PUTUSAN Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang menerima, memeriksa, mengadili dan memutus perkara-perkara perdata pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah memeriksa dan menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Talak yang diajukan oleh: PEMOHON, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Kelurahan KA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON; melawan TERMOHON, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S.1, pekerjaan PNS Kotabumi, bertempat tinggal di Kelurahan KA
Kecamatan
KS
Kabupaten
Lampung
Utara,
selanjutnya disebut sebagai TERMOHON; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan meneliti berkas perkara; Telah mendengar pihak yang berperkara dan para saksi; Telah memeriksa bukti-bukti lainnya dalam persidangan; TENTANG DUDUKNYA PERKARA Bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan dengan suratnya tertanggal 8 Oktober 2013 dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan register perkara Nomor : XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm pada tanggal 8 Oktober 2013, mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 12 Mei 2012 Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan di rumah orang tua Termohon di Kelurahan KA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara yang dicatat oleh Hal. 1 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan KS dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/26/V/2012 tanggal 14 Mei 2012; 2. Bahwa Pemohon berstatus duda mempunyai anak 1 (satu) orang, sedangkan Termohon berstatus perawan; 3. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon di Kelurahan KA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara selama 2 hari, kemudian tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan KA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara selama lebih kurang 5 bulan, kemudian berpisah tempat tinggal Pemohon tetap tinggal di rumah kontrakan sedangkan Termohon pulang ke rumah orangtua Termohon sudah berjalan selama lebih kurang 1 minggu, lalu Pemohon dan Termohon tinggal bersama lagi di rumah kontrakan yang lalu selama lebih kurang 7 bulan, terakhir Pemohon dan Termohon tinggal di rumah bersama di Jalan Pembangunan I Kelurahan KA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara selama lebih kurang 10 hari, lalu berpisah tempat tinggal; 4. Bahwa selama pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai anak; 5. Bahwa kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun-rukun saja selama 2 minggu, namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Termohon sering membantah perkataan Pemohon; b. Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai kepala rumah tangga; c. Termohon tidak jujur dari semua hal kepada Pemohon; 6. Bahwa puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Juni 2013 disebabkan Pemohon menasehati Termohon akan tetapi Termohon tidak terima, lalu marah-marah kepada Pemohon, yang akhirnya Pemohon dan
Termohon
pisah
tempat
tinggal
karena
Termohon
pergi
meninggalkan Pemohon dan pulang ke rumah orangtua Termohon dan
Hal. 2 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
selama itu juga antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 7. Bahwa Pemohon telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil; 8. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Termohon tersebut di atas, Pemohon merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Pemohon bermaksud bercerai dengan Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 9. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa dan mengadili, selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon di muka sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon dan
Termohon hadir sendiri di persidangan, kemudian Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon dengan memberi masukan dan nasihat agar rukun kembali dan membina rumah tangga mereka lagi, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa untuk mengoptimalkan upaya perdamaian Ketua Majelis telah memerintahkan Pemohon dan Termohon untuk melakukan mediasi dengan menunjuk Hakim Mediator bernama H. Akhmad Junaedi, S.H., dan Hakim Mediator tersebut telah menyampaikan laporan tertanggal 23 Oktober 2013 yang pada pokoknya menyatakan bahwa upaya mediasi telah dilaksanakan, akan tetapi gagal mencapai kesepakatan damai; Hal. 3 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa kemudian Ketua Majelis membacakan permohonan Pemohon dalam persidangan tertutup untuk umum yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon, dengan tambahan keterangan bahwa Termohon selama dalam pernikahan selain untuk bekerja, juga sering keluar rumah tanpa alasan yang jelas, dan Termohon juga tidak jujur dalam hal keuangan, serta selama berpisah Pemohon sudah tiga kali menjemput Termohon akan tetapi Termohon tidak mau lagi kembali ke rumah bersama; Bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa Termohon membantah posita poin 4.a s.d 4.c tentang faktor-faktor penyebab perselisihan dan pertengkaran, dengan mengatakan bahwa tidak benar kalau Termohon membantah ucapan Pemohon, Termohon hanya menjelaskan kalau Termohon keluar kantor itu untuk urusan dinas luar dan kebetulan pada saat itu adik Termohon sedang dalam proses pencalonan untuk menjadi Bupati di Lampung Utara, sedangkan untuk urusan keuangan memang sudah kita bagi, misalnya Termohon untuk keperluan
