PUTUSAN Nomor : 20/Pdt.G/2016/PA.Kras
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan atas perkara cerai gugat yang diajukan oleh: PENGGUGAT, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan Pedagang, tempat tinggal di Jalan R.A. Kartini No.11, Karang Bedil, Lingkungan Belong,
Kelurahan
Karangasem,
Kecamatan
Karangasem,
Kabupaten Karangasem, disebut sebagai" Penggugat", Melawan TERGUGAT, umur
34 tahun, agama Islam, pekerjaan
Satpam, dahulu
bertempat tinggal di Jalan Jend. Sudirman Gang Karya Bhakti 2 Nomor 2-Denpasar, Kota Denpasar, sekarang tidak diketahui alamat tempat tinggalnya dengan jelas, disebut sebagai " Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa bukti bukti di persidangan ; DUDUK PERKARA Bahwa, Penggugat dalam surat gugatannya bertanggal 22 November 2016 yang
telah
mengajukan cerai gugat terhadap Tergugat dan gugatan
tersebut telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Karangasem ,Nomor 20/Pdt.G/2016/PA.Kras., tanggal 22 November 2016 yang isi pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa pada hari Rabu, tanggal 20 Desember 2006, perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat
telah terjadi
yang dilangsungkan
menurut hukum dan sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Perkawinan tersebut telah dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, sebagaimana tercatat dalam Akta Nikah Nomor : 97/09/XII/2006 tertanggal 20 Desember 2006; Hal. 1 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di Kr. Bedil, Lingkungan Belong, Karangasem selama 5 (lima) bulan kemudian setelah itu Penggugat dan Tergugat pindah ke Denpasar Jl. Sudirman- Denpasar; 3. Bahwa Selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 2
orang anak
bernama : -
ANAK PERTAMA, umur 10 tahun;
-
ANAK KEDUA, umur 7 tahun;
Kedua anak tersebut saat di bawah
pengawasan
dan
pemeliharaan
Penggugat; 4.
Bahwa sejak pertengahan tahun 2014 ketentraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan antara Penggugat denganTergugat yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi yang disebabkan antara lain:
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat
sering terjadi pertengkaran
sampai terjadi pemukulan oleh Tergugat sebanyak 3 (tiga) kali;
Bahwa Tergugat tidak memberikan nafkah lahir dan batin kepada Penggugat dan dua orang anak sudah +selama 5 (lima) tahun;
Bahwa Tergugat sudah tidak lagi mau menjalankan ibadah sholat lagi;
Bahwa Tergugat beberapa kali mengajari anak tata cara ibadah agama kristen, Tergugat juga pernah mengatakan kepada Penggugat kalau mau diberi nafkah lagi, Penggugat dan anak – anak harus masuk agama /ajaran Tergugat;
5.
Bahwa puncak pertengkaran dan percekcokan Pengugat dan Tergugat terjadi di Denpasar pada bulan Nopember tahun 2014 dimana saat itu Penggugat dengan tidak sengaja membuka tas milik Tergugat dan di dalam tas tersebut Penggugat melihat kitab injil, surat-surat tentang pembabtisan Tergugat yang ada tanda salibnya. Pada saat itu Tergugat marah marah sampai terjadi pertengkaran dan pemukulan oleh Tergugat, sedangkan Penggugat juga sempat mencakar tangan Tergugat. Atas kejadian tersebut Tergugat tidak pernah menghiraukan Penggugat dan anak-anak lagi, Hal. 2 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
Tergugat tinggal di tempat lain, sehingga Penggugat berusaha sendiri untuk membayar kost-kostan dan membiayai kebutuhan hidup sehari hari di Denpasar; 6.
Bahwa pada bulan Juli 2016 Penggugat pulang ke Karangasem dan tinggal di rumah orang tua Penggugat di Kr. Bedil, Lingkungan Belong, karena anak mau sekolah dan biaya sekolah di Denpasar sangat tinggi, sedangkan untuk membiayai kebutuhan Penggugat dan anak-anak, Penggugat bekerja sendiri tanpa ada nafkah dari Tergugat;
7.
