--%44-x9
ISSN t4t1-2949
PaEEN}I
JURNAL TEKNIK SIPIL
Karakteristik Resiko SDM Pada Pelaksanaan Metoda
o Penerapan Teori Antrian Pada Penghampa Pekerjaan
o Sistem Drainase Horizontal Dan Veftikal Jalan Gegerka o Kajian Efektifitas Semen Dan Fly Ash Terhadap Kadar Air Optimum (l(AO) Dan Kepadatan Dalam Campuran Soil Cement Memakai Tanah
o Aplikasi Sistem Informasi
Geografi
Jaringa
o Analisis Perubahan
Keairan
kan Jalan Rencana
??ti?lll!l
Volume 11 No.2 September 2009
Hal: - 1s3
86
Bandung
ISSN 141t-2949
PoTENSI*JurnalTeknikSipilPoliteknik-ESSN1.4LL.2949
Penerbit Jurusan Teknik Sipil Foliteknik Negeri Bandrrng
PenYunting Pelaksana
:
Ketua : Asmawar Bakrie Wakil Ketua : Ambar Susanto
Anggota:
Syahril,RR.ElisabethMarlailana,AndriBrrdiadi,AtmamAnwar
Kusuma,Iin Karnisah Setio Budianto, Muhu**ad Shouman, Yusmiati Bambang
PenYunting Atrti
:
Ir'' h4Sc'' Ph'D (ITB) ph.D (puslitbang Fras.Trans-Dep. PU) N{. Syahdanuii**, Ir., MSc., Bambang Budiono,lr., ME., Ph'D (ITB) PU) William Putuhena,ir., M'Eng', Dr (Puslitbang SDA-Dep' Setyo S. Moersidik, Dr,Ir, DEA (UI) Dicky R. Nlunaf,Ir', MS', MSCE'' Ph'D (ITB) Sumargo,Ir., MSc., Ph.D (Poiban) BennY Chatib, Prof. Ir', Dr (ITB) Isdiyana, Ii', Dr (Puslitbang SDA-Dep' -PU) nziiDiayaputra, Prof' Ir'' M"Eng'' Dr (ITB) Djunaedi Kosasih, Ir., MSc', Dr (ITB) R W. Triweko, Dr,Ir,lMSc' (UnPar) Bimo Soemardi,Ir', MSc', Ph'D (IIB) Ade SYarifuddin,Ir', Dr (ITB) Mei Sutrisno,Ir, MSc, Ph'D (Polban) Sugandar Sumawiganda, Prof"
Alamat PenY'rnting
:
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandurg'
Jl. Gegerkalong Hilir - Ds' Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD, BANDLTNG Telp/Fax : (022) 2016150 E'Mail : Potensi@Polban'aq'id
BankBNICabangITBRetNo.0124255|54'a.n:AmbarSusanto
YZIU,
No.Z, SePrember 2009
pgEEiJl ruRNAL TEKNIK sIpIL POLITEKNIK,
vor.r l, No.2, Sep[tember2009
Daftar fsi
Daftar Isi .... Dari Dapur Potensi
lt
KARAKTEzuSTIK RESIKO SDM PADA PELAKSANAAN PEMBANGI-INAN DENGAN METODA MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mei Sutrisno.
87-92
PENERAPAN TEOzu ANTRIAN PADA PENGHAMPARAN BLAST A,L4TEzuAL PEKERIAAN PEMBANGLINAN JALAN Elisabeth Marlailana, Silverius Suharjo putro.......... SISTEM DRAINASE HORIZONTAL DAN VERTIKAL JALAN GEGERKALONG HILIR BANDI.ING Iin Karnisah, Djw,adi.
93_103
104-l 14
KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH TERHADAP PLASTISITAS INDEX (PI), KADAR AIR OPTIMUM (KAO) DAN KEPADATAN KERING ITTSSIMUM (KKM) DALAM CAMPURAN SOIL CEMENT MEMAKAI TANAH CH DAN SW PULAU TIMOR
{*::y:
Theodorus, Ilyas Suratman, Bambang Sugeng Subagio, Rudy Hermc*uan
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DALAM PEMETAAN KONDISI PERKERASAN JARINGAN JALAN PROVINSI DI WILAYAH KOTAMADYA BANDTING Rofingoen R.S, Suherman, Nana Suryana
l2g _.36
ANALISIS PERUBAHAN TINGGI MUKA AIR PADA ZONA TRANSISI
BANGLINAN KEAIRAN Achmad
Djihad
..........
