PUTUSAN Nomor xxx/Pdt.G/2011/PA.Prg BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara sebagai berikut dalam perkara yang diajukan oleh : xxx, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan Tidak ada, pendidikan SMA, bertempat tinggal di xxx, Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang, sebagai pemohon konvensi/ tergugat rekonvensi. melawan xxx, umur 23 tahun, agama Islam, pekerjaan Urusan Rumah Tangga, pendidikan SD, bertempat tinggal di xxx, Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang sebagai termohon konvensi/penggugat rekonvensi. Pengadilan Agama tersebut. Telah mempelajari berkas perkara. Telah mendengar keterangan pemohon dan termohon. Telah mendengar keterangan saksi-saksi. Telah memperhatikan alat-alat bukti yang digunakan oleh pemohon. TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa pemohon telah mengajukan permohonan cerai talak tertanggal 15 April 2011 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pinrang dengan Register Perkara Nomor: xxx /Pdt.G/2011/PA. Prg tanggal 18 April 2011, dengan mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut : - Bahwa pada tanggal 25 Februari 2007, pemohon dengan termohon melangsungkan pernikahan di Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang (Kutipan Akta Nikah Nomor /III/2007, tanggal 3 Maret 2007).
xxx / xxx
2
- Bahwa setelah pernikahan tersebut pemohon dengan termohon tinggal bersama di rumah kontrakan di xxx dan telah dikaruniai 1 orang anak. Anak tersebut tinggal bersama termohon. - Bahwa suasana rukun dan damai dalam rumah tangga pemohon dengan termohon hanya bertahan sampai 4 tahun saja, karena pada awal bulan Juni 2009, perkawinan pemohon dengan termohon mulai terjadi pertengkaran dan perselisihan. - Bahwa adapun penyebab pertengkaran dan percekcokan itu karena : - Termohon selalu marah dan cemburu kepada siapa saja apabila pemohon terlambat pulang dari mengambil barang untuk dijual. - Termohon selalu menuduh pemohon selingkuh dengan perempuan lain, termohon sering menghina pemohon dengan kata-kata kasar. - Bahwa puncak perselisihan terjadi pada akhir bulan Februari 2011, yang menyebabkan pemohon tidak mau lagi tinggal bersama dengan termohon sehingga pemohon pergi meninggalkan termohon. - Bahwa sejak pemohon pergi meninggalkan termohon, maka sejak itulah pemohon dan termohon berpisah tempat tinggal dan tidak ada lagi yang saling memperdulikan yang hingga kini telah berjalan selama 2 bulan. - Bahwa oleh karena itu, pemohon tidak sanggup lagi mempertahankan kelangsungan hidup rumah tangga bersama dengan termohon. Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka Pemohon mohon agar Bapak Ketua Pengadilan Agama Pinrang Cq, Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut : P r i m e r: - Mengabulkan permohonan pemohon. - Menetapkan memberi izin kepada pemohon, xxx untuk menjatuhkan talak satu terhadap termohon, xxx di depan sidang Pengadilan Agama Pinrang. - Membebankan biaya perkara ini menurut hukum yang berlaku. S u b s i d e r: - Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain dalam kaitannya dengan perkara ini, maka mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, pemohon dan termohon telah datang menghadap di persidangan.
3
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1)Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008, majelis hakim telah berupaya mendamaikan pemohon dan termohon melalui mediasi dan berdasarkan Laporan Hasil Mediasi Nomor xxx /Pdt.G/2011/PA.Prg tanggal 19 Mei 2011, oleh mediator Dra.Hj. Hafsah, S.H ternyata mediasi antara pemohon dan termohon dinyatakan tidak berhasil. Bahwa oleh karena mediasi antara pemohon dan termohon dinyatakan tidak berhasil, selanjutnya oleh ketua majelis membacakan surat permohonan pemohon yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh pemohon. Bahwa atas dalil-dalil permohonan pemohon tersebut, termohon memberikan jawaban secara lisan pada pokoknya sebagai berikut : Dalam Konvensi : - Bahwa dalil-dalil permohonan pemohon sebagian benar dan sebagian tidak benar. - Bahwa tidak benar rumah tangga pemohon dan termohon rukun 4 tahun, tetapi yang benar hanya bertahan tiga tahun saja. - Bahwa tidak benar pada tahun 2009 antara pemohon dan termohon sering terjadi pertengkaran, akan tetapi termohon hanya menanyakan kepada pemohon apabila terlambat pulang karena termohon kaget sehingga termohon sering menelpon pemohon. - Bahwa tidak benar termohon menuduh pemohon berselingkuh dengan perempuan lain, menghina pemohon dengan kata-kata kasar, justru sebaliknya pemohon juga berkata kasar kepada pemohon dengan mengatakan perempuan sial. Dalam Rekonvensi : Bahwa termohon disamping menjawab dalil-dalil permohonan pemohon tersebut juga mengajukan gugatan balik pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa penggugat menuntut jaminan nafkah anak yang akan datang sebanyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan sejak terjadinya perceraian antara pemohon dan termohon sampai anak tersebut dewasa atau dapat berdiri sendiri.
