NaturLIKe Sebuah Modul Pendidikan Lingkungan Hidup
Penyusun: Idah Faridah Lidya Ariesusanty Yuni Yuniati Lia Afianti Fitriya Chandra Sari
Didukung Oleh:
NaturLIKe Sebuah Modul Pendidikan Lingkungan Hidup
Penyusun: Idah Faridah, Lidya Ariesusanty, Yuni Yuniati, Lia Afianti dan Fitriya Chandra Sari Foto Cover: Ade Rahmat Layout: Jirjiz Jauhan Sponsor BP Conservation Award @Yayasan Pribumi Alam Lestari, 2004 Yayasan Pribumi Alam Lestari Jl. Paledang No. 21 Cibeureum Bandung 40184 Tlp/Fax : 022-6070139 Email:
[email protected] Www.ypal.or.id
i
Kata Pengantar
P
uji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas kesempatan yang diberikan kepada kami, sehingga modul ini dapat hadir ditengah-tengah kita.
Selama melaksanakan kegiatan ini, sangat dirasakan pentingnya kita memberikan dasar-dasar pengetahuan sejak dini melalui tahapan-tahapan yang sesuai dengan kemampuan anak, agar mereka dapat mengembangkan diri dalam kemampuan berfikir dan bertindak dalam menghadapi persoalan sehari-hari yang ada di sekitar mereka. Modul pendidikan lingkungan untuk anak-sekolah dasar ini, yang dibuat berdasarkan pengalaman dan dari berbagai sumber, kami susun secara sederhana agar dapat dikembangkan lagi oleh masingmasing pengguna. Di sini kita akan belajar mengenal lebih dekat alam dan bagaimana kita dapat membantu menjaga lingkungan serta bagaimana kita dapat memanfaatkan lingkungan tanpa merusaknya. Dalam kesempatan ini kami ucapkan terimakasih kepada pihakpihak yang membantu pelaksanaan kegiatan pendidikan lingkungan hidup. ! Para tutor yang sudah menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk pendidikan lingkungan ini ! Guru dan anak-anak SD Sangkuriang - Subang dan SD Hikmah Teladan Bandung ! Instansi terkait dan mitra yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. ! Terakhir adalah kepada BP Conservation atas bantuan dananya sehingga kegiatan terselenggara dengan baik dan hadirnya modul ini.
Kata Pengantar
Yayasan Pribumi Alam Lestari (YPAL) sebuah organisasi non-profit bekerja sama dengan Bird Conservation Society (BICONS) sebuah klub pengamat burung, selama dua tahun ini telah melakukan kegiatan penyadartahuan melalui Pendidikan Lingkungan Hidup khususnya kepada anak-anak sekolah dasar.
Kami menyadari bahwa modul sederhana ini masih banyak kekurangannya, sehingga kritik dan saran sangat kami tunggu agar modul ini lebih baik dan dapat diterapkan oleh siapapun. Mudahmudahan modul pendidikan lingkungan ini dapat menjadi acuan bagi pihak-pihak yang mempunyai perhatian pada kelestarian alam.
Penyusun
ii
Kata Pengantar Daftar Isi Pendahuluan : Pendidikan Lingkungan Hidup NaturLIKe ! ! ! ! ! ! ! !
! !
Tujuan Output Program Kegiatan Bahan Permainan Sistem Pengajaran ! Karakteristik Siswa Tutor ! Persiapan Tutor ! Kesulitan yang Biasa Dihadapi oleh Tutor Evaluasi Contoh Kegiatan PLH
Materi 1 : Hutan ! ! ! ! ! ! !
!
!
!
Bagian dari Tumbuhan Pengenalan Daun Manfaat Tumbuhan Tumbuhan Mencegah Erosi Aktivitas 1 ! Detektif Tumbuhan ! Evaluasi Aktivitas 2 ! Simulasi Daun dan ErosiTanah
Materi 3 : Elang Jawa ! !
iv
1 2 2 3 3 3 3 4
Apakah Elang Jawa itu? Aves
! ! ! ! ! !
!
!
5 6 7 7 8 8 8
Pengertian Hutan Manfaat Hutan Apa Saja yang Ada Di Hutan? 9 Mengapa Hutan Rusak? 9 Apa yang Terjadi Bila Hutan Rusak? 9 Usaha Untuk Melindungi Hutan 9 Aktivitas 1 ! Pengamatan Alam 9 ! Evaluasi 10 Aktivitas 2 ! Erosi 11 ! Evaluasi 12
Materi 2 : Tumbuhan ! ! ! !
ii
13 13 13 13 14 14 15
16
!
!
Ciri Elang Jawa 17 Habitat Elang Jawa 17 Makanan Ealng Jawa 18 Ancaman Terhadap Elang Jawa 18 Perlindungan 18 Aktivitas 1 ! Kenali Hutan dan Lingkunganmu 18 ! Evaluasi 20 Aktivitas 2 ! Mengenal Lingkungan Sekitar Kita (Sekolah) 20 ! Evaluasi 20 Aktivitas 3 ! Keanekaragaman Hewan 21 ! Evaluasi 21 Aktivitas 4 ! Rantai Makanan 21 ! Evaluasi 22 Aktivitas 5 ! Kepunahan 22 ! Evaluasi 23
Materi 4 : Air ! ! ! ! !
!
Air Penting bagi Kehidupan Air Bersih Pencemaran Air Melestarikan Air Aktivitas 1 ! Siklus Air ! Evaluasi Aktivitas 2 ! Polutan Air ! Evaluasi
Materi 5 : Sampah ! ! ! ! ! ! !
Jenis-jenis Sampah Sumber Sampah Efek Sampah Pengelolaan Sampah Pengolahan Sampah Aktivitas 1 ! Operasi Bersih Aktivitas 2 ! Kerajinan Daur Ulang
Daftar Pustaka
Daftar Isi
Daftar Isi
24 24 24 24 25 25 26 27 27 28 28 28 28 29 29 30 30 33
17 17 17
iv
Pendahuluan
Pendidikan Lingkungan Hidup NaturLIKe
P
ermasalahan lingkungan sekarang ini semakin banyak diperbincangkan, karena masyarakat sudah mulai menyadari kondisi lingkungan sekitarnya yang semakin memburuk dan terus menurun, meskipun berbagai upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan telah banyak dilakukan. Lalu yang menjadi pertanyaan, mengapa kerusakan lingkungan terus terjadi? Salah satunya disebabkan oleh tingkat kesadaran dan kepedulian yang rendah, juga ditunjang oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang lingkungan hidup itu sendiri. Kerusakan lingkungan yang terjadi memiliki dampak yang sangat luas, tidak hanya pada daerah yang terkena dampak langsung, tetapi daerah yang lain pun pasti terkena dampaknya. Pemberian informasi yang benar kepada masyarakat sangatlah penting, karena manusia hidup tidak terlepas dari informasi, karena informasi merupakan salah satu petunjuk bagaimana kita bertindak. Informasi yang diperoleh bisa berasal dari berbagai sumber dan informasi yang diterima pun bisa diartikan berbeda-beda. Tetapi jika informasi yang kita berikan melalui tahapan yang jelas, kemungkinan besar informasi tersebut dapat mempengaruhi perilaku sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Ditengah maraknya pendidikan alternatif bagi anak dengan kemasan yang serba plus, pendidikan lingkungan merupakan suatu ‘aliran’ pendidikan yang tidak terlepas dalam setiap materi yang diberikan kepada anak didik. Hanya saja porsi yang diberikan berbeda-beda sesuai dengan visi dan misi lembaga pendidikan tersebut. Saat ini kondisi pendidikan formal maupun informal secara umum ternyata belum bisa memberikan pemahaman lingkungan secara menyeluruh dan benar. Adanya tuntutan globalisasi dalam segala bidang, pemerintah/lembaga pendidikan/orang semakin berlomba-lomba memasukan banyak pengetahuan kepada anakanak sejak dini agar tidak tertinggal jauh dari negara-negara 'barat', tetapi pemahaman dasar mengenai etika terhadap lingkungan sekitar sering terabaikan, padahal itu adalah hal yang akan kita alami sehari-hari. Kenapa etika? Karena etika adalah prinsip moral yang kita lakukan sehari-hari atau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang akhlak dan tata kesopanan. Etika lingkungan adalah prinsip moral yang kita lakukan sehari-hari terhadap lingkungan sekitar kita. Karena itu muncullah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) NaturLIKe dengan singkatan (yang juga merupakan harapan) : Naturalis Cilik Beretika.
Pendahuluan
Pendidikan lingkungan baik formal maupun informal adalah suatu proses dimana manusia dan masyarakat lainnya dapat memaksimalkan kemampuan dirinya termasuk meningkatkan kepekaan akan lingkungan sekitarnya. Awal mulanya PLH sendiri ada karena ada hal mendasar bahwa kita percaya bahwa manusia dapat hidup berdampingan dengan alam dan bertindak secara adil di antara keduanya, serta manusia dapat membuat keputusan yang memperhatikan generasi yang akan datang (NAAEE, 2000).
1
Keikutsertaan manusia sebagai makhluk sosial yang mendiami lingkungannya harus ikut bertanggung jawab dengan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan masing-masing untuk memahami sebab akibat yang timbul dan mampu menjaga agar lingkungannya tetap ada. Menyadari akan kondisi seperti ini, Naturlike mencoba menawarkan suatu konsep yang menitikberatkan pada etika lingkungan sejak dini sebagaimana visi NaturLIKe yang ingin dicapai, yaitu : “Menanamkan pemahaman menyeluruh etika manusia terhadap alam secara benar melalui pendekatan pendidikan lingkungan hidup terhadap anak-anak .” Untuk meningkatkan kesadaran mengenai pelestarian lingkungan maka perlu adanya upaya penyadartahuan terhadap masyarakat sedari dini. Kenapa? Karena anak-anak khususnya pelajar sekolah dasar, akan memberikan kesempatan untuk membangun pemahaman yang mereka peroleh sendiri melalui penyelidikan pemikiran mereka sendiri. Karena sejak dikandung sampai umur 5 tahun tingkat penerimaan mengenai sesuatu hal akan mudah diserap dan diingat, sehingga tidak mudah lupa. Dikaitkan dengan pengalaman langsung, para pelajar ditantang untuk menggunakan kemampuan berfikir yang lebih tinggi. Sehingga anakanak Sekolah Dasar dipilih karena mereka mulai memasuki dunia pendidikan secara formal, masih memiliki pemikiran yang murni/polos, belum banyak dipengaruhi pendapat luar serta sudah mulai belajar mandiri. Pendidikan Lingkungan yang dilaksanakan disini tidak hanya mengenal lingkungan sekitar kita, tetapi belajar bagaimana mengetahui permasalahan dan bagaimana memecahkan permasalahan tersebut, selain itu belajar bagaimana bekerjasama dan bertanggung jawab. Anak dapat menerapkan untuk dirinya sendiri maupun memberikan contoh bagi orang dewasa. Dimana anak-anak mulai belajar apa itu kognitif (ketajaman pemikiran), motorik (Kepekaan gerak), dan affective (kepekaan emosi).
Pendahuluan
Pembuatan modul ini diharapkan dapat membantu para guru untuk mendapatkan alternatif kegiatan belajar mengajar, terutama dalam masalah lingkungan hidup.
2
Tujuan
Tujuan PLH menurut United Nations Conference 1976, adalah untuk membangun sebuah populasi dunia yang sadar akan dan perhatian tentang lingkungan hidup dan permasalahan yang melingkupinya dan mempunyai pengetahuan, kemampuan, prilaku, motivasi dan komitmen untuk bekerja secara perorangan atau berkelompok ke arah pemecahan masalah yang ada dan pencegahan masalah baru (NAAEE, 2000).
Output
Output yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain : ! Pengetahuan mengenai alam dan etika lingkungan ! Wawasan berfikir meningkat; kreatifitas, berani mengeluarkan pendapat, dan percaya diri ! Meningkatkan kepekaan dan sifat kritis anak terhadap lingkungan ! Pengalaman bekerja bersama dan sosialisasi
Program
Pendidikan Lingkungan NaturLIKe tidak hanya mengenal lingkungan sekitar kita, tetapi belajar bagaimana mengetahui permasalahan dan bagaimana memecahkan permasalahan tersebut, selain itu belajar bagaimana bekerja sama dan bertanggung jawab melalui berbagai permainan.
Kegiatan
Go to School Pemberian materi, simulasi dan permainan Go to Near Pengenalan sekitar sekolah Go to Nature Pengenalan melihat langsung alam/hutan Go to Field Kunjungan dan aksi konservasi yang dapat memperkaya wawasan lingkungan
Bahan
Masing-masing sekolah mempunyai karakteristik yang berbedabeda, perbedaan tersebut didasarkan pada: 1. Lingkungan 2. Ekonomi 3. Fasilitas 4. Lokasi 5. Sifat siswa 6. Dukungan sekolah
Pembuatan bahan dalam kegiatan PLH berbeda dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah, di sini lebih menonjolkan permainan yang dapat merangsang siswa agar lebih mudah memahami materi yang diberikan. Media tersebut berupa alat dan bahan pendukung permainan yang sudah dimodifikasi seperti ular tangga, puzzle, TTS, gambar, dan barang-barang bekas. Dapat juga berbentuk miniatur untuk simulasi dan gambar pendukung saat penyampaian materi di depan kelas.
Permainan
Permainan, khususnya dengan alam, banyak dikembangkan oleh Joseph Cornel, dimana menurutnya permainan alam adalah suatu program pendekatan dengan alam (dilakukan di luar rumah) yang dapat dilakukan disegala musim, dimana pun yang dapat dilakukan dengan menggunakan semua panca indera dan oleh siapa pun, tidak dipengaruhi oleh umur maupun pengetahuan seseorang. Efek dari permainan ini untuk memberikan pengertian yang mendalam terhadap alam dan lingkungan, memperoleh berbagai macam pengalaman dengan menggunakan panca indra, menimbulkan minat yang besar, menambah rasa sensitif dan samasama dimengerti pesertanya.
Pendahuluan
Mengingat adanya perbedaan-perbedaan tersebut, materi yang diberikan tentu berbeda pula, diutamakan yang memiliki keterkaitan langsung dengan keadaan sekitar lingkungan sekolah, sehingga dalam pembuatan materi sebaiknya : 1. Sesuai dengan karakteristik siswa 2. Dapat memanfaatkan lingkungan sekitar 3. Mudah dipahami siswa 4. Desain yang baik dan menarik siswa 5. Murah 6. Bahan/barang bekas yang bisa dipergunakan kembali
3
Kunci Permainan Alam 1. Perhatian terhadap alam: dengan panca indra dapat merasakan alam, ada hubungan langsung antara hati, badan, alam yg menjadi suatu pengalaman, sehingga alam dan manusia dapat disatukan menjadi satu tubuh. 2. Kepemimpinan : membagi pengalaman sebagai bagian dari pengetahuan. 3. Pemikiran pelancaran program : Penggabungan kondisi psikologi & tema dapat melancarkan jalannya permainan. Kenapa permainan ! Permainan membuat kegiatan kita menjadi hidup karena menimbulkan kegembiraan, kedinamisan, melibatkan lingkungan sekitar, tidak memerlukan latihan, kepercayaan terhadap pemimpin, sesuai dengan arah dan prinsip. ! Penajaman perasaan dengan konsentrasi, kedalaman rasa kegembiraan, kemampuan untuk meneliti, ketenangan hati, pendekatan terhadap alam secara mendalam. ! Pengalaman secara langsung: pengalaman yang mendalam dan pengetahuan, menimbulkan rasa cinta, menghormati dan rasa simpati terhadap alam. ! Membagi kesan: pengalaman menghasilkan kekuatan yg besar, meningkatkan suasana, mempererat hubungan dalam kelompok, umpan balik ilmu pengetahuan dan pengalaman, rasa saling berbagi.
Pendahuluan
Bentuk permainan alam bisa dilakukan dengan : ! Tenang: melihat kondisi alam sekitar dengan diam (meningkatkankan kemampuan panca indra, sensitivitas, melatih kesabaran), mengamati perilaku satwa dan suara-suara yang ada disekitar kita. ! Pengamatan: pengamatan burung, serangga, daun. ! Penuh permainan: rantai makanan.
4
Penggunaan indra ! Pendengaran : Melatih kesabaran dengan mencoba mendengarkan berbagai suara di alam dan melihat alam sekitarnya dengan diam di suatu tempat yang dipilih dengan tidak banyak mengeluarkan suara atau gerakan. ! Peraba : Mencoba merasakan sesuatu yang ada di dalam kantong tertutup ! Belajar mengetahui perbedaan dan mengelompokan perbedaan tersebut : Mengumpulkan benda-benda alam yang dikelompokan ke dalam ukuran, tipe, warna, bentuk, khas (lembut, berbulu) atau yang menyerupai alam kemudian diskusikan.
Sistem Pengajaran Karakteristik Siswa Pada tahap pertama pengajaran, pertama-tama kita harus mengenal karakteristik siswanya terlebih dahulu dan metode pengajaran yang biasa diberikan di sekolah. Lokasi dan gaya hidup yang berbeda menyebabkan pemahaman/penilaian terhadap suatu hal berbeda pula? Pengenalan tentang lingkungan pada dua kondisi yang berbeda (hutan dan kota) pada dasarnya tidak dibedakan, tapi lebih melihat kepada kondisi lingkungan terdekat dimana siswa tinggal atau sekolah itu berada, lebih pada kejadian sehari-hari yang dialami siswa mengenai lingkungan dan isu yang sedang berkembang saat itu. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sederhana, mudah dimengerti dan berulang-ulang.
Dalam menyajikan materi ini harus jujur dan tepat menggambarkan permasalahan isu tersebut, kedalaman bahasan disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa, membangun keterampilan siswa dan aksi yang dapat dilakukan oleh siswa saat itu. Pendekatan di atas harus mencakup empat unsur (dalam Ecologic Environmental Education methods & examples) 1. Teori : pemahaman dasar, dari literature, presentasi, film dll. Bisa dengan pertanyaan : Apa itu …? 2. Pengalaman : pengalaman pribadi dari studi di laboratorium atau di lapangan, diskusi atau membaca. Bisa dengan pertanyaan : Bagaimana hal itu bekerja? 3. Evaluasi : mendukung dan meningkatkan kesadaran pelatihan evaluasi, grup, drama. Bisa dengan pertanyaan : Apa yang kamu pikir tentang hal itu? 4. Aksi : melatih kemampuan diri dengan eksibisi, kunjungan, publikasi, wawancara. Bisa dengan pertanyaan : Bagaimana saya bisa menerapkannya? Materi
Metode
Media
Air dan Presentasi anak, Manfaatnya permainan
Waktu
Gambar
2 jam
Pengamatan
Air bersih dan kotor, Mikroskop
1 jam
Kunjungan
Tempat pengolahan air, sungai atau hutan
1 hari
Tutor
Tujuan
Penilaian
Indikator
Mengetahui air dan fungsinya
Hasil Anak bisa presentasi; mengetahui Quiz dan memahami Membedakan air bersih asal, fungsi, dan air kotor pemanfaatan dan cara Mengenali secara menghemat langsung proses air air. berasal dan diperoleh
Gambar 1. Contoh konsep active learning
Keberadaan tutor disini hanya sebagai pengawas, yang bertugas untuk mendorong, menyemangati dan memandu anak-anak untuk mencapai tujuannya.
Persiapan Tutor
Sebelum melakukan PLH, tutor harus memahami materi yang akan dikaji, mempersiapkan bahan/material/alat peraga dan membuat daftar penilaian siswa. Bagi pengajar PLH (tutor) pada dasarnya harus bisa : ! Memberikan metode pengajaran yang mudah; Memberikan dasar-dasar materi yang diberikan secara ringkas untuk memberikan pengenalan terhadap siswa. Sisanya biarkan siswa menggali sendiri sesuai kemampuannya kemudian dilanjutkan dengan diskusi antar kelompok atau langsung dengan tutor. ! Memahami psikologi anak. Kita sadari masing-masing anak memiliki perilaku yang berbeda, baik dari segi potensi, karakter, kecerdasan dan pengetahuan, sehingga harus sesuai dengan kapasitas & kecenderungan anak dan keingintahuan yang besar. Dasar-dasar untuk mendapatkan perhatian anak-anak : 1. Sedikit mengajari, perbanyak membagi pengalaman 2. Mendengarkan dan perhatian 3. Fokus perhatian terhadap anak-anak tanpa henti 4. Lihat dan alami dulu, diskusi kemudian
Pendahuluan
Biarkan anak-anak mengeluarkan pendapat mereka terlebih dahulu, apa yang mereka ketahui mengenai persoalan dan pemecahan atau solusi yang bisa mereka kerjakan. Tentu saja mungkin tidak semua anak berani mengeluarkan pendapatnya atau bahkan memahami persoalan yang sedang mereka bahas, disinilah tutor berperan.
5
!
Menguasai permainan atau pengajaran yang diberikan; tingkatan kelas siswa SD yang berbeda memerlukan pengajaran dan permainan yang berbeda pula dengan melakukan variasi walaupun dengan tema atau jenis permainan atau pengajaran yang sama dan dapat diterapkan serta aman.
Tutor yang baik yang disukai adalah tutor yang demokratis, kooperatif, baik hati, sabar, adil, konsisten, tolong menolong, terbuka, ramah, humoris, beragam minat, fleksible, menguasai pelajaran dan perhatian terhadap siswa. Dalam merubah suatu perilaku tidak hanya pelajaran atau pengetahuan yang diberikan pada saat mengajar tetapi kondisi pada saat mengajar juga menentukan.
Pendahuluan
Kesulitan yang Dalam pelaksanaan PLH umumnya Tutor dihadapkan dengan Biasa Dihadapi oleh berbagai kesulitan seperti : 1. Siswa belum dapat menyesuaikan dengan kehadiran orang Tutor baru sebagai pengganti guru mereka 2. Hambatan dari siswa yang kurang inisiatif (pemalu) untuk berani bertanya dan mengeluarkan pendapat 3. Masih kentalnya pengaruh “guru menerangkan dan murid mendengarkan” sehingga siswa tidak memiliki inisiatif untuk meningkatkan wawasan dan kreatifitasnya 4. Jumlah siswa yang terlalu banyak dan tidak sebanding dengan jumlah tutor yang ada, sehingga materi yang diberikan tidak dapat diterima dengan baik 5. Siswa terlalu aktif dan senang bermain, sehingga penjelasan tutor kurang diperhatikan 6. Keterbatasan waktu yang diberikan pihak sekolah 7. Tutor kurang siap dalam menyampaikan materi dan pendekatan terhadap anak 8. Siswa-siswa terutama putra kadang-kadang butuh tindakan tegas dari tutor agar mereka mau mengikuti jalannya kegiatan 9. Siswa yang manja dan selalu ingin diperhatikan, sehinga diperlukan kesabaran yang lebih dari tutor
6
7 langkah dalam pembelajaran dasar pemecahan masalah: 1. Apa yang kita tahu: Anak-anak mendiskusikan dan menjabarkan masalah yang mereka tahu yang meliputi hasil pengalaman, fakta dan kejadian. 2. Perumusan masalah: Apa yang anak-anak tahu tentang masalah tersebut sehingga bisa dicapai maksud dan cara pemecahan masalahnya. 3. Solusi kreatif dan tidak bias: caranya bisa dengan menuliskan semua ide pemecahan masalah atau studi lapangan dahulu. 4. Menganalisa dan menilai solusi yang diajukan: daftar keuntungan & kerugian. 5. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah apa yang harus diambil: dalam pemecahan masalah pengetahuan tentang masalah sangat penting. 6. Pembelajaran dan Penerapan : Apa yang harus kita kerjakan? Bagaimana seharusnya kita…? Siapa yang harus…? Kapan kita…? Bagaimana kita menghitungnya..? 7. Diskusi tugas. Strategi bagaimana seharusnya bereaksi terhadap suatu pendapat: ! Setiap orang berhak untuk menolak ! Menghargai setiap opini orang lain
! ! !
Evaluasi
Berbicara untuk diri sendiri bukan untuk orang lain Jangan mengganggu konsentrasi orang lain Diskusi yang tak berujung
Beberapa cara dalam penilaian pemahaman anak-anak / evaluasi : 1. Membuat kuesioner 2. Pembuatan catatan tutor bagi penilaian anak dengan mengamati tingkah lakunya dalam beraktivitas/bersikap, perhatiannya, keberanian berbicara, mengajukan pertanyaan, bagaimana menjawab/memaparkan suatu hal. Contoh membuat pertanyaan: Pertanyaan dasar ! Pertanyaan untuk menarik perhatian : Bagaimana cara bergerak…? ! Pertanyaan menghitung dan mengukur : Berapa panjang…? Berapa cepat…? ! Pertanyaan perbandingan : Apakah jenis A sama dengan jenis B? ! Pertanyaan apa yang terjadi jika..? Peringkat ! Berikan daftar pertanyaan, masing-masing anak mengurutkan masing-masing alternatif bahasan ! Buat ke dalam beberapa kelompok, masing-masing orang dalam kelompok mengemukakan hasil pengurutannya ! Gabungkan dalam kelompok besar, masing-masing kelompok menjelaskan sistem pengurutannya ! Diskusi Menulis daftar : masing-masing anak menulis daftar yang berkaitan dengan subjek Dua jawaban ekstrim Kalimat tidak lengkap Satu masalah dengan 4 alternatif solusi Dilema moral
Contoh Kegiatan PLH
Berikut ini contoh kegiatan PLH yang dilakukan dalam kelompokkelompok kecil atau sesuai dengan kebutuhan permainan atau minat siswa. Materi ini dapat diikuti mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 SD Persiapan sebelum memulai PLH : ! Pembagian kelompok (5 - 10 orang) ! Membuat kartu prestasi ! Membuat cap prestasi (gambar burung/hutan/pohon/satwa lain) atau stiker buatan sendiri (contoh : berbentuk daun) ! Beri cap/stiker prestasi pada anak yang aktif (menjawab pertanyaan, bertanya, menjelaskan sesuatu) ! Beri penghargaan pada akhir acara pengumpul cap prestasi terbanyak. ! Mempersiapkan bahan dan alat peraga
Pendahuluan
Evaluasi ini hanya sebagai pegangan kita apakah materi yang kita sampaikan dimengerti oleh siswa, tetapi hasil evaluasi ini tidak menjamin perubahan sikap dari siswa, karena perubahan sikap tidak dapat langsung dilihat hanya dari hasil satu kali kegiatan saja.
7
Materi 1
Hutan
H
utan merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia. Sejak dahulu kala segala kebutuhan manusia dipenuhi dari hutan. Seiiring dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat, seperti kebutuhan akan lahan pertanian, lahan pemukiman dan perindustrian menyebabkan areal hutan semakin terdesak. Pembukaan hutan yang tidak bertanggung jawab mengakibatkan berkurangnya areal hutan. Luas hutan Indonesia setiap menitnya berkurang seluas lapangan bola, oleh karena itu perlu adanya kesadaran untuk melestarikan hutan kita yang tersisa.
Hutan
Pengertian Hutan !
!
Manfaat Hutan
1.
2.
Gambar 2. Penyerapan air oleh hutan : Sinar matahari akan menguapkan air yang ada di laut, sungai, waduk dan juga yang ada di dalam tanah. Uap air diterbangkan angin dan akan mengumpul di udara menjadi awan. Jika uapnya sudah banyak maka akan menjadi mendung dan turun ke tanah sebagai hujan.
8
Hutan adalah suatu areal di atas permukaan bumi ini yang ditumbuhi oleh pohon-pohon yang agak rapat dan luas, sehingga pohon-pohon, tumbuhan-tumbuhan lainnya dan binatangbinatang yang hidup dalam areal tersebut memiliki hubungan antara satu dengan yang lain dan membentuk persekutuan hidup alam hayati dengan lingkungannya. Hutan adalah suatu ekosistem yang dicirikan oleh adanya tumbuhan penutup berupa pohon-pohon yang rapat dan cukup luas. Pepohonan dalam hutan sangat berguna bagi kita, diantaranya kayu yang dapat dibuat menjadi berbagai perabotan; kursi, meja, bahan bangunan rumah, bahan kertas, kayu bakar dan lain-lain. Hutan merupakan daerah tangkapan air, sehingga akan : ! Menambah air dalam tanah karena adanya pohon-pohon besar dan lebat ! Mencegah banjir dan longsor ! Mencegah erosi
3. Berbagai jenis hewan hidup di dalam hutan, jika hutan yang merupakan rumah mereka rusak, pasti mereka akan mati. 4. Tanpa pepohonan bumi akan menjadi panas. Mengapa bumi menjadi panas ? Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya jumlah karbondioksida dalam udara. Pepohonan dapat menghisap karbondioksida sehingga membantu membersihkan udara. Hutan yang luas dapat mencegah bumi menjadi panas sekali serta membantu membersihkan udara.
Apa Saja yang Ada ! Berbagai jenis tumbuhan : pinus, jati, damar, rotan, paku-pakuan dll. Dalam Hutan?
Mengapa Hutan Rusak?
Berbagai jenis hewan : macan, burung, monyet, ular, babi rusa, kijang dll.
Kerusakan hutan secara garis besar disebabkan oleh dua hal, yaitu : 1. Bencana Alam diantaranya kebakaran hutan dan gunung meletus 2. Manusia, diantaranya : ! Perambahan dan penebangan liar ! Pengunaan kayu secara berlebihan untuk pengembangan industri dan pertanian ! Kebakaran hutan ! Pembukaan hutan untuk pemukiman, pertanian, dan perindustrian sehingga areal hutan semakin berkurang
Apa yang Terjadi Hutan gundul dapat menyebabkan terjadinya bencana seperti : ! Banjir dan longsor Apabila Hutan ! Banyak hewan yang mati Rusak? ! ! !
Hutan
!
Udara menjadi kotor Kekurangan air Muncul berbagai penyakit
Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi hutan dan isinya? Usaha Untuk ! Jangan merusak pohon yang ada di hutan dan tidak Melindungi Hutan ! !
menganggu binatang-binatang yang hidup di hutan. Membiarkan binatang-binatang hidup bebas di alam, supaya kita dapat melihat mereka di hutan. Kalau melihat orang yang menembak dan menangkap binatang-binatang yang dilindungi dan menebang pohon di sana, segera melapor kepada orang tua kita, Guru, Pak Lurah atau Polisi Hutan.
Selain hutan tempat tinggal (habitat) satwa dan tumbuhan yang dekat dengan kita adalah kolam, kebun, halaman dan banyak lagi. Semuanya mempunyai hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungannya yang kita kenal sebagai ekosistem. Contoh ekosistem kolam yang didalamnya terdapat ikan, plankton, batu, air, tumbuhan air, yang saling berhubungan satu sama lainnya
Aktivitas 1 Pengamatan Alam
Tujuan : Siswa mengenal lebih dekat dengan alam terutama mengenai hutan, manfaatnya dan akibat yang terjadi jika hutan rusak serta bagaimana melestarikan hutan Bahan
: Buku dan alat tulis, buku gambar/kertas kosong, permainan ular tangga dan tebak kata
9
Cara !
! !
!
Hutan
!
!
! ! Evaluasi
Kelas/Kelompok: 1. Gambar manakah yang disebut hutan ? A. B.
2. 3. 4. 5.
10
: Anak-anak diajak jalan-jalan untuk melihat ekosistem yang terdekat seperti kebun, kolam untuk melihat apa saja yang membangun ekosistem tersebut. Kemudian anak-anak mencatat apa yang ditemukan. Tutor memberi penjelasan selama perjalanan dan melakukan diskusi kepada siswa tentang hal tersebut. Anak-anak mengisi kuesioner awal untuk mengetahui sejauh mana pemahaman tentang hutan, Setelah kembali dari jalan-jalan, kemudian anak-anak diberikan materi mengenai hutan di kelas dan pemutaran film/slide mengenai hutan. Permainan 1: Untuk lebih memahami, anak-anak diberi permainan seperti ular tangga dan tebak kata yang mempunyai materi yang berkaitan dengan hutan. Permainan 2: Siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar (kelompok pohon, hewan, manusia) kemudian masing-masing siswa diberi gambar sesuai dengan perannya dan ditempelkan di dada/punggung. Siswa yang berperan sebagai hewan berdekatan dengan pohon. Siswa yang berperan sebagai manusia berebut pohon dengan kelompok hewan, terus lakukan sampai semua pohon habis, tinggal hewan yang tidak mempunyai tempat tinggal. Lalu tutor menjelaskan apa maksud dari permainan ini (menjelaskan gambaran fungsi hutan sebagai tempat tinggal berbagai jenis satwa). Permainan 3: Pada papan tulis buat peta yang menunjukan lokasi perumahan, pertanian, peternakan, hutan, tepi sungai, tepi rel dan bawah jembatan. Sediakan beberapa kursi dengan jumlah dikurangi satu dari jumlah siswa yang ikut bermain Siswa bernyanyi sambil mengitari kursi, ketika tutor bilang berhenti, masing-masing anak berebut mendapatkan kursi. Siswa yang kebagian tempat duduk menggambar rumah (terserah ukuran dan bentuknya), sedangkan siswa yang tidak kebagian kursi tetap melanjutkan permainan, sampai rumah yang dibangun menempati hutan dan tepi sungai. Tutor membahas akhir dari permainan ini (memberikan gambaran secara jelas tentang interaksi manusia dengan lingkungannya). Anak-anak diberi lagi kuesioner untuk mengetahui tingkat pemahaman setelah materi dan permainan diberikan. Terakhir beri penghargaan dengan memberikan hadiah atau apapun kepada siswa yang aktif.
C.
Binatang manakah yang hidup di pohon? A. Monyet B. Ular kobra C. Ikan Tumbuhan manakah yang ada di hutan? A. Bunga mawar B. Singkong C. Pohon kayu Manakah yang berasal dari hutan? A. Kayu bakar B. Plastik C. Kaleng Kegiatan manakah yang dapat menyelamatkan hutan? A. Kebakaran Hutan B. Penebangan pohon C. Reboisasi
G
D
E
U
L
A
R
N
T
A
R
A
N
A
S
D
P
U
U
N
S
U
F
W
M
C
Y
M
P
A
J
A
T
I
A
A
R
U
A
-
Ula r
- H a rim a u
H
I
N
T
A
K
U
U
B
I
-
Da u n
- Humus
U
A
R
I
M
A
U
M
U
N
-
Ka yu
- Ta n a h
A
U
I
K
T
R
M
P
R
F
-
Jati
- Tupai
-
Burung
- Kutilang
J
A
M
L
I H
I
G
I
H
B
K
U
U
U
E
U
P
J
T
I
L
M
T
N
D
A
N
G
S
Essai 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aktivitas 2 Erosi
Ca r i da n lin gka r ila h ka t a -ka t a di ba wa h in i pa da kot a k di sa m pin g !
Gambar 3. Contoh permainan mencari katakata yang berhubungan dengan hutan
Menurutmu apakah hutan itu? Pernahkah kamu pergi ke hutan? Menurutmu apa saja yang kamu lihat dalam hutan? Apa manfaat hutan bagi kita? Apa yang akan terjadi jika hutan kita rusak? Apa yang harus saya lakukan untuk menyelamatkannya?
Hutan
T
Tujuan : Siswa mengetahui penyebab dan dampak erosi melalui simulasi dan siswa menyadari bahwa kerusakan tumbuhan menimbulkan kerugian besar bagi lingkungan terutama manusia. Bahan
: 2 baki yang masing-masing baki setengahnya diisi dengan tanah berumput dan tanpa rumput, gelas aqua bekas yang sudah dilubangi bagian bawahnya, air
Cara !
: Dua baki yang dipersiapkan tersebut dipegang miring oleh dua siswa, kemudian dua siswa yang lain masing-masing memegang gelas yang berisi air. Kemudian pada saat yang bersamaan lakukan simulasi hujan di atas tanah yang berisi tumbuhan dan tidak berisi tumbuhan, kemudian lihat apa yang terjadi pada tanah di kedua baki tersebut. Bagaimana turunnya tanah dan jumlah air dari kedua baki tersebut, asumsikan dengan keadaan gunung yang sebenarnya. Lalu diskusikan kenapa itu terjadi dan apa akibatnya bila tidak ada hutan atau tumbuhan diatasnya. Beri anak-anak pertanyaan dan beri hadiah.
!
Gambar 4. Contoh simulasi erosi air
Baki+Tanah
Baki+Tanah+Tanaman
11
Hutan
Evaluasi
12
! !
Siswa bercerita ulang tentang kegiatan ini. Evaluasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan seperti : 1. Apa yang terjadi bila di gunung tidak ada tumbuhannya? (a) subur (b) erosi , Jelaskan jawabanmu? 2. Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah erosi? (a) menjaga tumbuhan disekitar kita (b) menebang pohon sembarangan (c) merusak tumbuhan yang ada disekitar kita 3. Apa yang harus kita lakukan pada tanaman yang ada di halaman rumah kita? (a) merawatnya (b) membiarkannya (c) membuangnya
Tumbuhan
T
umbuhan adalah mahluk hidup selain manusia dan hewan. Kenapatermasuk makhluk hidup? Karena tumbuhan memerlukan makanan (berupa air dan unsur hara), tumbuhan dapat bergerak (ke arah cahaya), tumbuhan dapat tumbuh (perubahan ukuran), tumbuhan berkembang biak (secara alami dengan biji dan tunas atau dengan bantuan manusia melalui stek dan cangkok), tumbuhan bernafas (menghisap gas karbon dioksida lalu mengeluarkan gas oksigen dan air).
Tumbuhan
Materi 2
Tumbuhan di dunia ini sangat beraneka ragam jenis dan bentuknya dan untuk mempermudah mengenalnya, salah satunya kita mempergunakan daun sebagai ciri khas masing-masing tumbuhan (sesuaikan dengan daun yang bisa kita kumpulkan sebagai contoh). Bermacam-macamnya tumbuhan tersebut dapat juga dilihat dari tingginya yang beraneka ragam mulai dari tumbuhan bawah (rumput), semak, hingga pohon.
Bagian dari Tumbuhan Bagian daun Akar Batang Daun
Bunga Buah-Biji
Fungsi Menyerap air dan unsur hara tanah, cadangan makanan Menopang tumbuhan, tempat tumbuh bunga, daun, buah. Tempat mengolah makanan (fotosintesis), tempat penguapan, pernapasan Alat perkembangbiakan Cadangan makanan yang tidak terpakai
Manfaat Bahan makanan (wortel), obat-obatan (ginseng) Bahan bangunan (jati), bahan makanan (tebu), obat-obatan (jahe), kayu bakar Bahan makanan (sayuran), obat-obatan (seledri), penyedap makanan (pandan), kerajinan (Kelapa) Hiasan Makanan (padi, sayuran), Obat-obatan (jeruk nipis), bumbu masak (pala)
Pengenalan Daun Ukuran daun Kecil Sedang Besar
Manfaat Tumbuhan
Permukaan daun Kasar Berbulu Licin
Bentuk daun Bulat Lonjong Ujung Meruncing Melebar
Urat daun Menyirip Menjari Sejajar Melengkung
Warna daun Hijau (mudatua) Kuning Merah dll
Manfaat dari tumbuhan yang dapat kita rasakan antara lain? 1. Kayu bakar 2. Pupuk (daun dan ranting yang sudah jatuh ke tanah, membusuk, bisa menjadi pupuk dengan bantuan hewan tanah seperti cacing) 3. Menahan erosi tanah ketika hujan (perakaran pohon bisa menambah air tanah dan mengurangi air larian sehingga bisa mencegah banjir)
13
Tumbuhan
Tumbuhan Mencegah Erosi
Kenapa tumbuhan bisa mencegah erosi? Dengan beranekaragamnya daun pada tumbuhan, bila air hujan tertampung sementara oleh daun maka butiran air yang jatuh tergantung dari bentuk ujung daun tersebut. Bila ujung daunnya bulat/besar maka butiran air yang jatuh akan lebih besar dibanding yang berdaun runcing, sehingga daya kinetis butiran-butiran air yang besar tersebut dapat menumbuk tanah lebih kuat dan dapat menimbulkan erosi tanah kecil. Tetapi bila ujung daunnya runcing maka daya tumbuk ke tanah juga kecil apalagi jika ditambah oleh tajuk tumbuhan yang beraneka ragam sehingga air tidak langsung jatuh ke tanah dan hal ini dapat mengurangi daya tumbuk air terhadap tanah. Dengan adanya tumbuhan akan mengurangi terjadinya pengikisan tanah oleh air atau erosi, sehingga keberadaan hutan /tumbuhan sangat penting bagi kita.
Aktivitas 1
Tujuan : Siswa mengenal tumbuhan dan manfaatnya bagi kehidupan melalui permainan
Detektif Tumbuhan
Bahan
: Daun (contoh : mangga, jagung, eceng gondok, rumput, cemara, melati, singkong), daftar daun yang harus ditemukan, kertas dan alat gambar
Cara : 1. Alternatif pertama : Anak-anak bermain dan berperan sebagai detektif untuk menemukan harta karun (daun) yang sudah disembunyikan sebelumnya oleh tutor. Setelah daun-daun tersebut dikumpulkan, kemudian daun hasil temuannya didiskusikan jenis dan manfaatnya. 2. Alternatif kedua : Beri siswa daftar daun yang isinya berupa deskripsi daun, bukan nama tumbuhannya, kemudian siswa mencari daun yang dideskripsikan tersebut di halaman sekolahnya atau yang telah disiapkan sebelumnya. Kemudian hasil pencarian siswa didiskusikan. Contoh daftar jenis daun (deskripsi daun) : ! Daun berukuran besar, lonjong, dengan tepi daun rata, tulang daunnya menyirip, dan tanamannya memiliki buah (daun tanaman mangga) ! Daun berukuran sedang, bulat telur, permukaannya licin, tepi daunnya rata, ujung daunnya meruncing (daun bougenvile/kembang kertas) ! Daun berukuran kecil, bulat telur, permukaannya licin, tepi daun bergerigi, ujung daun meruncing (daun si anak nakal)
3. Alternatif ketiga : Siswa diperlihatkan berbagai macam daun yang sudah dikumpulkan. Daun-daun tersebut diidentifikasikan sendiri oleh siswa dan bimbing ke arah perbedaan yang ada dari setiap daun (ukuran, bentuk, warna, permukaan daun) atau mereka mencari sendiri kemudian didiskusikan. 4. Untuk mengetahui lebih jelas bentuk dan urat daun, gambar dengan menjiplak bagian belakang daun tersebut dengan kertas kemudian beri nama. 5. Buat suatu permainan dengan mengumpulkan seluruh siswa, kemudian setiap kelompok berhitung sehingga setiap anggotanya mempunyai nomor. Letakkan berbagai macam daun di depan. Jika kita menyebutkan nama tumbuhan tertentu diikuti dengan menyebut nomor tertentu pula, maka anggota tiap kelompok yang nomornya disebutkan harus berlomba mengambil daun yang disebutkan. Anggotanya yang paling cepat mengambil daun yang disebutkan mendapat dua poin. Setelah semua daun habis, setiap anak yang berhasil mengambil daun-daun tersebut bercerita di depan teman-temannya mengenai apa yang mereka tahu tentang daun/tumbuhan tersebut.
14
Bagian I 1. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan sebagai mahluk hidup! 2. Apa saja bagian-bagian dari tumbuhan? 3. Apa manfaat tumbuhan bagi kita? 4. Bagaimana memelihara tumbuhan supaya tidak mati? 5. Ceritakan pengalaman kalian selama mengikuti kegiatan ini!
Tumbuhan
Evaluasi
Bagian II ! Sebutkan jenis tumbuhan yang kalian ketahui! ! Sebutkan tumbuhan yang ada di bawah kaki, di atas lutut, di atas kepala! ! Sebutkan manfaat dari tumbuhan tersebut! ! Evaluasi lain dapat juga berupa karangan/deskripsi, gambar/cetakan daun yang disertai nama daun dan keterangan. Gambar 5. Contoh gambar daun yang disertai dengan nama dari tumbuhan tersebut dan juga keterangan tambahan berupa fungsinya dalam kehidupan manusia.
Anak nakal - untuk hiasan
Jambu batu - buah untuk dimakan - daun bisa untuk obat
Melati - untuk hiasan - untuk kosmetik
Mangga - buahnya bisa dimakan
Contoh hasil uraian siswa mengenai tumbuhan : Hasil Eki, siswa kelas 3 SD Hikmah Teladan Kita harus menjaga tumbuhan, karena tumbuhan bisa menyerap air. Bisa mencegah tanah longsor, bisa menyerap CO2 dan mengeluarkan O2. Memperindah alam dan mengademkan tempat ini.
15
Tumbuhan
Aktivitas 2 Simulasi Daun dan Erosi Tanah
Tujuan : Siswa mengetahui bahwa tumbuhan sangat beraneka ragam dilihat dari keanekaan daunnya ! Siswa mengetahui fungsi tumbuhan terhadap erosi melalui simulasi
!
Bahan : 1. 5 macam daun berdasarkan ukurannya, dari yang paling kecil hingga besar (contoh : daun cemara, si anak nakal, kembang kertas, kembang sepatu, dan daun mangga) 2. 5 macam daun berdasarkan bentuknya (bulat telur = daun kembang sepatu, panjang = daun jagung, segi tiga = daun bunga pukul empat, segi tiga terbalik = anak daun semanggi, bentuk jarum = pinus, bergerigi tepi daunnya = kembang sepatu, lebar, runcing, dll) 3. Air Cara : Siapkan daun-daun yang ujungnya beragam kemudian teteskan masing-masing dengan air dan lihat hasil tumbukan air dengan tanah. Perlihatkan bila air jatuh ke tanah dari daun yang berujung lebar dan dari daun yang berujung runcing, tanyakan perbedaannya butiran air mana yang jatuh ke tanah lebih besar (contoh: analogikan tumbukan air ke tanah dengan batu kecil dan besar jika jatuh ke tanah). Tanyakan apa manfaatnya terhadap tanah bila butiran yang jatuh lebih besar/kecil. Simulasikan lagi bila air hujan jatuh pada tumbuhan yang tajuknya beraneka ragam. Diskusikan mengenai manfaat tumbuhan untuk mencegah erosi dan apa kerugiannya bagi kita bila terjadi erosi, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah erosi (Johan Iskandar dan Budiwati).
Gambar 6. Gambar tetesan air yang jatuh dari ujung daun. Perhatikan besarnya tetesan air yang jatuh dari setiap jenis daun.
16
Materi 3
Elang Jawa
N
egara Indonesia memiliki hutan yang cukup luas dan terpisahpisah oleh lautan menyebabkan hutan kita memiliki keanekaragaman yang tinggi baik tumbuhan maupun satwanya. Dengan keragaman yang tinggi ini laju kepunahan pun cukup tinggi, terutama satwa karena keunikan dan persaingan yang menyebabkan satwa tersebut mempunyai kebiasaan dan habitat tertentu, sehingga bila ada gangguan atau perubahan akan habitatnya, maka satwa tersebut rentan sekali terhadap kepunahan. Penghuni hutan yang keberadaannya cukup mengkhawatirkan dan paling terancam punah di dunia salah satunya adalah Elang Jawa (Spizaetus bartelsi), burung pemangsa yang hanya bisa kita temukan di Pulau Jawa. Elang Jawa oleh Pemerintah Indonesia telah dinyatakan sebagai Satwa Kebanggaan Nasional pada tahun 1993 dan satwa dilindungi. Kerusakan hutan dan penangkapan burung ini untuk diperjual-belikan merupakan penyebab utama kepunahan Elang Jawa.
Apakah Elang Jawa itu?
! !
Aves
Elang Jawa adalah sejenis burung elang yang hanya hidup di Pulau Jawa (endemik Jawa). Elang Jawa termasuk hewan aves yang hidup di dalam hutan.
Mengapa Elang Jawa disebut hewan aves? Karena Elang Jawa tergolong hewan berdarah panas, tubuhnya ditutupi oleh bulu dan bersayap, bernafas dengan paru-paru dan berkembang biak dengan cara bertelur.
Mitos Elang Jawa Burung Elang Jawa diidentikkan dengan mitos burung garuda karena
Ciri Elang Jawa
Bagaimana ciri-ciri fisik Elang Jawa? ! Elang Jawa mempunyai tubuh yang cukup besar, badan langsing dengan total panjang tubuh 60-70 cm. ! Mempunyai jambul di kepala yang tegak cukup panjang. ! Warna tubuh coklat yang kontras. ! Pada burung dewasa jambul terlihat panjang berjumlah dua sampai empat bulu berwarna coklat kehitaman dan pada ujung jambul ada garis keputihan. ! Paruh berwarna abu tua sampai hitam. ! Iris mata kelihatan kuning bersih dan retina mata kecil.
Habitat Elang Jawa
Di mana kita dapat menemukan Elang Jawa? Elang Jawa hidup di habitat hutan hujan tropis alami mulai dari hutan pantai sampai hutan pegunungan (ketinggian 0 - 3000 m dpl), tetapi paling banyak ditemukan di hutan dataran rendah.
Elang Jawa
kemiripannya. Garuda merupakan burung mitologi terdapat dalam cerita budaya di Indonesia yakni cerita mengenai burung garuda yang gagah berani sebagai kendaraan sang Wisnu dalam kitab Adiparwa.
17
Makanan Elang Jawa
Apa makanan Elang Jawa? Elang Jawa merupakan hewan karnivora atau pemakan daging. Jenis makanannya adalah mamalia (bajing, tupai, tikus, jelarang), aves (burung pelatuk, burung-burung kecil lain) dan reptil (ular, kadal, bunglon).
Ancaman Terhadap Elang Jawa
Sekarang Elang Jawa semakin sulit ditemui dan populasinya semakin berkurang sehingga pemerintah menyatakan Elang Jawa merupakan salah satu jenis burung yang dilindungi. Beberapa hal yang menyebabkan jumlahnya semakin menurun yaitu : ! Penangkapan untuk diperjualbelikan ! Penembakan ! Perusakan tempat tinggalnya (habitat) karena banyak penebangan hutan secara liar ! Polusi Jika Elang Jawa tidak dilestarikan maka kita tinggal menghitung hari untuk tidak dapat melihat lagi burung lambang negara kita itu.
Perlindungan
Mengapa Elang Jawa harus dilindungi? ! Elang Jawa merupakan top predator yang dapat menjaga keseimbangan ekosistem ! Hampir punah ! Indikator baiknya kondisi hutan alami Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi Elang Jawa dari kepunahan? ! Menjaga kelestarian habitatnya. ! Tidak mengganggu tempat tinggalnya. ! Jangan menangkap dan menembaknya.
