PUTUSAN Nomor : 15/Pdt.G/2016/PA.Kras
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan atas perkara cerai gugat yang diajukan oleh: Penggugat, umur
32 tahun, agama Islam, pekerjaan
Ibu Rumah Tangga,
tempat tinggal di Jalan Serma Natih Jeruk Manis, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, selanjutnya disebut sebagai: " Penggugat", Melawan Tergugat, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, dahulu bertempat tinggal di Jalan Perumnas Lambe, Kabupaten Banda Aceh, sekarang tidak diketahui alamat dengan jelas, selanjutnya disebut sebagai : " Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan meneliti berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa bukti bukti di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Penggugat dalam surat gugatannya bertanggal 19 Oktober 2016 yang
telah
mengajukan cerai gugat terhadap Tergugat dan gugatan
tersebut telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Karangasem ,Nomor 15/Pdt.G/2016/PA.Kras., yang isi pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 30 Juni 2009 telah dilangsungkan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang dilaksanakan menurut hukum dan sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam. Perkawinan tersebut telah dicatatkan di Kantor Urusan Agama ( KUA ) Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar sebagaimana tercatat dalam
Akta Nikah No. ***,05,VII,2009
pertanggal 30 Juni 2009 ;
Hal. 1 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
2. Bahwa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat dilangsungkan berdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah yang diridhoi oleh Allah SWT; 3. Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal dirumah mertua di Jalan Banda Aceh, kemudian pada tanggal 12 Desember 2014 Penggugat pindah ke Karangasem dengan membawa anak ; 4. Bahwa selama masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah berkumpul sebagaimana layaknya suami istri dan sudah dikaruniai 1 orang anak yang bernama Anak Kandung laki-laki lahir pada tanggal 13 Juli 2011, saat ini dalam asuhan Tergugat 5. Bahwa
kemudian pada tanggal 10 Pebruari 2015 Tergugat datang
menjumpai Penggugat untuk mengambil anak; 6. Bahwa Kebahagiaan yang dirasakan Penggugat setelah berumah tangga dengan Tergugat hanya berlangsung selama 3( tiga ) tahun, ketentraman rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah setelah antara Penggugat dengan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus sejak tahun 2012 sampai dengan saat ini, yang penyebabnya antara lain; -
Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan karena selalu berbeda pendapat dalam mengurus rumah tangga.
-
Bahwa sejak tahun 2012-2014 Penggugat dan Tergugat sudah tak harmonis lagi, sehingga tak pernah lagi terjalin hubungan sebagaimana layaknya suami istri;
-
Bahwa selama Tergugat di Banda Aceh, Tergugat tidak pernah kirim kabar berita apalagi mengirimkan nafkah untuk Penggugat, sehingga untuk kebutuhan hidup sehari –hari Penggugat mencari sendiri ;
7. Bahwa puncak dari percekcokan antara Penggugat dengan Tergugat terjadi pada bulan Desember 2014 yang menyebabkan antara Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal; 8. Bahwa atas permasalahan dan kemelut rumah tangga yang dihadapi, Penggugat telah mencoba memusyawarahkan dengan keluarga Penggugat
Hal. 2 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
dan Tergugat untuk mencari penyelesaian dan demi menyelamatkan perkawinan, namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil. 9. Bahwa ikatan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sebagaimana yang diuraikan diatas sudah sulit dibina untuk membentuk suatu rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah sebagaimana dimaksud dan tujuan dari suatu perkawinan, sehingga lebih baik diputus karena perceraian; 10. Bahwa Penggugat sebagaimana Ibu Rumah Tangga dan tidak mempunyai pekerjaan tetap serta tidak mampu/miskin sebagaimana surat keterangan miskin yang dikeluarkan oleh Kantor Lurah Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem Nomor 1178/X/2016 tanggal 5 oktober 2016, oleh karena itu Penggugat mohon dikabulkan untuk berperkara secara Cuma-Cuma; Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Karangasem untuk berkenan menerima, memeriksa dan memutuskan perkara ini selanjutnya berkenan menjatuhakan putusan yang amarnya berbunyi : PRIMAIR : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (Tergugat) Terhadap Penggugat (Penggugat) 3. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Karangasem
untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan Kantor Urusan Agama tempat pernikahan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam register yang tersedia untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sesuai hukum yang berlaku.
