PUTUSAN Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara : Pemohon , umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir , pekerjaan Karyawan PT. TEL (Tanjung Enim Lestari), tempat tinggal di Jalan Basuki Rahmat Kelurahan 20 Ilir
Kecamatan
Kemuning Kota Palembang, dengan ini memberikan kuasa kepada Ahmad Willi Marfi, SH. dan Andre Yunialdi S.H. pekerjaan Advokat, beralamat di Jalan H. Sanusi Terusan Jl. Sosial (KM. 5) No. 500 E
Kelurahan Suka Bangun
Kecamatan Sukarami Kota Palembang berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal dikepaniteraan
17 Maret 2015,yang terdaftar
Pengadilan
0132/SK/III/2015/PA.Plg
Agama
tanggal
Palembang 18
Maret
nomor 2015
selanjutnya disebut Pemohon; Melawan Termohon, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir , pekerjaan PNS Dinas Perhubungan Propinsi Sumsel, tempat tinggal di Jalan
Borang
X
Kelurahan
Lebung
Gajah
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 1 dari 41 Hal.
Kecamatan
Sematang Borang Kota Palembang, dalam hal ini memberi Kuasa kepada H.Adi Gunawansya S.H. dan Edi Susanto S.Sos.S.H. Advokat pada Kantor Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum COBRA beralamat di jalan Yayasan I Nomor 27 RT.14 Kelurahan Sungai Buah Kecamatan IT.1 Kota Palembang, berdasarkan Surat Kuasa tanggal 15 April 2015 yang terdaftar dikepaniteraan
Pengadilan
Agama
Palembang
nomor
0201/SK/IV/2015/PA.Plg tanggal 27 April 2015 selanjutnya disebut Termohon ; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar kedua belah pihak yang berperkara dan para saksi dipersidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang
bahwa
Pemohon
dalam
surat
permohonannya
tertanggal 17 Maret 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Palembang, Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg,
tanggal 18 Maret
2015 telah mengajukan permohonan untuk melakukan cerai talak terhadap Termohon dengan alasan sebagai berikut : 1. Bahwa Permohon dan Termohon adalah suami-istri yang sah, menikah pada tanggal 24 Agustus 2012 sebagaimana diterangkan dalam Kutipan Akata Nikah
yang diterbitkan oleh KUA Kecamatan Sako,
Kota Palembang;
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 2 dari 41 Hal.
2. Bahwa sesudah akad nikah Permohon dan Termohon telah bergaul layaknya suami istri sehingga telah dikaruniai 1 (satu)orang anak lakilaki, Lahir di Palembang tanggal 05 Mei 2013; 3. Bahwa perkenalan dan pendekatan Pemohon dan Termohon sebelum menikah tersebut sangat singkat sehingga setelah menikah masingmasing belum memahami sifat dan kepribadian satu sama lain oleh kerana itu sebelum melangsungkan pernikahan dan resepsi Pemohon dan Termohon sepakat secara lisan yaitu Termohon menyampaikan bahwa ajukan lah pinjaman dibank untuk biaya pernikahan dan resepsi selanjutnya selama Pemohon masih mempunyai hutang di bank Termohon tidak perlu dikirimin uang alasannya Termohon pun mempunyai gaji di Palembang. Pada waktu itu Pemohon bekerja sebagai Karyawan di PT. Tanjung Enim Lestari Kabupaten Muara Enim dan Termohon sebagai salah satu Pegawai Negeri Sipil Dinas Perhubungan Propinsi Sumsel namun hal itu tidak dipermasalahkan Pemohon
kerana
Pemohon
selalu
memberikan
uang
kepada
Termohon setiap bulan baik secara langsung mahupun ditransfer; 4. Bahwa setelah menikah, Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon yang apabila Pemohon pulang dari Muara Enim langsung ke rumah orang tua Termohon terhitung dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014; 5. Bahwa sewaktu usia perkahwinan menjelang tahun ketiga, hubungan Pemohon dengan Termohon mulai retak karena sering berselisih paham dan sering berbeda pendapat, Pemohon lebih banyak diam dan
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 3 dari 41 Hal.
sabar, sedangkan Termohon cenderung keras dan kurang menghargai Pemohon sebagai suami, akibatnya kehidupan rumah tangga tidak harmonis lagi; 6. Bahwa penyebab lain tidak harmonisnya rumah tangga adalah karena Pemohon dan Termohon lebih banyak menjalani kesibukan pekerjaan masing-masing, sehingga masa-masa kebersamaan jarang sekali, sehingga sangat sulit untuk menciptakan kehidupan rumah tangga yang bahagia, mawaddah, warahmah sebagaimana yang diharapkan; 7. Bahwa dengan hal-hal tersebut diatas ditambah lagi dengan masalah yang bersifat fatal terjadi pada saat PEmohon bekerja di PT. Tanjung Enim Lestari (TEL), Termohon sering menjelek-jelekkan Pemohon dan menceritakan masalah rumah tangga yang tidak sepantasnya kepada orang lain atau keluarga Termohon. Selanjutnya ketika Pemohon ke Palembang, Pemohon telah diusir secara kasar oleh Termohon dari rumah tempat tinggal di Jalan Borang X, , Kel. Lebong Gajah, Kec. Sematang
Borang,
Kota
Palembang.
Termohon
memaki-maki
Pemohon didepan adiknya Termohon pada waktu anak Pemohon dan Termohon terjatuh, Termohon langsung menyalahkan Pemohon dan menyatakan bahwa Pemohon tidak usah Menempati rumah tersebut lagi dan angkat semua barang-barang Pemohon, padahal Pemohon pulang dari Muara Enim ke Palembang sangat jarang dikarenakan kesibukan Pemohon bekerja di Muara Enim namun bukan sambutan baik yang diterima Pemohon tapi makian dan diusir. Hal ini mencerminkan sikap Termohon yang tidak menghormati Pemohon.
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 4 dari 41 Hal.
Sehingga Pemohon keluar dari rumah tersebut dan tidak pernah lagi mendatangi rumah tersebut sehingga sekarang guna Termohon menyadari kesalahannya. Selanjutnya mulai saat itu Pemohon dan Termohon tidak sekamar lagi; 8. Bahwa yang membuat sangat terkejut setengah mati Pemohon, tepatnya pada tanggal 18 Februari 2015, Pemohon mendapatkan panggilan polisi di tempat Pemohon bekerja, setelah Pemohon lihat panggilan tersebut ternyata atas Laporan Termohon terkait dengan penelantaran rumah tangga, yang membuat Pemohon tidak habis fikir kenapa tega Termohon membuat laporan di Polisi disaat Pemohon mencari nafkah; 9. Bahwa perbuatan Termohon tersebut meninggalkan kepedihan hati yang tiada terhingga dan dengan demikian keharmonisan dan kelanjutan rumah tangga tidak dapat dipertahankan lagi.; Berdasarkan dalil-dalil diatas, Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Palembang dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut : 1.Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon; 2.Menetapkan, memberi izin kepada Pemohon untuk ikrar menjatuhkan talak terhadap Termohon dihadapan sidang Pengadilan Agama Kelas I A Palembang; 3.Menetapkan biaya perkara sesuai ketentuan yang berlaku;
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 5 dari 41 Hal.
Atau bila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon masing-masing didampingi kuasanya telah hadir menghadap dipersidangan, dan
Termohon
Ketua Majelis telah berusaha mendamaikan Pemohon namun
tidak
berhasil,begitu
juga
mediasi
telah
dilaksanakan, berdasarkan laporan Mediator ( Dra. Hj. Ristinah H.M.Nun) tanggal 18 Mei 2015 bahwa mediasi tersebut tidak berhasil mendamaikan Pemohon dengan Termohon, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan
surat
permohonan
Pemohon
yang
isinya
tetap
dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa, Termohon sebagai Pegawai Negeri Sipil telah mendapatkan surat keterangan dari atasannya untuk melakukan perceraian berdasarkan surat tanggal 04 Me 2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Udara; Bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah memberikan jawaban secara tertulis sebagai berikut :
DALAM KONPENSI 1. Bahwa Termohon dengan ini menyatakan dengan tegas menyangkal semua dalil-dalil yang diajukan oleh Pemohon dalam Permohonan Cerai Talak ini, kecuali terhadap hal-hal yang di akui secara tegas tentang kebenarannya oleh Termohon;
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 6 dari 41 Hal.
2. Bahwa pada poin 1 adalah benar bahwa Pemohon dan Termohon melansungkan Pernikahan di Palembang pada tanggal 24 Agustus 2012 berdasarkan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sako tertanggal 28 Agustus 2012; 3. Bahwa poin 2 adalah benar antara Pemohon dan Termohon hidup berumah tangga layaknya suami istri dan dikaruniahi anak 1 (satu) laki-laki lahir tanggal 05 Mei 2013 di Palembang ; 4. Bahwa apa yang di dalilkan Pemohon pada poin 3 sama sekali tidak benar yang benar adalah keluarga Pemohon bertetangga dengan keluarga Termohon, pada tahun 1996 keluarga Pemohon pindah ke Sekip, Jl. Basuki Rahmat Kel. 20 Ilir Kec. Kemuning Kota Palembang. -
Pada bulan Mei 2011 secara tidak sengaja, Termohon ketemu ibunda Pemohon, lalu ibunda Pemohon meminta Termohon kenalan dengan Pemohon, karena pernah bertetangga maka hubungan Pemohon dengan Termohon dengan mudah terjalin akrab bahkan sebelum menikah pernah secara lisan Pemohon mengemukakan kepada Termohon akan menafkahi Termohon sebesar Rp.6.000.000,-(enam juta rupiah) perbulan; Pada kenyataanya hubungan Pemohon dan Termohon sebelum
menikah peran keluarga Pemohon cukup dominan, dengan segala cara orang tua Pemohon memperlakukan Termohon yang tidak wajar, memaksakan kehendaknya bahkan untuk mempermalukan Termohon orang tua Pemohon mengancam akan membatalkan Pernikahan;
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 7 dari 41 Hal.
-
Sesungguhnya pinjaman uang di Bank Mandiri Syariah Pemohon lakukan sebelum menikah dengan Termohon, dan hal ini dapat dibuktikan pada buku tabungan Pemohon karena Pemohonlah yang meminjam uang sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tanggal 08-03-2012 sedangkan menikah dengan Termohon tanggal 24-08-2012;
5. Bahwa apa yang di dalilkan Pemohon pada poin 4 tidak benar karena sesungguhnya sesudah menikah antara Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Pemohon terletak Jl. Borang IV kel. Lebung Gajah Kec. Sako Kota Palembang, bahkan Pemohon setiap pulang dari tempat kerjanya Muara Emin sampai di Palembang maupun sebaliknya, Pemohon terlebih dahulu mampir kerumah orang tuanya pada hal Pemohon 2 (dua) bulan sekali pulang dari tempat kerjanya; 6. Dalam kodisi hamil Termohon dan Pemohon telah membuat kesepakatan apabila nanti melahirkan Hamil, Termohon meminta izin kepada Pemohon tinggal di tempat orang tua Termohon karena takut dan terlalu banyak beban yang dirasakan oleh Termohon; 7. Pada waktu menjalankan kehamilan sampai saat mau melahirkan Pemohon tidak sepenuhnya membiayai Termohon bahkan biaya melahirkan dan biaya-biaya berobat
sampai sembuh memakai uang
Termohon; 8. Bahwa yang di dalilkan Pemohon poin 5 dan poin 6 sesungguhnya sejak diawal rumah tangga Termohon dan Pemohon sudah tidak sedemikian harmonis dikarenakan masing-masing Pemohon dan
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 8 dari 41 Hal.
Termohon mempunyai perkerjaan yang tetap, akan tetapi egoisme dan mau menang sendiri
sifat
Pemohon sejak dari awal tidak
berubah bahkan Pemohon diam-diam punya pacar gelap, hal ini pernah di temukan SMS oleh Termohon di telpon seluler Pemohon “ kalimat sayang dari wanita lain “ namun Termohon tetap menjalani rumah tangganya dengan tabah dan tawakal; 9. Bahwa Termohon sangat keberatan apa yang di dalilkan Pemohon pada poin 7 dalam Permohonan Pemohon justru sebaliknya karena sifat dan tingka laku Pemohon yang membuat
Termohon emosi,
bahkan pernah Pemohon melampiaskan emosinya dengan anaknya jatuh dari gendongan Pemohon tentu hal ini tidak dapat diterima oleh Termohon; 10. Sekira pada bulan September 2013 Pemohon menjualkan MAHAR perkawinan yaitu 1 (satu) buah kalung emas seberat 2 (dua) Suku 24 karat untuk AKIKAH putra Pemohon
dengan biaya lebih kurang
sebesar Rp.6.800.000,- (enam juta delapan ratus ribu rupiah); 11. Bahwa apa yang di dalilkan Pemohon pada poin 8 dan poin 9 adalah tanggal 18 Februari 2015 merupakan laporan Termohon di POLDA Sumsel Palembang dengan tanggal 02 Desember 2014, di duga telah terjadi Tindak Pidana Menelantarkan Anak dan Istri sebagaimana dimaksud dalam UU No.23 tahun 2014 dan di limpahkan ke POLRESTA Palembang tanggal 10 Desember 2014; 12. Sehingga,
Anti klimaks persoalan rumah tangga antara Termohon
dengan Pemohon adalah benar namun semuanya ini dikarenakan
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 9 dari 41 Hal.
sikap Pemohon egois dan kasar dan sering meninggal anak dan istri dengan alasan yang tidak jelas dan hal ini telah dibuktikan Surat Keterangan dari tempat kerja Termohon; 13.Bahwa Termohon sesungguhnya juga sudah sampai pada kesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat di pertahankan lagi karena Termohon sudah tidak sanggup lagi mendampingi Pemohon, selain itu apabila rumah tangga Pemohon dan Termohon di teruskan akan lebih banyak mendatangkan Mudhoratnya dari padamanfaatnya, sehingga Termohon sudah berketetapan hati untuk bercerai denganPemohon;
DALAM REKONPENSI Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas Termohon mohon agar Majelis Hakim yang Mulya memeriksa dan mengadili Perkara ini Perkenan Termohon mengajukan Gugatan Rekonpensi untuk selanjutnya dapat disebut Penggugat Rekonpensi, Gugatan Rekonpensi Penggugat ajuhkan terhadap hal-hal sebagai berikut :
I. I.1. Bahwa dalil-dalil yang telah di kemukan dalam bagian Kopensi mohon di berlakukan pula dalam bagian Rekonpensi sehingga satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
I.2 Mohon dapat memberikan Hak Asuh Anak kepada Termohon. I.3 Mohon kiranya Pemohon memberikan biaya untuk bantuan hidup anak dan biaya sekolahnya sampai selesai Rp.3000.000,- (tiga juta rupiah) perbulan atau yang menurut Majelis Hakim yang layak.
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 10 dari 41 Hal.
I.4 Mohon kiranya untuk bantuan hidup anak dan biaya sekolah sampai selesai dapat
dipotong atau
dibayarkan melalui bendahara
pembyaran gaji Pemohon, II. Bahwa oleh sebab itu pula berdasarkan ketentuan pasal 149 huruf a,b,c Undang-Undang No. I tahun 1974 Tergugat Rekopensi berkewajiban untuk membayar Nafkah Iddah, Kiswah, Mut’ah dan Maskan dengan rincian sebagai berikut : 1. Nafkah Iddah sebesar
: Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
2. Nafkah Kiswah sebesar
: Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
3. Nafkah Mut’ah sebesar
: Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
4. Nafkah Maskan sebesar
: Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas Termohon mohon agar Majelis HakimYang Mulia yang memriksa dan mengadili Perkaraini berkenan menjatuhkan Putusan yang Amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM KONPENSI 1. Menerima
dan
mengabulkan
Permohonan
Pemohon
untuk
mengucapkan Ikrar Talaknya dimuka persidangan Pengadilan Agama Kelas I A Palembang;
DALAM REKONPENSI 1. Menerima dan mengabulkan untuk selurunya Gugatan Rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi; 2. Menghukum
Tergugat
Rekonpensi
untuk
memberikan
Penggugat Rekonpensi berupa :
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 11 dari 41 Hal.
kepada
1. Nafkah Iddah sebesar
: Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
2. Nafkah Kiswah sebesar
: Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
3. Nafkah Mut’ah sebesar
: Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
4. Nafkah Maskan sebesar
: Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
Yang dibayar secara tunai dan seketika atau sebelum mengucapkan Ikrar Talak di ucapkan. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI Menghukum Pemohon/Tergugat Rekonpensin untuk membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan yangberlaku; ATAU Apabila Mejelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang se adiladilnya Bahwa untuk meneguhkan dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa : 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama :Pemohon
yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Palembang Tanggal 27 Maret 2012 telah dicocokkan dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.1); 2. Fotokopi Kartu Keluarga yang dikeluarkan oleh Camat Sematang Borang tanggal 16 Maret 2013 telah dicocokkan dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.2); 3. Fotokopi Kutipan
Akta Nikah tanggal 28 Agustus 2012 yang
dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Sako telah
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 12 dari 41 Hal.
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.3); 4. Fotokopi Surat dari Rumah Sakit Bunda (biaya perawatan)
yang
ditujukan kepada HRD PT.Tanjung Enim Lestari Pulp And Paper tanggal 16 Me 2013 telah dicocokkan dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.4); 5. Fotokopi Kwitansi Pembayaran biaya perawatan atas nama Termohon dan bayi yang dikeluarkan oleh PT. Tanjungenim Lestari Pulp And Paper tanggal 16 Mei 2013 telah dicocokkan dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.5); 6. Fotokopi Bukti Transfer dari ATM BCA telah dicocokkan dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.6); 7. Fotokopi Rekening Pengiriman uang tanggal 01 Februari 2015 telah dicocokkan dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.7); 8. Fotokopi Laporan Transaksi KCU Prabumulih tanggal 06 Maret 2015 telah dicocokkan dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.8); 9. Fotokopi SMS dari Termohon
untuk Pemohon tanggal 07 Oktober
2014 telah dicocokkan dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.9); 10. Fotokopi Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh PT. Tanjunenim Lestari Pulp And Paper tanggal 28 Februari 2015 telah dicocokkan
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 13 dari 41 Hal.
dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.10); 11. Fotokopi Surat Panggilan dari Kepolisian tanggal 11 Februari 2015 telah dicocokkan dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (P.11); Bahwa disamping itu, Pemohon juga mengajukan saksi sebagai berikut : 1.
Saksi I, umur 56
tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, tempat
kediaman di Jl. Ogan II Kelurahan Lebong Gajah, Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya sebagai berikut : Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon sekaligus Ketua RT 21; Bahwa saksi kenal dengan Termohon; Bahwa pada waktu Pemohon dan Termohon menikah saksi hadir; Bahwa saksi tahu setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga di rumah orang tua Termohon sampai dengan Pemohon dan Termohon berpisah; Bahwa saksi kalau masalah anak tidak tahu; Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2015 Termohon melapor kerumah saksi dengan membawa Kartu Keluarga menyatakan telah ditinggal oleh Pemohon dan tanggal 15 Desember 2015 saya datang ke rumah Pemohon namun Pemohon menyatakan sudah tidak mau lagi karena
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 14 dari 41 Hal.
Termohon tidak akur
dengan keluarga Pemohon dan Pemohon
menyatakan tidak benar menelantarkan Termohon; Bahwa saksi tahu karena ada bukti transper ke rekening Termohon; Bahwa saksi tahu sekarang Pemohon tidak bekerja lagi sebelumnya bekerja di Muara Enim ; Bahwa saksi tahu Pemohon dan Termohon sudah tidak satu rumah lagi lebih kurang 5 bulan; Bahwa yang pergi dari kediaman bersama adalah Pemohon karena diusir oleh Termohon; Bahwa
saksi tahu selama Pemohon dan Termohon berpisah
Pemohon ada memberi nafkah
untuk Termohon namun jumlahnya
tidak tahu; Bahwa saksi tahu keluarga Pemohon datang kerumah saksi mau berdamai
dengan Termohon namun sampai sore Termohon tidak
datang namun yang datang adik Termohon setelah keluarga Pemohon pulang; 2.
Saksi II, umur 61 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga Tempat tinggal Jl. Basuki Rahmat Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Kemuning Kota Palembanng ; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya sebagai berikut : Bahwa saksi adalah ibu kandung Pemohon; Bahwa saksi kenal dengan Termohon istri dari Pemohon;
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 15 dari 41 Hal.
Bahwa saksi ingat
Pemohon dan Termohon menikah tanggal 28
Agustus 2013; Bahwa saksi tahu Pemohon dan Termohon sudah dikaruniai anak 1 orang sekarang anak tersebut berada
dalam pemeliharaan
Termohon; Bahwa saksi tahu
Pemohon dan Termohon setelah menikah,
Pemohon tinggal di PT Tel sedangkan Termohon di Palembang namun sekali seminggu Pemohon pulang; Bahwa saksi tahu Pemohon dan Termohon 2 tahun rukun namun sejak 3 bulan terakhir tidak rukun lagi penyebabnya anak Pemohon dan Termohon terjatuh namun menurut Termohon, Pemohon yang menjatuhkannya ; Bahwa saksi tahu Pemohon dan Termohon sudah berpisah rumah lebih kurang 3 bulan; Bahwa
saksi tahu
Pemohon di panggil polisi dengan tuduhan
penelantaran anak namun tidak terbukti; Bahwa setahu saksi keluarga Pemohon sudah pernah menelphon Termohon namun Termmohon menyatakan tidak sanggup; Bahwa saksi tahu Pemohon sejak jadi tersangka diberhentikan dari pekerjaan, sekarang Pemohon tidak ada pekerjaan sama sekali; Bahwa Pemohon di berhentikan dari pekerjaan karena ada laporan dari Termohon tentang penelantaran; Bahwa saksi tahu Pemohon saat ini belum mengajukan keberatan pada perusahaan;
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 16 dari 41 Hal.
Bahwa saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan Pemohon dengan Termohon; Bahwa bukti-bukti tersebut telah dibenarkan oleh Pemohon dan Termohon; Bahwa untuk mengatkankan jawaban dan bantahanya Termohon telah mengajukan bukti surat-surat berupa : 1.Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama : Termohon
yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Palembang Tanggal 11 April 2012 telah dicocokkan dengan yang aslinya ternyata sesuai bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.1); 2.Fotokopi Kartu Keluarga tanggal 16 Mei 2015 yang dikeluarkan oleh Camat Sematang Borang telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.2); 3.Fotokopi Kutipan Akta Nikah tanggal 28 Agustus 2012 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Sako telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.3); 4.Fotokopi Kwitansi Selisih Biaya Perawatan atas nama Termohon tanggal 07 Mei 2013 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bunda telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.4); 5.Fotokopi Kwitansi untuk Pembayaran Sapi/Kambing tanggal 07 September 2013 yang dikeluarkan
Nurul Aqiqah Catring telah
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 17 dari 41 Hal.
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.5); 6.Fotokopi Buku Rekening Bank Mandiri atas nama Pemohon dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.6); 7.Fotokopi Kwitansi Catering tanggal 17 Juni 2012 yang dikeluarkan oleh Cateringf Hj. Nila telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.7); 8.Fotokopi SMS dari Termohon dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.8); 9.Fotokopi Berita Acara Penggeluaran Barang mengetahui
tanggal 29 Maret 2015
Lebung Gajah Palembang telah dicocokkan dengan
aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.9); 10.Fotokopi Surat Keterangan tanggal 24 April 2015 yang dikeluarkan oleh Dr. H. Hakim Sarimuda Pohan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.10); 11.Fotokopi Resi Pengiriman NIP yang dikirim oleh Termohon dan ditujukan kepada Pemohon telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.11); 12.Fotokopi Undangan syukuran keberangkatan haji tanggal 24 Agustus 2014 telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.12); 13.Fotokopi Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Laporan Polisi yang ditujukan kepada Termohon tanggal 31 Desember 2014
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 18 dari 41 Hal.
yang dikeluarkan oleh Kepala Kepolisian Resort Palembang, Kepala Satuan Reserse Kriminal telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.13); 14. Fotokopi Berakhirnya Program Pensiun dini yang dikeluarkan oleh PT. TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.14); 15.Fotokopi Simulasi Saldo JHT BPJS ketenagakerjaan tanpa asli bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.15); 16.Fotokopi Slip Gaji atas nama Pemohon periode Nopember 2013 telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan bermaterai cukup oleh Majelis diberi kode (T.16); Bahwa selain bukti tertulis tersebut, Termohon telah mengajukan saksi sebagai berikut : 1. Saksi I, umur 66 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat kediaman di Jalan Borang X Kelurahan Lebung Gajah Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya sebagai berikut : Bahwa saksi adalah ibu kandung Termohon; Bahwa saksi hadir waktu Termohon dan Pemohon menikah tahun 2012; Bahwa saksi tahu Termohon dan Pemohon sudah dikaruniai anak 1 orang
sekarang
anak
tersebut
berada
dalam
pemeliharaan
Termohon;
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 19 dari 41 Hal.
Bahwa saksi tahu semula Termohon dan Pemohon hidup rukun lebih kurang
1
tahun
selanjutnya
sering
terjadi
perselisihan
dan
pertengkaran penyebabnya masalah anak, Pemohon tidak mau mengurus anak serta orang tua Pemohon ikut campur dan masalah keuangan; Bahwa saksi tahu Termohon dan Pemohon sudah tidak satu rumah lagi sejak Agustus 2014; Bahwa saksi sudah berusaha mendamaikan Termohon dan Pemohon namun tidak berhasil; 2. Saksi II, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, tempat kediaman di Jl. Jend Sudirman Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning Kota Palembang ; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya sebagai berikut : Bahwa saksi adalah reken kerja Termohon; Bahwa saksi kenal dengan Pemohon suami dari Termohon; Bahwa Termohon dan Pemohon sudah dikaruniai anak
1 orang
sekarang anak tersebut berada dalam pemeliharaan Termohon; Bahwa saksi tahu Termohon dan Pemohon hidup rukun selanjutnya sering terjadi perselsihan dan pertengkarang penyebabnya masalah biaya hidup dan kalau Pemohon pulang dari kerja pasti pulang ke rumah orang tuanya; Bahwa setahu saksi Pemohon bekerja di PT. Tel di Muara Enim
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 20 dari 41 Hal.
Bahwa saksi tahu Termohon dan Pemohon berpisah sejak tahun 2014 tidak pernah pulang ke rumah Termohon; Bahwa saksi tahu masalah nafkah cerita dari Termohon, Pemohon hanya memberi Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan paling banyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); Bahwa
saksi sudah pernah menasihati Termohon namun tidak
berhasil sekarang saksi suah tidak sanggup lagi untuk menasihati Termohon; Bahwa terhadap bukti-bukti Termohon tersebut telah dibenarkan oleh Pemohon; Bahwa atas pertanyaan ketua Majelis Pemohon dan Termohon menyatakan tidak ada lagi yang akan disampaikan dan mohon putusan; Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUMNYA DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa
berdasarkan pasal 82 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 Majelis Hakim disetiap persidangan telah
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 21 dari 41 Hal.
berusaha mendamaikan Pemohon dengan Termohon agar jangan bercerai, namun tidak berhasil , begitu juga upaya mediasi sebagaimana ketentuan
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2008 telah dilaksanakan berdasarkan laporan mediator ( Dra. Hj. Ristinah H.M. Nun) tanggal 18 Mei 2015 bahwa mediasi tersebut tidak berhasil mencapai kesepakatan damai; Menimbang, bahwa, Termohon sebagai Pegawai Negeri Sipil telah mendapatkan surat keterangan dari atasannya untuk melakukan perceraian berdasarkan surat tanggal 04 Me 2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Udara, oleh karena itu telah terpenuhi ketentuan pasal 3 Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1983 dan pasal 3 Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 1990; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P.1).dan (P.2) Pemohon berdomisili dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Palembang, dan berdasarkan keterangan Saksi bahwa Termohon
juga berada dalam
wilayah hukum yang sama berdasarkan ketentuan pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009,
oleh karenanya Pengadilan
Agama Palembang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Permohonan Pemohon yang diperkuat dengan bukti (P.3) bukti tersebut telah memenuhi syarat formil
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 22 dari 41 Hal.
dan syarat materiil sebagai Akta otentik, sehingga bukti tersebut telah memenuhi nilai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P3) tersebut ditemukan fakta hukum bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami istri yang sah,
dengan
demikian
Pemohon
memiliki
legal
standing
untuk
mengajukan permohonan kepada Termohon melalui Pengadilan Agama Palembang, demikian
keduanya berkualitas untuk bertindak sebagai
pihak dalam perkara ini; Menimbang, bahwa Pemohon dalam permohonan dan penjelasan permohonannya
mengemukakan
dalil
yang
menjadi
dasar
permohonannya adalah bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah tidak harmonis/goyah karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran
sehingga
mengakibatkan
antara
Pemohon
dengan
Termohon telah hidup berpisah tempat tinggal yang hingga saat ini telah berlangsung lebih kurang 6 bulan, dalil permohonan Pemohon mana ternyata diakui oleh Termohon. Dengan demikian, berdasar pasal 311 RBg dalil permohonan Pemohon tersebut dinyatakan terbukti; Menimbang, bahwa dari dalil-dalil permohonan Pemohon dan jawaban Termohon, serta replik dan duplik, maka Majelis Hakim dapat menyimpulkan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis lagi antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang disebabkan antara Pemohon dengan Termohon
saling
menyalahkan,
curiga
mencurigai,
hal
tersebut
menambah keyakinan Majelis Hakim bahwa rumah tangga Pemohon
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 23 dari 41 Hal.
dengan Termohon telah pecah yang sulit untuk dapat dipertahankan keutuhannya; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya dan memenuhi maksud pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 76 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, maka Majelis telah mendengar keterangan saksi keluarga pihak Pemohon dan pihak Termohon , dimana keterangan saksi-saksi tersebut yang intinya menerangkan benar antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar, yang akibatnya Pemohon dengan Termohon berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 6 bulan, serta para saksi telah mendamaikan Pemohon dengan Termohon
agar rukun/damai kembali namun tidak
berhasil; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi baik
yang
dihadirkan oleh Pemohon maupun yang dihadirkan oleh Termohon, Pemohon membenarkanya,sedangkan Termohon menerima dan membantah secara tegas
tidak menyatakan
terhadap keterangan saksi
tersebut, maka Majelis Hakim menilai bahwa bukti tertulis P.1 sd P.12 dan T.1 sd T.16 dan keterangan saksi-saksi tersebut mengandung kebenaran dan dapat diterima sebagai bukti dalam perkara ini; Menimbang, bahwa saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formal sebagai saksi karena saksi disumpah, keterangannya disampaikan dimuka persidangan, sedangkan hubungan saksi dengan para pihak merupakan lex specialis derogat legi generali (vide, pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 76 Undang-
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 24 dari 41 Hal.
undang Nomor 7 Tahun 1989). Disamping itu saksi-saksi tersebut telah memenuhi
syarat
materiil
karena
kesaksiannya
bersumber
dari
penglihatan dan pengetahuan saksi sendiri, serta substansi keterangan saksi yang satu dengan lainnya saling bersesuaian (vide, pasal 308 dan 309 RBg), sehingga keterangan saksi tersebut dapat dipertimbangkan sebagai keterangan yang dapat meneguhkan dalil-dalil permohonan Pemohon; Menimbang, bahwa menurut Majelis keterangan saksi tersebut dapat dijadikan dasar persangkaan (veermodend) bahwa antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi
pertengkaran atau sekurang-kurangnya
sering terjadi perselisihan sehingga berakibat antara keduanya hidup berpisah rumah dan tidak pernah hidup rukun kembali dalam rumah tangga, sebab dalam rumah tangga yang harmonis, rukun dan damai tentu tidak akan terjadi hidup berpisah rumah antara Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa begitu juga tidak berhasilnya upaya mediasi yang dilalukan mediator dan upaya mendamaikan Pemohon dan Termohon yang dilakukan oleh Majelis dalam setiap kali persidangan dan para saksi dapat dijadikan dasar persangkaan bahwa pertengkaran atau perselisihan Pemohon dan Termohon sedemikian kuatnya sehingga antara Pemohon dan Termohon tidak mau berdamai/rukun kembali; Menimbang, bahwa dalil Pemohon selebihnya yang berhubungan dengan penyebab terjadinya pertengkaran yang dibantah oleh Termohon, begitu juga dalil Termohon selebihnya yang berhubungan dengan
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 25 dari 41 Hal.
penyebab
terjadinya
pertengkaran
yang
dibantah
oleh
Pemohon
dinyatakan tidak terbukti dan ditolak sebab masing-masing pihak (Pemohon dan Termohon) tidak dapat meneguhkan dalilnya itu dengan bukti-bukti; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut maka Majelis telah dapat menemukan fakta hukum yang pada intinya adalah bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon terbukti telah tidak harmonis karena sering terjadi perselisihan/pertengkaran, sehingga berakibat Pemohon dan Termohon hidup berpisah
tempat kediaman
bersama yang hingga sekarang ini selama lebih kurang 6 bulan dan selama hidup berpisah rumah tersebut tidak pernah hidup rukun lagi walaupun usaha maksimal untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon telah dilakukan, baik oleh para saksi, Mediator dan Majelis disetiap persidangan; Menimbang, bahwa atas dasar fakta hukum tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa hati dan rumah tangga kedua belah pihak yang berperkara telah pecah sedemikian rupa yang sulit untuk dipersatukan kembali, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana yang tercantum dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat (21) tidak tercapai; Menimbang,
bahwa jika salah satu pihak telah tidak dapat
mempertahankan perkawinannya lagi, maka Majelis Hakim berpendapat, telah terbukti bahwa ikatan bathin Pemohon dengan Termohon telah
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 26 dari 41 Hal.
putus, tidak ada harapan lagi untuk dapat hidup rukun sebagai suami istri dalam sebuah rumah tangga; Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkama Agung RI nomor 266/K/Ag/1993 tanggal 25 Juni 1994 dan nomor 534/K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996, bahwa dalam hal perkara perceraian dengan dalil telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan pecahnya sebuah rumah tangga, tidak perlu dilihat dari pihak mana datangnya perselisihan
dan
pertengkaran
tersebut,
atau
salah
satu
telah
meninggalkan pihak lain, namun yang perlu dilihat dan menjadi pertimbangan Majelis Hakim, adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan tersebut masih dapat dipertahankan atau tidak; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil AlQur’an surat Al –Baqorah ayat 227 yang diambil sebagai pertimbangan Majelis Hakim;
Artinya : Dan jika mereka ( para suami) telah berazam (berketetapan
hati)
untuk
talak,maka
sesungguhnya
Allah
Maha
mendengar lagi maha Mengetahui; Menimbang, bahwa berdasar uraian tersebut diatas Majelis hakim berkesimpulan bahwa Permohonan Pemohon cukup beralasan dan telah memenuhi maksud penjelasan pasal 39 ayat (2) huruf (F) Undang-undang No. 1 Tahun 1974 jo. pasal 19 huruf (F) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (F) Kompilasi Hukum Islam. Berdasarkan pasal 39 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 65
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 27 dari 41 Hal.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undangundang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka permohonan Pemohon sebagaimana yang tercantum dalam petitum nomor 2 (dua) cukup beralasan untuk dikabulkan; DALAM REKONVENSI : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan rekonvensi Penggugat adalah sebagaimana terurai dalam jawaban Termohon; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi mengajukan gugatan rekonvensi pada tahap jawaban, maka secara formal gugatan tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa gugatan Termohon kepada Pemohon tersebut diformulasikan sedemikian rupa
sehingga dapat dikatagorikan sebagai
gugatan yang baik. demi tercapainya asas sederhana, cepat dan biaya ringan sebagaimana diamanatkan oleh pasal 57 ayat (3) dan 58 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dua kali terakhir dengan
Undang-undang
Nomor
50
Tahun
2009
maka
Majelis
berpendapat bahwa gugatan Termohon kepada Pemohon tersebut dapat difahami sebagai gugatan Rekonvensi; Menimbang, bahwa dengan demikian untuk selanjutnya Termohon disebut
Penggugat
Rekonvensi
dan
Pemohon
disebut
Tergugat
Rekonvensi; Menimbang, bahwa segala hal yang telah dipertimbangan dalam konvensi sepanjang masih berkaitan erat dengan rekonvensi dinyatakan dipakai pula pertimbangannya dalam Rekonvensi;
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 28 dari 41 Hal.
Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi menuntut hak asuh terhadap anak bernama
M Fauzan Sormin bin Andre Wijaya Sormin
yang saat ini baru berusia 2 tahun, berada dalam asuhan Termohon Konvensi/Penggugat
Rekonvensi,
dalam
Konvensi/Tergugat Rekonvensi menyatakan
hal tidak
ini
Pemohon
berkeberatan anak
tersebut diasuh oleh Penggugat Rekonvensi, asalkan apabila Tergugat Rekonvensi dan keluarga ingin bertemu dengan anak tersebut jangan dihalang-halangi atau dipersulit oleh Penggugat Rekonvensi atau keluarganya,
oleh
karena
itu
maka
Majelis
Hakim
akan
mempertimbangkannya; Menimbang, bahwa sebagaimana dalil Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi, serta diperkuat oleh keterangan saksi-saksi, maka dinyatakan terbukti bahwa selama terikat dalam
perkawinan
Penggugat Rekonvensai dan Tergugat Rekonvensi telah dikaruniai
1
orang; Menimbang, bahwa dalam pasal 45
Undang-undang Nomor 1
Tahun 1974 dinyatakan bahwa ayat (1) Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya;
ayat (2)
Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri, kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus; Menimbang, bahwa sementara itu menurut pasal 41
Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 dinyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karena perceraian huruf (a) baik ibu atau bapak berkewajiban
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 29 dari 41 Hal.
memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak, bila ada perselisihan mengenai penguasaan anak Pengadilan memberi keputusan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 105 huruf (a) Jo Pasal 156 huruf(a) Kompilasi Hukum Islam, dalam hal terjadi perceraian anak yang belum mumayyiz atau belum berusia 12 tahun adalah hak ibunya, ternyata dipersidangan anak tersebut baru berusia 2 tahun , dan ternyata Penggugat Rekonvensi dalam peridangan tidak terbukti sedang dalam dicabut/gugur haknya sehingga tidak dapat bertindak sebagai seorang ibu yang baik, oleh karena itu gugatan Penggugat Rekonvensi patut untuk dapat dipertibangkan ; Menimbang, bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 239 K/SIP/1968 tanggal 15 Maret 1969, 102 K/SIP/1973 tanggal 24 April 1975, 27.K/AG/1982 tanggal 31 Agustus 1983 terdapat abstrak hukum bahwa yang lebih berhak merawat anak yang masih kecil adalah ibu kandungnya sendiri; Menimbang, bahwa meskipun Majelis Hakim menetapkan anak tersebut ada dalam pemeliharaan Penggugat rekonvensi sampai anak tersebut berusia 12 tahun/dapat menentukan sendiri mau ikut siapa, namun tidaklah mengurangi hak Tergugat Rekonvensi selaku seorang ayah dari anak tersebut, baik untuk berkomunikasi, bertemu, mengajak jalan-jalan, berliburan, memberikan perlindungan dan mencurahkan kasih sayang, dalam hal ini Penggugat Rekonvensi tidak ada hak yang mutlak sehingga dapat menghalang-halangi
anak tersebut
untuk bertemu
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 30 dari 41 Hal.
dengan
ayahnya,
atau
sebaliknya
menghalang-halangi
Tergugat
Rekonvensi untuk bertemu dengan anak tersebut; Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penggugat Rekonpensi berupa
nafkah
anak sampai dewasa dan mandiri sebesar
Rp.3.000.000,- ( tiga juta rupiah ) perbulan, sedangkan dalam repliknya Tergugat Rekonpensi menyanggupinya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah ) perbulan, oleh karena tidak ada kesesuaian antara tuntutan dan
kesanggupan
maka
Majelis
Hakim
mempertimbangkanya
berdasarkan kepatutan dan kewajaran; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 156 huruf d Kompilasi Hukum Islam bahwa semua biaya hadhonah dan nafkah anak menjadi tanggungan ayah menurut kemampuannya sekurang-kurangnya sampai anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri sendiri (21 tahun) berdasarkan Pasal 156 huruf f Kompilasi Hukum Islam Majelis Hakim dapat pula dengan mengingat kemampuan ayahnya menetapkan jumlah biaya untuk pemeliharaan dan pendidikan anak-anak yang tidak turut padanya; Menimbang, bahwa
anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat
Rekonvensi yang saat ini baru berusia 2 tahun, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan sesuai dengan Pasal 105 huruf c Kompilasi Hukum Islam bahwa dalam hal terjadi perceraian biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya, oleh karena itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan sesuai dengan kepatutan dan kewajaran serta kemampuan Tergugat Rekonvensi yang sekarang ini tidak mempunyai pekerjaan tetap yang
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 31 dari 41 Hal.
tentu penghasilannya juga tidak tetap sesuai dengan bukti (P.10), karenanya gugatan Penggugat Rekonpensi berupa uang nafkah hidup untuk anak sampai dewasa dan mandiri sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulan dapat dikabulkan, namun jumlahnya tidak sebesar sebagaimana gugatan Penggugat Rekonvensi yang jumlahnya akan dicantumkan dalam amar putusn ini; Menimbang, bahwa mengenai gugatan Penggugat Rekonpensi agar ditetapkan Tergugat Rekonvensi membayar uang iddah selama 3 (tiga) bulan sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) sedangkan Tergugat Rekonpensi sanggup Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) perbulan rupiah)
selama 3 bulan berjumlah Rp.900.000,- (sembilan ratus ribu oleh
karena
tidak ada
kesesuaian
antara
tuntutan
dan
kesanggupan Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 34 ayat 1 dan 3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang berbunyi “suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya”, Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam terdapat abstrak hukum bahwa bilamana perkawinan putus karena talak maka bekas suami wajib memberi nafkah iddah kepada bekas isterinya yang tidak nusyuz ; Menimbang, bahwa dari ketentuan pasal 84 ayat (2) dan pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam tersebut dapat diambil kaidah hukum bahwa berhak tidaknya Penggugat Rekonvensi (isteri) atas nafkah iddah
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 32 dari 41 Hal.
dari Tergugat Rekonvensi (suami) tergantung dari ada tidaknya prilaku nuzyuz dari Penggugat Rekonvensi (isteri), oleh karenanya terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan
tentang ada tidaknya prilaku nusyuz
dari Penggugat Rekonvensi (isteri); Menimbang, bahwa dalam pasal 84 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam dinyatakan bahwa " Isteri dapat dianggap nusyuz, jika ia tidak mau melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 83 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam kecuali dengan alasan yang sah". Sedangkan dalam pasal 83 ayat (1) tersebut
dinyatakan bahwa
"Kewajiban utama bagi seorang isteri ialah berbakti lahir dan bathin kepada suami didalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum Islam"; Menimbang,
bahwa
oleh
karena
permohonan
Pemohon
konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon Konvensi/Penggugat Rekonpensi dapat dikabulkan,
dan
ternyata Termohon konpensi/Penggugat Rekonvensi dipersidangan tidak terdapat bukti-bukti
yang dapat membuktikan bahwa Penggugat
Rekonvensi nusyuz, sebab sebagaimana telah dipertimbangkan bahwa perginya Pemohn Konvensi/ Tergugat Rekonvensi dari rumah kediaman bersama karena sudah tidak tahan lagi, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dengan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran,dengan demikian menurut hukum Tergugat Rekonvensi
tetap berkewajiban membayar
Penggugat Rekonvensi berupa nafkah
tuntutan
iddah, Kiswah, maskan, dan
Mut’ah, oleh karenanya Majelis Hakim akan mempertimbangkannya ;
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 33 dari 41 Hal.
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 78 Undang-undang nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang nomor 50 Tahun 2009 memberi kewenangan kepada Majelis Hakim untuk menetapkan suatu kewajiban (prestasi) kepada bekas suami terhadap bekas istrinya, termasuk menetapkan besarnya nafkah , nafkah iddah,maskan,kiswah, dan mut’ah yang harus ditanggung/dibayar
oleh
bekas
suami
terhadap
bekas
istri;
Menimbang, bahwa dalam pasal 11 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 terdapat abstrak hukum bahwa setiap isteri yang ditalak/dicerai oleh suaminya menjalani masa iddah, sedangkan lamanya masa iddah menurut pasal pasal 39 ayat (1) huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 adalah masa tunggu (iddah) isteri yang ditalak suaminya ba’da dhuhul sekurang-kurangnya 90 hari; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat Rekonvensi menyatakan keberatan untuk membayar semua kewajiban sebagaimana tersebut diatas, dan tidak terdapat bukti untuk menyatakan gugurnya kewajiban Tergugat Rekonvensi terhadap Penggugat Rekonvensi, berdasarkan Pasal 41 Kompilasi
( C ) Undang-undang nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 149 Hukum
Islam,
maka
Majelis
Hakim
wajib
untuk
mempertimbangkan gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi menuntut Tergugat Rekonpensi membayar nafkah iddah selama tiga bulan sebesar 8.000.000 ( delapan juta rupiah ), sedangkan
Rp.
Tergugat Rekonpensi
dalam repliknya menyanggupinya sebesar Rp. 900.000,- (sembilan ratus
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 34 dari 41 Hal.
ribu rupiah) oleh karena tidak ada kesesuaian antara tuntutan dan kesanggupan,
karenanya Majelis Hakim akan menentukan sendiri
berdasarkan kepatutan dan kewajaran, dalam hal ini majelis hakim berpendapat wajar dan telah memenuhi rasa keadilan jika menetapkan serta membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi membayar nafkah iddah sebesar Rp.1.500.000,- ( satu juta limaratus ribu rupiah) setiap bulan selama 3 bulan berjumlah Rp.4.500.000,-( empat juta limaratus ribu rupiah ); Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi menuntut Tergugat Rekonvensi membayar Maskan sebesar Rp.8.000.000,-( Delapan juta rupiah) dan Kiswah sebesar Rp.8.000.000 (Delapan juta rupiah) berdasarkan pasal 149 huruf (a) dan (b) pasal 152,158 huruf (b) dan pasal
80
Kompilasi
Hukum
Islam,
maka
Tergugat
Rekonvensi
berkewajiban membayar tuntutan tersebut, oleh karena tidak ada kesesuaian antara tuntuatan dan kesanggupan. Rekonvensi
masih
tetap
menuntutnya,
sementara Penggugat
Majelis
hakim
akan
mempertimbangkannya; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 149 Kompilasi Hukum Islam, bahwa akibat putusnya perkawinan bekas suami wajib memberi kiswah dan maskan kepada bekas istri selama masa iddah; Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi dalam repliknya menyatakan
keberatan tuntutan Penggugat Rekonvensi berupa Kiswa
dan Maskan tersebut karena saat ini Tergugat rekonvensi sedang tidak ada pekerjaan, dalam hal ini
Majelis Hakim berpendapat
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 35 dari 41 Hal.
meskipun
Tergugat saat ini tidak ada pekerjaan tetap namun Majelis Hakim tetap membebani
Tergugat
Rekonvensi,
dalam
hal
ini
Majelis
Hakim
berpendapat adil dan tidak terlalu memberatkan Tergugat Rekonpensi bila menetapkan dan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar Maskan dan Kiswah kepada Penggugat Rekonvensi maskan sebesar Rp. 2.000.000,- ( dua juta rupiah ) dan kiswah sebesar Rp. 1.500.000.(satu juta limaratus ribu rupiah); Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi mengajukan tuntutan Mut’ah berupa
uang sebesar Rp. 8.000.000,- ( delapan juta rupiah )
namun dalam repliknya Tergugat Rekonvensi menyatakan ketidak sanggupannya, dalam hal ini Penggugat Rekonvensi menyatakan tetap dengan tuntutan mut’ah tersebut oleh karena tidak ada kesesuaian antara tuntutan
dan
kesanggupan,
maka
Majelis
Hakim
akan
mempertimbangkanya sesuai dengan kepatutan dan kewajaran dan akan mencantumkannya dalam amar putusan ; Menimbang, bahwa Mut’ah adalah merupakan sesuatu pemberian baik berupa uang maupun barang dari suami kepada istri yang dicerai, berpungsi sebagai penghibur atau untuk menyenangkan hati mantan istri, sesuai bunyi pasal 158 Kompilasi Hukum Islam huruf (b) Mut’ah wajib diberikan oleh suami dengan syarat perceraian tersebut atas kehendak suami; Menimbang, bahwa sementara itu menurut pasal 160 Kompilasi Hukum Islam, bahwa kewajiban pemberian mut’ah tersebut didasarkan kepada asas kepatutan dan kemampuan:
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 36 dari 41 Hal.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis Hakim
akan menetapkan sesuai dengan kepatutan dan kewajaran,
karena itu
Majelis Hakim
berpendapat
adil bila menetapkan
menghukum Tergugat Rekonvensi membayar Rekonvensi Mut’ah berupa
dan
kepada Penggugat
uang sebesar Rp. 5.000.000,-(
lima juta
rupiah ) serta akan mencantumkannya dalam amar putusan: Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti surat yang diajukan Pemohon konvensi/Tergugat Rekonvensi maupun yang diajukan oleh Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang tidak ada relepansinya dan tidak dipertimbangkan
serta tidak dinilai sebagai alat bukti dalam
perkara ini, akan dikesampingkan; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon Konpensi/ Tergugat Rekonpensi; Mengingat, segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Mememberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu roj’i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Palembang; DALAM REKONVENSI
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 37 dari 41 Hal.
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian ; 2. Menetapkan anak berada dalam pemelihaan Penggugat Rekonvensi selaku ibu kandungnya; 3. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar nafkah anak-anak tersebut minimal sebesar Rp. 1.000.000,-( satu juta rupiah ) setiap bulan, diluar biaya pendidikan dan kesehatan; 4. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa : 4.1. Nafkah iddah sebesar Rp. 4.500.000,- (
empat juta
lima ratus ribu rupiah); 4.2. Maskan sebesar Rp.2.000,000,- ( dua juta rupiah); 4.3. Kiswah sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah); 4.4. Mut’ah berupa Uang sebesar Rp.5.000.000,- ( lima juta rupiah ); 5. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk selain dan selebihnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI - Membebankan biaya perkara ini kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi
yang hingga kini diperhitungkan sebesar Rp. 441.000,-
(empat ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 38 dari 41 Hal.
Demikian diputuskan berdasarkan musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 31 Agustus 2015 M. bertepatan dengan tanggal 16 Dzulqaidah 1436 H, oleh Hakim Pengadilan Agama Palembang yang terdiri dari Dra. Hj. Nadimah sebagai Ketua Majelis dan Dra. Hj. Nurlaila Thoib, S.H., M.H.I serta Djauhari, S.H. sebagai hakim-hakim Anggota, putusan mana oleh Majelis Hakim tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Mazmiroh, S. Ag. sebagai Panitera Pengganti yang dihadiri oleh Pemohon dan Termohon;
Ketua Majelis
Dra. Hj. Nadimah
Hakim Anggota
Hakim Anggota
Dra. Hj. Nurlaila Thoib, S.H., M.H.I
Djauhari, S.H.
Panitera Pengganti
Mazmiroh, S. Ag.
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 39 dari 41 Hal.
Perincian Biaya Perkara : 1.
Pendaftaran
: Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3.
Panggilan Pemohon
: Rp. 210.000,-
4.
Panggilan Termohon
: Rp. 140.000,-
5.
Redaksi
: Rp.
5.000,-
6.
Materai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp. 441.000,-
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 40 dari 41 Hal.
Putusan Nomor 0497/Pdt.G/2015/PA.Plg. Hal. 41 dari 41 Hal.