O,+-~E."A~1"'-i<
!
~
~
~
.
Ikatan Dokter Anak Indonesia Bekerjasama Dengan Departemen IImu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaranj RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
PROCEEDING BOOK
HARIANAK NASI 0 NAL
Simposium Hari Anak NasionaI 2014
Daftar lsi
Halarnan Kata Pengantar
.
Daftar lsi
11
Pnemonia pada Anak: Epidemiologi, Pencegahan, dan Tatalaksana
1
Tuberkulosis atau Bukan Tuberkulosis.....................
15
Pemberian Besi pada Bayi
;
Pentingnya Pengukuran Tekanan Darah pada Anak
37 :
54
Infeksi Saluran Kemih pada Anak
73
Pertimbangan dalam Terapi Antibiotik
92
Langkah-Langkah Pemeriksaan Neonatus Normal dan Dismorfik
105
. Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Alergi pada Anak
156
Pentingnya Stimulasi, Deteksi, dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang untuk Meningkatkan Kualitas Anak
Bandung, 9 Agutus 2014
;
189
ii
r=: I i
Simposium Hari Anak Nasiona12014
Langkah-Langkab Pemeriksaan Neonatus Normal dan Dismorfik Sjarif Hidajat Effendi
Pendahuluan Dalam menghadapi
bayi barn lahir pemeriksaan
fisis neonatus
secara
cennat
merupakan suatu keharnsan. Penjelasan yang rinci dan cennat merupakan hal yang dinantikan baik oleh keluarga pasien maupun dokterlbidan yang menolong persalinan tersebut. Keterangan ini seringkali merupakan landasan untuk pengambilan keputusan untuk penolong persalinan, dokter anak, maupun keluarga pasien. Pertanyaan pertama yang selalu diajukan
oleh keluarga adalah "Apakah bayi saya sehat? normal?
lengkap?". Seyogianya dokter/tenaga kesehatan dapat secara langsung menerangkan dengan tepat mengenai keadaan normal atau tidak tersebut, maka penting sekali dipelajari
mengenai
kriteria fisik bayi normal,
dan sebaliknya juga bayi yang
dismorfik.I-3 Penelusuran
secara
cermat
atas dismorfik
pada neonatus
merupakan
suatu
keilmuan yang dinamakan dysmorphology.r' Sebagian besar bayi lahir dengan keadaan normal, hanya sekitar 20% yang mengalami berbagai kelainan yang ringan dan sekitar 1% dengan kelainan bawaan berat. Sudah tentu orangtua mengharapkan
bayi yang lahir berada dalam keadaan
normal dan sehat." Kelainan kongenital merupakan abnormalitas yangditemui
saat lahir. Kelainan
. tersebut berbentuk kesalahan pembentukan pad a struktur, posisi, atau fungsi suatu organ atau sistem. Kelainan ini merupakan penyebab umum mortalitas dan kecacatan pada awal kehidupan. Penyebabnya berkisar dari kelainan genetik yang diturunkan hingga gangguan teratogenik terhadap fetus yang tengah berkembang. Setiap kelainan kongenital yang terdeteksi .baik pada periode prenatal atau pada saat lahir harus membuat dokter waspada akan kemungkinan kelainan perkembangan lain, baik fisik, neurologis,
maupun
mental.
Bandung, 9 Agustus 2014
Keberadaan
sejumlah
kelainan
kongenital
dapat
105
Simposium Hari Anak Nasional2014 merupakan petunjuk akan suatu sindrom dan akan memerlukan pengujian lebih lanjut danlatau penelitian genetik untuk verifikasi serta konseling bagi orangtua' Dalam penulisan ini akan dibahas hal-hal mengenai kriteria fisik bayi normal, dismorfik,kapita
selekta kelainan yang harus segera diatasi saat neonatal dini, dan
berbagai pendekatan dismorfologis.
Pemeriksaan Bayi Normal
Pemeriksaan fisis bayi dilakukan dengan melakukan penelusuran, pengamatan dan . pengukuran yang mengacu kepada nilai-nilai standar. Penilaian bayi baru lahir: 1-:3 I. Anamnesis Riwayat keluarga, maternal, kehamilan, dan perinatal. Materi pertanyaan tercantum di dalam lampiran. 2. Pemerikasaan fisis secara rutin pada neonatus Pemeriksaan terse but meliputi hal sebagai berikut: Pemeriksaan Awal
Pada awal pemeriksaan, perhatian utama diajukan terhadap: » Ada tidaknya kelainan bawaan » Keberhasilan bayi melaksanakan proses transisi dari kehidupan janin ke bernapas dengan paru-paru » Hal-hal
yang
memengaruhi
neonatus
dalam
hal
keharnilan,
persalinan, analgesik, atau terpapar anestetik » Terdapat tanda infeksi atau gangguan metabolik
1. Bayi diperiksa
dalam
keadaan
telanjang.
Bayi telanjang
mudah
mengalami kedinginan, jadi jangan sampai terlalu lama dalam keadaan telanjang, kecuali kalau di bawah pe~anas radian.
Bandung, 9 Agustus 2014
106 -c:
Simposium Hari Anak Nasional 2014 Pemeriksaan bayi telanjang memungkinkan pemeriksaan dapat menilai secara cepat anomali mayor, kuning atau pewamaan mekoneal, serta bila
.
bayi mengalami kesulitan bernapas, 2. Sebaiknya pemeriksaan bayi berdasarkan prioritas agar mengefisienkan waktu karena bayi masih tenang. Keadaan Umum Pemeriksaan keadaan umum neonatus biasanya dengan:" a)
Menilai kesadaran, berupa penilaian gerakan, badan secara umum, aktivitas mata, dan pemapasan. Hal ini tertuang dalam Skor Prechtl berikut ini:
State 1 s.d. 5 Skor Prechtl: State 1: Mata tertutup, napas regular, tidak ada gerakan State 2 : Mata tertutup, napas ireguler, tidak ada gerakan kasar State 3 : Mata terbuka, tidak ada gerakan kasar State 4 : Mata terbuka, gerakan kasar, tidak menangis .State 5 : Mata terbuka atau tertutup, menangis b)
Menilai tanda vital saat bayi lahir dengan menggunakan Skor APGAR 1 menit, 5 menit, dan 10 menit pertama kehidupan.' Tanda vital: Penilaian asfiksia lahir: Tabell Skor APGAR Penilaian
Appearance (wama kulit) Pulse (denyut nadi)
Grimace (reflek)
Activity (tonus otot)
Respiration (frekuensi na as
8andung, 9 Agustus 2014
0 Pucat Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
.1
2
Badan merah, ekstremitas biru < 100
Seluruh tubuh kemerahan >100
Sedikit gerakan
Batuk bersin
(grimace) Ekstrimitas diarn, sedikit fleksi 'Lemah, tidak teratur
Gerakan aktif Menangis baik
107
'f'"';::"'" Simposium Hari Anak Nasiona12014
\
c)
Penilaian kesulitan bemapas/sesak napas dengan menggunakan Skor Downe
II
dan Skor Silverman. Penilaian sesak napas ./ Fungsi pemapasan: Skor Downe, Skor Silverman Tabel 2 Skor Downe Frekuensi Skor 0 '}
Napas ( x/m) <60
60-80
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan
O2 2
Sianosis menetap walaupun diberikan oksigen Intepretasi: ::::3: distres napas ringan 4-5 distres napas sedang 2: 6 distres napas berat >80
Tabel 3 Indeks Silverman-Anderson SkorO Feature Pergerakan dada Retraksi interkostal Retraksi xifoid Napas cuping hidung Merintih
Bandung, 9 Agustus 2014
Simetris Tidak Tidak Tidak Tidak
ada ada ada ada
Udara Masuk Udaramasuk
Merintib
Retraksi
Tidak ada
Tidak ada
Penurunan ringan udara masuk
Dapat didengar dengan stetoskop Dapat didengar tanpa alat bantu
Ringan
Tidak ada udara masuk
Skor 1 .
