PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai gugat yang diajukan oleh : PENGGUGAT,
umur
25
tahun,
Keperawatan,
agama
pekerjaan
Islam,
pendidikan
Honorer,
terakhir
bertempat
D3
tinggal
di
Kelurahan SKM, Kecamatan BKK, Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Penggugat; melawan TERGUGAT, umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kampung BKR, Kecamatan GNL, Kabupaten WayKanan, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah
mendengar
keterangan
Penggugat dan
memeriksa
alat-alat
bukti
di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatan tanggal 10 April 2014 yang terdaftar
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Kotabumi
dengan
Nomor
Hal. 1 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm tanggal 15 April 2014, telah mengajukan gugatan dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1. Bahwa, pada tanggal 28 Juni 2013, antara Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di rumah orang tua Tergugat di Wilayah Hukum Kantor Urusan Agama Kecamatan BKK, Kabupaten Lampung Utara. Sebagaimana Akta Nikah Nomor : XXX/06/VII/2013 tanggal 28 Juni 2013; 2. Bahwa, pada saat pernikahan tersebut Penggugat berstatus perawan dalam usia 25 tahun. Orang tua kandung Penggugat : Ayah
: AMN
Ibu
: RMD
Pada saat pernikahan tersebut Tergugat berstatus jejaka dalam usia 23 tahun. Orang tua kandung Tergugat : Ayah
: AJ
Ibu
: SMT
3. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat di, Kelurahan SKM, Kecamatan BKK, Kabupaten Lampung Utara selama 10 bulan dan saat ini Penggugat tinggal di, Kelurahan SKM, Kecamatan BKK, Kabupaten Lampung Utara, yang mana suami bertempat tinggal di WayKanan; 4. Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan belum dikaruniai anak; 5. Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-
Hal. 2 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
rukun saja namun sejak tahun 2013 setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Tergugat kasar ringan tangan dengan isteri; b. Tergugat sering marah-marah tidak ada sebab; c. Tergugat sering cemburu tanpa sebab; 6. Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Agustus tahun 2013 disebabkan yang akhirnya Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 7. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridha dan tersiksa lahir maupun batin, tidak sanggup lagi berumah tangga dengan Tergugat, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dari Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 8. Bahwa, Penggugat bersedia membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya; 2. Menyatakan
perkawinan
Penggugat
dengan
Tergugat
putus
karena
perceraian; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat;
Hal. 3 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa
pada
hari
sidang
yang
telah
ditetapkan
Penggugat
hadir
di persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap sidang dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut oleh Jurusita Pengganti, sebagaimana berita acara relaas panggilan Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm tanggal 9 Mei 2014 dan tanggal 28 Mei 2014 yang telah dibacakan di muka persidangan, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa upaya damai telah dilaksanakan oleh Majelis Hakim dengan menasehati Penggugat agar hidup rukun kembali dengan Tergugat, namun tidak berhasil; Bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir di persidangan, maka mediasi tidak dapat dilaksanakan; Bahwa Ketua Majelis telah membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat, tidak ada tambahan ataupun perubahan dengan memberikan keterangan atas pertanyaan Ketua Majelis sebagai berikut : - Bahwa Tergugat orangnya tempramental dimana Tergugat sering marah-marah tanpa sebab; - Bahwa Tergugat memang ada kelainan jiwa dimana jika Tergugat mau mengajak melakukan hubungan suami isteri Tergugat selalu menyiksa Penggugat terlebih dahulu; Bahwa karena Tergugat tidak hadir di persidangan maka jawaban Tergugat tidak dapat didengar; Hal. 4 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat mengajukan bukti surat-surat sebagai berikut : 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk NIK : 1803015505880XXX tanggal 1 Desember 2009 atas nama PENGGUGAT, yang dikeluarkan oleh Wakil Bupati Kabupaten Lampung Utara, (bukti P.1); 2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/06/VII/2013 tanggal 12 Juli 2013 atas nama TERGUGAT dan PENGGUGAT yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan BKK Kabupaten Lampung Utara, (bukti P.2); Bahwa di samping bukti surat-surat tersebut, Penggugat mengajukan saksisaksi sebagai berikut : 1. SAKSI I, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kelurahan SKM Kecamatan BKK Kabupaten Lampung Utara, yang dalam persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah pada intinya sebagai berikut : - Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri; - Bahwa saksi adalah ayah kandung Penggugat; - Bahwa saksi hadir pada saat Penggugat dan Tergugat menikah; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat di Kelurahan SKM Kecamatan BKK; - Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak; - Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan
harmonis, namun sejak 2 bulan setelah menikah rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis karena sering terjadi pertengkaran; Hal. 5 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
- Bahwa penyebab Penggugat dan Tergugat bertengkar saksi tidak tahu; - Bahwa saksi tidak pernah melihat atau pun mendengar pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, saksi hanya tahu dari cerita Penggugat; - Bahwa menurut cerita Penggugat rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis dimana Tergugat sering marah-marah bahkan sampai mengikat dan memukul Penggugat; - Bahwa saksi tidak pernah melihat langsung Tergugat memukul Penggugat, namun saksi pernah melihat bekasnya saja; - Bahwa Tergugat orang yang temperamental; - Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak 2 bulan yang lalu dimana Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua masing-masing; - Bahwa selama pisah tempat tinggal Tergugat tidak pernah menemui Penggugat dan tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat; - Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pernah diupayakan damai oleh pihak keluarga Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil; 2. SAKSI II, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kelurahan SKM Kecamatan BKK Kabupaten Lampung Utara, yang dalam persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah pada intinya sebagai berikut : - Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri; - Bahwa saksi adalah bibi Penggugat; - Bahwa saksi hadir pada saat Penggugat dan Tergugat menikah;
Hal. 6 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
- Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat di Kelurahan SKM Kecamatan BKK; - Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak; - Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun kemudian rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis karena sering terjadi pertengkaran; - Bahwa penyebab Penggugat dan Tergugat bertengkar saksi tidak tahu; - Bahwa saksi tidak pernah melihat atau pun mendengar pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, saksi hanya tahu dari cerita Penggugat; - Bahwa menurut cerita Penggugat rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis dimana Tergugat sering marah-marah bahkan sampai mengikat dan memukul Penggugat; - Bahwa saksi tidak pernah melihat langsung Tergugat memukul Penggugat, namun saksi pernah melihat bekasnya saja dan ketika ditanya Penggugat menjawab habis dipukul Tergugat; - Bahwa Tergugat orang yang temperamental; - Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak 2 bulan yang lalu dimana Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua masing-masing; - Bahwa selama pisah tempat tinggal Tergugat tidak pernah menemui Penggugat dan tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat; - Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pernah diupayakan damai namun tidak berhasil;
Hal. 7 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi dan menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya selanjutnya mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal sebagaimana tercantum dalam berita acara sidang perkara ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti tersebut di atas; Menimbang, bahwa perkara ini adalah termasuk bidang perkawinan yang dilaksanakan antara para pihak yang beragama Islam dan perkawinannya dicatatkan pada Kantor Urusan Agama, oleh sebab itu berdasarkan Pasal 49 ayat (1) huruf a dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, adalah menjadi kewenangan absolut Pengadilan Agama, maka Pengadilan Agama berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, sesuai Pasal 26 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975,
ternyata Tergugat tidak pernah hadir dan
tidak pula mengutus wakil/kuasanya yang sah serta tidak pula ketidakhadirannya tersebut disebabkan oleh suatu halangan yang sah, oleh karenanya perkara ini dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya Tergugat (Verstek) sesuai ketentuan Pasal 149 R.Bg; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat tidak hadir upaya damai tetap Hal. 8 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
dilaksanakan oleh Majelis Hakim dengan menasehati Penggugat agar hidup rukun kembali dengan Tergugat dan mempertahankan rumah tangganya, sebagaimana maksud Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Pasal 31 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang usaha damai. Adapun maksud Pasal 7 Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak hadir, sedangkan mediasi hanya dapat dilaksanakan jika kedua belah pihak hadir di persidangan; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil pokok gugatan Penggugat dalam perkara ini adalah antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat kasar ringan tangan dengan isteri, Tergugat sering marah-marah tidak ada sebab dan Tergugat sering cemburu tanpa sebab. Puncak perselisihan terjadi pada bulan Agustus 2013 yang akhirnya Penggugat dan Tergugat berpisah; Menimbang, bahwa siapa yang mendalilkan atau mengemukakan suatu peristiwa atau kejadian, atau juga hak, maka kepadanya dibebankan kewajiban untuk membuktikannya. Asas ini merupakan asas umum dalam hal pembuktian sebagaimana ketentuan Pasal 283 R.Bg; Menimbang, bahwa meskipun tidak ada bantahan dari Tergugat karena ia tidak hadir di persidangan, akan tetapi untuk menghindari kebohongan hukum dan rekayasa dalam perceraian, maka kepada Penggugat tetap dibebani pembuktian (asas lex spesialis) sebagaimana ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat di persidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa bukti surat-surat (P.1 dan Hal. 9 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