beras
dan
lain-lain,
karena
Pemohon
hanya
seorang
pengangguran; Bahwa Pemohon sudah sangat keterlaluan terhadap Termohon, yaitu Pemohon sering menjelek-jelekkan Termohon kepada orang lain, seperti mengatakan Termohon sudah tua, ompong, keriput, bahkan mengatakan menikah dengan Termohon sama dengan menikah dengan anjing; Bahwa Termohon tidak keberatan bercerai karena Termohon sudah tidak mau lagi kumpul dengan Pemohon; Bahwa Termohon membenarkan selebihnya dari dalil-dalil permohonan Pemohon; Bahwa terhadap jawaban Termohon, Pemohon telah menyampaikan replik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada dalil dan alasan permohonan Pemohon; Bahwa terhadap replik Pemohon, Termohon telah menyampaikan duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawabannya semula;
Hal. 4 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti surat, yaitu berupa fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/26/V/2012 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara tanggal 14 Mei 2012, yang telah bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P); Bahwa terhadap bukti surat P tersebut, Termohon membenarkannya; Bahwa selain alat bukti tertulis tersebut, Pemohon juga telah menghadirkan saksi-saksinya yang bernama : 1. SAKSI I, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, tempat kediaman di Kelurahan KA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, yang di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena merupakan keponakan Pemohon; Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami istri, sewaktu menikah Pemohon berstatus duda cerai, sedangkan Termohon perawan, mereka menikah sudah berlangsung selama 1 tahun 6 bulan; Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah kontrakan di Jalan Raden Intan Gg. Usaha Kelurahan KA,
kemudian
terakhir
pindah
ke
rumah
bersama
di
Jalan
Pembangunan I KA; Bahwa selama perkawinan Pemohon dan Termohon belum dikaruniai keturunan; Bahwa saksi sering berkunjung ke rumah Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak pernah mendapati mereka berdua-dua secara bersamaan ada di rumah. Biasanya saksi mampir ke rumah mereka sore hari atau setelah maghrib sepulang dari kantor; Bahwa keadaan umah tangga Pemohon dan Termohon tidak rukun dan harmonis sejak awal berumah tangga karena Pemohon dan Termohon sering bertengkar. Saksi tahu mereka sering tengkar dari cerita
Hal. 5 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
tetangga, saksi sendiri tidak pernah melihat pertengkarannya, hanya saksi sering mendengar keluhan dari Pemohon; Bahwa menurut cerita Pemohon, penyebab ketidakharmonisannya karena Termohon tidak pernah menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri,
Termohon
kurang
memperhatikan
Pemohon
dan
Termohon juga sering tidak jujur, misalnya kalau ditelpon Pemohon mengatakan sedang di kantor, akan tetapi ketika dicek di kantor ternyata Termohon tidak ada; Bahwa sekarang antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak bulan Juni 2013, Termohon yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan pulang ke rumah orangtuanya, sedangkan Pemohon tetap tinggal di rumah kediaman bersama; Bahwa selama pisah Pemohon sudah tiga kali menjemput Termohon untuk kembali ke rumah kediaman bersama tetapi tidak berhasil; Bahwa pihak keluarga sudah berusaha menasihati Pemohon dan Termohon tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI II, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kelurahan Tanjung Senang Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, yang di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena merupakan adik ipar dari sepupu Pemohon; Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami istri, sewaktu menikah Pemohon berstatus jejaka, sedangkan Termohon gadis; Bahwa saksi tidak hadir pada waktu Pemohon dan Termohon menikah; Bahwa Pemohon dan Termohon berumah tangga sudah berlangsung selama hampir 2 tahun; Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan KA, terakhir mereka tinggal di rumah bersama di KA; Bahwa selama perkawinan Pemohon dan Termohon belum dikaruniai keturunan;
