PUTUSAN Nomor: 40/Pdt.G/2012/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar’iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Harta Bersama dan waris pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara antara: CUT RAHMI FUADI binti M. DIAH, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru/Pegawai Negeri Sipil, alamat/ tempat tinggal Jl. Buloh Blang Ara Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe; Dalam hal ini telah menguasakan kepada MUSTAFA M. ZEIN, SH, Advokat/ Pengacara pada LBH Syiah Kuala, alamat Jl. Nilam No.6 BBC, Cot Sabong Cunda, Komplek
Kota Lhokseumawe, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 30 Mei 2011, terdaftar di Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe No. 144/P/SK/2011/MS-Lsm, dahulu Penggugat sekarang Pembanding; MELAWAN: 1. Darmansyah M.D, umur 50 tahun, agama Islam, Karyawan PLN, alamat Medan Banda Aceh, KM 3,5 Sektor Pembangkit Tenaga Lueng Bata Banda Aceh, dahulu Tergugat I sekarang Terbanding I; 2. Irwansyah bin M. Diah, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, alamat di Jalan Aksara No.198 Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, dahulu Tergugat II sekarang Terbanding II;
Hal 1 dari 8 hal Putusan No : 40/Pdt.G/2012/MS-Aceh
3. Damhuri bin M. Daud, umur 68 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, alamat di Desa Seuneubok Kecamatan Plimbang, Kabupaten Bireuen, dahulu Tergugat III sekarang Terbanding III; 4. Saiful Bahri bin M. Daud, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan Supir, alamat di Jalan Nelayan Desa Pusong Baru, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, dahulu Tergugat IV sekarang Terbanding IV; Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut; Telah
mempelajari
berkas
perkara
dan
semua
surat-surat
yang
berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor: 126/Pdt.G/2011/MS-Lsm. tanggal 6 Februari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Rabi’ul Awal 1433 Hijriyah, yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menyatakan, gugatan penggugat tidak dapat diterima/NO (Niet ontvankelijk verklaart); 2. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara hingga saat ini dihitung sebesar Rp. 1,691,000. (Satu juga enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Membaca akta pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe, bahwa Pembanding pada tanggal 21 Februari 2012 telah mengajukan Lhokseumawe
permohonan Nomor:
banding
atas
putusan
126/Pdt.G/2011/MS-Lsm,
Mahkamah
tanggal
6
Syar’iyah
Februari
2012
Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Rabi’ul Awal 1433 Hijriyah, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada para tergugat/para terbanding; Memperhatikan dan membaca memori banding tanggal 20 Maret 2012 yang diajukan oleh Penggugat/Pembanding dan memori banding tersebut telah Hal 2 dari 8 hal Putusan No : 40/Pdt.G/2012/MS-Aceh
diberitahukan kepada para tergugat/para terbanding, dan berdasarkan surat keterangan yang dibuat Panitera Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor: 126/Pdt.G/2012/MS Lsm, tanggal 20 April 2012 para tergugat/para terbanding tidak mengajukan kontra memori bandingnya dan tidak datang untuk memeriksa berkas perkara banding a quo; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Pembanding dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara sebagaimana ditentukan undang-undang, maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding setelah mempelajari dan meneliti berkas perkara yang dimintakan banding dan setelah mempelajari putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor: 126/Pdt.G/2011/MS-Lsm tanggal 06 Februari 2012 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, sepanjang pertimbangan hukum sudah benar dan memenuhi syarat serta ketentuan hukum maka pertimbangan hukum dalam perkara a quo sepenuhnya
dan
dapat
disetujui
namun
memandang
perlu
menambah
