PROSIDING 20 13© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN Gassing & Indra Jaya Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea – Makassar, 90245 Telp./Fax.: 081342117772 /(0411) 491085 e-mail:
[email protected]
Abstrak Optimalisasi pembebanan transformator distribusi 3 fasa dengan melaksanakan penyeimbangan beban pada dasarnya adalah akan memberikan beban pada transformator tersebut yang sesuai dengan kapasitas Transformator serta memberikan beban yang diperbolehkan sesuai dengan SPLN. Sehingga kemampuan atau batasan-batasan yang di alirkan pada beban dapat optimal. Penyeimbangan beban pada transformator distribusi yang terletak di jalan Perintis kemerdekaan 11 kompleks Wessabbe yang sebelumnya dilakukan pengukuran beban saat beban puncak dan juga di siang hari waktu di luar beban puncak. Data-data hasil pengukuran dianalisis dan selanjutnya dilakukan optimalisasi pembebanan transformator dan setelah penyeimbangan beban diukur kembali untuk dianalisis Total kehilangan energi sebelum penyeimbangan beban adalah sebesar 26.950,1 kWh tiap bulan atau sama dengan Rp.21.560.080,00/bulan, setelah penyeimbangan beban adalah sebesar 202,919 kWh tiap bulan atau sama dengan Rp. 162.335,200 /bulan. Dapat menekan kehilangan energi sebesar 26.747,181 kWh tiap bulan atau PLN dapat menekan kerugian sebesar Rp. 21.397.744,80 tiap bulan pada gardu distribusi UNAC. Kata Kunci: Gardu distribusi, penyeimbangan beban, optimalisasi
Abstract Optimization of 3-phase distribution transformer loading to implement load balancing is basically a load on the transformer will provide the appropriate transformer capacity and provide load permitted in accordance with SPLN. So the capability or limitations that circulate in the load can be optimized. Balancing the load on distribution transformers located on Pioneer street independence 11 Wessabbe complex previously measured during peak loads during the day time and also beyond the peak load. The data were analyzed and the results of the measurement is then performed after optimization of load transformer and load balancing are measured again to be analyzed. The total energy loss before balancing the load is equal to 26950.1 kWh per month or equal to Rp.21.560.080,00/month, after balancing the load is equal to 202.919 kWh per month, or equal to Rp. 162,335.200 / month. Can suppress the energy loss by 26747.181 kWh per month or PLN can reduce losses of Rp. 21,397,744.80 each month at distribution substations UNAC. Keywords: distribution substation, Load balancing, Optimzed
PENDAHULUAN Beban tidak seimbang adalah masalah umum yang dihadapi pada sistem 3 fasa, hal ini diakibatkan karena yang mendominasi adalah pelanggan 1 fasa dari pada pelanggan 3 fasa. Walaupun demikian dengan banyaknya pelanggan 3 fasa tetap tidak menjamin keseimbangan fasa. Apabila terjadi ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fasa maka kawat netral akan dialiri arus dan perbedaan sudut beban per fasa adalah tidak sama dengan 120° beban transformator yang tidak seimbang akan muncul arus netral Yang dimaksud dengan keadaan seimbang adalah suatu keadaan dimana: a. Ketiga vektor arus/tegangan sama besar b. Ketiga vektor saling membentuk sudut 120° satu sama lain.