Hal. 6 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa saksi sering berkunjung ke rumah Pemohon dan Termohon yang terakhir di KA, akan tetapi tidak pernah bertemu dengan Termohon karena belum pulang; Bahwa keadaan umah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun dan harmonis lagi karena Pemohon dan Termohon sering bertengkar. Saksi tidak pernah melihat mereka bertengkar, hanya sering mendengar keluhan dari Pemohon saja, Pemohon sering datang ke rumah saksi untuk itu; Bahwa menurut cerita Pemohon, pada bulan Juni 2013 Pemohon dan Termohon bertengkar, lalu Termohon pulang ke rumah orangtuanya sampai sekarang; Bahwa menurut cerita Pemohon, penyebab ketidak harmonisannya karena Termohon tidak pernah menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, dan Termohon juga sering keluar rumah tanpa seizin Pemohon serta Termohon sering tidak menghargai Pemohon sebagai kepala rumah tangga; Bahwa selama pisah saksi sudah sering menasihati Pemohon supaya menjemput Termohon kembali ke rumah kediaman bersama dan Pemohon sudah melakukannya, tetapi Termohon tetap tidak mau; Bahwa tidak tahu tentang upaya pihak keluarga untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon; Bahwa di persidangan Termohon tidak mengajukan bukti tertulis, tetapi telah mengajukan 2 (dua) orang saksi bernama : 1. SAKSI T I, umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kelurahan KA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, yang di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena merupakan teman dekat Termohon; Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami istri, sewaktu menikah Pemohon berstatus duda, sedangkan Termohon gadis, mereka menikah sudah berlangsung selama 1 tahun 6 bulan;
Hal. 7 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon pertama tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan KA, lalu mereka beli rumah di KA; Bahwa selama perkawinan Pemohon dan Termohon belum dikaruniai keturunan; Bahwa keadaan umah tangga Pemohon dan Termohon tidak rukun dan harmonis sejak awal berumah tangga karena Pemohon dan Termohon sering bertengkar. Saksi tidak pernah melihat mereka bertengkar, hanya sering mendengar cerita dari mereka, Pemohon dan Termohon dua-duanya sering mengadu kepada saksi; Bahwa
setahu
saksi,
penyebab
ketidakharmonisannya
karena
Pemohon adalah orang yang tidak baik karena Pemohon selalu menjelek-jelekkan Termohon ke semua orang, termasuk kepada saksi dan suami saksi, bahkan Termohon sudah diusir oleh Pemohon dan sering mengatakan menceraikan Termohon; Bahwa saksi sering berkunjung ke rumah Pemohon dan Termohon, dan setiap orang yang berkunjung tidak pernah disambut baik oleh Pemohon, bahkan semua kursi ditutup Pemohon dengan seprei sehingga tamu tidak bisa duduk; Bahwa sekarang antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak sebelum bulan puasa yang baru lalu, Termohon yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan pulang ke rumah orangtuanya karena diusir oleh Pemohon, sedangkan Pemohon tetap tinggal di rumah kediaman bersama; Bahwa setahu saksi, selama pisah Pemohon tidak pernah menjemput Termohon; Bahwa pihak keluarga sudah memusyawarahkan masalah mereka berdua, tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI T II, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, tempat kediaman di Kelurahan KA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, yang di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut : Hal. 8 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena merupakan tetangga dekat, rumah saksi berada di belakang rumah Pemohon dan Termohon; Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami istri, mereka menikah sudah berlangsung selama 1 tahun 6 bulan; Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon pernah tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan KA, terakhir mereka tinggal di rumah bersama di KA selama sekitar setahun; Bahwa selama perkawinan Pemohon dan Termohon belum dikaruniai keturunan; Bahwa keadaan umah tangga Pemohon dan Termohon tidak rukun dan harmonis sejak awal berumah tangga karena Pemohon dan Termohon sering bertengkar. Saksi tidak pernah melihat mereka bertengkar, hanya pernah mendengar 3 atau 4 kali pertengkarannya, saksi juga sering mendengar cerita dari Pemohon dan Termohon; Bahwa
setahu
saksi,
penyebab
ketidakharmonisannya
karena
Pemohon adalah orang yang tidak baik karena Pemohon selalu menjelek-jelekkan Termohon ke semua orang, termasuk kepada saksi, bahkan Pemohon pernah cerita kepada saksi, kalau ingin meniduri Termohon, Pemohon harus sujud berkali-kali, itu pun Termohon tetap tidak mau; Bahwa saksi sesekali pernah berkunjung ke rumah Pemohon dan Termohon; Bahwa sekarang antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak bulan Juni 2013, Termohon yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama karena diusir oleh Pemohon dan sekarang tinggal di rumah orangtuanya, sedangkan Pemohon tetap tinggal di rumah kediaman bersama; Bahwa selama pisah Pemohon dan Termohon tidak pernah kumpul bersama lagi dan Pemohon tidak pernah menjemput Termohon; Bahwa pihak keluarga dan saksi sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon, tetapi tidak berhasil; Hal. 9 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa selanjutnya Pemohon dan Termohon telah mengajukan kesimpulannya secara lisan yang pada pokoknya Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya, dan Termohon menyatakan tetap pada jawaban dan dupliknya, serta selanjutnya Pemohon dan Termohon tidak mengajukan sesuatu apapun lagi kecuali mohon agar perkaranya segera diputuskan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini selanjutnya Majelis Hakim menunjuk kepada berita acara persidangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; T ENT ANG HUKUMNY A Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, persidangan,
telah
bahwa
Pemohon
menyampaikan
telah
datang
keterangan
dan
menghadap penjelasan
ke atas
permohonannya dan meneguhkannya dengan mengajukan bukti surat serta saksi. Begitu pula, Termohon telah hadir di persidangan dan mengajukan jawaban dan dupliknya dan telah menghadapkan bukti saksi; Menimbang, bahwa sebelum memeriksa pokok perkara terlebih dahulu Majelis Hakim mempertimbangkan kompetensi Pengadilan Agama Kotabumi dan legal standing para pihak dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa untuk itu Pemohon telah mengajukan bukti surat P, berupa fotocopy yang telah bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, di persidangan setelah dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya, maka berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) (huruf) a, ayat (2) dan ayat (3), Pasal 10 dan Pasal 11 ayat (1) (huruf) a Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai jo. Pasal 1 (huruf) a dan f, dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Bea Meterai, surat-surat bukti tersebut secara formil telah memenuhi syarat sebagai alat bukti; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pengakuan
Pemohon
yang
dibenarkan oleh Termohon, dan dihubungkan dengan relaas panggilan perkara a quo, ternyata Termohon berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Hal. 10 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Lampung Utara, maka sesuai ketentuan Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, perkara ini menurut kompetensi relatifnya berada dalam lingkup kewenangan Pengadilan Agama Kotabumi; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P yang merupakan akta otentik dengan kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat selama tidak dibuktikan sebaliknya, maka harus dinyatakan terbukti bahwa sejak tanggal 12 Mei 2012 Pemohon dengan Termohon telah terikat dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 11 ayat (3) dan Pasal 13 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, serta Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, dan antara Pemohon dengan Termohon belum pernah bercerai sehingga Pemohon dan Termohon mempunyai legal standing sebagai pihak dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut perkara ini menjadi tugas dan wewenang Pengadilan Agama Kotabumi, karena Pemohon dan Termohon beragama Islam dan telah melangsungkan pernikahan yang dicatatkan di Kantor Urusan Agama, juga Termohon bertempat tinggal di wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Kotabumi, oleh karenanya permohonan tersebut secara formil dapat diterima karena telah sesuai dengan ketentuan Pasal 49 (huruf) a angka (8) Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 jo. Pasal 66 Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 jo. Pasal 63 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 jo. Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 129 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa Majelis Hakim maupun Hakim Mediator, sesuai dengan ketentuan Pasal 154 Rechtsreglement Voor De Buitengewesten (R.Bg.) jo. Pasal 65 dan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 jo. Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam jo. PERMA Nomor 1 Tahun 2008, telah
Hal. 11 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
berusaha mendamaikan Pemohon dengan Termohon baik melalui proses litigasi maupun mediasi, akan tetapi tidak berhasil sebagaimana laporan hakim mediator tanggal 23 Oktober 2013; Menimbang,
bahwa
sebelum
mempertimbangkan
alasan
yang
didalilkan Pemohon terlebih dahulu perlu dikemukakan bahwa Islam mensyariatkan
perkawinan
mempuyai
tujuan
yang
suci
dan
mulia.
