PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL JAWA “JAMURAN” TERHADAP PERKEMBANGAN KETRAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI 1 TARUBASAN KARANGANOM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Diajukan Oleh: IKA SAFITRI NIM: A520100198
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ii
iii
A. PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tempat atau wadah pendidikan awal bagi anak/siswa. Adapun pembelajaran untuk anak usia dini sendiri diberikan sebagai usaha mengembangkan seluruh segi kepribadian anak dalam menjembatani pendidikan dalam keluarga dan pendidikan disekolah. Program kegiatan pembelajaran anak usia dini bertujuan untuk membantu meletakan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan juga untuk bersosialisasi. Dalam pembelajaran guru dan peserta didik sering dihadapkan pada berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan mata pelajaran maupun yang menyangkut hubungan sosial. Pemecahan masalah tersebut dapat diselesaikan oleh guru yang kreatif yang senatiasa memecahkan masalah-masalah yang terjadi dikelasnya serta memilih variasi yang lain yang sesuai agar pembelajaran tidak monoton. Salah satunya melalui permainan kooperatif tradisional yang mungkin sudah banyak orang tinggalkan akan tetapi manfaat yang dapat diambil sangatlah besar yaitu dapat mengembangkan sosialisasi anak terhadap teman sebayanya dan lingkunganya dan tanpa menggunakan biaya yang mahal. Melalui permainan kooperatif tradisional ini juga mendorong anak untuk dapat bekerjasama dalam kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh guru, selain itu juga dapat mendorong anak untuk lebih saling bertoleransi antar kelompoknya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan permainan tradisional dari jawa tengah yaitu “jamuran”.
1
Menurut Astuti (2000), permainan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas manusia dalam berbagai bentuk sebagai cermin kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan baru secara menyenangkan, Permainan jamuran adalah salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak pada zaman dulu. Jamuran ini adalah permainan tradisional di Yoyakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Sebelum permainan ini dimulai biasanya di awali dengan hompimpah untuk menentukan siapa menang siapa kalah. kalah atau menang, anak-anak tetap riang. anak-anak yang menang, bergandengan membentuk lingkaran sembari melantunkan syair jamuran sementara satu anak yang berdiri di tengah lingkaran yang menandakan bahwa anak itu yang kalah. (Sutrisno, 2007). Manfaat permainan jamuran yaitu mengasah emosi anak
sehingga
timbul
sikap
toleran
dan
empati
terhadap
orang
lain,Mengembangkan ketrampilan gerak atau motorik kasar, menunbuhkan kepekaan dan kemampuan berekspresi dengan irama,kemampuan memahami dan
mengendalikan
diri
sendiri
serta
kemampuan
memahami
dan
memanfaatkan lingkungan. Secara keseluruhan pembelajaran di kelompok A TK Pertiwi 1 Tarubasan, Karnagnom, Klaten masih mengunakan permainan yang monoton dan membuat anak cepat bosan. Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan ketrampilan sosial anak hanya dengan kegiatan didalam kelas tanpa melalui sebuah permainan. Perkembangan ketrampilan sosial anak di kelompok A TK Pertiwi 1 Tarubasan belum optimal, Hal ini terlihat saat anak masih kesusahan dalam bersosialisai dengan temanya, ada juga yang
2
masih belum mau ditinggal ibunya, dan masih suka menyendiri, perlu variasi dan inovasi metode serta permainan dalam meningkatkan ketrampilan sosial, maka dari itu peneliti ingin mengetahui melalui permainan tradisional jawa “jamuran” apakah dapat mempengaruhi kemampuan ketrampilan sosial anak., Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bahwa terdapat pengaruh permainan tradisional jawa “jamuran” terhadap perkembangan ketrampilan social anak TK Pertiwi 1 Tarubasan Karanganom Klaten tahun ajaran 2013/2014.
B. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini adalah TK Pertiwi 1 Tarubasan Kanaganom Klaten, Waktu penelitian ini direncanakan pada semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yang meliputi persiapan penelitian sampai penyusunan laporan penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak Kelompok A TK Pertiwi 1 Tarubasan Karnagnom Klaten, Waktu penelitian ini direncanakan pada semester II Tahun Ajaran 2013/2014 usia 4-5 tahun yang berjumlah 12 anak, karena populasi dalam penelitian ini kecil dan dapat dijangkau oleh peneliti maka tidak diambil sampel dari populasi tersebut. Subyek penelitian adalah seluruh anak dalam populasi yang berjumlah 12 anak. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. (Nazir, 2000:74). Desain penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest.