Bahwa dengan alasan dan kejadian
tersebut rumah tangga antara
Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sudah sulit dipertahankan lagi dan karenanya agar masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian merupakan alternative terakhir bagi Penggugat untuk menyelesaikan permasalahan Penggugat denganTergugat; 8.
Bahwa keluarga dari Penggugat pernah menasehati Penggugat namun Penggugat sudah mau kembali lagi dengan Tergugat;
9.
Bahwa Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Karangasem untuk dibebaskan dari membayar biaya yang timbul dari perkara ini (perkara secara cuma-cuma) karena Penggugat seorang pedagang hanya dapat mencukupi untuk kebutuhan sehari hari; Berdasarkan alasan/dalil-dalildiatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Karangasem segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi :
Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughra dari Tergugat kepada Penggugat; 3. Membebaskan Penggugat dari membayar biaya perkara; Subsider : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang seadil-adilnya dan bermanfaat;
Hal. 3 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat datang secara inperson menghadap di persidangan akan tetapi Tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan juga tidak mewakilkan kepada orang lain sebagai kuasanya meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut oleh Juru sita pengganti Pengadilan Agama Karangasem
sebanyak 2 kali
panggilan melalui mass media RGS FM Amlapura Bali bertanggal 19 Desember 2016 dan 19 Januari 2017, sedangkan tidak ternyata bahwa ketidak hadirannya didasarkan pada suatu alasan yang sah yang dibenarkan oleh hukum ; Bahwa majelis hakim telah berupaya menasehati Penggugat mempertahankan
keutuhan
rumah
tangganya
agar
dengan Tergugat namun
tidak berhasil, dan pula Majelis Hakim menyatakan upaya mediasi terhadap kedua belah pihak juga tidak dapat dilaksanakan
karena Tergugat
tidak
pernah hadir, maka selanjutnya surat gugatan yang diajukan Penggugat dibacakan dipersidangan yang isinya tetap dipertahankan oleh
Penggugat;
Bahwa untuk meneguhkan kebenaran dalil-dalil gugatannya , Penggugat dipersidangan telah mengajukan alat-alat bukti tertulis berupa : A. Surat : 1.
Fotokopi
Buku Kutipan
Kutipan
Akta Nikah yang dikeluarkan oleh
Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, sebagaimana tercatat dalam Akta Nikah Nomor : 97/09/XII/2006 tertanggal 20 Desember 2006 yang telah dicocokkan dengan aslinya telah bernasegelen dan
bermaterai
cukup, yang selanjutnya diberi tanda P.1; 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Penggugat yang dikeluarkan oleh Provinsi Bali Kabupaten Karangasem tanggal 17 April 2002 atas nama Asatun Asanah, yang telah dicocokkan sesuai dengan aslinya, telah bernasegelen dan bermaterai cukup selanjutnya diberi tanda P.2 ; B. Saksi : 1. SAKSI I,
umur 56
Karangasem,
tahun, agama Islam, pekerjaan PNS RSUD
beralamat
di Jalan Sultan Agung, Karang Tebu,
Lingkungan Karang Belong, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Hal. 4 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
Karangasem, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada intinya sebagai berikut : -
Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat, karena saksi kakak kandung Penggugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri;
-
Bahwa saksi hadir pada saat Penggugat dan Tergugat menikah;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 2 bulan, kemudian pindah dan tinggal dirumah kontrakan di Denpasar;
-
Bahwa selama menikah Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak;
-
Bahwa sepengetahuan saksi keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun namun sejak anak kedua Penggugat dan Tergugat lahir, Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar;
-
Bahwa saksi pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar 2 kali bahkan Tergugat pernah satu kali memukul Penggugat;
-
Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat disebabkan karena masalah anak;
-
Bahwa menurut cerita Penggugat ketika Penggugat dan Tergugat tinggal di Denpasar Tergugat sering pulang terlambat;
-
