PUTUSAN Nomor xxxx/Pdt.G/2012/PA.Tse BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjung Selor yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: Penggugat Asli, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, tempat tinggal di xxxxx, Kabupaten Bulungan; Selanjutnya disebut Penggugat; MELAWAN Tergugat Asli, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, xxxxxxxxx, Kabupaten Bulungan; Selanjutnya disebut Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan para pihak serta memeriksa bukti-bukti surat dan saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUKNYA PERKARA Menimbang, bahwa penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal xxx 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tanjung Selor dengan Nomor xxxx/Pdt.G/2012/PA.Tse telah mengajukan hal-hal: 1. Bahwa pada tanggal xxxx 2003, penggugat dengan tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) xxxxxxxxx, Kabupaten Bulungan sebagaimana bukti berupa Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 225/21/VI/2003, tertanggal 12 Juni 2003, yang dikeluarkan oleh KUA xxxx, Kabupaten Bulungan; 2. Bahwa setelah akad nikah penggugat dengan tergugat hidup bersama sebagai suami-istri dengan bertempat tinggal di rumah orang tua tergugat di xxxxxxx sampai bulan Juli 2010; 3. Bahwa dari pernikahan tersebut penggugat dengan tergugat telah dikaruniai dua orang anak yaitu:
1
a. Anak 1, umur 8 tahun b. Anak 2, umur 7 tahun 4. Bahwa keadaan rumah tangga penggugat dengan tergugat semula berjalan rukun dan baik, tetapi kemudian sejak tahun 2005 dalam rumah tangga penggugat dan tergugat sering muncul perselisihan dan pertengkaran disebabkan sikap tergugat yang keras kepala dan selalu cemburu berlebihan tanpa sebab yang jelas pada penggugat serta sikap tergugat tidak mau jujur dengan nafkah yang didapatnya dan kebiasaan tergugat yang suka mabuk dan judi kartu, sehingga hal tersebut sering memicu perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat; 5. Bahwa penggugat sudah sering menasehati tergugat agar jangan bersikap demikian dan mau merubah sikap dan tingkah lakunya agar tidak berjudi dan mabuk lagi serta membina rumah tangga dengan baik dan harmonis, namun tergugat tidak pernah mau mendengarkan semua perkataan penggugat dan penggugat sebagai istri merasa sudah tidak dihargai lagi; 6. Bahwa kemudian puncak perselisihan antara penggugat dan tergugat terjadi pada bulan Juli 2010 disebabkan karena tergugat menilai penggugat lambat menyiapkan makanan untuk tergugat, tiba-tiba tergugat langsung memukul penggugat serta mengusir penggugat dan orang tua penggugat yang kebetulan ikut di rumah orang tua tergugat dan pergi dari rumah tersebut sehingga hal tersebut kembali memicu perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat sehingga penggugat pergi dari rumah dan sejak bulan Juli 2010 antara penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal dan sampai sekarang antara penggugat dan tergugat telah tidak saling menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya suamiistri; 7. Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan di atas penggugat sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama tergugat untuk membina rumah tangga yang bahagia dimasa yang akan datang. Dengan demikian, gugatan cerai penggugat telah memenuhi persyaratan sebagai mana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Tanjung Selor memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil penggugat dengan tergugat, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:
PRIMER: 1.
Mengabulkan gugatan penggugat;
2
2.
Menjatuhkan talak satu bain sughro tergugat (Tergugat Asli) terhadap penggugat (Penggugat Asli);
3.
Membebankan biaya perkara menurut hukum;
SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan penggugat dan tergugat datang menghadap di persidangan, lalu Majelis Hakim mendamaikan penggugat dengan tergugat dan memerintahkan kedua belah pihak untuk melakukan mediasi dengan dibantu oleh seorang Hakim Mediator yang ditunjuk oleh Pengadilan, bernama Dra. Ulfah, akan tetapi kedua belah pihak tidak mau berdamai. Oleh karena itu pemeriksaan dimulai dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh penggugat; Bahwa atas gugatan penggugat tersebut, tergugat telah memberikan jawaban yang pada pokoknya membenarkan dalil gugatan penggugat tentang adanya pertengkaran antara penggugat dengan tergugat yang berakibat penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal sejak tahun 2010, akan tetapi tergugat membantah sebagian sebab-sebabnya serta mengajukan syarat perceraian berupa tuntutan hak asuh terhadap anak, yang selengkapnya telah tercantum di dalam berita acara sidang; Bahwa untuk memperkuat dalil gugatannya, penggugat mengajukan bukti surat berupa fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama xxxxxx, Kabupaten Bulungan Nomor 225/21/VI/2003 Tanggal 12 Juni 2003, bermaterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P); Bahwa selain bukti surat penggugat juga mengajukan saksi-saksi sebagai berikut: 1. Saksi 1, umur 24 tahun, Agama Islam, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di xxxxxxx, Kabupaten Bulungan, yang menerangkan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa saksi mengenal penggugat dan tergugat dan mengetahui keadaan rumah tangganya;
-
Bahwa pernikahan penggugat dan tergugat sudah dikaruniai dua orang anak;
-
Bahwa selama hidup berumah tangga penggugat dan tergugat sering bertengkar;
-
Bahwa penyebab pertengkaran penggugat dengan tergugat adalah karena tergugat sering main judi dan sering minum minuman keras sampai mabuk;
-
Bahwa dalam pertengkaran tersebut tergugat pernah memukul penggugat;
3
-
Bahwa penggugat dan tergugat saat ini sudah pisah rumah selama 2 tahun;
2. Saksi 2, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di xxxxxxxxx, Kabupaten Bulungan, yang menerangkan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa saksi kenal dengan penggugat dan tergugat dan mengetahui keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat;
-
Bahwa penggugat dan tergugat sudah mempunyai dua orang anak;
-
Bahwa antara penggugat dan tergugat sering bertengkar;
-
Bahwa penyebab pertengkaran penggugat dengan tergugat adalah karena tergugat sering main judi dan sering minum sampai mabuk;
-
Bahwa dalam pertengkaran tersebut tergugat pernah memukul penggugat;
-
Bahwa saat ini penggugat dan tergugat sudah pisah rumah; Bahwa tergugat tidak mengajukan alat bukti apapun untuk menguatkan dalil-
dalil bantahannya; Bahwa penggugat telah menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap pada dalil gugatannya, sedangkan tergugat tidak menyampaikan kesimpulannya karena tergugat tidak hadir lagi sampai pembacaan putusan tanpa alasan yang sah; Bahwa penggugat menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi, dan selanjutnya mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian Putusan ini, cukuplah Pengadilan menunjuk kepada berita acara perkara ini, yang untuk selanjutnya dianggap termuat dan menjadi bagian dari Putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa penggugat bertempat tinggal sebagaimana tersebut pada surat gugatannya yang merupakan daerah yurisdiksi Pengadilan Agama Tanjung Selor, oleh karenanya sesuai ketentuan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana terakhir telah dirubah menjadi Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Pengadilan Agama Tanjung Selor berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;
4
Menimbang, bahwa penggugat dan tergugat adalah suami istri yang sah menikah pada tanggal xxxx 2003, sebagaiman ternyata dalam bukti P, oleh karenanya penggugat dan tergugat berkedudukan hukum yang tepat sebagai para pihak dalam perkara ini; Menimbang, bahwa gugatan penggugat pada pokoknya didasarkan pada dalil bahwa dalam rumah tangga penggugat dan tergugat sudah tidak harmonis karena antara penggugat dengan tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan tergugat keras kepala, selalu cemburu berlebihan tanpa sebab yang jelas pada penggugat, tidak mau jujur dengan nafkah yang didapatnya, dan kebiasaan tergugat yang suka mabuk dan judi kartu. Pertengkaran tersebut puncaknya terjadi pada bulan Juli 2010 saatmana penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal dan tidak bersatu lagi sampai sekarang tanpa saling menjalankan kewajiban sebagai layaknya suami istri; Menimbang, bahwa dalam jawabannya terhadap gugatan penggugat, tergugat telah mengakui dan membenarkan adanya perselisihan dan pertengkaran penggugat dengan tergugat yang berakibat penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal, tetapi tergugat membantah kalau penyebabnya adalah karena sikap cemburu dan keras kepala dari tergugat. Oleh sebab itu, penggugat tetap dibebani wajib bukti; Menimbang, bahwa untuk mengukuhkan dalil-dalil gugatannya penggugat telah mengajukan 2 orang saksi, Saksi 1 dan Saksi 2. Keduanya secara terpisah dan dibawah sumpah telah memberikan keterangan sebagaimana terurai pada bagian Duduk Perkara di atas, keterangan mana antara satu saksi dengan yang lainnya adalah saling bersesuaian dan saling menguatkan, sehingga secara formil dan materil keterangan saksi tersebut telah dapat diterima sebagai alat bukti yang sah menurut hukum; Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi penggugat dan dikaitkan pula dengan gugatan penggugat serta jawaban tergugat telah ditemukan dan terungkap fakta-fakta di persidangan sebagai berikut: Bahwa setelah menikah penggugat dan tergugat hidup bersama sebagai suami istri dengan bertempat tinggal di rumah orang tua tergugat di xxxxxxx; Bahwa keadaan rumah tangga penggugat dengan tergugat semula berjalan rukun dan telah dikaruniai dua orang anak, akan tetapi sejak tahun 2007 antara penggugat dan tergugat sering terlibat pertengkaran karena tergugat sering minum minuman keras dan main kartu;
5
Bahwa sejak tahun 2010 penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang tanpa saling menjalankan kewajiban sebagai suami istri; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa antara penggugat dan tergugat benar-benar telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan oleh perbuatan tergugat yang suka meminum minuman keras dan main kartu, dan perselisihan tersebut telah membuat hubungan penggugat dengan tergugat menjadi tidak harmonis dan belum teratasi bahkan mengakibatkan penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 2 tahun; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan penggugat dengan tergugat agar hidup rukun kembali, baik dalam persidangan maupun di luar persidangan dengan dibantu seorang mediator dari Hakim Pengadilan Agama Tanjung Selor bernama Dra. Ulfah, akan tetapi penggugat dan tergugat tidak berhasil didamaikan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan unsur pokok tegaknya suatu bangunan rumah tangga adalah adanya ikatan lahir batin yang kokoh antara suami dan istri. Apabila antara suamiisteri terjadi perselisihan atau pertengkaran yang kemudian berakibat berpisahnya tempat tinggal, dan telah didamaikan supaya rukun kembali tetapi tidak berhasil, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa ikatan lahir-batin di antara suami-isteri tersebut telah menjadi rapuh atau bahkan telah lepas sama sekali. Demikian halnya dengan keadaan yang terjadi pada rumah tangga penggugat dan tergugat, di mana sejak Juli 2010 penggugat dan tergugat telah berpisah tempat tinggal tanpa saling menjalankan kewajiban sebagai suami istri, yang merupakan akibat dari adanya perselisihan di antara mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa konflik dalam rumah tangga penggugat dan tergugat telah demikian parah sehingga telah merusak ikatan lahir dan batin antara penggugat dan tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat benar-benar telah pecah, dan bahwa dalam kondisi rumah tangga yang seperti itu tujuan pernikahan yakni untuk melahirkan ketenangan, cinta, dan kasih sayang di antara pasangan suami-istri, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21, sudah sulit untuk diwujudkan; Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga yang telah pecah adalah sia-sia belaka, sebab bila dipaksakan untuk dipertahankan akan menimbulkan penderitaan batin yang berkepanjangan pada salah satu pihak atau kedua-duanya,
6
sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga penggugat dan tergugat telah tidak dapat dipertahankan lagi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas Majelis Hakim berpendapat gugatan penggugat telah terbukti beralasan hukum yakni sesuai dengan ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan atau Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan penggugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa dalam jawabannya terhadap gugatan penggugat tergugat menyatakan tidak kebaratan dengan gugatan cerai penggugat dengan syarat hak asuh terhadap salah satu dari dua orang anak penggugat dan tergugat diberikan kepada tergugat; Menimbang, bahwa tuntutan tergugat tersebut telah tidak disertai alasanalasan hukum sebagai dasar dari tuntutannya dan tidak pula disertai bukti-bukti yang menguatkan alasan-alasan tersebut, oleh sebab itu tuntutan tergugat tersebut tidak dapat dipertimbangkan dan harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, sebagaimana terakhir telah dirubah menjadi Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Panitera Pengadilan atau Pejabat Pengadilan yang ditunjuk berkewajiban selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari mengirimkan satu helai salinan putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah (PPN) yang wilayahnya meliputi tempat kediaman penggugat dan tergugat, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, sebagaimana terakhir telah dirubah menjadi Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada penggugat; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI 1.
Mengabulkan gugatan penggugat;
7
2.
Menjatuhkan talak satu ba'in sughra tergugat (Tergugat Asli) terhadap penggugat (Penggugat Asli);
3.
Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tanjung Selor atau pejabat yang di tunjuk olehnya untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
4.
Membebankan kepada penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 811.000,- (delapan ratus sebelas ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan pada Hari Selasa tanggal 04 September 2012
M, bertepatan dengan tanggal 17 Syawal 1433 H oleh kami ACEP SUGIRI, S.AG., M.AG. sebagai Ketua Majelis, M. KUSEN RAHARJO, S.HI., MA. dan FIRMAN, S.HI. masing-masing sebagai Anggota Majelis, dan putusan tersebut dibacakan pada Hari itu juga oleh Majelis Hakim yang sama dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh H. M. SAHIR, S.AG. sebagai Panitera Pengganti, dan dihadiri penggugat diluar hadirnya tergugat. Anggota Majelis I
Ketua Majelis,
ttd
ttd
M. KUSEN RAHARJO, S.HI., MA.
ACEP SUGIRI, S.AG., M.AG.
Anggota Majelis II Panitera Pengganti ttd ttd FIRMAN, S.HI. H. M. SAHIR, S.AG. Perincian biaya perkara: 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Biaya Panggilan Biaya Proses Biaya Redaksi Biaya Materai
: : : : :
Rp Rp Rp Rp Rp
30.000,720.000,50.000,5.000,6.000,-
Jumlah
:
Rp
811.000,-
8