PUTUSAN Nomor xx/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : S M binti SU, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SPG, pekerjaan Karyawan
Swasta,
Kabupaten
Lampung
Utara,
selanjutnya disebut sebagai Penggugat; MELAWAN S S bin SU, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Lampung
Utara,
selanjutnya
disebut
sebagai
Tergugat; Pengadilan Agama Tersebut; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 04 Februari 2013 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor xx/Pdt.G/2013/PA.Ktbm, tanggal 04 Februari 2013 telah mengajukan gugatan dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1.
Bahwa, pada tanggal 13 Nopember 2011 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kotabumi Selatan dengan Kutipan Akta Nikah Nomor xxx/35/XI/2011 tanggal 14 Nopember 2011;
2.
Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal semula di rumah orangtua Penggugat di Kelurahan Tanjung Senang Kecamatan Kotabumi Selatan selama 7 hari dan terakhir bertempat tinggal di Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Kotabumi Selatan selama 3 bulan;
3.
Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 orang anak yang diberi nama A C (Alm) binti S S;
4.
Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 3 bulan namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Tergugat selalu dipengaruhi oleh adik Tergugat; b. Tergugat tidak perhatian kepada Penggugat; c. Tergugat tidak bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga; d. Tergugat tidak mau hidup mandiri bersama Penggugat;
5.
Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Februari tahun 2012 Penggugat dan Tergugat bertengkar yang penyebabnya adalah masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat selalu dipengaruhi oleh adik perempuan Tergugat, pada waktu Penggugat sedang sakit karena kecelakaan Tergugat ingin membantu pekerjaan rumah karena malihat kondisi Penggugat yang sedang sakit, tetapi setelah adik Tergugat mempengaruhi Tergugat, Tergugat berubah pikiran lalu marah-marah kepada Penggugat; yang akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dan pulang ke rumah orang tua Penggugat, sampai dengan sekarang sudah berjalan selama 1 tahun dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;
6.
Bahwa, Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil;
7.
Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya
Hal. 2 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 8.
Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon
kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : A. PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; B. SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan waktu sidang yang telah ditentukan untuk
pemeriksaan perkara tersebut, Penggugat hadir sendiri di persidangan sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 mediasi mengharuskan kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut. Namun demikian Majelis Hakim dalam persidangan telah berusaha menasehati Penggugat untuk bersabar dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya, namun tidak berhasil maka dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
Hal. 3 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa untuk menguatan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk an. S M Nomor: xxxx104210720003 tanggal 02 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh Kepala Disduk Capil Kabupaten Lampung Utara (P.1); b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kotabumi Selatan Nomor Kutipan Akta Nikah : xxx/35/XI/2011 Tanggal 14 Nopember 2011 atas nama S M binti SU dengan S bin SU (P.2); Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut : 1. MA binti JU, umur 59 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat; Bahwa, saksi adalah ibu kandung Penggugat; Bahwa, Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 13 Nopember 2011; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai anak 1 orang; Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah saksi, namun hanya 7 hari dan terakhir tinggal di rumah orang tua Tergugat di Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Kotabumi Selatan selama 3 bulan; Bahwa, awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun setelah 3 bulan menikah atau ketika Pemohon hamil 2 bulan antara Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal; Bahwa, menurut cerita Penggugat penyebab terjadi pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat adalah karena sering terjadi pertengkaran; Bahwa, saksi tidak pernah melihat atau mendengar antara Penggugat dan Tergugat bertengkar;
Hal. 4 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa, penyebab sering terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah karena Tergugat tidak perhatian kepada Penggugat, yaitu menurut cerita Penggugat pernah ada kejadian pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat dipengaruhi oleh adik perempuan Tergugat, kejadiannya yaitu pada waktu Penggugat sedang sakit karena kecelakaan, Tergugat ingin membantu pekerjaan rumah, tetapi setelah dipengaruhi adik Tergugat, Tergugat berubah pikiran lalu marah-marah kepada Penggugat, dan karena tersinggung Penggugat lalu pulang ke rumah saksi; Bahwa, sekarang antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Februari 2012, Penggugat tinggal di rumah saksi dan Tergugat tinggal di rumah orang tuanya; Bahwa, Penggugat dan Tergugat pernah di damaikan baik oleh saksi maupun keluarga, namun tidak berhasil; 2. FE binti Y S, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat; Bahwa, saksi adalah adik ipar Penggugat; Bahwa, Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tahun 2011; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai anak 1 orang; Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat, namun hanya 1 minggu dan terakhir tinggal di rumah orang tua Tergugat di Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Kotabumi Selatan selama 3 bulan; Bahwa, awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun ketika Pemohon hamil 2 bulan antara Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal;
Hal. 5 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa, menurut cerita Penggugat penyebab terjadi pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat adalah karena sering terjadi pertengkaran; Bahwa, saksi tidak pernah melihat atau mendengar antara Penggugat dan Tergugat bertengkar; Bahwa, menurut cerita Penggugat penyebab sering terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah karena Tergugat selalu dipengaruhi oleh adik Tergugat, Tergugat tidak bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga, Tergugat tidak mau hidup mandiri bersama Penggugat dan Tergugat tidak perhatian kepada Penggugat; Bahwa, menurut cerita Penggugat pernah ada kejadian pertengkaran yang terakhir yaitu sebelum berpisah, penyebabnya karena Tergugat dipengaruhi oleh adik perempuan Tergugat, kejadiannya yaitu pada waktu Penggugat sedang sakit karena kecelakaan, Tergugat ingin membantu pekerjaan rumah, tetapi setelah dipengaruhi adik Tergugat, Tergugat berubah pikiran lalu marah-marah kepada Penggugat, dan setelah kejadian tersebut Penggugat pulang ke rumah orangtuanya; Bahwa, sekarang antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Februari 2012, Penggugat dan Tergugat sekarang tinggal di rumah orang tuanya masing-masing; Bahwa, Penggugat dan Tergugat pernah di damaikan baik oleh keluarga Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Penggugat menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya; Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi, kesimpulan Penggugat tetap pada pokok gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam berita
