Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
OPTIMALISASI SEKAM PADI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR GEL YANG RAMAH LINGKUNGAN OPTIMALIZED RICE HUSK FOR ALTERNATIVE ENVIROMENTAL BIOFUEL Rini Kartika Dewi, Boediyanto Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang Jl. Bendungan Sigura-gura no. 2 Malang, Telp 0341-551431 Email:
[email protected]
Abstrak Pengembangan bioetanol gel dengan jenis dan karakteristik yang baru sangat penting untuk terus dikembangkan, dikarenakan masih banyak bahan bakar yang tidak renewable dan mempunyai dampak lingkungan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengoptimalkan bioetanol gel dari biomassa sekam padi dengan menambahkan jenis bahan pengental tertentu sebagai alternatif proses bioetanol gel yang efektif dan ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan sekam padi merupakan salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif dengan kandungan selulosa yang cukup tinggi dan banyak dijumpai di kota Malang. Dengan variasi berat bahan pengental asam stearat yang kami lakukan, hasil yang didapatkan adalah berat asam stearat 4 % dengan nilai kalor sebesar 8392,10 kkal/kg dan nilai emisi gas CO sebesar 0.009 %
Kata kunci : Bahan Bakar , Bioetanol Gel, Sekam Padi Abstract The development of bioethanol gel with new types and characteristics is very important to continue to be developed, because there are still a lot of fuel is not renewable and have environmental impacts. This study has the objective to optimize bio-ethanol gel from rice husk biomass by adding certain types of thickening as an alternative to bioethanol gel process effective and environmentally friendly. This is because rice husk is one of the waste that can be used as an alternative energy with a fairly high cellulose content and are often found in the city of Malang. With the variation gelling agent of Stearic Acid, which we did, the result obtained is 4% by weight of stearic acid with a calorific value of 8392.10 kcal / kg and the value of CO gas emissions amounted to 0.009% Keywords: Fuel, Ethanol Gel, Rice Husk
Pendahuluan Bahan bakar padat parafin selama ini
jelaga,tidak
menimbulkan
emisi
gas
telah banyak digunakan oleh tentara yang
beracun dan yang paling penting sifatnya
sedang bertugas di hutan, para pecinta
yang terbarukan. Saat ini telah banyak
alam, dan sekarang sudah banyak juga di
inovasi
gunakan sebagai pengganti spiritus cair.
khususnya yang berbahan dasar bioetanol.
Bahan bakar ini mudah dibawa dan tidak
Namun karena fase cair dari bioetanol
menimbulkan polusi di udara. Bioetanol
sendiri dan sifat volatilitasnya yang tinggi
merupakan salah satu jenis bahan bakar
mengakibatkan sulitnya dalam pengemasan
yang berpeluang untuk dijadikan bahan
dan cairan yang rawan tumpah. Mengingat
bakar alternatif (bioethanol gel), karena
sifat dari bioetanol yang mudah terbakar
pada
diperlukan perhatian yang khusus untuk
pembakaran
tidak
menimbulkan C - 74
dalam
energi
terbarukan,
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
menanggulangi hal ini. Sehingga banyak
lain: Berat bahan pengental
peneliti melakukan riset dengan mencoba
3,5%; 4%; 5% berat bioetanol
berbagai bahan baku biomassa yang dapat
Alat dan bahan
diolah menjadi bioetanol sebagai bahan
Alat yang digunakan yaitu:
bakar
padat
alternatif.
