PENYIMPANGAN SYIAH 1. Aqidah Syirik, menisbatkan sifat Ilahiyah kepada imam mereka seperti pemilik dunia akherat, rob bumi. 2. Aqidah Bada‘, yaitu keyakinan bahwa Allah mengetahui sesuatu setelah sebelumnya tidak mengetahuinya. 3. Aqidah Raj'ah yaitu kembali hidup sesudah mati sebelum hari kiamat 4. Aqidah Taqiyyah, suatu perkataan dan perbuatan yang dilakukan tidak sesuai dengan keyakinan, untuk menghindari bahaya yang mengancam jiwa, harta, atau kehormatan. 5. Aqidah Kema'suman Para Imam 6. Para imam mereka ma'sum (terjaga dari kesalahan dan dosa) serta mengetahui ilmu ghaib. 7. Para imam lebih utama dari para nabi dan rasul, dan mereka memiliki kedudukan yang tidak bisa dicapai oleh malaikat dan para rasul. 8. Aqidah Syi'ah Tentang al-Qur'an (Al-Kafi I/239): "Mushaf Fatimah itu ada dan tebalnya tiga kali lipat al-Qur'an kita, dan di dalamnya tidak ada satu huruf pun yang sama dengan al-Qur'an kita." • Aqidah Kota Najaf Dan Tanah Karbala • Orang Syi'ah meyakini bahwa Najaf, Karbala, dan Qum sebagai tanah haram, karena terdapat kuburan para imam mereka. • Tanah Karbala, menurut orang syi'ah, lebih utama daripada Ka'bah. • Nikah Mut'ah dan Keutamaannya • Nikah mut'ah menjadi dasar ajaran syi'ah, siapa mengingkarinya kafir. • Menikah mut'ah sekali akan menjadi ahli surga. • Orang yang meninggal dan belum pernah menikah mut'ah, akan datang di hari kiamat dalam kondisi buntung. • Derajat orang yang menikah mut'ah sekali seperti Husain, dua kali seperti Hasan, tiga kali seperti Ali, dan tiga kali seperti Rasulullah SAW. • Penilaian Syi'ah Terhadap Selainnya (Khususnya Ahlus Sunnah) Orang bukan syi'ah adalah buta mata dan hati, terlaknat, sesat dan menyesatkan, murtad, kafir o Pandangan Syi'ah Terhadap Ahlus Sunnah: • Syi'ah memandang halal harta dan darah Ahlus Sunnah, lebih kafir daripada Yahudi dan Nasrani. • Wanita Syi'ah tidak boleh dinikahkan dengan laki-laki Ahlus Sunnah, karena ia kafir. • Sumber Ajaran Syi'ah : Ajaran syi'ah dibangun di atas Al-Qur'an dan as-sunnah sesuai dengan versi mereka dan dibangun di atas menyelisihi Ahlus Sunnah. • Dalam Ibadah : 1). Mereka memiliki adzan yang berbeda. Yaitu dengan tambahan syahadat menjadi empat, kalimat Hayya 'Ala Khairil 'Amal sesudah hai'alatain, dan lainnya. 2). Bersedekap membatalkan shalat, kecuali karena lupa atau taqiyyah. 3) Mengucapkan amiin sesudah membaca al Fatihah membatalkan shalat, kecuali karena lupa atau taqiyyah. 4) Tidak shalat maghrib kecuali sesudah bertebarannya bintang-bintang.
Tags: dunia islam, vote Prev: Tata Cara Shalat Jenazah Next: Syeikh Dr. Yusuf al Qaradhawi memperingatkan pengaruh Syi'ah di negara-negara Muslim Sunni dan menganggap ancaman berbahaya
SEKILAS DATA SYIAH DI INDONESIA http://maulana2008.multiply.com/journal/item/155 Mar 11, '09 10:16 AM for everyone SYIAH MERUPAKAN ANCAMAN YANG SAMA BESARNYA SEPERTI ANCAMAN ZIONIS BAGI UMAT ISLAM, OLEH KARENA ITU, PERLU BAGI KITA UNTUK MENGETAHUI SEJAUH MANA PERAN DAN PENYEBARAN MEREKA DI TENGAH-TENGAH KITA, AGAR KITA SELALU WASPADA DAN BERHATI-HATI TERHADAP BAHAYA DAN MAKAR YANG KELAK SENANTIASA MEREKA LAKUKAN TERHADAP UMAT ISLAM. BERIKUT DATA-DATA SYIAH DI INDONESIA YANG UNTUK SAAT INI BISA KAMI HIMPUN DAN INSYA ALLAH DATA INI AKAN SENANTIASA KAMI UPDATE DI LAIN KESEMPATAN. SEKILAS DATA SYIAH DI INDONESIA http://maulana2008.multiply.com/journal/item/155
DAFTAR YAYASAN AGAMA SYI'AH DI NUSANTARA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA YAYASAN Yayasan Fatimah Tazkia Sejati Yayasan Al Mahdi Yayasan Al Muntazar Yayasan Madina Ilmu Shaf Muslimin Indonesia IPABI Yayasan Insan Cita Islamic Center Jakarta Al Yayasan Asshodiq Pengajian Ummu Abiha Pengajian Al Bathul Yayasan Babul Ilmi Pengajian Haurah MPII FAHMI (Forum Alumni Yayasan Azzahra Yaysan Al Jawad Yayasan Muttahhari Majlis Taklim Al Idrus Yayasan Fatimah Yayasan Al Kadzim Yayasan Al Baro'ah Yayasan 10 Muharrom Majlis Ta'lim Annur Yayasan As Shodiq IPABI Yayasan As Salam YAYASAN Al Mukarromah MT Al Jawad
ALAMAT YAYASAN JL. Batu Ampar III No.14 Condet Jakarta Timur, 13520 Patra Kuningan IX No.6 Kuningan Jakarta Selatan Jakarta Utara Komp Taman Kota Blok E7/43 Kembangan Utara, Jakarta Barat Sawangan, Parung, Depok Cawang Bogor Jl Lontar 4 No.9 Menteng Atas Jaksel Jl Tebet Barat II No 8, Tebet, Jaksel, Indonesia 12810 Jl Penggilingan No 16 A, RT01/07 Jakarta Timur Jl Pondok Hijau VI No.26 Pondok Indah Jakarta Selatan 12310 Jl Clilitan Kecil, Jaksel Jl Taman Karmila, Blok F3/15 Jatiwaringin Asri, Pondok Gede Jl Kampus I Sawangan Depok Jl Condet Raya 14 condet Jaktim 13520 Jl. Fatimah 323 Depok Jl. Dewi Sartika Gg.Hj.M.Zen No 17, RT.007/05, Cawang 3, Jakarta Timur Gegerkalong Girang, No 92 Bandung 40015 Jl Kampus II No 32 Kebaktian Kiaracondong 40282 Rt 04/01 Cipaisan, Purwakarta Jl Kartini Raya No 11/13, Cirebon 45123 Gg Lenggang IV-66 Blok H, Bumi Resik Panglayungan, Tasikmalaya JL Chincona 7 Pangalengan Bandung Jl Otista No 21 Tangerang Jabar Jl Plesiran 44 Bandung 40132 PO BOX 509 Bogor Jabar Jl Raya Maja Utama 25 Majalengka Jabar Jl Cimuncang No 79 Bandung Jabar Jl Kebun Gedang 80 Bandung 40274 Jl Raya Timur No 321 Singaparna Tasikmalaya Jabar
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
Yayasan al Mujtaba Yayasan Saifik Yayasan Al Ishlah Yayasan Al-Aqilah Yayasan Dar Taqrib Al Hadi Yayasan Al Amin Yayasan Al Khoirat Yayasan Al Wahdah Yayasan Rausan Fikr Yayasan Al Mawaddah Yayasan Al Mujtaba (BP Yayasan Safinatunnajah Yayasan Al Mahdi Majlis T'lim Al Alawi Yayasan Al Muhibbiin Yayasan Attaqi Yayasan Azzhra Yayasan Ja'far Asshodiq Yayasan Al Yasin Yayasan Itrah Yapisma Yayasan Al Hujjah Yayasan Al Kautsar YAPI Yayasan AL Hasyim Yayasan Al Qoim FAJAR Al-Iffah Yayasan BabIlm
