PUTUSAN Nomor :XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : Penggugat, umur 21 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kabupaten Lampung
Utara,
selanjutnya
disebut
sebagai
Penggugat; MELAWAN Tergugat, umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tidak Bekerja, bertempat tinggal di Kabupaten Lampung
Utara,
selanjutnya
disebut
sebagai
Tergugat Pengadilan Agama Tersebut; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat Gugatannya tertanggal 18 Juni 2012 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm, tanggal 18 Juni 2012 telah mengajukan Gugatan dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1.
Bahwa, Pada tanggal 06 Maret 2011 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan
di rumah orang tua
Penggugat di Kabupaten
Lampung Utara. yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan
Agama Kecamatan Abung Selatan dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 119/04/III/2011 tanggal 07 Maret 2011 dan setelah akad nikah Tergugat mengucapkan sighat ta’lik talak; 2.
Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di di rumah orangtua Penggugat di Kabupaten Lampung Utara selama 9 bulan, kemudian berpisah tempat tinggal Penggugat tetap tinggal di rumah orangtua Pernggugat sedangkan Tergugat pulang ke rumah orangtua Tergugat di Kabupaten Lampung Utara sudah berjalan selama lebih kurang 6 bulan sampai dengan saat ini;
3.
Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan belum dikaruniai anak;
4.
Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 8 bulan namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Tergugat tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga karena tidak bekerja; b. Tergugat sering marah-marah dan berkata kasar kepada Penggugat; c. Tergugat sering pergi tidak pamit dan pulangnya tengah malam;
5.
Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Januari tahun 2012 disebabkan Penggugat menasehati Tergugat supaya bekerja akan tetapi Tergugat tidak terima dan marah-marah yang akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan pulang ke rumah orang tua Tergugat dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;
6.
Bahwa, Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil ;
7.
Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya
Hal. 2 dari 11 Put. No. 175/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 8.
Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon
kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut: PRIMER : 1.
Mengabulkan Gugatan Penggugat;
2.
Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat;
3.
Membebankan biaya perkara kepada Penggugat;
SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan waktu sidang yang telah ditentukan untuk
pemeriksaan perkara tersebut, Penggugat hadir sendiri di persidangan sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan relaas Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm tanggal 25 Juni 2012 dan tanggal 6 Juli 2012, dengan resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 mediasi mengharuskan kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut. Namun demikian Majelis Hakim dalam persidangan telah berusaha menasehati Penggugat untuk bersabar menunggu kedatangan Tergugat dan mempertahankan
Hal. 3 dari 11 Put. No. 175/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
keutuhan rumah tangganya namun tidak berhasil maka dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa untuk menguatan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk an. Penggugat nomor: 1803076610900001 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil KB Kabupaten Lampung Utara tanggal 3 Maret 2011, beraterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (P.1); b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Abung Selatan Nomor : 119/04/III/2011 Tanggal 07 Maret 2011, beraterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (P.2); Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut : 1. SAKSI 1, umur 23 tahun, agama Islam, pekerjaan belum bekerja, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi sebagai kakak ipar Penggugat dan saksi tinggal bersama keduanya; Bahwa, setelah menikah Pengugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat dan tidak berpindah-pindah; Bahwa, Pengugat dan Tergugat belum dikaruniai anak; Bahwa rumah tangga Pengugat dan Tergugat sudah tidak rukun lagi sering bertengkar sejak 8 bulan yang lalu disebabkan Tergugat tidak mau bekerja, kerjanya hanya memotong rumput, Tergugat kurang dekat dengan keluarga Penggugat, Tergugat sering pergi tanpa pamit yang katanya mencari kerja tetapi kalau ditanya oleh Penggugat, Tergugat malah membentak Penggugat; Bahwa, saksi sering melihat dan mendengar sendiri Penggugat dan Tergugat bertengkar/cekcok mulut;
Hal. 4 dari 11 Put. No. 175/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
Bahwa, sejak bulan Januari 2012 pisah rumah atau kurang lebih sudah 5 bulan yang lalu terjadi puncak pertengkaran karena Tergugat tidak mau bekerja yang akibatnya Pengugat dan Tergugat pisah tempat tinggal, Tergugat pergi sendiri dan tidak pernah datang lagi; Bahwa, saksi pernah menasehati Penggugat tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI 2, umur 21 tahun, agama Islam, pekerjaan belum bekerja, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi sebagai kakak ipar Penggugat; Bahwa, setelah menikah Pengugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat dan tidak berpindah-pindah; Bahwa, Pengugat dan Tergugat belum dikaruniai anak; Bahwa rumah tangga Pengugat dan Tergugat sudah tidak rukun lagi sering bertengkar sejak 8 bulan yang lalu disebabkan Tergugat tidak memenuhi kebutuhan hidup, Tergugat tidak memiliki pekarjaan tetap dan Tergugat suka pergi malam tanpa pamit kepada Penggugat; Bahwa, sejak 3 bulan lebih yang lalu terjadi puncak pertengkaran karena Tergugat tidak mau bekerja yang akibatnya Pengugat dan Tergugat pisah tempat tinggal, Tergugat pergi sendiri dan tidak pernah datang lagi; Bahwa, keluarga Penggugat dan saksi pernah menasehati Penggugat untuk rukun kembali tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Penggugat menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya; Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi, kesimpulan Penggugat tetap pada pokok gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan;
