PA.Ntn

PUTUSAN Nomor: 43/Pdt.G/2012/PA.Ntn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Talak dalam perkara yang diajukan oleh:

PEMOHON, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan Tukang Kayu, bertempat kediaman di Natuna, selanjutnya disebut sebagai Pemohon;

MELAWAN

TERMOHON, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, bertempat kediaman semula di Natuna, selanjutnya disebut sebagai Termohon;

Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara; Setelah mendengarkan keterangan Pemohon di persidangan; Setelah memeriksa alat bukti tertulis dan mendengarkan keterangan 2 (dua) saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Pemohon mengajukan permohonannya tertanggal 05 Maret 2012 yang telah terdaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan register perkara nomor: 43/Pdt.G/2012/PA.Ntn, yang dalil-dalilnya berbunyi sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon adalah suami sah Termohon, menikah pada hari Jum'at tanggal 11 Februari 2011 M. bersamaan dengan tanggal 30 Sya'ban 1414 H. sebagaimana

termuat

dalam

Duplikat

Kutipan

Akta

Nikah

Nomor:

028/DN/III/2012 tertanggal 05 Maret 2012, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna;

Hal 1 dari 9 hal Perkara No:43/Pdt.G/2012/PA.Ntn

2. Bahwa Pemohon dan Termohon menikah atas dasar suka sama suka, dan pada saat menikah Pemohon berstatus bujang dan Termohon berstatus gadis; 3.

Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama di Desa Sumberkarya Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat selama 8 tahun kemudian pindah ke rumah orang tua Pemohon di Selemam selama 2 tahun kemudian pindah lagi ke Bengkayang Kalimantan Barat selama 6 tahun kemudian pindah ke Desa Selemam selama 5 bulan;

4. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon telah bergaul sebagaimana layaknya suami istri dan sudah dikaruniai anak sebanyak 4 (empat) orang: 1 orang perempuan dan 3 orang laki-laki yang 2 (dua) orang ikut Pemohon yaitu; ANAK I umur 16 tahun dan ANAK IV umur 6 tahun dan 2 (dua) orang lagi ikut dengan neneknya di Bengkayang yaitu; ANAK 2 umur 12 tahun dan ANAK III umur 10 tahun; 5. Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah berjalan selama 18 tahun dan berjalan harmonis selama lebih kurang 13 tahun,kemudian setelah itu antara Pemohon dengan Termohon mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan: -

Bahwa Termohon tidak mau mengikuti Pemohon untuk tinggal di Selemam Kec. Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna dan masih memaksa ikut dengan orang tua Termohon di Bengkayang;

-

Bahwa Termohon juga cemburu kepada Pemohon memiliki wanita idaman lain;

-

Bahwa Termohon kurang mau melayani Pemohon dalam hal hubungan suami istri;

-

Bahwa Termohon dalam kurang memperhatikan Pemohon dalam kebutuhan sehari-hari;

-

Bahwa Termohon selalu memaksakan kehendaknya dan suka mengambil keputusan sendiri tanpa bermusyawarah dengan Pemohon;

6. Bahwa puncak pertengkaran dan perselisihan antara Pemohon dan Termohon terjadi pada tahun 2010 yang dipicu masalah ekonomi yang menyebabkan Pemohon dan Termohon pisah ranjang; 7. Bahwa permasalahan rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah pernah diusahakan upaya damai oleh orang tua Pemohon dan orang tua Termohon dan juga pernah diusahakan upaya damai oleh Ketua RT, namun tidak berhasil; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Pemohon berkeyakinan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat dipertahankan lagi dalam membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah dan jalan yang


terbaik untuk mengakhiri krisis rumah tangga ini adalah dengan jalan perceraian, oleh karena itu Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan putusan sebagai berikut: Primer: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Natuna; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; Subsider: Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya; Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon hadir di persidangan sedangkan Termohon tidak pernah hadir di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya, sedangkan Termohon telah dipanggil dengan cara yang sah dan patut berdasarkan relaas panggilan perkara nomor: 43/Pdt.G/2012/PA.Ntn tanggal 12 Maret 2012, tanggal 05 April 2012 dan tanggal 19 April 2012; Bahwa Ketua Majelis telah berusaha mendamaikan dengan cara menasehati Pemohon agar hidup rukun kembali dengan Termohon namun tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan penjelasan sebagai berikut: -

Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis sejak tahun 2010 karena Termohon tidak mau melayani Pemohon untuk berhubungan suami istri, dan sejak akhir tahun 2011 antara Pemohon dan Termohon tidak pernah lagi melakukan hubungan suami istri;

-

Bahwa permasalahan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pernah dilakukan upaya damai oleh orang tua Pemohon dan orang tua Termohon serta aparat desa setempat pada tanggal 07 Maret 2012, tetapi tidak berhasil; Bahwa

untuk

meneguhkan

dalil

permohonannya,

Pemohon

telah

mengajukan bukti tertulis berupa 1 (satu) lembar fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor: 028/DN/III/2012 tanggal 05 Maret 2012 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna. Setelah bukti surat tersebut diperiksa dan dicocokan sesuai dengan aslinya, dan telah dinazagelend oleh Pejabat Pos yang berwenang dengan


materai cukup dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna, selanjutnya disebut bukti (P.1); Bahwa selain alat bukti tertulis tersebut Pemohon juga telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut: Saksi I. SAKSI PERTAMA, umur 58 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Tani Perkebunan, bertempat kediaman di Natuna, dihadapan persidangan memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: -

Bahwa saksi kenal dengan Pemohon sejak Pemohon kecil dan saksi kenal dengan Termohon sejak Termohon menikah dengan Pemohon;

-

Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami istri, menikah pada tahun 1994;

-

Bahwa setahu saksi sebelum menikah, Pemohon berstatus jejaka dan Termohon berstatus perawan;

-

Bahwa setahu saksi dari pernikahan Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 4 (empat) orang anak, 3 (tiga) orang anak tinggal bersama Termohon dan 1 (satu) orang anak tinggal bersama Pemohon;

-

Bahwa setahu saksi setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di Desa Selemam, kemudian Pemohon dan Termohon pindah ke Kalimantan, lalu Pemohon dan Termohon kembali tinggal di Desa Selemam;

-

Bahwa setahu saksi ketika Pemohon dan Termohon tinggal di Desa Selemam rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

-

Bahwa setahu saksi dari keterangan Pemohon dan Termohon yang sering mengadu kepada saksi, Pemohon mengatakan bahwa penyebab rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan antara Pemohon dan Termohon tidak sepaham, Pemohon mengatakan tidak bisa tinggal di Kalimantan karena Pemohon tidak mempunyai pekerjaan di Kalimantan sedangkan Termohon mengatakan tidak tahan tinggal di Desa Selemam dan memilih kembali ke Kalimantan;

-

Bahwa saksi pernah melakukan upaya damai kepada Pemohon dan Termohon ketika Pemohon dan Termohon 3 (tiga) kali datang ke rumah saksi dan terakhir permasalahan rumah tangga Pemohon dan Termohon diusahakan damai di Kantor Desa Selemam, tetapi tidak berhasil; Bahwa atas pertanyaan Ketua Majelis, Pemohon menyatakan menerima dan

tidak keberatan atas keterangan saksi pertama tersebut;


Saksi II. SAKSI KEDUA, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani Perkebunan, bertempat kediaman di Natuna, dihadapan persidangan memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: -

Bahwa saksi kenal dengan Pemohon sebagai saudara sepupu saksi dan saksi kenal dengan Termohon sejak Termohon menikah dengan Pemohon;

-

Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami istri, saksi hadir pada saat Pemohon dan Termohon menikah pada tahun 1994 di Kalimantan;

-

Bahwa setahu saksi dari pernikahan Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 4 (empat) orang anak;

-

Bahwa setahu saksi setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di Kalimantan lebih kurang 4 (empat) bulan, kemudian Pemohon dan Termohon pindah ke Desa Selemam;

-

Bahwa setahu saksi ketika Pemohon dan Termohon tinggal di Desa Selemam rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, saksi pernah mendengar Pemohon dan Termohon bertengkar sebanyak 3 (tiga) kali;

-

Bahwa setahu saksi antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sejak 1 (satu) bulan yang lalu, Termohon yang meninggalkan rumah kediaman bersama;

-

Bahwa setahu saksi krisis rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pernah didamaikan oleh keluarga Pemohon dan keluarga Termohon, tetapi tidak berhasil; Bahwa selanjutnya Pemohon menyatakan menerima dan tidak keberatan atas

keterangan saksi kedua tersebut dan Pemohon menyatakan tidak lagi mengajukan sesuatu apapun dan mohon putusan; Menimbang, bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan perkara ini telah termuat dan turut dipertimbangkan dalam putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan surat permohonan Pemohon serta keterangan 2 (dua) orang saksi di persidangan bahwa Pemohon bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Natuna, yang merupakan yuridiksi Pengadilan Agama Natuna,


oleh karena itu Pengadilan Agama berwenang mengadili perkara ini oleh karenanya permohonan Pemohon telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana pada pasal 4 ayat (1) dan pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa Termohon tidak pernah hadir dalam persidangan, sedangkan Termohon telah dipanggil dengan cara sah dan patut, terbukti dengan relaas panggilan perkara nomor: 43/Pdt.G/2012/PA.Ntn tanggal 12 Maret 2012 dan, tanggal 05 April 2012 dan tanggal 19 April 2012, maka sesuai pasal 149 ayat (1) RBg. perkara tersebut dapat diputus dengan tanpa hadirnya Termohon (Verstek); Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasehati Pemohon agar mau mengurungkan niatnya untuk bercerai dan membina kembali rumah tangga dengan Termohon, sebagaimana yang diatur oleh pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo pasal 31 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, tentang Pengadilan Agama, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa alat bukti P.1 yang dijadikan bukti oleh Pemohon tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka Majelis Hakim dapat menerima sebagai alat bukti yang berkekuatan Hukum Pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 yang dikuatkan dengan keterangan Pemohon dan keterangan saksi-saksi terbukti Pemohon dan Termohon telah dan masih terikat dalam suatu perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa meskipun Termohon telah dipanggil secara sah dan patut akan tetapi tidak hadir, maka Majelis Hakim berpendapat ketidakhadiran Termohon dianggap mengakui dalil permohonan Pemohon; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan sedangkan karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, untuk menghindari adanya kebohongan dan kesepakatan cerai antara Pemohon dan Termohon, maka tetap diperlukan adanya saksi-saksi dari Pemohon; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi pertama dan saksi kedua, yang menerangkan bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi pertengkaran terus-menerus disebabkan antara Pemohon dan Termohon sudah tidak sepaham lagi, Pemohon tidak bisa tinggal di Kalimantan karena Pemohon tidak mempunyai pekerjaan di Kalimantan sedangkan Termohon tidak mau tinggal di


Desa Selemam bahkan antara Pemohon dan Termohon pernah diupayakan damai di Kantor Desa namun tidak berhasil, berdasarkan keterangan tersebut Majelis Hakim berkeyakinan bahwa antara Pemohon dan Termohon tidak mungkin lagi untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, sebagaimana yang diatur oleh pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, tentang perkawinan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mendengarkan keterangan saksisaksi Pemohon sehingga telah jelas bagi Majelis Hakim tentang telah terjadinya pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon dan telah sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 134 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon dan keterangan Pemohon serta keterangan saksi-saksi, telah ditemukan fakta-fakta di persidangan sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami istri yang sah dan telah dikaruniai 4 (empat) orang anak; 2. Bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis lagi sejak tahun 2010 disebabkan: 

Bahwa Termohon tidak mau tinggal bersama Pemohon di Desa Selemam;



Bahwa antara Pemohon dan Termohon dalam segala hal sudah tidak sepaham lagi;



Bahwa Termohon sudah tidak mau melayani Pemohon lagi dalam hal hubungan suami istri;

3. Bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pernah diupayakan damai, baik oleh keluarga Pemohon dan keluarga Termohon maupun melalui kepala Desa dimana Pemohon dan Termohon bertempat tinggal namun tidak berhasil; Menimbang, berdasarkan fakta-fakta tersebut Majelis Hakim berkeyakinan bahwa antara Pemohon dan Termohon tidak bisa lagi untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, sebagaimana yang diatur oleh pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, tentang perkawinan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil hukum Islam dari Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi:

‫ﺳﻣﯾﻊ ﻋﻠﯾم‬

‫وان ﻋزﻣوا اﻟطﻼق ﻓﺎن‬

Artinya: Dan jika mereka ber’azam (bertetap hati) untuk menjatuhkan talak, maka sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim sepakat dalam musyawarah majelis bahwa permohonan Pemohon dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI 1. Menyatakan Termohon telah dipanggil secara sah dan patut untuk hadir menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan Verstek; 3. Memberikan izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Natuna; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara yang hingga saat ini dihitung sebesar Rp 401.000,-(empat ratus satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Rabu tanggal 25 April 2012 M, bersamaan dengan tanggal 03 Jumadil Akhir 1433 H. oleh kami DAHRON, S. Ag.,M. SI. sebagai Ketua Majelis, SUDARMAN S. Ag. dan MUNAWAR KHALIL, S.HI masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. ISHAK sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon;


Ketua Majelis,

DAHRON, S. Ag., MSI. Hakim Anggota I

Hakim Anggota II

SUDARMAN, S.Ag.

MUNAWAR KHALIL, S.HI. Panitera Pengganti,

Drs. ISHAK

Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran

Rp.

30.000,-

2 Biaya Proses

Rp.

50.000,-

3. Biaya Panggilan

Rp.

300.000,-

4. Biaya Sumpah

Rp.

10.000,-

5. Biaya Redaksi

Rp.

5.000,-

6. Biaya Materai

Rp.

6.000,-

Jumlah

Rp.

401.000,-

(empat ratus satu ribu rupiah)


PA.Ntn

Recommend Documents