Berat
Skor2
Pernapasan yang
Pernapasan ''jungkat
tertinggal
jungkit "/ see saw
Minimal Minimal Minimal Terdengar dengan stetoskop
Jelas Jelas Jelas
Terdengar tanpa stetoskop
108
Simposium Hari Anak Nasional2014
Tabel 4 Skor Retraksi Silverman Retraksi
Dada Atas
Dada Bawah
Sinkron
Tidak ada retraksi
Tidak ada
Hanya terlihat
_J
Hanya terlihat
Jelas
Jelas
i
Xifoid
Dilatasi Cuping Hidung
Merintih
Tidakada
None
Minimal
Terdengan dengan stetoskop
Grade
o
Grade 1
:<::~'","~T: "
....
"
,,_.'
""
i.
Tertinggal saat inspirasi '::,:", -: :r ... ·:. r,:-' ~",' .. ~. ':-,'
Grade 2
~ JungkatjungkitlSee-
"?~ :):~.::
,,,,
saw Penilaian ukuran-ukuran
m [JI Jelas
::::
:~"
.
" Terdengar dengan telinga
badan: berat badan, panjang badan, lingkaran kepala,
" lingkaran dada, jarak kepala simfisis, simfisis kaki. Berat badan sebaiknya diukur dalam keadaan tanpa pakaian; atau, berat yang didapat dikurangi dengan berat pakaian yang dipakai.
1. Apabila seorang anak dilahirkan pretenn sebelum usia keharnilan 37 minggu, berat lahirnya dibandingkan
dengan berat seharusnya sesuai dengan usia
kehamilan bayi pretenn yang tercantum pada grafik kurva normal. Ukuran berat selanjutnya ditentukan berdasarkan conception age, maka seorang anak yang lahir dengan masa kehamilan 32 minggu, berat badan dalam 8 minggu setelah lahir ditentukan di kolom pada grafik; berat pada pada usia 12 minggu setelah lahir dicantumkan pada 4 minggu setelah itu, dan seterusnya ukuran panjang badan ditentukan dengan cara yang sarna. 2. Supine length (sampai usia 2 tahun) diukur dengan posisi anak berbaring di atas meja ukur yang dibuat untuk keperluan ini. Bandung, 9 Agustus 2014 I
l
Satu petugas memegang 109
Simposium Hari Anak Nasiona12014 kepala anak dengan posisi kepala anak lurus (bagian bawah dari sockets mata dan external auditory terletak dalam posisi vertikal yang sarna) dan secara perlahan/halus menarik kepala anak fsampai menyentuh papan ukuran. Petugas kedua menekan lutut anak sampai menyentuh papan tempat berbaring, dan secara perlahan/halus menariklmerentangkan kaki anak dengan posisi jari kaki lurus ke atas. Papan penahan kaki yang dapat digerakkan ditarik sampai benarbenar menyentuh turnit anak dan meneatat ukurannya sampai 0,1 em. Penilaian khusus lain dilegakan untuk mengukur jarak inter dan outer chanthal distances, panjang.palpebra fisura, fontanel, telinga, penis, dan testis.
Penilaian Gestasi 8ayi Menilai masa gestasi bayi dilakukan
dengan menggunakan
skor Ballard
atau
Dubowitz.
l
Bandung, 9 Agustus 2014
110
T'" I
I
,
.:r
]
,_
~
:;
g_
0. 'I:
I :i..a BK. .8 u
0 N
-t!
on
~
Vl
c::
..
0.
0
~ OJ C ~ :S ;:: u ~ s ~ -.; ~ ~ ~ ~ :g
'iii ('Cl
z ..!:oI::
('Cl
c:: 'C ('Cl -(
1~ .. fa
:t:
E
Vl
to)
.5
..
:8 ~ -e
~:g] u ~i Il..
~ 6l, ..I< ~ ~0. ::I '" ] e ::> ] 0 ~ 11
~ ~
~
1~ '" .
0 0.
c u ;>-
OJ
!iii
Cl
III
..
'~
.go
-
o.u
~ '" fa ~~ ..I<
fa
~l
; 0" '" 'j? C
~
8
0.
::I
N
.a
B
1.
~i~]
:l
OJ
:c
~0. ~
1~'
~
8" 5,.., S fij
-as
~]
!
s '"::I
~~
~o.
~~
!!
.. "" c
'j? ~
~~1
~i
~s
~]
~ ..I<
:::I
~0.
B~ 01)
~ ..,
]
~..I<
~.~ "
t
'" rl
'::I
f-
III
~ i=
~ CI'l
'fa '.., ~
uf:~
:.::.8
~:l ::I::r
on.&>
,2 ~ ~~
.~] ::I'_
i-.;l! e!l
i
.~o
B
f-~
~
§J
,
§
lJ
~l ~ t• '::I
,~ e
~~
~ Ii!
S
Vl
Ii III
t:
'0]
'S' ..I<
I
~~
I
'lfe o '.,,~ :;2-
III
III
:.(~
Vl~
- ~ ~ ~ E-
~ ~
0 CoO :::I
j
~
~s G.§
"''''
~
""s, t:.
.5
u
i~
I I
!~ ,~ 'S'
bD
I
~.~
;.§
os
II)
I
~S
J]
~ 0"
,~ 6 ~ :;2 E
~ ~
0 N CIl
B CIl
So
< 0-
..::.=
o:
I
~5
:.::~
~~ ~
I
I
!'g'
Gl
:;'~ N
s
l..,
!~.e~ .-1i
Gl
~ ~ ~
"=''0
~G
'!ijo
=~
j~j
I 00
..I<
01)
I
.!- -
I
-B
"'-
I
j'~
5
~ost;l
t~ ..e~..
I
~~
f:u •
I
rl .. ~ f-.&>
'" - ~! III
,5.8
I
.!a
.&>
..0
]] ._ 8
..
ill 80 ,_ .. e
i 'jl
'5 ~
..I<
,~
]e
l~ ~ ~_j -u.8 e '" n. ..6~ .g~ ~ ~]~ .. .>l·S
:E
e
~ g '8 .g :>l ~
:i
2
'"
.. ,.. 5
f :l 8
a
fij.>J' ...,a !5~
abD
~e,
~
c
2P
01)
~ .:.: ~
~'
e
~ ~
OJ
a "" s ~ '"
06
'E~
e '"
~~
0.
og ~~
III
'00
06 c
eu
0.