Perkawinan, di samping sarana untuk menyalurkan hajat biologis secara halal, juga mempunyai tujuan lain yang teramat mulia yakni untuk membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal dalam suasana sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana diisyaratkan dalam al-Qur’an surat ar-Rum [30] ayat 21, rumusan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam. Oleh karenanya, bagi seorang suami yang akan menceraikan istrinya harus mempuyai alasan hukum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil pokok permohonan Pemohon yang harus dibuktikan kebenarannya di persidangan sesuai dengan posita permohonannya adalah bahwa kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon hanya rukun dan harmonis selama 2 minggu, setelah itu tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon
sering
membantah
perkataan Pemohon,
Termohon
tidak
menghargai Pemohon sebagai kepala rumah tangga dan Termohon tidak jujur dari semua hal kepada Pemohon, yang puncaknya terjadi pada bulan Juni 2013 disebabkan Pemohon menasehati Termohon akan tetapi Termohon tidak terima, lalu marah-marah kepada Pemohon, yang akhirnya Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal karena Termohon pergi meninggalkan Pemohon dan pulang ke rumah orangtuanya dan selama itu antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; Menimbang, bahwa dalam jawabannya Termohon membenarkan keadaan rumah tangganya dengan Pemohon sudah tidak rukun dan harmonis lagi, mereka sering bertengkar dan berselisih paham, akan tetapi
Hal. 12 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Termohon membantah terhadap semua faktor penyebab perselisihan dan pertengkaran dengan alasan-alasan sebagaimana terurai dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa oleh karena semua dalil faktor penyebab perselisihan dan pertengkaran dibantah oleh Termohon, maka Pemohon wajib membuktikannya sepanjang mengenai dalil atau alasan yang dibantah Termohon tersebut, demikian pula Termohon dibebani wajib bukti atas bantahannya; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil permohonannya dan memenuhi maksud Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pemohon telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi yaitu SAKSI I (keponakan Pemohon) dan SAKSI II (adik ipar sepupu Pemohon), dan Termohon juga mengajukan 2 (dua) orang saksi bernama SAKSI T I (teman dekat Termohon) dan SAKSI T II (tetangga); Menimbang, bahwa saksi-saksi yang dihadapkan Pemohon dan Termohon ke persidangan merupakan orang yang cakap menjadi saksi, tidak termasuk orang yang dilarang menjadi saksi, keempat saksi tersebut telah memberikan keterangan yang disampaikan secara sendiri-sendiri di depan persidangan dan keterangannya disampaikan di bawah sumpah di dalam persidangan, maka Majelis Hakim menilai bukti saksi tersebut telah memenuhi
syarat
formil
sebagai
alat
bukti
dan
selanjutnya
akan
yang
mempunyai
nilai
dipertimbangkan materiilnya; Menimbang,
bahwa
keterangan
saksi
pembuktian yang dapat mendukung dalil permohonan atau mendukung dalil bantahan harus memenuhi 3 (tiga) unsur syarat materiil, yakni keterangannya berdasarkan alasan dan sumber pengetahuan, relevan dengan pokok perkara dan saling bersesuaian;
Hal. 13 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua orang saksi Pemohon sebagaimana terurai dalam duduk perkara, Majelis Hakim menilai keterangan para saksi tersebut tentang sebab-sebab perselisihannya berkaitan dengan pokok perkara dan saling bersesuaian satu sama lain, akan tetapi keterangan tersebut tidak didasarkan atas penglihatan, pendengaran dan pengetahuannya sendiri, hanya bersifat testimonium de auditu, yakni diperoleh hanya dari cerita Pemohon, oleh karenanya dalil Pemohon tentang sebab-sebab pertengkarannya harus dinyatakan tidak terbukti.