Bahwa akibat perselihan dan pertengkaran tersebut Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal, Tergugat pergi sejak 2 tahun yang lalu dan sampai sekarang Tergugat tidak kembali;
-
Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah mengirimkan nafkah kepada Penggugat serta 2 orang anak Penggugat dan Tergugat;
-
Bahwa Tergugat juga tidak pernah memberi kabar dan tidak diketahui tempat tinggalnya dengan jelas;
-
Bahwa Penggugat pernah datang kerumah kontrakan orangtua Tergugat di Jalan Jederal Sudirman Denpasar (Komplek TNI) untuk mencari dan menanyakan keberadaan Tergugat, namun orangtua Tergugat juga tidak mengetahuinya;
Hal. 5 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
-
Bahwa oleh karena biaya hidup di Denpasar sangat tinggi akhirnya pada bulan Oktober 2016 Penggugat pulang dan tinggal di rumah orangtua Penggugat di Karangasem bersama kedua orang anak Penggugat dan Tergugat;
-
Bahwa saksi pernah menasehati Penggugat namun tidak berhasil;
2. SAKSI II, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal Jalan R.A. Kartini, Karang Bedil, Lingkungan Belong, Kelurahan
Karangasem,
Kecamatan
Karangasem,
Kabupaten
Karangasem, dibawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat, karena saksi adik ipar Penggugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat suami isteri;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat kemudian pindah dan tinggal dirumah kontrakan di Denpasar;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak;
-
Bahwa semula keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis namun kemudian hubungan Penggugat dan Tergugat tidak harmonis lagi karena sering berselisih dan bertengkar;
-
Bahwa saksi pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar;
-
Bahwa
sepengetahuan
saksi
penyebab
pertengkaran
antara
Penggugat dan Tergugat disebabkan karena masalah anak dan Tergugat selalu pulang terlambat; -
Bahwa kurang lebih sejak 2 tahun yang lalu Tergugat pergi meninggalkan tempat kediaman bersama;
-
Bahwa selama 2 tahun pergi Tergugat tidak pernah mengirimkan nafkah, tidak memberi kabar dan tidak diketahui tempat tinggalnya dengan jelas;
-
Bahwa Penggugat telah berusaha mencari Tergugat dirumah kontrakan orangtua Tergugat di Jalan Jedral Sudirman Denpasar (Komplek TNI); Hal. 6 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
-
Bahwa kemudian Penggugat dan 2 orang anak Penggugat dan Tergugat pulang dan tinggal dirumah orangtua Penggugat di Karangasem sejak 1 tahun yang lalu;
-
Bahwa saksi pernah menasehati Penggugat namun tidak berhasil;
Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat menyatakan menerima; Bahwa Penggugat kemudian menyatakan tidak mengajukan alat bukti kecuali sebagaimana tersebut diatas dan menyampaikan kesimpulan secara lisan bahwa Penggugat tetap pada gugatannya dan mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, segala yang dicatat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang bahwa, maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas ; Menimbang, bahwa perkara ini mengenai cerai gugat
yang diajukan
oleh pihak yang beragama Islam, oleh karenanya berdasarkan Pasal 49 (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara a quo merupakan kewenangan absolut peradilan agama; Menimbang,
bahwa
Juru
sita
pengganti
Pengadilan
Agama
Karangasem telah memanggil Tergugat secara resmi dan patut melalui mass media RGS FM Amlapura Bali, akan tetapi tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan tidak terbukti tidak datangnya tersebut disebabkan oleh suatu alasan yang sah, maka Majelis Hakim menyatakan bahwa pihak Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk datang menghadap di persidangan tidak hadir, maka sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) RBG dan pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975
maka perkara ini
akan diputus dengan verstek ;
