PA.Ktbm

PENETAPAN Nomor XXX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama memberikan penetapan atas perkara Permohonan Dispensasi Kawin yang diajukan oleh : Pemohon, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, disbut sebagai Pemohon; Pengadilan Agama tersebut; Tetelah membaca surat-surat dalam berkas; Telah mendengar keterangan Pemohon, dua calon mempelai dan saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon berdasarkan surat permohonanya tertanggal 11 Desember 2012 telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor

XXX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm mengajukan permohonan dengan keterangan

dimuka sidang Pengadilan Agama Kotabumi sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon hendak menikahkan anak kandung Pemohon : Nama

: RS binti KS

Tanggal lahir

: 07 Maret 2000 (umur 12 tahun, 9 bulan)

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Belum Bekerja

Tempat kediaman di

: Kabupaten Lampung Utara

dengan calon suaminya : Nama

: RH bin MJ

Umur

: 20 tahun

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Petani

Tempat kediaman di

: Kabupaten Lampung Utara

yang akan dilaksanakan dan dicatatkan di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara; 2. Bahwa syarat - syarat untuk melaksanakan pernikahan tersebut baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku telah terpenuhi kecuali syarat usia bagi anak Pemohon belum mencapai umur 16 tahun. Dan karenanya maka maksud tersebut telah ditolak oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten

Lampung

Utara

dengan

Surat

Nomor

:

Kk.08.03.13/PW.01/XXX.a/XII/2012; 3. Bahwa pernikahan tersebut sangat mendesak untuk tetap dilangsungkan karena keduanya telah bertunangan sejak 5 bulan yang lalu dan hubungan keduanya sudah sedemikian eratnya, sehingga Pemohon sangat khawatir akan terjadi perbuatan yang dilarang oleh ketentuan hukum Islam apabila tidak segera dinikahkan; 4. Bahwa antara anak Pemohon dan calon suaminya tersebut tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan; 5. Bahwa anak Pemohon berstatus perawan, dan telah akil balig serta sudah siap untuk menjadi seorang istri dan/atau ibu rumah tangga. Begitupun calon suaminya sudah siap pula untuk menjadi seorang suami dan/atau kepala keluarga serta telah bekerja sebagai Petani dengan penghasilan tetap setiap setengah bulan Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah); 6. Bahwa keluarga Pemohon dan orang tua calon suami anak Pemohon telah merestui rencana pernikahan tersebut dan tidak ada pihak ketiga lainnya yang keberatan atas berlangsungnya pernikahan tersebut; 7. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Kotabumi segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : A. PRIMAIR 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; Hal. 2 dari 14 Tap. No. 56/Pdt.P/2012/PA.Ktbm

2. Menetapkan, memberikan dispensasi kepada Pemohon untuk menikahkan anak Pemohon bernama (RS binti KS) dengan calon suaminya bernama (RH bin MJ); 3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; B. SUBSIDAIR Atau menjatuhkan keputusan lain yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Pemohon telah hadir di persidangan kemudian setelah dibacakan surat permohonannya, Pemohon menyatakan tetap pada isi permohonannya dengan memberikan keterangan secara lisan sebagai berikut :  Bahwa, anak Pemohon belum mencapai umur 16 tahun dan adanya penolakan perkawinan dari KUA setempat;  Bahwa, ayah kandung anak Pemohon (suami Pemohon) sudah meninggal dunia;  Bahwa, anak Pemohon dan calon suaminya sudah sangat akrab tidak bisa dipisahkan lagi dan sudah bertunangan sejak 5 bulan yang lalu dan mereka berdua sudah siap untuk menikah;  Bahwa, rencana pernikahannya tidak bisa ditunda karena Pemohon khawatir jika ditunda akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan melanggar aturan agama;  Bahwa, calon suami anak Pemohon sudah mempunyai penghasilan dari kebun karet dan upahan sawah dengan orang tuanya;  Bahwa, antara anak Pemohon dan calon suaminya tidak ada hubungan nasab atau sesusuan dan sama-sama beragama Islam; Menimbang, bahwa dimuka persidangan telah pula didengar keterangan anak Pemohon yang bernama RS binti KS pada intinya memberi keterangan sebagai berikut : -

