HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PASAMAN
ARTIKEL Oleh :
NoviEniRahayu 0910013221027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2013
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI I PASAMAN Novi Eni Rahayu 1), Lisa Deswati2), dan Gusmaweti2) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas BungHatta E-mail :
[email protected] 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta
1)
Abstract
This study aims to determine the relationship between motivation to learn the results of class X students of SMAN 1 Pasaman. This is a descriptive study with a population of tenth grade students of SMAN 1 Pasaman listed in the 2nd half-year 2012/2013. Diambilsecara sample random sampling. From the research shows that student learning outcomes are obtained with very good criterion of 21 or 33.3%, both criteria by 41 or 65.1%, sufficient criteria 1 or 1.6% and for the criteria less and very less amount of 0 or 0% of the price obtained by the calculation of correlation r = 0.610 with a strong correlation coefficient category. Subsequent calculation of the determinant of the coefficient indicates that the relationship between motivation to learn with the biology student learning outcomes at 37.21%. Means higher student motivation, student learning outcomes will be higher. Vice versa, the lower the students 'motivation, then the lower the students' learning outcomes. Based on the hypothesis test, t = 2.890 value obtained with the price table = 1.658 t> t table, and df = n-2 at α = 0.05 significance level the hypothesis H1 is accepted and H0 is rejected. Keyword : Motivasi Belajar, Hasil Belajar Siswa pendidikan
Pendahuluan Pendidikan
selalu
berhubungan
terancana
adalah untuk
usaha
sadar
mewujudkan
dan
suasana
dengan upaya pembinaan manusia karena
belajar dan proses pembelajaran agar
memuat proses pembentukan kepribadian
peserta didik secara aktif mengembangkan
sikap dan tingkah laku. Oleh karena itu
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
pendidikan sangat diperlukan oleh setiap
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
individu kapan pun dan dimanapun ia
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
berada. Keberhasilan pendidikan itu juga
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
tergantung pada
masyarakat, bangsa, dan Negara.
manusia itu sendiri.
Pendidikan mempuyai peran penting dalam
Salah satu bagian dari proses
negara karena dengan pendidikan yang
pendidikan di sekolah adalah kegiatan
tinggi tentunya negara tersebut dapat
pembelajaran, yang memegang peranan
dikatakan negara yang maju. Seperti yang
penting
tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003
kemampuan dan keterampilan nalar serta
dalam Faturrahman, dkk (2012:2) bahwa
membentuk sikap peserta didik. Kegiatan
untuk
mengembangkan
pembelajaran ini adalah usaha guru dalam
siswa itu disaat mengikuti pelajaran seperti
menciptakan kondisi yang memungkinkan
sering tidak memperhatikan saat guru
siswa
yang
menerangkan, tampak acuh tak acuh,
dikemukakan oleh Lufri (2010:10) bahwa
mudah putus asa, perhatiannya tidak
pembelajaran
hal
tertuju pada pelajaran, mengganggu teman
membelajarkan, yang artinya mengacu ke
lain, berbicara dengan teman duduknya
segala
bagaimana
disaat guru menjelaskan didepan kelas,
membuat seseorang belajar, bagaimana
pada saat mengikuti proses belajar banyak
menghasilkan terjadinya peristiwa belajar
siswa
di dalam diri orang tersebut.
menggunakan kesempatan belajar dengan
untuk
belajar.
Seperti
merupakan
daya
dan
upaya
Biologi adalah bagian dari mata
yang
sebaik-baiknya,
seakan-akan
siswa
tidak
kurang
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
memperhatikan materi yang disampaikan
di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
guru dan bersikap pasif serta menerima
sekolah
merupakan
apaadanya yang disampaikan oleh guru,
bidang studi yang khusus mempelajari
dalam melaksakan tugas yang diberikan
makhluk hidup-makhluk hidup saja ini
gurunya tugas hanya dibuat oleh beberapa
diungkapkan
dan
siswa saja yang lain hanya menyalin tugas
(2008).
