PUTUSAN Nomor: XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara: Penggugat, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kelurahan KT, Kecamatan KS, Kabupaten Lampung Utara; Melawan Tergugat, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Supir, tempat tinggal di Jalan Jeruk Gg, Duku, RT.003 RW.001, No.45 Kelurahan KT, Kecamatan KS, Kabupaten Lampung Utara; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa bukti-bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatannya tertanggal 13 September 2013 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi
dengan
register
Nomor:
XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm,
tanggal
13 September 2013 dengan dalil-dalil gugatan sebagai berikut: 1. Bahwa, Pada tanggal 21 Januari 1999 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan AT dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/II/I/1999 tanggal 25 Januari 1999 dan setelah akad nikah Tergugat mengucapkan sighat ta’lik talak; 2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di semula di rumah orangtua Penggugat di Desa DW Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara selama lebih kurang 1 minggu, lalu tinggal di Hal 1 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
rumah orangtua Tergugat di Kelurahan KT Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara lebih kurang 11 tahun
dan terakhir bertempat tinggal di
rumah milik bersama di Kelurahan yang sama dengan orangtua Tergugat selama lebih kurang 3 tahun 9 bulan lalu berpisah tempat tinggal; 3. Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai anak 3 orang yang diberi nama: 1. NG binti TERGUGAT umur 14 tahun, 2. AR bin TERGUGAT umur 9 tahun, 3. HA binti TERGUGAT umur 1 tahun; 4. Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukunrukun saja selama 6 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan: a. Tergugat tidak pernah memberi nafkah lahir kepada Penggugat sejak September 2012; b. Tergugat sering berkata cerai kepada Penggugat; c. Tergugat sering marah-marah dan berkata kasar kepada Penggugat; d. Tergugat seing melakukan kekerasan dalam rumah tangga; 4. Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Agustus tahun 2012 disebabkan Penggugat dan Tergugat bertengkar dikarenakan Penggugat meminta uang belanja bulanan dan uang sekolah anak tapi Tergugat tidak memberikan malahan marah-marah dan menginjak wajah Penggugat. yang akhirnya Penggugat dan Tergugat Penggugat dan Tergugat pisah ranjang dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 5. Bahwa, keluarga Penggugat dan keluarga Tergugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil; 6. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;
Hal 2 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
7. Bahwa, 3 orang anak hasil perkawinan Penggugat dengan Tergugat bernama: 1. NG binti TERGUGAT umur 14 tahun, 2. AR bin TERGUGAT umur 9 tahun, 3. HA binti TERGUGAT umur 1 tahun saat ini masih kecil, dan masih sangat membutuhkan kasih sayang dari Penggugat sebagai Ibu kandungnya dan untuk menjaga perkembangan jiwa anak-anak tersebut, maka Penggugat mohon ditunjuk sebagai pengasuh dan pemelihara atas anak-anak tersebut; 8. Bahwa apabila nantinya Penggugat ditunjuk menjadi pengasuh / pemelihara anak tersebut maka sudah barang tentu memerlukan biaya atau nafkah, oleh karenanya Penggugat menuntut Tergugat untuk memberikan nafkah anak kepada Penggugat untuk setiap bulannya sebesar Rp. 1.500.000,- sampai anak tersebut dewasa dan mandiri; 9. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Kotabumi c/q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara
ini
untuk
menerima,
memeriksa,
mengadili,
dan
selanjutnya
memutuskan perkara ini sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Menetapkan anak yang bernama: 1. NG binti TERGUGAT umur 14 tahun, 2. AR bin TERGUGAT umur 9 tahun, 3. HA binti TERGUGAT umur 1 tahun dibawah asuhan dan pemeliharaan Penggugat; 4. Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah anak kepada Penggugat sebesar Rp.1.500.000,- perbulan sampai anak tersebut dewasa dan mandiri; 5. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, Penggugat datang menghadap sendiri, sedangkan Tergugat tidak datang dan tidak pula mengutus wakil/kuasanya yang sah untuk menghadap di persidangan, meskipun Tergugat Hal 3 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
telah dipanggil sebanyak 2 kali sesuai Relaas Panggilan Nomor: XXX/Pdt.G/ 2013/PA.Ktbm, tanggal 18 September 2013 dan 25 September 2013 yang dibacakan di persidangan, yang ternyata ketidakhadiran Tergugat tersebut tidak terbukti
disebabkan
oleh
suatu
halangan
yang
sah, oleh karenanya