Jl Walangi No 82 Kaum Purwakarta Jabar Jl Setiabudi Blok 110 No 11A/166 D Bandung, Jawa Barat DRS Ahmad M.Ag Jl Pasar Kramat No 242 Ps Minggu Cirebon, Jabar Jl. Eksekusi EV No. 8 Komp. Pengayoman, Tangerang 15118 Banten - Indonesia Jl KH Yasin 31A PO BOX 218 Jepara Jawa Tengah Pekalongan 51123 , PO BOX 88, Giri Mukti Timur II/1003/20, Semarang Jawa Tengah Jl Pramuka 45, RT 05/06 Bangsri Jepara Demak Jateng Desa Prampelan, Rt 02/04 No 50 Kec Sayung, Jateng Metrodanan, 1/1 no 81 Ps Kliwon, Solo Jateng Jl Kaliurang Km 6, Gg Pandega Reksa No 1B Yogyakarta Jl Baru I Panaruban, Rt 02/03 Weleri, Kendal Jateng Jl Pasar I/59, Wonosobo Jateng Jl Pahlawan, Wiropati 261, Desa Pancur wening Wonosobo Jateng Jl. Jambu No.10, Balung, Jember Jawa Timur 68161 Jl Cokroaminoto III/254, Probolinggo Jawa Timur Jl. Kh Hasan No.8, Probolinggo, Jawa Timur Kedai Hijau, Jl. RA Kartini No.7 Pandaan Pasuruan Jatim Sidomulyo II No 38, Bululawang Malang Jawa Timur Jl KH Asy'ari II/1003/20 Bondowoso Jawa Timur 68217 Jl. Wonokusumo Kulon GG 1/No.2 Surabaya PO BOX 2112, Jember Jawa Timur Jl. Pulusari I/30, Blimbing, Malang Jawa Timur Jalan Sriwijaya XXX/5 Jember Jawa Timur Jl.Arif Margono 23 A, Malang Jawa Timur Jl Pandaan Bangil, Kenep Beji, Pasuruan Jatim Jl Menur III/25A Surabaya Jl Sermah Abdurrahman No 43, Probolinggo Jawa Timur Jl. Trunojoyo IX / 17 Jember Jl. KH. Wahid Hasyim 55 Jember 68137. Jawa - Timur Telpon : 0331483147 PO. BOX : 232
Yayasan al-Kisa' Jl. Taeuku Umar Gg. Sesapi No. 1 Denpasar Bali Al-Hasyimi Toko al-Kaf Nawir Jl. Selaparang 86 Cakranegara Lombok Yayasan Al Islah Kopm Panakkukang Mas II Bloc C1/1 Makasar 90324 Yayasan Paradigma Jl Sultan Alaudin no 4/lr 6 Yayasan Fikratul Hikmah Jl Sukaria I No 4 Makasar 90222 Yayasan Sadra Makasar Yayasan Pinisi JL Pontiku, Makassar, Sulsel Yayasan LSII JL Veteran Selatan, Lorong 40 No 60 Makasar Yayasan Lentera Jl. Inspeksi Pam No. 15 Makassar Yayasan Nurtsaqolain Jl Jendral Sudirman No 36A Palopo Sulsel Belakang Hotel Buana Yas Shibtain Jl Rumah Sakit no 7 Tanjung Pinang Kep Riau Yayasan Al Hakim Pusat Perbelanjaan Prinsewu, Bolk B Lt2, Lampung Selatan 35373 Yayasan Pintu Ilmu Jl Kenten Permai, Ruko Kentan Permai No.7 Palembang 30114 Yayasan Al Bayan Jl Dr. M. Isa 132/795 Rt 22/8 Ilir Palembang Yayasan Ulul Albab Jl Air Bersih 24 D Kutabelang Loksumawe Aceh Yayasan Amali Jl. Rajawali. Komp. Rajawali I No. 7 Medan 20122 Kumail Jl. Punai 2 No. 26 Kuto Batu Palembang Yayasan Al Muntadzar Jl Al Kahoi II no 80, Samarinda Kalimantan Selatan Yayasan Arridho Jl A Yani KM 6-7 No 59 Banjarmasin Kalimantan Selatan Us Ali Ridho Alatas Jl. Sungai Ampal No.10 Rt43/15 Sumberjo, Balikpapan, Kalimantan Madrasah Nurul Iman Selat Segawin, remu Selatan No 2 Sorong Irian Jaya http://www.syiahindonesia.com/index.php/info/lembaga-yayasan-syiah/ Sumber: Yayasan Fatimah
MAJLIS TAKLIM 1. MT. Ar-Riyahi 2. Pengajian Ummu Abiha, Pondok Indah 3. Pengajian Al Bathul, Cililitan 4. Pengajian Haurah, Sawangan 5. Majlis Taklim Al Idrus, Purwakarta 6. Majlis Ta'lim An-Nur, Tangerang 7. MT Al Jawad, Tasikmalaya 8. Majlis Ta’lim Al-Alawi, Probolinggo IKATAN 1. Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) 2. Ikatan Pemuda Ahlulbait Indonesia (IPABI), Bogor 3. HPI - Himpunan Pelajar Indonesia-Iran 4. Shaf Muslimin Indonesia, Cawang 5. MMPII, condet 6. FAHMI (Forum Alumni HMI) Depok 7. Himpunan Pelajar Indonesia di Republik Iran (ISLAT) 8. Badan KerjaSama Persatuan Pelajar Indonesa Se- Timur Tengah dan Sekitarnya (BKPPI). 9. Komunitas Ahlul Bait Indonesia (TAUBAT) LEMBAGA 1. Islamic Cultural Center (ICC), Pejaten 2. Tazkia Sejati, Kuningan 3. Al Hadi, Pekalongan 4. Al-Iffah, Jember 5. Lembaga Komunikasi Ahlul Bait (LKAB), wadah alumni qom, di motori oleh ICC Jakarta yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah Republik Islam Iran (RII). LKAB membawai Yayasan AI Munthazar, Fathimah Aqilah, Ar Radiyah, Mulla Sadra, An Naqi, Al Kubra, AI Washilah, MT Ar Riyahi dan gerakan dakwah Al Husainy. SEKOLAH ATAU PESANTREN 1. SMA PLUS MUTHAHARI di Bandung dan Jakarta 2. Pendidikan Islam Al-Jawad 3. Icas (Islamic College for Advanced Studies) – Jakarta Cabang London 4. Sekolah Lazuardi dari Pra TK sampai SMP, Jakarta 5. Sekolah Tinggi Madina Ilmu, Depok 6. Madrasah Nurul Iman, Sorong 7. Pesantren Al-Hadi Pekalongan 8. Pesantren YAPI, Bangil
PENERBIT BUKU-BUKU SYIAH 1. Lentera 2. Pustaka Hidayah 3. MIZAN 4. YAPI JAKARTA 5. YAPI Bangil 6. Rosdakarya 7. Al-Hadi 8. CV Firdaus 9. Pustaka Firdaus 10. Risalah Masa 11. Al-Jawad 12. Islamic Center Al-Huda 13. Muthahhari Press/Muthahhari Papaerbacks PENULIS-PENULIS SYIAH 1. Alwi Husein, Lc 2. Muhammad Taqi Misbah 3. O.Hashem 4. Jalaluddin Rakhmat 5. Husein al-Habsyi 6. Muhsin Labib 7. Riza Sihbudi 8. Husein Al-Kaff
14. Mahdi 15. Ihsan 16. Al-Baqir 17. Al-Bayan 18. As-Sajjad 19. Basrie Press 20. Pintu Ilmu 21. Ulsa Press 22. Shalahuddin Press 23. Al-Muntazhar 24. Mulla Shadra 25. CAHAYA
9. Sulaiman Marzuqi Ridwan 10. Dimitri Mahayana
VCD CERAMAH Lihat di http://www.duapusaka.com MAHASISWA QOM 1. Muhammad Taqi Misbah Yazdi 2. Euis Daryati, Mahasiswi S2 Jurusan Tafsir Al-Quran, Sekolah Tinggi Bintul Huda Qom. Ketua Fathimiah HPI 2006-2007. 3. Nasir Dimyati, S2 Jurusan Ulumul Quran Universitas Imam Khomeini Qom. Saat ini aktif di BKPPI. 4. Usman Al-Hadi, Mahasiswa S1 Jurusan Ulumul Quran Univ. Imam Khomeini Qom. 5. Abdurrahman Arfan, S1 Jurusan Ushul Fiqh di Jamiatul Ulum Qom, Republik Islam Iran. 6. M. Turkan, S1 Jurusan Filsafat & Irfan di Universitas Imam Khomeini Qom, Republik Islam Iran 7. Siti Rabiah Aidiah, Mahasiswi di Jamiah Bintul Huda, Qom, Jurusan Ulumul Quran. 8. Muchtar Luthfi, Ketua Umum Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) di Republik Islam Iran periode 2006-2007, Sekjen Badan Kerjasama Perhimpunan Pelajar Indonesia (BKPPI) se-Timur Tengah dan Sekitarnya.
