PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai talak yang diajukan oleh: PEMOHON, umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMK, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Desa SRKRT Kecamatan ABTMR Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Pemohon; melawan TERMOHON, umur 22 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Desa JGNG
Kecamatan BLPGR Kabupaten Lampung Utara,
selanjutnya disebut sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara, Telah mendengar keterangan Pemohon, Termohon dan saksi-saksi; Telah memeriksa bukti-bukti lainnya di persidangan; DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 12 Agustus 2015 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor: XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm pada tanggal 12 Agustus 2015, mengajukan permohonan cerai terhadap Termohon dengan alasanalasan sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 02 Januari 2013 Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah
Hal. 1 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Kantor Urusan Agama Kecamatan ABTMR Kabupaten Lampung Utara dengan Akta Nikah NomorXX/31/I/2013 tanggal 10 Januari 2013; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon di Desa SRKRT Kecamatan ABTMR Kabupaten Lampung Utara selama 2 tahun; 3. Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 orang anak bernama QANAU bin PEMOHON, umur 1 tahun 10 bulan; 4. Bahwa kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun dan harmonis selama 2 tahun, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan: a. Masalah ekonomi yang kurang mencukupi; b. Termohon sering membantah perkataan Pemohon; 5. Bahwa puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Januari 2015 disebabkan masalah ekonomi yaitu Termohon merasa nafkah yang diberikan Pemohon kurang mencukupi, yang akhirnya antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal, dan selama itu antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan lahir dan batin; 6. Bahwa Pemohon telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil; 7. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Termohon tersebut di atas, Pemohon merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Pemohon bermaksud bercerai dengan Termohon di depan sidang Pengadilan; 8. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa dan mengadili, selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
Hal. 2 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon di muka sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; SUBSIDER: -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon dan
Termohon telah hadir secara in person di muka sidang, kemudian Majelis Hakim berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon dan telah berupaya keras memberi masukan dan nasihat agar Pemohon mau rukun lagi dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa
untuk
mengoptimalkan
upaya
perdamaian
berdasarkan
kesepakatan dan persetujuan para pihak, Ketua Majelis telah menunjuk seorang Hakim Mediator bernama H. A. Fernandesz, S.Ag., M.Sy. dengan penetapan Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm tertanggal 2 September 2015, dan berdasarkan laporan hasil mediasi bahwa proses mediasi telah dilaksanakan tetapi gagal mencapai kesepakatan damai; Bahwa kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon dalam persidangan tertutup untuk umum, yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon, dengan tambahan keterangan bahwa Pemohon saat ini bekerja sebagai pengawas sales di PT. Indomarco dan setiap bulan Pemohon memberi nafkah kepada Termohon sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah); Bahwa
terhadap
permohonan
Pemohon,
Termohon
memberikan
jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa Termohon membantah dalil posita poin 2, bahwa yang benar setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orangtua Pemohon di Desa SRKRT, kemudian pindah ke rumah sendiri di Desa JGNG, BLPGR; - Bahwa Termohon membantah dalil posita poin 4.1, dengan mengatakan bahwa selama ini Termohon selalu menerima semua pemberian dari Pemohon;
Hal. 3 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
