PUTUSAN Nomor :1/Pdt.G/2010/PA.Gst.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut di bawah ini dalam perkara permohonan Cerai Talak, antara : Pemohon, umur 20 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan buruh pengolahan kayu, tempat tinggal di Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli. Selanjutnya disebut sebagai “Pemohon”; MELAWAN Termohon, umur 25 tahun, Agama Islam pendidikan SD, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal Kecamatan Gido Kabupaten Nias, selanjutnya disebut sebagai “Termohon”. Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan saksi-saksi Pemohon; Telah memperhatikan surat-surat bukti yang diajukan Pemohon di persidangan; TENTANG DUDUKNYA PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 15 Pebruari 2010, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Gunungsitoli pada tanggal 15 Pebruari 2010,
Register
Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst. dengan dalil-dalil
sebagai berikut: -
Bahwa Pemohon adalah suami Termohon yang sah menikah pada tanggal 28 Juni 2009 di Kecamatan Gido, sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 13/02/VI/2009, tanggal 29 Juni
2009, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama
Kecamatan Gido Kabupaten Nias; -
Bahwa sejak menikah Pemohon dengan Termohon belum pernah bergaul sebagaimana layaknya suami istri, dikarenakan Termohon selalu menolak ajakan Pemohon untuk
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
melakukan hubungan badan dan jika Pemohon mengajaknya, Termohon selalu berusaha menghindar dengan menggigit tangan Pemohon; -
Bahwa oleh karena Pemohon selalu mengelak menolak ajakan Pemohon untuk melakukan hubungan badan sebagaimana layaknya suami istri maka rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis lagi serta terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak mungkin dapat dipertahankan lagi.
-
Bahwa sejak menikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama secara bergantian ,kadang di Gunungsitoli di rumah orangtua Pemohon dan kadang di Desa Hiliweto Kecamatan Gido, di rumah orangtua Termohon hal tersebut berlangsung sampai dengan tanggal 28 September 2009 dan pada tanggal 30 September 2009 waktu itu Pemohon dengan Termohon tinggal di rumah orangtua Termohon kemudian Pemohon mengajak Termohon pulang ke Gunungsitoli, akan tetapi Termohon tidak mau lalu Pemohon pulang sendirian dan sejak saat itu antara Pemohon dengan Termohon telah berpisah rumah, Termohon tinggal di rumah orangtuanya sedangkan Pemohon tinggal di rumah orangtua Pemohon dan pada tanggal 4 Oktober 2009 Pemohon menjemput dan mengajak Termohon pulang ke Gunungsitoli namun Termohon menolak dengan alasan ingin menghibur diri di rumah orangtuanya di desa Hiliweto Kecamatan Gido sampai dengan sekarang.
-
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada harapan untuk
hidup rukun lagi dalam rumah tangga serta telah
cukup alasan bagi Pemohon untuk mengajukan Permohonan ini kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli, dan mohon kepada bapak agar memanggil Pemohon dan Termohon di Persidangan Pengadilan untuk didengar keterangannya, dengan memberi putusan yang amarnya, sebagai berikut : Primair : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
2. Memberi izin kepada Pemohon ( GHOKIRIUS ZEBUA bin NIATDIN ZEBUA untuk menjatuhkan Talak satu bain sughro terhadap Termohon ( ROSMAWATI WARUWU) di depan sidang Pengadilan Agama Gunungsitoli; 3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku; Subsidair : Mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Pemohon datang menghadap sendiri di persidangan, sedangkan Termohon tidak pernah datang menghadap dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk menghadap di persidangan, meskipun berdasarkan panggilan (relaas) yang dibacakan dipersidangan oleh Ketua Majelis dinyatakan bahwa Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut, dan ternyata pula bahwa ketidakhadirannya itu tidak didasarkan suatu alasan yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku; Menimbang, bahwa selanjutnya, dalam rangka upaya damai Majelis Hakim telah memberikan nasehat kepada Pemohon agar bersabar dan kembali rukun dalam rumah tangga dan tetap mempertahankan ikatan perkawinannya dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa selanjutnya dibacakan surat permohonan Pemohon tertanggal 15 Pebruari
