Vol 2 Jilid 1 2016
PERMAINAN TRADISIONAL DESA CARACAS KECAMATAN CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN UNTUK REFERENSI BAHAN AJARMENYIMAK DI SD
EVA NURMALA / PBSD STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN Email:
[email protected]
Abstract: Kaulinan Tradisional Désa Caracas Kecamatan Cilimus Kabupatén Kuingan pikeun Réferénsi Bahan Ajar Ngaregepkeun di SD. The research user method of deseriptive analysis. Now the techniques that used are documentation, observation and interview. The source of the research is public figure who know a lot about traditional game which is avoi table in Caracas village Cilimus Distriet Kuningan Regeney. The result of the research is: (1) Traditional game can be the lesson for elementary students, (2) there are educational values in traditional game such as togetherness, tolerance, sportif, can make body and soul to be healthy and couse condition harmonisly in social environment, and (3) traditional game contains sound elements and heep the children to enrich vocabulary. The result of research about education found in Sundanese traditional game can give positivel values for nevel going personality of child indicator of educational values and the resuet of this finding can be recommended for the lesion and can be tought at schools SD.
Keyword: the value of education, game, teaching materials, heed.
Abstrak: Kaulinan Tradisional Désa Caracas Kecamatan Cilimus Kabupatén Kuningan pikeun Réferénsi Bahan Ajar Ngaregepkeun di SD. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Adapun tehnik yang digunakan adalah tehnik dokumentasi, observasi, dan wawancara.Sumber data dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat yang mengetahui seluk – beluk tentang permainan tradisional yang terdapat di Désa Caracas Kecamatan Cilimus Kabupatén Kuningan. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: (1) permainan tradisional bisa menjadi bahan pelajaran untuk anak – anak SD; (2) terdapat nilai | JALADRI
1
Vol 2 Jilid 1 2016
pendidikan dalam permainan tradisional, seperti adanya kebersamaan, tenggang rasa, sifat yang sportif, dapat menyehatkan jasmani serta rohani dan menimbulkan suasana kekerabatan yang harmonis dalam lingkungan masyarakat; dan (3) permainan tradisional mengandung unsur – unsur bunyi serta membantu anak dalam memperbanyak perbendaharaan kata. Hasil penelitian tentang pendidikan yang terdapat dalam permainan tradisional Sunda dapat memberikan nilai – nilai positif untuk perkembangan kepribadian anak.Indikator nilai pendidikan dan hasil temuan ini bisa direkomendasikan untuk bahan pelajaran serta dapat diajarkan di sekolah – sekolah SD.
Kata kunci: nilai pendidikan, permainan, bahan ajar, menyimak
PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari – hari, manusia tidak lepas dari kebudayaan.Karena manusia yang menciptakan kebudayaan dan menggunakan kebudayaan itu.Manusia hidup karena adanya kebudayaan. Manusia merupakan mahluk sosial, artinya tidak bisa hidup sendiri tetapi butuh orang lain untuk kehidupannya. Oleh sebab itu, manusia hidup dalam satu kelompok yang disebut masyarakat. Permainan tradisional bukanlah kegiatan yang tidak ada gunanya.Bermain merupakan kegiatan yang menjadi dasar dalam pembentukan