9. Herry Supryono, Mahasiswa S1 Fiqh dan Maarif Islamiyah di Madrasah Hujjatiyah Qom, Republik Islam Iran. 10. Saleh Lapadi, asal Sorong, alumni YAPI Bangil, Sekarang menempuh S2 di Qom Iran, pimred islat (islam alternatif) 11. Afifah Ahmad, Mahasiswi S1, Jurusan Maarif Islam di Jamiatul Bintul Huda, Qom Republik Islam Iran 12. Emi Nur Hayati Ma'sum Said, Mahasiswi S2 Jurusan Tarbiyah Islamiyah & Akhlak di Universitas Jamiah Azzahra, Qom-Iran 13. A. Luqman Vichaksana S1 Jurusan Filsafat & Irfan di Universitas Imam Khomeini Qom, Republik Islam Iran 14. Ammar Fauzi Heryadi, mahasiswa Jurusan Filsafat & Irfan di Universitas Imam Khomeini Qom, Republik Islam Iran. ALUMNI QOM 1. DR. Abdurrahman Bima, Alumni dari Hawzah Ilmiah Qom, judul desertasi “Pengaruh Filsafat dalam Konsep Politik Khomeni”. 2. DR. Khalid Al-Walid, Alumnus dari Hawzah Ilmiah Qom, judul desertasi “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra” 3. Muhsin Labib, Alumnus Hauzah Ilmiah Qom, Republik Islam Iran. Kandidat Doktor Filsafat Islam di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ali Ridho Al-Habsy cucu dari Habib Ali Kwitang, tahun 1974. 5. Umar Shahab, tahun 1976 6. Syamsuri Ali 7. Jalaludin Rahmat 8. Ahmad Barakbah TENTANG QOM • Tahun 1990 ada 50 orang belajar di Qom • Tahun 1999 jumlah alumni sudah lebih dari 100 orang • Tahun 2001, 50 mahasiswa indonesia melanjutkan studi di Qom • Tahun 2004, 90 mahasiswa Indonesia melanjutkan studi di Qom MAJALAH / JURNAL 1. Majalah Syi'ar 2. Jurnal Al-Huda 3. Jurnal Al-Hikmah 4. Majalah Al-Musthafa 5. Majalah Al-Hikmah 6. Majalah Al-Mawaddah 7. Majalah Yaum Al-Quds 8. Buletin Al-Tanwir 9. Buletin Al-Jawwad 10. Buletin Al-Ghadir 11. Buletin BabIIm
RADIO / TV 1. IRIB (Radio Iran siaran bahasa Indonesia) 2. Hadi TV, tv satelite (haditv.com) 3. TV Al-Manar, Libanon, dpt diakses sejak April 2008, bekerja sama dengan INDOSAT 4. Myshiatv.com 5. Shiatv.net WEBSITE 1. http://abatasya.net 2. www.jalal-center.com 3. www.fatimah.org 4. www.icc-jakarta.org 5 www. babilm.4t.com 6. http://www.ahl-ul-bait.org 7. http://www.islammuhammadi.com/id/ 8. http://ahmadsamantho.wordpress.com 9. www.islamalternatif.net 10. ICAS (icas-indonesia.org) 11. Islamfeminis.wordpress.com 12. http://www.wisdoms4all.com/ind/ 13. Yapibangil.org 14. Alitrah.com BLOGROLL 1. Ahmad Samontho http://ahmadsamantho.wordpress.com/ 2. Anak bangsa http://umfat.wordpress.com/ 3. blog Ahlul Bait http://www.aimislam.com/links.html 4. Cahaya ISLAM http://abuaqilah.wordpress.com/ 5. cinta Rasul http://cintarasulullah.wordpress.com/ 6. Eraalquran http://eraalquran.wordpress.com/ 7. GENCAR AHLULBAYT NUSANTARA http://musadiqmarhaban.wordpress.com/ 8. Haidarrein http://haidarrein.wordpress.com/ 9. Hikmah Islam http://farterh04.wordpress.com 10. ICC http://www.icc-jakarta.com/ 11. Info syiah http://infosyiah.wordpress.com/ 12. ISLAM FEMINIS http://islamfeminis.wordpress.com/ 13. Islam syiah http://islamsyiah.wordpress.com/ 14. Jakfari http://jakfari.wordpress.com/ 15. Lateralbandung http://lateralbandung.wordpress.com/ 16. Luthfis http://luthfis.wordpress.com/ 17. Luthfullah http://luthv.wordpress.com/ 18. Ma’ashshadiqin http://comein.blogs.friendster.com/ 19. Madinah Al-hikmah http://madinah-al-hikmah.net/ 20. Nargis http://mashumah.wordpress.com/ 21. Pak Jalal http://www.jalal-center.com/ Lanjutan BLOGROLL………. 22. Ressay http://ressay.wordpress.com/ 23. Pelita zaman http://www.pelitazaman.blogspot.com/ 24. Sahib Al-Zaman http://haidaryusuf.wordpress.com/
25. Suara keadilam http://iwans.wordpress.com/ 26. TASNIM http://eurekamal.wordpress.com/ 27. Telaga Hikmah http://www.telagahikmah.org/id/index.php 28 Wahabisme http://wahabisme.wordpress.com/ 29. Musa http://musakazhim.wordpress.com/ 30. Ahlulbayt http://keluargaabi.wordpress.com/ ? Dsb, masih banyak lagi RITUAL 1. Peringatan Maulid Nabi 2. Peringatan Idul Ghadir 3. Pelaksanaan ritual Shalat Iedain 4. Pelaksanaan ritual Lailatul Qadr 5. Peringatan Asyura. 6. Taqiyah 7. Majlis Doa Kumail, malam Jumat. 8. Ghadir Khum UNIVERSITAS YANG DILINK OLEH AL-SHIA.ORG : 1. Institut Seni Indonesia Yogyakarta 2. Politeknik Negeri Jakarta 3. Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia 4. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas 5. STMIK AKAKOM Yogyakarta 6. Universitas Gajah Mada 7. Unibersitas Pembangunan Nasbional “Veteran” Jakarta 8. Universitas Airlangga 9. Brawijaya University 10. Universitas Darma Persada Jakarta 11. Universitas Gunadarma 12. Universitas Islam Indonesia 13. Universitas Muhammadiyah Jakarta 14. Universitas Negri Malang 15. Universitas Negeri Manado 16. Universitas Negeri Semarang 17. Universitas Pendidikan Indonesia 18. Universitas Pertanian Bogor 19. Institut Teknologi Nasional Malang 20. Politeknik Negeri Ujung Pandang 21. Institut Seni Indonesia Yogyakarta 22. STIE Nusantara 23. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta 24. Universitas Klabat 25. Universitas Malikussaleh 26. Universitas Negeri Makasar 27. Universitas Sriwijaya 28. UPN Veteran Jawa Timur
TENTANG IJABI ( IKATAN JAMAAH AHLUL BAIT INDONESIA) Berdiri : 1 Juli 2000 di Bandung Pendiri : DR. Jalaluddin Rachmat DR. Dimitri Mahayana dari ITB DR. Hadi Suwastio Ketua Dewan Syura : DR. Jalaluddin Rachmat Ketua Dewan Tanfidziyah : DR. Dimitri Mahayana Sekretaris umum: Emilia Az - Mayoritas pengikutnya berpendidikan tinggi serta berasal dari kalangan pribumi - Melarang pengikutnya nikah mut’ah (http://mengintip-dunia.blogspot.com/2007/11/nikah-mutah-antara-kenikmatan-dan.html)
Tahun 2008: - satu-satunya organisasi legal ahlulbait - Tersebar di 33 propinsi, 84 cabang, 145 sub-cabang, 125 kantor lokal. - Jumlah anggota sekitar 2, 5 juta anggota - Memiliki 10 sekolah gratis dan 1 klinik gratis TENTANG ISLAMIC CULTURAL CENTER JAKARTA Alamat : . Buncit Raya Kav. 35 Pejaten Barat Jakarta 12510 PO.BOX 7335 jkspm 12073 Telp.: 021-7996767 Faks.: 7996777 VISI Terwujudnya masyarakat islami yang tercerahkan spiritual dan intelektual dengan integritas tinggi dalam membuka cakrawala baru. Dewan Pendiri DR. Haidar Bagir Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat Umar Shahab, MA Direktur Syaikh Mohsen Hakimollahi MITRA 1. Departemen Agama 2. Majelis Ulama Indonesia 3. Ormas keagamaan 4. Lembaga Swadaya Masyarakat 5. Lembaga Ahlul Bait dalam dan luar negeri 6. Media massa cetak dan elektronik 7. Perguruan tinggi.