P.2) dan dua orang saksi; Menimbang, bahwa bukti surat-surat tersebut telah diajukan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu berupa fotokopi dari akta autentik yang dibuat oleh pejabat yang berwenang, telah dibubuhi materai secukupnya, telah dinazegelen oleh Pejabat Kantor Pos dan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata telah sesuai, maka setelah Majelis Hakim meneliti bukti P.1 dan P.2, bukti surat-surat tersebut telah memenuhi maksud Pasal 301 R.Bg jo. Pasal 1888 KUH Perdata jo. Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai dengan demikian bukti tersebut telah memenuhi syarat formil. Secara materiil bukti P.1 menerangkan tempat tinggal Penggugat dan bukti P.2 menerangkan Penggugat dan Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah sehingga bukti-bukti tersebut mendukung dalil-dalil Penggugat, oleh karena itu bukti P.1 dan P.2 terbukti telah memenuhi syarat formil dan materiil sesuai Pasal 285 R.Bg dan menurut penilaian Majelis Hakim bukti P.1 dan P.2 tersebut memiliki nilai pembuktian yang sempurna dan mengikat sehingga bukti P.1 dan P.2 tersebut dapat diterima sebagai bukti; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
bukti
P.1
(KTP),
bukti
tersebut
menunjukkan identitas Penggugat sebagai seorang yang bertempat tinggal di, Kelurahan SKM, Kecamatan BKK, Kabupaten Lampung Utara, yang merupakan wilayah Kabupaten Lampung Utara dan dikuatkan pula dengan relaas Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm tanggal 25 April 2014, dengan demikian perkara ini menjadi kompetensi relatif Pengadilan Agama Kotabumi sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat (1) dan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2000; Hal. 10 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti P.2 (Kutipan Akta Nikah), harus dinyatakan terbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugat terikat hubungan hukum sebagai suami isteri yang sah sesuai maksud Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991, oleh karena itu Penggugat adalah pihak yang berhak dan berkepentingan untuk mengajukan gugatan ini (Persona Standi in Judicio); Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim telah mendengar keterangan 2 (dua) orang saksi Penggugat. Kedua saksi tersebut telah memenuhi maksud Pasal 171 R.Bg dan Pasal 175 R.Bg, kedua saksi Penggugat bukan orang yang dilarang untuk menjadi saksi dan memberikan keterangan secara terpisah di muka persidangan dengan mengangkat sumpah, oleh karena itu telah memenuhi syarat formil saksi; Menimbang, bahwa saksi-saksi Penggugat telah menerangkan bahwa kedua saksi mengetahui bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat diwarnai perselisihan dan pertengkaran, kedua saksi tidak mengetahui penyebab pertengkaran namun kedua saksi mengetahui bahwa Tergugat orang yang pemarah dan temperamental, Tergugat sering memukul dan mengikat Penggugat, sekarang Penggugat dan Tergugat telah berpisah selama 2 bulan dan kedua saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan oleh pihak keluarga namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa keterangan kedua saksi tersebut adalah berdasarkan pengetahuan, pendengaran atau penglihatan sendiri dan relevan dengan pokok
Hal. 11 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
perkara serta saling bersesuaian sebagaimana maksud Pasal 309 R.Bg, oleh karena itu telah memenuhi syarat materiil saksi; Menimbang, bahwa dengan telah terpenuhinya syarat formil dan materiil saksi, maka Majelis Hakim menilai kesaksian tersebut dapat diterima dan dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah; Menimbang, bahwa berdasarkan pembuktian tersebut di atas ditemukan fakta sebagai berikut : - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah dan telah menikah pada tanggal 28 Juni 2013; - Bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat belum dikaruniai anak; - Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan tidak harmonis sejak 2 bulan menikah karena sering terjadi pertengkaran; - Bahwa Tergugat orang yang pemarah dan temperamental, Tergugat sering memukul dan mengikat Penggugat, - Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berpisah rumah selama 2 bulan dan sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; - Bahwa pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjian suci yang sangat kokoh (mitsaqon gholidhon) dengan tujuan untuk membentuk keluarga atau rumah tangga yang mawaddah warahmah, sebagaimana disebut dalam Firman Allah dalam surat Ar-Ruum Ayat 21 yang berbunyi : وﻣن اﯾﺎﺗﮫ ان ﺧﻠق ﻟﻛم ﻣن اﻧﻔﺳﻛم ازواﺟﺎ ﻟﺗﺳﻛﻧوا اﻟﯾﮭﺎ وﺟﻌل ﺑﯾﻧﻛم ﻣودة ورﺣﻣﺔ