Hal. 6 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
acara persidangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dianggap termuat dalam putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan di atas; Menimbang, bahwa Tergugat yang telah dipanggil dengan resmi dan patut tidak pernah hadir di persidangan atau menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir dan ketidak hadirannya tanpa alasan yang sah, maka Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan sesuai ketentuan pasal 149 ayat (1) Rbg. gugatan Penggugat diperiksa dan diputus dengan tanpa hadirnya Tergugat ; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 upaya perdamaian oleh Majelis Hakim telah dilaksanakan dan mediasi melalui Mediator tidak dapat dilaksanakan terhadap perkara ini, karena
Tergugat tidak
pernah hadir di persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, namun Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat agar bersabar, rukun kembali dengan Tergugat dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 3 bulan namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah diuraikan dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat di persidangan, berarti dalil-dalil gugatan Penggugat tidak disanggah oleh Tergugat, dan setiap yang tidak disanggah sama dengan diakui, dengan demikian dalil-dalil Penggugat tersebut benar dan menjadi tetap; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat tidak hadir, majelis hakim akan mempertimbangkan dalil-dalil gugatan Penggugat terlebih dahulu, karena terkait
Hal. 7 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
dengan perkara perceraian dan untuk menilai apakah gugatan Penggugat berdasarkan hukum dan beralasan, maka kepada Penggugat tetap diwajibkan untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti surat yaitu P.1 dan P.2, serta dua orang saksi untuk mendukung dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa alat bukti P.1 dan P.2 telah memenuhi syarat formil dan materiil, sehingga dapat diterima sebagai bukti di persidangan dan patut untuk dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 telah terbukti bahwa Penggugat berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara, oleh karena itu menjadi kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi untuk memeriksa dan mengadili gugatan Penggugat, sesuai dengan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 telah terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah, oleh karena itu Penggugat dan Tergugat adalah pihak yang berkepentingan dan berkualitas sebagai pihak (legitima persona standi in judicio) dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi syarat formil dan materiil, dengan memperhatikan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 Rbg, oleh karena itu keterangan kedua tersebut saksi dapat diterima sebagai bukti dan patut dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan 2 (dua) orang saksi Penggugat tersebut ternyata tidak ada yang mengetahui secara langsung penyebab pertengkaran maupun saat terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat melainkan hanya cerita dari Penggugat, namun saksi-saksi tersebut mengetahui bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi pisah tempat tinggal yang merupakan akibat terjadinya pertengkaran dan perselisihan antara Penggugat dan Tergugat, oleh karena
Hal. 8 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
itu berdasarkan Yurisprudensi MARI No. xxx K/Ag/2003 tanggal 8 Juni 2005 maka keterangan saksi-saksi tersebut dapat dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang dikuatkan dengan bukti tertulis dan keterangan 2 (dua) orang saksi, maka dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut : - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 13 Nopember 2011, keduanya telah hidup berumah tangga dan belum pernah bercerai; - Bahwa terbukti antara Penggugat dengan Penggugat telah terjadi pertengkaran terus-menerus dan sulit untuk rukun kembali yang mengakibatkan terjadi pisah tempat tinggal sejak bulan Februari 2012, dan sejak saat itu antara Penggugat dengan Penggugat tidak pernah kumpul bersama dan tidak saling memperdulikan lagi; - Bahwa Penggugat sudah dinesehati untuk rukun, namun tidak berhasil dan kini Penggugat tetap bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksud Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dihubungkan dengan tujuan perkawinan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan sulit diharapkan untuk dapat hidup rukun dalam sebuah rumah tangga yang bahagia, sehingga tujuan perkawinan terbukti tidak dapat terwujud; Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak;
Hal. 9 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraian Penggugat tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Dengan demikian gugatan cerai Penggugat dapat dikabulkan dengan verstek; Menimbang, bahwa selama pernikahan Penggugat dan Tergugat belum pernah bercerai dan dalam keadaan bakda dukhul, maka sesuai maksud pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim akan menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughro Tergugat (S S bin SU) terhadap Penggugat (S M binti SU ); 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 241.000,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan di Kotabumi dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Rabu tanggal 06 Maret 2013 M. bertepatan dengan tanggal 23 Rabiul Akhir 1434 H. oleh kami SHOLIHIN, S.Ag.,M.H. sebagai Ketua Majelis, ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H. dan SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan
Hal. 10 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan AGUS DIANNINGSIH, S.H sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Ketua Majelis
SHOLIHIN, S.Ag., M.H.
Hakim Anggota
ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H.
SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy.
Panitera Pengganti
AGUS DIANNINGSIH, S.H
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
Rp. 30.000,-
2. Biaya Proses
Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 150.000,-
4. Biaya Redaksi
Rp.
5. Meterai
Rp.
5.000,6.000,-
Hal. 11 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Jumlah
Rp. 241.000,- (dua ratus empat puluh satu ribu
rupiah).
Hal. 12 dari 12 Put. No. 48/Pdt.G/2013/PA.Ktbm