2009 dan Pemohon di depan persidangan tetap mempertahankan isi
permohonannya; Menimbang bahwa Pemohon memberikan keterangan tambahan di persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
bahwa Pemohon telah berusaha merayu dan mendekati Termohon namun Termohon selalu mengelak untuk melakukan hubungan badan bahkan Termohon pernah menggigit tangan Pemohon ;
-
bahwa Pemohon pernah mengatakan kepada keluarga Pemohon bahwa antara Pemohon dan Termohon telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami istri, hal itu atas anjura Termohon padahal tidak pernah sama sekali;
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
-
bahwa Pemohon selalu memberikan uang belanja kepada Termohon setiap hari Rp. 100.000,-(seratus ribu rupiah ) perhari ketika Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orangtua Termohon di Gido, sedangkan waktu tinggal di Gunungsitoli keperluan belanja harian ditanggung orangtua Pemohon;
-
bahwa dua kali Pemohon menjemput Termohon bulan Oktober 2009, tetapi tidak bertemu dengan Termohon, dan waktu ditanyakan kepada ibu Termohon ibunya mengatakan pergi ke Humene, lalu Pemohon cari ke Humene ternyata tidak ada;
-
bahwa Pemohon merelakan seluruh mahar yang diberikannya kepada Termohon karena perceraiannya dengan Termohon sebelum campur (qobla al dukhul) ; Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, jawaban Termohon
untuk membela hak dan kepentingannya tidak diperoleh karena Termohon tidak pernah datang menghadap di muka persidangan, atau juga tidak ada mengirimkan sanggahan mengenai kewenangan Pengadilan; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti surat maupun saksi-saksi, sebagai berikut: A. Bukti Surat : - Fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor : 13/02/VI/2009 tanggal 29 Juni
2009 yang
dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Gido, fotocopy tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos dan telah diperlihatkan dipersidangan dan fotocopy dinyatakan telah sesuai aslinya, oleh Ketua Majelis, lalu diberi tanda dengan P. B. Bukti Saksi : 1. Saksi I, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan Nelayan tempat tinggal Jl. Yos Sudarso Gg. Manggis Kelurahan Saombo, Kecamatan Gunungsitoli, di bawah sumpah memberikan kesaksian, pada intinya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi mempunyai hubungan keluarga dengan Pemohon yaitu sebagai paman Pemohon; - Bahwa sepengetahuan saksi
Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang
menikah pada bulan Juni 2009 dan belum pernah bercerai hingga sekarang;
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
- Bahwa sepengetahuan saksi antara Pemohon dan Termohon sejak menikah belum mempunyai tempat tinggal menetap, terkadang tinggal di rumah orangtua Pemohon di Gunungsitoli, dan terkadang tinggal di rumah orangtua Termohon di Gido; - Bahwa saksi tidak ada melihat Pemohon dengan Termohon bertengkar, hanya saja sejak bulan Oktober 2009 hingga sekarang Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal, karena Termohon tidak mau tinggal dengan Pemohon di Gunungsitoli; - Bahwa sepengetahuan saksi sudah empat kali Pemohon menjemput Termohon, 2 kali Pemohon sendiri dan 2 kali bersama orangtua Pemohon namun Termohon tidak mau, sedangkan pihak orangtua Termohon tidak berusaha untuk merukunkan Pemohon dan Termohon karena ketika Pemohon datang ingin menjemput Termohon tidak bertemu dengan Termohon dan orangtua Termohon mengatakan Termohon di desa Humene namun setelah Pemohon mencarinya ke Humene Termohon tidak ada, sehingga ketika itu Pemohon menyimpulkan pihak keluarga Termohon sengaja menyembunyikan keberadaan Termohon agar Pemohon tidak dapat bertemu dengan Termohon ; - Bahwa penyebab lain ketidakrukunan Pemohon dan Termohon karena Termohon tidak mau berhubungan badan dengan Pemohon tanpa alasan yang jelas, sampai dengan sekarang, namun pemohon pernah berbohong kepada saksi dan keluarga ketika saksi dan keluarga menanyakannya kepada Pemohon, saat itu Pemohon mengatakan bahwa Pemohon dan Termohon sudah berhubungan badan dan berpura pura mandi ternyata hal itu atas perintah Termohon, dan sama sekali tidak pernah terjadi hubungan badan tersebut. - Bahwa saksi menyebutkan hubungan Pemohon dan Termohon tidak mungkin dapat dipertahankan lagi karena sikap Termohon yang sudah nyata-nyata tidak menyukai Pemohon, dan untuk mendapatkan kepastian status perkawinan Pemohon dan Termohon menurut saksi lebih baik bercerai. 2. Saksi II, umur 66 tahun, agama Islam , pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jl. Pancasila No. 2 Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli di bawah sumpah memberikan
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
keterangan sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi adalah nenek Pemohon yang tinggal satu rumah dengan saksi, sedangkan Termohon adalah istri Pemohon; - Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri, menikah bulan Juni
tahun
2009 yang lalu, dan belum dikarunia anak; - Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal secara bergantian terkadang di rumah saksi dan terkadang tinggal di Gido rumah orangtua Termohon, kemudian mereka berpisah sejak bulan Oktober 2009 hingga sekarang; - Bahwa saksi mengetahui tujuan Pemohon menghadap dipersidangan ini adalah untuk mengajukan permohonan cerai terhadap Termohon dengan alasan antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan yang terus menerus dan tidak ada harapan rukun lagi dalam rumah tangga; - Bahwa perselisihan antara Pemohon dan Termohon terjadi terus menerus dan telah mengakibatkan mereka berpisah tempat tinggal; - Bahwa Penyebab perselisihan dan percekcokan Pemohon dan Termohon adalah karena sikap Termohon dari sejak menikah sampai sekarang tidak pernah mau berhubungan badan sebagaimana layaknya suami istri dengan Pemohon, bahkan Termohon selalu menghindar dari Pemohon; - Bahwa saksi melihat sendiri selama tinggal di rumah saksi Termohon tidak mau satu kamar tidur dengan Pemohon dan kalau tidur Termohon pergi ke kamar adik perempuan Pemohon; hal itulah yang dikesalkan Pemohon yang menyebabkan terjadi perselisihan yang terus menerus walaupun tidak bertengkar dan ribut-ribut. - Bahwa saksi mengetahui penyebab lain dari perselisihan dan percekcokan Pemohon dan Termohon adalah karena Termohon tidak mau tinggal bersama dengan Pemohon di Gunungsitoli, meskipun telah dijemput beberapa kali baik oleh Pemohon sendiri maupun pihak keluarga Pemohon, sedangkan Pemohon bekerja di Gunungsitoli sebagai buruh pengolahan kayu; - Bahwa saksi mengetahui Termohon sengaja tidak mau dijemput dan tinggal bersama
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
Pemohon di Gunungsitoli karena tidak suka kepada Pemohon walaupun pada saat menikah mengatakan suka dan tidak ada masalah, oleh karena itu menurut saksi antara Pemohon dan Termohon tidak mungkin lagi dirukunkan. - Bahwa sepengetahuan saksi sejak berpisah bulan Oktober 2009, antara Pemohon dan Termohon tidak pernah bersatu lagi dalam rumah tangga hingga sekarang; - Bahwa pada saat menikah Pemohon telah mengeluarkan biaya Jujuran sebanyak Rp. 12.000.000,-( dua belas juta rupiah ) dan mahar sebentuk cincin emas. - Bahwa saksi selaku pihak keluarga telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil, oleh karenanya saksi berpendapat bahwa untuk mempertegas status perkawinannya lebih baik bercerai. Menimbang, bahwa Pemohon telah membenarkan keterangan kedua orang saksi tersebut, dan tidak ada merasa keberatan, sedangkan Termohon tidak dapat didengar tanggapannya terhadap
keterangan
saksi-saksi tersebut karena tidak hadir dalam
persidangan ini; Menimbang, bahwa pada akhirnya Pemohon tidak lagi menyampaikan bukti-bukti lain dalam persidangan ini dan selanjutnya menyampaikan kesimpulan akhirnya yang pada pokoknya Pemohon tetap dalam permohonannya dan mohon perkara ini diputus dengan mengabulkan permohonan Pemohon; Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan lebih jauh di persidangan semuanya telah dicatat dalam Berita Acara persidangan, sehingga untuk mempersingkat uraian putusan ini cukuplah Pengadilan menunjuk kepada Berita Acara tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud permohonan Pemohon adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Pemohon hadir sendiri dipersidangan, sedangkan Termohon tidak pernah hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya meskipun kepadanya telah dilakukan pemanggilan secara resmi dan patut untuk datang menghadap dipersidangan namun tidak hadir, dan
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
ketidakhadirannya tersebut tidak didasari suatu alasan yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menimbang, bahwa pemanggilan terhadap Pemohon dan Termohon telah sesuai dengan Pasal 145 ayat (1) R.Bg jo Pasal 138 Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian pemanggilan tersebut telah dianggap sah dan patut, dan ketidakhadiran Termohon dipandang tidak mempunyai alasan hukum dan permohonan Pemohon bersandar hukum dan beralasan serta Pemohon tetap hadir di persidangan maka perkara ini dapat diputus tanpa hadirnya Termohon (Verstek) berdasarkan Pasal 149 ayat (1) R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 39 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 82 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, dalam rangka upaya perdamaian Majelis Hakim telah memberikan nasehat
kepada Pemohon agar bersabar dan
supaya
tetap
mempertahankan ikatan perkawinan yang ada, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang bahwa oleh karena Termohon tidak pernah datang menghadap di persidangan maka mediasi terhadap perkara aquo tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan pasal 7 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang prosedur Mediasi di Pengadilan; Menimbang bahwa Termohon tidak ada memberikan jawaban dalam membela hak dan kepentingannya, karena tidak pernah hadir di persidangan; Menimbang, bahwa setelah mengkonstantir permohonan Pemohon serta keterangan Pemohon di persidangan, maka yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon mohon agar Pengadilan Agama Gunungsitoli memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak bain sughro terhadap Termohon dengan alasan bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan percekcokan dalam rumah tangga disebabkan Termohon selalu menolak dan tidak mau berhubungan badan sebagaimana layaknya suami istri tanpa alasan yang jelas dengan Pemohon sehingga sampai dengan sekarang antara Pemohon dan Termohon belum pernah melakukan hubungan suami istri (qobla al dukhul), dan juuga karena Termohon tidak mau lagi diajak oleh Pemohon tinggal bersama sejak berpisah bulan Oktober 2009, serta pihak keluarga Pemohon sudah beberapa
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
kali berusaha untuk menjemput Termohon, akan tetapi tidak berhasil dengan keadaan ini Pemohon berkesimpulan rumah tangganya dengan Termohon sudah tidak ada harapan hidup rukun lagi ; Menimbang, bahwa meskipun perkara ini diperiksa dan diputus dengan tanpa hadirnya Termohon (verstek), namun, Majelis Hakim tetap membebani Pemohon dengan pembuktian, karena perceraian hanya dapat terjadi karena alasan atau alasan-alasan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan alat bukti surat (P) berupa Kutipan Akta Nikah atas nama Pemohon dan Termohon Nomor : 13/02/VI/2009, tanggal 29 Juni
2009, Majelis Hakim akan
mempertimbangkannya sebagai berikut : Menimbang, bahwa alat bukti surat yang diajukan oleh Pemohon tersebut adalah surat Nikah yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang, dan akta tersebut berkaitan langsung dengan perkara ini maka bukti yang diajukan Pemohon dipandang
telah memenuhi
ketentuan formil dan materil pembuktian, dengan demikian bukti surat dimaksud dapat diterima; Menimbang, bahwa dari alat bukti surat (P.) tersebut terbukti bahwa Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah, menikah di Kecamatan Gido pada tanggal 28 Juni 2009 yang belum pernah bercerai, dengan demikian Pemohon dan Termohon adalah orang yang berkepentingan langsung dalam perkara ini ( persona standi in judicio), sesuai dengan ketentuan pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradian Agama; Menimbang, bahwa selain bukti surat Pemohon juga mengajukan bukti dua orang saksi bernama : Saksi I dan Saksi II; Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan oleh Pemohon tersebut telah memberikan keterangan di bawah sumpah dan tidak ada larangan hukum bagi keduanya untuk menjadi saksi, dengan demikian secara formil dapat diterima;