Hal. 12 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, diciptakan-Nya untukmu pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tentram dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang; Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikan di atas tidak selalu dapat terwujud menjadi kenyataan dalam kehidupan rumah tangga suami isteri. Kecuali suami isteri senantiasa dapat menjaga batasanbatasan hukum Allah dengan menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing secara baik; Menimbang, bahwa apabila batasan-batasan dan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut tidak dapat dijaga lagi oleh suami isteri, maka disitulah perceraian dibolehkan walaupun tetap merupakan sesuatu yang tercela; Menimbang, bahwa bisa dianggap sebagai penyalahgunaan dan berdosa jika suami isteri tanpa sebab yang pasti mereka harus bercerai dan juga termasuk pemaksaan terhadap hukum dan moral jika memaksakan suami isteri harus tetap hidup dalam rumah tangga yang tidak lagi terkoordinasi dan telah hilang tujuan rumah tangga sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Maka perceraian dipandang lebih baik untuk menentukan kehidupan berikutnya atau dianggap sebagai “Tasrih bil Ihsan”; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat benar-benar sudah tidak harmonis lagi dan sudah tidak mungkin lagi untuk dirukunkan dalam satu rumah tangga karena keduanya sudah tidak saling memperdulikan dan telah tidak lagi mendapatkan hak dan menjalankan kewajiban masing-masing; Menimbang, bahwa mengingat pernikahan adalah hukum keluarga yang perlu diperhitungkan dan dipikirkan apakah antara keduanya bisa dirukunkan atau Hal. 13 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
tidak, sedangkan faktanya bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, sedangkan Penggugat tetap teguh pendirian untuk bercerai dengan Tergugat, maka pada hakikatnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak bisa dirukunkan kembali dan jika dipaksakan untuk diteruskan akan membawa mafsadat lebih besar daripada maslahatnya, oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 39 ayat (2) Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, untuk melakukan perceraian harus ada/cukup alasan dimana antara suami isteri tidak dapat rukun lagi dalam rumah tangga, alasan perceraian mana diatur dalam Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang telah ditemukan di persidangan, Majelis Hakim berpendapat alasan perceraian yang diajukan Penggugat telah beralasan hukum sesuai ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia Tahun 1991, yang menyatakan bahwa antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah terbukti dan beralasan
hukum,
maka
gugatan
Penggugat
dapat
dikabulkan
dengan
menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa
Hal. 14 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
alasan yang sah dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasanya, meskipun Pengadilan telah memanggilnya secara resmi dan patut, maka perkara ini diputus dengan verstek, sesuai Pasal 149 ayat (1) R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka berdasarkan ketentuan Pasal tersebut Majelis memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan BKK, Kabupaten Lampung Utara yang merupakan tempat kediaman Penggugat dan tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan Kantor Urusan Agama Kecamatan GNL Kabupaten Way Kanan yang merupakan tempat kediaman Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat untuk membayarnya; Mengingat, segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan dalildalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;
Hal. 15 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan BKK Kabupaten Lampung Utara dan Kantor Urusan Agama Kecamatan GNL Kabupaten Way Kanan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp. 741.000,- (tujuh ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis pada hari Senin, tanggal 16 Juni 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 18 Sya’ban 1435 Hijriyah oleh kami H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy. sebagai Ketua Majelis, ANTONI SAID, S.Ag. dan ALVI SYAFIATIN, S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri pula oleh Hakim-hakim Anggota tersebut dan AGUS DIANNINGSIH, S.H., sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat; Ketua Majelis Dto H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy. Hakim Anggota Dto ANTONI SAID, S.Ag.
Hakim Anggota Dto ALVI SYAFIATIN, S.Ag.
Hal. 16 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Panitera Pengganti Dto AGUS DIANNINGSIH, S.H.
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
RP
2. Biaya Proses
Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 650.000,-
4. Biaya Redaksi
RP.
5.000,-
5. Biaya Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
30.000,-
Rp. 741.000,-
(Tujuh ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Hal. 17 dari 17 SalPut.No.0155/Pdt.G/2014/PA.Ktbm