PUTUSAN Nomor : 0686/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir MI, pekerjaan Pembantu rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai "Penggugat"; melawan TERGUGAT, umur 62 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan tidak bekerja, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai "Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara ; Setelah mendengarkan keterangan kedua belah pihak yang berperkara dan telah memeriksa bukti-bukti di persidangan ; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dalam surat Gugatannya tertanggal 17 April 2014 yang didaftarkan
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Pasuruan,
Nomor
:
686/Pdt.G/2014/ PA.Pas, telah mengajukan gugatan untuk melakukan cerai gugat terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 13 Juni 2003 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : XXXXXXXXX tertanggal 13 Juni 2003 yang telah dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 3 tahun 9 bulan, telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai keturunan ;
3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Juni 2006 keadaannya mulai tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa awal mula terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena Tergugat kurang peduli kepada kedua anak bawaan Penggugat dari mantan suami Penggugat yang telah meninggal dunia, akhirnya Penggugat pamit pergi bekerja menjadi TKI keluar negeri demi kepentingan masa depan kedua anak yatim tersebut. Penggugat juga telah mengirim
uang
kepada
Tergugat
untuk
membayar
hutang
biaya
keberangkatan Penggugat keluar negeri serta untuk biaya kebutuhan seharihari anak-anak Penggugat, namun Tergugat malah menghabiskan uang tersebut, bahkan ternyata Tergugat juga telah menitipkan kedua anak Penggugat kepada orangtua Penggugat ; 5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat pulang ke rumah orangtua Tergugat, sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 7 tahun ; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya sebagai suami istri; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat ; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan cq Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini yang amarnya adalah sebagai berikut : PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya ; Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat hadir sendiri di persidangan, Majelis Hakim telah mengusahakan 2
perdamaian dalam persidangan maupun melalui mediasi dengan mediator MASHURI, S.H. namun tidak berhasil, lalu dalam persidangan yang tertutup untuk umum pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat Gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; Bahwa atas Gugatan Penggugat tersebut, Tergugat memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : a. Tergugat membenarkan sebagian dalil-dalil yang disebutkan dalam gugatan Penggugat, akan tetapi alasan Penggugat mengajukan gugat cerai adalah karena Penggugat sudah memiliki laki-laki idaman lain yang bernama XXXXXXX, yang bekerja bersama Penggugat di Arab Saudi ; b. Bahwa benar antara Penggugat dan Tergugat telah hidup berpisah selama 7 tahun ; c.Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat, akan tetapi jika Penggugat tetap memaksa untuk menceraikan Tergugat, maka Tergugat menuntut tebusan sebesar Rp. 50.000.000, 00 (lima puluh juta rupiah) ; Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut Penggugat menyampaikan Replik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya dan tidak bersedia memenuhi tuntutan Tergugat tersebut, karena Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat. Dan atas Replik tersebut Tergugat menyampaikan duplikya secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawabannya ; Bahwa
untuk
meneguhkan
dalil
Gugatannya,
Penggugat
telah
mengajukan bukti surat berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan nomor : XXXXXXXXX tanggal 13 Juni 2003, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P ; Bahwa disamping bukti surat, Penggugat juga mengajukan 2 orang saksi masing-masing yaitu: 1. SAKSI 1, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan jualan, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat ;
3
b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 3 tahun 9 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan c. Bahwa sekitar tahun 2006 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang disebabkan Tergugat kurang peduli kepada kedua anak bawaan Penggugat dari mantan suami Penggugat yang telah meninggal dunia, akhirnya Penggugat pamit pergi bekerja menjadi TKI keluar negeri demi kepentingan masa depan kedua anak yatim tersebut. Penggugat juga telah mengirim uang kepada Tergugat untuk membayar hutang biaya keberangkatan Penggugat keluar negeri serta untuk biaya kebutuhan sehari-hari anakanak Penggugat, namun Tergugat malah menghabiskan uang tersebut, bahkan ternyata Tergugat juga telah menitipkan kedua anak Penggugat kepada orangtua Penggugat ; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat pulang ke rumah orangtua Tergugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 7 tahun; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka ; 2. SAKSI 2, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan tambang timah, tempat kediaman di Sampang, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai paman Penggugat ; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 3 tahun 9 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan c. Bahwa sejak tahun 2006 antara Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan Tergugat kurang peduli kepada kedua anak bawaan Penggugat dari mantan suami Penggugat yang telah meninggal dunia, akhirnya Penggugat pamit pergi bekerja menjadi TKI keluar negeri demi kepentingan masa depan kedua anak 4
yatim tersebut. Penggugat juga telah mengirim uang kepada Tergugat untuk membayar hutang biaya keberangkatan Penggugat keluar negeri serta untuk biaya kebutuhan sehari-hari anak-anak Penggugat, namun Tergugat malah menghabiskan uang tersebut, bahkan ternyata Tergugat juga telah menitipkan kedua anak Penggugat kepada orangtua Penggugat ; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat pulang ke rumah orangtua Tergugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 7 tahun; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka ; Bahwa dalam persidangan Tergugat juga mengajukan 2 orang saksi masing-masing yaitu: 1. SAKSI 1 TERGUGAT, umur 59 tahun, agama Islam, pekerjaan jualan ikan, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat ; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 3 tahun 9 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan c. Bahwa saksi mendengar dari istri saksi yang bekerja di Saudi bahwa Penggugat mempunyai hubungan dengan laki-laki lain bernama Sholeh di Saudi ketika Penggugat bekerja sebagai TKW di Saudi ; d. Bahwa akibat perselisihan antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 7 tahun; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka ; 2. SAKSI 2 TERGUGAT, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang ojek, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
5
a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat ; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 3 tahun 9 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan c. Bahwa saksi mendengar dari istri saksi yang bekerja di Saudi bahwa Penggugat mempunyai hubungan dengan laki-laki lain bernama Sholeh di Saudi ketika Penggugat bekerja sebagai TKW di Saudi ; d. Bahwa akibat perselisihan antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 7 tahun; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka ; Bahwa bukti-bukti tersebut sebagian telah dibenarkan oleh Penggugat dan Tergugat dengan penjelasan secukupnya ; Bahwa Penggugat dan Tergugat mencukupkan dengan keterangannya tersebut dan sudah tidak akan mengajukan sesuatu apapun, dengan mengajukan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Penggugat tetap pada gugatan dan Repliknya dan Tergugat tetap pada jawaban dan Dupliknya ; Bahwa selanjutnya untuk menyingkat uraian dalam putusan ini ditunjuk segala sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini; PERTIMBANGAN HUKUM DALAM KONPENSI: Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa Majelis Hakim dan Mediator Pengadilan secara langsung telah berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa pertama-tama berdasarkan pengakuan Tergugat dan juga sebagaimana ternyata dalam surat bukti (P.) yang ternyata telah memenuhi syarat sebagai alat bukti yang sah, maka harus dinyatakan terbukti, bahwa Penggugat dan Tergugat telah terikat dalam perkawinan sah;
6
Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pengakuan
Tergugat
yang
dihubungkan dengan kesaksian para saksi tersebut di atas yang dibenarkan Tergugat dan Penggugat dapat dikemukakan adanya fakta-fakta persidangan sebagai berikut ; Bahwa dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat kurang peduli kepada kedua anak bawaan Penggugat dari mantan suami Penggugat yang telah meninggal dunia, akhirnya Penggugat pamit pergi bekerja menjadi TKI keluar negeri demi kepentingan masa depan kedua anak yatim tersebut. Penggugat juga telah mengirim uang kepada Tergugat untuk membayar hutang biaya keberangkatan Penggugat keluar negeri serta untuk biaya kebutuhan sehari-hari anak-anak Penggugat, namun Tergugat malah menghabiskan uang tersebut, bahkan ternyata Tergugat juga telah menitipkan kedua anak Penggugat kepada orangtua Penggugat; Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut sekarang antara Penggugat dan Tergugat telah berpsiah selama 7 tahun; Bahwa dari pihak keluarga serta orang dekat dengan para pihak berperkara tersebut ternyata sudah tidak dapat mendamaikan mereka lagi; Menimbang, bahwa kegagalan Majelis, Mediator dan saksi-saksi dalam mengupayakan perdamaikan Penggugat dan Tergugat, memberikan petunjuk bahwa Penggugat sudah sangat tidak senang kepada Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan peristiwa yang telah diuraikan di atas, membuktikan bahwa keserasian dan perdamian dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak terwujud sebagaimana yang dikehendaki oleh jiwa pasal 1 Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan antara Penggugat dengan Tergugat tidak ada harapan akan hidup rukun kembali dalam rumah tangga mereka, sehingga percerian adalah merupakan jalan keluar yang dipandang lebih baik sebagaimana maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi : Artinya
:
Menghindari
kerusakan
harus
didahulukan
daripada
menarik
kemaslahatan ; Menimbang, bahwa dengan demikian maka gugatan Penggugat telah terbukti
beralasan
Pemereintah
sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) Peraturan
Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum 7
Islam serta dengan memperhatikan pula qaul ulama fiqih dalam kitab Ghayatul Marom yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim yaitu : Artinya : Jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka Hakim boleh menjatuhkan talak suami tersebut ; Menimbang,
sebagaimana
pertimbangan
tersebut
di
atas,
dan
berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I Nomor : 266 K/AG/1993 tanggal 25 Juni 1994 jo. Nomor : 534 K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996 jo. Nomor 44 K/AG/1999 tanggal 19 Februari 1999, dapatlah diambil kaidah hukum bahwa apabila alasan perceraian berupa perselisihan dan pertengkaran telah terbukti, maka permohonan perceraian dapat dikabulkan tanpa perlu melihat yang
salah
dan
atau
siapa
yang
siapa
menjadi penyebab terjadinya perselisihan
pertengkaran, oleh karena itu Majelis Hakim mengabulkan gugatan
Penggugat ; Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah cerai gugat yaitu yang berkehendak untuk bercerai adalah Penggugat (isteri) dan sebelumnya antara Penggugat dengan Tergugat belum pernah bercerai, berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka talak yang dijatuhkan Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) adalah talak satu ba’in sughra ; Menimbang, bahwa tentang tuntutan Tergugat berupa uang tebusan cinta ( iwadl ) sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah ) oleh karena Penggugat hanya sanggup mengembalikan mahar perkawinan sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah ) dan Tergugat tidak mau menerimanya dan sesuai dengan ketentuan pasal 148 ayat (6) KHI, maka gugatan cerai Penggugat tersebut diperiksa dan diputus sebagai perkara biasa, sedangkan permintaan uang tebusan Tergugat tersebut dapat dianggap sebagai rekonpensi dan akan dipertimbangkan dalam Rekonpensi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka gugatan cerai Penggugat dapat dikabulkan dengan tanpa iwadl; Menimbang, bahwa berdasar ketentuan pasal 84 Undang-Undang No.7 tahun 1989 dan perubahan kedua dengan Undang – Undang No. 50 Tahun 2009, dimana tempat perkawinan dan tempat kediaman Penggugat dan Tergaugat sama – sama di wilayah Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan, 8