Volume 7: Desember 2013
Group Teknik Elektro TE4 - 1
ISBN: 978-979-127255-0-6
Optimalisasi Pembebanan Transformator Distribusi … Arsitektur Elektro Geologi
Mesin
Perkapalan
Gassing & Indra Jaya Sipil
Sedangkan yang dimaksud dengan keadaan tidak seimbang adalah keadaan dimana salah satu atau kedua syarat keadaan tidak seimbang tidak dipenuhi. Kemungkinan keadaan tidak seimbang ada 3: a. Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 1200 satu sama lain. b. Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 1200 satu sama lain. c. Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 1200 satu sama lain. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dengan vektor diagram arus pada gambar berikut ini
(a)
(b)
Gambar 1. Vektor Diagram Arus Gambar (1a) menunjukkan vektor diagram arus dalam keadaan seimbang, terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya (IR, IS, IT) adalah sama dengan nol sehingga tidak muncul arus netral (IN). Sedangkan pada gambar (1b) menunjukkan vektor diagram arus yang tidak seimbang, terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya tidak sama dengan nol sehingga muncul sebuah besaran yaitu arus netral karena faktor ketidakseimbangannya. Apabila pada penyaluran daya ini arus-arus fasa dalam keadaan seimbang, maka besarnya daya dapat dinyatakan sebagai berikut: P = 3. [V]. [I]. cos
(1)
dimana: P : daya pada ujung kirim V : tegangan pada ujung kirim cos : faktor daya Daya yang sampai ujung terima akan lebih kecil dari P karena terjadi penyusutan dalam saluran. Penyusutan daya ini dapat diterangkan dengan menggunakan diagram fasor tegangan saluran model fasa tunggal seperti yang terlihat pada Gambar di bawah ini:
Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah sebagai acuan perhitungan dalam usaha mengoptimalkan pembebanan pada transformator distribusi 3 fasa a. Menentukan persentase pembebanan dan ketidakseimbangan beban transformator distribusi 20 kV. b. Mengevaluasi persentase besarnya rugi-rugi (losses) Energi akibat ketidakseimbangan transformator distrubusi 20 kV. c. Menganalisis besarya Efek kerugian energi dan besarnya saving energi setelah menyeimbangkan beban pada transformator 3 fasa.
ISBN: 978-979-127255-0-6
Group Teknik Elektro TE4 - 2
Volume 7: Desember 2013
PROSIDING 20 13© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian antara lain: a. Metode Pengambilan Data dilakukan secara langsung pada transformator dan melalui wawancara/diskusi dengan pihak praktisi di lapangan. b. Metode Analisis data yaitu melakukan perhitungan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode optimalisasi pembebanan transformator distribusi 3 fasa yaitu dengan melaksanakan penyeimbangan beban dalam rangka menghitung besarnya saving kWh yang bisa diperoleh. Sebelum penyeimbangan beban pada transformator terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah pengukuran dan perhitungan arus yang mengalir pada kawat pembumian dan penghantar netral. Berikut ini gambar yang menjelaskan bagian mana saja yang menjadi titik timbulnya losses energi.
R
1 1 222
N S T
Gambar 2. Titik (1) dan (2) yang mengakibatkan Susut Energi
Proses penyeimbangan beban transformator pada dasarnya memiliki tujuan untuk memperkecil nilai arus yang mengalir pada titik (1) dan (2). Proses penyeimbangan beban transformator dengan metode ini sebelumnya terlebih dahulu kita melakukan beberapa langkah yaitu sebagai berikut: Data awal Hal yang sangat penting dalam pelaksanaan penyeimbangan beban transformator adalah data awal, dalam hal ini data yang diperlukan adalah: 1. Beban per jurusan 2. Beban total (Rel) 3. Komposisi Beban 4. Penampang dan panjang JTR 5. Nilai tahanan pembumian Beban Per jurusan, penyeimbangan beban transformator setiap jurusan dengan cara melakukan pengukuran beban gardu. Pengambilan data transformator yang dilakukan pada PT. PLN (Persero) Rayon Timur Cabang Makassar. Waktu pelaksanaan pengukurannya per jurusan dan rel adalah pada waktu beban puncak yaitu sekitar pukul 18.00 s/d 21.00 dan pada siang hari pukul 08.30 s/d 12.00 (di luar waktu beban puncak). Analisis optimalisasi pembebanan transformator distribusi 3 phase dengan melaksanakan penyeimbangan beban yaitu pada: Nama Gardu : UNAC Alamat : Jl. P. Kemerdekaan 11 Daya/Phase : 200kVA/ 3 fasa
