PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai gugat yang diajukan oleh: PENGGUGAT, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan petani, tempat tinggal di Desa BAM Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Penggugat; melawan TERGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan
petani,
bertempat
tinggal
di
Desa
AW
Kecamatan BTH Kabupaten Lampung Timur, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat, dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatan tanggal 7 Oktober 2013 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor: XXXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm tanggal 7 Oktober 2013, telah mengajukan gugatan dengan alasan-alasan sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 13 Juli 2006 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan AT dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/28/VII/2006 tanggal 14 Juli 2006; Hal. 1 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal semula di rumah orangtua Penggugat di Desa Bumi Marga Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara selama 2 hari, setelah itu Penggugat dan Tergugat pindah ke rumah orang tua Tergugat di Kabupaten Lampung Timur selama 2 tahun dan terakhir bertempat tinggal di Desa Bumi Marga Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara; 3. Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 orang anak yang diberi nama SS binti TERGUGAT, umur 6 tahun, saat ini anak tersebut dalam pemeliharaan Penggugat; 4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 3 tahun, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan: a. Tergugat tidak dapat menafkahi kebutuhan rumah tangga Penggugat dan Tergugat; b. Tergugat marah-marah bila Penggugat tidak mengunjungi Tergugat di rumah orang tua Tergugat; 5. Bahwa puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Mei tahun 2013 disebabkan pada saat Penggugat menjenguk Tergugat di rumah orang tua Tergugat, Penggugat menyiapkan makan untuk Tergugat tetapi Tergugat tidak mau makan melainkan malah marah-marah kepada Penggugat, yang akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dan pulang ke rumah orangtuanya dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil; 7. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; Hal. 2 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
8. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada jadwal sidang yang telah ditetapkan Penggugat hadir di
persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut dengan relaas tanggal 25 Oktober 2013, 22 Nopember 2013 dan 13 Desember 2013 dan ketidakhadirannya tidak berdasarkan alasan yang sah, oleh karenanya persidangan untuk pemeriksaan perkara ini dilanjutkan tanpa hadirnya Tergugat; Bahwa upaya perdamaian oleh Majelis Hakim dan mediasi melalui Mediator tidak dapat dilaksanakan terhadap perkara ini karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, namun Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar rukun kembali dengan Tergugat, tetapi tidak berhasil; Bahwa Ketua Majelis telah membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat, tidak ada perubahan atau tambahan apapun; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan, Penggugat mengajukan bukti surat-surat sebagai berikut: a. Fotocopy Surat Keterangan Berdomisili Nomor: XXX/KD/BAM-AT/X/2013 tanggal 4 Oktober 2013 atas nama Juwarsih yang dikeluarkan oleh Pj. Kepala Desa BAM Kecamatan AT Kabupaten Lampung, yang telah Hal. 3 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.1); b. Fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/28/VII/2006 tanggal 14 Juli 2006 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan AT Kabupaten
Lampung
Utara,
yang
telah
bermeterai
cukup
dan
dinazagelen di Kantor Pos, telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.2); Bahwa di samping bukti surat-surat tersebut, Penggugat mengajukan saksi-saksi sebagai berikut: 1. SAKSI I, umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, tidak bekerja, tempat tinggal di Desa BAM Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara, yang dalam persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah pada intinya sebagai berikut: Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri; Bahwa saksi adalah adik sepupu Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat berumah tangga sudah 8 tahun, saksi hadir pada waktu nikahnya; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di tempat orangtua Tergugat di Lampung Timur dan telah dikaruniai seorang anak; Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis sejak 3 tahun terakhir, tetapi saksi tidak tahu persis masalahnya; Bahwa sekitar 5 tahun yang lalu Tergugat kecelakaan tertimpa kayu hingga menyebabkan lumpuh sampai sekarang, Penggugat sudah berusaha merawat Tergugat di tempat orangtua Tergugat selama kurang lebih 2 tahun, tetapi setelah itu Penggugat pulang ke rumah orangtuanya di Kotabumi, saksi tidak tahu sebabnya mengapa Penggugat pulang ke orangtuanya; Bahwa Penggugat dan Tergugat pisah rumah sudah sekitar 3 tahun lamanya;
Hal. 4 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa selama pisah Tergugat atau keluarganya tidak pernah datang untuk mengajak rukun lagi dan tidak pula mengirim nafkah untuk Penggugat; 2. SAKSI II, umur 20 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan petani, tempat tinggal di Dusun Bumi Rahayu RT. 003 RW. 002 Desa BAM Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara, yang dalam persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah pada intinya sebagai berikut: Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri; Bahwa saksi adalah adik kandung Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat berumah tangga sudah 8 tahun, saksi hadir pada waktu nikahnya; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di tempat orangtua Tergugat dan telah dikaruniai seorang anak; Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun dan harmonis lagi, mereka sering bertengkar. Saksi pernah dua kali melihat mereka bertengkar sewaktu masih tinggal di Metro; Bahwa penyebab ketidakrukunannya karena masalah ekonomi yang kurang terpenuhi; Bahwa sekitar 5 tahun yang lalu Tergugat kecelakaan tertimpa kayu hingga menyebabkan lumpuh sampai sekarang, Penggugat sudah berusaha merawat Tergugat di tempat orangtua Tergugat selama lebih dari 1 tahun, tetapi setelah itu Penggugat pulang ke rumah orangtuanya di Kotabumi, saksi tidak tahu sebabnya mengapa Penggugat pulang ke orangtuanya; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sekitar 2 tahun lamanya; Bahwa selama pisah Tergugat atau keluarganya tidak pernah datang untuk mengajak rukun lagi dan tidak pula mengirim nafkah untuk Penggugat;
Hal. 5 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa pihak keluarga Penggugat sudah mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil; Bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi dan menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya selanjutnya mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal sebagaimana tercantum dalam berita acara sidang perkara ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa upaya perdamaian oleh Majelis Hakim dan mediasi melalui Mediator tidak dapat dilaksanakan terhadap perkara ini, karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, namun Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar rukun kembali dengan Tergugat, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai kuasanya, serta ketidakhadirannya tidak didasarkan pada alasan yang sah, maka gugatan Penggugat dapat diperiksa dan diputus tanpa kehadiran Tergugat (verstek) berdasarkan Pasal 149 R.Bg ayat (1); Menimbang, bahwa Pengadilan Agama berwenang untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan gugatan perceraian Penggugat terhadap Tergugat berdasarkan ketentuan Pasal 49 ayat (1) huruf a dan ayat (2) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 telah terbukti bahwa Penggugat berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara, sehingga merupakan kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi untuk memeriksa dan mengadili gugatan Penggugat sesuai dengan ketentuan Hal. 6 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 telah terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah, sehingga Penggugat dan Tergugat merupakan pihak yang memiliki hubungan hukum dalam perkara ini (legitima persona standi in judicio); Menimbang, bahwa gugatan Penggugat didasarkan pada dalil-dalil yang pada pokoknya adalah bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis sejak 3 tahun setelah pernikahan, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat tidak dapat menafkahi kebutuhan rumah tangga, Tergugat marah-marah bila Penggugat tidak mengunjungi Tergugat ke rumah orangtuanya, yang puncaknya terjadi pada bulan Mei 2013 disebabkan pada saat Penggugat menjenguk Tergugat di rumah orang tuanya, Penggugat menyiapkan makan untuk Tergugat tetapi Tergugat tidak mau makan melainkan malah marah-marah kepada Penggugat, yang akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dan pulang ke rumah orangtua Penggugat. Sejak itu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat di persidangan, berarti dalil-dalil gugatan Penggugat tidak disanggah oleh Tergugat, dan setiap yang tidak disanggah sama dengan diakui, dengan demikian dalil-dalil Penggugat tersebut benar dan menjadi tetap, namun karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, Majelis Hakim perlu memeriksa alat bukti saksi yang dibebankan kepada Penggugat; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadapkan Penggugat ke persidangan merupakan orang yang cakap menjadi saksi, tidak termasuk orang yang tidak boleh didengar sebagai saksi, keduanya telah memberikan keterangan yang disampaikan secara sendiri-sendiri di depan persidangan, dan keterangannya tersebut disampaikan di bawah sumpah di dalam persidangan, maka Majelis menilai bukti saksi tersebut telah memenuhi
Hal. 7 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
syarat formil sebagai alat bukti dan selanjutnya akan dipertimbangkan materiilnya; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi tersebut sebagaimana terurai dalam duduk perkara, Majelis menilai bahwa ternyata dalil-dalil gugatan Penggugat posita angka 4.a dan 4.b tidak terbukti sepenuhnya karena hanya didukung oleh seorang saksi, namun Majelis Hakim menilai akibat perselisihan yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana posita angka 5 (lima) telah terbukti berdasarkan keterangan saksi-saksi yang antar satu dengan yang lainnya saling bersesuaian, sehingga oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut harus dinyatakan dapat dipertimbangkan dan bernilai pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan saksisaksi telah ditemukan fakta bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis setidak-tidaknya sejak 2 tahun terakhir, Penggugat dan Tergugat sering bertengkar disebabkan masalah ekonomi dan Tergugat suka marah-marah
kepada Penggugat,
akibatnya
sejak bulan
Mei
2013
Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal, tidak ada komunikasi lagi dan sudah saling tidak mempedulikan lagi hak dan kewajiban masingmasing, pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksud Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa atas dasar fakta tersebut di atas, patut diduga bahwa keadaan rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, penuh sakinah, mawaddah, warahmah sesuai dengan kehendak Nash Al-Qur'an Surat Ar-Ruum ayat 21 serta Pasal 1 dan Pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, tidak mungkin dapat terwujud dalam rumah tangga Penggugat
Hal. 8 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
dengan Tergugat, dengan demikian diantara mereka sangat sulit untuk dirukunkan kembali baik secara fisik maupun dalam satu hubungan batin yang utuh dan tidak ada harapan lagi untuk dapat membina rumah tangganya lebih lanjut; Menimbang, bahwa mempertahankan kondisi rumah tangga yang demikian justru akan menimbulkan tekanan psikis bagi kedua belah pihak, oleh
karena
itu
dalam
hal
ini
berlaku
kaidah
fikih
“Menghindari
kerusakan/mafsadat lebih diutamakan dari pada menarik kemaslahatan.” Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan gugatan Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 (huruf) f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 (huruf) f Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat patut dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat diperiksa dan diputus tanpa kehadiran Tergugat, maka gugatan Penggugat tersebut dikabulkan dengan verstek berdasarkan Pasal 149 ayat (1) RBg; Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat dengan menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (1) dan (2) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama di tempat Penggugat dan Tergugat berdomisili saat ini dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang
Hal. 9 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka semua biaya perkara yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat yang jumlahnya sebagaimana tertuang dalam amar putusan ini; Mengingat
dan
memperhatikan
segala
ketentuan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat; 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Kotabumi
untuk
mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 561.000,- (lima ratus enam puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis pada hari Rabu, tanggal 22 Januari 2014 M. bertepatan dengan tanggal 20 Rabiul Awal 1435 H., oleh kami NANA, S.Ag. sebagai Ketua Majelis, SHOBIRIN, S.H.I, M.E.Sy. dan ALVI SYAFIATIN, S.Ag., masingmasing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri pula oleh Hakim-hakim Anggota tersebut dan AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Hal. 10 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Ketua Majelis, Tt d. N A N A, S.Ag. Hakim Anggota, Ttd.
Hakim Anggota, Tt d.
SHOBIRIN, S.HI, M.E.Sy.
ALVI SYAFIATIN, S.Ag.
Panitera Pengganti,
AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag. Perincian Biaya Perkara: 1.
Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan
Rp.
470.000,-
4.
Redaksi
Rp.
5.000,-
5.
Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.
561.000,-
(Lima ratus enam puluh satu ribu rupiah)
Hal. 11 dari 11, Put. No. 374/Pdt.G/2013/PA.Ktbm