Hal. 7 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dipersidangan maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat dianggap telah mengakui dan membenarkan dalil gugatan Penggugat tersebut; Menimbang, bahwa pada azasnya pengakuan merupakan alat bukti yang sempurna dan mengikat sesuai ketentuan Pasal 311 R.Bg, dan yang diakui atau tidak dibantah merupakan fakta tetap, namun demikian dalam perkara a quo (perceraian) undang-undang telah menentukan alat bukti dan oleh karena gugatan Penggugat didasarkan pada alasan telah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus maka berdasarkan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, bahwa gugatan dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi Pengadilan mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran dan setelah mendengar keterangan pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami isteri itu, maka Penggugat tetap harus membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya di persidangan Penggugat telah mengajukan bukti tertulis dan dua orang saksi; Menimbang, bahwa bukti P.1
(fotokopi kutipan akta nikah) yang
menjelaskan mengenai pernikahan Penggugat dan Tergugat, bukti tersebut dikaitkan dengan ketentuan pasal 7 ayat ( 1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, maka secara hukum telah terbukti antara Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri yang sah dengan demikian Penggugat dan Tergugat berkualitas sebagai subjek hukum (legitima persona standi in judicio) dalam perkara a quo., dan karena bukti P.1 merupakan akta otentik dan pula telah bermeterai cukup serta
telah cocok dengan aslinya,
maka oleh karena itu bukti tersebut telah memenuhi Pasal 2 ayat (3) UndangUndang Nomor 13 Tahun 1985 dan Pasal 1888 KUHPerdata, sehingga bukti tersebut mempunyai kekuatan bukti yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa dari bukti P.2 diketahui bahwa Penggugat tercatat sebagai
penduduk
yang
bertempat
tinggal
Kabupaten
Karangasem.
Berdasarkan bukti P.2 tersebut dikaitkan dengan ketentuan pasal 73 ayat 1 UU Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan agama sebagaimana diubah dalam UU Nomor 3 tahun 2006 dan terakhir diubah dengan UU Nomor 50 tahun 2006 Hal. 8 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
disebutkan bahwa “gugatan perceraian oleh isteri atau kuasanya kepada pengadilan
yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Penggugat
kecuali apabila Penggugat dengan sengaja meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa ijin Tergugat“, maka berdasarkan bukti tersebut dan dikaitkan dengan Yurisdiksi Pengadilan Agama Karangasem, maka pemeriksaan perkara ini termasuk
kompetensi relative Pengadilan Agama Karangasem untuk
memeriksa dan mengadilinya; Menimbang, bahwa kedua orang saksi Penggugat sudah dewasa dan sudah disumpah sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 172 ayat 1 angka 4 dan 5 R.Bg jo. pasal 175 R.Bg; Menimbang, bahwa kedua saksi tersebut telah menerangkan bahwa saksi melihat keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang semula rukun namun kemudian tidak rukun karena sering berselisih dan bertengkar sejak anak yang kedua Penggugat dan Tergugat lahir, serta akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut akhirnya Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sejak 2 tahun yang lalu dan hingga kini tidak kembali dan tidak diketahui keberadaannya. Para saksi juga telah menerangkan bahwa Penggugat dan keluarga telah mencari Tergugat namun tidak juga ditemukan keberadaannya; Menimbang, bahwa keterangan saksi tersebut merupakan fakta yang dilihat sendiri, didengar sendiri dan dialami sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materil sebagaimana diatur dalam pasal 308 R.Bg sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa keterangan kedua orang saksi tersebut juga saling bersesuaian sehingga keterangan dua orang saksi Penggugat telah memenuhi syarat materil pasal 309 R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat serta alat bukti tertulis dan keterangan saksi-saksi dipersidangan majelis hakim menemukan fakta sebagai berikut dibawah ini ; Hal. 9 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah; 2. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah memiliki dua orang anak; 3. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa sejak 2 tahun yang lalu Tergugat pergi meninggalkan tempat kediaman bersama dan tidak diketahui tempat tinggalnya dengan jelas; 5. Bahwa Penggugat telah berusaha mencari Tergugat namun tidak berhasil Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas majelis hakim berpendapat bahwa tujuan pernikahan yang dilakukan oleh Penggugat dan Tergugat untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, sejahtera lahir dan batin semakin jauh dari harapan karena cinta kasih yang menjadi unsur dari sakinah telah hilang dan berganti dengan kebencian, yang melahirkan pertengkaran dan