persidangan untuk pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan tanpa hadirnya pihak Tergugat; Bahwa usaha damai tidak dapat dilaksanakan oleh Majelis karena Tergugat tidak hadir, namun Majelis telah menasehati Penggugat agar hidup rukun kembali dengan Tergugat, namun tidak berhasil; Bahwa meskipun Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 menghendaki agar terhadap setiap perkara dilakukan mediasi, namun oleh karena Tergugat tidak hadir di persidangan, maka mediasi tidak dapat dilaksanakan; Bahwa surat gugatan Penggugat telah dibacakan yang pada pokoknya tetap dipertahankan oleh Penggugat dan Penggugat memberikan keterangan sebagai berikut: - Bahwa pekerjaan Tergugat adalah sopir mobil pribadi milik Penggugat dan Tergugat; - Bahwa mobil pribadi milik Penggugat dan Tergugat tersebut di sewakan dengan sewa Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) perhari; - Bahwa penghasilan Tergugat rata-rata sebesar Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) perbulan; - Bahwa mobil pribadi milik Penggugat dan Tergugat dibeli secara kredit, maka Penggugat dan Tergugat mempunyai kewajiban untuk membayar angsuran mobil tersebut sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulan;
Bahwa karena Tergugat tidak hadir di persidangan maka
jawaban
Tergugat tidak dapat didengar; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti di persidangan, yaitu sebagai berikut: Bukti Surat: 1. Fotokopi
Kartu
Tanda
Penduduk
an.
PENGGUGAT
Nomor:
180310551XXX0006, tanggal 28 Oktober 2012, yang dikeluarkan tanggal Hal 4 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
28 Oktober 2012 oleh Kepala Disduk Capil Kabupaten Lampung Utara, yang telah dinazagellen dan telah dicocokan dengan aslinya oleh majelis ternyata cocok lalu diberi kode (P1) dan diparaf; 2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/II/I/1999 tanggal 25 Januari 1999, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan AT, yang telah dinazagellen dan telah dicocokan dengan aslinya oleh majelis ternyata cocok lalu diberi kode (P2) dan diparaf; 3. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran an. NG, Nomor: XXX.1/7406.U/LU/1999, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Lampung Utara tanggal 28 Agustus 1999, yang telah dinazagellen dan telah dicocokan dengan aslinya oleh majelis ternyata cocok lalu diberi kode (P3) dan diparaf; 4. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran an. AR Nomor: XXX.1/4416.U/LU/2004, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Lampung Utara, tanggal 24 Desember 2004, yang telah dinazagellen dan telah dicocokan dengan aslinya oleh majelis ternyata cocok lalu diberi kode (P3) dan diparaf; 5. Fotokopi
Kutipan
Akta
Kelahiran
an.
HA
Nomor:
XXX.1/19063.Istimewa/LU/2012, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Lampung Utara tanggal 28 Desember 2012, yang telah dinazagellen dan telah dicocokan dengan aslinya oleh majelis ternyata cocok lalu diberi kode (P3) dan diparaf; Bukti Saksi: 1. SAKSI I, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kelurahan KT, Kecamatan KS, Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat sejak menikah dengan Tergugat dan kenal dengan Tergugat sejak kecil; - Bahwa saksi adalah tetangga Penggugat dan Tergugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang menikah pada tahun 1999; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di rumah orang tua Tergugat di Kelurahan KT lebih kurang 11 tahun, Hal 5 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
kemudian tinggal di rumah milik bersama di Kelurahan yang sama dengan orang tua Tergugat; - Bahwa Pengugat dengan Tergugat telah dikaruniai anak 3 orang dan ketiga anak tersebut diasuh oleh Penggugat; - Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya rukun dan harmonis, namun sejak anak ketiga Penggugat dengan Tergugat lahir, antara Penggugat dengan Tergugat mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - Bahwa penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran karena masalah ekonomi; - Bahwa saksi sering melihat dan mendengar langsung Penggugat dan Tergugat bertengkar; - Bahwa akibat sering berselisih dan bertengkar, Tergugat pergi dari rumah kediaman bersama dan hanya sesekali saja Tergugat pulang ke rumah; - Bahwa selama berpisah, Tergugat masih memberikan nafkah namun berapa besarnya saksi tidak tahu; - Bahwa pekerjaan Tergugat adalah sopir mobil milik pribadi namun berapa penghasilan Tergugat saksi tidak tahu; - Bahwa
ketiga
anak Penggugat
dengan Tergugat
dalam asuhan
