Kode/Nama Rumpun Ilmu: Akuntansi LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PENELITIAN DOSEN PEMULA
PERMODELAN TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA DI JAWA TENGAH
TIM PENGUSUL: Saifudin, S.E., B.Ec., M.Si.
0617107801
Dyah Nirmala Arum Janie, S.E., M.Si. 0619037602
UNIVERSITAS SEMARANG Oktober 2013
HALAMAN PENGESAHAN Judul Penelitian Kode/Rumpun Ilmu Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jabatan Fungsional d. Program Studi e. No. HP h. Alamat surel (email) Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap b. NIDN c. Perguruan Tinggi Biaya Penelitian
: Permodelan Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa di Jawa Tengah : Ekonomi – Akuntansi : : : : : :
Saifudin, S.E., B.Ec., M.Si. 0617107801 Lektor Akuntansi 081228255531
[email protected]
: : : :
Dyah Nirmala Arum Janie, S.E., M.Si. 0619037602 Universitas Semarang - disetujui DIKTI Rp. 13.500.000,00 - dana internal PT Rp. - dana institusi lain Rp. - inkind Rp/
Mengetahui, Dekan FE USM
Semarang, 8 Oktober 2013 Ketua Peneliti
Dr. Ir. H. Kesi Widjajanti, SE., MM NIS: 06557060687085 NIDN: 0624086101
Saifudin, S.E., B.Ec., M.Si. NIS: 06557000504099 NIDN: 0617107801
Menyetujui, Ketua LPPM USM
Dr. Wyati Saddewisasi, SE., MSi. NIP: 19600119 198703 2001 NIDN: 0019016001
i
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. i DAFTAR GAMBAR ............................................. Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi RINGKASAN ....................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................8 1.1. Latar Belakang Masalah ...............................................................................8 1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................12 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................12 1.3.1. Tujuan Penelitian .................................................................................12 1.3.2. Kegunaan Penelitian ............................................................................13 BAB II ...................................................................................................................14 2.1. Landasan Teori ............................................ Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Kecerdasan Emosional ......................... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Perilaku Belajar .................................... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Stres Kuliah .......................................... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Kepercayaan Diri ................................. Error! Bookmark not defined. 2.1.5. Tingkat Pemahaman Akuntansi ........... Error! Bookmark not defined. 2.2. Hubungan Logis Antar Variabel ................. Error! Bookmark not defined. 2.2.1. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Tingkat Pemahaman Akuntansi ....................................................... Error! Bookmark not defined. 2.2.2. Hubungan Antara Perilaku Belajar Dengan Tingkat Pemahaman Akuntansi ....................................................... Error! Bookmark not defined. 2.2.3. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Stres Kuliah . Error! Bookmark not defined. 2.2.4. Hubungan Antara Perilaku Belajar Dengan Stres Kuliah ............ Error! Bookmark not defined.
ii
iii
2.2.5. Hubungan Antara Stres Kuliah Dengan Tingkat Pemahaman Akuntansi ....................................................... Error! Bookmark not defined. 2.2.6. Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecerdasan Emosional, Perilaku Belajar, Stres Kuliah dan Tingkat Pemahaman Akuntansi ...... Error! Bookmark not defined. 2.3. Penelitian Terdahulu ................................... Error! Bookmark not defined. 2.4. Kerangka Penelitian .................................... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................15 3.1. Variabel Penelitian ......................................................................................15 3.1.1. Variabel Independen dan Dependen ....................................................15 3.1.2. Variabel Intervening ............................................................................16 3.1.3. Variabel Moderating ............................................................................17 3.2. Definisi Operasional Variabel .....................................................................18 3.3. Populasi & Sampel ......................................................................................20 3.4. Jenis & Sumber Data...................................................................................20 3.5. Metode Pengumpulan Data .........................................................................21 3.6. Metode Analisis Data ..................................................................................21 3.6.1. Uji Kualitas Data ..................................................................................21 3.6.2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................21 3.6.3. Uji Hipotesis ........................................................................................22 3.6.4. Uji Koefisien Determinasi ...................................................................23 BAB IV JADWAL PENELITIAN .......................................................................24 DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined. REKAPITULASI ANGGARAN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ........................................................... Error! Bookmark not defined. Lampiran A – Justifikasi Anggaran Penelitian .. Error! Bookmark not defined. Lampiran B – Kuesioner .................................... Error! Bookmark not defined. KECERDASAN EMOSIONAL (X2) ............ Error! Bookmark not defined. PERILAKU BELAJAR MAHASISWA (X1) Error! Bookmark not defined.
iv
STRES KULIAH (X3) ................................... Error! Bookmark not defined. KEPERCAYAAN DIRI (X4) ......................... Error! Bookmark not defined. Lampiran C – Susunan Organisasi Peneliti dan Pembagian Tugas ........... Error! Bookmark not defined. Lampiran D – Biodata Tim Peneliti ................... Error! Bookmark not defined. BIODATA KETUA PENELITI ................... Error! Bookmark not defined. BIODATA ANGGOTA PENELITI ............. Error! Bookmark not defined. Lampiran E – Surat Pernyataan Ketua Peneliti .. Error! Bookmark not defined.
v
DAFTAR TABEL Tabel 1 – Definisi Kecerdasan Emosional ............. Error! Bookmark not defined. Tabel 2 – Kerangka Kerja Kecakapan Emosi ........ Error! Bookmark not defined. Tabel 3 – Penelitian Terdahulu .............................. Error! Bookmark not defined. Tabel 4 – Definisi Operasional Variabel................................................................19
vi
RINGKASAN Penelitian ini bertujuan menguji secara empiris (1) pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar mahasiswa akuntansi, stres kuliah terhadap tingkat pemahaman akuntansi; (2) pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar mahasiswa akuntansi, stres kuliah terhadap tingkat pemahaman akuntansi yang dimoderasi dengan kepercayaan diri. Responden yang diharapkan berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi yang terdaftar di perguruan tinggi berakreditasi A dan B yang ada di Rayon I & II Kopertis Wilayah VI Propinsi Jawa Tengah. Adapun alat analisis yang direncanakan akan digunakan adalah regresi linier berganda dan, apabila sudah dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik. Kata kunci: kecerdasan emosional, perilaku belajar, stres kuliah, variabel intervening, kepercayaan diri, variabel moderating, tingkat pemahaman akuntansi.
vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan seseorang di masa depan tidak hanya disebabkan oleh faktor kecerdasan otak yang bisa mendukung kemampuan akademik saja, melainkan juga faktor-faktor lain. Kemampuan akademik bawaan, nilai rapor dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak memprediksi seberapa baik kinerja seseorang setelah bekerja atau seberapa tinggi keberhasilan yang bisa dicapainya baik dalam karir maupun kehidupan. Sebaliknya kecerdasan emosional seperti empati, kedisiplinan, inisiatiflah yang membedakan orang yang dianggap berhasil di mata orang banyak dengan orang yang dianggap prestasinya biasa-biasa saja. Baik kecerdasan intelektual maupun emosional memiliki peran yang cukup penting dalam keberhasilan seseorang dalam kehidupan (Goleman, 2003). Sementara itu dalam dunia akademis, paradigma pembelajaran yang banyak digunakan selama ini adalah penalaran yang bebas emosi, di mana sebagian orang sudah mulai menggunakan paradigma baru di mana paradigma ini menganggap pentingnya kesesuaian antara pikir dan rasa (Melandy & Aziza, 2006).
Sehingga
akan
lebih
baik
bagi
mahasiswa
bila
ditumbuhkan
kemampuannya dalam mengolah pikir dan rasa tersebut. Kemampuan mengolah hati dan otak ini tercermin dengan adanya kecenderungan yang sekarang ini muncul adalah mahasiswa yang bekerja. Dorongan untuk bekerja, baik sebagai karyawan tetap, magang, atau paruh waktu tidak semata-mata dimotivasi oleh kondisi finansial saja. Akan tetapi banyak pula mahasiswa yang bekerja karena adanya kenyataan bahwa pengalaman kerja akan memberikan kesan yang baik dalam curriculum vitae-nya, sehingga memudahkan mereka untuk mencari pekerjaan setelah lulus. Akan tetapi kegiatan bekerja ini sering kali pula membawa kesan negatif di mana mahasiswa lantas malas kuliah karena merasa sudah mampu mencari uang atau karena sudah terlalu lelah bekerja menyebabkan mahasiswa sudah
8
9
terlalu lelah untuk belajar. Dikhawatirkan kegiatan ini bisa mempengaruhi tingkat pemahaman mereka terhadap mata kuliah-mata kuliah penting di kampusnya. Meski demikian, sejauh ini belum pernah ditemukan uji empiris atas perbedaan tingkat pemahaman mata kuliah utama antara mahasiswa yang bekerja maupun tidak bekerja. Hal ini cukup menarik, karena tentunya kegiatan mahasiswa yang bekerja dengan mahasiswa yang tidak bekerja itu berbeda, sehingga cara mereka belajar juga berbeda. Namun ternyata dari hasil penelitian Janie, Sulistyowati, & Saifudin (2011) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja. Lebih lanjut dari hasil penelitiannya disebutkan bahwa meskipun tidak terdapat perbedaan perilaku belajar, tapi antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja memiliki perbedaan kecerdasan emosional yang signifikan. Tanpa membedakan mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja pula tetap saja kecerdasan emosional dan perilaku belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi baik secara parsial maupun simultan. Sementara itu, seperti yang diusulkan oleh Trisniwati & Suryaningsum (2003) untuk melihat apakah perilaku belajar mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi. Secara logika memang perilaku belajar mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi, akan tetapi dalam penelitian ini tentunya diharapkan akan sangat berbeda perilaku belajar antara mahasiswa yang bekerja dengan yang tidak bekerja. Karena mahasiswa yang tidak bekerja seharusnya memiliki waktu luang lebih banyak untuk membaca buku, mengunjungi perpustakaan dan belajar. Dalam penelitiannya, Marita, Suryaningsum, & Shaalih (2006) menunjukkan bahwa perilaku belajar yang baik akan menurunkan tingkat tekanan pada mahasiswa secara signifikan. Jika menurut Marita, Suryaningsum, & Shaalih (2006) perilaku belajar dan kecerdasan emosional berpengaruh negatif terhadap tekanan kuliah, maka hasil penelitian Janie, Sulistyowati, & Saifudin (2011) menyatakan bahwa perilaku belajar dan kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Hal ini sangat menarik untuk diteliti, mengingat, variabel independen yang digunakan sama akan tetapi memberikan pengaruh terhadap dua
10
variabel dependen yang berbeda. Besar kemungkinan bahwa kedua variabel dependen tersebut memiliki kaitan yang erat.
Dalam penelitiannya, Janie,
Sulistyowati, & Saifudin (2011) menyarankan untuk menambahkan variabel stres kuliah sebagai penjelas variabel tingkat pemahaman akuntansi. Selain menyarankan untuk menambahkan variabel stres kuliah, Janie, Sulistyowati, & Saifudin (2011) menyarankan untuk menambahkan variabel kepercayaan diri untuk menjelaskan variabel tingkat pemahaman akuntansi. Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian Melandy & Aziza (2006), yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan kepercayaan diri sebagai moderasi semu. Dalam penelitian Melandy & Aziza (2006) disebutkan bahwa kepercayaan diri diyakini merupakan pemoderasi dari tingkat pemahaman akuntansi, karena secara teoritis kemampuan seseorang untuk percaya akan kemampuan yang dimiliki dirinya akan mempengaruhi kecerdasan emosional orang tersebut, sehingga kepercayaan diri akan menjadi variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara kecerdasan emosional dengan tingkat pemahaman akuntansi.Seorang mahasiswa yang dipercaya memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi akan cenderung lebih mampu mengenal dirinya, mengendalikan dirinya, memotivasi diri, berempati terhadap orang lain, dan lebih mampu bersosialisasi pada lingkungannya dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Di Indonesia, penelitian yang membahas tentang tingkat pemahaman akuntansi sudah cukup banyak (Trisniwati dkk., 2003; Suryaningsum dkk., 2004; Budhiyanto dkk., 2004; Tikollah, 2006; Melandy dkk., 2006; dan Marita dkk, 2006). Akan tetapi sepertinya pokok bahasan ini masih terus perlu dikaji mengingat semakin berkembangnya tuntutan bagi lulusan jurusan akuntansi, sehingga kemungkinan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi ini juga akan bertambah, sekaligus sebagai masukan bagi staf akademis untuk meningkatkan upaya mereka dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah-mata kuliah utama di bidang akuntansi.
11
Sementara itu, hasil wawancara dan observasi singkat terhadap beberapa tenaga edukasi di beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah, terdapat kecenderungan penurunan tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Dengan penurunan jumlah mahasiswa baru di perguruan tinggi yang dikatakan Ketua Aptisi Jawa Tengah Prof Brodjo Sudjono, seusai Rapat Koordinasi Pimpinan Yayasan dan Pimpinan PTS Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VI Jateng, Rabu (21/9/2011), di Semarang (Kompas, 2011), sementara jumlah mahasiswa dan lulusan secara keseluruhan berdasarkan website Evaluasi Dikti mengalami peningkatan (garis hijau dalam tabel), maka untuk simpulan yang dapat diambil sementara ini adalah bahwa kebanyakan perguruan tinggi mengalami penurunan jumlah lulusan. Gambar 1 – Peningkatan Mahasiswa dan Lulusan
Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini. Berdasarkan pemahaman peneliti mengenai kecerdasan emosional, perilaku belajar, tekanan kuliah, kepercayaan diri dan tingkat pemahaman akuntansi fenomena yang terjadi di beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah, maka penelitian ini diberi judul PERMODELAN TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA DI JAWA TENGAH.
12
1.2. Rumusan Masalah Adanya beberapa perbedaan di antara berbagai hasil penelitian terdahulu mengenai tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa, saran-saran yang sudah disampaikan dalam penelitian terdahulu, fenomena penurunan jumlah kelulusan sarjana akuntansi di beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah yang merupakan indikasi dari penurunan tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa, maka disusunkan beberapa rumusan masalah: 1. Bagaimana kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi baik secara parsial maupun simultan; 2. Bagaimana kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa akuntansi mempengaruhi stres kuliah baik secara parsial maupun simultan; 3. Bagaimana stres kuliah mahasiswa akuntansi berpengaruh tingkat pemahaman akuntansi; 4. Bagaimana secara simultan kecerdasan emosional, perilaku belajar dan stres kuliah mahasiswa akuntansi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi; 5. Bagaimana kepercayaan diri berpengaruh terhadap hubungan kecerdasan emosional dan perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi; 6. Bagaimana kepercayaan diri berpengaruh terhadap hubungan kecerdasan emosional dan perilaku belajar terhadap stres kuliah; 7. Bagaimana kepercayaan diri berpengaruh terhadap hubungan kecerdasan emosional, perilaku belajar dan stres kuliah terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian dapat disusun sebagai berikut:
13
1. Untuk menguji secara empiris bagaimana kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi baik secara parsial maupun simultan; 2. Untuk menguji secara empiris bagaimana kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa akuntansi mempengaruhi stres kuliah baik secara parsial maupun simultan; 3. Untuk menguji secara empiris bagaimana stres kuliah mahasiswa akuntansi berpengaruh tingkat pemahaman akuntansi; 4. Untuk menguji secara empiris bagaimana secara simultan kecerdasan emosional, perilaku belajar dan stres kuliah mahasiswa akuntansi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi; 5. Untuk menguji secara empiris bagaimana kepercayaan diri berpengaruh terhadap hubungan kecerdasan emosional dan perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi; 6. Untuk menguji secara empiris bagaimana kepercayaan diri berpengaruh terhadap hubungan kecerdasan emosional dan perilaku belajar terhadap stres kuliah; 7. Untuk menguji secara empiris bagaimana kepercayaan diri berpengaruh terhadap hubungan kecerdasan emosional, perilaku belajar dan stres kuliah terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
1.3.2. Keluaran yang Diharapkan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan berupa: 1. Masukan untuk menyusun dan menyempurnakan sistem dan kurikulum yang diterapkan dalam jurusan atau program studi akuntansi tersebut dalam rangka menciptakan alumni yang handal, berkualitas dan mampu bersaing di dunia kerja. 2. Masukan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan perilaku belajar agar dapat mengelola tekanan selama masa kuliah untuk memperoleh pemahaman akuntansi yang baik dan sempurna demi mencapai suatu keberhasilan.
14
BAB II LINGKUP DAN RENCANA KEGIATAN 2.1. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan dari penelitian ini adalah melakukan penelitian berbasis data primer dengan menggunakan obyek adalah mahasiswa akuntansi di Perguruan Tinggi yang Terakreditasi A dan B di Jawa Tengah.
2.2. Rencana Kegiatan Secara rinci rencana kegiatan dalam dilihat pada tabel berikut ini: 2012 No.
Kegiatan
Mulai
Akhir
Q3 1
Pengumpulan & Pengolahan Data Tahap I
2
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tahap I
3
Seminar Hasil Penelitian Tahap I
4
Disseminasi Hasil Penelitian Tahap I
5
7/4/2012
8/28/2012
8w
9/3/2012
10/12/2012
6w
10/15/2012
10/26/2012
2w
11/1/2012
11/14/2012
2w
Monitoring & Evaluasi Tahap I
11/19/2012
11/30/2012
2w
6
Evaluasi kelayakan & Review Hasil Tahap I
12/4/2012
12/17/2012
2w
7
Revisi Laporan Hasil Tahap I
12/24/2012
1/4/2013
2w
8
Pengumpulan & Pengolahan Data Tahap II
1/7/2013
3/1/2013
8w
9
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tahap II
3/1/2013
4/11/2013
6w
10
Seminar Hasil Penelitian Tahap II
4/18/2013
5/1/2013
2w
11
Disseminasi Hasil Penelitian Tahap II
5/13/2013
5/24/2013
2w
12
Monitoring & Evaluasi Tahap II
5/29/2013
6/11/2013
2w
13
Evaluasi Kelayakan & Review Hasil Tahap II
6/17/2013
6/28/2013
2w
14
Revisi Laporan Hasil Tahap II
7/1/2013
7/12/2013
2w
7/15/2013
9/6/2013
8w
9/9/2013
10/18/2013
6w
15 16
Pengumpulan & Pengolahan Data Tahap III Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tahap III
17
Seminar Hasil Penelitian Tahap III
10/22/2013
11/4/2013
2w
18
Disseminasi Hasil Penelitian Tahap III
11/11/2013
11/22/2013
2w
19
Monitoring & Evaluasi Tahap III
11/29/2013
12/12/2013
2w
20
Evaluasi Kelayakan & Review Hasil Tahap III
12/16/2013
12/27/2013
2w
21
Revisi Laporan Hasil Tahap III
12/27/2013
1/9/2014
2w
1/13/2014
3/7/2014
8w
3/10/2014
4/18/2014
6w
22 23
Pengumpulan & Pengolahan Data Tahap IV Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tahap IV
2013
2014
Durasi
24
Seminar Hasil Penelitian Tahap IV
4/21/2014
5/2/2014
2w
25
Disseminasi Hasil Penelitian Tahap IV
5/5/2014
5/16/2014
2w
26
Monitoring & Evaluasi Tahap IV
5/20/2014
6/2/2014
2w
27
Evaluasi Kelayakan & Review Hasil Tahap IV
6/4/2014
6/17/2014
2w
28
Revisi Laporan Hasil Tahap IV
6/16/2014
6/27/2014
2w
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas yaitu variabel kecerdasan emosional yang terdiri dari lima dimensi variabel, yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial; variabel perilaku belajar. Variabel terikatnya adalah tingkat pemahaman akuntansi. Selain itu, digunakan pula variabel intervening yaitu stres kuliah dan variabel moderating yaitu kepercayaan diri.
3.1.1. Variabel Independen dan Dependen Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah kecerdasan emosional dan perilaku belajar. Sedangkan variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen yang dalam penelitian ini adalah tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Kedua tipe variabel ini merupakan kategori variabel penelitian yang paling sering digunakan dalam penelitian karena mempunyai kemampuan aplikasi yang luas. (Indriantoro & Supomo, 1999). Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan dan memprediksi fenomena tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa di Jawa Tengah. Penjelasan dan prediksi fenomena telah digambarkan secara sistematis di bagian sebelumnya dengan variabilitas kecerdasan emosional dan perilaku belajar. Berikut ini ilustrasi hubungan variabel independen dan dependen dalam penelitian ini:
15
16
Gambar 2 – Hubungan Variabel Independen & Variabel Dependen Kecerdasan Emosional (Variabel Independen) Tingkat Pemahaman Akuntansi (Variabel Dependen) Perilaku Belajar (Variabel Independen)
Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini
3.1.2. Variabel Intervening Variabel intervening adalah tipe variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan tidak langsung. Variabel intervening merupakan variabel yang terletak di antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen (Indriantoro & Supomo, 1999). Adapun variabel intervening dalam penelitian ini adalah stres kuliah. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris apakah stres kuliah mempengaruhi hubungan kecerdasan emosional dan perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Selain itu juga tentunya akan sangat menarik untuk menguji secara empiris mana yang lebih kuat pengaruhnya apakah kecerdasan emosional dan perilaku belajar langsung terhadap tingkat pemahaman akuntansi, atau apabila terdapat stres kuliah di antara hubungan ketiganya. Berikut ini adalah ilustrasi dari hubungan variabel independen, dependen dan intervening.
17
Gambar 3 – Hubungan Antara Variabel Independen, Variabel Intervening dan Variabel Dependen Kecerdasan Emosional (Variabel Independen)
Stres Kuliah (Variabel Intervening)
Tingkat Pemahaman Akuntansi (Variabel Dependen)
Perilaku Belajar (Variabel Independen)
Stres Kuliah (Variabel Intervening)
Tingkat Pemahaman Akuntansi (Variabel Dependen)
Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini
3.1.3. Variabel Moderating Hubungan langsung antara variabel-variabel independen dengan variabelvariabel dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Salah satunya adalah variabel moderating, yaitu tipe variabel-variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau negates dalam hal ini tergantung pada variabel moderating. Oleh karena itu, variabel moderating dinamakan pula variabel kontinjensi (Indriantoro & Supomo, 1999). Berikut ini adalah hubungan antara variabel independen, dependen dan moderating dalam penelitian ini:
18
Gambar 4 – Hubungan Antara Variabel Independen, Variabel Dependen & Variabel Moderating Kecerdasan Emosional (Variabel Independen)
Tingkat Pemahaman Akuntansi (Variabel Dependen)
Kepercayaan Diri (Variabel Moderating)
Perilaku Belajar (Variabel Independen)
Tingkat Pemahaman Akuntansi (Variabel Dependen)
Kepercayaan Diri (Variabel Moderating)
Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini
3.2. Definisi Operasional Variabel Variabel adalah konstruk yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Pengukuran konstruk merupakan masalah yang kompleks, karena berkaitan dengan fungsi variabel untuk member gambaran yang lebih konkret mengenai abstraksi konstruk yang diwakilinya. Variabel-variabel yang dapat diukur secara
19
fisik, relatif mudak dilakukan dengan bantuan alat ukur/instrumen. Demikian pula dengan pengukuran terhadap data demografi atau data sekunder suatu perusahaan. Dalam penelitin bisnis, masalah pengukuran umumnya dijumpai pada variabelvariabel yang berkaitan dengan persepsi, sikap dan perilaku yang bersifat subyektif. (Indriantoro & Supomo, 1999) Penentuan variabel pada dasarnya merupakan operasionalisasi terhadap konstruk, yaitu upaya mengurangi abstraksi konstruk sehingga dapat diukur. Definisi operasional adalah penentuan konstruk sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan konstruk, sehingga memungkinkan untuk dilakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstruk yang lebih baik (Indriantoro & Supomo, 1999). Nama Variabel Kecerdasan Emosional (X1)
Tabel 1 – Definisi Operasional Variabel Definisi Variabel Indikator Kemampuan seseorang dalam menyelaraskan pikir dan rasa atas segala sesuatu yang bisa diindranya sehingga bisa tercapai suatu kebijaksanaan yang harmonis
1. Pengenalan diri 2. Pengendalian Diri 3. Motivasi 4. Empati 5. Ketrampilan Sosial
Perilaku Belajar (X2)
Suatu kebiasaan yang secara otomatis dilakukan berulangulang yang dimaksudkan untuk dapat menguasai suatu ilmu atau keahlian maupun ketrampilan dengan baik hingga mencapai suatu pencerahan.
Stres Kuliah (X3)
Keadaan yang membuat mahasiswa
1. Kebiasaan mengikuti pelajaran 2. Kebiasaan membaca buku 3. Kebiasaan mengunjungi perpustakaan 4. Kebiasaan menghadapi ujian 1. Kebosanan 2. Paksaan dari
Sumber
Trisniwati &Suryaningsum (2003); Budhiyanto & Nugroho (2004); Suryaningsum dkk (2004); Tikollah dkk (2006); Melandy & Aziza (2006); Melandy dkk (2007); Marita dkk (2006) Marita dkk (2006)
Marita dkk (2006)
20
Kepercayaan Diri (X4)
Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y)
merasa tertekan dalam kuliahnya sehingga konsentrasi belajar terganggu, penyebabnya adalah adanya kesalahan perilaku belajar atau keadaan lain, misalnya lingkungan. sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya Sampai seberapa jauh seseorang mengerti benar dan memahami proses dan cara akuntansi bekerja.
orang tua 3. Hubungan dosen – mahasiswa 4. Masalah pribadi / keluarga 5. Kondisi kamar 32 item indikator pernyataan
Indeks Prestasi Kumulatif
Melandy & Aziza (2006)
Trisniwati & Suryaningsum (2003); Budhiyanto & Nugroho (2004); Melandy & Aziza (2006); Melandy dkk (2007)
Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini
3.3. Populasi & Sampel Populasi subyek penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi yang telah menempuh minimal 120 SKS. Asumsi yang digunakan di sini bahwa mahasiswa telah menerima manfaat maksimal dari pengajaran akuntansi. Sedangkan sampel yang digunakan adalah mahasiswa akuntansi. Adapun metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive, convenience sampling.
3.4. Jenis & Sumber Data Jenis data yang digunakan di sini adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari responden. Data primer di sini berupa kuesioner yang diisi oleh responden, sedangkan data sekundernya berupa informasi IPK dari responden.
21
3.5. Metode Pengumpulan Data Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode survey yaitu melalui kuesioner. Kuesioner disebarkan dengan mendatangi satu per satu calon responden, melihat apakah calon memenuhi persyaratan sebagai calon responden, lalu menanyakan kesediaan untuk mengisi kuesioner. Sedangkan data sekunder berupa IPK diperoleh dengan mencantumkan pertanyaan mengenai IPK di dalam kuesioner.
3.6. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science). Ada beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
3.6.1. Uji Kualitas Data
3.6.1.1. Uji Validitas Uji validitas yang digunakan adalah dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor setiap konstruknya (Ghozali, 2001). Pengujian ini menggunakan metode Pearson Correlation. 3.6.1.2. Uji Reliabilitas Uji reliabiltas ini menggunakan reliabilitas konsistensi internal yaitu teknik Alfa (α) Cronbach. Apabila nilai α Cronbach dari hasil pengujian lebih besar daripada 0,60, maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel itu adalah reliable (Nunnaly, 1969 dalam Ghozali, 2001).
3.6.2. Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data ini digunakan untuk menguji apakah sebaran atau distribusi data normal yang dilakukan dengan cara analisis grafik.
22
3.6.2.2. Uji Heteroskedastisitas Uji
heteroskedastisitas ini dilakukan dengan menggunakan analisis
terhadap plot grafik. Apabila titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka nol, pada sumbu y, maka dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika ternyata dari tampilan grafik ini masih terdapat keraguan, akan ditambahkan Uji Glejser untuk meyakinkan ada tidaknya heteroskedastisitas. Jika nilai signifikansi t dari regresi variabel-variabel bebas terhadap absolute residual
lebih
besar
daripada
0,05,
maka
dinyatakan
tidak
terdapat
heteroskedastisitas. 3.6.2.3. Uji Multikolinieritas Uji ini digunakan untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas, maka dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), di mana bilai nilai tolerance>0,1 dan nilai VIF <10, maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebasnya.
3.6.3. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan di sini dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk melakukan uji empiris. Adapun persamaan regresi yang digunakan untuk menguji masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut: Persamaan regresi untuk menguji H1 sampai dengan H3 adalah:
Persamaan regresi untuk menguji H4 sampai dengan H6 adalah:
Persamaan regresi untuk menguji H7 adalah:
Persamaan regresi untuk menguji H8 adalah:
Persamaan regresi untuk menguji H9 adalah:
23
Persamaan regresi untuk menguji H10 adalah:
Persamaan regresi untuk menguji H11 adalah:
Di mana: Y
= Tingkat pemahaman akuntansi
α
= Konstanta
β
= Koefisien
X1 = Kecerdasan Emosional X2 = Perilaku Belajar X3 = Stres Kuliah X4 = Kepercayaan Diri ε
= Galat
3.6.4. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009).
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1.Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Penelitian yang telah dilakukan Pelaksanaan kegiatan penelitian yang telah dilakukan dapat digambarkan dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Penyebaran kuesioner dengan obyek penelitian mahasiswa di Jawa Tengah. 2. Melakukan
input
menggunakan
data
program
dalam microsoft
bentuk excell
tabulasi dari
data
kuesioner
mentah yang
dikumpulkan. 3. Mempersiapkan draft bab hasil dan pembahasan.
Penyebaran kuesioner
tabulasi data mentah
Mempersiapkan draft bab hasil dan pembahasan
4.2. Hambatan yang dialami,langkah yang diambil dalam Pemecahan permasalahan yang dihadapi Hambatan yang telah dialami adalah sebagai berikut: 1. Masih ditemui hambatan birokrasi, yaitu di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSOED Purwokerto yang mengharuskan surat ijin penelitian harus melalui Rektor, Dekan, Ketua LPPM, sehingga hal ini menjadikan penelitian menjadi molor tanpa ada kejelasan. Mensikapi hal tersebut, peneliti sedang mempertimbangkan apakah masih perlu memasukkan responden mahasiswa dari Jurusan Akuntansi UNSOED ke dalam responden riil.
24
25
2. Tidak lengkapnya data responden yang diisi, sehingga peneliti perlu penganalisaan dan meng-cross check dengan tenaga pencacah di lapangan.
4.3.Hasil yang telah dicapai Hasil yang telah dicapai adalah sebagai berikut: 1. Penyebaran kuesioner dengan obyek penelitian mahasiswa di Jawa Tengah dengan tingkat penyebaran sebesar 60% 2. Melakukan
input
menggunakan
data
program
dalam
bentuk
microsoft
tabulasi
excell
dari
data
mentah
kuesioner
yang
dikumpulkan dengan tingkat partisipasi dari responden sebesar 45% dari total kuesioner yang masuk. 3. Mempersiapkan draft bab hasil dan pembahasan agar nantinya jika data telah masuk 100% dan telah selesai ditabulasi, maka akan segera mudah untuk dipaparkan di bab hasil dan pembahasan.
4.4.Rincian Penggunaan Dana Penelitian Rincian
penggunaan
dana
sebesar
70%
dari
Dana
yang
disetujui
(Rp.13.500.000,00) adalah sebagai berikut: No. A. 1 2 B. 3 4 5 C. 6 7 8 9 10 11 D. 12 13
Jenis Pengeluaran Honor Tim Peneliti Peneliti Utama Peneliti Kedua Bahan Habis Pakai & Peralatan Penyusunan Proposal Pengetikan Fotokopi Proposal Jilid Proposal Pengumpulan Data Fotokopi Kuesioner Cenderamata untuk responden Konsumsi untuk pengumpulan data Transportasi untuk pengumpulan data Biaya Entry & Edit Data Biaya pengolahan data Penyusunan Laporan Kemajuan Pengetikan Fotokopi Laporan Total
Harga
Biaya Yang Diusulkan Jumlah Unit Subtotal
Kategori
27500 24000
30 20
orang/jam orang/jam
Rp Rp
825,000.00 480,000.00
1 1
7500 250 7500
50 250 5
lembar lembar eksemplar
Rp Rp Rp
375,000.00 62,500.00 37,500.00
2 2 2
250 7500 25000 25000 2000 500000
2000 500 30 30 500 1
lembar unit orang/hari orang/hari lembar Unit
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
500,000.00 3,750,000.00 750,000.00 750,000.00 1,000,000.00 500,000.00
2 2 2 3 2 4
12.500 250
30 180
lembar lembar
Rp 375,000.00 Rp 45,000.00 Rp 9,450,000.00
2 2
26
BAB V RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN SELANJUTNYA Rencana kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya sebagai berikut: 1.
Penyelesaian penyebaran kuesioner dengan obyek penelitian mahasiswa di Jawa Tengah yang masih kurang 40%.
2.
Melakukan input data dalam bentuk tabulasi data mentah menggunakan program microsoft excell dari kuesioner yang dikumpulkan mencapai 100%.
3.
Menyusun laporan hasil akhir penelitian.
27