PUTUSAN Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara gugatan perceraian yang diajukan oleh : Penggugat, umur 30 tahun, agama Kristen Protestan, pekerjaan wiraswasta , pendidikan SD, tempat tinggal Kecamatan Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Selanjutnya disebut sebagai Penggugat MELAWAN Tergugat, umur 31 Tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta , pendidikan SD, Tempat
tinggal
Kecamatan
Gunungsitoli
idanoi
Kabupaten Nias, selanjutnya disebut sebagai. Tergugat .
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat gugatan Penggugat; Telah mendengar keterangan Penggugat; Telah meneliti surat-surat serta mendengar keterangan Saksi-Saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat sesuai dengan surat gugatannya tertanggal 16 April
2009 telah mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Gunungsitoli dan
telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama tersebut pada tanggal 16 April 2009 register Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst. dengan dalil-dalil sebagai berikut; 1. Bahwa Penggugat adalah istri Tergugat yang sah, menikah pada tanggal 20 Mei 2000 di Pandan, sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: 92/24/VI/2000 tanggal 20 Mei 2000, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Sibolga, Tapanuli Tengah ;
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 1 orang anak laki-laki yang bernama “ANAK” umur 5 tahun dan sekarang berada di bawah asuhan Penggugat; 3. Bahwa 1 bulan sesudah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di Pandan kemudian pindah ke Gunungsitoli selama 3 bulan sesudah itu pindah ke Medan dan pada tahun 2007 Penggugat dan Tergugat pindah ke Gunungsitoli dan berdomisili di Desa Hilibawadesolo (Humene) sampai dengan sekarang ; 4. Bahwa Penggugat dan tergugat pada awalnya rukun-rukun saja selama 2 tahun sesudah itu mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus
disebabkan
Tergugat jarang memberikan belanja pada Penggugat dan apabila Penggugat meminta belanja, Tergugat mengeluarkan kata-kata kotor dan kalau terjadi percekcokan Tergugat sering memukul Penggugat dengan tangannya sendiri; 5. Bahwa selain dari alasan tersebut di atas juga Tergugat sering mabuk-mabukan dan main judi serta pacaran dengan perempuan lain; 6. Bahwa puncak percekcokan antara Penggugat dengan Tergugat terjadi pada tanggal 6 Maret
2009 disebabkan alasan seperti tersebut di atas ditambah lagi Tergugat
menyatakan Penggugat sebagai pelacur maka untuk menghindar dari perbuatan Tergugat yang tidak diinginkan akibat dari pertengkaran tersebut lalu Penggugat meninggalkan tempat kediaman bersama dan berlindung pada orangtua Penggugat di Desa Dima Kecamatan Hiliduho, dan sejak kejadian tersebut Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sampai dengan sekarang; 7. Bahwa sejak pisah rumah, Tergugat tidak pernah datang untuk menjemput Penggugat agar bersatu kembali dalam rumah tangga; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat sudah tidak tahan lagi dan tidak sabar lagi dengan perbuatan Tergugat, serta telah cukup alasan bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan cerai ini kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli, dan mohon kepada Bapak agar memanggil Penggugat dan Tergugat di
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
persidangan Pengadilan untuk didengar keterangannya dengan memberi putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut; Primair : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menjatuhkan talak satu Ba’in sughro dari Tergugat (Tergugat ) atas diri Penggugat (Penggugat) ; 3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Subsidair ; -
Mohon putusan yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan
untuk
memeriksa
dan mengadili perkara
ini,
Penggugat secara inpersoon
menghadap di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir
datang
dan tidak pula
mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun berdasarkan berita acara panggilan yang dibacakan di persidangan oleh Ketua Majelis dinyatakan bahwa Tergugat telah dipanggil dengan resmi dan patut dan ternyata tidak datangnya Tergugat tersebut tidak karena suatu alasan yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan dengan cara menasehati Penggugat agar mau berdamai dengan Tergugat dan kembali rukun dalam rumah tangga namun tidak berhasil, maka Pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat tertanggal 16 April 2009 yang dalil-dalilnya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang bahwa, setelah Surat gugatan Penggugat dibacakan Penggugat telah memberikan penjelasan tambahan secara lisan yaitu : -
bahwa Tergugat sering menyakiti badan jasmani Penggugat dengan cara memukul bagian badan dan kepala serta mencekek Penggugat;
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
-
bahwa sejak bulan September 2008, tergugat berpacaran dangan perempuan lain bernama Nurnama Zega, dan Penggugat pernah bertengkar dengan perempuan tersebut saat bersama Tergugat; Menimbang bahwa untuk selanjutnya adalah jawaban Tergugat, tetapi Majelis