PELAKSANAAN PEMATOKAN JALAN RENCANA R. Andjar Prasetyo..... . .. ...........
o
Petunjuk Penulisan Artikel untuk Jurnal potensi
@
P&EEII)I
137
_147
....... t4g _ IS3
PELAKSANAAN PEMATOKAN JALAN RENCANA
Oleh: R. Andjar Prasetyo ')
ABSTRAK
jalan rencana merupakan pekerjaan awal yang sangat penting dalam proyek konstruksi jalan raya. Kesalahan dalam pekerjaan pematokon akan berakibat fatal pada pekerjaan konstruksi. Pekerjaan pematokan jalan rencana harus dilahtkan dengan tahapan yang runtun mulai dari penentuan titik awal pekerjaan/proyek hingga titik akhir pekerjaan/proyek. Untuk memperlancar pekerjaan pematokan harus didahului Pematokan
dengan perencanaan yang matang pada pekerjaan tersebut. Pembuatan lengkung dengan cara koordinat merupakan salah sau altemative dalam pekerjaan ini. Pematokan titik-titik penting dalam suatu pekerjaan konstruksi jalan raya, merupakan kunci utama dalam keberhasilan pekerjaan konstruksi jalan raya, yang
titik awal proyek, titik per 50 meteran, titik-titik tibungan dan titik akhir meliputi proyek.
Kata kunci : pematokan as jalan, titik-titik penting
Pendahuluan
Tahapan dalam pelaksanaan stake-out
oleh pekerjaan pematokan as jalan. Pekerjaan ini adalah suatu pekerjaan awal dari suatu pelaksanaan konstruksi jalan. Berbeda dengan
a.PematokanasjalanrencanaPematokan
Pematokan jalan rencalra selalu diawali
pelaksanaan konstruksi bangunan,
pelaksanaan
konstnrksi jalan mempunyai tingkat
kesulitan
:
untuk pembebasan lahan b.Pematokan batas tepi tikungan dan galian / timbunan c. Pematokan
untuk pekerjaan konstruksi
perkerasan
tersendiri, karena kondisinya yang panjang dan
sulit, jika pembangunan jalan baru antar kota
mungkin pada rokasi dan medan yang terutama
Metodologi Pelalisanaan Pematokan As Jalan Rencana Pekerjaan
atau kota dengan desa.
ini
merupakan tahapan penting
karena akan menentukan bentuk jalan sesuai dengan gambar rencana
Studi Pustaka Tahapan
P
elaksanaan Stake -out
Ada beberapa tahapan pematokan yang
harus
dilaksanakan dalam pekerjaan ini.
untuk memudahkan pekerjaan lapangan dan untuk mendapatkan konstruksi jalan sesuai rencana. Pekerjaan
ini
P9iEDI
148
sendiri tentunya bertujuan
Pekerjaan ini meliputi
penentuan Sta Awal proyek (sta o + 000) Penentuan Sta per 50 meteran penentuan Sta awal tikungan penentuan Sta Akhir tikungan penentuan Sta Akhir proyek
PET.AKSAN/4ANPEMAT0KANJALANREN1ANA Vol.l
:
l, No2,
September :148-153
Awal proyek
BMoki
:\, +
Sta 0+000
J-
Gambar I. Rencana As Jalan dan Batas Tepi Jalan
Pematokan untuk Pembebasan Lahan
Setelah pematokan as rencana jalan selesai
Dalam tahapan ini akan dilakukan pematokan
dilakukan, ukur dari as rencanajalan tegak
di sekitar DAMUA (Daerah Milik Jalan) yang
lurus arah kiri dan kanan sejauh setengah dari
merupakan batas luar suatu konstruksi jalan.
lebar DAMUA. Pekerjaan ini dilakukan
Gambar 2.
sepanjang asjalan renctura denganjarak antar
patok adalah 50 m disetiap masing-masing sisi Pekerjaan yang dilakukan adalah
kiri dan kanan.
