Atas berkat rahmat Allah SWT, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang tahun 2014 dapat diselesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang tahun 2014 merupakan implementasi tahun pertama Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang Panjang Tahun 2013-2018. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 merupakan salah satu bentuk implementasi dari akuntabilitas pelaksanaan tugas wewenang Pemerintah Kota Padang Panjang kepada Presiden sebagai konsekuensi pelaksanaan otonomi daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara legalitas formal, penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja ini adalah dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Teknis penyusunannya berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sekaitan dengan itu, dalam laporan ini disajikan capaian kinerja dari masing-masing indikator sasaran kinerja yang terdapat pada penetapan kinerja Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014, dimana selama tahun 2014 capaian kinerja yang telah ditargetkan secara umum telah berhasil dicapai dengan baik. Kepada semua pihak yang telah memberikan konstribusi bagi penyelesaian penyusunan Laporan Kinerja ini, disampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dengan harapan semoga laporan ini memberi manfaat yang optimal serta dimaknai secara positif oleh seluruh jajaran Pemerintah Kota Padang Panjang bagi peningkatan manajemen kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Padang Panjang, Maret 2015 an. WALIKOTA PADANG PANJANG SEKRETARIS DAERAH
Drs. MUZWAR. M Pembina Utama Madya, NIP. 19571109 198503 1 003 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
i
Kata Pengantar
.....................…………………………………………….......................
i
…………………………………………………...…………................................
ii
Daftar Lampiran ...............................................................................................................
iii
Ringkasan Eksekutif
……………………………………………………...........................
iv
Pendahuluan ....................................................................................
1
A. Latar Belakang ... ………………………………………………..........
1
B. Gambaran Umum Kota Padang Panjang .....................................
2
C. Struktur Organisasi .......................................................................
7
D. Permasalahan Utama (Strategic Issue) ..........................................
11
E. Sistematika Penyajian ..................................................................
16
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ................................................
17
A. RPJMD ............................................................................................
17
B. Perencanaan Kinerja 2014 ...........................................................
18
Akuntabilitas Kinerja 2014 ................................................................
20
A. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2014...............................................
20
Daftar Isi
BAB I
BAB II
BAB III
:
:
:
B. Realisasi Anggaran Tahun 2014 ................................ BAB IV
:
138 151
Penutup .............................................................................................
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
ii
Lampiran Penetapan Kinerja ..........................................................................................
1
Lampiran Pencapaian Program dan Sasaran (PPS) Tahun 2014 ...................................
6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
iii
Memenuhi maksud Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Pemerintah Kota Padang Panjang telah merancang dan mengaplikasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam upaya membangun manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi hasil guna peningkatan kualitas pelayanan publik. Siklus SAKIP dimulai dari proses penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran yang tertuang dalam dokumen perencanaan stratejik, kemudian dilengkapi dengan penetapan kinerja dan pelaksanaan pengukuran serta evaluasi kinerja berikut pelaporan kinerja. Namun demikian, sangat disadari bahwa belum semua komponen sistem ini berjalan dengan baik, sehingga diperlukan perbaikan dan penataan guna memberikan hasil yang berdaya guna. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang Panjang Tahun 2013-2018, pada tahun 2014 pencapaian kinerja Pemerintah Kota Padang Panjang diukur melalui 51 sasaran dan 126 indikator Hasil capaian atas 126 indikator kinerja sasaran ditetapkan dalam beberapa klasifikasi pengukuran/penilaian adalah sebagai berikut :
Terlaksana dengan “Memuaskan” sebanyak 101 indikator sasaran strategis atau sebesar 80,16%.
Terlaksana dengan “Sangat Baik” sebanyak 14 indikator sasaran strategis atau 11,11%.
Terlaksana dengan “Baik” sebanyak 4 indikator sasaran strategis atau 3,17%.
Terlaksana dengan “Cukup” sebanyak 3 indikator sasaran strategis atau 2,38%.
Terlaksananya dengan “Kurang” sebanyak 4 indikator sasaran strategis atau 3,17%. Capaian tersebut memberikan informasi bahwa Pemerintah Kota Padang Panjang
dalam tahun 2014 telah berhasil mencapai sasaran strategis sebesar 94,44% (dengan klasifikasi pengukuran/penilaian indikator : Memuaskan, Sangat Baik dan baik) dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
iv
mengalami kegagalan/celah kinerja (performance gap) sejumlah 7 indikator kinerja sebesar 5,56% (dengan klasifikasi pengukuran/penilaian: cukup dan Kurang) Realisasi keuangan yang mendukung pencapaian sasaran strategis sebesar
Rp. 102.398.264.426,- atau 75,02%.
dari anggaran. Hasil capaian kinerja Pemerintah Kota Padang Panjang ini akan dijadikan sumber informasi dan referensi yang efektif bagi upaya perbaikan dan optimalisasi kinerja Pemerintah Kota Padang Panjang, yang selanjutnya untuk mendukung cita-cita nasional dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
v
BAB I
A. Latar Belakang alam rangka mewujudkan Kinerja Instansi Pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang telah mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Tindak lanjut dari kebijakan tersebut, maka pada tahun 2014, dikeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisikan pertanggungjawaban kinerja suatu instansi pemerintah dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis
instansi.
Sesuai
dengan
ketentuan
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Sekaitan dengan itu maka penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Padang Panjang untuk menyelenggarakan good governance dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan/sasaran yang sudah ditetapkan di dalam RPJMD. Penerapan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan menjadi hal yang mutlak untuk memenuhi keinginan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari pemerintahnya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
vi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 disusun berdasarkan peraturan perundang–undangan yang berlaku yaitu : 1.
TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
2.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
3.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
4.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
5.
Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Padang Panjang Tahun Anggaran 2014.
6.
Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang Panjang periode 20132018.
7.
Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Padang Panjang Tahun Anggaran 2015.
8.
Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perubahan APBD Kota Padang Panjang Tahun Anggaran 2014.
B. Gambaran Umum Kota Padang Panjang Padang Panjang yang terkenal dengan kota Serambi Mekah dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah. Kemudian dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957, maka Kota Kecil Padang Panjang memiliki status sejajar dengan daerah kabupaten/kota lainnya di Indonesia. Berdasarkan Keputusan DPRD Nomor : 12/K/DPRD-PP/57 tanggal 25 September tahun 1957 tentang Peralihan Kota Praja, maka Kota Praja Padang Panjang dibagi atas 4 wilayah administratif yang disebut dengan Resort, yaitu Resort Gunung, Resort Lareh Nan Panjang, Resort Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 vii
Pasar dan Resort Bukit Surungan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1982, Kota Padang Panjang dibagi atas dua kecamatan dengan 16 kelurahan, dimana masing-masing kecamatan terdiri dari delapan kelurahan.
Kondisi Geografis
Secara geografis Padang Panjang merupakan Kota terkecil dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat dengan luas 2.300 Ha atau sekitar 0.05% dari luas Sumatera Barat, terletak antara 1000 20’ dan 1000 04’ Bujur Timur serta 00 27’ dan 00 32’ Lintang Selatan. Kota Padang Panjang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanah Datar dan diapit oleh Kecamatan X Koto dan Kecamatan Batipuh yang merupakan dua wilayah dari Kabupaten Tanah Datar. Kota Padang Panjang terdiri dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Padang Panjang Barat dengan luas 975 Ha dan Kecamatan Padang Panjang Timur dengan luas 1.325 Ha, masing-masing kecamatan memiiliki delapan kelurahan. Padang Panjang memiliki topografi bergelombang dan terletak pada dataran tinggi yang menyebabkan daerah ini terkenal dengan iklim sejuknya dengan ketinggian antara 650 sampai 850 meter dari permukaan laut, diapit oleh tiga gunung yaitu Gunung Merapi, Gunung Singgalang dan Gunung Tandikat serta memiliki curah hujan selama tahun 2013 mencapai 4.005,7 mm..
Kondisi Demografis
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk yang dilaksanakan pada bulan Mei 2010, jumlah penduduk Kota Padang Panjang tahun 2010 adalah 47.008 jiwa, terdiri dari 23.369 penduduk laki-laki dan 23.639 penduduk perempuan. Sedangkan untuk tahun 2013 jumlah penduduk naik menjadi 48.792 jiwa yang terdiri dari 24.256 jiwa penduduk laki-laki dan 24.536 jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin sebesar 98,85, artinya dalam setiap Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 viii
seratus penduduk perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki. Dengan luas wilayah 23 Km2, rata-rata kepadatan penduduk Kota Padang Panjang tahun 2013 mencapai 2.121 jiwa/km2. Jika
dibandingkan antara Kecamatan Padang Panjang Barat dan Kecamatan Padang
Panjang Timur, yakni sebesar 2.942 jiwa/km2 untuk Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur yaitu 1.517 jiwa/km2. Komposisi penduduk menurut kelompok umur, jumlah penduduk di kelompok umur 10-14 tahun memiliki populasi terbesar yaitu sebesar 5.049 jiwa dan berangsur-angsur menurun jumlahnya untuk kelompok umur yang semakin tua baik laki-laki maupun perempuan.
Gambar. 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013
Sumber : Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2014
Sedangkan gambaran komposisi penduduk usia 10 tahun keatas menurut tingkat pendidikan Kota Padang Panjang Tahun 2013, seperti terlihat dalam tabel berikut ini :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
ix
Tabel. 1.1 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Tertinggi Tahun 2013 Tingkat Pendidikan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak/Belum Tamat SD SD/sederajat SLTP/sederajat SMU/sederajat Diploma I/II/III Diploma IV/S1 S2/S3
0,86 18,57 17,29 19,17 35,51 2,44 5,16 1,00
0,31 13,61 16,03 18,79 35,25 6,77 8,85 0,39
0,58 16,04 16,65 18,97 35,38 4,65 7,04 0,69
Sumber : Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2014
Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Daerah
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi dan mengukur pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu Kota, merupakan suatu proses yang berkelanjutan dari semua aktivitas ekonomi yang ada dan merupakan kondisi yang harus tetap dipertahankan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Berdasarkan nilai PDRB atas dasar harga berlaku, pada tahun 2013 jumlah nilai tambah seluruh sektor ekonomi di Kota Padang Panjang mencapai 1.347,64 milyar rupiah. Nilai ini secara relatif cukup tinggi dibandingkan dengan nilai PDRB pada tahun 2012 yang hanya sekitar 1.175,85 milyar rupiah. Struktur perekonomian di suatu wilayah akan mencerminkan komposisi 9 (sembilan) sektor ekonomi yang ada di wilayah bersangkutan. Besar kecilnya nilai tambah yang dihasilkan oleh masing-masing sektor ekonomi dalam kurun waktu tertentu akan berpengaruh pada timbulnya pergeseran komposisi sektor ekonomi yang terbangun di wilayah bersangkutan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
x
Bila dicermati dari tahun ke tahun terjadi peningkatan harga barang dan jasa secara bervariasi di Kota Padang Panjang. Dampak kenaikan harga ini berpengaruh kepada nilai nominal PDRB Kota Padang Panjang atas dasar harga berlaku tahun 2013. Jika diperhatikan pertumbuhan ekonomi Kota Padang Panjang menurut masing-masing sektor ekonomi dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang Panjang Tahun 2011-2013 Sektor Pertumbuhan Ekonomi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih Bangunan dan Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Angkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa Rata-rata
2011 2,22 1,03 4,30 3,47 6,79 6,48 6,48 7,90
Tahun 2012 2,60 1,06 4,84 3,68 7,48 6,51 6,51 8,18
7,16
6,86
6,8
6,14
6,24
6,14
2013 2,66 1,02 4,76 3,87 8,76 6,96 5,58 7,68
Sumber : Padang Panjang Dalam AngkaTahun 2014, data diolah.
Indikator ekonomi makro lainnya yang tidak kalah pentingnya dalam pembuatan perencanaan dan evaluasi hasil-hasil kegiatan pembangunan ekonomi regional adalah PDRB Perkapita . PDRB Perkapita diperoleh dengan cara membagi PDRB atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada tahun yang sama. Pada tahun 2012 PDRB Perkapita Kota Padang Panjang sebesar 24,40 juta rupiah per tahun per orang, pada tahun 2013 naik sebesar 13,20% menjadi 27,62 juta rupiah per tahun per orang atau 2,3 juta rupiah per orang per bulan. Dibandingkan dengan PDRB Perkapita Sumatera Barat pada tahun 2013 adalah sebesar 25,09 juta rupiah, juga naik dari 22,03 juta rupiah di tahun 2012. Angka PDRB Perkapita Kota Padang Panjang terlihat lebih besar bila dibandingkan dengan angka PDRB Perkapita Provinsi Sumatera Barat, kondisi ini memberikan gambaran bahwa secara rata-rata masyarakat Kota Padang Panjang relatif lebih sejahtera bila dibandingkan masyarakat Sumatera Barat secara umum.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
xi
C. Struktur Organisasi Untuk mendukung operasional pelaksanaan tugas Walikota Padang Panjang telah dibentuk Organisasi Perangkat Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 14,15,16,17,18,19,20 dan 21 Tahun 2010 tanggal 8 November 2010 yang merupakan perubahan dari Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Padang Panjang. Organisasi Perangkat Daerah tersebut terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah (Badan dan Kantor), Kecamatan dan Kelurahan. Berikut gambaran umum tentang Perangkat Daerah Kota Padang Panjang: Sekretariat Daerah Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang Panjang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 14 Tahun 2010, Sekretariat Daerah merupakan unsur Perangkat Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok dan kewajiban membantu Kepala Daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari : 1) Sekretaris Daerah 2) Staf Ahli, terdiri dari : a. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik b. Staf Ahli Bidang Pemerintahan c. Staf Ahli Bidang Pembangunan d. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia e. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan 3) Asisten Pemerintahan dan Kesra, terdiri dari : a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum b. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat c. Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia d. Bagian Organisasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xii
4) Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Umum terdiri dari : a. Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA b. Bagian Administrasi Pembangunan c. Bagian Umum d. Bagian Hubungan Masyarakat 5) Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, dipimpin oleh Sekretaris yang secara operasional bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, yang mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada anggota DPRD meliputi: 1) menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD; 2) menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD; 3) mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan 4) menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Adapun susunan Organisasi Sekretariat DPRD terdiri dari : 1) Sekretaris DPRD 2) Bagian Persidangan 3) Bagian Umum 4) Bagian Hubungan Masyarakat 5) Kelompok Jabatan Fungsional. Dinas Daerah Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah di bidangnya masing-masing. Pada Tahun 2014 di Kota Padang Panjang terdapat 10 Dinas Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 15 Tahun 2010. Dinas Daerah tersebut adalah: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xiii
1) Dinas Pendidikan a. UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) b. UPTD SLTP c. UPTD SLTA 2) Dinas Kesehatan a. UPTD Puskesmas Gunung b. UPTD Puskesmas Kebun Sikolos c. UPTD Puskesmas Koto Katik d. UPTD Puskesmas Bukit Surungan e. UPTD Instalasi Farmasi 3) Dinas Pekerjaan Umum a.
UPTD Unit Layanan Pengadaan (ULP)
4) Dinas Pertanian a. UPTD Rumah Potong Hewan b. UPTD Pusat Kesehatan Hewan c. UPTD Balai Benih Ikan 5) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan a. b.
UPTD Pengelola Dana Bergulir UPTD Pengolahan Kulit
6) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 7) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika a. UPTD Terminal b. UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) 8) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 9) Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata 10) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Lembaga Teknis Daerah Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan wajib dan sebagian urusan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah di bidangnya masing-masing. Lembaga Teknis Daerah dapat berupa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xiv
Badan dan Kantor. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 16,19,20 dan 21 Tahun 2010, Lembaga Teknis Daerah yang ada pada Pemerintah Kota Padang Panjang adalah : 1)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2)
Badan Kepegawaian Daerah
3)
Inspektorat Kota
4)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
5)
Kantor Lingkungan Hidup
6)
Kantor Pengelolaan Pasar
7)
Kantor Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
8)
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
9)
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
10)
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB
11)
Satuan Polisi Pamong Praja
12)
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
13)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kesatuan Bangsa dan Politik
a. UPT Pemadam Kebakaran Kecamatan Kecamatan merupakan perangkat daerah yang mempunyai wilayah kerja tertentu, dipimpin oleh Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Camat berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerjanya yang mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pelimpahan sebagian wewenang Kepala Daerah untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang, Kecamatan yang terdapat dalam Pemerintah Kota Padang Panjang adalah : 1) Kecamatan Padang Panjang Barat; dan 2) Kecamatan Padang Panjang Timur.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
xv
Kelurahan Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah di bawah Kecamatan yang dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Lurah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Camat dan tugas Pemerintahan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 18 Tahun 2010, terdapat 16 Kelurahan yaitu : A.
Kecamatan Padang Panjang Timur
B.
Kecamatan Padang Panjang Barat
1. Guguk Malintang
1. Silaing Bawah
2. Tanah Pak Lambik
2. Silaing Atas
3. Koto Panjang
3. Pasar Usang
4. Koto Katik
4. Kampung Manggis
5. Ngalau
5. Tanah Hitam
6. Ekor Lubuk
6. Pasar Baru
7. Ganting
7. Bukit Surungan
8. Sigando
8. Balai-Balai
D. Permasalahan Utama (strategic issued) Pada hakikatnya isu strategis merupakan unsur penting yang dapat dimanfaatkan guna mendorong proses pembangunan pada suatu daerah. Jika isu strategis tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan optimal maka akan dapat mempercepat proses pencapaian tujuan pembangunan daerah yakni meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Berikut ini beberapa isu strategis Kota Padang Panjang : 1. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Kepemerintahan yang baik Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan isu strategis dan mendapat perhatian yang proporsional di Kota Padang Panjang karena sangat disadari bahwa Paradigma pemerintahan disadari bahwa paradigma telah bergeser dari rule governmentmenjadi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xvi
goodgovernance.
Membangun
good
governance
bukan
hanya
semata-mata
memperbaiki kondisi institusi pemerintah, akan tetapi yang lebih penting adalah membangun etika, sikap dan perilaku penyelenggara pemerintahan. Perbaikan tata kelola pemerintahan yang dimaksud meliputi aspek transparansi pemerintahan, profesionalisasi aparatur daerah, peningkatan pelayanan publik, ketaatan terhadap hukum dan lain-lainnya. Reformasi birokrasi adalah upaya pokok yang perlu segera dilakukan dalam periode 5 tahun mendatang. Pengelolaan tata pemerintahan yang baik, harus dimulai dari tata kelola sumber daya manusianya, karena sebaik apapun sistem yang di buat, kalau SDM tidak memadai tetap akan menjadi sebuah kendala besar. Input terhadap sebuah subjek, akan sangat menentukan kepada output dan outcome. Jadi menajemen sumber daya aparatur Pegawai Negeri Sipil (PNS) haruslah prima. Baru setelah itu pola tata kelola dan sarana prasarana akan mendukung semakin mantapnya jalan roda sebuah pemerintahan yang tentu saja akan sangat berdampak besar terhadap pembangunan. Selanjutnya Penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk mendukung administrasi pemerintahan juga harus dilaksanakan untuk memberikan pelayanan yang lebih efisien, efektif, transparan, dan memuaskan kepada masyarakat. Untuk itu kesiapan beberapa faktor pendukung penerapan teknologi informasi berupa sumber daya manusia, sarana dan prasarana teknologi informasi serta partisipasi stakeholder lainnya. Belum efektif dan efisiennya penyelenggaraan kelembagaan pemerintah daerah di Kota Padang Panjang, juga disebabkan oleh struktur organisasi pemerintah daerah yang belum sepenuhnya menganut sistem hemat struktur kaya fungsi. Kemudian permasalahan yang juga muncul adalah masih adanya sebagian tupoksi antar SKPD yang saling tumpang tindih. Hubungan kerja dan koordinasi antar lembaga pemerintahan, termasuk antar pemerintah daerah juga masih belum optimal. Keterbatasan kemampuan aparatur pemerintah daerah, baik dari segi jumlah, profesionalisme serta kesejahteraan yang terbatas menyebabkan belum optimalnya pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat. Dari sisi pengelolaan keuangan daerah, ditunjukkan oleh belum fokus dan optimalnya pemanfaatan sumber-sumber penerimaan daerah, belum efektifnya prioritas alokasi belanja daerah secara proporsional. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xvii
Akhirnya, reformasi birokrasi merupakan perubahan signifikan elemen-elemen birokrasi, antara lain kelembagaan, sumber daya aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas aparatur, pengawasan dan pelayanan publik. Reformasi Hal yang penting dalam reformasi birokrasi adalah perubahan pola pikir dan pengembangan budaya kerja. 2. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Derajat Kesehatan Masyarakat; Di bidang pendidikan perlu dilakukan peningkatan kualitas melalui pemenuhan suprastruktur dan infrastruktur dengan peningkatan manajemen pendidikan, mutu pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat disemua jalur, jenjang dan satuan pendidikan. Pembangunan pendidikan diselenggarakan secara integral oleh institusi pendidikan, pengguna dan pemerintah daerah untuk mencapai kualitas sumberdaya manusia Kota Padang Panjang yang berkualitas dan berdaya saing. Sedangkan isu strategis di bidang kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara lebih mandiri disamping peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan. 3. Kemiskinan, Pengangguran dan Peningkatan Daya Saing Kota Angka pengangguran yang cukup tinggi menyebabkan angka kemiskinan cukup besar. Untuk itu perlu peningkatan efisiensi serta perbaikan dalam penyediaan lapangan kerja guna peningkatan kualitas tenaga kerja sehingga hal tersebut secara langsung dapat menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan daya saing kota. Selain itu, masalah kemiskinan juga masih menjadi isu stretegis baik daerah maupun nasional, karena bagaimanapun juga hingga saat ini masih banyak penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan. Untuk itu, lima tahun ke depan, kemiskinan tetap menjadi isu strategis Kota Padang Panjang, sehingga nantinya berbagai program dan kegiatan diluncurkan untuk menekan angka kemiskinan tersebut. Dari sisi daya saing Kota Padang Panjang tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang cenderung meningkat dalam 3 tahun terakhir meskipun dunia mengalami krisis ekonomi yang menakutkan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa produk-produk asal Kota Padang Panjang masih sulit bersaing di pasar lokal maupun nasional. Keterbatasan modal dan rendahnya kualitas SDM pelaku ekonomi di Kota Padang Panjang diperkirakan menjadi salah satu penyebabnya. Bidang kepariwisataan yang mulai menggeliat dalam beberapa tahun terakhir masih perlu pembenahan disana sini dan pengembangan lebih lanjut Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xviii
untuk meningkatkan daya saing ekonomi Kota ini di tingkat regional, nasional maupun internasional. Di samping itu Kota Padang Panjang juga harus mewaspadai pemberlakuan area perdagangan bebas di kalangan negara-negara ASEAN pada tahun 2015 sebagai tindak lanjut dari ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang berarti akan terjadi persaingan terbuka produk Indonesia dengan produk negara ASEAN lainnya di pasarpasar lokal maupun pasar Asia Tenggara mulai tahun 2015. Tidak ada kata lain untuk menghadapinya adalah dengan peningkatan daya saing kota. 4. Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup Penurunan kualitas lingkungan hidup dipengaruhi oleh penurunan kualitas air sungai, rendahnya proporsi Ruang Terbuka Hijau, berkurangnya area resapan, rendahnya proporsi Ruang Terbuka Hijau dan kurangnya kesadaran dan partisipasi masyakarat. Penurunan kualitas lingkungan di Kota Padang Panjang mengindikasikan pengelolaan lingkungan yang belum optimal. Oleh karena itu diperlukan upaya terpadu dan perubahan perilaku yang mendasar dari masyarakat. Upaya ini perlu diperkuat dengan mekanisme pengawasan dan Penegakan Peraturan (Perda Trantibum dan Perda Bangunan). 5.
Pembenahan dan peningkatan kualitas infrastruktur kota Infrastruktur kota dalam konteks ini adalah segala struktur yang berwujud fisik yang digunakan untuk menopang kegiatan masyarakat Kota Padang Panjang sehingga dapat menekan inefisiensi dari aktivitas masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur kota yang baik di harapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat luas. Kondisi saat ini sebagian infrastuktur kota Padang Panjang belum sesuai dengan harapan misalnya dalam hal penyediaan air bersih yang belum menyentuh seluruh warga kota, tempat parkir yang sangat terbatas seeperti di pasar pusat, terminal yang belum berfungsi dengan baik, sistem drainase yang tidak baik sehingga sebagian wilayah kota Padang Panjang tergenang air jika terjadi hujan yang cukup lama, sistem air limbah kota yang belum terpadu, tempat pembuangan sampah yang belum dikelola dengan baik, infrastruktur kawasan perdagangan dan jasa seperti pasar pusat yang tidak layak lagi dan tidak sehat, pasar sayur Bukit Surungan yang belum jelas status pengelolaanya adalah bagian dari isu strategis infrastruktur kota Padang Panjang yang perlu di di benahi 5 tahun kedepan. Khusus untuk infrastruktur sanitasi diperlukan adanya perubahan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xix
perilaku mendasar dari masyarakat seperti dalam pengelolaan sampah diperlukan perubahan paradigma “kumpul-angkut-buang” menjadi 3R. Perubahan perilaku tersebut dapat dilakukan melalui edukasi secara berkesinambungan. Hal lain yang perlu menjadi perhatian dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur adalah ketersediaan master plan untuk masing-masing sektor. 6. Penataan Ruang Kota Sebagai kota yang cukup strategis dan terletak di jalur perlintasan, namun dibatasi oleh luas wilayah yang sangat kecil, pertambahan penduduk adalah sesuatu yang sulit dihindari. Untuk mendukung hal ini, tentu saja diperlukan kebijakan penataan ruang kota yang mampu mengakomodir kebutuhan seluruh stakeholder kota. Pemerintah Kota Padang Panjang harus menyediakan sarana dan prasarana perkotaan dan aksesibilitas yang merata ke seluruh wilayah kota. Oleh sebab itu, kedepan diperlukan : a. Pengembangan ruang kota yang dapat menampung fungsi kota sekaligus mampu menjadi ciri khas Kota Padang Panjang, baik untuk fungsi komersial, pendidikan, pariwisata, industri, pemerintahan maupun permukiman; b. Peningkatan nilai ekonomi kota melalui pengembangan fungsi-fungsi ekonomi khusus seperti pengembangan kawasan industri kapur, kawasan industri kulit, makanan ringan, destinasi wisaata baru, sentra oleh-oleh serta pengembangan jasa pendukung pariwisata lainnya. 7.
Pemahaman dan implementasi pengamalan agama dan budaya Sebagai Kota yang berjuluk Serambi Mekah, Kota Padang Panjang perlu didukung oleh kondisi masyarakat yang memiliki pemahaman yang utuh tentang agama, budaya dan adat. Pemahaman agama, budaya dan adat tersebut ditujukan untuk meningkatkan akhlak dan moral masyarakat kota. Ini menjadi isu strategis yang sangat penting untuk ditangani ke depan karena walaupun selama ini kegiatan keagamaan dan budaya telah terlihat berkembang dengan baik di tengah masyarakat, namun dalam implementasinya belum mampu untuk meningkatkan akhlak dan moral semua masyarakat. Aspek ini perlu diberikan penekanan dan perhatian utama guna dijadikan dasar untuk menyusun strategi dan kebijakan pembangunan daerah yang baik dalam rangka mewujudkan Kota Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekah dengan basis sumber daya manusia yang agamais sebagaimana diharapkan dalam jangka panjang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
xx
E. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pemerintah Kota Padang Panjang selama Tahun 2014. Capaian kinerja (performance results) 2014 tersebut diukur dan dinilai berdasarkan Penetapan Kinerja (performance plan) 2014. Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 tidak lain merupakan jabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang Panjang
Tahun 2013-2018 yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 7 Tahun 2014. Jadi dalam hal ini, Rencana Kinerja berfungsi sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2014 akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan yang penting bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 dapat diilustrasikan sebagai berikut: RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN Menyajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA Menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2014
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA 2014 Menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi serta realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja
BAB IV
PENUTUP Menyajikan simpulan umum atas capaian kinerja organiasai untuk meningkatkan kinerja
LAMPIRAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxi
PERENCANAAN KINERJA
BAB II
RPJMD
R
encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang Panjang merupakan dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun dan dijadikan acuan dalam melaksanakan pembangunan selama periode
tersebut. Pemerintah Kota Padang Panjang bersama DPRD telah menetapkan RPJMD tahun 2013-2018, yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 7 Tahun 2014.
Pernyataan Visi Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovativ, serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi Pemerintah Kota Padang Panjang yang mengacu pada batasan tersebut yaitu:
PADANG PANJANG AMANAH, AMAN DAN SEJAHTERA
Pernyataan Misi Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan perlu dijabarkan dalam bentuk misi. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran serta instansi pemerintah dalam penyelenggaraan negara. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxii
Misi Pemerintah Kota Padang Panjang yaitu sebagai berikut: 1. Memantapkan Tatakelola Pemerintahan yang Amanah dan Anti KKN; 2. Meningkatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan Islami; 3. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat; 4. Mengoptimalkan Potensi dan Daya Saing Ekonomi Daerah; 5. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup dan Infrastruktur Kota; dan 6. Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera dan berbudaya.
Perencanaan Kinerja 2014 RPJMD Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2013-2018 dijabarkan setiap tahun ke dalam Rencana Kinerja yang ditetapkan dalam
dokumen Perjanjian Kinerja, yang
maknanya lebih sebagai ”kontrak kerja” antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi tidak masuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 sudah ditetapkan pada awal Tahun 2014. Dari 6 (enam) misi RPJMD Kota Padang Panjang Tahun 2013-2018 telah ditetapkan 51 sasaran dengan 126 indikator yang dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dengan ringkasan sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxiii
Ringkasan Penetapan Kinerja Kota Padang Panjang Tahun 2014
MISI
JUMLAH SASARAN
JUMLAH INDIKATOR KINERJA
Memantapkan Tatakelola Pemerintahan yang Amanah dan Anti KKN Meningkatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan Islami Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Mengoptimalkan Potensi dan Daya Saing Ekonomi Daerah Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup dan Infrastruktur Kota Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera dan berbudaya.
6 (enam)
13 (tiga belas)
7 (tujuh)
22 (dua puluh dua)
7 (tujuh)
19 (sembilan belas)
17 (tujuh belas)
33 (tiga puluh tiga)
6 (enam)
17 (tujuh belas)
8 (delapan)
22 (dua puluh dua)
Adapun dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 yang ditetapkan pada awal Tahun 2014 seperti terdapat pada lampiran laporan ini.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxiv
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA 2014
alam rangka mewujudkan prinsip good governance, maka pemerintah menyusun LaporanKinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) sebagai salah satu sarana
untuk
mempertanggungjawabkan
beban
dan
tugas
yang
dilaksanakannya kepada pemberi amanah (stake holder). Diharapkan LaporanKinerja Instansi Pemerintah mampu menjadi tolok ukur kinerja jajaran pemerintah dan mampu menjelaskan secara transparan seberapa jauh manfaat yang diberikan.Gambaran kinerja ini merupakan sebuah implementasi kebijakan pemerintahan daerah, yang mengakumulasikan ketepatan sebuah perencanaan pemerintahan, kecermatan dalam pengendalian kegiatan oleh seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan ketegasan dalam proses pengawasan seluruh kegiatan beserta peran serta masyarakat daerah. Melalui media Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah melaporkan mengenai perbaikan-perbaikan sebagai bentuk kinerja mereka dan salah satunya akan tercermin melalui penetapan indikator kinerja yang digunakan. Penetapan indikator kinerja pada saat merencanakan kinerja dapat meningkatkan kualitas perencanaan dengan menghindari penetapan sasaran yang sulit diukur dan dibuktikan secara objektif keberhasilannya. Indikator kinerja yang baik akan dapat mengurangi kemungkinan subjektivitas yang sering digunakan oleh pihak yang akan dinilai untuk mempertahankan diri dalam menilai keberhasilannya. Dalam menggambarkan kinerja ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai capaian Analisis kinerja organisasi dan Realisasi Anggaran tahun 2014 untuk menjelaskan anggaran dan realisasi keuangan yang mendukung pencapaian sasaran.
A. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2014 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 ini merupakan Laporan Kinerja tahun pertama RPJMD Kota Padang Panjang tahun 2013-2018. Sasaran yang diukur adalah 51 (lima puluh satu) sasaran stratejik yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxv
2014. Penetapan Kinerja itu sendiri mengacu kepada sasaran dan indikator kinerja yang ada pada RPJMD Kota Padang Panjang tahun 2013-2018 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang Panjang Tahun 2013-2018. Pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran diukur dengan menggunakan metode membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Rencana kinerja (performance plan) dan realisasi kinerja (performance result) akan disajikan dalam bentuk tabulasi data. Persentase hasil capaian dikelompokkan dalam 5 klasifikasi penilaian yaitu:
Pencapaian indikator kinerja sasaran ≥100 % “Memuaskan”
Pencapaian indikator kinerja sasaran 85% sampai dengan dibawah 100% predikatnya“Sangat Baik”
Pencapaian indikator kinerja sasaran 70% sampai dengan dibawah 85% predikatnya “Baik”
Pencapaian indikator kinerja sasaran 55% sampai dengan dibawah 70% predikatnya “Cukup”
Pencapaian indikator kinerja sasaran 0% sampai dengan dibawah 55% predikatnya “Kurang ”
SASARAN
1
MENINGKATNYA TATA LAKSANA PENGELOLAAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
Tata Kelola Pemerintahan yang Amanah dan Anti KKN yang lebih populer dengan istilah Clean and Clear Governace bisa diartikan sebagai pelayanan publik yang efisien, sistem pengadilan yang dapat diandalkan dan pemerintahan yang bertanggungjawab pada publiknya (Bintan R. Saragih). Korupsi Kolusi dan nepotisme (KKN)merupakan permasalahan besar yang merusak keberhasilan pembangunannasional dan daerah. Korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatanguna meraih keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan Negara. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota Padang Panjang telah menetapkan sasaran pertama dalam RPJMD Kota Padang Panjang Tahun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxvi
2013-2018 yaitu MeningkatnyaTata Laksana Pengelolaan Pemerintahan Daerah Yang Efektif dan Efisien. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran
MeningkatnyaTata Laksana Pengelolaan
Pemerintahan Daerah yang Efektif dan Efisien dengan 7 (tujuh) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 104,17% dengan predikat Memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran MeningkatnyaTata Laksana Pengelolaan Pemerintahan Daerah yang Efektif dan Efisienseperti disajikan pada tabel berikut: Capaian Kinerja Sasaran Satu No 1 2
3 4 5
6 7
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2014 Realisasi % Capaian 95,85 239,63
%
Target 40
klasifikasi
BAIK
BAIK
100
klasifikasi
C (50)
CC (50,17)
100.34
klasifikasi
Tinggi (2,72)
Sedang (1,9)
69,85
Dipertahankannya opini WTP atas laporan keuangan pemerintah daerah Meningkatnya Persentase SKPD yang mendapatkan nilai sangat baik dalam evaluasi kinerja
klasifikasi
WTP
WTP
100
%
75
74,38
99,17
Penerapan Inpres No. 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
%
76
87,5
115,13
Meningkatnya pencapaian SPM di Kota Padang Panjang Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan pemerintah daerah berdasarkan kriteria hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat Meningkatnya kriteria penilaian evaluasi LAKIP Kota Meningkatnya kriteria penilaian LPPD Kota
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut: 1.
Meningkatnya pencapaian SPM di Kota Padang Panjang Pencapaian SPM di Kota Padang Panjang tahun 2014 mencapai 95,85% dari target 40% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 239,63% dengan predikat memuaskan. Capaian ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengantahun 2013 yang hanya 92,07%. Pencapaian SPM di Kota Padang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxvii
Panjang masih memerlukan upaya yang lebih intensif dimasa datang sehingga target 100% yang ditetapkan pada Tahun 2018 melalui 15 Bidang SPM dapat dicapai. Berikut ini jenis SPM dan SKPD Penanggungjawab serta pencapaian tahun 2013 dan 2014 disajikan pada tabel dibawah ini: Jenis SPM a. SPM bidang Pekerjaan Umum b. SPM bidang Perumahan Rakyat c. SPM bidang Tenaga Kerja d. SPM bidang Sosial e. SPM bidang Kesehatan f. SPM bidang Pendidikan g. SPM bidang Kesenian h. SPM bidang Kominfo i. SPM bidang Perhubungan j. SPMK bidang Penanaman Modal k. SPM bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak l. SPM bidang Keluarga Berencana m. SPM bidang Lingkungan Hidup n. SPM bidang Ketahanan Pangan
o. SPM bidang Pemerintahan Dalam Negeri
SKPD Penanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum Dinas Sosial dan tenaga Kerja Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan Dinas Porbudpar Dinas Perhubungan kominfo BAPPEDA Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB Kantor Lingkungan Hidup Kantor Ketahanan pangan dan Pelaksana Penyuluhan Sekretariat Daerah, Satpol PP, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Rata-rata Pencapaian SPM
2.
Pencapaian 2013 19.24 0 28.18 150.87 83.33 97.19 304.82 70 70 55 137
Pencapaian 2014 14.46 0 31.08 154.82 78.38 98.16 298 68 49 55 134.08
137 65
100 90.9
67.76
114.14
162.22
171.92
96.51
97.20
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan pemerintah daerah berdasarkan kriteria hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Sejak tahun 2011 hingga tahun 2014, Pemerintah Kota Padang Panjang terus melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan unit-unit pelayanan publik. Tahun 2014, dari 6 unit pelayanan yang disurvey, semuanya bernilai BAIK sehingga capaian tahun 2014 menjadi 100% dengan predikat memuaskan. Adapun unit pelayanan yang disurvey untuk tahun 2014 adalah UPTD Puskesmas Gunung, UPTD
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxviii
Puskesmas Kebun Sikolos, UPTD Puskesmas Bukit Surungan, UPTD Puskesmas Koto Katik, UPTD Layanan Pengadaan dan UPTD Pengelolaan Dana Bergulir. Dibanding tahun 2013, hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat juga bernilai BAIK dengan unit pelayanan yang dinilai yaitu KPPT, RSUD dan UPTD SMK 2. Secara Nasional, Pemerintah tidak menetapkan target nilai Indeks IKM, namun Pemerintah berharap melalui pengukuran IKM ini dapat mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja penyelenggara pelayanan, mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, serta mendorong penyelenggara pelayanan menjadi lebih inovatif dalam menyelenggarakan pelayanan publik. 3.
Meningkatnya kriteria penilaian evaluasi LAKIP Kota Hasil evaluasi LAKIP Kota Padang Panjang tahun 2014 terhadap LAKIP Kota Padang panjang Tahun 2013 memperoleh kriteria CC dengan skor 50,17 dari target C (skor 50) sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100,34% dengan predikat memuaskan. Komponen penilaian evaluasi LAKIP meliputi Aspek Perencanaan, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan capaian kinerja.Nilai hasil akhir dari penjumlahan komponen-komponen yang digunakan untuk menentukan tingkat akuntabilitas Instansi Pemerintah terhadap kinerjanya. Dengan kategori sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxix
4. Meningkatnya kriteria penilaian LPPD Kota Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) merupakan amanat UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014. Kepala Daerah memiliki kewajiban untuk memberikan LPPD kepada Pemerintah. LPPD digunakan sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah yang hasilnya digunakan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kepala Daerah wajib menyampaikan LPPD kepada Pemerintah paling lama 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir. Penilaian LPPD Kota Padang Panjang tahun 2014 terhadap LPPD Tahun 2013 dengan skor1,9 termasuk kategori sedang sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 69,85% dengan predikat cukup. Skor ini berada dibawah target yang telah ditetapkan yaitu 2,72 dengan kategori tinggi. Pada Tahun 2013 indikator ini belum menjadi indikator kinerja sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan capaian kinerjanya. 5.
Dipertahankannya opini WTP atas laporan keuangan pemerintah daerah Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)/Unqualified Opinionmempunyai arti bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa, menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Opini BPK terhadap Laporan keuangan pemerintah Kota Padang Panjang tahun 2013 yang dilakukan pada tahun 2014 adalah Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Pada Tahun sebelumnya opini ini juga sudah berhasil dipertahankan. Hal ini menunjukan bahwa Kota Padang Panjang berhasil mempertahankan opini WTP atas laporan keuangan pemerintah daerah Kota Padang Panjang untuk beberapa tahun terakhir.
6.
Meningkatnya Persentase SKPD yang mendapatkan nilai SANGAT BAIK dalam evaluasi kinerja Evaluasi Kinerja adalah kegiatan dalam penilaian kinerja
SKPD dillingkungan
Pemerintah Kota Padang Panjang oleh Tim Evaluasi Kinerja SKPD. Pemerintah Kota Padang Panjang telah melaksanakan Evaluasi Kinerja
sejak tahun 2009.
Pelaksanaannya dilaksanakan secara berkala, konsisten dan berkesinambungan serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxx
dilakukan setiap bulan dan semester dengan menggunakan indikator dan metodologi yang bersifat transparan dan akuntabel. Kegiatan Evaluasi Kinerja memiliki tujuh indikator penilaian yakni Evaluasi Pencapaian Pendapatan, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan, Evaluasi Pertanggungjawaban Belanja SKPD, Evaluasi Pengelolaan Administrasi Aset, Evaluasi Penegakan Disiplin, Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, dan Evaluasi Hasil Pemungutan Zakat. Nilai masing masing indikator penilaian akan diakumulasikan menjadi total nilai SKPD dengan klasifikasi penilaian sebagai berikut: No
Total Nilai
Klasifikasi
1
0-50
Sangat Kurang (SK)
2
50,1-62,6
Kurang (K)
3
62,7-75,2
Sedang (S)
4
75,3-87,8
Baik (B)
5
87,9-100
Sangat Baik (SB)
Persentase SKPD yang mendapatkan nilai sangat baik dalam evaluasi kinerja di Kota Padang Panjang tahun 2014 mencapai 74,38% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 99,17% dengan predikat sangat baik. Capaian ini mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 101,24%. 7.
Penerapan Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Dalam upaya pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012 – 2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012 – 2014 (Stranas PPK), dan sebagai implementasinya dilakukan penyusunan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) setiap tahun melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2013. Penerapan Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Kota Padang Panjang tahun 2014 mencapai 87,5% dari target 76% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 115,13% dengan predikat memuaskan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxxi
Adapun gambaran tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMDTahun 2013 - 2018 sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxxii
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Satuan
Realisasi Tahun2014
Target Tahun 2018
%
95,85
100
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan pemerintah daerah berdasarkan kriteria hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat
klasifikasi
BAIK
BAIK
Meningkatnya kriteria penilaian evaluasi LAKIP Kota
klasifikasi
CC
B
Meningkatnya kriteria penilaian LPPD Kota
klasifikasi
Sedang (1,9)
Sangat Tinggi
Dipertahankannya opini WTP atas laporan keuangan pemerintah daerah
klasifikasi
WTP
WTP
Meningkatnya Persentase SKPD yang mendapatkan nilai sangat baik dalam evaluasi kinerja
%
74,38
95
Penerapan Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
%
87,5
115,13
Indikator Kinerja
Meningkatnya pencapaian SPM di Kota Padang Panjang
Untuk
mendukung
pencapaian
sasaran
MeningkatnyaTata
Laksana
(3,01)
Pengelolaan
Pemerintahan Daerah yang Efektif dan Efisien dilaksanakan melalui 14 Program dan 65 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 9.292.347.750,- dengan realisasi Rp. 6.561.088.054,- . Adapun 15 program tersebut sebagai berikut: 1. Program Penataan Kelembagaan dan Penataan Ketatalaksanaan 2. Program Penataan Administrasi Kependudukan 3. Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Program Koordinasi dan Pemberdayaan Kelembagaan/Pelayanan Sistem Informasi Terpadu 5. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxxiii
7. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 8. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 9. Program Penataan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 10. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 11. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi 12. Program Kerjasama informasi dengan Massa Media 13. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 14. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA Analisa Keberhasilan Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Tata Laksana Pengelolaan Pemerintahan Daerah yang Efektif dan Efisien dengan 7 (tujuh) indikator kinerja sasaran,secara umum dapat dicapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 104,17% dengan predikat Memuaskan. Keberhasilan ini didukung oleh banyak faktor, diantaranya : 1. Beberapa SKPD telah melaksanakan kegiatannya sesuai dengan indikator yang ada dalam SPM sehingga target yang ditetapkan Nasional dapat dicapai. 2.
Dilaksanakannya monitoring Pelayanan Publik terhadap SKPD atau Unit Pelayanan yang disertai dengan pembinaan terhadap berbagai kekurangan.
3.
Nilai CC pada evaluasi LAKIP disebabkan adanya komitmen dari Pemerintah Daerah dan SKPD dalam menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kota Padang Panjang.
Dari 7 (tujuh) indikator tersebut terdapat 1 (satu) indikator yang belum mencapai target yaitu Meningkatnya kriteria penilaian LPPD Kota , hal ini disebabkan
karena kurangnya
penyampaian dokumen pendukung LPPD pada tahun 2013. Menindaklanjuti hal tersebut, dalam penyusunan dan penyampaian LPPD tahun 2014 harus didukung oleh dokumen yang memadai.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxxiv
SASARAN
2
MENINGKATKAN SUMBER DAYA APARATUR YANG PROFESIONAL DAN BERKUALITAS
Salah satu fungsi utama dari aparatur pemerintah adalah menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk dapat memberikan pelayanan yang prima, diperlukan Sumber daya manusia (SDM) aparatur yang profesional dan berkualitas. Oleh sebab itu, SDM aparatur perlu ditingkatkan profesionalisme dan kualitasnya melalui pengembangan dan peningkatan kapasitas.
Peningkatan dan
pengembangan sumber daya manusia aparatur diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) merupakan salah satu cara/ strategi untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan, keahlian, mutu, kepemimpinan, ketrampilan, dan pengabdian aparatur yang terencana dan berkesinambungan guna menjadi aparatur yang professional. Untuk mewujudkan hal tersebut, telah ditetapkan sasaran kedua yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Padang Panjang yakniMeningkatkan Sumber Daya Aparatur yang Profesional dan Berkualitas. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran
Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Yang
Profesional dan Berkualitasdengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 71,43% dengan predikat Baik. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Yang Profesional Dan Berkualitas seperti terlihat pada tabel berikut : Capaian Kinerja Sasaran Dua No Indikator Kinerja 1 Meningkatnya jumlah diklat yang dilaksanakan bagi aparatur dalam 1 tahun
Satuan Diklat
Target 14
Realisasi 10
Capaian (%) 71,43
Dari Indikator yang telah ditetapkan yaitu Meningkatnya jumlah diklat yang dilaksanakan bagi aparatur dalam 1 tahun, telah tercapai dengan predikat baik, dimana dari 14 (empat belas) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxxv
target diklat pada tahun 2014 telah terlaksana sebanyak 10 (sepuluh) diklat sehingga capaiannya adalah 71,43%. Diklat tersebut antara lain : diklat Pelayanan Prima Bagi Tenaga Medis sebanyak tiga angkatan, diklat teknis Pelaksanaan Kegiatan oleh PPTK, Diklat ESQ dan Diklat Enterpreneurship dua angkatan. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 jumlah diklat yang dilaksanakan sama banyaknya dengan tahun 2014. Adapun gambaran tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 disajikan pada tabel berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Meningkatnya jumlah diklat yang dilaksanakan bagi aparatur dalam 1 tahun
Diklat
Realisasi Tahun 2014 10
Target Tahun 2018 40
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Padang Panjang sangat menyadari betapa pentingnya meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur melalui pelaksanaan Diklat. Sehingga setiap tahunnya diharapkan adanya peningkatan jumlah diklat yang dapat dilaksanakan. Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Yang Profesional Dan Berkualitas dilaksanakan melalui 4 Program dan 9 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD tahun 2014 sebesar Rp. 2.275.345.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.416.310.450,- . Adapun Program tersebut adalah : 1. Program Pendidikan kedinasan 2. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 3. Program Pembinaan dan pengembangan aparatur 4. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur
Pengawasan Analisa kegagalan Rendahnya capaian kinerja sasaran ini disebabkan beberapa faktor, antara lain : 1. Terbatasnya anggaran untuk menyelenggarakan diklat 2. Terbatasnya lembaga-lembaga diklat yang dibutuhkan oleh SDM aparatur Kota Padang Panjang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxxvi
Adapun strategi pemecahan masalah tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas perencanan diklat sesuai kebutuhan serta meingkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga-lembaga penyelenggara diklat aparatur. MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK HUKUM DAERAH YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT DAN PERATURAN YANG BERLAKU
SASARAN
3
Peraturan perundang-undangan yang baik pada dasarnya memenuhi rasa keadilan atau sesuai dengan kenyataan atau kesadaran hukum masyarakat, dan memiliki legitimasi sertamengacu pada hierarki peraturan perundang-undangan. Pembentukan peraturan perundang-undangan bukanlah sekedar masalah legal draftingbelaka, akan tetapi juga menyangkut persoalan yang mendasar, yaitu bagaimana hukum yang akan diciptakan itu merupakan hukum yang baik sesuai kebutuhan masyarakat.Salah satu upaya dalam meningkatkan
kualitas
peraturan
perundang-undangan
yang
responsif
terhadap
perkembangan masyarakat perlu didukung dengan penelitian dan pengkajian yang komprehensif. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatkan kualitas produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatdengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 125% dengan predikat Memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaranMeningkatkan kualitas produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat disajikan pada tabel berikut : Capaian Kinerja Sasaran Tiga No Indikator Kinerja 1 Terselenggaranya penetapan
Satuan Perda
Target 8
Realisasi 10
Capaian (%) 125
perda setiap tahun sesuai kebutuhan
Dari Indikator yang telah ditetapkan yaitu Terselenggaranya penetapan perda setiap tahun sesuai kebutuhan, telah tercapai dengan predikat memuaskan dimana dari 8 (delapan) target Perda dalam satu tahun telah terlaksana sebanyak 10 (sepuluh) Perda sehingga capaiannya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxxvii
adalah 125%. Pada tahun 2013 telah terlaksana penyusunan 8 Perda jaddi jumlah Perda tahun ini lebih banyak dibanding tahun 2013. Adapun tingkat capaian indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 terhadap target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 disajikan pada tabel berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Terselenggaranya penetapan perda
Realisasi Tahun 2014 10 Perda
Target Tahun 2018 40 Perda
setiap tahun sesuai kebutuhan Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Padang Panjang sangat menyadari betapa pentingnya penetapan perda setiap tahun sesuai kebutuhan. Sehingga setiap tahunnya telah ditargetkan penetapan Perda sebanyak 8 (delapan) Perda dan direncanakan hingga tahun 2018 telah ditetapkan sebanyak 40 Perda . Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatkan kualitas produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dilaksanakan melalui 3 Program dan 12 kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD tahun 2014 sebesar Rp. 8.637.035.000,dengan realisasi sebesar: Rp. 5.228.347.314,- . Adapun program tersebut adalah : 1. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 2. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 3. Program Perencanaan Tata Ruang Adapun faktor-faktor pendukung keberhasilan pencapaian sasaran ini adalah : 1. Perencanaan penyusunan perda yang baik dan sesuai kebutuhan 2. Komitmen terhadap jadwal pembahasan yang telah disusun dengan DPRD 3. Adanya penjaringan aspirasi masyarakat dalam penyusunan Perda
SASARAN
4
MENINGKATNYA KUALITAS DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunanuntuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxxviii
jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Salah satu
bukti
terlaksananya SPPN adalah terdapatnya dokumen perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang berkualitas dan tepat waktu. Diantara dokumen tersebut untuk tingkat daerah adalah : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)dan Rencana Kerja Perangkat Daerah(RKPD). Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Dokumen Perencanaan Dan Pengendalian Pembangunan Daerah dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 75% dengan predikat baik. Adapun gambaran hasil pengukuran capaian kinerja sasaranMeningkatnya Kualitas Dokumen Perencanaan Dan Pengendalian Pembangunan Daerah disajikan pada tabel berikut Capaian Kinerja Sasaran Empat No
Indikator Kinerja
1
Tersedianya dokumen perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah tepat waktu dan sesuai peraturan yang berlaku
Satuan
Dari Indikator yang telah ditetapkan
%
Target 40
Realisasi
Capaian (%)
30
75
yaitu Tersedianya dokumen perencanaan dan
pengendalian pembangunan daerah tepat waktu dan sesuai peraturan yang berlaku, telah tercapai dengan predikat baik (75%). Tidak tercapainya kinerja sasaran ini sesuai target disebabkan adanya keterlambatan dalam Penetapan Perda RPJMDKota Padang Panjang Tahun 2013-2018 dan RKPD Tahun 2015. Adapun gambaran tingkat capaian indikator kinerja sasaran per tahun terhadap target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 disajikan pada tabel berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
Tersedianya dokumen perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah tepat waktu dan sesuai peraturan yang berlaku
30%
80%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xxxix
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Padang Panjang sangat menyadari betapa pentingnya dokumen perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah tepat waktu dan sesuai peraturan yang berlaku. Sehingga setiap tahunnya diharapkan ada peningkatan kualitasdokumen perencanaan yang tersedia dan tepat waktu sesuai peraturan yang berlaku. Hingga tahun 2018, ditargetkan dokumen perencanaan berkualitas dan tepat waktu dengan target 80%. Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya Kualitas Dokumen Perencanaan Dan Pengendalian Pembangunan Daerah dilaksanakan melalui 3 Program dan 21 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD tahun 2014 sebesar Rp. 1.233.105.000,dengan realisasi sebesar: Rp. 1.018.514.975,Adapun Program tersebut adalah : 1. Program Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah 2. Program Pengembangan Data dan Informasi 3. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Adapun hambatan yang ditemui dalam pencapaian sasaran ini adalah : Proses penyusunan dan pembahasan RPJMD bersamaan dengan masa pemilihan umum legisatif (PILEG). Sehingga waktu pembahasannya mengalami penyesuaian dengan jadwal Pileg. Adapun solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersenbut adalah adanya upaya agar
pembahasan RPJMD sesuai jadwal yang telah ditentukan, namun tidak bisa
dilaksanakan sehingga pembahasan dilakukan setelah PILEG selesai.
SASARAN
5
MENGEMBANGKAN SISTEM REKRUTMEN, PROMOSI DAN MUTASI YANG TRANSPARAN DAN KOMPETITIF SESUAI DENGAN KEBUTUHAN ORGANISASI
Untuk mewujudkan Visi Kota Padang Panjang : Padang Panjang Amanah, Aman dan Sejahtera perlu didukung oleh sistem rekrutmen, promosi dan mutasi yang transparan dan kompetitif sesuai dengan kebutuhan organisasi. Jika tidak demikian maka akan muncul persoalan-persoalan seperti : ketidaksesuaian antara kompetensi aparatur dengan jabatanyang diemban (mismatch). Jika hal ini terjadi akan menyebabkan rendahnya kinerja dan produktifitas PNS. Untuk itu, Pemerintah Kota Padang Panjang telah menetapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
xl
sasaran kelima yaitu
Mengembangkan Sistem Rekrutmen, Promosi Dan Mutasi yang
Transparan dan Kompetitif sesuai dengan kebutuhan Organisasi. Hasil evaluasi capaian kinerja terhadap sasaran Mengembangkan Sistem Rekrutmen, Promosi Dan Mutasi Yang Transparan Dan Kompetitif Sesuai Dengan Kebutuhan Organisasi, dengan dua indikator kinerja2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran rata-rata sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaranMengembangkan Sistem Rekrutmen, Promosi dan Mutasi yang Transparan dan Kompetitif sesuai dengan Kebutuhan Organisasi disajikan pada tabel berikut : Capaian Kinerja Sasaran Lima No 1
Indikator Kinerja Meningkatnya
persentase
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
38
38
100
%
52
52
100
penerapan sistem promosi dan mutasi aparatur yang berbasis kompetensi
(the
right men on the right job) 2
Tersedianya
administrasi
kepegawaian yang berbasis teknologi
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : 1.
Meningkatnya persentase penerapan sistem promosi dan mutasi aparatur yang berbasis kompetensi (the right men on the right job). Indikator ini pada tahun 2014 mencapai 38% dari target 38% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Pada Tahun 2014 ini Pemerintah Kota Padang Panjang telah melakukan Uji kompetensi jabatan bagi pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang. Hal ini bertujuan agar terjadinya peningkatan kinerja pejabat struktural sesuai dengan Tugas Pokok, Fungsi serta kewenangannya.
2.
Tersedianya administrasi kepegawaian yang berbasis teknologi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xli
Indikator ini pada tahun 2014 mencapai 52% dari target 52% sehingga capaian kinerjanya adalah 100% dengan predikat memuaskan. Dalam rangka penyediaan administrasi kepegawaian yang berbasis teknologi,
Pemerintah Kota Padang
Panjang melalui Badan Kepegawaian Daerah telah menerapkan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian secara On-line (SAPK). Tujuan dari sistem tersebut adalah mewujudkan data kepegawaian yang mutakhir disetiap instansi pusat maupun daerah yang terintegrasi secara nasional dalam sistem aplikasi pelayanan kepegawaian sehingga akan meningkatkan pelayanan di bidang kepegawaian secara transparan dan objektif. SAPK yang telah digunakan di Kota Padang Panjang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Sistem yang terkoneksi secara on-line antara BKN Pusat, Kantor Regional BKN dan instansi dengan menggunakan jaringan komunikasi data.
Menggunakan satu basis data PNS yang digunakan secara bersama.
Menggunakan struktur data dan tabel referensi yang sama sesuai standar baku yang disusun oleh BKN pusat.
Sistem yang dibangun dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan instansi pengguna.
Adapun gambaran tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 seperti terlihat pada tabel berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
Meningkatnya persentase penerapan
38%
70%
52% (SAPK)
80%
sistem promosi dan mutasi aparatur yang berbasis kompetensi (the right men on the right job) Tersedianya
administrasi
kepegawaian yang berbasis teknologi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xlii
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada akhir tahun RPJMD (2018), sistem promosi dan mutasi aparatur yang berbasis kompetensi (the right men on the right job) direncanakan tercapai 70% dan administrasi kepegawaian yang berbasis teknologi tercapai 80%. Dengan kondisi demikian diharapkan bisa meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian dan meningkatkan efisiensi serta kinerja pegawai. Untuk mendukung pencapaian sasaran Mengembangkan Sistem Rekrutmen, Promosi dan Mutasi Yang Transparan dan Kompetitif sesuai dengan Kebutuhan Organisasi dilaksanakan melalui 1 Program dan 8 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD tahun 2014 sebesar Rp. 1.446.182.500,- dengan realisasi sebesar: Rp. 736.102.075,- Program tersebut adalah pembinaan dan pengembangan aparatur. Analisa Keberhasilan Adapun faktor-faktor pendukung keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1. Adanya komitmen dari pimpinan untuk mewujudkan sistem promosi dan mutasi aparatur yang berbasis kompetensi 2. Tersedianya anggaran untuk melakukan uji kompetensi bagi pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang
SASARAN
6
MENINGKATNYA PEMAHAMAN APARATUR TERHADAP TUPOKSI
Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) secara umum merupakan hal-hal yang harus bahkan wajib dikerjakan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam suatu instansi secara rutin untuk menyelesaikan program kerja yang telah disusun berdasarkan visi dan misi serta tujuan organisasi. Di Pemerintah Kota Padang Panjang, TUPOKSI setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Pejabat Struktural ditetapkan melalui Peraturan Walikota. Tupoksi yang telah ditetapkan tersebut sangat berpengaruh terhadap efektivitas pegawai. Efektivitas pegawai dapat dilihat melalui pelaksanaan tugas-tugasnya secara benar dan konsisten sesuai dengan TUPOKSI dan kewenangan yang melekat pada jabatannya. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Pemahaman Aparatur Terhadap Tupoksi dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 162,07dengan predikat memuaskan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xliii
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaranMeningkatnya Kualitas Dokumen Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah seperti terlihat pada tabel berikut: Capaian Kinerja Sasaran Enam No 1
Indikator Kinerja Meningkatnya
persentase
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
58
94,27
162,07
pelaksanaan tupoksi sesuai dengan aturan yang berlaku Dari Indikator yang telah ditetapkan yaitu Meningkatnya persentase pelaksanaan tupoksi sesuai dengan aturan yang berlaku,pada tahun 2014 ditargetkan 58% dengan realisasi 94,27% atau 162% dengan predikat memuaskan. Dari 384 jabatan struktural yang tersebar di seluruh SKPD, terdapat 22 jabatan yang belum dapat melaksanakan tugas sesuai tupoksi secara penuh. Angka ini diperoleh dari laporan SKPD terkait evaluasi Tupoksi di lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang. Hal ini menunjukan bahwa pada tahun 2014 ini realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. Pencapaian ini menggambarkan meningkatnya penguasaan dan kesadaran terhadap TUPOKSI masing-masing sehingga bisa dilaksanakan dengan baik. Adapun gambaran perbandimgam capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 seperti terlihat pada tabel berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Meningkatnya
persentase
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
67%
90%
pelaksanaan tupoksi sesuai dengan aturan yang berlaku Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada Tahun 2018 yang merupakan tahun kelima dari pelaksanaan RPJMD Kota Padang Panjang Tahun 2013-2018, diharapkan 90% dari PNS telah melaksanakan TUPOKSI sesuai aturan yang berlaku. Adapun realisasi tahun 2014 merupakan langkah maju yang cukup signifikan dalam pencapaian akhir indikator kinerja ini. Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya persentase pelaksanaan tupoksi sesuai dengan aturan yang berlaku dilaksanakan melalui 4 Program dan 8 Kegiatan dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xliv
anggaran yang disediakan dalam APBD tahun 2014 sebesar Rp. 596.625.500,- dengan realisasi sebesar: Rp. 461.411.700,- Adapun Program tersebut adalah : 1. Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 3. Program Pencegahan Dini dan Penangulangan Bencana Alam SeKota Padang Panjang 4. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Adapun faktor pendukung keberhasilan pencapaian sasaran ini adalah : 1. Adanya keharusan bagi setiap Pejabat/PNS baru untuk mengetahui dan memahami TUPOKSI masing-masing. 2. Adanya kemauan Pejabat/PNS untuk melaksanakan TUPOKSI masing-masing
SASARAN
7
MENINGKATKAN ANGKA MELEK HURUF PADA USIA 7 TAHUN KEATAS
Kemampuan membaca dan menulis merupakan hal penting untuk memberantas kemiskinan. Selain itu juga untuk perluasan kesempatan kerja, peningkatan kesetaraan pria dan wanita, peningkatan kesehatan keluarga, dan perlindungan lingkungan hidup.Tak mengherankan jika kemampuan itu termasuk dalam indikator pendidikan pada indeks pembangunan manusia (Human Development Index) dari United Nations Development Programme (UNDP). Indeks buta aksara disinyalir akan menjadi salah satu penghambat suksesnya wajib belajar 12 tahun di kota Padang Panjang. Mengingat pentingnya penuntasan buta aksara, maka Pemerintah kota Padang Panjang menetapkanya sabagai salah satu sasaran dalam RPJMD Kota Padang Panjang 2013-2018. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf Pada Usia 7 Tahun Ke Atas dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 100,01% dengan predikat Memuaskan sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xlv
Capaian Kinerja Sasaran Tujuh No 1
Indikator Kinerja Angka melek huruf
Tahun 2014
Satuan
Target
%
99,35
Realisasi 99,36*
% Capaian 100,01
Ket. *angka proyeksi Angka Melek Huruf Kota Padang Panjang yang dikeluarkan secara resmi oleh BPS 5 tahun terakhir terus mengalami peningkatan, yaitu secara berturut-turut tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 sebesar 99,29%, 99,30%, 99,31%, 99,32% dan 99,35%. Angka resmi untuk tahun 2014 belum dikeluarkan oleh BPS. Meskipun demikian melihat kecenderungan 5 tahun terakhir maka angka melek huruf di Kota Padang Panjang pada tahun 2014 diproyeksikan mencapai 99,36%, sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100,01%. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar 99,35%. Angka melek huruf di Kota Padang Panjang lebih tinggi dibandingkan angka melek huruf di Propinsi Sumatera Barat yang diproyeksi sebesar 97,52%. Adapun gambaran perbandimgam capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 seperti terlihat pada tabel berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Angka melek huruf
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
%
99,36
99,50
Untuk mendukung pencapaian sasaran meningkatnya angka melek huruf pada usia 7 tahun ke atas, dilaksanakan melalui 3 Program dan 8 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 239.915.000,- dengan realisasi Rp. 204.700.045,Adapun program tersebut adalah sebagai berikut : 1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun 2. Program Pendidikan Non Formal 3. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xlvi
Adapun Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1. Komitmen Kepala Daerah dan DPRD untuk membangun pendidikan yang berkualitas di Kota Padang Panjang. 2. Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam memajukan pendidikan di Kota Padang Panjang. 3. Dukungan masyarakat Kota Padang Panjang untuk ikut mensukseskan program pendidikan di Kota Padang Panjang. SASARAN
8
MENUNTASKAN PROGRAM WAJAR 12 TAHUN
Pembangunan sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesuksesan dan kesimbungan pembangunan Nasional. Kemajuan suatu daerah dapat dinilai dari bagaimana penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan terhadap rakyatnya Daerah yang lebih maju, tingkat pendidikannya relatif lebih baik dibanding daerah yang masih berkembang. Wajib belajar (Wajar) Pendidikan dasar (dikdas) 9 (sembilan) tahun secara Nasional sudah bergulir beberapa puluh tahun yang lalu. Pada tahun 2008 pemerintah Kota Padang Panjang mencanangkan peningkatan status dari wajar 9 (sembilan) tahun menjadi wajar 12 (dua belas) tahun. Program wajar 12 tahun memberikan isyarat pada seluruh lapisan masyarakat Kota Padang panjang.Secara umum warga Padang Panjang diwajibkan menyelesaikan pendidikan minimal berijazah kualifikasi SMA sederajat. Program tersebut adalah merupakan program kolektif dan program bersama yang harus didukung oleh seluruh kemampuan komponen lapisan masyarakat. Sedangkan Pemerintah Daerah bertugas melayani berbagai kebutuhan untuk mencapai target tersebut. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menuntaskan Program Wajib Belajar 12 Tahun dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 110,93% dengan predikat Memuaskan sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xlvii
Capaian Kinerja Sasaran Delapan
No
7
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2014 Target
Realisasi
% Capaian
1
APK SD/MI/SDLB/Paket A
%
118,01
120,87
102,42
2
APM SD/MI/SDLB/Paket A
%
107,70
110,41
102,52
3
APK SMP/MTsN/SMP LB/Paket B
%
131,18
137,97
105,18
4
APK SMA/SMK/MA/SMA LB /Paket C
%
235,78
247,73
105,07
5
APM SMA/SMK/MA/SMA LB /Paket C
%
160,57
178,26
111,01
6
Menurunnya angka putus sekolah : a. SD
%
0,33
0,00
200
b. SLTP
%
0,22
0,10
154,55
c. SLTA
%
0,84
0,87
96,43
Jumlah
1
1
100,00
Tersedianya Perwako Pendidikan tentang : 1)Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB); 2)Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 3)Pembiayaan Pendidikan; 4)Redistribusi dan Pemerataan Guru di Kota Padang Panjang; dan 5)Penyelenggaraan PAUD
Pencapaian indikator kinerja sasaran, dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
APK SD/MI/SDLB/Paket A di Kota Padang Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan 118,01 dapat dicapai 120,87% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 102,42% dengan predikat memuaskan. Realisasi tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 117,51%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xlviii
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Barat
maka APK
SD/MI/SDLB/Paket A di Kota Padang Panjang tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan APK SD/MI/SDLB/Paket A Propinsi Sumatera Barat yang hanya sebesar 109,92%. 2.
APM SD/MI/SDLB/Paket A di Kota Padang Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan 107,70 dapat dicapai 110,41% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 102,52% dengan predikat memuaskan. Realisasi tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 107,12%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Barat maka APM SD/MI/SDLB/Paket A di Kota Padang Panjang sebesar 110,41% lebih tinggi dibandingkan APM SD/MI/SDLB/Paket A Propinsi Sumatera Barat dan Nasional yang hanya sebesar 97,10% dan 95,57%.
3.
APK SMP/MTsN/SMPLB/Paket B di Kota Padang Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan 131,18 dapat dicapai 137,97% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 105,18% dengan predikat memuaskan . Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 130,72%. APK SMP/MTsN/SMPLB/Paket B di Kota Padang Panjang sebesar 137,97% lebih tinggi dibandingkan APK SMP/MTsN/SMPLB/Paket B di Propinsi Sumatera Barat yang hanya sebesar 85,46%.
4.
APK SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C di Kota Padang Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan 235,78 dapat dicapai 247,73% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 105,07% dengan predikat memuaskan. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 235,22%. APK SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C di Kota Padang Panjang sebesar 247,73% lebih tinggi dibandingkan APK SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C Propinsi Sumatera Barat yang hanya sebesar 71,00%.
5.
APM SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C di Kota Padang Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan 160,58 dapat dicapai 178,26% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 111,01% dengan predikat memuaskan. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 160,22%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xlix
APM SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C di Kota Padang Panjang lebih tinggi dibandingkan APM SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C Propinsi Sumatera Barat dan Nasional yang hanya sebesar 61,00% dan54,25%. 6.
Menurunnya Angka putus sekolah Tingkat SD di Kota Padang Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan 0,33% dapat terealisasi hingga 0,00% atau mengalami penurunan sebesar 0,39% padahal hanya ditargetkan turun sebesar 0,06% (keadaan 2013 APS SD sebesar 0,39) sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 200% dengan predikat memuaskan. Angka putus sekolah Tingkat SD pada tahun 2014 ini mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun 2013 . Angka putus sekolah Tingkat SLTP di Kota Padang Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan 0,22 dapat dicapai
0,10% atau mengalami penurunan sebesar 0,15%
padahal hanya ditargetkan turun sebesar 0,03% (keadaan 2013 APS SLTP sebesar 0,25) sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 154,55% dengan predikat memuaskan. Angka putus sekolah Tingkat SD pada tahun 2014 ini mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun 2014. Angka putus sekolah Tingkat SLTA di Kota Padang Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan 0,84% dapat dicapai 0,87% atau mengalami penurunan sebesar 0,08% padahal ditargetkan turun sebesar 0,11% (keadaan 2013 APS SLTA sebesar 0,95) sehingga capaian kinerjanya sebesar 96,43%. Meskipun demikian angka ini sudah menurun dibandingkan tahun 2013 dimana APS SLTAsebesar 0,95%. 7.
Tersedianya Perwako Pendidikan di Kota Padang Panjang tentang : 1)Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB); 2)Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 3)Pembiayaan Pendidikan; 4)Redistribusi dan Pemerataan Guru di Kota Padang Panjang; dan 5)Penyelenggaraan PAUD, di tahun 2014 terealisasi 1 (satu) Perwako tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sehingga capaian kinerjanya adalah 100% dengan predikat memuaskan. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 0,00%.
Adapun gambaran perbandingan Capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
l
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
APK SD/MI/SDLB/Paket A
%
120,87
120,00
APM SD/MI/SDLB/Paket A
%
110,41
110,00
APK SMP/MTsN/SMP LB/Paket B
%
137,97
133,00
APK SMA/SMK/MA/SMA LB/Paket C
%
247,73
238,00
APM SMA/SMK/MA/SMA LB /Paket C
%
178,26
162,00
Indikator Kinerja
Menurunnya Angka Putus Sekolah -
SD
%
0,00
0,10
-
SLTP
%
0,10
0,10
-
SLTA
%
0,87
0,40
1
5
Tersedianya Perwako Pendidikan tentang : 1)Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB); 2)Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Jumlah Kependidikan; 3)Pembiayaan Pendidikan; 4)Redistribusi dan Pemerataan Guru di Kota Padang Panjang; dan 5)Penyelenggaraan PAUD
Untuk mendukung pencapaian sasaran Menuntaskan Program Wajib Belajar 12 Tahun, dilaksanakan melalui 3 Program dan 13 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 5.365.360.400,- dengan realisasi Rp. 4.065.980.363,Adapun 3 (tiga ) Program tersebut adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 3. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Analisa keberhasilan Secara umum, sasaran ini telah tercapai sesuai target. Banyak sekali faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian sasaran, diantaranya adalah sebagai berikut : 1.
Komitmen Kepala Daerah dan DPRD untuk membangun pendidikan yang berkualitas di Kota Padang Panjang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
li
2.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam memajukan pendidikan di Kota Padang Panjang.
3.
Dukungan masyarakat Kota Padang Panjang untuk ikut mensukseskan program pendidikan di Kota Padang Panjang. SASARAN
MEMBANGUN KEKUATAN PENDIDIKAN DENGAN STANDAR NASIONAL
9
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan Standar Nasional Pendidikan adalah menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Sedangkan fungsi Standar Nasional Pendidikan adalah sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi. Daerah akan kesulitan meningkatkan mutu pendidikan bila Satuan Pendidikan yang ada didaerah tersebut belum mencapai Standar Nasional Pendidikan. Usaha-usaha untuk memenuhi kriteria Standar Nasional Pendidikan terus di upayakan oleh Pemerintah Kota Padang Panjang Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Membangun Kekuatan Pendidikan dengan Standar Nasional dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 109,50% dengan predikat Memuaskan sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut: Capaian Kinerja Sasaran Sembilan Tahun 2014 No
Indikator Kinerja
1
Terpenuhinya standar proses, standar Isi, standar prasarana, standar penilaian, standar pengelolaan pada semua jenjang dan jenis pendidikan Terpenuhinya standar pendidik pada semua jenjang dan jenis pendidikan
2
Satuan
%
Target
Realisasi
% Capaian
66,00
78,00
118,18
80,40
87,43
108,74
%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
lii
3
4
Terpenuhinya standar tenaga kependidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan Terpenuhinya standar pembiayaan pada semua jenjang dan jenis pendidikan
%
54,00
60,00
111,11
%
68,00
68,00
100,00
Pencapaian indikator kinerja sasaran dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Terpenuhinya standar proses, standar isi, standar prasarana, standar penilaian, standar pengelolaanpada semua jenjang dan jenis pendidikan tahun 2014 mencapai 78,00% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 118,18% dengan predikat memuaskan. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 75,00%.
2.
Terpenuhinya standar pendidik pada semua jenjang dan jenis pendidikan tahun 2014 mencapai 87,43% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 108,74%. dengan predikat memuaskan Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 78,00%.
3.
Terpenuhinya standar tenaga kependidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan tahun 2014 mencapai 60,00% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 111,11% dengan predikat memuaskan. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 50,00%.
4.
Terpenuhinya standar pembiayaan pada semua jenjang dan jenis pendidikan tahun 2014 mencapai 68% sehingga capaian kinerjanya adalah 100% dengan predikat memuaskan. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 60%.
Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
Terpenuhinya standar proses, standar Isi, standar prasarana, standar penilaian, standar pengelolaan pada semua jenjang dan jenis pendidikan
%
78,00
90
Terpenuhinya standar pendidik pada semua
%
87,43
90
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 liii
jenjang dan jenis pendidikan Terpenuhinya standar tenaga kependidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan
%
65,00
70
Terpenuhinya standar pembiayaan pada semua jenjang dan jenis pendidikan
%
68,00
100
Untuk mendukung pencapaian sasaran membangun kekuatan pendidikan dengan Standar Nasional
dilaksanakan melalui 6 Program dan 46 Kegiatan dengan anggaran yang
disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 10.772.143.000,- dengan realisasi Rp.3.944.785.095,- Adapun 6 Program tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
2.
Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
3.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
4.
Program Pendidikan Menengah
5.
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6.
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Analisa keberhasilan Dari 4 (empat) indikator kinerja pada sasaran ini semuanya terlah tercapai melebihi target. Adapun Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian sasaran diantaranya : 1.
Terlaksananya kegiatan peningkatan sarana prasarana aparatur.
2.
Terlaksanya bintek implementasi peraturan perundang-undangan.
3.
Terselenggaranya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
4.
Terlaksananya kegiatan BOS Nasional
5.
Adanya jaminan pendidikan untuk siswa kurang mampu dalam bentuk BSM untuk semua jenjang pendidikan.
SASARAN
10
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 liv
Pengelolaan peningkatan mutu pendidikan di masa mendatang harus berbasis sekolah sebagai institusi paling depan dalam kegiatan pendidikan. Pada era globalisasi, institusi pendidikan formal mengemban tugas penting untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia berkualitas di masa depan. Di lingkungan pendidikan, guru profesional dan tenaga kependidikan memegang kunci utama bagi peningkatan mutu SDM masa depan itu. Guru merupakan tenaga profesional yang melakukan tugas pokok dan fungsi meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik. Pemerintah tidak pernah berhenti berupaya meningkatkan profesionalisme kesejahteraan guru dan
tenaga kependidkan
lainnya. Pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan profesional tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, namun usaha tersebeut belum serta merta mampu meningkatkan kualitas Pendidik dan tenaga kependidikan secara keseluruhan. Karena itulah Pemerintah Kota Padang Panjang menetapkan sasaran Meningkatkan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan dalam RPJMD Kota Padang Panjang Tahun 2013-2018. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatkan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 89,47%. dengan predikat sangat baik sebagaimana disajikan pada tabel berikut : Capaian Kinerja Sasaran Sepuluh No 1
Indikator Kinerja
Satuan
Terselenggaranya Pusat Pendidikan dan Pelatihan Guru Kelompok (Pusat Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
Tahun 2014 Target
Realisasi
% Capaian
19
17
89,47
Penyelenggaraan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Guru (Pusat Musyawarah Guru Mata Pelajaran) pada tahun 2014 terlaksana 17 kelompok dari 19 kelompok yang ditargetkan sehingga capaian kinerjanya sebesar 89,47%. Adapun gambaran perbandingan Capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
Realisasi
Target lv
Tahun 2014
Tahun 2018
17
20
Terselenggaranya Pusat Pendidikan dan
Pelatihan
Guru
(Pusat
Kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Untuk mendukung pencapaian sasaran Terselenggaranya Pusat Pendidikan dan Pelatihan Guru (Pusat Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dilaksanakan melalui 2 Program dan 4 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 178.424.000,- dengan realisasi Rp. 136.785.644,- Adapun 2 Program tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Program Pendidikan Anak Usia Dini
2.
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Hambatan/masalah : rendahnya capaian sasaran disebabkan karena penjadwalan yang belum maksimal sehingga waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk melaksanakan seluruh proses kegiatan. Strategi Pemecahan Masalah : meningkatkan kualitas penyusunan program dan kegiatan Pemantapan Kerja Guru di tahun 2015.
SASARAN
11
MEMBANGUN KECERDASAN ANAK USIA DINI
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Tidak bisa dipungkiri bahwa Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia. Begitu pentingnya pendidikan ini tidak mengherankan apabila banyak daerah menaruh perhatian yang sangat besar terhadap Penyelenggaraan Pendidikan anak usia dini ini. Pemerintah kota Padang Panjang menjadikan Pembangunan kecerdasan anak Usia Dini menjadi sasaran Prioritas dalam RPJMD 20013-2018 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lvi
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Membangun Kecerdasan Anak Usia Dini dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 132,59 % dengan predikat Memuaskan sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lvii
Capaian Kinerja Sasaran Kesebelas No
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2014 Target
Realisasi
% Capaian
1
APK PAUD Kota Padang Panjang
%
81,90
85,28
104,13
2
Persentase Tenaga Pendidik PAUD Formal (TK/TKLB) berpendidikan S1/D4
%
44,80
68,75
153,45
3
Persentase PAUD Non Formal yang memiliki tenaga pendidik minimal 1 orang berpendidikan S1/D4
%
34,00
58,75
172,79
4
Persentase lembaga PAUD Non Formal sesuai SPM
%
26,00
26,00
100,00
Pencapaian indikator kinerja sasaran, dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
APK PAUD Kota pada tahun 2014 ditargetkan 81,90 dapat terealisasi 85,28% sehingga capaian kinerjanya adalah 104,13% dengan predikat memuaskan. Realisasi tahun ini meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 yang hanya sebesar 78,63%.
2.
Persentase Tenaga Pendidik PAUD Formal (TK/TKLB) berpendidikan S1/D4 pada tahun 2014 ditargetkan 44,80 dapat terealisasi i sebesar 68,75 % sehingga capaian kinerjanya adalah 153,45% dengan predikat memuaskan.
3.
Persentase PAUD Non Formal yang memiliki tenaga pendidik minimal 1 orang berpendidikan S1/D4 pada tahun 2014 ditargetkan 34% dapat terealisasi sebesar 58,75% sehingga capaian kinerjanya adalah 172,79% dengan predikat memuaskan. Realisasi tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya sebesar 30,00%.
4.
Persentase lembaga PAUD Non Formal sesuai SPM pada tahun 2014 ditargetkan 26% dicapai sesuai target sehingga capaian kinerjanya adalah 100,00% dengan predikat memuaskan. Realisasi tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya sebesar 20,00%.
Adapun perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lviii
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018
APK PAUD Kota Padang Panjang
%
Realisasi Tahun 2014 85,28
Persentase Tenaga Pendidik PAUD Formal (TK/TKLB) berpendidikan S1/D4
%
40,82
80,00
Persentase PAUD Non Formal yang memiliki tenaga pendidik minimal 1 orang berpendidikan S1/D4
%
58,75
50,00
Persentase lembaga PAUD Non Formal sesuai SPM
%
26,00
50,00
Indikator Kinerja
Satuan
Target Tahun 2018 95,00
Untuk mendukung pencapaian sasaran Membangun kecerdasan anak usia dini dilaksanakan melalui 1 Program dan 3 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.592.691.125,- dengan realisasi Rp.467.682.608,-. Program tersebut adalah Program Pendidikan Anak Usia Dini. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1.
Komitmen Kepala Daerah dan DPRD untuk membangun pendidikan yang berkualitas di Kota Padang Panjang.
2.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam memajukan pendidikan di Kota Padang Panjang.
3.
Dukungan masyarakat Kota Padang Panjang untuk ikut mensukseskan program pendidikan di Kota Padang Panjang.
SASARAN
12
MEMBANGUN JIWA ENTERPRENEURSHIP ISLAM SISWA
Pendidikan memegang peranan penting dalam memajukan suatu masyarakat dan bangsa. Pendidikan yang baik dapat membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu berkompetisi dalam menghadapi tantangan era globalisasi. Secara historis sejak dahulu Padang Panjang sudah terkenal sebagai pusat pendidikan Islam. Untuk memenuhi tuntutan masyarakat mendapatkan pendidikan yang bermutu, pemerataan pendidikan bagi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lix
segenap lapisan masyarakat usia sekolah diupayakan dengan penyediaan sarana dan prasarana belajar serta tenaga pengajar yang bermutu. Titik berat pembangunan pendidikan Kota Padang Panjang diletakkan pada pembangunan sistem pendidikan yang memungkinkan terciptanya pendidikan yang bernuansa Islami, berkualitas dan berdaya saing, meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah serta merancang program pelayanan pendidikan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan seluruh stakeholder. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Membangun Jiwa Entrepreneurship Islam Siswa dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 400% dengan predikat memuaskan sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut : Capaian Kinerja Sasaran Dua belas
No
Indikator Kinerja
1
Jumlah Kerjasama dengan lembaga/dunia usaha/industri
Satuan
jumlah
Tahun 2014 Target
Realisasi
% Capaian
1
4
400
Pencapaian indikator kinerja sasaran Jumlah Kerjasama dengan lembaga/dunia usaha/industri pada tahun 2014 terealisasi sebanyak 4 kerjasama. sehingga capaian kinerjanya adalah 400%. Bentuk-bentuk kerjasama yang telah terjalin antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri pada tahun 2014 adalah berupa : a. Perjanjian kerjasama antara SMK Cendana dengan Mctronic Industries SDN. BHD Johor Malaysia tentang persetujuan menerima siswa SMK Cendana untuk bekerja di kilang/industrui Mctronic Industries SDN. BHD baik di Malaysia ataupun di Batam. b. Perjanjian kerjasama antara SEAMOLEC dengan SMKN 1 Padang Panjang tentang Mitra SEAMOLEC (program pendidikan jarah jauh berbasis TIK) c. Perjanjian kerjasama antara SMK Karya Padang Panjang dengan PT. Astra Honda Motor& PT. Menara Agung tentang Pengembangan Kurikulum Paket Keahlian Teknik Sepeda Motor Honda. d. Perjanjian kerjasama antara SMKN 1, SMKN 2, SMK Cendana dan SMK Karya, SMK Pemda dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri tentang praktek kerja Industri, diantaranya Hotel Pangeran, Hotel Grand Malindo, Rocky Hotel Padang, Basko Hotel, dll. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
lx
Adapun perbandingan Capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Jumlah
Kerjasama
dengan
lembaga/dunia usaha/industry
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
jumlah
4
5
Untuk mendukung pencapaian sasaran Membangun Jiwa Entrepreneurship Islam Siswa dilaksanakan melalui 3 Program dan 5 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 169.062.000,- dengan realisasi Rp.112.084.050,- Adapun 3 Program tersebut adalah : 1.
Program Pendidikan Non Formal
2.
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
3.
Program Pendidikan Menengah
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1.
Komitmen Kepala Daerah dan DPRD untuk membangun pendidikan yang berkualitas di Kota Padang Panjang.
2.
Dukungan
masyarakat
khususnya
lembaga/dunia
usaha/industri
untuk
ikut
mensukseskan program pendidikan di Kota Padang Panjang.
SASARAN
13
MENINGKATNYA PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
Masyarakat selaku pengguna jasa lembaga pendidikan memiliki kewajiban untuk mengembangkan serta menjaga keberlangsungan penyelenggaraan proses pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang didalamnya memuat bahwasanya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Peran serta /partisipasi masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxi
pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. selain itu masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil dan tentunya akan didapatkan hasil yang maksimal bila Pemerintah dapat mefasilitasi peran-peran tersebut diatas dari bebagai sisi. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Pendidikan dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 80,29% dengan predikat baik sebagaimana disajikan pada tabel berikut : Capaian Kinerja Sasaran Tigabelas Tahun 2014 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
1
Persentase komite sekolah yang memiliki anggaran dasar dan rumah tangga
%
36,00
25,00
69,44
2.
Meningkatnya ikatan alumni yang terbentuk
%
60
60
100
3.
Persentase lembaga pendidikan profesi yang memperoleh fasilitas dari pemerintah
%
28,00
20,00
71,43
4.
Persentase sekolah swasta yang diberikan bantuan dalam rangka konsep maju bersama (54 PAUD, 6 SD/MI swasta, 12 SLTP/MTs Swasta, 12 SLTA/MA Swasta)
%
11,90
11,90
100,00
Pencapaian indikator kinerja sasaran, dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Persentase komite sekolah yang memiliki anggaran dasar dan rumah tangga pada tahun 2014 mencapai sebesar 25,00% sehingga capaian kinerjanya adalah 69,44% dengan predikat cukup. Meskipun demikian realisasi ini tetap meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 yang hanya sebesar 20,00%.
2.
Meningkatnya ikatan alumni yang terbentuk pada tahun 2014 ditargetkan 60% dan dapat direalisasikan 60% sehingga capaian kinerjanya adalah 100% dengan predikat memuaskan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxii
3.
Persentase lembaga pendidikan profesi yang memperoleh fasilitas dari pemerintah pada tahun 2014 mencapai sebesar .20,00% sehingga capaian kinerjanya adalah 71,43% dengan predikat baik. Realisasi ini sama dengan realisasi tahun 2013 yang juga sebesar 20,00%.
4.
Persentase sekolah swasta yang diberikan bantuan dalam rangka konsep maju bersama (54 PAUD, 6 SD/MI swasta, 12 SLTP/MTs Swasta, 12 SLTA/MA Swasta) pada tahun 2014 mencapai sebesar 11,90% sehingga capaian kinerjanya adalah 100,00% dengan predikat memuaskan. Realisasi ini sama dengan realisasi
tahun 2013 yang juga
sebesar 11,90%. Adapun perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
Persentase komite sekolah yang memiliki anggaran dasar dan rumah tangga Meningkatnya ikatan alumni yang terbentuk Persentase lembaga pendidikan profesi yang memperoleh fasilitas dari pemerintah
%
25,00
100
%
60
100
%
20,00
60
Persentase sekolah swasta yang diberikan bantuan dalam rangka konsep maju % 11,90 100 bersama (54 PAUD, 6 SD/MI swasta, 12 SLTP/MTs Swasta, 12 SLTA/MA Swasta) Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Pendidikan dilaksanakan melalui 3 Program dan 5 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.1.070.516.000,- dengan realisasi Rp.947.856.010,- adapun 3 Program tersebut adalah : 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.
Program Pendidikan Anak Usia Dini
3.
Program Pendidikan Non Formal
Adapun Hambatan/masalah yang ditemui dalam pencapaian sasaran antara lain : 1.
Terkait dengan komite sekolah hambatan yang ditemui adalah ketatnya jadwal belajar mengajar di sekolah dan sulitnya pengurus
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxiii
komite sekolah untuk berkumpul dalam jangka waktu tertentu dan merumuskan AD ART sesuai dengan yang diharapkan. 2.
Terkait dengan lembaga profesihambatan yang ditemui adalah masih rendahnya partisipasi lembaga profesi yang ada di Kota Padang Panjang untuk menghadiri berbagai kegiatan yang diprakarsai oleh Pemerintah Daerah.
Strategi Pemecahan Masalah : 1.
Komite menyusun
AD
ART
dengan
menyediakan
sekolah tenaga
perlu teknis
didorong yang
untuk
membantu
merumuskannya. 2.
SKPD terkait perlu mengintensifkan sosialisasi program pendidikan non formal ini kepada lembaga profesidan melakukan metode “jemput bola” untuk merangkul lembaga profesi yang ada agar dapat ikut berpartisipasi dan dapat memperoleh berbagai fasilitas dari Pemerintah Daerah untuk pengembangan diri lebih lanjut. SASARAN
14
PENINGKATAN PHBS
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) merupakan salah satu cara dalam mewujudkan hal tersebut. Pada Tahun 2014, PHBS telah menjadi sasaran Kota Padang Panjang dalam penigkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Untuk mewujudkan sasaran Meningkatnya PHBS, pada tahun 2014 ini Pemerintah Kota Padang Panjang telah menetapkan 7 (tujuh) indikator kinerja. Hasil evaluasi capaian kinerja terhadap sasaran Meningkatnya PHBS, dengan 7 (tujuh) indikator kinerja, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran rata-rata133,2 % dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja terhadap sasaran Meningkatnya PHBS disajikan pada tabel berikut : Capaian Kinerja Sasaran Keempat belas Tahun 2014 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxiv
Realisasi
% Capaian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Meningkatnya persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat Meningkatnya persentase penduduk yang memiliki akses air bersih Meningkatnya persentase penduduk yang tidak merokok di rumah Meningkatnya tingkat kesembuhan penyakit menular TB Paru Meningkatnya persentase penjaringan kasus baru penyakit tidak menular (PTM) Meningkatnya Capaian Jumlah Tatanan Kota Sehat Meningkatnya sarana prasarana CTPS di seluruh tingkatan sekolah negeri se Kota Padang Panjang
%
69,25
77.90 %
112.49 %
%
92,00
97.20 %
105.65 %
%
58,68
43.00 %
73.28 %
%
58,68
68,00 %
115.88 %
%
20,00
22,00 %
110 %
tatanan
8
8
100 %
%
19,00 %
59,90 %
315.26 %
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : 1. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat tahun 2014 ditargetkan 69,25% dapat terealisasi 77,90% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 112,50 % dengan predikat memuaskan. Angka Angaka capaian ini menunjukkan bahwa Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat di Kota Padang Panjang lebih tinggi dibandingkan angka persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat di propinsi Sumatera Barat sebesar 75 %. 2. Persentase penduduk yang memiliki akses air bersih tahun 2014 ditargetkan 92% dengan realisasi 97,20% sehingga
capaian kinerjanya sebesar 105.65 % dengan predikat
memuaskan.kegiatan ini telah terlaksana dimana dananya tertampung pada kegiatan Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat, sehingga pada tahun 2014 Kota Padang Panjang meraih juara I Tingkat Propinsi Sumatera Barat tentang Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS). 3. Persentase penduduk yang tidak merokok di rumah tahun 2014 mengalami penurunan dari target yang ditetapkan yaitu dari 58.68 %
menjadi terealisasi sebesar 43.00
%.Sehingga capaian kinerja 73.28 % dengan predikat baik.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxv
4. Tingkat kesembuhan penyakit menular TB Paru tahun 2014 mencapai 68.00 %, dari target yang ditetapkan sebesar 58.68% sehinggacapaian kinerjanya mengalami peningkatan hingga 115,88 % dengan predikat memuaskan. 5. Penjaringan kasus baru penyakit tidak manular (PTM) pada tahun 2014 mengalami peningkatan. Dimana ditargetkan sebesar 20% terealisasi sebesar 22% sehingga capaian kinerjanya110 %, dengan predikat memuaskan. 6. Capaian jumlah tatanan kota Sehat pada tahun 2014 adalah 100% yang mana terlaksana sebanyak 8 tatanan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Delapan tatanan tersebut adalah : Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Umum, Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi, Kawasan Hutan Sehat, Kawasan Pariwisata Sehat, Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat, Ketahanan Pangan dan Gizi ,Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Kehidupan Sosial Yang Sehat 7. Peningkatan sarana dan prasarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di seluruh tingkatan sekolah negeri se-Kota Padang Panjang terealisasi sebesar 59.90% dari 19.00% target yang ditetapkan. Sehingga capaian kinerja untuk indikator ini mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 315.26% dengan predikat memuaskan. Adapun perbandingan tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 -2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018
Indikator Kinerja
Satuan
Meningkatnya persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
%
Meningkatnya persentase penduduk yang memiliki akses air bersih
%
Meningkatnya persentase penduduk yang tidak merokok di rumah
%
Meningkatnya tingkat kesembuhan penyakit menular TB Paru
%
Meningkatnya persentase penjaringan kasus baru penyakit tidak menular (PTM)
%
Meningkatnya capaian jumlah tatanan
Tatanan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxvi
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
77,90
75
97,20
95
43,00
65
68,00
85
22,00
40
8
8
kota sehat Untuk mendukung pencapaian sasaran Peningkatan PHBS dilaksanakan melalui 6 Program dan 15 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 1.481.781.334,- dengan realisasi Rp. 1.042.414.075,-. Adapun 6 program tersebut adalah sebagai berikut : 1. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 3. Program Pencegahan dan Penanggulanangan Penyakit Menular 4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 5. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 6. Program Upaya Kesehatan Sekolah Analisa keberhasilan/kegagalan Dari tujuh indikator yang telah ditetapkann pada sasaran ini, 6 diantaranya dapat dicapai sesuai target bahkan melebihi target. Setelah dianalisa,
ditemukan beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pencapaian tersebut, yaitu : 1. Adanya kebijakan Walikota tentang kawasan tertib rokok 2. Adanya pengawasan yang dilakukan secara berkala ke masing-masing sarana air bersih dan sebagian besar penduduk banyak menggunakan air PDAM. 3. Adanya air perpipaan yang bersumber dari mata air. 4. Adanya MCK plus-plus dimana bangunannya terdiri dari dua lantai lantai I untuk MCK dan Lantai II ruang pertemuan. 5. Tingginya komitmen anggota forum 6. Penderita TB patuh dan makan obat sesuai petunjuk dokter. 7. Masyarakat memahami faktor resiko PTM. 8. Motivasi perubahan prilaku masyarakat Hambatan/Masalah Sementara itu terdapat 1 (satu) indikator yang belum mencapai target. Setelah dianalisa, hal ini disebabkan antara lain : 1. Belum maksimalnya pelaksanaan Perda tentang Kawasan Tertib Rokok. 2. Masih kurangnya sarana tempat merokok. Strategi pemecahan masalah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxvii
Untuk mengatasi masalah yang muncul diperlukan pembinan dan Sosialisasi berkelanjutan tentang Perda Rokok dan bahaya merokok terhadap kesehatan.
SASARAN
15
MENINGKATKAN STATUS GIZI MASYARAKAT
Salah satu wujud keberhasilan bidang kesehatan adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Keberhasilan tersebut salah satunya dapat dillihat dari meningkatnya status gizi masyarakat. Pemerintah Kota Padang Panjang selalu berupaya dalam peningkatan status gizi masyarakat dengan melaksanakan perbaikan gizi masyarakat, serta melaksanakan pemantauan kesehatan masyarakat secara berkala. Dan hal ini telah menjadi salah satu sasaran dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Status Gizi Masyarakat dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 109,57% dengan predikat memuaskan sebagaimana disajikan pada tabel berikut : Capaian Kinerja Sasaran Lima belas No. 1.
Indikator Kinerja
Satuan
Menurunnya persentase
%
Target 5,64
Tahun 2014 Realisasi % Capaian 5,10 109,57
status gizi kurang
Dilihat dari tabel pengukuran indikator kinerja
diatas pada tahun 2014 ditargetkan
Persentase status gizi kurangsebesar 5,64%. Adapun realisasinya melebihi dari target yaitu sebesar 5,10% sehingga capaian kinerja 109,57%. Jika dibandingkan dengan target Propinsi Sumatera Barat sebesar 15%, ternyata capaian Kota Padang Panjang jauh lebih baik dari Propinsi Sumatera Barat, artinya masyarakat dengan status gizi kurang cukup rendah. Adapun perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxviii
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Menurunnya persentase status gizi kurang
%
Realisasi
Realisasi
Tahun 2014
Tahun 2018
5,10
5.0
Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya Status Gizi Masyarakat dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 75.327.500,- dengan realisasi Rp. 67.159.216,- .Adapun program tersebut adalah Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Setelah dianalisa, tingginya pencapaian sasaran didukung oleh beberapa faktor antara lain : 1. Adanya pemberian makanan tambahan kepada balita gizi kurang 2. Pemantauan secara berkala oleh petugas kesehatan dan kader ( kunjungan rumah ).
SASARAN
16
PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS SDM PELAYANAN DASAR
Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, tidak cukup hanya dengan program-program peningkatan sarana dan prasarana, akan tetapi juga harus ditunjang dengan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan harus memenuhi syarat dan memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan penempatannya.
Untuk mewujudkan hal tersebut disamping menempatkan Tenaga
Kesehatan yang sesuai dengan keahliannya juga harus ditunjang dengan peningkatan keahliannya. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM pelayanan dasar disajikan pada tabel berikut: Capaian Kinerja Sasaran Enam belas No.
Indikator Kinerja
Satuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxix
Tahun 2014
1.
Meningkatnya persentase tenaga kesehatan yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai penempatan
%
Target
Realisasi
% Capaian
64,00
65.00
101,56
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pelayanan dasar dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan capaian kinerja sasaran sebesar 101,56 % dengan predikat memuaskan. Dimana Realisasi tercapai 65% melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 64%. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Indikator Kinerja Meningkatnya
persentase
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2018
%
65
80
tenaga
kesehatan yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai penempatan
Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya persentase tenaga kesehatan yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai penempatan dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 65.575.000,- dengan realisasi Rp.31.145.400.,- Program tersebut adalah Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Analisa Keberhasilan : Tingginya capaian kinerja sasaran didukung beberapa faktor antara lain : 1. Dengan adanya kegiatan pengiriman Tenaga Kesehatan untuk melaksanakan Bimbingan Teknis Peraturan Perundang-undangan. 2. Pengiriman Tenaga Penyuluh Kesehatan untuk melaksanakan Pendidikan Penyuluhan Kesehatan sesuai dengan kompetensi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxx
SASARAN
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN
17
Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan merupakan penunjang dalam keberhasilan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat. Salah satu program yang dilakukan adalah dengan mengoperasionalkan SIKDA. SIKDA (Sistim Informasi Kesehatan Daerah) merupakan sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh layanan kesehatan daerah, sehingga hal tersebut menjadi suatu kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di daerah. Hasil pengukuran terhadap capaian kinerja sasaran Meningkatnya Sarana Dan Prasarana Pelayanan Kesehatandapat dilihat pada tabel berikut: Capaian Kinerja Sasaran Tujuh belas No.
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2014 Target
Realisasi
% Capaian
1.
Meningkatnya operasional Sistem Informasi Kesehatan % 15,00 20.00 133,33 Daerah (SIKDA) Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan
capaian kinerja
sasaran sebesar 133,33 % dengan predikat memuaskan. Dari 15% target yang ditetapkan dapat terealisasi 20% atau melebihi target. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Meningkatnya
operasional
Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2018
%
20
40
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxi
Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya Sarana dan Prasarana pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui 2 Program dan 6 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 1.318.161.150,- dengan realisasi Rp. 1.279.013.250,Adapun dua program tersebut adalah : 1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS Paru/RS Mata 2. Program Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian kinerja Analisa keberhasilan : Kondisi saat ini, pelaksanaan operasional SIKDA masih dilakukan secara manual. Hal ini disebabkan sarana dan prasarana pendukung SIKDA masih dalam proses perencanaan. Meskipun sarana dan prasarana pendukung SIKDA belum mencukupi, namun karena tingginya komitmen maka
dalam pelaksanaan operasional SIKDA tetap dilakukan secara
konsisten.
SASARAN
18
PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS SDM RSUD
Salah satu cara dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit adalah melalui peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia RSUD. Untuk mewujudkan kualitas dan kuantitas SDM RSUD tersebut, Pemerintah Kota Padang Panjang telah mengupayakannya dengan menambah jumlah dan kapasitas tenaga pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Kota Padang Panjang. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM RSUD dengan 5 indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 101,14 % dengan predikat memuaskan. Pengukuran terhadap capaian kinerja sasaranPeningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM RSUD ditampilkan pada tabel berikut: Capaian Kinerja Sasaran Delapan belas No 1.
Indikator Kinerja Meningkatnya
jumlah
Satuan
Target
Tahun 2014 Realisasi
Orang
33
37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxii
% Capaian 112,12%
2. 3. 4. 5.
tenaga medis Bertambahnya jenis pelayanan spesialisasi Meningkatnya rasio perawat terhadap TT Meningkatnya persentase tenaga kesehatan lainnya sesuai kebutuhan Meningkatnya persentase tenaga kesehatan yang sesuai dengan kompetensi
Jenis
15
15
100 %
Rasio
1:2
1:2
100 %
%
55
55
100 %
%
15 %
15 %
100 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxiii
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1.
Meningkatnya jumlah tenaga medis Jumlah tenaga medis di RSUD Kota Padang Panjang pada tahun 2014 sebanyak 35 orang dengan realisasi mencapai 37 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 112,12 % dengan predikat memuaskan.
2.
Bertambahnya jenis pelayanan spesialisasi Jumlah jenis pelayanan spesialisasi pada tahun 2014 RSUD Kota Padang Panjang ditetapkan target 15 jenis pelayanan dan terealisasi 100 % dengan predikat memuaskan yaitu 15 jenis pelayanan spesialisasi.
3.
Meningkatnya rasio perawat terhadap Tempat Tidur Perbandingan perawat terhadap tempat tidur pada tahun 2014 ditargetkan 1:2 dengan realisasi 1 : 2 sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100 % dengan predikat memuaskan.
4.
Meningkatnya persentase tenaga kesehatan lainnya sesuai kebutuhan Persentase tenaga kesehatan lainnya sesuai kebutuhan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 55 %, dengan realisasi sebesar 55 % sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100 % dengan predikat memuaskan.
5.
Meningkatnya persentase tenaga kesehatan yang sesuai dengan kompetensi Persentase tenaga kesehatan yang sesuai dengan kompetensi pada tahun 2014 sebesar ditargetkan sebesar 15 % dengan capaiannya 15 % sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100 % dengan predikat memuaskan.
Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
Meningkatnya jumlah tenaga medis
Orang
37
48
Bertambahnya spesialisasi
Jenis
15
21
Rasio
1:2
1:1
Indikator Kinerja
jenis
pelayanan
Meningkatnya rasio perawat terhadap TT
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxiv
Meningkatnya persentase tenaga kesehatan lainnya sesuai kebutuhan
%
55
80
Meningkatnya persentase kesehatan yang sesuai kompetensi
%
15
60
tenaga dengan
Mencermati capaian kinerja tahun 2014 dan target yang akan dicapai trahun 2018 dari sasaran peningkatan kuantitas dan kualitas SDM RSUD, maka diperlukan upaya yang lebih optimal, sehingga target tahun 2018 dapat dicapai. Untuk mendukung pencapaian sasaran “Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM RSUD” dilaksanakan melalui 2 Program dan 2 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD tahun 2014 sebesar Rp. 1.046.400.000,-dengan realisasi Rp. 721.675.000,2 program tersebut sebagai berikut : 1.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2.
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Analisa Keberhasilan Dari 5 (lima) indikator kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran ini, semuanya telah tercapai sesuai target bahkan ada yang melebihi target. Setelah dianalisa, ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran, antara lain sebagai berikut : 1.
Adanya kegiatan bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan yang dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan tenaga medis dan non medis.
2.
Adanya kegiatan kemitraan alih teknologi kedokteran dan kesehatan yang sangat membantu dalam peningkatan jumlah tenaga medis dan jenis pelayanan spesialisasi.
3.
Adanya kerjasama yang baik dari lintas sektor dalam meningkatkan rasio perawat terhadap TT dan meningkatkan persentase tenaga kesehatan lainnya sesuai kebutuhan.
SASARAN
19
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA RSUD
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxv
Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung RSUD merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Apalagi melihat perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan pada saat ini, RSUD Kota Padang Panjang harus meningkatkan sarana dan prasarana penunjang agar tidak kalah bersaing dengan Rumah sakit daerah lainnya. Kelengkapan dan kenyamanan gedung/ruangan serta perlengkapan juga menjadi tolak ukur keberhasilan RSUD dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Peningkatan Sarana dan Prasarana RSUD dengan 2 indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan perdikat memuaskan sebagaimana ditampilkan pada table berikut : Capaian Kinerja Sasaran Sembilan belas No 1. 2.
Indikator Kinerja Meningkatnya kelengkapan fisik gedung RSUD Meningkatnya ketersediaan alat kesehatan
Satuan %
Target 65
%
65
Tahun 2014 Realisasi 65
% Capaian 100
65
100
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Meningkatnya kelengkapan fisik gedung RSUD tahun 2014 ditargetkan 65% dan dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100 % dengan predikat memuaskan. Pada Tahun 2013, kelengkapan fisik gedung baru mencapai 60%. 2. Meningkatnya ketersediaan alat kesehatan tahun 2014 mencapai 65 % sesuai dengan target yang telah ditetapkan sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100 % dengan predikat memuaskan. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Tercapainya
akreditasi
Satuan RSUD
%
Realisasi Tahun 2014 65
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxvi
Target Tahun 2018 100
sesuai standar akreditasi baru versi 2012 Terselenggaranya SIM RS terintegrasi
%
65
100
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Peningkatan Sarana dan Prasarana RSUD” dilaksanakan melalui 2 Program dan 4 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD tahun 2014 sebesar Rp. 2.203.160.000,-.dengan realisasi Rp. 1.988.103.250,- Adapun program tersebut sebagai berikut : 1.
Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit mata.
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Analisa Keberhasilan Dari 2 (dua) indikator kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran ini semuanya telah tercapai sesuai target. Setelah dianalisa, ditemukan beberapa faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian sasaran, antara lain sebagai berikut : 1.
Adanya kegiatan rehabilitasi bangunan rumah sakit, pembangunan rumah pompa dan pemeliharaan ruti/berkala gedung kantor yang dapat meningkatkan kelengkapan fisik gedung RSUD.
2.
Adanya kegiatan pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit dan pengadaan alat-alat kesehatan (DAK) yang sangat membantu dalam peningkatan ketersediaan alat kesehatan.
SASARAN
20
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
Dalam Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, ada beberapa poin penting yang menjelaskan bahwa setiap RSUD wajib untuk meningkatkan mutu pelayanannya, sehingga Pemerintah Kota Padang Panjang serta merta harus ikut mendukung program peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit.Peningkatan mutu pelayanan sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang adalah dengan melalui akreditasi dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxvii
penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS). Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Peningkatan Mutu Pelayanan dengan 2 indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 96.87 % dengan perdikat sangat baik. Keberhasilan capaian sasaran peningkatan mutu pelayanan dapat dilihat atas capaiana indikator sebagai berikut : Capaian Kinerja Sasaran Dua puluh Tahun 2014 No
Indikator Kinerja
1.
Tercapainya akreditasi RSUD sesuai standar akreditasi baru versi 2012
2.
Terselenggaranya SIM RS terintegrasi
Satuan
%
Target
Realisasi
Persiapan Tingkat Dasar
Persiapan Tingkat Dasar
64 %
60 %
% Capaian 100 %
93,75 %
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Tercapainya akreditasi RSUD sesuai standar akreditasi baru versi 2012. Indikator ini telah terealisasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sesuai standar akreditasi baru versi 2012, maka pada tahun 2014 Kota Padang Panjang telah mencapai persiapan tingkat dasar berupa bimbingan akreditasi oleh KARS. Sehingga kinerja mencapai 100% dengan predikat memuaskan. Pada tahun 2013 akreditsi RSUD belum terlaksana. Karena dalam proses mengarah pada sistem akreditasi versi 2012, berupa pelatihan dan bimbingan teknis untuk mempelajari standar akreditasi baru versi 2012. Sedangkan padsa tahun 2012 dan sebelumnya, akreditasi RSUD. 2. Terselenggaranya SIM RS terintegrasi Indikator ini belum mencapai target yang telah ditetapkan. Dimana dari target sebesar 64% baru dapat direalisasikan 60% Sehingga kinerja mencapai 93,75% dengan predikat sangat baik. Capaian penyelenggaraan Pengelolaan RS berbasis ICT melalui kegiatan SIM RS terintegrasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxviii
Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Tercapainya akreditasi RSUD sesuai standar akreditasi baru versi 2012 Terselenggaranya SIM RS terintegrasi
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
-
Persiapan Tingkat Dasar
Persiapan Tingkat Madya
%
60 %
80 %
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Peningkatan Mutu Pelayanan” dilaksanakan melalui 2 Program dan 2 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD tahun 2014 sebesar Rp. 113.280.000,-.dengan realisasiRp. 106.814.450,- . Adapun 2 program tersebut sebagai berikut : 1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 2. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD. Analisa keberhasilan/kegagalan : akreditasi RSUD sesuai standar akreditasi baru versi 2012 dapat mencapai target, hal ini di dukung adanya kegiatan akreditasi rumah sakit sehingga persiapan akreditasi tingkat dasar yang ditargetkan pada tahun 2014 dapat terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan. Adapun SIM RS terintegrasi belum terlaksana sesuai target karena belum semua alur proses layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi dapat terintegrasi dengan baik. Hal ini sebabkan masih kurangnya
sarana/prasarana
pendukung. Solusinya dianggarkan pada dana BLUD RSUD Kota Padang Panjang.
SASARAN
21
MENINGKATNYA LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxix
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Padang Panjang dipengaruhi oleh beberapa sektor diantaranya sektor bangunan, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran. Masing-masing sektor tersebut berperanan terhadap pembentukan PDRB Kota Padang Panjang. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi” dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi”sepl berti terlihat pada tabel berikut: Capaian Kinerja Sasaran Dua Puluh Satu Indikator Kinerja
No. 1
Meningkatnya pertumbuhan PDRB
Satuan %
Target 6,35
Tahun 2014 Realisasi % Capaian 6,35*)
100
* angka proyeksi
Peningkatan pertumbuhan PDRB di Kota Padang Panjang Tahun 2014 ditargetkan dan dapat terealisasi 6,35% dengan kata lain capaian kinerjanya adalah sebesar 100%. Angka realisasi capaian indikator masih menggunakan angka proyeksi disebabkan karena sampai penyusunan laporan ini, BPS Kota Padang Panjang belum mempublikasikan perhitungan angka pertumbuhan PDRB Tahun 2014. Pencapaian untuk sasaran ini cukup baik dimana dari target yang ditetapkan sebesar 6,35%, realisasi pertumbuhan PDRBberdasarkan perhitungan proyeksi mencapai 6,35% atau dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%. Pertumbuhan sebesar 6,35% ini lebih baik dibandingkan dibandingkan angka tahun 2013 yang sebesar 6,14%. Adapaun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2013-2018 sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxx
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Meningkatnya pertumbuhan PDRB
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
%
6,35*)
6,8
* angka proyeksi
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi“ dilaksanakan melalui 5 Program dan 8 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 619.676.000,-dengan realisasi sebesar Rp. 480.888.130,.Adapun program-program tersebut adalah : 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 4. Program Pembinaan dan Pengembangan Energi Alternatif 5. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Analisa keberhasilan : Tingginya capaian kinerja sasaran ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Kondisi perekonomian regional dan nasional cukup baik. 2. Situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat terkendali.
SASARAN
22
MENINGKATNYA PENDAPATAN MASYARAKAT
Untuk menggambarkan sasaran "Meningkatnya Pendapatan Masyarakat”biasanya diukur dengan indikator yang sudah umum digunakan yaitu dengan melihat angka-angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu wilayah. PDRB Perkapita sering dijadikan patokan bagi keberhasilan suatu daerah, karena secara tidak langsung angka ini menggambarkan potret rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk dalam satu daerah dalam satu tahun. Jika pertumbuhan PDRB lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penduduk pada tahun yang sama, maka diartikan bahwa kesejahteraan masyarakat meningkat dari tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxxi
sebelumnya. Namun meskipun begitu PDRB Perkapita belum dapat menggambarkan pendapatan masyarakat secara riil, karena masih dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang terjadi di regional Kota Padang Panjang dan ketimpangan pendapatan masyarakat. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Pendapatan Masyarakat” dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 107,358 % dengan predikat Memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Pendapatan Masyarakat” adalah : Capaian Kinerja Sasaran Dua Puluh Dua No. 1
Indikator Kinerja
Tahun 2014 Realisasi
Satuan
Target
Rp
27.533.896,-
Peningkatan PDRB perkapita (ADHB)
% Capaian
29.559.838,39*)
107,36
* angka proyeksi
Peningkatan PDRB perkapita (ADHB) Kota Padang Panjang Tahun 2014 ditargetkan Rp. 27.533.896,- dapat terealisasi Rp.29.559.838,39dengan kata lain capaian kinerjanya adalah sebesar 107,36%. Angka realisasi capaian indikator masih menggunakan angka proyeksi disebabkan karena sampai dengan laporan ini disusun, BPS Kota Padang Panjang belum mempublikasikan perhitungan besaran PDRB perkapita Tahun 2014. Jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2013 capaian tahun 2014 sedikit lebih rendah, pada tahun 2013 capaiannya sebesar 155,2%. Namun demikian dapat kita lihat bahwa terdapat peningkatan pendapatan perkapita pada Tahun 2014 ini dibanding tahun 2013 dimana PDRB perkapita tahun 2013 adalah Rp. 27.620.121,Adapun perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2013-2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
Peningkatan PDRB perkapita (ADHB)
Rp.
29.559.838,39
40,062,023
* angka proyeksi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxxii
Untuk mendukung pencapaian sasaran ini, dilaksanakan melalui 5 Program dan 8 Kegiatan dengan jumlah dana yang tersedia sebesar Rp. 996.838.000,- dengan realisasi sebesar Rp.769.377.050,-. Program-program tersebut adalah : 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 2. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 3. Program Peningkatan Ketahanan pangan Pertanian/Perkebunan 4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan 5. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan Analisa keberhasilan Setelah dilakukan analisa terhadap tingginya capaian sasaran, ditemukan beberapa faktor pendukung, antara lain : 1. Kondisi perekonomian regional dan nasional cukup baik. 2. Situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat terkendali.
SASARAN
MENINGKATNYA PDRB SEKTOR TERSIER
23
Struktur perekonomian yang mencerminkan ciri sebuah kota adalah lebih berkembangnya sektor tersier dibandingkan sektor-sektor lainnya. Sektor tersier tersebut meliputi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan/Telekomunikasi, Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, serta Jasa-jasa. Sektor ini perlu didorong tanpa meninggalkan sektorsektor lainnya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Kota Padang Panjang yang pada gilirannya dapat mensejahterakan masyarakat. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya PDRB Sektor Tersier” dengan 1 (satu indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 101,06 % dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya PDRB Sektor Tersier”adalah : Capaian Kinerja Sasaran Dua Puluh Tiga
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxxiii
No
Indikator Kinerja
1. Meningkatnya kontribusi sektor tersier terhadap PDRB
Satuan %
Target Tahun 2014 Target Realisasi % Capaian 71.72 72,48*) 101,06
* angka proyeksi
Peningkatan kontribusi sektor tersier terhadap PDRB Kota Padang Panjang Tahun 2014 ditargetkan 71,72% dan dapat terealisasi 72,48% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 101,06%. Angka realisasi capaian indikator ini menggunakan angka proyeksi disebabkan karena sampai dengan laporan ini disusun, BPS Kota Padang Panjang belum mempublikasikan perhitungan besaran kontribusi sektor tersier terhadap PDRB Tahun 2014. Adapun perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2013-2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Meningkatnya kontribusi sektor tersier terhadap PDRB
%
Realisasi Tahun 2014 72,48 *
Target Tahun 2018 73,78
* angka proyeksi
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Meningkatnya PDRB Sektor Tersier”, dilaksanakan melalui 1 Program dan 3 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 331.590.000,- dengan realisasi sebesar Rp.274.564.900,-. Adapun program tersebut adalah Pengembangan sistem Pendukung Usaha bagi UMKM Analisa keberhasilan :Setelah dilakukan analisa terhadap tingginya capaian sasaran, ditemukan beberapa faktor pendukung, antara lain : 1. Kondisi perekonomian regional dan nasional yang cukup baik. 2. Situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat terkendali.
SASARAN
24
BERKEMBANGNYA INDUSTRI PARIWISATA
Kota Padang Panjang yang terletak di persimpangan jalan ke arah Bukittinggi, Batusangkar dan Solok menjadi faktor pendorong untuk memajukan industri pariwisata di Kota Padang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxxiv
Panjang. Dengan banyaknya lalu lalang masyarakat melewati Padang Panjang, Kota Padang Panjang telah mulai secara berangsur-angsur berubah dari kota persinggahan menjadi kota tujuan. Hingga saat ini, terdapat 6 objek wisata yang menjadi tujuan dari wisatawan berkunjung ke Kota Padang Panjang yaitu Minang Fantasi (MIFAN), Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), Pemandian Lubuk Mata Kucing, Kampus Institut Seni Indonesia (ISI), Bukit Berbunga dan Mesjid Azazi. Selain itu adanya event-event budaya dan pariwisata seperti Festival Serambi Mekah, Tour de Singkarak, Festival Muharram, Pacu Kuda, Pemilihan Uda Uni, Festival Kicau Burung dan lain-lain telah menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Padang Panjang sehingga dari tahun ke tahun jumlah kunjungan semakin meningkat. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Berkembangnya Industri Pariwisata” dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 100,78% dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Berkembangnya Industri Pariwisata”adalah: Capaian Kinerja Sasaran Kedua Puluh Empat No. 1 2
Indikator Kinerja Meningkatnya jumlah kunjungan wisata Meningkatnya jumlah pelaku industri pariwisata
Target
Tahun 2014 Realisasi
% Capaian
Orang
346.742
352.116
101,55
pelaku
28
28
100
Satuan
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata Jumlah kunjungan wisata di Kota Padang Panjang Tahun 2014 ditargetkan 346.742 orang dan dapat terealisasi 352.116 orang sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 101,55% dengan predikat memuaskan. Meskipun memenuhi target, pencapaian sebesar 101,55% di tahun 2014 ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 yang sebesar 214,7%. 2. Meningkatnya jumlah pelaku industri pariwisata di Kota Padang Panjang Tahun 2014 terealisasi 28 pelaku usaha sesuai dengan yang telah ditargetkan sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Pelaku pariwisata ini antara Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxxv
lain terdiri dari hotel, wisma, restoran dll seperti Hotel Flaminggo, Hotel Aulia, Rumah Makan Pak Datuk, Rumah Makan Pondok Indah Raya dll. Adapun perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
Meningkatnya jumlah kunjungan wisata
Orang
352.116
419.365
Meningkatnya jumlah pelaku industri pariwisata
pelaku
28
44
Indikator Kinerja
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Berkembangnya Industri Pariwisata” dilaksanakan melalui 2 Program dan 4 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.1.393.785.000,- dengan realisasi Rp.1.191.695.282,-. Adapun 2 program tersebut adalah : 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. 2.
Program Pengembangan Kemitraan
Analisa keberhasilan Setelah dilakukan analisa terhadap tingginya capaian sasaran, ditemukan beberapa faktor pendukung antara lain : 1. Fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang berkembangnya industri pariwasata sudah cukup memadai seperti transportasi yang lancar, hotel dan restoran yang layak dan nyaman serta fasilitas-fasilitas lainnya. 2. Adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak di lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang dan instansi terkait lainnya.
SASARAN
25
MENINGKATNYA PRODUKTIVITAS PETANI
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxxvi
Meningkatnya produktivitas petani dalam hal ini ditandai dengan meningkatnya kemampuan petani dalam berproduksi baik disektor tanaman pangan, peternakan maupun perikanan.Peningkatan priduktivitas petani dapat dilakukan melalui budidaya yang tepat (tanaman pangan, peternakan dan perikanan) yang didukung oleh sistem penyediaan benih, pengamanan produksi, penanganan pasca panen yang efisien serta pembinaan berkelanjutan terhadap kelompok yang ada. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Produktivitas Petani” dengan 5 (lima) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 106,20% dengan predikat Memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Produktivitas Petani”adalah sebagai berikut: Capaian Kinerja Sasaran Dua Puluh Lima Tahun 2014 Realisasi % Capaian 5.07 101,40
No.
Indikator Kinerja
Satuan
1
Meningkatnya produktivitas padi Meningkatnya populasi sapi perah Meningkatnya produksi benih ikan Meningkatnya produksi ikan konsumsi Kelembagaan Tani yang aktif
Ton/Ha
Target 5.00
Ekor
286
299
104.55
Ekor
900.000
1.005.000
111.67
Ton
298
340
114.09
Lembaga
64
64
100
2 3 4 5
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Meningkatnya produktivitas padi Produktivitas padi di Kota Padang Panjang Tahun 2014 mencapai 5.07 ton/ha dari target 5 ton/ha sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 101,40% dengan predikat memuaskan. Produktivitas ini menurun bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 5,09 ton/ha yang disebabkan karena adanya serangan hama tikus. 2. Meningkatnya populasi sapi perah Populasi Sapi Perah di Kota Padang Panjang Tahun 2014 ditargetkan 286 ekor dan dapat terealisasi 299 ekor sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 104,55% dengan predikat memuaskan. Realisasi ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2013 realisasinya sebanyak 247 ekor. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxxvii
3. Meningkatnya produksi benih ikan Produksi benih ikan di Kota Padang Panjang Tahun 2014 ditargetkan 900.000 ekor dan dapat terealisasi mencapai 1.005.000 ekor sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 111,67% dengan predikat memuaskan. Realisasi ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2013 realisasinya sebanyak 950.000 ekor. 4. Meningkatnya produksi ikan konsumsi Produksi ikan konsumsi di Kota Padang Panjang Tahun 2014 ditargetkan 298 ton/ha dan dapat terealisasimencapai 340 ton/ha sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 114,09% dengan predikat memuaskan. Realisasi ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2013 realisasinya sebanyak 337 ton. 5. Kelembagaan Tani yang aktif Kelembagaan tani yang aktif di Kota Padang Panjang Tahun 2014ditargetkan 64 lembaga dan dapat terealisasi mencapai 64 lembaga sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% denganpredikat memuaskan. Adapun perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018
Ton/Ha
Realisasi Tahun 2014 5.07
Meningkatnya populasi sapi perah
Ekor
286
477
Meningkatnya produksi benih ikan
Ekor
900.000
1.500.000
Ton/Ha
298
376
Lembaga
64
90
Indikator Kinerja Meningkatnya produktivitas padi
Meningkatnya produksi ikan konsumsi Kelembagaan Tani yang aktif
Satuan
Target Tahun 2018 5,60
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Meningkatnya Produktivitas Petani” dilaksanakan melalui 8 Program dan 18 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 8.999.066.000,- dengan realisasi Rp. 6.636.590.032,-. Adapun program-program tersebut adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan 2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxxviii
3. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan 5. Program Pengembangan Budidaya Perikanan 6. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 7. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian 8. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan Analisa keberhasilan Dari 5 (lima) indikator kinerja yang ditetapkan pada sasaran ini semuanya telah tercapai sesuai target bahkan melebihi. Setelah dilakukan analisa, ditemukan beberapa faktor yang mendukungi keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut : 1. Adanya kegiatan Pengembangan System of Rice Intensification (SRI) Tahun Anggaran 2014 melalui Dana Tugas Perbantuan Satuan Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat seluas 180 Ha. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat sehingga masyarakat Kota Padang Panjang sudah banyak yang beralih mengkonsumsi beras organik dan mengkonsumsi ikan. 3. Tersedianya anggaran untuk pembangunan Rearing Unit sehingga tingkat kematian pedet sapi perah akibat pemeliharaan yang tidak sesuai standar oleh peternak dapat ditekan.
SASARAN
26
OPTIMALISASI KELEMBAGAAN UMKM
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor utama yang sangat strategis yang mendukung perekonomian nasional. Sekitar 99% usaha di Indonesia adalah UMKM dan hanya 1% sisanya merupakan industri besar meskipun jika dilihat dari penyediaan modal, sektor industri besar menguasai paling dominan. Di Kota Padang Panjang juga semua pelaku usaha adalah UMKM. Agar UMKM dapat berkembang lebih cepat, peran kelembagaan UMKM sangat penting dan perlu didorong melalui program-program Pemerintah Daerah. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Optimalisasi Kelembagaan UMKM”dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 34,65 % dengan predikat kurang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 lxxxix
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Optimalisasi Kelembagaan UMKM” terlihat pada tabel berikut: Capaian Kinerja Sasaran Dua Puluh Enam Tahun 2014 Realisasi % Capaian 0 0,00
No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Meningkatnya Persentase Asosiasi UMKM yang Aktif Terbentuknya Asosiasi UMKM Baru Meningkatnya Klasifikasi UMKM - Usaha Mikro - Usaha Kecil - Usaha Menengah
%
Target 80
Asosiasi
1
0
0,00
Unit
4576 559 27
4765 580 28
104,13 103,76 103,71
2 3
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut: 1. Meningkatnya Persentase Asosiasi UMKM yang Aktif Meningkatnya Persentase Asosiasi UMKM yang Aktif Tahun 2014 belum dapat diwujudkan sebagaimana mestinya atau sesuai target, sehingga capaian kinerjanya 0% dengan predikat kurang. 2. Terbentuknya Asosiasi UMKM Baru Terbentuknya Asosiasi UMKM Baru Tahun 2014 belum dapat diwujudkan sehingga capaian kinerjanya 0% dengan predikat kurang. 3. Meningkatnya Klasifikasi UMKM -
Usaha Mikro Meningkatnya Klasifikasi UMKM, untuk Usaha Mikro pada Tahun 2014 berkembang dengan pesat sebanyak 4765 unit sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 104,13% dengan predikat memuaskan.
-
Usaha Kecil Meningkatnya Klasifikasi UMKM, untuk Usaha Kecil pada Tahun 2014 berkembang dengan pesat sebanyak 580 unit sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 103,76% dengan predikat memuaskan.
-
Usaha Menengah Meningkatnya Klasifikasi UMKM, untuk Usaha Menengah pada Tahun 2014 berkembang dengan pesat sebanyak 28 unit sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 103,71% dengan predikat memuaskan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
xc
Adapun perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMDTahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
%
0
100
%
0
5
4765 580 28
4935 603 29
Meningkatnya Persentase Asosiasi UMKM yang Aktif Terbentuknya Asosiasi UMKM Baru Meningkatnya Klasifikasi UMKM - Usaha Mikro - Usaha Kecil - Usaha Menengah
Unit
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Optimalisasi Kelembagaan UMKM”dilaksanakan melalui 3 Program dan 6 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.325.672.625,- dengan realisasi Rp.284.613.075,-. Program-program tersebut adalah sebagai berikut: 1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif 2. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM 3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Analisa keberhasilan/kegagalan Dari 3 (tiga) indikator kinerja yang ditetapkan pada sasaran ini belum semuanya tercapai sesuai target. Indikator Meningkatnya Persentase Asosiasi
UMKM yang Aktif dan
Terbentuknya Asosiasi UMKM Baru belum tercapai sesuai target. Hal ini disebabkan Masih rendahnya keinginan para UMKM untuk berkelompok dalam sebuah organisasi. Sehingga diperlukan kerjasama dengan Instansi terkait atau akademisi untuk melakukan pembinaan bagi UMKM sehingga dapat menumbuhkan keinginan para UMKM untuk berkelompok dalam sebuah organisasi.
SASARAN
27
MENINGKATNYA PRODUKSI INDUSTRI KAPUR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xci
Di bagian Selatan Kota Padang Panjang yaitu di daerah Bukit Tui dan sekitarnya terdapat potensi batu kapur yang bernilai ekonomi yang cukup menjanjikan. Sejak berpuluh tahun yang lalu masyarakat telah memanfaatkan batu kapur di lokasi tersebut. Daerah Bukit Tui saat ini telah menjadi kawasan industri kapur yang cukup berkembang. Namun persoalan utama yang menjadi hambatan dalam pengembangan industri kapur ini adalah tidak adanya legalitas dari Pemerintah terhadap aktivitas penambangan batu kapur di lokasi tersebut, karena selama ini yang menambang adalah para penambang tradisional yangmenambang secara manual tanpa keterampilan khusus dan tidak memiliki cukup ilmu dan wawasan untuk mengurus berbagai perizinan di bidang pertambangan. Pemerintah Kota Padang Panjang berkomitmen untuk mengembangkan industri kapur dengan terlebih dahulu menyelesaikan permasalahan regulasi di kawasan industri kapur ini. Hal tersebut sangat diperlukan untuk dapat membantu masyarakat kapur agar lebih berkembang. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya produksi Industri Kapur”dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 95,84% dengan predikat sangat baik. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya produksi Industri Kapur” adalah sebagai berikut: Capaian Kinerja Sasaran Dua Puluh Tujuh No
Indikator Kinerja
1
Tersedianya Regulasi Kawasan Industri Kapur (RDTR, Perijinan, RPJPD, RTRW) Meningkatnya Produksi Produk Kapur
2
Satuan
Target
Tahun 2014 Realisasi % Capaian
%
25
25
100
Ton/th
24.000
22.000
91,67
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut: 1. Tersedianya Regulasi Kawasan Industri Kapur (RDTR, Perijinan, RPJPD, RTRW) Regulasi Kawasan Industri Kapur meliputi RDTR, Perijinan, RPJPD, dan RTRW. Tahun 2014 indikator ini dapat dicapai sebesar 25%, sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Capaian ini didukung dengan telah dtuangkannya indikator ini dalam dokumen RPJMD dan RKPD 2015. 2. Meningkatnya Produksi Produk Kapur Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xcii
Meningkatnya Produksi Produk Kapur Tahun 2014 sebesar 22.000 ton/th belum memenuhi target yang telah ditetapkan sebesar 24.000 Ton/ha sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 91,67% dengan predikat sangat baik. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran per tahun terhadap target kinerja RPJMDTahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Tersedianya Regulasi Kawasan Industri Kapur (RDTR, Perijinan, RPJPD, RTRW) Meningkatnya Produksi Produk Kapur
%
Realisasi Tahun 2014 25
Target Tahun 2018 100
Ton/th
22.000
48.000
Satuan
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Meningkatnya Produksi Industri Kapur”dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.20.000.000.,- dengan realisasi Rp.18.517.000,-. Program tersebut adalah Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan. Analisa keberhasilan/kegagalan Dari 2 (dua) indikator yang telah ditetapkan pada sasaran ini, belum keduanya tercapai sesuai target. Tersedianya Regulasi Kawasan Industri Kapur (RDTR, Perijinan, RPJPD, RTRW) dapat dicapai sesuai target disebabkan karena tingginya komitmen Pemerintah Daerah sehingga indikator ini diakomodir dalam RPJMD dan RKPD. Sementara itu, produksi kapur belum meningkat sesuai target. Setelah dianalisa diperoleh beberapa hambatan sebagai berikut : 1. Lokasi penambangan batu kapur yang saat ini merupakan penambangan rakyat tanpa izin membuat kemampuan produksi bahan baku sebagai bahan baku industri kapur tidak dapat dioptimalkan. 2. Sebagian lokasi penambangan batu kapur yang berada dalam hutan lindung. 3. Keterbatasan para pelaku usaha industri kapur dalam bidang teknologi pengolahan kapur, permodalan, jangkauan pemasaran, dll. Strategi pemecahan masalah: 1. Melakukan kajian tentang potensi batu kapur terutama untuk lokasi yang berada diluar kawasan hutan lindung. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xciii
2. Memberikan bimbingan dan pembinaan kepada pengusaha kapur untuk memproduksi kapur yang memiliki nilai tambah tinggi.
SASARAN
MENINGKATNYA NILAI INVESTASI
28
Investasi adalah kegiatan menanamkan modal pada aktivitas tertentu yang biasanya dilakukan dalam jangka panjang atau menengah dengan mengharapkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan dampak inflasi, resiko dll yang ditanggung. Perekonomian Padang Panjang selama ini bergantung kepada investor lokal yang bergerak diberbagai bidang seperti developer rumah, ruko, hotel, restoran, perdagangan, industri,dll. Dengan memberikan berbagai kemudahan kepada mereka diharapkan semakin banyak investor yang mau menanamkan modalnya di Kota Padang Panjang. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya nilai investasi” dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar sebesar 103,15% dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya nilai investasi” adalah sebagai berikut: Capaian Kinerja Sasaran Dua Puluh Delapan No 1
Indikator Kinerja Meningkatnya nilai investasi
Satuan Rp.
Target 540 Milyar
Tahun 2014 Realisasi % Capaian 556,99 103,15 Milyar
Meningkatnya nilai investasi Tahun 2014 mencapai Rp.556,99 Milyar sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 103,15% dengan predikat Memuaskan. Pencapaian Tahun 2014 ini meningkat dari data tahun 2013 yang mencapai 515, 21 Milyar. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMDTahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xciv
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Meningkatnya nilai investasi
Satuan Rp.
Realisasi Tahun 2014
556,99 Milyar
Target Tahun 2018 560 Milyar
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Meningkatnya nilai investasi”dilaksanakan melalui 2 Program dan 3 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.325.863.000,- dengan realisasi Rp.303.647..600,-.. Adapun program tersebut adalah 1. Program Kerjasama Pembangunan Daerah 2. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Analisa keberhasilan Tingginya pencapaian sasaran ini didukung oleh Lokasi Padang Panjang yang berada di jalur perlintasan dengan sarana transportasi yang lancar memberikan peluang besar untuk membuka berbagai jenis investasi di Kota Padang Panjang . Selain itu dukungan penuh dari Pemerintah Kota sangat mendukung keberhasilan ini.
SASARAN
29
PEMBERDAYAAN PELAKU IKM UNGGULAN
Dari sekian banyak sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada di Kota Padang Panjang, telah disepakati untuk memberikan fokus perhatian pada beberapa IKM unggulan daerah yaitu pada sektor industri bordir, industri kulit dan industri makanan ringan. Fokus pembinaan dan pengembangan yang diarahkan hanya kepada beberapa sektor industri diatas dilakukan karena di sektor-sektor inilah sebagian besar pelaku IKM Kota Padang Panjang bergerak. Dengan berkembangnya sektor-sektor industri unggulan daerah diharapkan dapat memacu sektor industri lain untuk berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Pemberdayaan Pelaku IKM Unggulan”dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 105,46% dengan predikat memuaskan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xcv
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Pemberdayaan Pelaku IKM Unggulan”adalah : Capaian Kinerja Sasaran Duapuluh Sembilan No 1
2
Indikator Kinerja Meningkatnya jumlah IKM Unggulan - Bordir - Kulit - Makanan ringan Meningkatnya jumlah organisasi pelaku usaha
Satuan
Target
Tahun 2014 Realisasi % Capaian
unit 24 21 122 1
bh
28 23 130 1
116,67 109,53 106,56 100
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut: 1. Meningkatnya jumlah IKM Unggulan Meningkatnya jumlah IKM Unggulan yang terdiri dari IKM bordir, Kulit dan makanan ringan Tahun 2014 mencapai 28, 23 dan 120 unit sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 108,19% dengan predikat memuaskan. Produk-produk IKM bordir antara lain bordir kerancang, bordir soldier,brodir tempel,dll., Produk-produk IKM kulit antara lain kulit samak nabati, samak crom, sepatu, sandal, sandal datuak, tas, topi,dll. Sedangkan produk-produk IKM makanan ringan antara lain keripik talas, jagung goreng, keripik pisang, keripik jamur, keripik kentang, dll. 2. Meningkatnya jumlah organisasi pelaku usaha Meningkatnya jumlah organisasi pelaku usaha Tahun 2014 sebanyak 1 buah organisasi sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Organisasi pelaku usaha yang telah terbentuk tersebut adalah kelompok pengrajin bata ringan hasil pelatihan Tahun 2014 dengan anggota sebanyak 10 orang. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMDTahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah IKM Unggulan - Bordir - Kulit
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
unit unit unit
28 23
40 30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xcvi
-
Makanan ringan
Meningkatnya jumlah organisasi pelaku usaha
130
170
1
5
bh
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Pemberdayaan Pelaku IKM Unggulan”dilaksanakan melalui 3 Program dan 7 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.758.638.000,- dengan realisasi Rp.446.254.810,-. Program-program tersebut adalah : 1. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi 2. Program Pembinaan Industri Kecil dan Menengah 3. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Analisa keberhasilan Secara umum, sasaran ini telah berhasil memenuhi target bahkan tiga diantaranya tercapai melebihi target. Terdapat banyak faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian sasaran, antara lain : 1. Kondisi sosial masyarakat yang semakin maju mendorong peningkatan kesadaran masyarakat dalam memberikan kontribusi dalam peningkatan terhadap IKM unggulan Padang Panjang. 2. Peran aktif masyarakat dalam peningkatan IKM unggulan dalam bentuk membeli produk buatan IKM Padang Panjang. 3. Adanya kebijakan Pemerintah Daerah dalam memfasilitasi pelaku usaha untuk melakukan promosi.
SASARAN
30
MENINGKATNYA PERAN LEMBAGA PENYALURAN DANA BERGULIR
Keterbatasan jangkauan para pelaku UMKM terhadap sumber-sumber permodalan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi UMKM di Kota Padang Panjang seperti yang juga dialami oleh UMKM di seluruh Indonesia. Sebenarnya Pemerintah Pusat pun telah mencanangkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diharapkan dapat membantu UMKM di bidang permodalan. Namun tidak semua pelaku UMKM dapat difasilitasi oleh KUR. Banyak juga kendala yang dihadapi sebagian UMKM dalam mendapatkan fasilitas KUR. Bagi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xcvii
yang belum dapat difasilitasi KUR, Pemerintah Kota Padang Panjang telah memiliki lembaga pengelola dana bergulir. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Peran Lembaga Penyaluran Dana Bergulir” dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 104,89% dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Peran Lembaga Penyaluran Dana Bergulir” adalah : Capaian Kinerja Sasaran Tiga Puluh No 1 2
Indikator Kinerja Meningkatnya jumlah UMKM yang memanfaatkan Dana Bergulir Meningkatnya jumlah Dana Bergulir di Masyarakat
Satuan Unit
Target 3.847
Rp.(milyar)
4,5
Tahun 2014 Realisasi % Capaian 4.296 111,68 4,415
98,11
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut: 1. Meningkatnya jumlah UMKM yang memanfaatkan Dana Bergulir Meningkatnya jumlah UMKM yang memanfaatkan Dana Bergulir Tahun 2014 sebanyak 4.296 unit dari 3.847 yang ditargetkan, sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 111,68% dengan predikat memuaskan. Jika dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan dimana pada tahun 2013 jumlah UMKM yang memanfaatkan dana bergulir adalah 3722 orang. 2. Meningkatnya jumlah Dana Bergulir di Masyarakat Meningkatnya jumlah Dana Bergulir di Mayarakat Tahun 2014 sebesar Rp.4,415 Milyar sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 98,11% dengan predikat sangat baik. Meskipun capaiannya belum 100% tetapi secara nominal terjadi peningkatan pada tahun 2014 dibanding tahun 2013 yang berjumlah Rp. 3,5 Milyar. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran target kinerja RPJMDTahun 2013 - 2018 sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xcviii
tahun 2014 terhadap
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Meningkatnya jumlah UMKM yang memanfaatkan Dana Bergulir Meningkatnya jumlah Dana Bergulir di Mayarakat
Unit
Realisasi Tahun 2014 4.296
Target Tahun 2018 5.097
Rp.(milyar)
4,415
8,5
Satuan
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Pemberdayaan Pelaku IKM Unggulan”dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 adalah sebesar Rp.321.400.000.,-dengan realisasi Rp.298.760.000,-. Program tersebut adalah Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM. Analisa keberhasilan/kegagalan Dari 2 (dua) indikator yang telah ditetapkan, jumlah UMKM yang memanfaatkan Dana Bergulir melebihi target hal ini disebabkan Optimalisasi penagihan kepada nasabah melalui upaya monitoring kunjungan kepada nasabah, pemanggilan nasabah dan pemotongan gaji PNS penjamin bagi nasabah yang menunggak. Optimalisasi pengawasan dalam pelaksanaan dana bergulir. Sementara itu jumlah Dana Bergulir di Mayarakat belum tercapai sesuai taget disebabkan Rencana penyertaan modal Pemerintah Daerah ke UPTD Pengelolaan Dana Bergulir belum dapat direalisasikan karena berbagai permasalahan. Selain itu, masih adanya tunggakan yang belum tertagih UPTD Pengelolaan Dana Bergulir yang membuat kecilnya perputaran kas. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan strategi pemecahan masalah
sebagai
berikut : 1. Percepatan pelaksanaan penyertaan modal Pemerintah Daerah ke UPTD Pengelolaan Dana Bergulir. 2. Pemberian pinjaman kepada masyarakat harus lebih selektif untuk menghindari tunggakan pembayaran ataupun keterlambatan pembayaran angsuran. 3. Memberlakukan sanksi yang jelas dan tegas terhadap nasabah yang menunggak.
SASARAN
31
PENGEMBANGAN SEKTOR KOPERASI
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 xcix
Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang mendorong tumbuhnya perekonomian nasional.Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, “koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, hadir sebagai wadah untuk mengembangkan tugas dan tujuan mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sebagai badan usaha rakyat, koperasi perlu membangun diri dan meningkatkan diri, serta mampu bersaing dengan badan usaha lain berdasarkan prinsip koperasi, sehingga diharapkan mampu berperan sebagai soko guru perekonomian nasional yang berfungsi memperkokoh perekonomian rakyat dan membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Pengembangan Sektor Koperasi” dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Pengembangan Sektor Koperasi” adalah sebagai berikut : Capaian Kinerja Sasaran Tiga Puluh Satu Tahun 2014 Realisasi % Capaian 2 100
No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Meningkatnya jumlah Koperasi usaha-usaha sejenis Meningkatnya jumlah Koperasi yang Aktif Berkurangnya jumlah Koperasi yang tidak Aktif Meningkatnya jumlah Koperasi berpola syariah
unit
Target 2
unit
60
60
100
unit
17
17
100
unit
17
17
100
2 3 4
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Meningkatnya jumlah Koperasi usaha-usaha sejenis Meningkatnya jumlah Koperasi usaha-usaha sejenis Tahun 2014 ditargetkan 2 unit dan terealisasi sebanyak 2 unit sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Koperasi tersebut adalah koperasi susu “Mersi” dan Koperasi Kulit Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
c
“Karmila”. Kondisi ini masih sama dengan keadaan tahun 2013 dimana terdapat 2 unit Koperasi usaha-usaha sejenis. 2. Meningkatnya jumlah Koperasi yang Aktif Meningkatnya jumlah Koperasi yang Aktif Tahun 2014 ditargetkan 60 unit dan terealisasisebanyak 60 unit sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Pencapaian sebanyak 60 unit ini lebih baik dibandingkan data tahun 2013 yaitu sebesar 56 Koperasi. 3. Berkurangnya jumlah Koperasi yang tidak Aktif Berkurangnya jumlah Koperasi yang tidak Aktif Tahun 2014 ditargetkan 17 unit dan terealisasisebanyak 17 unit sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Pencapaian sebanyak 17 unit ini lebih baik dibandingkan data tahun 2013 yaitu sebesar 19 Koperasi. 4. Meningkatnya jumlah Koperasi berpola syariah Meningkatnya jumlah Koperasi berpola syariah Tahun 2014 ditargetkan 2 unit dan terealisasisebanyak 17 unit sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Pencapaian sebanyak 17 unit ini lebih baik dibandingkan data tahun 2013 yaitu sebesar 16 Koperasi. Adapun gambaran capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMDTahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
Meningkatnya jumlah Koperasi usahausaha sejenis
Unit
2
5
Meningkatnya jumlah Koperasi yang Aktif
Unit
60
68
Berkurangnya jumlah Koperasi yang tidak Aktif
Unit
17
10
Meningkatnya jumlah Koperasi berpola syariah
Unit
17
21
Indikator Kinerja
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Pengembangan Sektor Koperasi” dilaksanakan melalui 3 Program dan 6 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
ci
2014 sebesar Rp.324.297.050,- dengan realisasi Rp.287.211.700,-.Adapun Program-program tersebut adalah : 1. Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan Kompetitif UKM 2. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM 3. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Analisa keberhasilan: Dari 4 (empat) indikator yang ditetapkan seluruhnya dapat tercapai sesuai target. Adapun faktor pendukung keberhasilan tersebut adalah : 1. Adanya komitmen antara pengurus dan pengawas koperasi untuk memajukan Koperasi 2. Terselenggaranya sosialisasi dan pelatihan bagi pengurus maupun pengawas Koperasi. 3. Terlaksananya Pembinaan dan pendampingan bagi pengurus dan pengawas Koperasi oleh Pemerintah Daerah. 4. Terlaksananya kegiatan RAT sesuai peraturan Perundang-Undangan.
SASARAN
32
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI KULIT
Kota Padang Panjang sejak dulu dikenal juga sebagai daerah industri penyamakan kulit di Provinsi Sumatera Barat, pengolahan kulit selama ini diolah oleh masyarakat Padang Panjang secara tradisional. Pemerintah Kota Padang Panjang berupaya merambah ke industri hilir yang mengolah kulit mentah menjadi kulit samak yang siap pakai sebagai bahan baku industri barang jadi kulit, sampai menjadi produk kulit seperti sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, dompet, aksesoris dan lain lain. Untuk pengembangan industri kulit di sektor hulu, Pemerintah Kota Padang Panjang mendirikan pabrik pengolahan/penyamakan kulit dengan instalasi pabrik modern agar produksi kulit yang diusahakan oleh masyakat Kota Padang Panjang dapat diolah dengan peralatan modern sehingga menghasilkan kulit yang berkualitas baik.Dalam hal pengembangan industri kulit di sektor hilir, Pemerintah Kota Padang Panjang mendirikan workshop kerajinan, pusat desain dan learning center barang jadi kulit, dan berbagai sarana prasarana ini dibangun untuk membantu para pengrajin kulit Padang Panjang dalam hal desain produk, teknik produksi maupun pemasaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
cii
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Peningkatan Daya Saing Industri Kulit”dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 112,16% dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Peningkatan Daya Saing Industri Kulit” seperti terdapat pada tabel berikut ini: Capaian Kinerja Sasaran Tiga Puluh Dua No 1 2
Indikator Kinerja Meningkatnya kapasitas produksi penyamakan kulit Meningkatnya operasional sentra barang jadi kulit
Satuan Ton/th
Target 68
%
38
Tahun 2014 Realisasi % Capaian 72 105,89 45
118,43
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut: 1. Meningkatnya kapasitas produksi penyamakan kulit Meningkatnya kapasitas produksi penyamakan kulit Tahun 2014 sebanyak 72 ton/th, melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 68 ton/th sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 105,89% dengan predikat memuaskan. Angka produksi ini meningkat dibanding tahun 2013 yang mencapai 60 Ton/Tahun. 2. Meningkatnya operasional sentra barang jadi kulit Meningkatnya operasional sentra barang jadi kulit Tahun 2014 sebesar 45%, melebihi melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 38% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 118,43% dengan predikat memuaskan. Pada tahun 2013 operasional sentra barang jadi kulit sebesar 25% sehingga terjadi peningkatan pada tahun 2014. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMDTahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018 100
Meningkatnya kapasitas produksi ton/th 72 penyamakan kulit 90 Meningkatnya operasional sentra barang % 45 jadi kulit Untuk mendukung pencapaian sasaran“Peningkatan Daya Saing Industri Kulit” dilaksanakan melalui 2 Program dan 4 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 ciii
2014 sebesar Rp. 1.173.310.000,- dengan realisasi Rp.943.874.132,-.Adapun Programprogram tersebut adalah : 1. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 2. Program Pengembangan sistem Pendukung Usaha bagi IKM Analisa keberhasilan/kegagalan Dari 2 (dua) indikator diatas, indikator Meningkatnya kapasitas produksi penyamakan kulit dapat tercapai sesuai target. Adapun faktor pendukung keberhasilan ini antara lain : 1. Pabrik penyamakan yang dimiliki UPTD Pengolahan Kulit Padang Panjang merupakan pabrik penayamakan kulit satu-satunya di luar pulau Jawa. 2. Kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana IKM yang berada di UPTD Pengolahan Kulit dan Sentra Barang Jadi Kulit Kota Padang Panjang. Sementara itu, Meningkatnya operasional sentra barang jadi kulit belum sesuai target hal ini disebabkan beberapa hal antara lain : 1. Belum terlalu dikenalnya Kota Padang Panjang dikalangan para pelaku industri kulit nasional sebagai daerah yang memproduksi kulit samak maupun daerah penghasil produk-produk kulit. 2. Belum dimilikinya kelompok pengrajin kulit yang kuat yang dapat menggerakkan produksi kulit secara masal. Adapun Strategi pemecahan masalah untuk mengatasi hal tersebut adalah : 1. Memberikan peluang yang lebih luas kepada para pelaku usaha penyamakan kulit di seluruh Sumatera Barat bahkan daerah tetangga untuk memanfaatkan jasa UPTD Pengolahan Kulit Kota Padang Panjang. 2. Menggencarkan promosi kulit dan produk kulit sebagai produk unggulan Kota Padang Panjang 3. Memperbanyak kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di Sentra Barang Jadi Kulit Bukit Surungan
SASARAN
33
TERBENTUKNYA KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 civ
Kawasan Strategis Pariwisata seperti yang disebutkan pada pasal 1 ayat 10 Undang – undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah kawasan yang memiliki fungsi utamapariwisata
atau
memiliki
potensi
untuk
pengembangan
pariwisata
yang
mempunyaipengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial danbudaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, sertapertahanan dan keamanan. Kota Padang Panjang sedang dalam proses membentuk sebuah kawasan strategis pariwisata seperti dicantumkan dalam target RPJM Kota Padang Panjang Tahun 2013-2018. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Terbentuknya Kawasan Strategis Pariwisata” dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 50% dengan predikat Kurang. Dimana pada tahun 2014 ini target yang ditetapkan adalah 20%, dapat direalisasikan 10%. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Terbentuknya Kawasan Strategis Pariwisata” adalah sebagai berikut: Capaian Kinerja Sasaran Tiga Puluh Tiga No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Terwujudnya kawasan strategis
%
Target 20
Tahun 2014 Realisasi % Capaian 10 50
pariwisata Terwujudnya kawasan strategis pariwisata di Kota Padang Panjang Tahun 2014 mencapai 10% berada dibawah target yang telah ditetapkan sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 50%. Angka realisasi diperoleh dari terlaksananya Feasibility Study (FS) cable car. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD 2013-1018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Terwujudnya kawasan strategis
Satuan %
Realisasi Tahun 2014 10
Target Tahun 2018 100
pariwisata
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
cv
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Terbentuknya Kawasan Strategis Pariwisata” dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.1.558.950.000,- dengan realisasi Rp.156.505.950,-. Program tersebut adalah sebagai berikut : Pengembangan Destinasi Pariwisata Analisa kegagalan Masih rendahnya capaiannya kinerja sasaran ini disebabkan oleh adanya beberapa kegiatan yang telah direncanakan namun belum dapat terlaksana di Tahun 2014 antara lain rehab sarana prasarana pariwisata PDIKM . Hal ini disebabkan anggaran untuk “kegiatan perencanaan” tidak terakomodir dalam APBD 2014. Sementara anggaran untuk pelaksanaan dan pengawasan tersedia dalam APBD. Meskipun anggaran pelaksanaan dan pengawasan Kawasan Strategis Pariwisata tersedia, namun karena “kegiatan perencanaan” untuk Kawasan Strategis Pariwisata tidak tersedia maka pelaksanaan dan pengawasan tidak dapat dilakukan. Hal lain penyebab kegagalan adalah belum adanya kejelasan status tanah untuk pembebasan lahan. Adapun Strategi pemecahan atas masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perlunya dilakukan singkronisasi perencanaan dan penganggaran 2. Pendekatan melalui tokoh-tokoh masyarakat dengan instansi terkait. 3. Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder pengembangan pariwisata (pemerintah, masyarakat dan swasta).
SASARAN
34
OPTIMALISASI KAWASAN PERDAGANGAN BUKIT SURUNGAN
Kawasan Perdagangan Bukit Surungan mulai berkembang sejak sepuluh tahun terakhir ini, ditandai dengan banyaknya toko, ruko, gudang dan aktivitas penunjang perdagangan lainnya. Pada tahun 2006 melalui kerjasama dengan pihak investor dibangun Pasar Induk Hasil Pertanian di Kawasan Bukit Surungan yang difokuskan pada aktivitas penjualan sembako khususnya sayuran partai besar (grosir). Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Optimalisasi Kawasan Perdagangan Bukit Surungan” dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cvi
sasaran sebesar 83,35% dengan predikat baik. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Optimalisasi Kawasan Perdagangan Bukit Surungan seperti terdapat pada tabel berikut ini: Capaian Kinerja Sasaran Tiga Puluh Empat No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Target 20
Tahun 2014 Realisasi % Capaian 20 100
Pengalihan Pengelolaan PIHP ke % Pemko 2 Berfungsinya Terminal Bukit % 60 40 Surungan sebagai Terminal Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
66,7
1. Pengalihan Pengelolaan PIHP ke Pemerintah Kota Pengalihan Pengelolaan Pasar Induk Hasil Pertanian (PIHP) ke Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 ditargetkan 20% dan dapat terealisasi 20% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Realisasi sebesar 20% tersebut berupa pengumpulan berkas-berkas admimistrasi yang berkaitan dengan PIHP Kota Padang Panjang sebagai bahan untuk melakukan negosiasi dengan pihak investor dalam rangka pengalihan pengelolaan PIHP ke Pemerintah Kota Padang Panjang. 2. Berfungsinya Terminal Bukit Surungan sebagai Terminal Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan Berfungsinya Terminal Bukit Surungan sebagai Terminal Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan Tahun 2014 diditargetkan 60% dan dapat terealisasi 40% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 66,7% dengan predikat cukup. Tidak terpenuhinya target sebesar 60% tersebut disebabkan pemindahan kendaraan umum dari terminal Kantin ke Terminal Bukit Surungan yang telah dilakukan pada akhir tahun 2014 masih memerlukan koordinasi yang lebih intensif dari seluruh stakeholder. Adapun perbandingan capain indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013-2018 sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cvii
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018
Pengalihan Pengelolaan PIHP ke Pemko
%
Realisasi Tahun 2014 20
Berfungsinya Terminal Bukit Surungan sebagai Terminal Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan
%
40
Indikator Kinerja
Satuan
Target Tahun 2018 100 100
Untuk mendukung pencapaian sasaran Optimalisasi Kawasan Perdagangan Bukit Surungan dilaksanakan melalui 3 Program dan 6 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 1.109.085.000,- dengan realisasi Rp. 1.019.194.500,-. Adapun 3 program tersebut sebagai berikut : 1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 3. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Analisa keberhasilan/kegagalan : Keberhasilan dalam pencapaian target Pengalihan Pengelolaan PIHP ke Pemko didukung oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Pasar Bukit Surungan dekat dengan terminal regional 2. Tumbuh dan berkembang sebagai pusat grosir sayur yang didukung oleh tingginya produksi sayur di Kota Padang Panjang dan sekitarnya Sementara itu Berfungsinya Terminal Bukit Surungan sebagai Terminal Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan belum terlaksana sesuai target disebabkan karena pemindahan kendaraan umum dari terminal Kantin ke Terminal Bukit Surungan yang telah dilakukan pada akhir tahun 2014 belum sepenuhnya terlaksana. Masih ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dan tidak setuju dengan pemindahan tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut masih diperlukan koordinasi yang lebih intensif dari seluruh stakeholder.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cviii
SASARAN
MENGEMBANGKAN KAWASAN PASAR PUSAT
35
Kawasan pasar pusat adalah pasar terbesar di Kota Padang Panjang yang menjadi urat nadi aktivitas ekonomi masyarakat Padang Panjang dan sekitarnya. Baik pembeli maupun penjual mangharapkan kondisi pasar yang nyaman, aman dan representatif sehingga Pasar Pusat dapat berkembang dan aktivitas jual-beli semakin meningkat.Untuk itu Padang Panjang telah merencanakan pembangunan pasar pusat yang representatif melalui kerjasama dengan investor yang proses persiapannya terus berlangsung sampai sekarang. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Mengembangkan Kawasan Pasar Pusat” dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Kawasan Pasar Pusat”seperti disajikan pada tabel berikut Capaian Kinerja Sasaran Tiga Puluh Lima Tahun 2014 No 1
Indikator Kinerja Terselenggaranya kawasan pasar pusat yang representatif
Satuan %
Target
Realisasi
10 (inventarisasi semua dokumen terkait tanah)
10 (inventarisasi semua dokumen terkait tanah)
% Capaian 100
Terselenggaranya kawasan pasar pusat yang representatif diwujudkan dalam beberapa tahapan pelaksanaan dimana pada Tahun 2014 ini tahapannya adalah melakukan inventarisasi semua dokumen terkait tanah dengan target 10%. Hasil yang dicapai di Tahun 2014 ini adalah sebasar 10% sehingga capaian kinerjanya adalah 100% dengan predikat memuaskan. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cix
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Terselenggaranya kawasan pasar pusat yang representatif
Satuan %
Realisasi Tahun 2014 10 (inventarisasi
Target Tahun 2018 100
semua dokumen terkait tanah)
Untuk mendukung pencapaian sasaran Mengembangkan Kawasan Pasar Pusat ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 5 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.591.445.000,- dengan realisasi Rp.483.339.050,- adapun program tersebut adalah Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Pasar. Analisa keberhasilan Sasaran yang ditetapkan telah tercapai sesuai dengan target,. Setelah dianalisa terdapat beberapa faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tersebut, antara lain : 1. Telah terlaksananya renegosiasi perjanjian kerjasama dengan investor. 2. Tanah sudah bersertifikat HPL. 3. Sudah adanya kesepakatan harga dengan pedagang (85%) 4. Pada tahun anggaran 2015 ini melalui DPA DPPKAD telah dianggarkan anggaran untuk penilaian harga tanah.
SASARAN
36
MENINGKATKAN IKLIM USAHA/PERDAGANGAN YANG KONDUSIF
Agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung perekonomian daerah, para pelaku UMKM membutuhkan iklim usaha yang sehat dan kondusif. Hal ini sangat penting sebagai pintu masuk bagi pelaku usaha baru maupun bagi keberlangsungan usaha para pelaku UMKM yang telah ada. Meskipun sasaran “Iklim usaha/perdagangan yang sehat” ini dapat dipengaruhi berbagai macam faktor dan kondisi, dalam RPJMD Kota Padang Panjang Tahun 2013 – 2018 sasaran ini dicerminkan dalam dua indikator yaitu Terwujudnya Penyelesaian Sengketa Konsumen dan Meningkatnya jumlah UTTP yang di Tera per Tahun. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
cx
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatkan Iklim Usaha/Perdagangan yang Kondusif” dengan2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 234,87% dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatkan Iklim Usaha/Perdagangan yang Kondusif” adalah sebagai berikut : Capaian Kinerja Sasaran Tiga Puluh Enam No 1
Indikator Kinerja
Satuan
Terwujudnya Penyelesaian
%
Target 100
Unit
228
Tahun 2014 Realisasi % Capaian 100 100
Sengketa Konsumen 2
Meningkatnya jumlah UTTP
843
369,74
yang di Tera per Tahun Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut: 1. Terwujudnya Penyelesaian Sengketa Konsumen Terwujudnya Penyelesaian Sengketa Konsumen Tahun 2014 sebanyak 100% dalam artian setiap ada laporan kasus, maka harus ditangani, sehingga Terwujudnya Penyelesaian Sengketa Konsumen capaian kinerjanya adalah sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Capaian ini sama dengan tahun 2013. Dimana pada tahun 2013 penyelesaian sengketa konsumen juga tercapai 100%. 2. Meningkatnya jumlah UTTP yang di Tera per Tahun Meningkatnya jumlah UTTP yang di Tera per Tahun untuk Tahun 2014 ditargetkan 228 unit dan sebanyak 843 unit sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 369,74% dengan predikat memuaskan. Dibanding tahun 2013, jumlah jumlah UTTP yang di Tera tahun 2014 jauh lebih tinggi. Dimana pada tahun 2013 jumlah UTTP yang di Tera sebanyak 200 unit. Adapun perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMDTahun 2013 - 2018 sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxi
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Tahun 2014
%
100
Target Tahun 2018 100
Unit
843
342
Terwujudnya Penyelesaian Sengketa Konsumen Meningkatnya jumlah UTTP yang di Tera per Tahun
Untuk mendukung pencapaian sasaran “Meningkatkan Iklim Usaha/Perdagangan yang Kondusif” dilaksanakan melalui 7 Program dan 15 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 1.557.954.000,- dengan realisasi Rp. 1.335.590.648,-.Adapun program-program tersebut adalah
1.
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan.
2.
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
3.
Program Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
4.
Program
Pemeliharaan
Kantrantibmas
dan
Pencegahan Tindak Kriminal 5.
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
6.
Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
7.
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam Se Kota Padang Panjang
Analisa Keberhasilan Tingginya capaian kedua indikator yang telah ditetapkan didukung oleh banyak hal, diantaranya adalah : 1.
Terlaksananya pemantauan harga pasar secara kontinu.
2.
Terbentuknya
Badan
Konsumen (BPSK) Kota Padang Panjang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxii
Penyelesaian
Sengketa
3.
Terlaksananya
pengawasan
kemetrologian
dan
Pengawasan Barang beredar.
SASARAN
37
TERBENTUKNYA KAWASAN PERTANIAN TERPADU
Sistem Pertanian terpadu merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi peningkatan produktivitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan serta pengembangan desa secara terpadu. Diharapkan kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang petani berupa pangan, sandang dan papan akan tercukupi dengan sistem pertanian ini. Pendekatan pengembangan kawasan dirancang untuk meningkatkan efektivitas kegiatan, efisiensi anggaran dan mendorong keberlanjutan kawasan komoditas unggulan itu sendiri. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Terbentuknya Kawasan Pertanian Terpadu” dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Terbentuknya Kawasan Pertanian Terpadu sebagaiman terlihat pada tabel berikut: Capaian Kinerja Sasaran Tiga Puluh Tujuh No 1
Indikator Kinerja Terselenggaranya kawasan pertanian terpadu
Satuan %
Target 10 (inventarisasi semua dokumen terkait tanah)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxiii
Tahun 2014 Realisasi % Capaian 10 100 (inventarisasi semua dokumen terkait tanah)
Terselenggaranya kawasan pertanian terpadu diwujudkan dalam beberapa tahapan pelaksanaan diantaranya pada tahun 2014 ini ditargetkan untuk melakukan inventarisasi semua dokumen terkait tanah (10% dari penyelenggaraan kawasan pertanian terpadu) dan telah tercapai sesuai target. Adapun perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Terselenggaranya kawasan pertanian
Satuan %
Realisasi Tahun 2014 10
Target Tahun 2018 100
terpadu Untuk mendukung pencapaian sasaran “Terbentuknya Kawasan Pertanian Terpadu” dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.3.481.824.000,- dengan realisasi Rp.3.015.311.150,-.Program tersebut adalah Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan. Analisa keberhasilan Tingginya capaain untuk sasaran ini keberhasilan didukung oleh banyak hal, terutama karena terlaksannya koordinasi dan kerjasama yang baik para stakeholder. Selain itu juga didukung oelh tersedianya anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung kawasan pertanian terpadu diantaranya pembangunan Rearing Unit dimana dengan adanya rearing unit ini tingkat kematian pedet sapi perah akibat pemeliharaan yang tidak sesuai standar oleh peternak dapat ditekan sehingga populasi sapi perah dapat ditingkatkan.
SASARAN
38
TERPELIHARANYA PROPORSI RTH TERHADAP LUAS WILAYAH, MENJADI TIDAK KURANG DARI 10%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxiv
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang telah mensyaratkan bahwa ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah kota.Ini berarti setiap lahan yang di tempati, idealnya minimal 70 persen digunakan untuk bangunan dan 30 persen untuk lahan hijau. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Pemerintah Kota Padang Panjang menetapkan sasaran terpeliharanya proporsi RTH terhadap luas wilayah, menjadi tidak kurang dari 10% dengan beberapa indikator kinerja di tahun 2014 seperti terdapat pada tabel berikut :
Capaian Kinerja Sasaran Tiga Puluh Delapan No
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2014
1
Meningkatnya persentase Ruang Terbuka Hijau
%
Target 6
2
Terlaksananya penanaman pohon yang baru
Batang
1000
Realisasi 6
Capaian (%) 100
5750
575
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “terpeliharanya proporsi RTH terhadap luas wilayah, menjadi tidak kurang dari 10%” dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 337,5% dengan predikat memuaskan. Adapun hasil Evaluasi terhadap pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut : 1. Meningkatnya persentase Ruang Terbuka Hijau Meningkatnya persentase Ruang Terbuka Hijau tahun 2014 dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan yakni target 6% dengan realisasi 6% sehingga capaian kinerjanya 100% dengan predikat memuaskan. 2. Terlaksananya penanaman pohon yang baru Terlaksananya penanaman pohon yang baru dengan target tahun 2014 sebanyak 1000 Batang dengan realisasi yang cukup signifikan yaitu 5750 batang, sehingga capaian kinerjanya 575% dengan predikat memuaskan. jika dibandingkan dengan tahun 2013 capaian ini juga jauh mengalami peningkatan di mana penanaman pohon yang baru pada tahun 2013 hanya 460 Batang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxv
Adapun gambaran capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Kota Padang PanjangTahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Satuan
Realisasi Tahun2014
Target Tahun 2018
Meningkatnya persentase Ruang Terbuka Hijau
%
6
10
Terlaksananya penanaman pohon yang baru
Batang
5750
5000
Indikator Kinerja
Untuk mendukung pencapaian sasaran Terpeliharanya proporsi RTH terhadap luas wilayah,menjadi tidak kurang dari 10% dilaksanakan melalui 4 Program dan 5 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar RP. 1.646.630.000,dengan realisasi Rp. 1.317.044.000,-. Adapun program tersebut sebagai berikut: 1.
Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
2.
Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
3.
Program Pemanfaatan Ruang
4.
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Analisa berhasilan Tingginya capaian kinerja terhadap sasaran ini didukung oleh banyak faktor, antara lain adalah sebagai berikut : 1.
Adanya dasar hukum yang mengatur tentang keberadaan Ruang Terbuka Hijau.
2.
Adanya Program Pemerintah menanam satu milyar pohon.
3.
Komitmen Pemerintah Daerah untuk mencapai target Ruang Terbuka Hijau termasuk penanaman pohon baru dan penghijauan.
4.
Adanya pekerjaan penanaman bibit tanaman sebanyak 5000 batang pada kegiatan Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Dampak Perusakan Hutan dan pekerjaan pengadaan bibit tanaman hias dan pelindung pada kegiatan Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau
SASARAN
39
MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxvi
Sampah merupakan masalah klasik yang kerap timbul dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyaknya timbulan sampah yang tidak terkelola dengan baik, sehingga merupakan ancaman bagi lingkungan. Kota Padang Panjang sebagai salah satu kota yang sering mendapatkan predikat sebagai kota bersih dengan adanya beberapa kali memperoleh penghargaan Adipura, selalu berusaha untuk tetap mempertahankan predikat tersebut, sekaligus berkomitmen untuk terus mengurangi timbulan sampah melalui berbagai kegiatan. Untuk mewujudkan sasaran di atas, Pemerintah Kota Padang Panjang telah menetapkan indikator kinerja sasaran tahun 2014 dan gambaran pencapaiannya sebagai berikut: Capaian Sasaran Tiga Puluh Sembilan No 1
Indikator Kinerja
Satuan
Berkurangnya volume sampah yang masuk ke TPA
%
Tahun 2014 Target 83
Realisasi 83
Capaian (%) 100
Berkurangnya volume sampah yang masuk ke TPA tahun 2014 dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerjanya 100% dengan predikat memuaskan. Nilai capaian dari indikator ini didapatkan dari rasio jumlah sampah yang masuk TPA terhadap jumlah timbulan sampah. Dibandingkan dengan tahun 2013 volume sampah yang masuk ke TPA mengalami penurunan yaitu dari 90% menjadi 83% tahun 2014. Hal Ini tentunya merupakan hal yang positif dalam pengelolaan sampah di Kota Padang Panjang. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran
tahun 2014 terhadap
target kinerja RPJMD Kota Padang PanjangTahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Berkurangnya volume sampah yang masuk ke TPA
Satuan
Realisasi Tahun2014
Target Tahun 2018
%
83
75
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxvii
Untuk mendukung pencapaian sasaran Mengurangi timbulan sampahdilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar RP. 4.235.647.000,- dengan realisasi Rp. 3.735.596.550,- Adapun program tersebut adalah Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Analisa keberhasilan Tingginya capaian kinerja sasaran ini didukung oleh banyak hal, diantaranya adalah : 1.
Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk melakukan pengolahan persampahan seperti untuk pengomposan dan daur ulang sampah anorganik (seperti sampah plastik)
2.
Adanya bank sampah yang tersedia di 5 lokasi di Kota Padang Panjang sehingga dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA SASARAN
40
TERLAKSANANYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SDA
Dalam pengelolaan Lingkungan Hidup ditemui banyak tantangan, terutama karena kesadaran yang relatif rendah terhadap pelestarian lingkungan dengan berkembangnya sikap hidup yang tidak ramah lingkungan. Kondisi ini berakibat buruk terhadap kualitas lingkungan dimana kondisi lingkungan perairan memperlihatkan indikasi pencemaran yang cukup berat dan hampir merata pada sebagian besar wilayah kota. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya nyata dan terus menerus untuk melakukan perubahan cara pandang dan perilaku hidup masyarakat supaya bertoleransi terhadap lingkungan dimana mereka bermukim dan hidup. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota, menyebutkan bahwa masalah lingkungan merupakan salah satu urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh daerah.Terkait dengan hal tersebut makaperlu dilakukan perubahan yang mendasar pada tatanan pemerintahan daerah, sehingga mampu menempatkan kebijakan yang berwawasan lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Merespon hal tersebut Pemerintah Kota Padang Panjang berupaya melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam menjadi salah satu sasaran dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2013-2018. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxviii
Pencapaian kinerja dan sasaran Terlaksananya pengelolaan lingkungan hidup dan SDAdapat diketahui dari indikator sebagai berikut : Capaian Sasaran Empat Puluh No 1
Indikator Kinerja Meningkatnya persentase bangunan/rumah disepanjang Batang Aia Bakarek-karek dan Parik Rumpang yang memiliki septik tank
Satuan %
Tahun 2014 Target 28,36
Realisasi 26
Capaian (%) 91,68
Pencapaian indikator kinerja sasaran meningkatnya persentase bangunan/rumah disepanjang Batang Aia Bakarek-Karek dan Parik Rumpang yang memiliki septik tank tahun 2014 di targetkan 28,36% dengan realisasi 26% sehingga capaian kinerjanya 91,68% dengan predikat sangat baik.Capaian ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 26,7% Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Kota Padang PanjangTahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Tahun2014
Target Tahun 2018
Meningkatnya persentase bangunan/rumah disepanjang Batang Aia Bakarek-karek dan Parik Rumpang yang memiliki septik tank
%
26
35
Untuk mendukung pencapaian sasaran Terlaksananya pengelolaan lingkungan hidup dan SDA dilaksanakan melalui 4 Program dan 11 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar RP. 1.516.817.560,- dengan realisasi Rp. 1.427.499.126,Adapun program tersebut adalah: 1. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA 2. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong 3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxix
4. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Analisa Kegagalan Belum maksimalnya capaian kinerja sasaran disebabkan beberapa hambatan/masalah, antara lain sebagai berikut: 1. Rendahnya realisasi tahun 2014, karena perubahan metodologi dalam pengambilan data. Pada tahun 2013 data yang diambil terbatas pada pemukiman yang berbatasan langsung dengan batang air bakarek-karek dan parit rumpang. Namun pada tahun 2014 objek yang didata lebih diperluas lagi ke wilayah yang tidak berbatasan langsung dengan sungai tetapi mempunyai akses langsung kesungai melalui pipa. Hal ini mengakibatkan jumlah objek yang didata menjadi bertambah sedangkan jumlah objek yang mempunyai septik tank tidak bertambah jumlahnya dibanding tahun 2013. Hal ini mengakibatkan rendahnya persentase jumlah bangunan yang dilengkapi septik tank disepanjang batang air bakarek-karek dan parit rumpang. 2. Berdasarkan hasil pendataan dan pengawasan yang dilakukan masih banyak pemilik bangunan yang belum mau untuk melengkapi bangunannya dengan septik tank. Adapun Strategi pemecahan masalah tersebut adalah: 1.
Mengoptimalkan sosialisasi pentingnya melengkapi bangunan dengan septik tank.
2.
Membangun septik tank komunal
3.
Penegakan Perda Nomor 10 Tahun 2010 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagaimana telah diubah dengan Perda Nomor 4 tahun 2012.
SASARAN
41
MENINGKATNYA AREA RESAPAN AIR
Daerah resapan air pada hakikatnya adalah sebuah daerah yang disediakan untuk masuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona jenuh air sehingga membentuk suatu aliran air di dalam tanah. Fungsi dari daerah resapan air sendiri adalah untuk menampung debit air hujan yang turun di daerah tersebut. Secara tidak langsung daerah resapan air memegang peran penting sebagai pengendali banjir dan kekeringan di musim kemarau. Untuk itu daerah resapan air ini perlu terus di jaga dan di tumbuh kembangkan keberadaannya. Salah satu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxx
cara untuk menambah dan memperbaiki daerah resapan air adalah dengan membuat sumur resapan atau lobang resapan biopori. Untuk mewujudkan sasaran di atas, Pemerintah Kota Padang Panjang telah mentargetkan indikator kinerja sasaran tahun 2014 dan realisasinya seperti terdapat pada tabel di bawah ini :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxi
Capaian Sasaran Empat Puluh Satu No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Meningkatnya jumlah gedung pemerintah daerah yang dilengkapi dengan biopori/sumur resapan
Unit
Tahun 2014 Target 7
Realisasi 16
Capaian (%) 228,6
Meningkatnya jumlah gedung pemerintah daerah yang dilengkapi dengan biopori/sumur resapan dengan target tahun 2014 sebanyak 7 Unit dan dapat direalisasi sebanyak 16 unit atau 228.6% dengan predikat memuaskan. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya 5 unit. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Kota Padang Panjang Tahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Meningkatnya jumlah gedung pemerintah daerah yang dilengkapi dengan biopori/sumur resapan
Satuan
Realisasi Tahun2014
Target Tahun 2018
unit
16
15
Diketahui dari capaian kinerja dari sasaran ini tahun 2014 sebanyak 16 Unit dan dibandingkan dengan target RPJMD yang harus dicapai tahun 2018 yakni 15 Unit, maka target RPJMD tersebut sudah dapat dicapai atau di lampaui pada tahun 2014 Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya area resapan air dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar RP. 1.329.614.000,- dengan realisasi Rp.798.900.000,- Adapun program tersebut yaitu Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Analisa keberhasilan Tingginya capaian indikator sasaran didukung oleh beberapa faktor antara lain adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxii
1. Adanya kegiatan pengadaan sumur resapan 2. Mulai tumbuhnya kesadaran pegelola gedung milik pemerintah untuk melengkapi bangunan dengan sumur resapan/biopori SASARAN
TERLAKSANANYA PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERKOTAAN
42
Pembangunan kota yang berkelanjutan memerlukan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, seperti jalan, air bersih, sanitasi, pasar, terminal, dan lain- lain yang harus seimbang dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri, jika tidak maka akan menimbulkan efek negatif yang merugikan masyarakat. Untuk mewujudkan sasaran tersebut diatas maka Pemerintah Kota Padang Panjang telah mentargetkan indikator kinerja sasaran terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana perkotaan tahun 2014 dan gambaran pencapaiannya sebagai berikut: Capaian Sasaran Empat Puluh Dua No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Meningkatnya panjang jalan
2 3
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Km
83
75,67
91,17
Terwujudnya jembatan yang berkualitas dan terpelihara
Unit
14
14
100
Tersedianya gedung baru kantor pemerintahan yang representatif
Unit
1
1
100
4
Terwujudnya pengelolaan sumber air bersih
Lokasi
5
5
100
5
Meningkatnya cakupan pengelolaan air bersih
%
79,69
80,10
100,51
6
Meningkatnya ketersediaan sarana pengelolaan limbah
%
35,24
35,34
100,28
7
Meningkatnya pengelolaan drainase
%
81,44
81,50
100,07
8
Meningkatnya ketersediaan infrastruktur dan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
%
38
38
100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxiii
No Indikator Kinerja 9 Meningkatnya kualitas fasilitas lalu lintas 10
11
Satuan
Tahun 2014
%
44,00
42
95,45
Meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana transportasi umum
%
37,00
35
94,59
Meningkatnya ketertiban perparkiran
%
36
34
94,44
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “peningkatan sarana dan prasarana perkotaan” dengan 11 (sebelas) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 97,86% dengan predikat sangat baik. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Meningkatnya panjang jalan Meningkatnya panjang jalan tahun 2014 di targetkan 83 Km dan hanya dapat dicapai 75,67 Km atau 91,17% dengan predikat sangat baik. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 capaian ini sedikit mengalami penurunan dimana untuk tahun 2013 dapat dicapai 100%. 2. Terwujudnya jembatan yang berkualitas dan terpelihara Terwujudnya jembatan yang berkualitas dan terpelihara tahun 2014 dapat terealisasi sebanyak 14 Unit atau sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga capaian kinerjanya 100% dengan predikat memuaskan. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 capaian tahun 2014 relatif sama yakni 100%. 3. Tersedianya gedung baru kantor pemerintahan yang representatif Tersedianya gedung baru kantor pemerintahan yang representatif tahun 2014 dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan yakni 1 Unit Gedung Kantor DPPKAD sehingga capaian kinerjanya 100% dengan predikat memuaskan. 4. Terwujudnya pengelolaan sumber air bersih Terwujudnya pengelolaan sumber air bersih pada tahun 2014 di targetkan sebanyak 5 lokasi yaitu : 2 lokasi di Kelurahan Ganting, 1 lokasi masing-masing di Kelurahan Koto Katik, Ekor Lubuk dan Guguk Malintang dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga capaian kinerjanya 100% dengan predikat memuaskan. 5. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih pada tahun 2014 di targetkan 79,69% dapat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxiv
terealisasi 80,10% sehingga capaiannya 100,51% dengan predikat memuaskan. 6. Meningkatnya ketersediaan sarana pengelolaan limbah Meningkatnya ketersediaan sarana pengelolaan limbah tahun 2014 di targetkan 35,24% dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan yakni 35,34% sehingga capaian kinerjanya 100,28% dengan predikat memuaskan. Nilai capaian dari indikator ini didapatkan dari rasio jumlah rumah yang memiliki sanitasi layak terhadap jumlah rumah yang memiliki IMB 7. Meningkatnya pengelolaan drainase Meningkatnya pengelolaan drainase di Kota Padang Panjang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, pada tahun 2014 di targetkan 81,44% drainase dapat di kelola dengan baik dan terealisasi 81,50% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100,07% dengan predikat memuaskan. 8. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur dan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi Meningkatnya ketersediaan infrastruktur dan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi tahun 2014 ditargetkan 38% dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga capaian kinerjanya 100% dengan predikat memuaskan. 9. Meningkatnya kualitas fasilitas lalu lintas Meningkatnya kualitas fasilitas lalu lintas tahun 2014 di targetkan 44% dan yang dicapai 42% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 95,45% dengan predikat sangat baik. 10. Meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana transportasi umum Meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana transportasi umum berupa pengembangan Halte Bus , Taxi dan Gedung Terminal tahun 2014 di targetkan 37,00% dengan realisasi mencapai 35% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 94,59% dengan predikat sangat baik. 11. Meningkatnya ketertiban perparkiran Meningkatnya ketertiban perparkiran tahun 2014 di targetkan 36%, dengan capaian 34% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 94,44% dengan predikat sangat baik. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran
tahun 2014 terhadap
target kinerja RPJMD Kota Padang Panjang Tahun 2013 - 2018 sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxv
Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018
Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Tahun2014
Target Tahun 2018
Meningkatnya panjang jalan Terwujudnya jembatan yang berkualitas dan terpelihara Tersedianya gedung baru kantor pemerintahan yang representatif Terwujudnya pengelolaan sumber air bersih Meningkatnya cakupan pengelolaan air bersih
Km Unit
75,67 14
88,10 14
Unit
1
7
Lokasi
5
6
%
80,10
86
%
35,34
45%
% %
81,50 38
90 70
%
42
60
%
35
65
%
34
60
Meningkatnya ketersediaan sarana pengelolaan limbah Meningkatnya pengelolaan drainase Meningkatnya ketersediaan infrastruktur dan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi Meningkatnya kualitas fasilitas lalu lintas Meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana transportasi umum Meningkatnya ketertiban perparkiran
Untuk mendukung pencapaian sasaran Terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana perkotaan dilaksanakan melalui 11 Program dan 30 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar RP.35.167.853.500,- dengan realisasi Rp. 30.589.202.541,-. Adapun 9 program tersebut sebagai berikut : 1. Program pembangunan jalan dan jembatan 2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 3. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 4. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 5. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxvi
6. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media masa 7. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas 8. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 9. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 10. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan 11. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam Analisa Keberhasilan/kegagalan Dari 11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan, 7 (tujuh) diantaranya dapat tercapai sesuai target, sedangkan 4 (empat) lainnya belum sesuai target. Adapun faktor pendukung keberhasilan sebagian besar dari sasaran ini adalah sebagai berikut : 1. Adanya komitmen Pemerintah Daerah untuk terus melakukan pembenahan terhadap Fasilitas dan Infra struktur Kota. 2. Adanya berbagai program Pemerintah Pusat untuk pengembangan fasilitas kota seperti, PAMSIMAS, MCK ++ dan lain-lain Sementara itu terhadap 4 (empat) indikator lainnya yang belum sesuai target disebabkan beberapa Hambatan/masalah yaitu : 1. Adanya paket pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan sampai batas waktu ( kontrak ) yang telah ditentukan. 2. Masih sulitnya pembebasan lahan untuk pengelolaan air bersih dan air limbah walaupun kenyataan dilapangan banyak lokasi yang rawan sanitasi. 3. Belum terpenuhinya pemasangan fasilitas lalu lintas pada ruas jalan yang ada di kota Padang Panjang 4. Masih adanya area perparkiran liar Untuk mengantisipasi persoalan yang ada diperlukan strategi pemecahan masalah sebagai berikut : 1. Melakukan evaluasi terhadap rekanan yang akan melaksanakan pekerjaan terutama dengan tenaga teknisnya. 2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat 3. Berusaha memenuhi kebutuhan fasilitas lalu lintas yang belum terpasang 4. Menyiapkan/mencari lahan yang bisa dimanfaatkan sebagai terminal angkutan pedesaan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxvii
SASARAN
43
TERWUJUDNYA KAWASAN PERKOTAAN YANG NYAMAN SESUAI DENGAN PERUNTUKANNYA
Pengendalian pemanfaatan ruang perlu dilakukan agar pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan ruang yang telah ditetapkan.Pemerintah selaku pelaku utama dalam pengendalian pemanfaatan ruang, mempunyai berbagai instrumen atau alat pengendalian. Pengendalian ini bertujuan untuk mewujudkan wajah kota dan wilayah yang mempunyai estetika dan menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi warganya Sesuai dengan UU Penataan Ruang No.26/2007, instrumen tersebut adalah peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi. Untuk mewujudkan sasaran ini, Pemerintah Kota padang Panjang telah menetapkan indikator kinerja tahun 2014 sebagai berikut : Capaian Sasaran Empat Puluh Tiga Tahun 2014
No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Meningkatnya ketersediaan dokumen perencanaan pemanfaatan ruang
Dokumen
Target 1
Realisasi 2
Capaian (%) 200
Pencapaian indikator kinerja sasaran meningkatnya ketersediaan dokumen perencanaan pemanfaatan ruang tahun 2014 di targetkan 1 Dokumen dapat di capai 2 Dokumen sehingga capaian kinerjanya 200% dengan predikat memuaskan. Dokumen tersebut adalah (1) RDTR Kantor Walikota dan Simpang Mifan, (2) RDTR Kawasan Simpang Gunung. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar 100%. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMDTahun 2013 - 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Meningkatnya ketersediaan dokumen
Satuan
Realisasi Tahun2014
Target Tahun 2018
Dokumen
2
6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxviii
perencanaan pemanfaatan ruang Untuk mendukung pencapaian sasaran Terwujudnya kawasan perkotaan yang nyaman sesuai dengan peruntukannya dilaksanakan melalui 1 Program dan 5 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar RP. 2.260.515.000,- dengan realisasi Rp.1. 953.933.850,-. Adapun program tersebut adalah Program perencanaan tata ruang. Analisa keberhasilan Tingginya capaian sasaran ini didukung oleh banyak hal, antara lain sebagai berikut : 1. Adanya komitmen dan konsistensi dari berbagai Pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan Perda No.2 tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang Panjang tahun 2012 – 2032. 2. Adanya lokasi kawasan RDTR yang berbeda cukup jauh sehingga dokumen RDTR yang semula direncanakan 1 buah menjadi 2 buah
SASARAN
44
PERBAIKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Pada hakikatnya tujuan akhir pembangunan Kota Padang Panjang adalah mewujudkan masyarakat Kota Padang Panjang yang sejahtera. Untuk mewujudkan hal tersebut, tantangan terbesarnya adalah kemiskinan dan pengangguran. Tingginya kemiskinan dan pengangguran berbanding lurus dengan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) sehingga perlu dicarikan solusinya oleh Pemerintah Daerah. Karena itu pada tahun ini pemerintah Kota Padang Panjang telah berupaya menurunkan angka kemiskinan, angka pengangguran dan jumlah PMKS melalui sasaran Mewujudkan Perbaikan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Mewujudkan Perbaikan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat dengan 3 (tiga) sasaran indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 100,45% dengan predikat Memuaskan. Hasil pegukuran capaian kinerja sasaran Perbaikan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxix
Capaian Sasaran Keempat Puluh Empat Tahun 2014 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
1
Penurunan Angka Kemiskinan
%
6,30
6,24*)
100,95
2
Penurunan Angka Pengangguran
%
5,00
4,58*)
108,4
%
1,00
1,08
92
3
Persentase penurunan PMKS pertahun *) angka prediksi
Pencapaian Indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : 1. Penurunan Angka Kemiskinan Kota Padang Panjang, tahun 2014 ditargetkan sebesar 6,30% dapat terealisasi atau diturunkan dari target menjadi 6,24% sehingga pencapaian kinerja sebesar 100,95% dengan predikat memuaskan. Angka kemiskinan pada tahun 2014 ini jauh lebih baik dibanding tahun 2013 yang berada pada angka 6,66%. 2. Penurunan Angka Pengangguran Kota Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan sebesar 5,00% dapat terealisasi atau turun menjadi 4,58%, sehingga capaian kinerja penurunan angka kemiskinan Kota Padang Panjang sebesar 108,4% dengan predikat memuaskan. Angka pengangguran pada tahun 2014 ini jauh lebih baik dibanding tahun 2013 yang berada pada angka 7,07%. 3. Persentase penurunan PMKS pertahun Kota Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan sebesar 1.00% akan tetapi belum memenuhi target yaitu 1.08% sehingga capaian kinerja nya sebesar 92% dengan predikat sangat baik. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap kinerja RPJMDTahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Penurunan Angka Kemiskinan
Satuan
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
%
6,24%*)
5,5%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxx
Penurunan Angka Pengangguran
%
4,58%*)
4,2%
Penurunan Jumlah PMKS per lima tahun
%
1,08%
5%
*) angka prediksi Untuk mendukung pencapaian sasaran Perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat dilaksanakan melalui 10 Program dan 21 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 2.534.439.450 dengan realisasi Rp. 1.696.360.791,- Adapun program tersebut adalah : 1. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM 2. Program Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS ) lainnya. 3. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. 4. Program Pembinaan Anak Terlantar 5. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja 6. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma 7. Program Pembinaan Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial) 8. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 9. Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya 10. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Analisa Keberhasilan/Kegagalan Secara umum capaian sasaran ini telah berhasil dilakukan dimana capaiannya melebihi 100%. Keberhasilan ini didukung oleh banyak faktor, diantaranya adalah : 1. Adanya partisipasi Lembaga Kemasyarakatan (BKM) dan swadaya masyarakat terhadap penurunan angka kemiskinan Kota Padang Panjang. 2. Adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPMMP) yang secara langsung merupakan mitra Pemerintah Kota Padang Panjang dalam rangka penurunan angka kemiskinan.
SASARAN
45
MENINGKATNYA KEMANDIRIAN ORGANISASI PEMUDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxxi
Salah satu catatan penting dalam dunia kepemudaan Indonesia adalah lahirnya UndangUndang (UU) No. 40/2009 Tentang Kepemudaan.
Substansi UU tersebut melingkupi
memberikan jaminan kepastian hukum tentang apa yang harus dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat terhadap pemuda agar pemuda bisa memiliki kapasitas dan daya saing. Menyikapi hal tersebut, banyak program
yang diusung Kementerian
Pemuda dan Olahraga, diantaranya adalah revitalisasi organisasi kepemudaan. Dimana revitalisasi diharapkan dapat mendorong dan membantu kemandirian organisasi kepemudaan di Indonesia. Dalam upaya mensukseskan program nasional tersebut Pemerintah Kota Padang Panjang telah menjadikan kemandirian organisasi pemuda sebagai salah satu sasaran strategis. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kemandirian Organisasi Pemuda dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat Memuaskan, sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Capaian Sasaran Empat Puluh Lima Satuan No
Tahun 2014
Indikator Kinerja
1.
Jumlah organisasi organisasi pemuda yang aktif
Target
Realisasi
% Capaian
19
19
100
Pencapaian Indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Jumlah organisasi pemuda yang aktif di Kota Padang Panjang, tahun 2014 ditargetkan sebesar 19 organisasi dan dapat terealisasi sebanyak 19 organisasi sehingga pencapaian kinerja sebesar 100% dengan predikat memuaskan. Organisasi pemuda yang aktif tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
KNPI HMI GM-FKPPI IPM/IRM Pemuda Panca Marga Gema Kosgoro AMPI GMPI
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Gerakan Pemuda Ka’bah Pemuda Tarbiyah Gerakan Pemuda Anshor Nasyiatul Aisyiah Pemuda Demokrat Wira Karya Indonesia Senat Mahasisiwa Perguruan Tinggi Kwarcab Pramuka
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxxii
9. GPPI 10. GM MKGR
19. Purna Paskibraka Indonesia (PPI)
Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013-2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Jumlah organisasi pemuda yang aktif
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
19 organisasi
25 organisasi
Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya Kemandirian Organisasi Pemuda dilaksanakan melalui 1 Program dan 4 Kegiatan dengan Anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.508.340.000,- dengan Realisasi Rp.443.442.800,- Adapun program yang dilaksanakan adalah Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan. Analisa keberhasilan Capaian kinerja sasaran ini telah sesuai target. Keberhasilan ini didukung banyak faktor, diantaranya adalah : 1. Terjalin/terbinanya kerjasama yang baik antara pemerintah Kota Padang Panjang melalui Dinas Porbudpar dengan beberapa organisasi pemuda yang ada di Kota Padang Panjang 2. Dilakukannya pembinaan terhadap beberapa organisasi pemuda di Kota Padang Panjang 3. Terfasilitasinya beberapa kegiatan organisasi kepemudaan oleh Dinas SASARAN
46
MENINGKATNYA PRESTASI OLAHRAGA
Kebijakan Pemerintah Kota Padang Panjang di Bidang Keolahragaan diposisikan pada upaya memotivasi dan memfasilitasi agar masyarakat dari berbagai lapisan usia gemar berolahraga dan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup. Dalam rangka meningkatkan budaya olahraga sebagai bagian dari proses dan pencapaian tujuan pembangunan daerah dan nasional, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxxiii
keberadaan dan peran olahraga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus mendapatkan kedudukan yang sejajar dengan sector pembangunan lainnya terutama untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, pergaulan sosial, dan kesejahteraan individu, kelompok, atau masyarakat secara terencana dan sistimatik. Peningkatan prestasi olahraga dilakukan secara berjenjang dengan menggali bibit-bibit olahragawan/atlet di sekolah-sekolah, atau melalui pembinaan yang intensif melalui klub-klub, serta pemusatan latihan pada tingkat Kota di setiap cabang olahraga. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Prestasi Olahraga dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat Memuaskan. Adapun gambaran hasil evaluasi tersebut sebagaimana terlihat pada tabel berikut : Capaian Sasaran Empat Puluh Enam No
Indikator Kinerja
Satuan
1.
Meningkatnya jumlah cabang olahraga yang aktif
cabang
Tahun 2014 Target
Realisasi
% Capaian
3
3
100
Indikator kinerja Meningkatnya jumlah cabang olahraga yang aktif dapat dicapai sesuai target yaitu 3 cabang sehingga capaian kinerjanya 100% atau dengan predikat memuaskan. Cabang olahraga yang aktif tersebut adalah wushu, panahan dan menembak. Adapun gambaran perbandingan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013-2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah olahraga yang aktif
cabang
Realisasi
Target Tahun
Tahun 2014
2018
3 cabang
18 cabang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxxiv
Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya Prestasi Olahrag dilaksanakan melalui 2 Program dan 4 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.921.045.000,- dengan realisasi Rp.807.741.840,- Adapun 2 program pendukung sasaran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Analisa keberhasilan Keberhasilan pada pencapaian sasaran ini telah didukung oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Adanya kerjasama antara pemerintah daerah dengan induk organisasi olahraga (KONI) 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup memadai.
SASARAN
47
PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA DAN PENERAPAN ABS SBK
Salah satu filosofi dalam kehidupan masyarakat Minangkabau yang sangat kental adalah “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” (ABS-SBK). Filosofi ini mencerminkan pola kehidupan masyarakat yang mengintegrasikan nilai-nilai sosial budaya (adat) dengan normanorma agama Islam. Artinya apapun bentuk nilai-nilai sosila budaya dalam masyarakat harus berdasarkan nilai-nilai agama Islam dan filosofi ini harus terus ditumbuhkembangkan dalam kehidupan masyarakat. Di Kota Padang Panjang, pola kehidupan tersebut telah menjadi perhatian dan menjadi salah satu sasaran pembangunan yang harus diwujudkan dengan 5 indikator sasaran. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran Mewujudkan Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan penerapan ABS SBK dengan 5 (lima) sasaran indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 205,37% dengan predikat Memuaskan. Hasil pegukuran capaian kinerja sasaran Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan penerapan ABS SBK sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxxv
Capaian Sasaran Empat Puluh Tujuh Tahun 2014 No 1
2
3 4
5
Indikator Kinerja
Satuan
Meningkatnya aktivitas keagamaan diseluruh Mesjid (Jemaah Mesjid, MDA, Remaja Mesjid, Hafiz Qur’an, Majelis Taklim, Forum Kajian Islam, Desa Sakinah) Meningkatnya aktivitas lembaga keagamaan, adat dan kemasyarakatan dan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan Pemerintahan. Meningkatnya jumlah zakat, sadakah yang dikumpulkan BAZ Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pelayanan terpadu Presentase fasilitasi Pembangunan Islamic Centre
Target
Realisasi
%
30%
88,34%
% Capaian 294,47%
%
60,00%
100%
166,67%
Rupiah
Rp. 2,82 Milyar 22 Kasus
100,71%
Kasus
Rp, 2,8 Milyar 5 Kasus
%
20%
5%
25%
440%
Pencapaian Indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Meningkatnya aktivitas keagamaan diseluruh Mesjid (Jemaah Mesjid, MDA, Remaja Mesjid, Hafiz Qur’an, Majelis Taklim, Forum Kajian Islam, Desa Sakinah) pada tahun 2014 ditargetkan 30% dan dapat terealisasi 88,34% sehingga capaian kinerjanya adalah 294,47% dengan predikat memuaskan. Dari 36 Mesjid di Kota Padang Panjang rata-rata telah melaksanakan kegiatan keagamaan dimaksud, kecuali kegiatan Desa Sakinah hanya dilakukan pada satu Mesjid di setiap Kecamatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxxvi
2. Meningkatnya aktivitas lembaga keagamaan, adat dan kemasyarakatan dan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan Pemerintahan pada tahun 2014 ditargetkan 60%
dan dapat terealisasi 100% sehingga capaian kinerjanya adalah166,67%
dengan predikat memuaskan.Pemerintah Kota Padang Panjang selalu melibatkan dan mengikutsertakan lembaga Agama, Adat dan Tokoh Masyarakat untuk aktif dan berperan dalam kegiatan dalam kegiatan-kegiatan Pemerintahan seperti kegiatan HUT Kota, Sidang Paripurna DPRD, HUT RI, Peringatan hari-hari besar nasional dan keagamaan, Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kota, Badan Pengkajian Adat, Muzakarah Ulama dan Rapa-rapat KAN. 3. Meningkatnya jumlah zakat, sadakah yang dikumpulkan BAZ Kota Padang Panjang pada tahun 2014 ditargetkan Rp. 2.800.000.000,- dan dapat terealisasi melebihi target yaituRp. 2.822.145.487,-
sehingga capaian kinerjanya adalah 100,71%
dengan predikat memuaskan. Tingginya pencapaian tersebut karena tingginya kesadaran wajib zakat untuk membayarkan zakatnya. 4. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pelayanan terpadu tahun 2014 ditargetkan 5 kasusdan dapat terealisasi melebihi target mencapai 22 kasus sehingga capaian kinerjanya adalah 440%
dengan predikat memuaskan. Sejumlah 22
kasus(laporan) tersebut dapat ditindaklanjuti dan diselesaikan melalui P2TP2A. 5. Presentase fasilitasi Pembangunan Islamic Centre Pada Tahun 2014 t target fasilitasi pembangunan Islamic centre adalah sebesar 20%i berupa pengadaan tanah. Namun target ini belum dapat terealisasi sepenuhnya karena pada tahun 2014 baru dapat terealisasi 5% berupa draft penyusunan SK Tim kegiatan Pembangunan Islamic Centre Kota Padang Panjang. Adapun gambaran capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Meningkatnya aktivitas keagamaan diseluruh Mesjid (Jemaah Mesjid, MDA, Remaja Mesjid, Hafiz Qur’an, Majelis Taklim, Forum Kajian Islam, Desa Sakinah)
Realisasi Tahun 2014 88,34%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxxvii
Target Tahun 2018 100%
Meningkatnya aktivitas lembaga keagamaan, adat dan kemasyarakatan dan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan Pemerintahan.
100%
100%
Meningkatnya jumlah zakat, sadakah yang dikumpulkan BAZ
Rp. 2, 82 Milyar
Rp. 3,3 Milyar
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pelayanan terpadu
22 Kasus
25 Kasus
Presentase fasilitasi Pembangunan Islamic Centre
0%
100%
Untuk mendukung pencapaian sasaran meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dilaksanakan melalui 1 Program dan 9 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Kota Padang Panjang sebesar Rp. 2.737.080.500,- dengan realisasi Rp. 2.167.957.900,- . Adapun program tersebut adalah Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Analisa keberhasilan Dari 5 (lima) indikator yang telah ditetapkan secara umum telah berhasil dilaksanakan sesuai target. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah adalah : 1. Meningkatnya jumlah zakat dan sedekah yang dikumpulkan BAZ Kota Padang Panjang. 2. Adanya Komitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. 3. Adanya evaluasi dan penilaian secara berkala dari Pemerintah Pusat tentang pelaksanaan Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak dalam hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 4. Adanya Partisipasi aktif dari masyarakat sebagai relawan dalam pelaksanaan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan.
SASARAN
48
MENINGKATNYA KEGIATAN SENI DAN BUDAYA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxxviii
Pelestarian seni dan budaya daerah oleh generasi muda di Kota Padang Panjang diwujudkan dalam bentuk kegiatan seni dan budaya pada sanggar seni yang ada di Kota Padang Panjang. Keaktifan sanggar seni diharapkan dapat menjadi wadah kreatifitas dan mampu menggali potensi seni budaya yang dimiliki oleh generasi muda di Kota Padang Panjang. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kegiatan Seni dan Budaya dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kegiatan Seni dan Budaya adalah sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini : Capaian Sasaran Empat Puluh Delapan No 1.
Indikator Kinerja Meningkatnya
Tahun 2014 Satuan
jumlah Sanggar
Target
Realisasi
% Capaian
18
18
100
sanggar seni yang aktif
Pada tahun 2014 indikator Meningkatnya jumlah sanggar seni yang aktif ditargetkan sebanyak 18 sanggar dan dapat terealisasi sesuai target sehingga capaiannya 100%. Adapun sanggar seni yang aktif tersebut : 1. Sanggar Taruko
11. Grup Pasambahan Aguang Gantiang
2. Sanggar Alang Bangkeh
12. Sanggar Pasambahan Aue Sarumpun
3. Sanggar Sikambang Manih 4. Sanggar Aguang
Jambu 13. Grup Pasambahan Cikal Palito Nan
5. Sanggar Al-Husna
Tungga
6. Sanggar Titian Aka
14. Grup Qasidah Rebana Muhammadiyah
7. Sanggar Kuciang Tuo
15. Grup Pasambahan Lubuk Cimpago
8. Sanggar Giriang-giriang Bambu
16. Grup Pasambahan Kebun Sikolos
9. Perguruan Silat Minang Sakti Alif
17. Grup Pasambahan Koto Katik
10. Teater Sakata
18. Grup Pasambahan Tuah Sakato Ngalau
Adapun gambaran capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxxxix
Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Realisasi
Target Tahun
Tahun 2014
2018
18 sanggar
24 sanggar
Meningkatnya jumlah sanggar seni yang aktif
Untuk mendukung pencapaian sasaran Terwujudnya Pengembangan Seni dan Budaya dilaksanakan melalui 7 Program dan 14 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp.4.341.002.000,- dengan realisasi Rp.2.647.601.932,Adapun program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Program Pengembangan Nilai Budaya
2.
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
3.
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
4.
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
5.
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
6.
Program Pengembangan Kemitraan
7.
Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
Analisa keberhasilan Keberhasilan capaian sasaran ini didukung oleh banyak hal, diantaranya sebagai berikut : 1. Penampilan atraksi seni dan budaya sebagai media promosi di luar dan dalam KotaPadang Panjang. 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang pengembangan seni dan budaya yang ada di Kota Padang Panjang.
SASARAN
49
MENINGKATNYA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari tindak kekerasan demi terwujudnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxl
keutuhan dan kerukunan rumah tangga yang bahagia, aman, tenteram dan damai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan peningkatan pemberdayaan perempuan. Peningkatan pemberdayaan perempuan ini dapat dilihat antara lain dari Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Indeks Pembangunan Gender (IPG) merupakan ukuran yang mencerminkan terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) yang ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam memperoleh akses, kesempatan berpartisipasi dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan. Sementara itu Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) mengukur partisipasi aktif perempuan pada kegiatan ekonomi dan politik dalam pengambilan keputusan. Prinsipnya, IDG digunakan untuk melihat sejauh mana kapabilitas yang dicapai perempuan dapatdimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sebesar 98,69% dengan predikat sangat baik. Hasil pengukuran
capaian kinerja sasaran
Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan dapat dilihat pada tabel berikut : Capaian Sasaran Empat Puluh Sembilan No.
Indikator Kinerja
Satuan
1.
IPG Kota Padang Panjang
2.
Meningkatnya IDG Kota Padang Panjang *) angka proyeksi
Tahun 2014 Target
Realisasi
% Capaian
%
78,22
78,32*)
100,13
%
77,06
74,94*)
97,25
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Angka IPG di Kota Padang Panjang Pada tahun 2014 target IPG di Kota Padang Panjang adalah 78,22% dan diproyeksikan melebihi target yaitu 78,32 sehingga capaian kinerjanya adalah 100,13% dengan predikat memuaskan. Angka IPG belum dipublikasikan secara resmi oleh BPS sehingga digunakan angka proyeksi yang di keluarkan oleh BAPPEDA Kota Padang Panjang. Pencapaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) mencerminkan terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) yang ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam memperoleh akses, kesempatan berpartisipasi, dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxli
kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan di Kota Padang Panjang. 2. Meningkatnya IDG di Kota Padang Panjang Pada tahun 2014 target IDG di Kota Padang Panjang adalah 77,06% dan diproyeksikan tercapai dibawah target yaitu 74,94 sehingga capaian kinerjanya adalah 97,25% dengan predikat sangat baik. Pencapaian Indeks Pemberdayaan Gender menggambarkan kondisi terkini (riil) perempuan sehubungan dengan peranannya dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang kehidupan. Adapun gambaran capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2013-2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
IPG Kota Padang Panjang
78,32*)
80,00 %
Meningkatnya IDG Kota Padang Panjang
74,94*)
81,00 %
Untuk
mendukung
pencapaian
sasaran
Perempuandilaksanakan melalui 5 Program dan
Meningkatnya
Pemberdayaan
14 Kegiatan dengan Anggaran yang
disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 2.541.933.050,- dengan Realisasi Rp. 2.180.974.113,- Adapun program yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1.
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
2.
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
3.
Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
4.
Pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tidak kriminal
5.
Program Peningkatan Peran Perempuan Di Pedesaan
Analisa keberhasilan/kegagalan Secara umum, capaian kinerja sasaran ini bisa dikatakan berhasil dengan kategori sangat baik dengan capaian rata-rata 98,69.% adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1.
Tersedianya Anggaran Berbasis Gender di Kota Padang Panjang
2.
Sudah terbentuknya POKJA PUG di Kota Padang Panjang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxlii
3.
Sudah adanya lembaga yang menangani Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yaitu Lembaga P2TP2A
4.
Kota Padang Panjang sudah mendapat Penghargaan Menuju Kota Layak Anak Kategori Pratama
5.
Adanya Komitmen Kepala DaerahDalam Upaya Mewujudkan Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak SASARAN
50
MENINGKATNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN
Pembangunan suatu daerah tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan penuh dari masyarakat yang ada di daerah tersebut. Hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah haruslah dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa ada pengecualian. Peningkatan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan diwujudkan melalui keikutsertaan wakil masyarakat yang duduk di dalam lembaga perwakilan rakyat daerah, peran serta masyarakat dalam perumusan rencana pembangunan daerah setiap tahunnya di kegiatan musrenbang dan peran aktif masyarakat dalam kegiatan pembangunan secara sukarela melalui kegiatan manunggal sakato sebagai salah satu wujud semangat gotong royong dan kebersamaan di tengah-tengah masyarakat. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 116,85 % dengan predikar predikat memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan : Capaian Sasaran Lima Puluh Satuan No
Indikator Kinerja
1.
Meningkatnya keterwakilan masyarakat yang hadir musrenbang
2.
Meningkatnya jumlah usulan musrenbang kecamatan tertampung di APBD
Tahun 2014 Target
Realisasi
% Capaian
%
97,16
97,19
100, 03
%
61,20
63
102,9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxliii
3.
Meningkatnya partisipasi dalam BBGRM
masyarakat
%
470
263, 88
56,15
4. Meningkatnya partisipasi kelembagaan masyarakat
%
36
75
208,33
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Meningkatnya keterwakilan masyarakat yang hadir musrenbang Pencapaian indikator kinerja meningkatnya keterwakilan masyarakat yang hadir musrenbang tahun 2014 ditargetkan mencapai 97,19% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100,03% dengan predikat memuaskan. Capaian ini menurun dibandingkan tahun 2013 dimana capaian kinerjanya sebesar 100,57%. Namun jika dilihat dari realisasinya terjadi peningkatan dibanding tahun 2013 dimana hanya terealisasi 95,54%. 2. Meningkatnya jumlah usulan musrenbang kecamatan tertampung di APBD Pencapaian indikator meningkatnya jumlah usulan musrenbang kecamatan tertampung di APBD tahun 2014 mencapai 63% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 102,9% dengan predikat memuaskan. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang tercapai sebesar 102,02%. 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam BBGRM Partisipasi masyarakat melalui kegiatan BBGRM tahun 2014 mencapai 263,88% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 56,15% dengan predikat cukup. Capaian ini mengalami penurunan dari tahun 2013, dimana pada tahun 2013 capaiannya sebesar 450%. 4. Meningkatnya partisipasi kelembagaan masyarakat pada tahun 2014 ditargetkan 36% dan dapat terealisasi 75% sehingga capaian kinerjanya 208,33% dengan predikat memuaskan. Adapun gambaran capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja RPJMD Tahun 2013-2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxliv
Realisasi
Target Tahun
Tahun 2014
2018
Meningkatnya keterwakilan masyarakat yang hadir musrenbang
97,16%
99%
Meningkatnya jumlah usulan kecamatan tertampung di APBD
61,20%
70%
470%
550%
Meningkatnya BBGRM
partisipasi
musrenbang
masyarakat
dalam
Meningkatnya partisipasi kelembagaan masyarakat
36%
100% Untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan dilaksanakan melalui 5 Program dan 30 Kegiatan dengan anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp
2.585.768.400,- dengan realisasi Rp
2.309.348.250,-
Adapun program yang mendukun pencapaian sasaran tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
2.
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
3.
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
4.
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
5.
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Analisa keberhasilan/kegagalan Dari 4 (empat) indikator yang ditetapkan dalam sasaran ini,3 (tiga) diantaranya dapat tercapai sesuai target. Sedangkan satu indikator tercapai di bawah target. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1. Adanya bimbingan teknis bagi fasilatator kelurahan se Kota Padang Panjang sebelum dimulainya pelaksanaan musrenbang. 2. Keterlibatan SKPD dalam pelaksanaan musrenbang kelurahan, kecamatan dan kota. 3. Adanya pelaksanaan investigasi musrenbang Sementara itu, tidak tercapainya indikator meningkatnya partisipasi masyarakat dalam BBGRM dikarenakan tidak adanya dana/bantuan stimulan BBGRM tahun 2014, sehingga kegiatan fisik yang telah direncanakan disetiap kelurahan tidak dapat dilaksanakan. Hal ini berkaitan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxlv
Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari APBD, dimana pemberian hibah tidak dapat diberikan secara terus menerus setiap tahun anggaran kepada organisasi kemasyarakatan. Strategi pemecahan masalah: Perlunya dilakukan penganggaran Dana/bantuan stimulan dalam kegiatan/DPA SKPD tahun berikutnya. Sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam BBGRM. Selain itu perlu dilakukan pendekatan dan pembinaan kepada masyarakat sehingga muncul pemahaman bahwa partisipasi masyarakat tidak selalu harus tergantung dana hibah/stimulan, misalnya berasal dari swadaya masyarakat. SASARAN
MENEKAN ANGKA KELAHIRAN
51
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa dengan rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,49 per tahun. Jika pertumbuhan penduduk tetap 1,49 % maka secara kuantitas penduduk Indonesia tumbuh 3,5 – 4 juta per tahun. Kondisi tersebut membawa dampak dan pengaruh terhadap seluruh aspek pembangunan nasional. Disatu sisi jumlah anak yang banyak akan menurunkan kemampuan investasi sumber daya manusia (SDM) dalam keluarga. Menyadari hal itu, Pemerintah Kota Padang Panjang telah menetapkan sasaran Menekan Angka Kelahiran dengan 5 indikator kinerja. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menekan Angka Kelahiran dengan 5 (lima) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sebesar 110,97% dengan predikat Memuaskan. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan seperti terlihat pada tabel berikut ini: Capaian Sasaran Lima Puluh Satu
No.
Indikator Kinerja
1.
Menurunnya angka kelahiran
2.
Meningkatnya cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB Baru
Satuan %
Tahun 2014 Target
Realisasi
% Capaian
2.04%
2.03%
100.49
77,28
100,34%
129,84
%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxlvi
3.
4.
5.
Menurunnya cakupan PUS yang istrinya berusia dibawah 20 tahun
%
4.10
4.07%
100,73
Meningkatnya cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif.
%
73.60
71.60
97,28
Meningkatnya cakupan anggota sasaran BKB, BKR, BKL dan sasaran UPPKS untuk ber KB.
%
83.00
105.00
126,51
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Menurunnya angka kelahiran di Kota Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan 2, 04 % dapat diturunkan menjadi 2.03 % sehingga capaian kinerjanya 100.49 % dengan prediket Memuaskan 2. Meningkatnya cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB Baru di Kota Padang Panjang tahun 2014 ditargetkan 77,28% dapat tercapai 100,34% sehingga capaian kinerjanya 129,84% dengan predikat Memuaskan. 3. Menurunnya cakupan PUS yang istrinya berusia dibawah 20 tahun tahun 2014 ditargetkan 4,10% dapat tercapai 4,07% sehingga capaian kinerja 100,73 % dengan predikat Memuaskan. 4. Meningkatnya cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif tahun 2014 ditargetkan sebesar 73.60 baru dapat dicapai 71.60 sehingga capaian kinerja menjadi 97,28% dengan predikat Memuaskan. 5. Meningkatnya cakupan anggota sasaran BKB, BKR, BKL dan sasaran UPPKS untuk ber KB tahun 2014 ditargetkan 83% dan dapat dicapai 105%, Sehingga capaian kinerja 126% dengan predikat sangat baik. Adapun gambaran capaian indikator kinerja sasaran tahun 2014 terhadap target kinerja Renstra tahun 2013-2018 sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2014 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013 – 2018 Indikator Kinerja Menurunnya angka kelahiran
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2018
2,03 %
1,8 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxlvii
Meningkatnya cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB Baru Menurunnya cakupan PUS yang istrinya berusia dibawah 20 tahun Meningkatnya cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif. Meningkatnya cakupan anggota sasaran BKB, BKR, BKL dan sasaran UPPKS untuk ber KB.
100,39 %
80 %
4,10 %
2,5 %
71,60 %
80 %
83,00 %
95 %
Untuk mendukung pencapaian sasaran menekan angka kelahiran dilaksanakan melalui 4 Program dan 13 Kegiatan dengan Anggaran yang disediakan dalam APBD Tahun 2014 sebesar Rp. 2.104.148.000- dengan Realisasi Rp.1.837.752.700- Adapun program yang dilaksanakan adalah : 1. Program Keluarga Berencana 2. Program Pelayanan Kontrasepsi 3. Program Kesehatan Reproduksi Remaja 4. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri Analisa keberhasilan Keberhasilan dalam menekan angka kelahiran di Kota Padang Panjang didukung oleh banyak faktor, diantaranya adalah sebagai berikut : 1.
Adanya kerjasama antar lintas sektor terkait seperti Dinas Kesehatan, Kecamatan, Kelurahan, Kementerian Agama, Dinas Pendidikan
2.
Di dukung oleh 520 Kader KB di Tingkat Kelurahan
3.
Di dukung oleh 27 kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M)
4.
Adanya kerjasama dengan mitra kerja terkait yang digunakan dalam momen-momen tertentu seperti Ulang Tahun IBI, TNI, PKK dalam Pencapaian Peserta KB
5.
Di dukung oleh Kelompok BKB, BKR, dan BKL sebanyak 89 kelompok dan 42 kelompok UPPKS
6.
Tersedianya sarana 1 (satu) unit Mobil Penerangan, 1 (satu) unit Mobil Pelayanan, dan 1 (satu) unit Mobil Pembawa Akseptor KB
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxlviii
B. Realisasi Anggaran Tahun 2014 Alokasi anggaran pada tiap-tiap sasaran perlu dilakukan analisis guna mendapatkan bahan dalam pengalokasian dana pada tahun berikutnya. Anggaran yang dianalisis sebatas anggaran belanja langsung SKPD dan merupakan program/kegiatan strategis, sedangkan belanja tidak langsung belum dianalisis. Anggaran dan realisasi yang dialokasikan kepada tiap-tiap sasaran tahun 2014 dapat diuraikan sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cxlix
BAB IV
KESIMPULAN enyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, merupakan salah satu bentuk pemenuhan kewajiban Akuntabilitas Pemerintah Daerah sekaligus dalam rangka memenuhi amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari hasil analisa terhadap proses penyusunan Laporan Kinerja dan pengukuran capaian indikator sasaran selama tahun 2014 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 ini mengacu kepada RPJMD Kota Padang Panjang Tahun 2013-2018 sebagaimana yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 7 Tahun 2014.
2.
Dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 ini telah dianalisis sebanyak 51 sasaran dengan 126 indikator. Secara umum capaian kinerja tahun 2014 telah dapat dilaksanakan dengan baik, dengan klasifikasi “memuaskan”, sesuai indikator tingkat capaian kinerja output dan outcome. Sedangkan realisasi keuangan rata-rata mencapai 75,02%. Hasil capaian atas 126 indikator kinerja sasaran dalam beberapa klasifikasi pengukuran/penilaian adalah sebagai berikut:
No
Sasaran Strategis
1 1
2 Meningkatkan Tata Laksana Pengelolaan Pemerintahan Daerah yang Efektif dan Efisien
Target Capaian Indikator Kinerja Sasaran Indikator (Output) Kinerja Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sasaran (100% sd (85% sd (70% sd (55% sd /Gagal (Output) > 100%) < 100% < 85%) < 70%) (0 sd < 55% (indikator) (indikator) (indikator) (indikator) (indikator) (indikator) 3 4 5 6 7 8 7
5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
1
-
1
-
cl
2
Meningkatkan Sumber Daya Aparatur yang Profesional dan Berkualitas
1
Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah yang sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat dan Peraturan yang Berlaku
1
Meningkatnya Kualitas Dokumen Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah
1
Mengembangkan Sistem Rekrutmen, Promosi dan Mutasi yang Transparan dan Kompetitif Sesuai dengan Kebutuhan Organisasi
2
2
6
Meningkatnya Pemahaman Aparatur terhadap Tupoksi
1
1
7
Meningkatkan angka melek huruf pada usia 7 tahun keatas
1
1
8
Menuntaskan program wajar 12 tahun
7
7
9
Membangun kekuatan pendidikan dengan standar nasional
4
4
Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
1
11
Membangun Kecerdasan Anak Usia Dini
4
4
12
Membangun jiwa enterpreneurship islam siswa 2 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan
1
1
3
4
4
3
4
5
10
1 13
1
1
1
1
6
7
2
1
1
1
14
Peningkatan PHBS
7
6
15
Meningkatkan status gizi masyarakat
1
1
16
Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pelayanan dasar
1
1
Peningkatan sarana dan
1
1
17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014
5
8
cli
prasarana pelayanan kesehatan 18
Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM RSUD
5
5
19
Peningkatan sarana dan prasarana RSUD
2
2
20
Peningkatan mutu pelayanan
2
1
21
Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi
1
1
22
Meningkatnya pendapatan masyarakat
1
1
23
Meningkatnya PDRB sektor tersier
1
1
24
Berkembangnya industri pariwisata
2
2
25
Meningkatnya Produktivitas Petani
5
5
26
Optimalisasi kelembagaan UMKM
3
1
27
Meningkatnya produksi industri kapur
2
1
28
Meningkatnya nilai investasi
1
1
29
Pemberdayaan pelaku IKM unggulan
2
2
30
Meningkatnya peran lembaga Penyaluran Dana Bergulir
2
1
31
Pengembangan sektor koperasi
4
4
32
Peningkatan daya saing industri kulit 2 Terbentuknya kawasan strategis pariwisata Optimalisasi kawasan perdagangan Bukit Surungan Mengembangkan kawasan pasar pusat Meningkatkan iklim usaha/perdagangan yang kondusif Terbentuknya kawasan pertanian terpadu
2
2
3
4
1 33 34
35 36
37
1
2 1
1
5
6
7
1
8 1
2
1
1
1
2
2
1
1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 clii
1
38
39
Terpeliharanya proporsi RTH terhadap luas wilayah, menjadi tidak kurang dari 10% Mengurangi Timbulan Sampah
2
2
1
1
40
Terlaksananya pengelolaan lingkungan hidup dan SDA
1
41
Meningkatnya area resapan air
1
1
42
Terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana perkotaan
11
7
Terwujudnya kawasan perkotaan yang nyaman sesuai dengan peruntukannya
1
1
44
Perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat
3
2
45
Meningkatknya kemandirian organisasi pemuda
1
1
46
Meningkatkan prestasi olahraga
1
1
47
Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan penerapan ABS SBK
5
4
48
Meningkatnya kegiatan seni dan budaya
1
1
49
Meningkatnya pemberdayaan perempuan
2
1
1
50
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan 2 Menekan angka kelahiran
4
3
1
3 5
4 4
5 1
6
7
8
126
101
14
4
3
4
43
1 51
1
4
1
1
Hasil capaian atas 126 indikator sasaran yang dinilai dari indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam beberapa klasifikasi pengukuran/penilaian adalah seperti berikut:
Terlaksana dengan “Memuaskan” sebanyak 101 indikator sasaran strategis atau sebesar 80,16%.
Terlaksana dengan “Sangat Baik” sebanyak 14 indikator sasaran strategis atau 11,11%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cliii
Terlaksana dengan “Baik” sebanyak 4 indikator sasaran strategis atau 3,17%.
Terlaksana dengan “Cukup” sebanyak 3 indikator sasaran strategis atau 2,38%.
Terlaksananya dengan “Kurang” sebanyak 4 indikator sasaran strategis atau 3,17%.
Adapun capaian atau Realisasi keuangan yang mendukung pencapaian sasaran strategis sebesar Rp. 102.398.264.426,- atau 75,02%. Masih terdapat adanya capaian indikator kinerja sasaran yang belum optimal atau belum mencapai 100%, hal ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal seperti keterbatasan kualitas SDM, keterbatasan sarana dan prasarana pendukung, maupun pengaruh faktor eksternal seperti perubahan peraturan dan kebijakan dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah. Untuk itu, di masa mendatang perlu ditingkatkan kualitas SDM, sarana dan prasarana pendukung serta kebijakan dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah yang sesuai dengan peraturaturan yang berlaku. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Kota Padang Panjang pada masa yang akan datang, perlu strategi untuk pemecahan masalah yang timbul pada saat ini antara lain sebagai berikut: 1. Meningkatkan komitmen terhadap ketentuan yang berlaku, khususnya dalam hal akuntabilitas kinerja 2. Optimalisasi dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia pada masing-masing satuan kerja. 3. Peningkatan sarana dan prasarana pada Organisasi Perangkat Daerah. 4. Penyusunan anggaran agar mengacu sepenuhnya pada anggaran kinerja yang berorientasi kepada visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan 5. Optimalisasi pengawasan, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan setiap kegiatan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Padang Panjang Tahun 2014 cliv