TENTANG YAYASAN AL-ITRAH Tempat : Bangil Berdiri : 1996 Latar belakang: keikhlasan tekad untuk mengenalkan Ahlulbayt Nabi saw kepada para pecintanya, serta fenomena fakumnya kajian nonformal yang membahas ilmu-ilmu Ahlulbayt di kota Bangil Pengurus Ketua:Ali Ridho Assegaf Wakil Ketua:M. Baqir Sekertaris I:Zaid Alaydrus Sekertaris II:Husein Al-Haddad Copyright: www.gerakanantisyiah.multiply.com BERITA 1.. Mukhtamar III IJABI 28 Februari - 1 Maret 2008. Tempat: Celebes Convention Center (CCC), Makassar. Peserta: 1.000 orang ahlul bait Indonesia, dan tokoh syiah Timur Tengah dan Eropa. Pembicara: Syaikh Muhammad Salak, wakil Majma’ Ahlul Bait Teheran, Ayatullah DR. Sayyed Muhammad Musawi, pimpinan ahlul bait London, Dr. Jalaluddin Rachmat Ketua Dewan Syurah Ijabi Indonesia 2. Server Terbesar Syiah Di-Hack Kelompok hacker yang beridentitas Group_Xp, tadi malam [Kamis, 18, Sep 2008] mengaku telah meng-hacker server Syiah terbesar di dunia melalui server Al-Baith [ns1.al-shia.com dan ns3.alshia.com). Dikatakan, kelompok hacker tersebut meninggalkan pesan berbahasa arab dan mengaku dari kelompok wahabi Emirat Arab. Selain itu mereka juga mengaku telah merusak semua situs-situs Syiah yang oleh mereka sebagai Rafidhah.
ULAMA RUJUKAN DI QOM Di Qom terdapat 23 ulama yang bisa menjadi rujukan untuk diikuti. Di bawah ini beberapa marja’ yang cukup terkenal di Qom. 1. Ayatullah Sayyid Ali al-Khamenei, 68 tahun. Pemimpin besar (Rahbar) ini adalah pengganti Imam Khomeini 2. Ayatullah Muhammad Imami Kasyani 3. Ayatullah al-Uzhma Syeikh Muhammad Taqi Bahjat Fumani KERJA SAMA Universitas Islam Alaudin Makasar dengan Yayasan Ahlul Bait, Iran tahun 2004 dengan program sisipan (sandwich program) kuliah tamu, bantuan buku-buku literatur Islam untuk mendukung pengkajian studi Islam.
AKIDAH MUSLIM SUNNI/AHLUSS SUNNAH WAL JAMA'AH VERSUS AKIDAH SYI'AH Assalaamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh (semoga engkau yang saya hormati dan beriman, selamat, damai sejahtera, dan semoga rahmat serta berkah Allah/Tuhan untukmu pula).
Bismillahirrahmaani rrahiim (dengan nama Tuhan, Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Inalhamdalillah nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhuu wana'udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyi'aati a'maalina mayyahdihillahu fa laa mudillalaah wa may yudihil fa hadiyalah (segala puji kepada Allah, kita memujiNya, memohon pertolongan kepadaNya, kita berlindung kepadaNya dari kejelekan diri kita dan keburukan amal perbuatan kita. "Barangsiapa yang diberi petunjuk Allah, tak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkanNya, tak ada yang dapat memberikannya petunjuk"). Asyhadu 'anlaa illaa ha illallah wa asyhadu anna Muhammadurrasululla h (saya bersaksi bahwa tiada/bukan Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah). Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'ala 'aali Muhammad (semoga salam disampaikan Allah kepada Muhammad dan keturunan Muhammad). Amma ba’du (kira-kira adalah demikian berikut ini). “Lau kaana khairan lasabaquuna ilahi (jika saja perbuatan itu baik, tentulah para sahabat telah mendahului kita mengamalkannya)” ============ ========= ========= ========= ========= ========= ======== PENDAHULUAN Pada dasarnya, secara tinjauan garis tujuan paham agamis-politis atau keKholifahan, ada dua golongan besar dalam Islam, Sunni (Ahlu Sunnah Wal Jama’ah) dan Syi’ah, kemudian timbul perkembangan telaah yang condong ke hati dan/atau pikiran, bid’ah, atau yang telah berhasil kembali ke fitrah manusia (Islam). A. AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH Sehubungan dengan itu juga timbul golongan yang kemudian populer yaitu yang disebut sebagai golongan Ahlul Hadits atau Ahlu Sunnah wal Jama’ah yang berpegang atau kembali ke Islam yang paling sesuai dengan petunjuk dan sunnah Hadits Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam. Melalui kecenderungan ini pulalah, penulisan biografi Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam dituliskan oleh Muhammad Ibnu Ishaq (wafat tahun 767 Masehi). Pada prakteknya di kemudian hari, walau dalam lingkup sesama Islam Sunni, kaum Ahlul Hadits sering bertentangan keras dengan kaum Mu’tazilah dan Syi'ah. Dan kaum Ahlul Hadits sendiri dengan pedas mengecam kekhawatiran kaum Mu’tazilah bahwa kekhawatiran mereka tersebut mengeringkan bentuk pengalaman berinteraksi dengan Tuhan dan
bahwa itu mengurangi warna ketuhanan, dengan abstraksi filsafat tanpa arti religius. Para Imam Madzhab yang empat, digolongkan sebagai Ahlul Hadits. Yang dimaksud As-Sunnah di sini adalah Sunnah Nabi, yaitu segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallamberupa perkataan, perbuatan, atau persetujuannya (terhadap perkataan atau perbuatan para sahabatnya) yang ditujukan sebagai syari’at bagi umat ini. Termasuk didalamnya apa saja yang hukumnya wajib dan sunnah sebagaimana yang menjadi pengertian umum menurut ahli hadits. Juga ‘segala apa yang dianjurkan yang tidak sampai pada derajat wajib’ yang menjadi istilah ahli fikih (lihat Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fil Aqaid wa al Ahkam karya As-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, hal. 11). As-Sunnah atau Al-Hadits merupakan wahyu kedua setelah Al Quran sebagaimana disebutkan dalam sabda Rosululloh: Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al-Qur`an dan (sesuatu) yang serupa dengannya.” -yakni AsSunnah-, (H.R. Abu Dawud no.4604 dan yang lainnya dengan sanad yang shahih, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam al-Musnad IV atau 130). Para ulama juga menafsirkan firman Alloh sebagai berikut: QS Al Baqarah ayat 129 (2:129): Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
Al-Hikmah dalam ayat tersebut adalah As-Sunnah seperti diterangkan oleh Imam As-Syafi`i, “Setiap kata al-hikmah dalam Al-Qur`an yang dimaksud adalah As-Sunnah.” Demikian pula yang ditafsirkan oleh para ulama yang lain (Al-Madkhal Li Dirasah Al Aqidah Al-Islamiyah hal. 24). Sudah menjadi kesepakatan seluruh kaum muslimin pada generasi awal, bahwa As-Sunnah merupakan sumber kedua dalam syari’at Islam di semua sisi kehidupan manusia, baik dalam perkara ghaib yang berupa aqidah dan keyakinan, maupun dalam urusan hukum, politik, pendidikan dan lainnya. Termasuk di sini adalah Hadits Qudsi, yang secara bahasa (Etimologis) , kata ا dinisbahkan kepada kata ( اسsuci). Artinya, ini adalah Hadits yang dinisbahkan kepada Dzat yang Maha suci, yaitu Alloh Ta'ala. Dan secara istilah (terminologis) definisinya adalah sesuatu (hadits) yang dinukil kepada kita dari Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam yang disandarkan beliau kepada Rabbnya. Tidak seorang pun berhak melawan As-Sunnah dengan pendapat, ijtihad maupun qiyas. Imam Syafi’i rahimahullah di akhir kitabnya, Ar-Risalah berkata, “Tidak halal menggunakan qiyas tatkala ada hadits (shahih).” Kaidah Ushul juga menyatakan, “Apabila ada hadits (shahih) maka gugurlah pendapat”, dan juga kaidah “Tidak ada ijtihad apabila ada nash yang (shahih)”. Di dalam sebuah buku berjudul "Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah" yang ditulis oleh Ustadz Yazid Jawaz berdasarkan rujukan banyak sekali Kitab tua dan masyhur, yang diterbitan Pustaka Imam Syafi'i, Jakarta; maka syarat akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah atau Sunni adalah:
• Mengakui agama Islam adalah agama yang Haq (benar) yang dibawa oleh Rosululloh Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam. • Mengakui dua kalimat syahadat. • Mengakui Rukun Islam: (1) bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan kecuali Alloh dan Muhammad adalah Rosululloh, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (3) puasa Ramadhan, dan (5) mengerjakan haji apabila mampu. • Mengakui enam rukun Iman. Iman adalah meyakini dengan hati, mengucapkannya dengan lisan dan mengamalkannya dengan anggota badan: 1. Iman kepada Alloh. 2. Iman kepada Malaikat (di antaranya Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul, Malaikat Mikail yang diserahi tugas menurunkan hujan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, Malaikat Israfil yang meniup sangkakala Kiamat dan Hari Kebangkitan makhluk, Malaikat Maut yang bertugas mencabut nyawa, Malaikat penjaga Surga dan Neraka, Malaikat yang meniupkan ruh pada janin dalam rahim pada umur 3-4 bulan, dua Malaikat yang diserahi manjaga dan menulis perbuatan manusia, dua Malaikat yang diserahi tugas menanyai mayit setelah ia dikubur, dan sebagainya). 3. Iman kepada Kitab-kitab (misalnya Al Quran yang diturunkan kepada Rosululloh Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam, Taurat,yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS, Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud AS, Shuhuf Ibrahim AS dan Musa AS, dan berbagai kitab lain yang namanya tak disebutkan di Al Quran) dan bahwa kitab-kitab itu adalah kalamullah (kalimat Alloh), bukan makhluk (sebagaimana yang diyakini kaum Mu’tazilah). 4. Iman kepada Para Rasul (manusia yang diutus kepada umatnya masing-masing, yang pertama adalah Nabiyullah Nuh, dan yang terakhir adalah Nabiyullah Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam yang diutus kepada seluruh umat manusia). 5. Iman kepada Hari Akhir (Yaumil Akhir) termasuk adanya fitnah kubur, adzab kubur, nikmat kubur, dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar, ditegakkanya Mizan (timbangan) amalan hamba Alloh, dibaukakannya catatan-catatan amal, adanya Hisab (penghitungan) , adanya al-Haudh (telaga) Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam yang paling besar dan indah, Shirath (jembatan) di atas neraka Jahannam menuju Surga, syafa’at (pertolongan) atau wasilah atau thalab Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam seijin Alloh subhanahu wa ta’ala, dan Surga serta Neraka. 6. Iman kepada Qadar (Taqdir) baik dan buruk.