yang telah dikerjakan, membaca dan
Pembelajaran biologi lebih menekankan
mengulangi materi dilakukan apabila saat
pada
dan
akan ujian. Pengembangan dan wawasan
melalui
ilmu pengetahuan dengan membaca buku
keterampilan proses siswa. Mata pelajaran
selain yang disampaikan oleh guru sulit
ini menuntut siswa untuk melakukan
dilakukan oleh siswa. Hal ini tentu sangat
berbagai
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
sederajat.Biologi
Trevianus
oleh
Lanmarck
dalam
Hendri
pengamatan
pengembangan
fakta
konsep
macam
aktivitas
seperti
observasi dan kegiatan laboratorium untuk memecahkan
masalah-masalah
terkait
dengan biologi. Berdasarkan
yang bersangkutan. Berdasarkan keadaan yang ditemui selama observasi dan dari nilai rata-rata
observasi
dan
semester I Biologi kelas X SMAN 1
wawancara dengan guru biologi kelas X
Pasaman masih ada nilai yang belum
yang telah dilakukan di SMAN 1 Pasaman
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
pada tanggal 8 dan 11 Desember 2012
(KKM) yaitu 73 kemungkinan motivasi
terlihat bahwa motivasi
siswa dalam
bagi siswa untuk belajar bilogi masih
belajar masih rendah. Motivasi yang
rendah, menyikapi hal tersebut maka
rendah ini dapat terlihat dari beberapa
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
“Hubungan
tentang
Belajar
dalam semester ganjil tahun pelajaran
Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas
2012/2013. Terdiri dari 7 kelas X.1, X.2,
X SMA N 1 Pasaman”.
X.3, X.4, X.5, X.6, X.7, dengan jumlah
Penelitian
Motivasi
ini
bertujuan
untuk:
siswa 242 siswa.
Melihat hubungan motivasi belajar dengan
Pada
penelitian
ini
jumlah
hasil belajar Biologi siswa kelas X SMA N
subjeknya banyak atau lebih dari 100 yaitu
1 Pasaman.
242 siswa. Berdasarkan pendapat diatas
Metode Penelitian
penulis mengambil sampel sebesar 25%
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pasaman khususnya pada
semester
II
Tahun
kelas X
agar seluruh populasi yang ada di kelas
Pelajaran
terwakili. Dimana jumlah siswa yang
2012/2013.
diambil untuk sampel tiap kelas yaitu
Sesuai hendak
dari masing-masing kelas dengan maksud
dengan
diteliti
maka
masalah penelitian
yang ini
berkisar 9 dengan cararandom sampling yaitu secara acak (Lufri 2005:83).
tergolong pada jenis penelitian deskripif
Dalam penelitian ini terdiri dari dua
yaitu, penelitian yang mendeskripsikan
variabel yaitu variabel bebas dan variabel
suatu gejala, fakta dan peristiwa atau
terikat.
kejadian yang sedang atau sudah terjadi
motivasi belajar siswa yang disimbolkan
dan diungkapkan sebagaimana adanya atau
dengan (X) dan yang menjadi variabel
tanpa manipulasi. Sehingga nanti akan
terikat disini adalah hasil belajar siswa
didapatkan
yang disimbolkan dengan (Y).
gambaran
atau
informasi
Variabel
bebas
disini
adalah
tentang hubungan motivasi belajar siswa
Jenis data yang dikumpulkan dalam
dengan hasil belajarnya. Seperti yang
penelitian ini adalah data primer dan data
dikemukakan oleh Best (1982:119) dalam
sekunder.
Sukardi (2003:157) Penelitian deskriptif
a.
merupakan berusaha
metode
penelitian
menggambarkan
yang
diperoleh
dan
menginterprestasi objek sesuai dengan apa
Data Primer merupakan data yang langsung
dari
hasil
pengisian angket oleh siswa. b.
Data Sekunder merupakan data yang
adanya. Penelitian ini sering disebut
sudah diperoleh dalam bentuk yang
penelitian noneksperimen karena peneliti
sudah jadi. Dalam penelitian ini data
tidak melakukan control dan memenipulasi
sekunder adalah jumlah siswa kelas X
variabel penelitian.
SMAN 1 Pasaman.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas
Sumber data yang diperoleh dalam
X SMA Negeri 1 Pasaman yang terdaftar
penelitian ini yaitu :
a.
Data Primer bersumber dari responden
c.
yang mengisi angket yang dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas
butir-butir
d.
Melakukan validasi instrument (angket siswa)
sebagai sampel.
e.