Hal. 3 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
SUBSIDAIR : Dan atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya. Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan penggugat datang secara inperson menghadap di persidangan akan tetapi tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan juga tidak mewakilkan kepada orang lain sebagai kuasanya meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut oleh Juru sita pengganti Pengadilan Agama Karangasem
sebanyak 2 kali
panggilan melalui mass media RGS FM Amlapura Bali bertanggal 24 Oktober 2016 dan 24 November 2016, sedangkan tidak ternyata bahwa ketidak hadirannya di pengadilan
didasarkan pada suatu alasan yang sah yang
dibenarkan oleh hukum ; Bahwa majelis hakim telah berupaya menasehati Penggugat mempertahankan
keutuhan
rumah
tangganya
agar
dengan Tergugat namun
tidak berhasil, dan pula Majelis Hakim menyatakan upaya mediasi terhadap kedua belah pihak juga tidak dapat dilaksanakan
karena Tergugat
tidak
pernah hadir, maka selanjutnya surat gugatan yang diajukan penggugat dibacakan dipersidangan yang isinya tetap dipertahankan oleh
Penggugat
dengan memberikan penjelasan atas surat gugatannya sebagai berikut : -
Bahwa, Tergugat
penyebab
perselisihan rumah tangga antara Penggugat dan
disebabkan oleh sikap Tergugat yang egois yang ingin
menangnya sendiri dalam setiap masalah, misalnya masalah tempat tinggal dimana rumah milik orang tua Penggugat kosong tidak ada yang menempati,tergugat diajak Penggugat tinggal di rumah tersebut namun Tergugat menolaknya, sedangkan Tergugat keinginannya tinggal di rumah orang tuanya sedangkan di rumah tersebut sudah ditinggali banyak orang / keluarga lain ; -
Bahwa,
sejak kehamilan
anak bernama
Anak Kandung laki, antara
Penggugat dan tergugat sudah tidap pernah lagi melakukan hubungan layaknya suami isteri disebabkan Tergugat tidak bersedia melakukannya, hal ini sudah berlangsung selama sekitar 3 tahun , Penggugat sudah berusaha untuk menjalin hubungan suami isteri namun justru sebaliknya
Hal. 4 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
Tergugat
meminta penggugat meninggalkan tempat kediaman bersama,
selanjutnya Penggugat merantau ke Denpasar tahun 2014 bersama anak dan selanjutnya tinggal di rumah saudara sepupu Penggugat bernama Sepupu Penggugat di Denpasar ; -
Bahwa
pada
Pebruari 2015 Tergugat datang menjumpai Penggugat di
Karangasem untuk mengambil anak dan Penggugat menyetujuinya dan keberadaan Tergugat di Karangasem hanya berlangsung 1 hari saja dan tidak ada keinginan dari tergugat untuk kembali hidup rukun, begitu pula Penggugat sudah tidak ada harapan untuk mempertahankan rumah tangganya dengan Tergugat ; Bahwa untuk meneguhkan kebenaran dalil-dalil gugatannya , penggugat dipersidangan telah mengajukan alat-alat bukti tertulis berupa : A. Surat : 1. Fotokopi
Buku Kutipan
Kutipan
Akta Nikah yang dikeluarkan oleh
Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Montasik
Kabupaten Aceh Besar sebagaimana tercatat dalam
Nikah No. ***,05,VII,2009
Akta
bertanggal 30 Juni 2009 yang telah
dicocokkan dengan aslinya telah bernasegelen dan bermaterai cukup, yang selanjutnya diberi tanda P.1; 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Penggugat yang dikeluarkan oleh Provinsi Bali Kabupaten Karangasem tanggal 13 Juli 2016 atas nama Emi Sakilah Silitonga ,yang telah dicocokkan sesuai dengan aslinya , telah
bernasegelen dan bermaterai cukup selanjutnya diberi tanda P.2 ;
B. Saksi : 1. Saksi I, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, beralamat di Jalan Serma Natih kampung Kecamatan
Karangasem,
Jeruk Manis, Kelurahan Karangasem,
Kabupaten
Karangasem,
di
hadapan
persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada intinya sebagai berikut : - Bahwa
saksi
mengaku
kenal dengan penggugat karena saksi
tetangga dekat sejak sekitar setahun yang lalu, penggugat menyewa rumah kost ;
Hal. 5 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
- Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat sebagai pasangan suami isteri dari buku nikah yang ditunjukkan oleh Penggugat kepada saksi, bahwa keduanya menikah tahun 2009 ; - Bahwa sepengetahuan saksi selama masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 anak yang bernama Anak Kandung laki laki , namun saat ini anak tersebut
tidak ada dalam asuhan