Namun
meskipun
demikian,
Majelis
Hakim
menilai
akibat
perselisihan yang terjadi antara Pemohon dengan Termohon sebagaimana posita angka 6 (enam) telah terbukti berdasarkan keterangan kedua saksi tersebut yang saling bersesuaian satu sama lain di persidangan, sehingga oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut harus dinyatakan dapat dipertimbangkan dan bernilai pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua orang saksi Termohon sebagaimana terurai dalam duduk perkara, Majelis Hakim menilai keterangan para saksi tersebut tentang sebab-sebab perselisihannya berkaitan dengan masalah rumah tangga Pemohon dan Termohon dan saling bersesuaian satu sama lain, akan tetapi keterangan tersebut tidak memperteguh dalil-dalil bantahan Termohon, malah sebaliknya menguatkan dalil permohonan Pemohon tentang telah terjadinya pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dan tentang telah terjadinya pisah tempat tinggal sejak sebelum bulan puasa 2013 yang lalu, oleh karenanya dalil bantahan Termohon harus dinyatakan tidak terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan jawab-jinawab sebagaimana terurai di atas dan dikaitkan dengan bukti surat dan saksi Pemohon dan Termohon ditemukan fakta di persidangan sebagai berikut :
Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah terikat perkawinan yang sah, menikah di wilayah KUA KS pada 12 Mei 2012;
Bahwa sejak awal pernikahan keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak rukun dan harmonis, sering terjadi pertengkaran antara keduanya, meskipun tidak diketahui persis permasalahannya;
Hal. 14 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pisah tempat tinggal sejak sebelum bulan puasa 2013 atau sekitar bulan Juni 2013;
Bahwa selama pisah antara Pemohon dan Termohon sudah tidak terjalin lagi hubungan sebagaimana layaknya suami istri, sudah saling tidak mempedulikan hak dan kewajiban masing-masing, Pemohon sudah berusaha mengajak Termohon untuk baik lagi tetapi tidak berhasil;
Bahwa pihak keluarga dan saksi sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon, tetapi tidak berhasil; Menimbang,
memperhatikan
bahwa
sikap
fakta-fakta
Pemohon
tersebut
dengan
di
Termohon
atas sejak
dan
juga
terjadinya
perselisihan dan pertengkaran tersebut sampai dengan akhir proses persidangan, tidak ternyata telah terjadi perubahan sikap diantara para pihak terutama dari pihak Pemohon untuk rukun kembali dengan Termohon sebagai suami isteri, membuat persangkaan kuat Majelis Hakim bahwa sejak bulan Juni 2013 hubungan Pemohon dan Termohon dalam membina rumah tangga telah sedemikian retak dan serius, hal mana meskipun tidak ditemukan keterangan saksi-saksi yang menyaksikan langsung pertengkaran antara keduanya, namun keseriusan retaknya hubungan Pemohon dan Termohon tersebut telah menyebabkan Pemohon dan Termohon tidak lagi kumpul bersama apalagi melakukan hubungan layaknya suami-isteri yang hingga kini telah berjalan 5 (lima) bulan lamanya; Menimbang, bahwa dengan demikian berarti dalam rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan akan hidup rukun kembali dalam satu rumah tangga. Hal ini sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 379/K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 yang menyatakan bahwa dengan keluarnya salah satu pihak dari rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal bersama dan tidak mau kembali seperti semula, berarti telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara keduanya; Menimbang, bahwa dari fakta tersebut di atas telah nyata tentang telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon sebagaimana diakui Termohon dalam jawabannya, akan tetapi tidak diketahui persis permasalahan yang sebenarnya yang terjadi dalam Hal. 15 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
