Muzamil
MEMBACA EFEKTIFITAS PROGRAM SUBUH DI MASJID SUBULUSSALAM SURABAYA SELAMA BULAN RAMADHAN 1436 H/2015 M. Muzamil STAI Taswirul Afkar Surabaya Email:
[email protected] Abstract: This paper is about effectiveness of Subuh Program in Masjid Subulussalam Surabaya. To popularize the al Qur'an, strengthen unity, invites worshipers to enjoy and feel the sensation of Infak every day in the month of Ramadan as a very special month, would be very unfortunate if missed. Then, caretaker of masjid Subulussalam designing the programs: reading Surah Waqi'ah and Infak every day after salat subuh and run it in the holy month of Ramadan . In measuring the effectiveness of programs, the writer uses the method of observation, interviews and questionnaires . Worshipers who follow the program as many as 80 people . This is done at the end of the holy month of Ramadan , 28th of Ramadan 1436 H. this research, was found that the morning program at the Masjid Subulussalam is very satisfied. 99 % of jamaah feel a positive impact in many aspects , especially economic aspects, the peace of mind and peace of the household. Keywords: effectiveness, Subuh Program, Masjid Subulussalam. Pendahuluan Masjid adalah tempat pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad Saw. Ketika sampai di madinah. Dalam sirah al Nabawiyah, pembangunan masjid tersebut disebut sebagai langkah awal dalam pembangunan masyarakat/ peradaban baru1. Pada periode awal, masjid menjadi sentral aktifitas umat Islam. Di Masjid, umat Islam beribadah. Di Masjid, Umat Islam belajar. Di Masjid umat Islam mendiskusikan berbagai hal yang terjadi2. Masjid dibangun oleh Rasulullah memang dipersiapkan untuk menjadi tempat untuk memberdayakan umat islam dan mengembangkan 1
Sofiyurrahman, al Rahiq al Makhtum (T.T: Dar al Fikr, 1999), 174 Hamid Fahmi Zarkasi, “Peran Masjid dalam pendidikan akhlak”, 18, dalam majalah Islamia volume IX No. 1 Maret 2014. 2
Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
1
Membaca Efektifitas
potensi yang dimilikinya dalam bingkai dakwah islamiyah. Dalam sejarah perjalanan umat Islam, lihatlah, para alumni masjid madinah, Abu Bakar, Umar, Ustman dan lain-lain. Mereka oleh Rasulullah diberi peridikat sebaik-baik generasi sepanjang sejarah umat manusia. Masjid memiliki peran yang sangat penting dalam membangun umat. Namun, dalam konteks zaman sekarang, aktualisasi peran masjid di tengah-tengah umat Islam hampir-hampir tak terlihat. Mayoritas, masjid hanya digunakan untuk ibadah ritual, pelaksanaan TPQ dan tempat pelaksanaan prosesi akad nikah. Jarang sekali, masjid menjadi sumber energy kebangkitan umat yang disiapkan menjadi teladan bagi yang lain. Keagungan yang diberikan Allah terhadap umat ini sangat sulit untuk kita temukan dalam kehidupan modern ini. Allah menyatakan bahwa umat islam adalah umat terbaik (QS: Ali Imran, 110). Namun dalam realitasnya, umat Islam sering kali tidak diperhitungkan keberadaannya walaupun secara kuantitas mereka mayoritas. Berangkat dari langkah dakwah Nabi Muhammad yang memulai kebangkitannya dari masjid, maka dalam konteks zaman yang tak jauh berbeda dengan zaman jahiliah ini, betapa tepatnya jika umat islam membangun kekuatannya kembali dari Masjid. Tidak ada tempat yang paling tepat untuk membangun kekuatan umat saat ini kecuali Masjid. Masjid adalah tempat suci yang Allah sediakan untuk umat Islam. Disamping menyediakan tempat istimewa untuk umat Muhammad Saw. Allah juga menyediakan waktu yang istemewa, yaitu bulan suci Ramadhan. Pada bulan itu, Allah menurunkan al Qur’an, lailatul qadar, dan obral pahala besar-besaran untuk mereka yang beriman. Pada bulan Ramadhan biasanya masjid-masjid biasanya selalu merancang program. Program yang biasanya banyak menghiasi masjid adalah ceramah. Di bulan ramadhan, para ust, kiai dan akademisi di perguruan tinggi Islam seakan mendapat durian jatuh. Pada bulan Ramadhan itulah, mereka tampil untuk menasehati umat untuk bengkit dan menjadi orang saleh. Tapi, pada kenyataannya, kondisi umat tak kunjung membaik. Ceramah tinggal
Vol.1.No.1 September 2016
2
Muzamil
ceramah. Semakin intens, semakin umat ini tak mau beranjak dari tidurnya. Dari fenomena tersebut, pengurus Masjid Subulussalam mempunyai inisiatif untuk tidak memperbanyak program ceramah sebagaimana yang biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelunya. Para pengurus kemudian bergeser dari program yang menjadikan jamaah sebagai obyek menuju program yang menjadikan jamaah sebagai subyek program tersebut. Jadi prinsipnya adalah talk less do more, sabda Nabi: tanda baiknya islamnya seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak efektif atau sabda Nabi Muhammad yang lain: jika kalian beriman, maka ucapkan yang baik (baca: program yang efektif) atau diam. Program yang semoga efektif tersebut adalah program pembacaan surat waqi’ah dan infak subuh secara rutin dan berjamaah. Harapan para pengurus adalah para jamaah masjid semakin solid, semakin sering berinteraksi dengan al Qur’an dan dapat merasakan kelezatan infak secara rutin. Agar penelitian ini lebih fokus, maka penulis merumuskan arah penelitian. Yaitu, Apakah ada pengaruh pembacaan surat al waqiah dan infak subuh terhadap terhadap ketenangan jiwa, ketentraman rumah tangga dan kelancaran usaha? Deskripsi Masjid Subulussalam Masjid Subulussalam berada di kota Surabaya, kecamatan Kenjeran Kelurahan Sidotopo wetan, gang platuk donomulyo II No. 1. Masjid tersebut didirikan pada Tahun 19903. Sampai tahun 2015, masjid Subulussalam sudah berusia 25 tahun. Usia yang cukup dewasa dan pantas untuk menjadi panutan untuk masjid-masjid yang beru berdiri. Jumlah jamaah yang aktif mengikuti program sampai akhir bulan Ramadhan berjumlah 80 orang dengan perincian 40 laki-laki dan 40 perempuan yang didominasi oleh usia tua (baca: 40>). Adapaun jamaah jum’at yang salat di masjid Subulussalam berjumlah sekitar 300 orang. 3