Penggugat sebagai Ibunya; - Bahwa sepengetahuan saksi, Penggugat dapat menjaga, mengasuh dan mendidik ketiga anaknya dengan baik; - Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah pernah didamaikan oleh pihak keluarga, bahkan saksi juga sudah pernah menasehati Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil; 2. SAKSI II, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kelurahan KT, Kecamatan KS, Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat sejak menikah dengan Tergugat dan kenal dengan Tergugat sejak kecil; - Bahwa saksi adalah sepupu Tergugat
Hal 6 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang menikah pada tahun 1999; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di rumah orang tua Tergugat di Kelurahan KT lebih kurang 11 tahun, kemudian tinggal di rumah milik bersama di Kelurahan yang sama dengan orang tua Tergugat; - Bahwa Pengugat dengan Tergugat telah dikaruniai anak 3 orang dan ketiga anak tersebut diasuh oleh Penggugat; - Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya rukun dan harmonis, namun sejak 4 tahun yang lalu antara Penggugat dengan Tergugat mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - Bahwa penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran karena masalah ekonomi; - Bahwa saksi sering melihat dan mendengar langsung Penggugat dengan Tergugat bertengkar; - Bahwa setiap kali terjadi pertengkaran, Tergugat sering melakukan kekerasan seperti menampar dan menonjok Penggugat. Saksi tidak pernah melihat langsung Tergugat melakukan kekerasan terhadap Penggugat, hal ini saksi ketahui dari cerita Penggugat, namun saksi pernah melihat langsung bekas pukulan di mata dan leher Penggugat; - Bahwa pada bulan September 2012, antara Penggugat dengan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran, hal ini saksi ketahui karena pada saat itu Penggugat sampai lari keluar rumah; - Bahwa saat ini Penggugat dengan tergugat masih tinggal serumah, namun sejak Penggugat hamil 8 bulan anaknya yang ketiga, antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah ranjang sampai sekarang; - Bahwa sepengetahuan saksi, Tergugat ada indikasi berselingkuh dengan wanita lain, hal ini saksi lihat sendiri ketika saksi menyewa mobil Tergugat. Pada saat itu saksi mendengar Tergugat sedang menelfon wanita lain; - Bahwa Tergugat masih memberikan nafkah sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) sampai dengan Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah)
Hal 7 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
perhari namun untuk kebutuhan pokok seperti beras, Tergugat yang membelikan; - Bahwa pekerjaan Tergugat adalah sopir mobil milik pribadi; - Bahwa mobil pribadi milik Penggugat dan Tergugat tersebut disewakan dengan sewa Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) perhari; - Bahwa mobil milik Penggugat dan Tergugat tersebut dibeli dengan kredit sehingga Penggugat dan Tergugat masih membayar angsuran mobil tersebut sampai sekarang; - Bahwa sepengetahuan saksi, Penggugat dapat menjaga, mengasuh dan mendidik ketiga anaknya dengan baik; - Bahwa anak-anak Penggugat dengan Tergugat masih membutuhkan biaya sekolah dan kebutuhan sehari-hari lainnya; - Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah pernah didamaikan oleh pihak keluarga, bahkan saksi juga sudah pernah menasehati Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil; Bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan keterangan saksi telah cukup; Bahwa Penggugat dalam kesimpulannya menyatakan tetap dengan gugatannya serta mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk segala hal yang tercantum dalam berita acara persidangan; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa perkara ini adalah termasuk bidang perkawinan, oleh sebab itu berdasarkan Pasal 49 ayat (1) huruf a dan ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah pertama dengan Undangundang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, adalah menjadi kewenangan absolut Pengadilan Agama; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, sesuai Pasal 26 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, ternyata Tergugat tidak pernah hadir dan Hal 8 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
tidak
pula
mengutus
wakil/kuasanya
yang
sah
serta
tidak
pula
ketidakhadirannya tersebut disebabkan oleh suatu halangan yang sah, maka dengan tidak hadirnya Tergugat
tersebut harus dinyatakan Tergugat yang
telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, tidak hadir. Oleh karenanya perkara ini dapat diperiksa tanpa hadirnya Tergugat (verstek) sesuai ketentuan Pasal 149 Rbg; Menimbang, bahwa karena Tergugat tidak hadir, maka usaha damai dan mediasi sebagaimana maksud Pasal 82 Ayat 1 dan 4 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Pasal 31 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang usaha damai dan Pasal 2 Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil pokok gugatan Penggugat dalam perkara ini adalah antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat tidak pernah memberi nafkah lahir kepada Penggugat sejak September 2012, Tergugat sering berkata cerai kepada Penggugat, Tergugat sering marah-marah dan berkata kasar kepada Penggugat dan Tergugat sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, sejak bulan Agustus 2012 sampai sekarang antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah ranjang; Menimbang, bahwa sebelum memeriksa pokok perkara, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Pengadilan Agama Kotabumi berwenang memeriksa perkara tersebut dan apakah Penggugat dan Tergugat mempunyai hubungan hukum dalam perkara tersebut; Menimbang, bahwa untuk itu Penggugat telah mengajukan bukti surat P1 dan P2, setelah majelis meneliti bukti P1 dan P2, terbukti telah memenuhi syarat formil dan materil sesuai Pasal 285 RBg dan menurut penilaian Majelis Hakim bukti P1 dan P2 tersebut memiliki nilai pembuktian yang sempurna dan mengikat sehingga bukti P1 dan P2 tersebut dapat diterima sebagai bukti; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P1, maka perkara ini merupakan kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi sesuai ketentuan Pasal 66 Ayat (2) Undang -Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah
Hal 9 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
pertama dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P2 harus dinyatakan terbukti Penggugat dan Tergugat telah dan masih terikat dalam perkawinan yang sah sehingga secara formil Penggugat adalah pihak yang berkepentingan dalam perkara ini sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan 2 orang saksi dan terhadap bukti 2 orang saksi yang diajukan Penggugat, majelis berpendapat bahwa kedua saksi tersebut telah memenuhi syarat formil karena masing-masing telah hadir, dalam hal ini secara pribadi di depan persidangan dan telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya serta tidak terhalang secara hukum untuk didengar kesaksiannya sesuai dengan ketentuan Pasal 171 dan 175 RBg. Dan secara materil keterangan kedua saksi tersebut relevan dengan dalil Penggugat dan tidak saling bertentangan satu sama lain yang pada pokoknya kedua saksi menerangkan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak rukun dan harmonis lagi disebabkan masalah ekonomi dan Tergugat sering melakukan kekerasan terhadap Penggugat seperti menampar dan menonjok. Akibat sering berselisih dan bertengkar, sejak bulan Agustus 2012 sampai sekarang antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah ranjang. Hal mana telah sesuai
dengan
ketentuan Pasal 308 - 309 RBg; Menimbang, oleh karena telah terpenuhinya ketentuan Pasal 171 dan 175 RBg serta Pasal 308-309 RBg, maka secara formil dan materil alat bukti saksi tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan pembuktian tersebut diatas ditemukan fakta sebagai berikut: - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah yang menikah pada tahun 1999; - Bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai anak 3 orang; - Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis karena sering terjadi perselisihan yang disebabkan masalah ekonomi dan
Hal 10 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
dan Tergugat sering melakukan kekerasan terhadap Penggugat seperti menampar dan menonjok; - Bahwa akibat sering berselisih dan bertengkar, sejak bulan Agustus 2012 sampai sekarang antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah ranjang; - Bahwa pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dengan Tergugat namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut majelis berkesimpulan bahwa dalil Penggugat telah terbukti dan bukti tersebut menunjukkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah karena perselisihan dan pertengkaran terus menerus serta tidak ada harapan Penggugat dan Tergugat untuk hidup rukun kembali; Menimbang, bahwa salah satu tujuan perkawinan adalah untuk membentuk
keluarga
atau
rumah
tangga
yang
mawadah
warahmah,
sebagaimana disebut dalam Firman Allah dalam surat Ar-Ruum ayat 21 yang berbunyi: وﻣن اﯾﺎﺗﮫ ان ﺧﻠق ﻟﻛم ﻣن اﻧﻔﺳﻛم ازواﺟﺎ ﻟﺗﺳﻛﻧوا اﻟﯾﮭﺎ وﺟﻌل ﺑﯾﻧﻛم ﻣودة ورﺣﻣﺔ Artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, diciptakan-Nya untukmu pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tentram dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang; Demikian juga tujuan perkawinan menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan sudah tidak terwujud dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 39 ayat (2) Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, untuk melakukan perceraian harus ada/cukup alasan
