PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013
PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI LINGKAR KAMPUS UNIVERSITAS PADJADJARAN KEC. JATINANGOR KAB. SUMEDANG
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013
1
1.
Pendahuluan
Fokus dan sasaran akhir dari berbagai kegiatan pembangunan adalah manusia, dengan kualitas kehidupan yang harus terus lebih baik dari waktu ke waktu, melalui pencapaian penguasaan atas sumber daya (pendapatan untuk mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat) dan meningkatkan pendidikan (kemampuan baca tulis dan keterampilan untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat dan kegiatan ekonomi). Parameter tersebut dikenal sebagai Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan sebuah negara/daerah kepada kategori negara/daerah maju, negara/daerah berkembang atau negara/daerah terbelakang, selain itu IPM digunakan untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Barat dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Sebagai propinsi terdepan dari Ibukota Jakarta, pencapaian tersebut masih harus terus dipacu, karena sangat tidak pantas Propinsi Jawa Barat masih kalah tingkat IPM - nya dari beberapa propinsi di pulau Jawa bahkan Sumatera. IPM Provinsi Jawa Barat tahun 2012 sebesar 73,19 poin, dengan pencapaian indikator komposit pada indeks pendidikan mencapai 82,75 poin, indeks kesehatan mencapai 72, 67 persen dan indeks daya beli 64,17 persen. Salah satu kabupaten yang mampu memberikan kontribusi baik pada angka IPM Jawa Barat adalah Kabupaten Sumedang, dimana Kecamatan Jatinangor berada. Indeks Pembangunan Manusia Sumedang tahun 2011 telah mencapai angka diatas rata-rata Jawa Barat (72,29), yaitu 72,67, dengan kontribusi indeks Pendidikan 83,04, indeks Kesehatan 70,87 dan indeks daya beli 64,33. Dari angka-angka tersebut, tampaknya fokus perhatian harus lebih tertuju pada upaya peningkatan daya beli dan perbaikan kesehatan tanpa mengesampingkan terhadap aspek pendidikan. Kecamatan Jatinangor merupakan kawasan pendidikan dimana lokasi Perguruan tinggi UNPAD, STPDN, IKOPIN dan ITB berada. Sebagai kawasan pendidikan, pembangunan fisik di Jatinangor tumbuh sangat pesat, sebagai bentuk fasilitasi bagi para pendatang yang terkait langsung dengan pendidikan. Berbagai aktivitas pembangunan fisik yang terus berjalan dengan agresif, tampaknya tidak sejalan dengan pencapaian kesejahteraan masyarakatnya. Manfaat pembangunan tersebut lebih banyak dinikmati oleh kalangan penduduk pendatang, dibandingkan penduduk lokal. Bila hal ini terus berlangsung, dikhawatirkan muncul dampak negatif yang lebih parah, yang pada akhirnya dapat mengganggu kelancaran proses pendidikan di kawasan Jatianangor. Oleh karena itu, 2
Universitas Padjadjaran sebagai perguruan tinggi dengan populasi mahasiswa terbanyak di kawasan Jatinangor sejak awal kepindahan ke Jatinangor terus dan akan terus memberikan kontribusi dan perhatiannya pada upaya perbaikan sosial-ekonomi masyarakat setempat. Sebagai langkah nyata dari kebijakan tersebut, Program Hibah Pengabdian kepada Masyarakat UNPAD 2013 seluruhnya wajib diselenggarakan untuk memperbaiki dan mempercepat perwujuduan IPM masyarakat Jatinangor. 2.
Kerangka Konsepsional Pengabdian kepada Masyarakat
Salah satu tugas pokok seorang dosen adalah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, beberapa aturan hukum yang mendasarinya antara lain : 1.
Undang-undang No 29 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, seperti tertuang dalam bab II pasal 3, yang menyatakan bahwa :
“ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa” 2.