Notaris Dadang Koesboediwitjaksono SH, Akta Pendirian Yayasan Subulussalam Surabaya. Akte 08-12-2015. Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
3
Membaca Efektifitas
Jamaah yang aktif mengikuti program subuh banyak yang datang dari luar gang 2 platuk donomulyo tapi masih tetap dalam satu kelurahan sidotopo wetan. Entah mengapa tetangga masjid seakan enggan memanfaatkan masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Mereka lebih senang bercengkrama (cangkru’an) di sekitar masjid dibandingkan datang ke masjid untuk meramaikan dan memakmurkannya. Penulis masih belum dapat menyimpulkan apa kira-kira faktor yang menyebabkan tetangga masjid tersebut enggan salat dan meramaikan masjid. Pengamatan terhadap fenomena tersebut mengantarkan penulis pada satu pemahaman bahwa hidup itu diciptakan bagi manusia agar dia memilih. Memilih ke kanan atau ke kiri. Memilih kebahagiaan atau kesengsaraan. Memilih untuk berada di jalur Rasulullah atau Abu jahal. Itulah kehidupan. Dalam al Qur’an, surat al Balad, Allah menegaskan bahwa Allah telah hamparkan dua jalan dan mempersilahkan manusia untuk memilih salah satunya: baik atau buruk, benar atau salah4. Di ayat yang lain Allah mengatakan bahwa sekelas Nabi Muhammad saja tidak punya otoritas untuk memberi hidayah kepada orang yang dicintai tapi Allah lah yang punya hak prerogatif untuk memberi petunjuk, kemauan dan kekuatan untuk memakmurkan masjid. Namun demikian, jika dilihat dari praktek keagamaan yang dipraktekkan, masyarakat di sekitar masjid adalah penganut Nahdlatul Ulama dengan level pemahaman ke-Nu-an yang bervariasi. Namun secara garis besar, memasukkan mereka ke dalam NU karena mereka rata-rata melaksanakan amalan ritual-sosial NU, seperti Tahlilan, diba’an, selametan, Yasinan dan istighosahan. Secara tidak langsung, penulis mengamati dan mewawancarai sebagian jamaah dan di akhir program, penulis mengedarkan angket untuk memastikan apa yang mereka rasakan selama mengikuti program subuh tersebut. Apakah program tersebut bermanfaat atau tidak. Program persebut dilaksanakan setelah jamaah membaca wirid dan doa yang biasa dibaca setiap ba’da salat. Teknik pelaksanaannya secara terperinci sebagai berikut: setelah salam, 4
QS: al Balad, 10. Vol.1.No.1 September 2016
4
Muzamil
jamaah yang ada di ujung sof sebelah kanan mengedarkan kaleng yang khusus disediakan untuk program tersebut sambil membaca wirid. Kemudian imam berdoa. Setelah berdoa, imam/ petugas yang memimpin pembacaan surat al waqi’ah mengajak jamaah untuk berkirim pahala surat al fatihah kepada Nabi Muhammad, sahabat dan keluarga. Disamping Nabi, imam juga mengirim pahala fatihah kepada orang yang terkait dengan kehidupan kita: orang tua, kakeknenek, guru-guru, anak dan keluarga, sahabat, tetangga, orang yang memiliki hak kepada kita dan seluruh muslim-muslimat. Hal tersebut penting untuk menjaga hubungan dengan sesama baik yang masih ada atau yang sudah meninggal Fatihah yang terakhir dibaca dengan permohonan agar seluruh hajat jamaah dikabulkan oleh Allah. Namun sebelum itu, imam terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada jamaah beberapa menit untuk mengheningkan cipta guna bermunajat dengan Allah dengan hati dan fikirannya. Kesempatan untuk bermunajat itu penting karena setiap jamaah pasti mempunyai hajat atau masalah yang bervariasi. Oleh karenanya, penting untuk memberikan waktu sejenak untuk berkonsentrasi agar kabel energi hati dan fikiran jamaah dapat tersambung dengan energi Allah yang maha dahsyat. Setelah itu, para jamaah membaca surat al Waqi’ah secara bersama. Ilmu Pelengkap Program Subuh 1. Meluangkan waktu untuk mengintrospeksi diri Muhasabah, itulah kekuatan yang diajarkan oleh Agama ini untuk memompa potensi diri menjadi pribadi yang tangguh. Pribadi yang sibuk mengoreksi dirinya, ketika menemukan kekurangan, maka dia akan segera memperbaikinya. Perbaikan diri secara kontinyu menjadi kata kunci penting dalam menaikkan derajad kita dalam semua level. Mengkritik diri sendiri ini bukan suatu hal yang mudah. Ia butuh kesadaran total bahwa manusia itu tidak mungkin bisa lepas dari kesalahan. Seperti yang ditandaskan oleh baginda Agung kita,
Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
5
Membaca Efektifitas