dimana
antara suami isteri tidak dapat rukun lagi dalam rumah tangga, alasan perceraian mana diatur dalam Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
fakta
yang
telah
ditemukan
di
persidangan, majelis berpendapat alasan perceraian yang diajukan Penggugat telah beralasan hukum sesuai ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia Tahun 1991, yang menyatakan bahwa antara suami istri Hal 11 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
tidak ada rasa saling mencintai sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa Penggugat tetap hadir dalam persidangan, sedang Tergugat telah dinyatakan tidak hadir, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan Verstek sesuai ketentuan Pasal 149 RBg; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah terbukti dan beralasan hukum, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain shughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa di samping mengajukan gugat cerai, Penggugat juga menuntut
agar
ditetapkan
sebagai
pemegang
hak
untuk
mengasuh,
memelihara dan mendidik ketiga anaknya yang bernama: 1. NG binti TERGUGAT umur 14 tahun, 2. AR bin TERGUGAT umur 9 tahun, 3. HA binti TERGUGAT umur 1 tahun dan Penggugat juga menuntut agar Tergugat memberikan nafkah untuk 3 (tiga) orang anak kepada Penggugat sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) perbulan sampai anak tersebut dewasa dan mandiri; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti di persidangan, yaitu berupa bukti P3, P4 dan P5 yang akan dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa bukti P3, P4 dan P5 merupakan fotokopi sah dari suatu akta otentik, khusus dibuat sebagai alat bukti, setelah diteliti oleh majelis ternyata telah memenuhi syarat formil dan materil sesuai ketentuan Pasal 285 RBg, oleh karena itu dapat diterima sebagai bukti dalam perkara ini; Menimbang, bahwa di samping alat bukti surat tersebut, Penggugat juga mengajukan bukti 2 (dua) orang saksi yang pada pokoknya menerangkan bahwa Penggugat dapat menjaga, mengasuh dan mendidik ketiga anaknya dengan baik, maka secara formil dan materil alat bukti saksi yang diajukan Penggugat tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat tentang hak asuh anak, majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa pada dasarnya tugas memelihara dan mendidik anak adalah tugas dan kewajiban dari kedua orang tua dengan tujuan semata-mata hanya untuk keselamatan dan kesejahteraan anak, hal mana sesuai dengan Hal 12 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
ketentuan Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang menyebutkan bahwa kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anakanak mereka sebaik-baiknya, kemudian pada ayat (2) Pasal tersebut disebutkan bahwa kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri, kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus, ketentuan mana ditegaskan lagi dalam Pasal 26 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak; Menimbang, bahwa apabila perkawinan putus karena perceraian, dan terjadi sengketa antara kedua orang tua tentang hak pemeliharaan dan pengasuhan anak, maka hak pengasuhan dan pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya, sesuai dengan ketentuan Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan bahwa “Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berusia 12 tahun adalah hak ibunya”. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut Majelis Hakim berpendapat karena anak Penggugat dan Tergugat masih kecil yang masih membutuhkan kasih sayang ibunya, maka Majelis menetapkan yang berhak mengasuh anak-anak tersebut adalah Penggugat sebagai ibunya, sampai anak tersebut berusia 12 tahun atau mumayyiz, adapun setelah anak berusia 12 tahun atau telah mumayyiz diserahkan kepada anak tersebut untuk memilih akan ikut dengan Penggugat atau Tergugat sesuai dengan ketentuan Pasal 105 huruf b Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa meskipun dalam putusan ini Penggugat telah ditetapkan sebagai pemegang hak hadhanah, namun Penggugat tidak dibenarkan secara hukum untuk melarang dan atau menghalangi-halangi dan atau melakukan upaya-upaya untuk terjadinya hal tersebut, yang menyebabkan anak-anak tersebut tidak dapat atau sulit bertemu dengan bapak atau ibu kandungnya atau dengan keluarga bapak atau ibunya, apalagi memutuskan hubungan salah satu anak dengan orang tuanya, oleh sebab itu Penggugat wajib memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk dapat mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-anak tersebut, karena hal itu merupakan kebutuhan batin dan hak asasi seorang anak, adapun pelanggaran terhadap Hal 13 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