Volume 7: Desember 2013
Group Teknik Elektro TE4 - 3
ISBN: 978-979-127255-0-6
Optimalisasi Pembebanan Transformator Distribusi … Arsitektur Elektro Geologi
Mesin
Perkapalan
Gassing & Indra Jaya Sipil
ANALISIS PERHITUNGAN Perhitungan untuk mengetahui besarnya saving kWh dari data hasil pengukuran sebelum penyeimbangan dan pengukuran data beban setelah penyeimbangan pada transformator distribusi. 1. Pengukuran Sebelum Penyeimbangan Pengukuran data beban pada masing-masing jurusan antara lain adalah a. Pada Saat Waktu Beban Puncak (Pada Malam Hari), Tabel 1. Data Beban Waktu Beban Puncak No
Jur
1 A 2 B 3 C TOTAL
Arus (A) R S T 85 95 90 71 80 86 76 84 89 232 259 265
Tegangan (V) F-F F-N 396 227 396 227 396 227 396 227
Pembebanan transformator sebagai berikut: kVA terukur
VLn (I R I S IT ) 1000
kVA terukur
227 ( 232 259 265 ) 1000
Maka: kVAterukur = 171,612 kVA dan Persentase Beban transformator 3 Fasa adalah: % kVA
kVA terukur kVA terpasang
% kVA
171 , 612 100 % 200
100 %
% kVA =85,8 % Besarnya persentase beban tiap fasa yaitu sebagai berikut: Fasa R: 78,996 % ketidakseimbangan T - R: 12,45% Fasa S:88,190 % ketidakseimbangan S–R: 10,43% Fasa T : 90,233 % ketidakseimbangan S – T: 2,27%
ISBN: 978-979-127255-0-6
Group Teknik Elektro TE4 - 4
Volume 7: Desember 2013
PROSIDING 20 13© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
b. Pada Saat Waktu di Luar Beban Puncak (Pada Siang Hari), Tabel 2. Data Beban Transformator di Luar Beban Puncak No
Jur
1 A 2 B 3 C TOTAL
R 52 45 49 146
Arus (A) S T 63 63 55 60 59 57 177 180
Tegangan (V) F-F F-N 398 229 398 229 398 229 398 229
Pembebanan transformator sabagai berikut: kVA terukur
VLn (I R I S IT ) 1000
kVA terukur
229 (146 177 180 ) 1000
Maka: kVAterukur = 115,187 kVA dan Persentase beban transformator 3 fasa adalah: % kVA
kVA terukur kVA terpasang
100 %
% kVA =57,594 % Besarnya persentasi beban tiap fasa adalah yaitu sebagai berikut: Fasa R: 50,151 % ketidakseimbangan T – R: 18,89% S: 60,799 % ketidakseimbangan S – R: 17,51% T: 61,830 % ketidakseimbangan S – T: 1,67% Jadi gardu transformator tersebut dalam kondisi beban yang tidak seimbang.
2. Perhitungan Rugi-Rugi Sebelum Penyeimbangan Sebelum melakukan penyeimbangan beban, terlebih dahulu melakukan analisis perhitungan besarnya rugi-rugi energi (susut daya) berdasarkan data yang diperoleh sebelum penyeimbangan beban transformator maka untuk mencari besarnya arus yang mengalir (lihat pada gambar 1) di atas pada penghantar netral (1) dan pembumian (2) dapat dihitung sebagai berikut: a. Perhitungan rugi-rugi pada waktu beban puncak (WBP) I N I R 0 I S 120 I T 240
Maka: IN = IR (Cos 0° + j Sin 0°)+ IS (Cos120° + jSin 120°)+ IT (Cos240° + j Sin 240°)
Volume 7: Desember 2013
Group Teknik Elektro TE4 - 5
ISBN: 978-979-127255-0-6
Optimalisasi Pembebanan Transformator Distribusi … Arsitektur Elektro Geologi
Mesin
Perkapalan
Gassing & Indra Jaya Sipil
IN = 232(Cos0°+jSin 0°)+259(Cos120°+jSin 120°)+265(Cos240°+j Sin 240°) IN = 232(1+0) + 259(-0,5+j 0,866)+265(-0,5 – j 0,866 ) IN = 232–129,5+j224,29–132,5–j229,49 IN = – 30 - j5,196 IN2 = (– 30–j5,196)2 IN
( 30 ) 2 ( 5 ,196 ) 2
IN =30,447 <-170,174OA Kehilangan Energi pada Pembumian WBP (Waktu Beban Puncak) jika diketahui: IN = 30,447 A Tahanan pembumian R = 5 Ω Cos Φ = 0.85 t (Waktu) = 1 Jam Besarnya kehilangan energi pada kawat pembumian dapat diketahui: P
V .I
N
. t . Cos
P I N . R .t .Cos 2
P ( 30 , 447 ) 2 . 5 . 1 . 0 , 85
P = 3,94 kWh Kehilangan Energi pada Penghantar Netral saat WBP jika diketahui: IN = 30,447 A L penghantar = 650 m A penghantar = 70 mm2(0,07 m2) ρ = 0.00402 Cos Φ = 0.85 t (Waktu) = 1 Jam menentukan tahanan penghantar R= Dimana: R ρ L A
.