:
DAMIJA T
/ '
%
)AMIJA DAMIJA
%
i
DAMIJA
Gambar 2.Batas Damija
Pematokan Batas Tepi Tikungan serta Batas
ini akan diperoleh badan jalan sesuai dengan
Galian dan Timbunan
bentuk rencana.
Tahapan ini merupakan rujukan bagi
kontraktor pelaksana terutama dalam peke{aan
Pematokan untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan
galian dan timbunan.
Pematokan untuk Peke{aan Konstruksi Jalan
Berdasarkan patok-patok yang ada maka
sesuai dengan batas tepijalan rencana
kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan
ditambah lebarbahu
kiri
dan bahu kanan jalan.
tanah yang merupakan inti dari suatu pekerjaan
jalan. Hasil akhir dari pekerjaan galian dan timbunan
Pembahaan Pekerjaan yang dilakukan adalah
:
Menentukan Sta Awal (Sta 0 + 000)
Menentukan Patok Sta 50 meteran dan Patok
Untuk menentukan Sta Awal (0+000) atau patok awal (P.) yang sesuai rencarla dilakukan pengikatan ke patok tetap (BM6
Awal Tikungan I
ki) yang ada dilapangan. Dalam perencaniurn
- Dari titik
diharuskan dipasang 2 buah BM awal ) BMg ki dan BMo ka (Gambar l). Pilih salah satu, misalkan diikatkan ke BMo ki.
-
Untuk menentukan patok Sta 0+050 atau patok P1
O(Po
ki -
rencana.
-
P0
ukur sudut jurusan
PI1), pada junrsan
Po
:
ke PIr atau
ini ukur jarak
50
meter, pasang patok P1. ini adatah Sta 0+050. - Masih pada jurusan ini, ukur jarak Pq ke TC1,
Ukur sudut jurusan BMo ki ke Po atau CI(BMg
dapat dilakukan cara sebagai berikut
P0), sesuai dengan gambar
pasang patok
)
dari tikungan
I
TCl. Titik ini adalah awal
sesuai rencana.
-Teruskan pengukuran jarak hingga ke titik
- Ukur jarak BMg ki gambar
- Po)
PIr.
d1, sesuai dengan
rencana.
BMOKi
- Pasang patok di P6 dengan sitem koordinat polar [Cr(BMo
-
Po
); d1] sesuai dengan
ukuran di atas. Titik ini adalah Sta 0 + 000. (Gambar 3) Gambar 5. Penentuan Patok 50 meteran dan PatokAwal Tikungan I
BMOKi
--\
A
H Menentukan Patok Akhir Tikungan 1 dan Patok Awal Tikungan 2
Untuk melakukan pematokan titik Akhir Tikungan I (titik CTr) dapat dilakukan BMo ka
langkah-langkah sebagai berikut
Ar
?
:
- Dari titik PIr ukur sudut jurusan ke titik
Gambar 3. Bench Mark owal
atau CI(PIr
-
PIr).
- Ukur jarak PI1 ke CT1, pasang patok
BMoki
---XI=f
titik ini
I
o(BMo ki - pr)
adalah akhir tikungan
I
CT1. sesuai
Dengan jurusan yang sama teruskan dengan
mengukur jarak sepanjang CT1 ke patok kemudian pasang patok
- Lanjutkan BMoka
)
rencana.
Pe
-\,
'r
PIz
)
P3.
Sta 0+150.
mengukur jarak sepanjang
kemudian pasang patok Pa.
titik ini
P3-Pa,
adalah
sta 0+200.
Gambar 4. Penentuan Sta 0+000
150 ?SiEl|)l
PELAKSANAAN |'EMATOKa\N TALAN RENCANA Vol.l
l, No2, September :148-l5i
Lanjutkan lagi dengan mengukur jarak sepanjang Pa-TC2, kemudian pasang patok
TCr. titik ini merupakan awal tikungan 2. Teruskan dengan mengukur jurak sepanjang TC2-PI2, pasang patok.