perselisihan yang terus
menerus sifatnya, oleh karena itu terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar
yang menjadi penyebab
majelis hakim berkesimpulan
keduanya bertengkar dan berselisih
rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah
retak dan pecah sedemikian rupa yang berarti hati kedua belah pihak telah pecah dan tidak mungkin dipersatukan kembali, sehingga tujuan pernikahan sebagaimana dikehendaki dalam rumusan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang nomor : 1 Tahun 1974 Jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia 1991 tidak lagi dapat terwujud ; Menimbang
bahwa,
berdasarkan
fakta
tersebut
diatas
dapat
disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis, fakta mana menunjukkan kejadian yang sebenarnya, bahwa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak sejalan lagi dengan tujuan perkawinan yang suci yakni untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah dengan demikian Majlis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah dalam suasana yang tidak tentram, tidak terbina dengan baik, oleh karena itu untuk menghindari madlorot yang lebih besar dalam hubungan keluarga, maka perceraian merupakan pilihan yang dianggap lebih ringan madlorotnya. Hal ini sejalan dengan qoidah fiqhiyah yaitu :
Hal. 10 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
ﺎ
ل اﺧﻔﮭﻣ
رران ﻓﺿ
ﺎرض ﺿ
اذا ﺗﻌ
Artinya : “ Apabila ada dua hal yang sama-sama mengandung madlorot, maka harus dipilih satu diantaranya yang lebih kecil madlorotnya Menimbang, bahwa memperhatikan keadaan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat
seperti tersebut diatas, Majelis yang memeriksa
perkara ini berpendapat bahwa, perceraian lebih maslahat dan memberi kepastian hukum daripada meneruskan perkawinan, bahkan meneruskan perkawinan dalam keadaan seperti tersebut di atas dikhawatirkan akan mendatangkan madlorot yang lebih besar
bagi Penggugat dan Tergugat,
sedangkan kemadlorotan harus dihapuskan, sesuai dengan qoidah fiqhiyah : ﺪﺮﺀ اﻠﻤﻓﺎﺴﺪ ﻤﻘﺪم ﻋﻠﻰ ﺟﻠﺐ اﻠﻤﺼﺎﻟﺢ Artinya : Mencegah kerusakan/ kemadlorotanharus
didahulukan dari pada
mengambil suatu manfaat ; Menimbang bahwa selanjutnya, Majelis perlu mengetengahkan doktrin hukum Islam sebagai berikut di bawah ini : Dalam Kitab Fiqih Ash Shawi jilid IV Halaman 204: ﻓﺈن اﺧﺗﻠـف ﺑﺄن ﻟـم ﺗوﺟـد ﺑﯾﻧـﮭﻣﺎ ﻣﺣﺑّــﺔ وﻻ ﻣودّة ﻓﺎﻟﻣــﻧﺎﺳب اﻟﻣـﻔﺎرﻗﺔ Artinya : “Maka jika telah terjadi perselisihan dengan tidak diperoleh diantara keduanya kasih sayang, maka pantaslah perceraian Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa memutuskan tali ikatan perkawinan kedua belah pihak yang berperkara maka dalam hal ini perceraian dipandang sebagai tasrih bi ihsan dan hal ini relevan dengan pendapat Ibnu Sina dalam Kitab Asy Syifa’ yang dikutip Sayid Sabiq dalam Kitab Fiqhus sunnah juz II halaman 208 yang berbunyi : ﻓﻛﻠﻣﺎ اﺟﺗﮭد ﻓﻰ اﻟﺟﻣﻊ ﺑﯾﻧﮭﻣﺎ زاد اﻟﺷر واﻟﻧﺑو) اي اﻟﺧﻼف ( وﺗﻧﻐﺻت اﻟﻣﻌﺎ ﯾش Artinya : “ Maka bila kedua belah pihak dipaksakan untuk tetap kumpul sebagai suami isteri, niscaya akan bertambah buruk dan memperuncing peselisihan, serta kehidupan menjadi suram . Menimbang, bahwa demikian juga dalam perkara a quo, Pengadilan Agama Karangasem merujuk pada putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 17 Maret 1999, nomor : 237 K/AG/1998 yang mengandung abstraksi hukum
Hal. 11 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
bahwa cek-cok, hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain adalah merupakan fakta yang cukup untuk alasan suatu perceraian sesuai dengan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 . Menimbang,
bahwa
dengan
terbuktinya
kondisi
rumah
tangga
Penggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas, berarti alasan perceraian yang diajukan Penggugat