ketentuan tersebut termasuk ke dalam bentuk tindakan penzaliman atau penganiayaan terhadap perkembangan bathin anak yang dapat diancam dengan tuntutan pidana sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas Majelis berpendapat bahwa gugatan Penggugat tentang hak hadhanah dapat dikabulkan dengan menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak hadhanah terhadap anak-anak Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 41 huruf (b) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 105 huruf (c) dan Pasal 149 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, maka Tergugat mempunyai kewajiban untuk menanggung nafkah anak Penggugat dan Tergugat sampai anak tersebut dewasa, oleh karena itu gugatan Penggugat tentang nafkah 3 (tiga) orang anak Penggugat dan Tergugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa untuk membebankan nafkah anak yang dituntut oleh Penggugat, Majelis terlebih dahulu akan mempertimbangkan penghasilan Tergugat, yang mana di dalam persidangan ditemukan fakta bahwa penghasilan Tergugat sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) perhari; Menimbang, bahwa dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup 3 (tiga) orang anak, memperhatikan penghasilan Tergugat serta rasa kepatutan dan keadilan, maka Majelis memandang patut dan wajar menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah 3 (tiga) orang anak yang pembayarannya diterimakan kepada Penggugat sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) perbulan sampai anak-anak tersebut dewasa dan mandiri; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, maka berdasarkan ketentuan Pasal tersebut Majelis
memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Kotabumi
untuk
mengirimkan salinan Putusan perkara ini kepada PPN yang wilayahnya meliputi tempat
kediaman
Penggugat
dan
Tergugat
dan
tempat
perkawinan
dilangsungkan, untuk mendaftarkan putusan perceraian tersebut dalam daftar
Hal 14 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
yang disediakan untuk itu. Penambahan ini bukanlah ultra petitum (melebihi dari yang diminta) tetapi sebagai bentuk implementasi Pasal 84 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai
dengan
ketentuan Pasal
89 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan Pasal 91 A ayat (3) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat untuk membayarnya; Mengingat, segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan dalildalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu bain shughra Tergugat terhadap Penggugat; 4. Menetapkan anak yang bernama: 1. NG binti TERGUGAT umur 14 tahun, 2. AR bin TERGUGAT umur 9 tahun, 3. HA binti TERGUGAT umur 1 tahun, berada dibawah pengasuhan (hadlanah) Penggugat, sampai ketiga anak tersebut dewasa dengan tidak mengurangi hak-hak tergugat selaku bapak kandung untuk tetap dapat berhubungan dengan ketiga anak tersebut sebagaimana layaknya hubungan bapak kandung terhadap anak atau sebaliknya; 5. Menghukum Tergugat untuk memberikan biaya hadlanah untuk 3 (tiga) anak Penggugat dan Tergugat tersebut sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya yang biayanya diterimakan kepada Penggugat sampai ketiga anak tersebut dewasa dan mandiri; 6. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan sehelai salinan Putusan perkara ini yang telah
mempunyai
kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan
Hal 15 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Agama dimana Penggugat dan Tergugat berdomisili dan dimana Penggugat dan Tergugat menikah untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 7. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 241.000,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Selasa tanggal 01 Oktober 2013 M bertepatan dengan tanggal 25 Zulkaidah 1434 H yang terdiri dari H. AKHMAD JUNAEDI, S.H. sebagai Ketua Majelis serta H. A. FERNANDEZ, S.Ag., M.Sy. dan ALVI SYAFIATIN, S.Ag. masing-masing sebagai Hakim Anggota serta diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota serta Dra. Hj. ZURAIDA, M.H. sebagai Panitera dan dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
KETUA MAJELIS,
H. AKHMAD JUNAEDI, S.H. HAKIM ANGGOTA,
HAKIM ANGGOTA,
H. A. FERNANDEZ, S.Ag., M.Sy.
ALVI SYAFIATIN, S.Ag. PANITERA,
dto Dra. Hj. ZURAIDA, M.H.
Hal 16 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Perincian Biaya Perkara: 1.
Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan
Rp.
150.000,-
4.
Redaksi
Rp.
5.000,-
5.
Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.
241.000,-
(Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Hal 17 dari 17 hal Putusan Nomor: 331/Pdt.G/2013/PA.Ktbm