduk dan kalangan mahasiswa. Tabel 6 : Jadwal Sosialisasi Cegah Banjir No
1
Waktu Pelaksanaan 7 - 9 November 2011
Lokasi Orchard Hotel
Kerjasama Badan Penanggulangan Bencana Daerah
2
28 - 30 November 2011
Twin Hotel
Pemda DKI
3
11 Desember 2011
Penjaringan
STT PLN
4
17 Desember 2011 (Rencana)
Jelambar
STT PLN
5
18 Desember 2011 (Rencana)
Kalideres
STT PLN
6
24 Desember 2011 (Rencana)
Cengkareng
STT PLN
7
25 Desember 2011 (Rencana)
Kebayoran Lama
STT PLN
c)
Pelatihan Evakuasi Banjir PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang melakukan pelatihan evakuasi banjir Tahap I yang diikuti sebanyak 60 orang peserta yang merupakan pegawai Kantor Distribusi pada
11
tanggal 28-29 November 2011 di Ski Air Danau Sunter dimana langsung dilatih oleh pelatih mariner. Rencananya akan diadakan pelatihan evakuasi banjir Tahap II pada akhir bulan Desember 2011 yang diikuti oleh 80 orang pegawai Area.
12
Bab IV ORGANISASI DAN SOP
1.
Organisasi dan Tugas Pokok Organisasi penanggulangan banjir telah dibentuk masingmasing dengan Surat Keputusan General Manager PLN P3B Jawa Bali dan PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang sebagaimana pada Lampiran 1. Pada surat keputusan tersebut telah diuraikan tugas pokok masing-masing tim.
2.
Pola Komunikasi a. Informasi Pemadaman Akibat banjir Alur pengelolaan informasi , bila terjadi kondisi pemadaman listrik sebagai akibat dari adanya banjir, maka proses alur informasinya diatur sebagaimana tergambarkan dalam tiga diagram dibawah ini, yakni : •
Diagram alur informasi padam akibat banjir (Gambar 3)
•
Basic Communication kondisi banjir (Gambar 4)
•
Alur komunikasi operasional jaringan tenaga listrik (Gambar 5)
13
Gambar 3 : Diagram Alur Informasi Padam Akibat Banjir Koordinator P3B Jawa Bali dan Koordinator Distribusi Jakarta dan Tangerang menginformasikan kepada Tim Gabungan tentang jumlah Gardu Induk (P3B JB) dan Gardu Distribusi (DISJATA) kepada Koordinator Tim Gabungan. Data yang diinformasikan adalah : 14
- P3B JB : Informasi awal disampaikan oleh Posko Gardu Induk ke Posko UPT yang selanjutnya disampaikan kepada Koordinator P3B JB yang berisi: a) Gardu Induk yang padam b) Lama Pemulihan c) Jumlah kerugian material dan kWh - Distribusi Jakarta dan Tangerang (DISJATA) : Informasi terjadinya banjir yang menyebabkan Gardu Distribusi dipadamkan disampaikan oleh Posko Area atau Call Center ke Posko APD yang selanjutnya disampaikan kepada Koordinator DISJATA yang berisi: a) Gardu Distribusi yang padam b) Daerah padam c) Lama Pemulihan d) Jumlah kerugian material dan kWh Informasi daerah padam diinfokan oleh Posko APD kepada Call Center yang akan menyampaikan kepada pelanggan bila daerahnya padam karena banjir. Koordinator Humas bertugas memberikan informasi kepada media masa tentang kondisi banjir yang mengakibatkan terjadinya padam listrik di daerah tersebut. Selain itu tugas Koordinator Humas adalah mengatur penyaluran bantuan CSR.