Nabi Muhammad Saw. “setiap anak adam pasti bersalah dan sebaikbaik orang yang bersalah adalah orang yang terus bertaubat5”. Muhasabah adalah media untuk memperbaiki diri. Orang yang selalu bermuhasabah akan terus memohon ampun kepada Allah karena betapapun kita memperbaiki diri, maka kita akan semakin masuk ke dalam lautan kesalahan yang tak bertepi. Indikator kebaikan adalah rasa bersalah, kurang baik, dhalim dan lain-lain sebagaimana dijelaskan oleh imam al Ghazali dalam Bidayah al Hidayah bahwa orang yang paling bodoh (hamqa) adalah orang yang menganggap bersih dirinya6. Cukuplah para Nabi dan Rasul yang sudah mendapat garansi surga dari Allah, yang menjadi contoh. Walaupun mereka mendapatkan posisi yang tinggi, namun mereka masih menyatakan “wahai Tuhan, kami mendholimi diri kami sendiri. Jika engkau tak berkenan mengampuni, maka pasti kami akan menjadi orang yang sengsara”7. Syeh Abu Madyan al Maghribi menulis kata-kata bijaknya: بالمحاسبة يصل العبد الى مقام المراقبة Dengan senantiasa bermuhasabah, hamba akan mencapai maqam muraqabah Pangkal dan poros semua jalan adalah muhasabah atau evaluasi diri. Barang siapa yang tekun menghisab dirinya, ia akan mencapai tingkatan muraqabah. Hikmah yang disajikan oleh syeh abu Madyan al maghribi tersebut kemudian dielaborasi oleh syeh Ibn Ilan al Siddiq. Ia menyatakan bahwa karena pentingnya muhasabah, maka seorang hamba hemdaknya menyediakan waktunya setiap hari di sore hari untuk mengevaluaasi dirinya sendiri. Jika dia menemukan dirinya melakukan ketaatan di hari itu, maka bersyukurlah. Namun jika ia menemukan kesalahan, maka segeralah memohon ampun agar paket 5
Hadis tersebut diriwayatkan oleh al Turmudzi. Lihat: http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php?bk_no=195&hid=2436& pid=123575 6 Imam al Ghazali, Bidayatul hidayah. (Semarang: Maktabah Toha Putra, T.Th), 97 7 QS: al A’raf, 23. Vol.1.No.1 September 2016
6
Muzamil
siksa yang Allah sediakan bersamaan dengan kesalahan itu dibatalkan oleh Allah. Sebagaimana firman Allah dalam al Qur’an surat al Anfal: 33. Dalam kajian tasawuf, diceritakan bahwa ada seseorang bertanya kepada Syekh al Suhrawardi “ketika beramal aku jatuh ke dalam riya’ (baca: pamer). Sebaliknya, jika meninggalkan amal aku melampaui batas. Lalu apa yang harus aku lakukan?”. Beliau menjawab, “beramallah dan mintalah ampunan. Anggaplah ketaatanmu sebagai bagian dari dosamu. Ketaatan seperti itu lebih berpeluang diterima8” Siapa yang menghisab diri semacam itu pasti tubuhnya bersih dan hatinya suci sehingga Tuhan tampak olehnya. Lalu ia menyadari kehadiran Tuhan dalam setiap gerak. Dalam kondisi seperti itu, hatinya menjadi halus, sedih dan menyesali semua kelalaiannya setiap waktu. Dalam bahasa hadis, kodisi semacam itu disebut dengan istilah Ihsan. Jika seorang hamba istiqamah memohon ampun, maka jiwanya akan dibersihkan dan hujan rizki akan mengguyurnya di berbagai sudut kehidupan sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: أنو سمع محمد بن، أخبرني الحكم بن مصعب المخزومي: قال،عن الوليد بن مسلم
- عن النبي صلى اهلل عليو وسلم،- رضي اهلل عنو- عن جده، عن أبيو،علي بن عبد اهلل بن عباس ورزقو من حيث، ومن كل ضيق مخرجا، من كل ىم فرجا.1 من لزم اإلستغفار جعل اهلل لو:أنو قال
ال يحتسب Barang siapa selalu memohon ampun (istighfar), maka Allah akan menghilangkan kesedihannya dan akan memberikan solusi dalam setiap kesulitannya dan Allah akan memberikan rizki yang tidak terprediksi9. 2. Bersolawat Berterimakah adalah ciri orang yang beradab. Jika kita dibantu oleh seseorang, maka seharusnya kita berterimakasih kepadanya.
8
Ibn Ilan, Syarah al Hikam al Ghawtsiyyah. (Jakarta: Zaman, 2015), 114-115. http://www.alukah.net/sharia/0/53158/. Hadis tersebut dapat dilacak dalam kitab Abu Daud, Ibn Majah dan al Nasa’i. 9
Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
7
Membaca Efektifitas
Allah sendiri mengajarkan kepada kita untuk terus bersyukur agar Allah terus mengucurkan rahmatnya ke dalam kehidupan kita10. Solawat yang berarti doa kasih sayang dan keselamatan untuk Nabi Muhammad SAW, sejatinya adalah ucapan terimakasih kita kepada beliau. Beliau yang memperkenalkan kita tentang Allah sang pencipta. Beliau yang memberikan contoh dalam menjalani kehidupan ini sehingga kita dapat mengenal kebenaran yang hakiki, kebaikan dan kemulyaan. Bukan hanya memperkenalkan kebenaran, kebaikan dan kemulyaan, tapi beliau memperaktekkan cara menggapainya. Muhammad fathullah Gulen, penulis berkebangsaan Turki itu menyatakan bahwa Rasulullah Saw. adalah kebanggaan bagi seluruh umat manusia. sejak empat belas abad terakhir, di belakang beliau telah berjajar para filosof terbesar, pemikir terhebat, cendikiawan tersohor, dan para ilmuan yang paling cemerlang yang telah menghias atmosfer pemikiran kita semua. Para tokoh itu seakan berderat rapi di belakang Rasulullah Saw. Dengan khusuk sembari menangkupkan tangan di dada seraya berkata kepada sang rasul: kau adalah sosok yang membuat kami bangga untuk dapat bergabung denganmu11. Peribadi seperti itu tentu takkan dapat kita temukan tandingannya di mana pun. Zaman yang berlalu takkan mampu menghapuskan sedikitpun realitas Muhammad Saw dari hati kita. Bahkan setiap hari, ribuan orang yang mengumandangkan adzan terus menggaungkan pernyataan tentang kerasulannya. Minimal, seorang muadzin akan mengatakannya Sepuluh kali pernyataan kerasulannya. Hal tersebut berarti spirit Muhammad akan terus hidup dan itu artinya, Allah akan merahmati kita sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat al Anfal: 33. Allah tidak akan menyiksa mereka selama kamu ada di tengah-tengah mereka dan Allah tidak akan menyiksa mereka sedang mereka terus memohon ampun12. 10
QS: Ibrahim, 7 Muhammad Fathullah Gulen, Cahaya Abadi Muhammad (Jakarta: Republika, 2013), xiii-xiv 11
Vol.1.No.1 September 2016
8
Muzamil
Sayyid Muhammad Ibn Alwi al Maliki dalam bukunya, Syaraf al Ummah al Muhammadiyah menguraikan tiga puluh sembilan manfaat membaca solawat. Diantaranya adalah bahwa bersolawat berarti kita menjalankan perintah Allah Swt13, solawat dapat menjadi sebab terkabulnya permohonan, terwujudnya keselamatan, turunnya rahmat Allah, hilangnya kefakiran dan lain-lain14. 3.