Ohm (Ω)
= Resistansi konduktor ( Ω ) = Resistivity konduktor (Ω– mm2/m) = Panjang dari konduktor ( m ) = Luas penampang konduktor (mm2)
Maka R penghantar diperoleh yaitu sebesar: R = ρ. L / AOhm (Ω) R = 0.00402. 650/0.07 R = 37,33Ω Jadi energi yang hilang dapat diketahui yaitu sebesar: P = IN2. R. t. CosΦ P = (30,447)2.37,33. 1. 0,85 P = 29,42kWh
ISBN: 978-979-127255-0-6
Group Teknik Elektro TE4 - 6
Volume 7: Desember 2013
PROSIDING 20 13© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Jadi analisis kehilangan Energi pada Waktu beban puncak (WBP) yaitu sebesar: Kehilangan energi per hari = (3,94+29,42) x 4 jam =133,42 kWh/hari Kehilangan energi per bulan = 133,42 x 30 hari = 4.002,6 kWh/bulan b. Perhitungan Rugi-rugi waktu di luar beban puncak (WLBP)
I N I R 0 I S 120 I T 240 Maka: IN = IR (Cos 0° + j Sin 0°) + IS (Cos120° +j Sin 120°)+ IT (Cos240° + j Sin 240°) IN=146(Cos 0°+j Sin 0°)+177(Cos120°+j Sin 120°)+180(Cos240°+j Sin 240°) IN = 146(1 + 0) + 177(-0,5 + j 0,866) + 180(-0,5 – j 0,866 ) IN=146–88,5 + j 153,282–90–j155,88 IN = – 32,-j2,598 IN2 = (– 32–j2,598)2 IN
( 32 ) 2 ( 2,598 ) 2
IN = 32,604 <-175,430O A Jadi Kehilangan Energi pada Pembumian saat WLBP Bisa diketahui berapa besar kehilangan energi pada kawat pembumian: P
V .I
P I
2 N
N
. t . Cos
. R . t . Cos
P ( 32 , 604 ) 2 . 5 . 1 . 0 ,85
P = 4,52 kWh Kehilangan Energi pada Penghantar Netral saat WLBP Besarnya kehilangan energi pada penghantar netral dapat diketahui yaitu sebesar: P = IN2. R. t. CosΦ P = (32,604)2.37,33. 1. 0,85 P = 33,73kWh Jadi analisis kehilangan Energi pada Waktu di Luar beban puncak (WLBP) yaitu sebesar: Kehilangan energi per hari = (4,52+33,73) x 20 jam =764,71 kWh/hari Kehilangan energi per bulan = 764,71 x 30 hari = 22.947,5 kWh/bulan Jadi sebelum penyeimbangan beban transformator kehilangan Energi selama satu bulan diperoleh = kehilangan energi WBP + kehilangan Energi WLBP = 4.002,6 kWh/bln + 22.947,5 kWh/bln = 26.950,1 kWh/bln
Volume 7: Desember 2013
Group Teknik Elektro TE4 - 7
ISBN: 978-979-127255-0-6
Optimalisasi Pembebanan Transformator Distribusi … Arsitektur Elektro Geologi
Mesin
Perkapalan
Gassing & Indra Jaya Sipil
3. Penyeimbangan pada Transformator Setelah penyeimbangan beban pada transformator maka dilakukan pengukuran dan perhitungan kembali arus yang mengalir per jurusan yang kemudian dikalkulasi untuk mencari besarnya arus yang mengalir pada pembumian dan penghantar netral. Usulan dan rencana penyeimbangan pada transformator yang diharapkan sebagian beban fasa R ditukarkan dengan fasa S dan juga pada fasa T adalah sebagai berikut 4. Pengukuran Data Beban setelah Penyeimbangan Setelah melakukan penyeimbangan beban maka terlebih dahulu melakukan pengukuran beban pada masingmasing jurusan beban transformator antara lain adalah a. Pada saat waktu beban puncak diperoleh sebagai berikut Pengukuran beban masing-masing jurusan pada malam hari diperoleh dalam tabel 3 yaitu: Tabel 3. Beban Transformator setelah Penyeimbangan saat WBP No