Data Sekunder bersumber dari guru
Hasil Belajar Biologi
bidang studi Biologi siswa kelas X
Pengumpulan
SMAN 1 Pasaman. Untuk
pertanyaan
sesuai indicator
X SMAN 1 Pasaman yang terpilih
b.
Menyusun
Revisi instrument
data
dilakukan
dengan cara membaca hasil belajar biologi
mendapatkan
data
yang
ulangan harian semester genap tahun
diinginkan, peneliti menggunakan dua
ajaran 2012/2013 dan mengisikan kedalam
buah instrument yaitu berupa angket dan
format hasil belajar biologi siswa yang
hasil belajar biologi.
penulis
1.
penyusunan soal yang digunakan pada
Angket atau Kuisioner Angket
sejumlah
atau
Kuisioner
pertanyan
tertulis
buat.
Perlu
diketaui
bahwa
adalah
ulangan harian disusun oleh guru Biologi.
yang
Penyusunan soal ulangan harian telah
digunakan untuk memperolah informasi
memperhitungkan
dari responden dalam arti laporan tentang
reliabelitas,
daya
beda
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
kesukaran
soal
sehingga
Pertanyaan peneliti dan responden dapat
menganggap bahwa seluruh soal yang
dikemukakan secara tertulis melalui suatu
dipakai pada ulangan harian merupakan
kuisioner.Butir-butir
soal dengan kategori baik dan layak untuk
pertanyaan
dalam
angket dikembangkan berdasar atas teori yang
relevan
variabel
dengan
validitas, dan
tingkat peneliti
dipakai.
masing-masing
penelitian.Pertanyaan
aspek
Angket yang akan digunakan untuk
atau
mendapatkan data penelitian dari sekolah
pernyataan dalam angket diukur dengan
yang akan diteliti terlebih dahulu dilakukan
menggunakan skala Likert yaitu suatu
uji
skala yang digunakan tentang fenomena
dilaksanakan di SMA N 2 Pasaman pada
social.
salah satu kelas dari kelas X.
Langkah-langkah dalam penyusunan
coba
angket.
Sebelum
Uji
coba
menggunakan
angket
angket,
angket sebagai berikut :
terlebih dahulu dilakukan uji coba angket
a.
Menetapkan variabel penelitian
Untuk itu dilakukan uji coba angket. Untuk
b.
Menentukan
sub
variabel
indikator yang akan diukur.
dan
melakukan
uji
coba
angket
penulis
melakukannya pada kelas yang sejajar dengan kelas tempat penelitian dilakukan
yaitu salah satu kelas dari kelas X SMAN 2 Pasaman dengan jumlah siswa 22 orang. Uji coba angket ini dilakukan untuk mengetahui Menurut
reliabilitas
Arikunto
instrument.
(2012:100)
bahwa
Setelah semua data terkumpul, maka
dilakukan
analisa
data
untuk
mengetahuai hubungan antara motivasi belajar
dengan
hasil
Analisa
data
pada
belajar
biologi.
penelitian
ini
riliabilitas berhubungan dengan masalah
menggunakan program SPSS 11,5. Setiap
kepercayaan.Suatu tes dapat dikatakan
angket yang diisi oleh siswa diolah untuk
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi
memperoleh skornya. Pernyataan Selalu
jika tes tersebut dapat memberikan hasil
diberi skor 5, Sering diberi skor 4, Kadang-
yang
Kadang diberi skor 3, Jarang diberi skor 2
tetap.
Maka
Reliabilitas
tes
berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.Instrument yang baik adalah instrument
yang
dapat
dengan
ajeg
dan Tidak Pernah diberi skor 1. Pada dilakukan
penelitian
ini
sebelum
korelasi
dan
hipotesis
uji
memberikan data yang sesuai dengan
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
kenyataan.
sampel. Pegujian ini bertujuan untuk
Setelah uji coba angket, maka
melihat apakah sebaran data yang akan
dianalisis untuk mengetahui apakah angket
dianalisis
yang digunakan dapat dimengerti atau
normalitas sampel ini dilakukan pada
tidak, maka digunakan rumus persentase
kedua variabel yaitu motivasi belajar dan
yang
hasil belajar siswa.
dikemukakan
oleh
Sudjana
(1990:130)
terdistribusi
normal.
