Makalah Seminar Kerja Praktek FUSION SPLICING PADA UNIT SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK (SKSO) Diah Eka Puspitasari (L2F008024) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Abstrak - Pada 30 tahun belakangan ini, telah dikembangkan sebuah teknologi baru yang menawarkan kecepatan data yang lebih besar sepanjang jarak yang lebih jauh dengan harga yang lebih rendah daripada sistem kawat tembaga. Teknologi baru ini adalah serat optik, serat optik menggunakan cahaya untuk mengirimkan informasi (data). Cahaya yang membawa informasi dapat dipandu melalui serat optik berdasarkan fenomena fisika yang disebut total internal reflection (pemantulan sempurna). Secara tinjauan cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, informasi dibawa sebagai kumpulan gelombang-gelombang elektro-magnetik terpandu yang disebut mode. Serat optik terbagi menjadi 2 tipe yaitu single mode dan multi mode. Secara umum sistem komunikasi serat optik terdiri dari : transmitter, serat optik sebagai saluran informasi dan receiver. Pada transmitter terdapat modulator, carrier source dan channel coupler, pada saluran informasi serat optik terdapat repeater dan sambungan sedangkan pada receiver terdapat photo detector, amplifier dan data processing. Sebagai sumber cahaya untuk sistem komunikasi serat optik digunakan LED atau Laser Diode (LD). Teknik penyambungan dan pemeliharaan serat optik sangat penting diketahui dan dilakukan demi meminimalisir gangguan yang ada. Teknik yang sering digunakan adalah fusion spicing. Kata Kunci : Serat optik, internal total reflection, fusion splicing.
I. Pendahuluan Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat membawa akibat tingginya tuntunan masyarakat pengguna jasa telekomunikasi untuk mendapatkan layanan yang mudah dan cepat, lebihlebih dalam dunia bisnis dengan persaingan yang ketat. Perusahaanperusahaan maju akan berkembang dengan pesat apabila ditunjang dengan teknologi telekomunikasi yang handal. Bagi PT Telkom keadaan ini merupakan tantangan untuk semakin meningkatkan kemampuan perusahaan. Perkembangan Teknologi dalam bidang Telekomunikasi memungkinkan penyediaan sarana Telekomunikasi dalam biaya relatif rendah, mutu pelayanan yang tinggi, cepat, aman, mempunyai kapasitas yang besar dalam menyalurkjan informasi.Seiring dengan perkembangan Telekomunikasi digital maka kemampuan sistem transmisi dengan menggunakan Teknologi serat optik semakin dikembangkan dengan cepat, sehingga dapat menggeser penggunaan sistem transmisi konvensional dimasa mendatang, terutama untuk media transmisi jarak jauh (long distance circuit). Dampak
dari perkembangann Teknologi digital adalah perubahan jaringan analog menjadi jaringan digital baik dalam sistem Switching maupun dalam sistem Transmisinya. Katerpaduan ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi yang dikirim, serta biaya operasi dan pemeliharaan lebih ekonomis. Sebagai sarana transmisi dalam jaringan digital, Serat Optik berperan sebagai pemandu gelombang cahaya serat optik dari bahan gelas atau silika dengan ukuran kecil dan sangat ringan, dapat melakukan informasi dalam jumlah besar dengan rugi-rugi relatif rendah. Dalam sistem komunikasi serat optik, informasi diubah menjadi sinyal optik (cahaya) dengan menggunakan sumber cahaya LED atau Diode Laser. Kemudian dengan dasar hukum pemantulan sempurna, sinyal optik yang berisi informasi dilewatkan sepanjang serat sampai pada penerima, selanjutnya Detektor Optik akan mengubah sinyal optik tersebut menjadi sinyal listrik kembali. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktek di PT Telkom Kandatel Semarang adalah mengenal dan memahami teknik penyambungan kabel optik secara global dan terperinci dan khususnya pada unit Sistem Komunikasi
Serat Optik (SKSO) pada Sentral Telepon Otomat PT. TELKOM Semarang. Pembatasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, penulis membatasi pembahasan makalah ini hanya pada teknik penyambungan dengan metode Fusion Splicing fungsi bagian di MDFdan langkah-langkah kerja di MDF. II. Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) 2.1 Struktur Serat Optik Serat optik terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca (glass). Di dalam serat inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber cahaya disalurkan (ditransmisikan) sehingga dapat diterima di ujung unit penerima (receiver). Struktur Serat Optik pada umumnya terdiri dari 3 bagian yaitu:
Gambar 2.1 Susunan serat optik
Keterangan : 1.Core (inti): Berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya. Memiliki diameter 2 µm - 50 µm. Ukuran core mempengaruhi karakteristik dari serat optik. 2. Cladding (lapisan): Berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Diameter cladding antara 5 µm – 250 µm. 3. Coating (jaket): Berfungsi sebagai pelindung mekanis pada serat optik dan identitas kode warna.Terbuat dari bahan plastik.
2.2 Karakteristik Serat Optik Pada saat ini banyak negara berlomba-lomba mengembangkan serat optik sebagai alat komunikasi. Maka ada baiknya diketahui karakteristik serat optik dibandingkan dengan kabel-kabel telekomunikasi yang ada sekarang ini, yaitu : Ukuran kecil Ringan Lentur Tidak berkarat Rugi-rugi rendah Kapasitas tinggi Bebas induksi Cross talk rendah Tahan temperatur tinggi Tidak menimbulkan bunga api Tidak dapat dicabangkan Tidak menggunakan bahan tembaga Rapuh 2.3 Keuntungan dan Kerugian Serat Optik Keuntungan Serat Optik a. Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwith yang lebar). b. Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga. c. Kebal terhadap gangguan gelombang electromagnet. d. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi. e. Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan. f. Tidak mengalirkan arus listrik. g. Sistem dapat diandalkan (20 – 30 tahun) dan mudah pemeliharaannya. h. Upgrading yang mudah. i. Regenerasi sinyal yang mudah Kerugian Serat Optik a. Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan penguat sebagai proteksi. b. Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan.
c. Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan pada pemasangan repeater. d. Konversi optik –Elektrik. e. Instalasi khusus. f. Perbaikan yang lebih kompleks karena sifatnya lebih rapuh. g. Intensitas energi cahaya yang dipancarkan pada sinar infra merah dan jika kena retina mata dapat merusakkan mata. III. Pengukuran Kabel Serat Optik 3.1 OTDR (Optikal Time Domain Reflectometer) OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) adalah alat untuk mengukur dan menemukan adanya gangguan pada kabel optik. Cara Kerja OTDR OTDR merupakan salah satu peralatan utama yang digunakan dalam uji akhir kabel serat optik. Dengan alat OTDR ini memungkinkan sebuah link diukur dari satu ujung. OTDR dipakai untuk mendapatkan gambaran visual dari redaman serat optik sepanjang sebuah link yang diplot pada sebuah layar dengan jarak digambarkan pada sumbu X dan redaman pada sumbu Y.
Gambar 3.1 OTDR
Sebelum Bekerja dengan OTDR Perhatikan spesifikasi teknik yang dimiliki perangkat. Lakukan pembersihan terhadap konektor (jumper cord).
Gambar 3.2 Cara Membersihkan Konektor
IV. Fusion Splicing Serat Optik Dalam jaringan kabel titik rawan ganguan pada titik sambung. Penyebab gangguan pada kabel adalah masuknya air kedalam closure. Dalam kurun waktu 5 s/d 10 tahun karakteristik kabel akan menurun. Dengan demikian penyambungan kabel serat optik harus mengikuti prosedur yang sesuai dengan petunjuk pelaksanaannya. Prosedur Penyambungan Serat Optik Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedure. Penggunaan peralatan dan material harus benar. Pemasangan sarana sambung kabel harus sesuai petunjuk pelaksanaannya. Pengetesan harus dilaksanakan setelah selesai penyambungan. Jenis Penyambungan Kabel Fungsi sarana sambung kabel (closure) adalah untuk menempatkan tray dan agar kedap terhadap air. Proses penyambungan kabel secara : Penyambungan secara mekanik (Mechanical splice) Penyambungan secara heat shrink (Fusion splice)
Gambar 4.1 Fusion Splice
Material Penyambungan Serat Optik Kabel serat optik Alkohol kadar minimal 95 % Tissue Sleve/conector Penyambung Kabel Optik Main sleve atas/bawah Clamp Clamping bar atas/bawah Fiber sheet Tension member clamp Sarung tangan Pita ukur PVC tape Langkah-langkah Fusion Splicing 1. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus (protection sleeve). 2. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas (fiber stripper) dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan. Tari
Gambar 4.4 Peletakan serat optik pada splicer
6. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal. 7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut dan tekan heat. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
Gambar 4.5 Fusion Splicer
Strippe
8. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.2 Pengupasan Coating
3. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. 4. Lalu masukkan ke dalam pemotong core (fiber cleaver) dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20 mm, lalu potong.
Gambar 4.6 Peletakan protector pada kaset
Rugi-rugi Serat Optik Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena: 1. Perbedaan struktur fiber
Gambar 4.7 Diameter core tidak sama
Gambar 4.3 Fiber Cleaver
5. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion.
Gambar 4.8 Core tidak center
2. Kualitas penyambungan
Gambar 4.9 Permukaan fiber tidak rata
Gambar 4.10 Sumbu fiber tidak sejajar
Gambar 4.11 penyimpangan sudut
Gambar 4.12 Ujung fiber jauh
5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Struktur serat optik terdiri dari 3 bagian yaitu: core (inti), cladding (lapisan), dan coating (jaket). 2. Sumber cahaya yang biasa digunakan dalam Serat Optik adalah LD (Laser Diode) dan LED (Light Emithing Diode). 3. OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) adalah alat untuk mengukur dan menemukan adanya gangguan pada kabel optik. 4. Peralatan utama dalam fusion splicing adalah fiber stripper untuk mengupas coating, fiber cleaver untuk memotong serat optik, splicing machine untuk mengecek potongan serat optik, dan fusion splacer untuk melebur serat optik agar tersambung. 5. Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang bagus harus menggunakan kabel yang sesuai spesifikasi (kalau bisa kabel yang disambung jenisnya homogen), alat sabung yang baik, lingkungan yang bersih, dan jointer yang berpengalaman.
6. Perawatan jaringan Serat Optik dapat dikategorikan sebagai berikut : Perawatan rutin, yaitu perawatan yang dilakukan setiap jangka waktu tertentu secara rutin. Perawatan ini meliputi pengecekan semua perangkat pada tiap Terminal dan Repeater. Perawatan dadakan, yaitu perawatan yang dilakukan apabila ada Kabel Optik yang putus, perawatan ini meliputi penyambungan kabel dan pengetesan pada terminal terdekat. 5.2
Saran Berdasarkan hasil kerja praktek di PT TELKOM, penyusun memberikan saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya PT. TELKOM melakukan pemeliharaan secara rutin untuk meminimalisir gangguan pada SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik). 2. Diperlukan data / informasi yang tepat, mengenai gangguan yang dialami pelanggan sehingga mudah untuk melakukan perbaikan. 3. Pemenuhan alat kerja dan sarana kerja sesuai kebutuhan dilapangan. DAFTAR PUSTAKA [1] www.scribd.com/doc/19770017/Modul -96-13-SKSO dalam artikel “Modul SKSO” [2] Nurman, Fauzi. 2009.Pemeliharaan Perangkat dan Jaringan Kabel Optik. [3] http://elfri.wordpress.com dalam artikel “Makna Dari Perubahan Sebuah Logo (Case Study : TELKOM)” [4] ______________, Panduan Pengukuran dan Penyambungan Serat Optik, PT.TELKOM. [5] ______________, Materi Pelatihan Sistem Komunikasi serat Optik, PT.TELKOM. [6] http://id.wikipedia.org [7] www.telkom.co.id [8] www.google.co.id
Diah Eka Puspitasari (L2F008024) dilahirkan di Situbondo, 9 Desember 1990. Menempuh pendidikan di SD Negeri 02 Banyumanik Semarang, SMP Negeri 21 Semarang, SMA Negeri 3 Semarang, dan sampai sekarang masih menyelesaikan studi S1 di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang Semester VI konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi.
Mengetahui/Mengesahkan, Dosen Pembimbing
Darjat, ST, MT. NIP. 197206061999031001