15
Gambar 4 di bawah ini menjelaskan proses komunikasi pada saat terjadi banjir. BASIC COMMUNICATION KONDISI BANJIR KONDISI
POSKO AREA
POSKO APD
POSKO KD
POSKO GI
POSKO UPT
POSKO KOORD P3B/RJKB TIM GAB
SEKPER HUMAS
1
1
Gardu Distribusi Padam karena Banjir
2
Penyulang Distribusi Padam karena Banjir
3
Trafo GI Padam karena Banjir
3
4
GI Padam karena Banjir
4
2
Gambar 4 : Basic Communication Kondisi Banjir b. Alur Komunikasi Operasi Alur Komunikasi Operasi sebagaimana pada Gambar 5. Apabila terjadi banjir masing-masing Area melaporkan tindakan operasi yang dilakukan kepada Posko APD Barat dan Timur sesuai daerahnya. Posko APD melaporkan kondisi operasi kepada Posko GI untuk melakukan langkah sesuai Standar Operasi Prosedur. Demikian juga bila terjadi banjir di lokasi gardu iduk, Posko GI melaporkan kondisinya ke Posko Region untuk dikoordinasikan dengan P3B JB (UBOS) dan diinformasik ke APD.
16
Gambar 5 : Alur Komunikasi Operasional jaringan Tenaga Listrik 3.
Standard Operasional Prosedur (SOP) Standar Operasional Prosedur merupakan prosedur standar yang harus diikuti pada saat terjadi banjir sesuai dengan kondisi setempat. SOP ini dibagi dua yaitu untuk Distribusi dan Gardu Induk sebagaimana di bawah ini.
17
a. SOP DISTRIBUSI ~
GARDU PLN TIDAK KENA BANJIR TAPI LINGKUNGAN KENA BANJIR 1) Lokasi Banjir hanya sebagian / hanya beberapa rumah a. Petugas PLN dapat memutuskan aliran listrik di tiang b. Penor malan dapat dilakukan sesudah mendapatkan surat pernyataan aman dari pelanggan . 2) Lokasi Banjir meluas dan menimpa banyak rumah/ 1 jurusan TR a. Petugas PLN memutuskan aliran Listrik dengan melepas NH Fuse di gardu b. Penormalan dilakukan apabila sudah mendapat surat pernyataan dari warga atau aparat yang mewakili warga ( Ketua RT atau RW ). 3) Lokasi Banjir menggenangi Lingkungan di sekitar Gardu a. Petugas PLN memutuskan aliran Listrik dengan melepas PB Trafo. b. Petugas PLN melepas semua NH Fuse yang ada di Rak TR / PHB TR. c. Penormalan aliran listrik dapat dilakukan
18
setelah mendapat surat pernyataan dari warga ( Ketua RT atau RW ). ~
GARDU PLN BANJIR TAPI LINGKUNGAN TIDAK KENA BANJIR 1) Lokasi Tidak Bisa dijangkau oleh Petugas a. Petugas PLN akan memadamkan dari gardu lawan dengan melepas LBS dan memberi tanda peringatan . b. Pelanggan akan mengalami pemadaman selama banjir masih menggenangi Gardu PLN. c. PLN akan menormalkan setelah instalasi di revisi dan keadaan sudah dinyatakan aman. 2) Lokasi masih bisa dijangkau oleh Petugas a. Petugas PLN akan melepas PB Trafo, LBS keluar dan Masuk b. Petugas PLN akan melepas LBS dari sisi lawan dan memberi tanda peringatan . c. Pelanggan akan mengalami pemadaman selama Gardu masih tergenang banjir. d. PLN akan menormalkan setelah dilakukan revisi dan keadaan sudah dinayatakan aman.
~
GARDU PLN DAN LINGKUNGAN KENA BANJIR Lokasi masih Bisa dijangkau oleh petugas 19
a. Petugas PLN akan memadamkan aliran Listrik ke Gardu tersebut dengan melepas PB Trafo, melepas semua NH Fuse, dan melepas LBS masuk dan keluar. b. Petugas PLN akan melepas LBS dari gardu lawan dan memberi tanda peringatan. c. Penormalan jaringan akan dilakukan setelah diadakan : • PLN melakukan inspeksi instalasi dengan melakukan revisi dan pengujian. • Penormalan ke pelanggan dapat dilakukan sesudah mendapat rekomendasi dari ketua RT atau RW setempat. ~ G A R D U I N D U K K E N A B A N J I R DA N LINGKUNGAN TIDAK KENA BANJIR 1) Semua PMT dan pemisah rel keluar dan pemisah tanah masuk 2) Prosedur sama seperti diatas disesuaikan dengan kondisi 3) Pelanggan akan mengalami pemadaman selama kondisi di Gardu Induk belum normal 4) Jaringan akan dinormalkan setelah instalasi di gardu Induk dilakukan revisi dan dilakukan pengujian serta pengetesan
20
b) SOP P3B JAWA BALI ~
ANTISIPASI / PENCEGAHAN 1) Pastikan air dari luar lingkungan tidak masuk GI. 2) Pembuatan kolam penampungan dan dipasang pompa air dengan kapasitas yang memadai. 3) Pembuatan saluran dilingkungan GI yang mengalir menuju kolam penampungan. 4) Pembersihan saluran air yang ada di GI. 5) Pembuatan tanggul di pintu masuk GI. 6) Persiapan pompa air portable dengan kapasitas dan jumlah memadai. 7) Genset portable (stand by di GI yang terkena banjir). 8) Persiapan perahu karet dan rakit (dari ban atau drum yang dirakit). 9) Persiapan material Insulation-spray untuk pencegahan short circuit pada terminal2 MK dll, 10) Persiapan helm, sepatu karet, jas hujan, payung, dll. 11) Antisipasi masuknya binatang melata dengan memasang tali ijuk 12) Persiapan mobil bak tinggi / anti banjir. (UNIMOG Truck) di UPT dan RJKB.
21
~ PENANGGULANGAN JIKA GARDU INDUK PADAM / DIPADAMKAN 1) Jika terjadi banjir atau diduga akan terjadi banjir di Gardu Induk maka Hargito/SPV/Satpam GI menginformasikan kepada POSKO UPT slanjutnya diinformasikan ke Posko Region dan Posko P3B oleh Posko UPT 2) Tim Penanggulangan Pemasangan genset portable untuk kebutuhan supply sumber AC 3 Ph untuk Pemakaian Sendiri ( Rectifier, pompa air, pnerangan dan lain - lain ) dan bahan bakar cadangan. 3) Mengoperasikan semua pompa air kolam penampungan 4) Memasang pompa air portable jika kapasitas pompa yang terpasang tidak memadai dan memasang pipa / fleksibel hose pembuangan dari daerah genangan air ke luar Lokasi. 5) Membuat tanggul dari karung pasir dengan penguat bambu pada titik-titik yang rawan. 6) Menyemprotkan Insulation spray pada terminalterminal di MK maupun panel kontrol. 7) Menaikkan setiap MK jika memungkinkan. 8) M e n g a m a n k a n i n s t a l a s i ya n g t e r k e n a banjir/terganggu dengan cara memadamkan instalasi tersebut untuk mengamankan aset ( UPT. Terkait membuat mitigasi / action plan, setting, 22
material yang dibutuhkan ) 9) Pemasangan jumper kabel untuk bay-pass instalasi agar aliran daya yang dikehendaki tetap beroperasi. 10) Mengamankan Batere 110 V dan 48 V beserta rectifier agar tetap beroperasi dengan cara meninggikan. 11) Mengamankan trafo PS (Pemakaian Sendiri) agar aman dari Air 12) Mengamankan Genset (khusus GITET) agar tetap beroperasi. ~
PENANGGULANGAN JIKA GARDU INDUK TIDAK PADAM 1)
Jika terjadi banjir atau diduga akan terjadi banjir di Gardu Induk maka Hargito/SPV/Satpam GI menginformasikan kepada POSKO UPT slanjutnya diinformasikan ke Posko Region dan Posko P3B oleh Posko UPT
2)
Mengoperasikan semua pompa air kolam penampungan
3)
Memasang pompa air portable jika kapasitas pompa yang terpasang tidak memadai dan memasang pipa / fleksibel hose pembuangan dari daerah genangan air ke luar Lokasi.
4)
Menyiapkan pasir dalam karung
5)
Membuat tanggul dari karung pasir dengan penguat 23
bambu pada titik-titik yang rawan. 6) Menyemprotkan Insulation spray pada terminalterminal di MK maupun panel kontrol. 7) Menaikkan setiap MK jika memungkinkan. 8) Antisipasi masuknya binatang melata dengan memasang tali ijuk.
24
Bab V FORMAT KOMUNIKASI DAN LAPORAN
A. FORMAT SMS-BB DAN FORMULIR LAPORAN KONDISI BANJIR a. Format SMS – BBM untuk Gardu Distribusi Padam ; -
Format SMS - BBM dari Manager Area ke Ketua Tim Posko KD ketik [Nama Area/Jumlah Gardu P a d a m / D a e r a h y a n g P a d a m /Upaya/Kerugian/tanggal pelaporan] > Contoh : Area Cempaka Putih/10 gardu padam/rawa sari,dsk /penormalan menunggu air surut/kerusakan peralatan/tanggal …-…-…..
-
Format SMS – BBM dari KD ke Posko Gabungan ketik [Jumlah Gardu Padam/Daerah Padam/Upaya/kerugian/ tanggal pelaporan] > Contoh : 100 gardu padam/jakartapusat : menteng, gambir dsk/ . /material rusak nihil energy tdk tersalurkan … kwh/…-….-……
-
Format SMS – BBM dari Posko UPT ke Posko P3B JB/RJKB ketik [Nama GI/GI Padam/Trafo Padam/Upaya/Kerusakan/tanggal] > Contoh : GI Setiabudi/GI Normal/Trafo 1,2, padam/ 25
b. Formulir Laporan Kondisi Banjir Formulir P3B JB dari GI ke UPT/Region-P3B JB sampai dengan TIM Gabungan
26
Formulir Distribusi dari Area ke APD dan dari APD ke Tim Posko Kantor Distribusi
27
Formulir Distribusi dari Tim Posko Distribusi dan Tim Koordinasi Gabungan
28
Bab VI MATERIAL DAN PERALATAN PENDUKUNG 1. Material dan Peralatan Penmdukung Yang Perlu Disiapkan Di Setiap GI Yang Rawan Banjir a) Batere spare 110 V dan rectifier : 1 set b) Batere spare 48 V dan rectifier : 1 set c) Genset portable dengan kapasitas 100 kVA lengkap dengan peralatan asesoris. d) Kabel jumper untuk instalasi tegangan tinggi lengkap. e) Kabel supply untuk instalasi tegangan rendah lengkap. f) Pompa air portable (submersible pump) lengkap dengan instalasi pipa/selang. g) Karung plastik . h) Tambang plastik, tambang manila. I) Pasir. j) Insulation spray k) Tali Ijuk l) Sepatu karet. m) Helm.
29
n) Lampu senter. o) Jas hujan. p) Bambu. q) Perahu karet. r) Rompi pelampung s) Ban dalam dan drum (untuk rakit). t) Terpal plastik untuk tenda u) Papan, kaso, paku, kawat ikat. v) Tangga alumunium. w) Peralatan pendukung lainnya. 2. Perlengkapanm Antisipasi Banjir Yang Disiapkan Oleh PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang a) Perahu Karet 5 unit b) Genset dengan kapasitas 5 kVA sebanyak 5 unit Pelampung sebanyak 70 buah
30
dan
Lampiran 1.
SK 154.K/GM/2011 tentang PEMBENTUKAN TIM PENANGGULANGAN BANJIR TAHUN 2011/2012 DILINGKUNGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG.
2.
SK P3B
3.
FOTO
4.
CONTOH ISIAN FORMULIR
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Diterbitkan oleh: Direktorat Operasi Jawa Bali PT PLN (Persero)