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
Menimbang, bahwa kedua orang saksi tersebut adalah orang yang dekat berinteraksi langsung
dan
dengan Pemohon dan Termohon, mengetahui, mendengar serta
melihat sendiri keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon dan tidak terlihat adanya indikasi kebohongan, keterangan dua orang saksi tersebut tidak saling bertentangan, maka keterangan saksi-saksi tersebut secara materil dapat diterima; Menimbang, bahwa dari permohonan Pemohon dihubungkan dengan bukti (P) dan keterangan kedua orang saksi tersebut, maka diperoleh fakta yang dikualifisir sebagai fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah, menikah pada tanggal 28 Juni 2009 di Gido, dengan mahar sebentuk cincin emas dibayar tunai, dan selama masa perkawinan antara Pemohon dan Termohon
belum pernah
melakukan hubungan suami isteri (qobla al dukhul), dan belum pernah bercerai; -
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama secara bergantian terkadang tinggal di Gunungsitoli di rumah orangtua Pemohon dan Terkadang tinggal di Gido di rumah orangtua Termohon, sampai tanggal 30 September 2009, setelah itu berpisah tempat tinggal karena Termohon bersikeras tidak mau tinggal bersama dengan Pemohon di Gungsitoli meskipun telah beberapa kali dijemput Pemohon dan Keluarganya;
-
Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun lagi sejak akhir September 2009, antara Pemohon dan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dalam rumah tangga terutama disebabkan Termohon selalu menolak dan tidak mau berhubungan badan dengan Pemohon sejak menikah hingga sekarang, tanpa alasan yang jelas, dan juga karena Termohon tidak mau tinggal bersama Pemohon di Gunungsitoli meskipun telah dijemput Pemohon dan Keluarga Pemeohon beberapa kali, ke tempat orangtuanya di desa Hiliweto Kecamatan Gido.
-
Bahwa pihak keluarga Pemohon dan Termohon berdamai
telah mengupayakan untuk
dengan memberikaan nasehat kepada Pemohon dan Termohon akan
tetapi tidak berhasil;
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
Menimbang, bahwa dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam dinyatakan bahwa salah satu alasan yang dibenarkan untuk melakukan perceraian adalah antara suami istri telah terjadi percekcokan dan perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa
dari fakta yang ditemukan dipersidangan ternyata antara
Pemohon dan Termohon benar benar telah terjadi percekcokan dan perselihan dalam rumah tangga, diindikasikan dengan tidak pernahnya Pemohon dan Termohon melakukan hubungan suami istri (dukhul) sejak menikah sampai sekarang, hal itu bukan karena suatu halangan hukum dan alasan yang logis, tetapi semata-mata karena Termohon tidak mau tanpa alasan yang jelas, meskipun telah diupayakan Pemohon dengan cara merayu dan mendekati Termohon namun Termohon justru mengelak dengan cara menggigit tangan Pemohon; Menimbang, bahwa perselisihan dan percekcokan Pemohon dan Termohon sudah dapat dikategorikan bersifat permanen dan
terus menerus, karena sejak tanggal 30
September 2009 hingga sekarang Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal akibat percekcokan itu, dan tidak pernah bersatu lagi dalam rumah tangga meskipun telah diupayakan berdamai dengan cara menjemput Termohon ke rumah orangtuanya beberapa kali namun tidak berhasil, sehingga Majelis memandang tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga antara Pemohon dan Termohon; Menimbang bahwa disamping itu setelah akad nikah seharusnya sebagai suami sitri berada dalam situasi yang bahagia, romantis dan saling mencintai, dengan dihalalkannya melakukan hubungan suami istri (istimta’), namun kebahagiaan itu tidak dirasakan oleh Pemohon dan Termohon, karena salah satu pihak yaitu Termohon ternyata enggan dan tidak mau
untuk menerima ajakan Pemohon melakukan hubungan suami istri sejak
menikah hingga sekarang, sehingga Pemohon tidak sabar dan terjadilah percekcokan dan perselisihan dalam rumah tangga, ketidaksabaran Pemohon adalah sesuatu yang logis yang patut diterima, karena keengganan Termohon tersebut bukan karena suatu alasan yang sah, oleh karena itu dalil-dalil yang dikemukakan Pemohon untuk mentalak Termohon patut