Hakim tidak dapat mendengar jawaban Tergugat tersebut karena Tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan; Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya di persidangan Penggugat telah mengajukan bukti-bukti berupa : 1. Surat: -
Foto copy kutipan Akta Nikah Nomor 92/24/VI/2000 atas nama Penggugat dan Tergugat yang diterbitkan oleh kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Sibolga Tapanuli Tengah
tanggal 20 Mei
2000, fotocopy tersebut aslinya telah
diperlihatkan dipersidangan dan fotocopy dinyatakan telah sesuai aslinya setelah dinazegelin oleh Kantor Pos dan dilegalisir oleh Ketua Majelis, lalu diberi tanda P; 2. Saksi-saksi: 1. Saksi I Penggugat, umur 51 tahun, agama Kristen protestan pekerjaan tani, tempat tinggal di Kecamatan Gunungsitoli Barat Kabupaten Nias, memberikan keterangan di bawah janjinya sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah abang ipar Penggugat (Istri saksi kakak kandung Penggugat);
-
Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat sudah menikah namun saksi tidak ingat pada tahun berapa, akan tetapi sudah lebih lima tahun;
-
Bahwa saksi mengetahui selama dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat telah mempunyai satu orang anak laki-laki bernama “Anak”, berumur 5 tahun saat ini tinggal bersama Penggugat;
-
Bahwa sepengetahuan saksi, Penggugat mengajukan gugatan cerai karena diantara Penggugat dan tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga;
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
-
Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat sering bertengkar dari pengaduan Penggugat kepada saksi, namun saksi tidak pernah melihat saat bertengkar karena jarak rumah saksi dengan Penggugat dan Tergugat lebih kurang 15 kilometer ;
-
Bahwa saksi juga mengetahui,
Penggugat sering
dipukul oleh Tergugat, karena
Penggugat sering mengadu kepada saksi setelah dipukul Tergugat; -
Bahwa sepengetahuan saksi penyebab pertengakaran antara Penggugat dan Tergugat, karena Tergugat tidak memberi uang belanja kepada Penggugat dan anak Penggugat dan Tergugat;
-
Bahwa saksi mengetahui
Tergugat sering mabuk minuman keras, dari pengaduan
Penggugat kepada saksi, sehingga uang belanja tidak ada yang diberikan kepada Penggugat lalu terjadilah pertengkaran ; -
Bahwa saksi mengetahui selama tiga bulan belakangan
ini antara Penggugat dan
Tergugat sudah berpisah tempat tinggal, Penggugat tinggal di Jalan Yos Sudarso, labuhan Angin Gunungsitoli, sedangkan Tergugat saksi tidak tau dimana tinggalnya ; -
Bahwa sepengetahuan saksi selama berpisah, Penggugat tidak pernah diberi nafkah belanja oleh Tergugat ;
-
Bahwa sepengetahuan saksi pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat akan tetapi tidak berhasil, oleh karena itu menurut saksi antara Penggugat dan Tergugat tidak ada harapan lagi rukun dalam rumah tangga;
2. Saksi II Penggugat, umur 56 tahun, agama Kristen Protestan
pekerjaan ibu rumah
tangga, tempat tinggal di Kecamatan Gunungsitoli Kabupaten Nias; -
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena Penggugat kos di rumah saksi sejak bulan Maret 2009 sampai sekarang;
-
Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat adalah suami istri namun saksi tidak mengetahui kapan Penggugat dan Tergugat menikah;
-
Bahwa saksi mengetahui selama dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat telah mempunyai satu orang anak laki-laki saat ini berumur 5 tahun dan tinggal bersama Penggugat;
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
-
Bahwa sepengetahuan saksi, Penggugat mengajukan gugatan cerai karena diantara Penggugat dan tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus ;
-
Bahwa saksi
pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar
dikediaman
Penggugat saat itu Tergugat datang membawa polisi dalam pertengkaran itu Tergugat mengatakan Penggugat pelacur; -
Bahwa saksi juga mengetahui, selain bertengkar dengan Tergugat, Penggugat juga pernah dipukul oleh Tergugat, hal itu saksi ketahui dari pengaduan Penggugat kepada saksi;
-
Bahwa sepengetahuan saksi penyebab pertengakaran antara Penggugat dan Tergugat, karena Tergugat tidak memberikan uang belanja kepada Penggugat, Tergugat sering mabuk-mabuk berjudi dan berpacaran dengan perempuan lain;
-
Bahwa saksi tidak mengetahui sejak kapan Penggugat dan Tergugat cekcok dalam rumah tangga;
-
Bahwa sepengetahuan saksi antara Penggugat dan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal sejak bulan Maret 2009 hingga sekarang;
-
Bahwa saksi meyakini antara Penggugat dan Tergugat tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang bahwa atas keterangan kedua orang saksi tersebut Penggugat
membenarkannya, sedangkan Tergugat tidak dapat dikonfirmasi karena tidak hadir; Menimbang bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi dan telah menyampaikan kesimpulan akhirnya yaitu tetap dengan gugatannya dan mohon segera diputus dengan mengabulkan gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan lebih jauh di persidangan selengkapnya telah di catat dalam Berita Acara Persidangan yang bersangkutan, sehingga untuk mempersingkat cukuplah Pengadilan menunjuk kepada berita acara tersebut; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti tersebut di atas;
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, Penggugat hadir sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir, dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya, meskipun kepadanya telah dilakukan pemanggilan secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan dan tidak ternyata bahwa ketidak hadirannya tersebut karena sesuatu alasan yang sah, maka berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat ( 1 ) R.Bg, jo pasal 27 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo pasal 139 ayat(4) Kompilasi Hukum Islam gugatan Penggugat telah dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya Tergugat (verstek) ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan dengan cara menasehati Penggugat agar bersabar dan kembali rukun dalam rumah tangga dengan Tergugat akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang bahwa Surat gugatan Penggugat telah dibacakan dipersidangan dan Penggugat menyatakan tetap dengan gugatannya tersebut; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini
adalah
Penggugat mengajukan gugatan cerai, agar Pengadilan menjatuhkan Talak Ba’in Sugra dari Tergugat atas diri Penggugat dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus dan tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, hal ini sesuai dengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemrtintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, yang selengkapnya telah diuraikan dalam bagian duduknya perkara ; Menimbang bahwa berdasarkan pasal 76 ayat (1) Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006
jo pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo pasal 134
Kompilasi Hukum Islam menyatakan gugatan mengenai perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga
harus
cukup
jelas
bagi
pengadilan
mengenai
sebab-sebab
perselisihan dan pertengkaran. Oleh karena itu Majelis Hakim perlu mendengar keterangan pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami istri itu, dan dipandang sebagai bukti;
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat ( P ) dan dua orang saksi bernama Saksi I dan Saksi II; Menimbang, bahwa bukti ( P ) adalah kutipan akta nikah antara Penggugat dengan Tergugat, merupakan bukti sah bahwa Penggugat menikah dengan Tergugat pada tanggal 20 Mei 2000, sehingga Penggugat mempunyai kapasitas secara hukum dan harus dipandang sebagai pihak yang berkepentingan langsung dengan perkara ini (Persona standi in judicio); Menimbang, bahwa 2 orang saksi yang dihadirkan Penggugat di persidangan telah memberikan keterangan di bawah janji/sumpah seperti tersebut di atas, keterangan dua (2) orang saksi mana berdasarkan hal-hal yang diketahuinya secara langsung, serta keterangan satu sama lainnya tidak saling bertentangan, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat kesaksian dua orang saksi tersebut dapat di terima ; Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, maka Majelis Hakim menyimpulkan bahwa yang menjadi pokok masalah dalam gugatan cerai Penggugat adalah: 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah tanggal 20 Mei 2000 di Pandan, dan telah hidup bersama sebagai suami isteri sampai sekarang dan telah dikaruniai 1 orang anak laki-laki bernama “Anak” saat ini tinggal bersama Penggugat; 2. Bahwa sejak pernikahan Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di Pandan, kemudian tinggal di Medan dan terakhir tinggal bersama di Desa Hilibawadesolo (humene) sampai bulan Maret 2009, kemudian berpisah tempat tinggal hingga sekarang; 3. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus disebabkan Tergugat tidak memberi uang belanja kepada Penggugat, selain itu Tergugat sering memukul Penggugat, mabuk-mabuk dan pacaran lagi dengan perempuan lain bernama “Pihak Ketiga”; 4. Bahwa Penggugat tidak tahan lagi bersuamikan Tergugat, kerena terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus disebabkan
sikap Tergugat tersebut, lalu
Penggugat berpisah tempat tinggal dengan Tergugat
sejak bulan Maret 2009, dan
sejak saat itu pula Penggugat kembali beragama Kristen Protestan sedangkan Tergugat
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
beragama Islam hingga sekarang, dengan demikian antara Penggugat dan Tergugat tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; 5. Bahwa sejak bulan Maret 2009 antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal hingga sekarang, dan selama itu pula Tergugat tidak ada memberikan nafkah belanja kepada Penggugat maupun kepada anak Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti baik tertulis maupun saksi-saksi tersebut di atas, maka dalil-dalil gugatan Penggugat telah terbukti kebenarannya ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta seperti tersebut di atas, sudah ternyata bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah sampai pada kondisi pecah (broken married), yang diliputi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun dalam rumah tangga terlebih lagi antara Penggugat dan Tergugat telah berbeda agama dan berpisah tempat tinggal serta tidak pernah bersatu lagi sejak bulan Maret 2009 hingga sekarang; Menimbang, bahwa indikasi telah pecahnya
rumah tangga Penggugat dan
Tergugat dapat dilihat dari pertengkaran yang terjadi, sudah berlangsung sejak dua tahun menikah atau setidak-tidaknya sering terjadi dalam masa perkawinan sampai dengan sekarang, bahkan telah berpisah tempat tinggal, indikasi itu diperkuat pula dengan sikap Tergugat yang menjalin cinta dengan perempuan lain dan antara Penggugat dan Tergugat telah berbeda keyakinan (agama) sehingga Penggugat maupun Tergugat tidak mempunyai iktikad baik untuk kembali rukun dalam rumah tangga; Menimbang bahwa secara psikologis Penggugat merasa perkawinannya dengan Tergugat tidak dapat dipertahankan lagi, karena sikap Tergugat yang melakukan tindakan kekerasan fisik kepada Penggugat dengan cara dipukul dan dicekek saat terjadi pertengkaran, sering mabuk, dan bermain cinta dengan perempuan lain adalah perbuatan yang menyakitkan hati Penggugat sehingga Penggugat merasa trauma dan tertekan batin yang mendalam, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat dalil-dalil yang dibuktikan Penggugat dipersidangan untuk melepaskan ikatan perkawinannya dengan Tergugat patut pula dipertimbangkan ;
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
Menimbang, bahwa dari keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat seperti tersebut di atas, sudah sangat sulit untuk dipertahankan, karena tidak mungkin dapat mewujudkan rumah tangga yang bahagia, sakinah, mawadah, warahmah yang di bangun atas dasar cinta dan kasih sayang sebagai mana disebutkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam disebutkan perceraian dapat terjadi karena alasan antara suami dan istri terus menerus
terjadi perselisihan dan
pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang bahwa perbuatan Tergugat yang sering memukul dan mencekek Penggugat dapat dikategorikan sebagai tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang sedapat mungkin harus dihindari untuk terpeliharanya keutuhan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera, hal ini sesuai dengan pasal 4 huruf (d) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa meskipun perceraian merupakan perbuatan yang sedapat mungkin di hindari oleh setiap pasangan suami isteri, akan tetapi keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dengan
mempertahankan
kondisi seperti tersebut di atas,
diyakini akan mendatangkan keburukan atau mufsadat yang lebih besar, dari pada kebaikan atau maslahat yang akan di capai, padahal menolak mafsadat atau keburukan, lebih diutamakan daripada menarik kemaslahatan, sebagai mana disebutkan dalam kai’dah Fiqhiah;
ﺪﺭﺃ ﺍﻠﻣﻔﺎﺴﺩ ﻣﻗﺩﻢ ﻋﻠﻰ ﺠﻟﺏ ﺍﻟﻣﺼﺎﻟﺢ Artinya : menolak mafsadat lebih diutamakan daripada menarik maslahat.
Dengan demikian jalan terbaik bagi keduanya adalah mengakhiri ikatan perkawinanan tersebut dengan jalan bercerai; Menimbang, bahwa berdasarkan
hal-hal yang telah di pertimbangkan di atas,
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat telah mempunyai alasan dan pembuktian yang cukup, sebab telah sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Tahun 1975 jo pasal 116 huruf ( f ) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia oleh karenanya gugatan Penggugat patut dinyatakan dapat diterima dan dikabulkan dengan menjatuhkan talak Satu Ba’in Sughro Tergugat terhadap Penggugat ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 maka biaya perkara yang timbul dibebankan kepada Penggugat ; Mengingat bunyi pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta dalil-dalil syar’i yang berkenaan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap dipersidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (Tergugat ) terhadap
Penggugat
(Penggugat); 4. menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp. 244.000,-( dua ratus empat puluh empat ribu rupiah ); Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Gunungsitoli pada hari Senin tanggal 11 Mei 2009 M, bertepatan dengan tanggal 15 Jumadil awal 1430 H oleh kami Abd. Rasyid Nasution, SH. sebagai Ketua Majelis dan Drs. M. Syukri serta Drs. H. Ahmad Rasidi, SH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Drs. M. Syukri dan Drs. H. Ahmad Rasidi, SH sebagai Hakim Anggota serta dibantu Rosnah Zebua, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat, atau kuasanya.
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst
Ketua Majelis,
Hakim Anggota,
Abd. Rasyid Nasution, SH.
Drs. M. Syukri
Drs. H. Ahmad Rasidi, SH
Panitera Pengganti,
Rosnah Zebua, S.Ag.
Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,-
2. Biaya Panggilan
Rp. 200.000,-
3. Biaya Meterai
Rp.
6.000,-
4. Biaya Redaksi
Rp.
5.000,-
5. Biaya Leges
Rp.
3.000,-
Jumlah :
Rp. 244.000,(Dua ratus empat puluh empat ribu rupiah)
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor : 8/Pdt.G/2009/PA.Gst