Salinan PUTUSAN Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan keputusan dalam perkara “Cerai Talak” yang diajukan oleh : PEMOHON, umur 34 tahun, agama Islam, bertempat tinggal di Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una, sebagai
Pemohon;
dalam perkara ini diwakili oleh kuasanya atas nama ..., Advokat dan Konsultan Hukum yang beralamat di Kec. Poso Sulawesi Tengah, yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Poso dengan Nomor Register : ../A-K/IX/2013 sebagai Kuasa Pemohon; LAWAN TERMOHON, umur 35 tahun, agama Islam, bertempat tinggal di Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una, sebagai Termohon ; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah menerima hasil mediasi dari mediator; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon di muka sidang; Telah memeriksa bukti-bukti di muka sidang; DUDUK PERKARA Menimbang,
bahwa
Pemohon
berdasarkan
surat
permohonannya
tertanggal 16 Agustus 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Poso pada tanggal 19 Agustus 2013 dengan register perkara Nomor :
2 …/Pdt.G/2013/PA.Pso dengan mengemukakan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang sah, menikah sesuai syariat Islam pada hari Jum’at, tanggal 19 Oktober 2001 dan perkawinan tersebut tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Poso sekarang Kabupaten Tojo Una-Una dengan Kutipan Akta Nikah Nomor .../…/X/2001 tanggal 20 Oktober 2013;2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon
mengambil tempat
kediaman di rumah orang tua Pemohon di Ampana Tete selama kurang lebih 3 tahun, selanjutnya pindah di Kelurahan Ampana Tete tinggal di rumah sendiri sebagai tempat kediaman bersama hingga Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal; 3. Bahwa selama pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 2 orang anak yang bernama : ..., umur 11 tahun; ..., umur 3 tahun; kedua anak tersebut berada dalam asuhan Termohon; 4. Bahwa semula rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, akan tetapi sejak bulan Oktober 2010 kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak rukun dan harmonis lagi sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga tidak ada lagi kerukunan dan kedamaian dalam rumah tangga yang disebabkan antara lain; a. Termohon cemburu berlebihan; b. Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai kepala rumah tangga; c. Termohon sering berkata-kata kasar kepada Pemohon; 5. Bahwa puncak keretakan rumah tangga Pemohon dengan Termohon tersebut terjadi pada bulan November 2012 yang akibatnya antara Pemohon dengan
3 Termohon telah pisah tempat tinggal kurang lebih 9 (sembilan) bulan dan yang meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Pemohon; 6. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sudah sulit dipertahankan lagi dan karenanya agar masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian merupakan alternatif terakhir Pemohon untuk menyelesaikan permasalahan Pemohon dan Termohon;Bahwa berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Poso segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : Primer : 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Poso; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; Subsider : Apabila Pengadilan Agama Poso berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan kedua belah pihak telah datang menghadap sidang; Menimbang, bahwa Pengadilan telah berupaya mendamaikan kedua belah pihak bahkan telah ditempuh upaya mediasi sebagaimana ketentuan Pasal 154 RBg, jo. Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, tentang Peradilan Agama, jo. Pasal (4) dan (7) PERMA Nomor 1 Tahun 2008 dengan mediator dari Pengadilan Agama Poso an. WAHAB AHMAD, S.HI, SH, MH., akan tetapi tidak berhasil berdasarkan laporan hasil mediasi dari Mediator tanggal 03 Oktober 2013;
4 Menimbang, bahwa selanjutnya dibacakan surat permohonan Pemohon tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon tersebut, Termohon menjawab secara tertulis pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: I. Dalam Konpensi; - Bahwa Termohon membenarkan dalil permohonan Pemohon pada point 1, 2 dan 3; - Bahwa pada point 4, tidak benar rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak rukun
dan
harmonis
sehingga
terjadi
perpisahan
dan
apabila
ada
pertengkaran itu hanya bumbu-bumbu rumah tangga; a. Bahwa Termohon cemburu adalah wajar sebagai perempuan yang punya hati itupun tidak melanggar etika Islam (etika perkawinan) b. Bahwa tidak benar Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai kepala rumah tangga, justru Termohon punya inisiatif membuat rumah supaya wibawa suami dihargai keluarga besar Pemohon dan Termohon serta masyarakat sekitar; c. Bahwa tidak benar Termohon berkata-kata kasar kepada Pemohon; - bahwa point 5, tidak benar antara Pemohon dengan Termohon telah pisah selama kurang lebih 9 bulan, keadaan pisah tempat tinggal lebih dikarenakan Pemohon bekerja di luar kota untuk mencari nafkah bukan dikarenakan pisah adanya ketidakrukunan antara Pemohon dengan Termohon. Selaku istri, Termohon memahami dan memberikan kepercayaan penuh kepada suami karena dalam rumah tangga yang selalu dikedepankan adalah kepercayaan, jadi tidak benar dan mengada-ngada untuk mencari alasan; - bahwa point 6, tidak benar rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat dibina karena Termohon selalu berusaha mencari solusi supaya keutuhan rumah
tangga
sakinah,
beranggapan bahwa :
mawaddah
dan
rahmah.