Berdasarkan
- Hotplate
penelitian terdahulu seperti Islam Nur
- Magnetic Stirrer
Jannatul Akhiroh, dkk (2015) mengenai
- Pipet tetes
Nisbah
- Pipet volume
Katalis
Natrium
Carboxymethylcellulose (Na CMC), Asam
- Gelas ukur
Stearat
- Bomb Calorimeter
dan
Bioetanol
: 2,5%; 3%;
Terhadap
Karakteristik Pembuatan Bioetanol Padat
- Gas Analyzer
Dari Molases bahwa bioetanol padat yang
Bahan-bahan yang digunakan :
terbaik adalah dengan memakai katalis Na
- Bioetanol
CMC dan asam stearat menghasilkan nilai
- Carboxl Methyl Cellulose
kalor sebesar 6049,633 kal/gr sedangkan
- Asam Stearat
Almira Nugroho (2016) tentang pembuatan
- NaOH
gel etanol dengan menggunakan bahan
- Etanol
pengental Carboxymethycellulose (CMC)
- Metanol
mengatakan bahwa formula yang terbaik
- Aquadest
pada pembakaran gel etaqnol dengan
Metode Penelitian
konsentrasi etanol 90 % dan penambahan
a. Tahap persiapan penimbangan asam
CMC 1.8 gram dengan viskositas sebesar
stearat
17434 cP serta residu pembakaran 29.44 %
- Menimbang asam stearat yang akan
dan nilai kalor 11.751 J/gr.
divariasikan sebesar 2,5% dari berat
Penelitian ini dimaksudkan untuk
bioethanol yang digunakan.
menghasilkan bioetanol gel sebagai bahan
- Melakukan hal yang sama untuk
bakar yang ramah lingkungan dengan
variasi 3% ;3,5% ; 4% ; 4,5%.
variasi bahan pengental dari asam stearat.
b. Tahap persiapan pembuatan larutan NaOH 1 N
Bahan dan Metode Penelitian Di dalam penelitian ini
variabel tetap
- Menimbang NaOH padatan sesuai
antara lain: Waktu pencampuran 20 menit, dan
Konsentrasi
bioetanol:
85
perhitungan.
%
- Membuat larutan NaOH 1 N dari
sedangkan untuk variabel berubah antara
NaOH yang telah ditimbang. C - 75
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
- Mengencerkan larutan NaOH tersebut
- Mencatat hasil nilai analisa bomb
kedalam labu ukur
kalorimeter
- Mengencerkan menggunakan aquadest
- Mencatat waktu nyala dan mengamati
hingga tanda batas.
warna nyala api
c. Tahap persiapan larutan Carboxy
- Menimbang bobot akhir sisa residu
Methyl Cellulose (CMC)
f. Analisa Uji Emisi
- Menimbang CMC padatan sesuai
- Menyiapkan alat Gas Analyzer didalam
perhitungan.
saluran
- Mengencerkan larutan CMC dengan
hasil
- Menghubungkan alat Gas Analyzer ke
digunakan d. Tahap pembuatan bioetanol gel - Memasukkan bahan pengental yang
sumber
listik
hingga
±6
kemudian menit
menunggu
untuk
proses
pemanasan alat
telah ditimbang ke dalam beaker glass
- Setelah indikator alat menunjukkan
sesuai
tulisan Gas Ready, Memasukan exhaust
variable kedalam beaker glass yang
probe ke dalam saluran pembuangan
berisi bahan pengental
gas hasil pembakaran
- Menambahkan
bioethanol
gas
pembakaran bioethanol gel
air sebesar 8% berat bioetanol yang
- Menambahkan
pembuangan
aquadest
sebanyak
- Mengamati pembacaan gas CO,HC,CO2
10% dari jumlah bioetanol - Diaduk
dan O2 atau gas lain bila ada dari hasil
dengan menggunakan hot
pembakaran
plate magnetic stirer sampai tercampur
- Mencetak hasil pengukuran dengan
merata
menekan tombol Print
e. Analisa Nilai Kalor
- Menghentikan
- Memasukan gel bioethanol kedalam
saluran
- Menutup rapat bomb kalorimeter
- Menekan
- Mengisi alat kalorimeter dengan air
dan
menekan
tombol
Zero
untuk
membuang gas bekas yang masuk
pendingin hingga tanda batas kedalam
pembuangan
tombol Esc
- Memompa oksigen kedalam bomb
bomb
pengukuran
dengan melepas exhaust probe dari
wadah sampel bomb kalorimeter
- Memasukan
proses
didalam alat alat
- Melakukan pengujian dengan cara yang
kalorimeter dan menutup alat
sama dengan bioethanol gel hasil
- Menjalankan alat bomb kalorimeter
variabel yang berbeda
C - 76
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
Hasil dan Pembahasan
Gambar 1. Hasil Bioetanol Gel Dari Sekam Padi
Nilai Kalor
digunakan sebagai bahan bakar secara
Penentuan nilai kalor dilakukan agar
umum memiliki nilai
peneliti dapat mengetahui seberapa besar
Value (LHV) yang rendah. Dari penelitian
nilai energi pembakaran yang terkandung
yang kami lakukan dapat dilihat seperti
dalam
pada tabel 1.
bahan
bakar.
Peralatan
yang
Lower Heating
digunakan untuk melakukan analisa nilai
Dari hasil yang telah didapatkan
kalor adalah menggunakan peralatan yang
bahwa berat atau massa bahan pengental
disebut
Bomb
mempengaruhi nilai kalor yang dihasilkan,
Calorimeter. Berdasarkan dari Robinson
berdasarkan penelitian nilai kalor yang
(2006) bahan yang akan dianalisa nilai
tertinggi didapatkan pada berat bahan
energinya dilakukan pembakaran pada
pengental 4 % dengan nilai energinya
peralatan Bomb Calorimeter dan kemudian
sebesar 8392.10 kkal/kg. Nilai kalor
dilakukan
sampai
dipengaruhi juga dengan adanya komposisi
temperaturnya berada pada suhu kamar.
karbon yang terikat pada suatu bahan
Sedangkan berdasarkan Llyod dan Visagie
bakar.
(2007),
dengan
Adiabatic
pendinginan
untuk
bioetanol
gel
yang
Tabel 1. Hasil Uji Analisa Sampel Dengan Peralatan Bomb Calorimeter Berat Bahan Pengental
Gross energy Value (kkal/kg)
2.5 %
5236.10
3.0 %
5568.59
3.5 %
7306.21
4.0 %
8392.10
5.0 %
7400.17 C - 77
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
Dengan semakin tingginya karbon terikat
Berdasarkan peraturan pemerintah yaitu
yang dimiliki oleh suatu bahan bakar,
melalui
maka nilai kalornya juga semakin tinggi.
Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2006
Hal ini disebabkan dalam pembakaran
Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
dibutuhkan karbon yang akan bereaksi
Kendaraan Bermotor Lama Pasal 3”,
dengan oksigen untuk menghasilkan kalor.
dijelaskan
“Peraturan
bahwa
Menteri
metode
Negara
pengujian
kandungan CO dan HC untuk kendaraan Uji Emisi
bermotor
Agar hasil penelitian bioetanol gel dapat
dengan berdasarkan pada SNI 19-7118.3-
dikatakan sebagai bahan bakar yang ramah
2005. Dan parameter ambang batas emisi
lingkungan, maka salah satu analisa yang
gas buang kendaraan bermotor dapat
dilakukan adalah emisi dari gas hasil
dilihat di tabel 2. Dari hasil penelitian
pembakaran bahan tersebut .Analisa gas
didapatkan hasil seperti yang terlihat pada
emisi yang dilakukan antara lain CO, CO2,
tabel 3.
HC
dengan
menggunakan
kategori L (sepeda
peralatan
Stargas Gas Analyzer. Tabel 2. Parameter Emisi Gas Buang
<2010 <2010
Parameter HC CO% (ppm) 4,5 12000 5,5 24000
≥ 2010
4,5
Tahun Pembuatan
Kategori Sepeda motor 2 langkah Sepeda motor 4 langkah Sepeda motor (2 langkah dan 4 langkah)
20000
. Tabel 3. Hasil uji emisi gas buang No 1 2 3 4 5
2.5% 3.0 %
CO %vol 0.024 0.011
Kandungan CO2 HC %vol ppm vol 2.69 501 1.56 257
O2 %vol 16.51 18.13
3.5 % 4.0% 5.0%
0.013 0.009 0.012
1.07 2.33 3.68
19.22 16.61 114.64
Berat Bahan Pengental
C - 78
512 557 438
motor)
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
hasil analisa emisi gas, maka produk Berdasarkan hasil analisa emisi gas
bioetanol gel dari sekam padi yang
buang pada bioethanol gel dari sekam padi
dihasilkan masih sesuai dengan parameter
yang didapatkan jika dilihat dari gas CO
emisi gas yang diperbolehkan. Sehingga
yang terkecil adalah dengan berat bahan
masih layak apabila digunakan dan ramah
pengental 4.0 % yaitu sebesar 0.009 %.