4
Bahwa atas tuntutan balik penggugat tersebut, tergugat mengajukan jawaban sebagai berikut : Dalam Konvensi : Bahwa pemohon tetap pada dalil-dalil permohonannya dan tidak membantah atau mengakui jawaban termohon tersebut. Dalam Rekonvensi : Bahwa tuntutan penggugat tersebut pada prinsipnya tergugat tidak keberatan dan menyanggupi tuntutan penggugat tersebut berupa jaminan biaya hidup untuk satu orang anak bernama : xxx sebanyak Rp. 500.000,(lima ratus ribu rupiah) setiap bulan sejak terjadi perceraian antara pemohon dan termohon sampai anak tersebut dewasa atau dapat berdiri sendiri. Bahwa atas replik pemohon tersebut termohon mengajukan duplik dalam konvensi dan replik dalam rekonvensi sebagai berikut : Dalam Konvensi : - Bahwa termohon tetap pada jawaban terdahulu tersebut. Dalam Rekonvensi : - Bahwa penggugat tetap gugatan rekonvensi/tuntutan balik tersebut. Bahwa pemohon konvensi/tergugat rekonvensi untuk menguatkan dalildalil permohonannya mengajukan bukti-bukti berupa: A. Bukti Surat : - Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor xxx / xxx /III/2007 tanggal 3 Maret 2007 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang, telah dicocokkan dengan aslinya bermeterai cukup diberi kode P. B. Saksi-saksi : 1. xxx, memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah ayah kandung pemohon sedang termohon menantunya. - Bahwa pemohon dan termohon suami isteri menikah pada tanggal 25 Februari 2005, dan telah dikaruniai satu orang anak dan anak tersebut tinggal bersama dengan termohon. - Bahwa pemohon dan termohon hidup rukun selama tiga tahun lebih.
5
- Bahwa pemohon dan termohon sering cekcok dan bertengkar, karena termohon sering cemburu yang tidak beralasan. - Bahwa setiap ada orang lain yang diajak bicara pemohon, termohon langsung marah sehingga pemohon langsung seketika itu meninggalkan termohon karena pemohon sangat malu diperlakukan seperti itu. - Bahwa antara pemohon dan termohon telah berpisah tempat tinggal sejak awal tahun 2011 yang saat ini sudah berlangsung empat bulan. - Bahwa saksi telah berupaya untuk merukunkan pemohon dan termohon, tetapi tidak berhasil. 2. xxx, memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut : - Bahwa saksi dengan pemohon tidak ada hubungan keluarga, hanya sebagai tetangga dekat dengan pemohon. - Bahwa pemohon dan termohon suami isteri menikah pada bulan Februari 2005 dan telah dikaruniai satu orang anak. - Bahwa pemohon dan termohon hidup rukun selama tiga tahun lebih. - Bahwa antara pemohon dan termohon sering cekcok karena termohon sering cemburu, perempuan yang dicemburui oleh termohon bernama Sumarni. - Bahwa antara pemohon dan termohon puncak dari pertengkarannya telah terjadi pisah tempat tinggal sudah berlangsung empat bulan lebih. - Bahwa keluarga telah berupaya merukunkan pemohon dan termohon, tetapi tidak berhasil. Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut pemohon membenarkan seluruhnya, sedangkan termohon membantah bahwa tidak benar terjadi pertengkaran antara pemohon dan termohon. Bahwa untuk singkatnya uraian putusan ini, maka semua hal yang termuat dalam Berita Acara Persidangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini.
6
TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan pemohon adalah sebagaimana diuraikan di atas. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (1) PERMA Nomor 1 Tahun 2008, majelis hakim telah berupaya mendamaikan pemohon dan termohon melalui mediasi. Menimbang, bahwa berdasarkan Laporan Hasil Mediasi Nomor xxx /Pdt.G/2011/PA.Prg tanggal 19 Mei 2011, oleh Dra.Hj. Hafsah, S.H selaku mediator dalam perkara ini, ternyata mediasi antara pemohon dan termohon tidak berhasil, sehingga pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan pembacaan surat permohonan pemohon. Menimbang, bahwa dari jawab-menjawab antara pemohon dan termohon,
ternyata sebagian dalil pemohon diakui oleh termohon dan
sebagiannya dibantah. Adapun dalil yang dibantah oleh termohon adalah tidak benar antara pemohon dengan termohon membina rumah tangga empat tahun, yang benar tiga tahun lebih, bahwa tidak benar termohon sering marah dan berkata kasar kepada termohon justru sebaliknya pemohonlah yang menyatakan termohon perempuan sial, serta termohon tidak cemburu hanya saja termohon menelpon kepada pemohon terlambat pulang ke rumah, karena termohon khawatir dan kaget. Menimbang, bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam perkara ini apakah benar terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara pemohon dan termohon karena termohon selalu marah dan cemburu atas persangkaan termohon yang menuduh pemohon berselingkuh dengan perempuan lain. Menimbang, bahwa oleh karena sebagian dalil pemohon disangkal dan tidak diakui oleh termohon maka pemohon wajib terlebih dahulu membuktikan dalil-dalil yang disangkal oleh termohon tersebut. Menimbang, bahwa untuk membuktikan asas kebenaran dalil pemohon, maka pemohon mengajukan bukti tertulis sebagaimana bukti pemohon tersebut diatas dan menghadapkan dua orang saksi di persidangan, telah memberikan keterangan dibawah sumpah, keterangan kedua saksi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
7
- Bahwa pemohon dan termohon suami isteri dan telah dikaruniai satu orang anak dan anak tersebut dalam pemeliharaan termohon. - Bahwa antara pemohon dan termohon hidup rukun selama tiga tahun lebih kemudian keduanya berpisah tempat tinggal. - Bahwa antara pemohon dan termohon telah berpisah tempat tinggal sejak awal tahun 2011 sampai sekarang. - Bahwa perpisahan tempat tinggal tersebut yang meninggalkan tempat kediaman bersama adalah pemohon sendiri. - Bahwa penyebab perpisahan pemohon dan termohon karena termohon tidak pernah menghargai pemohon dan termohon pencemburu yang tidak beralasan. - Bahwa keluarga telah berupaya merukunkan pemohon dengan termohon tetapi tidak berhasil. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti pemohon dan keterangan dua orang saksi dipersidangan serta hal-hal yang terungkap dipersidangan, setelah dianalisis maka majelis hakim menemukan fakta-fakta dipersidangan sebagai berikut : - Bahwa pemohon dan termohon telah hidup bersama selama 4 tahun, dan telah dikaruniai satu orang anak dan anak tersebut dalam pemeliharaan termohon. - Bahwa puncak pertengkaran antara pemohon dan termohon terjadi pada bulan Februari 2011, sehingga pemohon pergi meninggalkan termohon sampai sekarang. - Bahwa keluarga telah berupaya merukunkan pemohon dan termohon tetapi tidak berhasil. - Bahwa pemohon telah menyatakan tekadnya untuk bercerai dengan termohon. Menimbang,
bahwa
berdasarkan
fakta-fakta
tersebut, majelis
berpendapat bahw rumah tangga pemohon dan termohon sudah sulit untuk dipertahankan karena telah terjadi percekcokan dan pertengkaran yang terjadi terus menerus sehingga keduanya berpisah tempat tinggal, dengan demikian rumah tangga pemohon dan termohon sudah sulit terwujud rumah tangga yang sakinah mawaddah dan warahmah sebagaimana Firman Allah
8
SWT dalam Surah Arrum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelis menilai bahwa perkawinan pemohon dan termohon telah pecah sedemikian rupa keadaannya (down marriage) dan sudah tidak ada tandatanda akan dapat dipersatukan kembali, maka dengan demikian permohonan pemohon telah memenuhi maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sehingga permohonan pemohon telah beralasan hukum dan patut untuk dikabulkan. Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pemohon dikabulkan, maka kepada pemohon diberi izin untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap termohon di depan sidang Pengadilan Agama Pinrang setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap. Menimbang, bahwa telah terbukti terjadinya pisah tempat tinggal antara pemohon dan termohon adalah pemohon sendiri yang meninggalkan tempat kediaman bersama, majelis menilai bahwa terjadinya pisah tempat bukan kemauan termohon karena termohon masih mencintai pemohon, maka dengan demikian termohon tidak dalam keadaan membangkang (nusyuz) sehingga tidaklah gugur haknya untuk mendapatkan mut’ah dan nafkah iddah dari suami yang akan menceraikannya, karenanya majelis hakim secara ex officio dapat menghukum pemohon membayar/memberikan mut’ah dan nafkah iddah kepada isteri yang akan diceraikannya sebagaimana maksud Pasal 149 huruf (a) dan huruf (b) Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa untuk menetapkan besarnya pemberian mut’ah dan nafkah iddah, majelis mempertimbangkan sesuai kemampuan dan kelayakan yang mempunyai nilai ekonomis, maka majelis menghukum pemohon membayar mut’ah sejumlah Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan nafkah iddah sejumlah Rp.750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) selama tiga bulan. DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat adalah sebagaimana diuraikan diatas.
9
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan rekonvensi ini assesoir dengan permohonan konvensi, maka segala pertimbangan hukum dalam konvensi dianggap termasuk pula dalam pertimbangan rekonvensi. Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antara penggugat dengan tergugat dimana penggugat menuntut nafkah anak untuk akan datang sebanyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan, ternyata dalam tanya jawab tersebut tergugat pada prinsipnya tidak keberatan (bersedia) memberikan biaya pemeliharaan anak sejumlah sebagaimana tuntutan penggugat tersebut. Menimbang, bahwa oleh karena antara penggugat dengan tergugat tidak ada keberatan, dan tergugat telah menyatakan kesediaan dan kesanggupannya di persidangan, maka majelis berpendapat bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka tergugat dihukum untuk membayar nafkah anak atas nama M. Anwar bin Mustajar setiap bulan minimal sejumlah Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap sampai anak tersebut dewasa dan dapat berdiri sendiri dan telah pula terpenuhi maksud Pasal 149 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, maka dengan demikian gugatan penggugat dikabulkan seluruhnya. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa perkara a quo termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada pemohon konvensi/tergugat rekonvensi. Memperhatikan segala ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku yang berkaitan dengan perkara a quo. MENGADILI DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan permohonan pemohon. 2. Memberi izin kepada pemohon, xxx untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap termohon, xxx di depan sidang Pengadilan Agama Pinrang. 3. Menghukum kepada pemohon membayar kepada termohon berupa : 1. Mut’ah sejumlah Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
10
2. Nafkah Iddah selama tiga bulan sejumlah Rp.750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). DALAM REKONVENSI 1. Mengabulkan gugatan penggugat. 2. Menghukum tergugat xxx untuk membayar nafkah anak bernama M. Anwar bin Mustayar minimal sejumlah Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) setiap bulan sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap sampai anak tersebut dewasa atau dapat berdiri sendiri. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI − Membebankan kepada pemohon konvensi/tergugat rekonvensi untuk membayar biaya perkara yang hingga kini diperhitungkan sejumlah Rp 291.000,00 (dua ratus Sembilan puluh satu ribu rupiah). Demikianlah putusan ini dijatuhkan pada hari Kamis, tanggal 7 Juli 2011 M., bertepatan tanggal 5 Sya’ban 1432 H., oleh majelis hakim Pengadilan Agama Pinrang, Drs.M. Natsir, ketua majelis, Dra. Hj. Nurlinah K, S.H dan Muh. Nasir B, SH, masing-masing hakim anggota, dengan dibantu oleh Dra. Hj. Hadianah, sebagai panitera pengganti dan pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh pemohon konvensi/tergugat rekonvensi dan termohon konvensi/penggugat rekonvensi. Hakim Anggota, ttd
Dra. Hj. Nurlinah K, S.H
Ketua Majelis, ttd
Drs. M. Natsir
ttd
Muh. Nasir B, S.H.
Panitera Pengganti, ttd
Dra.Hj. Hadianah
11
Perincian biaya perkara: − Pendaftaran : Rp
30.000,00
− ATK
: Rp
50.000,00
− Panggilan
: Rp 291.000,00
− Redaksi
: Rp
5.000,00
− Materai
: Rp.
6.000,00
Jumlah
: Rp
291.000,00 (dua ratus Sembilan puluh satu ribu rupiah).