maka Majelis memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan putusan kepada Pegawai Pencatat Nikah kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; DALAM REKONPENSI: Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Penggugat Rekonpensi adalah sebagaimana disebutkan di atas ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi pada pokoknya menggugat uang tebusan perceraian ( iwadl ) sebesar Rp. 50.000.000, 00 (lima puluh juta rupiah) kepada Tergugat Rekonpensi, dengan alasan Penggugat Rekonpensi masih mencintai Tergugat Rekonpensi ; Menimbang, bahwa sebagaimana telah dijelaskan dalam Konpensi, bahwa Tergugat Rekonpensi tidak bersedia memenuhi tuntutan Penggugat Rekonpensi dan hanya sanggup mengembalikan mahar perkawinan sebesar Rp. 10.000, 00 (sepuluh ribu rupiah ) kepada Penggugat Rekonpensi, akan tetapi Tergugat Rekonpensi tidak mau menerimanya; Menimbang, bahwa sebagaimana gugatan Rekonpensi Penggugat yang menuntut uang ganti rugi kesenangan (iwadl) sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah ), maka Majelis mempertimbangkan bahwa dalam perkara a quo adalah perkara cerai gugat yang bukan ta’lik talak dan berdasarkan bukti surat (P) ternyata Penggugat Rekonpensi tidak mengucapkan ta’lik talak serta gugatan rekonpensi Penggugat tidak berdasarkan hukum apalagi selama dalam perkawinan Penggugat Rekonpensi tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai suami yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan sehari – hari Tergugat Rekonpensi sehingga Tergugat Rekonpensi bekerja sebagai TKW di Arab Saudi ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 148 ayat (6) KHI menyebutkan bahwa
dalam hal tidak terjadi kesepakatan tentang besarnya uang tebusan
(iwadl) Pengadilan Agama memeriksa dan memutus sebagai perkara biasa; Menimbang, bahwa didalam Buku II Mahkamah Agung RI tahun 1998 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan halaman 224 juga ditegaskan bahwa besarnya uang tebusan ( iwadl ) dari suami kepada isteri sebagai ganti kesediaan suami menjatuhkan lalaknya kepada istri tidak 9
boleh melebihi besarnya mahar atau barang-barang yang telah diberikan suami kepada istri, tidak termasuk besarnya nafkah dan biaya hidup sehari-hari yang telah diberikan suami kepada istri sebagai tanggung jawab suami kepada istri ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 148 KHI dan Pedoman dalam Buku II tersebut, Majelis berpendapat bahwa oleh karena tidak ada kesepakatan tentang besarnya uang tebusan, dan ternyata besarnya uang tebusan tersebut melebihi besarnya mahar perkawinan dan Penggugat Rekonpensi tidak pernah memberikan uang atau barang sebesar yang digugat tersebut kepada Tergugat Rekonpensi, lagi pula
sebab-sebab terjadinya perpecahan rumah tangganya
sehingga Tergugat Rekonpensi mengajukan gugatan cerai tersebut bukan dari ulah Tergugat Rekonpensi, maka gugatan Penggugat Rekonpensi tersebut patut ditolak ; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI: Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 (1) Undang-Undang No.7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat Konpensi / Tergugat Rekonpensi; Mengingat pasal-pasal dalam perundang-undangan No, 4 Tahun 2004 UndangUndang No.1 Tahun 1974 dan Undang-Undang No.7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 serta Kompilasi Hukum Islam yang bersangkutan dengan perkara ini ; MENGADILI DALAM KONPENSI : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; DALAM REKONPENSI : -
Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi;
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :
10
-. Membebankan kepada Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 241.000, 00 (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 16 Juni 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 18 Saya’ban 1435 H, oleh Hakim Pengadilan Agama Pasuruan yang terdiri dari Hj. SITI AISYAH, S.Ag sebagai Ketua Majelis dan SLAMET, S.Ag., S.H. serta Drs. MOH. HOSEN, S.H. sebagai Hakim-Hakim Anggota, putusan mana oleh Hakim tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Drs. YUMRONI, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat ;
Hakim Anggota
Ketua Majelis
SLAMET, S.Ag., S.H.
Hj. SITI AISYAH, S.Ag
Hakim Anggota
Drs. MOH. HOSEN, S.H.
Panitera Pengganti
Drs. YUMRONI, S.H.
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Biaya Proses Biaya Panggilan Redaksi Biaya Meterai Jumlah
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
30.000,00 50.000,00 150.000,00 5.000,00 6.000,00 241.000,00
11