lingkungan.
Dari hasil terlihat pengaruh berat bahan pengental terhadap emisi gas tidak terlalu signifikan.
Terbentuknya
dikarenakan
reaksi
Hasil pembakaran bioetanol gel yang
gas
CO
dihasilkan selain ramah lingkungan juga
pembakaran
tidak
tidak menghasilkan asap pada waktu
berjalan sempurna , dikarenakan di dalam
pembakaran,
bahan
hasil pembakaran tidak sempurna, kadang
impuritis
masih yang
terdapat
bahan-bahan
terkandung
hanya saja warna api dari
sehingga
–kadang masih ada warna merah. Warna
mempengaruhi hasil analisa emisi gas.
api yang merah juga bisa disebabkan
Sedangkan berdasarkan secara keseluruhan
karena pembakaran tidak sempurna.
Gambar 2. Asam Stearat 2 %
Gambar 3. Asam Stearat 3 %
Gambar 4. Asam Stearat 4%
Gambar 5. Asam Stearat 5 %
C - 79
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
Ucapan Terima Kasih
JTM volume 03 Nomoer 03 Tahun 2015
Kami mengucapkan banyak terima
2.
kasih Berdasarkan Program DIKTI
Menggunakan
Dalam Rangka Pelaksanaan Program
3.
Kopertis Wilayah VII Tahun Anggaran
Loughborough University, Leics, UK.Wardhana,
2004.
Edisi Revisi, Penerbit
1. Dari hasil analisa nilai kalor yang
4.
bioetanol gel
5.
nilai 8392,10 kkal/kg. 2. Sedangkan dari hasil uji emisi didapat nilai emisi terendah terjadi pada bioetanol gel dengan berat bahan pengental asam stearat 4% dengan nilai emisi CO : 0.009 %
Daftar Pustaka Akhiroh Islam Nur Jannatul, dkk, Natrium
Carboxymethylcellulose (Na CMC), Dan
19-7118.3-2005
Tentang
Kendaraan Bermotor.
stearat sebesar 4% mempunyai
Katalis
SNI
Ambang Batas Emisi Gas Buang
dengan berat bahan pengental asam
Stearat
W.A.,
Dampak Pencemaran Lingkungan,
Kesimpulan dan Saran
Asam
Robinson, J. 2006. Bio-Ethanol as
Peri-Urban Malawi. Thesis Report.
baik.
Nisbah
Pengental
Pilot Study of the SuperBlu Stove in
penelitian kami dapat terlaksana dengan
2015,
Bahan
a Household Cooking Fuel: A Mini
:
ITN.04.189.14/I.LPPM/2016,
1.
2016,
Faperta Vol. 1 Februari 2016
Bagi Dosen Perguruan Tinggi Swasta
didapatkan,maka
dkk,
Carboxymethycellulose (CMC),Jom
Penelitian Desentralisasi Usulan Baru
Nomor
Almira,
Pembuatan Gel E6tanol Dengan
dengan Surat Perjanjian Penugasan
2016
Nugroho
Bioetanol
Terhadap karakteristik Pembuatan Bioetanol Padat Dari Molasess, C - 80
Lloyd, P.J.D. dan Vissagie, E.M. 2007. A Comparison of Gel Fuels With Alternative Cooking Fuels. Journal of Energy in Southern Africa, Vol 18 No. 3. August 2007.