Belajar Tawakkal Al Imam al Ghazali dalam kitab Minhaj al Abidin menjelaskan bahwa memahami perintah Allah yang terkait dengan ibadah batiniyah/manajemen hati hukumnya wajib seperti tawakkal, ridho, sabar, taubat ikhlas dan lain-lain sebagaimana kewajiban mempelajari dan memahami kewajiban yang bersifat dhohiriyah seperti solat, puasa haji dan lain-lain.15 Oleh karena pentingnya memahami manajemen hati yang diantaranya adalah tawakkal, maka para jamaah masjid subulussalam perlu diberi pengantar tentang tawakkal secara teori walaupun mungkin secara pengalaman para jamaah lebih paham makna tawakkal karena kehidupan yang dijalani ini sedikit atau banyak pasti menyelipkan pesan kepada kita untuk bertawakkal. Namun, bagaimanapun juga ilmu tentang tawakkal itu tetap penting agar para jamaah dapat mengkonfirmasikannya dengan sikap tawakkal jamaah yang dijalaninya karena secara prinsip dalam menjalani hidup adalah al ilmu qabla al amal.16 Syeh al Qusyairi, penulis al Risala al Qusyairiyah menjelaskan bahwa tawakkal itu tempatnya di hati. Jadi, tawakkal adalah sikap hati dalam merespon situasi yang dihadapi. Definisi tentang tawakkal dari berbagai tokoh sufi dihidangkan oleh syeh al Qusyairi Misalnya, Dzunnun al Misri menyatakan 13
QS: al Ahzab, 56. Muhammad Ibn Alwi al Maliki, Syaraf al Ummah al Muhammadiyah. (Madinah: Dar al Madinah al Munawwarah, 1404 H), 185-190. 15 Imam al Ghazali, Minhaj al Abidin (Surabaya: Toko Kitab al Hidayah, T.Th), 6 16 Imam al Bukhari, Shih Bikhari, bab al ilmu qabla al qaul wa al amal. Lihat: http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=68&idto=68 &bk_no=0&ID=55 14
Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
9
Membaca Efektifitas
bahwa tawakkal adalah melepaskan diri dari diri dan keluar dari daya dan kekuatan diri menuju daya dan kekuatan Allah17. Abu Abdillah al Quraisyi pernah ditanya tentang tawakkal lalu ia menyatakan bahwa tawakkal adalah sikap bergantung kepada Allah dalam setiap kondisi18. Semua orang lolos dalam perjalanan menuju Allah adalah orang yang memiliki sikap pasrah yang tinggi dan mengamalkannya sesuai dengan petunjuk. Misalnya, Nabi Musa dan pengikutnya ketika dikejar Firaun. Mereka tidaklah berdiam diri begitu saja, mereka berlari menyelamatkan diri bersama Musa .Namun malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diaraih tiba-tiba mereka dihadapkan pada situasi yang sulit. Di depan mereka laut menghadang, sementara dibelakang mereka Firaun dengan balatentaranya siap untuk menangkap dan menyiksa mereka. Mereka tidak tahu lagi apa yang akan diperbuat, mereka bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Kemudian Allah memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke permukaan laut. Tiba tiba laut itu terbelah, dan dihadapan mereka terbentang jalan yang luas untuk melarikan diri. Demikianlah Allah menolong orang yang berserah diri kepadaNya. Merekapun lari menyelamtakan diri melalui lorong yang terbentuk ditengah laut itu. Setelah sampai diseberang, Musa pun kembali memukulkan tongkatnya ke permukaan laut. maka tiba-tiba laut itupun bertaut kembali menenggelamkan Firaun bersama para pengikutnya19. Tak satupun sejarah para Nabi, Rasul dan orang soleh menyatakan bahwa orang yang pasrah akan mengalami kehidupan yang sulit tanpa pertolongan Allah. Lihatlah bagaimana Nabi Ibrahim selamat dari panasnya kobaran api Namrudz. Lihatlah cerita Nabi Nuh yang selamat dari amukan banjir bandang yang menggunung. Lihatlah Nabi Muhammad dapat berjaya merubah kondisi jahiliyah yang menurut akal tidak mungkin untuk dirubah.
17
Abdul karim Ibn Hawazin, Risalah al Qusyairiyah (T.T: Dar al Khair, T.Th), 164./Muhammad Amin al Kurdi, Tanwirul Qulub (Lebanon: Dar al Kutub Ilmiyah, 2010), 497. 18 Risalah al Qusyairiyah.....165. 19 QS: al Syuara’, 61-63. Vol.1.No.1 September 2016
10
Muzamil
Maka, Ikuti prosedur Allah dan bertawakallah kepadaNya, niscaya Allah akan mencukupkan segala kebutuhannya dengan cara Allah sebagaimana disebutkan dalam surat At Thalaq ayat 2-3. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. Dalam ayat tersebut, Allah memberikan garansi akan mencukupi seluruh kebutuhan, jika kita berserah diri kepadaNya. Namun sayang, dalam menjalani kehidupan ini, kita sering kurang yakin dengan Allah Swt dan kita memilih memasrahkan hidup ini dengan rancangan akal dan usaha otot kita sehingga yang terjadi adalah putus asa, gelap gulita dan tak kemana dia akan melangkahkan kaki. Sikap Tawakkal ini menjadi dalil atau bukti atas keimanan. Semakin beriman berarti semakin pasrah. Jadi, konsekwensi logis dari pasrah adalah keimanan sebagaimana Firman Allah dalam surat al Maidah, 23 “hanya kepada Allah lah kalian pasrah jika kalian adalah orang yang beriman” Syeh Amin al Kurdi memberikan tips agar kepasrahan kita terjaga dan terus bertambah dengan lima hal: Pertama: ingatlah selalu bahwa Allah adalah dzat yang maha tahu atas kondisi kita. Kedua: memantapkan keyakinan bahwa Allah adalah dzat yang maha kuasa. Ketiga: ingatlah bahwa Allah tidak pernah salah dan lupa. Keempat: ingatlah selalu bahwa Allah tidak akan pernah ingkar janji. Kelima: ingatlah selalu bahwa persediaan pertolongan Allah tidak akan pernah habis dan Dia adalah dzat yang maha mulya dan maha dermawan20. 4.
Salat Berjamaah Salat berjamaah, jika dilihat dari perspektif fiqh, hukumnya sunnah muakkadah atau hampir mendekati wajib. Salat berjamaah tersebut perintahnya turun ketika perang sebagaimana firman Allah dalam surat al Nisa’, 102 20
Tanwirul Qulub,....... 497.
Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
11
Membaca Efektifitas
Pelaksanaan salat secara berjamaah sangat dibutuhkan oleh kaum muslim. Karena ia dapat menjadi media persaudaraan, saling menyapa dan pada akhirnya akan mengeratkan hubungan sesama muslim. Dengan semangat kebersamaan tersebut, apapun yang dihadapi pasti akan lebih mudah untuk diselesaikan. Apalagi orang yang salat di masjid terutama isya’ dan subuh mendapat garansi terbebas dari sifat munafiq yang sangat dahsyat pengaruh negatifnya. Penulis teringat dengan teori kebangkitan Ibn Khuldun yang menyatakan bahwa kebangkitan sebuah komunitas dapat terjadi jika terpenuhi tiga syarat: soliditas, kualitas sumber daya manusia dan etos kerja. Dari teori tersebut penulis sangat yakin bahwa dengan mengoptimalkan salat berjamaah, maka potensi untuk bersatu/solid akan lebih mudah tercapai. Jika soliditas itu dapat tercapai maka tidak sulit bagi kita untuk membangun relasi tanpa tendensi antar jamaah. Relasi yang murni. Relasi yang karena Allah. Kalau itu terjadi, maka jamaah masjid itu akan masuk dalam salah satu golongan yang kelak di hari akhir akan mendapat perlindungan Allah disaat tiada perlindungan kecuali perlindungan Allah yang maha agung. Oleh karenanya para ulama dahulu mempunyai tradisi berta’ziyah/ berbela sungkawa kepada anggota jamaah yang absen. Mereka berprinsip: ليس المصاب من فارق األحباب بل المصاب من حرم الثواب Orang yang terkena musibah bukanlah orang yang terpisah dengan kekasih namun orang yang terkena musibah adalah orang yang terpisah dari pahala21. Pahala orang yang melaksanakan salat jamaah sangat besar. menurut rasulullah, kebaikan salat berjamaah melebihi salat sendiri dengan selisih dua puluh lima sampai dua puluh tujuh derajat. Artinya sekali salat beerjamaah sama dengan orang yang salat sebanyak dua puluh tujuh kali secara sendiri. Padahal, sehari semalam saja, untuk melakukan salat lima kali itu beratnya minta ampun apalagi dua puluh tujuh kali. Betapa beratnya. Begitu 21
Ali Ibn Qasim al Ghazi, Hasyah Al Bajuri, 1. (Surabaya: Dar al Nasyr al Misriyah, T.Th), 192 Vol.1.No.1 September 2016
12
Muzamil
besarnya bonus bagi orang yang salat berjamah di masjid, sampaisampai setiap langkah menuju masjid dikonversi oleh Allah sebagai penghapus kesalahan dan menjadi tangga kemulyaan dan bukan hanya itu, ketika dia melakukan salat dan duduk di tempat salatnya, maka para malaikat berdoa memohonkan ampun orang tersebut sampai batal wudu’nya. تزيد على،صالة الرجل في جماعة
: « قال رسول اهلل:عن أبي ىريرة رضي اهلل عنو قال
، وذلك أن أحدىم إذا توضأ،صالتو في بيتو وصالتو في سوقو خمساً وعشرين درجة إال رفع، فلم يخط خطوة، ال ينهزه إال الصالة ال يريد إال الصالة، ثم أتى المسجد،فأحسن الوضوء فإذا دخل المسجد كان في صالة ما، حتى يدخل المسجد، وحط عنو بها خطيئة،لو بها درجة
، والمالئكة يصلون على أحدكم مادام في مجلسو الذي صلى فيو،كانت الصالة ىي تحبسو 22
ما لم يحدث فيو، اللهم تب عليو، اللهم اغفر لو، اللهم ارحمو:يقولون Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad bersabda: salat seseorang secara berjamaah melebihi salatnya di pasar atau di rumah dengan selisih 25 derajad. Keutamaan tersebut dapat dicapainya, jika dia menyempurnakan wudu’nya, lalu berangkat ke masjid dengan niat hanya untuk menunaikan salat. Niat yang demikian itu menyebabkan tidak satu langkahpun yang ia ayunkan kecuali menjadi pelebur dosa dan peningkat derajat sampai dia masuk masjid. Kemudian jika dia masuk masjid dan melakukan salat, maka para malaikat memohonkan rahmat dan ampunan untuk orang tersebut selama tidak berhadas. 5.
Salat Duha Salah satu pengarahan yang disampaikan kepada para jamaah adalah pentingnya salat duha yang dilakukan secara istiqamah. Menurut sebuah hadis, salat duha memiliki posisi yang cukup penting karena rasul istiqamah dalam melakukannya dan ia oleh Nabi dinyatakan sebagai sedekah tubuh. Tubuh, karunia Allah ini tak henti-hentinya menerima karunia dari sang maha pencipta. Maka
22
Hajjaj Ibn Muslim, Sahih Muslim, No. Hadis 1065. Lihat: http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php?bk_no=158&hid=1065& pid=106363 Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
13
Membaca Efektifitas
seharusnyalah kita melaksanakan salat duha sebagai bentuk syukur kita seagaimana sabda Nabi Muhammad Saw: في اإلنسان ستون وثالثمائة مفصل فعليو أن يتصدق عن كل: «صلى اهلل عليو وسلم يقول « النخاعة في المسجد: قال،" " فمن الذي يطيق ذلك يا رسول اهلل؟: قالوا،»مفصل منها صدقة وعن عبداهلل بن بريدة قال سمعت أبي بريدة يقول سمعت رسول، والشيء تنحيو عن الطريق،تدفنها
اهلل فإن لم تقدر فركعتا الضحى تجزي عنك Abi Buraidah berujar bahwa dia mendengar sabda Rasulullah: “dalam diri manusia terdapat 360 persendian. Setiap persendian harus disedekahi. Lalu para sahabat bertanya: siapa yang mampu melakukan itu wahai rasulullah?. Rasul berkata, pendamlah ludah yang ada di masjid dan singkirkan setiap yang menggangu para pengguna jalan. Jika kalian tidak mampu juga, maka dua rak’at duha dapat mencukupinya”. 23
Hadis tersebut dapat dipahami bahwa salat duha berstatus sebagai sedekah dan sedekah dapat memblokade bala’, perisai dari api neraka, penghapus kesalahan, dan menjadi sebab terbukanya pintu rizqi24 Dalam berbagai literatur, salat duha dikenal dengan salat penarik rezeki. Artinya, siapa yang ingin dimudahkan rizkinya maka hendaknya jangan meninggalkan salat duha. Pemahaman tersebut kiranya tidak berlebihan karena Islam memang adalah agama yang mengajrkan tentang kesuksesan dunia akhirat sebagaimanan dinyatakan dalam surat al baqarah ayat 200 yang intinya Allah mengajarkan kepada kita untuk memiliki visi fiddunnya hasanah wa fil akhirati hasanah. Ajaran visi tersebut, kemudian disertai dengan ajaran misi atau cara untuk menggapai visi tersebut. Salat duha yang berposisi sebgai sedekah tubuh sangat sesuai dengan firman Allah dan sabda Nabi tentang pelipat gandaan sedekah. Jika pembaca masih ragu, silahkan praktek dan rasakan bedanya. 6.