Jur
1 A 2 B 3 C TOTAL
R 92 79 83 254
Arus (A) S 91 77 84 252
T 87 81 82 250
Tegangan (V) F-f F-n 397 228 397 228 397 228 397 228
Pembebanan transformator sebagai berikut;
kVA terukur kVA terukur
VLn ( I R I S IT ) 1000
228 ( 254 252 250 ) 1000
maka: kVAterukur = 172,368 kVA dan Persentase Beban transformator 3 Fasa adalah:
% kVA
kVA terukur kVA terpasang
100 %
Demikian juga dapat ditentukan besarnyan Persentasi beban tiap fasa yaitu sebagai berikut: pada fasa R diperoleh: 86,868 % S : 86,184 % T : 85,500 %
b. Pada saat waktu di luar beban pucak diperoleh sebagai berikut: Pengukuran beban masing-masing jurusan pada siang hari diperoleh sebagaimana dalam tabel berikut:
ISBN: 978-979-127255-0-6
Group Teknik Elektro TE4 - 8
Volume 7: Desember 2013
PROSIDING 20 13© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Tabel 4. Beban Transformator setelah Penyeimbangan saat WLBP No
Jur
1 A 2 B 3 C TOTAL
R 61 52 56 169
Arus (A) S T 59 58 55 54 54 54 168 166
Tegangan (V) F-f F-n 399 230 399 230 399 230 399 230
Pembebanan transformator sebagai berikut;
kVAterukur
VL n ( I R I S I T ) 1000
kVAterukur
230 (169 168 166) 1000
maka: kVAterukur = 115,69 kVA dan Persentase Beban transformator 3 Fasa adalah: % kVA
kVA terukur kVA terpasang
% kVA
115 , 69 100 % 200
100 %
% kVA =57,845 Demikian juga dapat ditentukan besarnya Persentasi beban tiap fasa adalah yaitu sebagai berikut: pada fasa R diperoleh : 58,305 % S : 57,96 % T : 57,27 % Jadi Gardu Transformator tersebut dalam kondisi beban yang hampir seimbang. Perhitungan rugi-rugi setelah penyeimbangan waktu beban puncak (WBP) diperoleh sebagai berikut: Dengan menggunakan rumus seperti di atas maka diperoleh arus yang mengalir pada kawat pembumian yaitu sebagai berikut:
I N I R 0 I S 120 I T 240 Maka: IN = IR (Cos 0° + j Sin 0°) + IS (Cos120° + j Sin 120°)+ IT (Cos240° + j Sin 240°) IN = 254(Cos 0°+jSin 0°)+252(Cos120°+jSin 120°)+250(Cos240°+j Sin 240°) IN = 254(1 + 0) + 252(-0,5 + j 0,866) + 250(-0,5 – j 0,866 ) IN = 254–126+j 218,232–125–j216,500
Volume 7: Desember 2013
Group Teknik Elektro TE4 - 9
ISBN: 978-979-127255-0-6
Optimalisasi Pembebanan Transformator Distribusi … Arsitektur Elektro Geologi
Mesin
Perkapalan
Gassing & Indra Jaya Sipil
IN = 3+ j1,732 IN2 = (3 + 1,732)2 IN
( 3 ) 2 (1, 732 ) 2
IN =3,464 < 29,99OA Kehilangan Energi Pembumian setelah penyeimbangan pada WBP Besarnya kehilangan energi pada kawat pembumian dapat diketahui: IN = 3,464 A Nilai Tahanan (R) = 5 Ω Cos Φ = 0.85 t (Waktu) = 1 Jam Dengan menggunakan Rumus di bawah ini kita bisa mengetahui berapa besar kehilangan energi pada kawat pembumian: P V . I N .t .Cos
P I N 2 . R .t .Cos P (3,464) 2 .5.1.0,85 P 0 , 051 kWh Kehilangan Energi pada Penghatar Netral setelah penyeimbangan WBP Dengan menggunakan rumus seperti di atas maka untuk mencari kehilangan energi pada penghantar netral diperoleh seperti di bawah ini: Untuk IN= 3,464 A maka energi yang hilang pada penghantar netral dapat diketahui yaitu sebesar: P = IN2. R. t. CosΦ P = (3,464)2.37,33. 1. 0,85 P = 0,380kWh Jadi setelah penyeimbangan beban transformator maka kehilangan daya pada WBP yaitu sebesar: Kehilangan energi per hari = (0,051+ 0,380) x 4 jam=1,727 kWh/hari Kehilangan energi per bulan = 1,727 x 30 hari= 51,8094 kWh/bln Perhitungan Rugi-Rugi setelah Penyeimbangan pada Waktu Luar Beban Puncak (WLBP) Dengan menggunakan rumus seperti di atas maka diperoleh arus yang mengalir pada kawat pembumian yaitu sebagai berikut:
I N I R 0 I S 120 I T 240 Maka: IN = IR (Cos 0° + j Sin 0°) + IS (Cos120° +j Sin 120°) + IT (Cos240° + j Sin 240°) IN=169(Cos 0°+j Sin 0°)+168(Cos120°+j Sin 120°)+166Cos240°+j Sin 240°) IN = 169(1 + 0) + 168(-0,5 + j 0,866) + 166(-0,5 – j 0,866 )
ISBN: 978-979-127255-0-6
Group Teknik Elektro TE4 - 10
Volume 7: Desember 2013
PROSIDING 20 13© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
IN = 169–84+j 145,488–83–j143,756 IN = 2+ j1,732 IN2 = (2 + 1,732)2 I N ( 2) 2 (1,732) 2
IN = 2,646 < 40,893OA Kehilangan Energi pada Pembumian setelah penyeimbangan WLBP Besarnya kehilangan energi pada kawat pembumian dapat diketahui seperti di bawah ini: Untuk: IN= 2,646A
P V . I N .t .Cos P I N 2 . R .t .Cos P (2,646) 2 .5.1.0,85
P 0 , 03 kWh Kehilangan Energi pada Penghantar Netral setelah penyeimbangan WLBP Besarnya kehilangan energi pada kawat Netral dapat diketahui seperti di bawah ini: untuk: IN = 2,646A Sehingga energi yang hilang pada penghantar netral: P = IN2. R. t. CosΦ P = (2,646)2.37,33. 1. 0,85 P = 0,222kWh Setelah penyeimbangan beban pada transformator maka kehilangan daya pada WLBP yaitu sebesar: Kehilangan energi per hari = (0,03+0,222) x 20 jam = 5,037 kWh/hari Kehilangan energi per bulan = 5,037 x 30 hari = 151,109 kWh/bln Jadi setelah penyeimbangan beban transformator kehilangan Energi selama satu bulan diperoleh = kehilangan energi WBP + kehilangan Energi WLBP = 51,8094kWh/bln + 151,109 kWh/bln = 202,919 kWh/bln = 26.950,1 kWh/bln 5. Perhitungan Saving Energi Dengan Asumsi Harga Energi Listrik rata-rata dalam 1 kWh yaitu: 1 kWh = Rp. 800, Saving energi dalam kWh setelah adanya penyeimbangan beban transformator yaitu: Saving kWh = Sebelum penyeimbangan dikurangi setelah penyeimbangan adalah = 26.950,1 kWh/bln– 202,919 kWh/bln= 26.747,181 kWh / bulan Saving Rupiah per bulan: 26.747,181x 800 = Rp.21.397.744,80
Volume 7: Desember 2013
Group Teknik Elektro TE4 - 11
ISBN: 978-979-127255-0-6
Optimalisasi Pembebanan Transformator Distribusi … Arsitektur Elektro Geologi
Mesin
Perkapalan
Gassing & Indra Jaya Sipil
Dari hasil analisis pada transformator sebelum penyeimbangan diperoleh kehilangan energi sebesar 26.950kWh/bulan. Setelah penyeimbangan beban diperoleh kehilangan Energi hanya sebesar 202,919 kWh/bln. Maka dapat menekan kehilangan Energi (susut) sebesar 26.747,181 kWh/bulan. Yang bila diuangkan dapat diperoleh sebesar Rp. 21.397.744,80
SIMPULAN Persentase pembebanan pada waktu beban puncak (WBP) adalah sebesar 85,8 % (171,612 kVA) dan persentase ketidakseimbangan terbesar antara fasa R dan fasa T yaitu 12,45% Kehilangan (susut) Energi pada gardu distribusi UNAC 200 kVA a. Sebelum Penyeimbangan Beban Transformator: Kehilangan energi pada waktu beban puncak (WBP) per bulan sebesar 4.002,6 kWh dan pada waktu diluar beban puncak (WLBP) per bulan sebesar 22.947,5 kWh atau total kehilangan energi sebesar 26.950,1 kWh tiap bulan b. Setelah Penyeimbangan Beban Transformator: Kehilangan energi pada waktu beban puncak (WBP) per bulan sebesar 51,809 kWh dan pada waktu diluar beban puncak (WLBP) per bulan sebesar 151,109 kWh atau total kehilangan energi sebesar 202,919 kWh tiap bulan Total kehilangan energi sebelum penyeimbangan beban adalah sebesar 26.950,1 kWh tiap bulan atau sama dengan Rp.21.560.080,00 /bulan, setelah penyeimbangan beban adalah sebesar 202,919 kWh tiap bulan atau sama dengan Rp. 162.335,200 /bulan. Dapat menekan kehilangan energi sebesar 26.747,181 kWh tiap bulan atau PLN dapat menekan kerugian sebesar Rp. 21.397.744,80tiap bulan
DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir, 1991, Transformator, Edisi kedua, Pradnya Paramita, Jakarta. Abdul Kadir, 1998, Transmisi Tenaga Listrik, Penerbit Universitas Indonesia. Ahmad Mulyadi, 2005, Pemeliharaan Transformator, Penerbit PT. PLN (Persero) UDIKLAT Makassar. Colin Bagliss, 1959, Transmission And Distribution Electrical Engineering, second edition, McGraw-Hill, New York. Feinberg R., 1979, Modern Power Transformer Practice, Macmillan Press, New York and Tokyo. F. Suryatmo, 1984, Teknik Listrik Motor & Generator Arus Bolak-Balik, Penerbit Alumni / 1984 / Bandung. Mochtar Wijaya, 2001, Dasar-dasar Mesin Listrik, Penerbi Djambatan, Jakarta. Nagrath, Kothari, 1985, Elektric Machiners,tata McGraw-Hill, New Delhi. Palba A.S., 1994Sistem distribusi daya listrik, Edisi ketiga, penerbit Erlangga. PT.PLN (Persero) Udiklat Makassar, Kursus Pengoperasian Distribusi-TM(Transformator), PenerbitPT. PLN (Persero) UDIKLAT Makassar. Pembekalan Uji Kompetensi Bidang distribusi, 2005, Penerbit PT. PLN (Persero) UDIKLAT Makassar. Sumanto, 1996, Teori transformator, edisi kedua, ANDI Offset, Yogyakarta. Surat Edaran General Manager No. 1499.E/012/GM/2002 tanggal 31 Oktober 2002. www.elektroindonesia-transformator.com/elektro/ener36b.html
ISBN: 978-979-127255-0-6
Group Teknik Elektro TE4 - 12
Volume 7: Desember 2013