- Bahwa Termohon membantah dalil posita poin 4.2, dengan mengatakan bahwa selama ini Termohon merasa tidak pernah membantah perkataan Pemohon; - Bahwa Termohon membantah dalil posita poin 5, dengan mengatakan bahwa yang benar selama ini antara Pemohon dan Termohon tidak ada masalah, namun tiba-tiba Pemohon pergi entah ke mana selama setengah bulan, pulang-pulang Pemohon langsung mau menceraikan Termohon, dan tentunya Termohon keberatan untuk bercerai karena kasihan dengan anak, namun karena Pemohon tetap ingin menceraikan Termohon, akhirnya Termohon setuju bercerai, namun Termohon minta agar diselesaikan secara baik-baik ke Pengadilan Agama; - Bahwa jika permohonan cerai Pemohon dikabulkan, Termohon meminta agar hak asuh anak berada pada Termohon dan nafkah anak sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per bulan dibebankan kepada Pemohon; - Bahwa Termohon membenarkan dalil-dalil permohonan Pemohon untuk selebihnya; Bahwa atas jawaban Termohon, Pemohon menyampaikan replik secara lisan yang pada pokoknya menegaskan kembali akan maksud permohonannya, dengan tambahan keterangan bahwa mengenai masalah Termohon sering membantah perkataan Pemohon itu benar adanya karena selama ini Termohon orangnya keras dan selalu ngomel-ngomel, dan terhadap tuntutan Termohon, Pemohon memberikan tanggapan/jawaban sebagai berikut: - Bahwa Pemohon tidak keberatan anak Pemohon dan Termohon diperlihara dan diasuh oleh Termohon, namun Pemohon minta tetap dibolehkan untuk menjenguk anak atau membawa anak menginap di rumah Pemohon; - Bahwa Pemohon keberatan mengenai nominal nafkah anak Pemohon dan Termohon sesuai keinginan Termohon, dan Pemohon menyatakan sanggup memberikan nafkah anak per bulannya sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah); Bahwa terhadap replik Pemohon tersebut, Termohon menyampaikan duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawaban semula dengan memberikan keterangan tambahan sebagai berikut:
Hal. 4 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
- Bahwa
mengenai
masalah
Termohon
sering
membantah
perkataan
Pemohon di mana Termohon orangnya keras dan selalu ngomel-ngomel itu adalah benar, karena selama ini Pemohon selalu pulang kerja sore dan malamnya Pemohon keluar rumah nongkrong bersama temannya-temannya, dan ketika Termohon menegurnya, Pemohon malah menjawab, “Saya tidak ngeberatin kamu dan penghasilan tetap saya kasih”; - Bahwa Termohon tidak keberatan kalau Pemohon mau menjenguk anaknya, namun jangan sampai menginap karena anak masih kecil; - Bahwa Termohon setuju dengan nominal nafkah anak Pemohon dan Termohon sesuai kesanggupan Pemohon; Bahwa terhadap duplik Termohon, Pemohon memberikan rereplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada maksudnya semula dengan memberikan keterangan tambahan bahwa benar Pemohon suka keluar malam, tetapi tidak setiap malam, kadang-kadang saja, dan Pemohon keluar malam disebabkan Termohon yang sering ngomel menanyakan perihal uang gaji Pemohon dikemanakan, Termohon sering berkata, “Kok cuma segitu?”; Bahwa terhadap rereplik Pemohon, Termohon memberikan reduplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawaban dan duplik semula; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan
bukti
tertulis
berupa
fotocopy
Kutipan
Akta
Nikah
NomorXX/31/I/2013 tanggal 10 Januari 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan ABTMR Kabupaten Lampung Utara, yang telah dinazegelen di Kantor Pos dengan meterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (P); Bahwa terhadap bukti surat P tersebut, Termohon membenarkannya; Bahwa selain alat bukti tertulis tersebut, Pemohon juga telah menghadirkan saksi-saksi yang bernama: 1. SAKSI I, di bawah sumpah telah memberi keterangan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi adalah ayah kandung Pemohon; Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri, saksi hadir pada waktu keduanya menikah tahun 2013;