3
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi atau pengamatan dengan menggunakan instrumen penelitian. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipan, karena peneliti tidak terlibat dalam kegiatan, tetapi hanya sebagai observer saja. Instrumen yang digunakan untuk menilai kemampuan anak berupa tanda check list (√) pada kategori sangat mampu sampai belum mampu, serta menggunakan rating scale sebagai alat pengamatan. Sistem rating scale dapat mengetahui secara langsung tingkat kemampuan anak. Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang perkembangan ketrampilan social anak sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan permainan “jamuran”. Data
yang
berhasil
dikumpulkan
kemudian
dianalisis
dengan
menggunakan metode statistik Independent Sample T-test untuk menguji signifikansi dari satu kelompok yang sebelumnya tidak di beri perlakuan dan melihat perbedaan kelompok yang telah di beri perlakuan. Tes ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menghitung harga-harga yang ada di tabel persiapan Independent Sample T-test tersebut dapat diolah dengan menggunakan bantuan analisis program SPSS 18. Jika nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel diperoleh thitung>ttabel atau thitung < -ttabel maka Ho ditolak, dan apabila ttabel
thitung
ttabel maka Ho diterima. Berdasarkan perbandingan nilai
4
probabilitas (sig.) jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima, atau jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
C. HASIL PENELITIAN B.1 Tabel perbandingan hasil perkembangan ketrampilan sosial anak sebelum dan sesudah eksperimen No 1
Interval <5
Status Belum
Sebelum Eksprimen
Setelah Eksperimen
Frekuensi Prosentase -
-
3
25%
9
75%
Frekuensi
Prosentase
-
-
11
91,7%
1
8,3%
12
100%
Berkembang 5≤ xi < 10 2
Mulai Berkembang
10 ≤ xi < 15 3
Berkembang Sesuai Harapan
15 ≤ xi < 20 4
Berkembang Sangat Baik
Jumlah
12
100%
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan pengujian secara statistik yaitu Independent Sample T-test dengan bantuan program SPSS 18 maka diperoleh hasil thitung = -7,189 sedangkan ttabel = -2,201 dengan demikian thitung>ttabel sehingga hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima, artinya terdapat pengaruh permainan “jamuran’ terhadap perkembangan ketrampilan sosial anak TK Pertiwi 1 Tarubasan Karanganom Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran dengan permainan “jamuran” anak-anak sangat tertarik dengan permainan “jamuran” karena
5
permainan ini sangat menyenangkan, anak merasa senang karena di dalam permainan jamuran ini anak tidak merasa terbebani karena ia belajar melali sebuah permainan. Penelitian ini juga memperkuat penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif melalui Permainan Balok untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial (Farida, 2011). Penerapan Permainan Kooperatif untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak (Sulistyowati,2010) Penelitian yang dilakukan pada anak Kelompok A TK Pertiwi 1 Tarubasan Karanganom Klaten usia 4-5 memiliki perkembangan ketrampilan social yang diambil dari hasil observasi setelah eksperimen diketahui bahwa ada 11 anak yang mempunyai perkembangan ketrampilan sosial dengan kategori Berkembang Sesuai Harapan, dan ada 1 anak yang mempunyai perkembangan ketrampilan sosial dengan kategori berkembang sangat baik. Sehingga mayoritas skor perkembangan ketrampilan sosial anak setelah eksperimen berkategori berkembang sesuai harapan dengan prosentase 91,7%. Hal ini berbeda sekali dengan hasil observasi sebelum dilakukan eksperimen dengan permainan “jamuran” yang memiliki perkembangan ketrampilan social dengan kategori ada 3 anak yang mempunyai perkembangan ketrampilan sosial dengan kategori Mulai Berkembang, dan ada 9 anak yang mempunyai perkembangan ketrampilan social dengan kategori
Berkembang
Sesuai
Harapan.
6
Sehingga
mayoritas
skor
perkembangan fisik motorik halus anak sebelum eksperimen berkategori Berkembang Sesuai Harapan dengan prosentase 75%. Dalam melakukan kegiatan permainan “jamuran” anak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan anak dapat bermain tanpa pengawasan orang tua, lalu anak juga dapat mandiri bermain lalu ia juga dapat bersosialisasi dengan mudah dengan temanya tanpa malu-malu lagi. sehingga anak merasa senang dan menikmati permainan. Dalam permainan “jamuran” ini mayoritas anak sangat aktif dan antusias karena pembelajaran melalui permainan “jamuran” sangat menyenangkan, selain itu permainan jamuran tidak terlalu memakan waktu yang lama dan sangat menyenangkann karena permianan ini sangat mudah, juga sambil bernyanyi dan bergerak sehingga anak sangat
menikmatinya.
Perkembangan
ketrampilan sosial
anak
berkembang lebih optimal setelah dilakukan eksperimen dengan Permainan “jamuran”.
D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
permainan
“jamuran”
tradisional
terhadap
perkembangan
ketrampilan social anak kelompok A TK Pertiwi 1 Tarubasan Karnganom Klaten tahun ajaran 2013/2014.
7
E. DAFTAR PUSTAKA Astuti,(2000). Peningkatan Sosial Anak melalui Pelatihan Permianan Tradisioanl.Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sutrisno,(2007). Mengenal Dolanan Jawa. Surakarta : Yudistira
8