Bahwa ia berusia 12 tahun;

-

Bahwa ia terakhir sekolah hanya sampai SD;

-

Bahwa ia menyatakan sudah akil balig yaitu sudah mengalami datang bulan

Hal. 3 dari 14 Tap. No. 56/Pdt.P/2012/PA.Ktbm

(menstruasi); -

Bahwa ia menyatakan sudah tidak mau sekolah lagi, dan ingin menikah saja;

-

Bahwa ia menyatakan sangat mencintai calon suaminya;

-

Bahwa calon suaminya bernama RH;

-

Bahwa ia menyatakan calon suaminya bekerja sebagai petani kebun karet sekaligus buruh tani yaitu menggarap sawah orang tuanya, dan mempunyai penghasilan sebulan sekitar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah);

-

Bahwa ia menyatakan hubungannya dengan calon suaminya sudah sangat akrab;

-

Bahwa ia menyatakan tidak bisa menundanya lagi, karena ia sangat mencintai calon suaminya dan ia telah bertunangan sejak 5 bulan yang lalu;

-

Bahwa ia sudah siap untuk menikah baik lahir maupun bathin;

-

Bahwa ia menyatakan belum pernah menikah dan sampai dengan sekarang masih gadis; Menimbang, bahwa dimuka persidangan juga telah didengar keterangan calon

suami anak Pemohon yang bernama RH bin MJ pada intinya memberi keterangan sebagai berikut : -

Bahwa ia mengaku bernama RH, umur 20 tahun;

-

Bahwa ia menyatakan kenal dengan RS;

-

Bahwa ia menyatakan hubunganya dengan RS Saftri sudah bertunangan 5 bulan yang lalu, dan ia menginginkan segera cepat menikah dengan tunangannya;

-

Bahwa ia menyatakan sudah siap untuk menikah dengan RS;

-

Bahwa ia menyatakan sangat mencintai RS, dan khawatir jika mereka tidak cepat melangsungkan pernikahan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan melanggar agama;

-

Bahwa ia mengaku bekerja sebagai petani kebun karet sendiri sekaligus buruh


tani yaitu menggarap sawah orang tuanya; -

Bahwa ia mengaku mempunyai penghasilan sebulan sekitar Rp. 1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah)

-

Bahwa ia mengaku sudah siap lahir bathin menjadi kepala rumah tangga;

-

Bahwa ia mengaku belum pernah menikah dan sampai dengan sekarang masih berstatus perjaka; Menimbang, bahwa untuk memperkuat permohonannya, Pemohon telah

mengajukan bukti-bukti tertulis sebagai berikut : 1. Surat keterangan domisili an. Pemohon Nomor:XXX/268/BJ/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Kabupaten Lampung Utara (P-1); 2. Fotokopi surat keterangan kematian suami Nomor.XXX/107/ot/I/2013 tanggal 2 Januari 2013 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Kabupaten Lampung Utara (P2); 3. Fotokopi Kutipan akta kelahiran an. RS Nomor : XXX.1/7439.istimewa/LU/2006 tanggal 22 Juni 2006 yang dkeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan KB Kabupaten Lampung Utara (P-3); 4. Fotokopi Kutipan akta kelahiran an. RH Nomor : XXX.1/7545.istimewa/LU/2010 tanggal 30 Desember 2010 yang dkeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan KB Kabupaten Lampung Utara (P-4); 5. Surat Penolakan Pernikahan dari Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Abung Timur, Nomor : kk.08.03.13/PW.01/XXX.a/XII/2012 tanggal 4 Desember 2012 (P-5); 6. Surat Keterangan dari Ahli Kebidanan dan penyakit kandungan tanggal 10 Januari 2013 (P-6); Menimbang, bahwa selain telah mengajukan bukti tertulis, Pemohon telah pula mengajukan saksi-saksi sebagai berikut :


1.

SAKSI I, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan Petani, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah telah memberikan keterangan sebagai berikut :  Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon karena saksi sebagai tetangga Pemohon;  Bahwa, saksi mengetahui Pemohon datang ke pengadilan ini mau minta dispensasi kawin untuk anaknya bernama RS dan calon suaminya RH, karena hubungan keduanya sudah sangat akrab dan anak Pemohon belum mencapai umur 16 tahun;  Bahwa, saksi tahu anak Pemohon belum mencapai umur 16 tahun dari Pemohon dan dari surat penolakan perkawinan dari KUA setempat;  Bahwa, calon suami anak Pemohon (RH) berumur 20 tahun;  Bahwa, RH belum pernah menikah dan masih berstatus perjaka, begitu juga anak Pemohon (RS) masih berstatus gadis;  Bahwa, rencana perkawinan mereka tidak bisa ditunda karena mereka berdua sudah sangat ingin berumah tangga, mereka sudah sangat dekat dan sering berduaan;  Bahwa, mereka sudah siap dan mampu untuk menikah;  Bahwa, RH memiliki penghasilan menderes karet setiap 2 minggu menghasilkan Rp. 500.000;  Bahwa, antara RS dan RH tidak ada hubungan nasab atau sesusuan;  Bahwa, suami Pemohon sudah meninggal dunia, dan Pemohon telah menikah lagi tahun 2012;  Bahwa, saksi kenal dengan keluarga dari RH, ayahnya bekerja sebagai Petani;  Bahwa, rencana perkawinan antara RH dan RS tidak ada paksaan dari pihak manapun, perkawinan ini murni karena kehendak RH dan RS sendiri;  Bahwa, RH dan RS sudah bertunangan 5 bulan yang lalu, dan saksi ikut pada saat lamaran tersebut karena saksi mewakili ayah kandung RH untuk melamar RS;


2.

SAKSI II, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan Petani, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah telah memberikan keteranganketerangan sebagai berikut :  Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon karena hubungan saksi dengan Pemohon sebagai tetangga Pemohon juga sebagai ayah kandung RH (calon suami anak Pemohon);  Bahwa, saksi mengetahui bahwa Pemohon datang ke pengadilan ini mau minta dispensasi kawin untuk anaknya bernama RS;  Bahwa, hubungan RS dengan calon suaminya (RH) sudah sangat akrab;  Bahwa, Pemohon mengajukan dispensasi karena anak Pemohon (RS) belum mencapai umur 16 tahun karena umur RS 12 tahun dan umur RH 20 tahun;  Bahwa, saksi tahu anak Pemohon (RS) belum mencapai umur 16 tahun dari Pemohon dan dari surat penolakan perkawinan dari KUA setempat;  Bahwa, RH belum pernah menikah dan masih berstatus perjaka, begitu juga anak Pemohon (RS) masih berstatus gadis;  Bahwa, rencana perkawinannya tidak bisa ditunda karena mereka berdua sudah sangat ingin berumah tangga dan sudah tunangan 5 bulan;  Bahwa, mereka sudah siap dan mampu untuk menikah karena calon suaminya sudah memiliki penghasilan dari menderes karet dengan luas kebun tiga perempat hektar setiap 1 bulan menghasilkan Rp.1.500.000 dan hasilnya ditabung untuk buat rumah;  Bahwa, kebun tersebut sudah saksi berikan kepada RH;  Bahwa, antara RS dan RH tidak ada hubungan nasab atau sesusuan dan mereka sama-sama memeluk agama Islam;  Bahwa, suami Pemohon sudah meninggal dunia, dan Pemohon telah menikah lagi tahun 2012;  Bahwa, rencana perkawinan antara RH dan RS tidak ada paksaan dari pihak manapun, perkawinan ini murni karena kehendak RH dan RS sendiri;


3. SAKSI III, umur 62 tahun, agama Islam tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah telah memberikan keterangan-keterangan sebagai berikut :  Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon karena saksi adalah ayah kandung dari almarhum suami Pemohon;  Bahwa, suami Pemohon (anak saksi) sudah meninggal dunia, dan Pemohon telah menikah lagi tahun 2012;  Bahwa, saksi mengetahui Pemohon datang ke pengadilan ini mau minta dispensasi kawin untuk anaknya (cucu saksi) bernama RS dan calon suaminya RH, karena hubungan keduanya sudah sangat akrab dan anak Pemohon belum mencapai umur 16 tahun;  Bahwa, saksi tahu anak Pemohon / cucu saksi belum mencapai umur 16 tahun karena ada surat penolakan perkawinan dari KUA setempat;  Bahwa, calon suami anak Pemohon (RH) berumur 20 tahun;  Bahwa, RH belum pernah menikah dan masih berstatus perjaka, begitu juga anak Pemohon (RS) masih berstatus gadis;  Bahwa, rencana perkawinan mereka tidak bisa ditunda karena mereka berdua sudah sangat ingin berumah tangga, mereka sudah sangat dekat dan sering berduaan;  Bahwa, mereka sudah siap dan mampu untuk menikah;  Bahwa, RH memiliki penghasilan menderes karet setiap 2 minggu menghasilkan Rp. 500.000;  Bahwa, antara RS dan RH tidak ada hubungan nasab atau sesusuan;  Bahwa, saksi kenal dengan keluarga dari RH, ayahnya bekerja sebagai Petani;  Bahwa, rencana perkawinan antara RH dan RS tidak ada paksaan dari pihak manapun, perkawinan ini murni karena kehendak RH dan RS sendiri;  Bahwa, RH dan RS sudah bertunangan 5 bulan yang lalu, dan saksi pada saat itu saksi yang menerima lamaran tersebut;


 Bahwa, saksi yang akan menjadi wali nikah jika RH dan RS menikah nanti; Menimbang, bahwa Pemohon menyatakan membenarkan atas keterangan saksi-saksi tersebut dan tidak mengajukan tanggapan apapun selain mohon penetapan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, maka segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan dan dicatat dalam berita acara persidangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penetapan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memberikan nasehat agar Pemohon mengurungkan niatnya untuk menikahkan anaknya, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, terlebih dahulu Majelis hakim akan mempertimbangkan kedudukan hukum (legal standing) Pemohon dalam perkara ini; Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1974 tentang Perkawinan, disebutkan : “Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1) Pasal ini dapat meminta dispensasi kepada Pengadilan atau pejabat lain, yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun pihak wanita”; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, Pemohon bertempat tinggal di daerah hukum Pengadilan Agama Kotabumi dan beragama Islam dan berdasarkan bukti P-2 suami Pemohon telah meninggal dunia, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan, perkara ini adalah wewenang Pengadilan Agama Kotabumi, dan Pemohon berkualitas sebagai legitima persona standi in judicio dan mempunyai kepentingan hukum dalam perkara a quo;; Menimbang, bahwa Pemohon dalam permohonannya bermaksud akan menikahkan anak Pemohon dengan calon suaminya, karena mendesak dan dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari dan syaratHal. 9 dari 14 Tap. No. 56/Pdt.P/2012/PA.Ktbm

syarat menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku telah terpenuhi akan tetapi berdasarkan bukti P.3 ternyata anak Pemohon belum memcapai umur 16 tahun sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (1) UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan sehingga Pemohon memerlukan izin dispensasi dari Pengadilan Agama; Menimbang, bahwa dipersidangan majelis hakim telah mendengar keterangan kedua calon mempelai, yang pada pokoknya menyatakan untuk segera menikah serta menyatakan kesiapan dan kesanggupan untuk membina rumah tangga dengan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai suami isteri sebagai bentuk tanggungjawab; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, kedua calon mempelai dan bukti tertulis berupa bukti P-1 sampai dengan P.6 serta keterangan 3 (tiga) orang saksi yang saling bersesuaian, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta di persidangan sebagai berikut: 1.

Bahwa, Pemohon bermaksud ingin menikahkan anak Pemohon (RS binti KS) dan calon suaminya (RH bin MJ), namun maksud tersebut telah ditolak oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara;

2.

Bahwa, anak Pemohon (RS binti KS) lahir pada tanggal 07 Maret 2000 dan belum mencapai umur 16 tahun serta belum bekerja;

3.

Bahwa, anak Pemohon dan calon suaminya (RH bin MJ) tidak ada hubungan darah atau saudara sesusuan dan sama-sama beragama Islam;

4.