Hal. 5 dari 11 Put. No. 175/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dianggap termuat dalam putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa Tergugat yang telah dipanggil dengan resmi dan patut tidak pernah hadir di persidangan atau menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir dan ketidak hadirannya tanpa alasan yang sah, maka Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan sesuai ketentuan pasal 149 ayat (1) Rbg. Jo Pasal 27 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975 gugatan Penggugat diperiksa dan diputus dengan tanpa hadirnya Tergugat ; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 terakhir dirubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, dan sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 upaya perdamaian oleh Majelis Hakim telah maksimal dan mediasi melalui Mediator tidak dapat dilaksanakan terhadap perkara ini, karena
Tergugat tidak
pernah hadir di persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, namun Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat agar bersabar, rukun kembali dengan Tergugat dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 8 bulan namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah diuraikan dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat di persidangan, berarti dalil-dalil gugatan Penggugat tidak disanggah oleh Tergugat, dan setiap yang tidak
Hal. 6 dari 11 Put. No. 175/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
disanggah sama dengan diakui, dengan demikian dalil-dalil Penggugat tersebut benar dan menjadi tetap; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat tidak hadir, majelis hakim akan mempertimbangkan dalil-dalil gugatan Penggugat terlebih dahulu, karena terkait dengan perkara perceraian dan untuk menilai apakah gugatan Penggugat berdasarkan hukum dan beralasan, maka kepada Penggugat tetap diwajibkan untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti surat yaitu P.1 dan P.2, serta dua orang saksi untuk mendukung dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa alat bukti P.1 dan P.2 telah memenuhi syarat formil dan materil, sehingga dapat diterima sebagai bukti di persidangan dan patut untuk dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 telah terbukti bahwa Penggugat berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara, oleh karena itu menjadi kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi untuk memeriksa dan mengadili gugatan Penggugat, sesuai dengan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 telah terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah, oleh karena itu Penggugat dan Tergugat adalah pihak yang berkepentingan sebagai pihak (legitima persona standi in judicio) dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi syarat formil dan materil, dengan memperhatikan pasal 22 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 R.Bg, oleh karena itu keterangan kedua tersebut saksi dapat diterima sebagai bukti dan patut dipertimbangkan;
Hal. 7 dari 11 Put. No. 175/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang dikuatkan dengan bukti tertulis dan keterangan 2 (dua) orang saksi, maka dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut : - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 06 Maret 2011, keduanya telah hidup berumahtangga dan belum pernah bercerai; - Bahwa terbukti setidaknya sejak 8 bulan yang lalu antara Penggugat dengan Penggugat telah terjadi pertengkaran terus-menerus dan sulit untuk rukun kembali; - Bahwa sekarang Penggugat dan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 5 bulan, tidak pernah kumpul bersama dan tidak saling memperdulikan lagi; - Bahwa Penggugat sudah dinesehati untuk rukun, namun tidak berhasil dan kini Penggugat tetap bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksud Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dihubungkan dengan tujuan perkawinan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan sulit diharapkan untuk dapat hidup rukun dalam sebuah rumah tangga yang bahagia, sehingga tujuan perkawinan terbukti tidak dapat terwujud; Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraian Penggugat tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan
Hal. 8 dari 11 Put. No. 175/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Dengan demikian gugatan cerai Penggugat dapat dikabulkan dengan verstek; Menimbang, bahwa selama pernikahan Penggugat dan Tergugat belum pernah bercerai dan dalam keadaan bakda dukhul, maka sesuai maksud pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim akan menjatuhkan talak ba’in sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughro Tergugat terhadap Penggugat; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 376.000,- (tiga ratus tujuh puluh enam ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan di Kotabumi dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Kamis tanggal 12 Juli 2012 M. bertepatan dengan tanggal 22 Syakban 1433 H. oleh kami SHOLIHIN, S.Ag., M.H. sebagai Ketua Majelis, ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H. dan NUR AMALIA HIKMAWATI, S.HI. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk
Hal. 9 dari 11 Put. No. 175/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan ROSITA, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Ketua Majelis
SHOLIHIN, S.Ag., M.H. Hakim Anggota
ASEP IRPAN HELMI, SH., MH.
NUR AMALIA HIKMAWATI, S.HI.
Panitera Pengganti
ROSITA, S.Ag.
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
RP
2. Biaya ATK Perkara
Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 285.000,-
4. Biaya Redaksi
RP.
5.000,-
5. Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
30.000,-
Rp. 376.000,- (tiga ratus tujuh puluh enam ribu rupiah)
Hal. 10 dari 11 Put. No. 175/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.