Aktivitas 1
Elang Jawa
Kenali Hutan dan Lingkunganmu
18
Tujuan : Siswa lebih mengenal kondisi lingkungan sekitarnya, siswa dapat melatih indranya Lokasi
: Perkebunan/Hutan/Taman Kota/Pekarangan Sekolah
Bahan
: Pakaian lapang (jaket, topi), alat pengamatan (teropong, kaca pembesar), buku, alat tulis, obat-obatan, makanan
Cara : Ajak jalan-jalan siswa untuk melihat lingkungan sekitar, lihat satwa apa saja yang ditemui dan catat. Gunakan teropong untuk melihat satwa dari jauh . Materi yang bisa diberikan : ! Udara segar di hutan/pegunungan. ! Perbedaan udara hutan dan lingkungan sekitar rumah (kota). ! Penjelasan tentang fungsi pohon : membersihkan udara dan menyerap air. ! Pengenalan jenis serangga, reptil, aves, mamalia (jika ditemukan). ! Pengenalan jenis tumbuhan (pinus, saliara, dll). ! Pengenalan lingkungan biotik dan abiotik. Permainan : ! Tebak siapa saya. Caranya : Seorang anak ditunjuk untuk memilih objek (objek bebas, tapi ada di lingkungan sekitar lokasi) yang akan ditebak oleh teman-temannya. Anak tersebut kemudian menjelaskan secara singkat tentang objek
tersebut. Dan teman-temannya diperbolehkan memberi pertanyaan dengan jawaban ya/tidak. Rantai makanan Tutor menjelaskan suatu contoh rantai makanan, kemudian tutor menunjuk anak-anak untuk berperan sebagai objek dalam rantai makanan itu. Selanjutnya anak bermain kejarkejaran (kucing-kucingan) dan menangkap objek yang harus dimakan olehnya. Membuat hiasan dari sampah hutan. Siswa mengumpulkan sampah hutan (daun, ranting, bahan lain yang ada di lokasi), kemudian mereka dibebaskan untuk membuat kerajinan tangan dari sampah hutan tersebut. (gambar, frame foto, dll).
!
!
21 Elang Jawa aman dan senang
22
23
Elang Jawa di hutan punah
20
19
11
12 Menebang Hutan pohon gundul hutan
u sa rebur twa
25
17 Elang Jawa berbiak
16
14
15
7
6
SELESAI
Gambar 7. Contoh permainan ular tangga yang bertema Elang Jawa
B
18
24 Memelihara Elang Jawa di sangkar
13 Makanan Elang Jawa banyak
Hutan lebat 10
9
8 Elang Jawa dapat hidup
2
3
Sarang Elang Jawa Hilang 1
4
5 Perhatian pada lingkungan
MULAI
Satwa sedikit
T
P
D
E
H
U
T
A
N
T
R
O
P
I
S
E
O
E
L
A
S
D
A
P
U
Y
U
H
A
G
Ca r i da n lin gka r ila h ka t a -ka t a di
L
H
U
L
C
E
U
G
A
R
U
D
A
P
A
ba wa h in i pa da kot a k di sa mpin g !
U
O
A
T
A
R
H
A
B
I
T
A
T
S
R
- P oh on
- H u t a n Tr opis
R
N
N
T
U
N
R
U
S
I
U
E
R
A
H
- H a bit a t
- Ga r u da - E la n g J a wa
E la n g J a wa
U
A
R
B
M
A
G
U
A
B
U
R
A
H
I
- Tiku s
B
F
R
U
N
G
M
J
R
U
L
I
N
A
D
- Telu r
- P er bu r u a n
J
E
M
L
I
G
I
E
A
E
Y
T
G
N
E
- Ma n gsa
- Sa r a n g
P
H
B
U
P
J
P
T
N
W
T
I
K
U
S
H
K
U
T
I
M
A
N
G
S
A
O
K
E
H
Gambar 8. Contoh permainan mencari katakata yang berhubungan dengan Elang Jawa
Elang Jawa
gundul
19
Evaluasi
Bagian I 1. Pernahkah kamu mendengar tentang Elang Jawa? 2. Menurutmu Elang Jawa termasuk kelompok apa? A. Burung B. Reptil C. Mamalia 3. Manakah tempat tinggal Elang Jawa? A. Sangkar B. Hutan C. Rumah 4. Manakah yang merupakan makanan Elang Jawa? A. Jagung B. Kadal C. Bajing 5. Perlukah Elang Jawa Dilindungi? uraikan Bagian II 1. Apakah Elang Jawa itu? 2. Dimanakah Elang Jawa hidup/tinggal? 3. Apa makanan Elang Jawa? 4. Menurutmu Elang Jawa lebih senang tinggal di mana? Dalam sangkar atau di hutan? 5. Bagaimana saya bisa melestarikan Elang Jawa? Jelaskan jawabanmu!
Aktivitas 2
Tujuan : Mengenal lingkungan sekitar kita dengan mengetahui Mengenal gambarannya dan komponen yang ada di dalamnya Lingkungan Sekitar Bahan : Kertas, alat tulis Kita (Sekolah) Cara : Siswa dibagi kelompok kemudian ditugaskan menggambar denah sekolah, mereka boleh berkeliling sekolah untuk membantu proses pemetaan tersebut, setelah selesai, tiap kelompok mempresentasikan denah hasil pemetaan mereka. Siswa mempresentasikan hasil dari denah sekolah yang mereka buat.
Elang Jawa
Evaluasi
Gambar 9. Gambar sketsa denah sekolah, hasil karya kelompok 3 Kelas IV SD Hikmah Teladan (peserta PLH).
20
Aktivitas 3 Keanekaragaman Hewan
Tujuan : Mengenal keanekaan hewan dan manfaatnya bagi kehidupan manusia melalui pengamatan serangga Bahan
: Serangga, wadah, kaca pembesar, buku panduan serangga
Cara : Siswa mencari serangga yang ada di kebun/halaman sekolah, kemudian kumpulkan dalam tempat yang disediakan. Hitung ada berapa jenis dan berapa banyak serangga yang diperoleh, kemudian identifikasi jenisnya untuk mengetahui namanya (gunakan buku panduan serangga). Jangan lupa untuk mengembalikan serangga ke tempatnya !!
Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan sperti : ! Sebutkan berapa jenis serangga yang kalian kenal/kalian temukan? ! Sebutkan jenis-jenis hewan lain? ! Sebutkan manfaat serangga yang kalian ketahui? Gambar 10. Contoh peralatan yang digunakan dalam aktivitas menemukan keanekaragam an hewan.
Rantai Makanan
Tujuan : ! Siswa mengetahui dan mengenal hubungan antar mahluk hidup melalui proses makan memakan. ! Siswa mengetahui dan menyadari apa yang akan terjadi bila terjadi ketidakseimbangan pada ekosistem/rantai makanan dan dampaknya bagi makhluk hidup, terutama manusia. ! Siswa mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga keutuhan ekosistem/proses rantai makanan. Bahan : ! Gambar satwa yang ada dalam rantai makanan (contoh: tumbuhan, serangga/belalang, burung kecil, ular, elang, plankton, udang, ikan kecil, ikan hiu), yang disesuaikan dengan habitatnya (kebun, kolam, sawah). ! Karton berukuran 10 X 7 cm. ! Karton besar. ! Tali kasur/double tape. ! Alat tulis (spidol, pensil dll). ! Diagram rantai makanan. Cara : Kegiatan I 1. Masing-masing siswa berperan sebagai binatang sesuai urutan rantai makanan, dengan jumlah masing-masing jenis beberapa orang (makin banyak jumlahnya makin mengasyikan). Dengan memakai karton bergambar komponen rantai makanan di kepala masing-masing sebagai tanda peran mereka. Kemudian siswa
Elang Jawa
Aktivitas 4
21
bermain kejar-kejaran sesuai dengan jenis hewan yang mereka perankan. Contoh : jumlah siswa yang memerankan masingmasing komponen, misalnya dari 36 siswa (1) belalang : 20 siswa; (2)burung kecil : 10 siswa; (3) ular : 4 siswa; (4) Elang : 2 siswa. 2. Pada awal kegiatan siswa yang berperan sebagai belalang masuk lapangan kemudian siswa yang berperan sebagai burung kecil memasuki lapangan dan mulai mengejar belalang sebagai makanan mereka, belalang yang berhasil ditangkap berarti sudah menjadi santapan burung kecil dan harus meninggalkan lapangan, begitu seterusnya. 3. Setelah permainan selesai dilakukan diskusi dengan tutor, dimana tutor mengarahkan bagaimana bila salah satu hewan yang diperankan tadi hilang/berkurang. Kegiatan II 1. Siswa berlari mengambil gambar yang sudah disediakan oleh tutor setelah itu berkelompok berdasarkan habitat, kemudian masing-masing kelompok membuat piramida makanan berdasarkan gambar yang mereka dapat di awal kegiatan tadi. Setelah terbentuk piramida setiap kelompok mempresentasikan piramida dari kelompok mereka. 2. Kemudian tutor melakukan simulasi bagaimana bila salah satu komponen rantai makanan tersebut hilang dengan menarik salah satu siswa sehingga piramida tersebut tidak lagi seimbang. Kemudian didiskusikan dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Elang Jawa
Kegiatan III 1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian tiap kelompok disediakan berbagai gambar hewan/komponen dari rantai makanan, karton, dan alat tulis (spidol besar). 2. Setiap kelompok diminta mendiskusikan apa itu rantai makanan, beberapa contohnya, dampak yang terjadi bila salah satu komponen hilang dan apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah atau memperbaiki keadaan tersebut. 3. Setiap kelompok membuat contoh rantai makanan menggunakan alat-alat yang telah disediakan sesuai ekspresi dan keinginan mereka, kemudian mempresentasikan contoh rantai makanan yang mereka buat di depan teman-teman kelompok lain, dan teman-teman mereka boleh mengajukan pertanyaan mengenai proses rantai makanan tadi sehingga terjadi diskusi antara mereka.
Evaluasi
Bagian II ! Uraian/cerita mengenai rantai makanan. ! Urutkan kegiatan makan dimakan berikut ini : udang, plankton, ikan besar, ikan kecil. ! Urutkan kegiatan makan dimakan berikut ini : rumput, manusia, kambing, dll?
Aktivitas 5 Kepunahan
22
Bagian I ! Apakah rantai makanan itu? ! Sebutkan contoh rantai makanan? ! Apa yang akan terjadi bila salah satu komponen rantai makanan hilang?
Tujuan : Siswa mengetahui bagaimana/penyebab makhluk hidup, khususnya Elang Jawa dapat punah dan siswa mengetahui dan memahami apa yang harus dilakukan untuk mencegah kepunahan menurut cara mereka sendiri
Gambar 11. Permainan rantai makanan yang dilakukan oleh peserta PLH dari SD Hikmah Teladan.
Aktivitas ini dapat dilakukan pada kegiatan dengan alokasi waktu yang terbatas, tetapi bila waktu yang disediakan lebih banyak, aktivitas ini dapat dimodifikasi dengan menggabungkan beberapa kegiatan di atas Bahan
: Gambar (pemburu, penebang, pepohonan, Elang Jawa), bola kertas, tali/double tape.
Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan adalah siswa membuat uraian/karangan mengenai bagaimana Elang Jawa punah, apa pengaruh penebang dan pemburu, dan bagaimana solusinya menurut mereka.