Karena
Termohon
5 1. cerai adalah dibenci Allah SWT; 2. Pemohon dan Termohon punya anak, jangan sampai percaraian membawa dampak psikologis dan kejiwaan kepada anak-anak; 3. Termohon masih mencintai dan menyayangi Pemohon; 4. Termohon menginginkan menjaga, mengawasi dan memelihara anakanak hingga menjadi anak yang taat kepada Allah, orang tua dan negara; 5. Pemohon dan Termohon tidak pernah pisah karena Pemohon hanya mencari nafkah di luar kota; 6. Kedua keluarga besar Pemohon dan Termohon tidak setuju perceraian ini; Berdasarkan jawaban di atas, Termohon mohon putusan sebagai berikut : 1. Menolak permohonan Pemohon; 2. Menetapkan Pemohon dan Termohon tetap menjadi suami istri; II. Dalam rekonpensi; - Bahwa bila perceraian tetap terjadi maka penggugat rekonpensi mengajukan tuntutan kepada Tergugat rekonpensi sebagai berikut : 1. Nafkah selama iddah sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah); 2. Mut’ah sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah); 3. Nafkah 2 (dua) orang anak setiap bulan Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah); - Berdasarkan gugatan rekonpensi di atas, Penggugat rekonpensi mohon putusan sebagai berikut: 1. Apabila Tergugat rekonpensi tetap mau menolak maka tuntutan permohonan wajib dibayar sebelum jatuh putusan demi anak-anak; 2. Dan apabila pengadilan berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya; Menimbang, bahwa terhadap jawaban konpensi dan gugatan rekonpensi tersebut, Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi telah memberikan replik konpensi/jawaban gugatan rekonpensi secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut: I.
Replik konpensi
6 -
bahwa jawaban Termohon hanyalah bersifat penegasan yang di dalamnya mengandung pengakuan dari penyangkalan sendiri dari uraian di atas;
-
bahwa cukup jelas puncak keretakan rumah tangga sejak tahun 2012 yang menyebabkan harus pisah selama 9 bulan dan kondisi itu pula memaksa Pemohon harus bekerja keras untuk menafkahi rumah tangga sehingga juga harus mencari kerja di temat yang jauh dari keluarga;
-
bahwa benar Pemohon dan Termohon selalu mencari solusi guna mengembalikan keutuhan rumah tangga namun Termohon tidak pernah berubah sikap dan perilaku yang sangat berlebihan terhadap Pemohon sesuai dengan apa yang dijelaskan sendiri dalam point surat permohonan Pemohon (vide : 4, a,b dan c);
-
bahwa benar sebagai orang beragama Islam telah diajarkan bahwa cerai itu adalah perbuatan dibenci Allah namun makin dibenci oleh Allah SWT jika dalam rumah tangga terus-menerus terjadi penyiksaan batin, pertengkaranpertengkaran, berkata-kata kasar yang mencederai harga diri sebagai suami, caci makian dan lainnya yang akhirnya juga menyebabkan dosa terusmenerus dalam rumah tangga dan sistem hukum di Indonesia tidak mengenal istilah bumbu-bumbu dalam rumah tangga;
-
bahwa dalil-dalil yang terurai di atas adalah bagian tak terpisahkan dengan pokok perkara a quo; berdasarkan replik di atas, Pemohon mohon kepada Majelis Hakim tetap
memutuskan perkara ini sebagaimana dalam surat permohonan Pemohon; II. jawaban rekonpensi -
bahwa apa yang diinginkan oleh Penggugat rekonpensi adalah keinginan yang tidak masuk akal sehat, terutama pada point 7 (bagian 7.1 dan 72);
-
bahwa
rasionalitas
pendapatan
Tergugat
rekonpensi
sangat
tidak
memungkinkan untuk melakukan pembayaran seperti yang diinginkan Penggugat rekonpensi karena Tergugat rekonpensi adalah pekerja lepas
7 (tidak tetap) yang tidak memiliki gaji yang tetap pula dan mencederai asas kemanusiaan sehingga perlu dikesampingkan; -
bahwa apa yang diinginkan Penggugat rekonpensi pada point 7 (bagian 7.3) memang merupakan tanggung jawab dan kewajiban Tergugat rekonpensi sebagai
seorang
ayah
terhadap
anaknya,
namun
jumlahnya
perlu
disesuaikan dengan kondisi penghasilan Tergugat rekonpensi setiap bulannya, namun Tergugat rekonpensi tetap memperhatikan kebutuhan layak terhadap anak baik pertumbuhan anak hingga besar maupun mendapatkan pendidikan yang layak; Berdasarkan jawaban rekonpensi
di atas, Tergugat rekonpensi mohon
kepada Majelis Hakim sebagai berikut : - menolak gugatan rekonpensi Penggugat rekonpensi; - mempertimbangkan keinginan Penggugat rekonpensi untuk menafkahi 2 (dua) orang anak dengan tidak menentukan besaran jumlah nominal, yang selanjutnya disesuaikan dengan pendapatan Tergugat rekonpensi; Menimbang, bahwa atas replik konpensi/jawaban rekonpensi Pemohon tersebut, selanjutnya Termohon konpensi/Penggugat rekonpensi mengajukan duplik
konpensi/replik
rekonpensi
secara
tertulis
bahwa
Termohon
konpensi/Penggugat rekonpensi============ menyatakan bertetap pada jawaban semula dan dengan tegas menolak segala apa yang di kemukakan Pemohon dalam Repliknya kecuali yang memang secara nyata diakui kebenaran oleh Termohon. Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti-bukti sebagai berikut : -
BUKTI SURAT Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: …/…/III/2001 tanggal 1 Maret 2001,
yang diterbitkan dan ditandatangani oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso. Bukti tersebut telah dicocokkan
8 dengan aslinya ternyata sesuai dan telah bermeterai cukup kemudian bukti tersebut diberi tanda bukti P.; -
BUKTI SAKSI 1. SAKSI I, saksi di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal pada pokoknya sebagai berikut :
-
Bahwa Saksi kenal Pemohon dan Termohon karena Pemohon anak kandung saksi sedangkan Termohon anak mantu saksi;
-
Bahwa Pemohon dan Termohon dikaruniai 2 orang anak;