• Mengimani Tauhid Rububiyyah (mentauhidkan segala yang dilakukan Alloh subhanahu wa ta’ala). • Mengimani Tauhid Uluhiyyah (mentauhidkan Alloh melalui segala pekerjaan hamba yang dengan cara itu mereka dapat mendekatkan diri ke Alloh subhanahu wa ta’ala). • Mengimani Tauhid al-Asma’ wash Shifat (mentauhidkan Alloh sesuai dengan Nama-nama maupun Sifat-sifat Alloh).
• Sepakat bahwa syirik adalah bentuk kemaksiatan terbesar terhadap Alloh subhanahu wa ta’ala. • Sepakat bahwa manusia diciptakan Alloh subhanahu wa ta’ala untuk beribadah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dan meneladani sunnah Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam. • Mengambil lahiriyah Al Quran dan As-Sunnah sebagai dasar pertama prinsip dasar Ahlus Sunnah wal Jama’ah. • Sunnah Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam untuk menafsirkan Al Quran, menguraikan, menerangkan, dan menjelaskan Nama dan Sifat Alloh. • Menetapkan sifat al-‘Uluw (ketinggian) bagi Alloh subhanahu wa ta’ala. • Mengimani adanya ‘Arsy (singgasana) Alloh subhanahu wa ta’ala dan bahwa Alloh subhanahu wa ta’ala bersemayam (istiwa’) di atas ‘Arsy. • Mengimani adanya ma’iyyah (kebersamaan) Alloh subhanahu wa ta’ala bersama makhlukNya. • Menolak keyakinan Wahdatul Wujud (keyakinan bahwa semua yang ada hany satu, yaitu Alloh subhanahu wa ta’ala) dan i’tiqad (bahwa Alloh subhanahu wa ta’ala menjelma atau hulul kepada makhlukNya) juga ittihad (Alloh subhanahu wa ta’ala menyatu dengan makhlukNya). • Mengimani an-Nuzul (turunnya Alloh subhanahu wa ta’ala ke langit dunia) pada setiap malam. • Mengakui ru’yatullah (melihat Alloh pada hari Kiamat) secara jelas • Wajib mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam serta larangan untuk Ghuluw (berlebih-lebihan dalamnya) • Mengakui Isra’ Mi’ Raj • Mengimani munculnya Imam Mahdi menjelang Kiamat Besar • Mengimani Keluarnya Dajjal dari timur Khurasan dan fitnahnya (bencananya) yang akan dibunuh oleh Nabi Isa bin Maryam AS • Mengimani turunnya Nabi Isa AS di akhir jaman setelah munculnya Dajjal meneruskan syari’at yang dibawa Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam dan membawa ketenangan, keamana, keselamatan selama 40 tahun. • Mengimani keluarnya Ya’juj dan Ma’juj di akhir jaman pada mas Isa bin Maryam AS. • Mengimani terbitnya matahari dari barat sebelum hari Kiamat. • Mengimani sesudah manusia masuk surga dan neraka tak ada lagi kematian
• Ahlu Sunnah wal Jama’ah adalah Ahlul Wasath (umat yang pertengahan di antara berbagai Firqah atau perpecahan umat) • Ahlu Sunnah wal Jama’ah berpandangan bahwa tak setiap ucapan dan perbuatan yang disifatkan nash sebagai kekufuran merupakan kekafiran besar (karena ada kekufuran besar dan ada kekufuran kecil) dan tidak boleh menjatuhkan hukum kafir kepada muslim kecuali telah ada petunjuk jelas dari Al Quran dan Hadits atas kekufurannya, namun tetap tidak menganggap halal dosanya. Dan sebagian yang dapat membatalkan keislaman seseorang adalah: - menyekutukan Alloh, - membuat perantaara antara dirinya dengan Alloh (berdoa, memohon syafa’at bertawakkal kepada mereka), - mereka yang tidak mengkafirkan orang musyrik-kafir (misalnya Yahudi, Nasrani, Majusi, orang musyrik, mulhid atau Atheis) termasuk malah membenarkan mereka, - meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna daripada Sunnah Rosululloh shalalallahu ‘alaihi wasallam, tidak senang terhadap atau membenci hal-hal yang dibawa Rosululloh shalalallahu ‘alaihi wasallam, - menghina Islam, - melakukan sihir (termasuk ash-Sharfu atau guna-guna, al-‘Athfu atau pelet, dan sebagainya), - memberikan pertolongan kepada orang kafir dan membantu mereka memerangi kaum muslimin, - meyakini bahwa manusia bebas keluar dari syari’at Nabi shalalallahu ‘alaihi wasallam, - berpaling dari agama Alloh termasuk tak mempelajari dan mengamalkannya, - syirik dalam berziarah kubur (seperti mempersembahkan suatu macam ibadah kepada ahli kubur, meminta bantuan kepadanya, menyembelih kurban untuknya, berthawaf di sekelilingnya, dan sebagainya), - orang munafiq (yang menampakkan keislaman namun menyembunyikan kekufuran dan kejahatannya, lebih jelek daripada orang kafir) dan sebagainya.
• Beriman kepada al-Wa’du (janji Alloh akan kebaikan) dan al-Wa’iid (janji ancaman tentang siksaan neraka). • Berhukum dengan hukum yang diturunkan Alloh subhanahu wa ta’ala. • Mengikuti Sunnah Rosululloh shalalallahu ‘alaihi wasallam secara lahir dan bathin • Memuliakan para sahabat rodhiyallahu ‘anhum • Membenarkan adanya karamah para Wali yang istiqomah dalam iman dan mengikuti syari’at • Tidak mendirikan Masjid di atas kuburan • Bertawassul hanya dengan asma Alloh dan sifat Alloh, juga dengan amal shalih yang dikerjakannya atau melalui do’a orang shalih yang masih hidup • Hanya melakukan tabarruk (mencari berkah) kepada yang telah ada dalilnya, misalnya tabarruk saat Lailatul Qadar, di ketiga Masjid utama Islam (Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid alAqsha), dengan air Zam-zam, atau dengan amal yang ada berkahnya seperti amal-shalil yang
dikerjakan dengan ikhlas dan ittiba’ kepada Nabi shalalallahu ‘alaihi wasallam, atau kepada yang berbentuk pribadi yang ada berkahnya (misalnya tubuh Nabi shalalallahu ‘alaihi wasallam saat masih hidup).
• Mengakui adanya sihir dan tukang sihir dan memeranginya, tidak percaya kepada dukun (kahin), tukang ramal (‘arraf), dan ‘orang pintar’. • Melarang melakukan Nusyrah (mengobati sihir dengan sihir) • Tidak mengakui adanya pengaruh ilmu Nujum (perbintangan) terhadap keadaaan manusia dan Bumi, termasuk melakukan al-Istisqa’ bil Anwa’ (menisbatkan jatuhnya hujan kepada bintang) kecuali seperti penanggalan, pengetahuan kondisi cuaca, hujan, penyebaran wabah dan sebagainya. • Tidak percaya akan Thiyarah atau Tathayyur (bernasib sial karena suatu hal) • Tidak memakai jimat (dalam bahasa Arab, “tamimah” dalam bentuk tunggal atau “tamaaim” dalam bentuk jamak) baik yang tidak bersumber dari Alquran maupun yang bersumber dari Alquran (pendapat yang lebih kuat, adalah tak memperbolehkannya) termasuk yang berupa barang, terutama dapat menjebak ketergantungan hati kepadanya, selain kepada Alloh subhanahu wa ta’ala, dan membuka pintu akan masuknya kepercayaan- kepercayaan yang rusak yang dapat menghantarkan kepada syirik. • Memperbolehkan melakukan ruqyah syar’iyyah (doa perlindungan sebagai jampi menyembuhkan orang sakit termasuk gangguan makhluk ghaib yang sesuai syari’ah). • Melakukan cinta (al-Wala’) dan benci (al-Bara’) karena Alloh subhanahu wa ta’ala • Membolehkan bermu’amalah dengan orang kafir dalam perdagangan, sewa-menyewa, jual-beli, wakaf terhadap muslim, pinjam-meminjam dengan cara menggadaikan barang, mengharamkan mereka membangun tempat ibadah di negeri muslim, dan bahwa orang dzimmi (non-muslim yang berada di negeri muslim) tak boleh diganggu selama mereka melakukan kewajiban mereka dan mematuhi perjanjina damai. • Membenci ahli hawa nafsu dan ahli bid’ah (perbuatan yang dianggap ibadah namun tak ada dasar syari’ahnya) • Menyuruh kepada yang ma’ruf, apa yang disukai Alloh dari iman dan amal shalih dan mencegah yang munkar, apa yang tidak disukai Alloh dan dilarangNya (amar ma’ruf nahi munkar) menurut syari’at • Melaksanakan ibadah dan jihad fi sabilillah (berjuang di jalan Alloh) bersama Ulil Amri (pemerintah) dan melarang memberontak terhadapnya • Berpedoman bahwa agama adalah nasihat yang baik dan dilakukan dengan cara yang baik • Ta’at kepada pemimpin kaum muslimiin selama mereka tidak meyimpang dari syari’at
• Menjaga ukhuwwah (persaudaraan) sesama mu’miniin dan persatuan umat Islam yang dibangun di atas as-Sunnah (bukan bid’ah) • Menyuruh kaum muslimiin untuk sabar dalam cobaan, bersukur ketika senang, ridha terhadap pahitnya Qadah dan Qadar • Melakukan Tashfiyah (pemurnian) dan Tarbiyah (pembinaan muslim dari dalam) • Berdakwah mengajak ke Islam dengan ilmu syar’i dan hikmah dan dimulai dengan Tauhid • Dan lain-lain Pada masa Rosululloh sholallahu ’alaihi wasallam itu, akidah (’aqiidah) seluruh umat Islam adalah satu, yaitu apa yang dicontohkan Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, yakni Islam yang dicontohkan mereka. Berbagai firqoh (perpecahan) umat Islam belum lagi terjadi. Menurut ulama, ’aqiidah (secara terminologi) yang dimaksud adalah akidah generasi pertama dari umat ini, yaitu akidah kalangan Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in serta orang-orang yang mengikuti dalam kebaikan hingga Hari Kiamat, karena berkumpul di atas kebenaran (disebutkan di buku Syarhul ’Aqiidah al-Waasithiyyah oleh Khalil Hirras). Golongan ini di kemudian hari juga dikenal sebagai Ahlu Sunnah wal Jama’ah, atau Sunni, dan mereka menempuh seperti apa yang pernah ditempuh Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat rodhiyallahu ‘anhum. Disebut Ahlus Sunnah adalah karena kuatnya mereka berpegang dan berittiba’ (mengikuti) sunnah Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya, dengan standar verifikasi yang tinggi dan ketat. Dan pengertian al-Jama’ah adalah karena mereka bersatu di atas kebenaran, tak mau berpecah-belah dalam urusan agama, berkumpul di bawah kepemimipinan para Imam (yang berpegang kepada) alHaqq (kebenaran), tidak mau keluar dari jama’ah mereka, dan mengikuti apa yang telah menjadi kesepakatan Salaful Ummah (umat yang terdahulu), disebutkan di buku Mujmal Ushull Ahlis Sunnah wal Jama’ah fil ’Aqiidah. Nama lain dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah itu, adalah juga Ahlul Hadits, atau adalah orang-orang yang ahli atau mengikuti contoh (sunnah) Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam Pengertian As-Sunnah sendiri menurut Ibnu Rajab al-Hanbali (wafat 795 H) adalah jalan yang ditempuh, mencakup di dalamnya berpegang teguh kepada apa yang dilaksanakan Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam dan para Kholifahnya yang terpimpin dan lurus berupa i’tiqad (keyakinan), perkataan, dan perbuatan. Itulah As-Sunnah yang sempurna. Oleh karena itu generasi Salaf (terdahulu) tidak menamakan As-Sunnah kecuali kepada apa saja yang mencakup ketiga aspek tersebut. Hal ini diriwayatkan dari Imam Hasan al-Bashri (wafat 110 H), Imam al-Auza’i (wafat 157 H) dan Imam Fudhail bin Iyadh (wafat 187 H).
Ahlus Sunnah wal Jama’ah dapat dikatakan juga as-Salafiyyuun karena mereka mengikuti manhaj Salafush Shalih (yang artinya adalah ”orang terdahulu yang salih”) mengikuti teladan para Sahabat rodhiyallahu ’anhum, para Tabi’in (mereka yang masih berjumpa para Sahabat namun tak berjumpa Rosululloh shalallahu ’alaihi wasallam) dan para Tabi’ut Tabi’in (mereka yang masih berjumpa para Tabi’in namun tak berjumpa para Sahabat dan Rosululloh shalallahu ’alaihi wasallam) atau pendeknya, adalah tiga generasi yang dijamin Rosululloh shalallahu ’alaihi wasallam sendiri sebagai umat yang terbaik dalam sebuah Haditsnya:
Sebaik-baik umatku adalah pada abadku ini, kemudian yang sesudahnya dan yang sesudahnya. Kemudian sesudah mereka muncul suatu kaum yang memberi kesaksian tetapi tidak bisa dipercaya kesaksiannya. Mereka berkhianat dan tidak dapat diamanati. Mereka bernazar (berjanji) tetapi tidak menepatinya dan mereka tampak gemuk-gemuk. (HR. Tirmidzi)
Dan generasi yang mengikuti jejak mereka serta berjalan berdasarkan manhaj mereka, dapat disebut sebagai Salafi pula karena di dinisbatkan kepada ”yang terdahulu” atau ”Salaf” (menurut buku Mauqif Ahlis Sunnah wal Jama’ah min Ahli Ahwaa’ wal Bida’ karya DR. Ibrahim bin ’Amir arRuhaili, Bashaa-iru Dzawi Syaraf bi Syarah Marwiyyati Manhajis Salaf karya Syaikh Salim bin ’Ied al-Hilali dan Mujmal Ushuul Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah fil ’Aqiidah). B. SYI'AH Dan sedikit membandingkan dengan sekelumit atau sebagian tentang ajaran Syi'ah, pokok-pokok ajaran Syi’ah adalah (sejak Abad pertama Islam dan dengan segala perkembangannya):