Penggugat ; - Bahwa saksi tidak mengetahui kehidupan rumah tangga Penggugat dan tergugat sebelum penggugat tinggal di dekat rumah saksi , dan baru mengetahui
kehidupan rumah tangganya Penggugat sejak
bertetangga dengan saksi ; - Bahwa sepengetahuan saksi
Penggugat tinggal sendirian tanpa
didampingi oleh suaminya dan saat ini ada yang tinggal bersama Penggugat seorang anak perempuan yang seusia kelas II SD ; - Bahwa sampai dengan perkara ini diproses di Pengadilan saksi mengetahui bahwa Penggugat masih sendiri dan tidak mengetahui alamat keberadaan tergugat, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya
Penggugat berjualan jajanan dengan cara
menitipkan di warung atau kantin sekolah ; - Bahwa saksi tidak mengetahui kejadian adanya pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat namun hanya mengetahui Penggugat hidup tanpa didampingi suaminya dan tidak ada jaminan hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya , serta tidak ada kabar beritanya hingga saat ini ; - Bahwa saksi sebagai tetangga dekat Penggugat telah menasehati Penggugat
agar bersabar dan dapat mempertahankan rumah
tangganya namun penggugat tetap pada pendiriannya ; 2. Saksi II ,
umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh bangunan,
beralamat di Jalan Serma Natih kampung
Juruk Manis, Kelurahan
Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada intinya sebagai berikut :
Hal. 6 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
- Bahwa
saksi
mengaku
kenal dengan penggugat karena saksi
teman sekaligus tetangga dekat
sejak sekitar setahun
yang lalu,
penggugat menyewa rumah kost di dekat saksi ; - Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat sebagai pasangan suami isteri dari buku nikah yang ditunjukkan oleh Penggugat kepada saksi, bahwa keduanya menikah tahun 2009 ; - Bahwa sepengetahuan saksi selama masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 anak yang bernama Anak Kandung laki, namun saat ini anak
telah diambil asuh oleh Tergugat
selanjutnya dibawa ke Aceh ; - Bahwa saksi tidak mengetahui kehidupan rumah tangga Penggugat dan tergugat sebelum penggugat tinggal di dekat rumah saksi , dan baru mengetahui
kehidupan rumah tangganya Penggugat sejak
bertetangga dengan saksi ; - Bahwa saksi mengetahui kehidupan rumah tangga antara Penggugat dengan tergugat dari curhatan Penggugat, menyatakan rumah tangganya tidak rukun karena Tergugat egois,ingin menangnya sendiri dalam setiap masalah, selanjutnya Penggugat disuruh pergi oleh Tergugat ; - Bahwa
akibat adanya perselisihan maka Penggugat
merantau ke Denpasar Bali
memilih
dan tinggal bersama saudara sepupu
bernama Susi Silitonga , selanjutnya Penggugat ingin mandiri dan selanjutanya tinggal di jeruk manis karangasem berjualan jajanan ; - Bahwa sepengetahuan saksi
Penggugat tinggal sendirian tanpa
didampingi oleh suaminya dan saat ini ada yang tinggal bersama Penggugat seorang anak perempuan yang seumuran kelas II SD ; - Bahwa sampai dengan perkara ini diproses di Pengadilan saksi mengetahui bahwa Penggugat masih sendiri dan tidak mengetahui alamat keberadaan tergugat, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya
Penggugat berjualan jajanan dengan cara
menitipkan di warung atau kantin sekolah ;
Hal. 7 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
- Bahwa saksi tidak mengetahui kejadian adanya pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat namun hanya mengetahui Penggugat hidup tanpa didampingi suaminya dan tidak ada jaminan hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya , serta tidak ada kabar beritanya hingga saat ini ; - Bahwa saksi sebagai tetangga dekat Penggugat telah menasehati Penggugat
agar bersabar dan dapat mempertahankan rumah
tangganya namun penggugat tetap pada pendiriannya ; Bahwa
atas keterangan saksi-saksi tersebut penggugat menyatakan
membenarkan dan menerima serta menambahkan bahwa anak perempuan yang dimaksud saksi bukan anak kandungnya namun anak orang lain yang diasuhnya ; Bahwa Penggugat kemudian menyatakan tidak mengajukan alat bukti kecuali sebagaimana tersebut diatas dan menyampaikan kesimpulan secara lisan yang isinya sebagaimana telah dicatat dalam berita acara sidang; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, segala yang dicatat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang bahwa, maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas ; Menimbang, bahwa perkara ini mengenai cerai gugat