harus dianggap telah memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur dalam Penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf (f) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah diupayakan untuk berdamai sesuai dengan Pasal 82 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan agama sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2006 jo Pasal 31 dan Pasal 32 serta Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ternyata tidak berhasil, maka dalam hal ini perceraian dipandang sebagai tasrih bi ihsan, maka gugatan Penggugat mempunyai dasar hukum dan beralasan, maka gugatan Penggugat yang pada petitumnya
mohon dikabulkan sebagaimana petitum angka 1 dapat
dikabulkan sebagaimana amar putusan di bawah ini ; Menimbang, bahwa selama pernikahan Penggugat dengan Tergugat telah dukhul dan belum pernah bercerai, maka terhadap petitum angka 2 gugatan Penggugat dapat dikabulkan, dan sesuai maksud pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam maka perlu ditetapkan jatuhnya talak satu bain shughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa berkaitan dengan maksud
pasal 84 Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan diubah Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006
dan terakhir diubah
dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2006, serta sesuai dengan ketentuan pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 maka majelis berpendapat secara ex officio majelis hakim akan memasukkan dalam amar
Hal. 12 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
putusan tentang kewajiban Panitera dalam hal ini Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk menyampaikan salinan putusan ini jika telah mempunyai kekuatan hukum tetap tanpa materai. Kepada pejabat terkait ( Pegawai Pencatat Nikah ) guna mencatatkan dalam register yang diperuntukkan untuk keperluan itu ; Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum ketiga yang menyatakan “ agar Penggugat dibebaskan dari biaya perkara ( berperkara secara prodeo) , maka majelis hakim berdasarkan penetapan dari ketua Pengadilan Agama Karangasem Nomor: W.22-A10/478/Hk.05/XI/201 tanggal 22 Nopember 2016 tentang pembebasan biaya perkara
telah mengijinkan Pemohon untuk
berperkara secara prodeo, maka sesuai dengan ketentuan pasal 60B ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. PERMA No. 1 Tahun 2014, seluruh biaya perkara dibebankan kepada negara Cq. DIPA Pengadilan Agama Karangasem tahun 2016 ; Mengingat, Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama ,sebagaimana yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 03 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, serta segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syar'i yang bersangkutan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap dipersidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat ( TERGUGAT ) terhadap Penggugat ( PENGGUGAT ) ; 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Karangasem
untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, untuk selanjutnya dicatat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu; 5. Membebankan
biaya
perkara
kepada
DIPA
Pengadilan
Agama
Hal. 13 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras
Karangasem tahun 2016 sebesar Rp.300.000 ,- ( tiga ratus ribu rupiah) ; Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 19 April 2017 Masehi bertepatan dengan
tanggal
22
Rajab
1438
Hijriyah,
oleh
kami
Drs.AMANUDIN,SH.,M.Hum., sebagai Ketua Majelis, ABDURRAHMAN, S.Ag. dan NURUL LAILY, S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh RAMLI, S.H. sebagai Panitera serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat ; Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
Ttd.
Ttd.
ABDURRAHMAN, S.Ag.
Drs. AMANUDIN, S.H.,M.Hum.
Hakim Anggota,
Ttd.
NURUL LAILY, S.Ag. Panitera, Ttd.
RAMLI, S.H. Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
: Rp.
2. Biaya Proses
: Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan
: Rp. 244.000,-
4. Redaksi
: Rp.
0.000,-
5. Meterai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
0.000,-
: Rp. 300.000,(tiga ratus ribu rupiah) Hal. 14 dari 14 hal. Put.No :20/Pdt.G/2016/PA.Kras