Bahwa, status RS binti KS sebagai gadis dan RH bin MJ berstatus jejaka dan telah bekerja sebagai Petani serta memiliki penghasilan;

5.

Bahwa, RS binti KS dan RH bin MJ telah siap dan mampu berumah tangga atas dasar kehendak berdua bukan karena paksaan atau keterpaksaan;

6.

Bahwa, RS binti KS dan RH bin MJ telah bertunangan selama 5 (lima) bulan;

7.

Bahwa, RS binti KS dan RH bin MJ telah siap untuk menjadi pasangan suami isteri dengan baik dan siap bertanggung jawab sebagaimana layaknya seorang istri terhadap suami dan suami terhadap isterinya; Hal. 10 dari 14 Tap. No. 56/Pdt.P/2012/PA.Ktbm

8.

Bahwa, Pemohon ingin menikahkan anak Pemohon dan calon suaminya karena dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari;

9.

Bahwa, Pemohon telah memeriksakan RS binti KS ke dokter ahli kebidanan dan penyakit kadung (dr. Salomo Tambunan), dokter tersebut merupakan dokter yang telah diketahui keahliannya secara umum oleh penduduk Lampung Utara. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut ternyata RS binti KS dalam keadaan sehat alat reproduksinya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis Hakim

berpendapat

bahwa

permohonan

Pemohon

cukup

beralasan

dan

dapat

dipertimbangkan; Menimbang, bahwa oleh karena kedua belah pihak telah bertunangan dan berpacaran, sehingga menimbulkan kekhawatiran Pemohon akan pergaulan di luar batas yang dilarang oleh agama, jika tidak segera dilaksanakan perkawinan antara anak Pemohon dengan calon suaminya, dan Majelis Hakim memandang bahwa kekhawatiran tersebut cukup beralasan; Menimbang, bahwa untuk memperoleh kemaslahatan dalam perkawinan adalah jika anak Pemohon telah matang jiwa raganya atau paling tidak telah berumur cukup menurut ketentuan undang-undang, namun demikian berdasarkan hal-hal tersebut untuk menolak kemafsadatan bahwa dengan dilangsungkannya perkawinan antara anak Pemohon dan calon suaminya adalah lebih diutamakan, sesuai dengan Qoi'dah Fighiyyah yang berbunyi : ِ‫دَرْءُ اﻟﻤَﻔَﺎﺳِﺪِ ﻣُﻘَﺪَمﱞ ﻋَﻠﻰَ ﺟَﻠْﺐِ اﻟْﻤَﺼَﺎﻟِﺢ‬ Artinya : Menolak kemafsadatan adalah lebih utama daripada membuat kemaslahatan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, dan permohonan Pemohon telah sesuai dengan maksud ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, maka permohonan Pemohon tersebut dapat dikabulkan;


Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 tahun 2009, biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang bersangkutan; MENETAPKAN 1.

Mengabulkan permohonan Pemohon;

2.

Memberikan dispensasi kepada anak Pemohon (RS binti KS) untuk menikah dengan calon suaminya bernama (RH bin MJ);

3.

Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 241.000,- (Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian ditetapkan di Kotabumi pada hari Rabu tanggal 16 Januari 2012 M.

bertepatan dengan tanggal 04 Rabiul Awal 1434 H. oleh kami SOLIHIN, S.Ag., M.H. sebagai Ketua Majelis, ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H. dan SHOBIRIN, S.HI., M.ESy. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut yang dibantu oleh ROSITA, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Pemohon. Ketua Majelis,

SHOLIHIN, S.Ag., M.H. Hakim Anggota,

Hakim Anggota,

ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H.

SHOBIRIN, S.HI., M.ESy.


Panitera Pengganti,

ROSITA, S.Ag.


Perincian Biaya Perkara : 1.

Biaya Pendaftaran

: Rp.

2.

Biaya ATK Perkara

: Rp. 100.000,-

3.

Biaya Panggilan

: Rp. 100.000,-

4.

Biaya Redaksi

: Rp.

5000,-

5.

Biaya Materai

: Rp.

6.000,-

Jumlah

30.000,-

: Rp. 241.000,- (Dua ratus empat puluh satu ribu

rupiah).


PA.Ktbm

Recommend Documents