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 1999 bab II pasal 2 ayat 1b, tentang tujuan perguruan tinggi, antara lain untuk :
….” Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional”….Selanjutnya pada pasal 3 ayat 4 menyatakan bahwa ….”Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat”….. Menurut rumusan “Kebijakan Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Perguruan Tinggi, Dirjen Dikti, dikemukanan bahwa :
pengertian pengabdian kepada
masyarakat adalah pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni langsung pada masyarakat secara melembaga melalui metodologi ilmiah sebagai tanggungjawab luhur perguruan tinggi dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat sehingga dapat mempercepat tujuan pembangunan nasional, khususnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan martabat kemanusiaan. Tujuan tersebut dicapai dengan cara membantu pengembangan kemampuan masyarakat supaya secara mandiri dapat mengatasi masalahnya. Artinya program pengabdian kepada masyarakat harus mampu mempercepat proses peningkatan kemampuan sumberdaya manusia supaya selalu sesuai dengan tuntutan dinamika pembangunan.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus mencakup pengertian sebagai berikut (Margono, 1986) : 3
1.
Pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi produk yang secara langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hasil-hasil penelitian yang berupa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni harus sudah dalam bentuk yang siap dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
2.
Penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknolgi dan seni sebagai produk yang perlu diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Upaya penyebarluasan ini dapat melalui publikasi, penyuluhan, percontohan, peragaan dan sebagainya.
3.
Penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, secara benar dan tepat oleh masyarakat sesuai dengan situasi masyarakat dan tuntutan pembangunan. Azas efisiensi dan efektivitas perlu dijadikan tolok ukur.
4.
Pemberian bantuan keahlian kepada masyarakat dalam mengidentifikasi masalah yang dihadapi serta mencari alternative pemecahannya dengan menggunakan pendekatan ilmiah.
5.
Pemberian jasa pelayanan professional kepada masyarakat dalam berbagai bidang permasalahan yang memerlukan penangannan secara cermat dengan menggunakan keahlian yang belum dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan, terutama untuk masalah yang bersifat mendesak dan darurat.
Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selayaknya berlandaskan pada azas-azas sebagai berikut (Ismaun, 1986) : 1.
Azas Kelembagaan : program kegiatan harus dilaksanakan secara melembaga, dengan tatanilai, norma, dan pengorganisasian yang dianut oleh PT sebagai satu kesatuan sistem, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2.
Azas Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah : Landasan idiil dan filosofis Pancasila, epistemologis, etika ilmu pengetahuan, seharusnya menjiwai serta menjadi motivasi untuk mengamalkan IPTEKS yang telah dikembangkan di PT sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Niat dan motivasi murni untuk mengabdi kepada masyarakat, merupakan landasan pengamalan IPTEKS, bukan karena kepentingan pribadi atau mencari keuntungan.
3.
Azas Kerjasama : Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat oleh PT sesungguhnya merupakan upaya bersama antara PT dan masyarakat (mitra), kerjasama ini dijiwai dengan semangat gotongroyong, dan kekeluargaan yang saling menunjang dan saling menguntungkan, sehingga hasilnya bermanfaat bagi masyarakat dan bagi PT mampu memberikan penguatan untuk proses pembelajaran dan penguatan IPTEKS ke depan.
4.
Azas Kesinambungan :
Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh PT sebaiknya dilakukan secara sadar, berencana, sistematis, terpadu, 4
tearah dan berkesinambungan. Oleh karena itu tidak dilakukan hanya sekali terus ditinggalkan, tapi merupakan program dalam jangka waktu tertentu, terencana, dimana perubahannya dapat diukur, diikuti, dipantau menyangkut kemajuan, kendala dan hambatannya. Dengan demikian tingkat keberhasilannya dapat dievaluasi menyangkut proses, hasil akhir serta dampaknya. 5.
Azas Edukatif dan Pengembangan : Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh PT harus mencerminkan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga ilmiah, bukan lembaga pembangunan. Palaksanaannya bersifat membantu masyarakat, penanggungjawab dan pelaksana pembangunan, tidak mengambil alih tugas dan tanggungjawab masyarakat serta aparat-aparat pembangunan, serta tidak serba member kepada masyarakat. Dalam hal ini, azas edukatif dan pengembangan harus diperhatikan, karena tujuan pengabdian kepada masyarakat oleh PT bersifat membantu untuk mengembangkan kemampuan masyarakat agar mampu mandiri dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi dalam pembangunan.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh PT diarahkan pada perubahan apa yang ingin diwujudkan pada pihak khalayak sasaran. Oleh karena itu, terlebih dahulu harus dilakukan analisis situasi khalayak sasaran, sehingga masalah dan kebutuhannya dapat diidentifikasi secara jelas.