* Imam sesudah Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhu, bukan Abu Abakar Ash Shiddiq rodhiyallahu ‘anhu. * Keyakinan akan ketuhanan Ali bin Abi Tholib yang dideklarasikan pengikut Abdullah ibnu Saba’ (yang akhirnya dihukum bakar oleh Ali rodhiyallahu ‘anhu sendiri) * Keyakinan pengutamaan Ali rodhiyallahu ‘anhu terhadap Abu Bakar rodhiyallahu ‘anhu dan Umar rodhiyallahu ‘anhu (yang Ali rodhiyallahu ‘anhu sendiri memutuskan hukuman cambuk kepada kaum yang meyakininya) . * Di antara keyakinan orang Syi’ah adalah pengharaman bermuamalat dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah kecuali dengan bentuk taqiyyah, melaknat kaum Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang telah wafat, dan dilarang membayar zakat kepada Ahlus Sunnah wal Jama’ah (lihat Haqiqah as-Syi’ah Hatta la Nankhadi karya Abdullah al-Musili). * Keyakinan bahwa Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhu dan para Imam mengetahui rahasia ghaib masa lalu dan akan datang (di Kitab Syi’ah Al Kafi Jilid I hal 261), Imam mereka ma’shum (suci dari dosa dan tak dapat berbuat salah) bahkan dapat menentukan waktu kematian mereka (di Kitab Syi’ah Al Kafi Jilid I hal 258), dapat menghidupkan orang mati (di Kitab ’Uyun al Mu’jizat, hal 28), semua makhluk diciptakan untuk para Imam (Kitab ’Ilm al-Yaqin fi Ma’rifati Ushul adDin, Jilid II, hal 597). * Para Imam yang telah wafat akan hidup kembali sebelum Hari Kiamat untuk membalas dendam kepada para perampas hak keKholifahan muslim (Kholifah Pertama Abu Bakar As Shiddiq
rodhiyallahu ‘anhu, Kholifah Kedua Umar bin Khottob rodhiyallahu ‘anhu, dan Kholifah Ketiga Utsman bin Affan rodhiyallahu ‘anhu). Syi’ah percaya kepada kaidah ”Ar-Raj’ah” atau kembalinya roh-roh ke jasad masing-masing (reinkarnasi a la Syi’ah) di dunia sebelum Kiamat saat Imam Mahdi ghaib mereka keluar dari persembunyiannya dan menghidupkan Ali rodhiyallahu ‘anhu dan anak-anaknya untuk membalas dendam. Mengenai Raj’ah ini dapat dilihat di Firaq al-Islamiyah halaman 207-208. * Keyakinan untuk mencaci maki, menghujat, dan membenci (tasyayyu’) para sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam (terutama Abu Bakar Ash-Shiddiq rodhiyallahu ‘anhu, Umar bin Khottob rodhiyallahu ‘anhu, dan Utsman bin Affan rodhiyallahu ‘anhu) dan keluarganya termasuk istri Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam, Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq rodhiyallahu ‘anhu. Antara lain disebutkan di Dirasat Fil Ahwa’ wal Firaq wa Mauqifus Salah Minha hal 237, oleh DR Nashir bin Abdul Karim, juga Ash-Shafy dalam tafsir Al Qurannya Jilid V, hal 28, Ni’matullah alJazairy dalam kitab Al-Anwar an-Nu-maniyah Jilid I hal 53, dan 63, lalu Zainudin al-Bayadhy di Kitab Ash-Shirath al-Mustaqim ila Mustahiq at-Taqdim Jilid II hal 30, dan 129, kemudian AlMajlisy dalam Kitab Bihaar al-Anwar Jilid XXX hal 237 dan di Mir’ah al-”Uqul (halaman 488), serta di dalam Kitab Tafsir al’Iyasi (1/21), al-Barahan (2/208), dan ash-Shafi (1/242). * Syi’ah beranggapan Tuhan dari kaum Ahlu Sunnah wal Jama’ah adalah berbeda dari tuhan mereka (Kitab Al Anwar An-Nu’maniyah, Jilid I, hal 278 karangan Ni’matullah al-Jazairy) dan orang-orang dari golongan Rafidhah mereka (yang sekarang mendominasi Syi’ah), mengkafirkan Ahlu Sunnah Wal Jama’ah (Kitab Minhaj an-Najah hal 48 karangan Al-Faidl al Kasyany) * Syi’ah meyakini bahwa para sahabat rodhiyallahu ‘anhu sepeninggal Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam menjadi murtad, kecuali Al Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari, dan Salman Al Farisy (disebutkan di kitab Syi’ah, Ar-Raudhah minal Kafi, Juz VIII hal 245 dan Al-Ushul minal Kafi, Juz II hal 244). * Rukun Imannya adalah: (1) Tauhid (keesaan Alloh) (2) Al ’Adl (keadilan Alloh) (3) Nubuwwah (kenabian) (4) Imamah (keimaman) (5) Ma’ad (hari kebangkitan dan pembalasan) yang disebutkan di Al ’Aqaidatul Imamiyah oleh Muhammad Ridho Mudzaffar. * Dan rukun Islamnya: (1) Shalat (2) Zakat (3) Puasa (4) Haji (5) Wilayah (perwalian) * Syi’ah menggunakan senjata Taqiyyah (berbohong) dengan cara menampakkan sesuatu yang berbeda, untuk mengelabui lawannya (termasuk Ahlu Sunnah wal Jama’ah), bahkan dengan makar, tipu muslihat dan permusuhan.
* Syi’ah percaya akan (kaidah) ”Al Bada’” yakni bahwa baru tampak bagi Alloh akan keimaman Ismail (anak Ja’far Ash-Shadiq, imam ketujuh Syi’ah) setelah sebelumnya tidak. Alloh dapat salah, namun Imam adalah ma’shum. * Syi’ah membolehkan melakukan Nikah Mut’ah (nikah atau hubungan seks kontrak berjangka waktu tertentu yang disepakati tak untuk selamanya yang pelaksanaannya sangat berbeda persyaratannya dengan pernikahan biasa, antara lain disebutkan di Tafsir Minhajus Shodiqin, Juz II, hal 493) yang telah diharamkan oleh Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang bahkan diriwayatkan oleh Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhu sendiri selain para sahabat lain, di berbagai Hadits. Bahkan menurut mereka, mut’ah adalah pengganti larangan minuman khamr (disebutkan di ArRaudhah min al-Kafi halaman 151 dan Wasa’il asy-Syi’ah (14/438) dan bagi yang tak pernah melakukan mut’ah, akan datang pada hari Kiamat dengan tangan dan kaki yang putus, serta bahwa yang melakukan mut’ah sebanyak empat kali maka sama derajatnya dengan derajat Rosululloh sholallahu ’alaihi wasallam (disebutkan di Manhaj ash-Shodiqin halaman 356 karya Fathullah alKasani). * Ziarah ke makam Imam Husain adalah lebih utama daripada Haji ke Baitullah (Kitab Wasail asySyi’ah, karangan Al-Hurr al-Amily, Jilid I, hal 371). * Al Quran yang sesungguhnya yang ditulis oleh ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ’anhu menurut kaum Syi’ah akan dibawa Imam Mahdi pada akhir jaman (Ma Ba’da azh-Zhuhur halaman 637 yang ditulis Muhammad Shadiq ash-Shadr dan Yaum al-Khalash halaman 373 serta Kitab al-Ghaibah halaman 318) dan bahwa Al Quran telah diubah (lihat Al Fashl fi al-Ahwa’ wa al-milal wa an-Nihal 5/182 dinukil dari al-Jama’at al Islamiyyah oleh Salim al-Hilali halaman 246). * Perbedaan keyakinan akan Imam Mahdi: Mahdi bagi Ahlu Sunnah Al Jama’ah bernama Muhammad bin Abdullah (keterangan dari Hadits Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam riwayat Sunan Abu Dawud dan At-Tirmidzy, dishahihkan oleh Al Albani dalam Myskat al Mashabih). Beliau dari keturunan Hasan bin Abi Thalib, belum dilahirkan, muncul dari arah Timur, memenuhi Bumi dengan keadilan (Shahih Sunan Abu Dawud 4/82) dan kesejahteraan selama 7 atau 8 tahun, menegakkan syari’at Islam, memakmurkan Bumi (Bumi mengeluarkan tetumbuhan, langit menurunkan hujan, ada harta-benda yang banyak, banyak binatang ternak, umat semakin mulia), memerangi Yahudi dan Nasrani dan beserta Nabi Isa AS akan membunuh Dajjal. Sedangkan Imam Mahdi Syi’ah adalah Muhammad bin Hasan Al Asykari. Beliau dari keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib, yang telah dilahirkan tahun 255 H dan sampai sekarang masih hidup namun bersembunyi (Kitab Al-Ghummah Jilid II, hal 236, oleh Al-Arbaly dan dikuatkan Syaikh mereka Abdul Hamid Al-Muhajir), muncul dari Sirdab Samira’, akan tinggal di Bumi selama 70 tahun untuk membalas dendam, menegakkan hukum keluarga Dawud (Bani Israil), akan menyeru keAlloh dengan nama Ibraninya (Kitab Ushul Al Kafi Jilid I, hal 398), menghancurkan semua Masjid (Kitab Al Gharib hal 247 oleh Ath-Thusy), berdamai dengan Yahudi dan Nasrani, dan menghalalkan darah muslim (Kitab Bihar al-Anwar Jilid 52 hal 376).
Doktrin Mahdiyah (perihal al-mahdi) dan Raj’ah (kedatangan kembali) dihubungkan dengan status Imam Mastur (bersembuyi) yang dipercaya akan muncul kembali sebagai Mahdi yang membangun kerajaan Alloh menjelang hari kiamat kelak. Ajaran ini bagi sebagian kalangan ditengarai memiliki akar dalam ajaran agama Zarathustra yang dianut bangsa Persia sebelum kedatangan Islam yang datang ke Persia pada masa Kholifah Umar bin Khtatthab rodhiyallahu ‘anhu. Definisi Syi’ah menurut Ensikoledi Islam (1997), adalah ”Syi’ah dari segi bahasa berarti Pengikut, Kelompok atau Golongan. Dari segi terminologi berarti satu golongan dalam Islam yang meyakini bahwa Kholifah Keempat dari empat Khulafahur Rosyidin (Kholifah yang diberi petunjuk) Kholifah Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhu dan keturunannya adalah imam-imam atau para pemimpin agama dan umat setelah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam”. Dalam perkembangannya, istilah ini melekat dengan pengikut setia Ali rodhiyallahu ‘anhu yang memilih beroposisi terhadap kekuasaan Mu’awiyah bin Abu Sufyan rodhiyallahu ‘anhu pasca peristiwa arbitrase perdamaian antara Ali rodhiyallahu ‘anhu dan Mu’awaiyah rodhiyallahu ‘anhu. Mereka ini berkeyakinan bahwa yang sesungguhnya berhak menggantikan Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pemimpin adalah hanya keluarganya (ahl al-bait atau ahlul bait). Dan di antara keluarganya yang paling berhak, adalah Ali bin Abi Talib sebagai menantu dan sepupu Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam, karena tak ada anak laki-laki Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam yang hidup sampai akil-baligh atau dewasa. Pendeknya, sepeninggal Ali rodhiyallahu ‘anhu, hak imamah (kepemimpinan umat Islam) tersebut seharusnya beralih kepada anak-anak keturunannya dari Fatimah binti Muhammad al-Zahrah, putri Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam, menurut mereka. Dalam paham Syi’ah, imamah (kepemimpinan umat) haruslah berdasar pada nash (keturunan) dan penunjukan. Fenomena yang menarik, ada sebagian dari kalangan Habib atau Haba’ib yang dikenal juga sebagai Alawiyyin atau Ba Alwi, pendeknya mereka yang merasa masih termasuk sebagai Ahlul Bait (keturunan atau keluarga (besar) Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, yang bersimpati kepada, atau bahkan terang-terangan mengikuti Syi’ah dan melakukan ritualnya serta mengajarkannya. Mu’awiyah rodhiyallahu ‘anhu sendiri adalah anak dari bangsawan Quraisy Abu Sufyan yang dulu memerangi kaum muslimin namun masuk Islam dalam penaklukan Mekkah oleh kaum muslimiin di masa Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam Pendapat yang paling menonjol tentang munculnya Syi’ah adalah bahwa golongan ini muncul setelah Kholifah Utsman bin Affan rodhiyallahu ‘anhu terbunuh oleh kaum pemberontak Khowarij. Saat itu golongan umat menjadi terbagi antara lain menjadi golongan Jumhur (mayoritas umat, yaitu para sahabat Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para tabi’in serta solihiin), lalu golongan Khowarij (yang menginginkan kehidupan agama idealis ekstrem dan mudah memvonis kafir orang yang melakukan dosa), dan golongan Syi’ah (pendukung) Kholifah Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhu (yang oleh Ali rodhiyallahu ‘anhu sendiri, dicermati dengan was-was, kiranya) untuk semakin menguat setelah ada pertentangan antara Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhu dan Mu’awaiyah bin Abu Sufyan rodhiyallahu ‘anhu mengenai pembunuhan Kholifah Utsman dan lain-lain hal. Jumhur ahli bersepakat bahwa ini juga terjadi akibat campur-tangan hasutan Abdullah Ibnu Saba’, Yahudi Madinah yang berpura-pura masuk Islam dan menghasut-mengacau dari dalam di Abad Pertama Islam pada masa pemerintahan Kholifah Utsman bin Affan rodhiyallahu ‘anhu. Adalah
Abdullah Ibnu Saba’, yang pertama kali dikenal mengakui Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhu sebagai Kholifah. Ia sendiri kemudian dihukum mati oleh Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhu namun melarikan diri ke Qarqisita. Ini dapat dilihat di Kitab Al Bidayah wan Nihayah dan Al Aqidah ath-Thohiriyah halaman 488. Pengikutnya bahkan ada yang menyatakan bahwa Ali rodhiyallahu ’anhu adalah jelmaan Tuhan. Pada Abad pertama Islam, ajaran Syi’ah masih terbatas pada pengutamaan Kholifah Keempat Ali rodhiyallahu ‘anhu terhadap Kholifah Keempat Utsman (dinyatakan oleh Imam Sya’bi dan Ja’far Ash Shadiq). Lama kelamaan ini berkembang menjadi madzhab tersendiri bahkan gerakan makar yang tak mau mengakui keKholifahan Kholifah Pertama Abu Bakar As Shiddiq rodhiyallahu ‘anhu, Kholifah Kedua Umar bin Khottob rodhiyallahu ‘anhu, dan Kholifah Ketiga Utsman bin Affan rodhiyallahu ‘anhu. Ini meluas menjadi bahkan menafikan, mengkafirkan mereka, juga para sahabat lain (termasuk karenanya menjadi bahkan tak mempercayai Hadits-hadits yang diriwayatkan oleh mereka) yang kemudian tentunya termasuk tak mempercayai bahkan mengkafirkan muslim pengikutnya (yang kemudian jamak menjadi Ahlu Sunnah wal Jama’ah itu). Syi’ah lebih mempercayai Hadits dan ajaran yang dibawa oleh imam mereka sendiri. Dan karenanya juga menganggap Ahlus Sunnah wal Jama’ah sebagai golongan Nawashib (golongan yang membenci Ahlul Bait), halal harta dan darahnya bagi Syi’ah. Dan di akhir jaman, mereka percaya bahwa Imam Mahdi Syi’ah akan datang untuk membalas dendam, dan membawa Al Quran yang sebenarnya. PENUTUP Sebaik-baik umatku adalah pada abadku ini, kemudian yang sesudahnya dan yang sesudahnya. Kemudian sesudah mereka muncul suatu kaum yang memberi kesaksian tetapi tidak bisa dipercaya kesaksiannya. Mereka berkhianat dan tidak dapat diamanati. Mereka bernazar (berjanji) tetapi tidak menepatinya dan mereka tampak gemuk-gemuk. (HR. Tirmidzi)
Umatku ini dirahmati Alloh dan tidak akan disiksa di akhirat, tetapi siksaan terhadap mereka di dunia berupa fitnah-fitnah, gempa bumi, peperangan dan musibah-musibah. (HR. Abu Dawud)
Hadits riwayat Usamah rodhiyallahu ‘anhu: Bahwa Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam menaiki salah satu bangunan tinggi di Madinah, kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-rumahmu bagaikan tempat turunnya air hujan. (Shahih Muslim No.5135)
Hadits riwayat Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah dua golongan besar saling berperang sehingga pecahlah peperangan hebat antara keduanya padahal dakwah mereka adalah satu. (Shahih Muslim No.5142)
Hadits riwayat Zainab binti Jahsy rodhiyallahu ‘anhu: Bahwa Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam bangun dari tidurnya sambil bersabda: Laa ilaaha illallaah, celakalah orang-orang Arab karena suatu bencana akan terjadi, yaitu hari ini dinding (bendungan) Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar
ini. Dan Sufyan (perawi hadis ini) melingkarkan jarinya membentuk angka sepuluh (membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jari). Aku (Zainab binti Jahsy) bertanya: Wahai Rosululloh, apakah kita semua akan binasa padahal di antara kita banyak terdapat orang-orang saleh? Beliau menjawab: Ya, jika banyak terjadi kemaksiatan. (Shahih Muslim No.5128)
QS Al An’aam 153: Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. Tafsirnya oleh Rosululloh Muhammad SAW sendiri: Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: Rosululloh SAW telah membuat untuk kami satu garis lurus dengan tangannya. Kemudian beliau bersabda, “Inilah jalan Allah yang lurus” Lalu beliau membuat beberapa garis ke sebelah kanan dan kiri, kemudian beliau bersabda, “Inilah jalan-jalan (yang begitu banyak) yang bercerai-berai, atas setiap jalan itu terdapat syaithan yang mengajak ke arahnya.” Kemudian beliau membaca (ayat) Al An ‘aam 153. (HR. Ahmad, Ibnu Hibba, Hakim, Ibnu Abi ‘Ashim di kitabnya As Sunnah) Sebaik-baik umatku adalah pada abadku ini, kemudian yang sesudahnya dan yang sesudahnya. Kemudian sesudah mereka muncul suatu kaum yang memberi kesaksian tetapi tidak bisa dipercaya kesaksiannya. Mereka berkhianat dan tidak dapat diamanati. Mereka bernazar (berjanji) tetapi tidak menepatinya dan mereka tampak gemuk-gemuk. (HR. Tirmidzi)
Dari Abu Najih ’Irbadh bin Sariyah rodhiallohu ‘anhu dia berkata, “Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati kami dengan nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan air mata. Kami bertanya, “Wahai Rosululloh, seperti ini adalah nasihat perpisahan, karena itu berilah kami nasihat”.
Beliau bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk tetap menjaga ketakwaan kepada Alloh ‘azza wa jalla, tunduk taat (kepada pemimpin) meskipun kalian dipimpin oleh seorang budak Habsyi. Karena orang-orang yang hidup sesudahku akan melihat berbagai perselisihan, hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunnah Khulafaur Rosyidin yang diberi petunjuk (Alloh). Peganglah kuatkuat sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah ajaran-ajaran yang baru (dalam agama) karena semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, ia berkata, “Hadits ini hasan shahih”) Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.
Wassalaamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh (dan semoga engkau selamat, damai sejahtera, dan semoga rahmat serta berkah Allah/Tuhan untukmu pula).
____________ _________ _________________ _________ _______ R. A. Machicky Mayestino Triono Soendoro, ST., MMT. / Abu Taqi Mayestino / Sutan Bagindo Malano Majelis Islamic Discussion Via Internet (IDVI): http://groups. yahoo.com/ group/islamic_ discussion_ via_internet/ Pengajian FB: http://www.facebook php?gid=46072083947
.com/search/?q=Pengajian+
FB&init=quick#/group.
Mualaf Indonesia: http://www.facebook .com/search/?q=Mualaf+ Indonesia&init=quick#!/ group.php? gid=48285629798&ref=search&sid=1197617112. 4241007231. .1