Uji
Uji normalitas pada penelitian ini
Setelah uji coba angket, maka penulis melakukan analisis reliabilitas
mengunakan uji Lilliefors pada taraf kepercayaan 95%.
angket. Reliabilitas adalah ketetapan suatu
Setelah data terkumpul dilakukan
tes apabila diteskan kepada subjek yang
analisa untuk mengetahui hubungan atau
sama. Untuk menguji reliabilitas angket
korelasi antara motivasi belajar dengan
adalah menggunakan rumus Alpha, yang
hasil belajar siswa.Setiap angket yang diisi
dikemukakan oleh (Sudijono 2007:208).
oleh siswa diolah untuk memperoleh
Data
dikumpulkan
dengan
mengedarkan kuisioner atau angket yang
skornya. Untuk mengetahui hubungan atau
telah disediakan kesemua siswa kelas X
korelasi
antara
kedua
SMAN 1 Pasaman yang dijadikan sebagai
digunakan
sampel.
Moment“ Subana dkk (2005: 148).
rumus
variabel
maka
“KorelasiProduct
Sebelum
diambil
kesimpulan
memiliki kriteria yang sangat baik. Item
apakah koefisien korelasi ini berarti atau
angket yang digunakan dalam uji coba
tidaknya, dan juga menentukan apakah
dapat dipakai semua untuk penelitian
hipotesis kita terima atau tidak, maka
karena dapat dimengerti semuanya oleh
dilaksanakan pengujian koefisien korelasi
siswa. Oleh sebab itu, angket yang
dengan mengunakan rumus t, Sudjana
digunakan
(2005:380)
berjumlah 50 item.
Selanjutnya kriteria yang digunakan yaitu
3.
koefisien korelasi berarti jika harga thitung >ttabel,
dan dk = n-2 pada taraf nyata α =
dalam
penelitian
tetap
Hasil Reliabilitas Angket Hasil reliabilitas angket yang diolah
menggunakan
sebesar dengan 0,8809 kategori reliabilitas
motivasi
belajar
berdasarkan
identitas
4. Hasil Uji Normalitas Data
diatas
peneliti
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap variabel X , untuk n=63
Selain dengan mengunakan rumus korelasi
hasil
sangat tinggi.
dengan mengunakan program SPSS 11,5, dengan Independent T test.
Diperoleh
dengan
bantuan
Kemudian untuk melihat perbedaan
11,5.
Alpha
0,05 maka hipotesis H1 diterima. Jika thitung H0 diterima.
SPSS
rumus
disini
juga
mengunakan program SPSS 11,5 untuk
diperoleh L0=0,0328 dan Ltabel=0,1116 (L0 < Ltabel ) maka dapat disimpulkan bahwa data motivasi belajar berdistribusi normal.
menemukan bagaimana hubungan antara
Sedangkan perhitungan variabel Y,
motivasi belajar dengan hasil belajar siswa.
diperoleh L0=0,0615 dan Ltabel=0,1116 (L0
Hasil Dan Pembahasan
< Ltabel ). Jadi dapat disimpulkan data hasil
Analisis data dimulai dengan uji coba angket, uji validitas angket, uji
belajar berdistribusi normal. 5.
reliabilitas angket, uji korelasi dan uji
Hasil Uji Korelasi Menghitung nilai korelasi Pearson
hipotesis.
Product Moment dengan program SPSS
1.
Hasil Uji Coba Angket
11,5. Nilai korelasi yang diperoleh adalah
Uji coba angket pada penelitian ini
0,610 dimasukkan kedalam kategori yang
dilakukan di SMAN 2 Pasaman pada kelas
tinggi. Dapat dilihat dalam tabel dibawah
yang setara yaitu kelas X dengan jumlah
ini .
22 orang siswa.
Tabel 1. Hasil Uji Korelasi Variabel
2.
Hasil Analisis Uji Coba Angket
Motivasi Belajar dengan Hasil
Dari hasil yang didapat, angket yang
Belajar
diujikan pada kelas X SMAN 2 Pasaman
JM.IN.EK
HSL.BLJR
penelitian menunjukkan terdapat hubungan
1
,610(**)
antara variabel motivasi belajar dengan
Sig.(2-tailed)
.
,000
hasil belajar siswa kelas X SMAN 1
N
63
63
,610(**)
1
Sig.(2-tailed)
,000
.
N
63
63
JM.IN
Pearson
.EK
Correlation
HSL.
Pearson
BLJR
Correlation
Pasaman pada mata pelajaran Biologi, hal ini dilihat dari hasil uji korelasi dengan nilai
Hasil analisis korelasi yang terlihat
r
=
hubungan
0,610
yang dikategorikan
antara
kedua
variabel
pada tabel 1 di atas bahwa nilai koefisien
dikategorikan tinggi. Dengan demikian
korelasi adalah 0,610 (positif) maka dapat
siswa yang memiliki motivasi belajar yang
diambil kesimpulan bahwa antar kedua
baik, akan mempunyai hasil belajar yang
variabel motivasi belajar dan hasil belajar
baik juga. Hal ini dipengaruhi oleh guru
memiliki hubungan yang tinggi.
yang pandai menjadikan suasana kelas
6.
menjadi menarik untuk belajar, selain itu
Koefisien Determinan Dari hasil analisis diperoleh nilai
Kp
sebesar
37,21%.
Jadi
hubungan
kedaan lingkungan kelas yang bersih dan nyaman
juga
dapat
mempengaruhi
motivasi belajar siswa dengan hasil belajar
motivasi belajar siswa.Perbedaan jenis
biologi terdapat hubungan positif.
kelamin, tingkat pendidikan orang tua,
7. Hasil Uji Hipotesis
status orang tua, penghasilan orang tua,
Dari perhitungan didapat nilai thitung
status kepemilikan rumah, lingkungan
= 2,890. Pada taraf kepercayaan 95% (α =
rumah yang bersih atau kurang bersih,
0,05), didapat ttabel = 1,658. Jadi thitung>
tempat tinggal yang jauh atau dekat dengan
ttebel, Hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak,
sekolah, banyak jumlah anggota keluarga,
maka
bahwa
hubungan yang baik atau kurang baik
terdapatnya hubungan yang berarti antara
dengan sesama saudara, dan jumblah
motivasi dengan hasil belajar biologi siswa
saudara dirumah juga merupakan faktor
kelas X SMAN 1 Pasaman pada taraf
yang
kepercayaan 95% (α = 0,05). Dari hasil
siswa.Sesuai dengan pendapat Hamalik
penelitian ini diperoleh gambaran tentang
(2012:113)
motivasi belajar siswa dan hubungannya
motivasi, apakah motivasi intrinsik atau
dengan hasil belajar Biologi yang dimiliki
motivasi
oleh siswa kelas X SMAN 1 Pasaman
dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni: 1)
hampir seluruh siswa mempunyai motivasi
tingkat kesadaran diri siswa atas kebutuhan
belajar baik itu motivasi belajar intrinsik
yang
maupun motivasi belajar ekstrinsik. Hasil
laku/perbuatannya
didapat
kesimpulan
mempengaruhi
bahwa
motivasi
belajar
kemunculan
ekstrinsik
bergantung
mendorong dan
sifat
dan
tingkah kesadaran
atas
tujuan belajar yang hendak dicapainya. 2)
menurut Sukiman (2012:175) kategori
sikap guru di dalam kelas, guru yang
motivasi belajar 0,00-0,19 kategori sangat
besikap bijak dan selalu merangsang siswa
rendah, 0,20-0,39 kategori rendah, 0,40-
untuk berbuat ke arah suatu tujuan yang
0,59 kategori cukup, 0,60-0,79 kategori
jelas dan bermakna bagi kelas, akan
tinggi, 0,80-1,00 kategori sangat tinggi.
menumbuhkan sifat intrinsik itu, tetapi bila
Selanjutnya
guru
pada
(2005:47) kategori hasil belajar sangat
rangsangn-rangsangan sepihak maka sifat
kurang (0-20), kategori kurang (21-40),
ekstrinsik menjadi lebih dominan. 3)
kategori cukup (41-60), kategori baik (61-
pengaruh kelompok siswa. Bila pengaruh
80), kategori sangat baik (81-100).
lebih
kelompok
menitik
siswa
motivasinya ekstrinsik.