Titik ini
adalah PIz sesuai rencana seperti terlihat
pada
-
Dengan jurusan yang s:rma teruskan dengan
mengukur jarak sepanjang CT2 ke patok
kemudian pasang patok,
ini
adalah patok
Akhir Proyek atau Sta 0+400, seperti terlihat pada Gambar 7.
Gambar 6.
Menentukan Patok P2 (Sta 0+100), Ps (Sta
0+250), P6(Sta 0+300) dan Pz (Sta 0+350),
Yang Berada di Tikungan
Untuk melakukan pematokan titik Pz, Ps,
dan Pt yang berada :_._o.(Pr-PIr)
di
tikungan
Ada
beberapa
cart untuk
lengkungan/tikungan
di
Po
dapat
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
Ps.
:
membuat
lapangan. Salah satu
cara pembuatan lengkungan tersebut adalah Gambar 6. Menentultan Patok Akhir Tikungan Patok Awal_.,
I
dan
dengan cara koordinat. Dengan membagi sudut
pusat cr menjadi beberapa bagian, maka titik-
Menentukan Patok Akhir Tikungan 2 dan
titik
perantara lengkungan dapat dibuat.
Semakin banyak pembagian sudut pusat
Patok Akhir Proyek
Untuk melakukan pematokan titik Akhir Tikungan 2 (titik CTz) dapat dilakukan langkah-langkalr sebagai berikut
tersebut semakin halus lengkungan yang dihasilkan. Koordinat
titik
perantara
m
akarr
ditentukan koordinatrya. :
- Dari titik PI2 ukur sudut jurusan ke titik Akhir Proyek atau
-
CI(PI2
- P).
Ukur jarak PI2 ke CTz, pasang patok
)
CTz. titit< ini adalatr akhir tikungan 2 sesuai rencana.
CTz
Gambar
7.
Menentulan Akhir Tikungan 2 dan Akhir Proyek
Gambar 8. Koordinat Titik Perantara m di Lengkungan
R-Y=Rcosg )Y=R-Rcosg
Dari titik Xma dibuat garis tegak lunrs dan diukur jaraknya = Yma
Untuk memperoleh lengkungan yang halus dapat dilakukan dengan membagi sudut pusat
lengkungan dilakukan dengan membagi sudut
pusat menjadi 8 bagian, maka koordinat
19=
diukurjaraknya =Ym6
I -=J"
titjk
diukurjaraknya=Ym1
titik
mz
diukur jaraknya =Ym3
)
titik
ms
:
ms
' ict, TCr
:
Xr f
q
X:
Rsin g
f-
>(3
I112
IO,
104.189
9.115
ITI3
150
155.291
20.445
m4
20'
205.2t2
36.184
II15
250
253.571
56.2t5
IIlo
30u
300.000
80.385
II17
35
344.146
108.509
IIIg
40'
385.673
140.3'73
rs
x"i PIr
Y=R-Rcosg 2.283
i
m3 * --y :g- Y,
Hitungan koordinat titik peranta:a
52.293
1
)
.9
5',
111
me
sebagai berikut
m
titik
Dari titik Xms dibuat garis tegak lurus dan
Untuk mempernudah hitungan dibuat tabel
l.
)
40
Tabel
ms
Dari titik Xm7 dibuat garis tegak lurus dan
lengkungan = 600 m, dalam pembuatan
titik
Dari titik Xm6 dibuat garis tegak lurus dan
I = +00 dan jari-jari
perantara m1 s:unpai dengan mr adalah
)
:
Dalam perencana:rn ditentukan sudut pusat lengkungan pada tikungan
titik mr
Dari titik Xms dibuat garis tegak lurus dan diukur jaraknya =Ym5
ct menjadi beberapa bagian, sebagai contoh
)
Gambar 9. Pemasangan Patok pada Tikungan
I
Jika menghendaki lengkungan lebih halus lagi dapat dilakukan dengan carapembagian sudut pusatnya menjadi bagian yang lebih kecil.
Menentukan
Pz yang berada
di Tikungan 1
Ada beberapa c:ua untuk menentukan patok
Dalam pelaksanaan di lapangan dapat
:
P2,
salah satunya adalah dengan cara koordinat
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
:
seperti yang telatr dijelaskan diatas.
Diawali dari titik TC mengarah ke patok
PI1,
- Ukur jarak dari TCr ke Pz, misalkan rn meter
mr
-m= a nn ) ,='ro*.dimana:R=
pada garis
ini dilakukan
pematokan
titik
180
sampai dengan m6 dengan mengukur jarak
Jari-jari tikungan
masing-masing sepanjang Xm1 sampai dengan
- Maka XPz = R.sin
Xms.
Dari titik Xrnl dibuat garis tegak lurus dan diukur jaraknya = Ym1
)
titik mr
-
)
titik
mz
152 PEEEI|)I
)
YPz=R-Rcosg P2
di lapangan
- Dimulai
Dari titik Xm3 dibuat garis tegak lurus dan diukur jaraknya = Ym3
I
- Dari harga koordinat di atas dapat diset patok
Dari titik Xm2 dibuat garis tegak lurus dan diukur jaraknya = Ym2
rIR
titik mr
dari titik TC1 sebagai titik 0 salib
sumbu koordinat, ukurkan XPz ke arah PIr
)
titik x.
PELAKSANAAN PEMATOKAN JAI.AN RENCANA Yol.
1
1, No2, September : I 48-l 53
- Dari titik x buat garis tegak lurus, ukurkan jaraksebesarYpz ) pasangpatok ! - Patok tersebut adalah p2 atau patok Sta (0+100).
Atau setelah pembuatan lengkung seperti yang telah dijelaskan di atas, maka titik p2 akan lengkung tersebut, sehingga untuk berada pada
pematokan
titik
P2
tinggal mengukur jarak dari
TCr ke Pz pada desain, kemudian di lakukan stake-out dari
dari TCr ke
titik TCr dilapangan
P2,
sejauh jarak
kemudian dipasang patok
Menentukan patok p5, pe, pz yang berada di Tikungan 2 :
Untuk pemasangan patok p5, po, pz berada
di Tikungan Z.
terjal
b. melewati daeratr pemukiman c.
jauh dari sumbermaterial yang dibutuhkan
Kesimpulan Dalam pekerjaan Pematokan as rencana jalan, hal yang paling penting adalah ketelitian dalam membaca gambar rencana yang kemudian di terapkan ke lapangan yang sebenamya sesuai dengan renilla yang ada. penentuan
titik awal
serta arah awal suatu pekerjaan pematokan as
jalan rencana
a. medan yang
merupakan
kunci
dari keberhasilan pelaksanaan pemayokan as jalan rencana
yang
catanya sama seperti
pemasangan patok p2 yang ada di Tikungan
I.
Daftar Pustaka Fungsi Pematokan
Seperti telah diuraikan
Departemen Pekerjaan Umum, Manual
,
maka pematokan
merupakan rujukan bagi pelaksana lapangan.
Kapa s i tas Ja lan Indone sia, Departemen pU,
Bina Marga,l997
Semua pelaksanaan pekerjaan lapangan harus
mengacu pada patok yang terpasang sesuai
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
dengan rencan yang telatr ditentukan
Menuju Lalu Lintas dan Anglatan Jalan Tertib
Seperti telah disebutkan , peke{aan pematok-
, Dit.Jend Perhubungan Darat, 1995
an merupakan pekerjaan awal sebelum peker jaan lapangan bisa dimulai, karena itu peker jaan ini merupakan juga pekerjaan perintisan
Hendarsin L Shirle)r, Perencanaan Tetoik
terutama untuk pembangunan jalan baru,
Jalan Raya, Politeknik Negeri Bandung Jurusan Teknik Sipil, 2008
maka akan te{adi beberapa kendala I kesukaran di lapangan.
Departemen Pekedaan Umum, Tata Cara
Permasalahan Lapangan
Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota, Dep.
Beberapa permasalahan yang te{adi antara
PU Dit.Jend Bina Marga, 1997
lain: