1
PUTUSAN Nomor : XXX/Pdt.G/2011/PA.Ktb BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut di bawah ini dalam perkara antara :
Penggugat, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Penggugat;
MELAWAN
Tergugat, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat, Tergugat, saksi-saksi di persidangan dan memeriksa bukti-bukti; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal
19
Desember 2011 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan register Nomor : XXX/Pdt.G/2011/PA.Ktb tanggal 19 Desember 2011 telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
2
1.
Bahwa, Pada tanggal 16 April 1994 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan di Kabupaten Lampung Utara, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sungkai Selatan dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 265/29/X/1994 tanggal 07 Oktober 1994 dan setelah akad nikah Tergugat mengucapkan sighat ta'lik talak;
2.
Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di di rumah kakak Tergugat di Kabupaten Lampung Utara, kemudian Penggugat dan Tergugat berpindah tempat tinggal di rumah Kakak Tergugat selama 1 tahun, setelah itu Penggugat dan Tergugat berpindah tempat tinggal lagi di rumah orang tua Penggugat di Sungkai Selatan Kabupaten Lampung Utara selama 2 tahun, terakhir Penggugat dan Tergugat tinggal di Kabupaten Lampung Utara selama 11 tahun;
3.
Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai anak 3 orang yang diberi nama : 1. ANAK 1 Penggugat dan Tergugat, umur 16 tahun; 2. ANAK 2 Penggugat dan Tergugat, umur 11 tahun; 3. ANAK 3 Penggugat dan Tergugat, umur 9 tahun;
4. Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 14 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a.
Tergugat suka memukul Penggugat;
b.
Tergugat mudah emosi dan marah marah tanpa alasan;
c.
Tergugat suka menghancurkan perabot rumah apabila bertengkar;
d. Tergugat suka mengatakan kata-kata Penggugat wanita murahan dan orang tua penggugat adalah binatang;
3
e. Tergugat pergi meninggalkan penggugat dan tinggagal dengan isteri mudanya selama 3 tahun dengan tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dan anakanaknya; 5. Bahwa, setiap terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, Tergugat sering mengatakan kata-kata yang menyakitkan hati Penggugat; 6. Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Agustus tahun 2009 disebabkan Tergugat curiga karena ada yang menghubungi Penggugat dan Tergugat marah-marah sampai membanting handpone yang akhirnya Penggugat dan Tergugat bertengkar dikarenakan ada yang menghubungi Penggugat dan Tergugat curiga kepada Penggugat dan menyebabkan Tergugat marah-marah sampai membanting Handphone Tergugat. Setelah kejadian tersebut Tergugat pergi meninggalkan Penggugat. Selama itu sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin dan Tergugat sudah tidak lagi memberi nafkah kepada Penggugat; 7. Bahwa, Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil; 8. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : A. P R I M A I R : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan pernikahan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara menurut undang-undang;
4
B. SUBSIDAIR : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah hadir sendiri di muka persidangan, kemudian Majelis Hakim mengupayakan untuk mendamaikan para pihak dimuka persidangan agar tetap rukun membina rumah tangga dengan baik dan juga telah diupayakan mediasi oleh Hakim Mediator bernama NUR AMALIA HIKMAWATI, S.HI., namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa kemudian dibacakan surat Gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dan menambah gugatan secara lisan yang pada pokoknya bahwa selama Tergugat pergi meninggalkan Penggugat 3 tahun tidak pernah ada memberikan nafkah baik kepada Penggugat dan 3 orang anak, oleh karenanya Penggugat menuntut agar Tergugat dihukum membayar nafkah sebesar RP. 25.000 (Dua puluh lima ribu rupiah) perhari selama 3 tahun menjadi sebesar Rp. 27.000.000,- (Dua puluh tujuh juta rupiah); Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya mengakui dan membenarkan semua dalil gugatan cerai dan mencabut niatnya menggugat balik rumah sebagai harta bersama asalkan Tergugat mencabut gugatan nafkah seluruhnya sebesar Rp. 27.000.000,- (Dua puluh tujuh juta rupiah); Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat
tersebut, Penggugat telah
mengajukan replik secara lisan yang pada intinya tetap pada gugatan cerainya dan mencabut tuntutan nafkah yang diajukan terhadap Tergugat; Menimbang, bahwa atas replik Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan duplik secara lisan yang intinya tetap sebagaimana dalam jawabannya; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan nafkah yang diajukan Penggugat dan gugatan balik Tergugat atas sebuah rumah sebagai harta bersama karena telah dicabut
5
secara lisan dalam persidangan oleh masing masing pihak maka oleh Majelis tidak akan diperiksa dan dipertimbangkan lebih lanjut dalam perkara ini; Menimbang,
bahwa untuk memperkuat
dalil-dalilnya,
Penggugat
telah
mengajukan bukti-bukti tertulis yaitu berupa : 1. Surat Keterangan Domisili An. Penggugat Nomor : 478/121/SD/55/2012 tanggal 1 Januari 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Sidodadi, Kecamatan Sungkai Selatan Kabupaten Lampung Utara ( Bukti P.1); 2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Sungkai Selatan Nomor : 265/29/X/1994, tanggal 7-10-1994 ( Bukti P.2); Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, Tergugat telah pula menghadirkan saksi-saksi keluarga atau orang-orang yang dekat dengan kedua belah pihak yang sekaligus bertindak sebagai saksi yaitu : 1. SAKSI 1, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah Paman Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah sekitar 17 tahun yang lalu dan sekarang telah dikaruniai 3 orang anak yang kesemuanya tinggal dengan Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat terakhir rukun membina rumah tangga dengan tinggal bersama di rumah milik sendiri di Kecamatan Sungkai Selatan; Bahwa sudah sekitar 3 tahun Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan anakanak; Bahwa sekarang Tergugat tinggal dengan isteri mudanya di Kecamatan Sungkai Selatan dan tidak pernah pulang lagi tinggal dengan Penggugat dan anakanaknya; Bahwa setahu saksi Tergugat sudah tidak pernah membiayai hidup Penggugat dan anak-anaknya selama 3 tahun ini;
6
Bahwa yang menyebabkan Penggugat dan Tergugat tidak harmonis karena selain Tergugat telah mempunyai isteri lagi juga tidak bertanggung jawab dan suka marah-marah dan berbuat kasar kepada Penggugat; Bahwa orang tua Penggugat sudah pernah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil;
2. SAKSI 2, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat; Bahwa saksi adalah ayah kandung Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 1994 dan sekarang telah dikaruniai 3 orang anak; Bahwa Penggugat dan Tergugat terakhir rukun membina rumah tangga tinggal di rumah milik sendiri di Desa Sidodadi; Bahwa sudah sekitar 3 tahun Tergugat pergi meninggalkan penggugat dan anakanaknya; Bahwa Tergugat sekarang tinggal dengan isteri mudanya di Kecamatan Sungkai Selatan; Bahwa selama 3 tahun ini Tergugat tidak ada memberikan nafkah baik untuk Penggugat dan anak-anaknya; Bahwa selama 3 tahun yang membiayai hidup Penggugat dan anak-anaknya adalah Penggugat sendiri dengan jual pakaian dan dibantu oleh saksi ; Bahwa sewaktu masih tinggal serumah di Sidodadi Tergugat sering bertengkar dengan Penggugat karena Tergugat tidak bertanggung jawab, suka marah-marah tanpa alasan, berbuat kasar kepada Penggugat , merusak perabot rumah tangga dan mengatakan kata-kata yang tidak baik kepada Penggugat; Bahwa selama 3 tahun ini Tergugat sudah tidak pernah lagi memperdulikan Penggugat dan anak-anaknya;
7
Bahwa saksi sudah pernah merukunkan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak mengajukan sesuatu apapun lagi dan selanjutnya mohon putusan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka
segala
sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dianggap termuat dalam putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P2 berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 265/29/X/1994 tertanggal 07 Oktober 1994 yang dikeluarkan oleh KUA Kabupaten Lampung Utara, terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat terikat dalam perkawinan yang sah, dan dari perkawinan tersebut sesuai dengan pengakuan kedua belah pihak antara Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka setiap kali persidangan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak dan berdasarkan Pasal 7 ayat 1 dan Pasal 11 ayat 1 Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Proses Mediasi, Penggugat dan Tergugat telah melakukan mediasi oleh Hakim Mediator bernama NUR AMALIA HIKMAWATI, S.HI., dan berdasarkan laporan Hakim Mediator tertanggal 12 Januari 2012 mediasi agar keduanya rukun kembali telah dilakukan, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sejak pertengahan tahun 2009 mulai tidak harmonis sering terjadi perselisihan dan pertengkaran atau cekcok disebabkan oleh hal-hal yang telah
8
dikemukakan oleh Penggugat dalam surat Gugatan Penggugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas; Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Penggugat tersebut Tergugat telah memberikan jawaban yang pada pokoknya Tergugat telah mengakui dalil-dalil gugatan yang diajukan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini adalah perkara perceraian, maka sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang No. 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, Majelis Hakim telah mendengar keterangan saksi-saksi keluarga yang pada pokoknya telah memperkuat dalil-dalil Penggugat dan pihak keluarga telah berupaya mendamaikan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat Imam Malik sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh Sunnah Jilid II sebagai berikut :
وﻛﺎن اﻻﯾﺬاء ﻣﻤﺎ ﻻ، أو اﻋﺘﺮاف اﻟﺰوج، ﻓﺈذا ﺛﺒﺘﺖ دﻋﻮاھﺎ ﻟﺪى اﻟﻘﺎﺿﻲ ﺑﺒﯿﻨﺔ اﻟﺰوﺟﺔ ﯾﻄﺎق ﻣﻌﮫ دوام اﻟﻌﺸﺮة ﺑﯿﻦ أﻣﺜﺎﻟﮭﻤﺎ وﻋﺠﺰ اﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻦ اﻻﺻﻼح ﺑﯿﻨﮭﻤﺎ طﻠﻘﮭﺎ طﻠﻘﺔ ﺑﺎﺋﻨﺔ Artinya : Jika gugatan isteri menurut hakim telah kuat dengan bukti atau dengan pengakuan suami, sementara perbuatan menyakiti termasuk penyebab tidak langgengnya berumah tangga antara keduanya di samping itu hakim juga sudah tidak bisa lagi mendamaikan keduanya maka hakim memutuskan ikatan perkawinan keduanya dengan talak satu bain (bain suhra).
9
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat, dan jika dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi sebagaimana terurai di atas, maka terbukti adanya fakta bahwa sejak pertengahan tahun 2009 rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat telah mempunyai isteri lagi, tidak bertanggung jawab, sering berbuat kasar kepada Penggugat, yang akhirnya sejak 3 tahun yang lalu antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah dan selama pisah Tergugat tidak ada memberikan nafkah wajib;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, dan pada akhirnya tanpa mempersoalkan siapa yang menjadi penyebab terjadinya peselisihan dan pertengkaran, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah dan sudah tidak sesuai dengan tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga ( rumah tangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa atau ketentuan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yaitu membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah;
Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas, justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraian Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam. Oleh karenanya gugatan cerai Penggugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat;
10
Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;
Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Mengabulkan gugatan Pengugat; 2. Menjatuhkan talak I (satu) Ba'in Sughro Tergugat terhadap Penggugat; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga saat ini dihitung sebesar Rp. 421.000,- ( Empat ratus dua puluh satu ribu rupiah);
Demikian putusan ini dijatuhkan di Kotabumi dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Selasa tanggal 07 Februari 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 14 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, oleh kami AKHMAD JUNAEDI, S.H. Sebagai Ketua Majelis, JASMANI, SH. dan SHOBIRIN, S.HI. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan SAIDINA, S.H. sebagai Panitera Sidang dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat;
11
Ketua Majelis
AKHMAD JUNAEDI, S.H.
Hakim Anggota
Hakim Anggota
JASMANI, SH.
SHOBIRIN, S.HI.
Panitera Sidang
SAIDINA, S.H.
Perincian biaya :
1. Biaya Pendaftaran
Rp.
2. ATK Perkara
Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 330.000,-
4. Biaya Redaksi
Rp.
5.000,-
5. Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
30.000,-
Rp. 421.000,- (Empat ratus dua puluh satu ribu rupiah);