pertimbangan dan pendapat Mahkamah Syar’iyah Aceh sebagai berikut: Menimbang, bahwa Pembanding sesuai memori bandingnya tertanggal 20 Maret 2012 telah mengajukan keberatan-keberatan atas putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe, Nomor: 126/Pdt.G/2011/MS-Lsm, tanggal 06 Februari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, baik pertimbangan hukum maupun amar putusannya yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe telah salah memberikan pertimbangan hukum atau memberikan pertimbangan hukum tidak Hal 3 dari 8 hal Putusan No : 40/Pdt.G/2012/MS-Aceh
sebagaimana mestinya, dan sangat tidak bijaksana karena telah memberi pertimbangan hukum tidak berdasarkan bukti (fakta) hukum yang terungkap di muka persidangan atau berdasarkan dalil yang kuat; - Bahwa pertimbangan hukum yang diberikan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe, sebagaimana tertuang dalam putusan No. 126/Pdt.G/2011/MS Lsm. tanggal 06 Februari 2012 jelas pertimbangan hukum yang tidak konsisten serta
merupakan
pertimbangan
yang
memihak,
karena
tidak
mempertimbangkan bukti fakta hukum yang terjadi dalam persidangan perkara a quo, dimana Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe dalam memberi putusan tidak mempertimbangkan atau mengabaikan perubahan gugatan yang Penggugat sampaikan tertanggal 14 Nopember 2011 dan revisi penulisan nama orang tua Penggugat dan juga orang tua Tergugat-tergugat yang seharusnya ditulis M.Diah, namun tertulis M.Daud, hal ini telah Penggugat revisi pada saat pembacaan gugatan di depan persidangan; - Bahwa
Majelis
Hakim
Mahkamah
Syar’iyah
Lhokseumawe
dalam
pertimbangannya telah memberikan pertimbangan hukumnya sendiri dan bukan atas dasar atau dalil hukum para pihak. Hal ini tersirat dengan memberikan pertimbangan hukum dengan cara mengeidentifikasi masalah tanpa melakukan pembuktian hukum terlebih dahulu, sehingga langsung berpendapat bahwa perkara ini tidak bisa diterima. Tindakan Majelis Hakim ini tidak saja melanggar aturan acara perdata akan tetapi telah memberikan sikap pesimis bagi masyarakat pencari keadilan, bilamana Hakim atau Majelis Hakim tidak memposisikan dirinya sebagai pengadilan yang arif dan bijaksana; Berdasarkan alasan-alasan keberatan tersebut di atas layak/patut putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe tersebut untuk dibatalkan dan Mahkamah Syar’iyah Aceh mengadili sendiri;
Hal 4 dari 8 hal Putusan No : 40/Pdt.G/2012/MS-Aceh
Menimbang, bahwa para Terbanding/para Tergugat tidak mengajukan kontra memori banding sesuai dengan surat keterangan Panitera tanggal 20 April 2012; Menimbang, bahwa berdasar keseluruhan dari hasil pemeriksaan Majelis Hakim tingkat pertama dalam perkara ini, Majelis Hakim tingkat banding telah menemukan fakta yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa
Majelis
Hakim
Penggugat/Pembanding
tingkat
pertama
telah
berupaya
mendamaikan
dengan para Tergugat/para Terbanding secara
langsung maupun melalui proses mediasi sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 154 ayat (1) RBg jo Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008, namun pada akhirnya ternyata tetap tidak berhasil (vide berita acara persidangan tanggal 04 Juli 2011); -
Bahwa
Penggugat/Pembanding
telah
menyerahkan
perubahan
surat
gugatannya tertanggal 14 November 2011 untuk lengkapnya berbunyi sebagai berikut: 1. bahwa Hamdani telah meninggal dunia pada tahun 2006 dan meninggalkan keturunan bernama Ismail, 2. bahwa Nurdin juga telah meninggal dunia pada tahun 2006 dengan meninggalkan keturunan bernama Amiruddin, 3. bahwa selanjutnya tetap seperti dalam gugatan semula; -
Bahwa dalam surat gugatan penggugat/pembanding Ismail bin Hamdani dan Amiruddin bin Nurdin tidak dijadikan sebagai pihak tergugat maupun turut tergugat;
-
Bahwa pada halaman, 2 surat gugatan Penggugat ahli waris yang masih hidup anak-anak dari alm M. Diah antara lain tertulis pada angka 5 nama Cut Rahmi Fauzi (penggugat) sedangkan identitas pada kepala surat gugatan tertulis Hal 5 dari 8 hal Putusan No : 40/Pdt.G/2012/MS-Aceh
nama Cut Rahmi Fuadi sehingga surat gugatan penggugat menjadi kabur (obscuur libel); Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan pembanding/ penggugat dalam memori bandingnya dapat dipertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa harta yang disengketakan adalah berasal dari alm M. Diah yang meninggal pada tahun 1995 karenanya untuk menggugat harta peninggalan tersebut semua ahli waris harus dijadikan sebagai pihak tergugat dan turut tergugat karena pewaris meninggalkan isteri-isteri dan anak-anaknya yang lain, sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 828 K/Pdt/1991, tanggal 10 Desember 1993 bahwa gugatan yang tidak lengkap pihak-pihaknya tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa setelah diteliti secara seksama berkas perkara a quo Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh berkesimpulan bahwa gugatan penggugat ditemukan kriteria sebagai patokan yang menjadi penyebab tidak jelas atau kaburnya dan error in persona suatu gugatan dalam gugatan yang diajukan oleh pihak penggugat; Menimbang, bahwa harta yang disengketakan berasal dari harta peninggalan (tirkah) alm M. Diah maka semua ahli waris dari alm M. Diah harus ditarik sebagai pihak dalam perkara ini baik sebagai penggugat, tergugat atau turut tergugat tergantung posisi masing-masing dan jika salah seorang diantara mereka tidak diikut sertakan sebagai pihak maka gugatan tersebut menjadi plurium litis consortium; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas menurut pendapat Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh keberatan-keberatan yang diajukan pembanding dalam memori bandingnya tidak beralasan, oleh karenanya patut dikesampingkan; Hal 6 dari 8 hal Putusan No : 40/Pdt.G/2012/MS-Aceh
Menimbang, bahwa factie
tingkat
pertama
berdasarkan pertimbangan di atas putusan Judex
sebagaimana
tercantum
dalam
putusan
Nomor:
126/Pdt.G/2011/MS Lsm. tanggal 06 Februari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Awal 1433 Hijriyah telah dipertimbangkan secara tepat dan benar serta didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh memperbaiki tulisan yang terdapat dalam amar angka 1 (satu) Niet ontvan huruf O harus huruf kapital karena huruf N huruf kapital dan verklaart bukan huruf t tetapi d (Law Dictionary oleh Martin Basiang halaman 301) selanjutnya pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama dapat diambil alih dan dijadikan pertimbangan Majelis Hakim tingkat banding untuk menguatkan putusan perkara a quo; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 192 (1) R.bg semua biaya dalam perkara ini dibebankan kepada pembanding; Mengingat pada pasal-pasal dari Peraturan Perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI
Menerima permohonan banding Pembanding Cut Rahmi Fuadi binti M. Diah;
Menguatkan
putusan
Mahkamah
Syar’iyah
Lhokseumawe
Nomor:
126/Pdt.G/2011/MS-Lsm. tanggal 6 Februari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Awal 1433 Hijriyah;
Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding sebesar Rp.150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Rabu, tanggal 30 Mei 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 9 Rajab 1433 Hijriyah oleh kami Dra. Masdarwiaty, M.A., Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. A. Mu’thi, M.H., dan Drs. Asri Damsy, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Hal 7 dari 8 hal Putusan No : 40/Pdt.G/2012/MS-Aceh
Surat Penetapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor: 40/Pdt.G/2012/MS Aceh, tanggal 30 April 2012, dan
diucapkan pada hari itu juga dalam sidang
terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis yang didampingi para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Dra. Zakiah sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara; Hakim Anggota:
Ketua Majelis
dto
dto
DRS. A. MU’THI, M.H.
DRA. MASDARWIATY, M.A.
dto DRS. ASRI DAMSY, S.H. Panitera Pengganti dto DRA. ZAKIAH Perincian Biaya Banding: 1. 2. 3. 4.
Materai ............................................ Redaksi .......................................... Leges .............................................. Biaya Proses ................................... J u m l a h ..........................................
Rp. 6,000. Rp. 5,000. Rp. 5,000. Rp.134,000. Rp.150,000.
Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 7 Juni 2012 Panitera,
DRS. H. SYAMSIKAR
Hal 8 dari 8 hal Putusan No : 40/Pdt.G/2012/MS-Aceh