Salat Tahajjud Salat tahajjud adalah puncak dari salat-salat sunnah. Tingkatannya ada di bawah salat fardu. Ia adalah salat yang sangat 23 24
Syaraf al Ummah al Muhammadiyah,....... 96. Hadis Qudsi: يا عبدي أنفق أنفق عليك. Syaraful Ummah,....... 115 Vol.1.No.1 September 2016
14
Muzamil
istimewa karena Nabi dan para pengikut yang saleh senantiasa menjalankan salat di malam hari tersebut. Di dalam al Qur’an, Allah memerintahkan kaum muslim untuk mengerjakan salat tahajjud tersebut dengan janji bagi yang istiqamah menjalankannya akan mendapatkan posisi yang mahmudah (terpuji). Secara logika, jika Allah mengangkat posisi kita, maka apakah ada yang bisa menjatuhkannya? Jika Allah melabeli seorang pejuang tahajjud dengan posisi terhormat maka mungkinkah dia akan mengalami hidup sengsara? Kehidupan yang sulit, rizqi yang sempit, penyakit yang tak kunjung sembuh dan lain-lain?. Allah tidak akan pernah mengingkari janjinya. Ada sebuah statmen Rasulullah yang mengaitkan pelaksanaan salat tahajjud dengan kesehatan. Kata Rasulullah: hendaklah kalian melaksanakan salat malam karena itu adalah kebiasaan orang saleh sebelum kalian, menjadi media mendekatkan diri yang sangat ampuh, pelebur dosa, pencegah dari dosa dan penolak penyakit25. Kemulyaan dan posisi terpuji ini tidak bisa diukur dengan harta karena harta itu nilainya sangat rendah. Jangankan dibandingkan dengan salat tahajjud, dibandingkan dengan sekali salat sunnah fajar saja, dunia dan seisinya tidak dapat mengimbanginya. Salat tahajjud dalam konteks program di masjid Subulussalam bersifat rekomendasi dan bertumpu pada kesadaran jamaah karena pengurus masjid sadar bahwa mereka tidak dapat mengontrolnya dan memang salat tahajjud ibarat kelas, ia berada di level tertinggi. Jadi sangat berat, dan hanya pejuang kemulyaan yang akan dapat menjalankannya dengan rahmat dan pertolongan Allah, sumber kekuatan. Keefektifan Program Subuh Sebelum mebaca surat waqi’ah, para jamaah diajak untuk menyambungkan ruh/hati dan pikiran dengan orang-orang yang punya jasa dalam kehidupan sebagai ungkapan terimakasih, agar terjadi keharmonisan antara kita dengan kakek-nenek, anak, istri, tetangga, sahabat dan alam semesta. Dengan begitu, para jamaah 25
Hadis tersebut diriwayatkan oleh al imam al Tirmidzi. No. 3501. Lihat: http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php?bk_no=195&hid=3501& pid=124271 Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
15
Membaca Efektifitas
berada dalam satu barisan menuju Allah. Setelah itu, kemudian para jamaah diberi waktu beberapa detik/ menit untuk bermunajat dengan Allah Swt agar akal dan hatinya terasah untuk menyambung dengan sumber kekuatan. Para jamaah dirangsang untuk mengucapkan kata-kata berikut dalam hati dan pikiran masingmasing “Biarkan Allah yang menyelesaikan problem yang dihadapi. Biarkan Allah yang merealisasikan keinginan dan cita-cita kita. Biarkan Allah yang menuntun kita di jalan yang diridhainya”. Baru kemudian membaca surat waqi’ah secara bersama dengan dipimpin oleh seorang qari’ .
Surat Waqi’ah
Faidah yang besar dari Surat Waqi’ah mungkin sudah banyak diketahui oleh para jamaah dan mereka mungkin telah mengamalkannya setiap hari secara individual. Namun membaca surat waqi’ah tersebut secara berjamaah masih kurang familiar. Yang umum di masyarakat kita adalah membaca surat Yasin secara bersama-sama. Maksud pengurus mengajak Jamaah membaca bersama adalah agar terjadi kebersamaan dalam berbagai aspek ritual termasuk mengaji. Disamping kebersamaan, pengurus juga sangat ingin mengajak para jamaah untuk membangun relasi yang baik dengan kitab sucinya. Untuk merealisasikan keinginan tersebut, pengurus sudah mencoba menawarkan program belajar mengaji bagi yang belum bisa dan perbaikan mengaji untuk yang sudah bisa, namun masih perlu diperbaiki tapi tidak jalan. Akhirnya, dengan program membaca surat waqiah secara berjamaah tersebut, pengurus berharap program mengaji yang pernah ditawarkan dapat berjalan tanpa disadari oleh para jamaah. Berikut adalah hadis yang menjelasakan tentang keutamaan surat waqi’ah. Hadis tersebut dicantumkan oleh al Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya dan juga dapat diakses dalam kitab Fath al Qadir. روى أبو يعلى وابن مردويو والبيهقي في "الشعب" عن ابن مسعود سمعت رسول اهلل ـ صلى اهلل عليو " "من قرأ سورة الواقعة كل ليلة لم تصبو فاقة أب ًدا:وسلم ـ يقول
Vol.1.No.1 September 2016
16
Muzamil
Barangsiapa membaca surat Waqi’ah setiap malam (secara rutin), maka dia tidak akan terkena kefakiran selamanya. "سورة الواقعة سورة:وأخرج ابن عساكر عن ابن عباس عن رسول اهلل ـ صلى اهلل عليو وسلم ـ قال "الغنى فاقرءوىا وعلموىا أوالدكم Surat Waqi’ah adalah surat kekayaan, maka bacalah dan ajari anakanak kalian untuk membiasakan membacanya. "وورد عن النبي ـ صلى اهلل عليو وسلم ـ أنو قال"علموا نساءكم سورة الواقعة فإنها سورة الغنى Nabi kersabda: Ajari istri kalian untuk mengamalkan surat waqi’ah karena ia adalah surat kekayaan.26
Infak Subuh
Infak di waktu subuh memiliki nilai spiritual yang tinggi. Berinfak yang dilakukan jamaah masjid Subulussalm setiap selesai salat dimaksudkan untuk membentuk pembiasaan berinfak para jamaah yang tentu memiliki manfaat dalam semua sisi kehidupan. Berinfak secara rutin itu lebih baik dibandingkan sekali walaupun dengan nominal yang besar sebagaimana informasi yang disampaikan sayyidatina Aisyah RA. َعن ل ِئ َعن رس َع ِئ ِّدوا َعوقَع ِئ َعح َعد ُسك ْنم صلَّنى اللَّنهم َععلَع ْني ِئو َعو َعسلَّن َعم قَع َع َعع ْنن َععائِئ َع اربُسوا َعو ْن ال َعسد ُس ول اللَّنو َع َعن يُس ْندخ َعل أ َع اعلَع ُسموا أ ْن ْن شةَع أ َّن َع ُس َععم ِئ ْنجنَّنةَع َعوأ َّن ال إِئلَعى اللَّن ِئو أ ْنَعد َعوُسم َعها َعوإِئ ْنن قَع َّنل َعح َّن َعن أ َع َعع َعملُسوُس ال َع ب ْناأل ْن َع Siti Aisyah menginformasikan bahwa Rasulullah SAW bersabda “berlakulah benar, berusahalah mendekati (kebenaran) dan ketahuilah bahwa amal tidak akan mampu memasukkan kalian ke dalam surga. Dan amalan yang dicintai Allah adalah amalan yang kontinyu walaupun sedikit”
26
Muhammad Ibn Ali Ibn Muhammad al Syaukani, Tafsir Fathul Qadir, atau lihat: http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=759&idto=76 2&bk_no=66&ID=814, Muhammad Ali Al Sobuni, Sofwah al Tafasir, Juz 3 (Jakarta: Dar al Kutub al Islamiyah, 1999), 304 Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
17
Membaca Efektifitas
Para pembaca, mari berhitung, Berapa hasilnya bila angka 1 dikalikan 30? Jawabnya tentu 30. Sekarang bila dibalik, berapa hasilnya 30 dikalikan 1? Jawabanya tetap sama, 30. Ya, itulah matematika. Namun kehidupan tidaklah sama dengan matematika. Dalam kehidupan 1 x 30 jauh lebih baik dibandingkan 30 x 1. Apa maksudnya? lebih baik melakukan satu hal yang sama atau rutin dalam waktu 30 hari dibandingkan 30 kali hanya dalam waktu satu hari. Sedikit tapi rutin jauh lebih baik dibandingkan banyak tetapi hanya sekali. Contohnya, lebih baik sholat duha 2 rakaat rutin setiap hari selama 6 hari dibandingkan 12 rakaat tapi hanya dilakukan satu kali. Menulis satu tulisan di blog setiap hari jauh lebih baik dibandingkan menulis 7 tulisan sekaligus di akhir pekan. Sesuatu yang rutin akan menghasilkan kebiasaan. Otot-otot dalam tubuh (myelin) akan terlatih dan menghasilkan gerakan otomatis. Orang yang terbiasa menyebut nama Tuhannya, saat ia tersandung atau terkena sesuatu otomatis nama-Nya yang disebut. Sedangkan seseorang yang jarang menyebut nama-Nya saat kejadian yang sama maka yang terucap boleh jadi nama binatang. Bahkan penulis sering menjumpai saat seseorang terkejut yang ia sebut adalah nama anggota tubuh yang tabu untuk disebut. Seseorang yang melakukan Perbuatan secara istiqamah berarti dia sedang menginstal perbuatan tersebut dalam kehidupannya. Sedikit tapi rutin selain melatih myelin juga melatih keikhlasan. Orang yang sedekah Rp 10.000 setiap hari cenderung lebih ringan dibandingkan sedekah Rp 3.650.000 sekali di akhir tahun. Jumlah sedekahnya sama, tetapi yang rutin bersedekah cenderung tak pamer sementara yang sedekah langsung besar cenderung merasa hebat. Ujub dan kesombongan berpeluang menyerang hati si pelaku. Politisi yang terbiasa rutin “blusukan” akan direspon positif oleh masyarakat dan semakin menguatkan citranya. Adapun politisi yang “blusukan” menjelang pemilu, selain terlihat kaku juga akan direspon sebagai “pencitraan” oleh masyarakat. Terkait dengan dukungan penghuni langit, Pembiasaan bersedekah di pagi hari yang dipraktekkan di Masjid Subulussalam terinspirasi dari sabda Nabi Muhammad Saw:
Vol.1.No.1 September 2016
18
Muzamil
َعن النَّنبِئي صلَّنى اللَّنو علَعي ِئو وسلَّنم قَع َع ِئ ٍم ِئ اد صبِئ ُس ال ِئْنعبَع ُس ال َعما م ْنن يَعـ ْنوم يُس ْن َعع ْنن أَعبِئي ُسى َعريْنـ َعرَعة َعرض َعي اللَّنوُس َعع ْننوُس أ َّن َّن َع ُس َع ْن َع َع َع فِئ ِئيو إِئَّنال ملَع َعك ِئ َعع ِئط ُسم ْنم ِئس ًكا تَعـلَع ًفا َعع ِئط ُسمنْن ِئف ًقا َعخلَع ًفا َعويَعـ ُسق ُس ان يَعـنْن ِئزَعال ِئن فَعـيَعـ ُسق ُس ول ْناا َعخ ُسر اللَّن ُسه َّنم أ ْن َعح ُسد ُسى َعما اللَّن ُسه َّنم أ ْن ول أ َع َع Abi Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad bersabda tak seharipun yang dijalani oleh seorang hamba yang tidak didoakan oleh dua malaikat. lalu salah satunya berdoa Ya Allah berikan ganti bagi orang yang menginfakkan hartanya dan yang lain berdoa, berikan kehancuran bagi orang yang tidak berinfak. Menurut Ippho Santosa, dengan berbagi (sedekah), hormon serotonin & endorfin akan meningkat. Walhasil, semakin banyak sedekah, semakin sehat & semakin bahagia. Dalam hadis dinyataka bahwa sedekah dapat menolak balak atau membolakde penyakit. Kalau sedang sakit berarti sedekah akan membersihkan penyakit. Benarlah bahwa sedekah itu menyehatkan & membahagiakan27 Pembacaan efektifitas program subuh yang dipraktekkan di Masjid Subulussalam tersebut diukur dengan pengamatan, wawancara dan angket. Dalam angket yang disebar, penulis mengajukan 6 pertanyaan. Semua pertanyaan tersebut dibatasi waktu selama bulan ramadhan. Pertama tentang keaktifan salat berjamaah, keaktifan mengikuti program subuh, keyakinan para jamaah terhadap manfaat Surat waqi’ah dan infak subuh. Jawaban dari pertanyaan tersebut berupa jawaban pilihan tiga hal: iya, tidak dan kadang-kadang. adapun jawaban dari pertanyaan tentang keyakinan mengikuti program subuh adalah: yakin, tidak dan ragu-ragu. Setelah itu, penulis kemudian bertanya tentang dampaknya. Apakah para jamaah merasakan dampak positif atau negatif. Jawaban dari pertanyaan positifnya disediakan misalnya, Semakin pasrah kepada Allah, Usaha semakin lancar, Badan semakin sehat, Suasana keluarga terasa tentram, Mudah menyelesaikan pekerjaan, Mudah melangkahkan kaki menuju kebaikan, Jiwa semakin tenang dan mendapatkan rizqi yang tidak disangka. Adapun jawaban dari pertanyaan negatifnya penulis mempersilahkan para jamaah untuk menuliskannya sendiri sesuai dengan kondisi yang dialaminya tanpa memberi pilihan jawaban. 27
Ippho Santosa: https://www.facebook.com/permalink.php?id=144175158958028&story_fbid= 630206430354896 Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
19
Membaca Efektifitas
Hasil dari angket yang disebar tersebut sangat menakjubkan. Hanya 1 orang yang tidak merasakan apapun selama mengikuti program subuh. Dan ternyata, ketika penulis mewawancarainya dan mengecek angketnya, ternyata dia kurang yakin dengan program tersebut sehingga power program tersebut kurang bisa dirasakan. Sementara yang lain, yang berjumlah 79 orang, alhamdulillah, merasakan manfaatnya program subuh. Bahkan pilihan kondisi positif yang disediakan oleh penulis dicawang semua. Artinya para jamaah merasakan manfaatnya secara konprehensif; dalam masalah ekonomi, spiritual ketenangan jiwa dan ketentraman keluarga. Faktor kekurang yakinan yang menyebabkan satu orang itu tidak dapat merasakan apa yang dirasakan oleh jamaah yang lain dalam Islam sangat penting untuk dipahami. Keimanan atau keyakinan kepada 6 rukun iman dalam Islam akan mempengaruhi amal yang dilakukan. Sebaik apapun amalnya, namun tidak dilandasi oleh keimanan, maka amalnya diibaratkan sebagai fatamorgana28. Dalam sebuah syair dalam nadham Imriti dinayatakan: وكل من لم يعتقد لم ينتفع# إذ الفتى حسب اعتقاده رفع Jangan remehkan optimisme/keyakinan karena keberhasilan seorang pemuda dalam menggapai cita-citanya berbanding lurus dengan tingkat keyakinannya. Setiap orang yang tidak memiliki keyakinan maka amalnya tidak akan bermanfaat29. Menurut pengalaman penulis, karena penulis juga bagian dari jamaah program subuh tersebut, observasi dan beberapa jamaah yang diwawancarai, rata-rata mereka merasakan ketenangan dalam menjalani kehidupan. Sehingga konsekwensinya adalah jamaah yang mempunyai masalah diberi kemudahan untuk memecahkannya. Jamaah yang mempunyai hajat dan keinginan diwujudkan oleh Allah dengan mudah. Bahkan banyak jamaah yang mengalami rizqi dadakan. Ada jamaah yang bercerita bahwa ketika selesai bulan ramadhan, beliau ini keluar/dikeluarkan dari perusahaannya. Pada awalnya dia berpikir bahwa kondisinya akan lebih sulit. Namun, dia bersyukur, dengan keluar dari perusahaan dan membuka usaha 28 29
QS: al Nur, 39. Terjemah bebas Vol.1.No.1 September 2016
20
Muzamil
sendiri rizqinya bertambah, keluarganya tentram, dan yang menurut beliau menakjubkan adalah munculnya keinginan untuk mendaftar naik haji, padahal selama ini, beliau tidak memiliki keinginan tersebut. Dan beliau sangat bersyukur pada tahun 2015 ini beliau dan istri sudah mendaftar untuk menunaikan ibadah haji. Ada lagi cerita dari salah satu jamaah. Dia mempunyai problem yang terkait dengan anaknya. Anaknya itu suka mengambil uang/ barang temannya. Anaknya sangat bandel, tidak mau mendengarkan kata orang tuanya. Anaknya tersebut kecanduan game online. Dengan kondisi seperti itu, orang tuanya sangat stres dan hampir membuatnya putus asa karena sudah banyak usaha yang dilakukan. Mulai dari psikologi sampai orang pintar. Sudah tidak terhitung berapa uang yang dikeluarkan demi menyelamatkan anaknya. Tidak lama setelah ramadhan berlalu, masih dalam bulan Syawal, dalam waktu yang sangat cepat, anaknya sembuh dan sekarang sedang belajar menghafal al Qur’an. Secara umum, kondisi yang dialami oleh para jamaah adalah ketenangan jiwanya. Sehingga setelah selesai bulan Ramadhan, para jamaah meminta pihak takmir untuk terus melanjutkan progran subuh tersebut. Catatan Akhir Uraian tersebut, memberikan pemahaman bahwa program subuh yang berisi pembacaan surat waqi’ah, infak subuh yang dilakukan secara rutin, berjamaah dan pelaksanaan ilmu pelengkap program subuh yang dilakukan secara individual membawa dampak yang cukup signifikan. Menurut angket yang disebar, hanya 1 orang yang tidak merasakan apapun dari program subuh tersebut. Berdasarkan angket dan wawancara, ternyata faktornya adalah kekurang yakinan akan manfaat program tersebut. Akhirnya, penulis ingin menyataka bahwa program subuh Masjid Subulussalam sangat efektif. Efek positif yang dialami oleh mayoritas jamaah Masjid Subulussalam tersebut tidak lain karena rahmat dan kasih sayangNya yang mengalir kedalam hati jamaah yang terus mengemisnya dengan terus menabung kabaikan sedikit demi sedikit sebagaimana firman Allah dalam QS: Al A’raf, : 56.
Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
21
Membaca Efektifitas
dan janganlah berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (berjuang untuk patuh kepada Allah dan menghindari laranganNya30). Daftar Pustaka Hawazin, Abdul karim, Ibn, Risalah al Qusyairiyah (T.T: Dar al Khair, T.Th) Al Qur’an al Karim Ghazi Ali Ibn Qasim, al, Hasyah Al Bajuri, 1. (Surabaya: Dar al Nasyr al Misriyah, T.Th) Ilan Ibn, Syarah al Hikam al Ghawtsiyyah. (Jakarta: Zaman, 2015) Ghazali, Imam al, Bidayatul hidayah. (Semarang: Maktabah Toha Putra, T.Th) -----------------, Minhaj al Abidin (Surabaya: Toko Kitab al Hidayah, T.Th) Sobuni, Muhammad Ali Al, Sofwah al Tafasir, Juz 3 (Jakarta: Dar al Kutub al Islamiyah, 1999) Kurdi, Muhammad Amin al, Tanwirul Qulub (Lebanon: Dar al Kutub Ilmiyah, 2010) Gulen, Muhammad Fathullah, Cahaya Abadi Muhammad (Jakarta: Republika, 2013) Alwi, Muhammad Ibn, Syaraf al Ummah al Muhammadiyah. (Madinah: Dar al Madinah al Munawwarah, 1404 H) Notaris Dadang Koesboediwitjaksono SH, Akta Pendirian Yayasan Subulussalam Surabaya. Akte 08-12-2015.. Sofiyurrahman, al Rahiq al Makhtum (T.T: Dar al Fikr, 1999) Majalah: Zarkasi, Hamid Fahmi, “Peran Masjid dalam pendidikan akhlak”, 18, dalam majalah Islamia volume IX No. 1 Maret 2014.
30
Muhammad Ali Al Sobuni, Sofwah al tafasir, 1(Jakarta: Dar al Kutub al Islamiyah, 1999), 451. Vol.1.No.1 September 2016
22
Muzamil
Website: http://kbbi.web.id/negatif http://library.islamweb.net http://library.islamweb.net http://www.alukah.net http://www.alukah.net Santosa, Ippho: https://www.facebook.com
Al Achyad: Jurnal Ilmu Keislaman
23