yang diajukan
oleh pihak yang beragama Islam, oleh karenanya berdasarkan Pasal 49 (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara a quo merupakan kewenangan absolut peradilan agama; Menimbang Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar Penggugat kembali hidup rukun dengan Tergugat namun tidak berhasil, upaya damai mana telah dilaksanakan secara maksimal oleh Majelis Hakim sesuai dengan ketentuan pasal 82 Undang-undang No. 7 tahun 1989 jo pasal 31 PP. No. 9 tahun 1975 jo. Pasal 143 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia ;
Hal. 8 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
Menimbang, bahwa yang menjadi alasan penggugat mengajukan perceraian ini adalah bahwa semula
rumah tangga Penggugat dengan
Tergugat dalam kondisi rukun dan telah dikaruniai seorang anak , dan sejak tahun 2012 rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat tidak harmonis dipicu oleh sikap Tergugat yang egois dan tidak melakukan kewajibannya memberikan nafkah lahir bathin terhadap Penggugat bahkan sebaliknya meminta
Penggugat
pergi
meninggalkan
tempat
kediaman
bersama
selanjutnya Penggugat pergi ke rumah saudara sepupunya di Denpasar, kemudian ke Karangasem untuk berusaha guna memenuhi kebutuhan hidup Penggugat dan anaknya, puncaknya pada Februari 2015 Tergugat menambil anak bernama Anak Kandung, setelah itu Tergugat pergi ke Banda aceh dan tidak memberikan alamat kediaman yang jelas hingga saat ini Penggugat kehilangan jejak untuk mencari alamat tergugat tidak ditemukan, atas hal tersebut
Penggugat tidak ada harapan untuk mempertahankan rumah
tangganya dengan Tergugat : Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
tersebut
pokok
masalahnya adalah apakah benar dalam rumah tangga penggugat dengan tergugat telah terjadi perselisihan disebabkan sikap dan prilaku tergugat sebagaimana terurai pertimbangan tersebut diatas , apakah benar selama perpisahan kedua belah pihak tidak pernah ada komunikasi antara kedua belah pihak serta apakah benar Penggugat telah diupayakan supaya dapat rukun kembali oleh berbagai pihak namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan berita acara panggilan oleh Juru sita pengganti Pengadilan Agama Karangasem terbukti Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut melalui mass media RGS FM Amlapura Bali, akan tetapi tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan tidak terbukti tidak datangnya tersebut disebabkan oleh suatu alasan yang sah, maka Majelis Hakim menyatakan bahwa pihak Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk datang menghadap di persidangan tidak hadir, maka sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) RBG dan pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 maka perkara ini akan diputus dengan verstek ;
Hal. 9 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
Menimbang,
bahwa
ketidakhadiran tergugat
dipersidangan dapat
diartikan tergugat telah mengakui seluruh dalil dalil gugatan Penggugat dan pula dapat dinilai sebagai bukti kebenaran gugatan Penggugat , namun pengakuan dalam bidang perkara perdata perceraian bukanlah sebagai alat bukti yang menentukan sebagaimana pada perkara perdata murni, oleh karenanya
majelis hakim dengan berpedoman pada azas hukum acara
khusus dalam perkara perceraian yang berlaku telah memerintahkan wajib bukti kepada Penggugat sebagai pihak yang mendalilkan gugatan, untuk itu Penggugat telah mengajukan bukti tertulis dan saksi saksinya sebagaimana dalam duduk perkara tersebut diatas ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya itu Penggugat mengajukan bukti P.1 (Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah) dikaitkan dengan ketentuan pasal 7 ayat ( 1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, maka secara hokum telah
terbukti antara Penggugat dan tergugat adalah
