PA.Plg

PENETAPAN Nomor : 0017/Pdt.G/2015/PA.Plg

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis, telah menjatuhkan penetapan dalam perkara Cerai Talak antara : Pemohon,

umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1 Ekonomi, pekerjaan Karyawan PT. FEBRCO, tempat tinggal di Jalan Sukasenang Perumahan Bima Citra Kecamatan Sukarami Kota Palembang, selanjutnya disebut Pemohon ; MELAWAN

Termohon,

umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1 Ekonomi, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Sukasenang Perumahan Bima Citra Kecamatan Sukarami Kota Palembang, selanjutnya disebut Termohon ;

Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 24 Desember 2014, yang didaftar pada Buku Register Perkara Pengadilan Agama Palembang tanggal 02 Januari 2015, dengan Nomor 0017/Pdt.G/2015/PA.Plg, telah mengajukan permohonan ikrar talak terhadap Termohon dengan uraian/alasan sebagai berikut :

Penetapan Nomor 0017/Pdt.G/2015/PA.Plg. Halaman 1 dari 11 Halaman

1. Bahwa Pemohon adalah suami sah Termohon yang akad nikahnya berlangsung di Kota Palembang, berdasarkan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kertapati Kota Palembang, tertanggal 25 April 2004; 2. Bahwa Pemohon dan Termohon setelah menikah tinggal Talang Betutu lebih kurang selama dua tahun, setelah itu Pemohon dan Termohon tinggal di Bukit Besar selama setahun, setelah itu Pemohon dan Termohon tinggal di Kertapati selama setahun, selanjutnya pemohon dan Termohon tinggal di perumahan Griya Mitra Bukit Besar selama dua tahun dan terakhir Pemohon dan Termohon tinggal di alamat Pemohon di atas sampai dengan sekarang. 3. Bahwa dari pernikahan Pemohon dengan Termohon telah dikurniai dua orang anak bernama : 3.1.Anak 1, perempuan umur 9,4 tahun 3.2.Anak 2, laki-laki umur 5,6 tahun, sekarang keda anak tersebut tinggal bersama Termohon. 4. Bahwa dari awal rumah tangga Pemohon dan Termohon hingga sekarang terlalu sering diwarnai pertengkaran, percekcokan, dan untuk mendapatkan rumah tangga harmonis rasanya sudah tidak mungkin, Pemohon katakan ini karena Pemohon mempertahankan dan menjalani demi anak selama sepuluh tahun delapan bulan lamanya, pertengkaran, percekcokan, ketidak serasian disebabkan antara lain : 4.1 Bahwa Termohon tidak patuh dan selalu membantah setiap nasehat atau teguran dari Pemohon; 4.2 Bahwa Termohon bilamana sedang marah dengan Pemohon selalu


pergi dari rumah tanpa izin dari pemohon (minggat) ke rumah orang tuanya; 4.3. Bahwa Termohon bilamana setiap marah selalu menghujat-hujat keluarga Pemohon dari awal menikah sampai dengan sekarang, dan ini sudah tidak bisa Pemohon terima. 4.4 Bahwa Pemohon telah berulangkali menasehati, mengingatkan kepada Termohon, bilamana marah kepada Pemohon hendaknya marah kepada Pemohon saja dan keluarga jangan dibawa-bawa, padahal Termohon tidak pernah mengunjungi keluarga Pemohon kecuali Hari Raya, sehingga anak Pemohon yang bemama Naufal Sunawi Safaraz tidak tahu dengan orang tua Pemohon (mbah) dan keluarga Pemohon. 4.5 Bahwa Termohon selalu berat sebelah kepada keluarganya saja, dan ini sudah berulangkali diingatkan kepada Termohon, Termohon selalu membantah dengan amarah maka terjadilah pertengkaran. 4.6 Bahwa bilamana Termohon ada kemauan, keinginan dengan sesuatu, selalu dipaksakan kepada Pemohon, walau Pemohon tidak sanggup untuk melaksanakan itu. 4.7 Bahwa keinginan Termohon yang dipaksakan terjadi pada tanggal 15 Oktober 2012,Termohon berkeinginan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Prabumulih, untuk kelancaran maksud tersebut dibutuhkan dana sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), untuk ini Pemohon tidak ada dana, dan ini selalu dipaksa Termohon hingga dua minggu lamanya, selama dua minggu ini pula Termohon selalu marah-


marah sehingga terjadi pertengkaran, dan Termohon mengancam akan menghadap langsung atasan Pemohon untuk meminjam dana, dan ini membuat Pemohon goyah sehinggamenuruti kemauan Termohon dengan Cara meminjam dana dengan atasan Pemohon. Pada akhirnya dana tersebut tertipu dan Penipunya Kabur hingga saat ini pemohon sudah menindaklanjuti Pengaduan kepada yang berwajib. Sehingga sampai saat ini Pemohon masih menanggung hutang kepadaatasan Pemohon. 4.8 Kejadian butir 4.7. diatas sudah pemah terjadi pada tahun 2009, begitulah Termohon selalu memaksakan kehendak bilamana ada kemauan, dan itu tidak ditimbang apakah Pemohon sanggup atau tidak, dan bilamana tidak dituruti Termohon selalu marah-marah. Untuk memenuhi hasrat Termohon akhirnya Pemohon mencari pinjaman, baik dana tunai maupun logam mulia (Emas), dan pada akhirnya tidak menjadi PNS di Banyuasin, dana Rp150,000.000,- dapat dikembalikan, tetapi Pemohon mengalami kerugian Rp 8,000.000,- lebih, untuk ini Pemohon hanya bilang "Yang sudah-sudah, untuk pelajaran kito, jangan diulangi lagi, aku ni dakatek duit" Hingga sampai saat ini yang menjadi penyesalan Pemohon dan ini selalu terjadi, bilamana Pemohon sedang dilanda kesusahan baik dalam mencari nafkah maupun dalam suatu urusan, Termohon tidak pemah tergugah hatinya untuk iba ataupun kasihan dan atau menahan sedikit saja hasrat marah atas sesuatu tuntutan yang dipaksakan terhadap Pemohon Karena keadaan Pemohon dalam keadaan susah. 4.9 Bahwa pada hari Minggu, tanggal 12 Januari 2014, jam 09.20 WIB, telah


terjadi pertengkaran, hal ini bermula termohon bilang kepada pemohon, bahwa termohon mau ke Kertapati menghadiri pemikahan tetangga orangtuanya, yang bemama Wandi, pemohon bilang titip saja (pemohon tidak mengizinkan termohon menghadiri undangan tersebut), termohon bilang "titip dengan siapa?" jawab pemohon "telpon keluarga di Kertapati, tolong talangi dana, nanti diganti, wandi itukan nikah yang kedua Kali, Kan minggu tadi sudah ke kertapati (hari minggu tanggal 29 Desember 2013 Pemohon dan Termohon beserta anak-anak menghadiri anak Kak Budi tetangga orang tua Termohon, dan Termohon menginap di rumah orangtuanya sampai hari Kamis tanggal 2 Januari 2014)" Termohon tetap memaksa, harus pergi, dan meminta dana untuk amplop, akhimya Pemohon menuruti kemauan Termohon dengan memberikan uang sebesar Rp. 50.000,- selanjutnya Termohon minta kepada Pemohon untuk diantarkan ke Kertapati, dan Termohon bilang mau menginap di rumah orangtuanya, untuk inilah Pemohon tidak menuruti kemauan Termohon untuk mengantarkan ke Kertapati, akhimya Termohon

marah-marah

sehingga

menghujat-hujat

keluarga,

Pemohon, hal seperti ini terulang terus, dan Pemohon sudah tidak tahan dengan hal seperti ini, yang selalu memaksakan kehendak disertai marah-marah dan menghujat-hujat keluarga Pemohon. 4.10 Bahwa pada hari Kamis tanggal 20 Maret 2014, sekitar jam 19,15 WIB Pemohon baru sampai rumah pulang kerja, didapati Termohon dengan muka cemberut dan mendiamkan Pemohon, walaupun Pemohon mengajak senda gurau tetap didiamkan Termohon, Pemohon bingung