terlalu
lebih 4)
beratkan
kuat
codong
suasana
maka
sesuai menurut Sudjana
Analisis hubungan motivasi belajar
ke
sifat
dengan
hasil
belajar
kelas
juga
menggunakan rumus korelasi Pearson
Biologi
berpengaruh terhadap sifat tertentu pada
Product
motivasi belajar siswa. 5) lingkungan.
hubungan r = 0,610 dikategorikan tinggi,
Suasana
bertanggung
hal ini dapat disebabkan karena faktor
merangsang
faktor didalam diri siswa itu sendiri.
munculnya motivasi intrinsik dibandingkan
Mempunyai cita-cita yang jelas akan
dengan
mendorong siswa untuk belajar. Faktor
jawab
kebebasan tentunya
suasana
yang lebih
penuh
tekanan
dan
paksaan.
Moment
siswa
menunjukkan
besar
lingkungan yaitu pergaulan yang tidak
Motivasi intrinsik dan motivasi
mendukung. Jika kita bergaul dengan
ekstrinsik pada siswa berbeda-beda satu
orang yang lebih suka menghabiskan
sama
waktu
lain,
ini
disebabkan
faktor
untuk
nongkrong,
hura-hura,
pengalaman, pembawaan dari individu itu
bermain-main maka kita akan terbawa.
sendiri, keinginan atau harapan masa
Belajar akan menjadi hal terakhir yang
depan
dilakukan.
dan
juga
tergantung
pada
lingkungan. Ferilian (2011). Dalam belajar
penelitian
dikelompokkan
(2012:98) ini,
motivasi
menjadi
Sesuai
menurut
faktor
Hamalik lingkungan
mempengaruhi motivasi belajar. Individu
lima
dan lingkungannya terjalin proses interaksi
kategori yaitu sangat rendah, rendah,
atau saling mempengaruhi satu dengan
cukup, tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan
yang lainnya. Selain faktor lingkungan,
untuk hasil belajar dikelompokkan menjadi
faktor keluarga juga dapat mepengaruhi
lima kategori yaitu, sangat kurang, kurang,
rendahnya motivasi belajar anak, keluarga
cukup, baik dan sangat baik. Sesuai
yang tidak harmonis akan mengganggu
konsentrasi belajar. Harapan orang tua
m/2011/11/faktor-faktor-yang-
yang terlalu tinggi atau rendah juga dapat
mempengaruhi.html?m=1.
mempengaruhinya (Farhan).
(Diakses 18 Juli 2013) Hamalik,
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang
1.
2012.Kurikulum
Pembelajaran.Jakarta
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan :
O.
:
Hasil penelitian menunjukkan terdapat
Dasar dan
Mikroteknik
hubungan antara motivasi belajar dengan
Laboratorium.Padang:
hasil belajar siswa kelas X SMAN
Hatta University Press Lufri.
2005.
tahun 2012/2013 dengan nilai korelasi
Padang
sebesar 0.610 yang berarti hubungan
Padang
dikategorikan cukup kuat. Dari hasil penelitian didapatnilai thitung = 2,890. Pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05), dan ttabel =
1,658.
Jadi
thitung>
ttebel,
dapat
Bumi
Aksara Hendri, W. 2008.Biologi
1Pasaman pada mata pelajaran Biologi
dan
.
2010.
Metodologi :
Bung
Penelitian.
Universitas
Strategi
Negeri
Pembelajaran
Biologi. Padang: UNP Press Subana. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
disimpulkan bahwa hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak. Persentase hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar Biologi siswa kelas X SMAN 1Pasaman
PT
2012.
Penyebab
Kurangnya
Motivasi
Belajar.
http://blogfarhan.com.penyebabkurangnya-motivasibelajar/(Dikutip 18 juli 2013). Faturrahman. K. Amri. Setyono. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher Ferilian, Prasetya. 2011. Faktor-Faktor Mempengaruhi
Motivasi.
http://prasetyaferilian.blogspot.co
Raja
Grapindo
Persada. Metodelogi
Pendidikan,
Daftar Pustaka
yang
Jakarta:
Sukardi.2003.
adalah sebesar 37,21%.
Anonim.
Sudijono, A. (2007). Evaluasi Pendidikan.
Penelitian
Kompetensi
Praktiknya. Jakarta: Rajawali
dan