rumah tangga mereka, karena kedua-duanya saling menyalahkan satu sama lain, Pemohon menuduh Termohon sebagai penyebab kekisruhan dalam rumah tangganya, demikian pula sebaliknya; Menimbang, bahwa dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 534/K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996 juga ditemukan suatu kaidah hukum bahwa dalam perceraian yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah masih dapat dipertahankan atau tidak, tanpa mempersoalkan apa dan siapa yang menjadi penyebab terjadinya perselisihan dalam rumah tangga tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 19 Pebruari 1999 Nomor 44K/AG/1998 yang mengandung abstraksi hukum sebagai berikut: “Bilamana perselisihan antara suami istri telah terbukti di dalam pemeriksaan Pengadilan Agama dan didukung pula oleh fakta tidak berhasilnya Majelis Hakim merukunkan kembali para pihak yang bersengketa sebagai suami istri, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, secara yuridis Pemohon yang mohon agar perkawinannya diceraikan dengan Termohon haruslah dikabulkan“; Menimbang, bahwa berdasarkan kondisi rumah tangga Pemohon dengan Termohon seperti yang dipertimbangkan di atas, maka merupakan sesuatu yang sia-sia mempertahankan rumah tangga seperti itu, karena akan lebih banyak madharatnya dari pada manfaatnya, oleh karena itu jalan yang terbaik adalah perkawinan tersebut diakhiri sebagaimana tertuang dalam kitab Al-Mar’atu Baina Al Fiqhi Wa Al Qonuni hal.100 yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis sebagai berikut:
وﻻﺧﯾر ﻓﻲ اﺟﺗﻣﺎع ﺑﯾن ﻣﺗﺑﺎ ﻏﺿﯾن وﻣﮭﻣﺎ ﯾﻛن اﺳﺑﺎب ھذا اﻟﻧزاع ﺧطﯾرا ﻛﺎن اوﺗﺎﻓﮭﺎ ﻓﺎن ﻣن اﻟﺧﯾر ان ﺗﻧﺗﮭﻲ اﻟﻌﻼﻗﺔ اﻟزوﺟﯾﺔ ﺑﯾن ھذﯾن اﻟزوﺟﯾن Artinya:
“Dan
tidak
ada
manfaat
yang
dapat
diharapkan
dalam
mengumpulkan dua orang yang saling membenci, terlepas dari masalah apakah sebab-sebab terjadinya pertengkaran ini besar
Hal. 16 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
atau kecil, namun kebaikan hanya dapat diharapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antara suami isteri ini”; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim sepakat berpendapat bahwa permohonan Pemohon beralasan dan tidak melawan hukum karena antara Pemohon dengan Termohon tidak ada harapan lagi untuk rukun dalam rumah tangganya, dan keduanya telah tidak dapat mewujudkan tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, sehingga permohonan Pemohon telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 (huruf) f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 (huruf) f Kompilasi Hukum Islam, maka oleh karenanya permohonan tersebut dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa selama perkawinan Pemohon dan Termohon telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri (ba’da al-dukhul), dan berdasarkan Catatan Status Perkawinan dalam bukti P antara Pemohon dan Termohon belum pernah bercerai, oleh karena itu talak Pemohon terhadap Termohon yang akan diikrarkan adalah talak yang kesatu; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009, Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak atas perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana dimaksud oleh pasal tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009, maka segala biaya yang timbul dalam perkara ini harus dibebankan kepada Pemohon;
Hal. 17 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon
untuk menjatuhkan talak satu raj’i
terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 3. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Kotabumi
untuk
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 191.000,- (seratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Rabu, tanggal 4 Desember 2013 M. bertepatan dengan tanggal 1 Shafar 1435 H., oleh kami NANA, S.Ag. sebagai Ketua Majelis, SHOBIRIN, S.H.I, M.E.Sy dan ALVI SYAFIATIN, S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut dan AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri pula oleh Pemohon dan Termohon;
Hal. 18 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Ketua Majelis, Tt DDD d. N A N A, S.Ag. Hakim Anggota, Ttd.
Hakim Anggota, Tt Dd.
SHOBIRIN, S.H.I., M.E.Sy.
ALVI SYAFIATIN, S.Ag.
Panitera Pengganti,
AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag. Perincian Biaya Perkara: 1.
Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan
Rp.
100.000,-
4.
Redaksi
Rp.
5.000,-
5.
Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.
191.000,-
(Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Hal. 19 dari 19 Put. No. 376/Pdt.G/2013/PA.Ktbm