Elang Jawa
Cara : Pada dasarnya permainan ini merupakan pengembangan dari permainan rantai makanan (bermain peran dan kejar-kejaran). Pada awal permainan, siswa yang berperan sebagai pemburu, menembak Elang Jawa dengan melempar bola kertas, tetapi Elang Jawa masih bisa berlindung di pepohonan. Tetapi pada saat penebang masuk dan mulai menebang pepohonan, Elang Jawa tidak lagi memiliki tempat berlindung, sehingga pemburu dengan mudah menangkap Elang Jawa. Setelah permainan selesai diskusikan apa yang terjadi.
23
Materi 4
Air
Air
A
ir merupakan sumber daya alam non-hayati yang sangat penting bagi manusia dan mahluk hidup lainnya, karena tanpa air mahluk hidup akan mati. 97% air di Bumi adalah air laut, 2% adalah air beku di kutub Utara dan Selatan dan hanya 1% air yang bisa digunakan. Karena itu air perlu dilindungi agar tetap dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, serta makhluk hidup lainnya. Dengan daratan seluas 202 juta hektar dan curah hujan yang cukup tinggi menunjukkan bahwa Indonesia dikaruniai air yang melimpah. Keberadaan air di muka bumi merupakan suatu proses alam yang berlanjut dan berputar sehingga merupakan suatu siklus. Banyaknya permasalahan, terutama pertambahan jumlah penduduk yang diikuti pula dengan perkembangan daerah pemukiman dan kawasan industri mengancam kelestarian air bersih, sehingga semakin sulit untuk mendapatkan air bersih yang sehat. Oleh karena itu pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
Air Penting bagi Kehidupan
Mengapa air bersih penting bagi mahluk hidup? ! Semua mahluk hidup tubuhnya mengandung air 70% dari seluruh berat badan. Jika kehilangan 20% saja akan dapat mengakibatkan kematian. Jadi tanpa adanya air, maka semua proses-proses kehidupan baik itu bagi manusia, binatang maupun tumbuhan akan terganggu. ! Dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia, air digunakan untuk makan, minum, mandi, mencuci, memasak, pertanian, peternakan, industri, pembangkit tenaga air dan sebagainya.
Air Bersih
Bagaimana ciri-ciri air bersih? ! Jernih tidak berwarna ! Tidak berbau ! Tidak berasa ! Tidak mengandung zat padat ! Tidak mengandung bahan kimia ! Tidak mengandung garam atau ion-ion logam ! Tidak mengandung bahan organik ! Tidak mengandung bakteri ! Segar rasanya Darimana kita memperoleh air? Air, secara alamiah, dapat kita peroleh dari : ! Sumber Air : danau, laut, sungai, kolam, air tanah dan lain-lain ! Air hujan
Pencemaran Air
24
Definisi dari Pencemaran Air menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/I/1988 Bab I Pasal 1 adalah “Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam air dan/atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.”
Dampak penggunaan air kotor? 80% dari segala macam rasa sakit dan penyakit di dunia disebabkan oleh tidak layaknya air dan sanitasi. Hal ini disebabkan oleh air minum yang sudah tercemar sebagai media pembiakan dari penyebar kuman penyakit dan penyakit yang disebabkan karena kurang kebersihan. Ada beberapa penyakit yang penularannya melalui air, antara lain thypus, cholera, disentri, penyakit kulit dan kelainan sel akibat pencemaran kimia dalam air. Kematian organisme air terjadi akibat temperatur air naik dan kurangnya oksigen.
Melestarikan Air
Apa yang bisa kita lakukan untuk melestarikan air? Setidaknya ada beberapa tindakan yang bisa kita lakukan untuk melestarikan air bersih yang ada di alam, seperti : 1. Menghemat penggunaan air, diantaranya : menggunakan air yang bersih untuk memasak dan minum, dan tidak membiasakan untuk membiarkan air dari kran tanpa berhenti . 2. Tidak membuang sampah ke sungai, danau, laut. 3. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor. 4. Tidak membuang batu baterai bekas ke tanah. 5. Menanam pohon di sekitar rumah. 6. Melindungi sumur dengan baik.
Aktivitas 1
Tujuan
: Siswa mengetahui siklus air, manfaat air dan bagaimana cara melestarikannya
Bahan
: Gambar potongan siklus air, gambar macam-macam penggunaan air, ular tangga
Siklus Air
Air
Bagaimana air dapat tercemar? ! Limbah rumah tangga, yaitu semua buangan yang berasal dari rumah tangga baik yang berupa cairan (contohnya air bekas mandi dan mencuci, minyak goreng bekas) atau padat (contohnya : plastik dan kertas), beracun (baterai, air aki). ! Limbah industri, komponen dari buangan industri yang secara fisik terlihat terapung di atas perairan juga dapat merupakan zat pencemar yang berbahaya. Zat-zat padat terapung, busa, zatzat warna semuanya akan mengakibatkan kekeruhan. ! Pertanian, pemakaian pestisida di sawah. Pestisida ini dapat merembes dalam air tanah yang menyediakan air minum di daerah perkotaan atau memasuki sungai. ! Limbah lalu lintas; tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari kapal tangker. ! Penebangan hutan, hutan gundul mengakibatkan erosi pada musim hujan, sehingga terjadi pengikisan humus dan pengikisan tanah, selain menyebabkan lahan kritis juga akan menyebabkan pencemaran air. Akibatnya kualitas air permukaan menurun (menjadi keruh) karena terlalu banyak partikel-partikel tanah di dalamnya.
Cara : ! Anak-anak dibagi ke dalam kelompok-kelompok (10 orang) yang dibagi-bagi lagi tugas sesuai dengan minatnya untuk mengerjakan tiga bahan di atas (membuat siklus air, mewarnai gambar penggunaan air dan bermain ular tangga). Tutor
25
mengawasi dan menerangkan apa maksud kegiatan dan gambar tersebut. Tiap kelompok mengirimkan wakilnya (2-3 orang) untuk memberikan presentasi mengenai siklus air dan manfaat air. Setelah itu dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi.
! ! Gambar 12. Contoh permainan ular tangga yang bertema air
21 Penebangan 22
23
24
25 SELESAI
Pohon 20
19
18
17
16
11
12
Hutan gundul 13
14
15
9
8
7
3
4
Tanah Subur
Air
10
Banjir 2
1
MULAI
Gambar 13. Contoh permainan mencari katakata yang berhubungan dengan air
Evaluasi
Pohon 5
Reboisasi
Hujan Turun
26
6
Air
T
P
A
I
R
B
E
R
S
I
H
O
P
I
S
E
H
E
L
M
A
N
D
I
P
Y
U
H
K
G
P
E
N
C
E
M
A
R
A
N
A
I
R
A
N
U
M
R
Y
M
R
A
L
U
A
K
A
R
N
L
-
Kola m
- Air Ber sih
L
A
A
O
A
A
R
U
I
N
U
E
M
D
I
-
Ika n
- Su n ga i
K
T
K
O
L
A
M
I
A
M
U
U
N
A
M
-
Lim ba h - P en cem a r a n a ir
B
A
M
B
A
B
D
J
A
U
N
I
U
N
B
-
Min u m - P DAM
A
-
Ma n di
J
I
V
B
A
N
U
D
A
I
Y
A
M
A
Ca r i da n lin gka r ila h ka t a -ka t a di ba wa h ini pa da kot a k di sa mpin g !
- H em a t a ir
P
R
I
I
A
H
P
H
M
W
T
I
H
U
H
-
Da n a u - Aka r
B
A
N
J
I
R
A
N
G
S
U
N
G
A
I
-
Ba n jir
Evaluasi dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan : 1. Apa manfaat air bagi kita? 2. Bagaimana usaha kita dalam melestarikan air? 3. Apa yang terjadi jika hutan kita rusak?
- H u ja n
Polutan Air
Tujuan : Untuk mengetahui proses air menjadi polutan, mengetahui perbedaan keadaan air pada tahun 1970-an sampai saat ini atau masa depan dengan permainan Loncat Tinggi dan siswa memahami apa yang harus dilakukan untuk mengurangi pencemaran air. Bahan
: Jalinan karet gelang.
Cara : ! Untuk mengetahui keadaan/kondisi air, mulai tahun 1970 (yang kualitasnya dianggap masih baik) hingga saat ini atau masa depan yang kualitasnya semakin menurun, digunakan permainan loncat tinggi. ! Siswa yang berperan sebagai air bersih, harus melompati bentangan karet yang direntangkan oleh 2 orang siswa dengan tinggi tertentu. Tinggi tersebut menunjukan waktu dari tahun 1970 hingga saat ini atau masa depan dan juga menunjukkan jumlah polutan pada tahun-tahun tersebut. Misal : 1970 setinggi lutut. 1980 setinggi pinggag. 1990 setinggi dada, dst. ! Dengan adanya tingkatan tinggi tersebut, maka akan terjadi eliminasi siswa(air bersih). Pada tingkatan-tingkatan awal masih banyak siswa yang dapat melompatinya dan pada tingkatan selanjutnya hanya akan ada sedikit siswa yang mampu melompatinya. Ini berarti hanya akan ada sedikit air bersih yang tersisa pada saat sekarang atau di masa depan karena makin banyaknya polutan. ! Diskusikan mengapa hanya sedikit “air bersih” yang mampu melompati bentangan karet yang makin tinggi. Apa yang dapat menyebabkan jumlah polutan makin banyak
Evaluasi
Air
Aktivitas 2
Siswa membuat karangan atau uraian mengenai perbedaan keadaan air pada periode waktu yang telah disepakati dalam permainan tersebut dan bagaimana solusinya menurut mereka. Contoh uraian siswa mengenai polusi air : ! Hasil dari Rizki, siswa Kelas IV SD Sangkuriang Perbedaan tahun 1970 dan tahun 2000, kalau tahun 1970 airnya masih banyak yang bersih sedangkan yang kotornya sedikit sebab penduduknya sedikit jadi sampah tidak berserakan di sungai dan kalau tahun 2000 air bersihnya sedikit dan air kotornya banyak sebab yang menjaga hanya sedikit (8 orang). ! Hasil Wawan, Siswa Kelas V SD Sangkuriang Pada tahun 70-an air kotor sungai sedikit karena yang menyebabkkannya juga sedikit. Kalau tahun 2000-an semakin banyak yang menyebabkan air jadi kotor, yang menyebabkannya adalah : 1. Sampah, 2. Kotoran, 3. Kotoran pabrik dan lain-lain. Cara menanggulangi datangnya air kotor : jangan membuang sampah sembarangan.
27
Sampah
Materi 5
28
Sampah
S
ampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982).
Jenis-jenis Sampah
Sampah berdasarkan asalnya terbagi ke dalam : ! Sampah Organik : sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini mudah diuraikan dalam proses alami. Sebagian besar dari sampah rumah tangga. Contohnya sampah dari dapur (sayuran, kulit buah) dan kayu. ! Sampah Anorganik : sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam, seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam dan sebagian lainnya dapat diuraikan dalam jangka waktu yang sangat lama. Contohnya botol plastik, tas plastik dan kaleng. Kertas, koran, dan karton termasuk sampah organik, tetapi karena dapat didaur ulang, maka bisa dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.
Sumber Sampah
Sampah yang ada di sekitar kita dapat berasal dari : a. Sampah dari Pemukiman : misalnya sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain. b. Sampah dari Pertanian dan Perkebunan : misalnya jerami dan sejenisnya, sampah bahan kimia (pestisida dan pupuk buatan), lembaran plastik penutup tumbuhan. c. Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung : misalnya kayu, bambu, triplek, semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan kaleng. d. Sampah dari Perdagangan : seperti toko, pasar tradisional, warung, dan pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan dan restoran. e. Sampah dari Industri : sampah dari proses produksi (bahanbahan kimia serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan).
Efek Sampah
A. Dampak terhadap Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan seperti penyakit diare, kolera, tifus, demam berdarah, penyakit kulit, penyakit yang menyebar melalui rantai makanan seperti cacing pita (taenia) dan sampah
b. Dampak terhadap Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, dalam konsentrasi tinggi gas ini dapat meledak.
Pengelolaan Sampah
Sampah
beracun, seperti yang terjadi di Jepang, kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg) yang berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Di daerah perkotaan, sampah rumah tangga dibuang ke tempat pembuangan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) atau kontainer yang disediakan oleh pemerintah, kemudian diangkut oleh truk TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Akibat perbedaan gaya dan standar hidup, rumah tangga kota umumnya menghasilkan sampah lebih banyak (terutama plastik) dibanding rumah tangga di pedesaan. Di desa terpencil, kemungkinan tidak ada pengumpulan sampah oleh pemerintah secara formal. Sampah, yang umumnya mengandung lebih banyak bahan organik, biasanya dibuang atau dibakar bersama daun-daunan dan sampah lain di halaman belakang rumah. Sampah di Bandung sebagian besar (73,25%) merupakan sampah organik (sayuran), sedang jenis yang lain prosentasenya relatif kecil. Timbunan sampah di Bandung tahun 1985 mencapai 5.848 m3/hari dan meningkat sebesar 17,2% pada 1992 (6.852 m3/hari).
Pengolahan Sampah
Sampah Organik a. Makanan Ternak : untuk kelinci, kambing dan juga ayam atau itik. b. Kompos : Keuntungan sistem pengkomposan antara lain merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan, bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli, masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang mahal, unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibanding dengan pupuk buatan. Sampah Anorganik a. Daur Ulang Sampah yang oleh kita dianggap tidak berguna ternyata oleh sekelompok orang (pemulung) merupakan barang yang bernilai. Sehingga kita sebaiknya memilah-milah sampah yang bisa dipakai lagi sesuai jenisnya. Sampah anorganik seperti botol, kertas, plastik, dan kaleng, sebelum dibuang ke TPA sebaiknya dipilah terlebih dulu. Karena dari jenis sampah ini masih ada kemungkinan untuk dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang. b. Dijual ke Pasar Loak / Dirombeng untuk Bahan Baku Pemanfaatan sampah anorganik, seperti kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda usang dapat dijual ke pasar loak, atau dapat juga dimanfaatkan kembali. Kertas bekas yang dikumpulkan secara terpisah diangkut ke tempat daur ulang kertas, umumnya ke pabrik kertas atau
29
Sampah
pabrik karton. Barang-barang yang dapat mengganggu jalannya proses daur ulang (seperti plastik) dipisahkan. Kertas digolongkan menjadi beberapa kualitas yang berbeda. Kemudian kertas dicampur dengan air, dipanaskan dan dibuat pulp. Residu tinta dipisahkan untuk meningkatkan kualitas. Akhirnya dihasilkan kertas daur ulang. Setelah dipotong dalam ukuran tertentu dan dikemas, kertas akan didistribusikan lagi ke konsumen, demikian seterusnya. Satu hal yang patut diketahui dari proses ini adalah kertas bekas yang bersih akan menghasilkan kertas daur ulang dengan mutu baik. Karena itu sangat penting untuk memisahkan kertas bekas sedini mungkin sebelum tercampur dengan sampah lain yang sekiranya dapat mengotorinya. Untuk menciptakan lingkungan yang besih dan sehat ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan, antara lain : ! Bersihkan lingkungan secara teratur. ! Siapkan tempat sampah di kelas ! Tanam tumbuh-tumbuhan ! Buang sampah pada tempatnya ! Tidak membakar sampah sembarangan ! Tidak mengambil bagian-bagiaan tanaman sembarangan ! Tidak kencing di sembarang tempat
Aktivitas 1 Operasi Bersih
Tujuan : Siswa mengenal lingkungan yang bersih dan sehat dengan belajar langsung dari pengalaman melalui operasi bersih Bahan
: Alat pembersih (sapu ijuk, sapu lidi, pengki)
Cara : ! Anak-anak dikelompokkan menjadi dua, pembersih kelas dan pembersih halaman. Usahakan masing-masing anak mendapatkan tugas (sesuaikan dengan keinginan mereka dan alat-alat yang ada). ! Bersihkan kelas dan halaman dengan menggunakan alat-alat yang sudah disediakan, buang sampat ke tong sampah yang telah disediakan. ! Setelah kegiatan selesai ajak diskusi siswa, tanya apakah siswa lebih memilih lingkungan yang sebelum dibersihkan atau sesudahnya. Apa yang bisa dilakukan kita agar lingkungan tetap bersih dan sehat.
Aktivitas 2 Kerajinan Daur Ulang
Tujuan : Siswa mengetahui bahwa tidak semua sampah langsung dibuang tapi masih dapat dimanfaatkan untuk keperluan lainnya Bahan
: Dus bekas, botol plastik bekas air mineral 600 ml, jarum pentul, gunting, cutter, lem, penggaris, pensil, penghapus, hiasan alam dan kertas daur ulang
Cara : Siswa membuat barang-barang berguna seperti frame foto dan mainan dari barang-barang bekas. Membuat frame foto : 1. Potong 3 kotak dari dus bekas dengan ukuran yang sama (misal 15 X 10 cm), sesuai besar yang kita inginkan. Bagian tengah kotak I yang diarsir adalah besar ukuran foto yang ingin dipasang. Bagian tengah kotak II yang diarsir lebarnya lebih besar 1 cm dari bagian kotak I yang diarsir. 2. Potonglah bagian kotak yang diarsir pada kotak I dan II dengan cutter atau gunting.
30
Kotak 1
Kotak 2
Kotak 3
Sampah
3. Hias kotak I dengan membungkusnya dengan kertas daur ulang atau hiasan alam lainnya. 4. Bubuhkan lem pada kedua sisi kotak II lalu tempelkan kotak I dan III di bagian depan dan belakang kotak II. 5. Buatlah sandaran bingkai lalu tempelkan pada bagian belakang
Gambar 14. Pola dasar untuk bingkai foto dari bahan kertas kardus yang sudah tidak dipakai
Membuat pesawat : 1. Buat pola pada dus bekas 2. Potong dus sesuai pola, yaitu 2 buah sayap, 2 buah landasan, 1 buah baling-baling. 3. Buat 4 buah kotak untuk bantalan pesawat, masing-masing : 1 buah panjangnya 4 cm, 1 buah panjangnya 2 cm, dan 2 buah panjangnya 3 cm. 4. Pasanglah 2 landasan secara sejajar menggunakan lem, tempelkan 2 bantalan pesawat yang panjangnya 3 cm di atas landasan dan 1 buah lagi yang panjangnya 4 cm di atas kedua landasan. 5. Tempelkan sayap di atas dua buah bantalan tadi dengan seimbang. 6. Tempelkan botol diatasnya dengan bagian leher berada di dekat bantalan pesawat yang berukuran 4 cm tadi. 7. Tempelkan sayap pesawat di atas botol dengan posisi sejajar dengan sayap bawah. 8. Tempelkan pola segitiga di atas pola ukuran 8,5 x 5,5 cm sebagai kemudi. 9. Tempelkan kemudi di atas leher botol 10. Tempelkan bantalan terakhir di bagian belakang botol 11. Pasangkan baling-baling dengan jarum pentul sebagai penguat.
Gambar 15. Pola dasar untuk pembuatan pesawat.
6 cm
5,5 cm
Sayap ukuran asli : 23 x 5 cm
5 cm
8,5 cm 6,5 cm
Landasan Ukuran asli : 23 x 3,5 cm 6 cm
31
Daftar Pustaka 1002 Fakta. 2003. Air. ACIL (Anak Cinta Lingkungan). www.menlh.go.id 1002 Fakta. 2003. Hutan. ACIL (Anak Cinta Lingkungan). www.menlh.go.id 1002 Fakta. 2003. Sampah. ACIL (Anak Cinta Lingkungan). www.menlh.go.id Anonim. 2001. Bingkai Foto dengan Hiasan dari Alam. Bona Kreatif, Edisi Khusus Bobo No. IV. Jakarta : Gramedia Majalah. Anonim. 2001. Ngunnggg...Terbanglah Pesawatku. Bona Kreatif, Edisi Khusus Bobo No. IV. Jakarta : Gramedia Majalah. Anonim. 2001. Inilah Jawabannya. Intisari. Jakarta : PT. Intisari Mediatama. Cornel, Joseph Bharch. 1979. Sharing Nature With Children: a Parents and Teachers Nature Handbook. Exley Publication. United Kingdom. Hurst, Jen (ed).1998. Expedition Field Techdiques; Education Projects. (Expedition Advisory Centre). London. NAAEE.2000. Environtmental Education Material: Guidelines for Exelence Workbook: Bridgins Theory and Practice. PPPGT/VEDC. 1999. Siklus Air. Edisi ke 2. Malang : PPPGT/VEDC bekerjasama dengan SwissContact. Tandjung. 1982 dalam PPPGT/VEDC. 1999. Sampah. Edisi ke 2. Malang : PPPGT/VEDC bekerjasama dengan SwissContact. www.childrenoftheearth.org
Daftar Pustaka
www. ee.com
33