PUTUSAN Nomor XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat yang diajukan oleh : Penggugat, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Desa SM Kecamatan BK Kabupaten Lampung Utara; melawan Tergugat, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan tani, dahulu bertempat tinggal di Desa SM Kecamatan BK Kabupaten Lampung Utara, sekarang tidak diketahui tempat tinggalnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia (ghoib); Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan pihak Penggugat dan para saksi; Telah memperhatikan bukti-bukti lainnya dalam persidangan; TENTANG DUDUKNYA PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 21 Nopember 2012 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan register perkara Nomor XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm tanggal 21 Nopember 2012, telah mengajukan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 29 Juli 1995 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan BK dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/II/VIII/95 tanggal 01 Agustus 1995; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di semula di rumah orangtua Penggugat di Desa SM Kecamatan BK selama1 tahun dan terakhir bertempat tinggal di rumah milik bersama di Desa SM Kecamatan BK selama15 tahun 9 bulan;
Hal 1 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak yang diberi nama : 1. NH bin TERGUGAT, umur 18 tahun; 2. TS bin TERGUGAT, umur 10 tahun; 3. IB bin TERGUGAT, umur 4 tahun 5 bulan; 4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 3 tahun, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Tergugat suka main judi; b. Tergugat sering pergi keluar rumah tanpa izin dengan Penggugat tanpa alasan yang jelas dan pulang ke rumah sampai malam hari; c. Tergugat tidak jujur dalam hal keuangan; d. Tergugat suka memukul Penggugat jika terjadi pertengkaran; 5. Bahwa kurang lebih sejak bulan Juli 2011 berturut-turut hingga sekarang, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpa ijin Penggugat dan tanpa alasan yang sah disebabkan Penggugat dan Tergugat bertengkar yang penyebabnya adalah Tergugat berhutang kepada orang lain tanpa sepengetahuan Penggugat dan uangnya tidak jelas digunakan untuk apa oleh Tergugat dan orang yang memberi hutang datang untuk menagih hutang-hutang tersebut, dan setelah kejadian tersebut Tergugat pergi dari rumah. Semenjak itu Tergugat tidak pernah pulang dan tidak pernah kirim nafkah maupun kabar serta tidak diketahui alamatnya yang jelas dan pasti di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia (ghaib); 6. Bahwa dengan ghoibnya Tergugat tersebut Penggugat telah berusaha mencari keberadaan Tergugat namun Penggugat tetap tidak berhasil menemukan tempat tinggalnya; 7. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridha dan tidak sanggup lagi berumah tangga dengan Tergugat, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dari Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 8. Bahwa Penggugat tidak mempunyai pekerjaan/penghasilan, sedangkan Tergugat tidak meninggalkan harta untuk biaya hidup untuk Penggugat, maka untuk itu Penggugat mohon dibebaskan dari biaya perkara (prodeo); Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang Hal 2 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : A. PRIMER : 1. Mengabulkan permohonan Penggugat untuk berperkara secara cuma-cuma (prodeo); 2. Mengabulkan gugatan Penggugat; 3. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 4. Membebaskan Penggugat dari membayar biaya perkara; B. SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan
Penggugat datang menghadap persidangan, akan tetapi Tergugat tidak datang atau menyuruh orang lain untuk menghadap ke persidangan sebagai kuasanya yang sah, sekalipun telah dipanggil dengan resmi dan patut melalui mass media Radio Daerah (Rada) Kabupaten Lampung Utara dengan surat panggilan (relaas) Nomor XXX/Pdt.G/2010/PA.Ktbm tanggal 26 Nopember 2012 dan 26 Desember 2012, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah, oleh karenanya persidangan untuk pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan tanpa hadirnya pihak Tergugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasihati Penggugat dan telah berupaya keras memberi masukan dan pandangan agar Penggugat mau rukun lagi dengan Tergugat, tetapi Penggugat tetap pada pendiriannya semula; Menimbang, bahwa kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat dalam persidangan tertutup untuk umum, yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat, tanpa ada perubahan ataupun tambahan; Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat memohon agar dibebaskan dari biaya yang timbul dalam perkara ini. Kemudian Ketua Majelis menyatakan bahwa sebelum memeriksa pokok perkara, Majelis akan memeriksa permohonan Penggugat tentang berperkara secara cuma-cuma (prodeo) terlebih dahulu; Menimbang, bahwa terhadap permohonan tersebut dalam perkara a quo, Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sela Nomor XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm tertanggal 25 Maret 2013, yang amarnya berbunyi : MENGADILI 1. Memberi izin kepada Penggugat untuk berperkara secara cuma-cuma (prodeo); 2. Memerintahkan kedua belah pihak untuk melanjutkan perkara; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti tertulis berupa : Hal 3 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
a. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Nomor : XXX/197/SKD/SKM-XI/2012 tanggal 10 Nopember 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa SM Kecamatan BK Kabupaten Lampung Utara, yang telah bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.1); b. Fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/II/VIII/95 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan BK Kabupaten Lampung Utara tanggal 01 Agustus 1995, yang telah bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.2); Menimbang, bahwa selain alat bukti tertulis tersebut Penggugat juga telah menghadirkan saksi-saksinya yang bernama : 1. SAKSI I, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat tinggal di Desa SM Kecamatan BK Kabupaten Lampung Utara, yang di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi adalah kakak kandung Penggugat atau kakak ipar Tergugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat merupakan pasangan suami istri, mereka menikah sudah hampir 20 tahunan, saksi tidak ingat lagi waktu nikahnya; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua Penggugat di Desa SM Kecamatan BK, lalu membangun rumah sendiri masih di Desa SM juga; Bahwa setahu saksi keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat baikbaik saja, terbukti telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, saksi tidak tahu ada masalah di dalam rumah tangga mereka karena saksi tidak pernah melihat mereka ribut atau bertengkar; Bahwa sekitar 2 (dua) tahun yang lalu tiba-tiba Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan kedua anaknya tanpa pamit dan alasan yang jelas, tetapi saksi tidak tahu ke mana tujuan perginya dan sampai dengan sekarang Tergugat tidak pernah datang atau memberi kabar berita tentang keberadaannya; Bahwa ternyata sebulan setelah kepergian Tergugat tersebut banyak orang yang datang menagih hutang kepada Penggugat, yaitu hutang bekas pinjaman Tergugat, saksi tidak tahu hutang-hutang tersebut untuk apa penggunaannya; Bahwa Penggugat tidak pernah diberi tahu oleh Tergugat tentang hutanghutang tersebut; Bahwa selama pisah Penggugat tidak pernah mencari tahu tentang keberadaan Tergugat karena Penggugat tidak mempunyai biaya untuk keperluan tersebut; Bahwa selama pisah Tergugat tidak pernah mengirimkan nafkah untuk Penggugat dan anak-anaknya dan tidak pula meninggalkan harta yang dapat dijadikan sebagai pengganti nafkah untuk Penggugat; Hal 4 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
2. SAKSI II, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat tinggal di Desa SM Kecamatan BK Kabupaten Lampung Utara, yang di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena merupakan saudara sepupu dari istri saksi dan kenal dengan Tergugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat merupakan pasangan suami istri, mereka menikah sudah lebih dari 15 tahun, saksi tidak ingat lagi waktu nikahnya; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua Penggugat di Desa SM Kecamatan BK, lalu membangun rumah sendiri masih di Desa SM juga; Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat baikbaik saja dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, tetapi sekarang keadaannya sudah tidak rukun lagi, sering terjadi pertengkaran antara keduanya, saksi pernah dua kali melihat sendiri mereka tengkar, yaitu kira-kira 2 tahun yang lalu di rumah mereka sendiri. Saksi tahu hal tersebut karena saksi pernah bekerja di tempat Tergugat, meskipun kerjanya hanya sewaktu-waktu kalau sedang banyak pesanan saja; Bahwa Tergugat bekerja di rumah sendiri sebagai tukang kayu pembuat kusen rumah pesanan orang; Bahwa setahu saksi penyebab pertengkarannya karena Tergugat suka main judi. Saksi tahu hal tersebut karena pernah ketemu Penggugat sewaktu pulang dari tempat Tergugat main judi; Bahwa sekitar 2 (dua) tahun yang lalu tiba-tiba Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan kedua anaknya tanpa pamit dan alasan yang jelas, saksi tidak tahu ke mana tujuan perginya dan sampai dengan sekarang Tergugat tidak pernah datang atau memberi kabar berita tentang keberadaannya; Bahwa setahu saksi kepergian Tergugat tersebut disebabkan karena banyak orang yang datang menagih hutang kepada Tergugat, dan Penggugat tidak pernah diberi tahu oleh Tergugat tentang hutang-hutang tersebut, saksi juga tidak tahu hutang-hutang tersebut untuk apa penggunaannya; Bahwa selama pisah Penggugat tidak pernah mencari tahu tentang keberadaan Tergugat karena Penggugat tidak mempunyai biaya untuk keperluan tersebut; Bahwa selama pisah Tergugat tidak pernah mengirimkan nafkah untuk Penggugat dan anak-anaknya dan tidak pula meninggalkan harta yang dapat dijadikan sebagai pengganti nafkah untuk Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat membenarkan dan tidak keberatan; Hal 5 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan kesimpulannya secara lisan bahwa ia tetap pada maksud gugatannya semula, menyatakan mencukupkan dengan alat bukti yang telah diajukan dan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi kecuali mohon agar perkaranya segera diputuskan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka Majelis Hakim menunjuk kepada hal-hal yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini dan kesemuanya dianggap telah dimasukkan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, terlebih dahulu Majelis Hakim akan dipertimbangkan apakah Pengadilan Agama Kotabumi berwenang memeriksa perkara a quo dan juga apakah Penggugat dan Tergugat mempunyai kedudukan dan hubungan hukum sehingga berkualitas legitima persona standi in judicio dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa untuk itu Penggugat telah mengajukan bukti surat P.1 dan P.3, telah bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, yang berupa fotocopy di persidangan telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya, maka berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) (huruf) a, ayat (2) dan ayat (3), Pasal 10 dan Pasal 11 ayat (1) (huruf) a Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai jo. Pasal 1 (huruf) a dan f, dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Bea Meterai, surat-surat bukti tersebut secara formil telah memenuhi syarat sebagai alat bukti dan selanjutnya akan dipertimbangkan materiilnya; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 dan tidak adanya eksepsi Tergugat yang membuktikan sebaliknya, telah terbukti Penggugat berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara sesuai ketentuan Pasal 1 angka (8) dan Pasal 59 ayat (1) (huruf) d dan ayat (2) (huruf) e Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 yang merupakan akta otentik dengan kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat selama tidak dibuktikan sebaliknya, maka harus dinyatakan terbukti antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 11 ayat (3) dan
Hal 6 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
Pasal 13 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, serta Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam sejak tanggal 29 Juli 1995, dan antara Penggugat dengan Tergugat belum pernah bercerai sehingga Penggugat dan Tergugat mempunyai kualitas sebagai pihak dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti P.1 dan P.3 tersebut perkara ini menjadi tugas dan wewenang Pengadilan Agama Kotabumi, karena Penggugat bertempat tinggal di wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Kotabumi, juga Penggugat dan Tergugat beragama Islam dan telah melangsungkan pernikahan yang dicatatkan di Kantor Urusan Agama, oleh karenanya gugatan tersebut secara formil dapat diterima karena telah sesuai dengan ketentuan Pasal 49 (huruf) a angka (9) Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 jo. Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 jo. Pasal 63 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 jo. Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 132 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa perkara ini adalah termasuk sengketa perdata yang wajib lebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui perdamaian dengan bantuan mediator, namun oleh karena Tergugat selama berlangsungnya persidangan tidak pernah hadir tanpa alasan yang sah, maka cukup alasan bagi Majelis untuk tidak menunjuk Hakim Mediator untuk mengupayakan perdamaian dalam perkara ini, hal ini sesuai dengan maksud Pasal 7 ayat (1) PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan; Menimbang, bahwa selama proses persidangan Majelis Hakim telah berusaha menasihati Penggugat agar bersabar dulu menunggu Tergugat kembali dan tidak meneruskan gugatannya akan tetapi tidak berhasil, oleh karena itu apa yang dikehendaki Pasal 154 R.Bg jo. Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan Pasal 82 Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 jo. Pasal 31 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam, telah terpenuhi; Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Penggugat maka panggilan Tergugat disampaikan melalui mass media Radio Daerah (Rada) Kabupaten Lampung Utara sesuai ketentuan Pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975, dan ternyata meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut Tergugat tidak pernah datang menghadap ke persidangan dan ternyata tidak datangnya itu tidak disebabkan suatu halangan yang sah, oleh karenanya Tergugat dianggap telah membangkang (ta’azuz) terhadap panggilan Pengadilan dan harus dinyatakan tidak hadir; Hal 7 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih pendapat fuqaha dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55 yang berbunyi :
. ﻓﺎن ﺗﻌـﺰ زﺑـﺘـﻌـﺰز اوﺗـﻮار اوﻏــﯿـﺒـﺔ ﺟﺎز اﺛـﺒـﺎﺗﮫ ﺑﺎﻟـﺒـﯿـﻨﺔ ”Apabila Tergugat tidak hadir, baik karena melawan/membangkang, bersembunyi ataupun ghaib, boleh perkara itu diputus berdasarkan bukti-bukti (persaksian)”. Menimbang, bahwa meskipun gugatan Penggugat dapat diputus dengan verstek, akan tetapi menurut fuqaha di atas dan bimbingan Mahkamah Agung serta maksud Pasal 283 R.Bg, untuk mengabulkan atau tidak gugatan tersebut dalil-dalil Penggugat harus dibuktikan, oleh karena itu kepada Penggugat dibebankan untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil pokok gugatan Penggugat yang harus dibuktikan kebenarannya di depan persidangan sesuai dengan isi posita gugatannya adalah bahwa setelah 3 tahun pernikahan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat suka main judi, sering pergi keluar rumah tanpa izin dengan Penggugat tanpa alasan yang jelas dan pulang ke rumah sampai malam hari, tidak jujur dalam hal keuangan dan suka memukul Penggugat jika terjadi pertengkaran, yang puncaknya terjadi pada bulan Juli 2011 Tergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpa ijin Penggugat dan tanpa alasan yang sah disebabkan Penggugat dan Tergugat bertengkar lantaran Tergugat berhutang kepada orang lain tanpa sepengetahuan Penggugat dan tidak jelas penggunaannya. Setelah kejadian tersebut berturut-turut hingga sekarang Tergugat tidak pernah pulang dan tidak pernah kirim nafkah maupun kabar serta tidak diketahui alamatnya yang jelas dan pasti di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia (ghaib); Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 dan meneguhkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi bernama SAKSI I dan SAKSI II; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadapkan Penggugat ke persidangan merupakan orang yang cakap menjadi saksi, termasuk orang yang perlu didengar keterangannya (vide Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975), keduanya telah memberikan keterangan yang disampaikan secara sendirisendiri di depan persidangan (vide Pasal 171 (1) R.Bg), dan keterangannya tersebut disampaikan di bawah sumpah di dalam persidangan (vide Pasal 175 R.Bg), maka Majelis Hakim menilai bukti saksi tersebut telah memenuhi syarat formil sebagai alat bukti; Hal 8 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat menyatakan menerima dan tidak keberatan, meskipun ternyata dalil-dalil gugatan Penggugat posita angka 4.a, 4.b, 4.c dan 4.d tidak terbukti sepenuhnya karena hanya didukung oleh keterangan seorang saksi saja (unus testis nullus testis), namun Majelis Hakim menilai akibat perselisihan yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat sebagaimana posita angka 5 (lima) telah terbukti berdasarkan keterangan kedua saksi yang dihadirkan di persidangan, sehingga oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut
harus dinyatakan dapat dipertimbangkan dan bernilai
pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan keluarga tersebut di atas dihubungkan dengan dalil-dalil gugatan Penggugat dan keterangan Penggugat atas gugatannya di persidangan diperoleh fakta sebagai berikut :
Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat perkawinan yang sah, menikah di wilayah KUA BK pada tanggal 29 Juli 1995;
Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat baikbaik saja dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, tetapi sekarang keadaannya sudah tidak rukun lagi sehingga menyebabkan keduanya pisah tempat tinggal selama hampir 2 (dua) tahun;
Bahwa penyebab ketidakrukunan dan pisahnya karena Tergugat terlilit hutang kepada orang lain ditambah lagi Tergugat tidak terbuka kepada Penggugat tentang hutang-hutang tersebut;
Bahwa selama pisah antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak terjalin lagi hubungan sebagaimana layaknya suami istri, sudah saling tidak mempedulikan hak dan kewajiban masing-masing, Tergugat tidak pernah datang atau memberi kabar tentang keberadaanya dan tidak pernah pula mengirim nafkah untuk Penggugat dan anak-anaknya;
Bahwa Penggugat tidak dapat berbuat banyak untuk mencari tahu keberadaan Tergugat karena masalah keterbatasan ekonomi; Menimbang, bahwa dalam syari’at Islam sebagaimana ketentuan Pasal 1 dan
Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, pernikahan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Hal ini sesuai dengan tuntunan alQur’an dalam surat ar-Ruum, ayat 21 yang berbunyi :
وﻣﻦ اﯾﺘﮫ ان ﺧﻠﻖ ﻟﻜﻢ ﻣﻦ اﻧﻔﺴﻜﻢ ازواﺟﺎ ﻟﺘﺴﻜﻨﻮا اﻟﯿﮭﺎ وﺟﻌﻞ ﺑﯿﻨﻜﻢ ﻣﻮدة ( : )اﻟﺮوم. ورﺣﻤﺔ ان ﻓﻰ ذﻟﻚ ﻻﯾﺖ ﻟﻘﻮم ﯾﺘﻔﻜﺮون Hal 9 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” Menimbang, bahwa atas dasar hal-hal tersebut di atas patut diduga bahwa keadaan rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, penuh sakinah, mawaddah, warahmah sesuai dengan kehendak Surat Ar-Ruum ayat 21 serta Pasal 1 dan Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, tidak dapat terwujud dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, dan selama pemeriksaan dalam persidangan terbukti bahwa Tergugat tidak pernah hadir menghadap persidangan, dengan demikian di antara mereka sulit untuk dirukunkan kembali baik secara fisik maupun dalam satu hubungan batin yang utuh dan tidak ada harapan lagi untuk dapat membina rumah tangganya lebih lanjut, terlebih lagi Tergugat sampai saat ini tidak diketahui lagi keberadaanya yang jelas dan pasti; Menimbang, bahwa mempertahankan kondisi rumah tangga yang sudah demikian adanya jelas tidak akan membawa manfaat, paling tidak madlaratnya sudah nampak yaitu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak berhubungan dengan baik dan rukun sebagaimana layaknya pasangan suami istri, Tergugat tidak pernah kembali ke tempat kediaman bersama, bahkan memberi kabar sekalipun tidak pernah, oleh karena itu jalan yang terbaik bagi keduanya adalah perceraian, sebab apabila dibiarkan berlarut-larut tidak mustahil akan memunculkan kemudlaratankemudlaratan yang lebih besar terhadap rumah tangga dan keluarga mereka, terutama sekali terhadap Penggugat, sedangkan membuat madlarat sangat bertentangan dalam ajaran Islam sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah yang berbunyi :
( )رواه اﺣﻤﺪ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ. ﻻ ﺿﺮر وﻻ ﺿﺮار “Tidak boleh membuat madlarat dan tidak boleh saling memadlaratkan”; Menimbang, bahwa tanpa harus mencari siapa yang bersalah dan siapa yang benar, Majelis Hakim melihat hidup berpisahnya Penggugat dengan Tergugat selama hampir 2 (dua) tahun tanpa adanya komunikasi yang baik sebagaimana layaknya suami isteri yang rukun dan sudah saling tidak mempedulikan lagi hak dan kewajiban masing-masing sebagai suami istri, sudah dapat membuktikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan yang berkepanjangan, Hal 10 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
sehingga dalil-dalil gugatan Penggugat telah terbukti sebagaimana maksud Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 379 K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 yang menyatakan bahwa suami isteri yang tidak tinggal serumah lagi dan tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun lagi maka rumah tangga tersebut telah terbukti retak dan pecah dan telah memenuhi alasan perceraian Pasal 19 (huruf) f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 (huruf) f Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka Majelis Hakim sepakat berpendapat bahwa gugatan Penggugat beralasan dan tidak melawan hukum karena antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun dalam rumah tangganya, dan keduanya tidak dapat mewujudkan tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki oleh undang-undang sehingga gugatan Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 (huruf) f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 (huruf) f Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan Penggugat a quo telah terbukti dan dapat dikabulkan dengan dijatuhkannya talak Tergugat terhadap Penggugat, dan oleh karena Tergugat telah membangkang (ta'azuz) terhadap panggilan Pengadilan, sedangkan gugatan Penggugat beralasan dan tidak melawan hukum, maka Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat dikabulkan secara verstek; Menimbang, bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri (ba'da al-dukhul), dan berdasarkan Catatan Status Perkawinan (Note of Marital Status) dalam bukti P.3 antara Penggugat dan Tergugat belum pernah bercerai, oleh karena itu talak Tergugat terhadap Penggugat yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama adalah talak yang kesatu, dan berdasarkan ketentuan Pasal 119 ayat (2) (huruf) c Kompilasi Hukum Islam, talak yang dijatuhkan adalah talak satu ba'in sughra; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
Putusan
Sela
Nomor
:
XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm tanggal 25 Maret 2013, maka Penggugat dibebaskan dari membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; Mengingat, pasal-pasal tersebut dan peraturan perundang-undangan lain serta hukum syara’ yang berkenaan dengan perkara ini;
Hal 11 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
MENGADILI 1.
Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir;
2.
Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;
3.
Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadap Penggugat;
4.
Membebaskan Penggugat dari membayar biaya perkara; Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis
Hakim pada hari Selasa, tanggal 25 Maret 2013 M. bertepatan dengan tanggal 13 Jumadil Awal 1434 H., oleh kami Dra. SITI ZURBANIYAH, S.H., M.H.I. sebagai Ketua Majelis, ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H. dan NANA, S.Ag., masingmasing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut dan Dra. Hj. ZURAIDA, M.H. sebagai Panitera serta dihadiri pula oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Ketua Majelis, Tt d.
Dra. SITI ZURBANIYAH, S.H., M.H.I. Hakim Anggota, Ttd.
Hakim Anggota, Tt d.
ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H.
N A N A, S.Ag.
P a n i t e r a,
Dra. Hj. ZURAIDA, M.H.
Hal 12 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm
Perincian Biaya Perkara: 1.
Biaya Pendaftaran
Rp.
0,-
2.
Biaya Proses
Rp.
0,-
3.
Biaya Panggilan
Rp.
0,-
4.
Redaksi
Rp.
0,-
5.
Meterai
Rp.
0,-
Jumlah
Rp.
0,-
Hal 13 dari 13 No. 369/Pdt.G/2012/PA.Ktbm