karakter anak, artinya merupakan sarana untuk menumbuhkan nilai – nilai untuk mengembangkan kepribadian anak.Permainan merupakan media untuk membangun solidaritas dan menjauhkan dari permusuhan.Selain itu, permainan juga bisa menjadi sarana untuk silaturahmi antar sesama. Nilai – nilai pendidikan yang terkandung dalam permainan tradisional, diantaranya: nilai sosial dan nilai moral. Nilai sosial yaitu nilai yang ada hubungannya dengan masyarakat sebagai individu yang tidak bisa hidup sendiri. Dalam nilai sosial yang menjadi pusatnya yaitu tingkahlaku individu dalam kehidupan di masyarakat bagaimana cara bergaulnya. Nilai moral, yaitu nilai yang bersangkutan dengan tanggung jawab, nurani serta kewajiban.Nilai sosial yang menjadi pusatnya yaitu pribadi manusia itu sendiri. Melihat jaman sekarang, banyak anak yang tidak mengetahui terhadap permainan tradisional, khususnya permainan tradisional Sunda. Permainan tradisional mempunyai nilai pendidikan yang sangat penting untuk menumbuhkan rasa solidaritas, jujur, tanggung jawab, dan nilai yang bisa menciptakan kepuasan
| JALADRI
2
Vol 2 Jilid 1 2016
dengan cara menyimak, melagukan, memainkan permainan – permainan tradisional. Sedangkan permainan jaman sekarang lebih menjadikan anak tidak perduli terhadap lingkungan sekitarnya. Melihat kondisi jaman sekarang, perkembangan teknologi mempengaruhi perkembangan permainan tradisional.Di jaman sekarang anak lebih tau PS2, PS3 dan banyak lagi permainan yang lebih canggih.Padahal permainan tradisional hususnya permainan tradisional daerah Sunda lebih banyak manfaatnya daripada permainan yang ada pada jaman sekarang. Permainan jaman sekarang akan menjadikan anak mempunyai sifat individualis atau tidak peduli terhadap lingkungan yang ada disekitarnya. Selain dari perkembangan tehnologi, perkara lain yang menjadikan anak tidak tau terhadap permainan tradisional Sunda yaitu tidak adanya lahan untuk bermain anak. Dan tidak adanya dorongan dari orant tuanya, orang tua yang tidak mengenalkan permainan tradisional kepada anak – anaknya padahal permainan tradisional mempunyai manfaat yang sangat berguna untuk anak. Permainan tradisional mempunyai nilai pendidikan yang besar manfaatnya untuk menumbuhkan jiwa, ahlak, dan moral, serta menumbuhkan pengetahuan, dan tingkahlaku yang akan menjadikan satu sikap jiwa yang baik dimasa yang akan datang. Serta menjadikan anak lebih peduli terhadap lingkungannya dan bergaul dengan teman – temannya tidak membeda – bedakan teman, dan tidak mempunyai sifat yang individualisme yang hanya ingin menang sendiri.
METODOLOGI a. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.Karena dalam penelitian menggambarkan macam – macam hal yang ada dalam permainan tradisional di Desa Caracas Kec.Cilimus Kab.Kuningan serta menganalisis nilai – nilai pendidikan yang ada dalam permainan tradisional. b. Tehnik mengumpulkan data Tehnik yang dilakukan dalam mengumpulkan data diantaranya: 1. Tehnik observasi Semua penelitian memerlukan beberapa macam observasi mengenai orang, alat dan prosesnya.Apa yang diperhatikan dalam observasi? Bagaimana memenangkan data? Peneliti harus menentukan dulu kategori husus dalam sikap yang akan direkam, apa yang akan diteliti sebelum penelitian berlangsung.
| JALADRI
3
Vol 2 Jilid 1 2016
Tehnik observasi digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang berupa hasil rangsangan secara aktif atau ulikan sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala – gejala psikis sampai mendapatkan gambaran nyata mengenai keadaan objek yang diteliti.Dalam penelitian ini yang menjadi bahan observasi adalah tokoh masyarakat Desa Caracas. 2. Tehnik wawancara Wawancara yaitu tehnik ngumpulkeun data untuk mendapatkan informasi langsung dari masyarakat mengenai objek yang diteliti.Tehnik wawancara bisa dipakai untuk melengkapi data yang didapatkan melalui observasi.Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber untuk diwawancara yaitu salah satu tokoh masyarakat di Desa Caracas. 3. Tehnik dokumentasi Tehnik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber yang berupa dokumen dan rekaman.Dalam penelitian ini yang menjadi dokumentasinya yaitu rekaman wawancara dengan narasumber, dan foto permainan tradisional di Desa Caracas. 4. Istrumen penelitian Instrument penelitian yaitu alat yang digunakan oleh peneliti pada waktu mengumpulkan data.Karena itu, instrument penelitian ini yaitu format wawancara dan format observasi. Alat rekam yang digunakan dalam penelitian ini adalah HP yang digunakan untuk merekam, video, serta foto permainan tradisional yang ada di Desa Caracas. Sistem tabel digunakan untuk memudahkan dalam menganalisis data, serta memudahkan dalam membuat kesimpulan. Tabel nama permainan, tabel ini digunakan untuk menentukan nama – nama permainan tradisional yang ada di Desa Caracas Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan. Tabel istilah – istilah permainan tradisional, tabel ini digunakan untuk mengartikan istilah – istilah permainan yang ada di Desa Caracas.Tabel nilai pendidikan (nilai moral dan nilai sosial), untuk memudahkan menganalisis nilai pendidikan yang terdiri dari nilai sosial dan nilai moral yang ada dalam permainan tradisional di Desa Caracas. Tabel ajen moral dan ajen sosial serta menganalisis dalam keadaan, digunakan untuk memudahkan menganalisis nilai sosial dan nilai moral dalam keadaan seperti apa dalam permainan tradisional. Format observasi digunakan untuk memudahkan penelitian mendapatkan data yang akurat.Dan format wawancara digunakan untuk memudahkan mendapatkan data dan hasil penelitian yang akurat dan fakta dengan disusunnya pertanyaan – pertanyaan. Tahap mengolah data, diantaranya:
| JALADRI
4
Vol 2 Jilid 1 2016
1. Meneliti data mengenai permainan tradisional yang ada di Desa Caracas Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan; 2. Memilih dan memilah data; 3. Analisis data; 4. Mendeskripsikan nilai pendidikan yang ada dalam permainan tradisional lalu dikaitkan dengan pengajaran basa Sunda yang ada di SD kelas 3; 5. Menyusun kesimpulan; 6. Konsultasi dengan dosen pembimbing.
Hasil dan Pembahasan a. Hasil Desa Caracas adalah desa yang berada diperbatasan Kuningan – Cirebon dengan jumlah penduduk 4300 jiwa.Desa Caracas terbagi menjadi 6 dusun yaiyu Dusun Kliwon(467 jiwa), Dusun Manis (556 jiwa), Dusun Pahing (872 jiwa), Dusun Pon A (689 jiwa), Dusun Pon B (1626 jiwa) dan Dusun Wage (130 jiwa). Dunia anak adalah satu dunia yang penuh dengan misteri, artinya dalam kurun waktu yang berubah sesuai dengan jaman serta perkembangan teknologi. Anak memerlukan permainan – permainan yang akan member nilai – nilai yang ada dalam permainan tradisional bisa dijadikan satu sarana untuk anak dalam menambah pengetahuannya, pengetahuan akademik atau pengetahuan non akademik, serta menambah kosa kata didalam nyanyian permainan. Oleh karena itu, permainan yang telah diteliti terdapat 2 sifat permainan, (1) permainan yang bersifat bermain atau bercanda, dan (2) permainan yang bersifat lomba atau perlombaan. Di Desa Caracas Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan terdapat 12 permainan tradisional yang terbagi kedalam beberapa kelompok diantaranya permainan yang memakai alat, permainan yang memakai kawih, permainan yang memakai alat dan kawih, serta permainan ketangkasan. Permainan tersebut yaitu: Gambar 1 Permainan Tembak – tembakan (Bebedilan)
| JALADRI
5
Vol 2 Jilid 1 2016
Gambar 2 Permainan Karet
Gambar 3
| JALADRI
6
Vol 2 Jilid 1 2016
Permainan Congklak
Gambar 4 Permainan Oray - orayan
Gambar 5 Permainan Gotri
| JALADRI
7
Vol 2 Jilid 1 2016
Gambar 6 Permainan Tajong Kaleng
Gambar 7 Permainan Petak Umpet (Babancetan)
| JALADRI
8
Vol 2 Jilid 1 2016
Gambar 8 Permainan Engklek
Gambar 9 Permainan Sodor
| JALADRI
9
Vol 2 Jilid 1 2016
Gambar 10 Permainan Bekles (Nengnengan)
Gambar 11 Permainan Kelereng (pinci)
Gambar 12 Permainan layang – layang (langlayangan)-
| JALADRI
10
Vol 2 Jilid 1 2016
b. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian di Desa Caracas Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan data yang dimenangkan ada 12 permainan tradisional yang terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu permainan yang yang memakai alat (66,7%), permainan yang memakai nyanyian (8,3%), permainan yang memakai alat dan nyayian (8,3%), permainan ketangkasan (16,7%). Permainan yang memakai alat diantaranya: permainan tembak – tembakan (bebedilan), permainan karet, permainan congklak, permainan engklek, permainan nengnengan, permainan pinci, permainan tajong kaleng, dan permainan layang – layang (langlayangan). Permainan yang ada nyanyiannya, diantaranya permainan ular – ularan (oray – orayan). Permainan yang memakai alat dan nyanyian, diantaranya: permainan gotri. Permainan yang mengandung ketangkasan diantaranya: permainan sodor dan permainan petak umpet (babancetan). Nilai – nilai yang ada dalam permainan tradisional hususnya nilai pendidikan terdiri atas nilai sosial dan nilai moral yaitu menjadikan anak lebih sehat jiwa, ahlak, dan moral dalam masa yang akan datang. Berdasarkan permasalahan yang ada, penelitian berpusat pada nama permainan, cara memainkannya, dan nilai pendidikan yang ada dalam permainan tradisional yang ada di Desa Caracas. Aturan dalam permainan tradisional di Desa Caracas, diantaranya: | JALADRI
11
Vol 2 Jilid 1 2016
1. Suit Suit yaitu salah satu aturan untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang pertama dan memainkan permainan pertama, biasanya suit dimainkan dua orang. 2. Gambreng Gambreng merupakan aturan dalam menentukan pemain pertama. Didalam gambreng ada nyanyiannya: Hompimpah alaihum gambreng Ma ijah pake baju rombeng. Permainan tradisional di Desa Caracas Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, terdapat 12 permainan, diantaranya: 1. Permainan Tembak – tembakan Permainan ini dimainkan pada musim panas.Permainan isi asal mula alatnya digunakan untuk perang. Alat yang digunakan dalam permainan ini diantaranya: bambu, kertas / Koran yang sudah direndaam air. Cara membuatnya bambu yang sudah dipilih dipotong kira – kira 30 – 40cm, lalu bambu di potong menjadi dua bagian.Sedangkan kertas dibasahi hingga berbentuk bulat. Sebagai pelengkap permainan ini kita bisa membuat topi perangnya, topi perang dibuat dari runtuyan daun mangga yang disatukan dengan lidi hingga berbentuk bulat, bulatan disesuaikan dengan ukuran kepala kita. Permainan ini dimainkan oleh dua atau lebih anak laki – laki dan membentuk kelompok.Semua anggota kelompoknya bersembunyi jangan sampai terkena peluru lawannya. Jika salah satu anggota kelompoknya terkena tembakan peluru maka dia gugur atau mati, penembakan terus terjadi sampai semua anggotanya mati, kelompok mana yang masih banyak anggotanya dialah pemenangnya. 2. Permainan Karet Permainan karet yaitu permainan yang menggunakan karet gelang disatukan sampai panjang, kurang lebih 2 – 3 meter sampai bisa dibentangkan.Permainan karet biasanya dimainkan oleh perempuan 2 orang atau lebih.Aturan yang dipakai dalam permainan ini yaitu tidak boleh kena kebagian tubuh terutama kaki.Ketika bermain dan kaki atau tubuh kita terkena karetnya maka dia harus menjaganya bergiliran memegang karetnya. 3. Permainan Congklak Alat permainan ini menggunakan biji dan dimainkan oleh 2 orang.Cara mainnya yaitu dalam setiap lobang diisi dengan biji berjumlah 7.Anak yang menang dalam suit, dialah main pertama sampai memenuhi lubang yang
| JALADRI
12
Vol 2 Jilid 1 2016
besar.Anak yang bermain kedua menunggu sampai pemain pertama berhenti dalam suatu lubang yang kosong. Permainan akhir bisa dikatakan pemenang bila salasatu diantara mereka mendapatkan biji lebih banyak dari temannya.Dan ketika bermain kedua kalinya yang mendapat biji banyak bermain pertama.Jika lawannya ada lobang yang kosong tidak diisi, karena lubang yang kosong itu hanya diisi oleh pemiliknya. 4. Permainan Oray – orayan Permainan ini bersifat becanda serta membutuhkan banyak orang untuk bermain.Permainan ini membutuhkan lahan yang luas, sebab dalam permainan ini panjang seperti ular. Disebut oray – orayan sebab dalam cara memainkannyaanak mengantai kebelakang seperti ular, serta antara anak yang lain saling berpegangan satu sama lain sambil bernyanyi. Sementara anak yang lain bernyanyi yang jaga menunggu sampai nyanyian selesai, lalu ada anak yang masuk kedalam tihang menggantikan salah satu yang menjadi tihangnya. Dibawah ini nyanyian oray – orayan: Oray – orayan Luar leor mapay sawah Tong ka sawah Paréna keur sedeng beukah Oray – orayan Luar léor mapay leuwi Tong ka leuwi Di leuwi loba nu mandi Oray – orayan Oray naon Oray bungka Bungka naon Bungka laut Laut naon
| JALADRI
13
Vol 2 Jilid 1 2016
Laut dipa Dipa naon Dipandeuriiii… 5. Permainan Gotri Permainan gotri yaitu permainan yang menggunakan alat potongan genteng. Permainan ini dimainkan pada musim panas karena jika dimainkan pada musim hujan tidak akan bisa bersembunyi. Cara membuatnya yaitu genteng dipotong – potong sampai berbentuk yang diinginkan.Tanah digaris kotak – kotak banyaknya kotak sesuai dengan jumlah anak, lalu ada satu kotak diberi tanda silang. Cara memainkanya genteng yang jadi jagoannya dimainkan mengelilingi kotak – kotak itu sambil semua anak bernyanyi, setelah nyanyian selesai lihat lah siapa yang berhenti dalam kotak yang diberi tanda silang dialah yang jaga. Lalu yang lain berlarian menyumput. Bila yang jaga melihat salah satu temannya maka yang jaga menyebutkan namanya Budi “gotri”. Dibawah ini nyanyian gotri: Gotri ala gotri mandasari ri ri Ria ria ria jago bénténg téng téng Alén – alén siapa jadi kodok melompat – lompat. 6. Permainan Tajong Kaleng Permainan tajong kaleng ini sama dengan gotri. Yang membedakannya yaitu alat yang digunakan, alat yang digunakannya yaitu kaleng bekas susu. Semua temannya berlarian menyumput dan yang menjaga dia menunggu kalengnya agar tidak ditajong oleh teman yang lainnya. 7. Permainan Babancetan Cara bermainnya yaitu dimulai dari gambreng untuk menentukan siapa yang jaga dan kalah.Yang lainnya berlarian dan menyumput.Bila salah satu temannya kelihatan maka yang jaga menyebutkan namanya sambil memegang tihang dan menyebut bancet. Yang lain berlarian ingin ngabancetkeun. Ketika semua temannya keluar semua, lalu pemilihan nomor tujuannya untuk memilih teman yang jaganya bergiliran. 8. Permainan Engklek Permainan engklek ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan dimainkan dua orang atau lebih.Alat yang dipakai yaitu potongan genteng.Cara memainkannya buat kotak – kotak di tanah berbentuk persegi panjang, dimulai dengan suit yang menang dia bermain duluan.Sesuai dengan namanya engklek mengangkat kakinya satu. 9. Permainan Sodor | JALADRI
14
Vol 2 Jilid 1 2016
Permainan sodor ini bersifat perlombaan, dimainkan lebih dari dua orang dimana dibagi dua kelompok.Cara memainkannya yaitu buat garis di tanah petak – petak, kelompok yang jaga menempati garis itu menghalangi lawan kelompoknya dan usaha agar lawannya terkena badannya. Dikatakan pemenang jika salasatu kelomponya bisa melewati semua penjaganya dan bisa lolos pada tempat awal bermain. 10. Permainan Nengnengan Permainan nengnengan yaitu salahsatu permainan anak yang masih banyak ditemukan dan dimainkan.Karena permainan ini tidak membutuhkan alat yang banyak, hanya bola dan biji saja. Cara memainkannya yaitu melemparkan bola berbarengan dengan biji.Dalam permainan ini ada 3 tahap untuk menentukan pemenangnya.Tingkatan pertama piit, tingkatan kedua reuh, dan tingkatan ke tiga yaitu aspel. 11. Permainan Kelereng Permainan kelereng biasanya dimainkan oleh anak laki – laki, biasanya dimainkan dua orang atau lebih.Alat yang dipakai yaitu kelereng. Cara memainkannya yaitu ada beberapa nama permainan diantaranya, kotakan, segitigaan, dan apoloan. Permainan kotakan caranya buat kotak lalu setiap anak masang kelereng 5, segitiga cara memainkannya buat segitiga di tanah setiap anak masang kelereng 2, dan apoloan buat garis seperti apolo dan setiap anak masang 10 atau lebih kelereng hanya permainan apolo pemenang bisa mendapatkan kelereng banyak karena jika menang dia akan mendapat banyak. Ketika awal bermain semua kelereng dilimparkan pada gundukan kelereng, kelereng yang keluar dari garis maka kelereng itu haknya, bermain seterusnya sampai kelereng habis di kotak. 12. Permainan Layang – layang Layang – layang yaitu permainan dengan cara terbang dan kekuatan dalam permainan ini adalah angin. Cara membuat layang – layang diantaranya, bambu dipotong – potong kecil sesuai dengan ukuran, benang kasur untuk menyatuakn rangkaiannya, kertas, lem, dan kertas untuk ekornya.Bahan – bahan itu dirangkai sampai berbentuk layang – layang. Layang – layang diterbangkan oleh satu temannya dan yang satu menariknya hingga layang – layang terbang ke atas. Biasanya diatas layang – layang bersanggutan dengan layang – layang yang lain, sampai benang (kenur) memutuskan benang yang lainnya. Jika ada layang – layang yang putus maka dialah yang kalah dalam permainan
| JALADRI
15
Vol 2 Jilid 1 2016
ini.Ketika layang – layang putus anak – anak biasanya berlarian mengambilnya. Peneliti mendapatkan 12 permainan tradisional yang masih dimainkan anak – anak di Desa Caracas diantaranya: bebedilan, karet, congklak, oray – orayan, gotri, tajong kaleng, babancetan, engklek, sodor, nengnengan, pinci dan langlayanangan. Dalam permaianan yang ada di Desa Caracas juga peneliti mendapatkan istilah – istilah dalam permainan tradisional, diantaranya: bit, anak bawang, éléh, meunang, reuh, jedor, bancét, codos, kotakan, segitigaan, apoloan, ngalung, del, sanggutan, rokrokan, cabé, bawang, kagunung dan kojo. Nilai pendidikan ada 2, yaitu nilai sosial dan nilai moral.Nilai sosial yaitu nilai yang ada hubungannya dengan masyarakat sebagai individu yang tidak bisa hidup sendiri. Dalam nilai sosial yang menjadi pusatnya yaitu tingkahlaku individu dalam kehidupan di masyarakat bagaimana cara bergaulnya, bagaimana cara bersosialisasi dan menjauhkan dari permusuhan antar sesamanya.Nilai moral, yaitu nilai yang bersangkutan dengan tanggung jawab, nurani serta kewajiban.Nilai sosial yang menjadi pusatnya yaitu pribadi manusia itu sendiri. Nilai pendidikan yang ada dalam permainan tradisional di Desa Caracas banyak, diantaranya: mempunyai sifat jujur, tanggungjawab, tidak membeda – bedakan teman mainnya, menghargai orang lain, dan menjauhkan dari permusuhan. Secara tidak langsung permainan tradisional mendidik anak mempunyai ahlak yang baik.
KESIMPULAN Permainan tradisional merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan serta menjunjung budaya Sunda.Selain itu, permainan tradisional mempunyai nilai pendidikan yang didalamnya terdapat nilai sosial dan nilai moral.Kaulinan tradisional mempunyai nilai yang akan menjadikan anak silih asah,silih asih, silih asuh dan mempunyai sifat kekeluargaan, menghargai, tanggung jawab, serta menjauhkan dari memusuhan. Peneliti mendapatkan beberapa hal diantaranya: 1. Peneliti mendapatkan 12 permainan tradisional yang masih dimainkan anak – anak di Desa Caracas diantaranya: bebedilan, karet, congklak, oray – orayan, gotri, tajong kaleng, babancetan, engklek, sodor, nengnengan, pinci dan langlayanangan. Dalam permaianan yang ada di Desa Caracas juga peneliti mendapatkan istilah – istilah dalam permainan tradisional, diantaranya: bit, anak bawang,
| JALADRI
16
Vol 2 Jilid 1 2016
éléh, meunang, reuh, jedor, bancét, codos, kotakan, segitigaan, apoloan, ngalung, del, sanggutan, rokrokan, cabé, bawang, kagunung dan kojo. 2. Nilai pendidikan ada 2, yaitu nilai sosial dan nilai moral. Nilai sosial yaitu nilai yang ada hubungannya dengan masyarakat sebagai individu yang tidak bisa hidup sendiri. Dalam nilai sosial yang menjadi pusatnya yaitu tingkahlaku individu dalam kehidupan di masyarakat bagaimana cara bergaulnya. Nilai moral, yaitu nilai yang bersangkutan dengan tanggung jawab, nurani serta kewajiban. Nilai sosial yang menjadi pusatnya yaitu pribadi manusia itu sendiri. Selain itu, permainan tradisional mempunyai nilai pendidikan yang besar manfaatnya untuk mengembangkan jiwa, ahlak, dan moral serta menumbuhkan keahlian, dan tingkahlaku yang akan menjadikan satu sikap jiwa yang baik dalam masa yang akan datang, hususnya untuk anak SD yang merupakan pondasi dari pendidikan dan perkembangan mental psikologis dan pedadogis. 3. Permainan tradisional bisa dijadikan bahan pengajaran, karena bisa meningkatkan keahlian yang baik. Anak memerlukan pengajaran yang bagus dan apresiasi yang mengandung unsur keindahan untuk menjadikan sikap keteladanan, tanggungjawab, jujur, dan menghargai sesamanya. Dengan permainan tradisional anak akan mempunyai sifat yang baik dimasa yang akan datang. DAFTRA PUSTAKA Lelly Halimah, spk. 2007. Pangajaran Basa Sunda pikeun SD Kelas 3.Bandung: PT.Imperial Bhakti Utama. Lelly Halimah, spk. 2007. Pangajaran Basa Sunda pikeun SD Kelas 4.Bandung: PT.Imperial Bhakti Utama. Lelly Halimah, spk. 2007. Pangajaran Basa Sunda pikeun SD Kelas 5.Bandung: PT.Imperial Bhakti Utama. Lelly Halimah, spk. 2007. Pangajaran Basa Sunda pikeun SD Kelas 6.Bandung: PT.Imperial Bhakti Utama. Rahmat Taufik Hidayat, spk. 2005. Peperenian Urang Sunda. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. Suyatna Amir.2002. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Bahasa. Bandung. Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah. | JALADRI
17
Vol 2 Jilid 1 2016
Suharsaputra, Uha. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT.Rafika Aditama. Syamsudin. 2007. ROSDAARYA.
Psikologi
Kependidikan.
Bandung:
PT.
REMAJA
| JALADRI
18