PUTUSAN Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Mentok yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu dalam persidangan Majelis Hakim t ingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat yang diajukan oleh: PENGGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan buruh harian, bertempat tinggal di KABUPATEN BANGKA BARAT, selanjutnya disebut sebagai Penggugat; melawan TERGUGAT, umur 58 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan tani, bertempat tinggal KABUPATEN BANGKA BARAT, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca semua surat dalam perkara ini; Setelah mendengar keterangan Penggugat di persidangan; Setelah memeriksa alat-alat bukti di persidangan; Setelah mendengar kesimpulan Penggugat; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Penggugat dalam surat gugatan tertanggal 08 Januari 2014 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Mentok pada tanggal 08 Januari 2014 dengan Nomor Register 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk. telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1.
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah di hadapan Pegawai Pencatat Nikah, Kantor Urusan Agama Kecamatan Mentok, pada tanggal 10 Juli 1991, sebagaimana ternyata dari Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor: PW.01/11/38/X/2004, tanggal 01 Oktober 2004;
2.
Bahwa ketika akad nikah Penggugat berstatus perawan, sedangkan Tergugat berstatus jejaka;
3.
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat telah berkumpul bersama di rumah orang tua Tergugat di KABUPATEN BANGKA BARAT selama lebih kurang 1 tahun, dan terakhir Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah sendiri di KABUPATEN BANGKA BARAT sampai Penggugat dan Tergugat berpisah;
4.
Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak kandung yang bernama: ANAK I PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 21 _________________________________ Halaman 1 dari 9 halaman Putusan Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk
tahun, ANAK II PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 17 tahun, dan ANAK III PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 12 tahun yang sekarang anak-anak tersebut dalam asuhan Penggugat; 5.
Bahwa pada mulanya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun, namun sejak bulan Juni tahun 2012 mulai tidak rukun karena Tergugat tidak pulang ke rumah malah tidur di kebun dan jarang sekali pulang ke rumah;
6.
Bahwa sejak bulan Juli 2012 secara berturut-turut hingga sekarang Tergugat tidak lagi memperdulikan Penggugat, selama itu Tergugat tidak pernah pulang dan tidak meninggalkan suatu apapun sebagai pengganti nafkah wajibnya;
7.
Bahwa pihak keluarga kedua belah pihak telah berusaha merukunkan dan mendamaikan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, namun usaha tersebut tidak berhasil;
8.
Bahwa dengan demikian Tergugat telah dengan sengaja membiarkan Penggugat selama 1 tahun 6 bulan berturut-turut tanpa ada tanggung jawab;
9.
Bahwa selama menikah Penggugat dan Tergugat belum pernah melakukan perceraian di Pengadilan Agama mana saja;
10. Bahwa menurut keterangan adik kandung Tergugat, Tergugat telah menikah lagi dengan perempuan dari daerah Palembang pada bulan Pebruari 2013 yang lalu tanpa izin Penggugat dan Pengadilan Agama; Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Penggugat merasa menderita lahir maupun batin serta tidak ridho, serta untuk merukunkan Penggugat dan Tergugat kembali sudah tidak mungkin lagi, maka Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Mentok melalui Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini, mohon kiranya untuk berkenan menerima, memeriksa, mengadili serta memutuskan sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu Khul'i dari Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) dengan Iwadh Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah); 3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan yang berlaku; Dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa, pada hari-hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat datang menghadap sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah datang menghadap di persidangan dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah, walaupun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut oleh Jurusita Pengadilan Agama Mentok
sebagaimana
ternyata
dalam
berita
acara
panggilan
(relaas)
Nomor
015/Pdt.G/2014/PA.Mtk pada tanggal 17 Januari 2014 dan tanggal 28 Januari 2014;