dan dalam hati berkata "apo dio yo salahku?", pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 Termohon bilang di waktu Pemohon akan berangkat kerja "aku nak ke kertapati, bawaklah kunci" tidak ada Kata-Kata pamit atau izin,biasanya kalau ke kertapati tidur di Sana, Minggu sore pulang. Pada hari Kamis tanggal 27 Maret 2014,Pemohon masih didiamkan tanpa tegur sapa dari Termohon,dan Pemohon diam saja,berarti Pemohon sudah didiamkan oleh Termohon selama 7 (tujuh) hari, dan sekitar jam 09.58 WIB,terjadi pertengkaran bahwa Termohon pada tiap-tiap Sabtu akan pulang kekertapati dan menginap, disini Pemohon selaku suami merasa benar-benar dilecehkan oleh Termohon Karena Termohon selalu berbuat begitu hann memberitahu, bukan minta izin,dan

kejadian

lama

terulang

kembali

yaitu;

keluarga

Pemohon;dihujat-hujat oleh Termohon,Pemohon menyadari dengan sepenuh hati dan dengan kesadaran bahwa Pemohon tidak sanggup dan tidak mampu untuk menyadarkan Termohon untuk tidak melibatkan keluarga Pemohon,masalah ini berlangsung selama Pemohon

berumahtangga

denganTermohon,bilamanaTermohon

marsh dengan Pemohon, maka keluarga Pemohon dihujat..hujat. 4.11. Bahwa pada hari Senin tanggal 22 Desember 2014, sekitar jam 09.30 WIB terjadi yang kesekian Kali pertengkaran, bermula pada hari Sabtu tanggal 20 Desember 2014,sekitar jam 09.10 Termohon bilang mau ke Kertapati tidur disana, padahal sabtu sebelumnya sudah ke Kertapati dan tidur disana, pada keesokan harinya; Minggu sore sekitar jam16.40 wib Termohon pulang; baru sampai rumah Termohon bilang;"kak


Nawi,aku tadi kondangan tempat lek Kijo menyunatkan anaknya, tadi aku mengamplopin 100.000,- ganti…..! dengan nada ketus, setiap Kali uangnya terpakai selalu secepatnya minta ganti,(Pemohon sendiri tidak tahu kalau ada acara tersebut/tidak diberi tahu), Pemohon merasa bingung dalam hati; kok terlalu berhitung, padahal kalo tidak ada uang siapa yang kasih..?, dan lagi kok tidak menunggu apa nanti, selanjutnya Pemohon bilang: “kamu nie kalo duit terpakai langsung ganti-ganti, nak marah pulo….kageklah…..dak tau aku lagi buntu, listrik samo banyu belu bayar dak tau nian”, Pemohon tinggalkan untuk menghindari pertengkaran, keesokan harinya tanggal 22 Desember 2014

seperti

tersebut

diatas(4.11),sambil

menyetrika

pakaian,

Termohon marah-marah yang inti dasarnya Pemohon belum memberi uang 100.000 tersebut sehingga keluarga Pemohon kembali dihujathujat,dan ini Pemohon terpancing emosi sehingga terjadi pertengkaran. Ada satu perkataan Termohon antara lain; "kagek nak nuntut (cerai) dak jadi. . , dak berani, . . (dengannadamengejekPemohon)padahal dari usia pernikahan 2 (dua) tahun Pemohon rasakan sudah tidak tahan berumah tangga dengan Termohon, tapi Pemohon pertahankan demi anak,Permohon betul-betul merasa terhina sehingga Pemohon Mengajukan Permohonan Cerai Talak ini, 4.12.Dari setiap Kali kejadian percekcokan dan itu terlalu sering terjadi,Pemohon