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
diterima; Menimbang, bahwa atas dasar itu, Majelis Hakim berpendapat bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah benar-benar berada dalam keadaan pecah (broken merriage), dan tidak ada rasa saling mencintai lagi, sehingga rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah yang didambakan dalam melangsungkan pernikahan tidak terwujud lagi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon maka perceraianlah jalan terbaik untuk mengakhiri kemelut rumah tangga Pemohon dan Termohon, hal ini untuk menghindarkan kemudhoratan yang akan timbul dikemudian hari; Menimbang, bahwa kaidah Usul Fikh dalam Kitab Al-Asybah Wan Nazhair halaman 62 berbunyi
درأ ﺍﻟﻤﻔﺎﺴﺪ ﺍﻮﻟﻰ ﻤﻦ ﺠﻟﺐ ﺍﻟﻤﺻﺎﻟﺢ Artinya : Menghindari kerusakan (mafsadat) lebih diutamakan daripada memperoleh kebaikan (maslahat); Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa antara Pemohon dan Termohon tidak mungkin lagi di damaikan dan telah cukup alasan perceraian, maka Pengadilan dapat mengabulkan permohonan Pemohon tersebut berdasarkan pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, hal ini juga sesuai dengan ketentuan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 227 yang berbunyi :
ﻮﺍﻦ ﻋﺯﻤﻭﺍﺍﻠﻂﻼﻖ ﻔﺎﻦ ﺍﷲ ﺴﻣﻳﻊ ﻋﻟﻳﻢ Artinya : Jika para suami telah berketetapan hati untuk menjatuhkan Talak, maka sesungguhnya Allah maha mendengar dan mengetahui; Menimbang bahwa berdasarkan pasal 119 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam talak yang terjadi sebelum hubungan badan suami istri (qobla al dukhul) adalah talak bain shugra yaitu talak yang tidak boleh rujuk tetapi boleh akad nikah baru dengan bekas suaminya meskipun dalam iddah;
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
Menimbang bahwa oleh karena talak dalam perkara aquo adalah talak yang terjadi qoblaal dukhul, maka petitum permohonan Pemohon untuk diberi izin menjatuhkan talak satu bain shugro dapat dikabulkan; Menimbang bahwa Pada saat ijab kabul
Pemohon telah memberikan mahar
Termohon berupa sebentuk cincin emas dibayar tunai, maka seharusnya Termohon mengembalikan setengah dari mahar tersebut kepada Pemohon dalam hal terjadi perceraian qobla dukhul, namun Pemohon di depan persidangan menyatakan ikhlas dan tidak keberatan apabila Termohon tidak mengembalikan setengah dari mahar tersebut, dengan demikian Pengadilan tidak perlu membebani Termohon untuk mengembalikan setengah dari mahar yang diberikan Pemohon kepadanya; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) dan Pasal 90 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan Pasal 91A yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat bunyi Pasal-pasal dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta dalil Syar’i yang berkenaan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap dipersidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan Verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (Pemohon ) untuk menjatuhkan Talak satu bain Sughro terhadap
Termohon (Termohon ) di depan sidang Pengadilan Agama
Gunungsitoli; 4. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp. 366.000,- (Tiga ratus enam puluh enam ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan di Gunungsitoli dalam sidang permusyawaratan Majelis pada hari Rabu
tanggal
17 Maret
2010 M. bertepatan dengan tanggal
1 Rabiul Akhir 1431 H. oleh kami Drs. Jamalaba Malau, MH. Wakil Ketua Pengadilan
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst
Agama Gunungsitoli sebagai Ketua Majelis Hakim, Drs. M. Syukri dan Drs. H. Ahmad Rasidi, SH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, dibantu oleh
Rosnah Zebua, S.Ag
sebagai Panitera, Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon atau wakilnya;
Hakim Anggota,
Ketua Majelis Hakim,
Drs. M. Syukri
Drs. Jamalaba Malau, MH.
Drs. H. Ahmad Rasidi, SH
Panitera,
Rosnah Zebua, S.Ag.
Rincian Biaya perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Pendaftaran Biaya Proses Panggilan Meterai Redaksi
Rp. 30.000,Rp. 50.000,Rp. 275.000,Rp. 6.000,Rp. 5.000,-
Jumlah
Rp. 366.000,(Tiga ratus enam puluh enam ribu rupiah)
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor : 1/Pdt.G/2010/PA.Gst