III
S :l 5 •
gpo"
3
'89
bD
'~
III
..I<
]
~
00;
Sfj
III
]1
...,
f~ Iii
~~
c:>
] ts
;§
s ~ ~ .&> ~ :.::
~]
~
os
0
s
OJ
; 'B
.c
;>-
u
:x
oj .&>
0"8 ....,e
~
j~~~ 13 '" u
0
'0
Vl
~
0
bD
0;
...,'"
,2
..
!
bb
III
'I: 0.
C
.s
os
.
~.~ IHi
0; ."
6 0
o ~
::I '"Cl
~ C':I
o:l
Simposium Hari Anak Nasional 2014 "_
•
..;
::
=-
II-==r'
r
j
O~~=
~
~
r
>tq'
I
tI1
pf}
.-
It_
......... f_
........
T\WIIII'"
1. -e
~~
~
a;:t
c¢t
~
..
1}
.'-''''
UO'-IW
tW-,'"
cO..,.
4
4'
~
~
MIl'
....... ........
~
FIt
~)
~ ,tA"
1211'
•
s
a
...
r
0
'tr
'"8G'"
~ III'
_.& -~ _§ _§
-+~
c[:)~
d9) r::l9~
cd
'.
a::9~ a::t:J'
Gambar 1 Pemeriksaan Ballard Score T ab e16 I ntepretasi. BaIIar.d Sco re Minggu Skor
Bandung, 9 Agustus 2014
-10 -5 0
20 22 24 "
5
26
10 15 20 25 30 35 40 45 50
28 30 32 34 36 38 40 42 44
112
\r~(':'·· I
Simposium
I I
!
Tabel7 SkorDubowitz Komponen: • Tanda neurologis: 10 • Tandaeksternal: 12
Tandaneu rologis Postur
Persegi jendela (pergelangan tangan) Dorsofleksi pergelangan kaki Rekoillengan . Rekoil kaki Sudut popliteal Tumit ketelinga
. Tanda selempang
Kepala tertinggallhead lag
I II I
I
I
I
I
I
II I
Hari Anak Nasiona12014
Suspensi ventral
;
0
Pergelangan tangan, lengan, panggul dan kaki lurus
2 1 Siku, Pergelangan . tangan pangguldan bengkok dan kakibengkok kaki sedikit tetapi tidak bengkok mencapai
90°
60°
90° 45°
90°
75°
45°
180°
90-180°
<90°
180°
90-180°
<90°
0
180
160
0
1300
3
90°
4 Siku dan kaki tertarik mendekat ke tubuh
30°
0°
20°
0°
1100
900
Siku, panggul dan kaki bengkok
5
<900
Lutut sedikit Kaki lurus, Lutut Lutut bengkok, jari-jari bengkok, bengkok mencapai dahi tum it tum it 90°, tumit mencapai mencapai mencapai 1400 dari 1400 dari 900 dari tengkurap tengkurap tengkurap Siku Siku Siku berada Siku di garis berlawanan berlawanan berada di tengah dengan garis dengan garis garis aksila aksila midklavikular Kepala Kepala Kepala sedikit Kepala kedepan tetapi berada satu bengkok tertinggal tanpa tidak mencapai garis dengan kedepan aksis tubuh di luar pergerakan aksis tubuh aksis ke depan, tubuh pada 90° terhadap sumbu tubuh kepala Kepala kepala sedikit kepala kepala sejajar terangkat terkulai ke terangkat dan mengangkat tapi tidak dengan kembali diatas bawah dan mencapai· aksis kurang aksis kembali tubuh, . tubuh, aksis tubuh, melengkung san gat kembali punggung punggung melengkung, sedikit lurus lurus lengan & melengkung kaki lurus Kaki lurus, jari-jari mencapai telinga
I ·1
Bandung, 9 Agustus 2014
113
-r'' ' i
j
Simposium Hari Anak Nasional2014
!
Tanda
0
2
1
3
4
Neurologis
Edema
Tekstur kulit
I
Edemajelas Edematidak " jelas pada pada tangan dan kaki, tangan dan kaki, "pitting" di "pitting" di atas tibis atas tibis Sangat tip is, Tipis dan halus bergelatin
Warna kulit
Merah gelap
Merah muda
Opasitas kulit
Vena banyak, dan terlihat
venules terlihat
Vena dan
venules, terutama di
Lanugo
perut Tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada lipatan kuliut
Berlimpah; panjang dan tebal di seluruh punggung
Tanda merah kabur pada setengah
telapak kaki
Pembentukan puting -i
!
Puting terlihat Puting terlihat jelas, areola samar, tidak halus dan datar, ada areola diameter <0,75 em.
i
Bandung, 9 Agustus 2014
Tidak ada edema
Halus, Sedikit ketebalan penenbalan, medium, roam retak dan atau terkelupas terkelupas pada pada bagian permukaan atas, terutama atas tangan dan kaki Merahmuda Pueat, hanya pucat, merahmuda bervariasi di pada telinga, antara tubuh bibir, telapak tangan dan kaki .Sedikit Sedikit pembuluh pembuluh darah besar darah besar terlihat di atas terlihat samar perut . di atas perut Penipisan Jumlah lanugo rarnbut sedikit dan terutarna d i areagundul daerah punggung bawah Tandamerah Indentasi lebih jelas lebih dari dari 113 1/3 anterior, anterior indentasi kurang dari 113 anterior Areola Areola menonjol, menonjol, batasnya tidak batasnya _ternagkat, terangkat, diameter <0,75 diameter >0,75 em em
Tebal dan seperti seperti perkamen, retak pada bagias atas dandalam
Tidak ada pembuluh darah terlihat
Paling tidak setengah dari punggu tidak terdapat lanugo Indentasi yangjelas dan dalam lebih dari 113
114
Simposium Hari Anak Nasional 2014 Tidak ada Jaringan Jaringan Jaringan jaringan payudara pada payudara pada payudara pada satu atau . payudara yang satu atau kedua. satu atau sisi, <0,5 em ~kedua sisi, satu kedua sisi, terpalpasi diameter atau keduanya satu atau 0,5-1,0 em keduanya > 1,0 em Melengkung Pinae datar Batas-batas Melengkung Bentuk dan bentuknya pinae tidak parsial sempuma, telinga kurang jelas, melengkung seluruhnya seluruh bagian sedikit atau atau bagian ssss pinae tidak ataspinae melengkung pada batasbatasnya Pinae lembut, Pinae lembut, Kartilago pada Pinae keras, Ketegasan mudah dilipat, mudah dilipat, telinga tepi pinae, kartilago pada tetapi lembut, tepi-tepinya, tidak kembali kembali lambat mudah . kembali segera kembali Labia majora Genitals, Labia mayora Labia majora menutupi labia terpisah lebar, perempuan hampir minora labia minora menutupi labia minora menonjol Satu testis Satu testis pada Skrotum Genitals, lakikosong, tidak skrotum, masih sudah turon ke laid kantung tinggi terisis testis skrotum
Ukuran . payudara
Skor Dubowitz = Jumlah tiap item Interpretasi: . • Skor minimum: • Skor maksimum: 72 (tanda neurologis 35, tanda eksternal 37) Perkiraan usia kehamilan = (0,2642 * (Skor total) + 24,595
°
Status Pertumbuhan Janin Pertumbuhan janin dapat dinilai dengan menggunakan kurva pertumbuhan intrauterin menurut Lubbchenko. Pertumbuhan
intrauterin
dapat diklasifikasikan
dengan menilai usia gestasi dan
menyesuaikan
dengan berat lahir, kemudian dipetakan dalam kurva pertumbuhan
intrauterin yang telah distandarisasi. Kurva ini membagi kategori bayi atas small for
Bandung, 9 Agustus 2014
115
Simposium gestational
age (SGA),
appropiate for
gestational
age (LGA).
Kurva
gestational
ini berdasarkan
Hari Anak Nasional 2014
age (AGA), dan large for
ukuran
bayi saat lahir,
bukan
pertumbuhan fetal.
Cara memetakan bayi menjadi SGA, AGA, atau LGA, adalah dengan menentukan titik usia gestasi dengan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.
Weight percentiles
4400
4200 4000 4600 •• 3800 3600 3400 3200 3000
2800
S2600
i 2400ttllt ~
~~~r+.rr~
2200
2000
~~~~A-¥4
1800tflB£EIi 1400 1600
1200 ~+-~..::r,,~~ I 000 1-+'=f-~~-4-:: 8OOH-'~:j,.-.q-:
600 400
o
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Gestational age (week)
Gambar 2 Kurva PersentiJ Berat Badan Menurut Usia Gestasi
Bandung, 9 Agustus 2014
116
Simposium
Hari Anak Nasional 2014
Length percentil ••
~~~~~~~~~~~~ 52rr~+b~~~~~~~~~~~-+~
~ttj:~~mm~~~~~~~t:~:t~tj
:~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~kd~~~ 47~4-+§~~~~~~~~4-~~-+'~
- 44rr~€~""T++t't-7H--7f--+-
E. 43 H-+-+~~I"+-+--¥-+~~
S 42H-+-+*lI~'-+--¥-ho'-I--+'-+-+ ~41~~~~-+~rl-~~ ~
40
H-~+"-Hrl-¥-+t'l--t
39H-~+-I-74--f,"+--I-+-
38H-~+7'H-Tt--tf-t-: 37 H-+-H--++"I--
381-+--+-+---+-+-.+-+ 35 H-+-H--,f-t34H--+-+-H-33~~-+-'-'f-t
24 25 26 27 28 29 30 31 323334
35 36 37 36 39 40 41 42 43
Gestational age (week)
Gambar 3 Kurva Persentil Tinggi Badan Menurut Usia Gestasi
Gestational
age (week)
Gambar 4 Kurva Perseotil Lingkar Kepala Menurut Usia Gestasi
Bandung, 9 Agustus 2014
117
Simposium Tabel 8 Klasifikasi
Bayi berdasarkan
Classification of lntant'
welglit
Length
Hari Anak Nasional 2014
Usia Gestasi
Headclrc.
*
tandai dengan X pada kotak yang sesuai (SGA, AGA, atau LGA) untuk berat badan, panjang, dan lingkar kepala.
Deteksi Organ Tubuh Biasanya pemeriksaan rutin yang pertama adalah mencari abnormalitas, terutama hal yang memerlukan tindakan segera.a.
Sistem kardiovaskular 1. Warna 2. Laju pernapasan 3. Sesak napas 4. Kelainan napas » Gerakan napas menurun atau asimetris » Ronki
5. Peneriksaan jantung Pemeriksaan
dilakukan
terhadap aktivitas prekordial,
laju, irarna dan
kualitas bunyi jantung, terdapat murmur. a. Diperiksa letakjantung
apakah di kiri atau kanan dengan auskultasi
dan palpasi.
Bandung, 9 Agustus 2014
118
Simposium Hari Anak Nasional2014 b. Laju bunyi jantung biasanya 120-160xlmenit,
Hal ini bervariasi,
menurut aktivitas bayi. e. Murmur lebih jarang terdengar dibandingkan dengan pada usia selanjutnya.
Bayi
dapat
mengalami
kelainan
jantung
tanpa
terdengar murmur. Penutupan duktus arteriosus akan menunjukkan munnur sementara, terdengar keras. d. Apabila didapatkan keraguan dalam pemeriksaan jantung ini, baik mengenai posisi atau letak, ukuran atau overaktivitas, sebaiknya dilakukan pemeriksaan Apabila suara jantung pernapasan,
hal
ini
sinar x-dada. redup, terutarna bila disertai gangguan sering
kali
bersifat
sekunder
terhadap
pneumotoraks atau pneumomediastinum. e. Pulsus femoral, sebaiknya diraba, walaupun sering kali lemah pada hari ke-1-2. b. Abdomen Pemeriksaan abdomen pada neonatus berbeda dengan bayi lebih besar, dan selain itu juga bermanfaat untuk berbagai manfaat lain. 1. ' Organ abdomen anterior (hati, limpa, usus) sering kali dapat terlihat pada dinding abdomen, terutama pada bayi prematur, pinggiran hati dan pola usus kadang-kadang terlihat. 2. Biasanya hati neonatus teraba 2-2,5 em di bawah garis kosta. Limpa biasanya tidak teraba harus diwaspadai situs inversus . . 3. Pada palpasi yang lebih dalam, hal yang memungkinkan
dilakukan
pada neonatus karena susunan otot belum sempurna dan belum ada isi di dalarn usus, dapat dimanfaatkan untuk memeriksa ada tidaknya ginjal atau massa lain.
Bandung, 9 Agustus 2014
119
.-.
"r""'" Simposium Hari Anak Nasional 2014 e. Genitalia dan rektum 1. Laki-Iaki a. Dilihat fimosis dengan b6rbagai gradasi b. Skrotum, biasanya besar, seeara embryonic analog dengan labia pada bayi perempuan dan berhubungan dengan hormon maternal c. Hidrokel testis d. Testis sebaiknya diraba e. Hipospodia dengan berbagai derajat f.
Panjang dan lebar penis Ukuran <2,5 em abnormal dan memerlukan pemeriksaan
lebih
lanjut
2. Perempuan a. Pada bayi eukup bulan terlihat labia majora yang besar b. Kadang-kadang ada mucosal tag dari dinding vagina e. Terdapat eairan putih dari vagina d. Labia ini sebaiknya diperiksa lebih dalam d. Anus dan rektum Harus diperiksa rutin secara hati-hati, mengenai ada tidaknya, posisi dan ukuran (normal sekitar 10 nun) kadang-kadang
keliru dengan
fistula besar.