Hal. 5 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah saksi, kemudian pindah ke rumah sendiri di Desa JGNG; Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 1 orang anak, sekarang anaknya berada dalam asuhan Pemohon; Bahwa setahu saksi sejak 1 tahun setelah menikah Pemohon dan Termohon sering bertengkar disebabkan masalah ekonomi rumah tangga yang kurang mencukupi, yaitu Termohon merasa kurang dengan nafkah pemberian dari Pemohon. Saksi tahu hal tersebut dari cerita Pemohon; Bahwa saksi pernah melihat Pemohon dan Termohon bertengkar; Bahwa melihat rumah tangga Pemohon dan Termohon seperti itu saksi sudah sering mendamaikan mereka, namun setelah didamaikan tetap saja berulang pertengkarannya; Bahwa Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal selama 2 bulan, dan sejak pisah tersebut antara keduanya tidak pernah kumpul baik lagi; Bahwa selama pisah saksi dengan orangtua Termohon sudah berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon lagi, namun tetap tidak berhasil; Bahwa Pemohon saat ini bekerja sebagai pengawas sales di PT. Indomarco dengan penghasilan per bulannya sebesar Rp. 2.500.000,(dua juta lima ratus ribu rupiah); Bahwa selama pisah Pemohon masih memberi nafkah untuk anak Pemohon dan Termohon; Bahwa keadaan anak Pemohon dan Termohon sehat dan terawat dengan baik selama dalam asuhan Termohon; 2. SAKSI II, di bawah sumpah telah memberi keterangan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena merupakan saudara sepupu Pemohon; Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri, saksi hadir pada waktu keduanya menikah tahun 2013; Hal. 6 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah orangtua Pemohon di Desa SRKRT, kemudian pindah ke rumah sendiri di Desa JGNG; Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 1 orang anak, sekarang anaknya berada dalam asuhan Pemohon; Bahwa setahu saksi sejak 1 tahun setelah menikah Pemohon dan Termohon sering bertengkar disebabkan Termohon tidak suka terhadap kebiasaan Pemohon yang suka keluar rumah dan pulangnya larut malam. Saksi tahu hal tersebut dari cerita Pemohon; Bahwa saksi tidak pernah melihat Pemohon dan Termohon bertengkar; Bahwa melihat rumah tangga Pemohon dan Termohon seperti itu keluarga Pemohon dan Termohon sudah sering mendamaikan mereka, namun tidak berhasil; Bahwa Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal selama 2 bulan, dan sejak pisah tersebut antara keduanya tidak pernah kumpul baik lagi; Bahwa selama pisah tidak ada upaya keluarga untuk merukunkan Pemohon dan Termohon; Bahwa Pemohon saat ini bekerja di PT. Indomarco, namun saksi tidak tahu penghasilannya; Bahwa selama pisah Pemohon masih memberi nafkah untuk anak Pemohon dan Termohon; Bahwa keadaan anak Pemohon dan Termohon sehat dan terawat dengan baik selama dalam asuhan Termohon; Bahwa di persidangan Termohon tidak mengajukan bukti tertulis, tetapi telah mengajukan 2 (dua) orang saksi bernama: 1. SAKSI I, di bawah sumpah telah memberi keterangan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena merupakan kakak kandung Termohon; Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri, saksi hadir pada waktu keduanya menikah tahun 2013; Hal. 7 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah saksi, kemudian pindah ke rumah sendiri di Desa JGNG; Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 1 orang anak, sekarang anaknya berada dalam asuhan Pemohon; Bahwa setahu saksi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon sering bertengkar disebabkan Pemohon mempunyai hubungan khusus dengan wanita lain bernama AY, bahkan Pemohon pernah tinggal serumah dengan wanita tersebut. Saksi tahu hal tersebut dari cerita teman-teman Pemohon dan saksi pernah membuktikan sendiri; Bahwa saksi tidak pernah melihat Pemohon dan Termohon bertengkar, namun saksi tahu mereka sering bertengkar dari cerita Pemohon dan Termohon juga; Bahwa melihat rumah tangga Pemohon dan Termohon seperti itu saksi bersama orangtua Pemohon dan Termohon sudah pernah 3 kali mendamaikan mereka, namun tidak berhasil; Bahwa Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal selama 1 bulan, dan sejak pisah tersebut antara keduanya tidak pernah kumpul baik lagi; Bahwa selama pisah Pemohon masih memberi nafkah untuk Termohon dan anak Pemohon dan Termohon; Bahwa keadaan anak Pemohon dan Termohon sehat dan terawat dengan baik selama dalam asuhan Termohon; 2. SAKSI II, di bawah sumpah telah memberi keterangan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena merupakan kakak ipar Termohon; Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri, saksi hadir pada waktu keduanya menikah;
Hal. 8 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah saksi, kemudian pindah ke rumah sendiri di Desa JGNG; Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 1 orang anak, sekarang anaknya berada dalam asuhan Pemohon; Bahwa awalnya setahu saksi rumah tangga Pemohon dan Termohon baik-baiknya, namun tiba-tiba Pemohon memulangkan Tergugat ke rumah orangtua Termohon dengan alasan Pemohon sudah tidak sanggup lagi dengan perilaku Termohon. Sejak itu saksi tahu dari cerita Termohon bahwa Pemohon dan Termohon sering bertengkar; Bahwa
penyebab
pertengkarannya karena
Pemohon
mempunyai
hubungan khusus dengan wanita lain, bahkan Pemohon mau menikahi wanita tersebut; Bahwa saksi tidak pernah melihat Pemohon dan Termohon bertengkar; Bahwa melihat rumah tangga Pemohon dan Termohon seperti itu keluarga Pemohon dan Termohon sudah pernah 3 kali mendamaikan mereka, namun tidak berhasil; Bahwa Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal selama 2 bulan, dan sejak pisah tersebut antara keduanya tidak pernah kumpul baik lagi; Bahwa selama pisah Pemohon masih memberi nafkah untuk anak Pemohon dan Termohon; Bahwa keadaan anak Pemohon dan Termohon sehat dan terawat dengan baik selama dalam asuhan Termohon; Bahwa Pemohon dan Termohon menyatakan mencukupkan dengan alat bukti yang telah diajukan, selanjutnya masing-masing mengajukan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Pemohon tetap pada permohonannya, demikian pula Termohon menyatakan tetap pada jawabannya semula, dan selanjutnya Pemohon dan Termohon mohon diberi putusan yang seadil-adilnya; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan selanjutnya Majelis Hakim menunjuk kepada berita acara sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; Hal. 9 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa Pemohon telah datang menghadap ke persidangan, di muka sidang telah menyampaikan keterangan atas permohonannya dan telah meneguhkannya dengan bukti surat dan saksi. Begitu pula, Termohon telah hadir di persidangan dan mengajukan jawaban dan dupliknya dan telah mengajukan alat bukti saksi; Menimbang, bahwa sebelum memeriksa pokok perkara terlebih dahulu Majelis Hakim mempertimbangkan kompetensi Pengadilan Agama Kotabumi dan legal standing para pihak dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa untuk itu Pemohon telah mengajukan bukti surat P, berupa fotocopy yang di persidangan telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya, bukti tertulis mana merupakan akta autentik yang tidak bersifat partai, dibuat oleh pejabat yang berwenang untuk itu, memuat tanggal dan tahun pembuatan dan ditandatangani oleh pejabat yang membuat, serta diajukan ke persidangan telah dinazegelen di Kantor Pos dengan meterai cukup, maka berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) (huruf) a, ayat (2) dan ayat (3), Pasal 10 dan Pasal 11 ayat (1) (huruf) a Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai jo. Pasal 1 (huruf) a dan f, dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Bea Meterai, bukti tertulis tersebut secara formil telah memenuhi syarat sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Pemohon yang dibenarkan oleh Termohon, dan dihubungkan dengan relaas panggilan perkara a quo, ternyata Termohon berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara, sehingga merupakan kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi untuk memeriksa dan mengadili permohonan Pemohon sesuai ketentuan Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P yang merupakan akta otentik dengan kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat selama tidak dibuktikan Hal. 10 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
sebaliknya, maka harus dinyatakan terbukti bahwa sejak tanggal 17 Februari 2001 Pemohon dengan Termohon telah terikat dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 11 ayat (3) dan Pasal 13 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, serta Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, dan antara Pemohon dengan Termohon belum pernah bercerai sehingga Pemohon dan Termohon merupakan pihak yang memiliki hubungan hukum dalam perkara a quo (legitima persona standi in judicio); Menimbang, bahwa Majelis Hakim maupun Hakim Mediator, sesuai dengan ketentuan Pasal 154 Rechtsreglement Voor De Buitengewesten (R.Bg.) jo. Pasal 65 dan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam jo. Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, telah berusaha mendamaikan Pemohon dengan Termohon baik melalui proses litigasi maupun mediasi, akan tetapi tidak berhasil sebagaimana laporan hakim mediator tanggal 3 September 2015; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan alasan yang didalilkan Pemohon terlebih dahulu perlu dikemukakan bahwa Islam mensyari’atkan perkawinan mempuyai tujuan yang suci dan mulia. Perkawinan, di samping sarana untuk menyalurkan hajat biologis secara halal, juga mempunyai tujuan lain yang teramat mulia yakni untuk membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal dalam suasana sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana diisyaratkan dalam al-Qur’an surat ar-Rum [30] ayat 21, rumusan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam. Oleh karenanya, bagi seorang suami yang akan menceraikan istrinya harus mempuyai alasan hukum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil pokok permohonan Pemohon yang harus dibuktikan kebenarannya di persidangan sesuai dengan posita permohonannya adalah bahwa kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis selama 2 tahun, namun setelah itu tidak rukun
Hal. 11 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon merasa nafkah yang diberikan Pemohon kurang mencukupi dan Termohon sering membantah perkataan Pemohon, yang puncaknya terjadi pada bulan Januari 2015 disebabkan masalah ekonomi, yang akhirnya antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal, dan selama itu juga antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; Menimbang, bahwa dalam jawabannya
Termohon
membenarkan
keadaan rumah tangganya dengan Pemohon sudah tidak rukun dan harmonis lagi, keduanya sering bertengkar dan berselisih paham, akan tetapi Termohon membantah terhadap sebagian dalil permohonan Pemohon dengan alasanalasan sebagaimana terurai dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa oleh karena sebagian dalil permohonan Pemohon dibantah/ditolak kebenarannya oleh Termohon, maka secara hukum kepada Pemohon dibebani kewajiban untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya sepanjang yang dibantah oleh Termohon, begitu pula Termohon dibebani untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya (vide Pasal 283 R.Bg jo. Pasal 1865 KUHPerdata); Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil permohonannya dan memenuhi maksud Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pemohon telah mengajukan 2 (dua) orang saksi keluarga, begitu pula Termohon telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi keluarga; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang dihadapkan Pemohon dan Termohon ke persidangan merupakan orang yang cakap menjadi saksi, tidak termasuk orang yang dilarang menjadi saksi, keempat saksi tersebut telah memberikan keterangan yang disampaikan secara sendiri-sendiri di depan persidangan dan keterangannya disampaikan di bawah sumpah di dalam persidangan, maka Majelis Hakim menilai bukti saksi tersebut telah memenuhi syarat formil sebagai alat bukti dan selanjutnya akan dipertimbangkan materiilnya;
Hal. 12 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa
berdasarkan keterangan saksi-saksi tersebut
sebagaimana terurai dalam duduk perkara, Majelis Hakim menilai dalil-dalil permohonan Pemohon pada posita angka 4.a dan 4.b tidak terbukti, karena tidak didukung oleh keterangan saksi-saksi yang satu sama lain saling bersesuaian, namun Majelis Hakim menilai akibat perselisihan yang terjadi antara Pemohon dengan Termohon sebagaimana posita angka 5 (lima) telah terbukti berdasarkan keterangan kedua saksi yang saling bersesuaian satu sama lain di persidangan, sehingga oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut harus dinyatakan dapat dipertimbangkan dan bernilai pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua orang saksi Termohon sebagaimana terurai dalam duduk perkara, Majelis Hakim menilai keterangan para saksi tersebut tentang sebab-sebab perselisihannya berkaitan dengan masalah rumah tangga antara Pemohon dan Termohon dan saling bersesuaian satu sama lain, namun keterangan tersebut tidak memperkuat dalil-dalil bantahan Termohon, malah sebaliknya menguatkan dalil permohonan Pemohon tentang telah terjadinya pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dan tentang telah terjadinya pisah tempat tinggal selama 2 bulan, oleh karenanya dalil bantahan Termohon harus dinyatakan tidak terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan jawab-jinawab sebagaimana terurai di atas dan dikaitkan dengan bukti surat dan saksi Pemohon dan Termohon ditemukan fakta di persidangan sebagai berikut :
Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah terikat perkawinan yang sah dan belum pernah bercerai;
Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak rukun dan harmonis sejak 1 tahun setelah pernikahan, sering terjadi pertengkaran antara keduanya sehingga menyebabkan Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 2 bulan;
Bahwa selama pisah tempat tinggal antara Pemohon dan Termohon sudah tidak terjalin lagi hubungan sebagaimana layaknya suami istri dan antara keduanya sudah saling tidak mempedulikan hak dan kewajiban masingmasing;
Hal. 13 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Bahwa pihak keluarga kedua belah pihak sudah sering mendamaikan Pemohon dan Termohon, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa fakta-fakta tersebut di atas dan juga memperhatikan
sikap
Pemohon
dengan
Termohon
sejak
terjadinya
perselisihan
dan
pertengkaran tersebut sampai dengan akhir proses persidangan, tidak ternyata telah terjadi perubahan sikap diantara para pihak terutama dari pihak Pemohon untuk rukun kembali dengan Termohon sebagai suami isteri, membuat persangkaan kuat Majelis Hakim bahwa hubungan Pemohon dan Termohon dalam membina rumah tangga telah sedemikian retak dan serius, sehingga keseriusan retaknya hubungan Pemohon dan Termohon tersebut telah menyebabkan keduanya tidak lagi kumpul bersama apalagi melakukan hubungan layaknya suami-isteri yang hingga kini telah berjalan 2 (dua) bulan lamanya; Menimbang, bahwa dengan demikian berarti dalam rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan akan hidup rukun kembali dalam satu rumah tangga. Hal ini sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 379/K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 yang menyatakan bahwa dengan keluarnya salah satu pihak dari rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal bersama dan tidak mau kembali seperti semula, berarti telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara keduanya; Menimbang, bahwa dari fakta tersebut di atas telah nyata tentang telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon sebagaimana diakui Termohon dalam jawabannya, akan tetapi tidak diketahui persis permasalahan yang sebenarnya yang terjadi dalam rumah tangga mereka, karena kedua-duanya saling menyalahkan satu sama lain, Pemohon menuduh Termohon sebagai penyebab kekisruhan dalam rumah tangganya, demikian pula sebaliknya; Menimbang, bahwa dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 534/K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996 juga ditemukan suatu kaidah hukum bahwa dalam perceraian yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah masih dapat dipertahankan atau tidak, tanpa mempersoalkan apa dan
Hal. 14 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
siapa yang menjadi penyebab terjadinya perselisihan dalam rumah tangga tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 19 Pebruari 1999 Nomor 44K/AG/1998 yang mengandung abstraksi hukum sebagai berikut: “Bilamana perselisihan antara suami istri telah terbukti di dalam pemeriksaan Pengadilan Agama dan didukung pula oleh fakta tidak berhasilnya Majelis Hakim merukunkan kembali para pihak yang bersengketa sebagai suami istri, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, secara yuridis Pemohon yang mohon agar perkawinannya diceraikan dengan Termohon haruslah dikabulkan“; Menimbang, bahwa berdasarkan kondisi rumah tangga Pemohon dengan Termohon seperti yang dipertimbangkan di atas, maka merupakan sesuatu yang sia-sia mempertahankan rumah tangga seperti itu, karena akan lebih banyak madharatnya dari pada manfaatnya, oleh karena itu jalan yang terbaik adalah perkawinan tersebut diakhiri sebagaimana tertuang dalam kitab Al-Mar’atu Baina Al Fiqhi Wa Al Qonuni hal.100 yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis sebagai berikut:
وﻻﺧﯾر ﻓﻲ اﺟﺗﻣﺎع ﺑﯾن ﻣﺗﺑﺎ ﻏﺿﯾن وﻣﮭﻣﺎ ﯾﻛن اﺳﺑﺎب ھذا اﻟﻧزاع ﺧطﯾرا ﻛﺎن اوﺗﺎﻓﮭﺎ ﻓﺎن ﻣن اﻟﺧﯾر ان ﺗﻧﺗﮭﻲ اﻟﻌﻼﻗﺔ اﻟزوﺟﯾﺔ ﺑﯾن ھذﯾن اﻟزوﺟﯾن Artinya: “Dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkan dua orang yang saling membenci, terlepas dari masalah apakah sebab-sebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikan hanya dapat diharapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antara suami isteri ini”; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim sepakat berpendapat bahwa permohonan Pemohon beralasan dan tidak melawan hukum karena telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 (huruf) f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116
Hal. 15 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
(huruf) f Kompilasi Hukum Islam, maka oleh karenanya permohonan tersebut dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa selama perkawinan Pemohon dan Termohon telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri (ba’da al-dukhul), dan berdasarkan Catatan Status Perkawinan dalam bukti P antara Pemohon dan Termohon belum pernah bercerai, oleh karena itu talak Pemohon terhadap Termohon yang akan diikrarkan adalah talak yang kesatu; Menimbang, bahwa dalam reliknya Termohon menuntut hak asuh anak Pemohon dan Termohon berada pada Termohon, dan atas tuntutan tersebut Pemohon tidak keberatan dengan satu syarat Pemohon tetap dibolehkan untuk menjenguk anak atau membawa anak menginap di rumah Pemohon, sehingga dengan demikian dipandang telah tercapai kesepakatan tentang hak asuh anak di antara Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan kesepakatan tersebut dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi yang saling bersesuaian satu sama lain berkaitan dengan kondisi anak tersebut selama dalam pemeliharaan Termohon serta dengan mengingat ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam, maka tuntutan Termohon tentang hak asuh anak patut dikabulkan; Menimbang, bahwa dalam repliknya di muka sidang Pemohon menyatakan kesanggupannya untuk memberikan nafkah 1 orang anak yang bernama QANAU bin PEMOHON (umur 1 tahun 10 bulan) setiap bulan sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) kepada Termohon, dan Termohon pun menyatakan dapat menerima kesanggupan Pemohon tersebut dengan menambahkan bahwa untuk ke depannya besaran nafkah tersebut agar disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan usia kedua anaknya tersebut, yang mana atas hal tersebut Pemohon menyatakan menerima dan menyanggupinya. Maka dengan demikian telah tercapai kesepakatan di antara kedua belah pihak mengenai nafkah anak tersebut di atas. Oleh karenanya Majelis perlu menetapkan dan menghukum Pemohon untuk mentaati dan memenuhi kesanggupannya tersebut dengan diktum sebagaimana berbunyi dalam amar putusan di bawah ini;
Hal. 16 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Majelis Hakim memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak atas perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayahi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan tempat pernikahan Pemohon dan Termohon dilangsungkan sebagaimana maksud Pasal tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang Berada di Bawahnya, maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 3. Menetapkan anak yang bernama QANAU bin PEMOHON, umur 1 tahun 10 bulan, berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan Termohon sampai anak tersebut mumayyiz (berumur 12 tahun); 4. Menghukum Pemohon untuk membayar nafkah anak bernama QANAU bin PEMOHON, umur 1 tahun 10 bulan, minimal sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) per bulan melalui Termohon sampai dengan anak tersebut dewasa atau mandiri; 5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan ABTMR dan Kantor Urusan Agama Kecamatan
Hal. 17 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
BLPGR Kabupaten Lampung Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 6. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sejumlah Rp. 541.000,(lima ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Rabu, tanggal 30 September 2015 M. bertepatan dengan tanggal 16 Dzulhijjah 1436 H., oleh kami NANA, S.Ag. sebagai Ketua Majelis, ANTONI SAID, S.Ag. dan H. MOHAMAD MU’MIN, S.HI., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri pula oleh Hakim-hakim Anggota tersebut dan AGUS DIANNINGSIH, S.H. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Pemohon dan Termohon;
Ketua Majelis, Tt d. N A N A, S.Ag. Hakim Anggota, Ttd.
Hakim Anggota, Tt d.
ANTONI SAID, S.Ag.
H. MOHAMAD MU’MIN, S.HI., M.H. Panitera Pengganti,
AGUS DIANNINGSIH, S.H.
Hal. 18 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Perincian Biaya Perkara: 1.
Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan
Rp.
450.000,-
4.
Redaksi
Rp.
5.000,-
5.
Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.
541.000,-
(Lima ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Hal. 19 dari 19 Put. NoXXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm