1
PUTUSAN NOMOR : 0055/Pdt.G/2012/PA.Bn
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kelas Bengkulu Kelas I A yang mengadili perkara perdata tertentu dalam tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Talak sebagai berikut dalam perkaranya : PEMOHON , umur 33
tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Dagang bertempat tinggal di, KOTA BENGKULU selanjutnya disebut
sebagai
PEMOHON
Dalam
Konvensi/TERGUGAT Dalam Rekonvensi”; LAWAN TERMOHON , umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, selanjutnya disebut sebagai “TERMOHON Dalam Konvensi/PENGGUGAT Dalam Rekonvensi”;Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A; Telah membaca surat-surat perkara ; Telah mendengar keterangan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi serta telah memeriksa bukti-bukti di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon
dengan surat permohonannya
tertanggal
18 Januari 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A pada tanggal 18 Januari 2012 dengan register Nomor : 999/Pdt.G/999/PA.Bn telah mengajukan permohonan cerai talak berikut :
dengan alasan-alasan/dalil-dalil sebagai
2
- Bahwa, Pemohon telah melangsungkan pernikahan dengan Termohon pada hari Sabtu, tanggal 05 Februari 2000 di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu, sebagaimana ternyata dari kutipan Akta Nikah Nomor: 99/99/99/999 tanggal 7 Februari 2000; 2.Bahwa, setelah akad nikah Pemohon
dengan Termohon
hidup membina rumah
tangga dengan bertempat kediaman bersama di Bengkulu; 3.Bahwa, setelah akad nikah Pemohon dengan Termohon telah melakukan hubungan suami istri dan telah dikaruniai keturunan berjumlah empat orang anak masing-masing bernama: a. ANAK KE I, umur 11 tahun; b. ANAK KE II, umur 5 tahun; c. ANAK KE III, umur 3,5 tahun;d. ANAK KE IV, umur 2,5 tahun;4.Bahwa, pada mulanya kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon berjalan rukun dan harmonis selama lebih kurang 10 tahun, kemudian mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan : -Termohon menjalin hubungan dengan laki-laki lain bernama “ LLL”;5.Bahwa pada tanggal 22 Desember 2011 telah terjadi puncak perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Pemohon melihan Termohon SMS an dengan laki-laki lain, akibat dari pertengkaran tersebut Pemohon dengan Termohon masih satu rumah tetapi sudah pisah kamar/pisah ranjang lebih kurang satu bulan terakhir;6.Bahwa, permasalahan rumah tangga Pemohon dan Termohon telah diupayakan damai oleh pihak keluarga tapi tidak berhasil;-
3
7.Bahwa, atas perbuatan Termohon tersebut, Pemohon telah berketetapan hati untuk bercerai dari Termohon karena untuk membina rumah tangga yang bahagia tidak mungkin terwujud; Bahwa, berdasarkan alasan-alasan sebagaimana telah diuraikan di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mangadili perkara ini memutuskan sebagai berikut :PRIMER ; 1.Mengabulkan Permohonan Pemohon; 2.Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu roj,i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A; 3.Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;SUBSIDER ; Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ; Bahwa, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan para pihak berperkara telah dipanggil, dan ternyata Pemohon dan Termohon datang menghadap sendiri di persidangan, Majelis Hakim memberikan kesempatan untuk berdamai kepada Pemohon dengan Termohon melalui lembaga mediasi dengan menunjuk Drs.H.SALIM MUSLIM sebagai Mediator dengan surat penunjukan Nomor : 0274/Pdt.G/2011/PA.Bn tanggal 4 Juli 2011. Bahwa, mediasi dalam perkara ini tidak berhasil (gagal mencapai kesepakatan untuk rukun/damai) karena Pemohon tetap berkeinginan melanjutkan perkara dan menceraikan Termohon ;-
4
Bahwa, di persidangan Majelis telah mengupayakan agar pihak Pemohon rukun/damai dengan Termohon, namun tidak berhasil. Kemudian dibacakan permohonan Pemohon yang ternyata isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan penambahan/perubahan olehnya sendiri yang maksud selengkapnya sebagaimana yang telah dicatat dalam berita acara persidangan ; Bahwa, terhadap permohonan Pemohon yang telah dibacakan tersebut Termohon mengajukan jawaban secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa, sebahagian dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut ada yang diakui oleh Termohon kebenarannya dan sebahagaian ada yang dibantah oleh Termohon dan dapat disimpulkan bahwa antara Pemohon dan Termohon benar telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon ada mencurigai Pemohon menjalin hubungan secara diam-diam dengan mantan isteri pertamanya dan akibat pertengkaran tersebut Pemohon telah meninggalkan tempat kediaman bersama sejak tanggal 8 Februari 2011 sampai dengan sekarang ini tanpa ada komunikasi lagi;
Bahwa, pada
dasarnya Termohon tidak mau diceraikan oleh Pemohon .Kalau Pemohon tetap mau menceraikan maka Termohon menggugat yang menjadi hak-hak Termohon adalah sebagai berikut: 1. Nafkah madhiyah sejak bulan Februari 2011 sampai dengan sekarang selama enam bulan sebesar Rp.1.500.000 X 6 bulan = Rp 9.000.000;(Sembilan juta rupiah);2.Nafkah iddah selama tiga bulan Rp.1.500.000; setiap bulan. = Rp 4.500.000;(Empat juta lima ratus ribu rupiah) untuk selama tiga bulan;3. Maskan sejumlah Rp.100.000 per bulan X 3 bulan = Rp.300.000;(Tiga ratus ribu rupiah)4. Kiswah sejumlah Rp.150.000; perbulan X 3 bulan = Rp 450.000;(Empat ratus lima puluh ribu rupiah); 5.Mut,ah berupa cincin emas 24 karat seberat 5 gram;6. Harta bersama berupa :
5
a. Sebidang kebun sawit yang terletak di desa Petai Kayu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma seluas 1 hektar dengan batas-batas : Sebelah Utara berbatas dengan Ww. Sebelah Timur berbatas dengan Udn. Sebelah Selatan berbatas dengan Inn;Sebelah Barat berbatas dengan Tn. Kebun tersebut dibeli seharga Rp. 10.000.000;(Sepuluh juta rupiah) pada tanggal 15 Desember 2009 dengan saudara Dd bin Mi; b. Sebuah pesawat TV.merk LG. 21.Inc dibeli seharga Rp.950.000;(Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) pada tanggal 26 Juli 2010. Harta bersama a + b tersebut di atas mohon ditetapkan untuk Termohon sesuai dengan aturan adat kulo.Bahwa, terhadap jawaban dan gugatan balik Termohon tersebut Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya dan akan memenuhi gugatan Termohon sesuai dengan kemampuan Pemohon sebagai berikut:-1. Nafkah madhiyah, diakui oleh Pemohon pisah sejak tanggal 8 Februari 2011, nafkah disanggupi Pemohon untuk Termohon sebesar Rp.5.000;(Lima ribu rupiah) perhari untuk selama 4 bulan sebesar Rp 5.000; X 30 hari X 4 bulan = Rp.450.000;(Empat ratus lima puluh ribu rupiah);2. Nafkah iddah, kiswah, maskan dan mut’ah Pemohon tidak menyanggupinya, karena Pemohon tidak mampu untuk membayarnya; 3.Harta bersama berupa :a. Kebun Sawit di desa Petai Kayu Kecamatan Semidang Alas diakui oleh Pemohon dengan pembenaran batas-batasnya, sebagai berikut :-
6
-Sebelah Utara berbatasan dengan Wawan;Sebelah Timur berbatasan dengan jalan yang menghubungkan Ulu Maras dan Gunung Mesir;Sebelah Selatan berbatasan dengan Tono;-Sebelah Barat berbatasan dengan Isnen; Kebun tersebut mohon dibagi tiga bagian, yaitu untuk Pemohon, Termohon dan anak Pemohon bernama VI, karena uang pembelian kebun tersebut sebagian adalah uang tabungan anak Pemohon bernama Viki tersebut(anak Pemohon dengan isteri pertama); b. Pesawat Televisi diakui oleh Pemohon dan dibeli dengan harga Rp.700.000;(Tujuh ratus ribu rupia), mohon untuk dibagi dua, untuk Pemohon dan Termohon; 4. Piutang, orang tua Termohon ada meminjam uang Pemohon dan Termohon sebesar Rp 2.100.000;(Dua juta seratus ribu rupiah), mohon dibagi dua, untuk Pemohon dan Termohon; Bahwa, dalam dupliknya Termohon menyatakan tetap pada jawaban semula, sedang pada repliknya Termohon menyatakan tetap pada gugatannya;Bahwa, atas replik Termohon tersebut Pemohon telah menyampaikan dupliknya menyatakan tetap pada jawabannya semula; Bahwa, untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya , Pemohon telah mengajukan bukti sebagai berikut ; Surat 1.Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Nomor : 1771010808780015, tanggal 5 Mei 2011 atas nama Pemohon
yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Bengkulu (bukti P.1) ;3.Fotokopi kutipan Akta Nikah Nomor : 099/10/VIII/2009 tanggal 18 Agustus 2009 yang diterbitkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma. (bukti P.2) ;
7
Saksi 1. SAKSI KE I, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan di depan sidang sebagai berikut ; -Bahwa, saya kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saya adalah kakak kandung Pemohon;-Bahwa,benar Pemohon dan Termohon telah menikah saya tidak hadir pada Pernikahan tersebut, karena Pemohon dan Termohon menikah di Lampung; -Bahwa, Pemohon dan Termohon telah mempunyai anak satu orang;- Bahwa, setelah menikah Pemohon
dengan Termohon
tinggal bersama
membina rumah tangga di Lampung lebih kurang tiga tahun, kemudia pulang ke Bengkulu, di Bengkulu rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis lebih kurang dua tahun, setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; -Bahwa, penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut adalah Termohon cemburu kepada Pemohon, yang dicurigai Termohon adalah wanita bernama” CDI” yang juga bekerja di tempat Pemohon ; -Bahwa, saya tidak pernah melihat atau mendegar Pemohon dan Termohon bertengkar atau berselisih, saya hanya mendapat laporan dari anak saya yang sering melihat Pemohon dan Termohon bertengkar; -Bahwa, sejak dua bulan terakhir Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal
,Pemohon
yang
pergi
dari
tempat
kediaman
bersama;-
-Bahwa, saya dan keluarga telah berusaha menasihati atau mendamaikan Pemohon agar rukun kembali dengan Termohon tetapi tidak berhasil;-
8
-Bahwa, sekarang saya tidak sanggup lagi menasihati dan mendamaikan Pemohon dengan Termohon, kelihatannya Pemohon tidak berkeinginan lagi untuk kembali membina rumah tangga dengan Termohon; 2. SAKSI KE II, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan di depan sidang sebagai berikut ; -Bahwa, saya kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saya adalah keponakannya Pemohon ; -Bahwa, sewaktu pernikahan Pemohon dengan Termohon sayatidak hadir, pernikahan Pemohon dan Termohon dilaksanakan di Lampung ;-Bahwa, setelah menikah Pemohon
dengan Termohon
membina rumah
tangga di Lampung, kemudian baru menetap di Bengkulu sampai sekarang;-Bahwa, Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai anak satu orang;- -Bahwa, keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun,tetapi dua tahun terakhir ini rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran.-Bahwa, saya tidak tahu persis penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran Pemohon dan Termohon, saya hanya mendengar keluhan dari Pemohon saja, yang mengatakan pernikahannya sudah tidak cocok lagi; -Bahwa,Pemohon dan Termohon sekarang sudah berpisah tempat tinggal lebih kurang selama dua bulan terakhir ini, Pemohon yang pergi dari tempat kediaman bersama; -Bahwa, saya sering menasehati
Pemohon supaya bersabar dan kembali
membina rumah tangga dengan Termohon, tetapi tidak berhasil;
9
-Bahwa, saya tidak sanggup lagi mendamaikan Pemohon dan Termohon dan sekarang kelihatannya Pemohon tidak berkeinginan lagi untuk membina rumah tangga dengan Termohon;Bahwa atas keterangan dua orang saksi tersebut Pemohon dan Termohon membenarkannya; Bahwa,
untuk
menguatkan
dalil-dalil
bantahannya
Termohon
telah
menghadirkan saksi di depan persidangan bernama SAKSI KE III di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: -Bahwa, saya kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saya adalah tetangga dekat Pemohon dan Termohon, yang hanya berbatasan dengan dinding saja;-Bahwa, saya bertetangga dengan Pemohon dan Termohon lebih kurang empat tahun;-Bahwa, benar Pemohon dan Termohon sudah telah menikah, dan dari pernikahan tersebutr Pemohon dan Termohon telah dikaruniai anak satu orang; -Bahwa, rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis lagi adalah pada dua tahun terakhir ini, penyebabnya Termohon mengatakan bahwa Pemohon menjalin hubungan dengan wanita lain, wanita tersebut bernama “CD” satu profisi dengan Pemohon;Bahwa, dua bulan terakhir ini Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal, Pemohon yang pergi dari tempat tinggal kediaman bersama; Bahwa, saya sudah menasehati Termohon supaya bersabar,tetapi tidak berhasil;-Bahwa, atas keterangan saksi tersebut Pemohon dan Termohon menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya;Menimbang, bahwa pihak Pemohon dan Termohon menyatakan tidak akan mengajukan bukti-bukti lain dan Pemohon menyampaikan kesimpulannya tetap akan
10
menceraikan Termohon, mengenai tuntutan Termohon akan dipenuhi sesuai dengan Jawaban semula
serta mohon putusan, sedang Termohon menyatakan bersedia
diceraikan oleh Pemohon dengan ketentuan Pemohon membayar sebagaimana tuntuntan Termohon;-Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal ihwal yang tercatat dalam berita acara persidangan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI: Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 dan P2 dinyatakan terbukti bahwa Pemohon bertempat tinggal dan berdomisili di Kelurahan Kebun Kenanga , Kecamatan Ratu Agung , Kota Bengkulu yang masuk dalam wilayah hukum ( kewenangan relative) Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A yang juga mewilayahi tempat tinggal Termohon oleh karena itu berdasarkan Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor : 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor : 50 tahun 2009 secara formil permohonan Pemohon dapat diterima ; Menimbang, bahwa mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor I Tahun 2008 dalam perkara ini telah dilaksanakan ternyata mediasi tersebut gagal
karena
Pemohon tetap bertekad untuk menceraikan/mentalak
Termohon;Menimbang, bahwa Majelis telah mengupayakan agar Pemohon rukun/ damai dengan Termohon ,sebagaimana ketentuan pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 jo.pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975,ternyata tidak berhasil ;
11
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Pemohon yang diperkuat oleh bukti P.3 yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna (volledig bewisjkracht) dan mengikat (bindende bewisjkracht), maka dinyatakan terbukti bahwa Pemohon adalah suami sah Termohon : Menimbang, bahwa Pemohon permohonannya
dalam permohonannya dan penjelasan
mengemukakan dalil yang menjadi dasar permohonannya
adalah
bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah tidak harmonis/goyah karena sering terjadi perselisihan/pertengkaran yang disebabkan antara lain karena Termohon sering berhutang tanpa sepengetahuan Pemohon, Termohon sering mencurigai dan menuduh Pemohon menjalin hubungan dengan wanita lain tanpa alasan dan Termohon tidak mau diajak bersilaturrahim ke keluarga Pemohon akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal yang hingga kini telah berlangsung selama lebih kurang dua bulan;Menimbang, bahwa atas dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut ternyata Termohon
memberikan jawaban/tanggapan bantahan terhadap dalil-dalil permohonan
Pemohon sebagai berikut: Bahwa,perselisihan dan pertengkaran betul sering terjadi antara Pemohon dan Termohon, yang disebabkan karena Pemohon menjalin hubungan dengan wanita yang bernama “CD” yang juga karyawan Babershoop tempat Pemohon bekerja, Pemohon tidak mau mengakui tetapi kenyataannya Pemohon dengan wanita bernama “CD” tersebut telah menjalin hubungan sejak umur kandungan Termohon empat bulan sampai sekarang ; Bahwa, pada prinsipnya Termohon tidak mau diceraikan oleh Pemohon kecuali Pemohon memenuhi tuntutan Termohon sebagaimana tersebut pada gugatan Rekonvensi Termohon;-
12
Menimbang, bahwa meskipun Termohon tidak mau diceraikan oleh Pemohon, Pemohon tetap pada permohonannya akan menjatuhkan talak terhadap Termohon; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya dan memenuhi maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 tahun 1975 dan Pasal 76 Undang-Undang Nomor : 7 tahun 1989, maka Majelis telah mendengar keterangan saksi keluarga pihak berperkara SAKSI KE I, SAKSI KE II DAN SAKSI KE III, dibawah sumpahnya masing-masing, telah memberikan keterangan/kesaksian di depan sidang, dimana keterangan saksi - saksi tersebut telah memenuhi maksud Pasal 308 dan 309 RBg yang intinya mendukung dalil-dalil Permohonan Pemohon dan para saksi telah mendamaikan pihak Pemohon agar rukun/damai kembali dengan Termohon , namun tidak berhasil, karena Pemohon tetap akan menceraikan Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut, maka Majelis telah dapat menemukan fakta hukum yang pada intinya adalah bahwa rumah tangga Pemohon
dan Termohon terbukti telah tidak harmonis karena sering terjadi
perselisihan/pertengkaran yang penyebabnya antara lain adalah Pemohon telah menjalin hubungan dengan wanita lain bernama”CD” yang mengakibatkan Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak dua bulan terakhir, Pemohon telah meninggalkan Termohon dan anaknya di tempat kediaman bersama, pihak keluarga telah berusaha mendamaikan tetapi tidak berhasil kerena Pemohon tetap berkeinginan menjatuhkan talak terhadap Termohon; Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas, bahwa antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi pertengkaran yang selanjutnya Pemohon menyatakan tidak mau lagi membina rumah tangga dengan Termohon. Hal tersebut menurut pendapat Majelis membuktikan bahwa hati kedua belah pihak (suami istri) telah pecah sedemikian rupa yang sulit untuk dipersatukan kembali, atau setidak-tidaknya hati Pemohon sudah merasa sulit untuk disatukan lagi dengan Termohon sehingga tujuan perkawinan sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor : 1
13
tahun 1974 juncto pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Al-Quran Surah Ar-Rum ayat (21) tidak tercapai; Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I Nomor : 534/Pdt.G/96 tanggal 18 Juni 1996, Majelis Hakim melihat dan berpendapat bahwa perkawinan Pemohon dengan Termohon tersebut tidak mungkin lagi dipertahankan, jalan yang terbaik bagi Pemohon dan Termohon adalah bercerai;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Majelis berpendapat bahwa Permohonan Pemohon
cukup beralasan dan telah memenuhi
maksud penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf (f) Undang-Undang Nomor : 1 tahun 1974 Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Berdasarkan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor : 1 tahun 1974 dan Pasal 65 Undang-Undang Nomor : 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor : 50 tahun 2009, maka permohonan Pemohon cukup beralasan untuk dikabulkan ; --------------Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya permohonan Pemohon dan berdasar petunjuk Buku II edisi revisi tahun 2010 Mahkamah Agung telah menetapkan amar Cerai Talak dengan alasan perselisihan dan pertengkaran adalah “ memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu roj,i
terhadap Termohon di depan sidang
Pengadilan Agama “, sehingga dalam perkara a-quo Majelis “ memberikan izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu roj,i
terhadap Termohon
(TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A ; DALAM REKONVENSI: Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan rekonvensi Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas;
14
Menimbang, bahwa gugatan Rekonvensi Penggugat diajukan oleh Penggugat dalam tenggang waktu dan memenuhi persyaratan yang dibenarkan oleh undang-undang , oleh karenanya secara formil gugatan Penggugat tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa hal-hal yang telah dipertimbangkan dalam pertimbangan Konvensi yang ada kaitannya dengan pertimbangan Rekonvensi tidak akan dipertimbangkan lagi, hal tersebut dianggap cukup untuk pertimbangan rekonvensi;Menimbang, bahwa telah terjadi jawab menjawab antara Penggugat dan Tergugat dalam hal gugatan Penggugat tersebut yang pada akhirnya ada yang disepakati oleh Penggugat dan Tergugat untuk memenuhi tuntutan Penggugat tersebut, dan ada pula yang
tidak
mencapai
kesepakatan,
oleh
karena
itu
maka
Majelis
Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah inisiatif dari Tergugat untuk menjatuhkan talah terhadap Penggugat, dan tidak ada bukti bahwa Penggugat telah melakukan tindakan nusuz terhadap Tergugat, berdasarkan pasal 149 huruf (a dan b) dan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, Majelis hakim berpendapat gugatan Penggugat adalah cukup beralasan hukum; Menimbang, bahwa nafkah ,iddah yang dituntut oleh Penggugat sebesar Rp30.00;(Tiga puluh ribu rupiah) untuk tiap-tiap hari selama menjalani iddah tiga bulan atau Rp 900.000;(sembilan ratus ribu rupiah) tiap-tiap bulan sama dengan Rp2.700.000;(dua juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk selama iddah, telah disanggupi oleh Tergugat dan disetujui Penggugat, oleh karenanya Majelis hakim dalam hal ini cukup menetapkan kesepakatan Penggugat dan Tergugat tersebut dan menghukum Tergugat untuk membayar kewajibannya berupa nafkah iddah tersebut kepada Penggugat dan menuangkan dalam putusan ini; Menimbang, bahwa Kiswah selama iddah dituntut oleh Penggugat sebesar 400.000;(Empat
ratus
ribu
rupiah)
telah
disanggupi
oleh
Tergugat
Rp
sebesar
15
Rp.200.000;(Dua ratus ribu rupiah), dalam hal ini Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa melihat situasi pluktasi harga semua barang menjelang lebaran Idul Fitri 1432 Hijriyah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa adalah patut dan layak bila ditetapkan kiswah tersebut sebesar
Rp
400.000;(Empat ratus ribu rupiah) mengingat kebiasaan setempat apabila menjelang lebaran pekerjaan seperti Tergugat tersebut ikut melonjak naik volume kerja dan dengan sendirinya pengahasilan Tergugat juga ikut akan naik; Menimbang, bahwa maskan untuk selama iddah dituntut oleh Penggugat sebesar Rp.900.000;(Sembilan ratus ribu rupiah) telah disanggupi oleh Tergugat, maka dalam hal ini Majelis Hakim cukup menetapkan hal yang sudah disanggupi dan disetujui oleh Penggugat dan menuangkannya dalam putusan sebagai kewajiban Tergugat dan menghukum Tergugat untuk membayar kewajiban tersebut kepada Penggugat; Menimbang, bahwa mut’ah yang dituntut oleh Penggugat sebesar Rp 3.000.000;(tiga juta rupiah) hanya disanggupi oleh Tergugat sebesar Rp 1.000.000;(satu juta rupiah), Majelis Hakim mempertimbangkan Penggugat yang akan diceraikan oleh Tergugat dalam keadaan tidak punya apa-apa yang selama ini telah bersedia dengan setia mendampingi hidup bersama Tergugat dalam segala keadaan adalah patut apabila diberi mut’ah atau suatu kenangan yang berharga oleh Tergugat,yang mana menurut Majelis Hakim tidak terlalu memberatkan apabila ditetapkan sekedar seimbang dengan harga tiga gram emas 24 karat sekarang ini, dengan melihat kondisi Tergugat sehat jasmani dan rohani serta mempunyai pengasilan tetap, maka Majelis Hakim berpendapat adalah layak dan patut apabila mut’ah tersebut ditetapkan sebesar Rp.1.500.000;(satu juta lima ratus ribu rupiah) dan menghukum Tergugat untuk membayarnya kepada Penggugat; Menimbang, bahwa Penggugat menuntut nafkah pisah selama dua bulan sebesar Rp.600.000;-(Enam ratus ribu rupiah) tiap-tiap bulan, jumlah selama dua buan tersebut sebesar Rp. 1.200.000;-(Satu juta dua ratus ribu rupiah); Dalam hal ini Tergugat
16
keberatan untuk memberi nafkan selama pisah tersebut, kerena selama berpisah Tergugat setiap hari selalu memberikan uang untuk makan dan jajan melalui anaknya sebesar Rp.35.000;(tiga puluh lima ribu rupiah), dan pisahnya bukan dua bulan hanya satu bulan, pemberian Tergugat tersebut diakui oleh Penggugat tetapi uang sebesar itu adalah tidak cukup untuk makan Penggugat, makan dan jajan anak Penggugat dan Tergugat, oleh karena Tergugat tetap mununtut nafkah pisah tersebut, pisahnya bukan satu bulan tetapi adalah dua bulan, sementara Tergugat tetap tidak bersedia memberikan nafkah selama pisah, dan waktu pisah bukan dua bulan tetapi hanya satu bulan; Menimbang, bahwa oleh karena terjadi perbedaan waktu pisah antara Penggugat dan Tergugat, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa kesaksian dua orang saksi yang menerangkan antara Penggugat dengan Tergugat berpisah dua bulan terakhir ini, diakui kebenarannya oleh Penggugat dan Tergugat, berdasarkan fakta tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa telah terbukti pisah antara Penggugat dan Tergugat adalah dua bulan berturut-turut,sedang mengenai pemberian Tergugat kepada Penggugat melalui anaknya saksi-saksi tidak tahu,tetapi diakui oleh Penggugat,maka berdasarkan pasal 311 R.Bg. pengakuan Penggugat tersebut adalah bukti yang sempurna dan mengikat dan menjadi bukti dalam perkara ini, sedang mengenai jumlah Majelis Hakim berpendapat bahwa uang sebesar Rp.35.000;(tiga puluh lima ribu rupiah) untuk biaya hidup seorang ibu dan anak usia enam tahun adalah tidak mencukupi memenuhi kebutuhan yang layak sehari-hari, oleh sebab itu adalah tidak terlalu berlebihan Penggugat menuntut kekurang dari nafkah pisah tersebut sebesar Rp.600.000;(enam ratus ribu rupiah) tiap-tiap bulan, selama dua bulan Rp.1.2000.000;(Satu juta dua ratus ribu rupiah), sedang Tergugat masih muda sehat rohani dan jasmani serta berpenghasilan tetap tiap bulan sebesar
Rp 2.600.000;-(Dua juta enam tarus ribu rupiah),
17
adalah patut dan layak serta tidak memberatkan Tergugat apabila dihukum untuk menambah kekurangan nafkah pisah selama dua bulan tersebut sebesar Rp1.000.000;(Satu juta rupiah), karena Penggugat setelah dijatuhkan talak oleh Tergugat, tidak punya siapa-siapa lagi di Bengkulu ini dan akan kembali ke tempat orang tua Penggugat di Lampung, secara manusiawi terhadap orang lain Tergugat tidak berkeberatan memberikan pertolongan, apalagi terhadap mantan isteri yang telah berbakti kepada Tergugat, yang sekali gus bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengasuhan terhadap anak Tergugat dan Penggugat. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim menetapkan kewajiban Tergugat untuk membayar nafkah pisah selama dua bulan sebesar Rp.1.000.000;-(satu juta rupiah), dan menghukum Tergugat untuk membayarnya kepada Penggugat;Menimbang, bahwa Penggugat menuntut hak hadhanah terhadap anak bernama “ANAK KE I” berada dalam pengasuhan Penggugat dan biaya hadhanahnya sebesar Rp.2.000.000;(Dua juta rupiah) tiap-tiap bulan sejak terjadi perceraian sampai dengan anak tersebut dewasa atau menikah atau mandiri. Tergugat setuju pengasuhan anak tersebut oleh Penggugat dan biayanya Tergugat menyanggupi sebesar Rp.800.000;(Delapan ratus ribu rupiah) tiap-tiap bulan sejak terjadi perceraian sampai anak tersebut dewasa atau menikah atau mandiri. Bahwa tentang hak hadhanah telah terdapat persetujuan antara Penggugat dan Tergugat,sedang jumlah biaya hadhanah terdapat perbedaan antara tuntutan dan kesanggupan, maka Majelis Hakim mempertimbangkan, bahwa Tergugat yang akan menjatuhkan talak terhadap Penggugat telah dibebani dengan kewajiban –kewajiban sebagaimana tersebut di atas, adalah terlalu memberatkan bagi Tergugat apabila ditetapkan biaya hadhanah sebesar tuntutan Penggugat tersebut, oleh karenanya Majelis Hakim akan menetapkan biaya minimal yang ditanggung oleh Tergugat diluar biaya pendidikan dan kesehatan, sesuai dengan pasal 41 Undang-undang
18
Nomor 1 tahun 1974, akibat putusnya perkawinan karena talak baik ibu mau pun bapak sama-sama berkewajiban memelihara dan mendidik anak, semata-mata berdasarkan kepentingan anak, oleh sebab itu Majelis Hakim menetapkan dan menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat biaya hadhanah atau biaya asuh anak bernama “ANAK KE I’ sebesar Rp 1.000.000;-(Satu juta rupiah) tiap-tiap bulan sejak terjadi perceraian sampai anak tersebut dewasa atau menikah atau mandiri, di luar biaya pendidikan dan kesehatan dengan ketentuan baik Penggugat mau Tergugat tidak boleh menghalangi anak tersebut apabila mau bertemu dengan ayah atau ibunya dengan pertimbangan semata-mata demi kepentingan anak itu sendiri;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim mempertimbangkan dan mengabulkan semua gugatan Penggugat sebagaimana yang dituangkan dalam amar putusan ini;DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI: Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini adalah dalam bidang perkawinan , maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon Konvensi/ Tergugat Rekonvensi;Mengingat, semua Pasal dalam Peraturan Perundang-Undangan dan Hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI DALAM KONVENSI: 1.Mengabulkan Permohonan Pemohon;
19
2.Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu roj,i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A;DALAM REKONVENSI: 1.Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Tergugat berupa :a. Nafkah iddah tiga bulan sebesar Rp.2.700.000;-(Dua juta juta tujuh ribu
rupiah)-
b. Kiswah sebesar Rp.400.000;-(Empat ratus ribu rupiah);
c. Maskan sebesar
Rp.900.000;-(Sembilan ratus ribu rupiah);
Rp.1.500.000;-(Satu
juta lima ratus ribu rupiah);-
d. Mut’ah sebesar
e. Nafkah pisah dua bulan sebesar Rp.1.000.000;-(Satu
juta rupiah); 3. Menetapkan hak hadhanah terhadap anak bernama “ANAK KE I” di bawah asuhan Penggugat selaku ibu kandungnya;4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya hadhanah/biaya asuh anak tersebut di atas kepada Penggugat minimal sebesar Rp.1.000.000;-(Satu juta rupiah) tiap-tiap bulan, sejak terjadi perceraian sampai anak tersebut dewasa atau menikah,di luar biaya pendidikan dan biaya kesehatan;DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI: Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini yang hingga kini diperhitungkan sebesar Rp.241.000;-(Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan di Bengkulu pada hari Senin, tanggal 1 Agustus 2011 Masehi. bertepatan dengan tanggal 1 Ramadhan 1432 Hijriyah, oleh kami SULAIMAN TAMI, SH. Sebagai Hakim Ketua Dra. FAUZA, M. dan
Dra. Hj.
NADIMAH masing-masing sebagai Hakim Anggota dengan dibantu oleh NIL
20
KHAIRI, S.Ag sebagai Panitera Pengganti, putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut, dihadiri oleh Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi
dan Termohon Konvensi/Penggugat
Rekonvensi;
HAKIM KETUA dto SULAIMAN TAMI, SH
HAKIM ANGGOTA dto
dto
Dra. FAUZA. M
Dra. Hj. NADIMAH PANITERA PENGGANTI dto NIL KHAIRI, S.Ag
Perincian biaya perkara : 1. Biaya pencatatan
Rp. 30.000,-
2. Biaya proses
Rp. 50.000,-
3.Biaya panggilan Penggugat 1x
Rp. 50.000,-
4.Biaya panggilan Tergugat 2x
Rp. 100.000,-
5.Biaya redaksi
Rp.
5.000,-
6.Biaya meterai
Rp.
6. 000,-
Jumlah Terbilang : Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah;
Rp. 241.000,-