_________________________________ Halaman 2 dari 9 halaman Putusan Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk
Bahwa, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan cara menasihati Penggugat agar bersabar dan mengurungkan niatnya untuk bercerai serta kembali hidup rukun bersama Tergugat, namun usaha tersebut tidak berhasil. Adapun upaya mediasi tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak pernah datang menghadap pada hari-hari persidangan yang telah ditetapkan; Bahwa, pemeriksaan terhadap perkara ini dilanjutkan dengan membacakan permohonan Penggugat yang dalil-dalilnya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa, untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat menyerahkan bukti surat berupa Fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor: PW.01/11/38/X/2004 yang aslinya dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, pada tanggal 01 Oktober 2004, telah di-nazegelen dan telah dicocokkan dengan aslinya (P); Bahwa, selain bukti surat tersebut, Penggugat telah menghadirkan saksi-saksi di persidangan sebagai berikut: 1. SAKSI I PENGGUGAT, umur 41 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan buruh, tempat tinggal di KABUPATEN BANGKA BARAT, telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena Penggugat adalah tetangga saksi. Saksi juga kenal dengan Tergugat sejak Tergugat menikah dengan Penggugat; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN BANGKA BARAT kemudian pindah ke rumah kediaman bersama di KABUPATEN BANGKA BARAT; - Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak yang saat ini dalam asuhan Penggugat; - Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya berjalan rukun tetapi sejak pertengahan tahun 2012 mulai goyah karena Tergugat sering meninggalkan rumah tanpa meminta izin kepada Penggugat bahkan jarang pulang ke kediaman bersama; - Bahwa saksi mengetahui kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut dari cerita Penggugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berpisah rumah hampir 2 (dua) tahun, karena Tergugat tidak pernah lagi pulang ke kediaman bersama. Sekarang Tergugat telah menikah dengan perempuan lain dan tinggal bersama isteri mudanya tersebut di Kecamatan Kelapa, sedangkan Penggugat tetap tinggal di KABUPATEN BANGKA BARAT bersama anak-anak Penggugat dan Tergugat; - Bahwa sejak berpisah rumah, Tergugat tidak pernah mengirimkan nafkah untuk Penggugat dan anak-anak Penggugat dan Tergugat;
_________________________________ Halaman 3 dari 9 halaman Putusan Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk
- Bahwa Tergugat meninggalkan harta berupa rumah kediaman bersama, kebun sawit 400 batang, dan kebun karet namun harta tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup Penggugat bersama anak-anak Penggugat dan Tergugat. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Penggugat bekerja sebagai buruh di kebun sawit; - Bahwa Penggugat merasa tidak rela dengan sikap Tergugat yang telah meninggalkan Penggugat; - Bahwa pihak keluarga Penggugat pernah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI II PENGGUGAT, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di KABUPATEN BANGKA BARAT, telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena Penggugat adalah sepupu saksi. Saksi juga kenal dengan Tergugat sejak Tergugat menikah dengan Penggugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN BANGKA BARAT sekitar 1 (satu) tahun kemudian tinggal di rumah sendiri di KABUPATEN BANGKA BARAT; - Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah mempunyai 3 (tiga) orang anak, 2 (dua) lakilaki dan 1 (satu) perempuan yang saat ini diasuh oleh Penggugat; - Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berlangsung rukun dan harmonis, tetapi sejak pertengahan tahun 2012 Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun lagi. Ketidakrukunan tersebut disebabkan karena Tergugat sering bermalam di kebun sehingga jarang pulang ke rumah. Hal ini saksi ketahui dari keterangan Penggugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah hampir 2 (dua) tahun berpisah rumah karena Tergugat tidak pernah pulang lagi ke kediaman bersama, dan sejak tahun 2013 Tergugat sudah menikah lagi dengan wanita lain. Sekarang Tergugat tinggal bersama isteri barunya di Kecamatan Kelapa sedangkan Penggugat tinggal bersama anak-anak Penggugat dan Tergugat di KABUPATEN BANGKA BARAT; - Bahwa selama Tergugat meninggalkan Penggugat, Tergugat tidak pernah mengirimkan nafkah untuk Penggugat beserta anak-anak Penggugat dan Tergugat, Tergugat hanya meninggalkan rumah dan kebun di KABUPATEN BANGKA BARAT yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup Penggugat serta anak-anak Penggugat dan Tergugat; - Bahwa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Penggugat bekerja sebagai buruh di kebun sawit;
_________________________________ Halaman 4 dari 9 halaman Putusan Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk
- Bahwa Penggugat merasa tidak rela dengan sikap Tergugat yang telah meninggalkan Penggugat dan tidak memberikan nafkah untuk Penggugat serta anak-anak Penggugat dan Tergugat; - Bahwa keluarga Penggugat pernah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil; Bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan tidak akan mengajukan bukti-bukti lagi. Akhirnya Penggugat mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya dan mohon putusan; Bahwa, untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, Majelis Hakim cukup menunjuk kepada berita acara sidang yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan di dalam bagian duduk perkara; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, dan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka secara formil perkara ini merupakan kewenangan Pengadilan Agama; Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat, Penggugat berdomisili di Kabupaten Bangka Barat yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Agama Mentok, sehingga dengan demikian, pengajuan gugatan tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara ini termasuk dalam kewenangan relatif Pengadilan Agama Mentok sehingga secara formil perkara ini dapat diterima; Menimbang, bahwa dari bukti (P) berupa fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah, setelah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya, ternyata telah memenuhi syarat formil bukti karena merupakan akta autentik sesuai dengan ketentuan Pasal 285 R.Bg jo 1868 KUH Perdata dan telah memenuhi syarat materil bukti karena isinya mendukung terhadap dalil gugatan Penggugat menyangkut tentang keabsahan pernikahan Penggugat dengan Tergugat yang menikah pada tanggal 10 Juli 1991. Berdasarkan hal tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah sehingga Penggugat berhak dan berkepentingan dalam perkara ini (persona standi in judicio); Menimbang, bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditentukan, Penggugat telah datang secara inperson di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula mengutus wakil atau kuasanya yang sah, dan ternyata pemanggilan terhadap Tergugat telah dilaksanakan secara resmi dan patut sebagaimana
ketentuan Pasal 26
_________________________________ Halaman 5 dari 9 halaman Putusan Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Maka berdasarkan Pasal 149 ayat (1) R.Bg telah cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk memeriksa dan memutus perkara ini tanpa hadirnya Tergugat (Verstek); Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar berdamai dengan Tergugat, sebagaimana kehendak Pasal 82 ayat (1), dan ayat (4) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam (KHI), akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka kewajiban mediasi sebagaimana kehendak Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini adalah Penggugat menuntut agar pengadilan menjatuhkan talak satu khul’i Tergugat dengan alasan: sejak bulan Juni 2012 Tergugat jarang sekali pulang ke rumah, malah tidur di kebun dan bahkan sejak bulan Juli 2012 secara berturut-turut hingga sekarang Tergugat tidak lagi memperdulikan Penggugat, selama itu Tergugat tidak pernah pulang dan tidak meninggalkan suatu apapun sebagai pengganti nafkah wajibnya; Menimbang, bahwa Penggugat sudah menghadirkan 2 (dua) orang saksi untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya sebagaimana telah diuraikan pada bagian duduk perkara, dan dari keterangan kedua orang saksi tersebut ditemukan fakta-fakta yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, saat ini ketiga anak tersebut diasuh oleh Penggugat; - Bahwa sejak pertengahan tahun 2012 rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun lagi karena Tergugat jarang pulang ke rumah kediaman bersama. Kedua saksi mengetahui hal ini dari cerita Penggugat; - Bahwa sudah hampir 2 (dua) tahun Penggugat dan Tergugat berpisah rumah karena Tergugat tidak pernah pulang lagi ke kediaman bersama, dan pada tahun 2013 Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain; - Bahwa sejak meninggalkan Penggugat, Tergugat tidak pernah mengirimkan nafkah untuk Penggugat dan anak-anak Penggugat dan Tergugat; - Bahwa Tergugat meninggalkan harta berupa rumah kediaman bersama dan kebun tetapi hasil kebun tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup Penggugat serta anak-anak Penggugat dan Tergugat sehingga Penggugat harus bekerja sebagai buruh di kebun sawit;
_________________________________ Halaman 6 dari 9 halaman Putusan Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk
- Bahwa Penggugat tidak rela dengan sikap Tergugat yang telah meninggalkan Penggugat dan tidak mengirimkan nafkah untuk Penggugat serta anak-anak Penggugat dan Tergugat; - Bahwa pihak keluarga Penggugat sudah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa kedua orang saksi menyampaikan hal yang sama mengenai rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang sudah tidak rukun sejak pertengahan tahun 2012 karena Tergugat jarang pulang, hal mana yang diketahui para saksi dari cerita Penggugat. Majelis Hakim berpendapat, kesaksian ini tergolong testimonium de auditu karena tidak diketahui langsung oleh saksi sehingga tidak berkualifikasi sebagai kesaksian; Menimbang, bahwa kedua saksi mengetahui sendiri