PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DAERAH PEMILIHAN DAN HASIL PEMILU 2004 DAN 2009 PADA WILAYAH DKI JAKARTA MENGGUNAKAN ARCVIEW 3.3 DAN MAPSERVER
Novita Indah Sistem Informasi, Ilmu Komputer Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan. Dengan menggunakan SIG akan lebih mudah bagi para pengambil keputusan untuk menganalisa data yang ada. Pada penulisan tugas akhir ini, penulis membuat Perancangan SIG berbasis web untuk mengetahui daerah pemilihan dan hasil pemilu pada tahun2004 dan 2009 untuk wilayah DKI Jakarta dengan menggunakan ArcView 3.3, MapServer. Sistem aplikasi ini diharapkan terwujudnya SIG dalam pemahaman mengenai daerah pemilihan pemilu pada tahun 2004 sehingga dapat dijadikan patokan atau tolak ukur untuk pemilu tahun 2009, kepada masyarakat luas, anggota partai politik yang terlibat dalam pemilu, dan KPU sebagai penyelenggara pemilu. Kata kunci : Web, GIS, Pemilu
PENDAHULUAN
Pemilu di Indonesia diselenggarakan setiap lima tahun sekali akan tetapi proses pelaksanaannya memerlukan tahapan yang panjang dan lama. Terutama untuk mengelola data yang berhubungan dengan wilayah dan informasi wilayah tersebut. DKI Jakarta, yang merupakan pusat dari segala kegiatan yang berhubungan dengan kepemerintahan, dan dengan jumlah penduduk yang banyak
akan sulit untuk melakukan sosialisasi pemilu. Hal ini menyebabkan banyak pihak yang kurang paham dan kurang mengetahui hasil akhir pemilu yang telah diselenggarakan. Oleh karena itulah, Penulis mencoba membuat aplikasi sistem informasi geografis daerah pemilihan dan hasil pemilu 2004 dan 2009, yang bertujuan untuk mengelola data spasial, berupa wilayah, dan data non-spasial berupa informasi yang berhubungan dengan keberadaan wilayah. Penggunaan aplikasi SIG WebBassed inilah yang dapat membantu banyak pihak berkepentingan agar dapat terus memantau perkembangan pemilihan suara pada wilyahnya agar data tersebut dapat ter-update. Selain itu, aplikasi ini juga dapat membantu pemilu yang akan datang agar dapat di jadikan bahan acuan, bahan koreksi agar pemilu dapat berlangsung lebih baik lagi tiap kali di selenggarakan.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Geografis (SIG) SIG atau yang dikenal sebagai Geographic Information System (GIS) akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang berarti seiring kemajuan teknologi informasi. Dengan SIG kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. Subsistem Utama SIG SIG terdiri dari empat subsistem utama : 1. Sub-sistem Masukan Menyediakan data sampai siap dimanfaatkan pengguna berupa peralatan pemetaan terestris, fotogrametri, digitasi, scanner, dsb. 2. Sub-sistem Database Digitasi peta dasar pada berbagai wilayah/daerah cakupan dengan berbagai skala telah dan terus dilakukan dalam rangka membangun sistem database
spasial yang mudah diperbaharui dan digunakan dengan data literal sebagai komponen utamanya. 3. Sub-sistem Pengolahan Data Pengolahan data baik vektor maupun raster dapat dilakukan dengan berbagai software seperti AUTOCAD, ARC/INFO, dll. Pada metode vektor disebut digitasi sedangkan raster disebut metode overlay. Salah satu karakteristik software GIS adalah adanya sistem Layer (pelapisan) yang menggabungkan beberapa unsur informasi (penduduk, jalan, persil tanah, dll). 4. Sub-sistem Penyajian Informasi Dilakukan dengan berbagai media agar mudah dimanfaatkan pengguna. [6] Komponen SIG SIG beroperasi dengan memerlukan komponen-komponen berikut : 1. Orang, yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. 2. Aplikasi, kumpulan prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. 3. Data, data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis/spasial berupa peta, foto udara, citra satelit. Dan data atribut, yaitu data sensus penduduk, catatan survei, statistik lainnya. SIG juga dikenal adanya basisdata spasial. 4. Software, program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial. 5.
Hardware,
berupa
seperangkat
komputer
yang
dapat
mendukung
pengoperasian perangkat lunak yang dipergunakan. Termasuk didalamnya scanner, digitizer, GPS, printer dan plotter. (John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003)
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (Internet) SIG merupakan sistem yang dibuat untuk mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan citra dijital), atribut (tabel sistem basisdata), dan properties penting lainnya. Fungsionalitas SIG yang utama adalah kemampuannya menjawab hal yang terkait dengan analisis (query). SIG dapat memecahkan masalah analisis
spasial, atribut maupun kombinasinya. Oleh karena itulah, SIG dapat mengotomatisasikan proses-proses analisis dan pembuatan peta dijital. Seiring dengan bergesernya waktu, kebutuhan yang bertambah begitu pula perilaku manusia yang juga cenderung berubah serta didukung teknologi yang semakin canggih. Hal ini menyebabkan aplikasi SIG mengalami perubahan dalam konteks lingkungannya, yaitu dari aplikasi stand-alone menjadi aplikasi berbasis jaringan atau berbasis internet (web-based). Sehingga aplikasi tersebut dapat dinikmati oleh pihak lain yang digunakan untuk data sharing, spatial-based information provider bahkan dapat digunakan sebagai media promosi. Hal inilah yang menyebabkan banyak pihak termotivasi untuk mengembangkan aplikasi SIG berbasiskan internet.(Eddy, 2007)
ArcView 3.3 ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI. Dengan ArcView, pengguna dapat memiliki kemampuan untuk melakukan visualisasi, mengexplore, menganalisis data secara geografis.(Eddy, 2002). Kemampuankemampuan perangkat SIG ArcView ini secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :
Pertukaran data.
Melakukan analisis dan operasi-operasi matematis.
Menampilkan Informasi(basisdata) spasial maupun atribut.
Menjawab query spasial maupun atribut.
Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG.
Membuat peta tematik.
Berikut tampilan project ArcView. Menu project Project
Button
Nama Project
Command tipe pada dokumen
Tipe Dokumen ArcView
Gambar 2 : Tampilan Utama ArcView 3.3 Project meupakan window yang paling awal muncul untuk bekerja dengan ArcView. Menu-menu yang terdapat pada window ini menyediakan fasilitasfailitas untuk mengatur project yang akan dibuat.
Pada menu file terdapat pilihan : New, Open, Close, Save, Save as, Extension ,dan Exit.
Pada menu project terdapat pilihan : Properties, Customize, Rename, Delete, Add table, Import, SQL connect
Pada menu window terdapat pilihan : Tile, Cescade, Show symbol window.
Pada menu help terdapat pilihan : Help topics, How to get help, About ArcView. (Eddy, 2002)
MapServer MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. Pada bentuk paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *.map) akan menghasilkan data yang
kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta ataupun bentuk lain. (Ruslan, 2002).
HTML (Hypertext Markup Language) HTML (Hyper Text Markup Language) adalah suatu format data yang digunakan untuk membuat dokumen hypertext yang dapat dibaca dari satu platform ke platform komputer lainnya tanpa perlu melakukan perubahan apapun. Dikarenakan dokumen HTML merupakan suatu dokumen teks biasa, sehingga di platform apapun dokumen tersebut dapat dibaca. Dokumen HTML dibaca oleh sebuah program browser, browser akan menterjemahkan isi dokumen HTML menjadi sebuah dokumen yang dapat dibaca oleh pengguna. (Eddy, 2002) PHP PHP Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu script yang bersifat yang digunakan untuk membuat sebuah web menjadi lebih menarik, dinamis, dan interaktif. Dengan PHP kita dapat mengolah data yang diambil dengan sebuah form, membuat aplikasi-aplikasi tertentu dalam sebuah web, ataupun membuat database dalam sebuah web.(Betha, 2001)
MySQL MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Structured Query Language. Database adalah kumpulan data atau segala sesuatu yang berhubungan dengan data. MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, MySQL bersifat free (anda tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai paltform (kecuali pada Windows, yang bersifat shareware). (Eddy, 2002)
Macromedia Dreamweaver MX Macromedia Dreamweaver Mx adalah program aplikasi professional untuk mengedit HTML secara visual dan mengelola web site serta pages. Karena tampil secara visual, program aplikasi ini mudah dioperasikan. Fitur-fitur pengeditan
yang ditampilkan secara visual oleh Macromedia Dreamweaver MX dapat mempercepat penambahan desain dan fungsi pada halaman web tanpa harus menuliskan satu baris kode. Semua elemen di dalam site dapat ditampilkan dan di drag dari panel-panel (yang terdapat di dalam macromedia dreamweaver MX) ke dalam dokumen secara langsung dan cepat. (Gregorius, 2002)
ERD (Entity Relationship Diagram) ERD adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship. Merupakan salah satu permodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basisdata bertipe relational. Model ER sering digunakan sebagai sarana komunikasi antara perancang basisdata dan pengguna system selama tahap analisis dari proses pengembangan basisdata dalam kerangkan pengembangan system informasi secara utuh. Model ER digunakan untuk mengkonstruksi model data konseptual yang mencerminkan struktur dan batasan dari basisdata tersebut. (Farid, 2005)
Peta Navigasi Peta navigasi dapat dianalogikan sebagai diagram alur dalam perancangan bahasa pemrograman. Peta navigasi berfungsi untuk dapat menggambarkan dengan jelas hubungan dan rantai kerja seluruh elemen-elemen yang akan digunakan dalam aplikasi. Dengan peta navigasi, pembuatan sebuah aplikasi dapat sistematis dan mudah, karena sudah mengetahui alur dari sebuah aplikasi. Peta navigasi dikelompokkan menjadi 4 struktur yang berbeda, yaitu linier, hirarki, non linier serta campuran. Pada webgis ini, Penulis menggunakan struktur navigasi campuran.
PEMBAHASAN Analisa dan Pembahasan Untuk membuat webgis daerah pemilihan dan hasil pemilu tahun 2004 dan 2009 pada wilayah DKI Jakarta, sebelumnya terdapat beberapa tahapan yaitu tahapan analisis dan perancangan. Berikut tahapan-tahapannya :
1. Melakukan pengumpulan data, data diperoleh dari KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) DKI Jakarta. Data tersebut berupa data hasil pemilu legislatif, pilpres I, pilpres II, mutasi, tambahan, dan jumlah TPS pada pemilu 2004, serta data pemilih tetap untuk pemilu 2009 2. Setelah data diperoleh, dilakukan analisis pada data tersebut. Kemudian data tersebut dikelompokkan ke dalam tabel-tabel. 3. Pada tahap perancangan, yang pertama dibuat adalah struktur navigasi webgis. Berikut struktur navigasi webgis daerah pemilihan dan hasil pemilu tahun 2004 dan 2009 pada wilayah DKI Jakarta : Halaman Utama
Home
Profil
Informasi mengenai website
KPU
Peta
Partai
Pencarian
Parpol 2004
Parpol 2009
Keterangan Parpol
Keterangan Parpol
Gambar 3: Struktur navigasi WebGIS 4. Selanjutnya membuat perancangan desain antar muka. Berikut merupakan tampilan antar muka pada halaman peta :
LOGO
LOGO
JUDUL
1 5
2
6 Legenda
3 4 Tools 7 Query
Informasi
8
Gambar 4 : Desain antar muka halaman Peta
Halaman Peta merupakan halaman inti dalam WebGIS pemilu ini. Berikut keterangan dari halaman map pencarian : (1)
: Navigasi
(2)
: Combo Box1 ke Peta Pemilihan 2004
(3)
: Combo Box2 ke Peta Pemilihan 2009
(4)
: Tools berisi tools untuk memperbesar (Zoom In), memperkecil (Zoom out), Resize(Zoom All), Merubah koordinat peta(Recenter), dan melihat informasi peta (Query)
(5)
: Peta yang ditampilkan
(6)
: Legenda Peta berisi keterangan gambar peta
(7)
: Query menampilkan informasi hasil query peta
(8)
: Informasi menampilkan informasi keterangan hasil pemilu sesuai dengan wilayah yang inigin di tampilkan.
5. Langkah selanjutnya membuat perancangan basis data, dimulai dengan melakukan identifikasi semua kebutuhan pengguna yang berhubungan dengan basisdatanya serta pengumpulan dari semua data dan informasi yang
diperlukan. Lalu mengidentifikasi semua kemungkinan entitas yang ada, kemudian disajikan dalam bentuk ERD.
Implementasi Pembuatan webgis ini, menggunakan perangkat lunak ArcView 3.3 untuk membuat
peta
dan
Macromedia
Dreamweaver
MX.
Berikut
tahapan
pembuatannya : 1. Langkah pertama yang dilakukan adalah proses digitasi peta dengan cara memilih menu pulldown “View | Add Theme Æ “Add Theme”. Kemudian, arahkan kursor pada direktori dimana file yang akan ditampilkan berada. Setelah itu baru bisa memulai proses digitasi dengan menggunakan metode on screen digitizing. Mulai dari wilayah, batas kotamadya/kabupaten, dan batas kecamatan.
Gambar 6 : Tampilan Dialog Add Theme 3. Data yang di representasikan pada peta hanya berupa data spasial polygon. Data tersebut yaitu wilayah DKI Jakarta yang terdiri dari 5 kotamadya dan 1 Kabupaten Administratif yaitu Kotamadya Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Cara membuatnya adalah tambahkan theme yang baru dengan memilih menu pulldown “View | New Theme”, ketika seperti gambar dibawah ini :
Gambar 7 : Tampilan New Theme Polygon
4. Untuk membuat batas kecamatan menggunakan cara yang sama dengan membuat wilayah kotamadya/kabupaten yaitu dengan menambahkan theme. Caranya yaitu klik menu view | New theme -> Polygon. Kemudian tentukan file direktori untuk menyimpan theme yang baru dibuat. Berikut hasil digitasi theme polygon untuk batas wilayah kecamatan di setiap kotamadya/kabupaten
Gambar 8 : Hasil Digitasi batas kecamatan di wilayah kotamadya 5. Setelah proses pendigitasian, berikutnya membuat tabel pada ArcView dengan menambahkan sejumlah fields yang diperlukan. Cara untuk menambah field dari tabel atribut yaitu dengan meng-aktifkan terlebih dahulu view dan theme yang akan ditambah field-nya, Kemudian gunakan menu pulldown “theme | table” atau langsung meng-klik icon (
) “Open theme table”. Untuk
menambah field pilih menu pulldown “table | start Editing” kemudian pilih menu pulldown “Edit | Add Field” hingga kotak dialognya muncul seperti gambar dibawah ini :
Gambar 9 : Tampilan Field Definition
Lalu tambahkan field kode_kab dengan tipe datanya string dan lebarnya 20, kemudian isikan data-data sesuai dengan field yang diperlukan ke dalam tabel, maka akan hasilnya akan terlihat pada gambar dibawah ini. Cara ini dilakukan untuk semua file hasil digitasi peta yang sudah dilakukan.
Gambar 10 : Tampilan Atributes Theme 6. Untuk memproses file .shp yang merupakan hasil digitasi peta dalam ArcView yang akan dijalankan dalam web browser mapserver yang digabungkan penggunaanya dengan PHP dan HTML. Mapserver menggunakan file *.Map sebagai file konfigurasi peta.. Berikut penggalan script untuk menampilkan Peta Daerah Pemilihan Pemilu DKI Jakarta :
Gambar 11 : Penggalan Script *.Map 7. Pembuatan basis data web GIS ini, menggunakan phpMyAdmin. Pertama membuat nama dari database. Caranya yaitu, isikan box pada create new database -> create. Kemudian create tabel, isikan nama dan field tabel tersebut, ulangi langkah yang sama untuk membuat tabel yang baru. Berikut tampilan database beserta nama tabel dan field yang
digunakan pada webGIS ini :
Gambar 12 : TampilanStruktur Database kpu 8. Membuat Halaman Website Dalam website ini semua halaman dan file-file yang dibutuhkan seperti berkas php dan html, dibuat dengan menggunakan script editor dreamweaver MX. Untuk membuatnya terlebih dahulu aktifkan aplikasi dreamweaver MX. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Pilih Program dari menu Start.
Pilih Macromedia dreamweaver MX.
Pada tampilan awal terdapat pilihan create new, lalu klik PHP.
Setelah melakukan pemilihan jenis file yang akan dikerjakan,
kemudian masukkan kode program untuk halaman yang diperlukan diatas. Dan dibuat sesuai dengan perencanaan dan perancangan. Berikut tampilan peta pada WebGIS daerah pemilihan dan hasil pemilu 2004 dan 2009 untuk wilayah DKI Jakarta :
Gambar 13: Tampilan Halaman Peta
Apabila mengklik link pemilu 2004, pada bagian kanan peta terdapat pilihan daerah dan hasil pemilu, user dapat memilih daerah dan hasil pemilu sesuai dengan yang diinginkan, maka akan terproses selanjutnya peta akan menunjukkan daerah terpilih begitu juga informasi yang terdapat di dalamnya. Salah satu contoh proses yang terdapat pada link pemilu 2004 dapat di lihat pada di bawah ini :
Gambar 14 : Tampilan Link Pemilu 2004 Tools Query digunakan untuk menampilkan informasi mengenai satu daerah yang ingin di tampilkan. Cukup dengan mengaktifkan tools Query, dan mengklik peta pada daerah yang diinginkan. Maka akan tampil informasi yang berkaitan dengan daerah yang telah di pilih. Daerah yang di klik / di pilih akan di tunjukkan dengan perubahan warna kuning pada dasar petanya. Berikut contoh salah satu penggunaan tools Query pada Pemilu 2004:
Gambar 15 : Tampilan Penggunaan Query
Evaluasi Setelah tahapan implementasi maka tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi, diantaranya: 1. Hasil analisis dari implementasi web SIG Daerah Pemilihan dan Hasil Pemilu Pada Wilayah DKI Jakarta adalah semua fungsi-fungsi dalam sistem sudah berjalan dengan semestinya dan sesuai dengan rancangan yang diharapkan. 2. Evaluasi jawaban responden, dimana responden merupakan pegawai dari Kantor KPU Pusat dan KPUD DKI Jakarta, karyawan IT pada beberapa perusahaan, beberapa anggota partai politik, orang sipil, dan beberapa teman, setelah menggunakan Web SIG Daerah Pemilihan dan Hasil Pemilu Pada Wilayah DKI Jakarta maka didapatkan hasil respon dari pengisian kuisioner. Dengan Skala pengukuran adalah SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). 3. Dari hasil respondasi dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Tampilan webgis menarik dan jelas lebih dari 60% responden. Selain itu, informasi yang ada pada WebGis mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan user sebanyak lebih dari 62% yang menyatakan setuju. Tampilan peta yang menarik dan mudah dipahami sebesar lebih dari 62% responden yang menyatakan setuju. Data yang ada pada webGis akurat dan responden puas dengan keakuratan data yang ada sebanyak lebih dari 70%. Navigasi pada WebGis sudah baik dan navigasi membantu user serta memungkinkan user baru berinteraksi dengan efektif didukung oleh lebih dari 53% responden.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah melakukan tahap implementasi yaitu pengujian WebGIS dan menyebarkan angket untuk mengumpulkan jawaban responden mengenai WebGIS Daerah Pemilihan dan hasil Pemilu tahun 2004 dan 2009 Pada wilayah DKI Jakarta, dapat disimpulkan bahwa WebGIS sudah berjalan dengan baik dan dapat menampilkan fungsi-fungsi sesuai dengan rancangan yang diharapkan Penulis pun menyadari adanya beberapa kekurangan pada WebGis ini, di
antaranya tampilan WebGis kurang dipadukan dengan flash agar lebih interaktif, selain itu data pemilu kurang terinci sampai ke tingkatan nama pemilih. Semoga adanya webGIS ini dapat memberikan kemudahan bagi banyak pihak untuk mengetahui daerah penyebaran pemilu yang berada di wilayah provinsi DKI jakarta. Pihak-pihak tersebut di antaranya, KPU dan KPUD DKI Jakarta dalam mengelola data pemilu berupa hasil pemilu dan penyebaran data pemilih tetap. Anggota partai politik juga dapat memanfaatkan webgis ini untuk mengetahui penyebaran masa pendukung partainya. Sehingga mereka dapat mengambil keputusan untuk melakukan kampanye pada daerah yang di lihat banyak mendukung partainya. Selain itu, masyarakat luas dapat mengetahui rekapitulasi yang akurat mengenai hasil pemilu di setiap putaran. Saran Penulis menyadari pembuatan Web Sistem Informasi Geografis Daerah Pemilihan dan hasil Pemilu tahun 2004 dan 2009 Pada wilayah DKI Jakarta ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan data yang dimiliki penulis. Oleh karena itu masih banyak yang harus dikembangkan dalam web SIG ini, seperti kurang terincinya batasan masalah hanya sampai ke tingkatan kecamatan, menampilkan informasi atau jurnal yang berkaitan dengan pemilu di Indonesia, dan lain sebagainya. Untuk itu diharapkan untuk pengembangan yang ada sekarang, pembaca dapat mengembangkan serta menyempurnakan lagi web yang sudah ada ini sehingga nantinya akan lebih berguna, terutama untuk pemilihan umum yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA [1]
Eddy Prahasta, Membangun Aplikasi Web-Based GIS dengan MapServer, Informatika, Cetakan Pertama, Bandung, 2007.
[2]
Eddy Prahasta, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika, Cetakan Pertama, Bandung, 2002.
[3]
Ruslan Nuryadin., Panduan Menggunakan MapServer, Informatika, Cetakan Pertama, Bandung, 2005.
[4]
Sidik B, Pemograman WEB dengan PHP, Informatika, Cetakan Pertama, Bandung, 2004.
[5]
Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis Tutorial ArcView, Informatika, Bandung, cetakan pertama, 2002.
[6]
Gregorius Agung, Macromedia Dreamweaver, PT Elex Media Komputindo, cetakan ketiga, Jakarta, 2002.
[7]
http://www.ilmukomputer.com (20 Agustus 2008)
[8]
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Sistem_Informasi_Geografis Oktober 2008)
[9]
http://www.maptools.org/ms4w/index.phtml (1 Oktober 2008)
[10] http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Jakarta (24 Oktober 2008)
(1