e. Kulit Epidermis neonatus (terutama prematur) biasanya tipis, sehingga bagian yang teroksigenasi akan menyebabkannya berwarna sangat kemerahan . . Kelainan yang sering terjadi yaitu:
» Millia (plugged sweat glands) pada hidung . . » Mongolian spot, warna nevi pigmen kecoklatan melingkar pada tubuh
bagian-bagian
tertentu
(punggung,
bokong,
paha) akan
menjadi pudar usia 1 tahun. Bandung, 9 Agustus 2014
120
'T' ' ' ' ! Simposium Hari Anak Nasional2014 » Erythema toxicum, kandang-kadang terlihat pada saat lahir, suatu lesi populo eritematous sering kali pada ektremitas dan menghilang dengan sendirinya, 'tanpa' pengobatan 1 minggu. f. KeJenjar getah bening teraba pada sekitar 113 dari neonatus normal, biasanya berukuran <12 mm, di daerah inguinal tulang punggung dan sendi. g. Ekstremitas, tulang punggung dan sendi. 1. Ekstremitas Kelainan jari (kurang, berlebih, sindaktili atau kelainan letak) , club foot, dislokasi panggul merupakan masalah yang sering terjadi. Posisi janin, banyak terjadi bayi mengalami letak puneak kepala aduksi, tibial bowing atau akibat torsi tibia. Aduksi kaki depan, bila dapat dikoreksi dengan penegangan sering kali sembuh sendiri dalarn beberapa minggu ,dan tidak bersifat serius. Tibial bowing atau torsi tibia dengan derajat ringanjuga bersifat normal. 2. Untuk memeriksa dislokasi panggul, letakkan kaki bayi dengan posisi froging (katak). Dengan jari tengah pada trochanter yang> besar, dan ibu jari dan telunjuk memegang lutut, digerakkan untuk relokasi kaput femoral ke dalam asetabulwn dengan menekan ke atas dari alas dengan jari tengah dan ke bawah matras dan ke arah lateral dengan ibu jari pada lutut. Bila ada dislokasi, akan teras a pada gerakan ke atas dari femur sebagai relokasi asetabulum. 3. Punggung Terutama bagian lumbal bawah dan sakral harus diperiksa terutama terhadap pilonidal sinus tract dan meningocele keeil atau kelainan lain. h.
Kepala
1. Ukuran lingkaran kepala bayi rata-rata eukup bulan adalah 33-35 em.
Bandung, 9 Agustus 2014
121
Simposium Hari Anak Nasional 2014 2. Tulang kepala harus diamati tentang irisan atau jejas bekas tindakan forseps atauJetal monitor lead. Diperiksa ke arah lateral untuk melihat erosi dari tulang punggung dari pelvis maternal yang mengalami kesulitan di bawah rambut. Kebotakan juga dapat terjadi. 3. Caput
succedaneum
(edema kepala
akibat
tekanan
persalinan)
sebaiknya dicennati apakah ada hal lain yang menyertai yaitu cephal hematoma, yang biasanya timbulnya kemudian <3-4 hari). 4. Mobilitas dari garis sutura untuk mencari craniosynostosis.
Mobilitas
ini diperiksa dengan cara menekankan setiap ibu jari pada tempat sutura yang berlawanan dan kemudian mendorong-dorongnya
untuk
merasakan adanya gerakan. 5. Derajat
molding
pada tulang
kepala
sendiri
harus
dicatat,
dan
dipertimbangkan. Biasanya molding seperti itu akan menghilang dalam 5 hari. 6. Kadang-kadang bayi men galami craniotabes, suatu efek bola ping pong lunak pada tulang kepala (biasanya parietal). Terutama terjadi pada bayi postmatur atau dismatur. Bila hal ini terjadi, biasanya ditemukan secara kebetulan, dan akan menghilang dalam beberapa minggu.
Kaplta Selekta Kelainan Dismorfik yang Memerlukan Tindakan Emergensi (Rekomendasi dari Ponek) Kelainan bawaan yang sering ditemukan pada neonatus dan memerlukan tindakan kedaruratan dilakukan dengan cara segera dan cermat. Memeriksa dengan urutan dari kepala ke ujung kaki, mengenali tanda dan gejala klinis, dan menangani dan merujuk neonatus dengan kelainan bawaan tersebut: I.
Atresia koana
2.
Celah bibir dan celah langit-langit
3.
Fistula trakeoesofagus
Bandung, 9 Agustus 2014
122
Simposium Hari Anak Nasiona12014
i .
i
4.
Hernia diagfragmatika kongenital
5.
Gastroskisis 1·
6. Meningomielokel 7.
Omfalokel
8.
Dislokasi panggul kongenital
9.
Hipospadia
10. Anus imperforate
Dismorfologi Istilah dismorfologi pertama kali dicetuskan oleh Dr. David Smith pada tahun 1960 untuk menjelaskan suatu ilmu mengenai kelainan bentuk fisik bawaan pada manusia. Secara istilah, dismorfologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang abnormal yang menekankan pada perkembangan disiplin ilmu pengetahuan,
dismorfologi
mengenai bentuk
struktur abnormal. Sebagai
adalah suatu kombinasi
konsep,
ilrnu
pengetahuan, serta dilihat secara embriologi, genetika klinis, dan pediatrik. Sebagai suatu subspesialistik
dalam
bidang
seseorang dengan abnonnalitas
kedokteran,
kongenital
dismorfologi
dan keturunannya.
digunakan
untuk
Kapanpun apabila
seorang dokter dihadapkan dengan pasien yang memililki cacat lahir, maka dokter tersebut dikatakan sebagai seorang dismorfologis (ahli dismorfologi).4.s.9-1l Kelainan bentuk dismorfik dapat berupa 4 macam yaitu defonnasi,
disrupsi,
dysplasia, dan malfonnasi:
Deformasi . Adalah
anomali
yang
disebabkan
suatu kelainan
.tekanan
yang
menghambat
pertumbuhan struktur normal. Penyebabnya adalah hambatan dalam uterus termasuk faktor-faktor maternal.
Bandung, 9 Agustus 2014
123
Simposium Hari Anak Nasional2014 Disrupsi
Adalah kelainan bentuk disebabkan oleh kerusakan yang aktual terhadap jaringan ,
yang sebelumnya normal. Berbeda dengan deformasi, selain karena tekanan mekanis juga disebabkan oleh fenomena seperti iskemia adhesi.
Displasia
Kelainan ini terjadi akibat organisasi sel atau fungsi yang abnormal pada jaringan spesifik dari seluruh tubuh, yang menyebabkan perubahan struktur klinis secara jelas. Biasanya disebabkan oleh mutasi gen tunggal.
. Malformasi
Kelainan yang disebabkan oleh kegagalan atau ketidaklengkapan
satu atau lebih
proses embrionik secara langsung pembentukan jaringan sejak awal terganggu berupa arrested (tidak terbentuk), delayed (terlambat), atau misdirected (salah membentuk). Hal ini dapat berupa limited (meliputi 1 organ), meliputi beberapa organ, atau membentuk suatu sindrom malformasi.
Penilaian Bentuk dan Ukuran Organ-Organ Tubuh (Mengacu pada Tabel dan Kurva Terlampir)
1. Kepala: rnikrosefal, makrosefal 2. Wajah:facial asymmetry 3. Telinga: small ears 4. Regio mata: hypertelorisme, hypotelorisme
5. Mata: upslanted, down slanted palpebral fissure 6. Hidung:fetal nose, broad nasal bridge 7~ Regio perioral: cleft lip 8. Rongga mulut: cleft palate 9. Leher: short neck Bandung, 9 Agustus 2014
124
r:-~'!' ,
Simposium Hari Anak Nasional 2014 10. Dada: pectus exavatum 11.
Abdomen: omphalocele
12. Genital: hipospadia 13. Anus: anus imperforate 14. Punggung: scoliosis 15. Kulit: erythroderma 16. Ramhut: alopecia 17. Kuku: leukonychia 18. Iari:polydactyly 19. Sendi:joint webbing
20. Tangan dan kaki: arthrogryposis
Penilaian
Organ-Organ
Tubuh Tersebut
Mengacu
pada Tabel
dan Kurva
Terlampir
» Berat badan terhadap usia » Panjanghadan
terhadap usia
» .Lingkaran kepala terhadap usia » Persentil berat dan usia » Persentil panjang hadan dan usia » Persentil lingkaran kepala dan usia » Persentil herat badan dan usia » Persentil herat badan dan usia » Persentil tinggi badan dan usia » Persentil BMI dan usia » Lingkaran kepala perempuan » Lingkaran kepala laki-laki » Ukuran dada » Ukuran tangan Bandung, 9 Agustus 2014
125
Simposium Hari Anak Nasional2014
» Panjang kaki » Ukuran wajah » Ukuran mata
» .Ukuran panjang lekuk palpebral » Panjang testis » Pertumbuhan penis dan testis
Diagnosis Dismorfologi Pendekatan sistematik menjadikan proses diagnosis lebih mudah, lebih efisien dan lebih pasti, tetapi "sistem"
bukan berarti ritual. Setiap klinisi mengembanglcan
gayanya sendiri dalam memperoleh informasi anamnesis dan pemeriksaan fisis. Bijak rasanya, setiap pasien berbeda dari yang lainnya dan beberapa skema diagnostik harus cukup fleksibel untuk mengakomodasikan perbedaan-perbedaan
tanpa menghilanglcan
langkah penting. Masih beberapa prinsip umwn yang mendasari dapat didefinisikan untuk menyediakan Langkah-langkah
kerangka
kerja untuk membuat
individu dapat dipisahkan
diagnosis
dysmorphologic.
untuk tujuan diskusi, tetapi dalam
. praktiknya sering tercampur dan tumpang tindih. Komponen penilaiandismorfologik meliputi:
4,10
Kecurigaan Analisis Sintesis Konfirmasi Intervensi
Follow up Seseorang harus membawa anak dengan cacat lahir untuk menjadi perhatian dalam diagnosis: Sering penting untuk mengetahui yang pertama kali menjadi curiga bahwa anak mungkin tidak sepenuhnya normal dan apa petunjuk untuk kekhawatiran tersebut. Mungkin tidak mengherankan bahwa sebagian besar anak terlihat di klinik Bandung, 9 Agustus 2014
126
Simposium Hari Anak Nasional 2014
dysmorphology pertarna kali dibawa ke dokter oleh orangtua atau perawat di temp at ,
perawatan bam lahir. Orangtua menjadi pemerhati yang tajam terhadap anak mereka ,
t
dan tentu saja menghabiskan lebih banyak waktu mereka dengan anak-anak daripada , dengan yang lainnya.
Strategi Umum dalam Proses Diagnosis a. Model Scotland Yard
LiOW
M;I
.J
RIWAYAT MEDIS
•
~
PEMERIKSAAN FISIK .
,,_
,
._.
_.
MEMBUAT DAFTAR DlAGNOSA BANDING
•
I
'"~
'.,
-
, MEMBUAT FORMULA
-'- '. HIPOTESA DIAGNOSTIC • -
:
-"1r
..
MEMBUATRENCANA DIAGNOSTIK -
:
UJI HIPOTESA (PADA PASIEN)
•
.... .-
Tidak
-
VA
KONFIRMASI DIAGNOSA? '."
"., .. , ....
_ ..-
. ._._
..... ... "
_---). .. __ ._
....
AKHIR
,
Gambar 5 Metode Diagnostik Scotland Yard
Bandung, 9 Agustus 2014
127
r I
Simposium Hari Anak Nasional2014
I I
I
I
b. Model dokter Watson Walau teori kadang suIit untuk diterapkan, namun akan lebih mudah untuk §
i
membahas mengenai beberapa langkah model Sherlock Holmes yang terdiri atas pengumpulan
data, analisis, sintesis, dan defmisi. Setiap fungsi ini
memiliki tempat dalarn proses diagnostik, namun satu sarna lain saling melengkapi.
Dengan
pengalarnan
yang
memadai,
setiap
orang
akan
mengembangkan pendekatannya sendiri. c.Model
Sherlock Holmes
Pemerlksaan flsls
~
utama wwww Pen~nalan
R2!!
Refe"rensi ~
waktu, ......,.,.,.,..
Diagnosis
. Tidak
definitif .....
-
""""""'"
adanva
di~ostik
I
Gambar 6 Strategi Dlagnostik Model Sherlock Holmes
Bandung, 9 Agustus 2014
128
["'. I
Simposium Hari Anak Nasional2014 Langkah-Iangkah Penegakan Diagnostik Dismorfik a. Fase pengumpulan data b. Fase analitik c. Fase sintesis d. Fase definisi sindrom e. Shunt pengenalan pola f. Menentukan kualitas diagnosis g. Apabila diagnosis tidak dapat ditegakkan h. Envoi
Rangkuman Pemeriksaan menjawab
bayi saat lahir secara cermat rnerupakan hal yang penting untuk pertanyaan
keluarga
dan menjawab
pertanyaan
bidan
atau
dokter
kebidanan. Tujuan informasi ini terutama untuk tindakan pengambilan keputusan. Apabila kriteria normal sepenuhnya dipenuhi ibu bayi, maka akan melegakan segala pihak, namun apabila kriteria normal itu tidak terpenuhi, maka diperlukan langkah-langkah untuk menjawab berbagai masalah: Masalah yang mendesak harus diketahui saat bayi lahir, karena memerlukan tindakan segera, dan masalah yang tidak mendesak,
tetapi
memerlukan
waktu
dalam
penelusuran
langkah-langkah
diagnostiknya untuk keperluan konseling.
I
I !
Bandung, 9 Agustus 2014
129
Simposium Hari Anak Nasional 2014 I. Lampiran Beberapa Kurva Penilaian Fisik Riwayat keluarga. Aspek-aspek penting tentang riwayat keharnilan dan perinatal (rnisalnya kelainan metabolik, hernofilia, cystic fibrosis, ginjal polikistik, riwayat kernatian perinatal) Riwayat Maternal
Usia Golongan darah Transfusi Sensitisasi go longan darah Penyakit kronik pada ibu Diabetes Hipertensi Kelainan ginjal Kelainan jantung Gangguan perdarahan STD, tennasuk herpes dan HIV/AIDS Infertilitas Infeksi baru atau terpapar Kematian yang Lalu, Masalah, dan Luaran Abortus Fetal demise
Kernatian neonatal Prernaturitas Postmaturitas Malfonnasi
RDS
°
°
Kuning Apnea Riwayat Obat-Obatan Medikasi Kecanduan obat Alkohol Merokok Kehamilan Sekarang Dugaan usia keharnilan Percepatan (normal 16-18 rninggu) Teraba BJA dengan fotoskop (18-20 rninggu) Hasil dari berbagai tes janin (rnis: amniosentesis, USG, estriol, monitoring janin, tes maturitas paru, dan skrining infeksi perinatal) Preeklarnsia Perdarahan Trauma Infeksi
Operasi Bandung, 9 Agustus 2014
130
.'"
"f"":" i
Simposium Hari Anak Nasional2014
!
Polihidramnios
o Iigohidramnios Glukokortikoid Supresan persalinan Antibiotik Persalinan
. Letak Onset persalinan Pecahnya ketuban Lama persalinan Demam Monitoring janin Cairan amnion (darah, mekoneal, volume) Analgesik Anestesia Perfusi dan oksigenasi ibu Cara persalinan Penilaian awal di ruang persalinan (syok, asftksia, trauma, anomali, suhu, infeksi) . SkorAPGAR Resusitasi Penilaian plasenta
Bandung, 9 Agustus 2014
131
Simposium Hari Anak Nasional 2014
Gambar 7 Kurva Persentil Berat Badan Menurut Usia pada Anak Perempuan Usia 0-36 bulan
Bandung, 9 Agustus 2014
132
T:f";; ."
i
Simposium Hari Anak Nasional2014
· :.0:',
·-<;:·,~;.:·...::·v:·.....;.·
:"",i,-
-- .,"'-, i7!"'~
c··
I
:~.,
••••
~•• ~
~:~:
r: ",,-:1-
;~l"-:~'-'~ ~:,~-f
:'7:' ~
yo
:H-!+:.:
-..+..+.-.~ ;".~:
•• :
.,;,
I
'c" .
Gambar 8 Kurva Persentil Tinggi Badan Menurut Usia pada Anak Perempuan Usia 0-36 bulan
Bandung, 9 Agustus 2014
133
14 IIiiiii
Gambar 9 Kurva Persentil Lingkar Kepala Menurut Usia pada Anak Perempuan Usia 0-36 Bulan
Bandung, '3 Agustus 2014
134
Simposium Hari Anak Nasiona12014
",1-=
.",.;.:;. " . iii.
Gambar 10 Kurva Persentil Berat Badan Menurut Usia pada Anak Laki-lakl Usia ~36 Bulan
Bandung, 9 Agustus 2014
135
Simposium Hari Anak Nasional2014
.~.
0.:
~.,
•
,~.
~..
"..;'..
,.,:'
!~.
-~_t
.:1J!I!I'.
.~
.. ~.
~~'t:ia~~~~~~~'iili'!' Gambar 11 Kurva Persentil Tinggi Badan Menurut Usia pada Anak Laid-laid Usia 0-36 Bulan
Bandung, 9 Agustus 2014
136
Simposium Hari Anak Nasional2014
Gambar 12 Kurva Persentil Lingkar Kepala Menurut Usia pada Anak Laid-laid Usia 0-36 Bulan
Bandung, 9 Agustus 2014
137
Simposium Hari Anak Nasional2014
Gambar 14 Kurva Persentil Tinggi Badan Menurut Usia pada Anak Laki-laki Usia 2-20 Tabun
Bandung, 9 Agustus 2014
139
Simposium Hari Anak Nasiona12014
i,'
.....
~-, '.40"
<>,
.~.
,,:.
::~ ...~~!
"'~.
.. ~
I_T,"'~"'.
.~=~~l!~~~~~fk;~;~;;:~~~~~~~i=J;!;' Gambar 15 Kurva Persentil Tinggi Badan Menurut Usia pada Anak Laki-Iaki Usia 2-20 Tahun
Bandung, 9 Agustus 2014
140
Simposium Hari Anak Nasional 2014 CDCiGroWth'::Cbai1s: ..
..
Unlt' ... •. dState.: ....
'i: ..~_:I~.1~·:':,l:-t:·+~1"+~~~~HI'~l·,·!;c:I~+~}
f- ... i .'
r")~'
:>:~.::"
-IH++.:-hl.-l:'I~~';~ .~:
~ti
:~~~~(A;~;t±=t~~~~~~~~~tittl~1l <: ::~~ t·-:..
' .. ~ .M10-: -;.:. -r-.
_~.:
..:;.-.
";';. .. '
-.1.-..
.. .~
'I.!"'.' .<._-
I..
:...-,!~~; '
.. '.'
Gambar 16 Kurva Persentil Indeks Massa Tubuh Menurut Usia pada Anak Laki-laki Usia 2-20 Tahun
Bandung, 9 Agustus 2014
141
Simposium Hari Anak Nasional 2014
. '_..
",. -.'.:-
~O_f"'"
C.J'
.100<
: ......
-oc
.
..
. __ .
';,-,'
,.
...
,_
~1~ .. ·
·c.··
i~~~~£Z~~'j~]~~~~ ~~
.e-d:,._.'-:':fF~'~ ~~~~~: ~:~
Gambar 17 Kurva Persentil Indeks Massa Tubub Menurut Usia pada Anak Perempuan Usia 2-20 Tahun
Bandung, 9 Agustus 2014
142
Simposium Hari Anak Nasional 2014
'':~;:~.., ...,H~·OclA'CI1MfEREN6E'GieUs:. .,;_-
,';&0
:.
-..
:,':-':',,-"::
.'
-':
.
.'
•
..
• '.1 ;:'
..•. , ::1: .:. :':':
".::0: ::.
r::~ ._
?~ I:-, ."~ .:_:l
u
,':i: !.; .':, ;"'"
':[ ~.'
"r" ;':_' ;~:
:1'.. :."
."
•. ·:·.,1.·--
..' ....
;,~~
:-, : \' ','
..
,
.. ,: ....
:.;;~ .
-
..
-.
-
._';;~, 05.':·:. . ,,
.
,-::.
'.
::.: :-_"
...
·';.+::~:.~p,j( ...~~.,...·.'.i.~.':''' .. .. ....". " ,.,.';. ::;
,
_ ''1''.
.' :~~~,.,
- -
-
:'Ji
;':j
"::-i~~ ';":~_:'.; .
h-"""'-'+--"",;t: .. ~~,.,.",.~~:.~;: ,C,
';:~~'''''.-.,
:":: _'.:
;1'1
:.',:,::'';' '"
1~.l·
..
''''".'':.'
..~;:-: ' ' ':HI"il.: ..'-...~_•. '" ~. ~in-:,~.~.·.;_'~':~'."';' ~._....,;;;,~..~.,; •• ~ ;:~:~ -
.'
~_.,:
'.' :;:~~:,~ -,;:~2:':i . ",
:c.:; _, ',. :';;':
I,~
,
•
-:
~I~
.",
::,' :;::
),:-
...
~
;~
-:: ~ ~:
',"
':;;
•
~; ~;'
~ ;.:
..1 :_,
....
f~.~~:j.,
~'.
"',;',r;, : ',
:~~e~··: :
:':,"::: .::
,--
.. ..
~,6:;;;::.;:Z;s,9l(~n ':::.~: ~;~:'; :.~.,. ;;:. ..<~:: ,_; ,
.'.'.;.20 ....'.·~:'::.;i
,~~ .... _- :" 1. ~. ;: ":~-:~~;. ",; ';'~,.-: ~.:::
,; :': ,,;, >:,i ;.::,
:;~;~~:'~~, ~.' :.;~:1.'. ~..~
'.; ;,-:;
'f: ,,~:
.~:i-.oj
I...• ~,"
<.,;
f :~:; ~:~; :;;~ ~::: .:,;~ ;'.~,; ::~:. ~:; :~~. j: :
Gambar 18 Kurva Persentil Lingkar Kepala Menurut Usia pada Anak Perempuan Usia 2-20 Tahun Sumber: Nellhaus
Bandung, 9 Agustus 2014
143
Simposium Hari Anak Nasional 2014
"ii;~~'~~,":;"
"':.,
i8i~,;<:'~'::
'::~,;~~:1::"
:.~ -
,
: ....;
.._ .. ' ..... ,-
;..
"
'-'.~
:.... ( .,
I::
.:.::.
:It "
::' ....
;,~<..,::.".
,!F"
~';ifi;.,:· ':~$;
9 Agustus 2014
;":
.:-
.. :
Bandung,
..... /,:.
.
.
:Q!.
'
",
,.-
..
,'"t·,·
..
',.
t·,,;;;,i
'i) :!.(~18:.,~!
',:
.... ,
.'
,,~; ;t .~.. ~1~,;;f i,':: .;19·~·;,t;;'(¥; :~3A~ .. .~
144
Simposium Hari Anak Nasional 2014
1:'; ~:':;i····"I,.:~,I~~~;~~ ~'~~[:~;; . ~:c'
!::'
...
:....;;;~r8H:'·~~·
~
.J;,:;;j~~r~tii~pr:-~I?'
.':'~
i':U
i~::lj,
Bandung, 9 Agustus 2014
'. "'·h, ."I;:'i"
.. :,"
?-i..
....J. .:J,::.
1.:,I;:'i~:?'I
j,.
:
he
1
.'
,}~
I.".
:. ,:.
.•,.:
....
I'
145
Simposium Hari Anak Nasional2014
-.
~".
, .'
---_:.:_
...,..~;.,.-:
", ,;1
~;f."'-'"-H+-+_,.......,_;t-'t-+..··:'--.h: ..H..~~··i~~.:;.;;; ..~:""· ...""' .... 4-~'... F.;p.~"..+."..4; . . ; ,."."" ..... .. "'~ ... , ... , .'; . +:
'
Bandung, 9 Agustus 2014
;,;.'
L;.
'..,..,..~
.'
147
Simposium Hari Anak Nasional2014
·30~,,;·=+=r""i-"'-"""'';'_=+'''-i=''i··'-,...·
"
s,"".: j
'liJR1:~cPii!$,iiiiie:
. 28·}:t: '~+---41---4'-'-'"+---+~+-"-'-i;-:':;':-'I;'-"~. """'I" ~
,~-""
'.:.
~;::.. ;:.
....
_', ,.r"
:~; .. ..... .
,
,
,,;;.~
,;';'
,,_.,,-,;__)~i;i1-~~?:t~7ih: I:
,~
. i
': '.; a
"t·
Bandung, 9 Agustus 2014
'I; !: r-
148
~,.'
Simposium Hari Anak Nasional2014
Bandung, 9 Agustus 2014
149
Simposium HariAnak Nasional2014
':
~
-,: ..'
• ,....
•
M
'.....
,
.
',:
;0'.".
'_f
Bandung, 9 Agustus 2014
150
Simposium Hari Anak Nasional2014
:~
'~. ,~ ,.Gj: }J.'
.·.~~t;~E!~~l.:lFij.q,,~~~,:,~~g~··
.r.~· ___"'~--";--'-_"'~~=,-,-~~=~=-:...:...=""-'-";;;..==~;;;.:.._--'--=,....c=------..:...---.;.;.""'1
J~~~ . ~~~.' .
·!#~~i:.
:;27.r:;:
}2S~C
'25'/ '.~~!f;::'
>~
.........
~= '.::;.7..~. .;\~.
"c:.:""'~"!":i''-;~;
.
.""'"--....._",~,\~1a~.:
.:~c::·~::·:, ••
...·It~~;;· .
~:
.:;: "
.
.
/.
Bandung, 9 Agustus 2014
151
-r;."
Simposium Hari Anak Nasional2014
':', : ;
Bandung, 9 Agustus 2014
152
Simposium Hari Anak Nasional2014
I/(
. ';'
;:1£ ····',f;i6;
','$/
r~),
'.'@
.'~~::
pP~~~t®;;iti~{!"'!
;00:0:•. 0
0
'8,
.~ . "'.:;'.:.' .... r~·
\_ ..
::2i
f1C)JJRE ~2300:~,0~rowlfi:C' .
~.~oV
~1rjll;!
Bandung, 9 Agustus 2014
153
Simposium Hari Anak Nasional2014
~k,
:c~:
-,
.
~.
"
·,I.~~.'wl~~~ •• ~ip;':"'~' "i~::"
;~;
.
'iii;:
1~h·,t~;'t'4;;
<'t~o
:~E1.~t:·
W:~"i~~~~))~~!~~·
• ;~'.':.
•
'.~:"-:'"
•• ..:"<; •• ,
•
. :.
.r4::·Jk8~
~;{(1.12"1.~'(
~"~~~{.J"iIi~~ __ Bandung, 9 Agustus 2014
:lA'
.I1I'.I~","i[qnf~Oi 154
Simposium Hari Anak Nasional2014 Daftar Pustaka
1. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE. Neonatology, management, procedures, on-call problems, diseases, and drugs. Edisi ke-6. United States of America: Me Graw-Hill; 2009. 2.
Cloherty, John P. Cloherty MD, Ann R, Stark MD. Manual of neonatal care. Edisi ke-4. Lippincott-Raven; 1998.
3. Klaus, Fanaroff. Care of the high-risk neonatal. Edisi ke-5. Saunders; 2001. 4.
Aase 1M. Diagnostic dysmorphology. Springer; 1990.
5.
Jones K. Smith's reconisable patterns of hwnan malformations.
Edisi ke-6.
Saunders; 2005. 6.
Einspieler C, Heinz F, R. Prechtl. Prechtl's assessment of general movements: a diagnostic tool for the functional assessment of the young nervous system. MRDD Research Rev. 2005;11: 61-7.
7.
Brian M, Casey MD, Donald D, McIntire, et al. The continuing value of the Apgar score for the assessment of newborn Infans. N Engl J Med.344(7): 467~71.
8.
Eriyati I, Nani D, Rinawati R, Risma K. Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK). Asuhan Neonatal Esensial; 2008.
9.
Reardon W. The bedside dysmorphologist. Oxford: Oxford University Press; 2007.
10. Approach to the Child with Dysmorphism or Developmental Delay. Dalam:Firth HV, Hurst JA, Hall JG, penyunting. Oxford Desk Reference; Clinical Genetics. Oxford: Oxford University Press; 2005.
II. Mahalingam S, Achappa B. Comparative assessment of fetal malnutrition by anthropometry and CAN score. Iran J Pediatr. 2012;21(1):70-6.
Bandung, 9 Agustus 2014
155