sudah

tidak

sanggup

membina,

menasehati,

mengingatkan dan mengarahkan Termohon untuk menjadi isteri yang berbakti, Tidak ada kedamaian didalam rumah tangga Pemohon, hari-


hari selalu diisi kehati-hatian dan ketakutan di hati pemohon supaya tidak terjadi benturan dengan Termohon dan itu selalu saja gagal, selalu Terjadi pertengkaran.Pemohon sudah tidak tahan lagi bilamana Termohon ada keinginan selalu dipaksakan dengan marah-marah,dan Pemohon sudah tidak bisa menerima kalau keluarga Pemohon dihujathujat terus,untuk ini Pemohon berketetapan hati untuk menceraikan Termohon ke Pengadilan AgamaPalembang Berdasarkan dalil-dalil diatas, Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Palembang dalam hal ini Maje|is Hakim Yang Mulia, memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan, .memberi izin kepada Pemohon untuk ikrar menjatuhkan talak terhadap Termohon dihadapan sidang Pengadilan

Agama

Kelas I A Palembang; 3. Menetapkan biaya perkara sesuai ketentuan yang berlaku; Atau bila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa dalam surat penetapan tertanggal 08 Januari 2015 Ketua Majelis Hakim telah memerintahkan Jurusita Pengganti pengadilan Agama Palembang untuk memanggil pihak-pihak yang berperkara agar menghadiri persidangan; Bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, Pemohon dan Termohon telah hadir menghadap sendiri di persidangan;


Bahwa Majelis Hakim telah memberikan nasehat seperlunya kepada Pemohon dan Termohon agar dapat rukun kembali, ternyata dapat diterima oleh Pemohon dan ia menyatakan mencabut perkara ini; Bahwa segala sesuatu yang terjadi dipersidangan telah dicatat dalam berita acara pemeriksaan perkara ini; Bahwa Penggugat menyatakan tidak ada lagi yang akan disampaikan dan mohon putusan; TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon sebagaimana terurai diatas; Menimbang, bahwa Pemohon dimuka persidangan menyatakan mencabut perkara ini, telah rukun kembali dengan Termohon;

Menimbang, bahwa karena pencabutan tersebut belum memasuki kepada materi

jawaban dari Termohon, maka pencabutan tersebut tidak perlu meminta

persetujuan dari Termohon, dan oleh karena itu akan dikabulkan untuk dicabut oleh Pemohon;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon;

Mengingat segala peraturan perundang-undangan dan hukum syara yang berlaku serta berkaitan dengan perkara ini;


MENETAPKAN 1. Menyatakan permohonan Pemohon perkara Nomor 0017/Pdt.G/2015/PA.Plg yang terdaftar pada Pengadilan Agama Palembang tanggal 02 Januari 2015 telah dicabut; 2. Membebankan Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp301.000 ,( tiga ratus satu ribu rupiah Demikian penetapan ini dijatuhkan berdasarkan musyawarah Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 26 Februari 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 8 Rabiulakhir 1436 H, oleh Hakim Pengadilan Agama Palembang yang terdiri dari Djauhari, S.H. sebagai Hakim Ketua Majelis serta Dra. Laila Amin, S.H. dan Dra. Hj. Nadimah sebagai Hakim-Hakim Anggota serta diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota serta Sopendi, SH sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon;

Ketua Majelis

Djauhari, S.H. Hakim Anggota

Hakim Anggota

Dra. Laila Amin, S.H.

Dra. Hj. Nadimah Panitera Pengganti

Sopendi, SH


Perincian Biaya Perkara : 1.

Pendaftaran

: Rp.

30.000,-

2.

Biaya Proses

: Rp.

50.000,-

3.

Panggilan Pemohon

: Rp.

70.000,-

4.

Panggilan Termohon

: Rp. 140.000,-

5.

Redaksi

: Rp.

5.000,-

6.

Materai

: Rp.

6.000,-

Jumlah

: Rp. 301.000,-


PA.Plg

Recommend Documents