Artinya pelaksanaan kegiatan nantinya
dapat diselenggarakan secara efektif dan efisien.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh PT pada dasarnya merupakan upaya penyebaran inovasi, yang dikuasai PT kepada berbagai stake holdernya/masyarakat dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi masyarakat tersebut. Dalam prosesnya, penyebaran inovasi di masyarakat tidak semudah membalikan telapak tangan, karena berbagai variabel terlibat di dalamnya, mulai dari kondisi sasaran / masyarakat, cara penyampaian, kualifikasi inovasinya serta kondisi penyampainya. Suatu inovasi akan cepat atau lambat diterima oleh sasaran sangat ditentukan oleh pandangan sasaran terhadap inovasi bersangkutan, terdapat 5 faktor sifat inovasi dari sudut pandang sasaran, yang mempengaruhi laju inovasi tersebut untuk diterima sasaran yaitu : 1. Keuntungan Relatif : Tingkatan suatu ide baru dianggap lebih baik dari ide-ide sebelumnya. 2. Kompatabilitas : Sejauhmana suatu inovasi dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu dan kebutuhan penerima. 3. Kompleksitas (kerumintan inovasi) : Tingkatan dimana inovasi relatif sulit untuk dimengerti atau digunakan. 4. Triabilitas : Tingkatan suatu inovasi dapat dicoba 5
5. Obsevabilitas : Tingkatan dimana inovasi hasilnya dapat dilihat oleh orang lain Variabel-variabel tersebut sangat penting untuk dipertimbangkan oleh pemilik ide menjadi inovasi “from idea to invention, from invention to innovation. Dengan demikian mentranformasikan invensi sebagai output penelitian skala laboratorium harus diupayakan penyesuaian dengan kondisi masyarakat sasaran.
Keputusan masyarakat sasaran untuk menerima atau menolak inovasi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : sistem sosial masyarakat, variabel penerima, sifat inovasi, serta akan melalui suatu proses, dimulai dari pengenalan, persuasi, keputusan sampai dengan konfirmasi sebelum akhirnya menerima atau menolak. Dalam proses menerima (adopsi) juga ada kemungkinan mengadopsi secara berkesinambungan atau diskontinu. Demikian pula pada masyarakat yang menolak pada awal inovasi tersebut diperkenalkan bisa saja yang bersangkutan akan menerima tapi terlambat atau tetap menolak. Sehubungan dengan itu, proses pendampingan dalam jangka waktu tertentu akan sangat penting dilakukan baik untuk menjaga kesinambungan adopsi maupun untuk meraih pengadopsian
yang
terlambat.
Dalam
ilustrasi
sederhana
proses
tersebut
dapat
digambarkan sebagai berikut : Ilustrasi 1. Paradigma Proses Keputusan Inovasi
Peradigma Proses Keputusan Inovasi Terus Mengadopsi ADOPSI Variabel Penerima
SALURAN
1. Sifat-sifat pribadi (a.l. sikap umum terhadap perubahan)
Diskontinuasi 1. Ganti yang baru 2 . Kecewa
2. Sifat-sifat social (a.lk ekosmopolitan). 3. Kebutuhan Nyata Terhadap Inovasi.
PENGENALAN I
PERSUASI II
KEPUTUSAN III
KONFIRMASI IV
4 .Dan Sebagainya Sistem Sosial 1 . Norma-norma system 2 . Toleransi terhadap penyimpangan 3. Kesatuan komunikasi
Pengadopsian terlambat Ciri-ciri Inovasi dalam pengamatan penerima 1. Keuntungan relative 2 . Kompatibilitas
MENOLAK Tetap menolak
3 . Kompleksitas 4. Trialabilitas 5 . Observabilitas
------------------------------------------------------------------------------------- PERJALANAN WAKTU -------------------------------------------------------------------------
6
3.
Lokasi Program
Program Hibah Pengabdian kepada Masyarakat UNPAD tahun 2013 harus dilaksanakan terfokus di wilayah lingkar kampus Universitas Padjadjaran Kecamatan Jatinangor Sumedang. 4.
Tujuan
Tujuan Program Hibah Pengabdian kepada Masyarakat adalah: a.
Membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang lebih mandiri secara ekonomi;
b.
Membentuk/mengembangan kelompok masyarakat yang lebih mandiri dalam bidang kesehatan.
c.
Membentuk/mengembangkan kelompok masyarakat yang lebih mandiri dalam bidang pendidikan.
Melalui perbaikan ketiga sektor kehidupan tersebut diharapkan kualitas kehidupan masyarakat Jatinangor akan bergerak ke arah yang lebih baik. 5.
Kriteria dan Pengusulan
Kriteria dan persyaratan umum pengusulan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat UNPAD adalah: a.
Jangka waktu pengabdian dilakukan selama 3,5 bulan.
b.
Jumlah anggota pelaksana maksimum 4 orang, terdiri dari ketua dan 3 orang anggota. Disarankan salah seorang anggota berkualifikasi Guru Besar (Profesor). Ketua Pelaksana yang sudah mendapatkan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat dalam Program KKNM-PPMD Integratif atau Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Hibah Dikti (Mono atau Multi tahun) pada tahun 2013 tidak diperkenankan menjadi Ketua Pelaksana pada skema ini.
c.
Dana pengabdian maksimum sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah),
d.
Tiap pengusul hanya boleh mengusulkan satu usulan pada skema ini baik sebagai ketua maupun sebagai anggota.
e.
Usulan pengabdian kepada masyarakat (hard copy) dibuat dalam rangkap 5 (lima), kemudian disimpan dalam CD menjadi satu file dalam format pdf dengan ukuran maksimum 5 MB (20 halaman) dan diberi nama Nama Ketua Pelaksana. Proposal (hardcopy dan softcopy) dikirim ke Sub Bag Program LPPM UNPAD, Gd Rektorat UNPAD Lt 4 Kampus UNPAD Jatinangor.
f.
Proposal disampaikan ke LPPM UNPAD paling lambat tanggal 20 September 2013. 7
6.
Sistematika Usulan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat UNPAD
Usulan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika sebagai berikut.
a. HALAMAN SAMPUL (Lihat Lampiran) b. HALAMAN PENGESAHAN (Lihat Lampiran) c. DAFTAR ISI d. RINGKASAN (maksimum satu halaman)
Kemukakan tujuan dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan dan ditulis dengan jarak satu spasi.
8
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan analisis situasi yang mencakup hal-hal berikut : jelaskan aspek sosial, budaya, pendidikan, religi, kesehatan, mutu layanan atau kehidupan bermasyarakat. Ungkapkan seluruh masalah yang dihadapi saat ini (pilih : bidang Kesehatan, bidang Ekonomi, bidang Pendidikan). Ungkapkan potensi (SDM dan SDA : fisik dan hayati) di lokasi pengabdian yang dapat dimanfaatkan/bermanfaat untuk membantu mempercepat pencapaian tujuan. Ungkapkan juga potensi kelembagaan yang dapat dijadikan mitra kegiatan. Usahakan permasalahannya bersifat spesifik, konkret serta benar-benar merupakan permasalahan prioritas masyarakat mitra.
BAB 2. TARGET DAN LUARAN Tuliskan jenis luaran yang akan dihasilkan sesuai dengan rencana kegiatan baik dalam aspek produksi maupun manajemen usaha (atau dua aspek utama). Jika luaran berupa produk/model atau barang atau jasa, sertifikat dan sejenisnya, nyatakan juga spesifikasinya. Target dan luaran yang ingin dicapai harus terukur dengan baik apakah hanya untuk mengubah pengetahuan, sikap atau perilaku sasaran. Tentu saja suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat akan lebih baik bila pasca kegiatan/program, masyarakat sasaran mampu berubah ke arah kondisi masyarakat dengan kualitas kehidupan yang lebih baik.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan kegiatan menjelaskan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan, memuat hal-hal berikut ini : Identifikasi kondisi riil / spesifik masyarakat sasaran : a. Nyatakan persoalan prioritas mitra dalam aspek sosial, budaya, religi, mutu layanan atau kehidupan bermasyarakat. b. Justifikasi pengusul bersama masyarakat mitra dalam menentukan persoalan prioritas yang disepakati bersama untuk diselesaikan selama pelaksanaan program. Permasalahan bersifat spesifik, konkrit serta benar-benar merupakan permasalahan prioritas mitra. c. Uraikan metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan masyarakat mitra, program yang telah disepakati bersama untuk seluruh aspek dalam kurun waktu realisasi program. d. Uraikan metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan sosial, budaya, religi dan lain-lain yang telah disepakati bersama dengan tujuan untuk perbaikan kondisi ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat. e. Uraikan prosedur kerja untuk mendukung realisasi metode yang ditawarkan. f. Tuliskan rencana kegiatan yang menunjukkan langkah-langkah solusi atas persoalan pada seluruh aspek yang akan diselesaikan. g. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program. 9
BAB 4. KELAYAKAN TIM PELAKSANA KEGIATAN Dalam bagian ini harus dijelaskan jenis kepakaran yang diperlukan dalam menyelesaikan seluruh persoalan atau kebutuhan masyarakat mitra, dan nyatakan siapa pakarnya masingmasing.
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN Dana Hibah Pengabdian kepada Masyarakat untuk setiap kegiatan sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah), dirinci sesuai kebutuhan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilaknasakan. Bantuan pendanaan untuk peralatan kepada masyarakat mitra tidak diijinkan untuk keperluan yang tidak produktif serta tidak relevan dengan kegiatan. 5.1.
Anggaran Biaya
Justifikasi anggaran disusun rinci dan dilampirkan sesuai dengan format pada Lampiran 1. Ringkasan anggaran biaya yang diajukan terdiri dari : 1
Honorarium (Maks. 30%)
2
Bahan habis pakai dan peralatan
3
Perjalanan (termasuk biaya seminar hasil hasil) (Maks. 15%)
4
Lain-lain: publikasi, laporan, lainnya sebutkan Jumlah
5.2.
Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan disajikan dalam bentuk diagram dengan rincian waktu mingguan, serta rician aktivitas yang relevan.
Lampiran-lampiran Proposal 1. Lampiran 1. Rincian Pembiayaan Kegiatan 2. Lampiran 2. Peta Lokasi dan alamat tempat kegiatan 3. Lampiran 3. Surat Kesediaan tokoh kunci masyarakat mitra 4. Lampiran 4. CV dan Track Record kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari masing-masing pelaksana, harus ditandatangani oleh masing-masing pelaksana.
10
Lampiran (Contoh Halaman Sampul)
PROPOSAL HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013
JUDUL KEGIATAN
PROGRAM PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI LINGKAR KAMPUS UNIVERSITAS PADJADJARAN KEC. JATINANGOR KAB. SUMEDANG
LOGO UNPAD
Ketua Pelaksana Anggota Pelaksana 1 Anggota Pelaksana 2 Anggota Pelaksana 3
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013
11
Halaman Pengesahan Proposal Hibah Pengabdian kepada Masyarakat UNPAD 2013 Judul Kegiatan Lokasi Kegiatan
: :
Ketua Pelaksana : a. Nama (lengkap dan gelar) b. NIP / NIDN c. Jab. Fungsional / Pangkat/Gol. d. Spesifikasi Keahlian e. Fakultas f. No HP/ Alamat Rumah
: : : : : :
Anggota Pelaksana 1: a. Nama (lengkap dan gelar) b. NIP / NIDN c. Jab. Fungsional / Pangkat/Gol. d. Spesifikasi Keahlian e. Fakultas f. No HP/ Alamat Rumah
: : : : : :
Anggota Pelaksana 2: a. Nama (lengkap dan gelar) b. NIP / NIDN c. Jab. Fungsional/Pangkat/Gol. d. Spesifikasi Keahlian e. Fakultas f. No HP/ Alamat Rumah
: : : : : :
Anggota Pelaksana 3: a. Nama (lengkap dan gelar) b. NIP / NIDN c. Jab.Fungsional / Pangkat/Gol. d. Spesifikasi Keahlian e. Fakultas f. No HP/ Alamat Rumah
: : : : : :
Lama Kegiatan Biaya Kontribusi pihak lain
: 3,5 bulan : Rp : in kind............................ In cash Rp............................ Jatinangor, ............... Ketua Pelaksana
Mengetahui/Menyetujui Dekan Fak......................... Ttd dan Cap
Ttd
Nama Jelas NIP/NIDN
Nama Jelas NIP/NIDN Menyetujui Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof. Dr. Wawan Hermawan NIP/NIDN
12