pasangan suami isteri yang sah , dank arena bukti P.1 merupakan akta otentik dan pula telah bermeterai cukup serta telah cocok dengan aslinya, maka oleh karena itu bukti tersebut telah memenuhi Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 dan Pasal 1888 KUHPerdata, sehingga bukti tersebut mempunyai kekuatan bukti yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas terbukti bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat dengan demikian Penggugat dan Tergugat berkualitas sebagai subjek hukum (legitima persona standi in judicio) dalam perkara a quo . Menimbang, bahwa dari bukti P.2 diketahui bahwa Penggugat tercatat sebagai penduduk yang bertempat tinggal di Jalan Serma Natih Jeruk Manis, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Berdasarkan bukti P.2 tersebut dikaitkan dengan ketentuan pasal 73 ayat 1 UU Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan agama
disebutkan “ Gugatan perceraian oleh isteri atau
kuasanya kepada pengadilan
yang daerah hukumnya meliputi tempat
kediaman Penggugat kecuali apabila Penggugat dengan sengaja meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa ijin Tergugat “, maka berdasarkan bukti
Hal. 10 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
tersebut dan keterangan Penggugat di persidangan dikaitkan dengan Yurisdiksi Pengadilan Agama Karangasem, maka pemeriksaan perkara ini termasuk kompetensi relative Pengadilan Agama Karangasem untuk memeriksa dan mengadilinya ; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatan Penggugat dan tergugat
dalam pokok perkara
ini adalah
perkara
perceraian dengan
alasan perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus serta sulit didamaikan untuk hidup rukun kembali dalam rumah tangga,maka proses pemeriksaan perkara cerai g u g a t
berdasarkan Pasal 19
huruf f
Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975 dan Pasal 116 huruf f. Intruksi Presiden No.1 Tahun 1991 Kompilasi Hukum Islam Indonesia,
haruslah
sesuai dengan petunjuk Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah No 9 T ahun 1975, perceraian baru dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi Pengadilan
mengenai sebab
perselisihan dan
pertengkaran itu dan
setelah mendengar keterangan pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami isteri itu. Hal ini dilakukan setelah usaha damai yang sungguh-sungguh
tidak
berhasil
sesuai
dengan
Pasal
31 Peraturan
Pemerintah No.9 Tahun 1975 dan Pasal 82 ayat (4) Undang-undang No.3 Tahun 2006.dan Peraturan Mahkamah Agung RI. No.2 Tahun 2004 . Menimbang,
bahwa
Penggugat
telah
diperintahkan
untuk
menghadirkan saksi dari pihak keluarga atau orang yang dekat dengan Penggugat, dan beban pembuktian tersebut dalam pokok perkara ini berupa saksi keluarga d a n o r a n g o r a n g y a n g d e k a t d e n g a n Penggugat adalah sesuai generalis”,
dengan
asas
doktrin
“lex
specialis
derogate
lex
merupakan pengecualian dari apa yang diatur dalam Pasal 146
HIR., khusus berlaku dalam perkara perceraian dengan alasan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, dan tidak diterapkan pada alasan perceraian selainnya ; Menimbang, bahwa para saksi yang dihadirkan tidak ada dari unsure keluarga dekat karena keberadaannya yang jauh dan tidak memungkinkan menghadirkannya , namun Penggugat
bersedia menghadirkan dari orang
dekat Penggugat yakni teman dan tetangga dekat
telah
memberikan
Hal. 11 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
keterangan sebagaimana telah diuraikan dalam bagian duduknya perkara, hal mana keterangan saksi pertama
yakni sebagian keterangan yang diberikan
tidak berdasarkan pengetahuannya secara
langsung
sebagaimana yang
digariskan pasal 308 ayat (1) Rbg) dan Pasal 1907 ayat (1) KUH Perdata sehingga keterangannya tidak diterima ( in admissable ) sebagai alat bukti, namun Majelis
berpendapat bahwa keterangan
tersebut dikategorikan
sebagai testimonium de auditu, dimana menurut Yurisprudensi, testimonium de auditu tidak
dapat
digunakan
sebagai
bukti
langsung
tetapi
penggunaan kesaksian yang bersangkutan sebagai persangkaan yang dari persangkaan itu dibuktikan
sesuatu (Putusan MARI No. 308 K/Sip/1959
tanggal 11 Nopember 1959), jadi dalam hal ini penggunaannya tidak dilarang ; Menimbang, bahwa selain pertimbangan tersebut diatas majelis hakim berpendapat bahwa saksi dalam kategori Testimonium de audito dapat saja diterapkan secara eksepsional kususnya dalam kasus perceraian,dan pula perkara perceraian adalah perkara yang rumit, gaya hidup yang individulistis, acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar, hidup jauh dari keluarga, dan tenggelam dengan kesibukan masing-masing, membuat sukarnya menemukan saksi yang tidak tergolong kesaksian testimonium de auditu, oleh karenanya perkara
perceraian
pada
dasarnya
adalah
perkara
personel
recht
(berhubungan dengan orang),sehingga persoalan yang jamak terjadi sekarang ini adalah sulitnya menemukan saksi-saksi yang benar-benar melihat dan mendengar langsung dalam hal pembuktian adanya unsur-unsur yang menunjukkan
adanya
keretakan dalam rumah tangga Penggugat
dan
Tergugat ; Menimbang, bahwa meskipun demikian kesaksian yang diberikan oleh para saksi majelis tetap menilai dan telah menelaahnya secara rasional dan objektif dan dikaitkan dengan kondisi riil atas keterangan Penggugat , hal ini menunjukkan hati suami istri sudah pecah dan sudah sampai pada kualitas terjadinya pertengkaran terus-menerus yang tidak dapat didamaikan lagi “ , dengan demikian keterangan saksi penggugat tersebut dapat diterima sebagai saksi yang telah memenuhi syarat formil dan materiil sebagai seorang saksi ,oleh karenanya saksi kedua selain memenuhi syarat formil juga telah
Hal. 12 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
terpenuhi syarat materiilnya sebagaimana diatur dalam pasal 308 dan 309 R.Bg ; Menimbang,
bahwa para saksi
telah
memberikan keterangan
sebagaimana telah diuraikan dalam bagian duduknya perkara, hal mana keterangan diberikan berdasarkan pengetahuannya langsung dan keterangan satu sama lainnya tidak saling bertentangan, selain itu
saksi saksi yang
dihadirkan Penggugat juga telah memenuhi kriteria sebagai saksi keluarga dan orang dekat sebagaimana dikehendaki dalam ketentuan pasal 22 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 tahun 1975 dan dari sebab telah ternyata, terdapat unsur kesesuaian dan kecocokan antara keterangan saksi yang satu dengan saksi yang lain yang pada intinya bahwa dalam rumah tangga antara Penggugat
dengan
Tergugat
telah
tidak
harmonis
karena
adanya
pertengkaran dan berakibat adanya perselisihan yang terus menerus yang tidak ada penyelesaian, maka Majelis yang memeriksa perkara ini berpendapat berdasarkan ketentuan pasal 308 ayat (1) Rbg) kesaksiannya
, dengan
demikian secara formil dan materiil dapat diterima sebagai alat bukti ; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil dalil gugatan Penggugat
dan
pengakuan Penggugat serta alat bukti tertulis dan keterangan saksi saksinya dipersidangan majelis hakim menemukan fakta sebagai berikut dibawah ini ; - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri yang sah telah menikah pada tanggal 30 Juni 2009 telah dilangsungkan menurut hukum dan sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam. Perkawinan tersebut telah dicatatkan di Kantor Urusan Agama ( KUA ) Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar ; -
Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal dirumah mertua di Jalan Banda Aceh, kemudian pada tanggal 12 Desember 2014 Penggugat pindah ke Karangasem dengan membawa anak ;
- Bahwa selama masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah berkumpul sebagaimana layaknya suami istri dan sudah dikaruniai 1 orang anak yang bernama Anak Kandung laki-laki lahir pada tanggal 13 Juli 2011, dan saat ini dalam asuhan Tergugat sejak 10 Pebruari 2015 ;
Hal. 13 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
-
Bahwa semula rumah tangga yang dirasakan Penggugat dan Tergugat berlangsung selama 3( tiga ) tahun dalam keadaan harmonis , setelah itu Penggugat dengan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus sejak tahun 2012 sampai dengan saat ini, yang penyebabnya Tergugat
dan
melalaikan kewajibannya sebagai seorang suami
memberikan nafkah lahir bathin ,puncaknya
Februari 2015 Tergugat ke
Karangasem menemui Penggugat dan meminta anaknya diasuh oleh Tergugat selanjutnya ia bersama anaknya pergi ke Banda Aceh ; -
Bahwa sejak tahun 2014 Penggugat sudah hidup mandiri tanpa didampingi dan
dibiayai
oleh
tergugat
karena
dengan
sengaja
Tergugat
memerintahkan Penggugat meninggalkan tempat kediaman bersama akibat adanya perselisihan
antar kedua belah pihak, dan sejak tersebut
Penggugat telah berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri , dan saat ini Penggugat berusaha jualan jajanan yang dititipkan di kantin /warung sekolahan ; - Bahwa selama Tergugat di Banda Aceh, Tergugat tidak pernah kirim kabar berita apalagi mengirimkan nafkah untuk Penggugat, dan Penggugat sudah berusaha mencari keberadaan Tergugat
namun sudah kehilangan jejak
karena Tergugat sudah tidak jelas alamatnya ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas majelis hakim berpendapat bahwa tujuan pernikahan yang dilakukan oleh Penggugat dan Tergugat untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, sejahtera lahir dan batin semakin jauh dari harapan karena cinta kasih yang menjadi unsur dari sakinah telah hilang dan berganti dengan kebencian, yang melahirkan pertengkaran dan
perselisihan yang terus
menerus sifatnya , oleh karena itu terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar
yang menjadi penyebab
majelis hakim berkesimpulan
keduanya bertengkar dan berselisih
rumah tangga Penggugat dan tergugat telah
retak dan pecah sedemikian rupa yang berarti hati kedua belah pihak telah pecah dan tidak mungkin dipersatukan kembali, sehingga tujuan pernikahan sebagaimana dikehendaki dalam rumusan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang
Hal. 14 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
nomor : 1 Tahun 1974 Jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia 1991 tidak lagi dapat terwujud ; Menimbang
bahwa,
berdasarkan
fakta
tersebut
diatas
dapat
disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis, fakta mana menunjukkan kejadian yang sebenarnya, bahwa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak sejalan lagi dengan tujuan perkawinan yang suci yakni untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah dengan demikian Majlis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah dalam suasana yangtidak tentram, tidak terbina dengan baik, oleh karena itu untuk menghindari madlorot yang lebih besar dalam hubungan keluarga, maka perceraian merupakan pilihan yang dianggap lebih ringan madlorotnya. Hal ini sejalan dengan qoidah fiqhiyah yaitu : ﺎ
ل اﺧﻔﮭﻣ
رران ﻓﺿ
ﺎرض ﺿ
اذا ﺗﻌ
Artinya : “ Apabila ada dua hal yang sama-sama mengandung madlorot, maka harus dipilih satu diantaranya yang lebih kecil madlorotnya Menimbang, bahwa memperhatikan keadaan rumah tangga antara Penggugat dan tergugat
seperti tersebut diatas, Majelis yang memeriksa
perkara ini berpendapat bahwa, perceraian lebih maslahat dan memberi kepastian hukum daripada meneruskan perkawinan, bahkan meneruskan perkawinan dalam keadaan seperti tersebut di atas dikhawatirkan akan mendatangkan madlorot yang lebih besar
bagi Penggugat dan tergugat ,
sedangkan kemadlorotan harus dihapuskan, sesuai dengan qoidah fiqhiyah : ﺪﺮﺀ اﻠﻤﻓﺎﺴﺪ ﻤﻘﺪم ﻋﻠﻰ ﺟﻠﺐ اﻠﻤﺼﺎﻟﺢ Artinya : Mencegah kerusakan/ kemadlorotanharus
didahulukan dari pada
mengambil suatu manfaat ; Menimbang bahwa selanjutnya, Majelis perlu mengetengahkan doktrin hukum Islam sebagai berikut di bawah ini : Dalam Kitab Fiqih Ash Shawi jilid IV Halaman 204: ﻓﺈن اﺧﺗﻠـف ﺑﺄن ﻟـم ﺗوﺟـد ﺑﯾﻧـﮭﻣﺎ ﻣﺣﺑّــﺔ وﻻ ﻣودّة ﻓﺎﻟﻣــﻧﺎﺳب اﻟﻣـﻔﺎرﻗﺔ
Hal. 15 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
Artinya : “Maka jika telah terjadi perselisihan dengan tidak diperoleh diantara keduanya kasih sayang, maka pantaslah perceraian Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa memutuskan tali ikatan perkawinan kedua belah pihak yang berperkara maka dalam hal ini perceraian dipandang sebagai tasrih bi ihsan dan hal ini relevan dengan pendapat Ibnu Sina dalam Kitab Asy Syifa’ yang dikutip Sayid Sabiq dalam Kitab Fiqhus sunnah juz II halaman 208 yang berbunyi : ﻓﻛﻠﻣﺎ اﺟﺗﮭد ﻓﻰ اﻟﺟﻣﻊ ﺑﯾﻧﮭﻣﺎ زاد اﻟﺷر واﻟﻧﺑو) اي اﻟﺧﻼف ( وﺗﻧﻐﺻت اﻟﻣﻌﺎ ﯾش Artinya : “ Maka bila kedua belah pihak dipaksakan untuk tetap kumpul sebagai suami isteri, niscaya akan bertambah buruk dan memperuncing peselisihan, serta kehidupan menjadi suram . Menimbang, bahwa demikian juga dalam perkara a quo, Pengadilan Agama Karangasem merujuk pada putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 17 Maret 1999, nomor : 237 K/AG/1998 yang mengandung abstraksi hukum bahwa cek-cok, hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain adalah merupakan fakta yang cukup untuk alasan suatu perceraian sesuai dengan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 . Menimbang,
bahwa
dengan
terbuktinya
kondisi
rumah
tangga
Penggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas, berarti alasan perceraian yang diajukan Penggugat
harus dianggap telah memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur dalam Penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf (f) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbukti sesuai dengan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sedang usaha perdamaian sesuai dengan Pasal 82 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 juncto Pasal 31 dan Pasal 32 serta Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ternyata tidak berhasil, maka dalam hal ini perceraian dipandang sebagai tasrih bi ihsan, maka gugatan penggugat
mempunyai
dasar hukum dan
Hal. 16 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
beralasan, maka gugatan penggugat yang pada petitumnya mohon dikabulkan sebagaimana petitum angka 1 dapat dikabulkan sebagaimana amar putusan di bawah ini ; Menimbang, bahwa selama pernikahan Penggugat dengan Tergugat telah dukhul dan belum pernah bercerai, maka terhadap petitum angka 2 gugatan Penggugat dapat dikabulkan, dan sesuai maksud pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam maka perlu ditetapkan jatuhnya talak satu bain shughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa berkaitan dengan maksud
pasal 84 Undang
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana yang telah dirubah dengan Undang Undang Nomor 03 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009, serta sesuai dengan ketentuan pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 maka majelis berpendapat secara ex officio majelis hakim akan memasukkan dalam amar putusan tentang kewajiban Panitera dalam hal ini Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk menyampaikan salinan putusan ini jika telah mempunyai kekuatan hukum tetap tanpa materai. Kepada pejabat terkait ( Pegawai Pencatat Nikah ) guna mencatatkan dalam register yang diperuntukkan untuk keperluan itu ; Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum ketiga yang menyatakan “ agar Penggugat dibebaskan dari biaya perkara ( berperkara secara prodeo)” , maka majelis hakim berdasarkan penetapan dari ketua Pengadilan Agama Karangasem No.15/Pdt.G/2016/PA.Kras tanggal 19 Oktober 2016
tentang
pembebasan biaya perkara telah mengijinkan Penggugat untuk berperkara secara prodeo, maka sesuai dengan ketentuan pasal 60B ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. PERMA No. 1 Tahun 2014, seluruh biaya perkara dibebankan kepada negara Cq DIPA Pengadilan Agama Karangasem tahun 2016 ; Mengingat, pasal 49 Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama ,sebagaimana yang telah dirubah dengan Undang Undang Nomor 03 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor
Hal. 17 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
50 Tahun 2009 , serta segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syar'i yang bersangkutan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir . 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek ; 3. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat ( Penggugat ) ; 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Karangasem
untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem , Kabupaten Karangasem,
dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan
Agama Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar untuk selanjutnya dicatat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu ; 5. Membebankan
biaya
perkara
kepada
DIPA
Pengadilan
Agama
Karangasem tahun 2016 sebesar Rp.300.000 ,- ( tiga ratus ribu rupiah) ; Demikian Putusan dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Pengadilan Agama Karangasem pada hari Rabu tanggal 23 Februari 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 26 Jumadil awal
1438 Hijriah, dan pada
hari itu juga putusan tersebut dibacakan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Drs. AMANUDIN, S.H., M. Hum. sebagai Ketua Majelis, ABDURRAHMAN,S.Ag dan NURUL LAILY, S.Ag., masing masing sebagai Hakim Anggota serta SITI NURWAHIDAH,S.H.I sebagai Panitera Pengganti yang dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat ;
Hal. 18 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras
HAKIM KETUA MAJELIS
Drs. AMANUDIN, SH., M. Hum
HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
ABDURRAHMAN,S.Ag.
NURUL LAILY, S.Ag.
PANITERA PENGGANTI
SITI NURWAHIDAH,S.H.I . Perincian Biaya Perkara : Pendaftaran
Rp
,-
Proses
Rp
50.000,-
Panggilan
Rp
244.000,-
Redaksi
Rp
,-
Meterai
Rp
6.000,-
JUMLAH
Rp
300.000,-
Hal. 19 dari 19 hal. Put.No :15/Pdt.G/2016/PA.Kras