-
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon di Poso;
-
Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak rukun lagi sejak 3 bulan lalu atau kurang lebih bulan Juli 2013 dan sejak 3 bulan itu pula mereka tidak tinggal bersama lagi;
-
Bahwa penyebabnya karena Termohon sering curiga kepada Pemohon ada perempuan lain;
-
Bahwa saksi tidak pernah melihat Pemohon dengan Termohon bertengkar akan tetapi pernah ketika bertengkar Termohon menelpon dan mengadu kepada saksi kemudian saksi menanyakan langsung melalui hp kepada Pemohon perihal pertengkaran tersebut lalu Pemohon menjelaskan kepada saksi bahwa tuduhan Termohon tersebut tidak benar;
-
Bahwa saksi pernah hingga 5 kali berkunjung ke rumah kediaman Pemohon dan Termohon di Poso dan melihat rumah tangga mereka baik-baik;
-
Bahwa selama di Poso, tidak pernah Termohon memperlakukan saksi dengan tidak baik;
-
Bahwa saksi pernah berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon akan tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI II, saksi di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal pada pokoknya sebagai berikut :
9 -
Bahwa Saksi kenal Pemohon dan Termohon karena Pemohon anak tiri saksi sedangkan Termohon istrinya Pemohon;
-
Bahwa Pemohon dan Termohon dikaruniai 2 orang anak;
-
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon di Poso;
-
Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sekarang sudah retak;
-
Bahwa penyebabnya saksi tidak tahu namun saksi mendapat informasi dari istri saksi (ibu kandung Pemohon) bahwa Pemohon dengan Termohon bertengkar;
-
Bahwa saksi pernah 1 kali berkunjung ke rumah kediaman Pemohon dan Termohon di Poso selama 2 minggu dan melihat rumah tangga mereka baikbaik; Menimbang, bahwa atas keterangan para saksi tersebut Pemohon dan
Termohon membenarkan seluruh keterangan tersebut; Menimbang,
bahwa
terhadap
dalil-dalil
permohonannya,
Pemohon
mencukupkan bukti-bukti yang telah diajukan; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil bantahannya Termohon telah mengajukan pula bukti 2 orang saksi sebagai berikut : BUKTI SAKSI 1. SAKSI I, saksi di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Saksi kenal Pemohon dan Termohon karena Termohon adik saksi;
-
Bahwa dalam perkawinan Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 2 (dua) orang anak dalam asuhan Pemohon dan Termohon;
-
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon di Poso;
10 -
Bahwa Selama ini rumah tangga mereka rukun karena Pemohon masih tinggal di rumah kediaman bersama hingga sidang kedua perkara ini selanjutnya Pemohon turun dari rumah;
-
Bahwa memang sudah 3 bulan ini mereka Bertengkar akan tetapi masih rukun dan rumah tangga mereka masih baik-baik;
-
Bahwa mereka bertengkar karena Termohon menuduh pada Pemohon punya perempuan lain bernama ... atau ...;
-
Bahwa Ketika itu Termohon mendapatkan SMS di HP Pemohon perihal hubungannya dengan perempuan tersebut bahkan sampai sebut-sebut sayang seperti ”sayang, kenapa SMS tidak dibalas? Apakah karena sudah rukun dengan istri?”;
-
Bahwa setelah menemukan SMS tersebut selanjutnya Termohon mengajak saksi, ... serta temannya ... bertemu di suatu tempat dan temannya ... menerangkan kepada Termohon bahwa mereka tidak ada hubungan apaapa; 2. SAKSI II, saksi di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal pada pokoknya sebagai berikut :
-
Bahwa Saksi kenal Pemohon dan Termohon karena Termohon adik saksi;
-
Bahwa dalam perkawinan Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 2 (dua) orang anak dalam asuhan Pemohon dan Termohon;
-
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon di Poso;
-
Bahwa Selama ini rumah tangga mereka rukun karena Pemohon masih tinggal di rumah kediaman bersama hingga sidang kedua perkara ini selanjutnya Pemohon tidak ada lagi di rumah kediaman bersama;
-
Bahwa sejak puasa lalu mereka bertengkar akan tetapi masih rukun dan rumah tangga mereka masih baik-baik;
-
Bahwa mereka bertengkar karena ada SMS dari perempuan lain sehingga Termohon menuduh Pemohon selingkuh;
11 -
Bahwa tidak benar Termohon tidak taat kepada Pemohon karena selama ini Pemohon biasa-biasa saja dengan keluarga Termohon; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi Termohon tersebut
Pemohon dan Termohon membenarkan; Menimbang,
bahwa
terhadap
dalil-dalil
bantahannya
Termohon
mencukupkan bukti-buktinya; Menimbang, bahwa pada tahap kesimpulan Pemohon menyatakan bertetap pada permohonannya semula dan mohon putusan sedangkan Termohon bertetap pada dalil-dalil bantahannya dan mohon putusan yang seadiladilnya; Menimbang, bahwa untuk ringkasnya uraian putusan ini cukuplah ditunjuk hal ihwal yang termuat dalam berita acara persidangan perkara ini yang dianggap bagian
yang
tak terpisahkan dan turut dipertimbangkan dalam
putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
permohonan
Pemohon
sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon telah datang sendiri menghadap di persidangan dan Majelis Hakim telah berusaha untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon pada setiap tahap persidangan untuk dapat hidup rukun kembali dan membina rumah tangga mereka dengan baik, sebagaimana dimaksud oleh Pasal 154 ayat (1) Rbg jo Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 82 ayat (4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo Pasal 143 ayat (2) KHI, namun usaha tersebut tidak berhasil karena Pemohon tetap bersikukuh pada permohonannya
sedangkan
Termohon
keberatan
terhadap
permohonan
Pemohon tersebut; Menimbang, bahwa demi memaksimalkan upaya perdamaian Majelis Hakim telah memerintahkan Pemohon dan Termohon untuk menempuh Mediasi
12 sebagaimana dimaksud oleh ketentuan Pasal 4 dan Pasal 7 ayat (1) PERMA Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Mediasi, dan para pihak sepakat memilih, M. TOYEB, S.Ag, MH., Hakim Pengadilan Agama Poso sebagai Mediator, sebagaimana Penetapan Ketua Majelis Nomor 124/Pdt.G/2013/PA.Pso. tanggal 30 Juli 2013 dan berdasarkan Pemberitahuan Mediator bertanggal 20 Agustus 2013 yang dibuat oleh Hakim Mediator tersebut, yang pada pokoknya menerangkan bahwa upaya mediasi tidak berhasil; Menimbang, bahwa pemeriksaan perkara ini diawali dengan pembacaan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan Pemohon; Menimbang, bahwa pada pokoknya Pemohon mendalilkan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun akan tetapi sejak tahun 2007 tidak rukun lagi sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang disebabkan antara lain : -
Termohon sering berperilaku kasar;
-
Termohon tidak mendengar nasehat Pemohon sebagai suami;
-
Termohon sering menghina orang tua Pemohon;
sehingga dengan perilaku Termohon tersebut rumah tangga tidak dapat dibina lagi untuk mencapai rumah tangga sakinah, mawaddah dan rahmah sehingga jalan terbaik adalah bercerai dengan Termohon; Menimbang, bahwa permohonan cerai yang diajukan oleh Pemohon terhadap Termohon pada pokoknya didasarkan atas alasan karena antara Pemohon dengan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga (Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975);
Menimbang, bahwa menurut hukum acara sesuai ketentuan Pasal 283 RBg. Karena dalil-dalil Pemohon dibantah oleh Termohon maka Pemohon wajib membuktikan kebenaran dalil-dalilnya; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan bukti mengenai alasan perceraian, Pengadilan terlebih dahulu mempertimbangkan bukti tentang
13 hubungan hukum antara Pemohon dan Termohon sebagai dasar Pemohon mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon; Menimbang,
bahwa
Pemohon
telah mengajukan
bukti P.
yang
merupakan akta otentik, yang setelah diteliti ternyata memenuhi syarat formil dan materil bukti tertulis. Bukti tersebut menerangkan telah terjadinya perkawinan antara Pemohon dengan Termohon di muka pejabat yang berwenang untuk itu. Oleh karena kualitas pembuktian akta otentik bernilai sempurna, mengikat dan menentukan,
maka
Pemohon
dan
Termohon
harus
dinyatakan
terikat
perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan perceraian sebagaimana permohonan Pemohon dalam tahap jawab menjawab, Termohon pada pokoknya mengakui point 1, 2 dan 3 berkenaan dengan ikatan suami istri dan tempat tinggal setelah menikah serta telah dikaruniai 2 orang anak sedangkan selebihnya Termohon membantah dalil-dalil Pemohon dan menyatakan bahwa rumah tangga tidak rukun adalah tidak benar karena antara Pemohon dengan Termohon masih rukun buktinya masih tinggal 1 rumah, anak-anak masih diasuh bersama Pemohon dan Termohon bahkan hubungan suami istripun masih sering dilakukan, dan mengenai pertengkaran memang ada namun terjadi akhir-akhir ini ketika Termohon telah mengetahui hubungan Pemohon dengan perempuan lain bernama ..., akan tetapi rukun lagi. Demikian pula bahwa tidak benar Termohon seringkali berperilaku kasar terhadap Pemohon, tidak mendengar nasehat Pemohon serta menghina orang tua Pemohon; Menimbang, bahwa terhadap bantahan-bantahan Termohon tersebut, Pemohon
menerangkan bahwa Pemohon mengakui sebagian dalil bantahan
Termohon perihal Pemohon masih tinggal bersama dengan Termohon dan mengasuh anak bersama serta masih sering berhubungan suami istri namun tidak benar penyebab pertengkaran hanya karena Pemohon selingkuh dengan ... karena perempuan tersebut hanya teman kantor di Dinas Kesehatan yang hanya baku gara di SMS, akan tetapi penyebabnya adalah sikap atau sifat Termohon
14 sebagaimana dalil Pemohon point 4 dalam permohonan Pemohon sehingga Pemohon berkeyakinan bahwa rumah tangga sudah tidak dapat dirukunkan lagi dan Pemohon dengan tegas menyatakan bertetap dalam permohonan semula dan menolak dalil Termohon yang tidak beralasan itu; Menimbang, bahwa oleh karena dalam persidangan antara Pemohon dan Termohon saling membantah mengenai alasan-alasan perceraian, maka untuk itu Majelis Hakim akan menganalisis alat bukti yang diajukan baik oleh Pemohon maupun Termohon; Menimbang, bahwa alat bukti yang diajukan oleh Pemohon dan Termohon baik dalam bentuk surat maupun saksi-saksi telah memenuhi persyaratan formil pembuktian, sehingga alat bukti tersebut adalah sah dan dapat diterima untuk dipertimbangkan; Menimbang, bahwa untuk membuktikan alasan-alasan perceraian, Pemohon telah mengajukan 2 orang saksi masing-masing di bawah sumpah telah memberikan keterangan yang pada intinya tidak mengetahui secara langsung perihal rumah tangga Pemohon dan Termohon oleh karena kedua saksi tersebut tinggal di Gorontalo sedangkan Pemohon dan Termohon tinggal di Poso meskipun saksi pertama yang notabene sebagai ibu kandung pernah ditelpon oleh Termohon untuk mengadukan perbuatan
Pemohon selingkuh
dengan perempuan lain sedangkan Pemohon kepada saksi melalui telpon pula menjelaskan bahwa itu semua tidak benar itu pun diketahui oleh kedua saksi sejak bulan Juli 2013; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan keterangan kedua saksi di atas Majelis Hakim mendudukkan keterangan tersebut merupakan testimonium de auditu, dimana menurut Yurisprudensi, testimonium de auditu tidak dapat digunakan
sebagai
bukti
langsung
tetapi
penggunaan
kesaksian
yang
bersangkutan sebagai persangkaan yang dari persangkaan itu dibuktikan sesuatu (Putusan MARI No. 308 K/Sip/1973 tanggal 11 Nopember 1959);
15 Menimbang, bahwa saksi-saksi dari pihak Termohon juga telah didengar keterangannya. Kedua saksi pada intinya menerangkan antara lain bahwa setahu saksi rumah tangga Pemohon dengan Termohon pada dasarnya rukunrukun saja meskipun mengetahui adanya pertengkaran akan tetapi pertengkaran tersebut adalah akibat dari ulah atau perbuatan Pemohon sendiri yang terjadi sejak bulan Juli 2013 yang disebabkan Pemohon mempunyai hubungan dengan perempuan lain; Menimbang, bahwa kedua saksi menerangkan pula rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun oleh karena Pemohon dan Termohon masih tinggal satu rumah, mengasuh anak bersama serta hubungan Pemohon dengan keluarga Termohon berjalan baik; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi Pemohon maupun Termohon serta pengakuan Pemohon bahkan dalam pengakuannya Pemohon dan Termohon masih melakukan hubungan suami istri sehingga menurut Majelis Hakim tidak nampak adanya perselisihan yang serius antara Pemohon dengan Termohon, hanya dapat diduga yang menjadi masalah adalah Termohon berusaha untuk menjaga agar Pemohon tidak berhubungan dengan perempuan lain selain Termohon sebagai istri sah Pemohon, demi menjaga keutuhan rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa perselisihan dan pertengkaran tidak mungkin terjadi tanpa adanya sebab musabab, Pemohon yang dalam hal ini mendalilkan bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran karena Termohon bersikap kasar, tidak mendengar nasehat Pemohon serta Termohon sering menghina orang tua Pemohon, ternyata tidak mampu membuktikan dalil-dalil permohonannya sehingga harus dinyatakan tidak terbukti. Dengan demikian apa yang menjadi sebab-musabab perselisihan dan pertengkaran tidak jelas; Menimbang, bahwa perceraian haruslah berdasarkan alasan yang cukup sebagai pintu darurat yang hanya dapat dipergunakan dalam keadaan yang benar-benar sangat memaksa. Oleh karena perselisihan dan pertengkaran
16 Pemohon dengan Termohon hanyalah perselisihan biasa, maka belum cukup untuk dijadikan alasan untuk bercerai. Lebih-lebih perceraian dapat berakibat buruk setidak-tidaknya terhadap perkembangan pribadi anak-anak yang masih membutuhkan kasih sayang dari Pemohon maupun Termohon sebagai orang tua mereka; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Mejelis berpendapat bahwa alasan permohonan Pemohon tidak terbukti dan sebab musababnyapun tidak jelas sehingga tidak cukup alasan untuk melakukan perceraian dengan Termohon sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka dengan mengacu pada ketentuan Pasal 89 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini harus dibebankan kepada Pemohon; Memperhatikan, segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini.
MENGADILI 1.
Menolak permohonan Pemohon;
2.
Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara hingga putusan ini diucapkan sebesar Rp 191.000,-, (Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Demikianlah putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim
Pengadilan Agama Poso pada hari Selasa, tanggal 08 Oktober 2013 Masehi.
17 bertepatan dengan tanggal 03 Zulhijjah 1434 Hijriyah., oleh Kami KAHARUDIN ANWAR, S.HI, MH. sebagai Ketua Majelis, WAHAB AHMAD, S.HI, SH, MH. dan NIRWANA, S.HI, masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota, dan Hj. NURHAYATI, A. BA,. sebagai Panitera Pengganti, dihadiri pula oleh Pemohon dan Termohon;
Hakim Anggota
Ketua Majelis,
Ttd
Ttd
1. WAHAB AHMAD, S.HI., S.H., M.H.
KAHARUDIN ANWAR, S.HI, MH.
Ttd 2. NIRWANA, S.HI.
Panitera Pengganti, Ttd Hj. NURHAYATI A., B.A.
Perincian Biaya : 1. Pendaftaran 2. biaya APP 3. Panggilan 4. Redaksi 5. Meterai Jumlah
: Rp. 30.000,: Rp. 50.000,: Rp. 100.000,: Rp. 5.000,: Rp. 6.000,: Rp. 191.000,-, (Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah).
Untuk Salinan Pengadilan Agama Poso PANITERA,
Drs. H.HAKIMUDDIN