bahwa Tergugat sudah hampir 2 (dua) tahun meninggalkan Penggugat dan tidak pernah mengirimkan nafkah untuk Penggugat dan untuk anak-anak Penggugat dan Tergugat. Tergugat memang meninggalkan harta berupa rumah kediaman bersama dan kebun tetapi tidak bisa dijadikan Penggugat sebagai nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga Penggugat harus bekerja sebagai buruh harian di kebun sawit. Hal ini menyebabkan Penggugat tidak rela dengan sikap Tergugat. Dalam hal ini, majelis hakim menilai bahwa keterangan kedua saksi tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 308 dan 309 R.Bg tentang syarat materil saksi karena keterangan kedua saksi tersebut saling bersesuaian dan mendukung dalil gugatan Penggugat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun karena Tergugat telah melanggar sighat taklik talak pada poin (2) yaitu tidak memberi nafkah wajib tiga bulan lamanya dan poin (4) yaitu tidak mempedulikan isteri selama enam bulan berturut-turut; Menimbang, bahwa
sighat taklik talak
yang
telah diucapkan oleh Tergugat
sewaktu menikah dengan Penggugat sebagaimana ternyata pada bukti (P), adalah merupakan
janji menjatuhkan talak secara sepihak dari suami kepada isterinya yang
digantungkan kepada suatu keadaan tertentu, dan taklik talak itu akan terwujud bila keadaan tertentu tersebut telah terjadi dan isteri menyatakan ketidakredhaannya dan bersedia membayar ‘iwadh sebagai salah satu syarat untuk mentanfizkan taklik talak Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang didapatkan dari keterangan dua orang saksi, Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat telah terbukti melanggar taklik talak yang diucapkannya setelah akad nikah dengan Penggugat dulu, yaitu angka (2) dan (4), karena terbukti bahwa Tergugat tidak memberi nafkah wajib tiga bulan lamanya dan tidak mempedulikan Penggugat selama enam bulan berturut-turut tanpa alasan yang sah. Sementara Penggugat tidak redha atas tindakan Tergugat tersebut sehingga Penggugat telah mengajukan halnya ke Pengadilan Agama Mentok, dan telah membayar uang iwadl _________________________________ Halaman 7 dari 9 halaman Putusan Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk
sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), maka majelis berpendapat bahwa syarat taklik talak telah terpenuhi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, terbukti bahwa alasan perceraian Penggugat telah memenuhi maksud pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam, maka berdasarkan pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, gugatan Penggugat patut dikabulkan; Menimbang, bahwa untuk mewujudkan tertib administrasi sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Pasal 64 A ayat (2) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jis. Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 28/Tuada-AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002 jis. KMA Nomor 26 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan, maka Majelis Hakim secara ex officio berpendapat perlu memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Mentok untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat perkawinan dan tempat tinggal Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan, sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama maka semua biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan
talak
satu
khul’i
Tergugat
(TERGUGAT)
terhadap
Penggugat
(PENGGUGAT) dengan iwadh Rp. 10.000,- ( sepuluh ribu rupiah); 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Mentok untuk menyampaikan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Muntok dan Kantor Urusan Agama Kecamatan Simpang Teritip; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 301.000,- (tiga ratus satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin, tanggal 03 Februari 2014 Masehi/ 03 Rabi’ul Akhir 1435 Hijriah oleh Rijlan Hasanuddin, Lc. selaku Hakim Ketua Majelis, Amiramza, S.H.I. dan Hermanto, S.H.I, selaku Hakim-Hakim Anggota, dan putusan tersebut diucapkan oleh Hakim Ketua Majelis _________________________________ Halaman 8 dari 9 halaman Putusan Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk
yang didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga dengan dibantu oleh YUSRA CHAMISI, S.H. selaku Panitera Pengganti, yang dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat; Ketua Majelis, ttd
RIJLAN HASANUDDIN, Lc. Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
ttd
ttd
AMIRAMZA, S.H.I.
HERMANTO, S.H.I. Panitera Pengganti, ttd YUSRA CHAMISI, S.H.
Perincian biaya perkara : 1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000 2. Biaya Proses : Rp. 50.000 3. Biaya Panggilan : Rp. 210.000 4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000 5. Biaya Meterai : Rp. 6.000+ Jumlah : Rp. 301.000
_________________________________ Halaman 9 dari 9 halaman Putusan Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk